37
TERAPI OKSIGEN Fenida aspatuti (I1106007) PSPD Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tanjungpura Pontianak 17 mei 2010

presentasi terapi oksigen

Embed Size (px)

Citation preview

Terapi Oksigen

Terapi OksigenFenida aspatuti (I1106007)

PSPD Fakultas Kedokteran dan Ilmu KesehatanUniversitas Tanjungpura Pontianak

17 mei 2010

1Oksigen (O2) merupakan salah satu komponen gas dan unsure vital dalam proses metabolisme, untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup udara ruangan dalam setiap kali bernafas.Penyampaian O2 ke jaringan tubuh ditentukan oleh interaksi system respirasi, kardiovaskuler dan keadaan hematologis

2DefinisiOksigen : salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme,untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh. Senyawa farmakologis, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa, digunakan untuk proses pembakaran (Proses oksidasi)Terapi oksigen : penanganan pernafasan dengan cara inhalasi oksigen (Dorland)3TujuanMengoptimalkan oksigenasi jaringan dan meminimalkan asidosis memfasilitasi metabolisme aerobMempertahankan PaO2 >60 mmHg atau SaO2 > 90 % ( FiO2 serendah mungkin) mencegah hipoksia sel dan jaringan mengurangi kerja nafas mengurangi kerja otot jantung 4

Syarat-syarat pemberian O2

(1)Konsentrasi O2 udara inspirasi dapat terkontrol(2) Tidak terjadi penumpukan CO2(3) mempunyai tahanan jalan nafas yang rendah(4) efisien dan ekonomis(5) nyaman untuk pasien.

5Indikasi Jangka pendek:Hipoksemia akut, PaO2 80%Transkutaneus partial pressure of oxygen (ptc O2)

131. Gejala klinisSesak napasNapas cepat dan dangkalFrekuensi napas 35 kali/menitAda gerak cuping hidungRetraksi sela igaSianosis (sudah terlambat) lain-lain : kelelahan, disorientasi, takikardi, bradikardi, aritmia, hipertensi, hipotensi142. Analisis gas Darah PaO2 dan SaO2 (gold standard)Saturasi O2 : jumlah oksigen yang berikatan dengan HbPaO2Sa O2 (%)Normal 9797Kisaran normal> 80> 95Hipoksemia < 80 < 95Ringan 60-7990-94Sedang 40-5975-89Berat < 40< 7515Penggunaan Oksigen Suplemen keadaan akut < 30 hari (mis pneumonia, asma eksaserbasi)Terapi Short term oxygen therapy memerlukan oksigen 30-60 hari (mis gagal jantung)Long term Oxygen therapy memerlukan O2 > 90 hari (mis: PPOK)16Metode Pemberian Oksigen1. Sistem aliran rendah Tehnik sistem aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi udara ruangan. Pemberian O2 sistem aliran rendah ini ditujukan untuk klien yang memerlukan O2 tetapi masih mampu bernafas dengan pola pernafasan normal, misalnya klien dengan Volume Tidal 500 ml dengan kecepatan pernafasan 16 20 kali permenit.

17Tehnik ini menghasilkan FiO2 yang bervariasi tergantung pada tipe pernafasan dengan patokan volume tidal pasien. Contoh system aliran rendah ini adalah : (1) kateter nasal, kateter transtrakea (2) kanula nasal, (3) sungkup muka sederhana, (4) sungkup muka dengan kantong rebreathing, (5) sungkup muka dengan kantong non rebreathing.

18Keuntungan dan kerugian masing-masing system: a. Kateter nasal Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan O2 secara kontinu dengan aliran 1 6 L/mnt dengan konsentrasi 24% - 44%. Keuntungan Pemberian O2 stabil, klien bebas bergerak, makan dan berbicara, murah dan nyaman serta dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap.

19Kerugian Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 yang lebih dari 45%, tehnik memasuk kateter nasal lebih sulit dari pada kanula nasal, dapat terjadi distensi lambung, dapat terjadi iritasi selaput lendir nasofaring, aliran dengan lebih dari 6 L/mnt dapat menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan mukosa hidung, kateter mudah tersumbat.

20b. Kanula nasal Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan O2 kontinu dengan aliran 1 6 L/mnt dengan konsentrasi O2 sama dengan kateter nasal. Keuntungan Pemberian O2 stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur, mudah memasukkan kanul disbanding kateter, klien bebas makan, bergerak, berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan nyaman.

21Kerugian Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 lebih dari 44%, suplai O2 berkurang bila klien bernafas lewat mulut, mudah lepas karena kedalam kanul hanya 1 cm, mengiritasi selaput lendir.

22Kanul NASAL

23Nasal kanul1liter/mt --- FiO2 = 24%2 l/mt --- FiO2 = 28%3 l/mt --- FiO2 = 32%4 l/mt --- FiO2 = 36%5 l/mt --- FiO2 = 40%6 l/mt --- FiO2 = 44%24

25c. Sungkup muka sederhana Merupakan alat pemberian O2 kontinu atau selang seling 5 8 L/mnt dengan konsentrasi O2 40 60%. Keuntungan Konsentrasi O2 yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanula nasal, system humidifikasi dapat ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlobang besar, dapat digunakan dalam pemberian terapi aerosol.

26Kerugian Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 kurang dari 40%, dapat menyebabkan penumpukan CO2 jika aliran rendah. 5 6 l/mt --- FiO2 = 40%6 7 l/mt --- FiO2 = 50%7 8 l/mt --- FiO2 = 60%

27d. Sungkup muka dengan kantong rebreathing : Suatu teknik pemberian O2 dengan konsentrasi tinggi yaitu 60 80% dengan aliran 8 12 L/mnt Keuntungan Konsentrasi O2 lebih tinggi dari sungkup muka sederhana, tidak mengeringkan selaput lendir Kerugian Tidak dapat memberikan O2 konsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah dapat menyebabkan penumpukan CO2, kantong O2 bisa terlipat.

28e. Sungkup muka dengan kantong non rebreathing Merupakan teknik pemberian O2 dengan Konsentrasi O2 mencapai 99% dengan aliran 8 12 L/mnt dimana udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi Keuntungan : Konsentrasi O2 yang diperoleh dapat mencapi 100%, tidak mengeringkan selaput lendir. Kerugian Kantong O2 bisa terlipat.

292. Sistem aliran tinggi Suatu teknik pemberian O2 dimana FiO2 lebih stabil dan tidak dipengaruhi oleh tipe pernafasan, sehingga dengan teknik ini dapat menambahkan konsentrasi O2 yang lebih tepat dan teratur. Adapun contoh tehnik system aliran tinggi yaitu sungkup muka dengan ventury.

30Venturi mask

31Prinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas yang dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup yang kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai O2 sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya udara luar dapat diisap dan aliran udara yang dihasilkan lebih banyak. Aliran udara pada alat ini sekitas 4 14 L/mnt dengan konsentrasi 30 55%.32Keuntungan :Konsentrasi O2 yang diberikan konstan sesuai dengan petunjuk pada alat dan tidak dipengaruhi perubahan pola nafas terhadap FiO2, suhu dan kelembaban gas dapat dikontrol serta tidak terjadi penumpukan CO2 Kerugian Kerugian sistem ini pada umumnya hampir sama dengan sungkup muka yang lain pada aliran rendah.

33Bahaya Pemberian Oksigen1. Kebakaran O2 bukan zat pembakar tetapi O2 dapat memudahkan terjadinya kebakaran, oleh karena itu dengan terapi pemberian O2 harus menghindari : Merokok, membukakan alat listrik dalam area sumber O2, menghindari penggunaan listrik tanpa Ground. 2. Depresi Ventilasi Pemberian O2 yang tidak dimonitor dengan konsentrasi dan aliran yang tepat pada klien dengan retensi CO2 dapat menekan ventilasi

343. Keracunan O2 Dapat terjadi bila terapi O2 yang diberikan dengan konsentrasi tinggi dalam waktu relatif lama. Keadaan ini dapat merusak struktur jaringan paru seperti atelektasi dan kerusakan surfaktan. Akibatnya proses difusi di paru akan terganggu

35KontraindikasiKeterbatasan jalan nafas dg keluhan dispneu tapi PaO2 60 mmHg dan tidak mempunyai hipoksia kronikPasien yg meneruskan merokokPasien yg tidak menerima terapi adekuat36Sekian dan semoga suksesBy; fenida37