Upload
melania-taolin
View
258
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7/29/2019 TBC paru pd anak.doc
1/17
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 2
Pemeriksaan ....................................................................................................................... 3
Etiologi ............................................................................................................................... 6
Patogenesis ........................................................................................................................ 7
Diagnosis ........................................................................................................................... 10
Diagnosis Kerja .................................................................................................... 10
Gejala Klinis ........................................................................................................... 10
Diagnosa Banding .................................................................................................. 11
Terapi .................................................................................................................................. 12
Prognosis ............................................................................................................................ 13
Komplikasi .......................................................................................................................... 14
Epidemiologi ....................................................................................................................... 14
Pencegahan ......................................................................................................................... 15
PENUTUP .......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 17
1
7/29/2019 TBC paru pd anak.doc
2/17
PENDAHULUAN
Infeksi saluran nafas dibagi menjadi dua yaitu infeksi saluran nafas atas dan saluran nafas
bawah. Walaupun infeksi saluran nafas atas secara langsung berhubungan dengan lingkungan
luar namun infeksi jarang terjadi dan jarang berkembang menjadi infeksi saluran nafas bawah
yang mengenai bronkus dan alveolus karena ada banyak mekanisme pertahanan di sepanjang
saluran pernafasan untuk mencegah adanya infeksi.1
Mekanisme pertahanan itu antara lain adalah refleks batuk untuk mengeluarkan benda
asing atau mikroorganisme dan membuang mucus yang tertimbun. Terdapat lapisan
mukosiliaris yang terdiri dari sel-sel dan berlokasi dari bronkus ke atas yang menghasilkan
mucus dan sel-sel silia yang melapisi sel sel penghasil mucus. Silia tersebut bergerak secara
ritmis untuk mendorong adanya mucus dan semua mikroorganisme akan terperangkap dalam
mucus , ke atas ke nasofaring tempat mucus dikeluarkan sebagai sputum. Dikeluarkan melalui
hidung ataupun di telan. Proses tersebut dinamakan system escalator mucosiliaris.1
Apabila lolos dari dari mekanisme pertahanan tersebut dan mengkoloni saluran nafas
atas, maka mikroorganisme akan dihadang oleh lapisan pertahanan ketiga yang penting , yaitu
system imun untuk mencegah mikroorganisme tersebut sampai ke saluran nafas bawah yang
diperantarai oleh limfosit dan sel darah putih lainnya seperti makrofag, neutrofil dan sel mast.
Akan lolos ke saluran nafas bawah bila adanya gangguan mekanisme pertahanan di system
pernafasan atau mikroorganismenya sangat virulen.1
Pemeriksaan2
7/29/2019 TBC paru pd anak.doc
3/17
Diagnosis ditegakan berdasarkan pemeriksaan-pemeriksaan di bawah ini:1-5
1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Untuk mendukung dalam penegakkan diagnosis maka perlu anamnesis dan
pemeriksaan fisik pada pasien yang cukup spesifik. Menanyakan keluhan keluhan yang
rasakan oleh pasien, untuk kasus Tb biasanya keluhan yang tibul berupa :
Batuk awalnya dapat non-produktif persisten tetapi dapat berkembang menjadi
produktif, mukopurulent bahkan berdarah (hemoptysis)
Dada sakit, biasanya disebabkan oleh pleuritis dan bila berkembang lebih lanjut akan
menjadi efusi pleura.
Dyspneu dapat terjadi walau jarang
Gejala systemic seperti anoreksia , BB turun, keringat pada malam hari dan demam.
Menanyakan riwayat penyakit keluarga
Pada pemeriksaan fisik dapat di temukan :
Pengembangan dada yang tidak simetris bisa disebabkan oleh efusi pleura,
Didapatkan perkusi yang redup pada daerah apeks paru oleh karena adanya infiltrasi yang
luas
Pada auskultasi dapat ditemukan suara ronki basah , kasar ataupun nyaring. Bila infilrat
disertai penebalan pleura maka biasanya suara menjadi vesicular lemah.
2. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan adalah hitung sel darah, laju endap
darah, urinalisis, enzim hati dalam serum (SGOT/SGPT). Asam urat sebaiknya diperiksa
apabila akan diberikan pirazinamid dan penglihatan harus diperiksa bila diberikan
ethambutol. Pungsi lumbal sebaiknya dilakukan pada TB milier atau bila ada tanda-tanda
kecurigaan TB milier atau meningitis TB.
3. Foto thoraxFoto rontgen harus diambil dari 2 sisi yaitu postero-anterior dan lateral.
Gambaran foto thorax yang menunjang diagnosis TB yaitu :
Bayangan lesi terletak di lapangan atas paru atau segmen atipikal lobus bawah
pembesaran kelenjar hilus atau paratrakea.
Dapat juga ditemukan kolaps atau konsolidasi dengan hiperinflasi lokal yang terjadi
akibat obstruksi bronkus parsial.
Bayangan berawan (patchy) atau berbecak (nodular)
3
7/29/2019 TBC paru pd anak.doc
4/17
Adanya kavitas, tunggal atau ganda
Kelainan bilateral, terutama di lapangan paru atas
Adanya kalsifikasi
Bayangan menetap pada foto ulang beberapa minggu kemudian
Bayangan milier berupa bercak-bercak halus tersebar merata pada seluruh lapangan
paru. Gambaran radiology lain yang sering menyertai TBC paru adalah penebalan
pleura, efusi pleura atau empisema, penumothoraks (bayangan hitam radio lusen
dipinggir paru atau pleura).
Pada beberapa kasus, interpretasi foto rontgen sulit dilakukan sehingga CT-Scan mungkin
diperlukan.
4. Pemeriksaan sputum BTA
Pemeriksaan ini penting karena dengan ditemukannya kuman BTA, diagnosis dapat
dipastikan. Kriteria sputum BTA positip adalah sekurang-kurangnya ditemukan 3 batang
kuman BTA pada satu sediaan.
Pada orang dewasa, diagnosis pasti ditegakkan apabila menemukan kuman M.
tuberculosis dalam sputum/dahak. Akan tetapi, anak-anak sangat sulit bila diminta untuk
mengeluarkan dahak. Bila pun ada, jumlah dahak yang dikeluarkan tidak cukup. Jumlah
dahak yang cukup untuk dilakukan pemeriksaan basil tahan asam adalah sebesar 3-5 ml,
dengan konsistensi kental dan purulen.
Masalah kedua adalah jumlah kuman M. tuberculosis dalam sekret bronkus anak
lebih sedikit daripada orang dewasa. Hal itu dikarenakan lokasi primer TB pada anak
terletak di kelenjar limfe hilus dan parenkim paru bagian perifer. BTA positif baru dapat
dilihat bila minimal jumlah kuman 5000/ml dahak.
5. Tes PAP (Peroksidase Anti Peroksidase)
4
7/29/2019 TBC paru pd anak.doc
5/17
Merupakan uji serologi imunoperoksidase memakai alat histogen imunoperoksidase
staining untuk menentukan adanya igG spesifik terhadap basil TB.
6. Tes Mountoux/Tuberkulin
Pada anak, uji tuberkulin merupakan pemeriksaan paling bermanfaat untuk
menunjukkan sedang/pernah terinfeksi Mikobakterium tuberkulosa dan sering digunakan
dalam "Screening TBC". Efektifitas dalam menemukan infeksi TBC dengan uji tuberkulin
adalah lebih dari 90%.
Penderita anak umur kurang dari 1 tahun yang menderita TBC aktif uji tuberkulin
positif 100%, umur 12 tahun 92%, 24 tahun 78%, 46 tahun 75%, dan umur 612 tahun
51%. Dari persentase tersebut dapat dilihat bahwa semakin besar usia anak maka hasil uji
tuberkulin semakin kurang spesifik.
Ada beberapa cara melakukan uji tuberkulin, namun sampai sekarang cara mantoux
lebih sering digunakan. Lokasi penyuntikan uji mantoux umumnya pada bagian atas
lengan bawah kiri bagian depan, disuntikkan intrakutan (ke dalam kulit). Penilaian uji
tuberkulin dilakukan 4872 jam setelah penyuntikan dan diukur diameter dari
pembengkakan (indurasi) yang terjadi.
1. Pembengkakan (Indurasi) : 04mm,uji mantoux negatif.
Arti klinis : tidak ada infeksiMikobakterium tuberkulosa.
2. Pembengkakan (Indurasi) : 39mm,uji mantoux meragukan.
Hal ini bisa karena kesalahan teknik,
reaksi silang denganMikobakterium atipik
atau setelah vaksinasi BCG.
3. Pembengkakan (Indurasi) : 10mm,uji mantoux positif.
Arti klinis : sedang atau pernah terinfeksi
Mikobakterium tuberkulosa.
Hasil uji tuberkulin dapat dipengaruhi oleh status BCG anak. Pengaruh BCG
terhadap reaksi positif tuberkulin paling lama berlangsung hingga 5 tahun setelah
penyuntikan. Jadi, ketika membaca uji tuberkulin pada anak di atas 5 tahun, status BCG
dapat dihiraukan.
7. Teknik Polymerase Chain Reaction
5
7/29/2019 TBC paru pd anak.doc
6/17
Deteksi DNA kuman secara spesifik melalui amplifikasi dalam berbagai tahap
sehingga dapat mendeteksi meskipun hanya ada 1 mikroorganisme dalam spesimen. Juga
dapat mendeteksi adanya resistensi.
8. Becton Dickinson Diagnostik Instrument System (BACTEC)
Deteksi growth index berdasarkan CO2 yang dihasilkan dari metabolisme asam
lemak oleh M. tuberculosis
9. Enzyme Linked Immunosorbent Assay
Deteksi respon humoral, berupa proses antigen-antibodi yang terjadi.
Pelaksanaannya rumit dan antibodi dapat menetap dalam waktu lama sehingga
menimbulkan masalah/
10. MYCODOT
Deteksi antibodi memakai antigen lipoarabinomannan yang direkatkan pada suatu
alat berbentuk sperti sisir plastik, kemudian dicelupkan dalam serum pasien. Bila terdapat
antibodi spesifik dalam jumlah memadai maka warna sisir akan berubah.
ETIOLOGI
BakteriMycobacterium tuberculosis
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga
dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert
Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi
nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch
Pulmonum (KP).5,6
6
7/29/2019 TBC paru pd anak.doc
7/17
PATOGENESIS
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
Mycobacterium tuberculosis yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-
anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk
dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang
dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau
kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ
tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-
lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.6
Saat Mycobacterium tuberculosis berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan
segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui
serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan
dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat
jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant(istirahat).
Bentuk-bentukdormantinilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto
rontgen.
Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant
sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang,
7
7/29/2019 TBC paru pd anak.doc
8/17
bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel
yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya
menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat
diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif terinfeksi TBC.6
Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan
dengan beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya
fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak
mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan
tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang
peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.6
Penularan lebih khusus lagi berdasarkan klasifikasi penyakit tuberkulosis antara lain:7
1. Tuberkulosis Primer
Penularan terjadi karena kuman dibatukkan atau dibersinkan keluar menjadi
droplet nuclei dalam udara. Partikel infeksi ini dapat menetap dalam udara bebas selama
1-2 jam, tergantung ada tidaknya sinar UV ventilasi yang baik dan kelembabab udara.
Dalam suasana gelap dan lembab kuman dapat bertahan berhari-hari sampai berbulan-
bulan.
8
7/29/2019 TBC paru pd anak.doc
9/17
Bila partikel infeksi ini terisap oleh orang sehat, ia akan menempel pada jalan
nafas atau paru-paru. Kuman dapat juga masuk melalui luka pada kulit atau mukosa tapi
hal ini jarang terjadi.
Bila kuman menetap di jaringan paru maka akan membentuk sarang TB
pneumonia kecil dan disebut sarang primer atau afek primer. Sarang primer ini dapat
terjadi dibagian mana saja jaringan paru. Dari sarang primer akan timbul peradangan
saluran getah bening menuju hilus (limfangitis local) dan juga diikuti pembesaran getah
bening hilus (limfadenitis regional). Sarang primer + limfangitis local + limfadenitis
regional = kompleks primer.
Komplek primer ini selajutnya dapat menjadi :
Sembuh sama sekali tanpa meninggalkan cacat
Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas berupa garis-garis fibrotik, kalsifikasi dihilus atau kompleks (sarang) Ghon.
Berkomplikasi dan menyebar secara :
a. Per kontinuitatum, yakni menyebar kesekitarnya.
b. Secara bronkogen pada paru yang bersangkutan maupun paru disebelahnya. Dapat
juga kuman tertelan bersama sputum dan ludah sehingga menyebar ke usus.
c. Secara limfogen, keorgan tubuh lainnya
d. Secara hematogen, ke organ tubuh lainnya.
2. Tuberkulosis Post Primer
Kuman yang dormant pada TB primer akan muncul bertahun-tahun kemudian
sebagai infeksi endogen menjadi TB dewasa (TB post primer). TB post primer ini
dimulai dengan sarang dini yang berlokasi di region atas paru-paru (bagian apical
posterior lobus superior atau inferior). Invasinya adalah ke daerah parenkim paru dan
tidak ke nodus hiler paru.
Tergantung dari jumlah kuman, virulensi dan imunitas penderita, sarang dini ini
dapat menjadi :
1. Diresorpsi kembali dan sembuh tanpa cacat
2. Sarang yang mula-mula meluas, tapi segera menyembuh dengan sebukan jaringan
fibrosis. Ada yang membungkus diri menjadi lebih keras, menimbulkan perkapuran
dan akan sembuh dalam bentuk perkapuran.
3. Sarang dini meluas dimana granuloma berkembang menghancurkan jaringan
sekitarnya dan bagian tengahnya mengalami nekrosis dan menjadi lembek
9
7/29/2019 TBC paru pd anak.doc
10/17
membentuk jaringan keju. Bila jaringan keju dibatukkan keluar akan terjadillah
kavitas. Kavitas ini mula-mula berdinding tipis, lama-lama dindingnya menebal
karena infiltrasi jaringan fibroblast dalam jumlah besar, sehingga menjadi kavitas
sklerotik.
DIAGNOSIS
Diagnosis TB pada anak ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit, gejala klinis, uji
tuberkulin serta pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan radiologi.
WHO membuat kriteria anak yang diduga (suspected) menderita TB, bila:5
1. sakit, dengan riwayat kontak dengan seseorang yang diduga atau dikonfirmasi menderita TB
paru
2. tidak kembali sehat setelah sakit campak atau batuk rejan (whooping cough)
3. mengalami penurunan berat badan, batuk, dan demam yang tidak berespon dengan antibiotik
saluran nafas
4. terdapat pembesaran abdomen, teraba massa keras tak terasa sakit, dan ascites
5. terdapat pembesaran kelenjar getah bening superfisial, tidak terasa sakit, dan berbatas tegas
6. mengalami gejala-gejala yang mengarah ke meningitis atau penyakit sistim saraf pusat.
DIAGNOSIS KERJA
Tuberkulosis merupakan salah satu dari infeksi saluran nafas bawah yang disebabkan
oleh mikroorganisme Mycobacterium tuberculosis, biasanya ditularkan melalui droplet dan
mengkolonisasi dalam bronkiolus atau alveolus. Kuman tersebut dapat masuk pula ke saluran
pencernaan atau kadang melalui lesi kulit.
GEJALA KLINIS
Gejala sistemik/umum6
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat
hilang timbul.
Penurunan nafsu makan dan berat badan.
Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
10
7/29/2019 TBC paru pd anak.doc
11/17
Gejala khusus6
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus
(saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang
membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
Kalau ada cairan dironggapleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan
sakit dada.
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat
dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar
cairan nanah.
Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai
meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunankesadaran dan kejang-kejang.
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui
adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan
penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan 5
tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan
30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.6
DIAGNOSIS BANDING8-10
Penyakit Penyebab Penularan Klinis
TBC M. tuberculosis Droplet infeksius Batuk, deman, sesak napas, malaise
Pertusis Boerdetella
pertusis
Percikan ludah gangguan paru obstruktif, bersin-
bersin, mata berair, nafsu makan
berkurang , lesu
Bronchitis
kronik
gangguan paru
obstruktif
Droplet infeksius batuk yang sangat purulen, produktif,
sesak nafas dan dyspneu.
Pneumoniae Bakteri, jamur, virus,
organisme mirip
bakteri
Inhalasi demam menggigil, batuk yang
sering/produktif, sputum berwarna
merah, merah muda atau kehijauan,
rasa lelah, nyeri pleura, timbul tanda
sianosis, hemoptisis dan ventilasi
mungkin berkurang.
11
7/29/2019 TBC paru pd anak.doc
12/17
TERAPI
Obat anti TB (OAT) harus diberikan dalam kombinasi sedikitnya 2 obat yang bersifat
bakterisid dengan atau tanpa obat ketiga. Tujuan pemberian OAT adalah:3
1. membuat konversi sputum BTA positif menjadi negatif secepat mungkin melalui kegiatan
bakterisid.
2. Mencegah kekambuhan dalam tahun pertama setelah pengobatan dengan kegiatan sterilisasi
3. Menghilangkan atau mengurangi gejala dan lesi melalui perbaikan imunologis.
Prinsip penatalaksaan TB anak adalah lebih cepat mengobati daripada terlambat agar
komplikasi tidak terjadi. Bila dianamnesis dan diperiksa, anak kemungkinan besar menderita TB,
maka beri OAT selama 2 bulan. Lalu, observasi apakah terdapat perbaikan klinis. Bila ya,
lanjutkan OAT lagi (total 6-12 bulan); tetapi bila tidak, mungkin bukan TB atau TB resisten
terhadap OAT.5
Lama pengobatan TB berkisar 6-12 bulan yang dibagi menjadi 2 fase yaitu fase
intensif dan fase lanjutan. Waktu yang diperlukan untuk mengobati TB boleh dibilang lama,
dengan tujuan mencegah terjadinya resistensi obat, membunuh kuman intraselular dan
ekstraselular, serta mengurangi kemungkinan terjadinya relaps. [Tabel 1 & 2]5
Tabel 1. Dosis Obat Antituberkulosis Lini Pertama
Obat Dosis Harian
(mg/kgBB/hari)
Dosis Max
(mg/hari)
Efek Samping
Isoniazid
Rifampisin**
Pirazinamid
Etambutol
Streptomisin
5-15*
10-20
15-30
15-20
15-40
300
600
2000
1250
1000
Hepatitis, neuritis perifer,hipersensitivitas
Gastrointestinal, reaksi kulit, hepatitis,
trombositopenia, peningkatan enzim
hati, cairan tubuh berwarna orange
kemerahan
Toksisitas hepar, artralgia,
gastrointestinal
Neuritis optik, ketajaman mata
berkurang, buta warna merah hijau,
hipersensitivitas, gastrointestinal
Ototoksik, nefrotoksik
* Bila INH dikombinasi dengan rifampisin, dosisnya tidak boleh melebihi 10
mg/kgBB/hari
** Rifampisin tidak boleh diracik dalam satu puyer dengan OAT lain karena dapat
mengganggu bioavailabitias rifampisin
Tabel 2. Dosis OAT Kombinasi pada TB anakBerat Badan 2 Bulan 4 Bulan
12
7/29/2019 TBC paru pd anak.doc
13/17
(kg) RHZ (75/50/150 mg) RH (75/50 mg)
5-9
10-19
20-32
1 tablet
2 tablet
4 tablet
1 tablet
2 tablet
4 tablet
Catatan:
Bila BB 33 kg dosis disesuaikan dengan Tabel 2 (perhatikan dosis maksimal) Bila BB
7/29/2019 TBC paru pd anak.doc
14/17
Infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak,
ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian
organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.5
Penyakit tuberkulosis paru biaa tidak di tangani dengan benar akan menimbulkan
komplikasi antara lain:8
Komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura, empiema, laringitis, usus, Poncets arthropathy.
Komplikasi lanjut : obstruksi jalan napas -> SOFT (Sindrom obstruksi Pasca Tuberkulosis),
kerusakan parenkim berat -> SOPT/fibrosis paru, kor pulmonal, amiloidosis, karsinoma
paru, sindrom gagal napas dewasa (ARDS), sering terjai pada TB milier dan kavitas TB.
EPIDEMIOLOGI
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau
kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru
TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan,Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.5
Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993
menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 0,65%. Sedangkan
menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004,
angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk),
dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru.5
PENCEGAHAN
14
7/29/2019 TBC paru pd anak.doc
15/17
Cara terbaik mencegah terjadinya TB anak adalah dengan menemukan, mendiagnosa,
dan mengobati TB dewasa secara tuntas. Gagasan itu muncul karena pada umumnya anak
terinfeksi TB setelah terpapar dari orang dewasa dengan sputum positif kuman TB. Ketika
seorang anak sudah menderita TB aktif maka seluruh anggota keluarga dan orang lain yang
kontak dekat dengan anak tersebut harus diperiksa untuk mencari sumber penularan lalu diobati.
Dengan demikian, rantai penularan dapat terputus sedini mungkin.5
Cara lain adalah:3,5
1. Vaksin BCG
Pemberian BCG meninggikan daya tahan tubuh terhadap infeksi oleh basil tuberkulosis
yang virulen. Imunitas timbul 6-8 minggu setelah pemberian BCG. Imunitas yang timbul
tidaklah lengkap sehingga masih mungkin terjadi superinfeksi meskipun biasanya tidak
progresif dan menimbulkan komplikasi yang berat.1
Meskipun masih terdapat kontroversi mengenai keefektifitasannya, BCG dapat
mengurangi risiko terjadinya komplikasi TB seperti milier, meningitis, dan spondilitis.
2. Kemoprofilaksis
Ada 2 macam kemoprofilaksis TB pada anak. Kemoprofilaksis primer bertujuan
untuk mencegah terjadinya infeksi tuberkulosis pada anak. Kemoprofilaksis primer
dihentikan bila sumber kontak tidak menular lagi dan anak ternyata tetap tidak infeksi
dibuktikan dengan uji tuberkulin ulang. Kalau ternyata hasil uji tuberkulin positif maka
harus dievaluasi lebih lanjut.
Kemoprofilaksis sekunder bertujuan mencegah aktifnya infeksi sehingga anak
tidak sakit yang ditandai dengan uji tuberkulin positif tetapi gejala klinis dan radiologis
normal. Yang diberikan adalah isoniazid 10 mg/kgBB/hari selama 6-12 bulan. Kelompok
anak terinfeksi TB yang berisiko tinggi menderita TB adalah:
1. usia
7/29/2019 TBC paru pd anak.doc
16/17
7/29/2019 TBC paru pd anak.doc
17/17
DAFTAR PUSTAKA
1. Corwin, EJ. Patofisiologi: Tuberkulosis. Jakarta; EGC; 2000.h.404-18
2. Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI, Setowulan W. Kapita selekta kedokteran. Edisi 3.
Jilid 1. Jakarta; Media Aescupulapius FKUI; 2008
3. Staf pengajar ilmu kesehatan anak FKUI. Buku kuliah 2 ilmu kesehatan anak:
tuberkulosis pada anak. Jakarta. Percetakan Infomedika. 2007.h.573-84.
4. Mycobacterium tuberculosis.diunduh dari
http://pathport.vbi.vt.edu/pathinfo/pathogens/Tuberculosis_2.html. 4 Oktober 2004.
5. TB pada anak: The great immitator. Diunduh darihttp://www.majalah-farmacia.com. 16
Mei 2007.
6. Penyakit TBC. Diunduh dari http://www.medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm.
7. TBC pada anak. Diunduh dari http://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/11/tbc-pada-
anak.html. September 2008.
8. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam: Tuberkulosis
paru. Jilid II. Edisi ke-4. Jakarta; Balai Penerbit FKUI; 2006.h.988-93.
9. Pertusis. Diunduh darihttp://www.medicastore.com.
10. Pneumonia. Di unduh darihttp://www.medicastore.com.
17
http://pathport.vbi.vt.edu/pathinfo/pathogens/Tuberculosis_2.htmlhttp://www.majalah-farmacia.com/http://www.majalah-farmacia.com/http://www.medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htmhttp://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/11/tbc-pada-anak.htmlhttp://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/11/tbc-pada-anak.htmlhttp://www.medicastore.com/http://www.medicastore.com/http://www.medicastore.com/http://www.medicastore.com/http://pathport.vbi.vt.edu/pathinfo/pathogens/Tuberculosis_2.htmlhttp://www.majalah-farmacia.com/http://www.medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htmhttp://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/11/tbc-pada-anak.htmlhttp://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/11/tbc-pada-anak.htmlhttp://www.medicastore.com/http://www.medicastore.com/