10
TEMAN-TEMAN SILA KIRIM SEBELUM JAM 9 MALAM HARI SELASA. DIKETIK RAPI TIMES NEW ROMAN 12 SPACE 1,5. MKASIH SKENARIO C Lana, anak perempuan usia 2 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan batuk dan sukar bernafas disertai demam, sejak dua hari yang lalu dan hari ini keluhannya bertambah berat Pemeriksaan fisik: Keadaan umum : tampak sakit berat, kesadaran: kompos mentis RR : 60x/menit, nadi: 132x/menit, regular, suhu: 38,6⁰c Panjang badan: 85cm, berat badan : 12kg Keadaan spesifik: Kepala: nafas cuping hidung (+) Toraks: paru: inspeksi: simetris, retraksi intercostal, subcostal Palpasi : stem fremitus kiri=kanan Perkusi : redup pada basal kedua lapang paru Auskultasi: peningkatan suara nafas vesikuler, ronki basah halus nyaring, tidak terdengar wheezing Pemeriksaan lain dalam batas normal. Informasi tambahan : Tidak ada riwayat atopi dalam keluarga

Skenario c

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hari pertama

Citation preview

Page 1: Skenario c

TEMAN-TEMAN SILA KIRIM SEBELUM JAM 9 MALAM HARI SELASA. DIKETIK RAPI TIMES NEW ROMAN 12 SPACE 1,5. MKASIH

SKENARIO C

Lana, anak perempuan usia 2 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan batuk dan

sukar bernafas disertai demam, sejak dua hari yang lalu dan hari ini keluhannya bertambah

berat

Pemeriksaan fisik:

Keadaan umum : tampak sakit berat, kesadaran: kompos mentis

RR : 60x/menit, nadi: 132x/menit, regular, suhu: 38,6⁰c

Panjang badan: 85cm, berat badan : 12kg

Keadaan spesifik:

Kepala: nafas cuping hidung (+)

Toraks: paru: inspeksi: simetris, retraksi intercostal, subcostal

Palpasi : stem fremitus kiri=kanan

Perkusi : redup pada basal kedua lapang paru

Auskultasi: peningkatan suara nafas vesikuler, ronki basah halus nyaring, tidak terdengar

wheezing

Pemeriksaan lain dalam batas normal.

Informasi tambahan : Tidak ada riwayat atopi dalam keluarga

Pemeriksaan Laboratorium:

Hb 12.1 g%, Ht: 36 vol%, WBC 18.000/ mm3, LED: 25 mm/jam, Trombosit : 220.000/mm3,

Diff count 0/2/1/74/20/3, CRP: (-)

Page 2: Skenario c

Radiologi:

Thoraks AP: infiltrat di parahilar kedua paru

KLARIFIKASI ISTILAH

1 Batuk Ekspulsi udara yang tiba-tiba

sambil mengeluarkan suara

dari paru-paru

2 Demam Peningkatan suhu tubuh di

atas 37,2 o c

3 kompos mentis Keadaan normal atau sadar

sepenuhnya

4 Nafas cuping hidung Kembang kempis lubang

hidung selama inspirasi

5 Retraksi intercostals Meningkatnya pemakaian

otot-otot leher dan dada

sebagai usaha untuk bernafas

Stem fermitus Getaran yang terasa pada saat

palpasi ditimbulkan oleh

berlintasnya udara melalui

bronkus besar yang dipenuhi

mukus

7 Vesikular Suara dari paru berasal dari

aliran udara yang keluar

masuk dan pengisian atau

pengosongan alveolus

8 Wheezing Suara bersuit yang dibuat

dalam bernafas

9 Rongki basah halus Suara berisik dan terputus

akibat aliran udara yang

melewati cairan pada

bronkulus berupa infiltrate

Infiltrate parahilar Penimbunan substansi dalam

Page 3: Skenario c

jumlah yang melebih normal

dalam sel atau jaringan di

dekat di sekitar hilus

Riwayat atopi Suatu kecendungan genetic

untuk mengembangkan

penyakit allergi misalnya

dermatitis, rhinitis atau asma

CRP suatu protein fase akut yang

disintesis oleh hepatosit

sebagai respon terhadap

infeksi atau inflamasi

jaringan

IDENTIFIKASI MASALAH

Lana, anak perempuan usia 2 tahun, dibawa ibunya ke

dokter dengan keluhan batuk dan sukar bernafas

disertai demam, sejak dua hari yang lalu dan hari ini

keluhannya bertambah berat

vv

Pemeriksaan fisik:

Keadaan umum : tampak sakit berat, kesadaran:

kompos mentis

RR : 60x/menit, nadi: 132x/menit, regular, suhu:

38,6⁰c

Panjang badan: 85cm, berat badan : 12kg

v

Page 4: Skenario c

Keadaan spesifik:

Kepala: nafas cuping hidung (+)

Toraks: paru: inspeksi: simetris, retraksi intercostal,

subcostal

Palpasi : stem fremitus kiri=kanan

Perkusi : redup pada basal kedua lapang paru

Auskultasi: peningkatan suara nafas vesikuler, ronki

basah halus nyaring, tidak terdengar wheezing

Pemeriksaan lain dalam batas normal.

Informasi tambahan : Tidak ada riwayat atopi dalam

keluarga

v

Hb 12.1 g%, Ht: 36 vol%, WBC 18.000/ mm3, LED:

25 mm/jam, Trombosit : 220.000/mm3, Diff count

0/2/1/74/20/3, CRP: (-)

v

Radiologi:

Thoraks AP: infiltrat di parahilar kedua paru

v

Page 5: Skenario c

ANALISIS MASALAH

1. Lana, anak perempuan usia 2 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan

batuk dan sukar bernafas disertai demam, sejak dua hari yang lalu dan hari ini

keluhannya bertambah berat

a. Bagaimana mekanisme dan penyebab dari:

i. batuk (ODIE,AJENG)

ii. Susah bernafas (MIA,ELIS)

iii. demam (FELA,NURUL)

b. Bagaimana hubungan jenis kelamin dan umur?(NINA,FITRI)

c. Mengapa keluhan bertambah berat pada hari ketiga? (RIBKA,PATIMA)

d. Apa saja immunisasi yang seharusnya sudah didapat anak umur 2 tahun?

(OJAN,ODIE)

2. Pemeriksaan fisik:

Keadaan umum : tampak sakit berat, kesadaran: kompos mentis

RR : 60x/menit, nadi: 132x/menit, regular, suhu: 38,6⁰c

Panjang badan: 85cm, berat badan : 12kg

Keadaan spesifik:

Kepala: nafas cuping hidung (+)

Toraks: paru: inspeksi: simetris, retraksi intercostal, subcostal

Palpasi : stem fremitus kiri=kanan

Perkusi : redup pada basal kedua lapang paru

Auskultasi: peningkatan suara nafas vesikuler, ronki basah halus nyaring, tidak

terdengar wheezing

Pemeriksaan lain dalam batas normal.

Page 6: Skenario c

Informasi tambahan : Tidak ada riwayat atopi dalam keluarga

a. Bagaimana intrepretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik ?

(ANUSHA,AJENG)

b. Apa makna klinis riwayat atopi dengan hubungan pada kasus? (MIA,NINA)

c. Apa saja suara napas? (FELA,ELIS)

3. Pemeriksaan Laboratorium:

Hb 12.1 g%, Ht: 36 vol%, WBC 18.000/ mm3, LED: 25 mm/jam, Trombosit :

220.000/mm3, Diff count 0/2/1/74/20/3, CRP: (-)

a. Bagaimana intrepretasi dan mekanisme abnormal? (NURUL, FITRI)

b. Apa saja tujuan pemeriksaan CRP ?(PATIMA,OJAN)

c. Bagaimana cara pemeriksaan CRP?(RIBKA,ODIE)

4. Radiologi:

Thoraks AP: infiltrat di parahilar kedua paru

a. Bagaimana intrepretasi dan mekanisme abnormal ? (AJENG, NINA)

b. Bagaimana gambaran radiologi infiltrat diparahilar? (ELIS,MIA)

Hipotesis : lana anak perempuan, usia 2 tahun menderita batuk dan sukar bernapas

berkemungkinan bronkopneumonia

a. Bagaimana cara menegakkan diagnosis? (NURUL,FELA)

b. Apa saja diagnosis banding? (FITRI,PATIMA)

c. Apa saja pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis?(OJAN, AJENG)

Page 7: Skenario c

d. Apa diagnosis kerja?(ANUSH, RIBKA)

e. Apa etiologi?(MIA,NINA)

f. Bagaimana epidemiologi?(ELIS,NURUL)

g. Bagaimana patofisiologi?(FELA,FITRI)

h. Bagaimana pathogenesis?(PATIMA,OJAN)

i. Bagaimana manifestasi klinis?(ODIE,AJENG)

j. Bagaimana komplikasi?(MIA,NINA)

k. Bagaimana penatalaksanaan?(ELIS,FELA)

l. Bagaimana upaya preventif?(RIBKA,NURUL)

m. Bagaimana prognosis?(FITRI, PATIMA)

n. Bagaimana SKDI?(ANUSHA,AJENG)

o. Bagaimana aplikasi klinis seorang dokter umum?(ODIE,RIBKA)

LEARNING ISSUE

1. Bronkopneumonia (ANUSHA,ODIE,AJENG)

2. Anatomi sistem respirasi bawah (MIA,ELIS,OJAN)

3. Fisiologi sistem respirasi bawah(PATIMA,NURUL,NINA)

4. Histolgi sistem respirasi bawah(FELA,FITRI,RIBKA)