35
Teori Dasar Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Pada manusia terdapat sistem saraf yang jauh lebih berkembang dari pada sistem saraf mahluk lain ( khususnya otak ). Sistem saraf berfungsi menerima rangsang ( stimulus ) dari lingkungan atau rangsang yang terjadi di dalam tubuh, mengubah, menghantar dan mengolah rangsang serta mengkoordinasi dan mengatur fungsi tubuh melalui impuls-impuls yang di bebaskan dari pusat ke perifer. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu: • Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera. • Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron. • Efektor adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut

Teori Dasar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tentang teori dasar dasar

Citation preview

Page 1: Teori Dasar

Teori DasarSistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Pada manusia terdapat sistem saraf yang jauh lebih berkembang dari pada sistem saraf mahluk lain ( khususnya otak ). Sistem saraf berfungsi menerima rangsang ( stimulus ) dari lingkungan atau rangsang yang terjadi di dalam tubuh, mengubah, menghantar dan mengolah rangsang serta mengkoordinasi dan mengatur fungsi tubuh melalui impuls-impuls yang di bebaskan dari pusat ke perifer.

Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu: • Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera. • Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron. • Efektor adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson. a. Badan sel Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein. b. Dendrit Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.c. Akson Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan

Page 2: Teori Dasar

perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- sel sachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan. 

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: • Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera. • Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang. • Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik. • Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan. Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam mentransfer impuls pada sinapsis. Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai berikut:• Perubahan dari dingin menjadi panas• Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan• Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung• Suatu benda yang menarik perhatian.• Suara bising• Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makananImpuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan

Page 3: Teori Dasar

menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut:a. Gerak sadar Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang. Bagannya adalah sebagai berikut:

b. Gerak refleks Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati otak. Bagannya sebagai berikut:

Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.1. Sistem saraf pusat • OtakOtak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri.Masing-masing belahan pada otak tersebut disebut hemister. Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan.Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan varol. Otak

Page 4: Teori Dasar

kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan.Batang otak tersusun dari medula oblangata, pons, dan otak tengah. Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil. Batang otak disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Batang otak terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam dan luar berwarna kelabu karena banyak mengandung neuron. Lapisan luar berwarna putih, berisi neurit dan dendrit. Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari. • Sumsum tulang belakangSumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan luar berwana putih dan lapisan dalam berwarna kelabu. Lapisan luar mengandung serabut saraf dan lapisan dalam mengandung badan saraf.Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks. 2. Sistem Saraf TepiSistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkunganmu. Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. • Sistem saraf somatisSistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang. Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian-bagian tubuh, antara lain kaki, tangan, dan otot lurik.Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini. Contoh dari sistem saraf somatis adalah sebagai berikut: Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai

Page 5: Teori Dasar

ke otak.Otak menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.  Ketika kita merasakan udara di sekitar kita panas, kulit akan menyampaikan informasi tersebut ke otak. Kemudian otak mengisyaratkan pada tangan untuk menghidupkan kipas angin. Ketika kita melihat kamar berantakan, mata akan menyampaikan informasi tersebut ke otak, otak akan menterjemahkan informasi tersebut dan mengisyaratkan tangan dan kaki untuk bergerak membersihkan kamar.• Sistem saraf otonomotonom Sistem saraf mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang. Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut: Mempercepat denyut jantung Memperlebar pembuluh darah Memperlebar bronkus Mempertinggi tekanan darah Memperlambat gerak peristaltis Memperlebar pupil Menghambat sekresi empedu Menurunkan sekresi ludah Meningkatkan sekresi adrenalinSistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring - jaring yang berhubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik.Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Contohnya: Memperlambat denyut jantung

Page 6: Teori Dasar

Memperkecil pembuluh darah Memperkecil bronkus Memperendah tekanan darah Mempercepat gerak peristaltis Memperkecil pupil Menstimulasi sekresi empedu Menaikkan sekresi ludah Menurunkankan sekresi adrenalin

stimulan sistem saraf pusat

Obat-obatan stimulan susunan saraf pusat adalah obat-obatan yang dapat bereaksi secara langsung ataupun tidak langsung terhadap sususnan saraf pusat. Efek perangsangan susunan saraf pusat baik oleh obat yang berasal dari alam ataupun sintettik dapat diperlihatkan pada hewan dan manusia. Perangsangan SSP oleh obat pada umumnya melalui dua mekanisme yaitu mengadakan blockade system penghambatan dan meninggika perangsangan sinaps. (Sunaryo, 1995)StrikninStrikinin merupakan alkaloid utama dalam nux vomica, biji tanaman Strychnos nux vomica. Striknin tidak bermanfaat untuk terapi, tetapi untuk menjelaskan fisiologi dan farmakologi susunan saraf. Obat ini menduduki tempat utama diantar obat yang bekerja secara sentral. (Sunaryo, 1995)Menurut Utama (1995), Mekanisme kerja striknin yaitu:• Merangsang semua bagian SSP, aksi ini dimulai pada medula spinalis, kemudian dengan meningkatnya konsentrasi striknin dalam otak (melewati

Page 7: Teori Dasar

batas kritis) maka impuls akan berpencar keseluruh SSP.• Menimbulkan kejang tonik tanpa adanya fase klonik. Kejang ini pada otot ekstensor yang simetris. Dengan dosis suprakonvulsi, bahan ini menimbulkan atau memperlihatkan efek curariform pada neuromusculary junction.• Pada kesadaran dimana terjadi konvulsi akan terjadi perubahan tekanan darah.• Oleh karena rasanya pahit, maka berguna sebagai stomathicum untuk merangsang ujung saraf pengecap untuk menambah nafsu makan, dan secara reflextoir merangsang sekresi HCl lambung.• Menghilangkan tahanan postsynaps medulla spinalis dengan cara menghambat aksi Ach pada inhibitory cells.(Utama, 1995)Striknin bekerja dengan cara mengadakan antagonisme kompetitif terhadap transmitor penghambatan yaitu glisin di daerah penghambatan pasca sinaps.Striknin menyebabkan perangsangan pada semua bagian SSP.Obat ini merupakan konvulsan kuat dengan sifat kejang yang khas.Pada hewan coba konvulsi ini berupa ekstensi tonik dari badan dan semua anggota gerak.Gambaran konvulsi oleh striknin ini berbeda dengan konvulsi oleh obat yang merangsang langsung neuron pusat.Sifat khas lainnya darikejang striknin ialah kontraksi ekstensor yang simetris yang diperkuat oleh rangsangan sensorik yaitu pendengaran,penglihatan dan perabaan.Konvulsi seperti ini juga terjadi pada hewan yang hanya mempunyai medula spinalis.Striknin ternyata juga merangsang medula spinalis secara langsung.Atas dasar ini efek striknin dianggap berdasarkan kerjnya pada medula spinalis dan konvulsinya disebut konvulsi spinal (Sunaryo,1995).Gejala keracunan striknin yang mula-mula timbul ialah kaku ototmuka dan leher.Setiap rangsangan sensorik dapat menimbulkan gerakan motorik hebat.Pada sta dium awal terjadi gerakan ekstensi yang masih terkoordinasi,akhirnya terjadi konvulsi tetanik.Episode kejang ini terjadi berulang,frekuensi dan hebatnya kejang bertambah dengan adanya perangsangan sensorik.Kontraksi otot ini menimbulkan nyeri hebat,dan penderita takut mati dalam serangan berikutnya (Sunaryo,1995).Obat yang paling bermanfaat untuk mengatasi hal ini adalah diazepam 10 mg IV,sebab diazepam dapat melawan kejang tanpa menimbulkan potensiasi terhadap depresi post ictal,seperti yang umum terjadi pada penggunaan barbiturat atau depresan non selektif lainnya (Sunaryo,1995).Diazepam Benzodiazepin, pada hakikatnya, semua senyawa benzodiazepim memiliki daya kerja sebagai sedatif-hipnotis, antikonvulsif, dan daya relaksasi otot. Setiap efek

Page 8: Teori Dasar

ini dapat berbeda-beda kekuatannya padaiap derifat, yang juga memperlihatkan perbedaan jelas mengenai kecepatan resorpsi dan eliminasinya. Penggunaanaya, zat-zat yang sifat sedatif-hipnotisnya relatif lebih kuat dari sifat-sifat lainnya, terutama digunakan sebagai obat tidur. Penggunaan lainnya adalah sebagai spasmolitikum (zazt pelepas kejang), misalnya pada tetanus (khususnya klonazepam dan diazepam). Beberapa zat dengan daya antikinvulsif kuat digunakan pada epilepsi, khusunya klonazepam, juga diazepam dan nitrazepam (Tjay, 2007).Keutungan obat-obat ini dibandingkan dengan barbital dan obat tidur lainnya adalah tidak atau hamper tidak merintangi tidur-REM. Dahulu, obat ini diduga tidak menimbulkan toleransi, tetapi ternyata bahwa efek hipnotisnya semakin berkurang setelah pemakaian 1-2 minggu, seperti cepatnya menidurkan, serta memperpanjang dan memperdalam tidur (Tjay, 2007).Aksi farmakologik striknin susunan saraf pusat :• Eksitasi pada semua bagian sususnan saraf pusat• Menaikkan eksitabilitas neuronal dengan memblok mekanisme inhibisinya• Pada hewan: konvulsi tonik, fleksi semua anggota• Tidak spesifik stimulasi medulla oblongata, oleh karena itu tidak dapat dipakai untuk memacu respirasiKardiovaskuler :• Tensi beruba karena efek pada pusatvasomotor, termasuk medulla spinalisGastrointestinal:• Stimulasi, dipakai pada atonik konstipasi• Rasa pahit, enimbulkan stimulasi nafsu makan, stimulasi sekresi pada lambungOtot skelet:• Tonus naik• Pada dosis suprakonvulsive menyebabkan aksi kurariform pada neuromuscular junction. (Samekto Wibowo dan Abdul Gofir, 2001)Pada hewan coba konvulsi ini berupa ekstensi tonik dari badan dan semua anggota gerak. Gambaran konvulsi oleh striknin berbeda dengan konvulsi oleh obat yang merangsang langsung neuron pusat. Sifat khas kejang striknin ialah kontraksi ekstensor yang simetris yang diperkuat oleh rangsangan sensorik yaitu pendengaran, penglihatan, dan perabaan. (sakemto wibowo dan abdul gofir, 2001)Striknin bekerja dengan cara mengadakan antagonisme kompetitif terhadap

Page 9: Teori Dasar

transmitter penghambatan yaitu glisin di daerah penghambatan pasca sinaps. Glisin adalah transmitter inhibitory postsynaptic yang predomina untuk mononeuron dan interneuron pada medulla spinalis. Striknin mampu memblokir selektif keduanya, inhibisi sinaptik yang diikuti postsinaptik dan efek inhibisi glisin pada neuro spinal. Striknin dan glisin berksi pada kompleks reseptor yang sama. Pada senter yang leboh tinggi di SSP, striknin juga diperantarai oleh glisin untuk beraksi. (Samekto Wibowo dan Abdul Gofir, 2001)Striknin mudah diserap dari saluran cerna dan tempat suntikan, segera meninggalkan sirkulasi masuk ke jaringan. Kadar strikni di SSP tidak lebih tinggi daripada di jaringan lain. Striknin segera dimetabolisme terutama oleh enzim mikrosom sel hati dan diekskresi melalui urin. Pengobatan keracunan striknin ialah mencegah terjadinya kejang dan membantu pernapasan.(sakemto wibowo dan abdul gofir, 2001)Struktur dasar dan unit fungsional sistem persyarafan adalah neuron, yang merupakan sel yang sangat khusus dan berbeda tetapi memiliki semua dasar biologi dan kimia yang dimiliki sel tubuh lainnya. Neuron terdiri dari badan sel (sama) dengan dua perpanjangan yaitu dendrit yang menerima informasi dari akson terminal pada tempat yang khusus yang disebut sinaps dan akson yang membawa informasi keluar dari badan sel ke neuron lain. Neuron juga dapat ditandai dengan adanya eksitabel yang artinya siap memberikan respon bila terstimulasi, karena pada saat terstimulasi resting potensial tidak strabil maka ada potensial aksi.(Tuti Pahria, 1996)Masing-masing neuron mempunyai ciri kerentanan terhadap obat-obatan dan toxin. Ada beberapacontoh, tidak hanya kelompok sel-sel yang rusak oleh obat khusus, tetapi fungsi dan bagian tertentu dari strukturnya yang berubah. Obat-obatan mungkin ditargetkan ke akson terminal, dendrite, neurofilamen, reseptor pada permukaan presinaptik neuron atau aktivitas metaboliknya yang selalu merupakan tempat mereka mensintesa dan melepaskan neurotransmitter atau mempertahankan diri dengan sintesis RNA, DNA dan protein lainnya.(Tuti Pahria, 1996) Neurotransmitter dan obat-obatan yang mempunyai titik tangkap pada reseptor neuronal sinaptik, dapat meningkatkan atau menurunkan permeabilitas chanel ion dan merangsang atau menghambat messenger sitoplasmik. Obat-obat golongan antidepresan juga mempunyai titik tangkap pada neurotransmitter dengan cara menghambat reuptake. (Tuti Pahria, 1996)Impuls yang terdapat di suatu neuron akan diteruskan ke neuron lain . Hubungan satu neuron dengan neuron yang lain /tempat terjadinya pengantaran

Page 10: Teori Dasar

impuls disebut sinaps. Ujung dari akson mengandung substansi kimia (neurotransmitter) yang mempunyai sifat eksitasi dan inhibisi. Neurotransmitter yang bersifat eksitasi adalah asetilkolin , norepinefrin, dopamine, dan serotonin. Sedangkan yang bersifat inhibisi adalah GABA pada jaringan otak dan glisin pada medulla spinalis. (Tuti Pahria,1996) Reseptor GABAGABA disintesis pada tahun 1883, dan jauh sebelum itu telah diketahui GABA adalah produk mikrobia dan hasil metabolisme tanaman. Tidak sampai pada tahun 1950, atas kerja keras investigator, GABA diidentifikasi sebagai konstituen SSP mamalia dan tidak ditemukan pada jaringan lain. Maknanya penyebarannya, tidak seperti substans lainnya, yang tersebar baik di SSP dan system saraf tepi, sudah barang tentu GABA mempunyai beberapa karakteristik dan efek fisiologik yang khas, yang menjadikan fungsinya sangat penting dalam SSP (Harahap, 1999).GABA (gamma-aminobutyric acid) merupakan neurotransmiter inhibitor utama di sistim saraf pusat mamalia dan terdapat pada hampir 40% saraf. Peran GABA sebagai neurotransmiter inhibitor didukung fakta bahwa banyak penyakit saraf yang disebabkan karena adanya degeneratif saraf GABAenergik, contohnya epilepsi, gangguan tidur, dan tardive dykinesia. GABA bekerja pada reseptornya yaitu reseptor GABA. Reseptor GABA terdapat dalam tiga tipe, yaitu reseptor GABAA, GABAB, dan GABAC . Reseptor GABAA dan GABAC merupakan keluarga reseptor ionotropik, sedangkan GABAB adalah reseptor metobotropik (terkait dengan protein G) (Ikawati, 2006).Aktifitas reseptor GABA oleh neurotransmiternya menyebabkan membukanya kanal Cl- dan lebih lanjut akan memicu terjadinya hiperpolarisasi yang akan menghambat penghantaran potensial aksi. Dengan cara itulah GABA melakukan aksinya sebagai neurotransmiter inhibitor. Aktivitas reseptor GABA tadi menyebabkan depresi susunan saraf pusat. Karena itu, dapat dipahami bahwa beberapa antagonis reseptor GABA seperti pitrazepin, sekurinin, dan gabazin dapat menyebabkan efek pemicu saraf berupa konvulsi ( Ikawati, 2006). Pengikatan GABA (asam gama aminobutirat) ke reseptornya pada membrane sel akan membuka saluran klorida, meningkatkan efek konduksi klorida. Aliran ion klorida yang masuk menyebabkan hiperpolarisasi lemah menurunkan potensi postsinaptik dari ambang letup dan meniadakan pembentukan kerja-potensial. Benzodiazepine terikat pada sisi spesifik dan berafinitas tinggi dari membrane sel, yang terpisah tetapi dekat reseptor GABA. Reseptor

Page 11: Teori Dasar

benzodiazepine terdapat hanya pada SSP dan lokasinya sejajar dengan neuron GABA. Pengikatan benzodiazepine memacu afinitas reseptor GABA untuk neurotransmitter yang bersangkutan, sehingga saluran klorida yang berdekatan lebih sering terbuka. Keadaan tersebut akan memacu hiperpolarisasi dan menghambat letupan neuron (Mycek, 2001).Di otak terdapat dua kelompok neurotransmitter, yakni zat-zat seperti nor adrena lin dan serotonin yang memperlancar transmisi rangsangan listrik di sinaps. Selain itu juga terdapat zat-zat yang menghambat neurotransmisi itu, antara lain GABA dan glycine. GABA memiliki efek dopamin lemah, yang berdaya menghambat produksi prolaktin oleh hipofase. GABA terdapat praktis di seluruh otak dalam dua bentuk, GABA-A dan GABA-B. Dalam kerjanya berhubungan erat dengan reseptor benzodiazepin. Ternyata bahwa ada hubungan langsung antara serangan kejang dan GABA. Zat-zat yang memicu timbulnya konvulsi diketahui bersifat mengurangi aktivitas GABA. Di lain pihak, zat-zat yang memperkuat sistem penghambatan diatur oleh GABA berdaya antikonvulsi, antara lain benzodiazepin (diazepam, klonazepam) (Tjay,2007).

DAFTAR PUSTAKAHarahap, Urip, dan Sumadio Hadisahputra. (1999). Telaah Penggunaan Benzodiazepin (BD) versus Strikhnin (STN) Pada Percobaan Stimulansia SSP Berdasarkan Tapak Tindak BD Neurotransmitter Inhibitori γ-aminobutyric acid (GABA) dan STN Pada Neurotransmitter Inhibitori Glisin di SSP. Medan : Media Farmasi Volume 7. Hal 17-33.Ikawati, Z., (2006). Pengantar Farmakologi Molekuler. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal. 45-47.Katzung, B. G., (1997). Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi VI. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 342.Mycek, M. J., (2001). Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi II. Jakarta: Widya Medika. Hal. 89-90.Sunaryo., (1995). Perangsang Susunan Saraf Pusat, dalam Farmakologi Dan Terapi. Editor Sulistia G. Ganiswara. Edisi Keempat. Jakarta: Bagian

Page 12: Teori Dasar

Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 223-224.Tjay, T. H., dan Rahardja Kirana. (2007). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya Edisi Keenam. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Hal. 389.Utama, Hendra., Vincent HS Gan., (1995). Antikonvulsan, dalam Farmakologi dan Terapi Bab 12. Editor Sulistia G. Ganiswara. Edisi Keempat. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 163-165Tuti Pahria, (1996), Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Persarafan, EGC, Jakarta. Hal :17.Wibowo, Abdul Gofir, (2001), Farmakologi Terapi Dalam Neurologi, Edisi I, Salemba Medika, Jakarta. Hal :13-25.

Bahan Kimia yang Biasa Ada di MinumanSeiring dengan perkembangan teknologi pangan,maka pengolahan bahan minuman pun makin banyak variasinya.oleh sebab itulah, diperlukan macam-macam bahan,ada yang alamiah dan sintetis guna menunjang pengolahan bahan -bahan minumanBahan kimia yang biasa di gunakan dalam minuman adalah

1.    Zat pemanis· Aspartame

adalah pemanis buatan yang rendah kalori, terdiri atas asam amino yang umum yaitu asam aspartat dan fenilalanin. Aspartame memiliki rasa manis 200 kali lipat dibandingkan gula biasa pada konsentrasi 4%. Aspartame  tidak menimbulkan rasa pahit di mulut dan tidak menimbulkan karies pada gigi.Pemanis ini umum digunakan sebagai pengganti gula untuk penderita diabetes, dan sebagai pemanis pada berbagai makanan dalam kemasan. Aspartame tidak tahan dengan pemanasansehingga kurang bermanfaat dalambahan yang perlu diolah dengan pemanasan.

Aspartame telah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration)  sebagai pemanis buatan yang aman untuk dikonsumsi sejak tahun 1981 silam.

Meskipun demikian berbagai penelitian juga terus dilakukan untuk memastikan keamanan aspartame. Pada 8 Mei 2006 lalu FDA telah mengeluarkan pernyataan melalui situs resminya yang menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada penelitian yang didukung dengan data yang akurat yang menyatakan bahwa aspartame mempunyai efek samping berbahaya. FDA memberi peringatan bagi orang-orang yang menderita penyakit genetik yang

Page 13: Teori Dasar

jarang dijumpai, yang disebut PKU (Phenyl Keton Ucea), yaitu penyakit keturunan yang berhubungan dengan kelemahan mental. Peringatan dari FDA itu berbunyi bahwa phenyl Alanin yang terdapat dalam produk aspartame adalah suatu jenis asam amino yang harus dihindari oleh penderita PKU. Konsunsi yang aman untuk aspartame adalah 10 mg bahan/kg berat badan.

Namun ada juga yang berpendapat bahwa aspartame dapat menyebabkan gangguan saraf dan tumor otak

· Sakarinpenggunaan sakarin yang berlebihan selain akan menyebabkan rasa makanan terasa pahit juga merangsang terjadinya tomur pada bagian kandung kemih.

· SiklakmatGaram-garam siklakmat pada proses metabolisme dalam tubuh dapat menghasilkan senyawa sikloheksamina yang bersifat karsinogenik (senyawa yang dapat menimbulkan penyakit kanker). Garam siklakmat juga dapat memberikan efek samping berupa gangguan pada sistem pencernaan terutama pada pembentukan zat dalam sel.

2.    PengawetAda sejumlah cara menjaga agar makanan dan minuman tetap layak untuk di makan ataupun diminum walaupun sudah tersimpan lama. Salah satu upaya tersebut adalah dengan cara menambahkan zat adiktif kelompok pengawet (zat pengawet) ke dalam makanan ataupun minuman. Agar makanan maupun minuman dapat bertahan lama atau dapat dikonsumsi sampai jangka waktu tertentu tanpa menggangu kesehatan. zat pengawet dapat dibagi dua yaitu zat pengawet alami dan buatan

·      pengawet alami yaitu, garam dapur yang biasanya di pakai untuk mengawetkan ikan.

·      Pengawet buatanü  Asam cuka, dipakai sebagai pengawet acar.ü  Asam fosfat yang biasanya ditambahkan pada beberapa minuman penyegar.

3.  Zat penyedap cita rasa·      Penyedap cita rasa alami yaitu, seperti cengkeh,pala, merica, cabai kunyit dan

lain-lain.·      Penyedap  buatan (sintesis)

ü  Oktil asetat,terasa dan beraroma seperti jeruk.ü  Etil butirat, terasa dan beraroma nanas.ü  Amil asetat, tersa dan beraroma pisang.

4.  Bahan pewarna· Rhodamin B (Pewarna Merah)

Page 14: Teori Dasar

Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang digunakan pada industri tekstil dan kertas. Rhodamin biasa ditemui pada : kerupuk, es puter, es sirop dan lain-lainnya.

B.    Minuman berenergi dan minuman bersodaZat kimia yang ada di minuman berenergi dan bersoda

·         Kafein danTaurinZat ini biasanya terdapat di minuman berenergi..           Caffein Zat ini dipercaya mampu meningkatkan mood dan mempengaruhi perasaan seseorang menjadi lebih baik. Caffein bereaksi dengan cara yang sangat kompleks, yaitu dengan merangsang otak dan sistim saraf, dan mencocokkan diri ke dalam reseptor otak yang dirancang untuk bahan kimia lain, adenosin. Adenosin adalah bahan penenang alami yang memberitahu sel-sel badan untuk mengendurkan aktivitas.

Taurin taurine adalah sejenis asam amino yang berperan pada penghantaran implus-impuls sel saraf, sehingga bila ada rangsangan dari SSP maka rangsangan tersebuta akan diteruskan dengan cepat ke sel-sel efektor.bisa juga disebut dengan "nutrisi otak". Menurut Badan POM, minuman berenergi yang ada di Indonesia mengandung caffein sejumlah 50 mg per botol dan hanya dibolehkan mengonsumsi sebanyak tiga botol per hari. Kemudian label dalam botol harus mencantumkan peringatan keras bagi penderita penyakit gula, darah tinggi, dan jantung. Selain itu, bagi penderita yang mempunyai tingkat sensitivitas tinggi, seperti sensitif terhadap caffein, perlu berhati-hati mengonsumsi produk ini.

Bagaimanapun pola hidup sehat dan kembali ke alam lebih aman daripada mengonsumsi produk buatan. Jangan percaya iklan suplemen yang mengatakan produk ini berkhasiat seperti obat tetapi tidak berefek samping.      

·         Aspartame (pemanis buatan)·         Karbon dioksida

Karbon dioksida adalah gas yang tidak berbau dan tidak berwarna, kira-kira 1,5 lebih berat dari udara. Gas ini tidak beracun tetapi dapat mengusir oksigen sehingga jika kadarnya terlalu besar (10-20%) dapat membuat orang pingsan dan mengganggu alat pernafasan.

Penggunaan karbon dioksida komersial contohnya untuk membuat minuman bergelumbung. Seperti air soda, limun, dan lain-lain, mengandung CO2 yang memberi rasa menyegarkan.

1.    Minuman berenergi Minuman berenergi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk

menambah energiseseorang yang meminumnya. Bagi beberapa kalangan, minuman energi diminum dengan tujuan untuk mencegah kantuk.

Pada dasarnya setiap orang memerlukan suplai energi yang cukup untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Apalagi bagi olahragawan dan pekerja

Page 15: Teori Dasar

berat. Suplai energi ini berfungsi mengganti ion-ion tubuh yang hilang. Untuk mengganti ion-ion yang hilang itu bayak cara yang bisa dilakukan. Antara lain dengan mengonsumsi makanan yang dibutuhkan tubuh seperti karbohidrat, vitamin, gula, protein, lemak, dan mineral. Zat-zat ini dapat diperoleh dari berbagai makanan dan buah-buahan, serta minum air putih.

Namun, banyak orang yang lebih suka mengambil jalan pintas untuk menyuplai energi yanghilang tersebut dengan minuman berenergi (energy drink). Bahkan, banyak yang mengonsumi minuman berenergi setiap hari. Kelebihan produk ini adalah manfaatnya yang cepat terasa karena mengandung zat pemanis yang sangat mudah diserap tubuh. Berbeda dengan gula biasa yang perlu proses agak lama. Sumber lainnya yang juga mempengaruhi kecepatan reaksi adalah kandungan zat stimulan seperti caffein dan taurin. Kedua zat ini berfungsi untuk memperlancar metabolisme tubuh.

Contoh minuman berenergi·      Extra Joss

extra joss merupakan jenis minuman yang memiliki khasiat untuk menyegarkan tubuh dan menguatkan tubuh dari rasa lelah. Kandungan di dalamnya adalah:

      -        Taurine      -        Gingseng korea

Ginseng Korea atau Red Ginseng itu kualitasnya yang terbaik diantara semua jenis ginseng.Ini beberapa manfaat dari Ginseng Korea (Red Ginseng) : 1. Meningkatkan stamina2. Mengurangi kelelahan3. Memperbaiki kondisi mental4. Meningkatkan pengeluaran cairan tubuh 5. Mencegah iritasi6. Mencegah diabetes7. Menguatkan sistem pencernaan8. Mengeluarkan racunGinseng Korea atau Red Ginseng itu kualitasnya yang terbaik diantara semua jenis ginseng.

-     Royal jellyRoyal Jelly atau susu ratu adalah makanan khusus bagi ratu lebah. Berbeda

dengan tiga produk lebah lainnya yaitu Madu, Propolis dan Pollen, Royal Jelly bukan produk tanaman yang dikumpulkan dan dimondifikasi oleh lebah. Royal Jelly secara khusus diproduksi oleh lebah pekerja perawat dari pollen dan nectar yang dihirupnya, kemudian di sekresikan dari gandula khusus di kepala lebah itu.

Royal Jelly memiliki berbagai khasiat pengobatan antara lain :

Page 16: Teori Dasar

1.  Mengobati infeksi di perut, varicose, dispepsia, impotensi, fatique, anorexia, lemah sahwat, infertilitas, infeksi visrus dan bacteri.

2.  Meningkatkan imunitas tubuh3.  Royal Jelly menurunkan kolesterol4.  Menurunkan tekanan darah5.  Dapat mengobati fatique dan stress6.  Royal Jelly menurunkan kolesterol7.  HDA dan asam lemak jenuh rantai pendek yang ada dalam Royal Jelly

berfungsi mirip detergen yang menghancurkan membrane sel bakteri, jamur dan virus

-     Trimethylxanthine (kaffein)-     Acesulfame-k (zat pemanis)-     Sodibicarbonate-     Citric acid (Asam Sitrat)

Merupakan senyawa intermedier dari asam organik yang berbentuk kristalatau serbuk putih. Asam sitrat ini maudah larut dalam air, spriritus, danethanol, tidak berbau, rasanya sangat asam, serta jika dipanaskan akanmeleleh kemudian terurai yang selanjutnya terbakar sampai menjadi arang.Asam sitrat juga terdapat dalam sari buah-buahan seperti nenas, jeruk,lemon, markisa. Asam ini dipakai untuk meningkatkan rasa asam (mengaturtingkat keasaman) pada berbagai pengolahan minum, produk air susu, selai,jeli, dan lain-lain. Asam sitrat berfungsi sebagai pengawet pada keju dansirup, digunakan untuk mencegah proses kristalisasi dalam madu, gula-gula(termasuk fondant), dan juga untuk mencegah pemucatan berbagaimakanan, misalnya buah-buahan kaleng dan ikan. Larutan asam sitrat yangencer dapat digunakan untuk mencegah pembentukan bintik-bintik hitam pada udang. Penggunaan maksimum dalam minuman adalah sebesar 3

gram/liter sari buah.-     Flavour (perasa)

Dampak apabila mengunsumsi minuman berenergi terus- menerus1.    Minuman berenergi mengandung gula yang dapat menyebabkan kerusakan

gigi2.    Minuman berenergi mengandung stimulan, termasuk kafein yang dikaitkan

dengan diabetes, masalah jantung, masalah perilaku, dan bahkan kematian dini.

  Bahaya Minuman Energi Bagi AnakMinuman energi biasanya menjadi minuman pokok di kalangan

mahasiswa dan anak-anak klub. Sebuah penelitian yang tercantum dalam jurnal Pediatrics terbaru menemukan, minuman energi ini cenderung berbahaya bagi kesehatan anak-anak.Kandungan kafein dalam minuman tersebut malah membuat anak lelah.

Page 17: Teori Dasar

Minuman energi juga terkadang tak menyebutkan zat tambahan lainnya seperti guarana, yerba mate dan biji coklat (kakao). Secara umum, kafein dapat mengganggu tidur anak-anak, dan menyebabkan gabungan masalah energi karena kurang tidur juga bisa membuat anak lebih lesu dan lelah.Beberapa anak yang mengonsumsi minuman energi ini berisiko menimbulkan efek samping, seperti anak-anak yang memiliki attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan sedang pengobatan (mengonsumsi obat untuk terapi). Dengan tambahan stimulan dalam minuman berenergi terhadap obat-obatan, cenderung tidak dapat memproduksi efek yang diinginkan untuk meningkatkan konsentrasi.

C.   Minuman Bersoda (softdrink)·         Coca-Cola

Softdrink mengandung Asam Fosfor (Phosphoric Acid). Asam ini juga terdapat pada Keju, Roti, kacang2an, ikan, daging dan telur dimana rata-rata mengandung 200-800mg per 100g, sedangkan pada softdrink mengandung 13-19mg per 100ml. (relatif jauh lebih kecil).

-     zat-zat kimia yang ada di coca-colabahan-bahan kimia dalam coca-colaAir terkarbonasi Zat pewarna (Karamel dan atau sulfit amonia karamel) kafeinAsam fosfatKalium benzoatKalium sitrat Natrium benzoat Natrium sitrat Natrium siklamat

-     Bahaya minuman bersoda1)    Dapat menyebabkan kerusakan pada gig i(karies pada gigi dan erosi)2)    Minimnya pemasukan kalsium dan hiperaktifitas

Contoh lain dari bahaya coca cola adalahUntuk Membersihkan toilet:Tuangkan sekaleng coca cola kedalam toilet, tunggu sejam, kemudian siram sampai bersih. Asam sitric dalam coca cola menghilangkan noda-noda dari keramik. Dapat kita bayangkan bagaimana akibat bagi tubuh kita.

PH rata-rata dari soft drink, 3.l coca-cola & pepsi 3.4. tingkat keasaman ini cukupkuat untuk melarutkan gigi dan tulang. Soft drink tidak punya nilai gizi (dalam hal vitamin & mineral). Mereka punya kandungan gula yang lebih tinggi, lebih asam dan banyak zat aditif seperti pengawet dan pewarna. Sementara orang

Page 18: Teori Dasar

suka meminum soft drink dingin setelah makan. Akibatnya Tubuh kita mempunyai suhu optimum 370 supaya enzim pencernaan berfungsi. Suhu dari soft drink dingin jauh dibawah 37, terkadang mendekati 0. hal ini mengurangi keefektivan dari enzim dan memberi tekanan pada system pencernaan kita, mencerna lebih sedikit makanan. Bahkan makanan tersebut difermentasi.

Makanan yang difermentasikan menghasilkan bau, gas, sisa busuk dan racun, yang diserap oleh usus, diedarkan oleh darah keseluruh tubuh. Penyebaran racun ini mengakibatkan pembentukan macam-macam penyakit.

PENUTUPKESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULANKita sudah mengetahui apa-apa sja yang terkandung di dalam minuman

berenergi (extra joss) yaitu, Taurine, Gingseng korea, Trimethylxanthine (kaffein), Acesulfame-k (zat pemanis), Sodibicarbonate, Citric acid (Asam Sitrat), Flavour (perasa). sedangkan kandungan dari softdrink (coc-cola) yaitu, Air terkarbonasi, Zat pewarna (Karamel dan atau sulfit amonia karamel), kafein ,Asam fosfat ,Kalium benzoate, Kalium sitrat, Natrium benzoate, Natrium sitrat, Natrium siklamat.

Dan dampak-dampak dari minuman tersebut, seperti minuman berenergi·         Minuman berenergi mengandung gula yang dapat menyebabkan kerusakan

gigi·         Minuman berenergi mengandung stimulan, termasuk kafein yang dikaitkan

dengan diabetes, masalah jantung, masalah perilaku, dan bahkan kematian dini.

Dampak softdrik (coca-cola)·         Dapat menyebabkan kerusakan pada gig i(karies pada gigi dan erosi)·         Minimnya pemasukan kalsium dan hiperaktifitas

SARAN-SARANDi sarankan dalam meminum minuman berenergi (extra joss) jangan terlalu sering kerena dalam extra joss terdapat kandungan zat-zat yang kurang bermanfaat bagi tubuh kita.Untuk jenis softdrik (coca-cola)Kita juga harus menguranginya, selain itu disarankan untuk berkumur-kumur dengan air putih dan tidak menyikat gigi setelah meminum soft drink, karena dapat mengakibatkan meningkatnya resiko gigi akibat asam.

DAFTAR PUSTAKAPurba, Michael dan  Soetopo Hidayat. 1994. Ilmu Kimia. Jakarta: Erlangga.

Yulita, Rosy. 2000. Analisis Pemanis pada Saos Tomat yang Beredar di Kotamadya Banjarmasin.Banjarmasin.

Page 19: Teori Dasar

http://www.g-excess.com/2759/zat-aditif-yang-terkandung-dalam-bahan-makanan/diakses pada tanggal 14 oktober 2011

http://hoax.wordpress.com/2007/03/13/bahaya-coca-cola-dan-pepsi/ di akses pada tanggal 14 oktober 2011

http://impact23.wordpress.com/2010/05/17/keuntungan-dan-bahaya-extra-joss/ di akses pada tanggal 14 Oktober 2011

http://www.aagos.ristek.go.id/pangan/umum/pengawetan.pdf di akses pada tanggal 14 Oktober 2011

http://anggiecuitcuitan.blogspot.com/2010/11/taurine-apa-itu.htm di akses pada tanggal 14 Oktober 2011

Nurainisyah, Dewi_/bahaya-aspartame-pada-produk-coca-cola/http://muxlim.com/blogs/   di akses pada tanggal 14 Oktober 2011

http://hobiaja.blogspot.com/2009/01/budidaya-ginseng-korea-red-ginseng.htmldiakses pada tanggal 14 Oktober 2011

http://almannacorp.com/?INFO_AL_MANNA:APA_ITU_ROYAL_JELLY%3F diakses pada tanggal 14 Oktober 2011Alamsyah, Rika Mayasari.2010.Efek Perbedaan Cara Meminum Sofdrink (Minuman Ringan) Terhadap Penuruna PH Salavia pada Siswa SMP Raksana Medan:Universitas Sumatera Utara Medan. 

Page 20: Teori Dasar

Sel saraf dalam system saraf berfungsi untuk menjalarkan impuls. Impuls dapat menjalar pada sebuah sel saraf, juga dapat menjalar pada sel lain dengan melintasi sinapsis. Penjalaran impuls dapat terjadi dengan cara transmisi elektrik atau transmisi kimiawi yang menggunakan bantuan neurotransmitter. Proses transmisi   sinapsisdapat berlangsung lebih lambat atau mengalami gangguan.

Beberapa bahan yang diketahui sebagai   sumber  gangguan  dalam transmisi sinapsis ini adalah pestisida, racun ular dan obat bius.  Proses transmisi sinapsis juga dapat berlangsung lebih cepat akibat pengaruh dari konsumsi zat-zat yang mengandung zat stimulan.

Stimulan adalah obat-obatan yang menaikkan tingkat kewaspadaan di dalam rentang waktu ingkat. Stimulan biasanya menaikkan efek samping dengan menaikkan efektivitas. Stimulan menaikkan kegiatan sistem saraf simpatetik, sistem saraf pusat(CNS), atau kedua-duanya  sekaligus. Beberapa  stimulant menghasilkan sensasi kegembiraan yang berlebihan, khususnya jenis-jenis yang memberikan pengaruh terhadap CNS. Stimulan dipakai di dalam terapi  untuk menaikkan atau memelihara kewaspadaan, untuk menjadi  penawar  rasa lelah, untuk menjadi penawar keadaan tidak normal yang  mengurangi kewaspadaan atau kesadaran (seperti  di  dalam narkolepsi), untuk menurunkan bobot  tubuh (phentermine), juga untuk memperbaiki kemampuan berkonsentrasi bagi orang- orang yang didiagnosis  sulit memusatkan perhatian (terutama ADHD). Stimulan kadang-kadang dipakai untuk memompa ketahanan dan produktivitas, juga untuk menahan nafsu makan.

Stimulan sistem saraf pusat kegiatannya meningkatkan norepinefrin dan dopamin dalam dua cara yang berbeda. Pertama, stimulan SSP meningkatkan pelepasan norepinefrin dan dopamin dari sel-sel  otak. Kedua, stimulan SSP mungkin juga menghambat mekanisme  yang  biasanya  mengakhiri tindakan neurotransmiter. Sebagai hasil dari kegiatan ganda sistem saraf pusat stimulan, norepinefrin dan dopamin telah meningkatkan efek di berbagai daerah di otak. Beberapa area otak yang terlibat dengan mengendalikan terjaga dan orang lain yang terlibat dengan mengendalikan kegiatan motorik. Hal ini diyakini bahwa stimulan SSP mengembalikan keseimbangan neurotransmiter.

Menurut John W. Kimball (1994: 644) menyatakan bahwa Jika neuron ditusuk dengan mikroelektroda, maka akan kita ketahui bahwa bagian dalam

Page 21: Teori Dasar

neuron tersebut bermuatan negatif terhadap bagian luarnya. Besarnya muatan ini (terkadang dinamakan potensial rehat) kira-kira 70 milivolt (mV). Besaran ini hanya dipertahankan selama neuron itu melakukan oksidasi glukosa yang perlahan-lahan namun tidak henti-hentinya untuk menghasilkan ATP. ATP digunakan untuk transpor ion-ion natrium (Na+) secara aktif dari bagian dalam neuron ke cairan ekstraselula (ECF/CES) dan ion-ion kalium (K+) dari ECF ke bagian dalam. Hasilnya ialah konsentrasi Na+ dalam ECF sepuluh kali sama besarnya seperti yang terdapat dalam sitoplasma dan konsentrasi K+ dalam sitoplasma sepuluh kali lebih besar daripada yang ada dalam ECF.

Ada berbagai macam stimulus seperti misalnya elektroda bermuatan negatif, panas, perubahan bentuk mekanis, dan bahan kimia tertentu yang akan meningkatkan permeabilitas membran terhadap ion-ion natrium dan memungkinkannya untuk berdifusi kembali ke dalam neuron. Pada gilirannya hal ini menurunkan voltase antara ECF dan sitoplasma. Perubahan dalam voltase ini disebut potensial generator. Jika stimulusnya lemah, maka pemasukan ion-ion natrium pun lemah. Potensial generator padam dengan cepat dan polaritas -70 mV kembali ada. Dalam hal demikian, stimulusnya berada di bawah ambang (subthreshold).

Akan tetapi, jika stimulus itu cukup kuat, depolarisasi berjalan sampai suatu titik yang voltasenya menurun sampai kira-kira -50 mV. Pada nilai ini, yang disebut ambang, permeabilitas membran terhadap pemasukan ion-ion natrium meningkat dengan tajam. Ion-ion natrium masuk dengan cepat, meniadakan voltasenya sama sekali. Sebenarnya ion-ion itu menimbulkan tembakan terlalu jauh yang sekejap, sehingga kini bagian dalam membran itu menjadi bermuatan positif.

Pemasukan ion-ion natrium yang tiba-tiba pada titik membran yang terstimulasi mempunyai sifat yang menarik dalam hal meningkatkan permeabilitas bagian-bagian membran yang berdekatan terhadap ion-ion natrium. Akibatnya, proses itu berulang terus menerus sepanjang neuron, setiap bagian neuron memicu depolarisasi bagian yang dekatnya. Delombang yang terjadi yang memasuki neuron itu ialah impuls saraf. Ini juga dinamakan potensial aksi (AP).

Kemudian menurut John W. Kimball (1994: 688) menyatakan bahwa Stimulan yang paling luas digunakan ialah kafein (pada kopi, the, dan minuman cola), nikotin (pada sigaret), amfetamin, dan kokain. Setiap stimulan ini menstimulasi sistem saraf simpatik, mungkin melalui pengendalian pusat-pusat di hipotalamus. Setiap kegiatan (umpamanya, percepatan laju jantung, pengecilan pupil, peningkatan gula darah) yang dikemukakan dalam bahasan tentang medula adrenal dan mengenai sistem saraf simpatik ditingkatkan oleh obat-obat ini. Stimulasi simpatik yang disebabkan kafein alah sangat lemah; nikotin lebih lemah lagi; dan oleh amfetamin, umpamanya deksdedrin dan metilamfetamin (“kecepatan”) cukup kuat. Karena peranan medula adrenal dan sisa dari sistem saraf simpatik dalam mempersiapkan tubuh untuk menghadapi

Page 22: Teori Dasar

stres, maka tidak mengherankan bahwa banyak atlet telah meminum amfetamin dalam usaha meningkatkan penampilannya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa macam penampilan atletik (misalnya berlari) dapat ditingkatkan setelah memakai amfetamin – boleh jadi terutama dari berkurangnya rasa lelah. Kegiatan yang memerlukan interaksi kompleks dengan rekan satu tim tidaklah membaik dan, sebenarnya, menghancurkan, ini setelah menggunakan amfetamin.

Amfetamin juga mempengaruhi fungsi-fungsi lain yang berhubungan dengan hipotalamus, seperti misalnya bertambahnya rasa haus dan berkurangnya rasa lapar dan rasa kantuk. Karena efek depresan terhadap selera makan, maka amfetamin secara luas dipakai untuk membantu orang mengurangi bobot tubuhnya. Sedikitnya keberhasilan berkepanjangan yang diakibatkannya agaknya lebih banyak daripada kehancuran fisiologis dan fisik yang dihasilkan oleh stimulasi konstan terhadap sistem saraf simpatik. (John W. Kimball, 1991: 688)

Satu atau dua cangkir teh, kopi atau coklat sudah bisa menyebabkan efek perangsangan pada sistem tubuh. Tetapi kekuatan efek senyawa kimia tersebut berbeda pada tiap orang. Ini karena variasi individual pada reseptor sistem-sistem tubuh yang bisa disebabkan berbagai faktor, seperti luas permukaan tubuh, usia, penyakit, kualitas kerja organ-organ tubuh, dsb.

Terhadap susunan saraf pusat, kafein menyebabkan perangsangan yang kuat, teobromin menyebabkan perangsangan yang ringan, sedangkan teofilin selain kuat juga efeknya lebih dalam dan lebih membahayakan bila dikonsumsi berlebihan.

Minum kafein sebanyak 1-3 cangkir kopi akan merasa tidak mengantuk, tidak merasa lelah, dan daya pikirnya lebih cepat dan jernih. Namun kemampuannya akan berkurang dalam menghadapi pekerjaan memerlukan kerapian, ketepatan berhitung dan waktu.

Sumber :

Kimball, John W. 1994. Biologi, jilid 2. Jakarta: Erlangga