28
SATUAN ACARA PENYULUHAN Perawatan Kaki Diabetes dan Senam Kaki Diabetes Disusun oleh : 1. AVIEF DESTIAN P (105070200111001) 2. SUFI INDRAINI (105070200111002) 3. EXSA WAHYUNINGTYAS (105070201111005) PSIK – R JURUSAN KEPERAWATAN 1

Satuan Acara Penyuluhan Dm

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Dm

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Perawatan Kaki Diabetes dan Senam Kaki Diabetes

Disusun oleh :

1. AVIEF DESTIAN P (105070200111001)

2. SUFI INDRAINI (105070200111002)

3. EXSA WAHYUNINGTYAS (105070201111005)

PSIK – R

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012

1

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Dm

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perawatan Kaki Diabetes dan Senam Kaki Diabetes

Tempat : Balai Desa Pandan Landung, Malang

Hari/Tanggal : Sabtu, 16 November 2012

Sasaran : Pegawai Harian dan Satpam Pabrik Rokok

Waktu : 2x40 menit, 09.00 – 10.20 WIB

Pertemuan Ke : 1 ( pertama )

Penyuluh : Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Brawijaya

I. Tujuan Instruksional Umum

Penyuluhan ini bertujuan umum untuk membuat para

khalayak umum mengerti dengan jelas tentang perawatan kaki dan

senam kaki penderita diabetes agar terhindar dari masalah kaki

diabetes.

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mendapat penyuluhan, diharapkan peserta mengerti

dan memahami tentang :

Pengertian dan penyebab kaki diabetes.

Masalah umum pada kaki diabetes.

Upaya pencegahan primer dari kaki diabetes.

Perawatan kaki diabetes sehari – hari

Senam kaki diabetes

Apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang boleh dilakukan

terkakit perawatan kaki dan senam kaki.

III. Materi

Terlampir

2

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Dm

IV. Metode

Talk Show / Ceramah

Tanya Jawab

Pemutaran video

Demo

V. Media

Leaflet

Poster

Video

VI. Kriteria Evaluasi

Evaluasi Struktur

Peserta hadir tepat waktu di tempat penyuluhan

Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Balai Desa

Pandan Landung, Wagir Malang

Pendataan peserta penyuluhan tersusun rapi

Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan sudah

dilakukan dengan rapi sebelumnya.

Evaluasi Proses

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang diberikan

Peserta tidak ada yang pulang mendahului sebelum

acaranya selesai

Raut muka peserta tampat tidak bosan

Peserta bisa berkomunikasi aktif dengan pemberi materi,

yaitu dengan bisa memberikan pertanyaan kepada pemateri

mengenai hal yang kurang dimengerti dan juga bisa

menjawab sedikit pertanyaan dari pemateri terkait dengan

penerimaan materi yang disampaikan

3

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Dm

Peserta dapat mendemokan dan mempraktikan bagaimana

cara perawatan kaki dan senam kaki yang benar.

Evaluasi Hasil

Peserta bisa mengerti pengertian dan penyebab kaki

diabetes, bagaimana merawat dan mencegah kaki diabetes

yang benar.

Keluarga bisa memberikan bantuan terkait pelaksanaan

perawatan dan senam kaki yang benar.

VII. Kegiatan Penyuluhan

No

.

Waktu Duras

i

Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 09.00

09.10

10

menit

Pembukaan

Membuka pertemuan

dengan

mengucapkan salam

Memperkenalkan diri

Menanyakan kabar

dengan menanyai

beberapa peserta

Menjelaskan tujuan

acara / penyuluhan

Menjelaskan pemateri

yang akan

memaparkan materi

Menjawab salam

Memperhatikan

Menjawab

pertanyaan

Memperhatikan

Memperhatikan

2. 09.10

09.40

30

menit

Penatalaksanaan

Menjelaskan

pengertian dan

penyebab kaki

Mendengarkan dan

memperhatikan

4

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Dm

diabetes

Menyebutkan masalah

umum kaki diabetes

Menjelaskan upaya

pencegahan primer

dan perawatan kaki

Menjelaskan

bagaimana

melakukan senam

kaki diabetes dan

apa saja yang boleh

dan tidak boleh

dilakukan

3. 09.40

09.50

10

menit

Tanya Jawab

Memberikan

kesempatan peserta

untuk bertanya

Mengevaluasi dengan

cara menanyakan

kembali mengenai

materi yang telah

diberikan tadi.

Bertanya kepada

pemateri dan

menjawab

pertanyaan

pemateri

4. 09.50

10.00

10

menit

Menonton Video

Perawatan kaki dan

senam kaki.

Melihat video yang

di tampilkan

5. 10.00

10.15

15

menit

Mendemonstrasikan

mengenai hasil dari

melihat video

Mempraktikan hasil

dari menonton

video.

5. 10.15

10.20

5

menit

Terminasi

Mengucapkan terima

kasih kepada peserta

Mendengarkan

5

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Dm

atas peran peserta

Mengucapkan salam

penutup Menjawab Salam

Materi Penyuluhan

6

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan Dm

Perawatan Kaki Diabetes dan Senam Kaki

Diabetes

A. Definisi Kaki Diabetes

Kaki Diabetes adalah kelainan tungkai kaki bawah akibat diabetes

mellitus yang tidak terkendali.

B. Penyebab Terjadinya Kaki Diabetes

Gangguan Pembuluh Darah

Keadaan hiperglikemia ( gula dalam darah yang berlebihan )

yang terus menerus akan mempunyai dampak pada kemampuan

pembuluh darah tidak berkontraksi dan relaksasi berkurang. Hal

ini mengakibatkan sirkulasi atau aliran darah tubuh menurun,

terutama kaki, dengan gejala antara lain :

Sakit pada tungkai bila berdiri, berjalan dan melakukan aktivitas

Jika diraba kaki terasa dingin, tidak hangat

Rasa nyeri kaki pada waktu istirahat dan malam hari

Sakit pada telapak kaki setelah berjalan

Jika luka sulit sembuh

Pemeriksaan tekanan nadi kaki menjadi kecil atau hilang

Perubahan warna kulit, kulit tampak pucat atau kebiru – biruan

Gangguan Persyarafan

Neuropati atau kematian jaringan saraf akan menghambat

signyal, rangsangan atau terputusnya komunikasi dalam tubuh.

Syaraf pada kaki sangat penting dalam menyampaikan pesan ke

otak. Sehingga menyadarkan kita akan adanya bahaya pada kaki,

misalnya rasa sakit saat tertusuk paku atau rasa panas saat

terkena benda – benda panas. Kaki diabetes dengan kematian

7

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan Dm

jaringan saraf akan mengalami gangguan sensorik, motorik dan

otonomik.

Kematian jaringan saraf sensorik ditandai dengan perasaan

pada baal atau kebal, kurang berasa terutama ujung kaki terutama

terhdap rasa panas, dingin dan sakit terkadang disertai rasa pegal

dan nyeri pada kaki. Kematian jaringan saraf motorik ditandai

dengan kelemahan system otot, otot mengecil, mudah lelah, kram

otot, kelainan bentuk kaki, ibu jari seperti palu dan sulit mengatur

keseimbangan tubuh. Gangguan saraf otonomik ditandai dengan

kulit menjadi kering, pecah – pecah dan tampak mengkilat karena

kelenjar keringat di bawah kuliut berkurang.

Adanya Infeksi

Penurunan sirkulasi atau aliran darah pada kaki, akan

menghambat proses penyembuhan luka, akibatnya kuman masuk

kedalam luka dan terjadi infeksi. Peningkatan kadar gula darah

akan menghambat kerja leukosit ( sel darah putih ) dalam

mengatasi infeksi, luka menjadi ulkus gangrene dan terjadi

perluasan infeksi sampai ke tulang. Kaki mengalami ulkus

gangrene luas sulit untuk diatasi, yang memerlukan tindakan

amputasi.

C. Masalah Umum pada Kaki Diabetes

Masalah – masalah umum yang sering terjadi pada kaki diabetes

adalah :

Kapalan, Mata Ikan dan Melepuh

Kapalan ( Callus ), mata ikan ( Corn atau kutil mulmul )

merupakan penebalan atau pengerasan kulit yang juga terjadi

pada kaki diabetes, akibat dari adanya kematian jaringan saraf

dan penurunan aliran darah dan juga gesekan atau tekanan yang

berulang – ulang pada daerah tertentu di kaki. Jika kejadian

8

Page 9: Satuan Acara Penyuluhan Dm

tersebut tidak diketahui dan diobati dengan tepat, maka akan

menimbulkan luka pada jaringan di bawahnya. Kejadian kulit

melepuh atau iritasi sering diakibatkan oleh pemakaian sepatu

yang sempit, jika hal ini terjadi jangan mengobati sendiri. Kulit

yang mengalami iritasi, seringkali disertai dengan infeksi dan

terkadang tidak dirasa akibat adanya neuropati, dan diketahui

setelah keluarnya cairan atau nanah, yang merupakan tanda awal

dari masalah. Ulkus harus segera diobat dan harus segera dirujuk

ke pusat kesehatan.

Contoh kapalan

Contoh mata ikan

9

Page 10: Satuan Acara Penyuluhan Dm

Contoh melepuh

Cantengan ( Kuku masuk ke Dalam Jaringan )

Cantengan merupakan kejadian luka infeksi pada jaringan

sekitar kuku yang sering disebabkan adanya pertumbuhan kuku

yang salah. Keadaan ini disebabkan oleh perawatan kuku yang

tidak benar, misalnya pemotongan kuku yang salah, kebiasaan

mencukil kuku yang kotor.

Contoh cantengan

Kulit Kaki Retak dan Luka kena Kutu air

Kerusakan syaraf dapat menyebabkan kulit sangat kering

bersisik, retak dan pecah – pecah, teruatama pada sela – sela jari

kaki. Kulit kaki yang pecah, memudahkan berkembangnya infeksi

jamur dikenal dengan kutu air, yang dapat berlanjut menjadi ulkus

gangrene.

10

Page 11: Satuan Acara Penyuluhan Dm

Contoh kulit kaki retak

Kutil pada Telapak Kaki

Kutil pada telapak kaki disebabkan oleh virus dan sangat

sulit dibersihkan. Biasanya terjadi pada telapak kaki, hamper mirip

dengan callus, jangan diobati sendiri dan periksakan ke tim

kesehatan.

Contoh Kutil

Radang Ibu Jari Kaki

Pemakaian sepatu yang terlalu sempit dapat menimbulkan

luka pada jari – jari kaki, kemudian terjadi peradangan. Adanya

neuropati dan peradangan yang lain pada ibu jari kaki

menyebabkan terjadinya bentuk ibu jari kaki seperti martil.

Kejadian ini dapat juga disebabkan adanya kelaianan anatomic

yang dapat menimbulkan titik tekan abnormal pada kaki. Kadang –

11

Page 12: Satuan Acara Penyuluhan Dm

kadang pembedahan diperlukan untuk mencegah komplikasi ke

tulang.

D. Upaya Pencegahan Primer

Upaya pencegahan primer antara lain sebagai berikut :

Adanya edukasi atau pengetahuan terkait kesehatan DM,

komplikasi dan perawatan kaki

Adanya status gizi yang baik dan pengendalian DM yang

terkontrol

Pemeriksaan berkala DM dan komplikasinya

Pemeriksaan berkala kaki

Pencegahan atau perlindungan terhadap trauma atau luka,

misalnya penggunaan sepatu khusus

Kebersihan diri ( Personal Hygiene ) yang baik termasuk kaki

E. Pemeriksaan Kaki Sehari – hari

Adapun cara pemeriksaan kaki sehari – hari sebagai upaya

pencegahan primer yaitu sebagai berikut :

Periksa bagian atas atau punggung, telapak, sisi – sisi kaki dan

sela – sela jari.

Untuk melihat telapak kaki, tekuk kaki menghadap muka ( bila

sulit, gunakan cermin untuk melihat bagian bawah kaki atau minta

bantuan keluarga atau orang lain terdekat ) untuk memeriksa kaki

12

Page 13: Satuan Acara Penyuluhan Dm

Periksa apakah ada kulit retak atau melepuh

Periksa apakah ada luka dan tanda – tanda infeksi ( bengkak,

kemerahan, hangat, nyeri, darah atau cairan lain yang keluar dari

luka dan bau ).

F. Perawatan Kaki Sehari – hari

Cara perawatan kaki diabetes yang benar dalam kehidupan sehari -

hari adalah sebagai berikut :

Bersihkan kaki setiap hari pada waktu mandi dengan air bersih

dan sabun mandi. Bila perlu gosok kaki dengan sikat lembut atau

batu apung.

Keringkan kaki dengan handuk lembut dan bersih termasuk

daerah sela – sela jari kaki, terutama sela jari kaki ketiga –

keempat dan keempat – kelima.

Berikan pelembab / lotion ( body lotion ) pada daerah kaki yang

kering agar kulit tidak menjadi retak. Tetapi jangan berikan

pelembab pada sela – sela jari kaki karena sela – sela jari kaki

akan menjadi sangat lembab dan dapat menimbulkan tumbuhnya

jamur.

Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak

terlalu pendek atau terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar

kuku tidak tajam. Bila penglihatan kurang baik, mintalah

pertolongan orang lain untuk memotong kuku atau mengikir kuku

setiap dua hari sekali.

13

Page 14: Satuan Acara Penyuluhan Dm

Hindarkan terjadi luka pada jaringan sekitar kuku. Bila kuku keras

sulit untuk dipotong, rendam kaki dengan air hangat ( 370C )

selama sekitar 5 menit, bersihkan dengan sikat kuku, sabun dan

air bersih.

Bersihkan kuku setiap hari pada waktu mandi dan berikan krim

pelembab kuku.

Pakai alas kaki sepatu atau sandal untuk melindungi kaki agar

tidak terjadi luka, juga di dalam rumah. Jangan menggunakan

sandal jepit karena dapat menyebabkan lecet di sela jari pertama

dan kedua.

Gunakan sepatu atau sandal yang baik yang sesuai dengan

ukuran dan enak untuk dipakai, dengan ruang dalam sepatu yang

cukup untuk jari – jari. Pakai kaos kaki / stocking yang pas dan

bersih terbuat dari bahan yang mengandung katun.

Syarat sepatu yang baik untuk kaki diabetes adalah :

Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda –

benda tajam seperti jarum dan duri.

Lepas sepatu setiap 4 – 6 jam serta gerakkan pergelangan dan

jari – jari kaki agar sirkulasi darah tetap baik terutama pada

pemakaian sepatu baru.

Bila menggunakan sepatu baru, lepaskan sepatu setiap 2 jam

kemudian periksa keadaan kaki.

14

Page 15: Satuan Acara Penyuluhan Dm

Bila ada luka kecil, obati luka dan tutup dengan pembalut bersih.

Periksa apakah ada tanda – tanda radang.

Segera menghubungi tenaga kesehatan jika kaki mengalami luka.

Periksa ke layanan kesehatan secara rutin.

G. Senam Kaki Diabetes

Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh

pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan

membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Senam kaki

dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-

otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain

itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga

mengatasi keterbatasan pergerakan sendi.

Kaki diabetes yang mengalami gangguan sirkulasi darah dan

neuropati dianjurkan untuk melakukan latihan jasmani atau senam

kaki sesuai dengan kondisi dan kemampuan tubuh. Senam kaki dapat

membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot – otot

kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu

dapat meningkatkan kekuatan otot betis dan otot paha dan juga

mengatasi keterbatasan gerak sendi.

Indikasi

Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita

Diabetes mellitus dengan tipe 1 maupun 2. Namun sebaiknya

diberikan sejak pasien didiagnosa menderita Diabetes Mellitus

sebagai tindakan pencegahan dini.

Kontraindikasi

Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnu

atau nyeri dada.

Orang yang depresi, khawatir atau cemas.

Hal yang Harus Dikaji

Lihat Keadaan umum dan keadaran pasien

15

Page 16: Satuan Acara Penyuluhan Dm

Cek tanda-tanda Vital sebelum melakukan tindakan

Cek Status Respiratori (adakan Dispnea atau nyeri dada)

Perhatikan indikasi dan kontraindiikasi dalam pemberian

tindakan senam kaki tersebut

Kaji status emosi pasien (suasanan hati/mood, motivasi)

Tindakan Senam Kaki

Persiapan Alat

Kertas Koran 2 lembar

Kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk)

Sarung tangan

Persiapan Klien

Kontrak Topik

Waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan senam kaki

Persiapan lingkungan

Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien

Jaga privasi pasien

Prosedur Pelaksanaan :

Perawat cuci tangan

Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien

duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai

Dengan meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki

diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah

seperti cakar ayam sebanyak 10 kali

16

Page 17: Satuan Acara Penyuluhan Dm

Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat

telapak kaki ke atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki

diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke atas.

Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan

secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.

Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat

ke atas dan buat gerakan memutar dengan pergerakkan

pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat

gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan

kaki sebanyak 10 kali.

17

Page 18: Satuan Acara Penyuluhan Dm

Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari

kedepan turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke

kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.

Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki

tersebut dan gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu

turunkan kembali kelantai.

Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8,

namun gunakan kedua kaki secara bersamaan. Ulangi

sebanyak 10 kali.

Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi

tersebut. Gerakan pergelangan kaki kedepan dan

kebelakang.

Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada

pergelangan kaki , tuliskan pada udara dengan kaki dari

angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.

18

Page 19: Satuan Acara Penyuluhan Dm

Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi

seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola

itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua

belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja.

Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua

bagian koran.

Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil

dengan kedua kaki

Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan

kedua kaki lalu letakkan sobekkan kertas pada bagian

kertas yang utuh.

Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk

bola.

H. Apa yang Tidak Boleh Dilakukan

Jangan merendam kaki terlalu lama

Jangan pergunakan botol panas atau peralatan listrik untuk

memanaskan kaki

Jangan berjalan di atas aspal atau batu panas

Jangan gunakan silet untuk mengurangi kapalan

Jangan merokok

Jangan pakai sepatu atau kaos kaki sempit

Jangan menggunakan sepatu berhak tinggi dan atau ujung sepatu

lancip

19

Page 20: Satuan Acara Penyuluhan Dm

Jangan menyilangkan kaki terlalu lama

Jangan menggunakan obat – obat tanpa anjuran dokter untuk

menghilangkan “ mata ikan ”

Jangan gunakan silet atau pisau untuk membersihkan kuku kaki

Jangan membiarkan luka kecil di kaki.

Periksakan segera ke dokter apabila terlihat :

Kaki bengkak

Ada perubahan warna kuku, ibu jari, atau bagian dari kaki

Nyeri dan cekot-cekot pada kaki

Ada kulit yang pecah mengeras atau corns

Ada kulit yang pecah, luka atau melepuh

Bintik-bintik merah di bawah corn atau callus.

20

Page 21: Satuan Acara Penyuluhan Dm

DAFTAR PUSTAKA

Kumala, Poppy. Dkk. 1998. Kamus Saku Kedokteran DORLAND. Edisi

25. Jakarta : EGC.

Mansjoer,Arif. Dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta :

Media Aesculaptus FKUI.

Smeltzer, SC dan Bare, BG. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah Brunner and Suddarth. Jakarta : EGC.

Soegondo, Sidartawan. Dkk. 2009. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus

Terpadu. Edisi Kedua. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Sudoyo,Aru W. Dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V.

Jakarta : Interna Publishing.

21