satuan penyuluhan

  • Upload
    riaj

  • View
    243

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

SATUAN PENYULUHAN Judul Sub judul : Karies Gigi : -Pengertian Karies Gigi - Klasifikasi Karies Gigi -Penyebab Karies Gigi -Proses Terjadinya Karies Gigi -Pencegahan dan Pengobatan /Perawatan Karies Gigi Sasaran Tempat Waktu : Siswa SD : SDN Sungai Besar : 15-30 menit

I.

Tujuan Instruktional Umum Setelah diberikan penyuluhan tentang karies gigi siswa SD dapat memahami dan mengerti tentang penyakit karies gigi secara benar.

II.

Tujuan Instruktional Khusus a. Setelah diberikan penjelasan tentang pengertian karies gigi siswa SD dapat memahami dan mengerti tentang pengertian karies gigi dengan benar.

1

b. Setelah diberikan penjelasan tentang penyebab karies gigi siswa SD dapat memahami dan mengerti tentang penyebab karies gigi dengan benar. c. Setelah diberikan penjelasan tentang gejala karies gigi , sasaran siswa SD dapat memahami dan mengerti tentang gejala karies gigi dengan benar. d. Setelah diberikan penjelasan tentang pencegahan karies gigi, siswa SD dapat memahami dan mengerti tentang pencegahan karies gigi dengan benar.

III. Materi Berisi penjelasan tentang : a. Pengertian Karies Gigi Karies berasal dari bahasa Latin yaitu caries yang artinya kebusukan. Karies gigi (Kavitasi) adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Pembusukan gigi terjadi ketika bakteri dalam mulut berubah menjadi asam, yang membuat rusak di permukaan gigi dan menyebabkan karies. Daerah yang membusuk di dalam gigi yang terjadi akibat suatu proses yang secara bertahap melarutkan email (permukaan gigi sebelah luar yang keras) dan terus berkembang ke bagian dalam gigi.Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian. Jika tidak diobati oleh seorang dokter gigi, karies akan terus tumbuh dan pada akhirnya menyebabkan gigi tanggal.

2

Salah satu contoh akibat adanya infeksi ini adalah gigi berlubang. Lubang pada gigi tersebut disebabkan oleh berbagai bakteri penghasil asam yang dapat merusak lapisan gigi. Penyakit ini sudah ada sejak zaman dahulu, tersebar diseluruh dunia, dan bisa menyerang siapa saja, baik anak anak maupun orang dewasa.

b. Klasifikasi Karies Gigi Berdasarkan klasifikasi Karies (dalamnya karies), yaitu :-

Karies Superfisialis, di mana karies baru mengenai enamel saja, sedang dentin belum terkena.

-

Karies Media, di mana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin.

3

-

Karies Profunda, di mana karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-kadang sudah mengenai pulpa.

c. Penyebab Karies Gigi Penyebab utama lubang pada gigi adalah plak. Plak berasal dari sisa makanan dan bakteri. Penyebab terjadinya karies adalah : Makanan manis Tembakau/ rokok

4

Plak/karang gigi Banyaknya cela antara gigi Struktur gigi yang tidak rata Enamel (lapisan luar di makota gigi) dan dentin (lapisan dalam gigi sebelum saraf) tidak terbentuk sempurna Jarang gosok gigi (harus sikat gigi minimal 2 kali sehari) Hal-hal yang mendukung terjadinya karies gigi, yaitu : Gigi yang peka, yaitu gigi yang mengandung sedikit fluor atau memiliki lubang, lekukan maupun alur yang menahan plak. Bakteri. Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri, namun hanya sedikit bakteri penyebab pembusukan (karies),

yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli di antaranya. Khusus untuk karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus, Actinomyces viscosus, Nocardia spp., dan Streptococcus mutans. Contoh bakteri dapat diambil pada plak. Sisa-sisa makanan. Bakteri mengubah semua makanan (terutama gula dan karbohidrat) menjadi asam melalui sebuah proses glikolisis yang disebut fermentasi. Bakteri, asam, sisa makanan dan ludah bergabung membentuk bahan lengket yang disebut plak, yang menempel pada gigi. Plak paling banyak ditemukan di gigi geraham belakang. Jika tidak dibersihkan maka plak akan membentuk mineral yang disebut karang gigi (kalkulus, tartar). Plak dan kalkulus bisa mengiritasi gusi sehingga timbul gingivitis, maka akan terjadi proses pelubangan.

5

Waktu. Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat memengaruhi perkembangan karies. Setelah seseorang mengonsumsi makanan mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi asam dan menurunkan pH. PH dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya telah melarutkan mineral gigi. Demineralisasi dapat terjadi setelah 2 jam. Akibat dari gigi berlubang : 1. Sakit gigi 2. Gigi tanggal 3. Estetika 4. Pengunyahan 5. Bau mulut

d. Proses Terjadinya Karies Gigi Gigi berlubang adalah salah satu penyakit gigi yang sangat umum terjadi mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Dalam kedokteran gigi biasanya dikenal dengan istilah karies gigi. Tidak jarang seseorang tidak sadar ketika mengalaminya, bahkan seseorang yang tampaknya memiliki gigi yang sangat bersih pun, ternyata masih saja mengalami gigi berlubang walaupun dengan lubang yang sangat kecil. Pada umumnya, gigi berlubang diawali oleh masalah kebersihan mulut yang selanjutnya akan menyebabkan ketidaksempurnaan bersihnya gigi. Namun dengan gigi yang tidak bersih inilah yang kemudian akan

6

menjadi media yang sangat efektif bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak di tempat tersebut. Proses karies berkembang berdasarkan tiga tahap yaitu : 1. Berbagai bakteri yang ada dalam mulut membentuk asam, dari gula yang terkandung dalam makanan, yang melekat pada permukaan gigi. 2. Asam ini melarutkan Email pelapis gigi berwarna putih yang menghancurkan susunan gigi. Proses ini dikenal dengan karies gigi dan menyebabkan gigi berlubang. 3. Lebih jauh lagi asam tersebut menyebabkan penetrasi karies dari email ke gigi bagian dalam di bawah gigi kepala. Bakteri streptococcus mutans dan lactobacillus, dua bakteri spesifik inilah yang sangat berperan terhadap proses lubangnya gigi. Ini berawal dari kemampuan bakteri tersebut, dimana saat terdapat sisa-sisa makanan pada gigi, glukosa dan karbohidrat yang ada pada makanan tersebut akan dirubah melalui proses fermentasi hingga muncul banyak asam. Seiring berjalannya waktu, asam terus dikeluarkan oleh bakteri, inilah yang menjadi awal dari proses perusakan struktur gigi oleh bakteri secara bertahap. Beberapa menit kemudian, plak dan bakteri mulai bekerja sekitar 20 menit setelah makan. Di lokasi plak inilah, lapisan enamel gigi dirusak oleh asam-asam yang ada. Jika ini dibiarkan berlanjut, proses perusakan akan terus masuk ke arah yang lebih dalam, yaitu dentin. Saat memasuki perusakan dentin ini biasanya mulai muncul rasa sakit walaupun terkadang masih belum seberapa. Pada saat kondisi tersebut sangat disarankan untuk

7

segera pergi ke dokter gigi untuk segera menambalkan giginya agar proses tidak berlanjut ke arah yang lebih dalam, karena jika lubang sudah semakin dalam bahkan mencapai pula gigi maka akan memberikan respon rasa sakit yang tak tertahankan. Apabila sudah mencapai sakit yang semacam ini, biasanya sudah tidak bisa langsung dilakukan penambalan gigi, namun harus dilakukan perawatan syaraf terlebih dahulu dan perawatannya juga lebih lama. Untuk itulah, perlu ditanamkan dalam diri kita dan keluarga, ketika gigi kita mulai menunjukkan ada lubang gigi baik sakit ataupun tidak sakit, maka segeralah untuk pergi ke dokter gigi untuk segera dilakukan perawatan agar tidak berkembang ke arah proses yang lebih sakit. Karies gigi mulanya tampak seperti lapisan berkapur yang semakin lama akan menjadi lubang coklat. Karies sering terjadi pada gigi geraham. Adanya sisa-sisa makanan membuat bakteri penyebab karies beraksi menghasilakan zat asam yang bersifat merusak lapisan gigi. Sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi menjadi tempat kuman membentuk koloni dan membentuk endapan. Enzim yang mengubah karbohidrat menjadi asam kemudian melarutkan lapisan terluar gigi yang membentuk lubang yang sangat kecil berwarna hitam. Sisa-sisa makanan yang mengandung karbohidrat biasanya lebih cepat menimbulkan kerusakan pada gigi. Karbohidrat dapat dijumpai hampir pada semua makanan. Sementara karbohidrat yang berada pada buah buahan tidak menyebabkan karies

8

karena jumlahnya tidak banyak. Karies gigi bukan masalah kecil, karena apabila tidak segera diobati bisa menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Namun, tidak semua sakit gigi disebabkan oleh karies gigi. Karies akar mulai terjadi ketika bakteri dan karbohidrat hasil fermentasi melekat pada permukaan akar. Sejak tahun 1970, penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasi mikroflora yang responsif terhadap karies akar dan Streptococcus mutans ditemukan sebagai mikroorganisme utama.

Lactobacillus dan Actinobacillus dipercaya juga memiliki peranan. Candida albicans telah diidentifikasi dalam lesi lunak tetapi tidak dianggap berperan dalam terjadinya lesi ini. Karies Gigi bisa menyebabkan kematian bila infeksinya sudah parah karena akan mempengaruhi jaringan tubuh lain seperti tengorokan, jantung hingga otak.

e. Pencegahan dan Pengobatan/Perawatan Karies Gigi Dalam buku Pedoman Upaya Kesehatan Gigi Masyakarat (UKGM) (2004) disebutkan bahwa upaya menjaga kesehatan gigi pada dasarnya dikelompokkan menjadi 3 (tiga) cara, yaitu : a. Membersihkan gigi dengan menyikat gigi secara benar dan teratur. Memulai dengan permukaan gigi luar atas, diawali dengan geraham belakang, kemudian perlahan-lahan bergerak ke bagian tengah dan menyeberang ke sisi lain, posisi sikat gigi disesuaikan sehingga bulu sikat agak miring pada baris gusi dan gerakan melingkar dengan lembut

9

pada satu atau dua gigi sekaligus. Membersihkan permukaan gigi dalam atas dengan cara menyikat gigi dari belakang ke tengah kemudian beralih ke sisi lain. Sikat gigi dipegang secara vertikal dan menggunakan bagian depan sikat, digerakkan sekali lagi dengan gerakan melingkar yang lembut. Untuk permukaan mengunyah adalah dengan mendatarkan sikat gigi agar dapat membersihkan alur dan celah alamiah di geraham gigi . b. Memperkuat gigi dengan fluoridasi air minum atau melalui penggunaan pasta gigi berfluoride, pemberian tablet fluor bagi anak sekolah. Fluor adalah zat mineral yang efektif mencegah terjadinya karies gigi dalam konsentrasi rendah dipertahankan dalam mulut. Fluoridasi adalah upaya menjaga kesehatan gigi dengan cara memberikan zat fluor pada gigi (Djuita, 1995). Fluor dapat mencegah karies dengan efektif karena mempunyai beberapa cara kerja yang berbeda. Fluor dapat bekerja secara sistemik melalui makanan, minuman. Fluor juga dapat dikonsumsi dalam bentuk tablet dengan cara kerja sistemik dalam dosis-dosis tertentu, selain juga dapat digunakan secara topikal langsung pada permukaan gigi (Depkes RI, 1997). c. Melakukan diet kontrol dalam mengkonsumsi makanan yang manis dan lengket. Membiasakan mengkonsumsi makanan berserat dan

menyehatkan gigi, seperti buah dan sayur yang banyak mengandung air, seperti buah pir, melon, mentimun, semangka, mangga, dan jeruk.

10

1. Pencegahan

Menggosok gigi adalah salah satu tindakan pencegahan karies.

Kebersihan mulut Kebersihan perorangan terdiri dari pembersihan gigi yang baik. Kebersihan mulut yang baik diperluklan untuk meminimalisir agen penyebab penyakit mulut dan membuang plak gigi. Plak tersebut mengandung bakteri. Karies dapat dicegah dengan pembersihan dan pemeriksaan gigi teratur. Langkah-langkah untuk menjaga kesehatan gigi : - Menyikat gigi 2 kali sehari - Ganti sikat gigi 3-4 bulan sekali. Pilih sikat gigi yang bulunya lembut dengan kepala sikat yang dapat menjangkau seluruh permukaan gigi - Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride cukup untuk mencegah gigi berlubang. - Gunakan obat kumur11

- Minum air setelah makan Pengaturan makanan Untuk kesehatan gigi, pengaturan konsumsi gula penting diperhatikan. Gula yang tersisa pada mulut dapat memproduksi asam oleh bakteri. Tindakan pencegahan lainnya Terapi florida dapat menjadi pilihan untuk mencegah karies. Cara ini telah terbukti menurunkan kasus karies gigi. Florida dapat membuat enamel resisten terhadap karies. Florida sering ditambahkan pada pasta gigi dan cairan pembersih mulut. Karies gigi dapat dicegah dengan cara membiasakan diri dengan rajin membersihkan mulut dan merawat gigi dengan benar yaitu dengan rajin menyikat gigi atau yang lainnya. Strategi perawatan untuk karies akar dipercayakan pada pemeriksaan klinis dan penemuan dan ditentukan oleh ukuran, jenis, perluasan dan lokasi lesi, keperluan estetik dan juga kondisi fisik dan mental pasien. Berbagai jenis makan yang kita makanan telah diketahui dapat mencegah terjadinya karies gigi. Makanan tersebut, antara lain : Makanan yang mengandung Kalsium, fosfor dan vitamin terutama vitamin C dan vitamin D. Jenis-jenis makanan yang mengandung bahan tersebut antra lain susu, telur dan buah-buahan. Makanan yang mengandung kalsium, fosfor, vitamin C dan vitamin D dapat menguatkan gigi, sehingga gigi tidak mudah terjadi karies atau lubang gigi.

12

Makanan yang mengandung protein. Protein juga telah diketahui dapat menghambat terjadinya proses karies atau kerusakan gigi oleh kuman dan asam. Adapun makanan yang kaya akan kandungan protein antara lain : tahu, tempe, telur, ikan, daging, kacang-kacangan, susu, roti dan lain sebagainya. Makanan yang mengandung lemak. Lemak dapat mencegah terjadinya karies atau lubang gigi karena dapat membentuk lapisan minyak pada permukaan gigi, sehingga gigi menjadi licin dan karbohidrat sulit melekat pada gigi. Contoh orang-orang Eskimo yang mempunyai kebiasaan makan ikan laut yang banyak mengandung minyak ikan, menyebabkan orang tersebut jarang terserang karies. Sayur-sayuran. Terutama bayam, selada mempunyai kandungan yang disebut nitrat. Bahan ini dapat menghalangi atau menghambat kerja bakteri penyebab karies. Apabila kita makan banyak sayuran, maka bakteri penyebab karies tersebut sulit untuk menimbulkan kerusakan pada gigi. Makanan yang mempunyai daya pembersih. Terdapat pada makanan yang berserat dan berair. Pada saat kita kunyah makanan ini akan membersihkan gigi dari penyebab karies. Makanan ini banyak terdapat pada apel, jeruk, seledri, jambu dan sebagainya. Makanan ini baik kita makan sesudah makan atau diantara waktu makan. Namun demikian meskipun kita sudah makan makanan berserat bukan berarti kita tidak

13

harus menyikat gigi setelah makan. Sikat gigi harus tetap kita lakukan untuk mencegah terjadinya karies. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka selain sikat gigi kita juga harus memperhatikan dan menjaga makanan yang kita makan sehari-hari. Makanan tersebut hendaknya mengandung bahan-bahan makanan yang mengandung bahan di atas. Selain itu pengaruh makanan terhadap timbulnya karies juga ditentukan oleh macam makanan yang dimakan, jumlah makanan yang dimakan, kapan kita makan makanan itu, urutan makanan itu dimakan dan makanan tersebut dipersiapkan. Hal itu berhubungan dengan ada tidaknya karbohidrat yang ada dalam makanan yang kita makan, jumlah karbohidrat ynag dimakan dan kapan makanan yang mempunyai daya bersih kita makan. Makanan manis memang tidak dilarang, setelah mengonsumsi

makanan manis disarankan untuk segera gosok gigi/ kumur-kumur karena zat gula akan diubah oleh bakteri dalam kurun waktu 20 menit.

2. Perawatan a. Untuk gigi dengan lubang kecil, belum merasa sakit. Harus ditambal di Puskesmas, Rumah Sakit, klinik, praktek perawat gigi atau dokter gigi. b. Untuk gigi dengan lubang besar, sakit sampai kepala dan menyebabkan bengkak. Harus dirawat atau dicabut di Puskesmas, Rumah Sakit, klinik, praktek perawat gigi atau dokter gigi. Untuk lesi

14

yang besar dapat diberikan perawatan khusus. Perawatan ini bertujuan untuk menjaga struktur lainnya dan mencegah perusakan lebih lanjut. Struktur gigi yang rusak tidak dapat sembuh sempurna. Secara umum, pengobatan lebih awal akan lebih nyaman dan murah dibandingkan perawatan lanjut karena lubang yang lebih buruk. Anestesi lokal, oksida nitro, atau obat lainnya dapat meredam nyeri. Pembuangan bor dapat membuang struktur yang sudah berlubang. Sebuah alat seperti sendok dapat membersihkan lubang dengan baik. Ketika lubang sudah dibersihkan, maka diperlukan sebuah teknik penyembuhan untuk mengembalikan fungsi dan keadaan estetikanya. Material untuk penyembuhan meliputi amalgam, resin untuk gigi, porselin, dan emas. Resin dan porselin dapat digunakan untuk menyamakan warna dengan gigi asal dan lebih sering digunakan. Bila bahan di atas tidak dapat digunakan, maka diperlukan zat crown yang terbutat dari emas, porselin atau porselin yang dicampur logam. Pada kasus tertentu, diperlukan terapi kanal akar pada gigi. Terapi kanal gigi atau terapi endodontik, direkomendasikan bila pulpa telah mati karena infeksi atau trauma. Saat terapi, pulpa, termasuk saraf dan pembuluh darahnya, dibuang. Bekas gigi akan diberikan material seperti karet yang disebut gutta percha. Pencabutan atau ekstraksi gigi juga menjadi pilihan perawatan karies, bila gigi tersebut telah hancur karena proses pelubangan.

15

IV. Metode Penyuluhan Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah dengan penyuluhan dan tanya jawab kepada siswa SD dalam pencegahan karies gigi.

V.

Media Penyuluhan Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah poster.

VI. Kegiatan Belajar Mengajar No 1. Materi Pengertian karies gigi Kegiatan Penyuluhan Menjelaskan tentang pengertian karies gigi. Kegiatan Sasaran Mendengarkan penjelasan tentang pengertian karies gigi.

2.

Klasifikasi karies gigi

Menjelaskan tentang klasifikasi karies gigi.

Mendengarkan penjelasan tentang klasifikasi gigi.

3.

Penyebab karies gigi

Menjelaskan tentang penyebab karies gigi

Mendengarkan penjelasan tentang penyebab karies gigi.

4.

Proses terjadinya karies gigi

Menjelaskan tentang proses terjadinya karies gigi.

Mendengarkan penjelasan tentang proses terjadinya karies gigi.

5.

Pencegahan dan pengobatan/

Menjelaskan tentang pencegahan dan

Mendengarkan penjelasan tentang pencegahan dan pengobatan/perawatan karies gigi.

perawatan karies pengobatan/perawatan gigi karies gigi.

16

VII. Sumber 1. 2. 3. Edwina A.M. Kidd, Sally Joyston Bechal. Dasar Dasar Karies http://asramfkguh02.wordpress.com/category/kesehatan-gigi-dan-mulut/ http://baitulherbal.com/edukasi/edukasi-cokelat-bisa-menjadikanpelindung-terhadap-kerusakan-gigi/ 4. 5. 6. 7. 8. http://doktergigikeluarga.com/mau-tahu-proses-gigi-berlubang http://www.f-buzz.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/Karies_gigi http://www.indoforum.org/f5/ http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=37850&page=1&s=84 0afed7d18b49d48e53c99de230a17a 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. http://www.infogigi.com/ http://www.infogigi.com/karies-akar/perawatan-karies-akar-gigi.html http://kesehatan.kompasiana.com/ http://ranywaisya.wordpress.com/ http://ruang-kesehatan.blogspot.com/ http://setengahbaya.info/perawatan-karies-akar-gigi.html http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/penyebab-karies-gigi-gigiberlubang.html 16. http://zona-prasko.blogspot.com/2011/08/pengertian-proses-faktorpenyebab-dan.html

17

VIII. Tenaga Penyuluh 1. Bayu Chandra Kusuma 2. Ria Rezky Juda 3. Rino Purwa Yudha 4. Setiawan

IX. Evaluasi No. 1. Kegiatan Penyuluhan Jelaskan tentang pengertian karies gigi. Kegiatan Sasaran Sasaran mampu menjelaskan pengertian karies gigi dengan benar.

2.

Jelaskan klasifikasi karies gigi

Sasaran mampu menjelaskan klasifikasi karies gigi dengan benar.

3.

Jelaskan penyebab karies gigi.

Sasaran mampu menjelaskan penyebab karies gigi dengan benar.

4.

Jelasakan proses terjadinya karies gigi.

Sasaran mampu menjelaskan proses terjadinya karies gigi dengan benar.

5.

Jelaskan tentang pencegahan dan Sasaran mampu menjelaskan pengobatan karies gigi. pencegahan dan pengobatan karies gigi dengan benar.

Banjarbaru, 14 Desember 2011

Penyuluh

18