12
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Topik : Ca Serviks dan Pap Smear Hari / Tanggal : Sabtu / 12 Mei 2012 Waktu : Pukul 10.00 WIB- selesai Penyaji : Yuvita Febranti, S.Kep Shelly Juliska, S.Kep Anni Hanifah, S.Kep Hesty Trilonggani, S.Kep Tempat : Poli Kebidanan A. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, Ibu-ibu dan keluarga diharapkan mampu memahami hal-hal yang berkaitan dengan Ca. Serviks dan Pap Smear. 2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, klien diharapkan mampu : a. Mengetahui definisi Ca Serviks. b. Mengetahui etiologi Ca Serviks. c. Mengetahui Manifestasi Klinis Ca Serviks d. Mengetahui Cara Pencegahan Ca Serviks e. Mengetahui definisi Pap Smear. f. Mengetahui tujuan Pap Smear. g. Mengetahui manfaat Pap Smear. h. Mengetahui siapa saja y ang memerlukan P ap Smear. i. Mengetahui kapan pemeriksaan Pap Smear  j. Mengetahui syarat dilakukan Pap Smear k. Mengetahui cara pemeriksaan Pap Smear B. Sasaran Ibu-ibu dan keluarga yang melakukan pemeriksaan di Poli kebidanan RSMH Palembang. C. Garis-garis Materi 1) Definisi Ca Serviks. 2) Etiologi Ca Serviks. 3) Manifestasi Klinis Ca Serviks 4) Cara Pencegahan Ca Serviks 5) Definisi Pap Smear. 6) Tujuan Pap Smear.

Satuan Acara Penyuluhan Onko

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Onko

5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 1/12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Ca Serviks dan Pap Smear

Hari / Tanggal : Sabtu / 12 Mei 2012Waktu : Pukul 10.00 WIB- selesai

Penyaji : Yuvita Febranti, S.Kep

Shelly Juliska, S.Kep

Anni Hanifah, S.Kep

Hesty Trilonggani, S.Kep

Tempat : Poli Kebidanan

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, Ibu-ibu dan keluarga diharapkan mampu

memahami hal-hal yang berkaitan dengan Ca. Serviks dan Pap Smear.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti proses penyuluhan ini, klien diharapkan mampu : 

a. Mengetahui definisi Ca Serviks.

b. Mengetahui etiologi Ca Serviks.

c. Mengetahui Manifestasi Klinis Ca Serviks

d. Mengetahui Cara Pencegahan Ca Serviks

e. Mengetahui definisi Pap Smear.

f. Mengetahui tujuan Pap Smear.

g. Mengetahui manfaat Pap Smear.

h. Mengetahui siapa saja yang memerlukan Pap Smear.

i. Mengetahui kapan pemeriksaan Pap Smear

 j. Mengetahui syarat dilakukan Pap Smear

k. Mengetahui cara pemeriksaan Pap Smear

B. Sasaran

Ibu-ibu dan keluarga yang melakukan pemeriksaan di Poli kebidanan RSMH Palembang.

C. Garis-garis Materi

1) Definisi Ca Serviks.

2) Etiologi Ca Serviks.

3) Manifestasi Klinis Ca Serviks

4) Cara Pencegahan Ca Serviks5) Definisi Pap Smear.

6) Tujuan Pap Smear.

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Onko

5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 2/12

7) Manfaat Pap Smear.

8) Siapa saja yang memerlukan Pap Smear.

9) Kapan pemeriksaan Pap Smear

10) Syarat dilakuan Pap Smear11) Cara Pemeriksaan Pap Smear

D. Pelaksanaan Kegiatan

No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu

1. Pembukaan Memberi salam

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan

Membagikan leaflet

Mendengarkan

Memperhatikan

Memperhatikan

Menerima leaflet

5 menit

2. Isi Mengetahui definisi Ca

Serviks.

Mengetahui etiologi Ca

Serviks.

Mengetahui Manifestasi

Klinis Ca Serviks

Mengetahui Cara

Pencegahan Ca Serviks

Menyebutkan definisi Pap

Smear

Menyebutkan dan

menjelaskan tujuan Pap

Smear

Menyebutkan dan

menjelaskan manfaat Pap

Smear.

Menyebutkan dan

menjelaskan siapa saja

yang memerlukan Pap

Smear

Menyebutkan dan

menjelaskan kapan

pemeriksaan Pap Smear

Menyebutkan dan

menjelaskan syarat

dilakukan Pap Smear

Menyebutkan dan

menjelaskan pelaksanan

Memperhatikan dan

mendengarkan

Memperhatikan dan

mendengarkan

Memperhatikan dan

mendengarkan

Memperhatikan dan

mendengarkan

Memperhatikan dan

mendengarkan

Memperhatikan dan

mendengarkan

Memperhatikan dan

mendengarkan

Memperhatikan dan

mendengarkan

Memperhatikan dan

mendengarkan

Memperhatikan dan

mendengarkan

Memperhatikan dan

mendengarkan

15 menit

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Onko

5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 3/12

Pap Smear

3. Penutup Meminta peserta untuk

mengajukan 3 pertanyaan

yang belum dimengerti.

Mengajukan pertanyaan

kepada dua orang

peserta untuk menjawab

pertanyaan.

Memberikan reward

(aplause dan pujian)

Membuat kesimpulan

Menyampaikan salam

penutup

Mengangkat tangan dan

mengajukan pertanyaan.

Menjawab pertanyaan

Tersenyum

Memperhatikan dan

mendengarkan

Menjawab salam

10 menit

E. Uraian Tugas

1. Pembawa acara : Hesty Trilonggani, S. Kep

a. Membuka acara

b. Menyampaikan susunan acara

c. Mengatur ketepatan waktu

d. Menutup acara2. Penyaji : Shelly Juliska, S.Kep

a. Menyampaikan tujuan penyuluhan

b. Menyampaikan materi penyuluhan

c. Melakukan evaluasi terhadap peserta

3. Moderator : Yuvita Febranti, S. Kep

a. Memimpin proses curah pendapat

b. Memimpin dan mengarahkan proses acara penyuluhan

4. Fasilitator : Anni Hanifah, S.Kep

a. Meningkatkan partisipasi dan keaktifan peserta pertemuan

F. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

G. Media dan Alat

1. Leaflet

2. Flip chart

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Onko

5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 4/12

H. Rencana Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

Semua petugas menjalankan tugas sesuai dengan uraian tugas masing-masing

b. Evaluasi Proses1) Evaluasi struktur

a. Perlengkapan memadai

2) Evaluasi Proses

a. Peserta aktif dalam pertemuan

b. Alat/media berfungsi dengan baik

c. Waktu sesuai dengan alokasi

d. Mahasiswa terlihat aktif sesuai perannya

3) Evaluasi Hasil

Warga (peserta) yang hadir :

a. Pembicara mampu menyampaikan materi penyuluhan

b. Peserta penyuluhan yang hadir mampu menyebutkan kembali mengenai materi Pap

Smear 

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Onko

5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 5/12

Ca. Serviks

1. Definisi

Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibatdari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya

(Mardiana, 2007).

Kerusakan yang disebabkan oleh kanker ini tergantung pada tempatnya, apakah mengalami

metastastase, efek obstruksinya dan efek pada system pertahanan tubuh, misalnya nutrisi (

Carpenito, 1995).

Kanker servik adalah suatu proses keganasan pada servik karena adanya sel-sel/ jaringan

abnormal yang pertumbuhannya terus-menerus tidak terbatas, tidak terkoordinir dan mendesak

 jaringan sekitarnya ( Manuaba, 2007).

Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan

salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita. Setiap satu jam, satu

wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini. Fakta

menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV, yang dianggap penyakit lewat

hubungan seks yang paling umum di dunia. (Artikel Kesehatan, 2009) 

2. Etiologi

Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor resiko dan

predisposisi yang menonjol, antara lain :  

1. Umur pertama kali melakukan hubungan seksual

Penelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan seksual

semakin besar mendapat kanker serviks. Kawin pada usia 20 tahun dianggap masih terlalu

muda.

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Onko

5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 6/12

2. Jumlah kehamilan dan partus

Kanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus. Semakin sering partus

semakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma serviks.

3. Jumlah perkawinanWanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti pasangan mempunyai

faktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini.

4. Infeksi virus

Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dan virus papiloma atau virus kondiloma akuminata

diduga sebagai factor penyebab kanker serviks

5. Sosial Ekonomi

Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah mungkin faktor sosial

ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan kebersihan perseorangan. Pada golongan

sosial ekonomi rendah umumnya kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini mempengaruhi

imunitas tubuh.

6. Hygiene dan sirkumsisi

Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada wanita yang pasangannya

belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum hygiene penis tidak terawat sehingga

banyak kumpulan-kumpulan smegma.

7. Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)

Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian AKDR akan

berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi diserviks yang kemudian menjadi

infeksi yang berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknya

kanker serviks.

3. Manifestasi Klinik

Pada stadium awal, kanker ini cenderung tidak terdeteksi. Bahkan penderita pun tidak merasa

dirinya sebenarnya sudah terkena kanker serviks. Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks

yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan sekitarnya.

Jika kanker berkembang makin lanjut, akan timbul gejala-gejala seperti: 

Keputihan yang semakin lama semakin berbau busuk, berwarna kekuningan dan kental.

Pendarahan setelah melakukan hubungan seksual, yang lama kelamaan dapat terjadi

pendarahan spontan walaupun tidak melakukan hubungan seksual.

Timbulnya perdarahan setelah menopause.

Pada fase invasive, dapat keluar cairan berwarna kekuningan, berbau, dan bercampur dengan

darah.

Anemia (kurang darah) karena perdarahan yang sering timbul

Rasa nyeri disekitar genital

Timbul rasa nyeri di panggul atau perut bagian bawah bila ada radang panggul.

Berkurangnya nafsu makan, menurunya berat badan dan kelelahan.

Rasa nyeri di panggul, punggung dan tungkai.

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan Onko

5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 7/12

4. Klasifikasi pertumbuhan sel kanker serviks

a. Mikroskopis

Displasia

Displasia ringan terjadi pada sepertiga bagaian basal epidermis. Displasia berat terjadi padadua pertiga epidermihampir tidak dapat dibedakan dengan karsinoma insitu.

Stadium karsinoma insitu

Pada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi pada seluruh lapisan epidermis menjadi

karsinoma sel skuamosa. Karsinoma insitu yang tumbuh didaerah ektoserviks, peralihan sel

skuamosa kolumnar dan sel cadangan endoserviks.

Stadium karsionoma mikroinvasif.

Pada karksinoma mikroinvasif, disamping perubahan derajat pertumbuhan sel meningkat

 juga sel tumor menembus membrana basalis dan invasi pada stoma sejauh tidak lebih 5 mm

dari membrana basalis, biasanya tumor ini asimtomatik dan hanya ditemukan pada skrining

kanker.

Stadium karsinoma invasif

Pada karsinoma invasif perubahan derajat pertumbuhan sel menonjol besar dan bentuk sel

bervariasi. Petumbuhan invasif muncul diarea bibir posterior atau anterior serviks dan

meluas ketiga jurusan yaitu jurusan forniks posterior atau anterior, jurusan parametrium dan

korpus uteri.

Bentuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviks

Pertumbuhan eksofilik, berbentuk bunga kool, tumbuh kearah vagina dan dapat mengisisetengah dari vagina tanpa infiltrasi kedalam vagina, bentuk pertumbuhan ini mudah

nekrosis dan perdarahan.

Pertumbuhan endofilik, biasanya lesi berbentuk ulkus dan tumbuh progesif meluas ke

forniks, posterior dan anterior ke korpus uteri dan parametrium.

Pertumbuhan nodul, biasanya dijumpai pada endoserviks yang lambatlaun lesi berubah

bentuk menjadi ulkus.

b. Secara markroskopis :

Stadium preklinis

Tidak dapat dibedakan dengan servisitis kronik biasa

Stadium permulaan

Sering tampak sebagian lesi sekitar osteum externum

Stadium setengah lanjut

Telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir porsio

Stadium lanjut

Terjadi pengrusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulkus dengan

 jaringan yang rapuh dan mudah berdarah.

c. Klasifikasi klinis

Stage 0:Ca.Pre invasive

Stage I: Ca. Terbatas pada serviks

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan Onko

5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 8/12

Stage Ia ; Disertai inbasi dari stroma yang hanya diketahui secara histopatologis

Stage Ib : Semua kasus lainnya dari stage I

Stage II : Sudah menjalar keluar serviks tapi belum sampai kepanggul telah mengenai

dinding vagina. Tapi tidak melebihi dua pertiga bagian proksimal Stage IIa : tumor jelas belum menyebar ke sekitar uterus

Stage IIb : tumor jelas menyebar ke sekitar uterus

Stage III : Sudah sampai dinding panggul dan sepertiga bagian bawah vagina

Stage IIIa : kanker sudah menginvasi dinding panggul

Stage IIIB : kanker menyerang dinding panggul disertai gangguan fungsi ginjal dan

hidroporesis

Stage IV : kenker sudah menyebar keluar keluar rongga panggul dan secara klinik sudah

terlihat tanda-tanda invasi kanker ke selaput lendir kandung kencing dan rectum

Stage IVa : sel kanker menyebar pada alat/organ dekat dengan serviks

Stage IVb: sel kanker sudah menyebar pada alat/organ yang jauh dari serviks

5. Pemeriksaan Diagnostik Kanker Serviks

1. Sitologi/Pap Smear

Keuntungan, murah dapat memeriksa bagian-bagian yang tidak terlihat.

Kelemahan, tidak dapat menentukan dengan tepat lokalisasi.

2. Schillentest

Epitel karsinoma serviks tidak mengandung glycogen karena tidak mengikat yodium. Kalauporsio diberi yodium maka epitel karsinoma yang normal akan berwarna coklat tua, sedang

yang terkena karsinoma tidak berwarna.

3. Koloskopi

Memeriksa dengan menggunakan alat untuk melihat serviks dengan lampu dan dibesarkan 10-

40 kali.

Keuntungan ; dapat melihat jelas daerah yang bersangkutan sehingga mudah untuk melakukan

biopsy.

Kelemahan ; hanya dapat memeiksa daerah yang terlihat saja yaitu porsio, sedang kelianan

pada skuamosa columnar junction dan intra servikal tidak terlihat.

4. Kolpomikroskopi

Melihat hapusan vagina (Pap Smear) dengan pembesaran sampai 200 kali

5. Biopsi

Dengan biopsi dapat ditemukan atau ditentukan jenis karsinomanya.

6. Konisasi

Dengan cara mengangkat jaringan yang berisi selaput lendir serviks dan epitel gepeng dan

kelenjarnya. Konisasi dilakukan bila hasil sitologi meragukan dan pada serviks tidak tampak

kelainan-kelainan yang jelas.

Page 9: Satuan Acara Penyuluhan Onko

5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 9/12

6. Deteksi Kanker Serviks

Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling

mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan

ini saat ini populer dengan nama Pap smear  atau Papanicolaou smear yang diambil dari namadokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga

berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti

berikut: 

a. IVA

IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan

mengoles serviks  atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada

kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap

tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif

murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan,

maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.

b. Pap smear

Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk

mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan

dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-

sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear

telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.

c. Thin prep

Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil

sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh

bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.

d. Kolposkopi

Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau

kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi

lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan

apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang

tidak normal, biopsi (pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh) dilakukan danpengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

7. Pencegahan Kanker Serviks

Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat

melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker

serviks. Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain: 

Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang

sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan

asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.

Page 10: Satuan Acara Penyuluhan Onko

5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 10/12

Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan

risiko terkena kanker serviks.

Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.

Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah danmenghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.

Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.

Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah

bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.

Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear.

Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.

Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.

Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet . Ini dapat

dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan

organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.

8. Pengobatan Kanker serviks

Cara pengobatan kanker serviks meliputi:

1. Pembedahan pada karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar)

2. Terapi penyinaran (radioterapi) efektif untuk mengobati kanker invasive yang masih terbatas

pada daerah panggul

3. Kemoterapi. Jika kanker telah menyebar ke luar panggul, penderita kadang dianjurkan untukmenjalani kemoterapi

4. Terapi biologis. Terapi biologis menggunakan zat-zat untuk memperbaiki sistem kekebalan

tubuh dalam melawan penyakit

Page 11: Satuan Acara Penyuluhan Onko

5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 11/12

PAP SMEAR

A. PENGERTIAN

Pap Smear adalah tes sederhana untuk mengecek leher rahim anda guna memastikan leherrahim anda dalam keadaan sehat (Hidayat, 2008). Pap smear merupakan suatu cara pemeriksaan

untuk mendeteksi adanya perubahan-perubahan yang bersifat prekanker pada daerah leher rahim

(Nada, 2009).

B. KELOMPOK YANG HARUS MELAKUKAN PAP SMEAR

1. Setiap wanita yang telah berumur 18 tahun atau lebih yang telah menikah

2. Wanita yang mempunyai lebih dari satu pasangan

3. Telah berhubungan seksual sejak remaja

4. Mempunyai penyakit kelamin

5. Merokok

6. Ada infeksi Human Papilloma Virus.

C. SYARAT-SYARAT PAP SMEAR

1. 3 hari bebas menstruasi

2. 3 hari tidak berhubungan suami isteri

3. 3 hari tidak makan obat-obat antibiotik

D. MANFAAT PAP SMEAR

a. Mendeteksi adanya sel-sel pada leher rahim yang abnormal yang dapat berubah pada sel

kanker

b. Mendeteksi adanya infeksi HPV yang merupakan penyebab kanker leher rahim yang sering

kali tidak mempunyai gejala

Page 12: Satuan Acara Penyuluhan Onko

5/17/2018 Satuan Acara Penyuluhan Onko - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-penyuluhan-onko 12/12

c. Menentukan penyebab keputihan yang dapat disebabkan oleh infeksi kuman, jamur, parasit

dan virus.

E. WAKTU PEMERIKSAAN PAP SMEAR 3 tahun sekali bila hasil tes normal/tdk melakukan aktivitas seksual scra aktif

2 tahun sekali bgi wanita usia > 65 tahun dan setiap tahun apabila didapatkan hasil pap

smear abnormal

1 tahun sekali bagi wanita yg sdh diangkat rahim dg hasil abnormal atau terdapat kanker

saluran genital bawah lainnya.

F. CARA PEMERIKSAAN PAP SMEAR

Alat-alat:

1. Spekulum

2. Spatel

3. Brush

4. Kaca preparat

5. Alkohol 90%

6. Handscoen

7. Kapas sublimat

Cara kerja:

Pap Smear dilakukan dengan mengusap spatula atau semacam kuas celak berbulu

lembut untuk mengambil sel-sel dinding leher rahim yg nantinya akan dilakukan pemeriksaan

dg mikroskop. Proses tindakan tidak menyakitkan, namun membuat sedikit tidak nyaman bagiwanita.