Upload
ana-mj-hs
View
123
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
FOOD SAFETY & FOOD QUALITY SERTA
IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA
KELOMPOK 2
Anna Mahilatul Jannah (109101000009)Eka Pratiwi (109101000055)Indryani (109101000006)
Rahma Malika (109101000037)
Pendahuluan
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang
pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat.
Pemenuhan hak atas pangan dicerminkan pada definisi
ketahanan pangan, yaitu kondisi terpenuhinya pangan bagi
rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang
cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan
terjangkaua
Definisi Pangan
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,
baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan
sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia. Termasuk
didalamnya adalah bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan
bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan atau
pembuatan makanan atau minuman (Saparinto dan Hidayati, 2006).
Food Safety
Pengertian Keamanan Pangan :
Menurut Moehyi (2000) : terbebasnya makanan dari zat-zat atau bahan yang
dapat membahayakan kesehatan tubuh tanpa membedakan apakah zat itu
secara alami terdapat dalam bahan makanan yang digunakan atau tercampur
secara sengaja atau tidak sengaja kedalam bahan makanan atau makanan jadi .
Menurut UU No. 7 tahun 1996 tentang pangan: kondisi dan upaya yang
diperlukan mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan
benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan
manusia.
Ketentuan Food Safety
Berdasarkan UU No.7 tahun 1996, ketentuan
mengenai keamanan pangan meliputi :Sanitasi Pangan Bahan Tambahan
Pangan
Kemasan Pangan
Rekayasa Genetika &
Iradiasi Pangan
Jaminan Mutu Pangan &
Pemeriksaan Lab.
Food Quality
Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria
keamanan pangan, kandungan gizi, dan standar
perdagangan terhadap bahan makanan, makanan, dan
minuman (Undang-Undang Nomor 7 tahun 1996, tentang
pangan).
Food Quality
Menurut Grunert (2005), mutu pangan memiliki dua
dimensi, yaitu mutu objektif dan mutu subjektif :
Mutu objektif adalah
karakteristik fisik yang
terdapat dalam produk
pangan. Mutu objektif bersifat
teknis, sehingga proses dan
kontrol mutu dapat diukur
dan diverifikasi
Mutu subjektif adalah
mutu yang
dipersepsikan
(penilaian) konsumen.
Konsumen melihat kualitas melalui:
sight: color, shape, obvious defects, dan lain-
lain.
taste: sweet, sour, bitter, salty.
texture: crispiness, smoothness, crunchy
Standar Mutu Pangan
spesifikasi atau persyaratan teknis yang dibakukan tentang
mutu pangan, yaitu dari segi bentuk, warna, gizi, atau
komposisi yang disusun berdasarkan kriteria tertentu yang
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta aspek lain yang terkait, mencakup baik
pangan olahan maupun pangan yang tidak diolah.
Cakupan Standar Mutu Pangan
Nama produk pangan yang baku
Klasifikasi mutu harus didukung dengan kriteria dan istilah yang
diuraikan secara jelas dan pasti
Jaminan keamanan biologis (hayati), kemis, fisis dan kehalalan
Metode sampling untuk pengujian atribut mutu
Metode pengujian/analisa
Bahan dan cara pengemas
Labeling
Pentingnya Food Safety & Food Quality ??
Gambar 2.1
Integrasi Peningkatan mutu & keamanan pangan dgn daya saing bangsa
Dasar Hukum Food Safety & Food Quality
Adanya UU No. 7 tahun 1996 tentang
pangan untuk memberikan perlindungan
akan pangan yg sehat, aman, bermutu
dan halal.
Diterbitkannya PP No.28 tahun 2004
tentang Keamanan, Mutu dan Gizi
Pangan.
Current Issue terkait Food Safety & Food Quality di Indonesia
Keracunan Pangan “Fenomena Gunung Es”
Terjadi underreporting, (data yang tercatat hanya sebagian
kecil saja dari kejadian yang sesungguhnya).
Kasus keracunan pangan tercatat pada lembaga-lembaga
resmi di negara maju, hanya kurang dari 10% dari kejadian
yang sesungguhnya. Sedangkan di negara berkembang,
diperkirakan data yang tercatat kurang dari 1% kejadian
keamanan pangan yang sesungguhnya (WHO, 1984).
Data Keracunan Pangan di Indonesia tahun 2001-2004
Upaya Pencegahan keracunan makanan di rumah
menjaga tangan dan kuku tetap bersih
menjaga dapur bersih
menangani makanan dengan aman
menjaga makanan tetap hanga ataupun dingin
Emerging Issues
• adanya peluang terjadi kontaminasi dengan bahaya kimia, seperti pestisida, residu obat hewan, residu hormon, mikotoksin, dll.
• Adanya processing contaminants (kontaminan yang diproduksi selama proses pengolahan pangan, seperti selama proses pemanasan, dan fermentasi)
Emerging
Chemical
Food Safety
• Adanya perkembangan baru di bidang ilmu dan teknologi pangan seperti bioteknologi, teknologi pengolahan non-thermal, teknologi nano, nutrigenomik dan culinologi.
Emerging Food Science Technology and Safety
• Adanya pathogen baru yg bermunculan penyebab penyakit pangan seperti Listeria monocytogenes, Campylobacter jejuni, Cryptosporidium parvum, Salmonella enterica Enteritidis.
Emerging Pathogen
Grafik Emerging Diseases
Kinerja Mutu & Keamanan Pangan di Indonesia
Kinerja mutu & keamanan pangan masih kurang memadai, disebabkan :
infrastruktur belum mantap, pendidikan produsen dan konsumen masih
rendah, sumber dana terbatas dan produksi makanan masih didominasi oleh
industri kecil dan menengah dengan sarana/prasarana yang kurang memadai.
Dampak global : kerugian ekonomi akibat hambatan dan penolakan produk
pangan dalam perdagangan internasional, contohnya : setiap tahun tercatat
setidaknya sebanyak lebih dari 300 kasus mulai tahun 2001 (bahkan sampai
lebih dari 700 kasus) penolakan produk Indonesia untuk masuk ke AS.
Presentase Penolakan Produk Pangan Indonesia ke US tahun 2001-2005
Data dikumpulkan dari http://www.fda.gov/ora/oasis)
Permasalahan Mutu & Keamanan Pangan di Indonesia
Tingkat dasar
• permasalahan buruknya kondisi sanitasi dan praktek-praktek
pengolahan pangan serta kurangnya kesadaran masyarakat.
Tingkat lanjut
• Adanya emerging yang selalu berubah
Dampa
k
• Indonesia menanggung beban ganda (double burden) terkait
mutu dan keamanan pangan.
Double Burden terkait Mutu & Keamanan Pangan di Indonesia
• pengolahan makanan di industri pangan masih belum
memenuhi standar keamanan pangan, sehingga
bermunculan kasus keracunan pangan.
• masih ditemukannya cemaran bahan kimiawi,
terutama berasal dari BTP yang tidak memenuhi
syarat
Beban 1
di Industri kecil & Rumah Tangga
• Tidak sedikit produsen yg belum memenuhi syarat
dalam penerapan Good Manufacturing Practices
(GMP), sehingga mengakibatkan penolakan ekspor
pangan Indonesia di beberapa negara.
Beban 2di Industri skala menengah
& besar
KESIMPULAN
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia sehingga food quality
dan food safety sangat penting diperhatikan.
Food safety dan food quality bukan hanya merupakan tanggung
jawab pemerintah melainkan pihak dari industri dan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/s1/hotl/2009/jiunkpe-ns-s1-2009-33405048-15094-safety_management-chapter2.pdf
http://www.slideshare.net/aman/2006-assuring-food-safety-and-quality-en
http://www.downloadpowerpoint.org/Food-Quality--PPT.html