26
BAB I PENDAHULUAN

Sig Analisis Rawan Longsor

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sig Analisis Rawan Longsor

BAB I PENDAHULUAN

Page 2: Sig Analisis Rawan Longsor

BAB II PEMBAHASAN

II.1 Skenario Analisis

Pada praktikanini digunakan data Asera dan akan menentukan informasi

yang akan dihasilkan dalam analisis ppotensi longsor. Data yang akan digunakan

dalam analisi ini yaitu data Land Use, Kemiringan tanah, dan Jenis tanah di Asera.

II.2 Analisis Dissolve

Pada pekerjaan ini kita akan menyederhanakan data sebelum pemberian

score. Adapun langkah-langkah dalam penyederhanaan ini adalah sebagai berkut:

1. Buka ArcMap lalu add data yang akan ditampilkan dan di proses.

Tampilan Add data Shape

Setelah dilakukan Add data maka akan muncul latyer-layer seperti di

bawah ini:

Tampilan data Curah hujan

Page 3: Sig Analisis Rawan Longsor

Tampilan data Jenis Tanah

Tampilan data Kelerengan

2. Untuk dissolve menggunakan ArcToolBox Data Management Tools

Generalization Dissolve

Kotak Dialog Arc Toolbox

3. Double klik pada dissolve, maka akan muncul tampilan dari Dissolve.

Inputkan data yang akan digeneralisasi. Karena kita akan memberikan

Page 4: Sig Analisis Rawan Longsor

score pada data shp jenih tanah, maka check list pada “JNSTANAH”. Klik

OK

Tampilan Disolve Jenis Tanah

Lalu tunggu hingga proses selesai

4. Lakukan proses yang sama pada Kelerengan dan Curah Hujan dengan

melakukan check list pada CRH_HJN untuk curah hujan dan A1 untuk

Kelerengan seperti berikut:

Tampilan Dissolve Curah Hujan

Page 5: Sig Analisis Rawan Longsor

Tampilan Dissolve Kelerengan

Hasil dari dissolve adalah sebagai berikut:

Tampilan Layer Hasil Dissolve

5. Untuk melihat bahwa data shapefile tersebut berhasil dissolve, klik kanan

pada layer yang muncul setelah proses dissolve. Klik Open Attributes

Table.

Table Attribute jenistanah_dissolve

Page 6: Sig Analisis Rawan Longsor

Table Attribute curahhujan_dissolve

Table Attribute kelerengan_dissolve

II.3 Scoring Pekerjaan ini memberikan penilaian terhadap data yang ada. Karena

praktikan akan menganalisis daerah longsor, maka penilaian diberikan dengan

nilai tertinggi pada daerah-daerah yang rawan akan longsor. Pemberian scoring

dilakukan untuk data yang ada seperti data Land Use, Kemiringan tanah, dan jenis

tanah. Pemberian skor didasarkan pada studi. Misalkan pemberian skor pada jenis

tanah harus didasari dengan pengetahuan yang baik tentang jenis-jenis tanah.

Mengetahui jenis tanah seperti apa yang memiliki potensi longsor lebih besar

dibandingkan dengan jenis tanah yang lain. Pemberian skor bisa dikerjakan

dengan menggunakan data shapefile yang telah dissolve.

1. Klik kanan pada layer yang telah di dissolve Open Attributes Table.

Kemudian add field untuk tempat pengisian skor.

Page 7: Sig Analisis Rawan Longsor

Tampilan Add Field

2. Isikan field Score dengan type = Text dan Lenght = 10 (sesuai dengan

banyaknya karakter yang diinginkan)

Add Field Score

3. Untuk mengisi skor pada kemiringan dengan menggunakan editor toolbar

klik start editing. Kemudian Open Attribute Table. Isikan skor sesuai

dengan studi dan pengamatan.

Page 8: Sig Analisis Rawan Longsor

Tabel Scoring Kelerengan

Tabel Scoring Curah Hujan

Tabel Scoring Jenis Tanah

4. Jika sudah, klik save editstop editing pada editor Toolbar.

II.4 Pembobotan Pemberian bobot pada data didasarkan pada pengaruh dari data tersebut

untuk analisis. Pada praktikum ini praktikan memberikan bobot pada data dengan

analisis daerah rawan longsor. Pemberian bobot dikerjakan dengan.

1. Open Attributes Table pada data shp yang telah di generalisasikan.

Kemudian add field untuk kolom bobot.

2. Kemudian klik kanan pada attribute yang dibuat, klik field Calculator.

Page 9: Sig Analisis Rawan Longsor

Field Calculator

3. Isikan dengan nilai bobot yang diinginkan, misal pada

curahhujan_Dissolve diisikan dengan bobot 0,3 ; kelerengan_Dissolve =

0,2 ; jenistanah_Dissolve = 0,6

Tampilan Field Calculator

4. Lalu tunggu prosesnya hingga field Bobot terisi.

Field Bobot Kelerengan

Page 10: Sig Analisis Rawan Longsor

II.5 Analisis Intersect Analisis Intersect adalah proses pertampalan (overlay) antar data input

yang memiliki kesamaan letak dimana hanya bagian area yang sama yang

dijadikan output. Berikut adalah tahapan pekerjaan Overlay dengan menggunakan

ArcMap 10.

1. Buka ArcMap, kemudian klik icon add data untuk menambahkan data dari

dissolve.

2. Klik icon Arc Toolbox . Maka akan muncul tampilan dari Arc Toolbox.

Untuk overlay bisa ditemukan dengan klik pada Analysis Tools, klik Overlay

lalu pilih Intersect

3. Masukan data shp yang akan digabungkan. Pada praktikum ini praktikan

memasukan ketiga data dari Land use, kemiringan, dan jenis tanah Asera.

Tampilan Intersect

Page 11: Sig Analisis Rawan Longsor

4. Berikut adalah data shapefile yang berhasil di proses. Akan terlihat

informasi dari ketiga data shapefile yang digabung sebelumnya.

Hasil Intersect

Tampilan Tabel Atribut Intersect

5. Untuk klasifikasi, bisa dengan cara klik kanan pada layer hasil intersect,

pilih Properties kemudian klik pada menu symbology. Pada bagian

Categories value field pilih data yang akan diklasifikasi, misalkan akan

klasifikasi curah hujan maka pilih FID_curahhujan_Dissolve.

Page 12: Sig Analisis Rawan Longsor

Tampilan Layer Properties

6. Lalu klik Add All Values. Kemudian akan muncul seperti berikut

Layer Properties untuk Add Value

7. Klik OK, maka akan terlihat tampilan data hasil overlay dari Curah Hujan.

Page 13: Sig Analisis Rawan Longsor

Tampilan data overlay Curah Hujan

8. Lakukan hal yang sama untuk Kelerengan dan Jenis Tanah

Tampilan data overlay jenis tanah

Tampilan data overlay Kelerengan

II.6 Sortir dan Reklasifikasi Pekerjaan ini adalah melakukan perhitungan daerah yang akan rawan

bencana dengan menggunakan data skor, dan bobot yang telah diberikan sebelumnya.

Perhitungan total dari potensi longsor bencana bisa dilakukan dengan menggunakan

cara sebagai berikut :

1. Open Attribute Table hasil Intersect. Kemudian add field untuk Total skor

Page 14: Sig Analisis Rawan Longsor

Tampilan Mebuat Field Baru

2. Lakukan Penghitungan Total Skor menggunakan field calculator

Tampilan Membuat Field Calculator

Page 15: Sig Analisis Rawan Longsor

Hasil Field Calculator

3. Lihat nilai skor tertinggi dan nilai skor terendah. Dengan menu ascending,

dengan cara: Klik kanan pada field – Sort Ascending, sehinggadidapat :

Skor tertinggi (Nilaimaksimum) : 5.8

Skor terendah (Nilai minimum) :0

4. Mencari Interval secara manual denganpetunjuk berikut :

Rumus = (Xmax – Xmin)/4

Jumlah kelas = 4 (Rendah, Sedang, Tinggi, SangatTinggi)

Interval = (5.8 – 0 )/ 4 = 1.45

5. Mencari interval setiap kelasnya, hal ini tergantung dengan masing-masing

penyaji.

Kelas 1 : 0-1.45

Kelas 2 : 1.45-2.9

Kelas 3 : 2.9-4.53

Kelas 4 : 4.53-5.8

6. Melakukan reklasifikasi dengan interval setiap kelasnya (Pengkelasan

sesuai Kondisi) dengan cara klik editor >start editing.

7. Klik Selection >Select By Attributes.

Page 16: Sig Analisis Rawan Longsor

8. Kemudian akan muncul kotak Dialog Select By Attributes, lakukan

pengklasifikasian kelas satu persatu sebagai berikut:

Rumus :

"Total" >= 0 AND " Total "<= 1.45

" Total " >= 1.45 AND " Total "<= 2.9

" Total " >= 2.9AND " Total "<= 4.53

" Total " >= 4.53 AND " Total "<= 5.8

a. Kelas Rendah

Hasil Kelas Rendah

b. Kelas Sedang

Hasil Kelas Sedang

Page 17: Sig Analisis Rawan Longsor

c. KelasTinggi

Hasil Kelas Tinggi

d. Kelas Sangat Tinggi

Hasil Kelas Sangat Tinggi

9. Pemberian nama kondisi dengan cara klik pada ikon attributes.

10. Maka akan muncul kotak dialog attributes, isi field kondisi sesuai

namanya. Sebelum mengklasifikasikan blok seluruh atribut dalam kelas

tersebut.

Rumus : "Total" >= 4.53 AND "Total" <= 5.8275 Field Kelas Tinggi

Page 18: Sig Analisis Rawan Longsor

Tampilan Field Calculator Kelas sangat Tinggi

Kelas Sangat Tinggi

11. Lakukan untuk klasifikasi yang lain dengan cara yang sama. Setelah

selesai save

Berikut adalah atribut berdasarkan pengkelasan:

Page 19: Sig Analisis Rawan Longsor

Atribut Hasil Pengkelasan

II.7 Pengeditan Simbologi

1. Pengeditan simbologi dilakukan dengan cara klik kanan pada shapefile

Hasil Overlay Intersect > Properties. Kemudian dialog Layer Properties

akan muncul, lakukan tahap seperti berikut :

Klik Tab : Symbology

Categories : Unique Values

Value Field : skor_akhir

Add Value

AturPewarnaan – OK

Page 20: Sig Analisis Rawan Longsor

Tampilan Layer Propertis

Setelah klik Ok maka tampilan peta akan menjadi seperti berikut:

Hasil Pengkelasan

Page 21: Sig Analisis Rawan Longsor

II.8 Penentuan Luasan1. Melakukan Dissolve, ArcToolbox> Data Management Tools

>Generalization> Dissolve.

2. Maka akan muncul kotak dialog Dissolve, isi dengan ketentuan berikut :

Input : Layer Hasil Overlay Intersect

Output : Beri nama, contoh hasil intersect_dissolve

Dissolve_Field : Checklist pada kondisi

Dissolve kelas

3. Muncul shapefile baru hasil Dissolve yaitu hasil intersect_dissolve.shp

dengan gambar luasan sebagai berikut :

Hasil Dissolve Intersect

Page 22: Sig Analisis Rawan Longsor

4. Lalu klik kanan pada shp hasil intersect_dissolve pilih Open Attribute Table >

Buat Field baru.

Name : Luas

Type : Float

Presisi : 0

Scale : 0

Membuat field luas

5. Blok field Luas lalu klik kanan > Calculate Geometry (jika ada kotak dialog

warning klik Yes).

6. Mengganti Units dengan Hectares (Ha), karena kita akan menghitung Luas

Area.Berikut merupakan hasil perhitungan luas area padaTabel Attribut:

Hasil Perhitungan Luas