163
PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

  • Upload
    lamanh

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

PROFIL KESEHATAN

KOTA BATU

TAHUN 2014

Page 2: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

1

BBAABB II

PPEENNDDAAHHUULLUUAANN

I.1. Latar Belakang

Undang – Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,

pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas

ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan

kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi

– tingginya. Selain itu pasal 168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan

upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang

dilakukan melalui system informasi dan melalui kerjasama lintas sektor dengan

ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan

pada pasal 169 disebutkan pemerintah memberikan kemudahan kepada

masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam

upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Salah satu keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah

Profil Kesehatan, yang merupakan salah satu paket penyajian data/informasi

kesehatan yang relatif lengkap, berisi data/informasi derajat kesehatan, upaya

kesehatan, sumber daya kesehatan dan data/informasi yang terkait lainnya yang

terbit setiap tahun.

Profil Kesehatan Kota Batu merupakan salah satu sarana yang dapat

digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap

pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari

penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, dan

pencapaian target indikator Millenium Development Goals bidang kesehatan,

serta berbagai upaya terkait dengan pembangunan kesehatan yang

diselenggarakan lintas sektor seperti Badan Pusat Statistik.

Pada akhirnya, Profil Kesehatan Kota Batu diharapkan dapat bermanfaat bagi

pemerintah Kota Batu untuk mengadakan evaluasi program pembangunan

kesehatan di wilayahnya.

Page 3: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

2

I.2. Sistematika Penyajian

Untuk lebih menggambarkan situasi derajat kesehatan, peningkatan upaya

kesehatan dan sumber daya kesehatan di Kota Batu Tahun 2013, maka

diterbitkanlah Buku profil Kesehatan Kota Batu yang disusun dengan sistematika

sebagai berikut.

Bab I – Pendahuluan

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan profil kesehatan serta

sistematika penyajiannya.

Bab II – Gambaran Umum

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kota Batu. Selain uraian tentang

letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya

missal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.

Bab III – Situasi Derajat Kesehatan Masyarakat

Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka

kesakitan dan angka status gizi masyarakat.

Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan

rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan

kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan

kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.

Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir

indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta

upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kota Batu.

Bab V – Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan

kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.

Page 4: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

3

Bab VI – Kesimpulan

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan

ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Batu.di tahun 2013. Selain

keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-

hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan

kesehatan.

Lampiran

Pada lampiran ini berisi tabel resume/angka pencapaian Kota Batu dan 81 tabel

data kesehatan dan yang terkait kesehatan yang responsif gender.

Page 5: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

4

BBAABB IIII

GGAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM

Kota Batu adalah kota yang baru terbentuk pada tahun 2001 sebagai pemekaran

dari Kabupaten Malang. Sebelumnya wilayah Kota Batu merupakan bagian dari Sub

Satuan Wilayah Pengembangan 1 (SSWP 1) Malang Utara. Sebagai Kota yang baru

terbentuk, Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya untuk mampu melakukan

perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan

secara mandiri sehingga masyarakat di wilayah ini semakin rneningkat

kesejahterannya.

II.1. Kondisi Geografis, Administratif dan Informasi Umum Lainnya

Wilayah kota ini berada di ketinggian

680-1.200 meter dari permukaan laut

dan diapit oleh 3 buah gunung yang telah

dikenal yaitu Gunung Panderman (2010

meter), Gunung Arjuna (3339 meter),

Gunung Welirang (3156 meter). Kodisi

topografi yang bergunung-gunung dan

berbukit-bukit menjadikan Kota Batu

bersuhu udara rata-rata 15-19 derajat

Celsius.. Secara umum, Kota Batu

terbagi menjadi dua bagian utama yaitu

daerah lereng/ bukit dan daerah dataran. Luas wilayah Kota Batu secara

keseluruhan adalah sekitar 19.908,72 Ha atau sekitar 0,42% dari luas wilayah

Jawa Timur.

Kondisi topografi pegunungan dan perbukitan tersebut menjadikan Kota Batu

terkenal sebagai daerah dingin. Selain potensi wisata alam, Kota Batu juga

memiliki potensi besar di bidang pertanian dan agroindustri.

Ditinjau dari letak astronomi, Kota Batu terletak diantara 122° 17’ - 122° 57’ Bujur

Timur dan 7° 44’ - 8° 26’ Lintang Selatan.

Page 6: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

5

Adapun batas-batas wilayah Kota Batu adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan

Sebelah Timur : Kabupaten Malang

Sebelah Selatan : Kabupaten Malang dan Blitar

Sebelah Barat : Kabupaten Malang

Secara administratif, Kota Batu dibagi menjadi 3 (tiga) Kecamatan yaitu

Kecamatan Batu, Kecamatan Junrejo dan Kecamatan Bumiaji yang terinci

dalam 20 Desa, 4 Kelurahan, 226 RW dan 1.059 RT. Luas wilayah Kota Batu

19.908,72 Ha (199,08 km²), yang meliputi Kecamatan Batu seluas 4.545,81 Ha

(45,45 km²), Kecamatan Junrejo seluas 2.565,02 Ha (25,65 km²) dan

Kecamatan Bumiaji seluas 12.797,89 Ha (127,97 km²). Jumlah penduduk Kota

Batu pada tahun 2001 yaitu 168.155 jiwa dan 214.321 jiwa pada tahun 2011.

Kepadatan penduduk Kota Batu mencapai 1076 jiwa/km².

Kota Batu mengikuti perubahan putaran 2 iklim seperti halnya daerah lain di

Indonesia, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada tahun 2013, hujan

terjadi hampir setiap bulan kecuali pada bulan September. Rata – rata curah

hujan pada tahun 2013 yang tercatat pada pengamatan yang dilakukan oleh

Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Karangploso

mencapai rata rata 193,89 mm/bulan dengan jumlah hari hujan sebanyak 165

hari. Dan rata- rata kelembapan udara tertinggi terjadi pada bulan Desember

yaitu sebesar 86 persen.

II.2. Kondisi Kependudukan

Menurut data Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Timur Tahun 2014 jumlah

penduduk Kota Batu Tahun 2014 sebanyak 199.092 jiwa, dengan penduduk

laki – laki sebanyak 99.984 jiwa (50,2%) dan penduduk perempuan sebanyak

99.108 jiwa (49,8%). Sehingga didapatkan rasio jenis kelamin sebesar 100,88

per 100 penduduk perempuan, yang berarti setiap 100 penduduk perempuan

ada sekitar 100 penduduk laki – laki. Hal ini menandakan komposisi antara

jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kota Batu berimbang.

Page 7: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

6

Gambar 2.1 Komposisi Penduduk Laki-Laki dan Perempuan

per Kecamatan di Kota Batu Tahun 2014

Pada grafik di atas nampak bahwa jumlah penduduk Kota Batu terbesar berada

di Kecamatan Batu dan yang paling jarang penduduknya adalah di wilayah

Kecamatan Junrejo.

Gambar 2.2

Piramida Penduduk Kota Batu Tahun 2014

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

90000

100000

Laki-laki Perempuan Total

4605545651

91706

29274 29019

58293

2465524438

49093

Batu

Bumiaji

Junrejo

06 04 02 00 02 04 06

0 - 45 - 9

10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 6465 - 6970 - 74

75+

Perempuan

Laki-laki

Page 8: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

7

Piramida penduduk di Kota Batu pada tahun 2014 menunjukkan struktur

penduduk di Kota Batu adalah penduduk stasioner dengan ciri-ciri sebagai

berikut :

a) Penduduk pada setiap kelompok umur hampir sama,

b) Tingkat kelahiran rendah,

c) Tingkat kematian rendah,

d) Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat.

Sebagian besar penduduk Kota Batu dengan jenis kelamin laki – laki berada

pada golongan umur 15 – 19 tahun. Sedangkan untuk jenis kelamin perempuan

sebagian besar berada pada golongan umur 30 – 34 tahun. Jumlah rumah

tangga sebanyak 44.556. Jadi rata – rata jumlah anggota keluarga adalah 4 jiwa

untuk setiap rumah tangga.

Kepadatan penduduk di Kota Batu rerata 1000 orang per Km² dengan wilayah

kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Batu yaitu

sebesar 2017 jiwa per Km². Sedangkan kecamatan dengan kepadatan

penduduk terendah adalah Kecamatan Bumiaji yaitu sebesar 455 jiwa per Km².

Berdasarkan jumlah penduduk menurut kelompok umur, angka beban

tanggungan (dependency ratio) penduduk Kota Batu pada tahun 2014 sebesar

44%. Berarti pada tahun 2014 setiap 100 penduduk usia produktif (usia 15-64

tahun) harus menanggung beban hidup sekitar 44 penduduk usia belum

produktif (0–14 tahun) dan usia tidak produktif (65 tahun ke atas).

II.3. Situasi Perekonomian

Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi yang

diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro, biasanya dilihat

dari pertumbuhan angka Produk Domestik Regional Bruto, baik atas dasar

harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Produk Domestik Regional

Bruto didefinisikan sebagai total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi

dalam wilayah tertentu dan dalam waktu tertentu (satu tahun).

Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dari PDRB atas dasar harga konstan 2000.

Sehingga pertumbuhan ini sudah tidak dipengaruhi factor harga atau dengan

kata lain benar – benar murni disebabkan oleh kenaikan produksi sektor

pendukungnya. Pada tahun 2013, kondisi perekonomian Kota Batu masih

menunjukkan kestabilan seperti pada tahun sebelumnya meskipun

Page 9: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

8

dipertengahan tahun terjadi kenaikan harga bbm, hal ini ditandai dengan laju

inflasi yang tidak terlalu tinggi meskipun beberapa komoditi mengalami

kenaikan harga sebagai akibat kenaikan harga bbm.

Pertumbuhan ekonomi Kota Batu tahun 2013 mencapai 8,20 persen.

Pertumbuhan ekonomi Kota Batu digerakkan oleh semua sektor dimana yang

paling tinggi pertumbuhannya adalah sektor kon struksi yang mencapai 13,79

sedikit mengalam peningkatan di bandingkan tahun 2012. Sedangkan

pertumbuhan yang paling kecil di alami sektor pertambangan dan penggalian

yaitu sebesar 4,6 persen. Hal ini terjadi karena sumber daya alam yang bisa di

ambil hanya sirtu yaitu pasir dan batu yang lokasinya di sepanjang Sungai

Brantas yang melintasi Kota Batu . Sektor -sektor lain pertumbuhannya berkisar

antara 7-9 persen . Tingginya pertumbuhan ekonomi di Kota batu akibat dari

efek berganda dicanangkannya Kota Batu sebagai Kota Wisata setelah Bali

dan Jogya.

II.4. Pendidikan

Pendidikan di Kota Batu sangat memadai dari segi jumlah sekolah, jumlah guru

dan angka partisipasi sekolah penduduknya. Gambaran nyata mengenai jumlah

sekolah, guru dan murid pada tahun 2013 untuk jenjang pendidikan dasar

sampai menengah dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.1 Komposisi Murid, Guru, dan Sekolah Mulai SD sampai dengan SMA dan yang sederajat

di Kota Batu Tahun 2013

NO KECAMATAN

SD & MI SMP & MTs SMA, SMK & MA

SE

KO

LA

H

MU

RID

GU

RU

SE

KO

LA

H

MU

RID

GU

RU

SE

KO

LA

H

MU

RID

GU

RU

1 BATU 42 9.651 466 19 6.365 483 18 5.706 564

2 JUNREJO 21 4.372 264 5 1.733 148 6 1.050 144

3 BUMIAJI 26 4.845 379 7 1.535 142 3 695 95

JUMLAH KOTA BATU

89 18.868 1109 31 9.633 773 27 7.451 803

Sumber : Kota Batu Dalam Angka Tahun 2014

Page 10: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

9

Dari data diatas, nampak bahwa jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam

pendidikan cukup tinggi dengan diimbangi oleh memadainya jumlah sekolah

dan guru di Kota Batu. Hanya saja jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam

pendidikan menurun seiring dengan ketinggian jenjang pendidikan. Keadaan ini

perlu mendapatkan perhatian khusus untuk dicari penyebabnya apakah karena

kecenderungan masyarakat untuk mengenyam pendidikan menengah di luar

Kota Batu ataukah karena masih rendahnya kesadaran masyarakat akan

pentingnya pendidikan dasar 12 tahun.

II.5. Agama

Sebagian besar penduduk Kota Batu memeluk agama Islam yaitu sejumlah

94,34%. Berikutnya agama Kristen 3,53%, agama Katolik 1,45%, agama

Buddha 0,32% dan agama Hindu 0,20%.

Sarana yang dimiliki untuk menunjang kehidupan beragama terlihat dari

banyaknya sarana ibadah. Jumlah masjid dan langgar yang berada di Kota Batu

masing-masing sebesar 154 dan 503 buah. Berikutnya gereja 30 buah, vihara 6

buah dan Pura 2 buah.

II.6. Situasi Pertanian, Industri, Perdagangan, Transportasi dan Pariwisata

Kota Batu merupakan kota pariwisata dengan basis pertanian. Penduduk Kota

Batu hampir sebagian besar bermata pencaharian utama sebagai petani. Oleh

karena itu menjadi suatu keharusan bagi Pemerintah Daerah Kota Batu untuk

memprioritaskan sektor pertanian dan pariwisata dalam pembanguan ekonomi

dan wilayah. Sektor Pertanian merupakan sektor unggulan yang diharapkan

dapat bersinergi dengan pertumbuhan sektor lainnya seperti pariwisata,

perdagangan dan industri.

Tahun 2013 luas lahan panen untuk Padi Sawah sebesar 846 Ha, jauh lebih

besar dibandingkan luas panen padi ladang sebesar 17 Ha. Dari total luas

panen sebesar 863 Ha tersebut menghasilkan produksi Padi sebesar 5.523,2

Ton atau rata-rata per Ha sekitar 6,4 Ton Padi Sawah/Ladang

Sementara itu, pada sub sektor peternakan di Kota Batu terdapat penurunan

populasi ternak sapi dan kelinci. Dibandingkan dua tahun sebelumnya, jumlah

ternak ayam pedaging mengalami peningkatan. Sedangkan populasi ternak

Page 11: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

10

unggas yang terkecil adalah jenis itik dan entog. Namun demikian pada Tahun

2013, populasinya mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan

Tahun 2011 dan 2012. Dibandingkan data tahun 2012, untuk produksi daging

dan susu, mengalami penurunan masing-masing sekitar 261 ton daging dan

sekitar 1.827.000 liter untuk produksi susu.

Kota Batu merupakan salah satu daerah yang kurang cocok untuk dijadikan

daerah kawasan industri mengingat kondisi geografisnya yang kurang

mendukung. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Timur,

keberadaan kawasan industri akan mempengaruhi kelestarian lingkungan Kota

Batu. Namun bukan berarti industry besar / sedang, kecil dan kerajinan rumah

tangga tidak diberdayakan, karena kontribusinya yang cukup signifikan dalam

membentuk PDRB Kota Batu

Pada tahun 2013 profil industry di Batu cenderung masih didominasi oleh

industry formal. Dominasi tersebut dapat dilihat dari persentase jumlah industry

formal yang mencapai lebih dari 70 persen. Industri formal di Kota Batu pada

Tahun 2013 mampu menyerap 255 tenaga kerja dengan total investasi yang

ditanam mencapai 2,6 milyar.

Perhubungan merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup

strategis dalam pembangunan. Pembangunan infrastruktur berupa jalan sangat

penting dalam rangka meningkatkan mobilisasi penduduk dan barang serta

meningkatnya perekonomian masyarakat di suatu wilayah. Pada Tahun 2013

sekitar 21,67 persen termasuk dalam kondisi baik, 49,77 persen kategori

sedang , 18,19 persen rusak ringan dan sisanya masuk kategori rusak berat.

Konsep Kota Batu sebagai Kota Wisata rupanya telah memberikan dampak dari

segi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Batu, karena pariwisata berhasil

mendongkrak kegiatan perekonomian di sektor lainnya. Jumlah pengunjung

daya tarik wisata di Kota Batu Tahun 2013 adalah sebesar 1.881.446. Angka ini

mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 sebesar 1.603.441

pengunjung.

Page 12: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

11

BBAABB IIIIII

SSIITTUUAASSII DDEERRAAJJAATT KKEESSEEHHAATTAANN

Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat terdapat beberapa indikator yang

dapat digunakan. Indikator – indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam

kondisi angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi. Pada bagian ini derajat

kesehatan masyarakat di Kota Batu digambarkan melalui Angka Kematian Ibu (AKI),

Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), angka kesakitan dari

beberapa penyakit dan status gizi pada balita.

Derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor –

faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan

kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga

dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor

lainnya.

III.1. Mortalitas

Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat

tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun

sebab lainnya. Angka kematian yang disajikan pada bab ini yaitu Angka

Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita

(AKABA).

III.1.1. Angka Kematian Ibu

Kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42

hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan, yakni

kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau penanganannya, tetapi

bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan dan terjatuh per 100.000

kelahiran hidup.

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah salah satu indikator untuk melihat derajat

kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target

yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5

Page 13: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

12

yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai

tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu.

Berdasarkan data Jawa Timur Dalam Angka, pada Tahun 2013 angka

kematian ibu adalah sebesar 97,39 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini

mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Angka Kematian Ibu

(AKI) di provinsi Jawa Timur sudah berada di bawah target Millenium

Development Goals (MDGs) 2015, sebesar 102 kematian ibu per 100.000

kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu dapat dibedakan menjadi dua yaitu

penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung

merupakan aspek medis yang harus ditangani oleh tenaga kesehatan. Kasus

– kasus tersebut antara lain pendarahan, eklamsia, partus lama, komplikasi

aborsi dan infeksi ( Kementerian Kesehatan RI, 2009 ). Penyebab kematian

langsung ibu di Jawa Timur pada Tahun 2013 adalah pendarahan (21,81%),

Pre Eklamsi / Eklamsi (36,29%), Jantung (12,93%), Infeksi (6,07%), dan lain –

lain (22,90%).

Penyebab kematian ibu tidak langsung adalah aspek Non medis yang

merupakan penyebab mendasar antara lain status perempuan dalam

keluarga, keberadaan anak, sosial budaya, pendidikan, sosial ekonomi, dan

geografis daerah.

Data angka kematian ibu di Kota Batu bisa dilihat pada grafik di bawah ini:

2010 2011 2012 2013 2014

Angka Kematian Ibu 97.06 134.5 107.33 30.2 31

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Gambar 3.1 Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup Kota Batu

Tahun 2010-2014

Page 14: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

13

Angka kematian ibu di Kota Batu dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun

2011 cenderung mengalami kenaikan. Namun angka kematian Ibu di Kota

Batu sejak tahun 2012 perlahan mengalami penurunan yang signifikan. Angka

ini juga telah sesuai dengan target MDG’s. Kasus kematian ibu di Kota Batu

pada tahun 2014 sebesar 1 kasus dari 3.226 kelahiran hidup yang terjadi

pada masa nifas yang disebabkan hipertensi dalam kehamilan.

III.1.2. Angka Kematian Neonatal, Bayi dan Balita

Kematian neonatal adalah kematian yang terjadi pada bayi usia sampai

dengan 28 hari. Sedangkan angka kematian bayi adalah kematian yang

terjadi pada bayi usia 0-11 bulan (termasuk neonatal). AKB menggambarkan

tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor

penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil,

tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial

ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan di

wilayah tersebut rendah.

Menurut data BPS Propinsi Jawa Timur, angka kematian bayi di Jawa Timur

terus menunjukkan penurunan, tahun 2009 sebesar 31,41/1000, tahun 2010

menjadi 29,99, tahun 2011 menjadi 29,24/1000, tahun 2012 menjadi

28,31/1000, dan tahun 2013 menjadi 27,23/1000. Namun, keadaan ini masih

jauh dari angka target MDG’s tahun 2015 sebesar 23 per 1000 kelahiran

hidup.

Di Kota Batu, kematian neonatal pada Tahun 2014 adalah sebesar 2/1000

kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi lima tahun terakhir terus

menunjukkan penurunan. Dimana pada tahun 2014 Angka Kematian Bayi

adalah 3 per 1000 kelahiran hidup. Angka tersebut sudah melampaui target

MDG’s dan penurunan AKB ini mengindikasikan peningkatan derajat

kesehatan masyarakat sebagai salah satu wujud keberhasilan pembangunan

di bidang kesehatan, khususnya di Kota Batu.

Page 15: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

14

0

2

4

6

8

10

12

2010 2011 2012 2013 2014

Gambar 3.2 Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup

Kota Batu Tahun 2010 - 2014

Angka Kematian Bayi per 1000 LH

Kematian bayi di Kota Batu sebagian besar diakibatkan karena Berat Badan

Lahir Rendah dan kelainan bawaan. Bayi dengan BBLR lebih rentan

mengalami masalah kesehatan seperti asfiksia, gangguan nafas, suhu tubuh

rendah, kadar gula darah rendah, masalah pemberian ASI, infeksi, ikterik

(kadar bilirubin yang tinggi) dan masalah perdarahan. Seluruh hal tersebut

merupakan faktor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi

khususnya pada masa perinatal

Sedangkan, Angka Kematian Balita (AKABA) kematian yang terjadi pada

bayi/anak usia 0 - 59 bulan (bayi + anak balita), dinyatakan sebagai angka per

1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan

kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap

kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan.

Angka Kematian Balita di Kota Batu meningkat pada Tahun 2011 sebesar

11,8/1000 dan terus melaju turun hingga angka 5/1000 kelahiran hidup di

Tahun 2014. Angka Kematian Balita di Kota Batu dapat dilihat pada grafik

berikut ini

Page 16: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

15

.

Meski belum dapat menggambarkan keadaan dalam populasi penduduk Kota

Batu, tetapi angka ini setidaknya menunjukkan bahwa kematian balita di Kota

Batu berada pada angka yang telah melampaui target MDG’s sebesar 32 per

1000 kelahiran hidup. Laju kematian bayi dan balita di Kota Batu menunjukkan

penurunan yang sama, yang menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan

derajat kesehatan pada kelompok bayi dan anak balita di Kota Batu.

III.2. Morbiditas

Selain menghadapi transisi demografi, Indonesia juga menghadapi transisi

epidemiologi yang menyebabkan beban ganda. Di satu sisi, kasus gizi kurang

serta penyakit-penyakit infeksi, baik re-emerging maupun new-emerging

disease masih tinggi. Namun di sisi lain, penyakit degeneratif, gizi lebih dan

gangguan kesehatan akibat kecelakaan juga meningkat. Masalah perilaku tidak

sehat juga menjadi faktor utama yang harus dirubah terlebih dahulu agar beban

ganda masalah kesehatan teratasi.

Angka kesakitan (Morbiditas) pada penduduk berasal dari community based

data yang diperoleh melalui pengamatan (surveilans epidemiologi) dan data

sekunder yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem

pencatatan dan pelaporan rutin serta insidentil. Berikut ini akan diuraikan situasi

beberapa penyakit menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk

2010 2011 2012 2013 2014

Angka kematian Balita 0.97 11.8 10.73 7.7 5

Gambar3.3 Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup Kota Batu Tahun 2010 - 2014

Angka kematian Balita

Page 17: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

16

penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit

yang memiliki potensi untuk menjadi Kejadian Luar Biasa ( KLB )

III.2.1. Pola 15 Penyakit Terbanyak

Pola 15 penyakit terbanyak di Kota Batu pada tahun 2014 dapat dilihat di tabel

di bawah ini.

Tabel 3.1 Lima Belas Penyakit Terbanyak di Pelayanan Kesehatan Dasar

Kota Batu Tahun 2014

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH

1 ISPA 18.622

2 HIPERTENSI 7.654

3 GASTRITIS 4.316

4 COMMON COLD 3.889

5 INFLUENZA 2.439

6 DIARE 2.910

7 PULPITIS 1.966

8 PENYAKIT PULPA DAN JARINGAN PERIAPIKAL 2.240

9 GINGGIVITIS 1.370

10 PENYAKIT RONGGA MULUT, KEL. LUDAH, DAN RAHANG 1.178

11 KELAINAN DENTO FASIAL TERMASUK MALOKLUSI 1.328

12 FARINGITIS 1.727

13 DM 1.307

14 KARIES GIGI 1.056

15 GINGGIVITIS DAN JARINGAN PERIODENTAL 1.000

Dari tampilan tabel III.1, nampak bahwa kasus ISPA masih menduduki tempat

pertama jumlah kasus penyakit yang dilayani di fasilitas pelayanan kesehatan

dasar (Puskesmas) diikuti dengan penyakit hipertensi. Dari data tersebut,

penyakit yang tergolong penyakit menular adalah ISPA, influenza, diare dan

common cold sedangkan lainnya termasuk dalam jenis penyakit degeneratif.

Page 18: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

17

Hal ini menggambarkan adanya beban ganda dalam penanganan masalah

kesehatan masyarakat di Kota Batu, dimana penyakit menular kasusnya masih

tinggi, namun penyakit-penyakit degeneratif juga meningkat. Perlu diingat

bahwa hipertensi merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit-

penyakit kardiovaskuler lain dan seringkali kejadian penyakitnya dipengaruhi

oleh gaya hidup atau perilaku yang tidak sehat.

III.2.2. Penyakit Menular

a. Tuberkulosis Paru

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi

bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui

droplet dari orang terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria, HIV/AIDS,

Tuberkulosis menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi

komitmen global dalam MDG’s.

Tingkat prevalensi penderita TBC di Indonesia Tahun 2013 adalah 297 per

100.000 penduduk dengan kasus baru setiap tahun mencapai 460.000

kasus. Dengan demikian, total kasus hingga 2013 mencapai sekitar

800.000-900.000 kasus..

Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case

Notification Rate (CNR) yaitu angka yang menunjukkan jumlah pasien TB

yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk pada satu periode

di suatu wilayah tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan serial akan

menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari tahun ke tahun di

wilayah tersebut. Angka ini berguna untuk menunjukkan kecenderungan

(trend) meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada wilayah

tersebut.

Pada Tahun 2013, CNR di Propinsi Jawa Timur adalah sebesar 107,05%

Propinsi Jawa Timur adalah propinsi dengan jumlah kasus TB Paru yang

besar. Jawa Timur menjalankan strategi DOTS (Directly Observed

Treatment Short Course) guna menekan jumlah kasus TB. Dengan strategi

ini, Success Rate (SR) penderita TB BTA Positif di Jawa Timur pada tahun

2012 sudah mencapai 89,94 %.

Page 19: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

18

Sementara itu, persentase CNR seluruh kasus TB dan Success Rate Kota

Batu yang didata selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada gambar

berikut ini.

Pada Gambar 3.4 terlihat perkembangan CNR Kota Batu yang terus

mengalami peningkatan selama tiga tahun terakhir. Angka keberhasilan

pengobatan juga terus mengalami peningkatan hingga mencapai 80,33 %

di Tahun 2014. WHO menetapkan standar angka keberhasilan pengobatan

sebesar 85%, dengan demikian Kota Batu masih belum mencapai standar

tersebut. Hal ini dikarenakan banyak pasien yang drop out saat

pengobatan. Maka untuk selanjutnya perlu peningkatan peran aktif tenaga

kesehatan dalam menjalankan proses komunikasi, informasi dan edukasi

kepada pasien TB Paru dan keluarganya serta meningkatkan peran PMO

dalam rangka meningkatkan angka keberhasilan pengobatan.

b. HIV/AIDS

HIV / AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi

Human Immunodeficiency Virus yang menyerang system kekebalan tubuh.

Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan

74.95

77.68

88.4

65.09

52.44

80.33

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

65

70

75

80

85

90

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Gambar 3.4 Perkembangan Persentase CNR seluruh kasus dan Success Rate TB

Kota Batu Tahun 2012-2014

Case Notification Rate Success Rate

Page 20: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

19

tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit

lain.

Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan

sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada si masyarakat dapat

diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling, and

Testing (VCT), sero survey, dan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku

(STBP)

Data dari Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan RI

menyebutkan jumlah kasus baru HIV positif pada tahun 2013 sebesar

29.037 kasus mengalami peningkatan sebesar 35% dari tahun 2012 yang

hanya 21.511 kasus. Proporsi kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada

kelompok umur 30-39 tahun (26,0%), disusul kelompok umur 20-29 tahun

(25,3%) dan kelompok umur 40-49 tahun (11,6%).

Pada tahun 2012, Propinsi Jawa Timur berada pada urutan ketiga propinsi

dengan jumlah HIV tertinggi di Indonesia. Untuk wilayah Kota Batu,

perkembangan penyakit HIV/AIDS berjalan seiring dengan peningkatan

mobilitas penduduk dan ditunjang dengan wilayah Kota Batu sebagai

daerah wisata. Secara kumulatif sejak tahun 2003 sampai dengan 2014 di

wilayah Kota Batu tercatat 140 kasus HIV/AIDS. Dari jumlah tersebut,

seluruh penderita telah mendapatkan penanganan medis.

Jumlah kasus ini bisa jadi belum dapat menggambarkan kondisi

sebenarnya di masyarakat, hal ini dikarenakan keterbatasan data yang ada.

Selain itu, akses ke kelompok beresiko tinggi juga tidak mudah dilakukan

sehingga upaya pencegahan, pengendalian maupun pengobatan tidak

mudah dilakukan. Penemuan kasus HIV / AIDS di Kota Batu per tahun

selama lima tahun terakhir dapat diamati pada grafik berikut :

Page 21: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

20

Data pada grafik diatas menunjukkan peningkatan secara signifikan jumlah

penderita HIV/ AIDS di wilayah Kota Batu selama tujuh tahun terakhir dan

mengalami sempat mengalami penurunan pada tahun 2012 lalu meningkat

kembali di tahun 2013 dan semakin meningkat pada tahun 2014. Data

penemuan kasus tersebut berasal dari laporan surveilans aktif rumah sakit.

Pelan namun pasti, masalah ini akan terus bergulir, kecuali dilakukan

langkah pencegahan yang tepat. Karena permasalahan pokok penyebaran

2023

9

15

25

20

23

9

15

25

2010 2011 2012 2013 2014

Gambar 3.5Penemuan & Penanganan Kasus HIV/ AIDS

di Kota Batu Tahun 2010-2014

Jml Penderita Jml Penderita Ditangani Poly. (Jml Penderita)

20

23

9

15

25

12 13

8

11

25

11

64 4 5

0

5

10

15

20

25

30

2010 2011 2012 2013 2014

Gambar 3. 6 Jumlah Penemuan Kasus HIV, AIDS dan Jumlah Kematian

Tahun 2010-2014

HIV + AIDS AIDS MATI

Page 22: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

21

penyakit ini ada pada perilaku yang tidak sehat, maka sekali lagi program

promosi kesehatan menjadi ujung tombak penyampaian informasi dan

pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar terjadi perubahan perilaku

kearah yang lebih positif.

c. Pneumonia

Pneumonia adalah penyakit yang disebabkan kuman pneumococcus,

staphylococcus, streptococcus dan virus. Gejala penyakit pneumonia yaitu

menggigil, demam, sakit kepala, batuk, mengeluarkan dahak dan sesak

nafas. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak – anak usia

kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun dan orang yang memiliki

masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).

Deteksi kasus dan pengobatan sedini mungkin mengurangi kasus yang

harus dirujuk, menghemat waktu dan biaya keluarga. Selain itu perlu

dilaksanakan tatalaksana standar yang mengajarkan agar tenaga

kesehatan memfokuskan perhatian pada pernafasan anak dan bukan pada

keparahan batuknya maupun ada tidaknya demam. Penatalaksanaan

standar pada pneumonia bisa mencegah 40% dari kematian pneumonia.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini yaitu

dengan meningkatkan penemuan pneumonia pada balita. Perkiraan kasus

pneumonia pada balita di suatu wilayah sebesar 10% dari jumlah balita di

wilayah tersebut. Untuk cakupan penemuan pneumonia balita mulai tahun

2011 sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Page 23: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

22

Gambar 3.7 Data Temuan Kasus Pneumonia Balita di Kota Batu

Tahun 2011 - 2014

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi kenaikan penemuan

kasus yang signifikan dari 10 kasus di tahun 2011, 79 kasus di tahun 2012,

170 kasus di 2013 hingga 262 kasus di tahun 2014. Namun angka ini masih

16,4% dari target sebesar 1.599. Peningkatan temuan kasus pneumonia

dari tahun ke tahun ini menandakan bahwa petugas kesehatan sudah mulai

melaksanakan tatalaksana standar pneumonia dengan baik. Hal ini turut

didukung oleh terpenuhinya kebutuhan logistik (ARI timer) sebagai salah

satu alat untuk mendiagnosa pneumonia.

Untuk lebih meningkatkan temuan kasus agar dapat memenuhi target pada

tahun mendatang, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi yang

berkesinambungan serta refreshing teknis pada petugas di poli rawat jalan

dan poli rawat inap Puskesmas dan peningkatan kerjasama dengan fasilitas

pelayanan kesehatan swasta yang juga melakukan kontak dengan pasien

pneumonia.

10

79

170

262

0

50

100

150

200

250

300

2011 2012 2013 2014

jumlah kasus pneumonia

Page 24: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

23

d. Kusta

Penyakit Kusta disebut juga sebagai penyakit Lepra atau penyakit Hansen

disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini mengalami

proses pembelahan cukup lama antara 2 – 3 minggu. Daya tahan hidup

kuman kusta mencapai 9 hari di luar tubuh manusia. Kuman kusta memiliki

masa inkubasi 2 – 5 tahun bahkan juga dapat memakan waktu lebih dari 5

tahun. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta

menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf,

anggota gerak dan mata.

Penemuan penderita baru pada Tahun 2013 di Jawa Timur adalah 4.132

orang. Dari angka tersebut, sebanyak 61 % nya berjenis kelamin laki – laki.

Persebaran penyakit kusta di Jawa Timur terfokus pada daerah pantai utara

pulau Jawa dan Madura. Begitu juga untuk penemuan kasus baru Kusta

cenderung pada kabupaten / kota di pesisir utara pulau Jawa dan Madura.

Kota Batu sendiri sangat sedikit menyumbangkan kasus kusta baru. Pada

tahun 2012, tidak ditemukan penderita kusta baru. Tahun 2013 ditemukan 1

kasus baru Kusta MB dan pada tahun 2014 ini tidak ditemukan kasus kusta

baru.

III.2.3. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

a. Campak

Campak adalah penyakit yang disebabkan virus Morbili, yang disebarkan

melalui droplet bersin / batuk dari penderita. Gejala awal dari penyakit ini

adalah demam, bercak kemerahan, batuk – pilek, mata merah

(conjunctivitis) yang kemudian menimbulkan ruam di seluruh tubuh.

Kasus campak di wilayah Kota Batu tahun 2011 sebanyak 43 kasus dengan

distribusi 24 kasus di kecamatan Batu, 2 kasus diwilayah kecamatan

Bumiaji dan 17 kasus di kecamatan Junrejo. Pada tahun 2012 jumlah kasus

campak sudah mulai menurun sebanyak 26 kasus , dengan distribusi 15

kasus di kecamatan Batu, 3 kasus di kecamatan Bumiaji dan 8 kasus di

kecamatan Junrejo. Pada tahun 2013 jumlah kasus campak mulai terjadi

peningkatan sebanyak 43 kasus sama dengan tahun 2011 dengan

distribusi 18 kasus di kecamatan Batu, 3 kasus diwilayah kecamatan

Bumiaji dan 22 kasus di kecamatan Junrejo. Tahun 2014 mulai ada

Page 25: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

24

penurunan kasus campak sebanyak 39 dengan distribusi di kecamatan

Batu sebanyak 18 kasus, kecamatan Bumiaji 1 kasus dan kecamatan

Junrejo sebanyak 20 kasus. Kasus campak selama empat tahun berturut-

turut mulai tahun 2011 sampai 2014 dapat diamati pada gambar berikut ;

Dari grafik diatas dapat dilihat pada Tahun 2013 kasus campak mengalami

peningkatan menjadi 43 kasus dimana capaian UCI pada tahun tersebut

hanya sebesar 79,16%. Sedangkan pada tahun 2014 terjadi penurunan

kasus campak dimana UCI pada Tahun 2014 adalah sebesar 87,50%.

Pelaksanaan Out Break Respon Imunization (ORI) di Desa Bumiaji

43

26

43

39

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

2011 2012 2013 2014

Gambar 3.8Kasus Campak di Wilayah Kota Batu Tahun 2011 - 2014

Page 26: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

25

b. Difteri

Difteri merupakan kasus “re-emerging disease” di Jawa Timur karena kasus

Difteri sebenarnya sudah menurun di tahun 1985, namun kembali

meningkat di tahun 2005 saat terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di

Kabupaten Bangkalan. Sejak saat itulah, penyebaran difteri semakin

meluas dan mencapai puncaknya pada tahun 2012 sebanyak 955 kasus

dengan 37 kematian.

Upaya yang dilakukan untuk menekan kasus difteri adalah dengan

melakukan imunisasi dasar pada bayi dengan vaksin Difteri-

Pertusis_tetanus dan Hepatitis B (DPT-HB). Vaksin tersebut diberikan 3

(tiga) kali yaitu pada umur 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Selain itu, karena

terjadi lonjakan kasus pada umur anak sekolah maka imunisasi tambahan

Tetanus Difteri (TD) juga diberikan pada anak Sekolah Dasar (SD) dan

sederajat kelas 4-6 serta Sekolah menengah Pertama (SMP).

Kasus difteri selama empat tahun berturut-turut mulai tahun 2011 sampai

2014 di Kota Batu dapat diamati pada gambar berikut ;

Kasus Difteri di Kota Batu mengalami lonjakan pada tahun 2012 hingga

mencapai 16 kasus. Pada tahun 2013 kasus difteri mengalami penurunan

yang cukup signifikan menjadi 3 kasus. Angka kejadian difteri kembali naik

menjadi 9 kasus di tahun 2014. Melihat keadaan ini, upaya penanganan

yang tepat dan cepat tentunya sangat diperlukan agar KLB difteri dapat

11

16

3

9

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

2011 2012 2013 2014

Gambar 3.9Kasus Difteri di Wilayah Kota Batu Tahun 2011 - 2014

Kasus Difteri

Page 27: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

26

segera diatasi. Pembenahan dan peningkatan kualitas program imunisasi

juga menjadi faktor kunci untuk keberhasilan penanganan KLB difteri

diantaranya melakukan kegiatan ORI ( Out Break Respon Imunisasi )

untuk mencegah terjadinya penyebaran kasus Diptheri baru.

c. Acute Flacid Paralysis (AFP) Non Polio

AFP merupakan kondis abnormal ketika seseorang mengalami penurunan

kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada

kelumpuhan. Sedangkan Non Polio AFP adalah kasus lumpuh layuh akut

yang diduga kasus Polio sampai dibuktikan dengan pemeriksaan

laboratorium bukan kasus Polio. AFP Rate Non Polio dihitung berdasarkan

per 100.000 penduduk/populasi anak usia < 15 tahun. Di tahun 2013,

angka AFP Rate Non Polio Jawa Timur sebesar 2,46 ( atau 222 kasus).

Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 yang mencapai

2,64 ( atau 240 kasus ). Angka AFP Rate pada tahun 2013 ini telah

mencapai target nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI

sebesar minimal 2/100.000.

Target kasus AFP di Kota Batu sebanyak 2 ( ditetapkan oleh propinsi),

Pada tahun 2014 telah ditemukan sebanyak 2 kasus AFP, sehingga AFP

rate Kota Batu sebesar 4,26 dan telah memenuhi target yang ditetapkan.

Jumlah penemuan kasus AFP selama tahun 2011 – 2014 dapat dilihat pada

grafik berikut ini :

Page 28: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

27

III.2.4. Penyakit Potensial KLB

a. Demam Berdarah Dengue

Penyakit demam berdarah dengue ialah penyakit yang disebabkan oleh

virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan

Aedes albopictus. Pada penyakit ini demam terjadi secara akut. Demam

biasanya berlangsung selama 3 – 5 hari (jarang lebih dari 7 hari dan

kadang-kadang bifasik), disertai dengan sakit kepala berat, mialgia,

artralgia, sakit retro orbital, tidak nafsu makan, gangguan gastro intestinal

dan timbul ruam.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada tahun 2013, jumlah

penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 112.511 kasus dengan jumlah

kematian 871 orang ( Incidence rate / Angka kesakitan = 45,85 per 100.000

penduduk dan CFR / angka kematian = 0,77%). Target Renstra

Kementerian Kesehatan untuk angka kesakitan DBD tahun 2013 sebesar ≤

52 per 100.000 penduduk, dengan demikian Indonesia telah mencapai

target Renstra 2013.

Angka kesakitan DBD di Propinsi Jawa Timur pada tahun 2013 adalah 39

per 100.000 penduduk. Angka ini masih di bawah target 52 per 100.000

1 1

2 2

0

0.5

1

1.5

2

2.5

2011 2012 2013 2014

Gambar 3.10Jumlah Temuan Kasus AFP < 15 tahun

di Kota Batu Tahun 2011 - 2014

AFP < 15 tahun

Page 29: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

28

penduduk. Untuk Kota Batu, perkembangan kasus penyakit Demam

Berdarah Dengue dapat dilihat dalam grafik berikut ini.

Dalam satu dasawarsa terakhir, kasus demam berdarah di Kota Batu

tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 282 kasus, lalu terjadi

penurunan signifikan di tahun 2011 dan diikuti tahun 2012 hanya terjadi 17

kasus. Dibanding tahun 2012 yang hanya 17 kasus, DBD tahun 2013

mengalami peningkatan yang signifikan menjadi140 kasus kemudian turun

menjadi 65 kasus pada tahun 2014. Apabila merujuk pada Angka Bebas

Jentik yang tinggi yaitu 96,7%, bisa diindikasikan kasus-kasus yang

ditemukan bersifat import atau didapat dari luar wilayah kota Batu. Hal ini

erat kaitannya dengan status Kota Batu sebagai Kota tujuan wisata dimana

meningkatnya mobilitas warga, kemudahan transportasi, dan keadaan iklim

yang tidak menentu menjadi faktor pendukung peningkatan kasus DBD.

Disamping fogging yang dilakukan saat terjadi KLB, PSN tetap menjadi

pilihan utama untuk mencegah dan membatasi perkembangan kasus DBD.

0

50

100

150

200

250

300

2010 2011 2012 2013 2014

Gambar 3.11Jumlah Kasus DBD di Kota Batu Tahun 2010 - 2014

Kasus DBD

Page 30: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

29

Pemberantasan Sarang Nyamuk di Desa Bulukerto

b. Diare

Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga

merupakan penyakit potensial KLB yang sering disertai dengan kematian.

Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, Diare

merupakan penyebab kematian nomor empat (13,2%) pada semua umur

dalam kelompok penyakit menular dan merupakan penyebab kematian

nomor satu pada bayi post neonatal (31,4%) dan pada anak balita (25,2%).

Oleh karena itu, diare yang menyerang bayi dan balita patut diwaspadai

dan apabila telah terjadi perlu segera dilakukan tindakan yang adekuat

untuk mencegah dehidrasi yang berakibat kematian.

Di Jawa Timur cakupan pelayanan penyakit diare dalam kurun waktu 5

(lima) tahun terakhir cenderung meningkat dimana pada tahun 2013

mencapai 118,39%. Hal ini terjadi karena penurunan angka morbiditas dari

tahun 2012 yang sebesar 411/1.000 penduduk menjadi 214/1.000

penduduk pada tahun 2013.

Data kasus diare yang ditangani di wilayah Kota Batu dapat diamati pada

diagram berikut :

Page 31: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

30

Gambar 3.12 Kasus Diare yang Ditangani di Kota Batu Tahun 2011 – 2014

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa kasus diare yang ditangani

cenderung menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 jumlah target

penemuan yang ditetapkan yaitu 10 % dari angka kesakitan (214/1.000

penduduk) sebesar 4.261 kasus. Dari target penemuan tersebut kasus

diare yang ditangani sebanyak 4.004 kasus (94%). Cakupan ini mengalami

penurunan dibandingkan pada tahun 2013 yang mencapai 107,27%.

Penurunan angka kesakitan diare dapat diupayakan dengan kegiatan

berkesinambungan seperti memberikan pendidikan dan informasi atau

penyuluhan dari berbagai sumber media. Keterlibatan kader juga

mendukung dalam pelayanan penderita diare, terutama untuk

meningkatkan penggunaan rehidrasi oral, yakni Oralit maupun cairan

rumah tangga. Di sarana kesehatan, upaya pelayanan penderita Diare bagi

balita adalah dengan pemberian tablet Zinc sesuai umur selama 10 hari

berturut – turut di samping pemberian oralit. Tata laksana penderita diare

yang tepat di tingkat rumah tangga diharapkan dapat mencegah terjadinya

dehidrasi berat yang bisa berakibat kematian.

63754707 4521

4004

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Kasus diare ditangani

Page 32: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

31

III.2.5. Penyakit Tidak Menular

Indonesia pada saat ini menghadapi pergeseran pola penyakit dari penyakit

menular menjadi penyakit tidak menular (PTM). Prevalensi beberapa PTM

utama meningkat, sementara penyakit menular masih tinggi, lebih diperparah

lagi oleh munculnya penyakit baru dan penyakit lama yang muncul kembali.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa

dari 10 besar penyebab kematian di Indonesia, enam diantaranya tergolong

PTM. Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi 15,4%, disusul

Tuberkulosis 7,5%, hipertensi 6,8%, cedera 6,5%, perinatal 6,0%, diabetes

melitus 5,7%, tumor 5,7%, penyakit hati 5,2%, penyakit jantung iskemik

5,1%, dan penyakit saluran nafas bawah 5,1%.

Sejalan dengan perkembangan perekonomian dan layanan kesehatan di

Indonesia, terjadi pula perubahan demografis - struktur umur penduduk

Indonesia bergerak ke arah struktur penduduk yang semakin menua (ageing

population). Perubahan ini ikut berperan terhadap pergeseran pola penyakit

(transisi epidemiologi), penyakit menular cenderung menurun sedangkan

PTM cenderung meningkat. Untuk menghadapi perubahan pola penyakit ini,

diperlukan perubahan strategi pelayanan kesehatan.

Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan terdepan perlu direvitalisasi,

agar mampu memberikan kontribusi besar dalam upaya pengendalian PTM.

Dibutuhkan komitmen yang tinggi dari semua pihak untuk meningkatkan

kualitas pelayanan puskesmas. Jejaring yang efektif dan efisien perlu

diciptakan, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia hendaknya

ditingkatkan, tersedianya standar pelayanan minimum (SPM) yang

komprehensif (holistik) dan sarana/prasarana diagnostik, serta pengobatan

sesuai SPM, juga didukung oleh sistem informasi yang memadai.

Puskesmas mempunyai 3 fungsi utama yaitu sebagai : 1) pusat penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan, 2) pusat pemberdayaan masyarakat

dan keluarga dalam pembangunan kesehatan, 3) pusat pelayanan

kesehatan primer.

Dari penjelasan fungsi puskesmas ini, jelaslah bahwa puskesmas bukan saja

berperan menjalankan teknis medis, tetapi juga mengorganisasikan modal

sosial yang ada di masyarakat, agar terlibat dalam penyelenggaraan

kesehatan secara mandiri, sehingga pelayanan yang dilaksanakan oleh

Page 33: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

32

puskesmas dapat memberikan hasil yang lebih baik karena mampu

menjangkau masyarakat luas dengan biaya lebih rendah. Dalam rangka

penyelenggaraan pengendalian PTM, puskesmas melakukan upaya

pencegahan penyakit melalui kegiatan primer, sekunder dan tertier

Pencegahan Primer adalah segala kegiatan yang dapat menghentikan atau

mengurangi faktor risiko kejadian penyakit sebelum penyakit tersebut terjadi.

Pencegahan primer dapat dilaksanakan di puskesmas, melalui berbagai

upaya meliputi: promosi PTM untuk meningkatkan kesadaran serta edukasi

untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pengendalian PTM.

Promosi PTM dapat dilaksanakan melalui berbagai upaya, contohnya :

kampanye pengendalian PTM pada hari-hari besar PTM (Hari Kanker

Sedunia, Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Hari Diabetes Sedunia, Pekan

Keselematan di Jalan, dan lain-lain).

Pencegahan Sekunder lebih ditujukan pada kegiatan deteksi dini untuk

menemukan penyakit. Bila ditemukan kasus, maka dapat dilakukan

pengobatan dini agar penyakit tersebut tidak menjadi parah. Pencegahan

sekunder dapat dilaksanakan melalui skrining /uji tapis dan deteksi dini

Pencegahan Tertier adalah suatu kegiatan difokuskan kepada

mempertahankan kualitas hidup penderita yang telah mengalami penyakit

yang cukup berat yaitu dengan cara rehabilitasi dan paliatif. Pencegahan

tertier merupakan upaya yang dilaksanakan pada penderita sesegera

mungkin agar terhindar dari komplikasi yang lebih lanjut untuk meningkatkan

kualitas hidup dan memperpanjang lama ketahanan hidup. Pencegahan

tertier dapat dilaksanakan melalui tindak lanjut dini dan tata laksana kasus

termasuk penanganan respon cepat menjadi hal yang utama agar kecacatan

dan kematian dini akibat penyakit tidak menular dapat tercegah dengan baik.

Kota Batu sendiri mulai mengembangkan kegiatan Posbindu PTM sejak

Tahun 2013. Posbindu PTM adalah kegiatan pembinaan terpadu untuk

mengendalikan faktor risiko PTM dan merupakan bentuk kemandirian

masyarakat dalam mendeteksi dan memonitor faktor risiko PTM secara rutin.

Petugas puskesmas melakukan pengawasan melalui kegiatan monitoring

program.

Data di tahun 2014 ini tercatat 6.790 pasien menderita hipertensi yang berarti

4,46 % dari seluruh penduduk berusia > 15 tahun. Untuk kasus obesitas, dari

Page 34: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

33

860 orang yang diperiksa di posbindu, terdapat 68 orang (7,90%) yang

menderita obesitas.

Deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA dan kanker payudara

dengan pemeriksaan klinis (CBE) pada 114 perempuan usia 30 – 50 tahun

berhasil menjaring 30 orang (26,32%) yang IVA positif dan 3 orang (2,63%)

dengan tumor / benjolan.

III.3. Status Gizi Masyarakat

Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator, antara lain Bayi

dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Status gizi balita, anemia gizi besi

pada ibu dan pekerja wanita, serta Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

(GAKY).Status gizi balita merupakan salah satu indikator MDGs yang perlu

mendapatkan perhatian dan akan banyak dibahas (di samping BBLR) pada sub

bagian berikut ini.

.

III.3.1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi

yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Prevalensi bayi berat lahir

rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dan lebih

sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah.

Secara statistik 90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir

lebih dari 2500 gram. BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan

mortalitas, morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta

memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa depan.

Angka kejadian BBLR di Indonesia sangat bervariasi. Berdasarkan hasil riset

kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007, secara keseluruhan prevalensi

BBLR di Indonesia sebesar 11.5%.

Dari Profil Kesehatan jawa Timur tahun 2013, diketahui bahwa jumlah bayi

dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Jawa Timur mencapai 21.565

bayi. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 sebesar

19.712 bayi.

Page 35: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

34

Jumlah kasus BBLR di Kota Batu dari tahun ke tahun kecenderungannya

meningkat. Pada tahun tahun 2011 jumlah kasus BBLR 67 kasus, tahun 2012

jumlah kasus BBLR 96 kasus, tahun 2013 jumlah kasus BBLR 135 kasus dan

mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi 96 kasus.

Berikut ini adalah tabel perkembangan kasus BBLR di Kota Batu selama

empat tahun terakhir.

Grafik menunjukkan bahwa kasus BBLR di Kota Batu terus meningkat setiap

tahunnya dan mengalami sedikit penurunan pada tahun 2014. Keadaan ini

dapat diakibatkan oleh faktor gizi ibu seperti Kekurangan Energi Kalori / KEK

dan anemia serta faktor resiko pada ibu hamil seperti gemeli,

Preeklamsia/eklamsia, Primimuda dan Grandemulti. Selain itu, kejadian BBLR

juga dapat terjadi karena pencemaran pestisida di tanah dan air serta produk

pertanian yang ada di wilayah Kota Batu.

Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani kasus BBLR diantaranya :

Penyuluhan pada ibu hamil

Pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil (Susu Ibu Hamil)

Pemberian tablet besi (FE) untuk ibu hamil

Pemeriksaan pada ibu hamil

Kelas ibu hamil

Pelayanan KB nifas

Kerjasama lintas sektor untuk meningkatkan usia perkawinan

Pelatihan penanganan kasus BBLR untuk petugas kesehatan

Pengendalian pencemaran lingkungan

Jumlah Kasus BBLR

67

96

135

96

Gambar 3.13 Jumlah Kasus BBLR di Kota Batu Tahun 2011 - 2014

2011 2012 2013 2014

Page 36: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

35

2011 2012 2013 2014

Balita BGM

97 83 74 66

97

8374

66

0

20

40

60

80

100

120

Gambar 3.14Jumlah Balita BGM di Wilayah Kota Batu Tahun 2011- 2013

III.3.2. Balita Bawah Garis Merah

Balita yang berat badannya berada di bawah garis merah (BGM) pada tahun

2014 tercatat sejumlah 66 balita atau 0,6% dari seluruh balita yang ditimbang.

Gambarannya dapat diamati pada grafik berikut :

Balita BGM (Bawah Garis Merah) adalah balita dengan berat badan menurut

umur berada pada dan dibawah garis merah pada KMS (Kartu Menuju Sehat).

Mulai tahun 2010 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menetapkan

bahwa balita BGM tidak boleh lebih dari 5% (< 5%). Pencapaian BGM/D di

Kota Batu selama 3 tahun terakhir masih berada di bawah standar tersebut.

Keberhasilan menekan angka BGM salah satunya dikarenakan masifnya

upaya penyuluhan baik itu individu maupun kelompok terhadap ibu hamil

(mendukung Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan) untuk pencegahan dini

dengan memberikan pengetahuan tentang makanan yang sehat, bergizi dan

seimbang bagi ibu hamil agar dapat melahirkan bayi yang sehat dan cukup

bulan, sehingga penambahan berat badan bayi sesuai dengan kenaikan berat

badan minimal berbanding umurnya dan disertai program pemberian MP –

ASI bagi balita, terutama balita BGM keluarga miskin yang didanai dari APBD

Kota Batu.

Page 37: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

36

III.3.3. Kasus Gizi Buruk

Kasus gizi buruk dapat diperoleh dari indikator berat badan menurut tinggi

badan (BB/TB). Data tersebut diperoleh dari laporan masyarakat, kader

Posyandu atau kasus-kasus yang langsung dibawa ke tempat – tempat

pelayanan kesehatan yang ada seperti Puskesmas dan Rumah Sakit.

Sejak tahun 2012 hingga tahun 2014, jumlah kasus gizi buruk di Jawa timur

terus menurun, yaitu dari tahun 2012 sebanyak 17 kasus, tahun 2013

ditemukan 12 kasus hingga pada tahun 2014 menjadi 10 kasus.

0

5

10

15

20

Jumlah Kasus Gizi Buruk

17

12

10

Gambar 3.15Jumlah Balita Gizi Buruk di Wilayah Kota Batu Tahun 2012 - 2014

2012 2013 2014

Page 38: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

37

BBAABB IIVV

SSIITTUUAASSII UUPPAAYYAA KKEESSEEHHAATTAANN

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah

setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta,

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan

menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan

masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,

pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan

lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan

jiwa dan pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan. Sedangkan, upaya

kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan

atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.

Puskesmas adalah unit pelayanan strata satu yang menjalankan pelayanan

kesehatan primer atau dasar dimana terjadi kontak pertama antara masyarakat

dengan tenaga kesehatan.

IV.1. Pelayanan Kesehatan Dasar

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat

penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat,

diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat

diatasi. Pada uraian berikut dijelaskan jenis pelayanan kesehatan dasar yang

diselenggarakan di sarana pelayanan kesehatan.

IV.1.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi

Undang-Undang Kesehatan Nomor 36/2009 mengamanatkan bahwa upaya

kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu

melahirkan generasi sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian

Page 39: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

38

ibu sebagai salah satu indikator Renstra dan MDGs. Upaya kesehatan ibu

sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang tersebut meliputi upaya

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam pelayanan kesehatan ibu dan

bayi diantaranya adalah sebagai berikut :

A. Pelayanan Antenatal ( K1 dan K4)

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga

kesehatan profesional baik itu dokter spesialis kandungan dan

kebidanan, dokter umum, maupun bidan kepada ibu hamil selama masa

kehamilanya sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang ada.

Titik berat kegiatan ini adalah upaya preventif dan promotif sedangkan

hasilnya dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4 (Wiyono, 1997).

Cakupan K1 atau disebut juga akses pelayanan ibu hamil,

menggambarkan besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan

pertama/ kontak pertama dengan tenaga kesehatan/ fasilitas kesehatan

untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Indikator akses ini digunakan

untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan

program dalam menggerakkan masyarakat.

Sedangkan cakupan K4 adalah besaran ibu hamil yang telah

mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar minimal empat kali

kunjungan selama masa kehamilannya dengan distribusi satu kali pada

trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada

trimester ketiga. Kunjungan ibu hamil dikatakan telah memenuhi standar

apabila telah mencakup pelayanan timbang badan & ukur tinggi badan,

ukur tekanan darah, ukur lingkar lengan atas, skrining status imunisasi

tetanus & pemberian vaksin tetanus toksoid, ukur tinggi fundus uteri,

pemberian tablet zat besi, komunikasi interpersonal & konseling, serta

tes laboratorium sederhana.

Berikut ini adalah grafik kunjungan K1 dan K4 Ibu Hamil selama kurun

waktu lima tahun terakhir di Kota Batu.

Page 40: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

39

Terjadi kenaikan K4 di tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013.

Namun adanya kesenjangan antara kunjungan K1 dan K4 masih perlu

mendapat perhatian. Hal ini menandakan masih ada drop out pelayanan

ANC atau ibu hamil yang tidak terpantau kondisi kehamilannya sesuai

standar oleh tenaga kesehatan. Tidak terpantaunya kondisi kehamilan

akan meningkatkan resiko terjadinya komplikasi maupun kematian

maternal. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pemeriksaan

kehamilan K4 adalah tingkat pendidikan, jenis pekerjaan ibu, serta

tingkat sosial ekonomi.

Kelas Ibu Hamil di Kelurahan Sisir

2010 2011 2012 2013 2014

K1 98.08 96.6 81 97.22 97

K4 95.83 89.9 74.87 90.21 93.5

Gambar 4.1Persentase Pencapaian Kunjungan K1 dan K4 Ibu Hamil di Kota Batu

Tahun 2010 - 2014

Page 41: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

40

B. Pertolongan Persalinan oleh Nakes

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan salah satu

dari enam indikator pemantauan program KIA. Dengan indikator ini dapat

diperkirakan proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan

sekaligus menggambarkan kemampuan manajemen program KIA dalam

menangani persalinan secara profesional.

Adapun pertolongan persalinan sendiri adalah tindakan yang dilakukan

oleh bidan/ tenaga kesehatan lain dengan kompetensi sesuai dalam

proses lahirnya janin dari kandungan yang dimulai dari tanda-tanda

lahirnya bayi, pemotongan tali pusat sampai keluarnya placenta.

Pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan terlatih

merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan AKI di

Indonesia.

Capaian cakupan Linakes untuk Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013

mencapai 92,04%. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan

capain tahun 2012 sebesar 89,14%. Pada tahun 2013 target untuk

program ini adalah 94%. Dengan kondisi ini angka cakupan Propinsi

jawa Timur masih belum mencapai target.

Data dari bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Batu

menyebutkan pada tahun 2014 terdapat 3.379 sasaran ibu bersalin. Dari

jumlah tersebut, yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 3.222

atau 95,4%. Trend cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan dari tahun 2010 sampai 2014 dapat diamati pada grafik

berikut;

Page 42: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

41

Dari grafik tersebut terlihat bahwa pada tahun 2014 cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Batu mengalami sedikit

penurunan dari 95,53% di tahun 2013 menjadi 95,4% di tahun 2014

C. Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

Komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu hamil, bersalin dan nifas

dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada

tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas

PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). Perhitungan

jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada

kurun waktu yang sama dihitung berdasarkan angka estimasi 20% dari

total sasaran ibu hamil di satu wilayah pada kurun waktu yang sama.

Komplikasi dalam kehamilan diantaranya : abortus, hiperemesis

gravidarum, perdarahan per vaginam, hipertensi dalam kehamilan

(preeklamsia, eklamsia), kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini.

Komplikasi dalam persalinan diantaranya : kelainan letak/presentasi

janin, partus macet/ distosia, hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia

eklampsia), Infeksi berat/ sepsis, kontraksi dini/persalinan premature,

kehamilan ganda.

Komplikasi dalam nifas : hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia,

eklampsia), Infeksi nifas, pendarahan nifas.

2010 2011 2012 2013 2014

Linakes 97.87 94.6 81.29 95.53 95.4

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

Gambar 4.2 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di

Kota Batu Tahun 2010 - 2014

Page 43: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

42

Grafik cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di Kota Batu dapat

dilihat pada grafik berikut ini.

Jumlah sasaran ibu hamil di Kota Batu pada tahun 2014 adalah

sebanyak 3.540 orang dimana 20 persennya atau 708 ibu hamil adalah

ibu hamil dengan komplikasi. Dari sasaran 708 tersebut, jumlah ibu hamil

dengan komplikasi yang ditangani adalah 625 orang atau sebesar

88,3% naik dari capaian tahun 2013 sebesar 79,66%.

D. Pelayanan Nifas

Masa nifas adalah masa 6-8 minggu setelah persalinan dimana organ

reproduksi mengalami pemulihan untuk kembali normal. Akan tetapi,

pada umumnya, organ-organ reproduksi akan kembali normal dalam

waktu tiga bulan pasca persalinan. Dalam masa nifas, ibu diharuskan

memperoleh pelayanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan kondisi

umum, pemeriksaan kondisi payudara dan puting, pemeriksaan dinding

perut, perineum, kandung kemih dan rectum, secret yang keluar serta

organ kandungan. Selain itu bagi ibu nifas dilakukan konseling untuk

pelayanan KB pasca kehamilan serta pemberian kapsul vitamin A

200.000 IU sebanyak 2 x 24 jam. Perawatan nifas yang tepat akan

memperkecil resiko kelainan atau bahkan kematian pada ibu nifas.

0

20

40

60

80

100

Kota Batu

66.9279.66 88.3

Gambar 4.3 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Tahun 2012 - 2014

2012 2013 2014

Page 44: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

43

Di wilayah Kota Batu, pada tahun 2014 terdapat 3.379 sasaran ibu nifas.

Dari jumlah tersebut sebanyak 3.212 orang atau 95,1% mendapatkan

pelayanan nifas. Cakupan pelayanan nifas ini meningkat dari tahun 2013

yang tercatat sebesar 91,45%.

E. Pelayanan Kesehatan Neonatus

Neonatus atau bayi sampai dengan usia 28 hari merupakan kelompok

umur yang paling rentan terkena gangguan kesehatan. Untuk

meminimalkan resiko kesakitan dan kematian bayi pada usia tersebut

dilakukan kunjungan neonatus oleh tenaga kesehatan. Dalam

pelaksanaan pelayanan kesehatan pada neonatus, disamping

melakukan pemeriksaan kesehatan bayi, dilakukan juga konseling

perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan kesehatan neonatus meliputi

pelayanan kesehatan neonatal dasar, pemberian vitamin K, manajemen

terpadu balita muda serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah

dengan menggunakan buku KIA.

Sejak tahun 2008 terjadi perubahan kebijakan waktu pelaksanaan

kunjungan neonatus, dari yang semula sebanyak minimal dua kali

menjadi tiga kali. Istilah yang dipergunakan juga tidak lagi KN1 dan KN2

melainkan KN lengkap. Angka yang diperoleh dari kunjungan neonatus

dapat digunakan untuk mengetahui jangkauan dan kualitas pelayanan

kesehatan neonatus.

Kota Batu

92.9

80.4

91.4595.1

Gambar 4.4 Pelayanan Nifas di Kota Batu Tahun 2011-2014

2011

2012

2013

2014

Page 45: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

44

Data pencapaian KN yang diperoleh dari seksi KIA Dinkes Kota Batu

selama lima tahun terakhir dapat dilihat dalam diagram berikut ini.

Dari diagram diatas terlihat bahwa pencapaian KN lengkap pada tahun

2014 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2013. Dari

3.148 jumlah bayi, yang mendapat pelayanan kunjungan neonatal

lengkap sebanyak 3080 (97,8%), turun dari capaian tahun 2013 sebesar

98,95%..

F. Pelayanan Kesehatan Bayi

Pelayanan kesehatan pada bayi minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur

29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan,

dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi

pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, Campak),

pemantauan pertumbuhan, Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh

Kembang (SDIDTK), pemberian vitamin A pada bayi umur 6-11 bulan,

penyuluhan pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI

(MP ASI). Trend cakupan pelayanan kesehatan bayi selama lima tahun

terakhir di Kota Batu dapat diamati pada grafik berikut.

2010 2011 2012 2013 2014

KUNJUNGAN NEONATUS 3022 2877 2759 3131 3080

JML BAYI 3118 3118 3185 3164 3148

Gambar 4.5 Cakupan Kunjungan Neonatus di Kota Batu Tahun 2010-2014

KUNJUNGAN NEONATUS

JML BAYI

Poly. (KUNJUNGAN NEONATUS)

Page 46: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

45

Data yang dimiliki di tingkat Kota menyebutkan pada tahun 2014 terdapat

3148 sasaran bayi. Dari jumlah tersebut, yang mendapatkan pelayanan

kesehatan bayi sebanyak 3052 bayi atau 97%. Cakupan pelayanan

kesehatan bayi ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar

91,31%.

IV.1.2 Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Anak balita adalah anak umur 12-59 bulan. Pelayanan kesehatan anak balita

adalah pelayanan kesehatan bagi anak umur 12 - 59 bulan yang memperoleh

pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 x

setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 x setahun, dan pemberian

vitamin A 2 x setahun.

2010 2011 2012 2013 2014

Kunjungan Bayi 3086 2803 2786 2889 3052

2600

2650

2700

2750

2800

2850

2900

2950

3000

3050

3100

3150

Gambar 4.6Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi di Kota Batu Tahun 2010-

2014

Page 47: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

46

Jumlah anak balita yang ada di Kota Batu pada tahun 2014 mencapai 12.838

anak. Dari jumlah tersebut, cakupan anak balita yang memperoleh pelayanan

pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali pada tahun 2014 sebanyak 11.417

(88,9%), meningkat dari cakupan tahun sebelumnya yang hanya sebesar

86,55%.

IV.1.3 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

Pelayanan Kesehatan ( penjaringan ) siswa SD dan setingkat adalah

pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan

setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SD dan

Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama

tenaga kesehatan terlatih (guru dan dokter kecil) di satu wilayah kerja pada

kurun waktu tertentu. Cakupan penjaringan kesehatn siswa SD dan setingkat

pada tahun 2013 mencapai 100%. Hasil pemeriksaan selama lima tahun

terakhir dapat dilihat pada gambar berikut ;

Kota Batu

82.8

78.05

86.55 88.9

Gambar 4.7 Cakupan Anak Balita yang Memperoleh Pelayanan Tahun 2011 - 2014

2011

2012

2013

2014

Page 48: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

47

Dari grafik diatas dapat diamati bahwa cakupan pemeriksaan kesehatan siswa

SD/ MI di Kota Batu pada tahun 2014 mengalami kenaikan dibandingkan

dengan capaian pada tahun 2012 yaitu sebesar 3252 siswa.

IV.I.4 Pelayanan Keluarga Berencana

Pada tahun 2014, jumlah pasangan usia subur di wilayah Kota Batu tercatat

sebanyak 40.201 orang. Dari jumlah PUS tersebut, peserta KB baru tercatat

sebanyak 2.455 orang (6,1%) dan peserta KB aktif sejumlah 26.819 orang

(66,7%) dari seluruh PUS yang ada. Hasil ini masih jauh dari target KB aktif

yang ditetapkan sebesar 70% dari PUS. Capaian ini menurun dibandingkan

tahun 2014 dimana peserta KB baru sebanyak 8,82 % dan peserta KB aktif

sebanyak 67,71%.

Perkembangan peserta KB baru dan peserta KB aktif di Kota Batu selama

Tahun 2012 – 2014 dapat dilihat pada grafik di bawah ini

32153031

28473119

3252

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

2010 2011 2012 2013 2014

Gambar 4.8 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa Kelas 1 SD/ MI

Kota Batu Tahun 2010 - 2014

Jumlah Siswa Siswa SD/MI diperiksa

Page 49: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

48

IV.I.5 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila

Jumlah penduduk usia lanjut menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.

Hal ini sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup serta menjadi tanda

membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat. Dilain sisi, peningkatan

jumlah penduduk usia lanjut juga berdampak pada perubahan pola penyakit di

masyarakat serta perubahan orientasi pelayanan kesehatan. Penyakit

degeneratif cenderung terjadi pada penduduk pra usila dan usila. Tanpa

diimbangi dengan upaya promotif dan preventif sedari awal, beban sosial yang

ditimbulkan maupun biaya yang akan dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan

akan cukup besar. Upaya promotif dan preventif tersebut salah satunya

dilaksanakan melalui posyandu lansia.

Selama beberapa tahun ini, pola demografi di wilayah Kota Batu cenderung

mengarah pada penduduk berusia muda. Hal ini sejalan dengan rendahnya

cakupan peserta KB. Akan tetapi disisi lain, jumlah penduduk lanjut usia juga

cenderung meningkat. Hal ini menyebabkan pelayanan kesehatan juga harus

diarahkan untuk mempertahankan kualitas hidup penduduk lanjut usia, karena

dengan meningkatnya kualitas hidup para lanjut usia maka beban

ketergantungan dan beban biaya kesehatan yang ditimbulkannya akan makin

berkurang.

9.18

8.82

6.1

62.6867.71

66.7

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Gambar 4.9Cakupan Peserta KB aktif dan Peserta KB baru di Kota Batu

Tahun 2012 - 2014

Peserta KB baru Peserta KB aktif

Page 50: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

49

Jumlah warga lanjut usia dan pra lanjut usia di wilayah Kota Batu pada tahun

2014 tercatat sebesar 54.992 orang dan yang memperoleh pelayanan

kesehatan sebanyak 35.860 orang atau 65.21%. Cakupan pelayanan

kesehatan untuk usila dan pra usila di wilayah Kota Batu selama lima tahun

berturut-turut dapat diamati pada gambar berikut ;

Grafik cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut pada tahun 2014 mengalami

sedikit penurunan dibandingkan dengan cakupan tahun 2013. Namun upaya

peningkatan pelayanan pada Lansia terus diupayakan diantaranya dengan

adanya Puskesmas Santun Lansia dengan fasilitas yang lebih bersahabat

untuk lansia. Puskesmas santun Lansia di Kota Batu saat ini terdapat di

Puskesmas Batu dan Puskesmas Sisir.

Gebyar Lansia Dinas Kesehatan Kota Batu

2010 2011 2012 2013 2014

JML PRA USILA DAN USILA 45758 19023 43164 55549 54992

JML DILAYANI KESEHATAN 22909 9132 31421 42701 35860

Gambar 4.10Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila dan Pra Usila di Kota Batu

Tahun 2010-2014

Page 51: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

50

IV.I.6 Pelayanan Imunisasi

Pelayanan imunisasi merupakan bagian dari upaya pencegahan dan

pemutusan mata rantai penularan Penyakit - Penyakit yang Dapat Dicegah

Dengan Imunisasi (PD3I). Secara nasional kebijakan yang ditempuh antara

lain adalah mengupayakan pemerataan jangkauan pelayanan baik terhadap

sasaran masyarakat / wilayah, mengupayakan kualitas pelayanan yang

bermutu, serta mengupayakan kesinambungan dan keterpaduan program.

Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan program imunisasi

secara nasional adalah angka UCI (Universal Child Immunization). Awalnya

UCI dijabarkan sebagai tercapainya cakupan imunisasi lengkap minimal 80%

untuk tiga jenis antigen yaitu DPT 3, Polio dan campak. Namun dalam

perkembangannya, tidak hanya ketiga jenis antigen itu saja yang

diperhitungkan tetapi seluruh jenis antigen yaitu BCG, DPT-HB, Polio,

campak. Sasaran program imunisasi adalah bayi (0-11 bulan), ibu hamil,

Wanita Usia Subur (WUS) dan murid SD kelas 1, 2 dan 3. Sejak tahun 2003,

indikator penghitungan UCI sudah mencakup semua jenis antigen. Gambaran

pencapaian UCI di wilayah Kota Batu selama lima tahun terakhir adalah

sebagai berikut.

98.8

75

95.8

79.16

87.5

0

20

40

60

80

100

120

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Gambar 4.11Pencapaian Desa / Kelurahan UCI di wilayah Kota Batu

Tahun 2010 – 2014

Desa/Kelurahan UCI

Page 52: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

51

Dari grafik diatas, terlihat bahwa capaian UCI untuk semua jenis antigen di

Kota Batu pada tahun 2014 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan

tahun 2013. Namun hal ini masih dapat menjadi faktor resiko terjadinya

kasus-kasus PD3I, terbukti dengan kejadian KLB difteri dan campak.

Untuk mengendalikan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi, peningkatan kualitas program imunisasi yang diantaranya berupa

peningkatan skill petugas imunisasi, peningkatan kualitas penyimpanan

vaksin, sweeping sasaran maupun kampanye intensifikasi program imunisasi

perlu terus dilakukan. Selain itu perlu digalang kemitraan dengan penyedia

layanan persalinan seperti polindes, bidan praktek swasta, rumah bersalin

maupun Rumah Sakit guna mengurangi miss opportunity dalam pemberian

imunisasi pada bayi. Kerjasama lintas program juga perlu terus ditingkatkan

agar di level pengambil kebijakan sampai pelayanan primer, pelayanan

imunisasi terus mendapat perhatian bersama. Tidak kalah penting adalah

program komunikasi, informasi dan edukasi terus menerus pada masyarakat

agar masyarakat memperoleh pemahaman yang benar mengenai program

imunisasi.

IV.I.7 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Program Pelayanan kesehatan gigi dilaksanakan berupa pelayanan klinik di

Puskesmas, Upaya kesehatan gigi di Masyarakat dan Usaha Kesehatan Gigi

Sekolah melalui kegiatan UKGS.. Hasil program pelayanan kesehatan gigi

dan mulut Kota Batu selama tahun 2011 – 2014 dapat dilihat pada grafik di

bawah ini :

Page 53: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

52

Dari grafik di atas terlihat penurunan angka tumpatan gigi tetap tahun 2014

sebesar 1243 pasien dibandingkan tahun 2013 sebesar 1575 pasien.

Sedangkan angka pencabutan gigi tetap juga mengalami penurunan yakni

pada tahun 2013 sebesar 1405 pasien menjadi 1268 pasien pada tahun 2014.

Dengan rasio tumpatan gigi tetap terhadap pencabutan gigi tetap pada tahun

2014 sebesar 1,0 %.

Sedangkan pemeriksaan gigi terhadap anak SD/MI yang memerlukan

tindakan perawatan gigi mengalami peningkatan dari tahun 2013 sebanyak

4.700 anak menjadi 6.751 anak di tahun 2014.

Dengan adanya anak yang memerlukan perawatan di Puskesmas dari hasil

kegiatan UKGS, perlu dilakukan rujukan untuk mendapatkan perawatan di

Puskesmas. Perkembangan hasil perawatan gigi dibandingkan dengan yang

memerlukan perawatan di Kota Batu kurun waktu 2011 sampai dengan tahun

2014 disajikan pada grafik berikut ini.

2011 2012 2013 2014

Tumpatan gigi tetap 1270 1605 1575 1243

Pencabutan gigi tetap 1576 1567 1405 1268

1270

1605 1575

1243

15761567

14051268

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

Gambar 4.12 Hasil Program Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Kota Batu

Tahun 2011 - 2014

Page 54: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

53

Dari data yang diperoleh terdapat kenaikan jumlah anak yang perlu perawatan

dan yang mendapatkan perawatan. Namun, persentase anak yang

mendapatkan perawatan turun dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2013 data

yang mendapatkan perawatan sebesar 3.807 anak (81%) terhadap yang

memerlukan perawatan sebanyak 4.700 anak, sedangkan untuk tahun 2014

yang mendapatkan perawatan sebesar 4.745 anak (70,2%) terhadap yang

perlu perawatan sebesar 6.751 anak. Hal ini disebabkan masih rendahnya

tingkat kesadaran orang tua terhadap kesehatan gigi anak dan adanya

ketakutan dari anak terhadap alat kesehatan gigi.

IV.I.8 Perbaikan Gizi Masyarakat

Masyarakat di Jawa Timur dan di Indonesia pada umumnya masih

dihadapkan pada masalah gizi “ganda”, yaitu masalah gizi kurang dalam

bentuk : Kurang Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

(GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kurang Vitamin A (KVA), serta masalah

gizi lebih yang erat kaitannya dengan penyakit – penyakit degeneratif.

Berbagai upaya perbaikan gizi telah dilakukan di Jawa Timur dalam upaya

menanggulangi masalah gizi kurang tersebut, sedangkan untuk masalah gizi

lebih, masih dilakukan secara individu.

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Perlu mendapat perawatan 3,538 5,512 4,700 6751

Mendapat perawatan 2,885 3,990 3,807 4745

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

Gambar 4.13 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak SD dan Setingkat

di Kota Batu Tahun 2011 - 2014

Perlu mendapat perawatan Mendapat perawatan

Page 55: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

54

A. Jumlah Balita Ditimbang

Tingkat partisipasi masyarakat atau balita ditimbang (D/S) dapat diketahui

dengan membandingkan balita yang ditimbang (D) dengan semua sasaran

balita (S) dikalikan 100%. Sasaran balita (S) yang digunakan adalah data

Supas dari BPS bukan data riil.

Dari laporan yang masuk ke Dinas Kesehatan Kota Batu, pada tahun 2014

terdapat 15.986 balita. Dari jumlah tersebut yang ditimbang di posyandu

sebanyak 11.439 balita (71,6%). Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun

2013 sebesar 66,87%. Tingkat partisipasi balita di posyandu Kota Batu mulai

tahun 2011 sampai 2014 dapat diamati pada grafik berikut ;

Dari tahun ke tahun tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu

cenderung stagnan dan walaupun mengalami kenaikan pada tahun 2014,

namun belum dapat mencapai target 85%. Hal ini salah satunya dikarenakan

banyak ibu balita yang bekerja sehingga balitanya tidak rutin ke posyandu.

Selain itu bayi yang telah mendapatkan imunisasi campak enggan untuk

datang ke posyandu. Oleh karena itu, perlu peningkatan KIE secara rutin oleh

petugas kesehatan di kegiatan posyandu. Petugas gizi dan bidan desa dapat

meminta bantuan kader posyandu untuk ikut menggerakkan masyarakat atau

memberikan pengumuman pada saat pengajian, arisan, atau pertemuan PKK

tingkat RT/RW. Selain itu, balita yang sudah bersekolah di PAUD/PG/TK

2011 2012 2013 2014

Jumlah Balita 15813 16586 16329 15986

Jumlah Balita Ditimbang 11201 10658 10919 11439

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

Gambar 4.14Jumlah Balita Ditimbang di Posyandu Kota Batu Tahun 2011 - 2014

Jumlah Balita Jumlah Balita Ditimbang

Page 56: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

55

dapat dibawa ke Taman Posyandu agar data timbangnya tercatat di

posyandu.

B. Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Bayi dan Balita

Untuk distribusi kapsul vitamin A, sasarannya adalah bayi 6-11 bulan, balita

dan ibu nifas. Cakupan anak balita yang memperoleh vitamin A sebanyak dua

kali setahun (Februari dan Agustus) pada tahun 2014 sebanyak 87,42% dari

12.838 anak balita 1-4 tahun. Hasil ini mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya yang pencapaiannya 83,43% dan telah memenuhi target yang

ditetapkan yaitu sebesar 85%. Gambaran cakupan anak balita yang

memperoleh vitamin A sebanyak 2 kali setahun dalam empat tahun terakhir

dapat diamati pada gambar berikut ;

2011 2012 2013 2014

Jumlah Anak Balita 12,695 13,401 13,165 12,838

Anak Balita Dapat Vitamin A 11,440 10,481 10,983 11,223

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

Gambar 4.15Cakupan Anak Balita Mendapatkan Vitamin A di Kota Batu

Tahun 2011- 2014

Jumlah Anak Balita Anak Balita Dapat Vitamin A

Page 57: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

56

C. Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi

Upaya pencegahan dan penanggulangan Anemia Gizi Besi dilaksanakan

melalui pemberian Tablet Tambah darah (TTD) yang diprioritaskan pada ibu

hamil, karena prevalensi anemia pada kelompok ini cukup tinggi. Di samping

itu, kelompok ibu hamil merupakan kelompok rawan yang sangat berpotensi

memberi kontribusi terhadap tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). Untuk

menanggulangi anemia zat besi pada ibu hamil, dilaksanakan program

suplementasi TTD dengan dosis pemberian sehari sebanyak 1 tablet (60mg

Elemental Iron dan 0,25mg Asam Folat) berturut-turut minimal 90 hari selama

masa kehamilan. Pada tahun 2014 tercatat 3.311 (93,5%) ibu hamil yang

memperoleh 90 tablet Fe dari 3.540 sasaran ibu hamil. Hasil program

distribusi tablet Fe di Kota Batu selama lima tahun terakhir dapat diamati pada

gambar berikut ;

Pada tahun 2014 pencapaian pemberian tablet Fe3 mengalami peningkatan

yaitu sebesar 93,5% dari capaian tahun 2013 sebesar 90,21%. Hal ini

dikarenakan adanya kesadaran ibu hamil untuk periksa secara paripurna yang

tujuannya mengetahui ibu hamili tersebut anemia atau tidak.

2011 2012 2013 2014

Jumlah Bumil 3,429 3,594 3,565 3,540

Bumil Dapat 90 Tablet Fe 3,084 2,705 3,149 3,311

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

Gambar 4.16Cakupan Ibu Hamil Mendapatkan 90 Tablet Fe

di Kota Batu Tahun 2011 - 2014

Jumlah Bumil Bumil Dapat 90 Tablet Fe

Page 58: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

57

IV.I.9 Persentase Bayi Usia 0-6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif

ASI Eksklusif adalah pemberian hanya Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi

sejak lahir sampai berumur 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman

lain, kecuali obat, vitamin dan mineral. Bayi dikatakan mendapatkan ASI

Eksklusif, jika pada saat survei dilakukan (di Bulan Februari dan Agustus)

masih diberi ASI secara eksklusif.

Pada tahun 2014 pencapaian ASI Eksklusif mengalami kenaikan

dibandingkan tahun 2013, yaitu dari 68,7% menjadi 73,8%. Namun capaian

pada tahun 2014 ini masih belum mencapai target sebesar 80%. Hal ini dapat

dikarenakan kurang digalakkannya pelaksanaan IMD (Inisiasi Menyusu Dini)

di Rumah Sakit Bersalin atau tempat pelayanan kesehatan yang menolong

persalinan. Selain itu, masih gencarnya promosi susu formula ke petugas

kesehatan terutama bidan yang menangani persalinan dengan pemberian

bonus atau imbalan yang menggiurkan.

Oleh karena itu, perlu ditingkatkan KIE tentang pentingnya ASI Eksklusif bagi

bayi usia 0-6 bulan kepada ibu nifas dan ibu hamil. Pemberian KIE itu tidak

hanya di bagian program gizi saja tetapi harus lintas program dan lintas

sektor. Selain itu perlunya pemberian vitamin A untuk ibu nifas sebanyak 2x

yang secara tidak langsung untuk menambah kelancaran produksi ASI. Di

tahun 2014 ini sudah terbentuk 5 (lima) Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) di

67

7075 80

73.87

56.27

68.7

73.8

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2011 2012 2013 2014

Gambar 4.17Trend Capaian ASI Eksklusif di Kota Batu Tahun 2011 - 2014

% Target

% Capaian

Page 59: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

58

Kelurahan Songgokerto, Desa Sidomulyo, Desa Beji, Desa Tlekung, dan Desa

Sumbergondo. Diharapkan KP-ASI yang sudah terbentuk ini dapat dijadikan

wadah untuk berkumpulnya anggota KP-ASI seperti kader posyandu, ibu

hamil, ibu menyusui, nenek, ayah, dan petugas kesehatan untuk bertukar

pikiran satu sama lain sehingga dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif.

IV.1.10 Perilaku Masyarakat

Menurut teori Blum, salah satu faktor yang berperan penting dalam

menentukan derajat kesehatan adalah perilaku. Perilaku dianggap penting

karena ketiga faktor lain seperti lingkungan, kualitas pelayanan kesehatan

maupun genetika kesemuanya masih dapat dipengaruhi oleh perilaku. Selain

itu, banyak penyakit yang muncul pada saat ini disebabkan karena perilaku

yang tidak sehat. Perubahan perilaku tidak mudah untuk dilakukan akan tetapi

mutlak diperlukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk

itu, upaya promosi kesehatan harus terus menerus dilakukan untuk

mendorong masyarakat agar berperilaku hidup bersih dan sehat. Penerapan

perilaku hidup bersih dan sehat sendiri dapat dimulai dari unit terkecil

masyarakat yaitu rumah tangga.

A. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PHBS di rumah tangga diartikan sebagai upaya untuk memberdayakan

anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan

perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan

kesehatan di masyarakat. Pencapaian PHBS di rumah tangga dapat

diukur dengan 10 indikator yaitu :

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

2. Memberi ASI ekslusif

3. Menimbang balita setiap bulan

4. Menggunakan air bersih

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

6. Menggunakan jamban sehat

7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu

8. Makan buah dan sayur setiap hari

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

10. Tidak merokok di dalam rumah

Page 60: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

59

Dari hasil survey PHBS yang dilakukan di wilayah Kota Batu pada tahun

2014, dari 7.540 rumah tangga yang disurvey, yang dikategorikan sebagai

rumah tangga ber-PHBS hanya sebanyak 2.122 rumah tangga atau

sekitar 28.1%. Cakupan rumah tangga sampling yang disurvei dengan

metode simple random sampling sebesar 16,9% dari total rumah tangga

yang ada.

Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan rumah tangga ber-PHBS pada

tahun 2013 sebesar 22.24%. Prioritas masalah dalam survei PHBS dari

tahun ke tahun relatif sama yaitu tidak merokok di dalam rumah dan ASI

ekslusif. Solusi untuk meningkatkan cakupan rumah tangga sehat selain

dengan menaikkan kajian PHBS untuk rumah tangga dari 10% menjadi

20% dari total KK, juga di bentuk Desa PHBS Percontohan, serta tetap

melaksanakan penyuluhan pada masyarakat baik melalaui posyandu, dan

kelompok yang ada di masyarakat, seperti kelompok Pengajian, PKK dan

ORMAS lainnya, tentang PHBS pada umumnya serta bahaya merokok,

pentingnya ASI eksklusif, dan membentuk kelompok pendukung ASI.

B. Posyandu Aktif

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber

daya Masyarakat (UKBM). Persentase posyandu yang aktif merupakan

salah satu indikator yang menunjukkan peran serta dan kemandirian

masyarakat untuk menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang

muncul di wilayahnya. Jumlah posyandu di wilayah Kota Batu sebanyak

189 pos. Posyandu aktif sejumlah 121 atau mencapai 64.02% yang

merupakan Strata Purnama dan Mandiri. Posyandu aktif ini (berstrata

Purnama dan Mandiri) mengalami peningkatan mulai dari tahun 2012

sejumlah 104 dan tahun 2013 sejumlah 110.

C. Desa Siaga Aktif

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber

daya, kemampuan dan kemauan untuk mencegah dan mengatasi

masalah-masalah kesehatan, bencana, dan kegawat daruratan secara

mandiri. Sedangkan desa siaga aktif didefinisikan sebagai ”Desa yang

mempunyai Poskesdes yang telah berfungsi dan berada pada tahap

Page 61: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

60

tumbuh, kembang dan Paripurna”. Kondisi di Kota Batu sampai dengan

tahun 2014, terdapat 24 desa siaga aktif dengan 4 desa yang sudah

masuk dalam strata Purnama, hal ini mengalami penurunan strata yaitu

tahun 2013 dari 6 menjadi 4, hal ini disebabkan kurang berfungsinya desa

Siaga dan kurang dukungan dari pemerintah desa atau steak holder, baik

berupa moril dan materiil (dana).

IV.1.11 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Jaminan Kesehatan Nasional adalah jaminan berupa perlindungan

kesehatan yang diselenggarakan secara nasional, agar peserta memperoleh

manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi

kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah

membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah. Jaminan Kesehatan

Nasional diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS) kesehatan yang merupakan badan hukum publik yang

bertanggungjawab kepada Presiden. Program Jaminan Kesehatan Nasional

dilakukan secara bertahap mulai 1 Januari 2014 hingga diharapkan

tercapainya Universal Coverage Insurance (UCI) pada tahun 2019.

Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional oleh Badan

Penyelenggara Jaminan Kesehatan terdiri dari Penerima Bantuan Iuran

Kesehatan dan bukan Penerima Bantuan Iuran Kesehatan. Peserta

Penerima Bantuan Iuran (PBI) adalah fakir miskin dan orang tidak mampu

yang ditetapkan oleh Menteri Sosial sesuai dengan Peraturan Pemerintah

nomor 101/2011 tentang Peserta PBI Jaminan Kesehatan. Sedangkan

peserta bukan penerima Bantuan iuran terdiri atas Pekerja penerima upah

(PPU) dan keluarganya, pekerja bukan penerima upah (PBPU) dan

keluarganya, bukan pekerja (BP) dan keluarganya. Peserta Penerima

Bantuan Iuran di Kota Batu yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah pada

Tahun 2014 sebanyak 39.894 jiwa.

Di era Jaminan Kesehatan Nasional ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur

masih melaksanakan program Jaminan Kesehatan Daerah hingga tahun

2016. Hal ini dikarenakan masih ada warga miskin yang belum masuk

menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI). Di Kota Batu masih terdapat

2.459 jiwa yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Daerah

Page 62: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

61

(Jamkesda). Pemerintah Kota Batu diharapkan untuk mendaftarkan peserta

Jamkesda menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBI-D)

sebelum berakhirnya program Jamkesda tahun 2016. Dari jumlah peserta

PBI dan peserta Jamkesda, total masyarakat miskin yang ada di Kota Batu

pada tahun 2014 adalah 42.353 jiwa.

Dari uraian di atas maka peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kota Batu

Tahun 2014 sebanyak 27,13 % yang terdiri dari 20,04 % Penerima Bantuan

Iuran APBN, 3,26% Pekerja Penerima Upah, 3,84% Pekerja Bukan

Penerima Upah/mandiri. Dan sebanyak 1,24% masih terdaftar sebagai

peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

IV.I.12 Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar

Keadaan lingkungan di Kota Batu dapat digambarkan dengan beberapa

indikator-indikator diantaranya persentase rumah sehat, tempat makanan &

depot air minum sehat, serta sarana sanitasi dasar seperti air bersih,

pembuangan air limbah tempat sampah dan kepemilikan jamban. Selain itu

disajikan pula data sarana pengolahan limbah di sarana pelayanan

kesehatan.

A. Rumah Sehat

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memiliki minimal

sarana sanitasi dasar seperti kepemilikan jamban, air bersih, kepemilkan

tempat sampah, dan saluran pengelolaan air limbah yang memenuhi

syarat kesehatan.

Data dari seksi penyehatan lingkungan pada tahun 2014 menyebutkan

terdapat 45.687 rumah dan jumlah rumah sehat sebanyak 20.828 rumah

atau sebesar 45.59%.

B. Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan

Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM)

merupakan suatu sarana yang dikunjungi oleh banyak orang sehingga

dikhawatirkan dapat menjadi sumber penyebaran penyakit. Banyaknya

Tempat – tempat umum yang ada maka dikerucutkan menjadi tempat –

tempat umum prioritas. Yang termasuk Tempat – tempat umum prioritas

Page 63: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

62

adalah Sarana Pendidikan, Sarana Kesehatan, Hotel. Adapun Tempat

Pengelolaan Makanan antara lain Jasa boga, Rumah makan, Depot air

minum, makanan jajanan. TUPM yang dapat dikategorikan sehat adalah

TUPM yang memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,

sarana pembuangan limbah, ventilasi yang baik serta luas yang sesuai

dengan banyaknya pengunjung.

Data yang diperoleh dari seksi penyehatan lingkungan Dinas Kesehatan

Kota Batu tahun 2014, menyebutkan tempat tempat umum yang

memenuhi syarat sebanyak 174 sarana dari 210 sarana yang ada atau

sekitar 82.85%. Sedangkan tempat pengelolaan makanan yang tidak

memenuhi syarat sebanyak 8 sarana dan seluruh TPM tersebut telah

dibina. Sedangkan TPM yang memenuhi syarat sebanyak 85, dimana 29

diantaranya atau 34,12% telah diuji petik.

0

20

40

60

80

100

120

140

Sarana pendidikan Sarkes Hotel

139

10

61

114

10

50

Gambar 4.18Jumlah Tempat - Tempat Umum yang Memenuhi Syarat

di Kota Batu Tahun 2014

Sarana yang ada Sarana yang memenuhi syarat

Page 64: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

63

C. Akses Air Minum

Sumber air minum yang digunakan di rumah tangga dibedakan menurut

Sumur gali terlindung, sumur gali dengan pompa, sumur bor dengan

pompa, terminal air, mata air terlindung, penampungan air hujan,

perpipaan. Dari data yang ada, sebagian besar rumah tangga di Kota Batu

sudah memanfaatkan air dari sumur gali terlindung, mata air terlindung

dan perpipaan seperti PDAM.

Apabila ditilik dari segi akses air bersih, masyarakat Kota Batu hampir

seluruhnya tidak ada yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Namun hal tersebut belum menjamin kualitas air yang dikonsumsi

masyarakat, karena walaupun telah dilakukan uji petik untuk memeriksa

kualitas air di beberapa titik mata air, namun kualitas air yang sampai ke

konsumen juga sangat ditentukan oleh banyak hal seperti kualitas jaringan

perpipaan dan pengolahan air dari PDAM atau HIPPAM. Sehingga untuk

menjamin mutu air yang dikonsumsi harus dilaksanakan kerja sama

dengan lintas sektor terkait.

Hasil uji petik kualitas air minum yang dilakukan Dinas Kesehatan tahun

2014 dari 40 sampel yang diambil hanya 27.5% yang memenuhi syarat

kesehatan baik fisik, bakteriologi, maupun kimia.

0

20

40

60

80

100

TPM Dibina TPM Diuji Petik

8

85

8

29

Gambar 4.19Jumlah Tempat Pengolahan Makanan Dibina dan Diuji Petik

di Kota Batu tahun 2014

Jumlah TPM TPM dibina/diuji petik

Page 65: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

64

Uji petik kualitas air bersih di Desa Beji

D. Sarana Sanitasi Dasar

Sarana sanitasi dasar yang dimaksudkan disini meliputi kepemilikan

jamban, akses air bersih, kepemilikan tempat sampah tertutup, dan

saluran pengelolaan air limbah yang memenuhi syarat kesehatan. Namun

untuk kepemilikan sarana sanitasi dasar ini lebih ditekankan pada

kepemilikan jamban sehat karena masih banyak warga Kota Batu yang

belum akses ke jamban sehat. Untuk mengakses data kepemilikan

jamban sehat jota Batu bisa diakses melalui www.stbm-indonesia.org.

Namun demikian, untuk masyarakat yang memiliki jamban, tapi belum

memenuhi kriteria sehat dan masyarakat yang belum memiliki jamban

harus terus dipersuasi dan didorong untuk memiliki jamban dan

meningkatkan kualitas jamban demi kualitas air dan lingkungan mereka

sendiri. Kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah salah

satu strategi yang dimunculkan untuk mendorong kepemilikan jamban dan

memenuhi kriteria sehat. Dalam program STBM ini lebih menekankan

pada perubahan perilaku masyarakat. Untuk mendukung peningkatan

akses jamban sehat oleh masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Batu juga

memiliki program Wirausaha Sanitasi yang sudah berjalan sejak tahun

2013 dalam bentuk penawaran jamban sehat dan murah kepada

masyarakat.

Page 66: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

65

IV.1.13 Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

Tingkat ketersediaan obat yang diukur sebanyak 144 item obat dan vaksin.

144 item obat tersebut yang diperkirakan bisa mewakili kebutuhan

pelayanan kesehatan dasar, yang merupakan obat emergency, fast moving,

penunjang utama dan life saving, serta yang wajib tersedia untuk beberapa

penyakit menular. Pada tahun 2014, ketersediaan obat sesuai kebutuhan

adalah sebesar 83,91%. Jumlah ini turun dari capaian tahun 2013 yang

mencapai 97,96%. Informasi ketersediaan per item obat dapat dilihat pada

tabel 66 lampiran profil ini.

IV.2 Pelayanan Kesehatan Rujukan

Saat ini di wilayah Kota Batu terdapat lima Rumah Sakit dengan spesifikasi 2

(dua) RS khusus yaitu RS Paru yang merupakan UPT Propinsi Jawa Timur dan

RSIA IPHI milik swasta. Kemudian ada 3 (tiga) RS umum yaitu RS Dr. Etty

Asharto dan RS Baptis Batu yang kepemilikannya oleh swasta, serta RS

Bhayangkara Hasta Brata milik Polri.

Untuk memantau efektivitas dan efisiensi pelayanan di Rumah Sakit

dipergunakan beberapa indikator seperti Bed Occupancy Rate (BOR), Average

Length Of Stay (ALOS), Turn Over Internal (TOI). Gambaran indikator

pelayanan seluruh rumah sakit yang ada di Kota Batu pada tahun 2014 dapat

dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4.1 Indikator Pelayanan Rumah Sakit di Wilayah Kota Batu

Tahun 2014

NO NAMA RUMAH

SAKIT JENIS

RS BOR ALOS TOI

1 RS PARU BATU Khusus 43.3 3.3 4.4

2 RS BAPTIS Umum 40.7 2.9 4.8

3 RS HASTA BRATA Umum 37.0 2.5 6.0

4 RS DR. ETTY Umum 31.1 3.0 6.5

5 RS IPHI Khusus 21.2 1.6 8.8

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 37.5 - 5.4

Sumber : Laporan Rumah Sakit 2014

Page 67: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

66

Indikator Bed Occupancy Rate (BOR) digunakan untuk menggambarkan tinggi

rendahnya pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit. Idealnya BOR berada di

kisaran 70-80%. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh rumah sakit

yang ada di Kota Batu memiliki BOR dibawah nilai ideal. Hal ini berarti

rendahnya kunjungan rawat inap di RS. Rendahnya BOR kemungkinan

dikarenakan rasio jumlah tempat tidur RS se-Kota Batu jika dibandingkan

dengan jumlah penduduk sangat jauh dibawah ideal. WHO mensyaratkan

rasio yang ideal adalah 1 : 1000, sementara di Kota Batu saat ini rasio

tersebut adalah 1 : 600. Rasio diatas masih belum termasuk tempat tidur di

Puskesmas Rawat Inap di Kota Batu. Ini berakibat kepada longgarnya tingkat

hunian di RS se-Kota Batu. Namun jika dibandingkan dengan tahun lalu,

beberapa RS seperti RS. Baptis, RS. Hasta Brata, dan RS. Paru mengalami

peningkatan yang cukup baik. Indikator yang juga berhubungan dengan BOR

adalah TOI. Indikator Turn Over Interval atau rata-rata hari tempat tidur tidak

ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan

gambaran tingkat perputaran penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur

kosong dalam waktu 1-3 hari. Dari lima rumah sakit yang ada di Kota Batu,

tidak ada yang mencapai nilai ideal di tahun 2014 karena tempat tidur kosong

berkisar 4-9 hari.

Indikator Average Length of Stay (ALOS) atau rata-rata lama hari perawatan

digunakan untuk menggambarkan tingkat efisiensi dan mutu pelayanan.

Idealnya nilai ALOS antara 6-9 hari, dan di semua RS pencapaian ALOS

masih dibawah standar. Rendahnya nilai ALOS ini berarti masa rawat inap

rata-rata seluruh pasien selama satu tahun terlalu singkat yaitu sekitar 3 hari.

Hal ini menggambarkan bahwa rumah sakit masih belum sepenuhnya

menjalankan fungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan, dimana

kasus-kasus yang semestinya dapat ditangani di level pelayanan dasar pada

kenyataannya ditangani di rumah sakit. Hal ini tentu tidak efisien dari segi

mutu dan biaya.

Sedangkan, catatan cakupan rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit

maupun Puskesmas di Kota Batu adalah sebagai berikut

Page 68: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

67

Tabel 4.2 Jumlah Kunjungan Rawat Inap, Rawat Jalan & Kasus Jiwa di

Puskesmas dan Rumah Sakit Se-Kota Batu Tahun 2014

Tabel 4.2 diatas menggambarkan bahwa total penduduk yang menggunakan

fasilitas rawat jalan antara puskesmas dengan RS hampir sama banyak. Ini

menggambarkan tingkat kepercayaan pasien untuk pelayanan rawat jalan di

puskesmas sama tingginya dengan yang ada di RS. Dengan demikian ini

merupakan peluang dan tantangan bagi Puskesmas untuk semakin

meningkatkan kualitas layanannya sehingga dapat menekan biaya berobat

pasien dan mengefisienkan pelayanan kesehatan.

NO SARANA

PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN

GANGGUAN JIWA

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

L P L+P L P L+P L P L+P

1 Puskesmas Batu

15.473 21.327 36.800 85 126 211 128 127 255

Puskesmas Sisir

10.332 15.399 25.731

59 20 79

Puskesmas Bumiaji

8.654 13.156 21.810 41 74 115 689 1442 2.131

Puskesmas Beji 8.225 13.028 21.253 99 133 232 41 42 83

Puskesmas Junrejo

6.030 13.211 19.241

42 80 122

SUB JUMLAH I - PUSKESMAS

48.714 76.121 124.835 225 333 558 959 1.711 2.670

2 RS PARU BATU 13.309 18.882 32.191 2.443 3.041 5.484 0 0 0

RS BAPTIS 14.201 21.891 36.092 1.964 2.598 4.562 356 633 989

RS HASTA BRATA

8.578 3.795 12.373 507 1.403 1.910 0 0 0

RS DR. ETTY 11.995 12.049 24.044 1.223 821 2.044 0 0 0

RS IPHI 9.814 13.057 22.871 384 697 1.081 0 0 0

SUB JUMLAH II – RS

57.897 69.674 127.571 6.521 8.560 15.081 356 633 989

JUMLAH KAB/KOTA

106.611 145.795 252.406 6.746 8.893 15.639 1.315 2.344 3.659

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA

99.984 99.108 199.092 99.984 99.108 199.092

CAKUPAN KUNJUNGAN (%)

106.6 147.1 126.8 6.7 9.0 7.9

Page 69: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

68

Sementara untuk pelayanan rawat inap, penduduk lebih banyak

memanfaatkan fasilitas di RS. hal ini kemungkinan bisa disebabkan karena

RS memang menjalankan fungsinya sebagai layanan rujukan bagi pasien

yang membutuhkan rawat inap.

Page 70: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

69

BBAABB VV

SSIITTUUAASSII SSUUMMBBEERR DDAAYYAA KKEESSEEHHAATTAANN

V.1 Tenaga Kesehatan

Dalam pembangunan kesehatan, faktor penggerak utamanya adalah sumber

daya manusia. SDM kesehatan yang berkualitas menentukan keberhasilan dari

seluruh proses pembangunan tersebut. Pada tahun 2014, jumlah tenaga

kesehatan di Kota Batu baik yang berada di instansi pemerintah maupun

swasta seluruhnya sebanyak 641 orang. Hasil pendataan dan pelaporan

tentang jenis tenaga kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.1 Rekapitulasi SDM Kesehatan Berdasarkan Jenis Tenaga

di Wilayah Kota Batu Tahun 2014

Dari data tersebut di atas terlihat bahwa jenis tenaga yang ada di sektor

kesehatan dari tahun ke tahun masih didominasi oleh tenaga perawat dan

bidan. Adapun untuk menilai kecukupan tenaga kesehatan, berikut rasio tenaga

kesehatan di wilayah Kota Batu per 100.000 penduduk adalah sebagai berikut.

NO. JENIS TENAGA JUMLAH %

1 Medis 133 20,7

2 Perawat dan Bidan 377 58,8

3 Farmasi 39

6,1

4 Kesehatan Masyarakat 9 1,4

5 Gizi 19 2,9

6 Teknisi Medis 53 8,3

7 Sanitasi 7 1,1

8 Terapi fisik 4 0,6

Jumlah 641 100

Page 71: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

70

Tabel 5.2 Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk

di Wilayah Kota Batu Tahun 2014

Dari tabel diatas, terlihat bahwa di wilayah Kota Batu, tenaga dokter spesialis

rasionya cukup tinggi, namun dari jenis spesialisasinya, masih belum sesuai

dengan kebutuhan dan tenaga dokter spesialis yang ada kebanyakan adalah

dokter tamu. Sedangkan, jenis tenaga yang masih rendah rasio terhadap

100.000 penduduk antara lain bidan, apoteker, tenaga ahli kesehatan

masyarakat, ahli gizi dan sanitarian.

V.2 Sarana dan Prasarana

Selain ketersediaan tenaga kesehatan dalam jumlah dan kualifikasi yang cukup,

diperlukan juga dukungan sarana dan prasarana yang memadai agar

pelaksanaan pembangunan kesehatan dapat berjalan dengan baik. Situasi

sarana kesehatan di Kota Batu pada tahun 2014 akan diuraikan dalam sub bab

berikut.

Pada tahun 2014 di Kota Batu telah berdiri lima puskesmas dan tiga

diantaranya adalah puskesmas dengan perawatan. Untuk memperluas

jangkauan pelayanan puskesmas, dikembangkan puskesmas pembantu (Pustu)

yang pada tahun 2014 berjumlah 6 buah. Penambahan unit Pustu dilakukan

pada tahun 2008 dengan peningkatan status polindes Temas dan Giripurno

menjadi Pustu. Selain itu, terdapat sarana puskesmas keliling roda empat

sebanyak 10 unit yang dapat menjangkau seluruh daerah di wilayah Kota Batu.

No. Jenis Tenaga Kota Batu

2014

1 Dokter spesialis

25,6

2 Dokter Umum 33,1

3 Dokter Gigi 8,03

4 Perawat 135,1

5 Bidan 48,7

6 Apoteker 4,02

7 Ahli Kesehatan Masyarakat 4,52

8 Ahli gizi 9,54

9 Ahli Sanitasi 3,51

Page 72: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

71

Untuk pelayanan kesehatan rujukan, di Kota Batu sudah berdiri lima rumah

sakit yaitu RS Paru Batu, RS Baptis Batu, RS Hasta Brata, RS dr. Etty Asharto

dan RS IPHI Batu. RS Paru merupakan UPT Propinsi Jawa Timur yang

berstatus RS Khusus Paru, akan tetapi juga membuka pelayanan untuk umum.

Empat rumah sakit lainnya merupakan rumah sakit swasta.

Dengan jumlah penduduk 199.092 jiwa dan perkiraan angka kesakitan kasar

tidak lebih dari 20% per-tahun serta lokasi Kota Batu yang dekat dengan Kota

Malang yang telah lebih dahulu mengembangkan pelayanan kesehatan dasar

maupun rujukan, dapat dikatakan bahwa sarana pelayanan kesehatan baik

pemerintah maupun swasta yang ada di Kota Batu sudah cukup lengkap

apabila dibandingkan dengan pesaing dari Kota Malang.

Walaupun demikian pelayanan kesehatan di Kota Batu masih dapat

dikembangkan lagi dengan memunculkan pelayanan unggulan di masing-

masing institusi, sehingga jenis pelayanan yang ditawarkan ke masyarakat

selain lebih beragam dan bermutu, juga dapat menekan persaingan tidak sehat

antara pemberi pelayanan. Selain itu, pelayanan kesehatan yang masih

memiliki peluang besar untuk dikembangkan adalah pelayanan kesehatan

dasar di puskesmas dan pelayanan kesehatan yang bersumber daya

masyarakat. Kedua pelayanan ini dapat dikembangkan sesuai dengan

karakteristik wilayah dan permasalahan kesehatan lokal.

V.3 Pembiayaan

Pembiayaan untuk program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kota Batu beserta

jajarannya diperoleh dari beberapa sumber, diantaranya Dana APBD, Dana

dekonsentrasi, Dana BLN, Dana Askeskin dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

Pada tahun 2014, pemerintah daerah Kota Batu menganggarkan dari Dana

Alokasi Umum (DAU) dana untuk belanja langsung bidang kesehatan di luar

gaji sebesar Rp. 15.806.410.778,- dari total APBD Rp. 792.186.217.513,-.

Sedangkan, belanja tidak langsung pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp.

12.700.281.713,-.

Apabila jumlah belanja langsung kesehatan dipersentase terhadap total

anggaran belanja Kota Batu, alokasi APBD II (DAU) untuk belanja langsung

pembangunan kesehatan selama sepuluh tahun terakhir sebagai berikut :

Page 73: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

72

2005 Rp.2.512.995.500 1,57% dari APBD II

2006 Rp.4.539.582.000 2,01% dari APBD II

2007 Rp.7.787.550.000 2,66% dari APBD II

2008 Rp.8.761.137.801 2,38% dari APBD II

2009 Rp.9.710.570.000 2,19% dari APBD II

2010 Rp.9.711.721.117 2,28% dari APBD II

2011 Rp.9.711.721.117 2,06% dari APBD II

2012 Rp.7.200.000.000 1,38% dari APBD II

2013 Rp.12.662.524.516 3,55% dari APBD II

2014 Rp.15.806.410.778 3,60% dari APBD II

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan

Pemerintah untuk mengalokasikan anggaran pembangunan kesehatan diluar

gaji pegawai minimal sebesar 10% dari total anggaran belanja. Apabila dilihat

dari persentase alokasi APBD II Kota Batu untuk pembangunan kesehatan,

nampak bahwa alokasi anggaran APBD II (DAU) yang diperuntukkan kegiatan

pembangunan kesehatan masih sangat jauh dari yang digariskan dalam

undang-undang kesehatan.

Selain APBD II (DAU), ada juga pendanaan dari APBD I Propinsi Jawa Timur

sebesar Rp. 42.272.000,-. Anggaran APBN tahun 2014 yang dialokasikan

berupa Dana Dekonsentrasi, BOK, Askeskin tercatat sebesar Rp.

4.649.560.000,-. Total anggaran kesehatan untuk Kota Batu pada tahun 2014

dari semua sumber sebesar Rp. 33.198.524.491,-. Apabila dihitung

berdasarkan jumlah penduduk tahun 2014, maka anggaran kesehatan per

kapita tahun ini sebesar Rp. 166.749,67. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan tahun

2013 yang sebesar Rp. 126.197,02 per kapita.

Page 74: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a B a t u 2 0 1 4

73

BBAABB VVii

ppeennuuttuupp

Penyediaan data dan informasi di bidang kesehatan yang berkualitas sangat

diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan di lingkungan

pemerintahan, organisasi profesi, akademisi, swasta dan pihak terkait lainnya. Di

bidang kesehatan, data dan informasi juga merupakan sumber daya strategis bagi

pimpinan dan organisasi dalam penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan.

Sangat disadari bahwa pemenuhan kebutuhan akan data dan informasi

kesehatan merupakan tantangan tersendiri demi memperoleh potret terinci dari

situasi kesehatan di sebuah wilayah. Oleh karena itu, dari seluruh pemaparan dalam

profil ini diharapkan dapat diperoleh gambaran secara umum akan situasi dan

kondisi pembangunan kesehatan di Kota Batu selama tahun 2014. Implikasi yang

diharapkan setelah mengetahui gambaran umum situasi kesehatan Kota Batu, dapat

dipergunakan sebagai masukan terutama bagi pembuat kebijakan untuk melakukan

perencanaan yang lebih tepat sasaran dan penyusunan strategi pencapaian kinerja

sampai di tingkat pemegang program di Puskesmas sehingga pencapaian

pembangunan kesehatan di tahun-tahun mendatang dapat lebih baik dari

pencapaian saat ini..

Kedepan, berangkat dari permasalahan yang dihadapi dari penyusunan profil

kesehatan Kota Batu tahun 2014 ini, diharapkan kesadaran dan peran serta aktif dari

semua pihak untuk membenahi sistem manajemen data agar kinerja dari masing-

masing bidang dapat lebih terukur dan memberikan gambaran yang lebih rinci dari

pencapaian masing-masing program serta kontribusinya bagi pencapaian visi dan

misi pembangunan kesehatan di Kota Batu

Page 75: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 199 Km2

Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 24 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 99,984 99,108 199,092 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.5 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2

1000.0 Jiwa/Km2

Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 43.8 per 100 penduduk produktif Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 100.9 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 97.56 94.18 95.88 % Tabel 3

9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi

a. SMP/ MTs 13,095.00 16,718.00 29,813.00 % Tabel 3

b. SMA/ SMK/ MA 14,237.00 14,757.00 28,994.00 % Tabel 3

c. Sekolah menengah kejuruan 6,506.00 4,872.00 11,378.00 % Tabel 3

d. Diploma I/Diploma II 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

e. Akademi/Diploma III 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

f. Universitas/Diploma IV 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

g. S2/S3 (Master/Doktor) 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 1,680 1,546 3,226 Tabel 4

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 8 1 5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4

12 Jumlah Kematian Neonatal 5 3 8 neonatal Tabel 5

13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 3 2 2 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

14 Jumlah Bayi Mati 8 3 11 bayi Tabel 5

15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 5 2 3 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

16 Jumlah Balita Mati 11 6 17 Balita Tabel 5

17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 7 4 5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

18 Kematian Ibu

Jumlah Kematian Ibu 1 Ibu Tabel 6

Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 31 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

Page 76: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

B.2 Angka Kesakitan

19 Tuberkulosis

Jumlah kasus baru TB BTA+ 31 32 63 Kasus Tabel 7

Proporsi kasus baru TB BTA+ 49.21 50.79 % Tabel 7

CNR kasus baru BTA+ 15.57 16.07 31.64 per 100.000 penduduk Tabel 7

Jumlah seluruh kasus TB 90 86 176 Kasus Tabel 7

CNR seluruh kasus TB 45.21 43.20 88.40 per 100.000 penduduk Tabel 7

Kasus TB anak 0-14 tahun 9.09 % Tabel 7

Persentase BTA+ terhadap suspek #DIV/0! #DIV/0! 4.21 % Tabel 8

Angka kesembuhan BTA+ 50.00 58.06 54.10 % Tabel 9

Angka pengobatan lengkap BTA+ 20.00 32.26 26.23 % Tabel 9

Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 70.00 90.32 80.33 % Tabel 9

Angka kematian selama pengobatan 1.00 0.00 1.00 per 100.000 penduduk Tabel 9

20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 15.61 17.20 16.39 % Tabel 10

21 Jumlah Kasus HIV 0 0 0 Kasus Tabel 11

22 Jumlah Kasus AIDS 14 11 25 Kasus Tabel 11

23 Jumlah Kematian karena AIDS 3 2 5 Jiwa Tabel 11

24 Jumlah Kasus Syphilis 0 3 3 Kasus Tabel 11

25 Donor darah diskrining positif HIV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 12

26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 0.00 % Tabel 13

27 Kusta

Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 0 0 Kasus Tabel 14

Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0.00 0.00 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 14

Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun #DIV/0! % Tabel 15

Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta #DIV/0! % Tabel 15

Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 15

Angka Prevalensi Kusta 0.00 0.05 0.05 per 10.000 Penduduk Tabel 16

Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17

Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17

28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

AFP Rate (non polio) < 15 th 4.26 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18

Jumlah Kasus Difteri 4 5 9 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19

Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19

Page 77: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

Jumlah Kasus Campak 32 7 39 Kasus Tabel 20

Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20

Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20

Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20

29 Incidence Rate DBD 18.58 14.06 32.65 per 100.000 penduduk Tabel 21

30 Case Fatality Rate DBD 0.00 0.00 0.00 % Tabel 21

31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22

32 Case Fatality Rate Malaria 0.00 #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 22

33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23

34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 0.00 #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 24

35 Persentase obese 3.53 8.39 7.91 % Tabel 25

36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 26.32 % Tabel 26

37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 2.63 % Tabel 26

38 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97 % Tabel 29

40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 93.53 % Tabel 29

41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 95.35 % Tabel 29

42 Pelayanan Ibu Nifas 95.06 % Tabel 29

43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A - % Tabel 29

44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 1.21 % Tabel 30

45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 93.53 % Tabel 32

46 Penanganan komplikasi kebidanan 88.28 % Tabel 33

47 Penanganan komplikasi Neonatal 84.95 87.91 86.40 % Tabel 33

48 Peserta KB Baru 6.11 % Tabel 36

49 Peserta KB Aktif 66.71 % Tabel 36

50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37

51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 2.50 3.49 2.98 % Tabel 37

52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 100.62 96.44 98.57 % Tabel 38

53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 100.87 94.70 97.84 % Tabel 38

54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 76.12 71.35 73.76 % Tabel 39

55 Pelayanan kesehatan bayi 97.44 96.44 96.95 % Tabel 40

56 Desa/Kelurahan UCI 87.50 % Tabel 41

57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 101.35 96.61 99.02 % Tabel 43

58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 101.16 96.48 98.86 % Tabel 43

59 Bayi Mendapat Vitamin A 101.69 98.64 100.19 % Tabel 44

Page 78: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 86.98 87.88 87.42 % Tabel 44

61 Baduta ditimbang 84.31 82.30 83.32 % Tabel 45

62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0.33 0.50 0.41 % Tabel 45

63 Pelayanan kesehatan anak balita 88.51 89.37 88.93 % Tabel 46

64 Balita ditimbang (D/S) 71.76 71.35 71.56 % Tabel 47

65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0.48 0.68 0.58 % Tabel 47

66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 48

67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100.00 100.00 100.00 %

Tabel 49

68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.98 Tabel 50

69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 85.56 sekolah Tabel 51

70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 85.56 sekolah Tabel 51

71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 32.10 36.01 34.23 % Tabel 51

72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 68.94 71.63 70.29 % Tabel 51

73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan

mulut 68.94 71.63 70.29 % Tabel 51

74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 45.23 93.87 65.21 % Tabel 52

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase

75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 28.41 28.32 28.37 % Tabel 53

76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 106.63 147.11 126.78 % Tabel 54

77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 6.75 8.97 7.86 % Tabel 54

78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 3.00 2.58 2.76 per 100.000 pasien keluar Tabel 55

79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 1.17 1.06 1.11 per 100.000 pasien keluar Tabel 55

80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 37.51 % Tabel 56

81 Bed Turn Over (BTO) di RS 42.29 Kali Tabel 56

82 Turn of Interval (TOI) di RS 5.39 Hari Tabel 56

83 Average Length of Stay (ALOS) di RS - Hari Tabel 56

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

87 Rumah Tangga ber-PHBS 28.14 % Tabel 57

Page 79: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

C.4 Keadaan Lingkungan

88 Persentase rumah sehat 45.59 % Tabel 58

89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 53.65 % Tabel 59

90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 27.50 % Tabel 60

91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) - % Tabel 61

92 Desa STBM - % Tabel 62

93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 82.86 % Tabel 63

TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 22.14 % Tabel 64

TPM tidak memenuhi syarat dibina 100.00 % Tabel 65

TPM memenuhi syarat diuji petik 34.12 % Tabel 65

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Sarana Kesehatan

94 Jumlah Rumah Sakit Umum 3.00 RS Tabel 67

95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 2.00 RS Tabel 67

96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 67

97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 67

Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 67

Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 67

98 Jumlah Apotek 12.00 Tabel 67

99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 80.00 % Tabel 68

100 Jumlah Posyandu 189.00 Posyandu Tabel 69

101 Posyandu Aktif 64.02 % Tabel 69

102 Rasio posyandu per 100 balita 1.18 per 100 balita Tabel 69

103 UKBM

Poskesdes 24.00 Poskesdes Tabel 70

Polindes 13.00 Polindes Tabel 70

Posbindu 25.00 Posbindu Tabel 70

104 Jumlah Desa Siaga 24.00 Desa Tabel 71

105 Persentase Desa Siaga 100.00 % Tabel 71

D.2 Tenaga Kesehatan

106 Jumlah Dokter Spesialis 33.00 18.00 51.00 Orang Tabel 72

107 Jumlah Dokter Umum 20.00 46.00 66.00 Orang Tabel 72

108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 58.77 per 100.000 penduduk Tabel 72

109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 3.00 13.00 16.00 Orang Tabel 72

Page 80: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 8.04 per 100.000 penduduk

111 Jumlah Bidan 97.00 Orang Tabel 73

112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 48.72 per 100.000 penduduk Tabel 73

113 Jumlah Perawat 92.00 177.00 269.00 Orang Tabel 73

114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 135.11 per 100.000 penduduk Tabel 73

115 Jumlah Perawat Gigi - 11.00 11.00 Orang Tabel 73

116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 4.00 35.00 39.00 Orang Tabel 74

117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 3.00 6.00 9.00 Orang Tabel 75

118 Jumlah Tenaga Sanitasi 4.00 3.00 7.00 Orang Tabel 76

119 Jumlah Tenaga Gizi 6.00 13.00 19.00 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan

120 Total Anggaran Kesehatan 33,198,524,491.00 Rp Tabel 81

121 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 3.60 % Tabel 81

122 Anggaran Kesehatan Perkapita 166,749.67 Rp Tabel 81

Page 81: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KOTA BATU

TAHUN 2014

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 BATU 45.46 4 4 8 91,706 14,503 6.32 2017.29

2 BUMIAJI 127.98 9 0 9 58,293 16,384 3.56 455.49

3 JUNREJO 25.65 6 1 7 49,093 13,669 3.59 1913.96

JUMLAH (KAB/KOTA) 199.1 19 5 24 199,092 44,556 4.47 1,000

Sumber: Subag. Program dan Pelaporan

JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

NO KECAMATANDESA KELURAHAN

DESA +

KELURAHAN

Page 82: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

KOTA BATU

TAHUN 2014

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN

1 2 3 4 5 6

1 0 - 4 8,137 7,849 15,986 103.67

2 5 - 9 8,138 7,810 15,948 104.20

3 10 - 14 7,570 7,412 14,982 102.13

4 15 - 19 8,290 7,943 16,233 104.37

5 20 - 24 7,941 7,573 15,514 104.86

6 25 - 29 7,465 7,576 15,041 98.53

7 30 - 34 8,192 8,025 16,217 102.08

8 35 - 39 7,840 7,877 15,717 99.53

9 40 - 44 7,875 7,756 15,631 101.53

10 45 - 49 7,092 7,319 14,411 96.90

11 50 - 54 6,452 6,287 12,739 102.62

12 55 - 59 5,152 4,818 9,970 106.93

13 60 - 64 3,614 3,406 7,020 106.11

14 65 - 69 2,583 2,671 5,254 96.71

15 70 - 74 1,702 1,930 3,632 88.19

16 75+ 1,941 2,856 4,797 67.96

JUMLAH 99,984 99,108 199,092 100.88

ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 44

Sumber: Subag. Program dan Pelaporan

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

Page 83: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,
Page 84: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN

KOTA BATU

TAHUN 2013

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI+

PEREMPUAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 83,405 82,720 166,125

2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG

MELEK HURUF81,370 77,906 159,276 97.56 94.18 95.88

3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 13,520 15,138 28,658 16.21 18.30 17.25

b. SD/MI 28,633 23,534 52,167 34.33 28.45 31.40

c. SMP/ MTs 13,095 16,718 29,813 15.70 20.21 17.95

d. SMA/ MA 14,237 14,757 28,994 17.07 17.84 17.45

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 6,506 4,872 11,378 7.80 5.89 6.85

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0 0 0.00 0.00 0.00

g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0 0 0.00 0.00 0.00

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0 0 0.00 0.00 0.00

i. PERGURUAN TINGGI 7,415 7,701 15,116 8.89 9.31 9.10

j. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0 0 0.00 0.00 0.00

Sumber: Hasil Susenas 2013 BPS Kota Batu

TABEL 3

JUMLAH PERSENTASE

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

NO VARIABEL

Page 85: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 4

KOTA BATU

TAHUN 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BATU BATU 410 3 413 362 1 363 772 4 776

2 BATU SISIR 381 1 382 358 1 359 739 2 741

3 BUMIAJI BUMIAJI 483 7 490 468 0 468 951 7 958

4 JUNREJO BEJI 234 2 236 228 0 228 462 2 464

5 JUNREJO JUNREJO 172 0 172 130 0 130 302 0 302

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,680 13 1,693 1,546 2 1,548 3,226 15 3,241

7.7 1.3 4.6

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2014

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

HIDUP MATI HIDUP + MATI

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATI HIDUP + MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

JUMLAH KELAHIRAN

NO KECAMATANNAMA

PUSKESMASHIDUP

PEREMPUAN

Page 86: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 BATU BATU 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1

2 BATU SISIR 3 4 0 4 1 1 0 1 4 5 0 5

3 BUMIAJI BUMIAJI 1 3 0 3 2 2 0 2 3 5 0 5

4 JUNREJO BEJI 1 1 1 2 0 0 3 3 1 1 4 5

5 JUNREJO JUNREJO 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 8 3 11 3 3 3 6 8 11 6 17

3 5 2 7 2 2 2 4 2 3 2 5

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2014

Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYIa BALITA BAYI

a ANAK

BALITANEONATAL

NO KECAMATAN PUSKESMAS

BALITA ANAK

BALITABAYI

a ANAK

BALITANEONATAL NEONATAL

LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH KEMATIAN

BALITA

Page 87: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 6

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 BATU BATU 772 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1

2 BATU SISIR 739 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 951 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 JUNREJO BEJI 462 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 JUNREJO JUNREJO 302 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3,226 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 31

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2014

Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas

- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

KEMATIAN IBU

JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR

HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL

Page 88: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 7

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BATU BATU 23,860 23,666 47,526 18 62.07 11 37.93 29 53 56.38 41 43.62 94 14 14.89

2 BATU SISIR 22,195 21,985 44,180 0 0 5 100.00 5 16 46 19 54.29 35 1 2.86

3 BUMIAJI BUMIAJI 29,274 29,019 58,293 7 54 6 46.15 13 4 36 7 63.64 11 0 0.00

4 JUNREJO BEJI 14,930 14,850 29,780 1 17 5 83.33 6 6 50 6 50.00 12 0 0.00

5 JUNREJO JUNREJO 9,725 9,588 19,313 5 50 5 50.00 10 11 46 13 54.17 24 1 4.17

JUMLAH (KAB/KOTA) 99,984 99,108 199,092 31 49 32 51 63 90 51 86 49 176 16 9

CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 15.57 16.07 31.64

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 45.21 43.20 88.40

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Tahun 2014

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 199092

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KASUS TB ANAK

0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

JUMLAH KASUS BARU BTA+

L PL+P

JUMLAH SELURUH

KASUS TB

L PL+P

Page 89: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

TB PARU

L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BATU BATU 902 18 11 29 #DIV/0! #DIV/0! 3.22

2 BATU SISIR 125 0 5 5 #DIV/0! #DIV/0! 4.00

3 BUMIAJI BUMIAJI 294 7 6 13 #DIV/0! #DIV/0! 4.42

4 JUNREJO BEJI 69 1 5 6 #DIV/0! #DIV/0! 8.70

5 JUNREJO JUNREJO 105 5 5 10 #DIV/0! #DIV/0! 9.52

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 1,495 31 32 63 #DIV/0! #DIV/0! 4.21

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Tahun 2014

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

% BTA (+)

TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS

SUSPEK

Page 90: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 9

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L + P JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H% L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 BATU BATU 13 15 28 6 46.15 7 46.67 13 46.43 3 23.08 7 46.67 10 35.71 69.23 93.33 82.14 1 - 1

2 BATU SISIR 3 3 6 1 33.33 2 66.67 3 50.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 33.33 66.67 50.00 0 0 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 6 8 14 6 100.00 8 100.00 14 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

4 JUNREJO BEJI 2 2 4 0 0.00 0 0.00 0 0.00 2 100.00 2 100.00 4 100.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

5 JUNREJO JUNREJO 6 3 9 2 33.33 1 33.33 3 33.33 1 16.67 1 33.33 2 22.22 50.00 66.67 55.56 1 0 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 30 31 61 15 50.00 18 58.06 33 54.10 6 20.00 10 32.26 16 26.23 70.00 90.32 80.33 2 0 2

ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 1.0 0.0 1.0

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Tahun 2014

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

JUMLAH KEMATIAN

SELAMA PENGOBATAN

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L L + P

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP

(COMPLETE RATE)

L P

BTA (+) DIOBATI

ANGKA KEBERHASILAN

PENGOBATAN

(SUCCESS RATE/SR)P L + P

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 91: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 BATU BATU 1,971 1,806 3,777 197 181 378 34 17.25013 40 22.14839 74 19.59227

2 BATU SISIR 1,792 1,742 3,534 179 174 353 9 5.0 13 7.5 22 6.2

3 BUMIAJI BUMIAJI 2,298 2,291 4,589 230 229 459 12 5.2 13 5.7 25 5.4

4 JUNREJO BEJI 1,229 1,175 2,404 123 118 240 72 58.6 69 58.7 141 58.7

5 JUNREJO JUNREJO 847 835 1,682 85 84 168 0 0.0 0 0.0 0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 8,137 7,849 15,986 814 785 1,599 127 15.6 135 17.2 262 16.4

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Tahun 2014

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN

PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS

PNEUMONIA PADA BALITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L P L + P

Page 92: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 11

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+PPROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+PPROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P L P L+PPROPORSI

KELOMPOK

UMUR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 1 1 2 8.00 0 1 1 0 0 0 0.00

2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00

3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 2 0 2 8.00 0 0 0 0 0 0 0.00

4 20 - 24 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 2 2 8.00 0 1 1 0 1 1 33.33

5 25 - 49 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 11 7 18 72.00 3 0 3 0 2 2 66.67

6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 1 1 4.00 0 0 0 0 0 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 14 11 25 3 2 5 0 3 3

PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! 56.00 44.00 60.00 40.00 0.00 100.00

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Tahun 2014

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN

NO KELOMPOK UMUR

H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

Page 93: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 12

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

- 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

- 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

- 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Tahun 2014

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING

TERHADAP HIV

L P

POSITIF HIV

L + P L P L + P

JUMLAH PENDONOR

Page 94: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 BATU BATU 23,860 23,666 47,526 511 506 1,017 427 84 395 78 822 81

2 BATU SISIR 22,195 21,985 44,180 475 470 945 274 58 373 79 647 68

3 BUMIAJI BUMIAJI 29,274 29,019 58,293 626 621 1,247 640 102 834 134 1,474 118

4 JUNREJO BEJI 14,930 14,850 29,780 320 318 637 284 89 339 107 623 98

5 JUNREJO JUNREJO 9,725 9,588 19,313 208 205 413 211 101 227 111 438 106

JUMLAH (KAB/KOTA) 99,984 99,108 199,092 2,140 2,121 4,261 1,836 85.8 2,168 102.2 4,004 94.0

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Tahun 2014

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

DIARE

JUMLAH TARGET

PENEMUAN

DIARE DITANGANI

Page 95: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 14

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BATU BATU 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 BATU SISIR 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 JUNREJO BEJI 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 JUNREJO JUNREJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0.00 0.00 0.00

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Tahun 2014

PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS BARU

Page 96: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 15

KOTA BATU

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 BATU BATU - - #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 BATU SISIR - - #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 BUMIAJI BUMIAJI - - #DIV/0! 0 #DIV/0!

4 JUNREJO BEJI - - #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 JUNREJO JUNREJO - - #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) - - #DIV/0! - #DIV/0!

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Tahun 2014

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTA

0-14 TAHUN

KASUS BARU

CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA

KUSTA

Page 97: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BATU BATU 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 BATU SISIR 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 0 0 0 0 1 1 0 1 1

4 JUNREJO BEJI 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 JUNREJO JUNREJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 1 1 0 1 1

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.0 0.1 0.1

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Tahun 2014

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

Page 98: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 BATU BATU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 BATU SISIR 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 BUMIAJI BUMIAJI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

4 JUNREJO BEJI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 JUNREJO JUNREJO 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Tahun 2014

NO KECAMATAN PUSKESMASRFT PB

L + PPENDERITA PB

a

L PPENDERITA MB

a

L + P

RFT MB

L P

Page 99: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 18

KOTA BATU

TAHUN 2014

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

<15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP

(NON POLIO)

1 2 3 4 5

1 BATU BATU 11,284 0

2 BATU SISIR 10,566 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 13,471 0

4 JUNREJO BEJI 6,971 2

5 JUNREJO JUNREJO 4,624 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 46,916 2

AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 4.26

Sumber: Seksi Pencegahan Penyakit Tahun 2014

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:46,916

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Page 100: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BATU BATU 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 BATU SISIR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 4 3 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 JUNREJO BEJI 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 JUNREJO JUNREJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 5 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0.00 #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Pencegahan Penyakit Tahun 2014

PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI

JUMLAH KASUSMENINGGAL

JUMLAH KASUSMENINGGAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM

JUMLAH KASUSMENINGGAL

Page 101: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 20

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 BATU BATU 12 2 14 0 0 0 0 0 0 0

2 BATU SISIR 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0

4 JUNREJO BEJI 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0

5 JUNREJO JUNREJO 15 4 19 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 32 7 39 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0.0

Sumber: Seksi Pencegahan Penyakit Tahun 2014

JUMLAH KASUS PD3I

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAK

JUMLAH KASUSMENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 102: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BATU BATU 14 4 18 0 0 0 0.0 0.0 0.0

2 BATU SISIR 11 12 23 0 0 0 0.0 0.0 0.0

3 BUMIAJI BUMIAJI 5 1 6 0 0 0 0.0 0.0 0.0

4 JUNREJO BEJI 4 7 11 0 0 0 0.0 0.0 0.0

5 JUNREJO JUNREJO 3 4 7 0 0 0 0.0 0.0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 37 28 65 0 0 0 0.0 0.0 0.0

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 18.6 14.1 32.6

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Tahun 2014

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Page 103: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 22

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 BATU BATU 0 0 0 1 0 1 1 100.00 0 #DIV/0! 1.00 100.00 0 0 0 0 #DIV/0! 0

2 BATU SISIR 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 BUMIAJI BUMIAJI 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

4 JUNREJO BEJI 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

5 JUNREJO JUNREJO 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 - 1 1 100.00 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Tahun 2014

* Kota Batu bukan daerah endemis malaria

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

P L+P

SEDIAAN DARAH DIPERIKSA

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CFRMENINGGAL SUSPEK

MALARIA

NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL

Page 104: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 BATU BATU 0 0 0 0 0 0

2 BATU SISIR 0 0 0 0 0 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 0 0 0 0 0 0

4 JUNREJO BEJI 0 0 0 0 0 0

5 JUNREJO JUNREJO 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Tahun 2014

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

Page 105: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 24

PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BATU BATU 16,131 13,131 29,262 0.00 0.00 0 0.00 300 #DIV/0! 1056 #DIV/0! 1356 #DIV/0!

2 BATU SISIR 14,832 14,983 29,815 0.00 0.00 0 0.00 420 #DIV/0! 1089 #DIV/0! 1509 #DIV/0!

3 BUMIAJI BUMIAJI 20,193 20,047 40,240 0.00 0.00 0 0.00 431 #DIV/0! 1123 #DIV/0! 1554 #DIV/0!

4 JUNREJO BEJI 10,147 10,249 20,396 0.00 0.00 0 0.00 269 #DIV/0! 985 #DIV/0! 1254 #DIV/0!

5 JUNREJO JUNREJO 6,546 6,626 13,172 0.00 0.00 0 0.00 255 #DIV/0! 862 #DIV/0! 1117 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 67,849 65,036 132,885 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1,675 #DIV/0! 5,115 #DIV/0! 6,790 #DIV/0!

Sumber: Seksi Pencegahan Penyakit Tahun 2014

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUNLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI +

PEREMPUAN

HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUAN

Page 106: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 25

PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BATU BATU 27 353 380 0.00 0.00 0 0.00 1 #DIV/0! 19 #DIV/0! 20 #DIV/0!

2 BATU SISIR 14 151 165 0.00 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 7 #DIV/0! 7 #DIV/0!

3 BUMIAJI BUMIAJI 40 397 437 0.00 0.00 0 0.00 1 #DIV/0! 21 #DIV/0! 22 #DIV/0!

4 JUNREJO BEJI 48 286 334 0.00 0.00 0 0.00 1 #DIV/0! 15 #DIV/0! 16 #DIV/0!

5 JUNREJO JUNREJO 8 120 128 0.00 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 3 #DIV/0! 3 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 137 1,307 1,444 85 62.04 775 59.30 860 59.56 3 3.52941176 65 8.38709677 68 7.90697674

Sumber: Seksi Pencegahan Penyakit Tahun 2014

Ket : Jumlah kunjungan di tabel 25 adalah jumlah kunjungan Posbindu dan pemeriksaan obesitas dilakukan di Posbindu

OBESE

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS

DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15

TAHUN

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

Page 107: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 BATU BATU 7367 0 0.00 12.00 #DIV/0! 1 #DIV/0!

2 BATU SISIR 6802 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 BUMIAJI BUMIAJI 9054 0 0 8 #DIV/0! 1 #DIV/0!

4 JUNREJO BEJI 4696 0 0 10 #DIV/0! 1 #DIV/0!

5 JUNREJO JUNREJO 3058 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 30,977 114 0 30 26.32 3 2.63

Sumber: Seksi Pencegahan Penyakit Tahun 2014

Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat

CBE: Clinical Breast Examination

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM

DAN PAYUDARATUMOR/BENJOLAN

NO KECAMATAN PUSKESMASPEREMPUAN

USIA 30-50 TAHUN

IVA POSITIF

Page 108: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

KOTA BATU

TAHUN 2014

DIKETAHUIDITANGGU-

LANGIAKHIR L P L+P

0-7

HARI

8-28

HARI

1-11

BLN

1-4

THN

5-9

THN

10-14

THN

15-19

THN

20-44

THN

45-54

THN

55-59

THN

60-69

THN

70+

THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 Diptheri 1 1 11/3/2014 3/4/2014 3/4/2014 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6,385 6,013 12,398 0.02 - 0.01 - #DIV/0! -

2 Diptheri 1 1 10/3/2014 10/3/2014 10/3/2014 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2,408 2,414 4,822 - 0.04 0.02 #DIV/0! 100.00 100.00

3 Diptheri 1 1 11/4/2014 11/4/2014 11/4/2014 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 2,701 2,642 5,343 0.04 - 0.02 100.00 #DIV/0! 100.00

4 Diptheri 1 1 15/4/2014 15/4/2014 16/4/2014 1 1 2 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 3,342 3,240 6,582 0.03 0.03 0.03 100.00 100.00 100.00

5 Diptheri 1 1 10/6/2014 10/6/2014 10/6/2014 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 3,342 3,240 6,582 - 0.03 0.02 #DIV/0! 100.00 100.00

6 Diptheri 1 1 11/6/2014 11/6/2014 11/6/2014 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 4,615 4,637 9,252 0.02 - 0.01 100.00 #DIV/0! 100.00

7 AFP 1 1 11/8/2014 11/8/2014 11/8/2014 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2,865 2,932 5,797 - 0.03 0.02 #DIV/0! 100.00 100.00

8 AFP 1 1 11/9/2014 11/9/2014 11/9/2014 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2,865 2,932 5,797 0.03 - 0.02 100.00 #DIV/0! 100.00

9 Diptheri 1 1 17/9/2014 17/9/2014 17/9/2014 1 3 4 0 0 0 0 1 0 0 3 0 0 0 0 1 3 4 3,342 3,240 6,582 0.03 0.09 0.06 100.00 100.00 100.00

10 Keracunan Makanan 1 1 16/9/2014 16/9/2014 17/9/2014 14 15 29 0 0 0 0 0 29 0 0 0 0 0 0 14 15 29 4,972 4,980 9,952 0.28 0.30 0.29 100.00 100.00 100.00

11 Diptheri 1 1 20/10/2014 20/10/2014 20/10/2014 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 3,342 3,240 6,582 - 0.03 0.02 #DIV/0! 100.00 100.00

Sumber: Seksi Pencegahan Penyakit Tahun 2014

WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA

JUMLAH

DESA/KEL

CFR (%)NO

JENIS KEJADIAN LUAR

BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK

TERANCAMJUMLAH

KEC

YANG TERSERANG

Page 109: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 28

KOTA BATU

TAHUN 2014

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6

1 BATU BATU 1 1 100.00

2 BATU SISIR 0 0 #DIV/0!

3 BUMIAJI BUMIAJI 7 7 100.00

4 JUNREJO BEJI 3 3 100.00

5 JUNREJO JUNREJO 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 11 11 100.00

Sumber: Seksi Pencegahan Penyakit Tahun 2014

KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM

Page 110: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 29

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 BATU BATU 851 796 93.5 770 90.5 811 770 94.9 771 95.1 - 0

2 BATU SISIR 791 771 97.5 748 94.6 754 735 97.5 745 98.8 - 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 1036 1034 99.8 988 95.4 989 954 96.5 947 95.8 - 0

4 JUNREJO BEJI 523 519 99.2 496 94.8 500 462 92.4 443 88.6 - 0

5 JUNREJO JUNREJO 339 314 92.6 309 91.2 325 301 92.6 306 94.2 - 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,540 3,434 97.0 3,311 93.5 3,379 3,222 95.4 3,212 95.1 - 0

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2014

KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL

PERSALINAN

DITOLONG NAKES

MENDAPAT

YANKES NIFAS

IBU NIFAS

MENDAPAT VIT A JUMLAHK1 K4NO

Page 111: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 BATU BATU 851 0 - 0 - 1 0.1 1 0.1 0 - 2 0.2

2 BATU SISIR 791 0 - 0 - 0 - 4 0.5 27 3.4 31 3.9

3 BUMIAJI BUMIAJI 1,036 0 - 0 - 0 - 2 0.2 0 - 2 0.2

4 JUNREJO BEJI 523 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

5 JUNREJO JUNREJO 339 0 - 0 - 0 - 4 1.2 4 1.2 8 2.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,540 0 - 0 - 1 0.0 11 0.3 31 0.9 43 1.2

Sumber: Seksi Pencegahan Penyakit Tahun 2014

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 112: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 BATU BATU 9,454 5 0.1 7 0.1 44 0.5 43 0.5 33 0.3

2 BATU SISIR 8,707 0 - 317 3.6 337 3.9 817 9.4 1,508 17.3

3 BUMIAJI BUMIAJI 11,324 0 - 0 - 0 - 3 0.0 12 0.1

4 JUNREJO BEJI 5,794 0 - 0 - 0 - 0 - 50 0.9

5 JUNREJO JUNREJO 3,715 3 0.1 2 0.1 5 0.1 36 1.0 24 0.6

JUMLAH (KAB/KOTA) 38,994 8 0.0 326 0.8 386 1.0 899 2.3 1,627 4.2

Sumber: Seksi Pencegahan Penyakit Tahun 2014

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS

(15-39 TAHUN)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS

Page 113: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 BATU BATU 851 796 93.54 770 90.48

2 BATU SISIR 791 771 97.47155499 748 94.56

3 BUMIAJI BUMIAJI 1036 1,034 99.81 988 95.37

4 JUNREJO BEJI 523 519 99.24 496 94.84

5 JUNREJO JUNREJO 339 314 92.63 309 91.15044248

JUMLAH (KAB/KOTA) 3540 3,434 97.00564972 3,311 93.53107345

Sumber: Seksi Gizi Tahun 2014

KECAMATANJUMLAH

IBU HAMILNO PUSKESMAS

Page 114: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 33

KOTA BATU

TAHUN 2014

S % L P L + P L P L + P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 BATU BATU 851 170 152 89.3067 361 343 704 54 51 106 40 73.9 58 112.7 98 92.8

2 BATU SISIR 791 158 123 77.7 359 352 711 54 53 107 31 57.6 48 90.9 79 74.1

3 BUMIAJI BUMIAJI 1,036 207 183 88.3 468 458 926 70 69 139 69 98.3 48 69.9 117 84.2

4 JUNREJO BEJI 523 105 99 94.6 234 234 468 35 35 70 33 94.0 27 76.9 60 85.5

5 JUNREJO JUNREJO 339 68 68 100.3 179 160 339 27 24 51 31 115.5 23 95.8 54 106.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,540 708 625 88.3 1,601 1,547 3,148 240 232 472 204 84.9 204 87.9 408 86.4

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2014

L + PL P

PENANGANAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH

IBU HAMIL

JUMLAH BAYI

PERKIRAAN

BUMIL

DENGAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

PERKIRAAN NEONATAL

KOMPLIKASI

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

Page 115: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 34

KOTA BATU

TAHUN 2014

PESERTA KB AKTIF

MKJP

IUD % MOP % MOW %IM

PLAN% JUMLAH %

KON

DOM % SUNTIK % PIL %

OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 BATU BATU 335 4.8 6 0.1 69 1.0 369 5.3 779 11.2 141 2.0 5,129 74.0 878 12.7 0 0.0 0 0.0 6,148 88.8 6,927 100.0

2 BATU SISIR 465 10.9 0 0.0 91 2.1 316 7.4 872 20.4 95 2.2 2,992 70.0 316 7.4 0 0.0 0 0.0 3,403 79.6 4,275 100.0

3 BUMIAJI BUMIAJI 740 8.5 33 0.4 119 1.4 1,454 16.7 2,346 26.9 202 2.3 5,271 60.5 890 10.2 0 0.0 0 0.0 6,363 73.1 8,709 100.0

4 JUNREJO BEJI 259 6.4 10 0.2 159 3.9 222 5.5 650 16.1 9 0.2 2,936 72.9 434 10.8 0 0.0 0 0.0 3,379 83.9 4,029 100.0

5 JUNREJO JUNREJO 395 13.7 9 0.3 121 4.2 470 16.3 995 34.6 83 2.9 1,431 49.7 370 12.9 0 0.0 0 0.0 1,884 65.4 2,879 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,194 8.2 58 0.2 559 2.1 2,831 10.6 5,642 21.0 530 2.0 17,759 66.2 2,888 10.8 0 0.0 0 0.0 21,177 79.0 26,819 100.0

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2014

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MKJP +

NON

MKJP

% MKJP +

NON MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP

Page 116: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 35

KOTA BATU

TAHUN 2014

PESERTA KB BARU

MKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 BATU BATU 48 7.5 2 0.3 10 1.6 58 9.1 118 18.5 11 1.7 391 61.2 119 18.6 0 0.0 0 0.0 521 81.5 639 100.0

2 BATU SISIR 78 18.1 0 0.0 25 5.8 29 6.7 132 30.7 2 0.5 274 63.7 22 5.1 0 0.0 0 0.0 298 69.3 430 100.0

3 BUMIAJI BUMIAJI 87 10.6 0 0.0 13 1.6 58 7.1 158 19.3 10 1.2 537 65.5 115 14.0 0 0.0 0 0.0 662 80.7 820 100.0

4 JUNREJO BEJI 26 7.6 0 0.0 32 9.4 20 5.9 78 22.9 6 1.8 244 71.8 12 3.5 0 0.0 0 0.0 262 77.1 340 100.0

5 JUNREJO JUNREJO 20 8.8 0 0.0 1 0.4 3 1.3 24 10.6 1 0.4 176 77.9 25 11.1 0 0.0 0 0.0 202 89.4 226 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 259 10.5 2 0.1 81 3.3 168 6.8 510 20.8 30 1.2 1,622 66.1 293 11.9 0 0.0 0 0.0 1,945 79.2 2,455 100.0

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2014

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NON MKJP MKJP +

NON

MKJP

% MKJP

+ NON

MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 117: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 BATU BATU 9,759 639 6.5 6,927 71.0

2 BATU SISIR 8,268 430 5.2 4,275 51.7

3 BUMIAJI BUMIAJI 12,853 820 6.4 8,709 67.8

4 JUNREJO BEJI 5,539 340 6.1 4,029 72.7

5 JUNREJO JUNREJO 3,782 226 6.0 2,879 76.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 40,201 2,455 6.1 26,819 66.7

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2014

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 118: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 37

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 9 14 15 16 17 18

1 BATU BATU 410 362 772 410 100.0 362 100.0 772 100.0 9 2.19512 19 5.2 28 3.6

2 BATU SISIR 381 358 739 381 100.0 358 100.0 739 100.0 6 1.6 10 2.8 16 2.2

3 BUMIAJI BUMIAJI 483 468 951 483 100.0 468 100.0 951 100.0 14 2.9 15 3.2 29 3.0

4 JUNREJO BEJI 234 228 462 234 100.0 228 100.0 462 100.0 7 3.0 4 1.8 11 2.4

5 JUNREJO JUNREJO 172 130 302 172 100.0 130 100.0 302 100.0 6 3.5 6 4.6 12 4.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,680 1,546 3,226 1,680 100.0 1,546 100.0 3,226 100.0 42 2.5 54 3.5 96 3.0

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2014

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + P

BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP

L

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

PNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 119: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BATU BATU 361 343 704 371 102.8 333 97.1 704 100.0 368 101.9 333 97.1 701 99.6

2 BATU SISIR 359 352 711 366 101.9 342 97.2 708 99.6 362 100.8 341 96.9 703 98.9

3 BUMIAJI BUMIAJI 468 458 926 469 100.2 454 99.1 923 99.7 487 104.1 432 94.3 919 99.2

4 JUNREJO BEJI 234 234 468 235 100.4 227 97.0 462 98.7 229 97.9 221 94.4 450 96.2

5 JUNREJO JUNREJO 179 160 339 170 95.0 136 85.0 306 90.3 169 94.4 138 86.3 307 90.6

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,601 1,547 3,148 1,611 100.6 1,492 96.4 3,103 98.6 1,615 100.9 1,465 94.7 3,080 97.8

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2014

KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)

P L + PL

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)

L L + PJUMLAH BAYI

NO KECAMATAN PUSKESMAS P

Page 120: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 39

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BATU BATU 370 375 745 300 81.1 288 76.8 588 78.9

2 BATU SISIR 363 359 722 256 70.5 242 67.4 498 69.0

3 BUMIAJI BUMIAJI 455 408 863 336 73.8 273 66.9 609 70.6

4 JUNREJO BEJI 152 161 313 112 73.7 109 67.7 221 70.6

5 JUNREJO JUNREJO 105 114 219 96 91.4 99 86.8 195 89.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,445 1,417 2,862 1,100 76.1 1,011 71.3 2,111 73.8

Sumber: Seksi Gizi Tahun 2014

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

USIA 0-6 BULAN

L + P

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATANJUMLAH BAYI

PUSKESMASL P

Page 121: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BATU BATU 361 343 704 376 104.2 348 101.5 724 102.8

2 BATU SISIR 359 352 711 327 91.1 348 98.9 675 94.9

3 BUMIAJI BUMIAJI 468 458 926 479 102.4 440 96.1 919 99.2

4 JUNREJO BEJI 234 234 468 219 93.6 209 89.3 428 91.5

5 JUNREJO JUNREJO 179 160 339 159 88.8 147 91.9 306 90.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,601 1,547 3,148 1,560 97.4 1,492 96 3,052 97.0

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2014

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI

PELAYANAN KESEHATAN BAYI

Page 122: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 41

KOTA BATU

TAHUN 2014

1 2 3 4 5 6

1 BATU BATU 5 4 80.0

2 BATU SISIR 3 3 100.0

3 BUMIAJI BUMIAJI 9 9 100.0

4 JUNREJO BEJI 4 3 75.0

5 JUNREJO JUNREJO 3 2 66.7

JUMLAH (KAB/KOTA) 24 21 87.5

Sumber: Seksi Pencegahan Penyakit Tahun 2014

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KELURAHAN

UCINO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/KELURAHAN

DESA/KELURAHAN

UCI

Page 123: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

BAYI DIIMUNISASI

Hb < 7 hari BCG

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BATU BATU 361 343 704 357 98.89 333 97.08 690 98.01 356 98.61 310 90.38 666 94.60

2 BATU SISIR 359 352 711 374 104.18 349 99.15 723 101.69 369 102.79 361 102.56 730 102.67

3 BUMIAJI BUMIAJI 468 458 926 513 109.62 438 95.63 951 102.70 513 109.62 435 94.98 948 102.38

4 JUNREJO BEJI 234 234 468 226 96.58 226 96.58 452 96.58 210 89.74 202 86.32 412 88.03

5 JUNREJO JUNREJO 179 160 339 173 96.65 150 93.75 323 95.28 154 86.03 159 99.38 313 92.33

JUMLAH (KAB/KOTA) 1601 1547 3148 1643 102.62 1496 96.70 3139 99.71 1602 100.06 1467 94.83 3069 97.49

Sumber: Seksi Pencegahan Penyakit Tahun 2014

L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BAYI

L P

Page 124: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

BAYI DIIMUNISASI

DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 BATU BATU 351 334 685 323 92 295 88 618 90 324 92.3077 295 88.3234 619 90.365 354 100.855 314 94.012 668 97.5182 354 100.855 313 93.7126 667 97.372

2 BATU SISIR 349 342 691 375 107 337 99 712 103 377 108.023 340 99.4152 717 103.763 353 101.146 354 103.509 707 102.315 353 101.146 354 103.509 707 102.32

3 BUMIAJI BUMIAJI 455 445 900 516 113 433 97 949 105 530 116.484 432 97.0787 962 106.889 504 110.769 432 97.0787 936 104 501 110.11 431 96.8539 932 103.56

4 JUNREJO BEJI 228 228 456 234 103 214 94 448 98 235 103.07 214 93.8596 449 98.4649 220 96.4912 207 90.7895 427 93.6404 220 96.4912 207 90.7895 427 93.64

5 JUNREJO JUNREJO 174 156 330 150 86 155 99 305 92 154 88.5057 166 106.41 320 96.9697 147 84.4828 147 94.2308 294 89.0909 147 84.4828 147 94.2308 294 89.091

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,557 1,505 3,062 1,598 103 1,434 95 3,032 99 1,620 104.046 1,447 96.1462 3,067 100.163 1,578 101.349 1,454 96.6113 3,032 99.0202 1,575 101.156 1,452 96.4784 3,027 98.857

Sumber: Seksi Pencegahan Penyakit Tahun 2014

Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3

L + PL P L + PL + P L P L + P L PPNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BAYI

(SURVIVING INFANT)L

Page 125: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 BATU BATU 361 343 704 426 118.01 394 114.87 820 116.48 1,610 1,463 3,073 1,313 81.55 1,290 88.17 2,603 84.71 1,971 1,806 3,777 1,738 88.18 1,684 93.24 3,422 90.60

2 BATU SISIR 359 352 711 352 98.05 349 99.15 701 98.59 1,433 1,390 2,823 1,311 91.49 1,247 89.71 2,558 90.61 1,792 1,742 3,534 1,664 92.86 1,596 91.62 3,260 92.25

3 BUMIAJI BUMIAJI 468 458 926 496 105.98 419 91.48 915 98.81 1,830 1,833 3,663 1,648 90.05 1,639 89.42 3,287 89.74 2,298 2,291 4,589 2,144 93.30 2,058 89.83 4,202 91.57

4 JUNREJO BEJI 234 234 468 220 94.02 211 90.17 431 92.09 995 941 1,936 840 84.42 730 77.58 1,570 81.10 1,229 1,175 2,404 1,060 86.25 941 80.09 2,001 83.24

5 JUNREJO JUNREJO 179 160 339 134 74.86 153 95.63 287 84.66 668 675 1,343 573 85.78 632 93.63 1,205 89.72 847 835 1,682 707 83.47 785 94.01 1,492 88.70

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,601 1,547 3,148 1,628 101.69 1,526 98.64 3,154 100.19 6,536 6,302 12,838 5,685 86.98 5,538 87.88 11,223 87.42 8,137 7,849 15,986 7,313 89.87 7,064 90.00 14,377 89.93

Sumber: Seksi Gizi Tahun 2014

Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun

dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus

NO KECAMATAN PUSKESMASL + P

JUMLAH BAYIP

MENDAPAT VIT A

LL PL + P PL

MENDAPAT VIT AJUMLAH

MENDAPAT VIT AJUMLAH

L + P

Page 126: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BATU BATU 754 719 1,473 763 710 1,473 101.2 98.7 100.0 1 0.1 3 0.4 4 0.3

2 BATU SISIR 725 712 1,437 573 560 1,133 79.0 79 78.8 1 0.2 1 0.2 2 0.2

3 BUMIAJI BUMIAJI 926 924 1,850 887 807 1,694 95.8 87 91.6 4 0.5 2 0.2 6 0.4

4 JUNREJO BEJI 498 437 935 304 285 589 61.0 65 63.0 2 0.7 4 1.4 6 1.0

5 JUNREJO JUNREJO 334 338 672 202 214 416 60.5 63 61.9 1 0.5 3 1.4 4 1.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,237 3,130 6,367 2,729 2,576 5,305 84.3 82 83.3 9 0.3 13 0.5 22 0.4

Sumber: LB3 GIZI ELEKTRONIK

% (D/S) L P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)

JUMLAH BADUTA

DILAPORKAN (S)

DITIMBANG BGM

JUMLAH (D)

Page 127: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 46

KOTA BATU

TAHUN 2014

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BATU BATU 1,610 1,463 3,073 1,349 83.8 1,281 87.6 2,630 85.6

2 BATU SISIR 1,433 1,390 2,823 1,207 84.2 1,247 89.7 2,454 86.9

3 BUMIAJI BUMIAJI 1,830 1,833 3,663 1,749 95.6 1,719 93.8 3,468 94.7

4 JUNREJO BEJI 995 941 1,936 902 90.7 850 90.3 1,752 90.5

5 JUNREJO JUNREJO 668 675 1,343 578 86.5 535 79.3 1,113 82.9

JUMLAH (KAB/KOTA) 6,536 6,302 12,838 5,785 88.5 5,632 89.4 11,417 88.9

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2014

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + P

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

Page 128: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLA

H% JUMLA

H% JUMLA

H%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BATU BATU 1,971 1,806 3,777 1,414 1,337 2,751 71.7 74.0 72.8 4 0.3 9 0.7 13 0.5

2 BATU SISIR 1,792 1,742 3,534 1,432 1,400 2,832 79.9 80 80.1 4 0.3 2 0.1 6 0.2

3 BUMIAJI BUMIAJI 2,298 2,291 4,589 1,941 1,843 3,784 84.5 80 82.5 11 0.6 7 0.4 18 0.5

4 JUNREJO BEJI 1,229 1,175 2,404 608 564 1,172 49.5 48 48.8 6 1.0 11 2.0 17 1.5

5 JUNREJO JUNREJO 847 835 1,682 444 456 900 52.4 55 53.5 3 0.7 9 2.0 12 1.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 8,137 7,849 15,986 5,839 5,600 11,439 71.8 71 71.6 28 0.5 38 0.7 66 0.6

Sumber: LB3 GIZI ELEKTRONIK

P

DITIMBANG

JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BALITA

DILAPORKAN (S)

BALITA

L+P

BGM

L

Page 129: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

KASUS BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BATU BATU 1 2 3 1 100.0 2 100.0 3 100.0

2 BATU SISIR - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

3 BUMIAJI BUMIAJI 1 2 3 1 100.0 2 100.0 3 100.0

4 JUNREJO BEJI - 3 3 - #DIV/0! 3 100.0 3 100.0

5 JUNREJO JUNREJO 1 - 1 1 100.0 - #DIV/0! 1 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 7 10 3 100.0 7 100.0 10 100.0

Sumber: LB3 GIZI ELEKTRONIK

P L + P

MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS

LJUMLAH DITEMUKAN

Page 130: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 49

KOTA BATU

TAHUN 2014

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 BATU BATU 381 360 741 381 100.0 360 100.0 741 100.0 21 21 42

2 BATU SISIR 468 436 904 468 100.0 436 100.0 904 100.0 20 20 40

3 BUMIAJI BUMIAJI 425 393 818 425 100.0 393 100.0 818 100.0 25 25 50

4 JUNREJO BEJI 278 244 522 278 100.0 244 100.0 522 100.0 15 15 30

5 JUNREJO JUNREJO 147 120 267 147 100.0 120 100.0 267 100.0 6 6 12

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,699 1,553 3,252 1,699 100.0 1,553 100.0 3,252 100.0 87 87 174

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100.0 100.0 100.0

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2014

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)

L P L + P

SD DAN SETINGKAT

JUMLAH

MENDAPAT

PELAYANAN

KESEHATAN

(PENJARINGAN)

%

Page 131: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 50

KOTA BATU

TAHUN 2014

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI

TETAP

RASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN1 2 3 4 5 6

1 BATU BATU 429 364 1.2

2 BATU SISIR 113 203 0.6

3 BUMIAJI BUMIAJI 390 380 1.0

4 JUNREJO BEJI 180 180 1.0

5 JUNREJO JUNREJO 131 141 0.9

JUMLAH (KAB/ KOTA) 1,243 1,268 1.0

Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN

Page 132: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 BATU BATU 23 23 100.0 23 100.0 2,525 2,273 4,798 2 0.1 2 0.1 4 0.1 807 861 1,668 638 79.1 687 79.8 1,325 79.4

2 BATU SISIR 20 20 100.0 20 100.0 2,689 2,526 5,215 2,150 80.0 2,015 79.8 4,165 79.9 860 806 1,666 420 48.8 411 51.0 831 49.9

3 BUMIAJI BUMIAJI 26 13 50.0 13 50.0 2,380 4,859 7,239 52 2.2 1,196 24.6 1,248 17.2 704 690 1,394 704 100.0 690 100.0 1,394 100.0

4 JUNREJO BEJI 14 14 100.0 14 100.0 1,483 1,403 2,886 486 32.8 476 33.9 962 33.3 853 813 1,666 462 54.2 498 61.3 960 57.6

5 JUNREJO JUNREJO 7 7 100.0 7 100.0 796 727 1,523 479 60.2 556 76.5 1,035 68.0 140 217 357 95 67.9 140 64.5 235 65.8

JUMLAH (KAB/ KOTA) 90 77 85.6 77 85.6 9,873 11,788 21,661 3,169 32.1 4,245 36.0 7,414 34.2 3,364 3,387 6,751 2,319 68.9 2,426 71.6 4,745 70.3

Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

%

MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN

JUMLAH MURID SD/MI

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH

SD/MI

JUMLAH

SD/MI DGN

SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH

SD/MI

MENDAPAT

YAN. GIGI

%

Page 133: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 52

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BATU BATU 5,415 5,283 10,698 3,419 63.14 5,357 101.40 8,776 82.03

2 BATU SISIR 11,833 5,662 17,495 4,384 37.05 4,808 84.92 9,192 52.54

3 BUMIAJI BUMIAJI 8,925 5,764 14,689 4,257 47.70 6,299 109.28 10,556 71.86

4 JUNREJO BEJI 4,059 4,219 8,278 1,940 47.80 2,719 64.45 4,659 56.28

5 JUNREJO JUNREJO 2,166 1,666 3,832 652 30.10 2,025 121.55 2,677 69.86

JUMLAH (KAB/KOTA) 32,398 22,594 54,992 14,652 45.23 21,208 93.87 35,860 65.21

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Tahun 2014

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 134: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 53

KOTA BATU

TAHUN 2014

%

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 27268 26749 54017 27.27 26.99 27.13

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 20,085 19,809 39,894 20.09 19.99 20.04

1.2 PBI APBD 0 0 0 0.00 0.00 0.00

1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 3,549 2,933 6,482 3.55 2.96 3.26

1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 3,634 4,007 7,641 3.63 4.04 3.84

1.5 Bukan pekerja (BP) 0 0 0 0.00 0.00 0.00

2 Jamkesda 1,142 1,317 2,459 1.14 1.33 1.24

3 Asuransi Swasta 0 0.00 0.00 0.00

4 Asuransi Perusahaan 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 28,410 28,066 56,476 28.41 28.32 28.37

Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Jaminan Kesehatan

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN

NO JENIS JAMINAN KESEHATAN

PESERTA JAMINAN KESEHATAN

JUMLAH

Page 135: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 54

KOTA BATU

TAHUN 2014

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Batu 15,473 21,327 36,800 85 126 211 128 127 255

2 Puskesmas Sisir 10,332 15,399 25,731 0 59 20 79

3 Puskesmas Bumiaji 8,654 13,156 21,810 41 74 115 689 1,442 2,131

4 Puskesmas Beji 8,225 13,028 21,253 99 133 232 41 42 83

5 Puskesmas Junrejo 6,030 13,211 19,241 0 42 80 122

SUB JUMLAH I 48,714 76,121 124,835 225 333 558 959 1,711 2,670

1 RS Paru Batu 13,309 18,882 32,191 2,443 3,041 5,484 0 0 0

2 RS Baptis Batu 14,201 21,891 36,092 1,964 2,598 4,562 356 633 989

3 RS Bhayangkara 8,578 3,795 12,373 507 1,403 1,910 0 0 0

4 RS dr. Etty Asharto 11,995 12,049 24,044 1,223 821 2,044 0 0 0

5 RS IPHI 9,814 13,057 22,871 384 697 1,081 0 0 0

SUB JUMLAH II 57,897 69,674 127,571 6,521 8,560 15,081 356 633 989

JUMLAH (KAB/KOTA) 106,611 145,795 252,406 6,746 8,893 15,639 1,315 2,344 3,659

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 99,984 99,108 199,092 99,984 99,108 199,092

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 106.6 147.1 126.8 6.7 9.0 7.9

Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

Page 136: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 55

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 RS Paru Batu 104 2,140 2,705 4,845 112 128 240 48 54 102 52.3 47.3 49.5 22.4 20.0 21.1

2 RS Baptis Batu 100 1,957 2,560 4,517 41 54 95 14 22 36 21.0 21.1 21.0 7.2 8.6 8.0

3 RS Bhayangkara 50 502 1,405 1,907 6 9 15 1 2 3 12.0 6.4 7.9 2.0 1.4 1.6

4 RS dr. Etty Asharto 50 837 1,086 1,923 19 24 43 6 10 16 22.7 22.1 22.4 7.2 9.2 8.3

5 RS IPHI 35 523 622 1,145 1 1 2 1 1 2 1.9 1.6 1.7 1.9 1.6 1.7

339 5,959 8,378 14,337 179 216 395 70 89 159 3.0 2.6 2.8 1.2 1.1 1.1

Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

JUMLAH

TEMPAT TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI

≥ 48 JAM DIRAWATNONAMA RUMAH

SAKITa

Page 137: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

KOTA BATU

TAHUN 2014

NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAH

TEMPAT TIDUR

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

JUMLAH HARI

PERAWATAN

JUMLAH LAMA

DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 RS Paru Batu 104 4,845 16,435 16,122 43.3 46.58653846 4.442724458 3.3

2 RS Baptis Batu 100 4,517 14,855 13,013 40.7 45.17 4.8 2.9

3 RS Bhayangkara 50 1,907 6,752 4,842 37.0 38.14 6.0 2.5

4 RS dr. Etty Asharto 50 1,923 5,667 5,718 31.1 38.46 6.543421737 3.0

5 RS IPHI 35 1,145 2,706 1,866 21.2 32.71428571 8.8 1.6

339 14337 46,415 37.5 42.2920354 5.4 0.0

Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

KABUPATEN/KOTA

Page 138: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

KOTA BATU

TAHUN 2014

JUMLAHJUMLAH

DIPANTAU% DIPANTAU

JUMLAH

BER- PHBS % BER- PHBS

1 2 3 4 5 6 7 8

1 BATU BATU 2,264 1,640 72.4 440 26.8

2 BATU SISIR 12,239 979 8.0 461 47.1

3 BUMIAJI BUMIAJI 16,384 2,187 13.3 784 35.8

4 JUNREJO BEJI 8,676 1,735 20.0 278 16.0

5 JUNREJO JUNREJO 4,993 999 20.0 159 15.9

JUMLAH (KAB/KOTA) 44,556 7,540 16.9 2,122 28.1

Sumber Seksi Promosi Kesehatan Tahun 2014

RUMAH TANGGA

TABEL 57

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Page 139: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

KOTA BATU

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 BATU BATU 10836 5,576 51.46 542.00 542 100.00 407 75.09225092 5,983 55.21410114

2 BATU SISIR 10788 2,005 18.59 556.00 556 100.00 417 75.00 2,422 22.45

3 BUMIAJI BUMIAJI 13684 4,592 33.56 3247.00 3,247 100.00 2436 75.02 7,028 51.36

4 JUNREJO BEJI 6088 1,860 30.55 651.00 651 100.00 489 75.12 2,349 38.58

5 JUNREJO JUNREJO 4291 2,447 57.03 798.00 798 100.00 599 75.06 3,046 70.99

JUMLAH (KAB/KOTA) 45,687 16,480 36.07 5,794 5,794 100.00 4348 75.04 20,828 45.59

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Tahun 2014

TABEL 58

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)

2013

JUMLAH

RUMAH YANG

BELUM

MEMENUHI

SYARAT

RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI

SYARAT

2014

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

SELURUH

RUMAH

Page 140: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 59

KOTA BATU

TAHUN 2014

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 BATU BATU 47,526 - 0 0 0 - 0 0 0.00 0 - 0 0 0 - - 0.00 5920 23680 5920 23680.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 23680 49.825

2 BATU SISIR 44,180 4 16 0 0.00 - 0 0 0.00 0 - 0 0.00 0 - - 0.00 1739 6956 1739 6956.00 0 0 0 0.00 1562 6248 1558 6232.00 13188 29.85

3 BUMIAJI BUMIAJI 58,293 - 0 0 0.00 - 0 0 0.00 0 - 0 0.00 0 - - 0.00 10053 40212 10053 40212.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 40212 68.98

4 JUNREJO BEJI 29,780 13 52 0 0.00 - 0 0 0.00 0 - 0 0.00 0 - - 0.00 3321 13284 3321 13284.00 0 0 0 0.00 341 1364 341 1364.00 14648 49.19

5 JUNREJO JUNREJO 19,313 - 0 0 0.00 - 0 0 0.00 0 - 0 0.00 0 - - 0.00 3769 15076 3769 15076.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 15076 78.06

JUMLAH (KAB/KOTA) 199,092 17 68 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24802 99208 24802 99208 0 0 0 0 1903 7612 1899 7596 106804 53.65

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Tahun 2014

PENDUDUK

DENGAN AKSES

BERKELANJUTAN

TERHADAP AIR

MINUM LAYAK

JU

MLA

H

%

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

MEMENUHI

SYARAT

MATA AIR TERLINDUNG

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A

SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MEMENUHI

SYARAT

PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A

JU

MLA

H S

AR

AN

A

NOMEMENUHI

SYARAT

MEMENUHI

SYARAT

KECAMATAN PUSKESMASPENDUDU

K

Page 141: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 60

KOTA BATU

TAHUN 2014

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7

1 BATU BATU 15 8 2 25

2 BATU SISIR 9 9 3 33.33333333

3 BUMIAJI BUMIAJI 39 9 3 33.33333333

4 JUNREJO BEJI 8 8 1 12.5

5 JUNREJO JUNREJO 14 6 2 33.33333333

JUMLAH (KAB/KOTA) 85 40 11 27.5

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Tahun 2014

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

JUMLAH SAMPEL

DIPERIKSA

MEMENUHI SYARAT

(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN

JUMLAH

PENYELENGGARA

AIR MINUM

PUSKESMAS

Page 142: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 61

KOTA BATU

TAHUN 2014

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 BATU BATU 47526 #DIV/0! ##### #DIV/0! ##### 0.0

2 BATU SISIR 44180 #DIV/0! ##### #DIV/0! ##### 0.0

3 BUMIAJI BUMIAJI 58293 #DIV/0! ##### #DIV/0! ##### 0.0

4 JUNREJO BEJI 29780 #DIV/0! ##### #DIV/0! ##### 0.0

5 JUNREJO JUNREJO 19313 #DIV/0! ##### #DIV/0! ##### 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 199,092 - - - - #DIV/0! - - - - ##### - - - - #DIV/0! - - - - ##### - 0.0

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Tahun 2014

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI SYARAT

PENDUDUK

DENGAN AKSES

SANITASI LAYAK

(JAMBAN SEHAT)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JENIS SARANA JAMBAN

JU

MLA

H S

AR

AN

A

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK MEMENUHI SYARAT

JU

MLA

H S

AR

AN

A

KOMUNAL LEHER ANGSA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

PLENGSENGAN CEMPLUNG

MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

Page 143: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 62

KOTA BATU

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 BATU BATU 5 3 60 2 40 - 0

2 BATU SISIR 3 3 100.0 0.0 0 - 0

3 BUMIAJI BUMIAJI 9 7 77.8 2.0 22.2222222 - 0

4 JUNREJO BEJI 4 4 100.0 0.0 0 - 0

5 JUNREJO JUNREJO 3 3 100.0 1.0 33.3333333 - 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 24 20 83.3 5 20.8333333 0 0

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Tahun 2014

PUSKESMASJUMLAH DESA/

KELURAHAN

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN

STBM

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

DESA STOP BABS

(SBS)

Page 144: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 63

KOTA BATU

TAHUN 2014

SD

SLT

P

SLT

A

PU

SK

ES

MA

S

RU

MA

H

SA

KIT

UM

UM

BIN

TA

NG

NO

N

BIN

TA

NG

JU

MLA

H

%

JU

MLA

H

%

JU

MLA

H

%

JU

MLA

H

%

JU

MLA

H

%

JU

MLA

H

%

JU

MLA

H

%

JU

MLA

H

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 BATU BATU 21 4 6 1 1 7 27 67 19 90.5 3 75.0 5 83.3 1 100.0 1 100.0 6 85.7 24 88.9 59 88.1

2 BATU SISIR 20 12 10 1 3 - 9 55 18 90.0 12 100.0 10 100.0 1 100.0 3 100.0 0 #DIV/0! 6 66.7 50 90.9

3 BUMIAJI BUMIAJI 26 6 2 1 - 3 11 49 18 69.2 1 16.7 1 50.0 1 100.0 - #DIV/0! 3 100.0 7 63.6 31 63.3

4 JUNREJO BEJI 15 4 1 1 - 1 3 25 13 86.7 4 100.0 1 100.0 1 100.0 - #DIV/0! 1 100.0 3 100.0 23 92.0

5 JUNREJO JUNREJO 6 2 4 1 1 - - 14 6 100.0 1 50.0 2 50.0 1 100.0 1 100.0 0 #DIV/0! - #DIV/0! 11 78.6

JUMLAH (KAB/KOTA) 88 28 23 5 5 11 50 210 74 84.1 21 75.0 19 82.6 5 100.0 5 100.0 10 90.9 40 80.0 174 82.9

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Tahun 2014

RUMAH SAKIT

UMUM

HOTELSARANA PENDIDIKAN

SD BINTANG NON BINTANG

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TEMPAT-TEMPAT UMUM

NO KECAMATAN PUSKESMAS

SARANA PENDIDIKANTEMPAT-TEMPAT

UMUM

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA KESEHATAN

PUSKESMAS

YANG ADA

JU

MLA

H T

TU

SARANA

KESEHATANHOTEL

SLTP SLTA

Page 145: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 64

KOTA BATU

TAHUN 2014

JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL % JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 BATU BATU 85 1 24 6 0 31 36.47 0 1 0 0 1 1.18

2 BATU SISIR 84 0 8 4 0 12 14.29 0 3 1 0 4 4.76

3 BUMIAJI BUMIAJI 96 6 7 9 0 22 22.92 0 2 0 0 2 2.08

4 JUNREJO BEJI 64 1 6 4 0 11 17.19 0 0 0 0 0 0.00

5 JUNREJO JUNREJO 55 7 0 2 0 9 16.36 1 0 0 0 1 1.82

JUMLAH (KAB/KOTA) 384 15 45 25 0 85 22.14 1 6 1 0 8 2.08

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Tahun 2014

KECAMATAN

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI

NO PUSKESMASJUMLAH

TPM

Page 146: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 65

KOTA BATU

TAHUN 2014

JA

SA

BO

GA

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(D

AM

)

MA

KA

NA

N

JA

JA

NA

N

TO

TA

L

JA

SA

BO

GA

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(D

AM

)

MA

KA

NA

N

JA

JA

NA

N

TO

TA

L

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 BATU BATU 1 0 1 0 0 1 100.00 31 1 1 10 0 12 38.71

2 BATU SISIR 4 0 3 1 0 4 100.00 12 0 2 3 0 5 41.67

3 BUMIAJI BUMIAJI 2 0 2 0 0 2 100.00 22 0 0 4 0 4 18.18

4 JUNREJO BEJI 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 11 0 1 4 0 5 45.45

5 JUNREJO JUNREJO 1 1 0 0 0 1 100.00 9 0 0 3 0 3 33.33

JUMLAH (KAB/KOTA) 8 1 6 1 0 8 100.00 85 1 4 24 0 29 34.12

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Tahun

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M D

IBIN

A

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

JU

ML

AH

TP

M

ME

ME

NU

HI S

YA

RA

T

HIG

IEN

E S

AN

ITA

SI

NO KECAMATAN

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

JU

ML

AH

TP

M T

IDA

K

ME

ME

NU

HI S

YA

RA

T

PUSKESMAS

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M D

IUJI P

ET

IK

Page 147: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 66

KOTA BATU

TAHUN 2014

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECILKEBUTUHAN

TOTAL

PENGGUNAANSISA STOK

JUMLAH

OBAT/VAKSIN

PERSENTASE

KETERSEDIAAN

OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8

1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 27,500 11,600 35,900 47500 172.73

2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 18,000 1,300 24,700 26000.00 144.44

3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 89 30 90 120.00 134.83

4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 4,180 600 7,800 8400.00 200.96

5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul - - - #DIV/0!

6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 235,000 99,700 206,300 306000.00 130.21

7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 2,100 405 2,395 2800.00 133.33

8 Metampiron tablet 500 mg tablet 750 2,100 900 3000.00 400.00

9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - 90 60 150.00 #DIV/0!

10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium

Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg

tablet 147,100 67,900 151,100 219000.00 148.88

11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +

polimiksin 10.000 IU/g

tube 950 202 800 1002.00 105.47

12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +

Heksaklorofen 250 mg

supp 1,100 690 410 1100.00 100.00

13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam

Salisilat 3%

pot 384 72 1,536 1608.00 418.75

14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 1,550 100 1,800 1900.00 122.58

15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +

Levodopa 250 mg

tablet #DIV/0!

16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 2,750 1,300 26,050 27350.00 994.55

17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 95,000 7,000 66,000 73000.00 76.84

18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 700 700.00 #DIV/0!

19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet #DIV/0!

20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!

21 Atropin tetes mata 0,5% botol #DIV/0!

22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 10

23 Betametason krim 0,1 % krim 3,100 850 3,000 3850.00 124.19

24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 600 300 400 700.00 116.67

25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 42,500 20,100 30,900 51000.00 120.00

26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol #DIV/0!

27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 4,100 800 800.00 19.51

28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 95,500 14,400 14400.00 15.08

29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul #DIV/0!

30 Diazepam tablet 2 mg tablet 2,500 700 1,800 2500.00 100.00

31 Diazepam tablet 5 mg tablet 1,000 300 700 1000.00 100.00

32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 1,496 450 1,200 1650.00 110.29

33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 7,600 8,900 6,300 15200.00 200.00

34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 28,400 5,250 23,750 29000.00 102.11

35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 56,000

36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 360 90 420 510.00 141.67

37 Etakridin larutan 0,1% botol 75 1 23 24.00 32.00

38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul #DIV/0!

39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul #DIV/0!

40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 550 1,500 1500.00 272.73

41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet #DIV/0!

42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet #DIV/0!

43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 905 1,152 432 1584.00 175.03

44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 290 150 270 420.00 144.83

45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 3,800 2,500 3,000 5500.00 144.74

46 Furosemid tablet 40 mg tablet 9,200 3,100 10,700 13800.00 150.00

47 Gameksan lotion 1 % botol #DIV/0!

48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium

klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g

sach 35,300 5,800 40,200 46000.00 130.31

49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 1,150 570 600 1170.00 101.74

50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 30,500 4,000 40,300 44300.00 145.25

51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 178,500 41,000 150,000 191000.00 107.00

52 Gliserin botol #DIV/0!

53 Glukosa larutan infus 5% botol 1,340 680 1,320 2000.00 149.25

54 Glukosa larutan infus 10% botol #DIV/0!

55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 60 415 415.00 691.67

56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 600 500 500.00 83.33

57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 1,000 5,800 5800.00 580.00

58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 3,000 4,400 4400.00 146.67

59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 4,000 800 7,200 8000.00 200.00

60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 27,500 7,000 3,000 10000.00 36.36

61 Hidrkortison krim 2,5% tube 2,560 456 1,968 2424.00 94.69

62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 32,000 32,000 32000.00 100.00

63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 88,000 17,700 85,000 102700.00 116.70

64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 2,350 2,100 1,100 3200.00 136.17

65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 87,500 26,000 81,000 107000.00 122.29

66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet #DIV/0!

67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 108,500 34,400 175,000 209400.00 193.00

68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 10,000 600 11,600 12200 122

69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial #DIV/0!

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

Page 148: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

KOTA BATU

TAHUN 2014

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECILKEBUTUHAN

TOTAL

PENGGUNAANSISA STOK

JUMLAH

OBAT/VAKSIN

PERSENTASE

KETERSEDIAAN

OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul #DIV/0!

71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 5,000 59,500 5,500 65000.00 1300.00

72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 910 521 485 1006.00 110.55

73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 335,500 76,000 276,000 352000.00 104.92

74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul #DIV/0!

75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul 10 25 25.00 250.00

76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!

77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 1,200 1,000 10,200 11200.00 933.33

78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +

Sulfadoxin 500 mg

tablet #DIV/0!

79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg

+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml

botol 1,350 1,050 2,050 3100.00 229.63

80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi :

Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg

tablet 41,400 149,100 32,400 181500.00 438.41

81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi :

Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg

tablet #DIV/0!

82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet #DIV/0!

83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul #DIV/0!

84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 3,150 5,040 2,850 7890.00 250.48

85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial #DIV/0!

86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial #DIV/0!

87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach #DIV/0!

88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol #DIV/0!

89 Mebendazol tablet 100 mg tablet #DIV/0!

90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125

mg

tablet 3,600 1,000 4,600 5600.00 155.56

91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 230 180 180.00 78.26

92 Metronidazol tablet 250 mg tablet #DIV/0!

93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet #DIV/0!

94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol #DIV/0!

95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 991 540 700 1240.00 125.13

96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul #DIV/0!

97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 2,150 10,100 10100.00 469.77

98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet #DIV/0!

99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 6,420 1,320 5,660 6980.00 108.72

100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 550 113 113.00 20.55

101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 20 20.00 #DIV/0!

102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 440 400 100 500.00 113.64

103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 6,000 1,050 7,100 8150.00 135.83

104 Paracetamol tablet 100 mg tablet 31,000 11,000 11000.00 35.48

105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 633,100 147,200 619,800 767000.00 121.15

106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol #DIV/0!

107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet #DIV/0!

108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 110,000 29,000 49,000 78000.00 70.91

109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 670 114 620 734.00 109.55

110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 30 71 37 108.00 360.00

111 Prednison tablet 5 mg tablet #DIV/0!

112 Primakuin tablet 15 mg tablet #DIV/0!

113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet #DIV/0!

114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 800 800 800.00 100.00

115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet #DIV/0!

116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!

117 Ringer Laktat larutan infus botol 8,570 4,520 8,130 12650.00 147.61

118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap

4%

tube 1,024 288 744 1032.00 100.78

119 Salisil bedak 2% kotak 1,950 476 2,194 2670.00 136.92

120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial #DIV/0!

121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial #DIV/0!

122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial #DIV/0!

123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul #DIV/0!

124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial #DIV/0!

125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 250 200 200 400.00 160.00

126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 1,520 312 1,248 1560.00 102.63

127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol #DIV/0!

128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul #DIV/0!

129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul #DIV/0!

130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 210 30 210 240.00 114.29

131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 208,000 15,000 125,000 140000.00 67.31

132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul #DIV/0!

133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 21,200 4,000 18,150 22150.00 104.48

134 Vaksin Rabies Vero vial #DIV/0!

135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 377,000 51,400 459,800 511200.00 135.60

VAKSIN

136 BCG vial 836 740 198 938.00 112.20

137 T T vial 280 305 195 500.00 178.57

138 D T vial 350 470 470.00 134.29

139 CAMPAK 10 Dosis vial 725 1,100 212 1312.00 180.97

140 POLIO 10 Dosis vial 1,764 2,118 328 2446.00 138.66

141 DPT-HB vial 2,504 1,760 9 1769.00 70.65

142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 3,148 2,612 415 3027.00 96.16

143 POLIO 20 Dosis vial #DIV/0!

144 CAMPAK 20 Dosis vial #DIV/0!

Sumber: Seksi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Tahun 2014

Page 149: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

KOTA BATU

TAHUN 2014

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 2 3

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 1 2

1 PUSKESMAS RAWAT INAP 3

- JUMLAH TEMPAT TIDUR 41

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 2

3 PUSKESMAS KELILING 0

4 PUSKESMAS PEMBANTU 6

1 RUMAH BERSALIN 2 2

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 1 4 5

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 2 2

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 102 102

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 2 2

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 -

7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 -

1 INDUSTRI FARMASI 0 -

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 -

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 -

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 -

5 PEDAGANG BESAR FARMASI 1 1

6 APOTEK 12 12

7 TOKO OBAT 1 1

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 -

9 USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL 3 3

Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

Page 150: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 68

KOTA BATU

TAHUN 2014

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %

1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 3 3 100.00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 2 1 50.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 4 80.00

Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

Page 151: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 69

KOTA BATU

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 BATU BATU 2 4.17 29 60.42 15 31.25 2 4.17 48 17 35.42

2 BATU SISIR 2 4.88 2 4.88 34 82.93 3 7.32 41 37 90.24

3 BUMIAJI BUMIAJI 0 0.00 10 19.23 38 73.08 4 7.69 52 42 80.77

4 JUNREJO BEJI 0 0.00 13 48.15 14 51.85 0 0.00 27 14 51.85

5 JUNREJO JUNREJO 0 0.00 10 47.62 11 52.38 0 0.00 21 11 52.38

4 2.12 64 33.86 112 59.26 9 4.76 189 121 64.02

1

Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Tahun 2014

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH

JUMLAH (KAB/KOTA)

STRATA POSYANDU

PRATAMA

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 152: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 70

KOTA BATU

TAHUN 2014

POSKESDES POLINDES POSBINDU

1 2 3 4 5 6 7

1 BATU BATU 5 5 3.00 5

2 BATU SISIR 3 3 1.00 6

3 BUMIAJI BUMIAJI 9 9 5.00 9

4 JUNREJO BEJI 4 4 3.00 4

5 JUNREJO JUNREJO 3 3 1.00 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 24 24 13 25

Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Tahun 2014

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/

KELURAHAN

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

Page 153: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 71

KOTA BATU

TAHUN 2014

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 BATU BATU 5 2 1.00 2 0.00 5 100

2 BATU SISIR 3 1 2.00 - 0.00 3 100

3 BUMIAJI BUMIAJI 9 - 7.00 2 0.00 9 100

4 JUNREJO BEJI 4 1 3.00 - 0.00 4 100

5 JUNREJO JUNREJO 3 3 0.00 - 0.00 3 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 24 7 13 4 0 24 100

Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Tahun 2014

DESA/KELURAHAN SIAGA

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/

KELURAHAN

Page 154: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 72

KOTA BATU

TAHUN 2014

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Puskesmas Batu - - - 1 2 3 1 2 3 - 1 1 - - - - 1 1

2 Puskesmas Sisir - - - 1 2 3 1 2 3 - 1 1 - - - - 1 1

3 Puskesmas Bumiaji - - - 2 2 4 2 2 4 - 1 1 - - - - 1 1

4 Puskesmas Beji - - - 1 2 3 1 2 3 - 2 2 - - - - 2 2

5 Puskesmas Junrejo - - - - 2 2 - 2 2 - 2 2 - - - - 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 5 10 15 5 10 15 - 7 7 - - - - 7 7

1 RS Paru Batu 10 6 16 5 9 14 15 15 30 1 1 2 - - - 1 1 2

2 RS Baptis Batu 13 7 20 3 8 11 16 15 31 1 1 2 1 - 1 2 1 3

3 RS Bhayangkara 3 - 3 2 6 8 5 6 11 - 1 1 - - - 1 1

4 RS dr. Etty Asharto 4 3 7 1 7 8 5 10 15 - 1 1 - - - - 1 1

5 RS IPHI 2 1 3 2 3 5 4 4 8 - 1 1 - - - - 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 32 17 49 13 33 46 45 50 95 2 5 7 1 - 1 3 5 8

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 1 2 2 3 5 3 4 7 - 1 1 - - - - 1 1

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 33 18 51 20 46 66 53 64 117 2 13 15 1 - 1 3 13 16

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 25.616 33.151 58.767 7.5342 0.5023 8.0365

Keterangan : a termasuk S3

DOKTER

GIGI SPESIALIS TOTAL

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

TOTAL

Sumber: - Data Dasar Puskesmas & laporan RS

DOKTER GIGI NO UNIT KERJA

Page 155: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 73

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Puskesmas Batu 8 4 13 17 0 2 2

2 Puskesmas Sisir 8 2 5 7 0 2 2

3 Puskesmas Bumiaji 15 5 10 15 0 1 1

4 Puskesmas Beji 12 7 5 12 0 1 1

5 Puskesmas Junrejo 7 2 3 5 0 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 50 20 36 56 0 7 7

1 RS Paru Batu 12 33 46 79 0 2 2

2 RS Baptis Batu 12 12 59 71 0 1 1

3 RS Bhayangkara 9 15 14 29 0 1 1

4 RS dr. Etty Asharto 7 10 16 26 0 0 0

5 RS IPHI 7 2 6 8 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 47 72 141 213 0 4 4

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 97 92 177 269 0 11 11

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 48.72 135.11 5.53

Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

Sumber: - Data Dasar Puskesmas & laporan RS

BIDANPERAWAT

a

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI

Page 156: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 74

KOTA BATU

TAHUN 2014

TENAGA TEKNIS

KEFARMASIANa

APOTEKER

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Batu - 1 1 - - - - 1 1

2 Puskesmas Sisir - - - - - - - - -

3 Puskesmas Bumiaji - 1 1 - - - - 1 1

4 Puskesmas Beji - 1 1 - - - - 1 1

5 Puskesmas Junrejo - 1 1 - - - - 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 4 4 - - - - 4 4

1 RS Paru Batu 1 10 11 1 2 3 2 12 14

2 RS Baptis Batu 2 5 7 - 3 3 2 8 10

3 RS Bhayangkara - - - - 1 1 - 1 1

4 RS dr. Etty Asharto - 6 6 - 1 1 - 7 7

5 RS IPHI - 3 3 - - 3 3

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 24 27 1 7 8 4 31 35

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 28 31 1 7 8 4 35 39

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 19.59

Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

Sumber: - Data Dasar Puskesmas & laporan RS

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA TOTAL

TENAGA KEFARMASIAN

Page 157: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 75

KOTA BATU

TAHUN 2014

KESEHATAN MASYARAKATa

KESEHATAN LINGKUNGANb

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Puskesmas Batu - 1 1 1 - 1

2 Puskesmas Sisir 1 - 1 1 - 1

3 Puskesmas Bumiaji - 1 1 - 1 1

4 Puskesmas Beji - 1 1 1 1 2

5 Puskesmas Junrejo 1 - 1 1 - 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 3 5 4 2 6

1 RS Paru Batu 1 2 3 -

2 RS Baptis Batu - 1 1 - 1 1

3 RS Bhayangkara - - - - - -

4 RS dr. Etty Asharto - - - - - -

5 RS IPHI - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 3 4 - 1 1

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 6 9 4 3 7

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 4.520523175 3.51596247

Keterangan :

b termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga

kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan

Sumber: - Data Dasar Puskesmas & laporan RS

Page 158: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 76

KOTA BATU

TAHUN 2014

NUTRISIONIS DIETISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Batu 1 - 1 - - - 1 - 1

2 Puskesmas Sisir 1 1 2 - - - 1 1 2

3 Puskesmas Bumiaji - 1 1 - - - - 1 1

4 Puskesmas Beji - 1 1 - - - - 1 1

5 Puskesmas Junrejo - 1 1 - - - - 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 4 6 - - - 2 4 6

1 RS Paru Batu 3 3 6 - - - 3 3 6

2 RS Baptis Batu - 1 1 1 2 3 1 3 4

3 RS Bhayangkara - - - - 1 1 - 1 1

4 RS dr. Etty Asharto - 1 1 - - - - 1 1

5 RS IPHI - 1 1 - - 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 6 9 1 3 4 4 9 13

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 10 15 1 3 4 6 13 19

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 7.534205292 2.009121411 9.543326703

TOTAL

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

Sumber: - Data Dasar Puskesmas & laporan RS

Page 159: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 77

KOTA BATU

TAHUN 2014

FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Puskesmas Batu - - - - - - - - - - 1 1 - 1 1

2 Puskesmas Sisir - - - - - - - - - - - - - - -

3 Puskesmas Bumiaji - - - - - - - - - - - - - - -

4 Puskesmas Beji - - - - - - - - - - - - - - -

5 Puskesmas Junrejo - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - 1 1 - 1 1

1 RS Paru Batu 1 1 - - - - 1 1

2 RS Baptis Batu 1 1 2 - - - - - - - - - 1 1 2

3 RS Bhayangkara - - - - - - - - - - - - - - -

4 RS dr. Etty Asharto - - - - - - - - - - - - - - -

5 RS IPHI - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 2 3 - - - - - - - - - 1 2 3

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 2 3 - - - - - - - 1 1 1 3 4

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1.5068 0 0 0.5023 2.0091

Sumber: - Data Dasar Puskesmas & laporan RS

JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN

TENAGA KETERAPIAN FISIKTOTAL

NO UNIT KERJA

Page 160: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 78

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 Puskesmas Batu - - - - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - - - - 1 1 - - - - 1 2 3

2 Puskesmas Sisir - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - 1 1 - - - - 1 1 2

3 Puskesmas Bumiaji - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - 2 2

4 Puskesmas Beji - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - 2 2

5 Puskesmas Junrejo - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - 2 4 6 - - - - - - - 5 5 - - - - - - 2 9 11

1 RS Paru Batu 2 3 5 - - - 1 1 2 - - - 3 4 7 1 - 1 - - - - 2 2 - - - - - - 7 10 17

2 RS Baptis Batu 2 1 3 - - - 1 - 1 - 1 1 2 3 5 - - - - - - 2 2 4 - - - - - - 7 7 14

3 RS Bhayangkara - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - 3 3 - - - - - - - 5 5

4 RS dr. Etty Asharto 1 1 2 - - - - - - - - - - 3 3 - - - - - - - 1 1 - - - - 1 5 6

5 RS IPHI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 5 10 - - - 2 1 3 - 1 1 5 12 17 1 - 1 - - - 2 8 10 - - - - - - 15 27 42

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 5 10 - - - 2 1 3 - 1 1 7 16 23 1 - 1 - - - 2 13 15 - - - - - - 17 36 53

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 26.62

Sumber: - Data Dasar Puskesmas & laporan RS

TEKNISI TRANSFUSI

DARAH

TEKNISI

KARDIOVASKULERJUMLAH

JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KETEKNISIAN MEDIS

RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI

ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI

ANALISIS

KESEHATAN

REFRAKSIONIS

OPTISIENORTETIK PROSTETIK

REKAM MEDIS DAN

INFORMASI

KESEHATAN

Page 161: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 79

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Batu - - - - - - - - -

2 Puskesmas Sisir - - - - - - - - -

3 Puskesmas Bumiaji - - - - - - - - -

4 Puskesmas Beji - - - - - - - - -

5 Puskesmas Junrejo - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - -

1 RS Paru Batu - - - - - - - - -

2 RS Baptis Batu - - - - - - - - -

3 RS Bhayangkara - - - - - - - - -

4 RS dr. Etty Asharto - - - - - - - - -

5 RS IPHI - - - - - - - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - -

Sumber: - Data Dasar Puskesmas & laporan RS

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KESEHATAN LAINNYA

TOTALPENGELOLA PROGRAM

KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA

Page 162: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 80

KOTA BATU

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Puskesmas Batu 1 - 1 - 2 2 - - - - - - - - - - - - 1 1 2 2 3 5

2 Puskesmas Sisir 1 - 1 - 3 3 - - - - - - - - - - - - - - - 1 3 4

3 Puskesmas Bumiaji 1 - 1 - 3 3 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 2 3 5

4 Puskesmas Beji 1 - 1 2 2 4 - - - - - - - - - - - - 1 1 2 4 3 7

5 Puskesmas Junrejo - 1 1 1 2 3 - - - - - - - - - - - - - - - 1 3 4

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 1 5 3 12 15 - - - - - - - - - - - - 3 2 5 10 15 25

1 RS Paru Batu 1 1 2 57 25 82 - - - - - 58 26 84

2 RS Baptis Batu 14 22 36 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 14 22 36

3 RS Bhayangkara 1 2 3 - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 3 4

4 RS dr. Etty Asharto 3 3 6 2 17 19 1 - 1 - - - - - - - - - - 3 3 6 23 29

5 RS IPHI 2 - 2 2 5 7 - - - - 7 3 10 11 8 19

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 21 28 49 61 48 109 1 - 1 - - - - - - - - - 7 6 13 90 82 172

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 25 29 54 64 60 124 1 - 1 - - - - - - - - - 10 8 18 100 97 197

Sumber: - Data Dasar Puskesmas & laporan RS

STAF PENUNJANG

PERENCANAANTENAGA PENDIDIK

TENAGA

KEPENDIDIKANJURU

JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA NON KESEHATAN

TOTALPEJABAT

STRUKTURAL

STAF PENUNJANG

ADMINISTRASI

STAF PENUNJANG

TEKNOLOGI

Page 163: PROFIL KESEHATAN KOTA BATU TAHUN 2014 - … · Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,

TABEL 81

KOTA BATU

TAHUN 2014

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 28,506,692,491 85.87

a. Belanja Langsung 15,806,410,778

b. Belanja Tidak Langsung 12,700,281,713

2 APBD PROVINSI 42,272,000 0.13

3 APBN : 4,649,560,000 14.01

- Dana Dekonsentrasi 126,010,000 0.38

- Dana Alokasi Khusus (DAK) - 0.00

- ASKESKIN 4,000,000,000 12.05

- Tugas Pembantuan ( BOK ) 523,550,000 1.58

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - 0.00

(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - 0.00

33,198,524,491 100.0

792,186,217,513

3.60

166,749.67

Sumber: Subag Program dan Pelaporan

pada kelompok APBN, dimana DAK bukan kelompok APBN tapi sudah masuk dalam perhitungan APBD (karena merupakan

bagian dari Dana Perimbangan). Yang benar untuk kelompok

APBN adalah Dana Tugas Pembantuan (TP), Dana

Dekonsentrasi, BOK, Jamkesmas, Jampersal. Untuk BOK,

Jampersal dan Jamkesmas mungkin dijadikan satu dalam

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN