23
1 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU TENTANG MASYARAKAT PENDAHULUAN Untuk memahami seseorang dengan baik, kita perlu memahami masyrakat dimana orang tersebut hidup. Bahkan untuk memhami diri kita sendiri dengan lebih baik,kita perlu memahami masyarakat dimana kita hidup. Sebab, masyarakat mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan seorang individu. Karena itu, mari kita mulai belajar sosiologi. Tapi apa itu sosiologi?

Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

1 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU TENTANG MASYARAKAT

PENDAHULUAN

Untuk memahami seseorang dengan baik, kita perlu memahami masyrakat

dimana orang tersebut hidup. Bahkan untuk memhami diri kita sendiri

dengan lebih baik,kita perlu memahami masyarakat dimana kita hidup.

Sebab, masyarakat mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan seorang

individu. Karena itu, mari kita mulai belajar sosiologi. Tapi apa itu

sosiologi?

Page 2: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

2 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

Sejarah Perkembangan Sosiologi

Sosiologi merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata latin

socius yang artinya teman, dan logos dari kata Yunani yang

berarti cerita, diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang

berjudul “Cours De Philosophie Positive” karangan August

Comte (1798-1857). Sosiologi muncul sejak ratusan, bahkan

ribuan tahun yang lalu. Namun sosiologi sebagai ilmu yang

mempelajari masyarakat baru lahir kemudian di Eropa.

Sejak awal masehi hingga abad 19, Eropa dapat dikatakan

menjadi pusat tumbuhnya peradaban dunia, para ilmuwan ketika

itu mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari

kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan itu kemudian

berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri

hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia.

Potret Auguste Comte

.Dalam buku itu, Comte menyebutkan ada tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-

masing merupakan perkembangan dari tahap sebelumya.

Tiga tahapan itu adalah :

1. Tahap teologis; adalah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia

mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada di atas manusia.

2. Tahap metafisis; pada tahap ini manusia menganggap bahwa didalam setiap gejala

terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan.

Oleh karena adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu realitas tertentu

dan tidak ada usaha untuk menemukan hukum-hukum alam yang seragam.

3. Tahap positif; adalah tahap dimana manusia mulai berpikir secara ilmiah.

Sosiologi

pengertian Manfaat Sejarah singkat keilmuan

Ilmu tentang masyarakat dan

lingkungan

Menguji pemahaman-pemahaman yang mapan; menilai peluang dan hambatan dalam kehidupan; Memampukan diri menjadi partisian aktif;menghagai perbedaan

manusia

Lahir tahun 1800-an sampai dengan tahun 1900-an di Eropa sebagai respons atas munculnya era modern. Sosiologi berusaha menjelaskan kondisi masyarakat secaraempiris bukan

spekulatif

Sosiologi sebagai ilmu dan metode

Konsep-Konsep Realitas Sosial Budaya

Page 3: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

3 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

Comte kemudian membedakan antara sosiologi statis dan sosiologi dinamis. Sosiologi statis

memusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat.

Sosiologi dinamis memusatkan perhatian tentang perkembangan masyarakat dalam arti

pembangunan.oe

Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah

ilmuwan besar di bidang sosiologi. Mereka antara lain Pitirim Sorokin, Herbert Spencer, Karl

Marx, Emile Durkheim, George Simmel, dan Max Weber (semuanya berasal dari Eropa).

Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat

yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi.

• Herbert Spencer memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami

masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-

bagian yang tergantung satu sama lain.

• Karl Marx memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap

konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.

• Emile Durkheim memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri

fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial.

• Max Weber memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman), yang berupaya

menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku

manusia.

Perkembangan sosiologi dari abad ke abad

Perkembangan pada abad pencerahan

Banyak ilmuwan-ilmuwan besar pada zaman dahulu, seperti Sokrates, Plato dan Aristoteles

beranggapan bahwa manusia terbentuk begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah, masyarakat

mengalami perkembangan dan kemunduran.

Pendapat itu kemudian ditegaskan lagi oleh para pemikir di abad pertengahan, seperti Agustinus,

Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas. Mereka berpendapat bahwa sebagai makhluk hidup yang fana,

manusia tidak bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi dengan

masyarakatnya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahan masyarakat

belum terpikirkan pada masa ini.

Berkembangnya ilmu pengetahuan di abad pencerahan (sekitar abad ke-17 M), turut berpengaruh

terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulai tampak di abad ini.

Para ahli di zaman itu berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan masyarakat harus

berpedoman pada akal budi manusia.

Pengaruh perubahan yang terjadi di abad pencerahan

Perubahan-perubahan besar di abad pencerahan, terus berkembang secara revolusioner sapanjang

abad ke-18 M. Dengan cepat struktur masyarakat lama berganti dengan struktur yang lebih baru.

Hal ini terlihat dengan jelas terutama dalam revolusi Amerika, revolusi industri, dan revolusi

Perancis. Gejolak-gejolak yang diakibatkan oleh ketiga revolusi ini terasa pengaruhnya di seluruh

dunia. Para ilmuwan tergugah, mereka mulai menyadari pentingnya menganalisis perubahan

dalam masyarakat.

Gejolak abad revolusi

Perubahan yang terjadi akibat revolusi benar-benar mencengangkan. Struktur masyarakat yang

sudah berlaku ratusan tahun rusak. Bangasawan dan kaum Rohaniawan yang semula bergemilang

harta dan kekuasaan, disetarakan haknya dengan rakyat jelata. Raja yang semula berkuasa penuh,

Page 4: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

4 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

kini harus memimpin berdasarkan undang-undang yang di tetapkan. Banyak kerajaan-kerajaan

besar di Eropa yang jatuh dan terpecah.

Revolusi Perancis berhasil mengubah struktur masyarakat feodal

ke masyarakat yang bebas

Gejolak abad revolusi itu mulai menggugah para ilmuwan pada

pemikiran bahwa perubahan masyarakat harus dapat dianalisis.

Mereka telah menyakikan betapa perubahan masyarakat yang

besar telah membawa banyak korban berupa perang,

kemiskinan, pemberontakan dan kerusuhan. Bencana itu dapat

dicegah sekiranya perubahan masyarakat sudah diantisipasi

secara dini.

Perubahan drastis yang terjadi semasa abad revolusi menguatkan pandangan betapa perlunya

penjelasan rasional terhadap perubahan besar dalam masyarakat. Artinya :

• Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang harus diterima begitu saja, melainkan

dapat diketahui penyebab dan akibatnya.

• Harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat menjadi alat bantu untuk menjelaskan

perubahan dalam masyarakat dengan bukti-bukti yang kuat serta masuk akal.

• Dengan metode ilmiah yang tepat (penelitian berulang kali, penjelasan yang teliti, dan

perumusan teori berdasarkan pembuktian), perubahan masyarakat sudah dapat diantisipasi

sebelumnya sehingga krisis sosial yang parah dapat dicegah.

Kelahiran sosiologi modern

Sosiologi modern tumbuh pesat di benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada.

Mengapa bukan di Eropa? (yang notabene merupakan tempat dimana sosiologi muncul pertama

kalinya).

Pada permulaan abad ke-20, gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Gejala itu

berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru, bertambahnya

kriminalitas dan lain lain. Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar masyarakat pun tak

terelakkan.

Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk sampai

pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi. Mereka berupaya

menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Maka lahirlah

sosiologi modern.

Berkebalikan dengan pendapat sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung mikro

(lebih sering disebut pendekatan empiris). Artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai

dari fakta sosial demi fakta sosial yang muncul. Berdasarkan fakta sosial itu dapat ditarik

kesimpulan perubahan masyarakat secara menyeluruh. Sejak saat itulah disadari betapa

pentingnya penelitian (research) dalam sosiologi.

Definisi Sosiologi

Berikut ini definisi-definisi sosiologi yang dikemukakan beberapa ahli.

• Pitirim Sorokin Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal

balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan

gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal

Page 5: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

5 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah

ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.

• Roucek dan Warren Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia

dalam kelompok-kelompok.

• William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah

terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.

• J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-

struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

• Max Weber Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.

• Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang

mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.

• Paul B. Horton Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan

kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.

• Soejono Sukamto Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi

kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum

kehidupan masyarakat.

• William Kornblum Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat

dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam

berbagai kelompok dan kondisi.

• Allan Jhonson Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku,

terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut

mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi

sistem tersebut.

:

Dari berbagai definisi diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari

jaringan hubungan manusia dalam kehidupan

bermasyarakat.

Page 6: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

6 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

Kegiatan 1 A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar!

1. Sosiologi lahir sekitar tahun………. a. 1400-an c.1600-an e.1800-an b. 1500-an d. 1700-an 2. Istilah sosiologi pertama kali dikemuikakan oleh……… a. Emile Durkheim c. Audust Comte e. Herbert Spencer b. Max weber d. Karl Marx 3. Bapak sosiologi Indonesia adalah………. a. Hasan Shadily d. Soerjono Soekanto b. Mayor Polak e. Koentjaraningrat c. Selo Soemardjan 4. Istilah sosiologi berasal dari bahasa………… a. Yunani c. Ibradi e. Inggris b. Latin d. Prancis 5. Faktor utama yang mendorong kelahiran ilmu sosiologi adalah…… a. hilangnya masyarakat agraris di Eropa b. perubahan-perubahan padamasyarakat Eropa c. peperangan antar Negara Eropa d. kekuasaan Islam di Eropa semakin kuat e. ilmu social lainnya gagal menyelesaikan masalah social 6. Pendapat Pitirim.A.Sorokintentang sosiologi menitikberatkan kepada……. a. hubungan social antar kelompok d. gejala sosialdannonsosial b. struktur social e. budaya dan kebiasaan masyarakat c. mempelajari masyarakat 7. Revolusi industri pada masyarakat Inggris ditandai oleh…….. a. masyarakat agraris berangsur-angsur menjadi masyarakat industri b. kekuasaan para raja berangsur-angsur terkikis c. sifat feodal dan gerejani semakin mewarnai kehidupan masyarakat Inggris d. terjadi penemuan-penemuan dalam bidang IPTEK e. muncul golongan penguasa-penguasa baru yang disebut golongan capital 8. gagasan radikal yang menyertai perubahan-perubahan pada revolusi PRancis yang disuarakan

golongan menengah adalah…….. a. kritik tentang pemotongan hak-hak d. keadilan dan kesamaan b. persamaan hak e. pengakuan dalil-dalil ilmiah c. peningkatan kesejahteraan 9. Fenomena yang muncul sebagai dampak kesenjangan social antara kaum buruh dan penguasa

pada akhir abad pertengahan adalah…….. a. Pengangguran c. pertentangan kelas e. urbanisasi b. Kemiskinan d. pertumbuhan kota-kota

10. Pengertian bahwa sosiologi merupakan ilmu yangmemusatkanperhatian pada segi-segi

kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha mendapatkan pola-pola umum dalam kehidupan masyarakat, dikemukakan oleh……..

a. Max weber c. Selo Soemardjan e. August Comte b. Soerjono Soekanto d. Paul B Horton

Page 7: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

7 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

B. Buktikan manfaat sosiologi daripengalaman sehari-hari

NO Manfaat Sosiologi Contoh

1. Menguji pemahaman-pemahaman yang mapan

2. menilai peluang dan hambatan dalam kehidupan

3. Memampukan diri menjadi partisian aktif

4.

menghagai perbedaan manusia

C. Tugas Mandiri

Cari biografi dari beberapa tokoh sosiologi dunia dan Indonesia, kemukakan pokok pikiran dari tokoh tersebut dalam bentuk forto folio. Forto folio harus memenuhi persyaratan:

- Minimal 5 tokoh - Tidak mengubah sejarah - Diketik dengan menggunakan kertas A4 - Ditulis dengan spasi 1,5 - Referensi dari perpustakaan dan internet - Menggunakan bahasa Indonesia yang baik - Dibuat rangkap,salah satunya dikumpulkan

Page 8: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

8 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

Kegiatan belajar 2

SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN METODE

Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan pancaindera atau

segala sesuatu yang kita ketahui dari berbagai sumber, yaitu bernalar, pengalaman, wewenang

dan intuisi. Sedangkan ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang ilmiah yang didapat melalui

langkah-langkah sistematis, dapat diperiksa, serta ditelaah secara mendalamoleh orang lain.

Pengetahuan ilmiah sering disebut sebagai ilmu. Ilmu membantu masyarakat untuk

memahami masalah yang dihadapi dan mencari pemecahannya secara lebih objektif. Menurut Paul B Horton,ada beberapa langkah dalam penelitian ilmiah yang mudah disusun secara sistematis, yaitu:

1) merumuskan masalah 2) meninjau kepustakaan 3) merumuskan hipotesis 4) merencanakan desain penelitian 5) mengumpulkan data 6) menganalisis data 7) menarik kesimpulan

Sosiologi adalah ilmu karena merupakan pengetahuan tentang masyarakat yang diperoleh

melalui metode ilmiah. Berdasarkan data yang digunakan, metode dalam sosiologi bisa dibedakan menjadi

metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif adalah metode Penelitian yang menggunakan bahan-bahan/data yang dapat dinyatakan dalam angka-angka. Sedangkan metode kualitatif adalah metode Penelitian yang menggunakan bahan-bahan/data yang tidak dinyatakan dalam angka-angka (misal dengan kata-kata, gambar atau symbol). Metode yang termasuk dalam metode kualitatif adalah:

b) metode histories, yaitu metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsipumum

c) Metode komparatif, yaitu metode pengamatan denganmembandingkan antara bermacam-bermacam masyarakat serta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan dan persamaan sebagai petunjuk tentang perilaku suatu masyarakat. Misalnya, perbandingan pertanian Indonesia pada masa lalu danmasa kini.

d) Metode studi kasus, yaitu suatu metode pengamatan tentang suatu keadaan,kelompok, masyarakat setempat,lembaga-lembaga, maupunindividu-individu.Alat-alat yang dipergunakan dalam studi kasus adalah: wawancara (interview ), daftar pertanyaan (questionaire),observasi partisipasi (pengamat ikut serta dalamkehidupan sehari-hari masyarakat yang diamati)

Sementara itu, dilihat dari sisi cara kerjanya, metode penelitian dalam sosiologi bias

dibedakan menjadi :metode eksperimen, metode survey/sigi, metode observasi partisipatif, dan metode analisis sekunder. Berikut gambaran umum mengenai keempat metode tersebut!

Pengetahuan

n

Ilmiah

Tidak Ilmiah

Diperoleh melalui metode ilmiah

Diperolehmelalui otoritas, tradisi, akal sehat, media, atau pengalaman pribadi

Page 9: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

9 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

Metode Kegunaan Kelebihan Kelemahan

Eksperimen Digunakan untuk memperoleh penjelasan mengenai hubungan antar variable; menghasilkan data kuantitatif

Memiliki kemampuan besar untuk melihat hubungan sebab akibat; Replikasi penelitian relative mudah

Seting percobaan memiliki sifat artificial; jika lingkungan penelitian tidak bias dikontrol denganbaik, hasilnya akan sangat bias

Survey Digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai isu-isu yang tidak diobservasi secara langsung, seperti sikap dan nilai; Sangat baik digunakan untuk penelitian deskriptif dan penelitian yang bersifat penjelajahan; Menghasilkan data kualitatif dan kuantitatif

Memungkinkan adanya survey populasi denganmenggunakankuesioner; bila dilakukan dengan wawancara bias memperoleh tanggapan yang mendalam

Kuesioner harus dipersiapkan dengan cermat danmungkin hanya sedikit yang dikembalikan; bila menggunakan wawancara akanmembutuhkan biaya banyak dan waktu yang lama

Observasi

Partisipatif

Digunakan untuk penelitian yang bersifat menjelaskan dan penelitian deskriptif mengenai masyarakat dalam seting ilmiah; Menghasilkan data kualitatif

Memungkinkan dilakukannya penelitian mengenai perilaku “alamiah”; pada umumnya tidak mahal

Membutuhkan waktu yang oanjang; replikasi penelitiansulit dilakukan; peneliti harus bias memiliki keseimbangan peran sebaagi partisipan dan sekaligus sebagai peneliti

Analisis Sekunder Dilakukan untuk peneltian yang sifatnya penjelajahan, deskriptif, dan penjelasan bila data memungkinkan

Menghemat waktu dan biaya dalam pengumpulan data; memungkinkan dilakukannya penelitian historis

Peneliti tidak memiliki control terhadap data yang menyimpang; data mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan penelitian mutakhir

Ciri -ciri sosiologi sebagai ilmu Ciri sosiologi sebagai ilmu merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mepelajari masyarakat.ciri-ciri utamanya kedua ilmu itu adalah sebagai berikut

• Empiris, artinya ilmu pengetahuan.didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya idak bersifat spekulatif.

• Teoritis, artinya suatu ilmu pengethuan yang slalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasi-hasil pengamataan.

• Kumulatif, artinya di susun atas dasar teori-teori yang sudah ada atau memperbaiki,memperluas serta memperkuat teori-teori yang lama.

• Nonetis, artinya pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk suatu fakta tertentu,tetapi untuk menjelaskan fakta tersebut

Hakikat sosiologi sebagai ilmu.

• sosiologi adalah ilmu sosial, hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sosiologi mempelajari atau berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan.

• Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu yang normative, melainkan disiplin ilmu yang kategoris artinya membatasi diri pada kejadian dewasa ini, bukan apa yang akan terjadi atau seharusnya terjadi

• Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science)

• sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan penetahuan kongrit. Artinya dalam sosiologi yang diperhatikan adalah bentuk dan pola peristiwa-peristiwa dalam masyarakat

• Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum

• Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional

• Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum bukan ilmu pengetahuan yang khusus, artinya sosiologi mempelajari gejala yang umum pada setiap interaksi manusia

Page 10: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

10 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

Obyek sosiologi Sebagaimana halnya dengan ilmu-ilmu social lainnya, objek sosiologi adalah masyarakat (society) yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia

• Obyek material Obyek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri

• Obyek formal Obyek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai mahluk sosial atau masyarakat.Dengan demikian, obyek formal sosiologi adalah hubungan antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia didalam masyarakat.

Beberapa Teori dalam Sosiologi

Teori merupakan hubungan antarfakta atau pengaturan fakta menurut cara tertentu. Fakta adalah sesuatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji secara nyata (empiris). Secara sederhana, teori adalah suatu pernyataan yang merupakan hubungan antara dua variable atau lebih, yang telah diuji kebenarannya. Teori mempunyai peran sebagai berikut:

1) Rangkuman (ikhtisar) hal-hal yang telah diketahui serta diuji kebenarannya yang menyangkut objek yang dipelajari

2) Memberikan petunjuk terhadap kekurangan-kekurangan pada seseorang yang memperdalam pengetahuannya di bidang sosiologi

3) Berguna untuk lebih mempertajam atau lebih mengkhususkan fakta yang dipelajari oleh sosiologi

4) Berguna dalam mengembangkan system klasifikasi fakta dan membina struktur konsep-konsep penting untuk penelitian

5) Pengetahuan teoritis memberikan kemungkinan untuk mengadakan proyeksi social, yaitu usaha untuk dapat mengetahui ke arah mana masyarakat akan berkembang atas dasar fakta yang dikethui pada masa lalu dan masa kini.

Dalam sosiologi,ada banyak teori yang berusaha menjelskan realitas social. Namun, umumnya disepakati bahwa ada tiga teori utama. (lihat table di bawah ini)

Page 11: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

11 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

Dimensi Teori Fungsional-Struktural Teori konflik Sosial Teori Interaksi Simbolik

Orientasi Kajian Makro Sosial Makro Sosial Mikro Sosial

Inti Pandangan tentang Masyarakat

Masyarakat merupakan sebuah system yang bagian-bagiannya saling berhubungan dan relative stabil karena didasarkan pada konsesus luas; setiap bagian mempunyai fungsi tertentu sehingga dapat menggerakkan kehidupan masyarakat secara keseluruhan

Masyarakat merupakan sebuah system yang ditandai oleh ketidaksamaan social; Setiap bagian dalam masyarakat memberi keuntungan lebih besar pada kelompok tertentu daripada kelompok lainnya; konflik karena ketidaksamaan social itu mendorong terjadinya perubahan sosial

Masyarakat merupakan sebuah proses interaksi sosial yang berlangsung terus menerus dalam setting tertentu yang didasarkan pada komunikasi simbolik; persepsi individu mengenai realitas berbeda-beda dan senantiasa berubah

Kekuatan

Mempunyai visi yang komprehensif, teratur dan stabil mengenai masyarakat

Mampu menunjukkan masalahketidakadilan structural yang sesungguhnya terjadi dalam masyarakat

Mampu memberikangambaran konkret mengenai bagaomana sesungguhnya masyarakat berinteraksi dalam kehidupannyata sesehari

Kelemahan Karena mengedepankan integrasi dan stabilitas social, teori cenderung mengabaikan realitas ketidaksamaan social dan cenderung konservatif/mendukung stautus quo. Karena terlalu berfokus pada masalah-masalah makro, maka teori ini kurang mampu memahami masalah-masalah mikro sehari-hari.

Karena mengedepankan ketidaksamaan social, teori ini mengabaikan pentingnya nilai-nilai yang bersama yang menytukan masyarakat. KArena terlalu focus pada masalah-masalah makro,maka teori ini kurang mampu memahami masalah-masalah mikro sehari-hari

Karena terlalu berfokus pada masalah-masalah mikro, maka teori ini cenderung mengabaikan pengeruh budaya dan factor social lainnya seperti kelas, etnisitas dan gender terhadap perilaku masyarakat

Tokoh August Comte, Herbert Spencer, Emile Durkheim, Talcot Parsons, Robert K Merton

Karl Marx, George Simmel, WEB Du Bois

George Herbert Mead, Erving Goffman

Pokok bahasan sosiologi

• Paradigma Fakta sosial

Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Atau dengankata lain fakta social adalah kenyataan masyarakat. Contoh, di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).

Tokohnya adalah Emile Durkheim. Yang dimaksud dengan fakta social adalah kenyataan masyarakat. Fakta social terdiri atas dua, yaitu:

♦ Struktur Sosial, adalah pola hubungan antar manusia dan anatar kelompok manusia

♦ Lembaga Sosial,adalah system tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untukmemenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan bermasyarakat

Page 12: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

12 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

• Paradigma Definisi Sosial

Paradigma ini menyatakan bahwa pokok persoalan seharusnya dipelajari dalam sosiologi adalah tindakan social, dalam hal ini tindakan social dalam hubungan atau interaksi social. Tindakan sosial adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain termasuk didalamnya mengenai interaksi sosial. Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.

Tokohnya adalah Max Weber. Menurut Weber, ada beberapa cirri pokok tindakan sosialdan hubungan social yang menjadi sasaran penelitian dalam sosiologi,yaitu:

� Tindakan manusia yang menurut sipelaku mengandung makna subjektif � Tindakan nyata, bersifat membatin sepenuhnya dan subjektif � Tindakan karena pengaruh positif dari suatu situasi, diulang-ulang secara sengaja dan persetujuan diam-diam

� Tindakan itu memperhatikan tindakanorang lain dan terarah kepada orang lain � Tindakan itu bisa diarahkan pada waktu sekarang; yang lalu danyang akan dating

� Sasaran tindakan itu bias individu atau kelompok

• Paradigma Perilaku sosial

Tokohnya adalah B.F Skinner. Yang dimaksud dengan perilaku social adalah hubungan antara individu dengan objek social maupun non social. Fokus sosiologi adalah tingkahlaku inidividu yang mengakibatkan terjadinya perubahan lingkungan atau factor-faktor lingkungan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku.

Lebih lanjut, Ritzer menunjukkan adanya empat tingat realitas social yang menjadi pusat kajian sosiologi, diantaranya:

MAKROSKOPIK

OBJEKTIF SUBJEKTIF

MIKROSKOPIK

Berdasarkan pemetaan masalah tersebut, paradigma fakta social memusatkan perhatian terutama pada realitas social makro-objektif danmakrosubjektif. Paradigma definisi social memusatkanperhaian pada realitassosial mikro-subjektif dan sebagian mikro-objektif (terutama yang terkait dengan proses mental). Paradigma perilaku social memusatkan pada realitas mikr-objektif yangtak tercakup dalam proses mental (tingkah laku hasil stimulus dari luar sipelaku)

II. Makro-Subjektif Contoh : budaya, norma

dan nilai-nilai

I. Makro-Objektif Contoh: masyarakat,

hokum, birokrasi,

aritektur, teknologi, dan

bahasa

III. Mikro-Objektif Contoh : pola tingkah

laku, tindakan dan

interaksi sosial

IV. Mikro-Subjektif Contoh: berbagai konstruksi

social tentang realitas

Page 13: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

13 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

KEGIATAN 2 A. Berilah tanda silang (X) padajawaban yang benar.

1. Pengetahuan yang dianggap benar karena dikemukakan oleh pejabat, berarti diperoleh melalui……..

a. Tradisi c. pengalaman e. media b. Otoritas d. akal sehat 2. Max Weber tokoh paradigma……… a. fakta social c. realitas social e. aksi sosial b. perilaiu social d. definisi sosial 3. Yang bukan metode penelitian utama dalam sosiologi adalah…… a. Eksperimen c. observasi partisipatif e. analisis isi b. Sigi d. analisis sekunder 4. Paradigma Emile Durkheim……… a. fakta social c. perilaku social e. definisi sosial b. tindakan social d. perilaku budaya 5. Objek ilmu sosiologi adalah…….. a. ilmu bumi c. masyarakat e. manusia b. komunitas d. individu 6. Di bawah ini yang bukan merupakan hakikat ilmu Sosiologi adalah….. a. Ilmu kategoris c. ilmu umum e. pengetauan khusus b. Ilmu murni d. ilmu abstrak 7. Sosiologi mempelajari gejala umum yang ada pada setiap interaksi antara mausia, sosiologi

berarti merupakan ilmu……… a. pengetahaun yang empiris d. pengetahaun yang abstrak b. pengetahaun yang umum e. pengetahaun yang normatif c. pengetahaun yang khusus 8. Materi sosiologi berdasarkan teori yang sudah ada yang diperbaiki, diperhalus, dan diperluas

sesuai dengan cirri……….. a. Empiris c. nonetis e. kategoris b. Kumulatif d. teoritis 9. Suatu studi sosiologi dikatakan ilmiah bila menempuh beberapa tahapan di bawah ini, kecuali... a. perumusan masalah d. pengumpulan dan analisis data b. pengkajian objek e. pengambilan kesimpulan c. perumusan hipotesis

10. Tokoh dari paradigma prilaku social adalah……… a. Skinner c. August Comte e. Emile Durkheim b. Max Weber d. Ritzer

B. Jawablah dengan benar pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

11. Jelaskan perbedaan Metode eksperimen dengan metode observasi partisipatif! ………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………….

12. Jelaskan pengertiansosiologi sebagaiilmu kategoris! …………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………….

13. Jelaskan maksudnya sosiologi sebagai ilmu dan sosiologi sebagai metode! …………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………….

14. Jelaskan perbedaan konsep paradigma EmileDurkheim dengan Paradigma menurut Max Weber! …………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………….

Page 14: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

14 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

…………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………….

15. Ritzer menunjukkan adanya empat tingat realitas social yang menjadi pusat kajian sosiologi, Jelaskan! …………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………….

Page 15: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

15 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

Kegiatan Belajar 3

Konsep-konsep Realitas Sosial dan Budaya

► Masyarakat

Masyarakat merupakan terjemahan darikata society berasal dari bahasa latin, societas,

yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang

berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata

society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan

yang sama dalam mencapai tujuan bersama. Sedangkan dalam Bahasa Arab masyarakat berasal

dari syaraka yang artinya ikut serta atau berpartisipasi

Untuk pemahaman lebih lebih luas tentang pengertian masyarakat,kita akanmelihat

pendapat beberapa para ahli.

Emile Durkheim, masyarakat adalah suatu kenyataan objektif individu-individu yang

merupakananggota-anggotanya

Karl Marx, Masyarakat adalah sutau struktur yang mengalami ketegangan organisasi

ataupunperkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yangterpecah-

pecah secara ekonomis

M.J.Herskovits, Masyarakat adalah sekelompok individu yang diorganisasimnya danmengikuti

suatu cara hidup tertentu

J.L.Gilling dan J.P Gillin, masayarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan

persatuan yang sama.

Max Weber, Masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh

harapan dan nilai-nilai dominan pada warganya

Selo Soemardjan, Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan

kebudayaan

Paul B Horton, Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relative mandiri, yang hidup

bersama-sama dalam jangka waktu yang lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki

kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalamkelompok itu.

Soerjono Soekanto,. Masyarakat pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Manusia yang hidup bersama, sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang

Bercampur atau bergaul dalam jangka waktu cukup lama

Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan

Merupakan suatu system hidup bersama.

Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar

ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis,

masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat

peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai

kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.

Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan

kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara

Page 16: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

16 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

►Organisasi

Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang yang memiliki

tujuan yang sama. Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan

dengan banyak cara.

Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama

sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering

disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour),

atau analisa organisasi (organization analysis). Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai

organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.

►Budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan

bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi

dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata

Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau

bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw

Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan

oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah

Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun

dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut

Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu

pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi

segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Upacara kedewasaan dari suku WaYao di Malawi, Afrika.

Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan

keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat

istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat

seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut

Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan

adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem

pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,

sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan

kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,

berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,

peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk

membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Unsur-unsur Budaya

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan,

antara lain sebagai berikut:

Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:

1. alat-alat teknologi

2. sistem ekonomi

3. keluarga

4. kekuasaan politik

Page 17: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

17 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

Koentjaraningrat mengatakan ada 7 unsur kebudayaan yang universal , yaitu meliputi::

1. Peralatan dan Perlengkapan Hidup

2. Mata pencaharian dan system ekonomi

3. Sistem kemasyarakatan

4. bahasa

5. kesenian

6. ilmu pengetahuan

7. religi

Wujud kebudayaan

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan

artefak.

Gagasan (Wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,

nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat

diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam

pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu

dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan

buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam

masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini

terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta

bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata

kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan

didokumentasikan.

Artefak (karya) Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan

karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat

diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud

kebudayaan.

Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa

dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur

dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Komponen Kebudayaan

Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:

Kebudayaan material Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret.

Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari

suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya.

Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang,

stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

Kebudayaan nonmaterial Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke

generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

Page 18: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

18 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

Hubungan antara unsur-unsur kebudayaan

Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:

Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)

Teknologi merupakan salah satu komponen kebudayaan.

Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi,

memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan.

Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan

masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan,

atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.

Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat

pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional

(disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:

alat-alat produktif

senjata

wadah

alat-alat menyalakan api

makanan

pakaian

tempat berlindung dan perumahan

alat-alat transportasi

Sistem mata pencaharian hidup

Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata

pencaharian tradisional saja, di antaranya:

berburu dan meramu

beternak

bercocok tanam di ladang

menangkap ikan

Sistem kekerabatan dan organisasi sosial

Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. M. Fortes

mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk

menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit

sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan

perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik,

paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa

macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga

ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok

kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.

Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik

yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana

partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu

Page 19: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

19 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

Bahasa

Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi

atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan

menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui

bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama

masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.

Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus.

Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk

mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk

mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari

naskah-naskah kuna, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kesenian

Karya seni dari peradaban Mesir kuno.

Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal

dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati

dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang

mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai

corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan

kesenian yang kompleks.

Sistem kepercayaan

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Agama

Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dalam

menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul

keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan

manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual

maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan

kepada penguasa alam semesta.

Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama

(bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti "menambatkan"),

adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of

Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:

... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk

beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap

yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.[1]

Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukun

Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti

misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga mempengaruhi kesenian.

Agama Ibrahim

Yahudi adalah salah satu agama yang —jika tidak disebut sebagai yang pertama— tercatat

sebagai agama monotheistik dan salah satu agama tertua yang masih ada sampai sekarang. Nilai-

Page 20: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

20 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

nilai dan sejarah umat Yahudi adalah bagian utama dari agama Ibrahim lainnya, seperti Kristen

dan Islam.

Kristen adalah salah satu agama penting yang berhasil mengubah wajah kebudayaan Eropa dalam

1.700 tahun terakhir. Pemikiran para filsuf modern pun banyak terpengaruh oleh para filsuf

Kristen semacam St. Thomas Aquinas dan Erasmus.

Sementara itu, nilai dan norma agama Islam banyak mempengaruhi kebudayaan Timur Tengah

dan Afrika Utara, dan juga sebagian wilayah Asia Tenggara.

Filosofi dan Agama dari Timur

Agni, dewa api agama Hindu

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Filosofi Timur dan Agama dari

timur

Filosopi dan Agama seringkali saling terkait satu sama lain pada kebudayaan

Asia. Agama dan filosofi di Asia kebanyakan berasal dari India dan China dan

menyebar disepanjang benua Asia melalui difusi kebudayaan dan migrasi.

Hinduisme adalah sumber dari Buddhisme, cabang Mahāyāna yang menyebar

di sepanjang utara dan timur India sampai Tibet, China, Mongolia, Jepang dan Korea dan China

selatan sampai Vietnam. Theravāda Buddhisme menyebar di sekitar Asia Tenggara, termasuk Sri

Lanka, bagian barat laut China, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand.

Agama Hindu dari India, mengajarkan pentingnya elemen nonmateri sementara sebuah pemikiran

India lainnya, Carvaka, menekankan untuk mencari kenikmatan di dunia.

Konghucu dan Taoisme, dua filosofi yang berasal dari China, mempengaruhi baik religi, seni,

politik, maupun tradisi filosofi di seluruh Asia.

Pada abad ke-20, di kedua negara berpenduduk paling padat se-Asia, dua aliran filosofi politik

tercipta. Mahatma Gandhi memberikan pengertian baru tentang Ahimsa, inti dari kepercayaan

Hindu maupun Jaina, dan memberikan definisi baru tentang konsep antikekerasan dan antiperang.

Pada periode yang sama, filosofi komunisme Mao Zedong menjadi sistem kepercayaan sekuler

yang sangat kuat di China.

Agama tradisional

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Agama tradisional

Agama tradisional, atau terkadang disebut sebagai "agama nenek moyang", dianut oleh sebagian

suku pedalaman di Asia, Afrika, dan Amerika. Pengaruh bereka cukup besar; mungkin bisa

dianggap telah menyerap kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama negara, seperti

misalnya agama Shinto. Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawab

kebutuhan rohani manusia akan ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa musibah, tertimpa

musibah dan menyediakan ritual yang ditujukan untuk kebahagiaan manusia itu sendiri.

Sistem ilmu dan pengetahuan

Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda,

sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia.

Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut

logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error).

Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:

• pengetahuan tentang alam

Page 21: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

21 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

• pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya

• pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan

tingkah laku sesama manusia

• pengetahuan tentang ruang dan waktu

►Perubahan sosial budaya

Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan

melakukan kontak dengan kebudayaan asing.

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya

struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.

Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi

sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi

sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin

mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa

kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari

perubahan.

Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial:

1. tekanan kerja dalam masyarakat

2. keefektifan komunikasi

3. perubahan lingkungan alam.[4]

Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat,

penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es

berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru

lainnya dalam kebudayaan.

►Penetrasi kebudayaan

Yang dimaksud dengan penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke

kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:

Penetrasi damai (penetration pasifique) Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh

kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak

mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh

kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.

Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis.

Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa

menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur yang

merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Asimilasi adalah

bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis

adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru

yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.

Penetrasi kekerasan (penetration violante) Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya

kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga

menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat.

Page 22: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

22 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

Kegiatan 3

Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat masyarakat, perilaku masyarakat, dan perkembangan masyarakat. Oleh karenanya, selama masyarakat tetap ada maka ilmu sosiologi tetap hidup dan berkembang. Sosiologi dicetuskan pertama kali oleh Aguste Comte. Untuk memahami materi ini lebih dalam, cobalah salin dan lengkapi beberapa pengertian di bawah ini ke dalam buku catatanmu dengan menggunakan beragam sumber pustaka dan internet. 1. Unsur-unsur ilmu pengetahuan: a. Ilmu pengetahuan mempunyai objek dan tujuan. b. Ilmu pengetahuan disusun secara sistematis. c. . . . . d. . . . . 2. Sifat-sifat ilmu pengetahuan: a. Rasional b. Objektif c. . . . . d. . . . . e. . . . . 3. Karakteristik dan sifat-sifat sosiologi: a. Sosiologi bersifat empiris. b. Sosiologi bersifat teoretis. c. . . . . d. . . . . 4. Manfaat dan kegunaan sosiologi: a. Sosiologi dapat memberikan pengetahuan mengenai pola-pola interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat. b. Sosiologi dapat membantu kita untuk mengontrol atau mengendalikan setiap tindakan dan perilaku kita dalam kehidupan bermasyarakat. c. . . . . d. . . . . 5. Konsep-konsep dasar dalam metode ilmu pengetahuan: a. Kenyataan b. Informasi c. Fakta d. Data e. Makalah f. Asumsi g. . . . . h. . . . . i. . . . . j. . . . . k. . . . . l. . . . .

Page 23: Sosiologi Sebagai Ilmu Masyarakat

23 SMA Negeri 3 Subang| Irra Martiana,S.Sos

Menggali Informasi factual Masyarakat merupakan sekumpulan orang yang hidup bersama di suatu wilayah dengan nilai-nilai dan norma serta kebudayaan yang telah disepakati bersama. Dengan demikian, kamu juga merupakan anggota dari masyarakat. Gambar di bawah ini menggambarkan bagimana masyarakat yang ada disekeliling kita begitu mempengaruhi setiap tindakan,perilaku, danpolahidup kita. Fenomena social yang hadir disekitar lingkungan kita sehari-hari diantaranya adalah keluarga, tetangga, teman bermain, sekolah, agama, media massa (televise, radio, kora, majalah, tabloid, internet danlain-lain)

Sekarang dengan pengetahun sosiologi yang telah dipelajari, coba kalian buat catatan tentang fenomena social di atas berpengaruh terhadap dirimu. Kamu bias melakaukan wawancara sederhana dengan orang-orang di sekitar lingkunganmu atau menulisberdasarkan pengalaman pribadimu. Setelah selesai, bandingkanlah dengan teman-temanmu yang lain untuk mengetahui bagaimana tiap-tiap fenomena social lingkungan setempat mempengaruhi masyarakat dan anggotanya.

KAMU

Tetangga

Teman Bermain

Agama

Sekolah

Media Massa

Keluarga