14
TEORI ANTAR PRIBADI

Teori Komunikasi (2)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teori Komunikasi (2)

TEORI ANTAR PRIBADI

Page 2: Teori Komunikasi (2)

Pengertian Proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi.

Bentuk komunikasi : tatap muka (face-to-face) antara dua individu.

Page 3: Teori Komunikasi (2)

Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi

Dimulai dengan diri pribadi (self)

Dimulai dari batasan terhadap pemahaman dan pengalaman diri

sendiri

Bersifat transaksional

Ada proses penyampaian da penerimaan pesan

Mencakup aspek isi pesan dan hubungan antar pribadi

Melibatkan adanya spesifikasi hubungan dengan partner komunikasi

Mensyaratkan adanya kedekatan fisik antar pihak yg berkomunikasi

Melibatkan pihak yang saling tergantung dalam proses komunikasi

Tidak dapat dirubah atau diulang

“Minta maaf” ≠ mengulang waktu kejadian / kesalahan

Page 4: Teori Komunikasi (2)

Dimensi Pokok Teori dalam Komunikasi Antar Pribadi

Teori tentang individu dalam proses komunikasi antar pribadi

Teori tentang diri pribadi

Teori tentang partner komunikasi

Teori tentang aspek relasional dalam komunikasi antar pribadi

Page 5: Teori Komunikasi (2)

Individu dalam Komunikasi Antar Pribadi

Locus dan Tataran Psikologis dalam Komunikasi

Komunikator cenderung mengasosiasikan lawan komunikasi dengan

mengkaitkan atau berpusat pada diri sendiri

“Teman SAYA”, “Kakak SAYA”, “... SAYA”

Komunikator selalu berusaha mengamati lawan bicara untuk memahami

kondisi psikologis lawan bicaranya (berusaha mengungkap sisi internal)

Komunikator selalu menyeleksi informasi berdasarkan perilaku yang

dimunculkan lawan bicaranya

Dalam proses komunikasi, terjadi persinggungan kondisi dan proses

psikologis dari pihak-pihak yang berkomunikasi

Page 6: Teori Komunikasi (2)

Individu dalam Komunikasi Antar Pribadi (2) Tataran psikologis yang terjadi di dalam diri ketika berkomunikasi

Pandangan terhadap diri sendiri : Persepsi

Pandangan terhadap orang lain : Meta-persepsi

Pandangan terhadap pandangan orang lain kepada diri kita : Meta-

meta-persepsi

Proses psikologis komunikator tidak akan pernah sama dengan lawan

bicaranya, yang ada hanya bersinggungan / overlapping

Selama berkomunikasi kita selalu mencoba menginterpretasi makna

yang menyangkut diri sendiri, lawan bicara, dan hubungan yang terjadi

Page 7: Teori Komunikasi (2)

Memahami Diri dalam Komunikasi Pengetahuan mengenai diri pribadi diperoleh melalui persepsi dan

kesadaran (awareness) terhadap diri sendiri

Persepsi : Proses interpretasi dan pemberian makna dari dalam diri

Kesadaran (awareness) : menerima dan mengolah informasi

mengenai diri sendiri setelah melihat respon lingkungan

Sifat Persepsi

Pengalaman : berangkat dari pengalaman

Selektif : hanya mempersepsikan yang kita inginkan

Penyimpulan : menarik kesimpulan dari proses induktif logis

Tidak Akurat : selalu ada informasi yang tidak akurat atau salah

Evaluatif : selalu ada proses menilai untuk mengubah

Page 8: Teori Komunikasi (2)

Memahami Diri dalam Komunikasi (2) Elemen Pembentuk Persepsi

Sensasi penginderaan dan interpretasi (Contoh : Bunga, Jarum)

Harapan (Contoh : Tim Sepakbola, Harga Mahal)

Bentuk dan Latar Belakang (Contoh : Lingkungan Kumuh, Teroris)

Perbandingan Menguji informasi

Konteks situasi yang apakah mendukung munculnya persepsi

Kesadaran (Awareness)

Self-Concept /Konsep Diri : Karakter diri

Self-Esteem : Kecukupan diri

Multiple-Selves : Peranan diri (suami, atasan, orang tua, dll)

Pengembangan kesadaran diri Reflexive-self, Social-self, Becoming Self

Page 9: Teori Komunikasi (2)

Memahami Orang Lain dalam Komunikasi Informasi yang diperlukan dalam mempersepsi orang lain Tujuan, kondisi

internal (psikologis), kesamaan dengan kita

Perlunya informasi mengenai “Tujuan” orang lain

Mekanisme proteksi diri

Mengevaluasi kesungguhan atau akurasi penampilan / tingkah laku

Tujuan mengenali orang lain

Mengurangi ketidakpastian (uncertainty reduction)

Perbandingan sosial (social comparison) : Proses membandingkan

atribut dan karakter diri kita dengan orang lain

Apa yang dipersepsikan dari orang lain : Fisik dan Perilaku

Page 10: Teori Komunikasi (2)

Memahami Orang Lain dalam Komunikasi (2) Perlunya mempersepsi perilaku orang lain

Membentuk sikap diri kita yang sesuai dengan keinginan orang lain

Menangkap kondisi psikologis orang lain

Untuk memprediksi kelanjutan hubungan

Proses Kognitif dalam mempersepsikan orang lain

Implicit Personality Theory : mencoba memahami individu dan

menempatkannya pada klasifikasi tertentu (≠ Stereotyping)

Attribution : menempatkan penyebab suatu peristiwa kepada

seseorang / sesuatu (misalnya Galak, Lambat, Pintar)

Response Set : Predisposisi perlaku tertentu yang dilakukan untuk

menanggapi sesuatu (misalnya Hallo Effect dan Leniency Effect)

Page 11: Teori Komunikasi (2)

Memahami Orang Lain dalam Komunikasi (3) Perilaku yang ditampilkan diri kepada orang lain dalam berkomunikasi

Impression Management “acting” sesuai “harapan” orang lain

Rhetorical Sensitivity Peka terhadap diri, situasi, dan orang lain

Attributional Responses memberikan atribut terhadap isi komunikasi

Interpersonal Confirmation tanggapan atau reaksi atas perilaku orang

(menerima, menolak, atau diskonfirmasi / tidak menanggapi)

Page 12: Teori Komunikasi (2)

Memahami Hubungan Antar Pribadi

Pentingnya hubungan antar pribadi Fisik (kesehatan) dan Psikologis

(konsep diri)

Mengapa orang perlu hubungan antar pribadi

Kelekatan Perasaan (Attachment)

Ketergantungan (Dependency)

Teori Pengembangan Hubungan

Self Disclosure

Social Penetration

Process View

Social Exchange

Page 13: Teori Komunikasi (2)

Memahami Hubungan Antar Pribadi (2) Self Disclosure : Proses pengungkapan atau pembukaan diri kepada orang

lain

JOHARI WINDOW (Joseph Luft)

Social Penetration (Altman dan Taylor) : Proses saling mengenal melalui

proses saling membuka diri mulai dari hal yang superfisial hingga sesuatu

yang pribadi (onion peeling)

ORG LAIN DIRI SENDIRI

TAHU TIDAK TAHU

TAHU OPEN HIDDEN

TIDAK TAHU BLIND UNKOWN

Page 14: Teori Komunikasi (2)

Memahami Hubungan Antar Pribadi (3) Process View (Duck, 1985) : Kualitas dan sifat hubungan dapat

diperkirakan hanya dengan mengetahui atribut masing-masing sebagai

individu dan kombinasi antara atribut tersebut (misalnya perbedaan

kualitas hubungan orangtua – anak, hubungan atasan-bawahan, dll)

Social Exchange (Thibaut dan Kelley) : individu akan mengevaluasi

hubungannya dengan orang lain dengan mempertimbangkan

konsekuensinya (reward and punishment)

comparison level : menimbang ganjaran dengan usaha

comparison level of alternative

Tahap perkembangan hubungan Inisiasi - eksperimen – intensifikasi –

integrasi – ikatan

Tahap pengakhiran hubungan Intra psikis – Dyadic – Sosial – Grave

Dressing