Upload
yuvita-dekbi-febranti
View
160
Download
1
Embed Size (px)
5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 1/12
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik : Ca Serviks dan Pap Smear
Hari / Tanggal : Sabtu / 12 Mei 2012Waktu : Pukul 10.00 WIB- selesai
Penyaji : Yuvita Febranti, S.Kep
Shelly Juliska, S.Kep
Anni Hanifah, S.Kep
Hesty Trilonggani, S.Kep
Tempat : Poli Kebidanan
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, Ibu-ibu dan keluarga diharapkan mampu
memahami hal-hal yang berkaitan dengan Ca. Serviks dan Pap Smear.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, klien diharapkan mampu :
a. Mengetahui definisi Ca Serviks.
b. Mengetahui etiologi Ca Serviks.
c. Mengetahui Manifestasi Klinis Ca Serviks
d. Mengetahui Cara Pencegahan Ca Serviks
e. Mengetahui definisi Pap Smear.
f. Mengetahui tujuan Pap Smear.
g. Mengetahui manfaat Pap Smear.
h. Mengetahui siapa saja yang memerlukan Pap Smear.
i. Mengetahui kapan pemeriksaan Pap Smear
j. Mengetahui syarat dilakukan Pap Smear
k. Mengetahui cara pemeriksaan Pap Smear
B. Sasaran
Ibu-ibu dan keluarga yang melakukan pemeriksaan di Poli kebidanan RSMH Palembang.
C. Garis-garis Materi
1) Definisi Ca Serviks.
2) Etiologi Ca Serviks.
3) Manifestasi Klinis Ca Serviks
4) Cara Pencegahan Ca Serviks5) Definisi Pap Smear.
6) Tujuan Pap Smear.
5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 2/12
7) Manfaat Pap Smear.
8) Siapa saja yang memerlukan Pap Smear.
9) Kapan pemeriksaan Pap Smear
10) Syarat dilakuan Pap Smear11) Cara Pemeriksaan Pap Smear
D. Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. Pembukaan Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Membagikan leaflet
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperhatikan
Menerima leaflet
5 menit
2. Isi Mengetahui definisi Ca
Serviks.
Mengetahui etiologi Ca
Serviks.
Mengetahui Manifestasi
Klinis Ca Serviks
Mengetahui Cara
Pencegahan Ca Serviks
Menyebutkan definisi Pap
Smear
Menyebutkan dan
menjelaskan tujuan Pap
Smear
Menyebutkan dan
menjelaskan manfaat Pap
Smear.
Menyebutkan dan
menjelaskan siapa saja
yang memerlukan Pap
Smear
Menyebutkan dan
menjelaskan kapan
pemeriksaan Pap Smear
Menyebutkan dan
menjelaskan syarat
dilakukan Pap Smear
Menyebutkan dan
menjelaskan pelaksanan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
15 menit
5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 3/12
Pap Smear
3. Penutup Meminta peserta untuk
mengajukan 3 pertanyaan
yang belum dimengerti.
Mengajukan pertanyaan
kepada dua orang
peserta untuk menjawab
pertanyaan.
Memberikan reward
(aplause dan pujian)
Membuat kesimpulan
Menyampaikan salam
penutup
Mengangkat tangan dan
mengajukan pertanyaan.
Menjawab pertanyaan
Tersenyum
Memperhatikan dan
mendengarkan
Menjawab salam
10 menit
E. Uraian Tugas
1. Pembawa acara : Hesty Trilonggani, S. Kep
a. Membuka acara
b. Menyampaikan susunan acara
c. Mengatur ketepatan waktu
d. Menutup acara2. Penyaji : Shelly Juliska, S.Kep
a. Menyampaikan tujuan penyuluhan
b. Menyampaikan materi penyuluhan
c. Melakukan evaluasi terhadap peserta
3. Moderator : Yuvita Febranti, S. Kep
a. Memimpin proses curah pendapat
b. Memimpin dan mengarahkan proses acara penyuluhan
4. Fasilitator : Anni Hanifah, S.Kep
a. Meningkatkan partisipasi dan keaktifan peserta pertemuan
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
G. Media dan Alat
1. Leaflet
2. Flip chart
5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 4/12
H. Rencana Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Semua petugas menjalankan tugas sesuai dengan uraian tugas masing-masing
b. Evaluasi Proses1) Evaluasi struktur
a. Perlengkapan memadai
2) Evaluasi Proses
a. Peserta aktif dalam pertemuan
b. Alat/media berfungsi dengan baik
c. Waktu sesuai dengan alokasi
d. Mahasiswa terlihat aktif sesuai perannya
3) Evaluasi Hasil
Warga (peserta) yang hadir :
a. Pembicara mampu menyampaikan materi penyuluhan
b. Peserta penyuluhan yang hadir mampu menyebutkan kembali mengenai materi Pap
Smear
5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 5/12
Ca. Serviks
1. Definisi
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibatdari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya
(Mardiana, 2007).
Kerusakan yang disebabkan oleh kanker ini tergantung pada tempatnya, apakah mengalami
metastastase, efek obstruksinya dan efek pada system pertahanan tubuh, misalnya nutrisi (
Carpenito, 1995).
Kanker servik adalah suatu proses keganasan pada servik karena adanya sel-sel/ jaringan
abnormal yang pertumbuhannya terus-menerus tidak terbatas, tidak terkoordinir dan mendesak
jaringan sekitarnya ( Manuaba, 2007).
Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan
salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita. Setiap satu jam, satu
wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini. Fakta
menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV, yang dianggap penyakit lewat
hubungan seks yang paling umum di dunia. (Artikel Kesehatan, 2009)
2. Etiologi
Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor resiko dan
predisposisi yang menonjol, antara lain :
1. Umur pertama kali melakukan hubungan seksual
Penelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan seksual
semakin besar mendapat kanker serviks. Kawin pada usia 20 tahun dianggap masih terlalu
muda.
5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 6/12
2. Jumlah kehamilan dan partus
Kanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus. Semakin sering partus
semakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma serviks.
3. Jumlah perkawinanWanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti pasangan mempunyai
faktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini.
4. Infeksi virus
Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dan virus papiloma atau virus kondiloma akuminata
diduga sebagai factor penyebab kanker serviks
5. Sosial Ekonomi
Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah mungkin faktor sosial
ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan kebersihan perseorangan. Pada golongan
sosial ekonomi rendah umumnya kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini mempengaruhi
imunitas tubuh.
6. Hygiene dan sirkumsisi
Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada wanita yang pasangannya
belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum hygiene penis tidak terawat sehingga
banyak kumpulan-kumpulan smegma.
7. Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian AKDR akan
berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi diserviks yang kemudian menjadi
infeksi yang berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknya
kanker serviks.
3. Manifestasi Klinik
Pada stadium awal, kanker ini cenderung tidak terdeteksi. Bahkan penderita pun tidak merasa
dirinya sebenarnya sudah terkena kanker serviks. Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks
yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan sekitarnya.
Jika kanker berkembang makin lanjut, akan timbul gejala-gejala seperti:
Keputihan yang semakin lama semakin berbau busuk, berwarna kekuningan dan kental.
Pendarahan setelah melakukan hubungan seksual, yang lama kelamaan dapat terjadi
pendarahan spontan walaupun tidak melakukan hubungan seksual.
Timbulnya perdarahan setelah menopause.
Pada fase invasive, dapat keluar cairan berwarna kekuningan, berbau, dan bercampur dengan
darah.
Anemia (kurang darah) karena perdarahan yang sering timbul
Rasa nyeri disekitar genital
Timbul rasa nyeri di panggul atau perut bagian bawah bila ada radang panggul.
Berkurangnya nafsu makan, menurunya berat badan dan kelelahan.
Rasa nyeri di panggul, punggung dan tungkai.
5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 7/12
4. Klasifikasi pertumbuhan sel kanker serviks
a. Mikroskopis
Displasia
Displasia ringan terjadi pada sepertiga bagaian basal epidermis. Displasia berat terjadi padadua pertiga epidermihampir tidak dapat dibedakan dengan karsinoma insitu.
Stadium karsinoma insitu
Pada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi pada seluruh lapisan epidermis menjadi
karsinoma sel skuamosa. Karsinoma insitu yang tumbuh didaerah ektoserviks, peralihan sel
skuamosa kolumnar dan sel cadangan endoserviks.
Stadium karsionoma mikroinvasif.
Pada karksinoma mikroinvasif, disamping perubahan derajat pertumbuhan sel meningkat
juga sel tumor menembus membrana basalis dan invasi pada stoma sejauh tidak lebih 5 mm
dari membrana basalis, biasanya tumor ini asimtomatik dan hanya ditemukan pada skrining
kanker.
Stadium karsinoma invasif
Pada karsinoma invasif perubahan derajat pertumbuhan sel menonjol besar dan bentuk sel
bervariasi. Petumbuhan invasif muncul diarea bibir posterior atau anterior serviks dan
meluas ketiga jurusan yaitu jurusan forniks posterior atau anterior, jurusan parametrium dan
korpus uteri.
Bentuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviks
Pertumbuhan eksofilik, berbentuk bunga kool, tumbuh kearah vagina dan dapat mengisisetengah dari vagina tanpa infiltrasi kedalam vagina, bentuk pertumbuhan ini mudah
nekrosis dan perdarahan.
Pertumbuhan endofilik, biasanya lesi berbentuk ulkus dan tumbuh progesif meluas ke
forniks, posterior dan anterior ke korpus uteri dan parametrium.
Pertumbuhan nodul, biasanya dijumpai pada endoserviks yang lambatlaun lesi berubah
bentuk menjadi ulkus.
b. Secara markroskopis :
Stadium preklinis
Tidak dapat dibedakan dengan servisitis kronik biasa
Stadium permulaan
Sering tampak sebagian lesi sekitar osteum externum
Stadium setengah lanjut
Telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir porsio
Stadium lanjut
Terjadi pengrusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulkus dengan
jaringan yang rapuh dan mudah berdarah.
c. Klasifikasi klinis
Stage 0:Ca.Pre invasive
Stage I: Ca. Terbatas pada serviks
5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 8/12
Stage Ia ; Disertai inbasi dari stroma yang hanya diketahui secara histopatologis
Stage Ib : Semua kasus lainnya dari stage I
Stage II : Sudah menjalar keluar serviks tapi belum sampai kepanggul telah mengenai
dinding vagina. Tapi tidak melebihi dua pertiga bagian proksimal Stage IIa : tumor jelas belum menyebar ke sekitar uterus
Stage IIb : tumor jelas menyebar ke sekitar uterus
Stage III : Sudah sampai dinding panggul dan sepertiga bagian bawah vagina
Stage IIIa : kanker sudah menginvasi dinding panggul
Stage IIIB : kanker menyerang dinding panggul disertai gangguan fungsi ginjal dan
hidroporesis
Stage IV : kenker sudah menyebar keluar keluar rongga panggul dan secara klinik sudah
terlihat tanda-tanda invasi kanker ke selaput lendir kandung kencing dan rectum
Stage IVa : sel kanker menyebar pada alat/organ dekat dengan serviks
Stage IVb: sel kanker sudah menyebar pada alat/organ yang jauh dari serviks
5. Pemeriksaan Diagnostik Kanker Serviks
1. Sitologi/Pap Smear
Keuntungan, murah dapat memeriksa bagian-bagian yang tidak terlihat.
Kelemahan, tidak dapat menentukan dengan tepat lokalisasi.
2. Schillentest
Epitel karsinoma serviks tidak mengandung glycogen karena tidak mengikat yodium. Kalauporsio diberi yodium maka epitel karsinoma yang normal akan berwarna coklat tua, sedang
yang terkena karsinoma tidak berwarna.
3. Koloskopi
Memeriksa dengan menggunakan alat untuk melihat serviks dengan lampu dan dibesarkan 10-
40 kali.
Keuntungan ; dapat melihat jelas daerah yang bersangkutan sehingga mudah untuk melakukan
biopsy.
Kelemahan ; hanya dapat memeiksa daerah yang terlihat saja yaitu porsio, sedang kelianan
pada skuamosa columnar junction dan intra servikal tidak terlihat.
4. Kolpomikroskopi
Melihat hapusan vagina (Pap Smear) dengan pembesaran sampai 200 kali
5. Biopsi
Dengan biopsi dapat ditemukan atau ditentukan jenis karsinomanya.
6. Konisasi
Dengan cara mengangkat jaringan yang berisi selaput lendir serviks dan epitel gepeng dan
kelenjarnya. Konisasi dilakukan bila hasil sitologi meragukan dan pada serviks tidak tampak
kelainan-kelainan yang jelas.
5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 9/12
6. Deteksi Kanker Serviks
Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling
mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan
ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari namadokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga
berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti
berikut:
a. IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan
mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada
kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap
tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif
murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan,
maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
b. Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk
mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan
dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-
sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear
telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
c. Thin prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil
sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh
bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.
d. Kolposkopi
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau
kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi
lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan
apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang
tidak normal, biopsi (pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh) dilakukan danpengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.
7. Pencegahan Kanker Serviks
Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat
melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker
serviks. Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang
sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan
asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 10/12
Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan
risiko terkena kanker serviks.
Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah danmenghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah
bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.
Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear.
Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.
Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.
Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet . Ini dapat
dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan
organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.
8. Pengobatan Kanker serviks
Cara pengobatan kanker serviks meliputi:
1. Pembedahan pada karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar)
2. Terapi penyinaran (radioterapi) efektif untuk mengobati kanker invasive yang masih terbatas
pada daerah panggul
3. Kemoterapi. Jika kanker telah menyebar ke luar panggul, penderita kadang dianjurkan untukmenjalani kemoterapi
4. Terapi biologis. Terapi biologis menggunakan zat-zat untuk memperbaiki sistem kekebalan
tubuh dalam melawan penyakit
5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 11/12
PAP SMEAR
A. PENGERTIAN
Pap Smear adalah tes sederhana untuk mengecek leher rahim anda guna memastikan leherrahim anda dalam keadaan sehat (Hidayat, 2008). Pap smear merupakan suatu cara pemeriksaan
untuk mendeteksi adanya perubahan-perubahan yang bersifat prekanker pada daerah leher rahim
(Nada, 2009).
B. KELOMPOK YANG HARUS MELAKUKAN PAP SMEAR
1. Setiap wanita yang telah berumur 18 tahun atau lebih yang telah menikah
2. Wanita yang mempunyai lebih dari satu pasangan
3. Telah berhubungan seksual sejak remaja
4. Mempunyai penyakit kelamin
5. Merokok
6. Ada infeksi Human Papilloma Virus.
C. SYARAT-SYARAT PAP SMEAR
1. 3 hari bebas menstruasi
2. 3 hari tidak berhubungan suami isteri
3. 3 hari tidak makan obat-obat antibiotik
D. MANFAAT PAP SMEAR
a. Mendeteksi adanya sel-sel pada leher rahim yang abnormal yang dapat berubah pada sel
kanker
b. Mendeteksi adanya infeksi HPV yang merupakan penyebab kanker leher rahim yang sering
kali tidak mempunyai gejala
5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 12/12
c. Menentukan penyebab keputihan yang dapat disebabkan oleh infeksi kuman, jamur, parasit
dan virus.
E. WAKTU PEMERIKSAAN PAP SMEAR 3 tahun sekali bila hasil tes normal/tdk melakukan aktivitas seksual scra aktif
2 tahun sekali bgi wanita usia > 65 tahun dan setiap tahun apabila didapatkan hasil pap
smear abnormal
1 tahun sekali bagi wanita yg sdh diangkat rahim dg hasil abnormal atau terdapat kanker
saluran genital bawah lainnya.
F. CARA PEMERIKSAAN PAP SMEAR
Alat-alat:
1. Spekulum
2. Spatel
3. Brush
4. Kaca preparat
5. Alkohol 90%
6. Handscoen
7. Kapas sublimat
Cara kerja:
Pap Smear dilakukan dengan mengusap spatula atau semacam kuas celak berbulu
lembut untuk mengambil sel-sel dinding leher rahim yg nantinya akan dilakukan pemeriksaan
dg mikroskop. Proses tindakan tidak menyakitkan, namun membuat sedikit tidak nyaman bagiwanita.