SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    1/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas c

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    PUSKESMAS

    Materi Kuliah:Manajemen Kesehatan

    Mahasiswa Program Studi Kedokteran

    Universitas Mulawarman

    oleh:

    Hatmoko

    Staf Pengajar Lab IKM PSKU Unmul

    Samarinda

    2006

    [ edisi cetak pdf format ]

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    2/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas i

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    Sekapur Sirih

    Puji syukur ke hadlirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat-Nya, sehingga

    Uraian Sistem Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas sebagai bagian Mata Kuliah

    Manajemen Kesehatan ini dapat tersusun.

    Uraian ini merupakan panduan bagi para mahasiswa Program Studi Kedokteran

    Umum Universitas Mulawarman agar dalam proses perkuliahan dapat terarah sesuai

    Pedoman Program Studi Kedokteran Umum di Bidang Manajemen Kesehatan.

    Tak dapat dipungkiri bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Otonomi,

    berdampak kepada sistem pelaksanaan Pemerintahan khususnya di jajaran Pemerintah

    Daerah Tingkat II yang berpengaruh terhadap kebijakan daerah, termasuk bidang

    Kesehatan. Kondisi ini memicu jajaran Kesehatan di semua tingkat struktural untuk

    membenahi sistem manajerial dan pendekatan-pendekatan lintas sektoral, khususnya

    dengan Pemerintah Daerah agar program Kesehatan mendapat perhatian dan dana yang

    layak.

    Terkait struktur Kesehatan yang menempatkan Puskesmas sebagai garda terdepan layanan

    kesehatan tingkat dasar, maka materi Sistem Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas

    menjadi keharusan untuk dikuasai oleh para calon dokter agar nantinya sebagian lulusan

    yang bertugas di Puskesmas dapat menerapkan ilmunya bahkan diharapkan bisa

    mengembangkan Puskesmas menjadi unit layanan kesehatan yang berkualitas.

    Penulis menyadari, uraian ini jauh dari sempurna, baik materi maupun penyajiannya,

    untuk itu saran ke arah perbaikan sangat diharapkan.

    Semoga bermanfaat.

    Referensi:

    1. Pedoman Kerja Puskesmas, Depkes RI

    2. Sistem Kesehatan Nasional

    3. Renstra Depkes 2005-2009

    4. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    3/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas ii

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    Daftar Isi

    I. Sekapur Sirih i

    II. Daftar Isi ii

    III. Pendahuluan

    Pengertian Puskesmas 1

    Wilayah kerja Puskesmas 1

    Pelayanan kesehatan menyeluruh 2

    Pelayanan kesehatan integratif 2

    IV. Fungsi dan Peran Puskesmas

    Fungsi Puskesmas 3

    Peran Puskesmas 3

    Kedudukan Puskesmas 4

    V. Organisasi Puskesmas

    Uraian tugas 5

    Bagan Struktur Organisasi Puskesmas 6

    VI. Program Pokok Puskesmas

    Upaya Pokok Kesehatan 8

    Jangkauan Pelayanan Kesehatan 10 Dukungan Rujukan 10

    Puskesmas perawatan 13

    VII. Peran Dokter sebagai Provider 15

    VIII. Penutup 20

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    4/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 1

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    PUSKESMAS

    Sub Pokok Bahasan :

    1. Fungsi dan peran Puskesmas dalam sitem kesehatan masyarakat

    2. Organisasi Puskesmas

    3. Program Pokok Puskesmas

    4. Peran dokter di Puskesmas

    Pendahuluan

    Pengertian

    Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

    pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat

    disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di

    wilayah kerjanya dalm bentuk kegiatan pokok.

    Dengan kata lain Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab ats pemeliharaan

    kesehatan masyarakat dalm wilayah kerjanya.

    Wilayah Kerja Puskemas

    Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor

    kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya

    merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas.

    Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian

    wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh Bupati atau Walikota, dengan saran teknis dari

    kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.

    Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk setiap

    Puskesmas.

    Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas perlu ditunjang dengan

    unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yanng disebut Puskesmas Pembantu dan

    Puskesmas Keliling.

    Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah kerja

    Puskesmas bisa meliputi 1 Kelurahan. Puskesmas di ibukota Kecamatan dengan jumlah

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    5/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 2

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    penduduk 150.000 jiwa atau lebih, merupakan Puskesmas Pembina yang berfungsi

    sebagai pusat rujukan bagi Puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi.

    Dalam perkembangannya, batasan-batasan di atas makin kabur seiring dengan

    diberlakukannya UU Otonomi Daerah yang lebih mengedepankan desentralisasi.

    Dengan Otonomi, setiap daerah tingkat II punya kesempatan mengembangkan

    Puskesmas sesuai Rencana Strategis ( renstra ) Kesehatan Daerah dan Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Bidang Kesehatan sesuai

    situasi dan kondisi daerah Tingkat II. Konsekuensinya adalah perubahan struktur

    organisasi kesehatan serta tugas pokok dan fungsi yang menggambarkan lebih

    dominannya aroma kepentingan daerah tingakt II, yang memungkinkan terjadinya

    perbedaan penentuan skala prioritas upaya peningkatan pelayanan kesehatan di

    tiap daerah tingkat II, dengan catatan setiap kebijakan tetap mengacu kepada

    Renstra Kesehatan Nasional. Di sisi lain daerah tingkat II dituntut melakukan

    akselerasi di semua sektor penunjang upaya pelayanan kesehatan. (penulis)

    Pelayanan Kesehatan Menyeluruh

    Pelayanan Kesehatan yang diberikan Puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh

    yang meliputi pelayanan:

    - Kuratif (pengobatan)

    - Preventif (upaya pencegahan)

    - Promotif (peningkatan kesehatan)

    - Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)

    Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, tidak membedaan jenis kelamain

    dan golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia.

    Pelayanan Kesehatan Integratif

    Sebelum ada Puskesmas, pelayanan kesehatan di Kecamatan meliputi Balai Pengobatan,Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak, Usaha Hyegiene Sanitasi Lingkungan, Pemberantasan

    Penyakit Menular, dan lain-lain. Usaha-usaha tersebut masih bekerja sendiri-sendiri dan

    langsung melapor kepada Kepala Dinas Kesehatan Dati II.

    Petugas Balai Pengobatan tidak tahu menahu apa yang terjadi di BKIA, begitu juga petugas

    BKIA tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh petugas Hygiene Sanitasi dan sebaliknya.

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    6/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 3

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    Dengan adanya sistem pelayanan kesehatan melalui Pusat Kesehatan Masyarakat yakni

    Puskesmas, maka berbagai kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan bersama di bawah

    satu koordinasi dan satu pimpinan.

    Fungsi dan peran Puskesmas

    Fungsi Puskesmas:

    1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya.

    2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan

    kemampuan untuk hidup sehat

    3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

    masyarakat di wilayah kerjanya.

    Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:

    a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam

    rangka menolong dirinya sendiri.

    b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan

    menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.

    c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun

    rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak

    menimbulkan ketergantungan.

    d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.

    e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program

    Puskesmas.

    Peran Puskesmas:

    Dalam konteks Otonomi Daerah saat ini, Puskesmas mempunyai peran yang sangat vital

    sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan

    jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

    Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui

    sistem perencanaan yang matang dan realisize, tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi,

    serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Rangkaian maajerial di atas bermanfaat

    dalam penentuan skala prioritas daerah dan sebagai bahan kesesuaian dalam menentukan

    RAPBD yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Adapun ke depan, Puskesmas

    juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan

    pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu.

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    7/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 4

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    Kedudukan Puskesmas:

    1. Kedudukan secara administratif:

    Puskesmas merupakan perangkat teknis Pemerintah Daerah Tingkat II dan

    bertanggung jawab langsung baik teknis maupun administratif kepada Kepala Dinas

    Kesehatan Dati II.

    2. Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan:

    Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan, sesuai SKN maka Puskesmas

    berkedudukan pada Tingkat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pertama.

    Catatan (penulis) :

    Yang dimaksud Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas, sedangkan

    dalam hal pengembangan pelayanan kesehatan, Puskesmas dapat meningkatkan dan

    mengembangkan diri ke arah modernisasi sistem pelayanan kesehatan di semua lini,

    baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif sesuai kebijakan Rencana Strategis

    daerah tingkat II di bidang kesehatan.

    Sebagai contoh:

    Di bidang promotif, Puskesmas dimungkinkan menggunakan LCD Proyektor sebagai

    sarana penyuluhan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi terkini yang bersifat

    interaktif menggunakan perangkat audiovisual multimedia.

    ( baca makalah penulis berjudul :

    )

    Di bidang penunjang kuratif, Puskesmas dapat mengembangkan Laboratorium modern

    menggunakan Elektro Fotometri, USG, EEG dan lain-lain secara bertahap, agar mutu

    pelayanan meningkat dan masyarakat dapat menikmati berbagai pelayanan kesehatan

    di Puskesmas.

    Di bidang pengembangan SDM petugas, pimpinan Puskesmas dapat mengupayakan

    medical review dan prosedur tetap pelayanan medis, agar upaya kuratif lebih bermutu

    dan dapat dipertanggung jawabkan.

    ( lihat preview penulis dalam kemasan CD multimedia : )

    Di bidang preventif, Puskesmas dapat mengembangkannya dalam bentuk pembuatan

    brosur semisal Brosur jadwal imunisasi, brosur DBD, Diare dan lain-lain sesuai skala

    priotitas dan kondisi tiap Puskesmas.

    Di bidang rehabilitatif, juga dapat dikembangkan transfer pengetahuan kesehatan

    kepada khalayak berupa brosur, semisal brosur jadwal makan Diabetes saat Puasa

    dan lain-lain.

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    8/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 5

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    Organisasi Puskesmas

    Susunan organisasi Puskesmas terdiri dari:

    a. Unsur Pimpinan : Kepala Puskesmas

    b. Unsur Pembantu Pimpinan : Urusan Tata Usaha

    c. Unsur Pelaksana :

    1. Unit yang terdiri dari tenaga / pegawai dalam jabatan fungsional

    2. jumlah unit tergantung kepada kegiatan, tenaga dan fasilitas tiap daerah

    3. Unit terdiri dari: unit I, II, III, IV, V, VI dan VII [ lihat bagan ]

    Ringkasan Uraian Tugas:

    Kepala Puskesmas:

    Mempunyai tugas pokok dan fungsi: memimpin, mengawasi dan mengkoordinir kegiatan

    Puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional.

    Kepala Urusan Tata Usaha:

    Mempunyai tugas pokok dan fungsi: di bidang kepegawaian, keungan, perlengkapan dan

    surat menyurat serta pencatatan dan pelaporan.

    Unit I:

    Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan Kesejahteraan Ibu dan

    Anak, Keluarga Berencana dan Perbaikan Gizi.

    Unit II:

    Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan pencegahan dan

    pemberantasan penyakit, khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium.

    Unit III:

    Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut,

    Kesehatan tenaga Kerja dan Lansia ( lanjut usia ).

    Unit IV:

    Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan Perawatan Kesehatan

    Masyarakat, Kesehatan Sekolah dan Olah Raga, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata dan

    kesehatan khusus lainnya.

    Unit V:

    Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan di bidang pembinaan dan

    pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    9/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 6

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    Unit VI:

    Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan pengobatan Rawat Jalan

    dan Rawat Inap ( Puskesmas Perawatan ).

    Unit VII:

    Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan pengelolaan Farmasi.

    Ringkasan Tata Kerja

    Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Puskesmas wajib menetapkan prinsip

    koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Puskesmas maupun dengan

    satuan organisasi di luar Puskesmas sesuai dengan tugasnya masing-masing.

    Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Puskesmas wajib mengikuti dan mematuhi

    petunjuk-petunjuk atasan serta mengikuti bimbingan teknis pelaksanaan yang ditetapkan

    oleh Kepala Dinas Kesehatan Dati II, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

    berlaku.

    Kepala Puskesmas bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasi semua unsur

    dalam lingkungan Puskesmas, memberikan bimbngan serta petunjuk bagi pelaksanaan

    tugas masing-masing petugas bawahannya.

    Setiap unsur di lingkungan Puskesmas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dari

    dan bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas.

    Hal-hal yang menyangkut tata hubungan dan koordinasi dengan instansi vertikal

    Departemen Kesehatan RI ( akan diatur dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan

    Menteri Kesehatan RI )

    Bagan Struktur Organisasi Puskesmas

    KepalaPuskesmas

    Unit : I - IIIPelaksana teknis

    PuskesmasPembantu

    Unit : IV - VIIPelaksana Teknis

    UrusanTata Usaha

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    10/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 7

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    Catatan:

    Dalam realisasi pelaksanaan penyusunan Struktur Orgaanisasi dan Penempatan petugas

    dapat dilakukan secara fleksibel, bergantung kepada jumlah dan jenis tenaga, kegiatan dan

    fasilitas di masing-masing Puskesmas atau Daerah Tingkat II.

    Selain itu, juga dapat dimodifikasi sesuai kemudahan koordinasi dan integrasi personal

    maupun program serta akses layanan.

    Contoh:

    Unit V yang mestinya melaksanakan Rawat Jalan dan Rawat Inap, dapat ditambahkan Lab,

    mengingat kemudahan akses dan alur pelayanan, dan Rawat Jalan sebagai koordinator.

    Berarti di Unit II tanpa Laboratorium karena sudah disubstitusi. Setiap modifikasi sistem unit

    hendaknya disertai narasi atau keterangan agar tidak berulangkali ditanyakan oleh Tim

    Supervisi Dinas kesehatan Dati II. Bentuk dan tampilan Struktur organisasi juga fleksibel

    dan tidak mengikat, yang penting dapat dilihat oleh petugas maupun pengunjung.

    Perlu diingat, adakalanya Supervisor atau staf SubDin Dinas Kesehatan Dati II, kurang

    memahami keterkaitan Struktur sistem Unit dengan Renstra Daerah maupun kondisi setiap

    Puskesmas ( dikarenakan mungkin pandangan yang kaku atau kurangnya koordinasi di

    SubDin Dinas Kesehatan Dati II ), untuk itu diperlukan penjelasan dalam bentuk tertulis

    yang termuat dalam narasi Rencana Kerja dan Evaluasi Puskesmas.

    Fasilitas Penunjang

    1. Puskesmas Pembantu

    Puskesmas Pembantu yang lebih sering dikenal sebagai Pustu atau Pusban, adalah

    unit pelayanan kesehatan sederhana dan berfungsi menunjang serta membantu

    melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup

    wilayah yang lebih kecil.

    Pada akhir Pelita V di wilayah kerja Puskesmas Pembantu diperkirakan meliputi 2 - 3

    desa, dengan sasaran penduduk anatara 2.500 jiwa ( di luar Jawa-Bali ) hingga 10.000

    jiwa ( di perkotaan Jawa-Bali ). Puskesmas Pembantu merupakan bagian integral dari

    Puskesmas, atau setiap Puskesmas memiliki beberapa Puskesmas Pembantu di

    dalam wilayah kerjanya. Namun adakalanya Puskesmas tidak memiliki Puskesmas

    Pembantu, khususnya di daerah Perkotaan.

    Jumlah Puskesmas Pembantu:

    Tahun 1980: 8.342 buah

    Tahun 1999: 21.417 buah

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    11/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 8

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    2. Puskesmas Keliling

    Puskesmas Keliling merupakan unit pelayanan kesehatan Keliling yang dilengkapi

    dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan,

    peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga dari Puskesmas.

    Puskesmas Keliling berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-

    kegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan

    kesehatan.

    Kegiatan Puskesmas Keliling adalah:

    a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil atau

    daerah yang tidak atau sulit dijangkau oleh pelayanan Puskesmas atau Puskesmas

    Pembantu dengan frekuensi 4 kali dalam seminggu, atau disesuaikan dengan

    kondisi geografis tiap Puskesmas.

    b. Melakukan penyelidikan tentang Kejadian Luar Biasa ( KLB ).

    c. Dapat dipergunakan sebagai alat transport penderitra dalam rangka rujukan bagi

    kasus darurat.

    d. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audiovisual.

    3. Bidan Desa

    Pada setiap desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatannya, ditempatkan

    seorang Bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab

    langsung kepada Kepala Puskesmas.

    Wilayah kerja bidan desa adalah satu desa dengan jumlah penduduk rata-rata 3.000

    jiwa. Tugas utama bidan desa adalah membina peran serta masyarakat melalui

    pembinaan Posyandu dan pembinaan kelompok Dasawisma, disamping memberikan

    pelayanan langsung di Posyandu dan pertolongan persalinan di rumah penduduk.

    Selain itu juga menerima rujukan masalah kesehatan anggota keluarga Dasawisma

    untuk diberi pelayanan seperlunya atau dirujuk lebih lanjut ke Puskesmas atau fasilitas

    pelayanan kesehatan yang lebih mampu dan terjangkau secara rasional.

    Program Pokok Puskesmas

    Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga maupun fasilitasnya,

    karenanya kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat berbeda-beda.

    Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan

    adalah sebagai berikut :

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    12/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 9

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    1. Kesejahteraan ibu dan Anak ( KIA )

    2. Keluarga Berencana

    3. Usaha Peningkatan Gizi

    4. Kesehatan Lingkungan

    5. Pemberantasan Penyakit Menular

    6. Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan

    7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

    8. Usaha Kesehatan Sekolah

    9. Kesehatan Olah Raga

    10. Perawatan Kesehatan Masyarakat

    11. Usaha Kesehatan Kerja

    12. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut

    13. Usaha Kesehatan Jiwa

    14. Kesehatan Mata

    15. Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana )

    16. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan

    17. Kesehatan Usia Lanjut

    18. Pembinaan Pengobatan Tradisional

    19. Dan masih terus bertambah .. ( alasannya ? )

    Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan

    masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk kepentingan

    kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap kegiatan

    pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat

    Desa ( PKMD ).

    Disamping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok Puskesmas seperti tersebut di

    atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untuk melaksanakan program kesehatan

    tertentu oleh Pemerintah Pusat ( contoh: Pekan Imunisasi Nasional ). Dalam hal demikian,

    baik petunjuk pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah Pusatbersama Pemerintah Daerah.

    Keadaan darurat mengenai kesehatan dapat terjadi, misalnya karena timbulnya wabah

    penyakit menular atau bencana alam. Untuk mengatasi kejadian darurat seperti di atas bisa

    mengurangi atau menunda kegiatan lain.

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    13/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 10

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    Catatan ( penulis ):

    Dengan semangat Otonomi yang lebih mengedepankan desentralisasi dan efisiensi kerja

    dengan perampingan Jabatan Struktural di jajaran Depkes sampai Dinas Kesehatan Dati II,

    tak pelak menimbulkan gejolak dalam pemilihan Upaya Pokok Kesehatan sebagai program

    prioritas di tiap Dati II. Sebenarnya di tataran aplikatif yakni di Puskesmas tidak diperlukan

    strukturisasi seperti di Dati II, seperti satu UPK dilaksanakan oleh 1satu petugas, mengingat

    layanan kesehatan mengamanatkan integrasi, lebih-lebih petugas di Puskesmas adalah

    petugas fungsional yang dituntut mampu melaksanakan beberapa jenis kegiatan sesuai

    Rencana Strategis Kesehatan Nasional dan amanat Otonomi Daerah.

    Kenyataanya masih ada staf SubDin Dinas Kesehatan Dati II mencari dan menghubungi

    petugas Puskesmas dengan spesifikasi bidang tertentu terkait dengan spesifikasi tugas staf

    Dinas Kesehatan Dati II yang mungkin saja lebih berorientasi kepada anggaran proyek.

    Kondisi ini sangat tidak kondusif dan melemahkan integrasi yang sudah terbangun di

    Puskesmas, sehingga petugas Puskesmas seringkali hanya terfokus kepada tugas yang

    dipesan oleh supervisor Dati II. Akibatnya integrasi personal maupun program tidak dapat

    berjalan sebagaimana mestinya. Kondisi ini masih kental hingga kini dan harus dirubah. Pen.

    Jangkauan Pelayanan Kesehatan.

    Sesuai dengan keadaan geografis, luas wilayah, sarana perhubungan dan kepadatan

    penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas, tidak semua penduduk dapat dengan mudah

    mendapatkan akses layanan Puskesmas. Agar jangkauan pelayanan Puskesmas lebih

    merata dan meluas, Puskesmas perlu ditunjang dengan Puskesmas Pembantu, Bidan desa

    di daerah yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan yang sudah ada. Disamping itu

    penggerakan peran serta masyarakat untuk mengelola Posyandu dan membina dasawisma

    akan dapat menunjang jangkauan pelayanan kesehatan.

    Dukungan Rujukan.

    1. Sistem Rujukan Upaya Kesehatan:

    Adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinyapenyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu

    kasus atau masalah kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun horisontal,

    kepada yang lebih kompeten, terjangkau dan dilakukan secara rasional.

    2. Jenis Rujukan:

    Sistem Rujukan secra konsepsional menyangkut hal-hal sebagai berikut:

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    14/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 11

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    a. Rujukan Medik, meliputi:

    Konsultasi penderita untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan operatif

    dan lain-lain.

    Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih

    lengkap.

    Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk

    meningkatkan mutu pelayanan pengobatan.

    b. Rujukan Kesehatan.

    Adalah rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat

    preventif dan promotif yang antara lain meliputi bantuan:

    Survey epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian Luar Biasa

    atau berjangkitnya penyakit menular

    Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan di suatu wilayah

    Penyidikan penyebab keracunan, bantuan teknologi penanggulangan

    keracunan dan bantuan obta-obtatan atas terjadinya keracunan masal

    Pemberian makanan, tempat tinggal dan obat-obatan untuk pengungsi atas

    terjadinya bencana alam

    Saran dan teknologi untuk penyediaan air bersih atas masalah kekurangan air

    bersih bagi masyarakat umum

    Pemeriksaan spesimen air di Laboratorium Kesehatan, dan lain-lain

    3. Tujuan Sistem Rujukan Upaya Kesehatan

    a. Umum:

    Dihasilkannya pemerataan upaya pelayanan kesehatan yang didukung kualitas

    pelayanan yang optimal dalam rangka memecahkan masalah kesehatan secara

    berdaya guna dan berhasil guna

    b. Khusus:

    Dihasilkannya upaya pelayanan kesehatan klinik yang bersifat kuratif danrehabilitatif secara berhasil guna dan berdaya guna

    Dihasilkannya upaya kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan

    promotif secara berhasil guna dan berdaya guna

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    15/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 12

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    4. Jenjang Tingkat Pelayanan Kesehatan

    Jenjang ( Hirarki ) Komponen / unsur pelayanan kesehatan

    Tingkat Rumah Tangga Pelayanan Kesehatan oleh individu atau olehkeluarganya sendiri

    Tingkat Masyarakat Kegiatan swadaya masyarakat dalam menolongmereka sendiri oleh Kelompok Paguyuban, PKK,Saka Bhakti Husada, anggota RW, RT danmasyarakat

    Fasilitas Peleyanan KesehatanProfesional Tingkat Pertama

    Puskesmas, Puskesmas Pembantu, PuskesmasKeliling, Praktek Dokter Swasta, Poloklinik Swasta,dan lain-lain

    Fasilitas Pelayanan RujukanTingkat Pertama

    Rumah Sakit Kabupaten / Kota, RS Swasta, KlinikSwasta, Laboratorium, dan lalin-lain

    Fasilitas Pelayanan Rujukan

    yang lebih tinggi

    RS type B dan type A, Lembaga Spesialistik

    Swasta, Lab. Kes. Daerah, Lab. Klinik Swasta, dll

    5. Alur Rujukan

    Rujukan medik:

    Intern antara petugas puskesmas

    Antara Puskesmas pembantu dengan Puskesmas

    Antara masyarakat dengan Puskesmas

    Antara Puskesmas yang satu dengan Puskesmas yang lain

    Antara Puskesmas dengan RS, Laboratorium, atau fasilitas kesehatan lainnya.

    6. Upaya Peningkatan Mutu Rujukan

    Langkah-langkah dalam upaya meningkatkan mutu rujukan:

    Meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas dalam menampung rujukan dari

    Puskesmas Pembantu dan Pos kesehatan lain dari masyarakat

    Mengadakan Pusat rujukan antara dengan mengadakan ruangan tambahan

    untuk 10 tempat tidur perawatan penderita gawat darurat di lokasi yang strategis

    Meningkatkan sarana komunikasi antara unit pelayanan kesehatan Menyediakan Puskesmas Keliling di setiap Kecamatan dalam bentuk kendaraan

    roda 4 atau perahu bermotor yang dilengkapi alat komunikasi

    Menyediakan sarana pencatatan dan pelaporan bagi sistem rujukan, baik rujukan

    medik maupun rujukan kesehatan

    Meningkatkan upaya dana sehat masyarakat untuk menunjang pelayanan rujukan

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    16/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 13

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    Puskesmas Perawatan

    Pengertian:

    Puskesmas Perawatan atau Puskesmas Rawat Inap adalah Puskesmas yang diberi

    tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong penderita gawat darurat, baik berupa

    tindakan operatif terbatas maupun rawat inap sementara.

    Catatan penulis:Dalam perkembangannya Rawat Inap dapat dibuat berdiri sendiri dengan manajemen dantempat yang terpisah dari Puskesmas Induk. Hal ini penting untuk memberi kenyamananbagi penderita yang dirawat sebagai wujud peningkatan mutu pelayanan.pen

    Kriteria:

    Puskesmas terletak kurang lebih 20 km dari Rumah Sakit

    Puskesmas mudah dicapai dengan kendaraan bermotor

    Puskesmas dipimpin oleh dokter dan telah mempunyai tenaga yang memadai

    Jumlah kunjungan Puskesmas minimal 100 orang per hari

    Penduduk wilayah kerja Puskesmas dan penduduk wilayah 3 Puskesmas di sekitarnya

    minimal 20.000 jiwa per Puskesmas

    Pemerintah Daerah bersedia menyediakan dana rutin yang memadai.

    Fungsi:

    Merupakan Pusat Rujukan Antara bagi penderita gawat darurat sebelum dibawa ke RS.

    Kegiatan:

    Melakukan tindakan operatif terbatas terhadap penderita gawat darurat, antara lain:

    a. Kecelakaan lalu lintas

    b. Persalinan denngan penyulit

    c. Penyakit lain yang mendadak dan gawat

    Merawat sementara penderita gawat darurat atau untuk observasi penderita dalam

    rangka diagnostik dengan rata-rata 3-7 hari perawatan Melakukan pertolongan sementara untuk pengiriman penderita ke Rumah Sakit

    Memberi pertolongan persalinan bagi kehamilan denngan resiko tinggi dan persalinan

    dengan penyulit

    Melakukan metode operasi pria dan metode operasi wanita ( MOP dan MOW ) untuk

    Keluarga Berencana.

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    17/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 14

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    Ketenagaan:

    Dokter kedua di Puskesmas yang telah mendapatkan latihan klinis di Rumah sakit

    selama 6 bulan dalam bidang bedah, obstetri-gynekologi, pediatri dan interne.

    Seorang perawat yang telah dilatih selama 6 bulan dalam bidang perawatan bedah,

    kebidanan, pediatri dan penyakit dalam.

    Tiga (3) orang perawat / bidan yang diberi tugas bergilir

    Satu (1) orang pekarya kesehatan (SMA atau lebih)

    Sarana:

    Untuk melaksanakan kegiatannya Puskesmas dengan tempat perawatan memiliki luas

    bangunan, ruangan-ruangan pelayanan serta peralatan yang lebih lengkap, antara lain:

    Ruangan rawat tinggal yang memadai ( nyaman, luas dan terpisah antara anak, wanita

    dan pria untuk menjaga privacy )

    Ruangan operasi dan ruang post operasi

    Ruangan persalinan (dan ruang menyusui sekaligus sebagai ruang recovery)

    Kamar perawat jaga

    Kamar linen dan cuci

    Peralatan Medis:

    Peralatan operasi terbatas

    Peralatan obstetri patologis, peralatan vasektomi dan tubektomi

    Peralatan resusitasi

    Minimal 10 tempat tidur dengan peralatan perawatan

    Alat Komunikasi dan Transportasi:

    Tilpon atau Radio Komunikasi jarak sedang

    Minimal satu buah ambulance

    Catatan penulis:Semua item di atas adalah prasyarat minimal, sedangkan untuk menuju peningkatan kualitaspelayanan, diperlukan inovasi seorang dokter secara serius, baik menyangkut obat-obatan,penunjang medis, protap perawatan medis dengan referensi terkini dan medical review secaraberkala maupun pengembangan non medis. Hal ini dimungkinkan dalam era Otonomi Daerah.Namun upaya maju tak jarang justru mendapatkan hambatan dari jajaran internal Kesehatansendiri, nun disisi lain kita selalu mengusung jargon mutu. Tanpa keseriusan dan pengetahuankomprehensif tentang teknis medis dan masalah lain yang terkait, mutu adalah kata belaka,yang hanya identik dengan seminar, workshop dan sejenisnya tanpa langkah nyata. pen

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    18/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 15

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    Peran Dokter di Puskesmas

    Tugas pokok, Fungsi dan kegiatan dokter di Puskesmas:

    Tugas pokok:

    Mengusahakan agar fungsi Puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik dan dapat

    memberi manfaatkepada masyarakat di wilayah kerjanya.

    Fungsi:

    Sebagai seorang dokter

    Sebagai seorang manajer

    Kegiatan Pokok:

    Melaksanakan fungsi-fungsi manajerial

    Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita. Menerima rujukan dan konsultasi

    Mengkoordinir kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

    Mengkoordinir pembinaan peran serta masyarakat melalui pendekatan PKMD

    Kegiatan Lain:

    Menerima konsultasi dari semua kegiatan Puskesmas

    Peranan Dokter sebagai Provider di Puskesmas

    1. Dokter Kepala Puskesmas sebagai Seorang Dokter

    Pendapat umum mengenai seorang dokter biasanya adalah seorang yang berilmu

    untuk menyembuhkan orang sakit. Demikian pula masyarakat mengharapkan seorang

    dokter Kepala Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan orang sakit.

    Namun demikian, dalam kenyataan tanggung jawab seorang dokter Kepala

    Puskesmas tidak hanya mengobati orang sakit saja akan tetapi jauh lebih besar, yaitu

    memelihara dan meningkatkan kesehatan dari masyarakat di dalam wilayah kerjanya.

    Disamping itu dokter berfungsi juga sebagai seorang pemimpin dan seorang manajer.

    Oleh karenanya dalam kegiatan pemeriksaan dan pengobatan penderita sehari-hari

    pada waktu tertentu, dimana dokter Puskesmas sedang melakukan tugas-tugas

    manajemen Puskesmas dan tugas kemasyarakatannya, dokter dapat mendelegasikan

    wewenangnya kepada seorang perawat dan seorang Bidan. Dokter Puskesmas

    memeriksa dan mengobati penderita rujukan (referral dari Perawat atau Bidan) saja.

    Akan tetapi masyarakat biasanya kurang puas bila hanya diperiksa dan diobati

    seorang Perawat bila di Puskesmas ada seorang dokter. Oleh karena itu kiranya waktu

    nya dapat diatur sedemikian rupa sehingga masyarakat puas dan pekerjaan lain dapat

    terlaksana dengan baik. Misalnya pemeriksaan oleh dokter dilakukan pada hari-hari

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    19/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 16

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    tertentu saja dalam satu minggu, sedangkan pada hari lain dokter hanya memeriksa

    rujukan, sehingga masih ada waktu untuk melakukan tugas-tugas lain. Hal ini perlu

    diumumkan kepada masyarakat secara jelas sehingga tidak terjadi salah paham.

    Penting kiranya seorang dokter puskesmas dalm melakukan pemeriksaan dan

    pengobatan penderita, pandangan dan cara berpikir dalam menentukan diagnosa dan

    pengobatan tidak semayta-mata ditujukan kepada penderita sebagai individu, akan

    tetapi pandangan ditujukan kepada keluarga penderita dan dihubungkan pula dengan

    masyarakat lingkungan penderita tersebut.

    Dalam melakukan pemeriksaan dan tindakan pengobatan hendaknya mempergunakan

    semua fasilitas yang ada dan kemampuan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya.

    Hal ini sangat penting untuk memupuk kepercayaan masyarakat dan para pejabat di

    lingkungan kecamatan kepada dokter Puskesmas yang bersangkutan.

    Bila ada penderita yang tidak dapat diatasi dengan fasilitas dan kemampuan yang ada,

    maka penderita perlu dikirim ke Rumah Sakit yang diperkirakan memiliki kemampuan

    untuk mengatasi penderita tersebut dengan persetujuan penderita setelah cukup diberi

    pengertian dan motivasi.

    Ilmu pengetahuan terus berkembang dengan pesat, maka perlu diusahakan untuk

    mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh IDI setempat, atau membaca buku,

    majalah-majalah bidang klinik maupun bidang kesehatan masyarakat.

    Praktek di luar jam kerja tentunya bisa dilakukan tanpa mengabaikan tugas.

    2. Dokter Kepala Puskesmas sebagai Seorang Manajer

    a. Organisasi dan tatalaksana

    Puskesmas mempunyai wilayah satu Kecamatan atau sebagian dari kecamatan

    yang langsung bertanggung jawab dalam bidanng teknis kesehatan maupun

    administratif kepada kepala Dinas Kesehatan Dati II ( dokabu ).

    Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa dalam wilayah kerja Puskesmas adalah

    bagian integral dari Puskesmas. Puskesmas Pembantu melaksanakan sebagian

    tugas-tugas Puskesmas sesuai dengan kemampuan tenaga dan fasilitas yang adadalam wilayah tertentu yang merupakan sebagian dari wilayah kerja Puskesmas.

    Jenis dan jumlah tenaga Puskesmas yang sebenarnya tidak perlu sama untuk tiap

    puskesmas, tetapi disesuaikan dengan jumlah penduduk dan luas daerah yang

    dicakup serta keadaan geografis dan sarana transportasi di wilayah kerjanya.

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    20/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 17

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    Namun demikian jumlah tenaga yang tersedia belum dapat memenuhi kebutuhan

    pada hingga saat ini, maka untuk sementara diadakan pola tenaga yang seragam

    bagi setiap Puskesmas. Yang penting tenaga tersebut bekerja dalam suatu tim,

    berarti pekerjaan tenaga yang satu dapat mengisi kekurangan dari tenaga yang

    lain dan sebaliknya. Walupun pekerjaan yang dilakukan berbeda-beda akan tetapi

    semuanya dalam kerangka satu tujuan, yakni meningkatkan kesehatan masyarakat

    di wilayah kerja Puskesmas dan di bawah satu pimpinan yakni Kepala Puskesmas.

    Tidak ada pengotak-kotan struktur dalam Puskesmas.

    Kepala puskesmas perlu melakukan pembagian tugas bersama-sama stafnya

    disesuaikan dengan jenis dan jumlah tenaga serta kegiatan yang dilakukan. Dalam

    hal ini perlu dipertimbangkan pula lokasi pekerjaan dan waktu pekerjaan, sehingga

    bisa diadakan pembagian tugas dan giliran kerja yang merata di antara tenaga-

    tenaga Puskesmas yang ada dan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik.

    Pertemua berkala antara Kepala Puskesmas dengan segenap stafnya, termasuk

    Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa perlu dilakukan secara teratur setidaknya

    sebulan sekali. Pembagian tugas dan penjadwalan pertemuan dilakukan melalui

    media Mini Lokakarya Puskesmas.

    Tujuan pertemuan berkala tersebut, antara lain adalah:

    - Menampung masalah / hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan

    pekerjaan sehari-hari untuk dipecahkan bersama.

    - Merencanakan bersama kegiatan yang perlu dilakukan dalam bulan berikutnya

    atau minggu yang akan datang.

    - Menilai hasil-hasil pekerjaan yang telah dilakukan dalam bulan yang lalu.

    - Meneruskan informasi / instruksi / petunjuk dari atasan untuk diketahui dan

    dilaksanakan bersama.

    b. Bimbingan teknis dan supervisi

    Selain pertemuan berkala dengan staf Puskesmas yang dilakukan di Puskesmas,Kepala Puskesmas perlu juga datang untuk melihat dan memberi bimbingan

    kepada staf Puskesmas secara berkala di tempat mereka bekerja di Puskesmas,

    Puskesmas Perawatan, Puskesmas Pembantu, di lapangan maupun di rumah

    penduduk dalam rangka kunjungan rumah. Hal ini penting sekali dilakukan secara

    teratur untuk memelihara disiplin kerja staf Puskesmas dalam melaksanakan tugas.

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    21/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 18

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    Dalam kunjungan ini dimanfaatkan pula untuk meningkatkan sistem rujukan

    (referral system) dimana konsultasi dari staf Puskesmas dapat dilakukan di tempat

    mereka bekerja, disamping melimpahkan pengetahuan dan ketrampilan kepada

    staf Puskesmas berdasarkan referensi terkini dan dapat dipertanggung jawabkan.

    c. Hubungan kerja antar instansi tingat Kecamatan

    Camat meerupakan koordinator dari semua instansi / dinas di tingkat Kecamatan,

    Kepala puskesmas bertanggung jawab secara teknis kesehatan dan administratif

    kepada Dokabu / Kepala Dinas kesehatan Dati II. Hubungan dengan Camat adalah

    hubungan koordinasi, namun demikian tanggung jawab secara moril dokter Kepala

    Puskesmas terhadap Camat tetap ada.

    Hubungan kerja sama yang baik perlu dipupuk antara Puskesmas dengan semua

    instansi di tingkat Kecamatan. Kepala Puskesmas harus secara aktif mencari

    hubungan kerjasama dengan instansi-instansi di tingkat Kecamatan.

    Usaha kesehatan tidak dapat berjalan sendiri dan peerlu kerjasama dengan

    instansi lain. Pertemuan berkala antar instansi tingkat Kecamatan perlu diadakan di

    bawah koordinasi Camat.

    d. Dokter Puskesmas sebagai penggerak pembangunan di wilayah kerjanya

    Disamping hubungan langsung antara dokter Kepala puskesmas dan staf dengan

    anggota masyarakat sebagai pengunjung Puskesmas dalam rangka pemeriksaan,

    pengobatan dan penyuluhan kesehatan, perlu pula dilakukan hubungan kerja sama

    dengan masyarakat dalam rangka membantu masyarakat agar dapat menolong diri

    mereka sendiri dalam bidang kesehatan. Khususnya dengan pemuka masyarakat

    dalam rangka memperbaiki nasib mereka, baik dalam ruang lingkup kesehatan

    maupun dalam hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan sesuai kebutuhan

    masyarakat.

    Seringkali masyarakat belum dapat mengenal masalah yang mereka hadapi, dan

    belum bisa menentukan prioritas masalah yang perlu ditanggulangi. Dokter KepalaPuskesmas beserta segenap staf bekerja sama dengan instansi-instansi terkait,

    perlu memberi bimbingan kepada masyarakat untuk mengenal masalahnya dan

    menentukan prioritas masalah yang perlu ditanggulangi sesuai kemampuan

    swadaya mereka sendiri.

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    22/23

    Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 19

    Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda

    Untuk itu perlu dilakukan pertemuan-pertemuan, baik secara individu dengan para

    pemuka masyarakat amupun secara kelompok. Pertemuan ini biasanya dilakukan

    di luar jam kerja, pada sore atau malam hari. Bila diperlukan latihan, maka Kepala

    Puskesmas dan segenap stafnya harus dapat melayaninya.

    3. Dokter Kepala Puskesmas sebagai Tenaga Ahli Pendamping Camat

    Program Pemerintah saat ini baru bisa menempatkan dokter Puskesmas sebagai

    seorang sarjana secara merata di Kecamatan-kecamatan. Dengan sendirinya harapan

    dari seluruh masyarakat Kecamatan adalah mendapatkan manfaat dari keahliannya

    dalam bidang kesehatan masyarakat maupun pandangan dan cara berpikir yang luas

    dan kreatif dari seorang sarjana. Maka peranan dokter Puskesmas di Kecamatan

    disamping sebagai Pimpinan Puskesmas, juga merupakan tenaga ahli dan

    pendamping Camat.

    ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    ! " #

    #

    ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    [email protected]

  • 7/23/2019 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR

    23/23

    9/12/2006Manajemen Kesehatan : Seri Pedoman Kerja Puskesmas 20

    P e n u t u p

    Demikian uraian Sistem Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas, yang merupakan bagian

    dari Manajemen Kesehatan. Perlu diingat bahwa Puskesmas adalah garda terdepan yang

    melaksanakan pelayanan kesehatan secara komprehensif, namun dalam kenyataannya

    sampai saat ini belum banyak Puskesmas yang dapat memerankan dan bahkan

    mengembangkan dirinya menjadi institusi Pelayanan Kesehatan yang representatif, yang

    dapat memberikan manfaat secara optimal kepada masyarakat.

    Dengan bergesernya sistem pemerintahan dari sentralisasi menuju desentralisasi belumlah

    menunjukkan tanda-tanda modernisasi Puskesmas sebagai garda terdepan.

    Melalui pesan moral dalam mata kuliah ini, diharapkan para dokter lulusan PSKU

    Universitas Mulawarman Samarinda dapat menjadi pioner untuk memperjuangkan performa

    Puskesmas, sehingga Puskesmas tidak lagi terkesan kumuh, apa adanya, dan berbagai

    kekurangan lainnya. Sudah saatnya Puskesmas sebagai garda terdepan pelayanan

    kesehatan mendapatkan perhatian yang serius dari para Kepala Daerah agar masyarakat

    yang sebagian besar kalangan bawah dapat pula menikmati layanan yang berkualitas

    dengan biaya terjangkau.

    Parameter mutu tidak hanya monopoli milik jajaran Kesehatan, tetapi diperlukan kepekaan

    para pimpinan jajaran kesehatan untuk lebih mengedepankan kepentingan masyarakat di

    atas kepentingan lainnya sesuai dengan sumpah seorang dokter.

    Kiranya tidak berlebihan harapan luhur ini dibebankan kepada para mahasiswa Kedokteran

    khususnya mahasiswa PSKU Unmul yang nantinya bertugas di tengah masyarakat.

    Semoga langkah kita senantiasa mendapatkan limpahan rahmat dan ridho-Nya. Amin.

    Samarinda, last up date 2 September 2006

    dr. H. Hatmoko

    Staf Pengajar Lab IKM PSKU Unmul

    Visit my blog in:

    http://masmoki.blogspot.com

    http://cakmoki.blogonfly.com

    http://cakmoki.blogspirit.com

    .. please search in www.google.com . cakmoki or cak moki or moki thanks