Upload
prissilmatania
View
6
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
aa
Citation preview
STATUS PASIEN
ILMU PENYAKIT DALAM
RSUD PASAR REBO
IDENTITAS PASIEN
NAMA PASIEN : Ny.Rahmawati
UMUR : 34 tahun
ALAMAT : Jl.Masjid Nurul Hidayah 09/06 kec.Cipayung
PEKERJAAN : IRT
JENIS KELAMIN : Perempuan
SUKU BANGSA : Jawa
AGAMA : Islam
PENDIDIKAN TERAKHIR : SMA
A. ANAMNESA1. Keluhan utama:
Demam sejak 4 hari SMRS
2. Keluhan tambahan:
Meriang(+), badan pegel-pegel, Mual(+), Muntah(+), Pusing(+), tidak bisa tidur
3. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke RSUD Pasar Rebo dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS,
demam tinggi dirasakan dari sore sampai tengah malam, keluhan disertai dengan
menggigil(+), badan pegel-pegel(+), mual(+), muntah(+), mulut pahit, nafsu makan
berkurang. Pasien dalam dalam keadaan hamil G3P2A0 gravida 24 minggu,
kemudian pasien berobat ke bidan dan diberi obat penurun panas (parasetamol)
namun pasien mengatakan tidak ada perubahan dengan keluhannya. Selama
kehamilan pasien rutin setiap bulan mengontrolkan kehamilannya kebidan dan di beri
1
vitamin, pasien tidak pernah mengeluh dengan kehamilannya, dan pasien sering
meraskan gerakan janin dalam perutnya.
4. Riwayat penyakit dahulu :
- Riwayat penyakit yang sama di sangkal
- Riwayat Hipertensi (-) di sangkal
- Riwayat DM (-) disangkal
- Riwayat Asma (-) disangkal
- Riwayat Keguguran disangkal
- Riwayat persalinan anak 1 dan 2 normal
5. Riwayat keluarga :
- Riwayat penyakit yang sama disangkal
- Riwayat HT (-) disangkal
- Riwayat DM (-) disangkal
- Riwayat Asma (-) disangkal
B. STATUS GENERALIS1. Tekanan darah : 110/702. Nadi : 80 x/mnt3. Suhu : 38,84. Pernapasan : 20 x/mnt5. Gizi : cukup6. Kesadaran : compos mentis7. Keadaan umum : sakit sedang
2
C. ASPEK KEJIWAAN1. Tingkah laku : Dalam Batas Normal2. Proses piker : Dalam Batas Normal3. Kecerdasan : Dalam Batas Normal
D. PEMERIKSAAN FISIK KULIT
1. Warna : kuning langsat2. Jaringan parut : Tidak ada3. Pertumbuhan rambut : normal dan panjang4. Suhu Raba : hangat5. Keringat : umum 6. Kelembaban : lembab 7. Turgor : cukup8. Ikterus : tidak ada9. Edema : tidak ada
KEPALA1. Bentuk : normocephal2. Posisi : simetris3. Penonjolan : tidak ada
MATA1. Exophthalmus : tidak ada2. Enopthalmus : tidak ada3. Edema kelopak : tidak ada4. Konjungtiva anemis : -5. Skelera ikterik : -
TELINGA1. Pendengaran : baik2. Membran timpani : tidak dilakukan3. Darah : tidak ada4. Cairan : tidak ada
3
MULUT1. Bau pernapasan : normal2. Trismus : tidak ada3. Faring : tidak hiperemis4. Lidah : tidak deviasi5. Uvula : ditengah
LEHER1. Tekanan vena jugularis : normal2. Kelenjer tiroid : tidak membesar
DADA1. Bentuk : normal2. Mamae : (+)
PARU-PARU1. Inspeksi : Statis dinamis2. Palpasi : premitus taktil simetris kanan dan kiri, fremitus
Vokal simetris kanan dan kiri3. Perkusi : kanan: sonor
Kiri : sonor4. Auskultasi : ronki (-), Wheziing(-)
JANTUNG1. Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat2. Palpasi : Iktus cordis tidak teraba3. Perkusi : redup4. Auskultasi : Gallop (-)
Mur-mur (-)
ABDOMEN1. Inspeksi : Dinding perut tampak membesar sesuai dengan
kehamilan, simetris2. Palpasi : teraba lunak, NT(-)3. Auskutasi : Bising usus (+)4. Perkusi : -5. Reflek dinding perut : positif
EKSTREMITAS
4
Lengan Dektra Sinista Tonus otot Normal Normal Massa otot Normal Normal Sendi Normal Normal Gerakan Normal Normal Kekuatan + +
Tungkai dan Kaki Kanan Kiri Tonus otot Normal Normal Massa otot Normal Normal Sendi Normal Normal Gerakan Normal Normal Kekuatan Normal Normal Edema + + Luka - - Varises - -
KELENJAR GETAH BENING1. Submandibula : tidak membesar2. Subklavikula : tidak membesar3. Ketiak : tidak membesar4. Lipat paha : tidak membesar
E. LABORATORIUM TANGGAL 26 MARET 2012
HEMATOLOGI Hemoglobin : 10,9Hematokrit : 31Leukosit : 5.030Trombosit : 54.000
HEMOSTASISS. Typhi O : -/negativeS. Typhi H : -/negativeS. Paratyphi AO : -/negativeS. Paratyphi AH : -/negativeS. Paratyphi BO : -/negativeS. Paratyphi BH : -/negative
5
S. Paratyphi CO : -/negativeS. Paratyphi CH : -/negative
FUNGSI HATISGPT : 31SGOT : 52
URINALISAWarna : KuningKejernihan : JernihPH : 6,5BJ : 1.005Glukosa : -/negativeBilirubin : -/negativeKeton : (+3)/PositifDarah/HB : -/negativeProtein : -/negativeUrobilinogen : -/negatveNitrit : -/negativeLeukosit : -/negative
SEDIMENLeukosit : 1-2Eritrosit : 0-1Silinder : -Sel epitel : +Kristal : -Bakteri : -Lain-lain : -
F. RESUME
Seorang perempuan berumur 34 tahun datang kerumah Sakit dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS, demam tinggi dirasakan dari sore sampai tengah malam, keluhan disertai dengan menggigil(+), badan pegel-pegel(+), mual(+), muntah(+), mulut pahit, nafsu makan berkurang. Pasien dalam dalam keadaan hamil G3P2A0 hamil 24 minggu.
6
G. DIAGNOSIS
G3 P2 A0 hamil 24 minggu dengan DHF
H. DIFERENSIAL DIAGNOSIS- DHF- Demam Tipoid- Malaria- Demam chikungunya- Hepatitis- Leptospirosis
I. TERAPI- IVFD : RA/8 jam
: Gelofusin/12 jam- PCT 3x1- Ondancentron 2x1- Cek lab :IgG-IgM - Monitor cairan
J. PROGNOSIS1. Ad vitam : dubia ad bonam2. Ad functionam : dubia ad bonam3. Ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
27 MARET 2012
S : Demam(+) hari ke 5, mual (-), muntah (-), pusing(-)
O : KU : sedang
KS : Compos mentis
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
7
R : 20 x/menit
S : 38 °C
A : G3 P2 A0 hamil 24 minggu dengan DHF
P : IVFD- RA/8 jam
- Gelofusin/12 jam
PCT 3x1
Ondancentron 2x1
H2TL Pagi dan sore
Cek lab : IgG-IgM
LABORATORIUM 27 MARET 2012
HEMATOLOGI
LED : 35
HB : 10,9
HT : 30
Eritrosit : 35
Leukosit : 4.850
Trombosit : 37.000
MCV : 87
MCH : 31
MCHC : 36
8
HITUNG JENIS
Basofil : 0
Eosinofil : 1
Batang : 0
Segmen : 56
Limfosit :38
Monosit : 5
IMUNOLOGI/SEROLOGI 1
IgG Anti Dengue : Negatif
IgM Anti Dengue : Negatif
FUNGSI HATI
Protein Total : 5,8
Albumin : 3,0
Globulin : 2,8
Bilirubin Total : 0,62
Bilirubin Direk :0,13
Bilirubin Indirek : 0,49
SGPT : 32
SGOT : 62
Alkali Fosfatase : 110
9
DIABETES
GDS : 95
UREUM : 10,3
KREATININ : 0,5
ASAM URAT : 3,9
28 MARET 2012
S : Demam(-), Sudah tidak ada keluhan
O : KU : sedang
KS : Compos Mentis
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,5 °C
A : G3 P2 A0 hamil 24 minggu dengan DHF
P : IVFD- RA/8 jam
- Gelofusin/12 jam
Kalmetason 1x1 gr
H2TL pagi dan sore
29 MARET 2012
S : Sudah tidak ada keluahan
O : KU : sedang
KS : Compos Mentis
10
TD : 100/60 mmHg
N : 84 x/menit
R : 18 x/menit
S : 36,8°C
A : G3 P2 A0 hamil 24 minggu dengan DHF
P : IVFD- RA/12 jam
- Gelofusin/12 jam
Kalmetason 1x1
LABORATORIUM 29 MARET 2012
HB : 9,7
HT : 27
Leukosit : 7210
Trombosit : 47000
30 MARET 2012
S : Tidak ada keluhan
O : KU : sedang
KS : Compos mentis
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
S : 37°C
11
A : G3 P2 A0 hamil 24 minggu dengan DHF
P : IUFD- RA/12 jam
- Gelofusin/12 jam
LABORATORIUM 30 MARET 2012
HB : 10,0
HT : 29
LEUKOSIT : 8720
TROMBOSIT : 95000
31 MARET 2012
S : Tidak ada keluhan
O : KU : sedang
KS : Compos Mentis
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
R : 20x/menit
S : 36,9°C
A : G3 P2 A0 hamil 24 minggu dengan DHF
P :IUFD- RA/12 jam
- Gelofusin/12 jam
TANGGAL 31 MARET MALAM PASIEN PULANG PAKSA
12
TINJAUAN PUSTAKA
DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF)
Definisi
Dengue Haemorrhagic Fever ( DHF ) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypty (betina).
Dengue Haemorrhagic Fever ( DHF ) adalah penyakit yang terdapat pada anak dewasa
dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari
pertama. Uji tourniquet akan positif disertai ruam, tanpa ruam dan beberapa atau semua gejala
perdarahan.
Dengue Haemorrhagic Fever ( DHF ) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (betina). Penyakit ini dapat
menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak , serta sering
menimbulkan kejadian luar biaa atau wabah.
13
Anatomi dan fisiologi darah
Darah adalah medium transport tubuh. Darah terdiri dari komponen cair dan komponen
padat. Komponen cair darah disebut plasma, berwarna kekuning-kuningan yang terdiri dari:
a. Air : terdiri dari 91–92 %
b. Zat padat yang terdiri dari 7–9 %. Terdiri dari:
1) Protein (lbumin, globulin, fibrinogen)
2) Bahan anorganik ( natrium, kalsium, kalium, fosfor, besi dan iodium )
3) Bahan organic ( zat-zat nitrogen non protein, urea, asam urat, kreatinin, xantin, Asam
amino, fosfolipit, kolesterol, glukosa, dll)
Komponen Padat Terdiri dari:
a. Sel darah merah
Eritrosit adalah cakram bikonkaf dengan diameter sekitar 8,6 µm. eritrosit tidak
memiliki nucleus. Eritrosit terdiri dari membrane luar, hemoglobin ( ptotein yang mengandung
besi ) dan karbon anhidrase ( enzim yang terlibat dalam transport karbndioksida ). Pembentukan
eritrosit dirangsang oleh glikoprotein dan eritropoetin dari ginjal. Jumlah eritrosit nrmal yaitu :
laki-laki : 4,5 – 5,5 106 / mm3 dan perempuan : 4,1 – 5,1 106 / mm3. funsi eritrosit adalah
mengangkut dan melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Pada orang dewasa umur
eritrosit adalah 120 hari.
b. Sel darah putih
Pertahanan tubuh melawan infeksi adalah peranan utama sel darah putih. Jumlah
normalnya adalah 4.000–11.000/mm3.
Jenis sel darah putih ada 5 yaitu:
1) Neutrofil 55
2) Eosinofil 2 %
3) Basofil 0,5 – 1 %
4) Monosit 6 %
5) Limfosit 36 %
14
c. Trombosit
Trombosit bukan merupakan sel melainkan pecahan granular sel, berbentuk piringan dan
tidak berinti, berdiameter 1 – 4 mm dan berumur kira-kira 10 hari. Sekitar 30 – 40 % berada
dalam limpa sebagai cadangan dan sisanya berada dalam sirkulasi. Trombosit sangat penting
peranannya dalam hemostasis dan pembekuan. Trombositopenia didefinisikan sebagai jumlah
trombosit kurang dari 100.000 / mm3.
Fungsi darah secara umum yaitu :
a. Respirasi yaitu transport oksigen dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida dari jaringan
ke paru-paru.
b. Gizi, transport makanan yang diabsorpsi
c. Ekskresi, transport sisa metablisme ke ginjal, paru-paru, kulit dan usus untuk dibuang
d. Mempertahankan keseimbangan asam basa
e. Mengatur keseimbangan air
f. Mengatur suhu tubuh
g. Transport hormon
Etiologi
Virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang terdiri dari 4 tipe yaitu
DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4 (baca : virus dengue tipe 1-4). infeksi oleh satu tipe virus
dengue akan memberikan imunitas yang menetap terhadap infeksi virus yang bersangkutan pada
masa yang akan datang. Namun, hanya memberikan imunitas yang sementara dan parsial
terhadap infeksi virus lainnya. Wabah dengue juga telah dissertai Aedes albopictus, Aedess
polinienssiss, Aedess sscuttellariss tetapi vector tersebut kurang efektif dan kurang berperan
karena nyamuk-nyamuk tersebut banyak terdapat didaerah perkebunan dan semak-semak,
sedangkan Aedes aegypti banyak tinggal di sekitar pemukiman penduduk.
15
Adapun ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti adalah
a. Berbadan kecil, warna hitam dan belang-belang
b. Menggigit pada siang hari, yaitu rentang waktunya antara Pkl 08.00 – 10.00 pagi.
c. Gemar hidup di tempat yang gelap dan lembab dan di baju-baju yang bergantungan
d. Badannya mendatar saat hinggap
e. Jarak terbangnya kurang dari 100 meter
f. Banyak bertelur di genangan air yang terdapat pada sisa-sisa kaleng bekas, tempat
penampungan air, bak mandi, ban bekas dan sebagainya.
Klasifikasi
a. Derajat I
Demam disertai gejala klinis lain tanpa perdarahan spontan, uji rumpeleede positf
dan mudah memar.
b. Derajat II
Tanda pada derajat I disertai perdarahan spontan pada kulit berupa ptekiae
dan ekimosis, epistaksis, muntah darah (hematemesis), melena, perdarahan gusi.
c. Derajat III
Ditemukan kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah
menurun, gelisah.
d. Derajat IV
Syok berat dimana nadi tidak teraba, tekanan darah tidak dapat diukur, kulit
lembab dan dingin, tubuh berkeringat, kulit membiru. Merupakan manifestasi syok dan
seringkali berakhir dengan kematian.
16
Virus dengue ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti yang mempunyai 4 tipe yaiyu
DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4, dimana keempat jenis ini dapat menyebabkan manifestasi
klinis yang bermaca-macam dari asimptomatis sampai fatal. Dengue fever merupakan
manifestasi klinis yang ringan, sedang Dengue Haemorrhagic Fever merupakan manifestasi
klinis yang berat.
Setelah virus masuk ke dalam tubuh, maka akan terjadi replikasi virus kemudian akan terjadi
viremia yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh , sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot
dan sendi, ruam atau bintik merah pada kulit, hiperemi tenggorokan dan pada keadaan yang lebih
berat mungkin akan terjadi pembesaran kelenjar getah bening, hepatomegali dan splenomegali.
Gigitan nyamuk yang pertama mungkin tidak menimbulkan gejala atau dapat juga terjadi dengue
fever yaitu reaksi tubuh ringan yang merupakan reaksi yang biasa terlihat pada infeksi oleh virus.
Reaksi akan berat jika penderita mengalami infeksi berulang (ke-2) terutama jika oleh virus yang
berbeda pada infeksi yang pertama sehingga terjadi reaksi antigen-antibody dan akan
menimbulkan kompleks antigen-antibody (kompleks virus-antibody).
Keadaan ini dapat menyebabkan beberapa hal yaitu:
a. Aktivasi system komplemen yang berakibat dilepaskannya anafilatoxin yang menyebabkan
peningkatan permeabilitas dindingpembuluh darah dan terjadinya perembesan plasma dari ruang
intravascular ke ruang ekstravaskular. Perembesan plasma ini menyebabkan berkurangnya
volume plasma, terjadi hipotensi, hemokonsentrasi, hipoproteinemia, efusi pleura dan renjatan
(syok).
b. Timbulnya agregasi trombosit yang melepakan ADP akan mengalami metamorfosis.
Trombosit yang mengalami metamorfosis akan dimusnahkan oleh system retikuloendotel dengan
akibat trombositopenia hebat dan perdarahan.
c. Terjadinya aktivasi faktor Hageman (faktor XII) dengan akibat akhir terjadipembekuan
intravascular yang meluas. Dalam proses aktivasi ini plasminogen akan menjadi plasmin yang
berperan dalam pembentukkan anafhilatoxin dan penghancuran fibrin menjadi fibrin degradation
product. Kemudian meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah sehingga terjadinya
18
perembesan plasma dari ruang intravascular ke ruang ekstravaskular
.
Tanda dan gejala
a. Demam tinggi dan mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari
b. Manifestasi perdarahan : uji rumpeleede positif, ptekiae, ekimosis, epistaksis, perdarahan
gusi, hematemesis, melena
c. Keluhan pada saluran pencernaan : mual, muntah, anoreksia, diare atau konstipasi, nyeri ulu
hati
d. Nyeri sendi , nyeri kepala, nyeri otot, rasa sakit di daerah belakang bola mata (retro orbita),
hepatomegali, splenomegali
e. Kadang ditemui keluhan batuk pilek dan sakit menelan.
Pemeriksaan diagnostika. Labotatorium 1) Darah - Trombosit - Hemoglobin - Hematokrit - Elektrolit serum - Pemeriksaan gas darah 2) Urineb. Pemeriksaan radiologyc. USG
Diagnosis DHF
Patokan WHO (1986) untuk menegakkan diagnosis DHF adalah sebagai berikut :
1) Demam akut, yang tetap tinggi selama 2 – 7 hari kemudian turun secara lisis demam disertai
gejala tidak spesifik, seperti anoreksia, lemah, nyeri.
2) Manifestasi perdarahan :
1) Uji tourniquet positif
2) Petekia, purpura, ekimosis
19
3) Epistaksis, perdarahan gusi
4) Hematemesis, melena.
3) Pembesaran hati yang nyeri tekan, tanpa ikterus.
4) Dengan atau tanpa renjatan.
Renjatan biasanya terjadi pada saat demam turun (hari ke-3 dan hari ke-7 sakit ). Renjatan
yang terjadi pada saat demam biasanya mempunyai prognosis buruk.
5) Kenaikan nilai Hematokrit / Hemokonsentrasi
Penatalaksanaan medisa. Pemberian minum 1- 2 liter per hari, pemberiaan oralit, jus buah juga baik untuk mengatasi kekurangan volume cairanb. Antipiretikc. Kompres hangatd. Monitor TTV dan tanda-tanda perdarahane. Antibioticf. Diazepam, jika kejangg. Pemberian cairan intravena (Ringer Lactat, Nacl 0,9 %, Dextrose 5 %)h. Bila hematocrit meningkat beri cairan plasma (Dekstran, albumin 5 %)i. Pemberian tranfusi darahj. Jika asidosis metabolic beri natrium Bikarbonat
Diagnosis Banding :
Pada awal penyakit, diagnosis banding mencakup infeksi bakteri, virus atau protozoa seperti
demam fifoid, campak influenza, hepatitis, demam chikungunya, leptospirosis dan malaria.
Adanya trombositopenia yang jelas disertai hemokonsentrasi membedakan DBD dari penyakit
lain. Diagnosis banding lain adalah sepsis, meningitis meningokok, idiopathic trombocytopenic
purpura (ITD), leukimia dan anemia aplastik.
Komplikasi
a. Syok hipovolemik
b. Anoksia jaringan
c. Asidosis metabolic
20
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Jual-Moyet.(2008). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10. Jakarta :
EGC.
Effendi, Christantie. 1995. Perawatan Pasien DHF edisi 1. Jakarta : EGC
Ginanjar, Genis. 2008. Demam Berdarah. Yogyakarta : PT Bentang Pustaka
Gibson, John. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat Edisi 2. Jakarta ; EGC
Mansjoer, Arif et all. 2000. Kapita selekta Kedokteran edisi 3. Jakarta : Media aesculapius
Monica, Ester. 1999. Demam Berdarah Dengue ( Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan dan
Pengendalian. Jakarta :EGC
Syaifuddin. 2001. Fisiologi Sistem Tubuh Manusia. Jakarta : Widya Medika
Suyono, Slamet. 2001.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 3. Jakarta ; FKUI
21