65
MIKROEVOLUSI OLEH : KELOMPOK 2 Kwen Vernico Malau Romaida Silalahi Tiurmaida br Aritonang

Kel 2 (Mikroevolusi)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Biologi

Citation preview

Page 1: Kel 2 (Mikroevolusi)

MIKROEVOLUSI

OLEH : KELOMPOK 2 Kwen Vernico Malau Romaida Silalahi Tiurmaida br Aritonang

Page 2: Kel 2 (Mikroevolusi)

TEORI EVOLUSI

Teori evolusi adalah kelahiran genetika populasi (population genetics), yang menekankan luasnya variasi genetik di dalam populasi dan mengenali arti penting dari sifat kuantitatif.

Page 3: Kel 2 (Mikroevolusi)

Teori evolusi komprehensif (sintesis modern )Dalam bidang : 1. paleantologi

: 2.Taksonomi : 3.Biogeografi

: 4.Genetika populasi

Page 4: Kel 2 (Mikroevolusi)

Struktur Genetik suatu populasi ditentukan oleh frekuensi alel dan

genotifnya

Populasi adalah suatu kelompok individu terlokasir yang dogolongkan sebagai spesies yang sama.

Page 5: Kel 2 (Mikroevolusi)

Mikroevolusi

Mikroevolusi adalah peristiwa terjadinya perubahan skala kecil pada frekuensi alel suatu populasi selama beberapa generasi. Ia juga disebut sebagai "perubahan di bawah tingkat spesies". Perubahan ini disebabkan oleh empat proses yang berbeda: mutasi, seleksib (baik yang alami maupun buatan), aliran gen, dan hanyutan genetik.

Page 6: Kel 2 (Mikroevolusi)
Page 7: Kel 2 (Mikroevolusi)

PENYEBAB MIKROEVOLUSI

• Mikroevolusi merupakan perubahan dari generasi kegenerasi dalam alel atau frekuensi genotipe suatu populasi.

• Evolusi adalah suatu perubahan dari generasi ke generasi dalam frekuensi alel atau genotipe populasi suatu perubahan dalam struktur genetik populasi .

Page 8: Kel 2 (Mikroevolusi)

Mikroevolusi akan tetap berlangsung sekalipun frekuensi

alel berubah hanya untuk sebuah Lokus genetik tunggal .

Page 9: Kel 2 (Mikroevolusi)

Lima penyebab mikroevolusi

1.Ukuran populasi yang sangat besar . Dalam populasi yang kecil hanyutan genetik ( genetic drift ),yang merupakan fluktuasi acak dalam kumpulan gen , dapat mengubah frekuensi alel.2. Terisolasi dari populasi lain. Aliran gen (gene flow) pemindahan alel antarpopulasi akibat perpindahan individu atau gamet , dapat mengubah kumpulan gen.

Page 10: Kel 2 (Mikroevolusi)

3. Tidak ada mutasi netto. Dengan cara mengubah suatu alel menjadi alel yang lain , mutasi akan mengubah kumpulan gen .

4. Perkawinan acak . Apabila individu memilih pasangan kawinnya yang memiliki sifat tertentu Yang dapat diwariskan maka pencampuran acak Gamet yang diperlukan untuk kesetimbanganHardy –Weinberg tidak akan terjadi

Page 11: Kel 2 (Mikroevolusi)

5. Tidak ada seleksi alam

kelangsungan hidup dan keberhasilan reproduksi yang berbeda mengubah suatu kumpulan gen dengan cara menguntungkan penyebaran beberapa alel dengan menekan alel yang lain .

Page 12: Kel 2 (Mikroevolusi)

Hanyutan genetik (genetic drift)

Evolusi disebabkan oleh hanyutan genetik yaitu perubahan dalam kumpulan gen suatu populasi kecil akibat kejadian acak.

Page 13: Kel 2 (Mikroevolusi)
Page 14: Kel 2 (Mikroevolusi)

Aliran gen (gene flow)

Suatu populasi bisa mendapatkan atau kehilangan suatu alel dari peristiwa aliran gene flow

Page 15: Kel 2 (Mikroevolusi)
Page 16: Kel 2 (Mikroevolusi)

Mutasi

Mutasi adalah perubahan dalam DNA dalam suatu organisme .mutasi penting bagi evolusi karena mutasi merupakan sumber asli variasi genetik yang berfungsi sebagai bahan mentah untuk seleksi alam.

Page 17: Kel 2 (Mikroevolusi)
Page 18: Kel 2 (Mikroevolusi)

Perkawinan yang tidak Acak

Perkawinan tak acak dapat mengakibatkan alel yang membawa sifat lebih disukai akan menjadi lebih sering dijumpai dalam populasi, sedangkan alel dengan sifat yang tidak disukai akan berkurang dan mungkin akan hilang dari populasi. Perkawinan yang terjadi antar keluarga dekat dapat mengakibatkan frekuensi gen abnormal atau gen resesif.

Page 19: Kel 2 (Mikroevolusi)

Jenis perkawinan tak acak adalah perkawinan asortatif atau perkawinan berdasarkan pilihan (assortative mating), dimana individu memilih pasangan yang sama seperti dirinya dalam sifat fenotif tertentu.Contoh : beberapa kodok paling sering mengawini individu kodok lain dengan ukuran yang sama.

Page 20: Kel 2 (Mikroevolusi)

Seleksi alam

Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih makhluk hidup yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak dapat terus bertahan hidup.

Page 21: Kel 2 (Mikroevolusi)

Contoh seleksi alam1. Kepunahan Dinosaurus akibat adanya seleksi alam.2. Jari kaki kuda semula lima buah untuk menyesuikan diri dengan tanah yang lunak sekarang berjari satu.3. Adanya kupu-kupu Biston betularia bersayap gelap lebih banyak dibandingkan yang bersayap cerah di daerah industri.4. Adanya variasi paruh burung finch di kepulauan Galapagos.

Page 22: Kel 2 (Mikroevolusi)

Variasi Genetik , Bahan Dasar Seleksi Alam

Variasi yang dapat diwariskan merupakan faktor utama teori evolusi Darwin, karena variasi memberikan bahan baku bahan dasar yang akan diolah melalui seleksi alam .Variasi genetik terjadi didalam dan antar populasi

Page 23: Kel 2 (Mikroevolusi)

Variasi didalam populasi sebagai contoh , tinggi tumbuhan bisa bervariasi dalam populasi bunga liar rekaan kita ,dari individu yang sangat pendek sampai ke individu yang sangat tinggi dan semua individu yang berada diantaranya.

Page 24: Kel 2 (Mikroevolusi)

Variasi antarpopulasi

Yaitu perbedaan dalam struktur genetik antar populasi .Contoh : ukuran tubuh rata –rata banyak spesies burung dan mamalia amerika utara meningkat secara bertahap seiring dengan meningkatnya garis lintang.

Page 25: Kel 2 (Mikroevolusi)

Mutasi dan Rekombinasi seksual menyebabkan adanya variasi genetik

Mutasi alel baru hanya berasal dari mutasi , atau perubahan dalam urutan nukleotida DNAContoh rata-rata tinggi tumbuhan yarrow Suatu mutasi yang mengubah suatu protein cukup besar sehingga dapat mempengaruhi fungsinya seringkali lebih banyak bahanya daripada untungnya .

Page 26: Kel 2 (Mikroevolusi)

Rekombinasi

Seksual Suatu populasi , tentunya , mengandung sejumlah besar kombinasi kawin yang mungkin terjadi , dan tiap kombinasi akan mengumpulkan gamet individu yang sangat mungkin memiliki latar belakang genetik yang berbeda .

Page 27: Kel 2 (Mikroevolusi)

Diploidi dan polimorfisme seimbang

mempertahankan variasi

sifat diploidi pada hampir sebagian organisme eukariota menyembunyikan banyak variasi genetik dari seleksi dalam pembentukan alel resesif pada individu heterozigot.

Page 28: Kel 2 (Mikroevolusi)

Folimorfisme seimbang

Diploidi dan polimorfisme seimbang mempertahankan variasi.Keanekaragaman dalam suatu populasi , disebut polimorfismeseimbang (balanced polymorphism). Salah satu dari mekanisme untuk mempertahankan variasi ini adalah keuntungan heterozigot (heterozygote advantage).

Page 29: Kel 2 (Mikroevolusi)

Variasi netral

Beberapa lokus genetic yang diamati dalam populasi banyak kalin tidak banyak berpengaruh pada keberhasilan reproduksi keanekaragaman sidik jari manusia merupakan salah satu contoh yang disebut dengan variasi netral (neutral variation) , yang nampaknya tidak memberikan keuntungan selektif bagi beberapa individu diatas individu lain.

Page 30: Kel 2 (Mikroevolusi)

SELEKSI ALAM SEBAGAI MEKANISME EVOLUSI ADAPTIF

Evolusi aditif adalah gabungan peluang dan penyortinan peluang terjadinya variasi ngenetik baru melalui mutasi dan, rekombinasi seksual dan penyortinan dalam kerja seleksi alam ini lebih menyukai perbanyakan beberapa variasi acak di bandingkan variasi lainnya.

Page 31: Kel 2 (Mikroevolusi)

• Sebagai contoh , coba ingat populasi bunga liar kita, dimana tumbuhan AA dan Aa memiliki bunga merah muda dan tumbuhan bunga aa memiliki bunga putih .

• Sebagai contoh alel yang , yang meningkatkan pertumbuhan batang dan cabang suatu pohon bisa tidak berguna atau bahkan merugikan dengan ketidakhadiran alel pada lokus lain yang meningkatkan pertumbuhan akar yang diperlukan untuk menyokong pohon itu.

Page 32: Kel 2 (Mikroevolusi)
Page 33: Kel 2 (Mikroevolusi)

Pengaruh seleksi pada berbagai sifat dapat bersifat menstabilkan , mengarahkan , atau

menganekaragamkan

Seleksi alam dapat mempengaruhi frekuensi suatu sifat yang dapat diturunkan dalam suatu populasi dalam tiga cara yang berbeda tergantung pada fenotif mana yang lebih disukai dalam suatu populasi yang beraneka ragam .ketiga cara seleksi ini disebut sebagai seleksi penstabilan , seleksi diroksional ,dan seleksi pendiversifikasikan . seleksi ini dapat di gambarkan dengan grafik yang menunjukkan bagaimana frekuensi fenotif yang berbeda seiring dengan waktu.

Page 34: Kel 2 (Mikroevolusi)

Seleksi penstabilan bekerja terhadap fenotife ekstrim dan menyukai varian antara yang lebih umum . cara seleksi mengurangi variasi dan mempertahankan keadaan yang tetap pada suatu waktu tertentu untuk suatu sifatfenotifik khusus.

Page 35: Kel 2 (Mikroevolusi)

Seleksi pendiversifikasian atau penganekaragaman terjadi ketika keadaan lingkungan bervariasi sehingga individu pada kedua ekstrim suatu kisaran fenotipe antara lebih disukai . seleksi pendiversifikasian dafat menghasilkan polimorfisme, seimbang , seperti pada populasi nurung finch dengan kedua ukuran paruh .

Page 36: Kel 2 (Mikroevolusi)

Seleksi seksual dapat mengarah pada perbedaan sekunder antarjenis kelamin.

Jantan dan betina pada banyak jenis spesies hewan menunjukkan perbedaan yang jelas , selain perbedaan dalam organ reproduksi , yang menentukan jenis kelamin . perbedaan antara sifat sifat kelamin sekunder pada jantan dan betina dikenal sebagai dimorfisme seksual.

Page 37: Kel 2 (Mikroevolusi)

Seleksi alam tidak dapat membentuk organisme yang sempurna

Paling tidak terdapat 4 alasan mengapa seleksi alam tidak dapat menghasilkan kesempurnaan

Page 38: Kel 2 (Mikroevolusi)

Organisme terkunci dalam batasan sejarah. Evolusi tidak membongkar anatomi leluhur dan tidak membangun masing masing struktur kompleks baru dari awal, tetapi memilih struktur yang ada dan mengadaptasikan ke situasi yang baru. Sebagai contoh permasalahan sakit punggumg pada manusia sebagian disebabkan oleh modifikasi kerangka dan perototan dari anatomi leluhur berkaki empat yang tidak sepenuhnya cocok dengan postur berdiri tegak.

Page 39: Kel 2 (Mikroevolusi)

Adaptasi seringkali berkompromi. Setiap organisme harus melakukan banyak hal yang berbeda. Seekor anjing laut menghabiskan sebagian waktunya pada bebatuan barang kali ia akan berjalan lebih baik jika ia memiliki kaki dan bukan sirip,tetapi ia juga tidak akan bisa berenang dengan baik .

Page 40: Kel 2 (Mikroevolusi)

Tidak semua evolusi bersifat aditif . faktor kebetulan kemungkinan mempengaruhi lebih banyak struktur genetic populasi dibandingkan dengan yang selama ini dibayangkan , sebagai contoh , ketika badai meniup serangga ratusan mil melewati lautan kesuatu pulau , angin itu tidak harus mengangkut eksperimen yang paling cocok dengan linkungan baru. Dengan demikian tidak semua alel difiksasi oleh hanyutan genetika dalam kumpulan gen suatu populasi pendiri yang kecil lebih cocok dengan linkungan dibandingkan dengan alel yang hilang.

Page 41: Kel 2 (Mikroevolusi)

ASAL MULA SPESIES

Sebagian besar struktur baru akibat evolusi merupakan versi yang di modivikasi dari struktur yang lebih tua . teori evolusi juga harus menjelaskan makroevolusi yaitu asal mula kelompok taksonomi baru ( spesie baru, genus baru , family baru , dan bahkan kingdom baru). Spesiasi atau pembentukan spesies baru merupakan proses utama karena setiap genus , family, atau takson yang lebih tinggi dimulai dengan adanya spesies baru yang benar benar baru, sehingga bisa dianggap sebagai anggota baru takson yang lebih tinggi.

Page 42: Kel 2 (Mikroevolusi)

Cacatan fosil mencatat dua proses yang terlibat dalam spesiasi:

Anagenesis dan kladogenesis Anagenesis (evolusi filel adalah akumulasi perubahan perubahan yang dapat diwariskan dalam suatu populasi yang berhubungan dengan proses spesiasi.Kladogenesis adalah evolusi bercabang , dimana spesies baru muncul dan suatu populasi yang memisah dari spesies tertua kladogenesis adalah basis dari keanekaragaman biologis, yang berhubungan dengan perubahan suatu spesies menjadi spesies lain.Konsep spesies biologis isolasi produktif Konsep spesies biologis didasarkan pada interfertilitas dan bukan berdasarkan kemiripan fisik .

Page 43: Kel 2 (Mikroevolusi)

• Burung meadowlark dari daerah timur dan burung meadowlark dari daerah barat memiliki warna tubuh yang sangat mirip , tetapi mereka memiliki dua spesies yang berbeda . kicauannya sangat berbeda dan hal itu merupakan perbedaan perilaku yang membantu mencegah kawin silang diantara kedua spesies tersebut .

• Sebaliknya, semua manusia yang beraneka ragam , hanya tergolong kedalam suatu spesies ( homo sapien ) , di tentukan oleh kapasitas kita untuk bisa kawin satu sama lain.

Page 44: Kel 2 (Mikroevolusi)

Sawar prazigotik

Sawar prazigotik menghalangi perkawinan antara spesies atau merintangi pembuahan telur jika anggota anggota spesies yang berbeda berusaha untuk saling mengawini .

Page 45: Kel 2 (Mikroevolusi)

Isolasi habitat

Dua spesies yang hidup di dalam habitat yang berbeda diwilayah yang sama bisa saja bertemu walaupun hanya sesekali , atau sama sekali tidak pernah bertemu, meskipun spesies spesies tersebut tidak bisa dikatan sepenuhnya terisolasi secara geografis .sebagai contoh, dua spesies ular gatter dengan genus thamnopis hidup di daerah yang sama , namun salah satunya lebih menyukai hidup di dalam air dan yang satunya lebih banyak tinggal di darat .

Page 46: Kel 2 (Mikroevolusi)

Isolasi perilaku

sinyal khusus yang menarik pasangan kawin , dan juga perilaku kompleks yang khas untuk spesies , mungkin merupakan sawar reproduktif yang paling penting bagi hewan hewan yang sangat dekat hubungan kekerabatannya . kunang kunang jantan dari berbagai spesies yang mengirimkan sinyal ke betina sejenisnya dengan cara memancarkan cahayanya dengan pola tertentu. 

Page 47: Kel 2 (Mikroevolusi)

Isolasi temporal

Dua spesies yang kawin pada waktu berbeda ( hari ,musim ,atau tahun), gametnya tidak akan pernah mencampur.wilayah geografis hewan sigung berbintik dari bagian barat bertumpung tindih dengan wilayah geografis hewan sigung berbintik (spilogalae putorius) dari bagian timur , tetapi kedua spesies yang sangat mirip ini tidak saling mengawini karena s. grasilis nkawin pada akhir panas s . putorius kawin pada musim dingin.

Page 48: Kel 2 (Mikroevolusi)

Isolasi mekanis

spesies yang berkerabat dekat munkin akan mencoba untuk kawin , namun tidak berhasil melakukan perkawinan itu karena secara anatomis mereka berbeda .sebagai contoh, sawar mekanis turut menyebabkan isolasi reproduktif pada tumbuhan berbunga yang penyerbukannya dilakukan oleh serangga atau hewan lain .

Page 49: Kel 2 (Mikroevolusi)

Isolasi Gametik

Meskipun gamet gamet dari spesies yang berbeda bertemu , gamet gamet tersebut sangat jarang menyatu untuk membentuk sebuah zigot.Untuk hewan hewan yang sel telurnya di buahi didalam saluran reproduksi betina (pembuahan internal) , sperma suatu spesies mungkin tidak bisa bertahan hidup dalam lingkungan saluran reproduksi hewan betina berspesies lain.

Page 50: Kel 2 (Mikroevolusi)

Sawar pascazigotik

• Jika sel sperma dari satu spesies membuahi ovum dari spesies yang lain , maka sawar pascazogotik akan mencegah zigot hibrida itu untuk berkembang jadi organism dewasa yang bertahan hidup dan fertile.

• Penurunan ketahanan hidup hibrida . ketika sawar prazigotik ditembus dan zigot hibridanya terbentuk , ketidaksesuaian genetic diantara kedua spesies itu bisa menggugurkan perkembangan keturunan hibrida itu pada tahapan perkembangan embrio.

Page 51: Kel 2 (Mikroevolusi)

Penurunan Fertilisasi Hibrida

Meskipun dua spesies kawin dan menghasilkan keturunan hibrida yang bisa bertahan hidup, isolasi reproduksi masih tetap ada jika semua atau sebagian besar hibrida steril dan mandul . karena hibrida yang tidak subur itu tidak bisa kawin kembali dengan salah satu spesies orangtuanya , maka gen gen tidak akan bisa mengalir secara bebas antara spesies tersebut.

Page 52: Kel 2 (Mikroevolusi)

Penurunan Fertilisasi Hibrida

Meskipun dua spesies kawin dan menghasilkan keturunan hibrida yang bisa bertahan hidup, isolasi reproduksi masih tetap ada jika semua atau sebagian besar hibrida steril dan mandul . karena hibrida yang tidak subur itu tidak bisa kawin kembali dengan salah satu spesies orangtuanya , maka gen gen tidak akan bisa mengalir secara bebas antara spesies tersebut. salah satu penyebab sawar ini adalah kegagalan meiosis untuk menghasilkan gamet normal dari hibrida jika kromosom spesies kedua induknya berbeda dalam jumlah atau struktur.

Page 53: Kel 2 (Mikroevolusi)

Keadaan yang mendorong Terjadinya spesiasi Alopatrik

• Apabila suatu populasi menjadi alopatrik , kemungkinan terjdinya spesies sangat besar karena kumpulan gen yang terosialisasi itu akan mengkumulasikan perbedaan genetic yang disebabkan adanya mikroevolusi.

• Isolasi geografis suatu populasi kecil umumnya terjadi pada daerah pinggiran tempat hidup populasi tertua . populasi yang memisahkan diri itu , yang disebut sebagai isolate peripheral, adalah suatu calon yang baik untuk terjdinya spesiasi karena tiga alasan berikut :

Page 54: Kel 2 (Mikroevolusi)

• Kumpulan gen isolat peripheral mungkin berbeda dari kumpulan gen permulaan populasi tertua.

• Sampai isolate peripheral menjadi populasi yang besar , hanyutan genetic akan terus mengubah kumpulan gennya secara acak.

• Evolusi yang disebabkan karena seleksi alam bisa mengambil arah yang berbeda dalam isolat peripheral dibandingkan dengan didalam populasi tetua.

Page 55: Kel 2 (Mikroevolusi)

Penyebaran (radiasi) Adaptif di daerah kepulauan

Kepulauan adalah laboratorium hidup untuk mempelajari spesiasi. Banyak spesies alopatrik telah terjadi di daerah rangkaian kepulauan dimana organisme yang terbesar secara pasif dari populasi tetuanya telah membentuk populasi baru yang berkembang dalam isolasi.

Page 56: Kel 2 (Mikroevolusi)

Sebuah dapat terbentuk di daerah geografis yang sama dengan spesies tetua :spesiasi

simpatik spesies baru

• Dalam spesiasi simpatik , spesies baru muncul di dalam didalam lingkup populasi tetua ;isolasi genetic berkembang dalam berbagai cara ,tanpa isolasi geografis. Sebagai contoh ,dalam sebuah generasi tunggal sebuah spesies baru (yang didefenisikan oleh konsep spesies biologis) dapat dihasilkan jika perubahan genetic yang dihasilkan menghasilkan sawar yang reproduktif antara mutan dan populasi tetua . banyak spesies tumbuhan yang tidak di sengaja selama pembelahan sel yang mengakibatkan jumlah tambahan kromosom yaitu kondisi mutan yang disebut poliploidi.

• Banyak tumbuhan yang kita tanam untuk menhasilkan makanan bersifat polifloidi . gandum ,kapas ,kentang tembakau adalah sebagian spesies poliploid yang penting bagi pertanian .

Page 57: Kel 2 (Mikroevolusi)

Perubahan genetic dalam populasi dapat mengakibatkan

terjadinya spesiasi

Dipergensi Aditif ketika dua populasi beradaptasi kelingkungan yang berbeda mereka akan mengakumulasi perbedaan dalam kumpulan genperbedaan dalam frekuensi alel dan genotifnya .terdapat dimana kasus isolasi reproduktif berevolusi lebih lansung akibat seleksi seksual dalam populasi yang terisolasi .

Page 58: Kel 2 (Mikroevolusi)

Model kesetimbangan bersela (punctuated equilibrium) mendorong penelitian mengenai

kecepatan terjadi spesiasi

Pohon evolusi tradisional yang menggambarkan garis keturunan spesies dari tetuanya membentuk banyak sekali cabang yang memisah secara perlahan lahan dimana spesies baru masing masing berkembang dan berevolusi secara terus menerus selama rentan waktu yang panjang .

Page 59: Kel 2 (Mikroevolusi)
Page 60: Kel 2 (Mikroevolusi)

Asal mula struktur baru Akibat Evolusi (EVOLUTIONARY NOVELTY)

• Sebagian besar struktur baru akibat evolusi merupakan versi yang di modifikasi dari struktur yang lebih tua. Cacatan burung menunjukkan bahwa burung berkembang dari garis keturunan dinosaurus yang hidup di daratan .banyak struktur boilogis memiliki plasititas evolusioner yang memungkinkan terbentuknya berbagai fungsi alternatife. Istilah eksaptasi mengacu kesuatu struktur yang berevolusi dalam satu konteks dan kemudian memiliki fungsi yang lain. Ekspatasi menawarkan suatu penjelasan mengenai bagaimanana cirri atau sifat baru dapat muncul secara perlahan lahan melalui serangkaian tahapan intermediate , dimana masing masing tahap memiliki beberapa fungsi dalam konteks organism tersebut saat ini.

Page 61: Kel 2 (Mikroevolusi)

Gen yang mengontrol perkembangan berperan penting dalam pemunculan struktur baru akibat evolusi. Evolusi struktur kompleks , seperti sayap dan bulu dari struktur yang mendahuluinya memerlukan sangat banyak pemodelan ulang sehingga kemungkinan melibatkan sejumlah besar lokus gen.

Page 62: Kel 2 (Mikroevolusi)

Sebagai contoh, pertumbuhan alometrik dan metron , yaitu suatu perubahan dalam laju pertumbuhan relative berbagai bgian tubuh ,membantu membentuk suatu organism.selain mempengaruhi pertumbuhan perubahan genetic dapat juga mengubah pengaturan waktu peristiwa perkembangan itu sendiri.

Page 63: Kel 2 (Mikroevolusi)

Adanya tren evolusi tidak berarti bahwa evolusi berorientasi pada hasil

Catatan fosil tampaknya memperlihatkan adanya tren dari banyak evolusi dari dalam spesies dan garis keturunannya.suatu contoh yang tepat adalah evolusi kuda modern , yang merupakan keturunan tetua yang berukuran jauh lebih kecil , yang bernama hyracoteryum. Mengambil satu perkembangan evolusioner fosil dari catatan fosil yang kemungkinan besar tidak sempurna dapat menyesatkan hal ini sama dengan menjelaskan sebuah semak yang tumbuh menuju kesebuah titik tunggal dengan cara melacak system percabangan yang dimulai dari dasar semak itu kerating tertentu.Sebagai contoh dengan menyeleksi spesies tertentu dari fosil yang tersedia kita dapat mengatur serangkaian urutan hewan intermediet antara hiracoteryum dan kuda modern yang menunjukkan kecenderungan menuju peningkatan ukuran penurunan jumlah jari kaki dan modifikasi geligi untuk merumput.Apapun penyebabnya suatu tren evolusi tidak menyatakan bahwa terdapat beberapa dorongan intrinsic menuju ke adanya takdir kehidupan . Evolusi adalah suatu respons terhadap interaksi antara organism dan lingkungan mereka sekarang .jika keadaan berubah , suatu tren evolusi bisa jadi berhenti atau bahkan berbalik arah.

Page 64: Kel 2 (Mikroevolusi)
Page 65: Kel 2 (Mikroevolusi)