24
GENERAL ANESTESI ENDO TRAKEAL TUBE PADA OPERASI SINUSITIS MAKSILARIS & POLIP NASI Disusun : Azkarunia Pasidiaz hutagalung (101001026) Fauzul Azmi (101001067) Syafrina Indriani (101001238) Tengku Reza maulana (101001242) Pembimbing: dr. Asmin Lubis, DAF, SpAn, KMN, KAP

Slide Anestesi RA SAB

  • Upload
    jimmi

  • View
    63

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anastesi RA SAB

Citation preview

Page 1: Slide Anestesi RA SAB

GENERAL ANESTESI ENDO TRAKEAL TUBE

PADA OPERASI SINUSITIS MAKSILARIS & POLIP NASI

Disusun : Azkarunia Pasidiaz hutagalung (101001026) Fauzul Azmi (101001067) Syafrina Indriani (101001238) Tengku Reza maulana (101001242)

Pembimbing:dr. Asmin Lubis, DAF, SpAn, KMN, KAP

Page 2: Slide Anestesi RA SAB

DEFENISI SINUSITIS

• Sinusitis adalah inflamasi mukosa sinus. Penyebab utamanya adalah selesma (common cold) yang merupakan infeksi virus, yang selanjutnya dapat diikuti oleh infeksi bakteri.

Page 3: Slide Anestesi RA SAB

ETIOLOGI• Sinusitis maksilaris disebabkan oleh beberapa faktor

pejamu yaitu genetik, kondisi kongenital, alergi dan imun, abnormalitas anatomi. Faktor lingkungan yaitu infeksi bakteri, trauma, medikamentosa, tindakan bedah. Terjadinya sinusitis dapat merupakan perluasan infeksi dari hidung (rinogen), gigi dan gusi (dentogen), faring, tonsil serta penyebaran hematogen walaupun jarang. Sinusitis juga dapat terjadi akibat trauma langsung, barotrauma, berenang atau menyelam. Faktor predisposisi yang mempermudah terjadinya sinusitis adalah kelainan anatomi hidung, hipertrofi konka, polip hidung, dan rinitis alergi.

Page 4: Slide Anestesi RA SAB

GEJALA KLINIS SINUSITIS MAKSILARIS• Gambaran klinis yang sering dijumpai pada sinusitis maksilaris

kronik berupa hidung tersumbat, sekret kental, cairan mengalir di belakang hidung, hidung berbau, indra pembau berkurang, dan batuk.

• Kriteria Saphiro dan Rachelefsky: a. Gejala Mayor:

1) Rhinorea purulen 2) Drainase Post Nasal 3) Batuk

• b. Gejala Minor: 1) Demam 2) Nyeri Kepala 3) Foeter ex oral

Page 5: Slide Anestesi RA SAB

DEFENISI POLIP NASI

• Polip hidung adalah suatu bentuk infeksi pada rongga hidung yang berbentuk benjolan lunak. Benjolan tersebut menggantung seperti anggur kupas tanpa biji. Biasanya polip hidung berkaitan dengan penyakit seperti asma, alergi, sensitif terhadap obat tertentu.

Page 6: Slide Anestesi RA SAB

GEJALA KLINIS POLIP NASI

• Gejala utama yang ditimbulkan oleh polip hidung adalah rasa sumbatan di hidung. Sumbatan ini tidak hilang – timbul dan makin lama semakin berat keluhannya. Pada sumbatan yang hebat dapat menyebabkan gejala hiposmia atau anosmia. Bila polip ini menyumbat sinus paranasal, maka sebagai komplikasinya akan terjadi sinusitis dengan keluhan nyeri kepala dan rinore.

• Bila penyebabnya adalah alergi, maka gejala yang utama ialah bersin dan iritasi di hidung.

Page 7: Slide Anestesi RA SAB

STATUS PASIEN

Page 8: Slide Anestesi RA SAB

ANAMNESIS

Page 9: Slide Anestesi RA SAB

PEMERIKSAAN FISIK

Page 10: Slide Anestesi RA SAB
Page 11: Slide Anestesi RA SAB
Page 12: Slide Anestesi RA SAB
Page 13: Slide Anestesi RA SAB
Page 14: Slide Anestesi RA SAB
Page 15: Slide Anestesi RA SAB

KEADAAN PRA BEDAHPre operatifB1 (breath)

Airway : ClearRR : 24x/menit SP : vesikuler kanan ke kiriST : ronki (-), wheezing (-), snoring (-)/

gargling (-), crowing(-)

B2 (blood)Akral : hangat/merah/keringTD : 120/80HR : 84x/menit

Page 16: Slide Anestesi RA SAB

B3 (brain)Sensorium : compos mentisPupil : isokor ka=ki 3mm/3mmRC : (+)/(-)

B4 (bladder)Uop : (-)Kateter : (-)

B5 (bowl)Abdoment : soepelPeristaltik : normal (+)Mual/muntah : (-)/(-)

B6 (bone)Oedem : (-)

Page 17: Slide Anestesi RA SAB

PERSIAPAN OBAT GA ETT• Premedikasi

Midazolam (0,05-0,1mg/kgBB) = 50 mgFentanyl (1-3 µg/kgBB) = 100 µg

• InduksiPropofol (2-2,5mg/kgBB) =100 mg

• RelaxantRocuronium (0,6-1,2 mg/kgBB) =50 mg

• AnalgetikAs. Traneksomat 500 mg

• Medikasi Lain - lainRanitidin 50 mgDeksamethasone 10 mgSA 0,75 mgProstigmin 1,5 mg

Page 18: Slide Anestesi RA SAB
Page 19: Slide Anestesi RA SAB

• Jumlah cairanPO : RL 500 mlDO : RL 1000 mlProduksi urin : (-)

Perdarahan : ± 50cc

Page 20: Slide Anestesi RA SAB

• Durasi operatif• Lama oprasi = 14.30 - 16.15• Lama anestesi = 14.00 - 16.20

• Teknik anestesi : GA ETT– Premedikasi – pre oksigenasi- induksi propofol –

sleep non apneu – recuronium – sleep apneu – intubasi ETT MD 7,5 – cuff (+) Sp Ka=ki fiksasi.

Page 21: Slide Anestesi RA SAB

• Post operasi• Operasi berakhir 16.15, setelah operasi pasien

di observasi di ruangan recoveri tekanan darah nadi dan pernafasan di pantau hingga kembali normal.

Page 22: Slide Anestesi RA SAB

• Pasien boleh pindah ke ruangan bila olderettle score >9– Pergerakan : 2– Pernafasan : 2– Warna kulit : 2– Tekanan darah : 2– Kesadaran : 2

• Dalam hal ini pasien memiliki score 10 hingga pasien di perbolehkan pindah ke ruang perawatan

Page 23: Slide Anestesi RA SAB

Perawatan post operasi• setelah dipastikan pasien pulih dari anestesi dan kesadaran

pasien sudah pulih, serta vital sign stabil, pasien dipindahkan ke bangsal, dengan anjuran pasien bernafas lewat mulut, O2 2-4 L/I nasal canule lewat mulut, posisi tidur miting ke kanan atau ke kiri bila ada secret atau darah keluarkan dari mulut atau suction (k/p), diet M II 1800 kkal/hari dan protein 60gr/hari, dan tetap diawasi vital sign selama 24 jam post operasi.– IVFD RL s/s dex 5% 30gtt/i– Inj. Fentanyl 25 mg IV– Inj. Ketorolac 30mg/8 jam IV selama 2-5 hari– Inj. Dexamatason 5mg/6jam IV– Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam

Page 24: Slide Anestesi RA SAB

TERIMA KASIHSELESAI