19
1 TERAPI OKSIGEN TERAPI OKSIGEN EVA DWI RAMAYANTI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

slide terapi oksigen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

slide terapi oksigen

Citation preview

  • TERAPI OKSIGEN

    EVA DWI RAMAYANTIPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATANPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

  • TUJUAN PEMBELAJARANTujuan PemberiannyaIndikasi Pemberian Terapi OksigenMetode PemberiannyaKomplikasi Pemberian OksigenPenggunaan Oksigenasi di Klinik

  • Tujuan Pemberian OksigenMempertahankan oksigenasi jaringan yang adekuatMengurangi kerja nafasMengurangi kerja JantungMengobati Hipoksemia

  • Indikasi Terapi Oksigen- Cyanosis yang disebabkan oleh penyakit jantung dan paruGagal nafas Akut ( tanpa / dengan retensi CO2 )Infark Miokard Akut, Gagal Jantung, Shock, Metabolisme meningkat, Perdarahan, Keracunan CO, Pasca bedah.- Penurunan tekanan oksigen inspirasi- Kerusakan sistim difusi- Ketidak seimbangan ventilasi - perfusi - Persediaan oksigen yang tidak adekuat.

  • Prinsip Terapi Oksigen- Jalan nafas harus bebas- Oksigen adalah obat ingat 4T 1W- Respon klinis dan Analisa Gas darah- Perhatikan penyakit dasarnya- FiO2 tergantung pada alat yang digunakan cara pemberian, pola nafas dan kerjasama pasien.- Low flow dan high flow berbeda dengan low atau high concentration.

  • Metode Pemberian OksigenSistim aliran rendahLow flow low Concentration- Kateter nasal- Binasal kanulaLow flow high Concentration- Sungkup muka sederhana- Sungkup muka dengan kantong Rebrething- Sungkup Muka dengan kantong Non Rebrething

  • Metode Pemberian OksigenSistim Aliran TinggiHigh flow low Concentration.- Sungkup VenturiHigh flow high Concentration- Head box- Sungkup CPAP- Jacson Reese

  • Cateter NasalKeuntunganFiO2 < 40 % ( paling tinggi 3 liter )Pasien bebas bergerak, makan, bicara, alat tidak mahalKerugiannyaTehnik pemasangan sulit, distensi lambung, trauma nasopharing, kateter mudah tersumbat oleh sekret,

  • Binasal Kanul- KeuntungannyaPemasangan mudah, dapat digunakan dalam jangka waktu lama, pasien dapat bergerak bebas, efisien dan nyaman.- KerugiannyaDapat menyebabkan iritasi pada hidungFiO2 akan berkurang bila pasien nafas dengan mulut.

  • Sungkup Muka SederhanaAliran oksigen 5 - 10 liter dengan FiO2 antara 40 - 60 %FiO2 tergantung pada tidal volume, pola nafas dan inspiratory flow rate.

  • Sungkup Muka dengan kantong RebrethingAliran yang diberikan 6 - 10 liter/ menit FiO2 60 - 80 %Sungkup muka dengan kantong tanpa katup, kantong berisi 800 - 1000 cc , bag harus dipertahankan mengembang.Sebagian udara ekspirasi masih dihirup lagi dan sebagian dikeluarkan.

  • Sungkup Muka dengan kantong Non RebrethingAliran Oksigen 12 - 15 liter / menit., FiO2 90 - 100 %.Sungkup muka dengan kantong dan ada katup satu arah, antara kantong dengan sungkup ada katup.Udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi. Oksigen yang dihirup murni.Kantong tidak boleh koplap saat inspirasi

  • SungkupKeuntungannya :Oksigen yang didapat lebih tinggi dibanding binasal kanul,Tidak dipengaruhi oleh udara luarKerugiannya :Iritasi sekitar sungkup, tidak bebas, tidak dapat makan dan minum, dapat terjadi aspirasi jika muntah,Dapat terjadi penumpukan CO2 jika flow rendah

  • Sungkup VenturiMemberikan aliran yang bervariasi dengan FiO2 24 - 50 % dan konstan.Tidak dipengaruhi oleh tipe ventilasi, maupun tidal volume.Tidak dipengaruhi oleh udara luar.Diberikan pada pasien yang tipe ventilasinyan tidak teratur.

  • Sungkup CPAPContinous Positif Airway PressureAliran yang diberikan 2 - 10 liter/mnt FiO2 21 - 100 %Merupakan pemberian dengan sistim tertutup.Dapat memberikan PEEP ( Positif End Ekspiratory Pressure )

  • Komplikasi Pemberian Terapi OksigenToksisitas terhadap ParuMikroatelektasis ( kerusakan surfactan akibat hilangnya gas nitrogen. )Retrolental Fibroplasia ( fibrosis jaringan belakang lensa mata akibat spasme pembuluh darah pada bayi )Narcose CO2

  • Tanda dan gejala toksisitas O2Gejala awal :Rasa tertekan di retrosternal, ekstrimitas kesemutan, mual/ muntah, lemas, lelah,sesak, batuk - batuk, gelisah, anoreksiaGejala Lanjut :Sesak lebih beratAspiksia, CyanosisPernafasan memburuk secara progresif.

  • KESIMPULANTerapi oksigen merupakan tindakan suportif maka perlu dicari / koreksi penyebabnya.Oksigen merupakan Obat, harus ingat 4 tepat dan I waspada.Tehnik dan metode terapi oksigen disesuaikan dengan derajad hipoksia dan keadaan pasien.

  • SELESAI