PENGANTAR ILMU SOSIOLOGI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pascasarjana

Citation preview

PENGANTAR ILMU SOSIOLOGI

PENGANTAR ILMU SOSIOLOGIMatrikulasi Program MagisterNUR DYAH GIANAWATIPertemuan Pertama LITERATUR:Robert Lawang (1980): Pengantar Sosiologi, Jakarta: Depdikbud RI Universitas Terbuka.

Kamanto Sunarto (1985) : Pengantar Sosiologi: Suatu Bunga Rampai, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Soerjono Soekanto (1982): Sosiologi Suatu Pengantar: PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Teori Sosiologi : George Ritzer

Sosiologi Modern: George RitzerKonsep Sosiologi:Secara Etimologi : socious dan logos.Socious (latin) artinya teman.Logos (Yunani) kata, perkataan. Pembicaraan.

Harfiahnya : Sosiologi membicarakan teman pergaulan.Ilmu pengetahuan tentang pergaulan hidup manusia atau masyarakat.Bapak sosiologi AUGUSTE COMTE (1798-1857), Bukunya: Cours de philosophie Positive)Pendekatan pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat harus melalui urutan tertentu yang kemudian akan sangat pada tahap ilmiah.Definisi SosiologiRoucek dan Waren: Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok.

Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi:Ilmu masyarakat yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial termasuk perubahan sosial.

Pitirim A.Sorokin1. hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial ( ekonomi, agama,keluarga, hukum, politik).

2.hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala n0n-sosial (geografis, biologis, dsb)Kesimpulan :Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah :Ilmu pengetahuan yang mempelajari jaringan hubungan manusia dalam hidup bermasyarakat.

Apa masyarakat:Adalah kesatuan hidup manusia yang terikat oleh suatu tata cara (sistem), kebiasaan atau adat istiadat tertentu yang dianut oleh anggota-anggotanya.

Pada jaringan hubungan antar manusia dalam masyarakat itu terjadilah proses dan struktur sosial.Kajian lainnya: Kaidah-kaidah sosial (norma sosial), lembaga-lembaga sosial, pelapisan sosial, interaksi sosial, gerak sosial, perubahan sosial.Karakteristik Sosiologi1. sebagai ilmu-ilmu sosial lainnya, sosiologi tidak mempunyai dalil, teori atau konsep yang pasti, mengingat obyeknya yakni masyarakat manusia yang sangat heterogen dan berubah-ubah sesuai perkembangan zamannya. 122. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang bersifat kategoris dan empiris, artinya sosiologi membatasi diri untuk menganalisa apa yang terjadi, bukan terhadap apa yang seharusnya terjadi. 3. sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang bersifat umum, artinya memusatkan perhatiannya kepada gejalagejala sosial secara universal. Oleh sebab itu, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni (pure science), dan bukan ilmu terapan (applied science).4. berbeda dengan ilmu pengetahuan alam (nature science) yang mempelajari hal-hal yang bersifat kongkrit, maka sosiologi mempelajari hal-hal yang bersifat abstrak.Pembangunan ?Sebagai ilmu pengetahuan murni juga telah dikembangkan untuk menunjang kegiatan pembangunan sebagai ilmu terapan.

Sebagai ilmu murni sosiologi mengembangkan ilmu pengetahuan itu sendiri, sedangkan sebagai sebagai ilmu terapan sosiologi berperan mencari cara-cara untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan sosial.ContohPenelitian tentang struktur sosial pada masyarakat (petani) miskin di pedesaan (sebagai ilmuwan murni).

Ada studi lagi, bagaimana cara-cara mencegah timbulnya kemiskinan yang lebih banyak pada masyarakat petani di pedesaan (menjadi ilmu terapan).Bagaimana sebagai ilmu terapan? Sosiologi sebagai ilmu terapan sangat berperan dalam pembangunan, penelitian maupun memecahkan masalah.Sosiologi berkembang (Peter Berger)Manakala masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal yang selama ini dianggap sebagai hal memang sudah seharusnya demikian, benar dan nyata.

Manakala hal yang selama ini menjadi pegangan manusia mengalami krisis, maka mulailah orang melakukan renungan sosiologis. Tokoh-tokoh sosiologi:Klasik:Saint Simon, Comte, Spencer, Durkheim, Weber, Mrx.

Modern:Sorokin, Mead, Cooley,Simmel, Gffman, Homans, Thibaut dan Kelly, Blau, Parsons, Merton, Mills, Dahrendorf, Coser dan Collins.Pertemuan Kedua Perintis SosiologiAuguste Comte (bapak sosiologi):Yaitu mengenai hukum manusia atau hukum tiga jenjang.

Sejarah manusia akan melewati tiga jenjang yang mendaki yaitu:a. jenjang teologi, b.metafisika dan c.jenjang positif.Jenjang teologi: manusia mencoba menjelaskan gejala di sekitarnya dengan mengacu pada hal yang bersifat adikodrati.Jenjang metafisika: manusia mengacu pada kekuatan metafisik atau abstrak;;

Jenjang positif:Penjelasan gejala alam maupun sosial dilakukan dengan mengacu pada diskripsi ilmiah, didasarkan pada hukum ilmiah.Comte perintis positivismeCiri metode positif ialah bahwa obyek yang dikaji harus berupa fakta, dan bahwa kajian harus bermanfaat serta mengarah ke kepastian dan kecermatan.

Sarananya: 1) pengamatan, 2) perbandingan, 3) eksperimen, atau 4) metode historis.Mengapa sosiologi berpandangan menggunakan metode positif:Menurutnya sosiologi harus merupakan ilmu yang sama ilmiahnya dengan ilmu pengetahuan alam yang mendahuluinya.

Jika tidak dengan kajian pengamatan, perbandingan, eksperimen ataupun historis bukanlah kajian ilmiah namun hanya renungan.Sumbangan pemikiran Comte yang lain: 1. statika sosial (social statics): berkaitan dengan kajian tatanan sosial. Seperti misalnya kajian terhadap struktur sosial suatu masyarakat,instistusi, hubungan antar suatu institusi, fungsi masing-masing institusi.2. Dinamika sosial (social dynamics):Kajian terhadap kemajuan dan perubahan sosial, misalnya perubahan sosial yang melanda negara baru setelah perang/konflik, arah perubahannya, dampaknya dan sebagainya.Hubungan statika sosial dan dinamika sosial dapat disamakan dengan hubungan antara anatomi dan fisiologi.Karl Marx (1818-1883)Bahwa sejarah masyarakat manusia merupakan sejarah perjuangan kelas.

Pembagian kerja dalam kapitalisme menumbuhkan dua kelas yang berdea:Kelas yang terdiri atas orang yang menguasai alat produksi (kaum bourgeoisie), yang mengekploitasi kelas yang terdiri atas orang yang tidak memiliki alat produksi, yaitu kaum proletar.Pada suatu saat kaum proletar akan menyadari kepentingan bersama mereka sehingga bersatu dan membrontak, dalam konflik dinamakan perjuangan kelas, dan kaum bourgeoisie akan kalah.

Marx meramalkan kaum proletar akan memdirikan suatu masyarakat tanpa kelas.Sehingga :Pemikiran Marx mengenai stratifikasi sosial dan konflik tetap berpengaruh terhadap pemikiran sejumlah besar ahli sosiologi.

Pemikiran Marx diarahkan pada perubahan sosial besar yang melanda Eropa barat sebagai dampak perkembangan pembagian kerja, khususnya yang terkait dengan kapitalisme.Emile Durkheim (1858-1917)The Division of Labor in Society (1968)Merupakan suatu untuk mengkaji suatu gejala yang sedang melanda masyarakat pembagian kerja. (bidang industri modern, modal,sehingga ada spesialisasi dan ada pemisahan semakin rinci), pertanian, hukum, politik, kesenian dan bahkan juga keluarga.Tujuannya: untuk memahami fungsi pembagian kerja, serta mengetahui faktor penyebabnya. Menurut Durkeim setiap masyarakat manusia memerlukan solidaritas.

Solidaritas mekanik: merupakan suatu tipe solidaritas yang didasarkan atas persamaan.Solidaritas mekanik dijumpai pada masyarakat yang masih sederhana dinamakan segmental.Pada masyarakat seperti ini belum terdapat pembagian kerja yang berartiApa yang dilakukan oleh seorang anggota masyarakat biasanya dapat dilakukan pula oleh orang lain. Dengan demikian tidak terdapat kesalingtergantungan antara kelompok berbeda, karena masing-masing kelompok dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan masing-masing kelompok terpisah satu dengan yang lain.Tipe solidaritas yang didasarkan atas kepercayaan dan setiakawan ini diikat oleh apa yang dinamakan CONSCIENCE COLLECTIVE (menjadi hati nurani kolektif).

Suatu sistem kepercayaan dan perasaan yang menyebar merata pada semua anggota masyarakat.Sekarang pembagian kerja dalam masyarakat-prosesnya dinamakan diferensiasi, spesialisasi semakin berkembangSehingga solidaritas mekanik menjadi solidaritas organik.Pada masyarakat solidaritas organik masing-masing anggota tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri melainkan ditandai oleh saling ketergantungan yang besar dengan orang atau kelompok lainSehingga solidaritas organik:Merupakan suatu sistem terpadu yang terdiri atas bagian yang saling tergantung seperti bagian suatu bagian organisme biologi. Maka solidaritas organik didasarkan pada hukum dan akal.Menekankan arti penting pembagian kerja dalam masyarakat, fungsi pembagian kerja adalah untuk meningkatkan solidaritas.Pembagian kerja pada masyarakat dengan solidaritas mekanik tidak mengakibatkan disintegrasi masyarakat yang bersangkutan, tetapi akan meningkatkan solidaritas karena bagian dari masyarakat saling tergantungRules of Sociological Method tentang fakta sosialFakta yang berisikan cara bertindak, berpikir dan merasakan yang mengendalikan individu tersebut.

Fakta sosial adalah setiap cara bertindak yang telah baku ataupun tidak, yang dapat melakukan pemaksaan dari luar terhadap individu.Contoh; hukum, moral,kepercayaan, adat istiadat,tata cara berpakaian, kaidah ekonomi. Fakta sosial seperti inilah menurut Durkheim menjadi pokok perhatian sosiologi, dan buku ini memuat metode yang harus ditempuh untuk mempelajari fakta sosial, misalnya metode untuk meneliti suatu fakta-fakta sosial untuk menjelaskan fungsinya dan untuk menjelaskan faktor penyebabnya.Contoh Suicide, yang menjelaskan faktor sosial yang menjadi penyebab terjadinya suatu fakta sosial, yaitu angka bunuh diri.Untuk mengetahui faktor penyebab bunuh diri , Durkheim mengumpulkan lebih dahulu data-data kuantitatif, kemudian dianalis.Max Weber (1864-1920), bukunya: The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism.Tentang etika protestan dengan munculnya kapitalisme di eropa barat. Munculnya bersamaan dengan berkembangnya sekte kalvinisme di eropa barat.Ajaran kalvinisme mengharuskan umatnya untuk menjadikan dunia tempat yang makmur hanya dapat dicapai dengan kerja keras.Namun melalui kerja keras tidak dapat digunakan untuk foya-foya, kalvinisme mengajarkan hidup sederhana. Hasilnya ditanamkan kembali dalam usaha mereka.Sehingga kapitalisme berkembangTindakan sosial (Weber, 1964)Tidak semua tindakan manusia dapat dianggap sebagai tindakan sosial. Suatu tindakan hanya dapat disebut tindakan sosial dan beroreintasi pada perilaku orang lain, dan beroreintasi pada perilaku orang lain.Contoh: menyanyi di kamar mandi untuk menghibur diri sendiri tidak dapat kita anggap sebagai tindakan sosialTetapi menyanyi di kamar mandi dengan maksud menaruh perhatian orang lain memang merupakan suatu tindakan sosial.Bunuh diri yang terjadi karena tidak dapat lagi menahan penderitaan yang disebabkan suatu penyakit menahun atau karena gangguan jiwa bukan tindakan sosial.Tetapi bunuh diri untuk menghukum suami yang menyeleweng atau terdorong rasa malau setelah melakukan kesalahan merupakan tindakan sosial.Suatu tindakan ialah perilaku manusia yang mempunyai makna subyektif bagi pelakunya. Seperti contoh menyanyi dan bunuh diri dapat mempunyai makna berlainan bagi pelakunya.Sosiologi bertujun memahami (Verstehen), mengapa tindakan sosial mempunyai arah dan akibat tertentu, sedangkan tiap tindakan mempunyai makna subyektif bagi pelakunya.Sehingga:Seorang ahli sosiologi dapat memahami makna subyektif tindak sosial mereka, memahami mengapa tindakan sosial tersebut dlakukan serta dampak tindakan tersebut.