24
SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) Pokok Bahasan : Sasaran : Tempat : Hari/tanggal : Waktu : A LATAR BELAKANG Pentingnya pemberian ASI pada usia 0 – 6 bulan pertama tak dapat disangkal lagi, banyak ibu-ibu muda maupun ibu-ibu yang belum berpengalaman mengalami kesulitan-kesulitan dalam penyaluran ASI kepada bayinya. Perawatan payudara dapat membantu ibu-ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada bayinya, karena dengan perawatan payudara menjadi terangsang dalam memproduksi air susu dan juga putting ibu dapat terkelola dengan tepat pula. Dengan ASi yang eklusif yaitu 0 – 6 bulan yang di berikan oleh ibu akan memberikan kecerdasan pada si bayi itu. B TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum

Sap Pemberian Asi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sap Pemberian Asi

SATUAN ACARA PENGAJARAN

( SAP )

Pokok Bahasan :

Sasaran :

Tempat :

Hari/tanggal :

Waktu :

A LATAR BELAKANG

Pentingnya pemberian ASI pada usia 0 – 6 bulan pertama tak dapat disangkal lagi,

banyak ibu-ibu muda maupun ibu-ibu yang belum berpengalaman mengalami kesulitan-

kesulitan dalam penyaluran ASI kepada bayinya.

Perawatan payudara dapat membantu ibu-ibu dalam memberikan ASI eksklusif

pada bayinya, karena dengan perawatan payudara menjadi terangsang dalam

memproduksi air susu dan juga putting ibu dapat terkelola dengan tepat pula.

Dengan ASi yang eklusif yaitu 0 – 6 bulan yang di berikan oleh ibu akan

memberikan kecerdasan pada si bayi itu.

B TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan para ibu hamil dan menyusui di desa

Mijen Kec. Mijen Kab. Demak dapat mengerti dan tahu cara perawatan payudara yang

baik untuk memperlancar ASI.

2. Tujuan instruksional Khusus

Setelah mengikuti proses belajar mengajar selama 60 menit, sasaran ( ibu-ibu

hamil dan menyusui) dapat:

a. Menjelaskan pengertian masalah ibu menyusui

b. Meyebutkan mulai kapan masalah menyusui itu muncul

c. Menjelaskan masalah yang muncul saat antenatal

Page 2: Sap Pemberian Asi

d. Menjelaskan cara mengatasi masalah dalam menyusui

e. Menjelaskan cara perawatan payudara selama kehamilan

C SASARAN

Para ibu hamil dan menyusui di desa Mijen Kec. Mijen Kab. Demak

D TARGET

Setelah berakhirnya penyuluhan ini, kami memiliki target agar masyarakat di

desa Mijen Kec. Mijen Keb Demak mengerti tentang perawatan payudara agar ASI yang

keluar dapat lancer.

E PENGORGANISASIAN

Agar dalam penyuluhan dapat berjalan lancar maka kami melakukan pembagian

penugasan sebagai berikut:

Moderator : Nur Kasan

Penyampai Materi : Singgih Nugroho A. P

Fasillitator :

Eko Pujianto

Daud Pujangga

Linda Kurnia Sari

Meita Megandari

Observer : Riana Susanti

F MEDIA PENGAJARAN

1. Leaflet

2. Poster / gambar

3. OHP

4. White Boart & Spidol

5. LCD

6. Pantom

Page 3: Sap Pemberian Asi

G SUSUNAN ACARA

NO ACARA WAKTU

1.

2.

3.

Pembukaan dan doa oleh moderator

Acara inti:

a. Penyampain materi oleh

tim penyaji

b. Diskusi dan Tanya jawab

oleh tim penayaji dan peserta didik

c. Kesimpulan dan

rangkuman oleh tim penyaji

d. Evaluasi

Penutub dan doa oleh moderator

5 menit

20 menit

20 menit

5 menit

5 menit

5 menit

Total Waktu 60 menit

H METODA PENGAJARAN

Ceramah

Diskusi dan Tanya jawab

I SETTING TEMPAT

PM

AA A BB

AA A BB

AA A

C

Page 4: Sap Pemberian Asi

Keterangan:

A : Peserta didik

B : Fasilitator

M : Moderator

C : Observer

P : Penyaji

J MATERI

Materi terlampir

K KRITERIA EVALUSI

Kriteria evaluasi

a. Evaluasi structural

1. kesepakan pertemuan dengan perangkat desa dan seksi kesehatan

serta petugas dan kepala puskesmas dasa Mijen Kec. Mijen Kab. Demak.

2. Kesiapan tim kesehatan puskesmas desa Mijen Kec. Mijen Kab.

Demak.

b. Evaluasi Proses

1. Peserta

2/3 peserta didik ( ibu hamil dan menyusui ) masyarak di

desa Mijen Kec. Mijen Kab. Demak.

Pertemuan berjalan lancar

2/3 dari jumlah yang hadir mengikuti kegiatan sampai

selasai

2. Tim Kesehatan Puskesmas Mijen

Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan

Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung

jawabnya masing-masing

Page 5: Sap Pemberian Asi

c. Evaluasi Hasil

Sistem penilainan sesuai dengan masing-masing pertanyaan tiap nomor:

Nomor 1 bila benar semua nilai 2

Nomor 2 bial benar semua nilai 1

Nomor 3 bila benar semua nilai 2

Nomor 4 bila benar semua nilai 3

Nomor 5 bila benar semua nilai 2

Jumlah nilai benar pada soal 10 poin

Klarifikasi Penilaian

Bial nilai benar 0 – 6 = C, berarti cukup memahami

Bila niali benar 7 - 8 = B, berarti memahami

Bila nilai benar 9 - 10 = A, berarti sangat paham dan mengerti

Daftar pertanyaan dan jawaban terlampir

Daftar Pertanyaan

1. Tanya : Jelaskan pengertian masalah dalam menyusui?

Jawab : Masalah dalam menyusui adalah berbagai macam bentuk masalah yang

muncul dalam menyusui.

2. Tanya : Sebutkan mulai kapan masalah menyusui itu muncul?

Jawab: Masalah yang timbul selama menyusui dapat dimulai sejak sebelum

persalinan (periode antenatal), masa pasca persalinan dini (masa nifas/laktasi), dan

masa pasca persalinan lanjut. Masalah menyusui timbul pula karena keadaan-keadaan

khusus.

3. Tanya : Masalah apa saja yang muncul saat antenatal?

Jawab : 1. Putting susu datar atau terbenam

2. Putting susu tidak lentur

4. Tanya : Bagaimana cara mengatasi masalah dalam menyusui bila

ditemukan putting datar?

Jawab : Bila ditemukan putting datar maka :

Page 6: Sap Pemberian Asi

usahakan puting menonjol keluar dengan cara menarik dengan tangan (gerakan

Hoffman), atau dengan menggunakan pompa puting susu

- jika tetap tidak bisa, usahakan agar tetap disusui dengan sedikit penekanan

pada bagian areola dengan jari sehingga membentuk “dot” ketika

memasukkan puting susu ke dalam mulut bayi. Bila terlalu penuh, ASI dapat

diperas dahulu dan diberikan dengan sendok atau cangkir. Dengan demikian,

diharapkan puting susu akan sedikit demi sedikit keluar dan lentur.

Ibu yang puting susunya tidak keluar tentu tidak akan bisa menyusui bayinya

dengan baik. Puting susu yang tidak keluar ini bisa dimanipulasi, sehingga ketika bayi

lahir puting susu siap digunakan.

Tidak seperti perawatan payudara yang baru boleh dilakukan setelah kehamilan

berusia tujuh bulan, memanipulasi puting yang tidak keluar sudah bisa dilakukan sejak

awal kehamilan. Bahkan sejak akan menyiapkan kehamilan.

Bila terjadi puting susu terbenam, puting akan tampak masuk ke dalam areola

sebagian atau seluruhnya. Keadaan ini dapat disebabkan karena ada sesuatu yang menarik

puting ke arah dalam, misalnya tumor atau penyempitan saluran susu. Kelainan ini

seharusnya sudah diketahui sejak dini, paling tidak pada saat kehamilan, sehingga dapat

diusahakan perbaikannya.

Cara yang bisa dilakukan adalah :

1. siapkan spet tanpa jarum 5 cc dan gunting

2. potong bagian tengah spet yang sudah steril. Lalu baliklah

3. masukkan bagian pendorong spet ke ujung yang baru dipotong

4. tempelkan ujung spet lainnya ke payudara tanpa ada udara yang masuk. Lalu

tarik perlahan-lahan, biarkan puting payudara tertarik keluar dan tahan 2-3

menit. Makin lama menahan, makin bagus. Karena puting akan cepat keluar.

Lakukan dua kali sehari setiap pagi dan sore sampai puting susu benar-benar

keluar dengan sempurna.

5. Tanya : Bagaimana cara merawat payudara saat masa kehamilan?

Jawab : Cara merawat payudara saat hamil

1. licinkan kedua telapak tangan dengan sedikit minyak.

Page 7: Sap Pemberian Asi

2. kompres puting susu dengan kain/kapas yang diberi minyak selama beberapa saat

agar kotoran mudah dibersihkan.

3. tarik kedua puting susu keluar sambil diputar ke kiri 20 kali dan ke kanan 20 kali.

4. pegang pangkal payudara dengan kedua tangan, lalu urut dari pangkal payudara

ke arah puting sebanyak 30 kali.

5. pijat puting susu hingga keluar cairan, untuk memastikan bahwa saluran susu

tidak tersumbat.

6. bersihkan puting susu dan sekitarnya dengan handuk yang kering dan bersih.

7. janganlah menggunakan BH yang menekan payudara, tapi gunakan BH yang

menopang payudara.

Page 8: Sap Pemberian Asi

MATERI PEMBELAJARAN

MASALAH YANG MUNCUL DALAM MENYUSUI

Pengertian

Masalah dalam menyusui adalah berbagai macam bentuk masalah yang muncul

dalam menyusui.

A. MASALAH-MASALAH DALAM MENYUSUI

Modul Manajemen Laktasi

Masalah yang timbul selama menyusui dapat dimulai sejak sebelum

persalinan (periode antenatal), masa pasca persalinan dini (masa nifas/laktasi), dan masa

pasca persalinan lanjut. Masalah menyusui timbul pula karena keadaan-keadaan khusus.

Dalam tulisan ini diuraikan masalah menyusui yang dibagi menurut kelompoknya.

1. Masalah menyusui pada masa antenatal

a. Puting susu datar atau terbenam

Untuk mengetahui apakah puting susu datar, cubitlah areola di sisi puting susu

dengan ibu jari dan jari telunjuk. Puting susu yang normal akan menonjol, namun puting

susu yang datar tidak menonjol.

Tidak selalu ibu dengan puting susu datar mengalami kesulitan besar waktu

menyusui. Dengan pengalamannya, banyak ibu yang tetap bisa memberikan ASI kepada

bayinya. Bila dijumpai puting susu datar, dilakukan :

- usahakan puting menonjol keluar dengan cara menarik dengan tangan

(gerakan Hoffman), atau dengan menggunakan pompa puting susu

- jika tetap tidak bisa, usahakan agar tetap disusui dengan sedikit penekanan

pada bagian areola dengan jari sehingga membentuk “dot” ketika

Page 9: Sap Pemberian Asi

memasukkan puting susu ke dalam mulut bayi. Bila terlalu penuh, ASI dapat

diperas dahulu dan diberikan dengan sendok atau cangkir. Dengan demikian,

diharapkan puting susu akan sedikit demi sedikit keluar dan lentur.

Ibu yang puting susunya tidak keluar tentu tidak akan bisa menyusui bayinya

dengan baik. Puting susu yang tidak keluar ini bisa dimanipulasi, sehingga ketika bayi

lahir puting susu siap digunakan.

Tidak seperti perawatan payudara yang baru boleh dilakukan setelah kehamilan

berusia tujuh bulan, memanipulasi puting yang tidak keluar sudah bisa dilakukan setelah

melahirkan.

Bila terjadi puting susu terbenam, puting akan tampak masuk ke dalam areola

sebagian atau seluruhnya. Keadaan ini dapat disebabkan karena ada sesuatu yang menarik

puting ke arah dalam, misalnya tumor atau penyempitan saluran susu. Kelainan ini

seharusnya sudah diketahui sejak dini, paling tidak pada saat kehamilan, sehingga dapat

diusahakan perbaikannya.

Cara yang bisa dilakukan adalah :

1. siapkan spet tanpa jarum 5 cc dan gunting

2. potong bagian tengah spet yang sudah steril. Lalu baliklah

3. masukkan bagian pendorong spet ke ujung yang baru dipotong

4. tempelkan ujung spet lainnya ke payudara tanpa ada udara yang masuk. Lalu

tarik perlahan-lahan, biarkan puting payudara tertarik keluar dan tahan 2-3

menit. Makin lama menahan, makin bagus. Karena puting akan cepat keluar.

Lakukan dua kali sehari setiap pagi dan sore sampai puting susu benar-benar

keluar dengan sempurna.

Cara lainnya adalah sebagai berikut :

1. letakkan kedua ibu jari di atas dan di bawah puting susu

2. regangkan daerah areola dengan

menggerakkan kedua ibu jari ke arah

bawah sebanyak 20 kali

3. letakkan kedua ibu jari di samping

kiri dan di samping kanan puting

susu

Page 10: Sap Pemberian Asi

4. regangkan daerah areola dengan

menggerakkan kedua ibu jari ke arah

kiri dan ke arah kanan sebanyak 20

kali. Lakukan 2 kali sehari sejak usia

kehamilan tiga bulan.

Ada pun cara lainnya yakni dengan menggunakan pompa puting susu atau jarum

suntik 10 ml yang telah dimodifikasi, setiap hari, untuk menghisap supaya puting susu

menonjol keluar. Namun harus dihindari rasa bosan atau lelah sewaktu mencoba

mengeluarkan puting, karena rasa bosan dan marah justru akan menyebabkan produksi

ASI berkurang. Karena itu harus dipertimbangkan benar, berapa lama ibu akan mencoba

dengan cara seperti ini.

b. Puting susu tidak lentur

Puting susu yang tidak lentur akan menyulitkan bayi untuk menyusu. Meskipun

demikian, puting susu yang tidak lentur pada awal kehamilan seringkali akan menjadi

lentur (normal) pada saat menjelang atau persalinan, sehingga tidak memerlukan tindakan

khusus. Namun sebaiknya tetap dilakukan latihan seperti cara mengatasi puting susu

terbenam.

Perawatan Payudara Selama Kehamilan

Tujuan :

1. Memelihara kebersihan payudara

2. Melenturkan dan menguatkan puting susu

3. Mengeluarkan puting yang tertarik ke dalam

4. Mempersiapkan produksi ASI.

Teknik :

1. licinkan kedua telapak tangan dengan sedikit minyak.

2. kompres puting susu dengan kain/kapas yang diberi minyak selama beberapa saat

agar kotoran mudah dibersihkan.

3. tarik kedua puting susu keluar sambil diputar ke kiri 20 kali dan ke kanan 20 kali.

4. pegang pangkal payudara dengan kedua tangan, lalu urut dari pangkal payudara

ke arah puting sebanyak 30 kali.

Page 11: Sap Pemberian Asi

5. pijat puting susu hingga keluar cairan, untuk memastikan bahwa saluran susu

tidak tersumbat.

6. bersihkan puting susu dan sekitarnya dengan handuk yang kering dan bersih.

7. janganlah menggunakan BH yang menekan payudara, tapi gunakan BH yang

menopang payudara

Cara lain merawat payudara yang bisa dilakukan adalah :

1. basahi puting susu dengan minyak atau baby oil, lalu bersihkan dengan kapas.

2. setelah bersih, tarik puting susu ke atas secara melingkar. Lakukan 10-15 kali

bergantian kanan dan kiri

3. lakukan massage atau pemijatan dari pangkal ke arah ujung untuk merangsang

peredaran pembuluh darah di sekitar payudara

4. lakukan pemijatan secara memutar dari atas ke samping, lalu ke bawah. Lakukan

masing-masing gerakan sebanyak 10-15 kali secara bergantian

5. kompres payudara secara bergatian dengan air dingin dan air hangat. Bedakan

kain kompres untuk air dingin dan air hangat. Lakukan sebanyak 20 kali secara

bergantian kanan dan kiri. Cara ini bertujuan untuk melenturkan pembuluh darah.

Pada saat dikompres dengan air hangat, pembuluh darah akan melebar dan

padasaat dikompres air dingin, pembuluh darah akan mengerut. Kelenturan ini

sangat diperlukan saat menyusui kelak. Terutama untuk memompa ASI agar

lancar ketika diisap bayi.

6. ambil washlap kasar, lalu gosok-gosokkan pada puting susu secara bergantian.

Cara ini merangsang puting pada saat diisap bayi dan untuk menghindari lecet dan

perdarahan akibat sesapan lidah bayi yang masih kasar.

2 Masalah menyusui pada masa pasca persalinan dini

a. Puting susu lecet

Puting susu lecet dapat disebabkan trauma pada puting susu, selain itu dapat juga

terjadi retak dan pembentukan celah-celah. Retakan pada puting susu bisa sembuh

sendiri dalam waktu 48 jam. Bila dijumpai lecet atau jenis trauma lain pada puting

susu, dikerjakan :

- kalau rasa nyeri dan luka lecet tidak terlalu berat, ibu bisa terus menyusui

Page 12: Sap Pemberian Asi

- puting susu diolesi ASI dan biarkan mengering dengan sendirinya, jangan

menggunakan BH yang terlalu ketat

- apabila terdapat rasa nyeri hebat, atau luka makin berat, puting susu yang sakit

diistirahatkan sampai memungkinkan untuk kembali menyusui bayi pada

puting susu yang sakit tersebut. Biasanya masa istirahat ini tidal lama, sekitar

24 jam

- selama puting susu yang bersangkutan diistirahatkan, ASI dikeluarkan oleh

ibu dengan tangan. Sebaiknya jangan menggunakan pompa, karena

menambah rasa nyeri dan membuat luka bertambah parah.

Untuk menghindari terjadinya puting susu nyeri atau lecet, diperhatikan beberapa

hal di bawah ini :

- setiap kali hendak menyusui dengan sesudah menyusui, puting susu diolesi

dengan ASI

- jangan membersihkan puting susu dengan sabun, alkhohol, krim, dan obat-

obatan yang dapat merangsang kulit/puting susu

- lepaskan hisapan bayi dengan cara yang benar, yaitu dengan menekan dagu

bayi atau memasukkan jari kelingking ibu yang bersih ke dalam mulut bayi.

b. Payudara bengkak

Kadang-kadang payudara terasa membengkak atau penuh. Hal ini terjadi edema

ringan oleh hambatan vena atau saluran limfe akibat ASI yang meumpuk di dalam

payudara. Kejadian seperti ini jarang terjadi kalau pemberian ASI sesuai dengan

kemauan bayi. Faktor-faktor lain yang menyebebkan payudara bengkak adalah

bayi tidak menyusu dengan kuat, posisi bayi pada payudara salah sehingga proses

menyusui tidak benar, serta terdapat puting susu yang datar atau terbenam.

Jika hal ini terjadi, dapat dilakukan :

- bayi disusui, sehingga mengurangi rasa membengkak

- setiap kali menyusui payudara harus sampai kosong

- gunakan BH yang dapat menopang dengan nyaman

- kompres dingin dapat mengurangi rasa tidak enak

- rasa nyeri dapat juga dikurangi dengan obat analgesik

Page 13: Sap Pemberian Asi

- ASI dapat diperas sedikit dengan tangan, frekuensi pengeluaran harus lebih

sering

- Beritahu ibu bahwa dalam waktu 1-2 hari keluhan akan reda.

c. Saluran susu tersumbat

Saluran susu tersumbat (obstructed duct) adalah keadaan di mana terjadi

sumbatan pada satu atau lebih saluran susu / duktus laktiferus yang dapat

disebabkan oleh beberapa hal, misalnya tekanan jari pada payudara waktu

menyusui, pamakaian BH yang terlalu ketat, dan komplikasi payudara bengkak

yang berlanjut yang menyebabkan terjadinya sumbatan. Pada ibu yang kurus,

sumbatan ini tampak sebagai benjolan yang teraba lunak. Sumbatan saluran susu

dapat dicegah dengan dengan cara melakukan :

- perawatan payudara pasca persalinan secara teratur

- memakai BH yang menopang dan tidak terlalu ketat

- mengeluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila setelah menyusui payudara

masih terasa penuh.

Bila ibu merasa nyeri, dapat dikompres dengan air hangat dan dingin, yaitu

kompres hangat sebelum menyusui supaya bayi lebih mudah mengisap puting

susu, dan kompres dingin setelah menyusui untuk mengurangi rasa nyeri dan

pembengkakan. Sumbatan saluran susu dapat berlanjut menjadi mastitis, karena

itu perlu dirawat dengan baik.

d. Mastitis dan abses payudara

Mastitis adalah peradangan pada payudara. Bagian yang terkena menjadi merah,

bengkak, nyeri, dan panas. Temperatur badan ibu meninggi, kadang disertai

menggigil. Kejadian ini biasanya terjadi 1-3 minggu setelah melahirkan, akibat

lanjutan dari sumbatan saluran susu.

Bila mastitis berlanjut, dapat terjadi abses payudara. Ibu tampak sakit lebih parah,

payudara lebih merah dan mengkilap, benjolan tidak lagi sekeras pada mastitis,

tetapi mengandung cairan (pus).

Cara mengatasi mastitis :

- dokter memberikan pengobatan antibiotika dan simptomatik terhadap nyeri

- kompres hangat

Page 14: Sap Pemberian Asi

- ibu cukup istirahat dan banyak minum

- sebelum terbentuk abses, menyusui harus terus diteruskan, dimulai dari bagian

yang sakit. Jika sudah terjadi abses, payudara yang sakit tidak boleh

disusukan, mungkin perlu juga tindakan bedah. Tapi payudara yang sehat

harus tetap digunakan menyusui, dengan perawatan dan kebersihan yang

sebaik mungkin.

Tidakan yang harus segera dilakukan pada abses payudara adalah :

- merujuk ibu ke dokter bedah untuk dilakukan insisi dan drainase pus

- pemberian antibiotik dosis tinggi serta simptomatik analgesik/antipiretik

- ibu harus cukup istirahat

- bayi dihentikan menyusu pada payudara yang sakit, sementara pada payudara

yang sehat diteruskan.

Teknik Perawatan Payudara Selama Menyusui

Tujuan :

1. memelihara kebersihan payudara

2. memperbanyak atau memperlancar produksi ASI.

Teknik :

1. licinkan tangan dengan sedikit minyak

2. lakukan pengurutan dengan tiga macam cara berturut-turut, masing-masing 30

kali setiap lima menit.

Cara I :

Tempatkan kedua telapak tangan di antara kedua payudara, kemudian urut ke arah

atas, terus ke samping, terus ke bawah dan melintang, sehingga tangan

menyangga payudara, kemudian lepaskan tangan dari payudara.

Cara II :

Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, jari-jari tangan kanan saling

dirapatkan, kemudian sisi kelingking tangan kanan mengurut payudara kiri dari

pangkal ke arah puting. Demikian pula payudara kanan.

Page 15: Sap Pemberian Asi

B. PERAWATAN PAYUDARA

Demi keberhasilan menyusui, payudara memerlukan perawatan sejak dini

secara teratur. Perawatan selama kehamilan bertujuan agar selama masa menyusui kelak

produksi ASI cukup, tidak terjadi kelainan pada payudara dan agar bentuk payudara tetap

baik setelah menyusui. Payudara akan terasa lebih padat, kencang, sakit, dan tampak jelas

di permukaan kulit adanya gambaran pembuluh darah yang bertambah serta melebar.

Guna menunjang perkembangan payudara dalam kehamilan ini, sejak usia

kehamilan 2 bulan, sebaiknya wanita hamil mulai mengganti pakaian dalamnya (BH/bra)

dengan ukuran yang lebih sesuai dan dapat menopang perkembangan payudaranya.

Biasanya diperlukan BH berukuran 2 nomor yang lebih besar dari ukuran yang biasa

dipakai.

Di samping pemakaian BH yang sesuai , untuk menunjang produksi ASI dan

membantu mempertahankan bentuk payudara setelah selesai masa menyusui, perlu

dilakukan latihan gerakan otot-otot badan yang berfungsi menopang payudara. Misalnya

gerakan untuk memperkuat otot payudara yakni dengan menyilangkan kedua tangan di

depan dada, saling memegang siku lengan lainnya, kemudian lakukan tarikan sehingga

terasa tegangan otot-otot di dasar payudara. Keberhasilan/ hygiene payudara juga harus

diperhatikan, khususnya daerah papilla dan areola. Pada saat mandi, sebaiknya papilla

dan aerola tidak disabuni, untuk menghindari keadaan kering dan kaku akibat hilangnya

lendir pelumas. Aerola dan papilla yang kering akan memudahkan terjadinya lecet dan

infeksi.

Selama kehamilan, papilla harus disiapkan agar menjadi lentur, kuat, dan

tidak tersumbat. Persiapan dilakukan setiap hari sebanyak 2 kali sehari pada masa usia

kehamilan 7 bulan. Sebab setelah usia tujuh bulan, janim sudah menempel kuat di rahim.

Bila dilakukan sebelum itu, dikhawatirkan akan menimbulkan kontraksi rahim, sehingga

ditakutkan terjadi kelahiran prematur, atau bahkan keguguran. Caranya dengan kompres

masing-masing puting susu selama 2-3 menit dengan kapas yang dibasahi minyak,

kemudian tarik dan putar puting ke arah luar 20 kali, ke arah dalam 20 kali juga. Pijat

daerah areola untuk membuka saluran susu. Bila keluar cairan, oleskan ke papilla dan

sekitarnya, kemudian payudara dibersihkan dengan handuk yang lembut.

Page 16: Sap Pemberian Asi

Puting susu yang terbenam atau datar perlu dikoreksi agar dapat menonjol

keluar sehingga siap untuk disusukan kepada bayi. Masalah ini dapat diatasi dengan

bantuan pompa puting (nipple puller) pada minggu terakhir kehamilan.

SATUAN ACARA PENGAJARAN

MASALAH IBU MENYUSUIDisusun untuk memenuhi tugas Praktek Klimik Maternitas

Disusun Oleh :

Page 17: Sap Pemberian Asi

PRODI KEPERAWATAN SEMARANGPOLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

2006