21
STRATEGI AUDIT MENYELURUH A. TINJAUAN UMUM Perencanaan merupakan proses yang berkesinambungan dan iteratif yang dimulai segera sesudah berakhirnya audit sebelumnya, dan berlangsung terus sampai penyelesaian audit yang sedang berjalan. Sebagai proses yang berkesinambungan, perencanaan dilaksanakan pada ketiga tahap audit: 1. Menilai risiko; 2. Menanggapi risiko; 3. Pelaporan. Manfaat perencanaan audit: 1. Anggota tim dapat belajar dari partner dan tim inti yang berpengalaman; 2. Penugasan di organisasi, dilengkapi dengan sifat audit, dan dikelola secara baik; 3. Pengalaman yang diperoleh dari audit terdahulu dan dari penugasan lain dimanfaatkan secara optimal; 4. Area penting atau rawan dalam audit itu mendapat perhatian yang tepat; 5. Masalah yang mungkin terjadi, diantisipasi dan diselesaikan tepat pada waktunya 6. Dokumentasi audit di reviu secara tepat waktu; 7. Pekerjaan oleh orang lain dapat dikoordinasikan.

Strategi Audit Menyeluruh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

strategi audit meneyeluruh

Citation preview

Page 1: Strategi Audit Menyeluruh

STRATEGI AUDIT MENYELURUH

A. TINJAUAN UMUM

Perencanaan merupakan proses yang berkesinambungan dan iteratif yang dimulai

segera sesudah berakhirnya audit sebelumnya, dan berlangsung terus sampai

penyelesaian audit yang sedang berjalan.

Sebagai proses yang berkesinambungan, perencanaan dilaksanakan pada ketiga tahap

audit:

1. Menilai risiko;

2. Menanggapi risiko;

3. Pelaporan.

Manfaat perencanaan audit:

1. Anggota tim dapat belajar dari partner dan tim inti yang berpengalaman;

2. Penugasan di organisasi, dilengkapi dengan sifat audit, dan dikelola secara baik;

3. Pengalaman yang diperoleh dari audit terdahulu dan dari penugasan lain

dimanfaatkan secara optimal;

4. Area penting atau rawan dalam audit itu mendapat perhatian yang tepat;

5. Masalah yang mungkin terjadi, diantisipasi dan diselesaikan tepat pada waktunya

6. Dokumentasi audit di reviu secara tepat waktu;

7. Pekerjaan oleh orang lain dapat dikoordinasikan.

Perencanaan dilakukan pada 2 tingkat:

1. Strategi Audit Secara Menyeluruh

Penyususnan strategia audit secara menyeluruh dimulai pada awal penugasan,

kemudian diselesaikan dan dimutakhirkan sesuai informasi yang diperoleh dari:

1. Pengalaman di masa lalu dengan entitas tersebut;

2. Penugasan lain yang dilakukan untuk klien tersebut dalam periode itu;

3. Pertemuan dan pembahasan dengan tim audit;

4. Sumber eksternal lain seperti artikel koran, majalah, dan internet;

Page 2: Strategi Audit Menyeluruh

5. Informasi baru, prosedur audit yang gagal, atau situasi baru yang dihadapi selama

audit yang akan mengubah srategi yang direncanakan sebelumnya.

Waktu yang diperlukan untuk menyusun strategi audit menyeluruh bervariasi antara

satu audit dengan audit lainnya, tergantung dari:

1. Ukuran dan kompleksitas entitas;

2. Komposisi dan ukuran tim audit, audit kecil akan memiliki tim yang kecil, dengan

perencanaan, koordinasi, dan komunikasi yang lebih mudah;

3. Pengalaman di masa lalu dengan entitas itu;

4. Situasi yang dihadapi dalam melaksanakan audit;

2. Rencana Audit Terinci

Rencana audit terinci dimulai sedikit lebih belakangan, ketika penilaian risiko

spesifik direncanakan dan ketika ada cukup informasi mengenai risiko yang dinilai untuk

memberikan tanggapan audit yang tepat.

Audit pada entitas kecil lazimnya dilaksanakan oleh tim audit yang sangat kecil. Hal

ini menyebabkan koordinasi dan komunikasi antar anggota tim audit menjadi sangat

mudah dan pembuatan strategi audit secara menyeluruh sangat sederhana.

Dokumentasinya dapat dilakukan dengan memo singkat yang berisi:

Sifat dan penetapan waktu penugasan;

Masalah dalam audit terdahulu;

Perubahan keadaan dalam tahun berjalan;

Revisi dalam strategi audit menyeluruh atau rencana terinci;

Tanggung jawab yang spesifik dari anggota tim audit.

B. MENYUSUN STRATEGI AUDIT MENYELURUH

Strategi audit menyeluruh mendokumentasikan keputusan kunci yang dianggap

penting dalam merencanakan audit dan mengkomunikasikan hal-hal penting kepada

anggota tim dengan baik.

Page 3: Strategi Audit Menyeluruh

Strategi audit menyeluruh mendokumentasikan keputusan yang berasal dari langkah-

langkah perencanaan yang digambarkan pada tabel berikut.

Langkah-langkah dasar penjelasan

Cara memulainya Lakukan dengan pra-penugasan

Kumpulkan informasi yang relevan tentang

entitas

Tunjuk staf, pengendali mutu, dan ahli yang

diperlukan

Jadwalkan pertemuan tim audit dan partner

penugasannya untuk membahas kemungkinan

salah saji yang material dalam laporan keuangan

Tentukan tanggal-tanggal dimana hal penting

dari pekerjaan audit harus dilakukan

Menilai risiko & memberi tanggapan Tentukan materialitas untuk laporan keuangan

secara keseluruhan & performance materiality

Tentukan sifat dan luasnya prosedur penilaian

risiko yang harus dilakukan dan siapa yang akan

melaksanakannya

Sesudah risiko dinilai pada tingkat laporan

keuangan, buat tanggapan secara keseluruhan

yang tepat

Komunikasikan garis besar lingkup dan waktu

yang direncanakan untuk audit itu kepada

TCWG

Mutakhirkan dan ubah strategi dan rencana audit

jika ada perubahan situasi

·

Page 4: Strategi Audit Menyeluruh

Dokumentasi mengenai strategi audit menyeluruh memuat hal-hal penting yang

disajikan dalam tabel berikut.

Dokumen penjelasan

Ciri-ciri penugasan FRF yang akan digunakan

Laporan tambahan yang diminta seperti laporan yang

disyaratkan oleh regulator

Bukti yang diperlukan dari organisasi penyedia jasa di

luar entitas

Penggunaan bukti yang diperoleh dalam audit yang

lalu

Tersedianya pegawai dan data klien

Tujuan pelaporan Jadwal pelaporan yang harus diikuti oleh entitas

Jadwal pertemuan dengan manajemen & TCWG

untuk membahas:

a. Sifat, waktu dan luasnya pekerjaan audit

b. Status pekerjaan audit selama penugasan

c. Laporan auditor dan komunikasi lainnya

Jadwal pertemuan/komunikasi antar anggota tim audit

untuk membahas:

a. Faktor risiko

b. Sifat, waktu dan luasnya pekerjaan audit

c. Reviu atas pekerjaan yang sudah dilaksanakan

d. Komunikasi lain dengan pihak ketiga

Faktor-faktor penting Materialitas

Penilaian awal pada tingkat laporan keuangan secara

keseluruhan dan dampaknya terhadap audit

Identifikasi awal mengenai:

a. Jenis transaksi, saldo akun, dan pengugkapan yang

penting dan material

b. Area dimana ada risiko salah saji yang material

Page 5: Strategi Audit Menyeluruh

yang lebih besar

Bagaimana mengingatkan anggota tim untuk

senantiasa melaksanakan skeptisisme profesional

dalam mengumpulkan dan megevaluasi bukti audit

Hasil audit lalu yang relevan termasuk kelemahan

dalam pengendalian intern dan tanggapan atau tindak

lanjut manajemen

Pembahasan dengan staf/partner KAP yang

memberikan jasa lainnya kepada entitas

Bukti mengenai sikap manajemen terhadap

pengendalian intern, dan tekanan mengenai

pentingnya pengendalian intern dalam entitas itu

Volume transaksi, yang mungkin akan menentukan

apakah lebih efisien bagi auditor untuk percaya pada

pengendalian intern

Perubahan &

perkembangan penting

Perkembangan bisnis yang penting yang

mempengaruhi entitas, termasuk perubahan

IT, perubahan dalam manajemen kunci, dan merger,

akuisisi, dan divestasi

Perkembangan industri yang penting

Perubahan penting dalam FRF

Perkembangan penting yang lain seperti perubahan

dalam lingkungan hukum, dll

Sifat, waktu, dan

luasnya sumber daya

yang diperlukan

Tim audit

Pembagian tugas di antara staf, termasuk

pertimbangan pengalaman dan keahlian jika dinilai

ada risiko salah saji yang lebih tinggi

Anggaran untuk penugasan, termasuk anggaran waktu

yang cukup untuk area yang berisiko salah saji yang

lebih tinggi

Page 6: Strategi Audit Menyeluruh

C. MENGKOMUNIKASIKAN RENCANA AUDIT

Komunikasi mengenai lingkup dan penjadwalan waktu audit yang direncanakan

membantu manajemen dan TCWG :

1. Memahami konsekuensi pekerjaan auditor;

2. Membahas masalah risiko dan konsep materialitas dengan auditor;

3. Mengidentifikasi area dimana manajemen/TCWG meminta auditor melakukan

prosedur tambahan.

Hal-hal yang dapat dipertimbangkan auditor untuk dikomunikasikan adalah:

1. Bagaimana saran auditor dalam menghadapi salah saji yang material, karena

kecurangan atau kesalahan

2. Pendekatan auditor terhadap pengendalian internal, dan bagaimana ia memanfaatkan

pengendalian yang relevan dalam prosedur auditnya

3. Penerapan materialitas dalam konteks audit

Hal-hal mengenai perencanaan yang juga tepat untuk dibahas adalah:

Apa dan bagaimana

pandangan TCWG tentang:

Pembagian tanggung jawab dan wewenang antara

TCWG & manajemen

Tujuan dan strategi entitas

Hal-hal yang menurut TCWG perlu mendapat

perhatian khusus dari auditor

Komunikasi mengenai hal-hal penting dalam

regulator

Hal-hal lain yang meurut TCWG dapat

mempengaruhi audit atas laporan keuangan

Sikap, kesadaran, dan

tindakan TCWG tentang:

Pengendalian intern dan pentingnya dalam dan bagi

entitas

Terdeteksinya atau kemungkinan adanya

kecurangan

Page 7: Strategi Audit Menyeluruh

Tindakan TCWG sebagai tanggapan terhadap perkembangan dalam standar akuntansi

Tanggapan TCWG terhadap komunikasi yang lalu dengan auditor

D. DOKUMENTASI

Auditor wajib memasukkan dalam dokumentasi auditnya:

1. Strategi audit menyeluruh

2. Rencana audit

3. Setiap perubahan yang signifikan dibuat selama penugasan audit, terhadap strategi

audit atau rencana audit, dan alasan untuk melakukan perubahan tersebut.

Strategi audit menyeluruh dan rencana audit terinci, termasuk rincian perubahan

selama penugasan audit, harus didokumentasikan. Auditor dapat menggunakan memo,

program audit baku, atau daftar penguji dalam penyelesaian audit, yang sesuai dan tepat

untuk situasi dalam penugasan tersebut.

MENENTUKAN DAN MENGGUNAKAN MATERIALITAS

Tinjauan Umum

Materialitas adalah dasar untuk penilaian risiko (risk assessment) dan penentu luasnya

prosedur audit.

Menentukan materialitas merupakan latihan dalam kearifan profesional. Materialitas

didasarkan pada persepsi auditor mengenai kebutuhan informasi keuangan secara umum

dari pemakai laporan keuangansebagai satu kelompok .

A. Overall Materiality dan Spesific Materiality

Meterialitas ditetapkan pada tingkat laporan keuangan dan pada ingkat jenis transaksi,

saldo akun, dan pengungkapan (disclosures).

Overall materiality didasarkan pada persepsi auditor mengenai kebutuhan informasi

keuangan secara umum dari pemakai laporan keuangan berbagai pemakai sebagai satu

kelompok. Oleh karena itu, dampak salah saji untuk seorang pemakai tertentu (spesific

individual users), yang kebutuhannya bisa berbeda, tidak menjadi pertimbangan auditor

Page 8: Strategi Audit Menyeluruh

dalam menetapkan materialitas secara menyeluruh (overall materiality)

Spesific materiality merupakan materialitas pada tingkat jenis transaksi tertentu, atau

saldo akun tertentu, atau pengungkapan tertentu.

B. Sifat Salah Saji

Disamping ukuran atau besarnya salah saji, auditor juga mempertimbangkan sifat dari

potensi salah saji dari situasi khusus mengenai terjadinya salah saji itu, ketika ia

mengevaluasi dampak salah saji itu terhadap lapotan keuangan.

Situasi yang terkait dengan salah saji, dapat menyebabkan auitor mengevaluasi salah saji

itu sebagai material sekalipun besarnya di bawah angka materialitas.

C. Performance Materiality

Performance Materiality digunakan auditor unruk menekan risiko sampai ke titik rendah

yang dapat diterima (appropriately low level). Performance Materiality sengaja

ditetapkan pada angka atau jumlah yang lebih rendah dari overall

materiality atau specific materiality. Tujuannya ialah melaksanakan lebih banyak

pekerjaan audit untuk:

·         Memastikan salah saji yang lebih kecil dari overall materiality atau spesific

materiality dapat dideteksi; dan

·         Menyediakan suatu margin atau penyangga (buffer) untuk salah saji yang tidak

terdeteksi..

Bagaimana Menetukan Materialitas

Pembahasan berikut menjelaskan bagaimana menentukan besarnya overall

materiality dan specific materiality, dan cara menggunakannya.

a. Overall Materiality

Overall materiality didasarkan atas persepsi auditor mengenai kebutuhan pemakai

laporan keuangan. Auditor dapat mengasumsikan hal-hal berikut mengenai pemakai

laporan keuangan:

·         Mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai bisnis, kegiatan ekonomis, dan

akuntansi.

Page 9: Strategi Audit Menyeluruh

·         Mempunyai keinginan untuk mempelajari informasi dalam laporan keuangan dengan

cukup cermat.

·         Memahami bahwa laporan keuangan dibuat dan diaudit pada tingkat materialitas ( dan

mengabaikan yang tidak materil).

·         Menerima ketidakpastian yang inheren dalam penggunaan estimasi, judgment, dan

pertimbangan mengenai peristiwa di kemudian hari

·         Membuat keputusan ekonomis yang wajar (reasonable economic decisions) atas dasar

informasi dalam laporan keuangan.

b. Performance Materiality

Overall materiality dan specific materiality ditetapkan dalam hubungan dengan

kebutuhan pemakai laporan keuangan. Performance materiality ditetapkan dalam jumlah

yang lebih rendah. Akibatnya, auditor melaksanakan lebih banyak pekerjaan audit (salah

saji yang lebih kecil akan teridentifikasi) dan risiko audit ditekan ke tingkat rendah yang

dapat diterima.

Performance materiality dirancang untuk:

·         Memastikan salah saji yang lebih kecil dari overall materiality atau specific

materiality dapat terdeteksi; dan

·         Menyediakan suatu margin atau penyangga (buffer) untuk salah saji yang tidak

terdeteksi.

Materialitas dalam Perencanaan dan Penilaian Risiko

Menentukan berbagai materialitas merupakan unsur kunci dalam proses perencanaan.

Penentuan tingkat materialitas bukanlah suatu tahap yang berdiri sendiri atau terpisah dari

tahap-tahap lain, melainkan proises yang berkesinambungan dari satu tahao ke tahap

berikutnya sampai akhir audit. Istilah bahasa inggrisnya “is it not a discrete phase of an

audit, but rather a continual and iterative process”.

 Istilah “iterative process”  bermakna, suau prosedur menghasilkan temuan, dan temuan

ini memicu suatu tanggapan dalam prosedur sudit selanjutnya. Proses yang iteratif ini

ditunjukkan dalam perencanaan auditnya.

Page 10: Strategi Audit Menyeluruh

Materialitas dalam Pelaksanaan prosedur Audit

Auditor harus menggunakan materialitas ketika menentuka sifat, waktu, pelaksanaan, dan

luasnya prosedur audit. Gunakan materialitas unuk:

·         Megidentifikasi prosedur audit selanjutnya (further audit procedures)

·         Menentukan item mana yang harus dipilih untuk sampling atau testing, dan apakah

harus menggunakan teknik sampling.

·         Membantu menentukan banyaknya sampel.

·         Mengevaluasi Representative Sampling Errors (RSE) untuk mementukan salah saji

yang mungkin ada.

·         Mengevaluasi gabungan seluruh kesalahan (aggregate of total errors) paa tingkat akun

sampai ke tingkat laporan keuangan.

·         Mengevaluasi gabungan seluruh kesalahan, termasuk dampak neto dari salah saji yang

tidak dikoreksi (uncorrected misstatements) yang ada dalam saldo awal retained

earnings.

·         Menilai hasil prosedur audit

Materialitas dalam Pelaporan

Berikut ini terjemahan alinea 11 dan 12 dari ISA 450.

ISA 450. 11

Auditor wajib mennetukan apakah salah saji yang tidak dikorensi adalah material,

sendiri-sendiri atua jika dihabungkan. Dalam menentukan hal ini, auditor wajib

mempertimbangkan:

·         Besar dan sifat salah saji, dalam hubungannya engan jenis transaksi, saldo akun atau

pengungkapan tertentu, maupun dalam hubungan dengan laporan keuangan secara

keseluruhan, serta situasi di mana salah saji yang terjadi; dan

·         Dampak salah saji yang tidak dikoreksi dalam hubungannya dengan jenis transaksi,

saldo akun, atau pengungkapan terkait, serta laporan keuangan secara keseluruhan tahun

lalu.

ISA 450. 12

Page 11: Strategi Audit Menyeluruh

Auditor wajib mengomunikasikan dengan TCWG mengenai salah saji yang tidak

dikoreksi dan dampaknya, sendiri-sendiri atau jika digabungkan. Terhadap pendapat

auditor, kecuali jika dilarang oleh ketentuan perundang-undangan. Komunikasi auditor

wajib mengidentifikasi masing-masing salah sajimaterial yang tidak dikoreksi. Auditor

wajib meminta salah saji yang belum dikoreksi, agar dikoreksi.

Sebelum menerbitkan opini, auditor:

·         Menegaskan kembali materialitas yang ditetapkan untuk laporan keuangansecara

keseluruhan

·         Mengevaluasi sifat dan jumlah agregat salah saji yang tidak dikoreksi yang ditemukan

auditor; dan

·         Membuat penilaian menyeluruh mengenai apakah laporan keuangan disalahsajikan

secara material

Auditor menggunakan materialitas untuk:

·         Mengevaluasi gabungan seluruh kesalahan pada tingkat akun sampai ke tingkat

laporan keuangan

·         Mengevaluasi gabungan seluruh kesalahan;

·         Menentukan apakah prosedur audit tambahan harus dilaksanaka ketika gabungan salah

saji mendekati overall materiality atau specific materiality

·         Meminta manajemen mengoreksi semua salah saji yang ditemukan.

·         Mempertimbangkan untuk memeriksa kembali area dengan salah saji terbanyak;

·         Memberikan pandangan mengenai sifat dan sensitivitas salah saji yang ditemukan, dan

juga besarannya;

·         Menentukan apakah laporan auditor harus dimodifikasi.

Salah saji gabungan atau agregat (aggregate of misstatements) terdiri atas:

·         Salah saji yang secara spesifik ditemukan auditor yang merupakan hasil dari prosedur

pengujiannya; dan

·         Taksiran saji lainnya yang ditaksir atau diperkirakan.

Hal-hal Lain

Page 12: Strategi Audit Menyeluruh

dalam bagian ini ada tiga hal yang akan dibahas, yaitu:

·         komunikasi dengan manajemen dan TCWG

·         pemutakhiran materialitas; dan

·         penurunan tingkat materialitas dari periode atau tahun yang lalu.

Komunikasi Dengan Manajemen Dan TCWG

Ketika auditor menemukan salah sjai dalam atau selama auditnya, langkah pertama yang

harus dilakuaknya ialah meminta kepada manajemen untuk memperbaiki

semua uncorrected misstatements (salah saji yang belum dikoreksi) jika manajemen

memutuskan untuk tidak mengoreksi beberapa atau seluruh salah saji tersebut, auditor

wajib berkomunikasi dengan TCWG mengenai:

·         Rincian dari uncorrected misstatements dan dampaknya, terpisah atau secara agregat,

terhadap opini dalam laporan auditor;

·         Salah saji yang tidak dikoreksi dan berjumlah material, satu demi satu; dan

·         Dampak salah saji yang tidak dikoreksi terhadap jenis transaksi, saldo akun, atau

pengungkapan periode lalu, dan laporan keuangan secara keseluruhan.

Pemuktahiran Materialitas

Penilaian awal mengenai overall materiality dan specific materiality dapat berubah dari

perencanaaan audit pada awal mulanya, sampai saat mengevaluasi hasil dari prosedur

audit. Hal ini dapat terjadi karena perubahan situasi atau perubahan mengenai apa yang

diketahui auditor setelah melaksanakan prosedur audit.

Penurunan Tingkat Materialitas Dari Periode Yang Lalu.

Ketika situasi berubah dari suatu periode ke periode berikutnya, auditor perlu

mempertimbangkan dampak salah saji pada ekuitas awal periode.

Pendokumentasian

dokumentasikan penentuan mengenai hal-hal berikut dan pertimbangkan mengenai

faktor-faktor yang dipergunakan dalam penentuan tersebut, antara lain:

·         overall materiality

Page 13: Strategi Audit Menyeluruh

·         tingkat spesific materiality untuk jenis transaksi, saldo akun, atau pengungkapan

tertentu;

·         performance materiality; dan

·         setiap revisi atau perubahan terhadap faktor-faktor di atas selama audit berlangsung

DISKUSI TIM AUDIT

Tinjauan Umum

Unsur penting dalam sukses penugasan audit manapun, adalah komunikasi yang baik

diantara anggota tim audit.

Manfaat komunikasi yang baik adalah:

·         Produktivitas audit

·         Efektivitas audit

·         Pengembangan staf

Komunikasi berkelanjutan yang efektif memerlukan:

·         Keterlibatan penuh dari partner penugasan dan anggota inti lainnya.

·         Kesediaan personel senior untuk mendengar personel yang lebih junior

Pertemuan Perencanaan Tim Audit

 Dalam penugasan yang lebih besar, pertemuan mengenai perencanaandijadwalkan jauh

sebelum dimulainya pekerjaan lapangan. Tiga hal yang dibahas selanutnya yaitu sebagai

berikut:

·         Berbagi insight tentang entitas

·         Bertukar pikiran (brainstorm)

·         Perencanaan audit.

Berbagi Insight Tentang Entitas

Pertemuan tim audit memeberikan kesempatan kepada partner penugasan dan anggota

tim untuk berbagi insight mengenai entitas, misalnya tentang manusia, kegiatan, dan

tujuan entitas. Tujuan pertemuan tim audit ialah untuk membahas secara terbuka hal-hal

berikut:

·         Entitas

Page 14: Strategi Audit Menyeluruh

·         Manajemen

·         Faktor risiko yang diketahui

Bertukar Pikiran

Pertemuan penugasan dalam hal ini adalah bertukar pikiran (brainstorming) mengenai

gagasan-gagasan dan pendekatan audit yang mungkin diterapkan sebagai berikut:

·         Potensi untuk kesalahan (errors) dan kecurangan (fraud)

·         Tanggaoan terhadap risiko

·         Perencanaan audit

Komunikasi Selama dan pada Akhir Audit

Diskusi tim janganlah dibatasi dalam pertemuan-pertemuan mengenai perencanaan audit.

Tim audit perlu didorong untuk berkomunikasi dan berbagi informasi yang mereka

peroleh, dengan berbagai relevansinya, khususnya ketika informasi itu berdampak pada

penilaian risiko dan prosedur audit yang direncanakan.