82
STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU PENJASORKES DI KOTA BANDARLAMPUNG TAHUN 2019 (Skripsi) Oleh Dimas Duta Putra Utama FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020

STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

TIK BAGI GURU PENJASORKES DI KOTA BANDARLAMPUNG

TAHUN 2019

(Skripsi)

Oleh

Dimas Duta Putra Utama

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 2: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

ABSTRAK

STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

TIK BAGI GURU PENJASORKES DI KOTA BANDARLAMPUNG

TAHUN 2019

Oleh

DIMAS DUTA PUTRA UTAMA

Penggunaan Media Pembelajaran Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam

dunia pendidikan sudah menjadi kebutuhan yang mendasar untuk meningkatkan

proses pendidikan. Penggunaan TIK pada guru olahraga (penjasorkes) baik di sekolah

dasar dan menengah di Kota Bandar Lampung relatif minim. Hal ini ditunjukan oleh

masih sedikit jumlah guru menggunakan media TIK dalam pembelajaran gerak yang

sangat cepat dan sulit diamati secara langsung. Kemampuan TIK yang dimiliki setiap

guru Penjasorkes berbeda-berbeda baik dari penerapan maupun implementasinya.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Prosedur pengumpulan data

memalui angket, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan pada guru Penjasorkes.

Teknik analisis pada penelitian ini yaitu reduksi data , penyajian data dan penarikan

kesimpulan. Serta menggunakan analisis Skala Guttman dengan angka 0 sampai 1.

Hasil penelitian guru Penjasorkes di Kota Bandarlampung sekolah dasar dan sekolah

menengah, pada kategori sering sekali 10 guru dengan persentase 10,87%, kategori

Sering 28 Guru dengan presentase 30,43%, kategori sedang 29 guru dengan persentase

31,52%, Kategori Kurang 15 Guru dengan persentase 16,30%, dan kategori kurang

sekali 10 guru dengan persentase 10,87%. Dengan demikian guru penjasorkes sudah

memanfaatkan TIK baik di kelas maupun di lapangan, namun belum maksimal karena

pemahaman guru terbatas.

Kata kunci : TIK, media pembelajaran, memanfaatkan, penjasorkes.

Page 3: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

ABSTRACT

STUDY ON USING ICT BASED LEARNING MEDIA SURVEY FOR

TEACHER OF PENJASORKES IN BANDARLAMPUNG CITY

IN 2019

By

DIMAS DUTA PUTRA UTAMA

The use of Technology, Information and Communication (ICT) Learning Media in

education has become a fundamental need to improve the educational process. The use

of ICT in sports teachers (penjasorkes) in primary and secondary schools in Bandar

Lampung City is relatively minimal. This is asked by a small number of teachers who

use ICT media in movement learning that is very fast and difficult to learn directly.

The ICTs that apply to each Penjasorkes teacher vary both in their application and

implementation.

This research uses quantitative descriptive methods. Data collection procedures

through questionnaires, interviews and documentation conducted at the Penjasorkes

teacher. The analysis technique in this research is data reduction, data presentation and

conclusion drawing. And using the Guttman Scale analysis with numbers from 0 to 1.

The results of the study of Physical Education teachers in the City of Bandarlampung

elementary schools and secondary schools, in the category of very often 10 teachers

with a percentage of 10.87%, the Frequency category 28 Teachers with a percentage

of 30.43%, medium category 29 teachers with a percentage of 31.52%, Less Category

15 Teachers with a percentage of 16.30%, and a category of very few 10 teachers with

a percentage of 10.87%. Thus the physical education teacher has used ICT both in the

classroom and in the field, but it has not been maximized because teacher

understanding is limited.

Keywords : learning media, TIK, penjaorkes, utilizing.

Page 4: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN

BERBASIS TIK BAGI GURU PENJASORKES DI KOTA

BANDARLAMPUNG TAHUN 2019

Oleh

Dimas Duta Putra Utama

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 5: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK
Page 6: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK
Page 7: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK
Page 8: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Dimas Duta Putra Utama, lahir

di Purbosari, Provinsi Bengkulu pada tanggal 12 Juli

1998, sebagai anak ke-Dua dari Bapak Sukir dan Ibu

Mugi Rahayu, A.Md. Penulis menyelesaikan pendidikan

di SDN 171 Seluma Provinsi Bengkulu selesai pada

tahun 2010, SMP Negeri 17 Seluma Provinsi Bengkulu

selesai pada tahun 2013, dan SMA Negeri 1 Seluma Provinsi Bengkulu

diselesaikan pada tahun 2016. Pada tahun 2016 juga , penulis diterima sebagai

mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP

Universitas Lampung melalui jalur mandiri.

Selama menempuh pendidikan di pendidikan jasmani penulis mengikuti kursus wasit

C3 yang di adakan oleh ASPROV PSSI Provinsi Lampung Tahun 2018. Pada tahun

2019 mengikuti juga kursus wasit futsal Level 3 yang diadakan oleh ASPROV PSSI

Jakarta Timur. Dalam organisasi penulis pernah aktif di HIMAJIP sebagai

Anggota Muda tahun 2016, menjadi Ketua Bidang Olahraga dan Kesenian

HIMAJIP FKIP Unila periode 2017 s.d 2018, Menjadi Anggota EDUSPOT FKIP

Unila sebagai Reporter tahun 2016 s.d sekarang.

Pada Tahun 2019, melakukan Kuliah Kerja Nyata di Desa Way Empulau Ulu Kec.

Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, dan sekaligus melakukan Praktek

Pengalaman Lapangan di SMAN 1 Liwa, Kabupaten Lampung Barat.

Page 9: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

MOTTO

“Allah tidak akan memberikan beban atau masalah bagi seseorang kecuali

sesuai dengan kesanggupannya”. (Surat Al Baqarah: 286).

“Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah

menjadi manusia yang berguna” (Einstein)

Bersabar dalam berusaha, berusaha dengan tekun dan pantang menyerah,

dan Bersyukur atas apa yang telah diperoleh. (Penulis)

Page 10: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji syukur kepada ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang

atas segala nikmat yang diberikan kepada penulis. Sehingga tiada alasan bagi penulis untuk

berhenti bersyukur. “Alhamdulillah “

Karya ini ku persembahkan kepada :

Ibuku Tecinta (Mugi Rahayu) dan Ayahanda tersayang (Sukir)

yang sangat saya sayangi dan cintai, engkaulah pahlawan hidup yang takkan tergantikan,

yang telah membesarkanku dengan penuh kasih dan sayang, mendidik ku hingga sekarang

dengan penuh kesabaran dan selalu mengalah dengan anakmu, selalau mendukung anak mu

disetiap kegiatan baik di akademik maupun non-akademik serta mendoakan anakmu di

setiap waktu. Semoga anakmu selalu menjadi kebanggan bapak-ibu,kebanggaan agama, dan

dapat berguna bagi nusa bangsa. alhamdulilah atas restumu, Dimas Duta Putra Utama bisa

menyelesaikan studi ini semoga bermanfaat dan mengangkat derajat orang tua.

Aamiin

Page 11: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

ii

SANWACANA

Puji syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya. Penulis berterimakasih akhirnya dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul ” Studi Survey Pemanfaatan Media Pembelajaran

Berbasis TIK Bagi Guru Penjasorkes Di Kota Bandarlampung Tahun 2019”

adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana

Pendidikan di Universitas Lampung. Tak lupa penulis juga mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Prof. Dr. Karomani, M.Si., Selaku Rektor Universitas Lampung.

2. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., Dekan FKIP Universitas Lampung.

3. Dr. Riswandi, M.Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas

Lampung.

4. Drs. Akor Sitepu, M.Pd., Ketua Program Studi Penjas FKIP Universitas

Lampung.

5. Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes., Pembimbing I yang telah yang telah

memberikan motivasi, membina,mengkritik dan saran sampai penulis

menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Lungit Wicaksono, M.Pd., Pembimbing II dan Pembimbing akademik yang

telah memberikan bimbingan dan pengalaman sehingga dapat menyelesaikan

tugas akhir ini dan yang telah membimbing saya selama perkuliahan.

Page 12: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

iii

7. Drs. Herman Tarigan, M.Pd., sebagai Pembahas yang telah memberikan

pengalaman, kritikan dan masukan yang baik sehingga skripsi ini menjadi

dimengerti oleh pembaca nantinya.

8. Dosen Program Studi Penjas FKIP Unila yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuan saat penulis menyelesaikan perkuliahan.

9. Orang tua tercinta, atas segala bentuk dukungan, do’a dan selau menjadi

tujuan serta penguat utama untuk melakukan segala sesuatu.

10. Teman seprogram studiku, PENJAS 2016 dan sekuat kontrakan atas

kebersamaan dan pengalaman dalam menjalani perkuliahan.

11. Team EDUSPOT FKIP UNILA yang menjadi tempat belajar dengan menggali

potensi diri.

12. Semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu per satu.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, April 2020

Penulis,

Dimas Duta Putra Utama

Page 13: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

iv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 7

C. Rumusan Masalah ....................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8

F. Batasan Masalah ......................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ......... 9

B. Pengertian Media Pembelajaran ............................................... 12

C. Pendidikan Jasmani .................................................................. 14

D. Profil Guru ................................................................................ 17

E. Jenis – Jenis Media Pembelajaran ........................................... 21

F. Tujuan Penggunaan TIK dalam Pembelajaran ......................... 22

G. Pendekatan Saintifikdalam Penjasorkes .................................. 24

H. Perangkat Pembelajaran............................................................. 29

1. Silabus ............................................................................... 29

2. Rpp ..................................................................................... 31

3. Bahan Ajar ......................................................................... 33

4. Media Pembelajaran .......................................................... 34

5. Lembar Kerja Peserta Didik ............................................. 35

6. Instrumen Penilaian ........................................................... 36

I. Penerapan TIK dalam Pendidikan ............................................ 36

J. Manfaat TIK sebagai Media Pembelajaran .............................. 39

K. TIK sebagai media Pembelajaran ............................................. 40

L. Penelitian Relevan .................................................................... 42

M. Kerangka Fikir .......................................................................... 43

Page 14: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

v

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian..................................................................... 44

B. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 45

C. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................. 46

D. Populasi dan Sampel.................................................................. 47

1. Populasi Penelitian ............................................................. 47

2. Sampel Penelitian ............................................................... 47

E. Variabel ..................................................................................... 48

F. Desain Penelitian ..................................................................... 48

G. Instrumen Penelitian ................................................................. 50

1. Wawancara ........................................................................ 52

2. Angket ............................................................................... 52

3. Dokumentasi ...................................................................... 53

H. Analisis Data............................................................................ 53

1. Editing ............................................................................... 54

2. Penilaian ............................................................................ 54

3. Kesimpulan/Verifikasi ....................................................... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian......................................................................... 57

1. Gambaran Umum Penelitian ................................................ 57

a. Jumlah Responden ........................................................ 57

b. Jenis Kelamin ................................................................ 58

c. Jenjang Tugas Responden ............................................. 59

d. Pendidikan Terakhir Responden ................................... 59

e. Profesi Guru Pendidik ................................................... 60

2. Penemuan Hasil Penelitian .................................................. 61

3. Deskripsi Data Hasil Penelitian ........................................... 62

a. Kemampuan Guru Penjas Membuat Perangkat

Pembelajaran ................................................................. 64

b. Kemampuan Guru Penjas Membuat Video

Pembelajaran ................................................................. 66

c. Kemampuan Menggunakan Blended Learning ............ 67

d. Penggunaan Media Audio Visual ................................. 69

e. Penggunaan Mulitmedia ............................................... 70

f. Penggunaan Microsoft Office ....................................... 72

B. Pembahasan .............................................................................. 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 78

B. Saran .......................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 80

LAMPIRAN................................................................................................... 84

Page 15: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Banyak guru penjasorkes di Kota Bandar Lampung ............................... 47

3.2 Kisi-Kisi Pemanfaatan media Pemebelajaran Berbasis ICT ………........ 53

3.3 Tabel Pengkategorian ............................................................................... 55

4.1 Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis TIK bagi Guru Penjas ........ 62

4.2 Deskripsi Frekuensi pemnafaatan Mendia Pembelajaran Berbasis

TIK di Koa Bandar lampung …………………………………................ 63

4.3 Kemampuan Guru Penjas dalam Membuat Perangkat Pembelajaran....... 64

4.4 Deskripsi Frekuensi Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis

TIK pada Kemampuan Guru Penjas dalam Membuat

Perangkat Pembelajaran ........................................................................... 65

4.5 Tabel Kemampuan Guru Penjas dalam Membuat video

Pembelajaran ............................................................................................ 66

4.6 Deskripsi Frekuensi Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis

TIK pada Kemampuan Guru Penjas dalam Membuat video

Pembelajaran …………………............ ................................................... 66

4.7 Tabel Kemampuan menggunakan Blended Learning .............................. 68

4.8 Deskripsi Frekuensi Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis

TIK pada Kemampuan menggunakan Blended Learning ........................ 68

4.9 Penggunaan Audio Visual.......................................................................... 69

Page 16: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

vii

4.10 Deskripsi Frekuensi Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis

TIK pada Kemampuan penggunaan Media Audio Visual ......................... 70

4.11 Penggunaan Multimedia ............................................................................ 71

4.12 Deskripsi Frekuensi Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis

TIK pada Penggunaan Multimedia ............................................................ 71

4.13 Penggunaan Microsoft Office .................................................................... 72

4.14 Deskripsi Frekuensi Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis

TIK pada Penggunaan Microsoft Office .................................................... 73

Page 17: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerucut Pengalaman ............................................................................. 13

2.2 Pendekatan Saintifik Mengamati .......................................................... 26

2.3 Pendekatan Saintifik Menanya ............................................................. 26

2.4 Pendekatan Saintifik Informasi ............................................................ 27

2.5 Pendekatan Saintifik Mengasosiasi....................................................... 28

2.6 Pendekatan Saintifik Mengkomunikasikan .......................................... 28

3.1 Kerangka Penelitian Dsekriptif Kuantitatif .......................................... 49

4.1 Diagram Responden Guru Sekolah Dasar dan Sekolah Menegah

yang berada di Kota Bandar Lampung ................................................ 58

4.2 Jenis Kelamin ....................................................................................... 58

4.3 Keseluruhan responden berdasarkan tingkatan Sekolah ..................... 59

4.4 Jenjang Pendidikan ............................................................................... 60

4.5 Diagram Sertifikasi Pendidik ................................................................ 60

4.6 Diagram pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK dalam

Di Kota Bandar Lampung...................................................................... 63

4.7 Diagram pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK dalam

Kemampuan guru Penjas Membuat Perangkat Pembelajaran .............. 65

Page 18: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

ix

4.8 Diagram pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK dalam

Kemampuan guru Penjas Membuat Video Pembelajaran .................... 67

4.9 Diagram pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK dalam

Kemampuan Menggunakan Blended Learning .................................... 68

4.10 Diagram pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK dalam

Penggunan Media Audio Visual ........................................................... 70

4.11 Diagram pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK dalam

Penggunaan Multimedia ....................................................................... 71

4.12 Diagram pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK dalam

Penggunaan Micreosoft Office ............................................................. 73

Page 19: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Izin Penelitian Kesbangpol................................................................ 84

2. Surat Izin Balasan Penelitian Kesbangpol ................................................. 85

3. Surat Izin ke Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung............................. 86

4. Surat Balasan Izin dari Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung ............ 87

5. Tabel Hasil Penelitian Pemanfaatan Media Pembelajaran TIK di Kota

Bandar Lampung........................................................................................ 88

6. From Indentitas Guru Yang di Wawancari .............................................. 92

7. Pedoman Wawancara ................................................................................ 100

8. Transkip Wawancara ................................................................................. 101

9. Lembar Angket .......................................................................................... 137

10. Foto Dokumentasi ...................................................................................... 140

11. Kartu Bimbingan Proposal ......................................................................... 151

12. Kartu Bimbingan Seminar Hasil ................................................................. 153

13. Contoh RPP SMA kelas x SMK-SMTI Lampung ...................................... 156

Page 20: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di tandai dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat. Berbagai aspek kehidupan manusia

telah dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Untuk

menghadapi penggunaan TIK di era sekarang, diperlukan berbagai persiapan,

termasuk metode pembelajaran pendidikan yang tepat. Banyak hal yang harus

diubah oleh negara yang ingin maju dari perangkat pembelajaran sampai dengan

evaluasi pembelajaran yang mana sekarang sudah menggunakan teknologi. Hal ini

juga berlaku bagi Indonesia, dari sejumlah perubahan yang harus dilakukan,

perbaikan sumber daya manusia dan sumber daya alam adalah salah satu hal yang

harus diperhatikan. Perbaikan tersebut dapat terlaksana salah satunya dengan cara

mengubah metode pembelajaran dalam dunia pendidikan yang ada. Untuk

menghadapi era TIK, diperlukan pendidikan yang dapat membentuk generasi

kreatif, inovatif, serta kompetitif. Hal tersebut salah satunya dapat dicapai dengan

cara mengoptimalisasi penggunaan teknologi sebagai alat bantu pendidikan yang

diharapkan mampu menghasilkan output yang dapat mengikuti atau mengubah

zaman menjadi lebih baik.

Seorang guru dikala kegiatan belajar dan pemebalajan dibekali dengan kemampuan

pengetahuan dan teknologi yang di gunakan dalam pembelajaran maupun untuk

Page 21: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

2

yang lainnya hal ini sangat berkaitan dengan . Dalam kenyataannya seorang guru

sebagian masih kebingungan tentang penerapan yang disebabkan fasilitas yang

berada di sekolah, serta guru juga perlu adanya pemahaman tentang pemanfaatan

TIK sebagai bekal untuk pribadinya. Pemanfaatan di era digitalisasi ini guru harus

mampu mengimplementasikan penggunaan TIK sebagai media pembelajaran di

lapangan maupun di kelas, itulah yang harus di lakukan oleh seorang guru

penjasorkes. Penggunaan TIK sangat penting di era globalisasi saat ini.

Penggunaan komputer untuk mengakses, mengolah, dan menyajikan informasi,

baik secara individu maupun kelompok.

Permendikbud (2013 : 1), proses pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan

pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menggariskan, bahwa pendidikan

dilaksanakan melalui suatu sistem pendidikan nasional yang berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Diantara implikasi

penting dari pemberlakuan Undang-Undang ini adalah bahwa penyelenggaraan

pendidikan di wilayah negara Republik Indonesia harus sesuai dengan standar yang

berlaku.

Page 22: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

3

Dedeh Erawati (2015:15) Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang

melibatkan aktivitas gerak dalam pembelajaran sehingga penggunaan TIK sebagai

media dalam pembelajaran dapat membantu guru untuk lebih mudah

menyampaikan materi pembelajaran yang berhubungan dengan gerak. Penggunaan

media dalam pembelajaran pendidikan jasmani bisa berupa slide presentation, CD-

Interaktif, video tutorial, film bertemakan olahraga, multimedia, jaringan dan lain-

lain. Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam penggunaan TIK sebagai media

pembelajaran dalam pendidikan jasmani, yaitu: (1) Kontrol ada di tangan pengguna

dalam hal ini guru sehingga dalam merancang dan menggunakan TIK sebagai

media pembelajaran guru harus merancang dengan teliti agar penggunaannya sesuai

tujuan yang ingin dicapai, (2) Proses pembuatan media pembelajaran memerlukan

waktu yang cukup lama, namun media yang telah dibuat dapat digunakan berkali-

kali, (3) SDM yang terbatas dalam hal ini guru. Sebagian guru pendidikan jasmani

terutama di daerah-daerah kurang mampu memanfaatkan TIK sebagai media

pembelajaran dan (4) Tidak ada sentuhan kemanusian, saat pembelajaran

berlangsung apabila menggunakan media tidak ada interaksi yang terjadi sehingga

unsur kemanusiaanya hampir tidak ada.

Media pembelajaran Penjasorkes mengarah pada perilaku yang ada di sekolah

sangat beragam, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa

digunakan oleh guru. Model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu

pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Banyak model pembelajaran dan

beberapa yang disarankan di dalam kurikulum 2013 diantaranya adalah inquiry

based learning, discovery based learning, project based learning, dan problem

based learning. Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah

Page 23: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

4

memanfaatkan adalah media cetak (buku) dan papan tulis. Selain itu, banyak juga

sekolah yang sudah menggunakan Media audio visual gerak dalam pembelajaran,

seperti : contoh video pertandingan kejuaran olahraga dan video animasi gerakan

dalam cabang olahraga, memanfaatkan jenis media lain gambar diam, overhead dan

objek-objek nyata. Media lain seperti kaset audio senam, video model gerakan

olahraga, VCD, slide powerpoint masih jarang digunakan meskipun sebenarnya

sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru Penjasorkes. Hal ini harus di garis

bawahi bahwa penggunakan teknologi khususnya guru penjasorkes masih jarang

digunakan mungkin masih belum mampu penerapan teknologi. Pemanfaatan TIK

sebagai media dalam pembelajaran pendidikan jasmani untuk menyampaikan

materi terutama yang berhubungan dengan tujuan, penguasaan konsep, pengertian

materi yang diajarkan. Dalam slide presentantion dapat dikombinasikan dengan

gambar-gambar audio visual bergerak yang berhubungan dengan materi

pembelajaran agar menjadi lebih menarik dan pesan yang ingin disampaikan lebih

mudah dimengerti oleh peserta didik.

Video tutorial juga dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Beberapa

gerakan dalam olahraga tidak bisa diajarkan bagian-perbagian karena gerakan

tersebut menjadi suatu rangkaian yang sangat cepat seperti gerakan senam

lantai(artistic gymnastics) untuk mengetahui bentuk kelentukan, gerakan cepat lari

sprint pada garis finish dan gerakan pukulan pada olahraga bela diri. Padahal jika

ingin menguasai gerakan tersebut siswa harus mengetahui tahapan-tahapan atau

prosesnya secara perlahan film bertemakan olahraga, banyak terdapat film-film

yang bertemakan olahraga. Pemutaran film-film olahraga dapat membantu guru

menjelaskan sisi afektif yang ingin dikembangkan dan dicapai melalui

Page 24: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

5

pembelajaran penjas, seperti kerjasama, disiplin, sikap sportif, tanggung jawab,

kerja keras, dan lain-lain. Melalui Media audio visual bergerak dengan peralatan

komputer/laptop dan projektor (OHP) untuk layar besanya sebagai sarana

pembelajaran tersebut diharapkan siswa dapat mengambil pesan-pesan yang

terkandung di dalamnya terkait sikap afeksi dalam olahraga. Namun, dalam

pemutaran video tersebut guru harus merancang sedimikian rupa, mulai dari

pemilihan video yang akan ditampilkan, menyiapkan lembar kerja siswa untuk

dikerjakan selama proses pembelajaran. Hal ini lah yang mendorong terciptanya

pembelajaran di kelas semakin lebih menarik karena siswa aktif melihat video di

lanjutkan juga dengan siswa bisa mengisi lembar kerja yang diberikan.

Maka dari itu tenaga pendidik yang memadai sangat menentukan perkembangan

pendidikan di suatu daerah. dalam dunia pendidikan, kehadiran TIK merupakan

hal yang sangat membantu dalam media pembelajaran khususnya bagi guru penjas

sebagai media pembelajarannya. Media pembelajaran Audio Visual gerak memberi

kontribusi terhadap kegiatan pembelajaran apabila sarana dan prasarana tersedia

dengan baik. Dalam rangka mengetahui hal tersebut, dilakukanlah penelitian

pendahuluan kepada sebagian guru penjas yang menjadi informasi awal tentang

pemanfaatan TIK tingkatan sekolah dasar dan menengah yang berada di Kota

Bandar Lampung, Sehingga setelah di lakukannya penelitian pendahuluan,

kemudian nantinya dilakukan penelitian kembali untuk mendapatkan data yang

lebih valid dengan banyaknya responden yang memberikan jawabannya.

Menurut Rosenberg (2001:621-624) perkembangan penggunaan TIK ada lima

pergeseran dalam proses pembelajaran, yaitu: (1)dalam pelatihan kepenampilan,

Page 25: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

6

(2)dalam ruang kelas ke dimana dan kapan saja, (3)dari kertas ke online atau

salurannya, (4)fasilitas fisik kefasilitas jaringan kerja, (5)dari waktu siklus ke waktu

nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan

media komunikasi seperti telepon, computer,internet,e-mail, dan sebagainya.

Interaksi Antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatapmuka

tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat

memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa.

Pemanfaatan TIK dalam hal ini adalah internet telah dimulai di sejumlah institusi

pendidikan. Secara konsep pembelajaran dengan TIK bisa di lakukan dengan kelas

maya atau dalam arti Virtual learning memiliki potensi yang tidak sederhana dalam

meningkatkan kualitas. Pendidikan diantaranya potensi dalam memberikan peluang

berkomunikasi antara peserta belajar dan penyelenggara/pengajar serta komunikasi

antar peserta belajar, bahan belajar yang tidak terikat oleh ruang dan waktu.

Berdasarkan survey awal di lapangan faktor yang menyebabkan tidak bisa di

manfaatkan TIK ini dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan jasmani salah

satunya kemampuan guru dalam menggunakan teknologi serta keterbatasan

fasilitas yang tersedia sekolah. Hal ini sudah bertentangan dengan program yang

sedang berkembang bahwasanya pemanfaatan TIK sebagai model terbaru dalam

pembelajaran, namun pada dasarnya banyak yang tidak memanfaatkan karena tidak

adanya proses yang signifikan. Di era yang serba teknologi, patut untuk

dipertanyaan kenapa hal ini bisa terjadi di setiap sekolah yang berada di wilayah

lingkup Kota Bandarlampung. Sehingga dilakukan penelitian ini untuk bisa

mengetahui dilapangan tentang pemahaman teknologi yang di miliki oleh guru

penjas itu sendiri.

Page 26: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Pemanfaatan TIK terutama dalam media pembelajaran bagi guru penjasorkes.

2. Mengetahui media pembelajaran berbasis TIK oleh guru penjasorkes yang dapat

dimanfaatkan.

3. Permasalahan guru penjas tentang keahlian dalam menggunakan TIK sebagai

alternatif pilihan untuk bahan pembelajaran penjasorkes.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian di atas, penulis menemukan rumusan masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana guru penjasorkes menggunakan TIK sebagai media pembelajaran

Penjasorkes?

2. Bagaimana peran guru penjasorkes mengajar dengan penggunaan TIK sebagai

media pembelajaran?

3. Bagaimana pengetahuan teknologi yang dimiliki oleh guru penjasorkes

tersebut?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini

adalah:

1. Pemanfaatan TIK bagi guru penjasorkes sebagai media pembelajaran di kelas.

2. Untuk mendeskripsi pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK oleh guru.

Page 27: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

8

3. Mengetahui secara menyeluruh mengenai pemanfaatan media pembelajaran

berbasis TIK di sekolah oleh guru penjasorkes.

E. Manfaat Penelitian

Secara umum ada manfaat teoritis dan praktis yang terdapat pada penelitian ini.

1. Bagi guru penjasorkes, bahan masukan dan informasi dalam meningkatkan

kompetensi pembelajaran guru tersebut tentang pemanfaaatan TIK.

2. Bagi sekolah, pemanfaatan perangkat TIK dalam pembelajaran dan kebijakan

sekolah berkaitan dengan pemanfaatan perangkat TIK oleh guru penjasorkes di

lingkungan sekolah.

3. Bagi peneliti, sebagai pengalaman dalam pemanfaatan media pembelajaran

TIK penjasorkes untuk menunjang penelitan-penelitian lanjutan.

F. Batasan Masalah

Dalam penelitian perlu adanya pembatasan masalah untuk menghindari kesalah

pahaman maksud dan tujuan penelitian yang mana hanya sebagai pengetahuan

dasar tentang Media pembelajaran berbasis TIK yang dimaksud dalam penelitian

adalah media yang digunakan laptop, Liquid Crystal Display (LCD), layar

proyektor (screen), dan CD interaktif. Media pendukung: speaker, modem, printer,

kamera digital, kamera video, pointer laser LCD, dan microphone.

Page 28: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Menurut Bambang Warsita (2008:135) teknologi informasi adalah sarana dan

prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh,

mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan

menggunakan data secara bermakna. Juga menurut Darmawan (2012), Teknologi

Informasi adalah ilmu yang diperlukan untuk mengelola informasi agar informasi

tersebut dapat dicari dengan mudah dan akurat, informasi dapat dikatakan sebagai

data yang telah diolah. Data atau informasi tersebut dapat berupa tulisan, suara,

gambar, video dan sebagainya. pengertian lain dari TIK yang dikutip dalam

Rusman, dkk (2011) adalah sebagian dari ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan

pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian

informasi. TIK semakin digunakan di dunia pembelajaran, hal itu bisa terjadi karena

TIK dirasa membawa keuntungan baik bagi pengajar maupun pelajar, keuntungan

atau dampak positif dari pembelajaran yang menggunakan TIK tersebut. Teknologi

dapat dijadikan alat untuk pemanfaatan pengetahuan dan ilmu pengetahuan.

Menurut Fitrihana (2007), TIK adalah sistem atau teknologi yang dapat mereduksi

batasan ruang dan waktu untuk mengambil, memindahkan, menganalisis,

menyajikan, menyimpan dan menyampaikan informasi data menjadi sebuah

Page 29: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

10

informasi. Dan, dalam konteks pembelajaran, TIK meliputi segala hal yang

berkaitan dengan pemanfaatan komputer untuk mengolah informasi dan sebagai

alat bantu pembelajaran serta sebagai sumber informasi bagi guru dan siswa.

Khusus dalam bidang pendidikan, menurut Bambang Sudibyo (2007), sesuai

dengan UU Sisdiknas No. 20/2003 pasal 35 ayat 1 dan pasal 40 standar sarana dan

prasarana sekolah termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi

(TIK). Demikian juga dalam pemerataan dan perluasan akses pendidikan sesuai

dengan Renstra Pendidikan Nasional tahun 2005-2009, maka kegiatan prioritas

pencapaian sasaran termasuk pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran jarak

jauh. Selain itu dalam rangka peningkatan mutu, relevansi dan daya saing maka

diharapkan ada penerapan TIK dalam pembelajaran dengan di terapkan kurikulum

2013 yang berbasis teknologi .

Penggunaan Teknologi Di Ruang Kelas dapat digunakan untuk memudahkan,

mempercepat, sekaligus mengefektifkan proses pembelajaran di kelas. Beberapa

contoh penggunaan teknologi di ruang kelas, misalnya:(1) Guru memanfaatkan

komputer dan layar proyektor untuk menjelaskan materi pelajaran (melalui power

point, misalnya), 2). Guru membuat video tutorial untuk dipelajari oleh siswa secara

mandiri, lengkap dengan soal uji kompetensinya. (3) Pembuatan e-

learning (pembelajaran dalam jaringan) melalui web sekolah. 4). Guru membuat

video dari proses pembelajaran di kelas untuk kemudian diunggah di web sekolah

atau disimpan di perpustakaan sekolah untuk ditonton ulang oleh siswa. (5) Guru

membuat video interaktif berisi latihan soal dari materi yang sudah diajarkan untuk

permainan siswa. Jelasnya, teknologi dapat digunakan sebagai tutor, sebagai

pengajaran, atau sebagai alat belajar.

Page 30: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

11

Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sangat bermanfaaat sekali

penggunaan TIKutuk pembelajaran bagi guru. Menurut Azhar Arsyad (2002: 29),

media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu (1)

media hasil teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio-visual, (3) media hasil

teknologi yang berdasarkan komputer, dan (4) media hasil gabungan teknologi

cetak dan komputer.

Menurut H. Hamzah B. Uno dan Hj. Nina Lamatenggo, (2011, 61) dalam Budiman

(2017), Mengatakan bahwa kecenderungan pendidikan di Indonesia di masa

mendatang adalah sebagai berikut : (1) Berkembangnya pendidikan terbuka dengan

modus belajar jarak jauh (distance learning), kemudian untuk menyelenggarakan

pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukkan sebagai strategi utama, (2)

Shareng resource bersama antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuag jaringan

perpustakaan dan istrumen pendidikan lainnya (guru, laboraturiom) berubah fungsi

menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku, (3) Penggunaan perangkat

teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM multimedia dalam pendidikan

secara bertahap menggantuikan televisi dan vedio. Dengan adanya perkembangan

teknologi dan informasi dalam dunia pendidikan, maka pada saat itu sudah

dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media

internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai

mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadual kuliah, mengirimkan

berkas tugas yang diberikan dosen dan sebaganya. Penggunaan teknologi pada

pendidikan memiliki pengaruh,hal ini disampaikan olehh Salameh dan Khawaldeh

(2014:147), bahwa penggunakan teknologi dalam pembelajaran memberikan

tanggung jawab yang baru dimana pelajar menjadi lebih aktif dalam mencari tahu,

Page 31: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

12

serta instrukturnya berperan sebagai perancang dalam lingkungan pendidikan

dengan gaya yang lebih modern dalam mengembangkan kemampuan siswanya dan

mendorong siswa untuk dapat memecahkan masalah melalui internet.

B. Pengertian Media Pembelajaran

Smaldino (2005), media yang digunakan untuk menyampaikan pesan guna

mencapai suatu tujuan pembelajaran didefinisikan sebagai media pembelajaran

(Smaldino, et al., 2005: 9). Dengan demikian, media pembelajaran adalah segala

alat yang dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Pengertian media

pembelajaran menurut Latuheru (1988: 14), media pembelajaran adalah semua alat

(bantu) atau benda yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, dengan

maksud menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun

sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik atau warga belajar).

Berdasarkan pendapat ahli tersebutdapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

alat bantu untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada penerima.

Kerucut Pengalaman Dale (Dale’s Cone Experience) mengatakan:

“hasil belajar seseorang diperoleh melalui pengalaman langsung (kongkrit),

kenyataan yang ada dilingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda

tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin keatas puncak kerucut

semakin abstrak media penyampai pesan itu. Proses belajar dan interaksi mengajar

tidak harus dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan jenis pengalaman

yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang

dihadapi dengan mempertimbangkan situasi belajar”. Pengalaman langsung akan

memberikan informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, oleh

karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan

peraba”.

Page 32: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

13

Gambar. 2.1 Kerucut Pengalaman

Berdasarkan gambar 2.1 bahwa berkeyakinan bahwa symbol dan gagasan yang

abstrak dapat lebih mudah dipahami dan diserap manakala diberikan dalam bentuk

pengalaman konkrit. Kerucut pengalaman merupakan awal untuk memberikan

alasan tentang kaitan teori belajar dengan komunikasi audiovisual.

Sudrajat (dalam Putri, 2011: 20), mengemukakan fungsi media diantaranya yaitu:

a)media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki

oleh para siswa. b)media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas.

c)media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa

dengan lingkungan. d)media menghasilkan keseragaman pengamatan. e)media

dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit , dan realistis. f)media

membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar. g)media memberikan

pengalaman yang integral/menyeluruh dari yangkongkrit sampai dengan abstrak.

Page 33: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

14

C. Pendidikan Jasmani

Menurut Rohman (2009: 4), pendidikan merupakan kebutuhan setiap orang dalam

kehidupannya. Pendidikan memiliki kedudukan yang amat strategis dan

menentukan dalam membangun pribadi individu-individu dalam masyarakat demi

memajukan peradaban yang lebih maju.

Menurut Aip Syarifudin, dkk (dalam Nurhadi Santoso, 2009:3), Pendidikan

jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun

secara sistematik untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan,

meningkatkan kemampuan dan ketrampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan

watak, serta nilai dan positif bagi setiap warga Negara dalam rangka mencapai

tujuan pendidikan. Sedangkan menurut Arma Aboellah (dalam Guntur, 2009:15),

menyatakan pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara

keseluruhan melalui kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan individu

secara organik, neuro muscular, intelektual dan emosional.

Pendidikan jasmani dan olahraga (penjasor). Wuest & Bucher (dalam Agus, 2011),

berpendapat bahwa Penjasor terdiri dari istilah, yaitu pendidikan jasmani (Physical

Education) dan olahraga (sport). Pendidikan jasmani dapat diartikan sebagai suatu

proses yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan siswa

melalui aktivitas fisik yang dipilih dan direncanakan dengan saksama. Sedangkan

olahraga merupakan aktivitas fisik yang mencakup unsur pertandingan dengan

aturan ketat bagi pesertanya. Sehingga Penjasmani dan olahraga merupakan suatu

proses pendidikan melalui pembelajaran yang memberikan perhatian pada

pengembangan potensi manusia melalui aktivitas jasmani sehingga tercapainya

Page 34: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

15

tujuan pendidikan itu sendiri. Jadi dalam hal ini ditekankan bahwa jasmani hanya

dijadikan sebagai alat dan bukan tujuan dari aktivitas yang dilakukan itu.

Payung hukum kedua yaitu Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 sebagai salah satu

payung hukum operasional Sisdiknas menyebutkan pendidikan jasmani, olahraga

dan kesehatan (Penjasorkes) yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat

penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat

langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga

dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis.

Menurut Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 penjasorkes diartikan sebagai bagian

integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan

aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola

hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga

dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai

tujuan pendidikan nasional. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang

dilakukan melalui aktivitas jasmani yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan

meningkatkan kebugaran jasmani. Lebih lanjut Depdiknas (2003: 5), menjelaskan

bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara

keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran

jasmani, keterampilan berpikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial,

penalaran dan tindakan moral melalui aktifitas jasmani dan olahraga.

Menurut Bloom dan Krathwohl (dalam Abdullah, dkk, 1994:15) tujuan pendidikan

dapat digolongkan menjadi tiga ranah (domain) yaitu kognitif, afektif dan

Page 35: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

16

psikomotor. Ranah kognitif mencakup hasil intelektual, seperti pengetahuan,

pemahaman, dan ketrampilan berfikir, sedangkan ranah afektif mencakup pada

perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi dan metode penyesuaian, lain

halnya dengan ranah psikomotor yang mencakup ketrampilan gerak siswa, seperti

menulis, mengetik, dan menjalankan mesin. Lebih lanjut, menurut Voltmer et al

(dalam Guntur, 2009: 15) “Tujuan pendidikan jasmani adalah pendidikan anak

secara keseluruhan, untuk mengembangkan individu anak secara maksimal yang

meliputi perubahan fisik, mental, moral, sosial, estetika, emosional, intelektual dan

kesehatan”.

Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 2) menyebutkan bahwa ruang lingkup

mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan meliputi aspek-aspek

sebagai berikut:

1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi

gerak, keterampilan lokomotor non- lokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti,

rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan,

bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.

2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran

jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.

3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,

ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.

4. Aktivitas ritmik meliputi; gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik

serta aktivitas lainnya.

5. Aktivitas air meliputi; permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak

di air, dan renang serta aktivitas lainnya.

Page 36: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

17

6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,

berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.

7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-

hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat

lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah

dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif

dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan

secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

D. Profil Guru

perkembangan teknologi informasi sekarang ini guru sangat dipermudah dalam

membuat media pembelajaran berbasiskan TIK. Dengan alat bantu ini diharapkan

mampu menarik minat siswa dalam mempelajari suatu materi atau mampu

menstimulus siswa, mampu mengikuti kemajuan teknologi informasi, membantu

pemahaman siswa mempelajari suatu materi dengan ilustrasi, gambar,video atau

animasi di rumah, mempermudah guru dalam melakukan pengajaran di kelas dan

menumbuhkan tradisi pembelajaran yang inovatif dan kreatif.

Menurut Djamarah (2015: 280) Guru adalah seseorang yang memberikan ilmu

pengetahuan kepada anak didik atau tenaga profesional yang dapat menjadikan

murid-muridnya untuk merencanakan, menganalisis dan menyimpulkan masalah

yang dihadapi. Guru adalah seorang pendidik yang profesional, guru merupakan

salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa.

Berdasarkan Undang - Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 1, mengenai ketentuan umum butir 6, pendidik adalah

tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong

Page 37: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

18

belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Berdasarkan Suparlan (2008: 12), guru dapat diartikan sebagai orang yang

tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua

aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek

lainnya.

Sardiman, (2001:123) Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung

jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun secara

klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah” (Djamarah, 1994:33). Pada sisi

lain , Djamarah berpendapat “guru adalah semua orang yang berwenang dan

bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara

individual maupun klasikal di sekolah maupun di luar sekolah” (Djamarah,

2000:32). Ametembun (1994 :33), megemukakan bahwa “Guru adalah semua orang

yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik

secara individual maupun klasikal, baik di sekolah maupun luar sekolah”. Ini berarti

bahwa seorang guru, minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai

wewenang dan kemampuan dalam menjalankan tugas. Berdasarkan uraian di atas,

dapatlah dipahami bahwa kompetensi guru merupakan suatu kemampuan yang

mutlak dimiliki oleh seorang guru, baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan

kemampuan serta tanggung jawab terhadap murid-murid yang di asuhnya,sehingga

tugasnya sebagai seorang pendidik dapat terlaksana dengan baik.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 40 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional, bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban untuk

:

Page 38: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

19

a. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,

dinamis, dan dialogis;

b. mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu

pendidikan;

c. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan

sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Peran seorang guru salah satunya adalah, guru harus menjadi suri tauladan yang

baik bagi anak didiknya. Peranan seorang pendidik menurut Ki Hajar Dewantara

adalah pendidik memiliki peranan seperti berikut ini, Ing ngarso sung tuladha (jika

di depan menjadi contoh), ing madya mangun karsa (Jika ditengah membangkitkan

hasrat untuk belajar), tut wuri handayani (Jika ada dibelakang memberi dorongan).

Peran guru dalam aktivitas pembelajaran sangat kompleks. Guru tidak sekedar

menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya, akan tetapi guru juga

dituntut untuk memainkan berbagai peran yang bertujuan untuk mengembangkan

potensi anak didiknya secara optimal. Berkaitan dengan olahraga guru

Penjasorkes dapat membimbing peserta didik untuk melakukan gerakan terampil

dan efektif untuk segala aktivitasnya didalam pembelajaran pendidikan jasmani.

Guru memiliki beberapa kompetensi guru yang mana guru dapat dikatakan guru

professional apabila dia dapat memiliki menjalankan kompetensi itu dengan baik.

Berdasarkan Rusman (dalam Citra wahyungtias,2011: 22) , kompetensi yang harus

di miliki oleh seorang guru yang professional diantaranya :

1) Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

Page 39: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

20

meningkatkan berbagai potensi yang dimilikinya. (Standar Nasional Pendidikan,

penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir a). artinya guru harus mampu mengelola

kegiatan pembelajaran, mulai dari merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi

kegiatan pembelajaran, dan terutama menguasai terhadap kebutuhan dan

perkembangan peserta didik agar kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan

berhasil.

2) Kompetensi Individual

Kompetensi Individual adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,

dewasa, arif, dan berwibawa, dapat menjadi teladan bagi peserta didik, dan

berakhlak mulia. (SNP, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir b). Artinya guru

memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi contoh

untuk peserta didik. Guru patut diteladani oleh peserta didik seperti yang

dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantoro, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing

Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. (di depan guru memberikan

teladan/contoh, di tengah memberikan karsa, dan di belakang memberikan

dorongan/motivasi).

3) Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional, adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik

memenuhi standar kompetensi yang di tetapkan dalam Standar Nasional

Pendidikan (SNP, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir c). Artinya guru harus

memiliki pengetahuan yang luas berkenaan dengan bidang studi yang akan di

ajarkan serta penguasaan didaktik metodik dalam arti memiliki pengetahuan

konsep teoritis,, mampu memilih model, strategi, dan metode yang tepat

Page 40: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

21

sertamampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran. Guru pun harus

memiliki pengetahuan luas tentang kurikulum dan landasan kependidikan.

4) Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat

untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sessama

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat

sekitarnya. (SNP penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d). Artinya ia menunjukkan

kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun

dengan sesama teman guru, dengan kepala sekolah bahkan dengan masyarakat

luas.

Berdasarkan pendapat kompetensi diatas, apabila guru telah memiliki keempat

kompetensi diatas, maka guru tersebut telah memiliki hak professional. Jadi diatas

pundak gurulah terdapat beban yang berat dan semakin menantang, karena tugas

guru adalah sedemikian kompleks dan akan semakin kompleks dengan majunya

masyarakat serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

E. Jenis- jenis Media Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran guru atau pendidik sering menggunakan media untuk

membantu guru dalam menyampaikan materi. Media yang dapat digunakan ada

beberapa macam seperti media gambar dan video. Berdasarkan Aminuddin (dalam

citra wahyuningtias,2013: 17), terdapat lima jenis media yang dapat digunakan

dalam pembelajaran yaitu:

Page 41: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

22

1). Media Visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra

penglihatan yang terdiri atas media yang biasanya berupa gambar diam atau

bergerak.

2). Media Audio, yaitu media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para peserta didik

untuk mempelajari bahan ajar.

3). Media Audio-Visual, yaitu media yang merupakan kombinasi audio visual atau

biasa disebut media pandang-dengar.

4). Kelompok Media Penyaji. Media kelompok penyaji ini sebagaimana

diungkapkan Donald T. Tosti dan John R. Ball (2011: 163) dikelompokkan

kedalam tujuh jenis yaitu : (a) kelompok kesatu; grafis, bahan cetak, dan

gambar diam, (b) kelompok kedua; media proyeksi diam, (c) kelompok ketiga;

audio, (d) kelompok keempat; media audio visual, (e) kelompok kelima; media

gambar, (f) kelompok keenam; media televisi, dan (g) kelompok ketujuh;

multimedia.

5). Media objek dan media interaktif berbasis komputer. Media objek merupakan

media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak dalam bentuk

penyajian, melainkan melalui ciri-ciri fisiknya sendiri, seperti ukurannya,

bentuknya, berat susunannya, warnanya, fungsinya dan sebagainya.

F. Tujuan Penggunaan ICT dalam Pembelajaran

Menurut Situmorang (2009), tujuan penggunaan media pembelajaran adalah

membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada

siswanya, agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih

Page 42: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

23

menyenangkan kepada siswa. Sedangkan secara khusus media pembelajaran

digunakan dengan tujuan:

a. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga

merangsang minat siswa untuk belajar.

b. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi

c. Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa

d. Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif

e. Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa

Dengan Media pembelajaran berbasis TIK dalam pembelajaran yang di lakukan

adalah:

1. Menarik perhatian siswa

Dunia semakin maju, manusia semakin dimanjakan dengan kemudahan dalam

segala bidang, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Saat ini semua siswa

sudah mengenal internet, kemanapun dan dimanapun internet menjadi sahabat

bagi para siswa. Internet merupakan salah satu bagian dari TIK. Semua siswa

tertarik dengan internet, maka dari itu pendidik dapat menjadikan internet

sebagai salah satu media pembelajaran agar siswa tertarik.

2. Pembelajaran menjadi menyenangkan

Dalam proses belajar mengajar terkadang siswa menjadi malas untuk belajar karena

media pembelajaran yang membosankan, pendidik dapat menjadikan sosial media

sebagai salah satu media pembelajaran agar pembelajaran menjadi menyenangkan

sehingga siswa akan mudah memahami pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik.

3. Pembelajaran menjadi lebih mudah

Saat ini masyarakat sedang dimanjakan oleh kemudahan dengan perkembangan

teknologi dan komunikasi yang semakin pesat tidak terkecuali para siswa. Internet

Page 43: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

24

mempermudah para siswa untuk mendapat materi secara cepat dan dengan mudah.

Dalam pembelajaran seorang pendidik harus memberikan kesempatan kepada siswa

untuk dapat mendapat materi lewat internet tetapi dari sumber yang terpercaya.

4. Memberikan pengetahuan lebih kepada siswa

Peserta didik yang menggunakan internet sebagai salah satu media pembelajaran

akan memiliki pengetahuan lebih, karena dengan internet peserta didik dapat

mengetahui apapun dan bertanya apapun tentang materi, tetapi pendidik harus

tetap mendampingi dan meluruskan karena tidak seluruh informasi atau

pengetahuan yang didapat siswa adalah pengetahuan relevan, karena di Internet

ada beberapa blog yang memang menggunakan sumber tetapi tidak

dicantumkan.

5. Mempermudah komunikasi

Internet mempermudah komunikasi, dalam hal ini apabila seorang guru sedang ada

kepentingan yang tidak dapat ditinggalkan peserta didik dapat diberikan tugas dan

mengirimnya ke blog atau sosial media masing-masing sehingga saat itu juga guru dapat

memantau langsung siswa yang sudah mengerjakan tugas dan yang belum mengerjakan

tugas.

G. Pendekatan Saintifik dalam Penjasorkes

Pembelajaran dengan pendekatan santifik yang di terapkan di sekolah berhubungan

erat dengan model pembelajaran berbasis masalah (Problem based learning).

Problem based learning merupakan model yang menyajikan permasalahn nyata

dengan kehidupan sehari-hari peserta didik sehingga merangsang peserta didik

untuk belajar. Dalam penjasorkes pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

saintifik karena bisa dikatakan bahwa pendekatan ini dilakukan dengan

Page 44: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

25

permasalahan yang ada. Daryanto (2014:51) mengungkapkan bahwa pembelajaran

dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang

sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau

prinsip melalui tahapantahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan

atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,

menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum

atau prinsip yang ditemukan. Dalam Penjasorkes pendekatan saintifik berkaitan erat

dengan proses pembelajaran penjas yang mengedepankan permasalahan. Menurut

Kemendikbud(2014), Pendekatan saintifik (scientific approach) adalah model

pembelajaran yang menggunakan kaidah keilmuan yang memuat serangkaian

aktivitas pengumpulan data melalui observasi, menanya, eksperimen, mengolah

informasi atau data, kemudian mengkomunikasikan. Hosnan (2014) Menurut

Hosnan, Pendekatan saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang

supaya peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip

melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan /merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik

kesimpulan, dan mengkomunikasikan.Menurut Kemendikbud (2013: 9-11)

mengemukakan keterampilan-keterampilan ilmiah dalam pendekatan saintifik.

Pendekatan ini merujuk kepada teknik-teknik investigasi atas suatu fenomena, cara

memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan dengan

pengetahuan sebelumnya.

1. Mengamati (observasi)

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran

(meaningfull learning). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan

Page 45: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

26

rasa ingin tahu siswa, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan

yang tinggi. Dengan metode observasi siswa menemukan fakta bahwa ada

hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang

digunakan guru.

Gambar 2.2 Pendekatan saintifik Mengamati

Pada pendekatan saintifik mengamati dalam pembelajaran penjasorkes seperti

mencari tahu teknik dan strategi dengan kombinasi dalam pertandingan

olahraga. seperti mencari tahu dari sumber TV dan Internet.

2. Menanya

Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa. Kegiatan

belajar menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang

informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk

mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.

Gambar 2.3 Pendekatan saintifik Menanya

Page 46: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

27

Guru memfasilitasi untuk peserta didik memberikan pertanyaan yang berkaitan

dengan sikap, pegetahuan dan keterampilan sesuai dengan kompetensi yang akan

diraih. Pertanyaan dengan bentuk afektif dan keterampialn yang di hubungkan

dengan kognitif.

3. Mengumpulkan informasi

Kegiatan mengumpulkan informasi adalah tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan

ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai

sumber melalui berbagai cara. Siswa bisa membaca berbagai sumber,

memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan

eksperimen.

Gambar 2.4 Pendekatan saintifik Mengumpulkan Informasi

Mengumpulan informasi untuk mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan

terkait dengan pengembangan dengan cara mengeksperimenkan dengan

berbagai varian gerak yang baik.

4. Mengasosiasikan/mengolah informasi

Dalam kegiatan mengasosiasi/mengolah informasi ada kegiatan menalar dalam

kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam

kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik

merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan

Page 47: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

28

sistematis atas fakta empiris yang bisa diobservasi untuk memperoleh simpulan

berupa pengetahuan.

Gambar 2.5 Pendekatan saintifik Mengasosiasikan

Mengasisasikan dengan proses pemikiran yang logis dan sistematis atas fakta

yang empris dengan diperoleh dari observasi yang nanti didapatkan kesimpulan

berupa pengetahuan baru. Penalaran dalam pembelajaan merujuk pada

kemampuan mengelompokan beragam ide dan peristiwa untuk dijadikan sebagai

bahan dasar menentukan keputusan.

5. Mengkomunikasikan

Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan pada siswa

untuk mengkomunikasikan apa yang sudah dipelajari. Kegiatan ini bisa

dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam

kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola.

Gambar 2.6 Pendekatan saintifik Mengkomunikasikan

Page 48: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

29

Mengkomunikasikan adalah proses penyajian berbagai sikap, pengetahuan dan

keterampilan dalam bentuk penyampaian informasi, peragaan keterampilan dan

sikap dalam pembelajaran penjasorkes.

H. Perangkat Pembelajaran

Menurut Zuhdan, dkk (2011: 16) perangkat pembelajaran adalah alat atau

perlengkapan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan

peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi

pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium

atau di luar kelas. Dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses

Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa penyusunan perangkat

pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran. Perencanaan

pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan RPP yang mengacu pada standar

isi. Selain itu, dalam perencanaan pembelajaran juga dilakukan penyiapan media

dan sumber belajar, perangkat penilaian, dan skenario pembelajaran. Perangkat

pembelajaran merupakan suatu perangkat yang dipergunakan.

Poppy Kamalia Devi, dkk, (2009: 1-5), dalam proses belajar mengajar Oleh karena

itu, setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun perangkat

pembelajaran yang berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

memotivasi siswa untuk berpatisipasi aktif.

1. Silabus

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 65

Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

menjelaskan bahwa silabus merupakan acuan penyusunan kerangka

pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus dikembangkan

Page 49: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

30

berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan

pendidikan dasar dan menegah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap

tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan

rencana pelaksanaan pembelajaran. Menurut Trianto(2010:96), Silabus

merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran

atau tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,

materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, pencapaian

kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar

Langkah-langkah pengembangan silabus (Trianto, 2010: 99):

a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Mengkaji SK dan KD

mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi.

b. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran. Mengidentifikasi materi

pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian KD.

c. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang

untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan

fisik dalam rangka pencapaian KD.

d. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi.Indikator merupakan

penanda pencapaian KD. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun

alat penilaian.

e. Menentuan Jenis Penilaian. Penilaian pencapaian kompetensi dasar siswa

dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan

tes dalam bentuk tertulis.

f. Menentukan Alokasi Waktu. Penentuan alokasi waktu pada setiap KD

didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per

Page 50: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

31

minggu. Alokasi waktu merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai

KD yang dibutuhkan oleh siswa yang beragam.

g. Menentukan Sumber Belajar. Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK

dan KD serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan

indikator pencapaian kompetensi.

2. RPP

Menurut Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum

Pedoman Umum Pembelajaran, bahwa tahap pertama dalam pembelajaran

menurut standar proses yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan

dengan kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Selanjutnya dijelaskan bahwa RPP adalah rencana pembelajaran yang

dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang

mengacu pada silabus. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan proses

pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat

sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil

belajar ”.

Langkah-langkah menyusun RPP (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007):

1) Menuliskan Identitas Mata Pelajaran, yang meliputi: sekolah; mata

pelajaran; tema; kelas/semester; alokasi waktu.

2) Menuliskan Standar Kompetensi.

SK merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan

penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai

pada suatu mata pelajaran.

Page 51: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

32

3) Menuliskan Kompetensi Dasar.

KD adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam

mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indicator kompetensi.

4) Menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi.

Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi

untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi

acuan penilaian mata pelajaran.

5) Merumuskan Tujuan Pembelajaran.

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang

diharapkan dicapai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan

pembelajaran dibuat berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah

ditentukan.

6) Materi Ajar.

Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan

ditulis dalam bentuk peta konsep sesuai dengan rumusan indicator pencapaian

kompetensi.

7) Alokasi Waktu.

Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan

beban belajar.

8) Menentukan metode pembelajaran.

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar siswa mencapai KD atau indicator yang

telah ditetapkan.

Page 52: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

33

9) Merumuskan kegiatan pembelajaran

rencana pelaksanaan yang berorientasi pembelajaran terpadu dengan

menerapkan model cooperative learning tipe STAD yang menjadi pedoman

bagi guru dalam proses belajar mengajar.

3. Bahan Ajar

Menurut Widodo dan Jasmadi dalam Lestari (2013:1) Bahan ajar adalah

seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran,

metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara

sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu

mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.

Pannen (Prastowo, 2011:17) bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi

pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam

proses pembelajaran.

Melihat penjelasan tersebut, peneliti menjelaskan untuk pengetahuan bahwa

peran seorang guru terkhusus penjasorkes dalam merancang dan juga dalam

menyusun bahan ajar itu sangat besar menentukan untuk mengukur

keberhasilan proses belajar mengajar dan pembelajaran dengan sebuah bahan

ajar yang baik. Bahan ajar dapat juga diartikan sebagai segala bentuk bahan

yang disusun secara sistematis yang memungkinkan siswa dapat belajar secara

lebih mandiri yang didasarkan keinginan lebih tahu sangat besar dan dalam

perancangannya dilakukan sesuai kurikulum yang berlaku. Dengan adanya

bahan ajar yang sudah tersusun, guru akan lebih runtut dalam mengajarkan

materi kepada peserta didik dan tercapai semua kompetensi yang telah yang

sudah disiapkan sebelumnya yang menjadi acuan pada pembelajaran lanjutan.

Page 53: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

34

Menurut Prastowo (2011:40) terdapat beberapa kategori untuk jenis-jenis

bahan ajar. Beberapa kriteria yang menjadi acuan dalam membuat klasifikasi

tersebut berdasarkan bentuknya adalah:

a. Bahan ajar cetak (printed), yakni sejumlah bahan yang disiapkan dalam

kertas yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran (Kemp dan

Dayton, 1985). Contohnya, handout, buku, modul, lembar kerja siswa.

b. Bahan ajar dengar atau program audio contohnya kaset, radio, piringan

hitam dan compact disk audio.

c. Bahan ajar pandang dengar (audiovisual) contohnya, video compact disk

dan film.

d. Bahan ajar interaktif (interactive teaching materials), yakni kombinasi dari

dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi dan video)

contohnya, compact disk interactive.

4. Media Pembelajaran

Sadiman(2008: 7) menjelaskan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Dalam hal ini adalah proses merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat

serta perhatian siswa sehingga proses belajar dapat terjalin.Berdasarkan

pernyataan tersebutdapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalahalat

bantu yang digunakan oleh guru sebagai alat bantu mengajar. Dalam interaksi

pembelajaran, guru menyampaikan pesan ajaran berupa materi pembelajaran

kepada siswa.

Page 54: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

35

Menurut Karti Hari Sukarsih (2002 :17), yaitu segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran. Pengaturan media pembelajaran

dan perabot kelas harus sedemikian rupa sehingga mendukung suasana belajar

mengajar, diharapkan anak menjadi : (a.) Disiplin dan rapih, (b.) Menanamkan

kebiasaan yang baik, (c.) Mudah jika digunakan, (d.) Mudah digunakan oleh

siapa saja dan (e.) Focus perhatian anak.

Selanjutnya Schramm (dalam Putri, 2011: 20) media pembelajaran adalah

teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan

pembelajaran.Jadi media pembelajaran adalah alat bantu yang dapat digunakan

untuk pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli, peneliti mengambil kesimpulan bahwa

pengertian media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk membantu

pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran supaya materi yang akan

disampaikan lebih mudah diterima peserta didik dan menjadikan peserta didik

lebih termotivasi untuk belajar dan menjadikannya aktif.

5. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Menurut Depdiknas (2007), LKPD adalah lembaran yang berisi tugas yang

harus dikerjakan oleh siswa. Tugas yang diperintahkan dalam LKPD harus

mengacu pada kompetensi dasar yang akan dicapai siswa. Tugas tersebut dapat

berupa tugas teoritis dan tugas praktis (Abdul Majid, 2008: 176-177). LKS

digunakan sebagai sarana untuk mengoptimalkan hasil belajar peserta didik dan

meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar-mengajar.

Menurut Trianto (2010: 111), LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar

Page 55: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

36

yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam

upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indicator pencapaian hasil belajar

yang harus ditempuh.

Menurut Andi Prastowo (2011: 205-206) menyatakan bahwa empat fungsi LKS

yaitu: 1) Meminimalkan peran guru, tetapi memaksimalkan peran siswa. 2)

Memudahkan siswa untuk memahami materi yang diberikan. 3) Ringkas dan

kaya tugas untuk berlatih. 4) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada

siswa.

6. Instrumen Penilaian

Penilaian bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar

peserta didik. Dalam Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi

Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran dijelaskan bahwa penilaian dalam

setiap mata pelajaran meliputi kompetnsi pengetahuan, kompetensi

keterampilan dan kompetensi sikap. Penilaian dilakukan berdasarkan indikator-

indikator pencapaian hasil belajar dari masing-masing domain tersebut. Ada

beberapa teknik dan instrumen penilaian yang digunakan untuk mengumpulkan

informasi tentang kemajuan peserta didik baik berupa tes maupun non-tes

antara lain tes tertulis, penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian hasil

karya, penilaian portofolio dan penilaian diri.

I. Penerapan TIK dalam Pendidikan

Berbagai upaya telah dilakukan oleh dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan TIK. Selain

fungsinya sebagai alat bantu pemecahan masalah manusia, TIK juga dapat

Page 56: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

37

dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran yang dipercaya dapat (Elang

Krisnadi, 2009): 1. meningkatkan kualitas pembelajaran Pengembangan TIK dalam

Pembelajaran 2. memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran 3.

mengurangi biaya pendidikan 4. menjawab keharusan berpartisipasi dalam TIK,

dan 5. mengembangkan keterampilan TIK (ICT skills) yang diperlukan siswa ketika

bekerja dan dalam kehidupannya nanti.

sehubungan pada era industri 4.0 ini dunia pendidikan harus memuat teknologi pada

proses pembelajaranya. Pada proses pembelajaran mungkin pihak sekolahan bisa

memakai gedged agar lebih praktis dalam penggunaanya. Pendidikan Indonesia

dengan pemanfaatan teknologi internet yang super cepat secara tidak langsung

telah memicu perubahan proses pembelajaran di Indonesia yang sedang

berlangsung di sekolah. Untuk menghadapi perkembangan ini, diperlukan

pendidikan yang dapat mencetak generasi yang kreatif, inovatif, serta kompetiti

pencapaian ini bisa diperoleh secara maksimal dengan cara mengoptimalisasi

penggunaan teknologi sebagai alat bantu dalam pendidikan yang diharapkan

nantinya bisa menghasilkan output yang dapat mengikuti atau mengubah zaman

menjadi lebih baik.

Menurut Wulandari.S (2016:49) Perkembangan pendidikan di Kota Bandar

Lampung dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang mendukung dan faktor sarana

dan prasarana serta sumber daya manusia (tenaga pendidik) yang memadai. Sumber

daya manusia merupakan faktor penting dalam pendidikan. Hal tersebut

dikarenakan tanpa adanya sumber daya manusia yang memadai (tenaga pendidik)

maka proses belajar mengajar tidak dapat berjalan. Siswa-siswi tidak dapat belajar

sendiri tanpa ada tenaga pendidik yang mengajari siswa-siswi memahami materi.

Page 57: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

38

pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dalam konteks ini mendukung teori socio-

constructivism, yakni siswa memperoleh pengalaman belajar secara bersama-sama

dengan siswa lain atau melalui interaksi dengan para pakar dengan media

komunikasi berbasis TIK. Perkembangan terkini adalah pemanfaatan TIK secara

terpadu di dalam pembelajaran yang memadukan berbagai keterampilan dan fungsi

TIK di dalam proses belajar mengajar. Penggunaan TIK sebagai media

pembelajaran dapat berbentuk file slide Power Point, gambar, animasi, video,

audio, program CAI (computer aided instruction). Perkembangan ICT yang pesat

tidak hanya dalam bentuk teknologi saja, namun juga dalam bentuk isi (content).

Pada satu sisi para ahli telah mengembangkan teknologi yang memudahkan para

pakar untuk menyajikan dan menyampaikan pengetahuan, di sisi lain para pakar

dalam berbagai bidang sudah banyak yang menyumbangkan dan menyebarkan

pengetahuannya melalui berbagai media seperti CD, DVD, Internet (Web), baik

secara individu maupun secara kolektif. Dengan tersedianya sumbersumber

informasi yang sangat melimpah di Internet, untuk mempermudah pencarian

informasi tertentu yang diiinginkan, seseorang dapat menggunakan fasilitas mesin

pencari (search engine). Salah satu mesin pencari yang sangat populer sekarang

adalahGoogle (www.google.com) 3. TIK sebagai sarana/tempat belajar Saat ini,

kegiatan belajar tidak hanya dapat dilakukan di dalam kelas atau perpustakaan.

Perkembangan TIK (khususnya Internet) telah memberikan kemungkinan membuat

kelas maya (virtual class) dalam bentuk e-learning, di mana seorang guru dapat

mengelola proses pembelajaran dan murid dapat melakukan aktivitas belajar

sebagaimana yang dilakukan di dalam kelas. Dengan e-learning, aktivitas belajar

Page 58: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

39

seperti membaca materi pembelajaran, mengerjakan soal-soal dan tugas, berdiskusi

dengan sesama teman maupun guru, melakukan semua ekperimen.

J. Manfaat TIK sebagai Media Pembelajaran

Pemanfaatan teknologi dan komunikasi dalam bidang pendidikan menurut Munir

(2009), pemanfaatan komputer dan jaringan komputer memberikan kesempatan

kepada setiap pembelajaran untuk mengakses materi pembelajaran yang disajikan

dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer. Dari penjelasan tersebut dapat

dimaknai bahwa TIK merupakan media yang berupa teknologi seperti komputer

beserta jaringanya yang dapat digunakan untuk proses pengolahan dan

pemprosesan data yang berguna untuk pemanfaatan berbagai bidang sosial,

ekonomi, budaya dan tentunya pendidikan.TIK sebagai alat bantu pembelajaran.

Artinya bahwa pembelajaran saat ini lebih mudah dengan bantuan TIK, untuk

menghadirkan dunia di kelas dan dapat disajikan kepada seluruh siswa melalui

peralatan TIK seperti multimedia dan media pembelajaran hasil olahan komputer

seperi poster, grafik, foto, gambar, display, dan media grafis yang lainnya.

Pemanfaatan CD Interaktif, Video Pembelajaran, Multimedia presentasi, e-learning

termasuk pada bagian TIK sebagai fasilitas pendidikan.

TIK sebagai Alat Bantu dan Fasilitas Pendidikan: (1) Penyampaian pengetahuan

seharusnya mempertimbangkan konteks dunia nyata. (2) Memberikan ilustrasi

berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan

ajar.(3) Peserta didik diharapkan melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya

secara lebih bebas dan mandiri. (4) Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi

antarpeserta didik dan pendidik. (5) Rasio antara pendidik dan peserta didik tidak

dibatasi tergantung pada proses dan pemberian fasilitas.

Page 59: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

40

Sejalan dengan itu perkembangan ilmu dan teknologi merupakan salah satu hasil

produktivitas dari manusia yang memiliki pengetahuan yang di dapat dari

pendidikan. Dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki

implikasi yang luas dalam kehidupan manusia sehingga diharapkan manusia perlu

mendalami untuk mengambil manfaatnya secara optimal dan mereduksi implikasi

negatif yang ada (koentjaraninggrat dalam Mukhtar dan Iskandar (2011)

menyatakan mendalami serta mengambil manfaat dari perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi tidak mungkin dilakukan oleh semua manusia dan

waktu tersebut menuntut adanya spesialisasi dalam semua cabang keilmuan yang

sesuai dengan objek material dan objek formalnya.

K. TIK sebagai Media Pembelajaran

McGee, Carmean dan Jafari (2005) menyatakan pentingnya standard dan

spesifikasi dalam pendidikan berbasis TIK, karena memungkinkan terjadinya

pembelajaran sebagai berikut: 1) Interoperability, sistem berinteraksi dengan

sistem lain dalam organisasi, 2) Reusability, sumber / objek belajar mudah

digunakan dalam kurikulum, latat, profil peserta didik yang berbeda,

3) Manageability, sistem telusur informasi tentang peserta didik dan konten,

4) Accessibility, semua peserta didik memiliki kemudahan menerima konten setiap

saat, dan 5) Sustainability, teknologi terus berkembang sesuai standar untuk

menghindari keusangan.

Boettcher (1999), Sebagai media yang diharapkan akan menjadi bagian dari suatu

proses belajar mengajar di sekolah, komputer/internet diharapkan mampu

memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara

Page 60: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

41

guru, siswa, dan bahan belajar sebagaimana yang dipersyaratkan dalam suatu

kegiatan pembelajaran. Kondisi yang perlu didukung oleh komputer/intemet

tersebut terutama berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan dikembangkan,

yang kalau dijabarkan secara sederhana, bisa diartikan sebagai kegiatan komunikasi

yang dilakukan untuk mengajak siswa mengerjakan tugas-tugas dan membantu

siswa dalam memeperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka

mengerjakan tugas-tugas tersebut.

Sadiman (2002: 16-17), Adanya media dalam pembelajaran sesungguhnya untuk

merangsang kegiatan belajar, dan peningkatan minat siswa dalam belajar. Media

digunakan dalam pembelajaran, karena di dalamnya mengandung beberapa nilai

praktis, dimana seorang guru sangat terbantu dengannya. Nilai-nilai praktis tersebut

berupa kemampuan untuk: (1) membuat konsep yang abstrak menjadi konkret,

misalnya peredaran darah atau pencernaan makanan manusia; (2) membawa obyek

yang sukar didapat atau berbahaya ke dalam lingkungan belajar, seperti binatang

buas atau jenis tumbuhan ganja; (3) menampilkan obyek yang terlalu besar ke

dalam kelas, seperti ka’bah, candi, gunung, pasar, dan sejenisnya; (4) menampilkan

obyek yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang, seperti bakteri, virus dan

sejenisnya; (5) memungkinkan siswa mampu berinteraksi dengan lingkungan.

Yusuf E. Adie (2010) Pemanfaatan tekonologi informasi dan komunikasi dalam

pendidikan mutlak dilakukan untuk menjawab permasalahan di bidang pendidikan

terutama akses dan pemerataan serta mutu pendidikan. Kebijakan dan standarisasi

mutu pendidikan menjadi pondasi yang harus dibangun untuk mendukung

pendidikan berbasis ICT yang efektif dan efisien. Implementasi pendidikan berbasis

ICT dapat dilakukan melalui model hybrid (dual system) yang mengkombinasikan

Page 61: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

42

pembelajaran klasikal (face 2 face) dengan belajar terbuka dan jarak jauh (on line).

Sedangkan pembelajaran berbasis ICT dapat dilaksanakan secara lansung

(syncronous learning) dan tidak langsung (asyncronous Learning). Hal ini

tergantung dengan kondisi teknologi dan jaringan yang tersedia. Standarisasi dalam

pemanfaatan ICT dalam pendidikan sangat penting untuk menjamin mutu proses

dan hasil pendidikan.

L. Penelitian Relevan

1. Citra Wahyuningtyas (2019) yang berjudul “Penggunaan Media Pembelajaran

Berbasis Ict Oleh Guru Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Sekolah

Dasar Di Upt Wilayah Selatan Yogyakarta” Penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan

instrumen berupa angket.

2. Budiana,H.R, Dkk (2015) dengan Judul “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi dalam Pembelajaran bagi para guru SMPN 2 Kawali desa

Citeuerup Kabupaten Ciamis” metode yang di gunakan dalam jurnal tersebut

adalah ceramah, diskusi, dan praktek.

3. Nurfaeda, DKK (2019) yang berjudul “ Analisis Pemanfaatan Teknologi

Informasi dan Komunikasi dalam Proses Pembelajaran pada SMK Negeri Se-

Kota Makassar”. Penelitian ini Mixed method pendekatan Strategi explanatoris

Sekuensial dengan teknik pengumpulan data kuisioner, wawancara, observasi

dan dokumentsi.

Page 62: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

43

M. Kerangka Pikir

Peneliti dalam hal ini mengangkat mengenai pemanfaatan media pembelajaran

berbasis TIK Bagi guru Penjasorkes di Kota Bandarlampung. Media pembelajaran

itu penting ditambah dengan kemajuan teknologi sekarang yang semakin canggih,

yang mana sekarang semuanya serba digital, untuk itu agar pendidikan dapat

berjalan dengan lancar tentunya guru harus bisa mengikuti perkembangan TIK

supaya pembelajaran dapat tetap berjalan dengan baik. Kemampuan guru dalam

pemahaman tentang TIK harus selalu di tingkatkan. Pencapain seorang guru

ketika menjadi guru profesional salah satunya memiliki kemampuan dalam

penggunaan teknologi dan mampu untuk memanfaatkannya. Adanya Pemanfaatan

media dalam pembelajaran pendidikan jasmani akan sangat membantu kelancaran

pembelajaran dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan jasmani

itu sendiri. Kemampuan daya serap peserta didik yang berbeda-beda

mengharuskan guru untuk memilih media pembelajaran yang tepat agar materi

dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. TIK menjadi media yang sangat

tepat yang digunakan untuk perangkat pembelajaran yang sempurna.

Page 63: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Masri Singarimbun (Singarimbun, 2006), dalam bukunya yang berjudul

Metode Penelitian Survai, pengertian survei pada umumnya dibatasi pada

penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atau populasi untuk mewakili

seluruh populasi. Dengan demikian, penelitian survei adalah penelitian yang

mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

pengumpulan data yang pokok. Sedangkan Menurut Sugiyono (2016:3), Secara

umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Demikian pula Margono S. (2005). Metode

penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara

alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-

prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikan

tingkat ilmu serta teknologi, terhadap pendapat beberapa ahli kemudian peneliti

menggunakan Metode penelitian survey yang sebagai penelitian awal untuk

mengetahui pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran bagi guru penjasorkes.

Menurut Sugiyono (2013:11) pengertian metode adalah : “Penelitian yang

dilakukan dengan menggunakan angket sebagai alat penelitian yang survey

dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data

dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian

Page 64: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

45

relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel, sosiologis maupun psikologis”.

Tujuan penelitian survey adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail

tentang latar belakang, sifat-sifat, serta karakter-karakter yang khas dari kasus atau

kejadian suatu hal yang bersifat umum. Menurut Burhan (Burhan, 2009). Survey

Online merupakan salah satu cara pengumpulan data dalam survei yang dilakukan

dengan menggunakan web atau email. Web lebih disukai dibandingkan dengan

email karena bentuk-bentuk interaktif HTML dapat 9 digunakan. Banyak

keuntungan dalam penggunaan survei online (online survey) dalam rangka

meningkatkan fungsi dari sistem survei yang sudah ada sebelumnya. Namun, online

survey system juga tentunya memiliki kekurangan, misalnya dalam hal keamanan.

Seseorang akan mudah memanipulasi data dengan mengikuti survei berkali-kali

untuk mendapatkan hasil survei yang condong atau sesuai keinginan. Sistem survei

online ini dapat digunakan pada industri-industri dalam skala besar.

Data yang diperoleh kemudian diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan

dasar-dasar teori yang telah dipelajari untuk menarik kesimpulan. Sehingga dapat

diambil kesimpulan dengan mengevaluasi secara lebih kopratif atau bisa ditarik

kesimpulan tertentu. Sedangkan analisis dilakukan melalui pendekatan kuantitatif

yang menggunakan metode statistik yang relevan untuk menguji hipotesis. Untuk

itu, ditempuh langkah-langkah yang dimulai dari operasionalisasi variabel,

rancangan pengukuran hipotesis, dan metode pengumpulan data.

B. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian

yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan, atau

Page 65: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

46

menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 1999:6). Tujuan penelitian

deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, lukisan secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antara berbagai fenomena

yang diselidiki. Nasution (1988) dalam Sugiyono (2016: 336) mengemukakan “

Dalam penelitian kualitatif analisis data harus dimulai sejak awal sejak

merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan

berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian”. Data yang diperoleh dalam

lapangan segera harus dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis”.

Data yang diperoleh kemudian diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan

dasar-dasar teori yang telah dipelajari untuk menarik kesimpulan. Sehingga dapat

diambil kesimpulan dengan mengevaluasi secara lebih kopratif atau bisa ditarik

kesimpulan tertentu. Sedangkan analisis dilakukan melalui pendekatan kuantitatif

yang menggunakan metode statistik yang relevan untuk menguji hipotesis. Untuk

itu, ditempuh langkah-langkah yang dimulai dari operasionalisasi variabel,

rancangan pengukuran hipotesis, dan metode pengumpulan data.

C. Tempat dan waktu Penelitian

Penelitian di laksanakan di Kota bandar lampung dengan objek guru Penjasorkes

SD, SMP dan SMA. Waktu dalam penelitian dilakukan selama 2 bulan, di mulai

dari turunnya surat izin dari Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kota Bandar

Lampung dari 14 Oktober s.d 14 Desember 2019.

Page 66: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

47

Berdasarkan pada judul penelitian maka populasi yang di butuhkan. Menurut

Sugiyono (2014:115) bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah subjek yang berkaitan dengan penelitian

yang penulis sekolah yang berada di Bandarlampung. Jumlah populasi guru

penjas sekolah dasar dan Menengah yang berada di Kota Bandarlampung.

Tabel 3.1 Banyak guru penjas Orkes di Kota Bandarlampung.

No Guru Penjas JUMLAH

1 SD dan MI 330

2 SMP dan MTS 198

3 SMA, MA dan SMK 60

Total 588

Ada 588 guru penjas orkes di sekolah dasar dan menengah yang berada di

Kota Bandar Lampung.

Menurut Sugiyono (2014:116) definisi Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampling adalah suatu

proses memilih sebagian dari unsur populasi yang jumlahnya mencukupi

secara statistik sehingga dengan mempelajari sampel serta memahami

karakteristik-karakteristiknya (ciri-cirinya) akan diketahui informasi tentang

keadaan populasi.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

2. Sampel

Page 67: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

48

Yang menjadi sampel pada penelitian ini ada 92 guru dengan keterwakilan

pada 20 Kecamatan dengan minimal 1 sekolah SD, SMP dan SMA/K yang

berada di Kota Bandar Lampung. Dengan rincian 45 guru SD, 29 Guru SMP

dan 18 Guru SMA/SMK.

E. Variabel

Variabel dalam Penelitian ini adalah pemanfaatan media pembelajaran berbasis

TIK bagi guru penjasorkes di Kota Bandar Lampung. Sebagai pelaksanaannya

media pembelajaran TIK menjadi penunjangn untuk kelancaran belajar di

penjasorkes oleh guru pendidikan jasmani. Pembelajaran pendidikan jasmani

mencakup 4 jenis media, yaitu : 1. Media visual, 2. Media Audio, 3. Media audio-

visual dan (4) media Berbasis jaringan. Yang menjadi objek dalam penelitian ini

adalah Guru Penjasorkes baik SD,SMP dan SMA. Kemudian pengembangan

pendekatan Modifikasi Olahraga mengupayakan adanya analisis dan

pengembangan dalam pembelajaran dengan memperhatikan kemampuan dan

kondisi siswa terutama sarana dan prasarana yang ada guna mencapai tujuan

pembelajaran olahraga. Serta dibarengi dengan pendekatan Partisipatorik dimana

siswa merupakan subjek pembelajaran dan guru menjadi fasilitator penentu

keberhasilan belajar.

.

F. Desain Penelitian

Menurut Hasibuan (2007: 93) dalam melakukan suatu penelitian salah satu hal yang

penting ialah membuat desain penelitian. Desain penelitian merupakan pedoman

dalam melakukan proses penelitian diantaranya dalam menentukan instrumen

pengambilan data, penentuan sampel, pengumpulan data, serta analisa data. Dengan

Page 68: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

49

pemilihan desain penelitian yang tepat diharapkan akan dapat membantu peneliti

dalam menjalankan penelitian secara benar. Tanpa desain yang benar seorang

peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik krena tidak memiliki

pedoman penelitian yang jelas. Desain bisa ditampilkan dalam bentuk kerangka

penelitian.

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian deskriptif Kuantitiatif

Berdasarkan Gambar 3.1 penelitiannya selalu dimulai dari adanya permasalahan

atau ganjalan, yang merupakan suatu kesenjangan yang dirasakan oleh peneliti.

Kesenjangan tersebut terjadi karena adanya perbedaan kondisi antara kondisi nyata

dengan kondisi harapan. Dengan adanya kesenjangan ini peneliti mencari teori yang

tepat untuk mengatasi permasalahan melalui penelitian, yaitu mencari tahu tentang

kemungkinan penyebab kondisi yang menjadi permasalahan itu. Hasil dari

penelitiannya akan digunakan untuk mengatasi permasalahan yang dirasakan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat, serta hubungan antara

fenomena yang diselidiki. Sumber data dari guru penjasorkes yang berada di Kota

Penelitian Survey

Identifikasi masalah Rumusan Masalah

Penelitian Deskripsi Kuantitatif

Pengumpulan data

Analisis Data

Hasil Penelitian

Kesimpulaan

Page 69: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

50

Bandar Lampung yang dilakukan dengan memberikan angket kepada guru

penjasorkes untuk menjadi subjek penelitian. Dengan mekanisme

a. Peneliti mencari jumlah guru dengan lengkap di Dinas Pendidikan Kota Bandar

Lampung.

b. Peneliti menentukan jumlah guru yang akan dijadikan subjek penelitian.

c. Peneliti menyebarkan angket kepada guru penjasorkes

d. Peroses pengumpulan data dan analisis data dengan bantuan software program

excel 2013 dan spss 20.

e. Demi memperkuat pernyataan tentang pemanfaatan TIK sebagai media

pembelajaran peneliti melengkapi dengan wawancara kepada guru SD 3 orang,

Guru SMP 2 orang dan Guru SMA 4 orang.

f. Setelah Memperoleh data penelitian peneliti mengambil kesimpulan dan saran.

G. Instrumen Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2016:222) Instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara

spesifik, fenomena ini disebut variabel penelitian. Sebelum melakukan penelitian,

peneliti terlebih dahulu mempersiapkan instrumen penelitian yang akan digunakan.

Dalam pembuatan Instrumen Penilain penelitian dilakukan dengan menggunakan

angket yang dilakukan dalam pengambilan data secara online pada saat penyebaran

angket. Pembuatan angket sendiri didasarkan kepada perkembangan teknologi yang

mulai menjadi bagian penting dalam pendidikan . Hal inilah akhirnya menjadi

sebuah penelitian yang didasarkan pada survey untuk guru di sekolah yang di

khususnya pada guru mata pelajaran Penjasorkes. Contoh angket yang disebarkan

Page 70: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

51

berada di daftar Lampiran. Dalam penelitian ini angket yang digunakan termasuk

jenis angket yang tertutup. Berdasarkan Sugiyono (2015:201), angket tertutup yaitu

pertanyaan atau pernyataan yang mengharapkan jawaban singkat atau

mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap

pertanyaan atau penyataan yang telah tersedia, sehingga dalam penelitian ini

responden tinggal memberi tanda (√) pada kolom atau tempat yang telah

ditentukan, selain itu angket tertutup memudahkan peneliti dalam pengolahan data

karena jawaban dari masing-masing responden sama dan memperoleh jawaban

secara cepat.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Guttman. Skala

Guttman yaitu tipe pengukuran yang akan mendapatkan jawaban yang tegas, yaitu

“ya-tidak”, “benar-salah”, “pernah-tidak pernah”, “positif-

negatif” dan lain-lain. Dalam skala Guttman hanya ada dua variable yaitu “setuju”

atau “tidak setuju”. Pada skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan

ganda, juga dapat dibentuk dalam bentuk checklist. Jawabannya dapat dibuat

dengan skor tertinggi satu dan terendah nol. Misal untuk jawaban ya diberi skor 1

dan tidak diberi skor 0 (Sugiyono, 2016: 96).

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena

alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik, fenomena ini disebut variabel

penelitian (Sugiyono, 2016:222). Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih

dahulu mempersiapkan instrumen penelitian yang akan digunakan. Dalam

penelitian kualitatif instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri. Kedudukan

peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan perencana,

pelaksana pengumpulan data, anlisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi

Page 71: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

52

pelapor hasil penelitiannya (Moleong,2006:168). Faktor penting yang berhubungan

dengan data adalah metode pengumpulan data dan untuk mengumpulkan data yang

sesuai dengan tujuan penelitian terlebih dahulu memilih metode pemilihan data

yang tepat, dan yang akan digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Menurut Sugiyono ( 2016 : 317) wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan masalah yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden

lebih sedikit atau kecil.Esterberg dalam sugiyono (2016:317) mendefinisikan

wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di kontruksikan makna dalam suatu

topik tertentu.

2. Angket

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

reponden adalah berbentuk angket. Penelitian kuantitatif digunakan untuk

mengolah data dari hasil sebaran angket/koesioner dengan mengacu pada

rumus persentase, untuk mempersentasekan skor ideal dengan skor dari hasil

pengumpulan data penelitian, selanjutnya data dari skor jawaban itu kemudian

dijelaskan dengan kalimat bersifat kualitatif.

Responden disuruh untuk memberikan jawaban dalam skala ukur yang telah

disediakan. Alternatif pilihan jawaban yang diberikan oleh peneliti berbeda-

beda disesuaikan dengan pernyataan yang diberikan. Instrumen yang baik akan

menghasilkan data yang akurat. Dalam penelitian ini, variabel yang diukur yaitu

Page 72: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

53

pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT di Kota Bandar Lampung. Kisi-

kisi angket ketersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK

dapat dibaca pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT

Variabel Dimensi Indikator No. Item Jumlah

Media Pembelajaran berbasis TIK guru Penjasorkes

Pendekata saintifik

Kemampuan guru penjas dalam membuat perangkat pembelajaran.

11,12,13,14

4

Kemampuan guru penjas dalam pembuatan video pembelajaran 5,6,15 3

Kemampuan menggunakan Blended learning

7,8 2

Pemanfaatan media

Penggunaan Media audio visual 9,10 2

Penggunaan Multimedia 1,2 2

Penggunaan Microsoft office 3,4 2

Jumlah 15

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2016:329) dokumen merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya

catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera biografi, peraturan, dan

kebijakan. Studi dokumen merupakan pelengkap dari metode observasi dan

wawancara dalam penelitian kuantitatif.

H. Analisis Data

Menurut Sugiyono (2013:206) mendefinisikan analisis data sebagai berikut :

“Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,

Page 73: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

54

melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan”.

Pengolahan data dan analisis data merupakan suatu langkah penting dalam

penelitian, karena dapat memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan oleh

peneliti. Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari responden melalui hasil,

wawancara, angket dan dokumentasi dan angket untuk selanjutnya dideskripsikan

dalam bentuk laporan. Nasution (1988) dalam Sugiyono (2016: 336)

mengemukakan

“Dalam penelitian kualitatif analisis data harus dimulai sejak awal sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian”. Data yang diperoleh dalam lapangan segera harus dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis”.

Aktivitas tahapan analisis data menurut Miles and Huberman (1984) dalam buku

Sugiyono (2016:337) adalah sebagai berikut: “yaitu reduksi data, display data, dan

penarikan kesimpulan/verifikasi. Pengolahan data dan menganalisis data dilakukan

melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing Langkah awal yang dilakukan untuk memeriksa kuesioner /angket yang telah

dikumpulkan kembali dari responden, dilakukan untuk dapat mengurangi

kesalahan dan kekurangan dalam kuesioner. Dengan dilakukan uji kepada guru

penjasorkes.

2. Penilaian Pemberian nilai ini bertujuan untuk memudahkan peneliti pada saat melakukan

analisis. Pemberian kode terhadap jawaban, artinya menaruh pilihan pada setiap

jawaban. Dari hasil pertanyaan yang sifatnya tertutup. Teknik analisis data

dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian yang

Page 74: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

55

menggunakan teknik deskriptif kuantitatif adalah menggambarkan data yang

ada guna memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih mudah

dimengerti peneliti atau orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang

dilakukan. Data yang diperoleh berupa angka maka cara mendeskripsikan data

dapat dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Tujuan dilakukan

analisis deskriptif dengan menggunakan teknik statistika adalah untuk

meringkas data agar menjadi lebih mudah dilihat dan dimengerti

(Sukardi,2008;86). Tingkat penggunaan media pembelajaran berbasis TIK

dalam penelitian ini dikategorikan sebanyak 5 kategori yaitu : Sering sekali,

sering, sedang, kurang dan kurang sekali. Berdasarkan Sudijono (2008: 175),

pengkategorian disusun dengan lima kategori yaitu baik sekali, baik, sedang,

kurang, dan kurang sekali. Untuk menentukan kriteria skor dengan

menggunakan Penilaian Acuan Norma (PAN) dalam skala sebagai berikut:

Tabel 3.3 Pengkategorian

No Interval Kategori

1 M + 1.5 SD < X Sering sekali

2 M + 0,5 SD < X ≤ M + 1,5 SD Sering

3 M - 0,5 SD < X ≤ M + 0,5 SD Sedang

4 M - 1,5 SD < X ≤ M - 0,5 SD Kurang

5 X ≤ M – 1,5 SD Kurang Sekali

Keterangan :

M = Nilai Rata-Rata (Mean)

X = Skor

SD = Standar Deviasi

Berdasarkan Sudijono (2010: 43), setelah data dikelompokan dalam setiap

kategori, kemudian mencari presentase masing- masing data dengan rumus

Page 75: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

56

persentase sebagai berikut :

� =�

� � 100%

Keterangan:

P = Angka presentase

F = Frekuensi

N = Jumlah subjek atau responden

3. Kesimpulan /Verifikasi Kesimpulan merupakan tahap akhir dalam penelitian untuk memberikan makna

terhadap data yang telah dianalisis. Proses pengolahan data dimulai dengan

pencatatan data lapangan (data mentah), kemudian direduksi dalam bentuk

unifiksi dan kategorisasi data. Setelah data yang terkempul direduksi,

selanjutnya data dianalisa dan diverifikasi melalui beberapa teknik,

Page 76: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian dan pembahasan,maka peneliti dapat mengambil kesimpulan

Analisis pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK bagi guru penjasorkes

di Kota Bandar Lampung berada dalam kategori sedang, hal ini diibuktikan

dengan pemanfaatan media pembelajaran relatif seimbang. Dengan identifikasi

bahwa fasilitas yang terbatas serta pengetahuan dan penggunaan media

pembelajaran TIK masih kategori rendah. Kemudian kesimpulan yang terbagi:

1. Penerapan TIK pada kemampuan guru penjasorkes dalam membuat

perangkat pembelajaran pada umumnya berada kategori baik, hal ini

ditunjukan dengan banyak guru penjasorkes yang menggunakan TIK dalam

Silabus, RPP, bahan ajar dan LKPD penjasorkes.

2. Penerapan pada kemampuan guru penjasorkes dalam penggunan video

pembelajaran, pada umumnya berada pada kategori sedang. Hal ini

ditunjukan dengan para guru membuat video pembelajaran dari mengamati,

meniru dan memodifikasi.

3. Penerapan pada kemampuan menggunakan blended learning berada pada

kategori sedang. Hal ini dilihat dari guru sudah menggunakan blended

learning melalui google classromm, pada mengirim tugas.

Page 77: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

79

B. Saran

Penulis menyarankan untuk dijadikan bahan masukan:

1. Perlu sering mengikuti pelatihan tentang penggunaan TIK untuk guru

Penjasorkes yang berguna meningkatkan kemampuan induvidu dalam

bidang TIK sebagai media pembelajaran untuk memudahkan penjelasan

materi yang akan diajarkan.

2. Diharapkan UPT memberikan perhatian dan duduk bersama memecahkan

masalah yang terkendala dihadapi guru penjas di lapangan untuk membantu

guru penjas dalam memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK.

Dengan keterbatasan fasilitas yang ada.

3. Diharapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mampu menyediaan

fasilitas bagi guru Penjasorkes dalam pemanfaatan media pembelajaran

yang berkaitan dengan teknologi dengan memberikan pelatihan TIK untuk

proses pembelajaran PJOK di sekolah dengan harapan siswa mampu meraih

hasil belajar yang lebih baik.

4. FKIP Unila harus memantapkan keperibadian guru sebagai seorang

pendidik dengan memberikan motivasi peserta PPG bahwa menjadi guru

bukan sekedar pekerjaan akan tetapi lebih kepada panggilan jiwa agar

kinerja guru semakin optimal. Dengan caa peningkatan pedagogik guru

khusus untuk penjaskes yang menggunakan pendekatan saintifik yang

prosesnya harus semenarik mungkin supaya kiat-kiat yang akan didapat

nantinya akan mengenai peserta didik secara menyeluruh

Page 78: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

DAFTAR PUSTAKA

Page 79: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. & Manadji, A. 1994. Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani.

Dedikbud Direktur Jendral Pendidikan Tinggi: Jakarta.

Agustina, Putri. 2011. Psikologi Perkembangan. PGSD UMS: Surakarta.

Aip Syarifudin dan nurhadi Santoso.2009. Pendidikan Jasmani danKesehatan.

DepdikbudDirjen Perguruan Tinggi:Jakarta.

A.M. Sardiman, 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo

Persada: Jakarta.

Arief Sadiman. 2002. Media Pembelajaran dan Proses Belajar Mengajar,

Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Basuki, Sunarno. 2016. Pendekatan Saintifik pada Penjasorkes Dalam Rangka

Membentuk Jati Diri Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Jasmani:

Univeristas Lambung Mangkurat. Volume 12, Nomor 2, November 2016.

Depdiknas .2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003.tentang sistem

pendidikan nasional.

Darmawan, D. (2012).“Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi”. PT

Remaja Rosdakarya. Bandung.

Elang Krisnadi. 2009. Rancangan Materi Pembelajaran Berbasis ICT. disajikan

dalam Workshop Pengembangan Materi Pembelajaran Berbasis ICT di

FMIPA UNY pada tanggal 6 Agustus 2013.

Erawati, Dedeh dkk. 2015.Peranan Tik Dalam Pembelajaran Penjas Di

Sekolah.Program Studi (S2) Pendidikan Olahraga,Program

Pascasarjana.Universitas Negeri Jakarta.

Hadziq, Khairul dan Musadad, Anwar. 2016. Buku Penjas Orkes SMP-MTS

Kelas VII Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016. Yrama Widya: Jakarta.

Page 80: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

81

Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo. 2011. Teknologi Komunikasi dan

Informasi Pembelajaran. PT Bumi Aksara: Jakarta.

Kemendikbud. 2013. Kerangka Dasar Kurikulum 2013. Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar . Jakarta

____________2017. Kerangka Dasar Kurikulum 2013. Buku PJOK (Pendidikan

Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan) Kelas X edisi revisi :Jakarta.

Latuheru, John D. 1988. Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar-Mengajar

Masa Kini. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran

Abad 21. Ghalia Indonesia: Bogor.

Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya

:Bandung.

Modul PPG PJOK. 2019. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik Serta

Belajar Gerak Dalam Pembelajaran PJOK. Jakarta.

Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi.Alfabeta:Bandung.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006

Rahim, Muhamad Yusuf. 2011. Pemanfaatan ICT sebagai Media Pembelajaran

dan Informasi pada UIN Alauddin Makasar: Sulesana 6(2) : 127-135.

Rosenberg, M. J. 2001. E-learning: Strategies for delivering knowledge in the

digital age. New York: McGraw-Hill.

Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Rajawali Pers. PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Rohman, Arif . 2009. Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. LaksBang

Mediatam:Yogyakarta.

Simamora, Berton Supriadi. 2019. Buku Guru Aktif Berolahraga: Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas V SD/MI. Pusat Kurikulum dan

Perbukuan Balitbang Kemendikbud: Jakarta.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi.2006. Metode Penelitian Survei (Editor),

LP3ES, Jakarta.

Page 81: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

82

Smaldino, S.E. & Lowther, D.L. & Russell, J.D. 2011. Instructional Technology

& Media For Learning Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar.

PT Fajar Interpratama Mandiri: Jakarta.

Sudijono, A,. 2008. Pengantar statistik pendidikan. PT. Raja Grafindo

Persada: Jakarta.

2010. Pengantar statistik pendidikan. Rajawali Press:Jakarta.

Sudibyo, Bambang. 2007. Undang-Undang No 20 tahun 2003 Tentang Sisdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Bandung.

2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.

2016. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya.

PT. Bumi Aksara:Jakarta.

Suryani, Nunuk. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis IT ,

Prosiding of Workshop Nasional . Surakarta : 28 November 2015. Halaman

1-12.

Suparlan. 2008. Menjadi guru efektif. Hikayat Publishing:Jakarta.

Swadesi, I Ketut Iwan. Kanca, I Nyoman. 2018. Pengembangan Media

Pembelajaran PJOK berbasis ICT di SMP: Seminar Nasional Riset

Inovatif 2018, SENARI ke -6: 274-281.

Trianto, 2010. Model Pembelajaran Terpadu.Bumi Aksara:Jakarta.

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan &Aplikasinya,

Rineka :Jakarta.

Wahyuningtyas, Citra . 2019. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis ICT

Oleh Guru Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Sekolah Dasar

Di UPT Wilayah Selatan Yogyakarta(Skripsi).Universitas Negeri

Yogyakarta: Yogyakarta.

Wijaya, Made Agus. 2011. Buku Ajar Prinsip-Prinsip Pengembangan dan

Modifikasi Cabang Olahraga. Universitas Pendidikan Ganesha: Singaraja.

Page 82: STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...digilib.unila.ac.id/61869/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · STUDI SURVEY PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

83

Wulandari,S.2016. Kinerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (Lpmp)

Dalam Meningkatkan Kompetensi Dan Profesionalisme Tenaga Pendidik

Di Bandar Lampung(Skripsi). Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik,

Universitas Lampung.

Yusuf E. Adie.2010.Pemanfaatan ICT Dalam Pendidikan: Kebijakan

Dan Standarisasi Mutu,Dosen Pasca Sarjana Unpak.