13
TATALAKSANA SYOK ANAFILAKTIK ARUM KUSUMA WARDANI 1102011047

TATALAKSANA SYOK ANAFILAKTIK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

syok anafilaktik

Citation preview

TATALAKSANA SYOK ANAFILAKTIK

ARUM KUSUMA WARDANI1102011047

SYOK

Kondisi mengancam jiwa yang diakibatkan ketidakmampuan sistem sirkulasi menyiplai oksigen dan nutrisi ke jaringan ditandai dengan hipoksia dan ketidakadekuatan fungsi sel yang menyebabkan kegagalan organ dan berpotensi kematian

Syok anafilaktik adalah suatu respons hipersensitivitas yang diperantarai oleh Immunoglobulin E (hipersensitivitas tipe I) yang ditandai dengan curah jantung dan tekanan arteri yang menurun hebat. Hal ini disebabkan oleh adanya suatu reaksi antigen-antibodi yang timbul segera setelah suatu antigen yang sensitif masuk dalam sirkulasi.

Syok anafilaktik merupakan salah satu manifestasi klinis dari anafilaksis yang merupakan syok distributif, ditandai oleh adanya hipotensi yang nyata akibat vasodilatasi mendadak pada pembuluh darah dan disertai kolaps pada sirkulasi darah yang dapat menyebabkan terjadinya kematian

GAMBARAN KLINIS Ditandai : perubahan mendadak pada

-permeabilitas vaskuler- Hiperaktif bronchus

Komplek gejala pada:-sistem saluran nafas-sistem kardiovaskularSistem saluran cerna-mata-kulit

KLASIFIKASI

ringan

• Kesemutan perifer, sensasi hangat, rasa sesak dimulut dan tenggorokan• Kongesti hidung, pembengkakan periorbital, pruritus, bersin, mata berair.• Awitan gejala dimulai dalam 2 jam pertama setelah pemajanan.

Sedang

• Gejala-gejala ringan ditambah bronkospasme dan edema jalan nafas/ laring dengan dispnea, batuk dan mengi.

• Wajah kemerahan, hangat, ansietas dan gatal• Awitan gejala = reaksi ringan.

Berat

• Awitan mendadak dengan tanda dan gejala yang samaseperti yang telah disebutkan diatas disertai kemajuanyang pesat kearah bronkospame, edema laring, dispneaberat dan sianosis.

• Disfagia, keram pada abdomen, muntah, diare dan kejang

PENATALAKSANAAN

Tujuan :mengembalikan sirkulasi yang adekuat, dan memberikan ventilasi yang bagus, dan bila mungkin dilakukan upaya pencegahan.

Berbagai obat yang digunakan dalam terapi anafilaksis ditujukan untuk

Menghambat sintesis dan lepasnya mediator

Blokade reseptor jaringan

terhadap mediator yang lepas

Mengembalikan fungsi organ terhadap

pengaruh mediator

TATALAKSANA

Menghentikan alergen yang dicurigai“SEGERA

Menempatkan penderita pada posisi shok

Mempertahankan jalan nafas

Memperbaiki volume darah

Memberikan epinefrin

Epinefrin : Dosis yang dianjurkan adalah 0,25 mg subkutan setiap 15 menit

sesuai beratnya gejala

Penderita mengalami pre syok atau syok dapat diberikan dosis 0,3-0,5 mg pada dewasa, Pengencer 1 : 1.000

\Pemberian epinefrin ini dapat diulang tiap 15menit sampai tekanan darah sistolik mencapai90-100 mmHg.

Antihistamin :Difenhidramin injeksi 50 mg, dapat diberikan bila timbul urtikaria.

Kortikosteroid :Hydrokortison inj 7 – 10 mg / kg BB, dilanjutkan 5 mg / kg BB setiap 6 jam atau deksametason 2-6 mg/kgbb. untuk mencegah reaksi berulang.Antihistamin dan Kortikosteroid tidak untuk mengatasi syok anafilaktik

Pemberian Aminofilin IV, 4-7 mg/kgbb selama 10-20menit bila terjadi tanda – tanda bronkospasme,