33
Skenario D A. Identifikasi Masalah 1. Sekolah Dasar Sukaria, terletak di pinggir jalan lintas Sumatera dengan jumlah murid 400 orang, guru 20 orang, dan pegawai lokal 10 orang. Bangunan sekolah yang terbuat dari setengah beton dan papan tampak kurang terawat, dan atap plafonnya sebagian ada yang bocor. 2. Sumber air di sekolah di dapat dari sumur dangkal yang airnya bersumber dari rawa di tepi sungai ogan. Penduduk disekitarnya mengambil air dari sungai untuk kepentingan sehari-harinya. 3. Kondisi jalan dengan lalulintas yang padat menyebabkan banyak debu dan menimbulkan bising sehingga mengganggu aktivitas belajar. Banyaknya debu diperparah dengan asap akibat aktivitas membakar hutan untuk membuka ladang. 4. Limbah cair dari sekolah dialirkan ke selokan dan berakhir di rawa- rawa. Toilet di sekolah tersebut tidak mempunyai septic tank, jadi dibuang bersama-sama ke selokan. 5. Pembuangan sampah padat dalam keadaan terbuka dan menimbulkan aroma yang tidak enak dan banyak lalat. 6. Kepala sekolah pernah melakukan pemeriksaan kualitas air di laboratorium Palembang, pemeriksaan kualitas udara oleh BTKL dan pemeriksaan kebisingan. B. Prioritas Masalah no. Karena C. Analisis Masalah 1. a. Apa saja factor- factor yang perlu diperhatikan dalam pembangunan sekolah? Jawab : 1. faktor lngkungan baik lingkungan fisik, biologis, maupun lingkungan sosial. Maksudnya, membangun sebuah rumah harus memperhatikan tempat dimana sekolah tersebut didirikan. Contoh: bangunan yang terletak di daerah gempa atau rawan gempa harus dibuat dengan bahan-bahan yang ringan namun harus kokoh dll. 2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat Hal ini dimaksudkan dalam membangun sebuah bangunan hendaknya berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya. Perluh dicatat bahwa mendirikan sebuah bangunan bukan sekedar berdiri pada saat itu saja, namun diperlukan pemeliharaan seterusnya. Oleh karena itu, kemampuan pemeliharaan oleh penghuninya perlu dipertimbangkan . 3. Kebijaksanaan (peraturan) pemerintah yang menyangkut tata guna lahan. 4. Desain Bangunan Sekolah. Desain bangunan ruang-ruang kelas sekolah dengan biaya efektif telah dipersiapkan yang secara umum mudah dikerjakan oleh masyarakat untuk dibangun .

ske D OSOCA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dsfsdf

Citation preview

Skenario DA. Identifikasi Masalah1. Sekolah Dasar Sukaria, terletak di pinggir jalan lintas Sumatera dengan jumlah murid 400 orang, guru 20 orang, dan pegawai lokal 10 orang. Bangunan sekolah yang terbuat dari setengah beton dan papan tampak kurang terawat, dan atap plafonnya sebagian ada yang bocor.2. Sumber air di sekolah di dapat dari sumur dangkal yang airnya bersumber dari rawa di tepi sungai ogan. Penduduk disekitarnya mengambil air dari sungai untuk kepentingan sehari-harinya.3. Kondisi jalan dengan lalulintas yang padat menyebabkan banyak debu dan menimbulkan bising sehingga mengganggu aktivitas belajar. Banyaknya debu diperparah dengan asap akibat aktivitas membakar hutan untuk membuka ladang.4. Limbah cair dari sekolah dialirkan ke selokan dan berakhir di rawa-rawa. Toilet di sekolah tersebut tidak mempunyai septic tank, jadi dibuang bersama-sama ke selokan.5. Pembuangan sampah padat dalam keadaan terbuka dan menimbulkan aroma yang tidak enak dan banyak lalat.6. Kepala sekolah pernah melakukan pemeriksaan kualitas air di laboratorium Palembang, pemeriksaan kualitas udara oleh BTKL dan pemeriksaan kebisingan.

B. Prioritas Masalahno. Karena

C. Analisis Masalah1. a. Apa saja factor- factor yang perlu diperhatikan dalam pembangunan sekolah?Jawab :1.faktor lngkungan baik lingkungan fisik, biologis, maupun lingkungan sosial. Maksudnya, membangun sebuah rumah harus memperhatikan tempat dimana sekolah tersebut didirikan. Contoh: bangunan yang terletak di daerah gempa atau rawan gempa harus dibuat dengan bahan-bahan yang ringan namun harus kokoh dll.2.Tingkat kemampuan ekonomi masyarakatHal ini dimaksudkan dalam membangun sebuah bangunan hendaknya berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya. Perluh dicatat bahwa mendirikan sebuah bangunan bukan sekedar berdiri pada saat itu saja, namun diperlukan pemeliharaan seterusnya. Oleh karena itu, kemampuan pemeliharaan oleh penghuninya perlu dipertimbangkan .3.Kebijaksanaan (peraturan) pemerintah yang menyangkut tata guna lahan.4.Desain Bangunan Sekolah.Desain bangunan ruang-ruang kelas sekolah dengan biaya efektif telah dipersiapkan yang secara umum mudah dikerjakan oleh masyarakat untuk dibangun .Beberapa bahan bangunan yang berbeda yang dapat dipergunakan, antara lain :. Bata atau block ( concr et e block, batako, dsb) untuk dinding.. Genteng tanah liat, genteng metal berprofil, atau genteng asbes untuk atap.. Beton , keramik b ergl azur, atau slab beton untuk lantai .5.Pemilihan LokasiLokasi untuk bangunan sekolah baru harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: Luas lahan minimal 6.000 m2 dengan ruang yang cukup untuk bangunan sekolah, arena bermain, dan pengembangan di masa depan yang mungkin diperlukan. Memiliki akses yang mudah yang dapat dilalui dengan berjalan kaki bagi sebagian besar siswa-siswi yang akan bersekolah. Akses yang mudah bagi persediaan air bersih.

Lokasi harus: Datar dan tidak pada lokasi rawan banjir. Berada cukup jauh dari sumber kebisingan (jalan raya, rel kereta, dsb). Berada cukup jauh dari sumber bau (tempat pembuangan sampah, limbah, dsb) Memiliki keadaan tanah yang baik untuk daya dukung bangunan, tidak lunak maupun berbatu-batu yang memerlukan perlakuan khusus sehingga tidak memerlukan biaya lebih bagi pembuatan pondasi

dalam kasus untuk mendirikan bangunan, Maka lokasi yang tepat untuk mendirikan bangunan sekolah yang baru, harus memiliki lahan yang cukup luas untuk mendirikan dua bangunan, masing-masing dengan tiga ruang kel as, ruang bermain, serta lahan untuk pengembangan di masa datang, serta berada di lokasi yang tenang. Keadaan tanah pada lokasi harus memiliki daya dukung bangunan yang baik, daerah datar yang cukup luas untuk bangunan sekolah dan lapangan bermain, serta memiliki saluran air (drainase) alami yang baik.6. Pengaturan tata letak bangunan Setelah membersihkan lahan tapak dan menetapkan posisi bangunan, maka letak bangunan harus diatur/ditata.Pondasi bangunan pada umumnya terdiri dari batu-batu besar yang dikombinasikan dengan pasir dan adukan semen (1 bagian semen : 4 bagian pasir) tergantung volume. Pondasi batu terdiri dari batu-batu besar yang disusun dengan alas pasir.

b. Apa syarat syarat bangunan sekolah yang sehat ?Jawab :1.Bahan Bangunana) Lantai : lantai atau semen adalah baik, daerah pedesaan dapat berupa kayu atau cukup tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting : tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada musim hujan. Untuk memperoleh lantai tanah yang padat tidak berdebu dapat ditempuh dengan menyiram air kemudian dipadatkan dengan benda berat, dilakukan berkali-kali. Lantai yang basah dan berdebu menimbulkan sarang penyakit.b) Dinding : tembok adalah baik ditunjang dengan ventilasi yang cukup. Untuk wilayah tropis khususnya pedesaan lebih baik dinding atau papan, sebab meskipun jendela tidak cukup, lubang pada dinding atau papan dapan merupakan ventilasi, dan dapat menambah penerangan alamiah.c) Atap : atap genteng umumnya dipakai baik di perkotaan maupun pedesaan dan cocok untuk daerah tropis. Atap daun rumbai atau daun kelapa dapat dipertahankan untuk pedesaan. Atap seng atau asbes kurang cocok dipedesaan, juga menimbulkn suhu panasa dalam ruangan.d) Lain-lain (tiang, kaso, reng)Kayu untuk tiang, bambu untuk kaso dan reng adalah umum dipedesaan, bahan ini tahan lama, tetapi perlu diperhatikan bahwa lubang bambu merupakan sarang tikus yang baik, untuk menghindarinya dengan memotongnya harus menurut ruas bambu, jika tidak pada ruasnya, maka lubang pada ujung bambu digunakan untuk kaso ditutup dengan kayu.2.VentilasiFungsinya untuk menjaga agar aliran dalam bangunan tetap segar, berarti keseimbangan O2 yang diperlukam tetap terjaga. Kurangnya ventilasi menyebabkan kurangnya O2 dalam rumah, berarti kadar CO2 yang bersifat racun meningkat. Selain itu, tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara dalam ruangan naik karena terjadinya proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembaban ini akan merupakan media yang baik untuk bakteri patogen.3.CahayaBangunan yang sehat seperti sekolah memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya amsu, terutama cahaya matahari, selain kurang nyaman, juga media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangannya bibit penyakit. Sebaliknya jika terlalu banyak, akan menyebabkan silau, dan merusak mata.4.Luas bangunanLuas lantai harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lantai banguanan sekolah tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuni akan menyebabkan overcrowded. Hal ini tidak sehat, di samping menyebabkan kurang konsumsi O2, jika salah satu mengalami infeksi akan mudah menularkannya. Luas bangunan yang optimum apabila menyediakan 2,5 3 m2 untuk setiap orang.Pada kasus, diketahui jumlah seluruh orang di SD Sukaria berjumlah 430 orang. Maka paling tidak luas bangunan optimum sekitar 1075 1290 m2.5.FasilitasSekolah yang sehat harus mempunyai fasilitas sebagai berikut :- penyediaan air bersih yang cukup-pembuangan tinja-pembuangan air limbah (air bekas)-pembuangan sampah-fasilitas dapur-ruang guru, ruang tata usaha, dan ruang kelas yang memadai-ruang kesehatan sepeti UKS-gudang, untuk penyimpanan barang-barang.

c. Bagaimana dampak sekolah yang terletak dipinggir jalan lintas Sumatra terhadap kesehatan dilingkungan sekolah ?Jawab :Dampak dari segi kesehatanJalan lintas Sumatera adalah jalan yang yang mengubungkan dari suatuprovinsi ke provinsi lainnya dimana banyak kendaraan kendaraa besar ( truk, bis) yang lewat. Kendaraan ( mesin disel ) memiliki tingkat kebisingan yang cukup tinggi sehingga mengganggu dari faktor suara (kebisingan). Letak sekolah di pinggir jalan juga salah satu faktor terpajannya debu dan asap kendaraan yang mungkin dapat menggangu sistem pernafasan dan mata. Dampak untuk para guru Guru lebih banyak menggunakan suara selama mengajar dan terkadang mereka harus menggunakan suara yang lebih keras (Nerriere et al. 2009) akan mengakibatkan kelelahan bersuara dimana ketidakmampuan dalam bekerja akibat kelelahan bersuara ini akan menjadi lebih berat sehingga mereka tidak mampu berkomunikasi secara efektif (Jong de 2010). Dampak untuk para murid Tidak dapat berkosentrasi dengan baik selama proses belajar mengajar.

d. Bagaimana dampak bangunan sekolah yang tidak terawat terhadap seluruh warga Sekolah Dasar Sukaria ?Jawab :- Atap bocor menyebabkan air hujan masuk dan merembes ke dalam ruangan, membuat ruangan lembab dan menjadikannya tempat berkembang biak jamur dan bakteri. Selain itu,dinding yang setengahnya berasal dari papan (kayu) dapat menjadi lapuk dan banyak rayap sehingga dapat menjadi salah satu factor trjadinya suatu penyakit.- proses pembelajaran tidak efektif, tidak nyaman, dan tidak optimal- menimbulkan berbagai macam penyakit yang bersumber dari bakteri patogen yang berkembang biak- berisiko terjadi kecelakaan akibat bangunan yang ambruk mendadak- menurutkan minat siswa, guru dan pegawai untuk melakukan aktivitas di sekolah 2. a. Bagaimana kriteria air yang bersih ? Jawab :Kualitas airKelayakan air dapat diukur secara kualitas dan kuantitas. Kualitas air adalah sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain dalam air yang mencakup kualitas fisik, kimia dan biologis (Effendi, 2003).1. Kualitas FisikMenurut Kusnaedi (2004), syarat-syarat sumber mata air yang bisa digunakan sebagai air bersih adalah sebagai berikut :a. Kekeruhan Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisik seperti berikut jernih atau tidak keruh. Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari bahan tanah liat. Semakin banyak kandungan tanah liat maka air semakin keruh. Derajat kekeruhan dinyatakan dengan satuan unit.b. Tidak berwarnac. Rasanya tawarSecara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.d. Tidak berbauAir yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami penguraian oleh mikroorganisme air.e. Temperature normalAir yang baik harus memiliki temperatur sama dengan temperatur udara (20 - 29 0C). Air yang secara mencolok mempunyai temperatur di atas atau di bawah temperatur udara berarti mengandung zat-zat tertentu yang mengeluarkan atau menyerap energi dalam air.f. Tidak mengandung zat padatanBahan padat adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu 103-105 0C. Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/ MENKES/ SK/VII/2002, persyaratan fisik air. 2. Kualitas kimia. a. pH netralpH adalah merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan asam atau basa sesuatu larutan (Sutrisno, 2004:32). Skala pH diukur dengan pH meter atau lakmus. Air murni mempunyai pH 7. Apabila pH di bawah 7 berarti air bersifat asam, sedangkan bila di atas 7 bersifat basa (rasanya pahit) (Kusnaedi, 2004).b. Tidak mengandung bahan kimia beracunAir yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia beracun seperti Sianida Sulfida, Fenolik (Kusnaedi, 2004)c. Tidak mengandung garam-garam atau ion-ion logamAir yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion-ion logam seperti Fe, Mg, Ca, K, Hg, Zn, Cl, Cr, dan lain-lain (Kusnaedi, 2004).d. Kesadahan rendah Kesadahan adalah merupakan sifat air yang disebabkan oleh adanya ion- ion (kation) logam valensi dua (Sutrisno,2004). Tingginya kesadahan berhubungan dengan garam-garam yang terlarut di dalam air terutama garam Ca dan Mg (Kusnaedi, 2004).3. Kualitas bakteriologisAir tidak boleh mengandung Coliform. Air yang mengandung golongan Coli dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia (Sutrisno,2004). Berdasarkan Kempenkes RI Nomor 907/ MENKES/SK/VII/2002, persyaratan bakteriologis air minum adalah dilihat dari Coliform per 100 ml sampel air dengan kadar maksimum yang diperbolehkan adalah 0 (nol).Menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002, Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak. Air bersih didapat dari sumber mata air yaitu air tanah, sumur, air tanah dangkal, sumur artetis atau air tanah dalam. Air bersih ini termasuk golongan B yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. Kualitas air bersih apabila ditinjau berdasarkan kandungan bakterinya menurut SK. Dirjen PPM dan PLP No. 1/PO.03.04.PA.91 dan SK JUKLAK Pedoman Kualitas Air Tahun 2000/2001, dapat dibedakan ke dalam 5 kategori sebagai berikut.1. Air bersih kelas A ketegori baik mengandung total Coliform kurang dari 502. Air bersih kelas B kategori kurang baik mengandung Coliform 51-1003. Air bersih kelas C kategori jelek mengandung Coliform 101-10004. Air bersih kelas D kategori amat jelek mengandung Coliform 1001-24005. Air bersih kelas E kategori sangat amat jelek mengandung Coliform lebih 2400

b. Bagaimana sumber air yang baik ? Jawab :Sumber AirAir dapat bersumber dari air hujan yaitu air yang berasal dari proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi, sehingga air tersebut benar-benar murni sebagai H2O, dengan demikian tidak terlarut sebagai mineral. Sifat air yang demikian itu, disebut dengan air lunak (soft water) dan bila di minum rasanya relatif kurang segar. Derajat kekotoran air hujan sangat dipengaruhi oleh derajat pencemaran dari udara dimana hujan terjadi. Semakin tinggi tingkat pencemarannya, maka akan semakin banyak pula zat-zat pencemar yang dibawa turun oleh air hujan. Hal ini tidak berlangsung lama, karena beberapa menit setelah hujan, maka air hujan tersebut relatif bersih dari zat-zat pencemar. Dengan kurangnya zat mineral yang terkandung di dalamnya maka tambahan garam mineral dalam makanan sangat dibutuhkan, yaitu untuk mengurangi akibat kekurangan zat mineral tertentu seperti sakit gondok. Penggunaan air hujan sebagai sumber air minum dalam masyarakat maupun secara perorangan adalah merupakan jalan terakhir, apabila sumber air lain tidak bisa dimanfaatkan (Sanropie, 1984).

Selain itu air juga bersumber dari air permukaan, yaitu berupa air sungai, air danau maupun waduk adalah merupakan air yang kurang baik untuk langsung di konsumsi oleh manusia, karena itu perlu adanya pengolahan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan. Air juga dapat bersumber dari air tanah yaitu air yang tersimpan/ terperangkap di dalam lapisan batuan yang mengalami pengisian/penambahan secara terus menerus oleh alam.Menurut Sanropie (1984), keuntungan penggunaan air tanah adalah 1. pada umumnya dapat dipakai tanpa pengolahan lebih lanjut,2. paling praktis dan ekonomis untuk mendapatkannya dan membaginya,3. lapisan tanah yang menampung air dari mana air itu di ambil biasanya merupakan pengumpulan air alamiah.4. Sedangkan kerugian penggunaan air tanah adalah seringkali mengandung banyak mineral Fe (besi), Mn (mangan), Ca (calsium), dan sebagainya, dan biasanya membutuhkan pemompaan.

c. Apa syarat sumur sehat ?Jawab :Sumur merupakan jenis sarana air bersih yang banyak dipergunakan masyarakat, karena 45% masyarakat mempergunakan jenis sarana air bersih ini. Sumur sanitasi adalah jenis sumur yang telah memenuhi persyaratan sanitasi dan terlindung dari kontaminasi air kotor (Chandra, 2007). Sumur sehat minimal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut (Entjang, 2000). 1. Lokasi atau JarakAgar sumur terhindar dari pencemaran maka harus diperhatikan adalah jarak sumur dengan jamban, lubang galian untuk air limbah (cesspool, seepage pit) dan sumber-sumber pengotoran lainnya. Jarak tersebut tergantung pada keadaan serta kemiringan tanah. a.Lokasi sumur pada daerah yang bebas banjir. b.Jarak sumur minimal 15 meter dan lebih tinggi dari sumber pencemaran seperti kakus, kandang ternak, tempat sampah dan sebagainya (Chandra, 2007).

2.Syarat Konstruksia. Dinding sumur gali: Jarak kedalaman 3 meter dari permukaan tanah, terbuat dibuat dari tembok yang kedap air (disemen). Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi perembesan air / pencemaran oleh bakteri dengan karakteristik habitat hidup pada jarak tersebut.b. Bibir sumur gali. Di atas tanah dibuat tembok yang kedap air, setinggiminimal 70 cm, untuk mencegah pengotoran dari airpermukaan serta untuk aspek keselamatan c. Lantai sumur gali.Beberapa pendapat konstruksi lantaisumur antra lain : -Lantai sumur dibuat dari tembok yang kedap air1,5 m lebarnya dari dinding sumur. Dibuat agak miring dan ditinggikan 20 cm di atas permukaan tanah, bentuknya bulat atau segi empat (Entjang, 2000). - Perlu diberi lapisan kerikil di bagian bawah sumur tersebut untuk mengurangi kekeruhan.

e. Apakah sumber air dari sumur dangkal yang airnya dari rawa itu baik digunakan untuk keperluan sehari-hari ? Jawab :Air sumur dangkal adalah air yang keluar dari dalam tanah, sehingga disebut sebagai air tanah. Air berasal dari lapisan air di dalam tanah yang dangkal. Dalamnya lapisan air ini dari permukaan tanah dari tempat yang satu ke yang lain berbeda-beda. Biasanya berkisar antara 5 sampai dengan 15 meter dari permukaan tanah. Air sumur pompa dangkal ini belum begitu sehat karena kontaminasi kotoran dari permukaan tanah masih ada. Oleh karena itu perlu direbus dahulu sebelum diminum.Tetapi dalam kasus ini air yang berada di sumur dangkal bersumber dari rawa yang dimana rawa tersebut merupakan tempat dialirkannya limbah cair dan kotoran yang berasal dari sekolah itu sendiri, secara tidak langsung air rawa tersebut sudah tercemari, dan ini juga merupakan media bagi pertumbuhan bakteri patogen serta media penyebaran penyakit seperti diare dan penyakit kulit. Jadi air tersebut sangat tidak sehat digunakan untuk keperluan sehari-hari.

f. Apakah dampak penggunaan air dari sumur dangkal bagi kesehatan murid, guru dan pegawai di sekolah ? Jawab : Bakteri, virus, dan parasit dapat disebabkan via air dan menularkan penyakit. Terjadi Waterborne Diseases, yaitu kontaminasi air akibat excreta manusia dan mencemari makanan dan minuman. Diare, typhoid, giardiasis, crytosporodiosis. Water-based diseases: air merupakan habitat untuk intermediate host. Dalam hal shistosomiasis, penularan terjadi via kulit. Air rawa yang tergenang bisa menyebabkan water-related diseases: air merupakan habitat dari insekta sebagai host. Contohnya malaria, DHF. Yellow fever, JBE. Arsen yang meningkat bisa menyebabkan keracunan akut dengan gejala muntaber disertai darah, disusul dengan koma dan bila dibiarkan akan menimbulkan kematian. Secara kronis racun As dapat menimbulkan anoreksia, mual, diare atau konstipasi, ikterus, perdarahan pada ginjal, dan kanker kulit. As dapat menimbulkan iritasi, alergi, dan cacat bawaan. Fe yang berlebihan di dalam tubuh akan merusak dinding usus, sampai bisa menyebabkan kematian. Pb adalah racun sistemik. Keracunan Pb akan menimbulkan gejala rasa logam di mulut, garis hitam pada gusi, gangguan GIT, anoreksia, muntah-muntah, kelumpuhan, dan kebutaan. Penggunaan air sumur dangkal tersubut untuk toilet akan meningkatkan resiko terjadinya infeksi saluran kemih pada komunitas SD Sukaria.

g. Bagaimana cara mengatasi penggunaan sumber air yang kurang sehat ? Jawab :Ada beberapa cara pengolahan air antara lain sebagai berikut:1. Pengolahan Secara Alamiah Pengolahan ini dilakukan dalam bentuk penyimpanan dari air yang diperoleh dari berbagai macam sumber, seperti air danau, air sungai, air sumur dan sebagainya. Di dalam penyimpanan ini air dibiarkan untuk beberapa jam di tempatnya. Kemudian akan terjadi koagulasi dari zat-zat yang terdapat didalam air dan akhirnya terbentuk endapan. Air akan menjadi jernih karena partikel-partikel yang ada dalam air akan ikut mengendap.2. Pengolahan Air dengan Menyaring Penyaringan air secara sederhana dapat dilakukan dengan kerikil, ijuk dan pasir. Penyaringan pasir dengan teknologi tinggi dilakukan oleh PAM (Perusahaan Air Minum) yang hasilnya dapat dikonsumsi umum.3. Pengolahan Air dengan Menambahkan Zat Kimia Zat kimia yang digunakan dapat berupa 2 macam yakni zat kimia yang berfungsi untuk koagulasi dan akhirnya mempercepat pengendapan (misalnya tawas). Zat kimia yang kedua adalah berfungsi untuk menyucihamakan (membunuh bibit penyakit yang ada didalam air, misalnya klor (Cl).

4. Pengolahan Air dengan Mengalirkan Udara Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak, menghilangkan gas-gas yang tak diperlukan, misalnya CO2 dan juga menaikkan derajat keasaman air. 5. Pengolahan Air dengan Memanaskan Sampai Mendidih Tujuannya untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat pada air. Pengolahan semacam ini lebih tepat hanya untuk konsumsi kecil misalnya untuk kebutuhan rumah tangga. Dilihat dari konsumennya, pengolahan air pada prinsipnya dapat digolongkan menjadi 2 yakni: Pengolahan Air Minum untuk Umum Penampungan Air Hujan. Air hujan dapat ditampung didalam suatu dam (danau buatan) yang dibangun berdasarkan partisipasi masyarakat setempat. Semua air hujan dialirkan ke danau tersebut melalui alur-alur air. Kemudian disekitar danau tersebut dibuat sumur pompa atau sumur gali untuk umum. Air hujan juga dapat ditampung dengan bak-bak ferosemen dan disekitarnya dibangun atap-atap untuk mengumpulkan air hujan. Di sekitar bak tersebut dibuat saluran-saluran keluar untuk pengambilan air untuk umum. Air hujan baik yang berasal dari sumur (danau) dan bak penampungan tersebut secara bakteriologik belum terjamin untuk itu maka kewajiban keluarga-keluarga untuk memasaknya sendiri misalnya dengan merebus air tersebut. 6. Pengolahan Air Sungai Air sungai dialirkan ke dalam suatu bak penampung I melalui saringan kasar yang dapat memisahkan benda-benda padat dalam partikel besar. Bak penampung I tadi diberi saringan yang terdiri dari ijuk, pasir, kerikil dan sebagainya. Kemudian air dialirkan ke bak penampung II. Disini dibubuhkan tawas dan chlor. Dari sini baru dialirkan ke penduduk atau diambil penduduk sendiri langsung ke tempat itu. Agar bebas dari bakteri bila air akan diminum masih memerlukan direbus terlebih dahulu. 7. Pengolahan Mata Air Mata air yang secara alamiah timbul di desa-desa perlu dikelola dengan melindungi sumber mata air tersebut agar tidak tercemar oleh kotoran. Dari sini air tersebut dapat dialirkan ke rumah-rumah penduduk melalui pipa-pipa bambu atau penduduk dapat langsung mengambilnya sendiri ke sumber yang sudah terlindungi tersebut.8. Pengolahan Air Untuk Rumah Tangga Air sumur pompa terutama air sumur pompa dalam sudah cukup memenuhi persyaratan kesehatan. Tetapi sumur pompa ini di daerah pedesaan masih mahal, disamping itu teknologi masih dianggap tinggi untuk masyarakat pedesaan. Yang lebih umum di daerah pedesaan adalah sumur gali. Agar air sumur pompa gali ini tidak tercemar oleh kotoran di sekitarnya, perlu adanya syarat-syarat sebagai berikut: Harus ada bibir sumur agar bila musim huujan tiba, air tanah tidak akan masuk ke dalamnya. Pada bagian atas kurang lebih 3 m dari ppermukaan tanah harus ditembok, agar air dari atas tidak dapat mengotori air sumur. Perlu diberi lapisan kerikil di bagian bbawah sumur tersebut untuk mengurangi kekeruhan. Sebagai pengganti kerikil, ke dalam sumur ini dapat dimasukkan suatu zat yang dapat membentuk endapan, misalnya aluminium sulfat (tawas). Membersihkan air sumur yang keruh ini dapat dilakukan dengan menyaringnya dengan saringan yang dapat dibuat sendiri dari kaleng bekas. 9. Air Hujan Kebutuhan rumah tangga akan air dapat pula dilakukan melalui penampungan air hujan. Tiap-tiap keluarga dapat melakukan penampungan air hujan dari atapnya masingmasing melalui aliran talang. Pada musim hujan hal ini tidak menjadi masalah tetapi pada musim kemarau mungkin menjadi masalah. Untuk mengatasi keluarga memerlukan tempat penampungan air hujan yang lebih besar agar mempunyai tandon untuk musim kemarau.

3. a. Apa saja jenis jenis debu?Jawab :MACAM-MACAM DEBUDari sifatnya debu dikategorikan pada: Sifat pengendapan, yaitu debu yang cenderung selalu mengendap karena gaya grafitasi bumi. Sifat permukaan basah, sifatnya selalu basah dilapisi oleh lapisan air yang sangat tipis. Sifat penggumpalan, karena sifat selalu basah maka debu satu dengan yang lainnya cenderung menempel membentuk gumpalan. Tingkat kelembaban di atas titik saturasi dan adanya turbelensi di udara mempermudah debu membentuk gumpalan. Debu listrik statik, debu mempunyai sifat listrik statis yang dapat menarik partikel lain yang berlawanan dengan demikian partikel dalam larutan debu mempercepat terjadinya penggumpalan. Sifat opsis, partikel yang basah/lembab lainnya dapat memancarkan sinar yang dapat terlihat dalam kamar gelap.

Dari macamnya debu juga dapat dikelompokan kedalam : Debu Organik (debu kapas, debu daun - daunan, tembakau dan sebagainya)., Debu Mineral (merupakan senyawa komplek : SiO2, SiO3, arang batu dll) dan Debu Metal (Debu yang mengandung unsur logam: Pb, Hg, Cd, Arsen, dll).

Dari segi karakter zatnya debu terdiri atas : Debu Fisik (Debu tanah, batu, mineral, fiber) Kimia (Mineral organik dan inorganik) Biologis ( Virus, bakteri, kista) dan debu radio aktif Ditempat kerja jenis jenis debu ini dapat ditemui di kegiatan pertanian, pengusaha keramik, batu kapur, batu bata, pengusaha kasur, pasar tradisional, pedagang pinggir jalana dan lain lain.

AMBANG BATAS DEBUUkuran debu sangat berpengaruh terhadap terjadinya penyakit pada saluran pernafasan.Dari hasil penelitian ukuran tersebut dapat mencapai target organ sebagaiberikut: 5-10 mikron = akan tertahan oleh saluran pernafasan bagian atas 3-5 Mikron akan tertahan oleh saluran pernafasan bagian tengah 1-3 mikron sampai dipermukaan alveoli 0,5-0,1 mikron hinggap dipermukaan alveoli/selaput lendir sehingga menyebabkan vibrosis paru 0,1-0,5 mikron melayang dipermukaan alveoli.Menurut WHO 1996 ukuran debu partikel yang membahayakn adalah berukuran 0,1 5 atau 10 mikron. Depkes mengisaratkan bahwa ukuran debu yang membahayakan berkisar 0,1 sampai 10 mikron.

b. Bagaimana dampak debu terhadap kesehatan ?Jawab :a) menyebabkan sesak nafas b) menyebabkan alergi, seperti alergi kulitc) iritasi pada matad) menghalangi daya tembus pandang mata (visibility)e) ISPAf) penyakit paru yang serius, seperti1. SilicosisPenyebabnya SO2 bebas (bukan garam silikat). Biasanya terjadi di daerah pengolahan batu, semen, granit, tambang timah putih, batu bara, dll. Masa inkubasinya 2-4 tahun.2. AsbestosisPenyebabnya debu asbes (magnesium silikat). Terjadi kelainan fibrous yang merata pada paru, penebalan pleura, dan emfisema. Gejalanya sesak napas, batuk berdahak, sianosis, dan clubber finger (akibat anoksemia).3. BerryliosisPenyebabnya debu logam berrylium atau oksida sulfat chlorida dan flourida. Gejalanya tidak khas. Yang umum ditemui adalah nasopharingitis, bronchitis, dan pneumonia. Terjadi di daerah pabrik pembuatan tabung flourescen dan tabung radio.4. ByssinosisPenyebabnya debu kapas. Masa inkubasinya 5 tahun. Terjadi di daerah pemintalan benang, tenun, dan pabrik tekstil.

5. StanosisPenyebabnya debu timah putih. Terjadi di daerah pengolahan biji timah atau pabrik yang menggunanakannya. Secara klinis kurang berbahaya. Jarang terjadi komplikasi, tidak ada fibrosis, dan tidak ada cacat paru.6. AnthracosisPenyebabnya debu arang batu, jadi biasanya ditemui di daerah pertambangan arang batu. Penyakit ini prosesnya lambat tapi bisa menyebabkan kematian.\7. SiderosisDisebabkan oleh debu yang mengandung besi. Untungnya yang ini kurang berbahaya.8. TalcosisDisebabkan debu talk (campuran mineral, bukan hanya magnesium silikat) Terdapat pada pabrik kosmetik, cat, pabrik kertas dan powder talk.

c. Bagaimana intensitas kebisingan ? (point point)Jawab :Skala intensitas kebisinganSkala intensitasDesibelBatas dengar tertinggi

Menulikan120

110HalilintarMeriamMesin uap

Kuat80

70Kantor gaduhJalan pada umumnyaRadio

Sedang605040Rumah gaduhPercakapan kuatKantor pada umumnya

Tenang30

20Rumah tenangPercakapan biasaKantor perorangan

Sangat tenang20100BerbisikSuara daun jatuhTetesan air

d. Apa dampak bising?Jawab :1. Gangguan FisiologisPada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah ( 10 mmHg), peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala. Hal ini disebabkan bising dapat merangsang situasi reseptor vestibular dalam telinga dalam yang akan menimbulkan evek pusing/vertigo. Perasaan mual,susah tidur dan sesak nafas disebabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem saraf, keseimbangan organ, kelenjar endokrin, tekanan darah, sistem pencernaan dan keseimbangan elektrolit.2. Gangguan PsikologisGangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres, kelelahan dan lain-lain.3. Gangguan KomunikasiGangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan seseorang.

4. Efek pada pendengaranPengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah kerusakan pada indera pendengaran, yang menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui dan diterima secara umum dari zaman dulu. Mula-mula efek bising pada pendengaran adalah sementara dan pemuliahan terjadi secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Akan tetapi apabila bekerja terus-menerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap dan tidak dapat normal kembali, biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz dan kemudian makin meluas kefrekuensi sekitarnya dan akhirnya mengenai frekuensi yang biasanya digunakan untuk percakapan.

e. Kandungan apa saja yang terdapat dalam asap ?Jawab : Sulfur dioksida (SO2)Sulfur dioksida mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak mudah terbakar diudara, sedangkan sulfur trioksida merupakan komponen yang tidak reaktif.Pembakaran bahan-bahan yang mengandung Sulfur akan menghasilkan kedua bentuk sulfur oksida, tetapi jumlah relatif masing-masing tidak dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang tersedia. Di udara SO2 selalu terbentuk dalam jumlah besar. Jumlah SO3 yang terbentuk bervariasi dari 1 sampai 10% dari total SOx.Mekanisme pembentukan SOx dapat dituliskan dalam dua tahap reaksi sebagai berikut:S + O2 < --------- > SO22 SO2 + O2 < --------- > 2 SO3SO3 di udara dalam bentuk gas hanya mungkin ada jika konsentrasi uap air sangat rendah. Jika konsentrasi uap air sangat rendah. Jika uap air terdapat dalam jumlah cukup, SO3 dan uap air akan segera bergabung membentuk droplet asam sulfat (H2SO4) dengan reaksi sebagai berikut :SO SO2 + H2O2 ------------ > H2SO4Komponen yang normal terdapat di udara bukan SO3 melainkan H2SO4 Tetapi jumlah H2SO4 di atmosfir lebih banyak dari pada yang dihasilkan dari emisi SO3 hal ini menunjukkan bahwa produksi H2SO4 juga berasal dari mekanisme lainnya.Setelah berada diatmosfir sebagai SO2 akan diubah menjadi SO3 (Kemudian menjadi H2SO4) oleh proses-proses fotolitik dan katalitik Jumlah SO2 yang teroksidasi menjadi SO3 dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk jumlah air yang tersedia, intensitas, waktu dan distribusi spektrum sinar matahari, Jumlah bahan katalik, bahan sorptif dan alkalin yang tersedia. Pada malam hari atau kondisi lembab atau selama hujan SO2 di udara diaborpsi oleh droplet air alkalin dan bereaksi pada kecepatan tertentu untuk membentuk sulfat di dalam droplet.

Karbon monoksida (CO) Karbon dan Oksigen dapat bergabung membentuk senjawa karbon monoksida (CO) sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurna dan karbon dioksida (CO2) sebagai hasil pembakaran sempurna. Karbon monoksida merupakan senyawa yang tidak berbau, tidak berasa dan pada suhu udara normal berbentuk gas yang tidak berwarna. Tidak seperti senyawa CO mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu haemoglobin.

Nitrogen dioksida (NO2)Oksida Nitrogen (NOx) adalah kelompok gas nitrogen yang terdapat di atmosfir yang terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Walaupun ada bentuk oksida nitrogen lainnya, tetapi kedua gas tersebut yang paling banyak diketahui sebagai bahan pencemar udara. Nitrogen monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau sebaliknya nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam.Nitrogen monoksida terdapat diudara dalam jumlah lebih besar daripada NO2. Pembentukan NO dan NO2 merupakan reaksi antara nitrogen dan oksigen diudara sehingga membentuk NO, yang bereaksi lebih lanjut dengan lebih banyak oksigen membentuk NO2.Udara terdiri dari 80% Volume nitrogen dan 20% Volume oksigen. Pada suhu kamar, hanya sedikit kecendrungan nitrogen dan oksigen untuk bereaksi satu sama lainnya. Pada suhu yang lebih tinggi (diatas 1210C) keduanya dapat bereaksi membentuk NO dalam jumlah banyak sehingga mengakibatkan pencemaran udara. Dalam proses pembakaran, suhu yang digunakan biasanya mencapai 1210 1.765 C, oleh karena itu reaksi ini merupakan sumber NO yang penting. Jadi reaksi pembentukan NO merupakan hasil samping dari proses pembakaran.

Oksidan (O3)Oksidan (O3) merupakan senyawa di udara selain oksigen yang memiliki sifat sebagai pengoksidasi. Oksidan adalah komponen atmosfir yang diproduksi oleh proses fotokimia, yaitu suatu proses kimia yang membutuhkan sinar matahari mengoksidasi komponen-komponen yang tak segera dioksidasi oleh oksigen. Senyawa yang terbentuk merupakan bahan pencemar sekunder yang diproduksi karena interaksi antara bahan pencemar primer dengan sinar. Hidrokarbon merupakan komponen yang berperan dalam produksi oksidan fotokimia. Reaksi ini juga melibatkan siklus fotolitik NO2. Polutan sekunder yang dihasilkan dari reaksi hidrokarbon dalam siklus ini adalah ozon dan peroksiasetilnitrat.

Hidro karbon (HC)Struktur Hidrokarban (HC) terdiri dari elemen hidrogen dan korbon dan sifat fisik HC dipengaruhi oleh jumlah atom karbon yang menyusun molekul HC. HC adalah bahan pencemar udara yang dapat berbentuk gas, cairan maupun padatan. Semakin tinggi jumlah atom karbon, unsur ini akan cenderung berbentuk padatan. Hidrokarbon dengan kandungan unsur C antara 1-4 atom karbon akan berbentuk gas pada suhu kamar, sedangkan kandungan karbon diatas 5 akan berbentuk cairan dan padatan.HC yang berupa gas akan tercampur dengan gas-gas hasil buangan lainnya. Sedangkan bila berupa cair maka HC akan membentuk semacam kabut minyak, bila berbentuk padatan akan membentuk asap yang pekat dan akhirnya menggumpal menjadi debu.Berdasarkan struktur molekulnya, hidrokarbon dapat dibedakan dalam 3 kelompok yaitu hidrokarban alifalik, hidrokarbon aromatik dan hidrokarbon alisiklis. Molekul hidrokarbon alifalik tidak mengandung cincin atom karbon dan semua atom karbon tersusun dalam bentuk rantai lurus atau bercabang.

TSP (debu) Pb (Timah Hitam), Timah hitam (Pb) merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan dengan titik leleh pada 327,5C dan titik didih 1.740C pada tekanan atmosfer. Senyawa Pb-organik seperti Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil merupakan senyawa yang penting karena banyak digunakan sebagai zat aditif pada bahan bakar bensin dalam upaya meningkatkan angka oktan secara ekonomi. PB-tetraetil dan Pb tetrametil berbentuk larutan dengan titik didih masing-masing 110C dan 200C.Karena daya penguapan kedua senyawa tersebut lebih rendah dibandingkan dengan daya penguapan unsur-unsur lain dalam bensin, maka penguapan bensin akan cenderung memekatkan kadar P-tetraetil dan Pb-tetrametil. Kedua senyawa ini akan terdekomposisi pada titik didihnya dengan adanya sinar matahari dan senyawa kimia lain diudara seperti senyawa holegen asam atau oksidator.

Dustfall (debu jatuh).Partikulat debu melayang (Suspended Particulate Matter/SPM) merupakan campuran yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik dan anorganik yang terbesar di udara dengan diameter yang sangat kecil, mulai dari < 1 mikron sampai dengan maksimal 500 mikron. Partikulat debu tersebut akan berada di udara dalam waktu yang relatif lama dalam keadaan melayang-layang di udara dan masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan. Selain dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan, partikel debu juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan juga mengadakan berbagai reaksi kimia di udara. Partikel debu SPM pada umumnya mengandung berbagai senyawa kimia yang berbeda, dengan berbagai ukuran dan bentuk yang berbada pula, tergantung dari mana sumber emisinya.Karena Komposisi partikulat debu udara yang rumit, dan pentingnya ukuran partikulat dalam menentukan pajanan, banyak istilah yang digunakan untuk menyatakan partikulat debu di udara. Beberapa istilah digunakan dengan mengacu pada metode pengambilan sampel udara seperti : Suspended Particulate Matter (SPM), Total Suspended Particulate (TSP), balack smake.Istilah lainnya lagi lebih mengacu pada tempat di saluran pernafasan dimana partikulat debu dapat mengedap, seperti inhalable/thoracic particulate yang terutama mengedap disaluran pernafasan bagian bawah, yaitu dibawah pangkal tenggorokan (larynx). Istilah lainnya yang juga digunakan adalah PM-10 (partikulat debu dengan ukuran diameter aerodinamik