Upload
avieflouvynadestian
View
361
Download
9
Embed Size (px)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Perawatan Kaki Diabetes dan Senam Kaki Diabetes
Disusun oleh :
1. AVIEF DESTIAN P (105070200111001)
2. SUFI INDRAINI (105070200111002)
3. EXSA WAHYUNINGTYAS (105070201111005)
PSIK – R
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Perawatan Kaki Diabetes dan Senam Kaki Diabetes
Tempat : Balai Desa Pandan Landung, Malang
Hari/Tanggal : Sabtu, 16 November 2012
Sasaran : Pegawai Harian dan Satpam Pabrik Rokok
Waktu : 2x40 menit, 09.00 – 10.20 WIB
Pertemuan Ke : 1 ( pertama )
Penyuluh : Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Brawijaya
I. Tujuan Instruksional Umum
Penyuluhan ini bertujuan umum untuk membuat para
khalayak umum mengerti dengan jelas tentang perawatan kaki dan
senam kaki penderita diabetes agar terhindar dari masalah kaki
diabetes.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapat penyuluhan, diharapkan peserta mengerti
dan memahami tentang :
Pengertian dan penyebab kaki diabetes.
Masalah umum pada kaki diabetes.
Upaya pencegahan primer dari kaki diabetes.
Perawatan kaki diabetes sehari – hari
Senam kaki diabetes
Apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang boleh dilakukan
terkakit perawatan kaki dan senam kaki.
III. Materi
Terlampir
2
IV. Metode
Talk Show / Ceramah
Tanya Jawab
Pemutaran video
Demo
V. Media
Leaflet
Poster
Video
VI. Kriteria Evaluasi
Evaluasi Struktur
Peserta hadir tepat waktu di tempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Balai Desa
Pandan Landung, Wagir Malang
Pendataan peserta penyuluhan tersusun rapi
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan sudah
dilakukan dengan rapi sebelumnya.
Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang diberikan
Peserta tidak ada yang pulang mendahului sebelum
acaranya selesai
Raut muka peserta tampat tidak bosan
Peserta bisa berkomunikasi aktif dengan pemberi materi,
yaitu dengan bisa memberikan pertanyaan kepada pemateri
mengenai hal yang kurang dimengerti dan juga bisa
menjawab sedikit pertanyaan dari pemateri terkait dengan
penerimaan materi yang disampaikan
3
Peserta dapat mendemokan dan mempraktikan bagaimana
cara perawatan kaki dan senam kaki yang benar.
Evaluasi Hasil
Peserta bisa mengerti pengertian dan penyebab kaki
diabetes, bagaimana merawat dan mencegah kaki diabetes
yang benar.
Keluarga bisa memberikan bantuan terkait pelaksanaan
perawatan dan senam kaki yang benar.
VII. Kegiatan Penyuluhan
No
.
Waktu Duras
i
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 09.00
–
09.10
10
menit
Pembukaan
Membuka pertemuan
dengan
mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menanyakan kabar
dengan menanyai
beberapa peserta
Menjelaskan tujuan
acara / penyuluhan
Menjelaskan pemateri
yang akan
memaparkan materi
Menjawab salam
Memperhatikan
Menjawab
pertanyaan
Memperhatikan
Memperhatikan
2. 09.10
–
09.40
30
menit
Penatalaksanaan
Menjelaskan
pengertian dan
penyebab kaki
Mendengarkan dan
memperhatikan
4
diabetes
Menyebutkan masalah
umum kaki diabetes
Menjelaskan upaya
pencegahan primer
dan perawatan kaki
Menjelaskan
bagaimana
melakukan senam
kaki diabetes dan
apa saja yang boleh
dan tidak boleh
dilakukan
3. 09.40
–
09.50
10
menit
Tanya Jawab
Memberikan
kesempatan peserta
untuk bertanya
Mengevaluasi dengan
cara menanyakan
kembali mengenai
materi yang telah
diberikan tadi.
Bertanya kepada
pemateri dan
menjawab
pertanyaan
pemateri
4. 09.50
–
10.00
10
menit
Menonton Video
Perawatan kaki dan
senam kaki.
Melihat video yang
di tampilkan
5. 10.00
–
10.15
15
menit
Mendemonstrasikan
mengenai hasil dari
melihat video
Mempraktikan hasil
dari menonton
video.
5. 10.15
–
10.20
5
menit
Terminasi
Mengucapkan terima
kasih kepada peserta
Mendengarkan
5
atas peran peserta
Mengucapkan salam
penutup Menjawab Salam
Materi Penyuluhan
6
Perawatan Kaki Diabetes dan Senam Kaki
Diabetes
A. Definisi Kaki Diabetes
Kaki Diabetes adalah kelainan tungkai kaki bawah akibat diabetes
mellitus yang tidak terkendali.
B. Penyebab Terjadinya Kaki Diabetes
Gangguan Pembuluh Darah
Keadaan hiperglikemia ( gula dalam darah yang berlebihan )
yang terus menerus akan mempunyai dampak pada kemampuan
pembuluh darah tidak berkontraksi dan relaksasi berkurang. Hal
ini mengakibatkan sirkulasi atau aliran darah tubuh menurun,
terutama kaki, dengan gejala antara lain :
Sakit pada tungkai bila berdiri, berjalan dan melakukan aktivitas
Jika diraba kaki terasa dingin, tidak hangat
Rasa nyeri kaki pada waktu istirahat dan malam hari
Sakit pada telapak kaki setelah berjalan
Jika luka sulit sembuh
Pemeriksaan tekanan nadi kaki menjadi kecil atau hilang
Perubahan warna kulit, kulit tampak pucat atau kebiru – biruan
Gangguan Persyarafan
Neuropati atau kematian jaringan saraf akan menghambat
signyal, rangsangan atau terputusnya komunikasi dalam tubuh.
Syaraf pada kaki sangat penting dalam menyampaikan pesan ke
otak. Sehingga menyadarkan kita akan adanya bahaya pada kaki,
misalnya rasa sakit saat tertusuk paku atau rasa panas saat
terkena benda – benda panas. Kaki diabetes dengan kematian
7
jaringan saraf akan mengalami gangguan sensorik, motorik dan
otonomik.
Kematian jaringan saraf sensorik ditandai dengan perasaan
pada baal atau kebal, kurang berasa terutama ujung kaki terutama
terhdap rasa panas, dingin dan sakit terkadang disertai rasa pegal
dan nyeri pada kaki. Kematian jaringan saraf motorik ditandai
dengan kelemahan system otot, otot mengecil, mudah lelah, kram
otot, kelainan bentuk kaki, ibu jari seperti palu dan sulit mengatur
keseimbangan tubuh. Gangguan saraf otonomik ditandai dengan
kulit menjadi kering, pecah – pecah dan tampak mengkilat karena
kelenjar keringat di bawah kuliut berkurang.
Adanya Infeksi
Penurunan sirkulasi atau aliran darah pada kaki, akan
menghambat proses penyembuhan luka, akibatnya kuman masuk
kedalam luka dan terjadi infeksi. Peningkatan kadar gula darah
akan menghambat kerja leukosit ( sel darah putih ) dalam
mengatasi infeksi, luka menjadi ulkus gangrene dan terjadi
perluasan infeksi sampai ke tulang. Kaki mengalami ulkus
gangrene luas sulit untuk diatasi, yang memerlukan tindakan
amputasi.
C. Masalah Umum pada Kaki Diabetes
Masalah – masalah umum yang sering terjadi pada kaki diabetes
adalah :
Kapalan, Mata Ikan dan Melepuh
Kapalan ( Callus ), mata ikan ( Corn atau kutil mulmul )
merupakan penebalan atau pengerasan kulit yang juga terjadi
pada kaki diabetes, akibat dari adanya kematian jaringan saraf
dan penurunan aliran darah dan juga gesekan atau tekanan yang
berulang – ulang pada daerah tertentu di kaki. Jika kejadian
8
tersebut tidak diketahui dan diobati dengan tepat, maka akan
menimbulkan luka pada jaringan di bawahnya. Kejadian kulit
melepuh atau iritasi sering diakibatkan oleh pemakaian sepatu
yang sempit, jika hal ini terjadi jangan mengobati sendiri. Kulit
yang mengalami iritasi, seringkali disertai dengan infeksi dan
terkadang tidak dirasa akibat adanya neuropati, dan diketahui
setelah keluarnya cairan atau nanah, yang merupakan tanda awal
dari masalah. Ulkus harus segera diobat dan harus segera dirujuk
ke pusat kesehatan.
Contoh kapalan
Contoh mata ikan
9
Contoh melepuh
Cantengan ( Kuku masuk ke Dalam Jaringan )
Cantengan merupakan kejadian luka infeksi pada jaringan
sekitar kuku yang sering disebabkan adanya pertumbuhan kuku
yang salah. Keadaan ini disebabkan oleh perawatan kuku yang
tidak benar, misalnya pemotongan kuku yang salah, kebiasaan
mencukil kuku yang kotor.
Contoh cantengan
Kulit Kaki Retak dan Luka kena Kutu air
Kerusakan syaraf dapat menyebabkan kulit sangat kering
bersisik, retak dan pecah – pecah, teruatama pada sela – sela jari
kaki. Kulit kaki yang pecah, memudahkan berkembangnya infeksi
jamur dikenal dengan kutu air, yang dapat berlanjut menjadi ulkus
gangrene.
10
Contoh kulit kaki retak
Kutil pada Telapak Kaki
Kutil pada telapak kaki disebabkan oleh virus dan sangat
sulit dibersihkan. Biasanya terjadi pada telapak kaki, hamper mirip
dengan callus, jangan diobati sendiri dan periksakan ke tim
kesehatan.
Contoh Kutil
Radang Ibu Jari Kaki
Pemakaian sepatu yang terlalu sempit dapat menimbulkan
luka pada jari – jari kaki, kemudian terjadi peradangan. Adanya
neuropati dan peradangan yang lain pada ibu jari kaki
menyebabkan terjadinya bentuk ibu jari kaki seperti martil.
Kejadian ini dapat juga disebabkan adanya kelaianan anatomic
yang dapat menimbulkan titik tekan abnormal pada kaki. Kadang –
11
kadang pembedahan diperlukan untuk mencegah komplikasi ke
tulang.
D. Upaya Pencegahan Primer
Upaya pencegahan primer antara lain sebagai berikut :
Adanya edukasi atau pengetahuan terkait kesehatan DM,
komplikasi dan perawatan kaki
Adanya status gizi yang baik dan pengendalian DM yang
terkontrol
Pemeriksaan berkala DM dan komplikasinya
Pemeriksaan berkala kaki
Pencegahan atau perlindungan terhadap trauma atau luka,
misalnya penggunaan sepatu khusus
Kebersihan diri ( Personal Hygiene ) yang baik termasuk kaki
E. Pemeriksaan Kaki Sehari – hari
Adapun cara pemeriksaan kaki sehari – hari sebagai upaya
pencegahan primer yaitu sebagai berikut :
Periksa bagian atas atau punggung, telapak, sisi – sisi kaki dan
sela – sela jari.
Untuk melihat telapak kaki, tekuk kaki menghadap muka ( bila
sulit, gunakan cermin untuk melihat bagian bawah kaki atau minta
bantuan keluarga atau orang lain terdekat ) untuk memeriksa kaki
12
Periksa apakah ada kulit retak atau melepuh
Periksa apakah ada luka dan tanda – tanda infeksi ( bengkak,
kemerahan, hangat, nyeri, darah atau cairan lain yang keluar dari
luka dan bau ).
F. Perawatan Kaki Sehari – hari
Cara perawatan kaki diabetes yang benar dalam kehidupan sehari -
hari adalah sebagai berikut :
Bersihkan kaki setiap hari pada waktu mandi dengan air bersih
dan sabun mandi. Bila perlu gosok kaki dengan sikat lembut atau
batu apung.
Keringkan kaki dengan handuk lembut dan bersih termasuk
daerah sela – sela jari kaki, terutama sela jari kaki ketiga –
keempat dan keempat – kelima.
Berikan pelembab / lotion ( body lotion ) pada daerah kaki yang
kering agar kulit tidak menjadi retak. Tetapi jangan berikan
pelembab pada sela – sela jari kaki karena sela – sela jari kaki
akan menjadi sangat lembab dan dapat menimbulkan tumbuhnya
jamur.
Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak
terlalu pendek atau terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar
kuku tidak tajam. Bila penglihatan kurang baik, mintalah
pertolongan orang lain untuk memotong kuku atau mengikir kuku
setiap dua hari sekali.
13
Hindarkan terjadi luka pada jaringan sekitar kuku. Bila kuku keras
sulit untuk dipotong, rendam kaki dengan air hangat ( 370C )
selama sekitar 5 menit, bersihkan dengan sikat kuku, sabun dan
air bersih.
Bersihkan kuku setiap hari pada waktu mandi dan berikan krim
pelembab kuku.
Pakai alas kaki sepatu atau sandal untuk melindungi kaki agar
tidak terjadi luka, juga di dalam rumah. Jangan menggunakan
sandal jepit karena dapat menyebabkan lecet di sela jari pertama
dan kedua.
Gunakan sepatu atau sandal yang baik yang sesuai dengan
ukuran dan enak untuk dipakai, dengan ruang dalam sepatu yang
cukup untuk jari – jari. Pakai kaos kaki / stocking yang pas dan
bersih terbuat dari bahan yang mengandung katun.
Syarat sepatu yang baik untuk kaki diabetes adalah :
Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda –
benda tajam seperti jarum dan duri.
Lepas sepatu setiap 4 – 6 jam serta gerakkan pergelangan dan
jari – jari kaki agar sirkulasi darah tetap baik terutama pada
pemakaian sepatu baru.
Bila menggunakan sepatu baru, lepaskan sepatu setiap 2 jam
kemudian periksa keadaan kaki.
14
Bila ada luka kecil, obati luka dan tutup dengan pembalut bersih.
Periksa apakah ada tanda – tanda radang.
Segera menghubungi tenaga kesehatan jika kaki mengalami luka.
Periksa ke layanan kesehatan secara rutin.
G. Senam Kaki Diabetes
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh
pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan
membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Senam kaki
dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-
otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain
itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga
mengatasi keterbatasan pergerakan sendi.
Kaki diabetes yang mengalami gangguan sirkulasi darah dan
neuropati dianjurkan untuk melakukan latihan jasmani atau senam
kaki sesuai dengan kondisi dan kemampuan tubuh. Senam kaki dapat
membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot – otot
kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu
dapat meningkatkan kekuatan otot betis dan otot paha dan juga
mengatasi keterbatasan gerak sendi.
Indikasi
Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita
Diabetes mellitus dengan tipe 1 maupun 2. Namun sebaiknya
diberikan sejak pasien didiagnosa menderita Diabetes Mellitus
sebagai tindakan pencegahan dini.
Kontraindikasi
Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnu
atau nyeri dada.
Orang yang depresi, khawatir atau cemas.
Hal yang Harus Dikaji
Lihat Keadaan umum dan keadaran pasien
15
Cek tanda-tanda Vital sebelum melakukan tindakan
Cek Status Respiratori (adakan Dispnea atau nyeri dada)
Perhatikan indikasi dan kontraindiikasi dalam pemberian
tindakan senam kaki tersebut
Kaji status emosi pasien (suasanan hati/mood, motivasi)
Tindakan Senam Kaki
Persiapan Alat
Kertas Koran 2 lembar
Kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk)
Sarung tangan
Persiapan Klien
Kontrak Topik
Waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan senam kaki
Persiapan lingkungan
Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien
Jaga privasi pasien
Prosedur Pelaksanaan :
Perawat cuci tangan
Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien
duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai
Dengan meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki
diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah
seperti cakar ayam sebanyak 10 kali
16
Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat
telapak kaki ke atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki
diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke atas.
Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan
secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.
Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat
ke atas dan buat gerakan memutar dengan pergerakkan
pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan
kaki sebanyak 10 kali.
17
Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari
kedepan turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke
kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki
tersebut dan gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu
turunkan kembali kelantai.
Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8,
namun gunakan kedua kaki secara bersamaan. Ulangi
sebanyak 10 kali.
Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi
tersebut. Gerakan pergelangan kaki kedepan dan
kebelakang.
Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada
pergelangan kaki , tuliskan pada udara dengan kaki dari
angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.
18
Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi
seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola
itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua
belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja.
Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua
bagian koran.
Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil
dengan kedua kaki
Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan
kedua kaki lalu letakkan sobekkan kertas pada bagian
kertas yang utuh.
Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk
bola.
H. Apa yang Tidak Boleh Dilakukan
Jangan merendam kaki terlalu lama
Jangan pergunakan botol panas atau peralatan listrik untuk
memanaskan kaki
Jangan berjalan di atas aspal atau batu panas
Jangan gunakan silet untuk mengurangi kapalan
Jangan merokok
Jangan pakai sepatu atau kaos kaki sempit
Jangan menggunakan sepatu berhak tinggi dan atau ujung sepatu
lancip
19
Jangan menyilangkan kaki terlalu lama
Jangan menggunakan obat – obat tanpa anjuran dokter untuk
menghilangkan “ mata ikan ”
Jangan gunakan silet atau pisau untuk membersihkan kuku kaki
Jangan membiarkan luka kecil di kaki.
Periksakan segera ke dokter apabila terlihat :
Kaki bengkak
Ada perubahan warna kuku, ibu jari, atau bagian dari kaki
Nyeri dan cekot-cekot pada kaki
Ada kulit yang pecah mengeras atau corns
Ada kulit yang pecah, luka atau melepuh
Bintik-bintik merah di bawah corn atau callus.
20
DAFTAR PUSTAKA
Kumala, Poppy. Dkk. 1998. Kamus Saku Kedokteran DORLAND. Edisi
25. Jakarta : EGC.
Mansjoer,Arif. Dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta :
Media Aesculaptus FKUI.
Smeltzer, SC dan Bare, BG. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner and Suddarth. Jakarta : EGC.
Soegondo, Sidartawan. Dkk. 2009. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
Terpadu. Edisi Kedua. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Sudoyo,Aru W. Dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V.
Jakarta : Interna Publishing.
21