Upload
oswar-mungkasa
View
252
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 1/48
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 2/48
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 3/48
Desember 20
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 4/48
iviv
Sudah menjadi rahasia umum bahwa pemerintah kota tidak selalu sanggup menangani sampah ya
di kawasannya. Mereka masih membutuhkan dukungan keterlibatan dari banyak pihak. Termasu
keterlibatan masyarakat penghuni dari kawasan-kawasan permukiman di wilayahnya.
Suatu sistem Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (PSBM) dicirikan oleh adanya keterlibatan masy
penggunanya dalam perencanaan dan pengoperasiannya. Suatu sistem PSBM akan memiliki pola
yang sesuai dengan kemampuan dan kemauan masyarakat penggunanya. Kesesuaian ini tentu akan me
keberlanjutan dari suatu PSBM dapat lebih terjaga.
Contoh-contoh selama ini membuktikan bahwa keberadaan PSBM dapat mengurangi beban pem
dalam mengelola sampah di wilayahnya. Oleh karena itu, sudah sewajarnya pemerintah kota memfa
pengembangan PSBM. Keterlibatan pemerintah kota diharapkan dapat memastikan bahwa pola oper
sistem-sistem PSBM yang ada nantinya akan tetap berkesinambungan dengan sistem pengelolaan s
perkotaan.
Semoga keberadaan buku ini dapat memberikan pemahaman lebih baik bagi pihak-pihak yang terlibat
pengembangan PSBM. Termasuk juga para aparat pemerintah kota yang sedang memfasilitasi pengemb
PSBM di wilayahnya. Selamat membaca.
Budi Hidayat
Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas
Selaku Ketua Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
PENERBIT: Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) yang beranggotakan
wakil Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Departemen Pekerjaan Umum, Depa
Dalam Negeri, Departemen Kesehatan, dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Penerbitan b
didanai oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum.
PENGANTAR
John Pieter.
PENGARAH: Oswar Mungkasa dan Nugroho Tri Utomo (Badan Perencanaan Pembangunan Nas
Raymond Marpaung (Ditjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum); Anggota Kelompok Kerja A
PENYUSUN: Rudy Yuwono (Konsep dan Tulisan), Laksmi Wardhani, Utari Ninghadiyati, Endro Adin
(Dukungan Penulisan), E. Sunandar, Muhammad Taufik (Desain Grafis dan Tata Letak).
DUKUNGAN SUBSTANSI: Jajat Sudrajat, Ujang Suwardi (Gunung Batu, Bogor), Iswanto (Su
Jogyakarta), Isroi, dan pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
KONTRIBUSI FOTO: Muhammad Taufik, Utari Ninghadiyati, Deasy Sekar Tanjung, Sahlan, Mistur
Galang Kualita, PT).
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 5/48
Buku ini menjabarkan tentang sistem Pengelolaan
Sampah Berbasis Masyarakat (PSBM) berikut
tahap-tahap pengembangannya. Buku ini ditujukan
untuk para pemangku kepentingan (stakeholders) urusan persampahan kota. Termasuk di dalamnya
adalah kelompok-kelompok masyarakat yang ingin
mengembangkan PSBM dan pihak-pihak yang ingin
membantu masyarakat.
Buku ini dibagi menjadi 4 bagian.
• Bagian pertama, berisikan beragam informasi
seputar klasifikasi sampah permukiman, prinsip
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat,
komponen teknis PSBM terpadu, dan pola
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat.
• Bagian kedua, menjelaskan tentang tahap-tahap
awal yang harus dilakukan untuk menyiapkan
masyarakat dalam pengembangan dan peng-
operasian PSBM.
• Bagian ketiga, menjelaskan beberapa potensi
kawasan permukiman yang harus diketahui
sebelum perencanaan PSBM dapat dilakukan.
• Bagian keempat, berisikan tentang proses
Menyusun Rencana Pengelolaan Sampah
Berbasis Masyarakat. Kelompok penggerak
bersama-sama dengan warga menyusun suatu
rencana pengelolaan sampah. Menentukan jenis
pewadahan sampah terpilah, pola pengumpulan
sampah, teknik pengolahan sampah, dan
pengomposan. Termasuk menentukan sumber
dana untuk membiayai Pengelolaan Sampah
Berbasis Masyarakat dan administrasi
pengelolaan sistem ini.
“Saatnya Masyarakat Berkawan” merupakan lanjutan
dari buku “Kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan” yang
sudah lebih dulu diterbitkan.
DAFTAR ISI
BAGIAN 1. PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKA
Klasifikasi Sampah Permukiman
Prinsip Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
Komponen Teknis PSBM Terpadu
Pola Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
BAGIAN 2. MENYIAPKAN MASYARAKAT
Membentuk Kelompok Penggerak
Membangkitkan Kesadaran Masyarakat
Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat
BAGIAN 3. MENAKSIR POTENSI WILAYAH
Potensi Fisik
Potensi Sampah
Potensi Masyarakat
Potensi Kemitraan
BAGIAN 4. MENYUSUN RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH
Strategi Pengelolaan Sampah
Pengolahan Sampah
Pengumpulan Sampah
Pembiayaan
BAGIAN 5. PENUTUP
TENTANG BUKU INI
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 6/48
vi
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 7/48
Banyak kawasan permukiman yang belum terjangkau layan
persampahan dari instansi kebersihan setempat. Para penghunin
kemudian terpaksa mengatasi sendiri permasalahan sampahn
Caranya macam-macam. Ada yang membuang sampahnya
sungai atau lahan kosong. Ada juga yang membakar sampahn
Namun, ada juga yang kemudian berinisiatif untuk menanga
sampahnya dengan baik dan benar. Mereka merencanakan d
menciptakan sistem pewadahan, pengumpulan, pemindaha
dan bahkan pemanfaatan sampah yang sesuai dengan kond
kemauan, dan kemampuannya.
Bagian ini menguraikan berbagai pemahaman mendasar m
ngenai Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Termasuk di d
lamnya adalah uraian mengenai sampah dan pengklasifikasiann
Keseluruhan bagian ini perlu dipahami guna mempermudah pem
baca untuk mengikuti isi bagian-bagian lain dari buku ini.
BAGIAN1P e n g e l o l a a n S a m p a
MasyarakatBerbasis
P h o t o : J oh nP i e t e r .
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 8/48
02infografik: End
Atau jenis sampah yang dalam kondisi normalnya memiliki kandungan air
rendah sehingga tampak kering. Sering juga disebut Sampah Anorganik karena
mengandung logam atau mineral yang sulit diuraikan mikroba.
Sebagian Sampah Kering dapat dikategorikan sebagai Sampah Layak Daur
Ulang (recyclable) karena dapat diolah kembali untuk dijadikan bahan dasar
pembuatan produk baru. Sampah Layak Daur Ulang sering juga disebut
Sampah Layak Jual karena jenis sampah ini memang laku dijual ke pengepul.
Sebagian Sampah Kering lainnya akan masuk ke dalam kategori sebagai
Sampah Layak Buang atau sebagai Sampah Layak Bakar.
LASTIKERAS
KACA
KAL
SAMPAH KERING
KLASIFIKASISAMPAH PERMUKIMAN
Ada berbagai definisi sampah. Menurut Undang-Undang
tentang Pengelolaan Sampah (UU No. 18/2008), sampah
didefinisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia
dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat. Definisi
lain menyebutkan sampah sebagai bahan yang sudah di-
anggap tidak mempunyai nilai untuk pemanfaatan semula
sehingga layak untuk dibuang. Atau, sebagai sumber daya
yang tidak terpakai atau sebagai bahan yang tidak bergu-
na lagi dan dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula.
Perbedaan definisi ini sebenarnya tidak perlu terlalu diper-
masalahkan. Yang jelas, sampah perlu dikelola dengan baik
agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kita dan ling-
kungan. Bahkan, jika mungkin, sampah perlu dikelola agar
memberikan manfaat tambahan.
Sampah dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara.
Ada yang mengklasifikasikannya berdasarkan jenis
materi pembentuknya. Atau, berdasarkan wujudnya, yaitu
sampah basah dan sampah kering. Walau tidak selalu
tepat, sampah basah seringkali juga disebut sampah
organik sedangkan sampah kering seringkali juga disebut
sampah anorganik. Cara lainnya adalah berdasarkan opsi
tindakan pengelolaannya. Diagram berikut menunjukkan
pengklasifikasian sampah berdasarkan ketiga cara di atas.
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 9/48
Atau jenis sampah yang dalam kondi
normalnya memiliki kandungan air
yang tinggi sehingga terlihat basah.
Sering juga disebut Sampah Organik
karena mengandung berbagai mater
organik alamiah yang berasal dari
tumbuhan atau hewan dan dapat diuraikan oleh mikroba.
Sebagian Sampah Basah dapat
dikategorikan sebagai Sampah Laya
Kompos (compostable) karena dapa
diubah mikroba menjadi kompos. Jika
didiamkan, sampah ini akan membus
dan berbau. Sebagian Sampah Basah
lainnya akan masuk ke dalam katego
sebagai Sampah Layak Buang atau
sebagai Sampah Layak Bakar.
CATATAN:
Sampah Layak Buang; merupakan jenis sampah
yang sudah tidak layak untuk dimanfaatkan
kembali. Sebagian terdiri dari sampah organik
yang tidak dapat dijadikan kompos atau sampah
anorganik yang tidak dapat didaur ulang.
Sampah Layak Bakar; merupakan jenis sampah ya
mudah terbakar namun tidak menimbulkan gas dan
abu beracun dan berbahaya. Sebagian besar sampah
layak bakar terdiri dari sampah anorganik. Larangan
khusus diberikan kepada plastik, busa, dan gabus ya
dianggap dapat menimbulkan gas dan abu beracun
DAUN
SISAMAKANAN
LASTIKUNGKUS
KERTAS
KAYU
SAMPAH BASAH
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 10/48
04
Pemanfaatanyang optimalguna a) mengurang
pembuangan atau p
sampah, b) memaks
penggunaan sumbe
c) mendapatkan pem
finansial. Suatu PSBM
perlu mempertimba
adanya pengompos
ulang. Atau setidakn
sampah yang tergol
sampah Layak Daur
Keterlibatanmasyarakat yangmenyeluruh; termasuk
dalam proses perencanaan,
pengoperasian, penentuan
anggaran, pengadaan dana
operasional, penilaian kinerja,
dan penentuan pengelolaan
PSBM. Mekanisme pengambilan
keputusan harus disepakati
bersama dan dipahami
secara jelas oleh seluruh
masyarakat penggunanya.
Kejelasan batasanwilayah; yang ditentukan
oleh masyarakat pengguna
PSBM sesuai keinginan dan
kesanggupannya. Wilayah
layanan dari suatu PSBM
sebaiknya disesuaikan dengan
batasan wilayah yang umum
dikenal. Misalnya RT, RW,
kelurahan maupun desa. Ada
baiknya wilayah layanan dari
suatu PSBM diketahui oleh
instansi kebersihan setempat.
Strategi pengelolaansampah yang terpadu; yang disesuaikan dengan sasaran
akhir dari pengelolaan sampah
yang disepakati oleh seluruh
masyarakat pengguna PSBM.
Cakupan dari suatu strategi
pengelolaan sampah perlu
meliputi a) berbagai tindakan
terhadap tiap jenis sampah,
dan b) keterkaitan dengan
pola penanganan sampah di
luar PSBM (off-site system).
41 2 3
PRINSIP PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT
Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
(PSBM) dicirikan oleh adanya keterlibatan masyarakat
penggunanya dalam kegiatan perencanaan dan
pengoperasian sistem tersebut. Suatu PSBM tidak selalu
dicirikan dari kelengkapan komponen teknis yang
dimiliki oleh masyarakat di kawasan tersebut. Tidak
semua PSBM perlu memiliki fasilitas pengomposan
atau insinerator. Walau demikian, sudah sewa
suatu PSBM memiliki beberapa fasilitas men
untuk mengumpulkan sampah dan menanga
lebih lanjut.
Dalam segi pendanaan, pengembangan
tidak harus didanai oleh masyarakat. Banyak
dikembangkan atas biaya lembaga donor
P h o t o : K ol e k s i .
P h o t o : K ol e k s i .
P h o t o : J oh n pi e t e r .
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 11/48
Pola kemitraamenguntungkbaik itu kemitraan un
pengembangan PSBM
pemanfaatan sampa
untuk penanganan s
di luar PSBM (off-site
Kemitraan perlu dijal
dengan pihak swasta
pemerintah, maupun
pihak lainnya. PSBM
mampu mempertaha
keberlanjutannya tan
adanya kemitraan ya
saling menguntungk
Fasilitas persampahanyang memadai;guna mendukung implementasi
dari strategi pengelolaan
ampah yang disepakati.
Fasilitas persampahan
etidaknya harus mampu
menampung seluruh buangan
ampah di dalam wilayah
ayanan PSBM. Dan mampu
menangani sampah terkumpul
tu dengan baik guna mencegah
imbulnya dampak lingkungan,
baik di dalam wilayah PSBM
maupun di daerah sekitarnya.
Kelompok penggerak yang mumpuni;guna mengoperasikan PSBM
sesuai strategi dan rencananya.
Kelompok penggerak perlu
memiliki struktur organisasi
dan pengurus yang disepakati
masyarakat. Tiap anggotanya
harus memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang
memadai. Secara periodik,
kelompok penggerak perlu
mempertanggungjawabkan
kinerjanya sesuai dengan
mekanisme yang disepakati.
Optimasi pendanaansendiri;sehingga setidaknya mampu
memenuhi biaya operasi
dan perawatan PSBM.
Beberapa sumber dana yang
patut dioptimalkan antara
lain adalah iuran warga,
pemasukan dari penjualan
sampah Layak Daur Ulang,
dan penjualan kompos. Selain
mengoptimalkan perolehan
dana, kelompok penggerak
perlu memastikan agar PSBM
dapat beroperasi dengan biaya
yang serendah-rendahnya.
85 6 7
pemerintah kota. Walau demikian, masyarakat
pengguna PSBM harus membiayai seluruh ongkos
operasinya. Sangat disarankan agar PSBM dapat
menutup sebagian ongkos operasi dan perawatannya
dari hasil pemanfaatan sampah.
Selaku pengguna masyarakat tidak harus men-
jalankan sendiri PSBM-nya. Banyak PSBM dioperasikan
oleh pihak lain yang dikontrak oleh masyarakat peng-
gunanya. Yang penting kinerja pihak pelaksana operasi
harus terus dipantau dan dievaluasi oleh masyaraka
penguna PSBM tersebut.
Pengalaman menunjukkan banyak PSBM yang tida
berhasil menjaga keberlanjutannya. Penyebabny
macam-macam. Mulai dari masalah teknis, sosial, sam
pai finansial. Agar mampu memelihara keberlanjutan
nya, suatu PSBM harus memenuhi beberapa syarat be
ikut ini;
P h o t o : U t ar i .
P h o t o : K ol e k s i .
P h o t o : D e a s y .
infografik : En
8 Syarat Keberlanjutan PSBM
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 12/48
Sistem PSBM tidak didefinisikan berdasarkan keleng-
kapan komponen teknisnya. Artinya, mungkin saja suatu
PSBM hanya memiliki satu atau dua komponen teknis.
Yang penting, sistem awalnya memang ditentukan oleh
masyarakat penghuni kawasan tersebut.
Suatu PSBM yang lengkap dapat memiliki enam
komponen teknis sebagaimana terlihat dalam diagram
berikut. Kelengkapan komponen teknis demikian
membuat suatu PSBM lebih mudah dijadikan sebagai
suatu sistem pengelolaan sampah terpadu (inte
solid waste management ).
Keterpaduan PSBM dapat saja tercipta dengan m
gabungkan komponen pengelolaan sampah yang
liki pihak lain. Misalnya dengan komponen pengo
sampah yang dimiliki perusahaan swasta. Atau, d
komponen fasilitas pengangkutan sampah yang
liki instansi kebersihan pemerintah kota.
KOMPONEN TEKNISPENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT TERPADU
Pengumpulan sampah; y
berfungsi untuk mengumpulkan sam
dari tiap wadah dan membawanya
ke tempat pengolahan sampah.
Pengumpulan sampah umumnya
dilakukan dengan menggunakan ge
sampah yang ditarik tenaga manus
Walau demikian, ada juga PSBM yan
menggunakan motor bak atau mob
sebagai sarana pengumpulan samp
Pewadahan sampah; baik
pewadahan di rumah, maupun
pewadahan komunal di permukiman
padat. Untuk mengoptimalkan
upaya pemanfaatan sampah,
suatu PSBM sebaiknya menerapkan
sistem pewadahan terpisah antara
sampah basah dengan sampah
kering. Pewadahan khusus juga perlu
disediakan untuk sampah bahan
beracun dan berbahaya (B3).
Penanganan sumber;dengan meminta masyarakat untuk
mempraktekkan 3R (reduce, reuse,
dan recycle) di rumahnya masing-
masing guna mengurangi jumlah
timbulan sampah. Salah satu caranya
adalah pengomposan di rumah
(home composting). Untuk itu, tiap
rumah perlu dilengkapi dengan alat
pengompos (composter), baik buatan
sendiri maupun buatan pabrik.
321
06ruang komponen teknis P
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 13/48
Pemusnahan sampah; yang banyak dilakukan jika suatu
PSBM memang tidak mungkin
melakukan pembuangan sampah
ke TPA sampah. Salah satu cara
pemusnahan sampah yang dapat
dilakukan adalah insinerasi dengan
menggunakan peralatan yang benar.
Upaya ini hanya dapat dilakukan
terhadap sampah yang tergolong
sebagai sampah Layak Bakar.
Pengangkutan sampah; yang dilakukan oleh truk pengangkut
sampah ke suatu tempat pengolahan
akhir (TPA) sampah atau tempat
pemusnahan sampah lainnya.
Pengangkutan sampah dilakukan
terhadap sisa-sisa sampah yang
sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi
(sampah Layak Buang) dari fasilitas
pengolahan sampah atau dari tempat
penampungan sampah sementara.Khusus sampah B3 ditempatkan
dalam kompartemen terpisah.
Pengolahan sampah; untuk
membuat kompos dari sampah
Layak Kompos atau membuat produk
berguna dari sampah Layak Daur
Ulang. Jika tidak membuat produk
daur ulang sendiri, sampah Layak
Daur Ulang hanya akan dibersihkan,
dikemas, dan dijual ke pihak lain.
Pengolahan sampah biasanya
dilakukan di suatu fasilitas terpadu
yang juga berperan sebagai tempat penampungan sampah sementara.
654
ang komponen teknis pihak swasta
ang komponen teknis instansi kebersihan pemerintah kota
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 14/48
PSBM dapat dijumpai di beberapa tempat di kota-
kota Indonesia, baik itu di kawasan urban maupun di
kawasan sub-urban. PSBM yang ada saat ini memiliki
pola pengembangan dan operasi yang berbeda-beda.
Sebagian dikembangkan atas inisiatif masyarak
sendiri, sebagian lagi dikembangkan atas doro
pihak luar. Sebagian memiliki fasilitas yang len
sebagian lagi sederhana.
POLA PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT
InsiatorWarga setempat.
InsiatorLembaga Swadaya Masyarakat.
Penanganan sampah Pengumpulan sampah 2 hari sekali dengan gerobak sampah.
Pemilahan sampah di saung pengolahan sampah.
Sampah Layak Kompos dijadikan kompos untuk digunakan sendiri dan dijual.
Sampah Layak Daur Ulang dijual ke pengepul setempat.
Sampah tersisa dibakar.
Penanganan sampah Pengumpulan sampah dilakukan dari rumah warga dengan
robak sampah. Pemilahan sampah dilakukan di tempat pengolahan sampah
Sampah layak kompos dijadikan kompos untuk digunakan se
Sampah layak daur ulang dijual ke pengepul.
Fasilitas teknisGerobak sampah pengumpul.
Saung pengolahan sampah sebagai lokasi pemilahan sampah.
Kotak-kotak pengomposan.
Fasilitas teknis Motor sampah pengumpul.
Lahan untuk mengolah sampah yang sudah disortir.
Peralatan untuk membuat kompos.
Kelompok penggerak Kelompok yang diketuai Ketua RW dengan anggota seorang bendahara dan 4 orang
pekerja (warga setempat).
Kelompok penggerak LSM B.E.S.T dan 5 orang warga.
Sumber dana Penjualan kompos.
Penjualan sampah Layak Daur Ulang.
Iuran warga.
Sumber dana Penjualan Kompos
Penjualan sampah Layak Daur UIang.
Iuran Warga.
Dukungan pihak lainBimbingan pengomposan dari pemerhati sampah setempat.
Dukungan pihak lainPemerintah Kabupaten Tangerang dan pengembang perumaha
Batasan layanan5 RT di dalam wilayah RW 04.
Batasan layananPerumahan Mustika Tigaraksa
Keterlibatan masyarakatMenentukan pola pengelolaan sampah dan pembentukan kelompok penggerak.
Membayar iuran pengelolaan sampah.
Memilah sampah basah dan sampah kering.
Keterlibatan masyarakat Warga menentukan jenis pelayanan sampah.
Membayar iuran pengelolaan sampah.
08
PSBM di RW04,
Kelurahan Gunung Batu,
Kecamatan Bogor Barat,
Kota Bogor
PSBM di Perumahan
Mustika Tigaraksa,
Kabupaten Tangerang
P h o t o : S ah l an .
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 15/48
Ada beberapa aspek yang dapat digunakan sebagai
acuan untuk mengenali karakteristik dari suatu sistem
PSBM. Misalnya, inisiatornya, ruang keterlibatan
masyarakatnya, batasan layanannya, sampai ke
dukungan pihak lainnya. Keempat contoh berikut dap
menunjukkan perbedaan dari sistem-sistem PSB
yang ada. Perlu diingat bahwa sistem tersebut dap
disesuaikan dengan kondisi suatu kawasan.
InsiatorWarga setempat.
InsiatorDepartemen Pekerjaan Umum
Penanganan sampah Pengumpulan sampah dilakukan 1 minggu sekali dari tong sampah yang ad
tiap titik yang sudah ditentukan dengan menggunakan gerobak sampah. Sampah Layak Kompos dijadikan kompos untuk digunakan sendiri dan dijual.
Sampah Layak Daur Ulang dijual ke pengepul setempat.
Sampah tersisa dibuang ke TPA.
Penanganan sampahWarga memilah sampah di rumah masing-masing.
Sampah lalu dibuang ke TPS. Secara berkala sampah di TPS diangkut ke TPA.
Sampah layak jual dikumpulkan di bank sampah untuk dijual.
Fasilitas teknisGerobak sampah pengumpul.
Kotak penampung sampah organik.
Kotak-kotak untuk membuat kompos skala kawasan.
TPS untuk menyimpan sampah yang sudah dipilah warga.
Fasilitas teknis Bak penampungan sampah (TPS).
Becak sampah.
Truk pengangkut sampah dari TPS ke TPA.
Kelompok penggerak Tim Pengelola Sampah Kampung yang dipimpin oleh seorang ketua dan berang
takan beberapa unit kerja.
Kelompok penggerak Departemen Pekerjaan Umum membentuk forum diskusi masyarakat untuk men-
ciptakan kader-kader lingkungan.
Sumber dana Penjualan kompos.
Penjualan sampah Layak Daur Ulang .
Sumber danaDepartemen Pekerjaan Umum
Dukungan pihak lainBantuan dari LSM asing (ACICIS, Australian Consortium for In Country Indones
Study) untuk membuat tempat sampah dan pendampingan ke masyarakat.
Batasan layananDesa Sukunan, Sleman.
Batasan layananBantaran sungai Percut Medan
Keterlibatan masyarakatMenentukan pola pengelolaan sampah dan pembentukan kelompok pengger
Membayar iuran pengelolaan sampah.
Memilah sampah basah dan sampah kering.
Keterlibatan masyarakatMasyarakat diajak untuk membuang sampah ke TPS
Warga melakukan pemilahan sampah
PSBM
di desa Sukunan,
Kelurahan Banyuraden,
Kecamatan Gamping,
Kabupaten Sleman
PSBM di
Daerah Bantaran
Sungai Percut,
Kota Medan
P h o t o : D e p ar t e m e nP U
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 16/48
10
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (PSBM)
dicirikan sebagai suatu sistem pengelolaan sampah
kawasan permukiman yang dikembangkan dan di-
operasikan sesuai dengan keputusan-keputusan yang
diambil oleh masyarakat penggunanya sendiri. Dalam
suatu PSBM, masyarakat perlu memiliki tingkat ke-
sadaran, komitmen, kemauan, dan kemampuan yang
memadai agar dapat mengambil keputusan dengan
benar. Upaya penyiapan masyarakat merupakan ta-
hap paling penting dalam pengembangan PSBM.
Bagian ini akan menguraikan berbagai langkah
yang perlu dilakukan sebelum masyarakat diajak
bersama-sama merencanakan pengembangan
PSBM di kawasan permukimannya. Termasuk dalam
langkah-langkah penyiapan masyarakat itu adalah
pembentukan kelompok penggerak, peningkatan
kesadaran dan minat masyarakat, dan peningkatan
pengetahuan masyarakat.
BAGIAN2MenyiapkanMasyarakat
P h o t o : K ol e k s i .
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 17/48
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 18/48
Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
(PSBM) di suatu kawasan permukiman tidak akan
berkembang jika tidak ada pihak-pihak yang mau
menggerakkan masyarakat. Inisiasi memang bisa datang
dari siapa saja, baik dari masyarakatnya sendiri maupun
dari pihak luar. Walau demikian, pengembangan
PSBM tetap harus melibatkan sekelompok anggota
masyarakat yang mau bekerja keras untuk melakukan
perubahan di kawasan permukimannya sendiri. Untuk
kepentingan bahasan, kelompok ini disebut se
kelompok penggerak. Selain memotori masy
calon pengguna agar mau dan mampu terlibat
perencanaan PSBM, kelompok ini akan mengkoo
keterlibatan masyarakat dalam pembangunan
pengoperasian seluruh fasilitas PSBM.
Anggota kelompok penggerak sebaiknya d
dari masyarakat penghuni kawasan permukim
sendiri. Proses pencarian para calon anggota kelo
MEMBENTUK KELOMPOK PENGGERAK
12
I nf o gr afi k : E . S un an d ar .
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 19/48
penggerak dapat dilakukan dengan memperhatikan
hal-hal berikut ini:
• Berbagai kelompok masyarakat yang aktif
melakukan kegiatan kemasyarakatan. Seperti,
kelompok keagamaan, karang taruna, kader pos-
yandu, kelompok pemuda, dan arisan. Umumnya
anggota kelompok-kelompok ini sudah dikenal dan
terbiasa bekerjasama dengan masyarakat.
• Riwayat kegiatan kolektif yang pernah dilaku-
kan masyarakat. Seperti, kegiatan pemberdayaan
masyarakat, kegiatan kerja bakti bersama, perayaan
hari kemerdekaan Republik Indonesia, dan kegiatan
keagamaan. Lebih baik lagi jika pernah ada kegi
an yang terkait dengan peningkatan kondisi sa
tasi kawasan permukiman itu.
• Saran dan masukan dari tokoh masyarak
setempat. Individu yang disarankan oleh tok
masyarakat sebaiknya merupakan individu ya
reputasinya sudah dikenal baik oleh masyara
penghuni kawasan tersebut.
Sebelum menjalankan tugasnya, tiap anggota kelomp
penggerak harus sudah memahami prinsip dasar PSB
dan tahapan pengembangannya.
Kelompok penggerak sebaiknya dipimpin oleh seorang ketua dan dapat didampingi oleh seorang
penanggung jawab serta penasihat. Keberadaan mereka diyakini mampu membantu kelompok penggerak
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Termasuk mencari bantuan dari lembaga lain untuk
mengembangkan PSBM di kawasan tersebut.
P
h o t o : S ah l an
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 20/48
14
Diskusi Informa yang dapat diselenggar
secara umum maupun
terbatas dengan kelomp
kelompok tertentu saja.
dapat dilakukan diman
saja termasuk di rumah
rumah warga atau dise
sela kegiatan warga lain
Sebelum tanya-jawab d
sebaiknya masyarakat d
penjelasan secukupnya
permasalahan sampah
lingkungan permukima
1
Wisata Banding yang merupakan kegia
umumnya disenangi m
Daerah yang dikunjung
merupakan daerah yanberhasil mengembangk
Koordinasi dengan peng
permukiman percontoh
penting dilakukan agar
kunjungan dapat optim
6
Pengembangan PSBM harus didasari oleh kebutuhan (demand )
masyarakat untuk meningkatkan kebersihan permukimannya. Sebelum
kebutuhan itu tumbuh, masyarakat perlu menyadari bahwa:
• Kawasan permukimannya memiliki masalah kebersihan akibat
sampah yang tidak terkelola dengan baik.
• Kawasan permukiman yang sehat dan bersih akan memberi banyak
manfaat kepada para penghuninya.
• Masyarakat harus berupaya sendiri mengatasi sampahnya di saat
instansi kebersihan setempat tidak mampu menangani sampah di
kawasan permukimannya.
• Keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengembangkan
PSBM yang sesuai dengan kebutuhan permukiman tersebut.
Kelompok penggerak perlu membangkitkan kesadaran dari seluruh
masyarakat penghuni kawasan permukiman. Keberadaan PSBM di
suatu kawasan permukiman perlu didukung oleh seluruh masyarakat
penghuninya. Dari kesadaran yang baik nantinya akan timbul minat
masyarakat untuk bersama-sama mengembangkan PSBM.
Pemilihan teknik pembangkitan kesadaran dan minat masyarakat
sangat dipengaruhi oleh kebiasaan dan ketersediaan waktu masyarakat,
tingkat pendidikan, sumber daya manusia yang ada, pengetahuan
masyarakat tentang isu-isu sanitasi lingkungan, dan anggaran biaya
yang tersedia. Diagram berikut menunjukkan teknik-teknik yang biasa
dilakukan untuk membangkitkan kesadaran dan minat masyarakat.
MEMBANGKITKAN KESADARANDAN MINAT MASYARAKAT
P h o t o : K ol e k s i .
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 21/48
Simulasi dan Peragaan;
sebaiknya diselenggarakan di sela-sela acara kemasyarakatanatau di lokasi-lokasi yang sering mereka kunjungi. Beberapa contoh
simulasi dan peragaan ini antara lain adalah pemilahan sampah,
pembuatan kompos, dan pembuatan kertas daur ulang. Simulasi
dapat mengundang praktisi persampahan yang bersedia membantu.
2
Poster dan Pamflet;sebaiknya berisi pesan-pesan pendek yang ditampilkan
bersama foto atau ilustrasi menarik. Poster sebaiknya
dipasang di tempat-tempat umum, sedangkan pamflet
dapat dibagikan langsung ke tiap anggota masyarakat.
3
Lomba Tematik; yang umumnya juga merupakan kegiatan yang
disenangi masyarakat apapun bentuk lombanya.
Beberapa contoh lomba tematik ini antara lain
adalah lomba melukis antar anak, lomba disain
poster atau pamflet, lomba pemilahan sampah,lomba kebersihan halaman, dan lain sebagainya.
4
Jajak-Pendapat; yang biasanya dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang
berisi sejumlah pertanyaan mengenai isu-isu kebersihan dan
persampahan di kawasan permukimannya. Dengan mengisi
kuesioner, masyarakat secara tidak langsung sudah diajak
memperhatikan permasalahan sampah di kawasannya.
5
6 Metode pembangkitan kesadaran masyarakat
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 22/48
Dengan bekal pengetahuan yang baik, keterlibatan masyarakat dalam
perencanaan PSBM nantinya akan berlangsung lebih efektif. Tanggapan dan
saran yang mereka berikan akan lebih terarah dan tepat. Komitmen mereka
juga umumnya akan lebih kuat.
Kegiatan peningkatan pengetahuan masyarakat berbeda dengan kegiatan
pembangkitan kesadaran dan minat masyarakat. Di tahap ini, masyarakat akan
diberikan pengetahuan yang terkait dengan sistem PSBM dan peran-peran
yang dapat mereka jalankan (lihat diagram berikut).
Serangkaian kegiatan pelatihan dan penyuluhan dibutuhkan untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat. Materi kegiatan-kegiatan tersebut
disusun dengan memperhatikan hal-hal berikut:
• Tingkat pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah.
• Tingkat pendidikan rata-rata masyarakat.
• Kegiatan pelatihan yang pernah dilakukan.
• Kebiasaan masyarakat dalam bersosialisasi dan berkomunikasi.
• Waktu luang yang umumnya dimiliki masyarakat.
Guna mempermudah penyerapan informasi, kegiatan peningkatan
pengetahuan masyarakat sebaiknya dilengkapi dengan peragaan, simulasi,
dan diskusi interaktif. Lebih baik lagi jika dilengkapi dengan kunjungan ke
suatu PSBM yang sudah berjalan baik.
MENINGKATKANPENGETAHUAN MASYARAKAT
16
Masyarakat sebagai Pe
yang menerima layanan P
membayar iuran sebagai k
terhadap layanan yang di
P h o t o : E
. S un an d ar .
P h o t o : I S S D P .
Melakukan praktek langsung jauh lebih efektif ketimbang hanya memberikan pelatihan
secara lisan atau tertulis. Warga bisa langsung mengetahui proses pembuatan kompos
dan mencobanya sendiri di tempat pelatihan. Ada baiknya pelatihan dilakukan dengan
didampingi oleh pihak lain yang benar-benar menguasai proses pembuatan kompos.
P h o t o :
S ah l an .
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 23/48
Masyarakat sebagai Pengawas;
yang akan melakukan pengawasan dan
penilaian kinerja dari PSBM dan tenaga pelaksananya.
Masyarakat sebagai Pengembang;
yang terlibat dalam perencanaan dan
pembangunan PSBM.
Masyarakat sebagai bagian Pelaksana Operasi PSBM;
yang akan terlibat dalam a) minimisasi, pengolahan, dan pemilahan
sampah di rumahnya masing-masing, b) pewadahan dan pengumpulan
sampah, dan c) pemeliharaan fungsi fasilitas komunal.
Masyarakat sebagai Operator PSBM;
yang nantinya akan terlibat langsung dalam
pengoperasian, pemeliharaan, dan pengaturan
administrasi PSBM.
P h ot o: U t ar i .
P h o t o : S ah l an .
P h
o t o : K ol e k s i .
Berbagai peran masyarakat dalam PSBM
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 24/48
18
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 25/48
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (PSBM) pe
dikembangkan sesuai dengan potensi yang dimiliki suatu kawas
permukiman. Potensi kawasan permukiman dapat dikelompokk
secara sederhana sebagai potensi fisik kawasan, potensi sampa
potensi masyarakat penghuninya, dan potensi dukungan dari pih
luar. Kelompok penggerak harus mampu mengidentifikasi sem
potensi tersebut. Sedapat mungkin proses identifikasi ini juga sud
melibatkan masyarakat penghuni kawasan tersebut.
Bagian ini akan menguraikan hal-hal yang perlu diperhatik
kelompok penggerak dalam mengidentifikasi potensi dari sua
kawasan permukiman dimana PSBM akan dikembangkan.
BAGIAN3MENAKSIR
WilayahPotensi
P h o t o : K ol e k s i .
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 26/48
Ada beberapa karakteristik fisik kawasan permukiman yang
perlu diperhatikan dalam merencanakan sistem PSBM. Beberapa
di antaranya adalah:
• Fasilitas persampahan; seperti bak-bak sampah (individu-
al dan komunal), gerobak sampah, tempat penampungan
sampah sementara, dan unit-unit pengomposan. Perencana-
an sistem PSBM sebaiknya mempertimbangkan pemanfaatan
fasilitas-fasilitas tersebut seoptimal mungkin.
• Lahan kosong; yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai
lahan dimana pusat pengelolaan sampah akan dibangun.
Identifikasi lahan kosong perlu dilengkapi dengan peta lokasi
lahan, dimensi lahan, dan pemilik lahan.
• Ruas jalan akses; yang akan dimanfaatkan sebagai jalur
perlintasan kendaraan pengumpul sampah. Identifikasi ruas
jalan perlu dilengkapi dengan peta lokasi jalan, dimensi jalan,
dan kondisi permukaan jalan. Perhatian khusus tentu perlu
diberikan pada ruas jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan
pengumpul sampah.
Keberadaan fasilitas dan kegiatan persampahan di sekitar
kawasan permukiman juga perlu diidentifikasi. Termasuk di
antaranya adalah keberadaan fasilitas tempat penampungan
sementara (TPS) sampah, tempat pengolahan akhir (TPA) sampah,
kegiatan daur ulang, dan pengomposan. Ada kemungkinan
suatu PSBM nantinya akan memanfaatkan fasilitas dan kegiatan
persampahan tersebut.
Karakteristik fisik lain yang perlu diidentifikasi adalah jumlah
rumah dan bangunan lainnya yang dapat digolongkan sebagai
penghasil sampah (lihat Potensi Sampah di halaman 22). Informasi
ini perlu dilengkapi dengan peta lokasi, komposisi dan kepadatan
bangunan, kondisi umum tiap bangunan, dan pemilik bangunan.
POTENSI FISIK
20
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 27/48
Peta kawasan permukiman akan memudahkan pro
ses identifikasi hal-hal fisik yang dapat dimanfaatka
sebagai modal dasar fasilitas sistem PSBM.
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 28/48
Siapapun yang ingin mengembangkan sistem PSBM perlu melihat sampah
sebagai potensi sumber daya. Khususnya bagi sampah-sampah yang tergolong
sampah Layak Kompos dan Layak Daur Ulang (lihat Klasifikasi Sampah
Permukiman di halaman 2). Dengan penanganan yang baik, sampah-sampah itu
dapat memberikan pemasukan untuk suatu PSBM.
Potensi sampah dari suatu kawasan permukiman dapat diperkirakan, asalkan
komposisi dan berat sampah rata-rata dari rumah-rumah di kawasan tersebut
diketahui. Untuk mendapatkan data itu, kelompok penggerak perlu melakukan
pengukuran langsung terhadap karakteristik sampah dari beberapa rumah sampel
di kawasan tersebut.
Informasi mengenai Potensi Sampah dari suatu kawasan permukiman yang
perlu diketahui antara lain meliputi (lihat tabel):
o Berat dan komposisi timbulan sampah total dari seluruh rumah.
o Berat dan volume sampah total sesuai klasifikasi:
• sampah basah dan sampah kering,
• sampah Layak Kompos, Layak Daur, dan Layak Buang.
Untuk suatu kawasan permukiman yang luas, informasi di atas sebaiknya dipilah
untuk tiap blok perumahan. Informasi tersebut nantinya akan sangat berguna
dalam perencanaan komponen pengumpulan sampah.
POTENSI SAMPAH
22
Masyarakat perlu dilibatkan dalam pengukuran komposisi dan berat sampah. Mereka diajak
mengelompokkan sampah rumahnya masing-masing sesuai pembagian sampah basah
dan sampah kering selama 2 hari. Setelah dipilah lebih lanjut, tiap jenis sampah kemudian
ditimbang dan dirata-ratakan. Keterlibatan masyarakat dalam pengukuran ini sekaligus akan
melatih mereka untuk mengelompokkan sampah dengan benar.
P h o t o : K ol e k
s i .
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 29/48
50%Sampah Layak Kompos
( Compostable )
34%Sampah Laya
( Disposable )
16%Sampah Layak Jual
Hasil pengukuran sampah di suatu kawasan permukiman s
menunjukkan bahwa sebagian besar sampahnya merupakan
Layak Kompos. Sampah Layak Daur Ulang atau sampah yang la
umumnya hanya berkisar 15% – 20%.
Komposisi Sampah
Timbulan Samp
(kg/orang/hari)
Layak
Daur Ulang
atau
Layak Jual
Plastik keras 0.009 3.64
Kertas, karton, kardus 0.024 9.71
Kaleng, besi, seng 0.003 1.21
Botol, kaca 0.003 1.21
Layak Kompos Sisa makanan, daun-daun 0.123 49
Layak Buang Plastik bungkus 0.018 7.28
Potongan kayu 0.006 2.42
Sampah organik lainnya 0.061 24
Timbulan Sampah Total 0.247 10
Karakteristik Timbulan Sampah Permuki
P h o t o : E . S un an d ar .
Sumber: Studi SWIMFIN Kabupaten Bandung, 2003
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 30/48
Masyarakat perlu dilihat sebagai potensi sumber
daya yang dapat mendukung pengembangan dan pen-
goperasian PSBM. Masyarakat dapat dilibatkan dalam
upaya 3R di rumahnya masing-masing. Masyarakat dap-
at dilibatkan dalam pendanaan operasi PSBM dan pen-
gawasannya. Dengan cara meminta kesediaannya un-
tuk memanfaatkan produk sampah, misalnya kompos.
Kelompok penggerak perlu mengidentifikasi berbagai
potensi masyarakat tersebut.
Informasi pertama yang perlu diperoleh adalah
jumlah masyarakat yang tertarik untuk men
layanan PSBM. Perlu diingat bahwa belum tentu s
penghuni kawasan mau menerima keberadaan
Informasi ini dibutuhkan untuk memperkirakan j
rumah tangga yang berpotensi menjadi pela
PSBM. Data-data ini tentunya juga dibutuhkan
merancang program peningkatan kesadaran
para penghuni kawasan yang belum mau men
keberadaan PSBM tersebut.
Informasi potensi masyarakat yang perlu dip
POTENSI MASYARAKAT
24
Masyarakat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus perlu dilibatkan sebagai bagian dari sistem PSBM. Mis
mereka yang berprofesi sebagai tenaga pengajar dapat dilibatkan dalam pembinaan dan pendampingan masyarakat. M
yang kreatif dapat dilibatkan dalam pembuatan barang kerajinan seni dari sampah. Mereka yang terampil berkebun da
dilibatkan dalam penyuluhan pemanfaatan kompos yang benar. Sementara itu, mereka yang terampil dalam pertukang
dapat dilibatkan dalam konstruksi fasilitas-fasilitas PSBM.
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 31/48
kelompok penggerak adalah:
• Latar belakang pendidikan; menyangkut tingkat
dan jenis pendidikan masyarakat penghuni.
Informasi ini berguna untuk mengusulkan peran
seseorang dalam sistem PSBM.
• Profesi; baik itu profesinya saat ini maupun
profesinya terdahulu. Informasi ini juga berguna
nantinya untuk mengusulkan peran seseorang
dalam sistem PSBM.
• Tingkat kesediaan membayar; yang menyangkut
kesanggupan terhadap besaran dan pola
pembayaran layanan PSBM. Informasi ini bergu
untuk memperkirakan iuran warga dan pemasuk
yang dapat diterima PSBM.
• Peran yang diinginkan; agar disesuaikan deng
latar belakang pendidikan dan profesi mereka.
Perolehan informasi Potensi Masyarakat umumn
dilakukan melalui survei langsung ke tiap kepala rum
tangga. Jika jumlah rumah dirasakan terlalu bany
survei ini dapat dilakukan hanya ke sebagian rum
tangga saja.
Photo : Koleksi.
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 32/48
26
Untuk menjaga keberlanjutannya, suatu PSBM perlu bermitra dengan pihak-
pihak lain. Misalnya, kemitraan dengan instansi kebersihan, pengusaha daur ulang,
pedagang kompos, maupun dengan perusahaan-perusahaan swasta. Kelompok
penggerak perlu mengidentifikasi semua potensi kemitraan ini.
Kemitraan perlu didasari oleh prinsip saling membutuhkan. Sebagai contoh,
kemitraan dengan instansi kebersihan sebaiknya didasari kesanggupan PSBM
untuk mengurangi timbulan sampah di wilayah layanannya. Kemitraan dengan
pengusaha daur ulang sebaiknya didasari kesanggupan PSBM untuk menyediakan
sampah dengan jumlah dan jenis yang dibutuhkan pengusaha tersebut.
Masyarakat biasanya masih membutuhkan bantuan pendanaan dari pihak luar,
khususnya dalam masa pengembangan PSBM. Beberapa perusahaan swasta, di
bawah program Corporate Social Responsibility (CSR) atau program sosial lainnya,
dapat membantu pendanaan ini. Khususnya untuk PSBM di kawasan-kawasan
permukiman di sekitar perusahaan tersebut. Beberapa program pemerintah, baik
pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota, juga ada yang ditujukan
untuk membantu pendanaan kegiatan-kegiatan berbasis masyarakat.
Kemitraan PSBM dengan pihak lain perlu diperkuat dengan suatu kesepakatan
tertulis. Tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak perlu dituangkan
dengan jelas dalam dokumen tersebut. Demikian juga dengan masa berlakunya
kesepakatan. Lebih baik lagi jika penandatanganan kesepakatan itu juga disaksikan
pihak ketiga.
POTENSI KEMITRAAN
Sistem PSBM di suatu kawasan permukiman seringkali perlu membina kemitraan dengan
kawasan tetangganya. Khususnya jika PSBM itu tidak mendapatkan sampah Layak Kompos
atau Layak Daur Ulang dalam jumlah yang memadai.
P h o
t o : K ol e k s i .
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 33/48
Kemitraan juga perlu dibina dengan pih
yang siap mendampingi masyarakat
pengembangan dan pengoperasian siste
Beberapa lembaga swadaya masyarakat (LS
berpengalaman dalam mengembangkan
berbasis masyarakat, termasuk kegiatan pen
sampah. LSM-LSM tersebut dapat men
sumber daya manusia yang sehari-hari aka
bersama masyarakat.
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 34/48
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam perenca-
naan PSBM. Pada awalnya adalah penentuan strategi pengelolaan
sampah yang kemudian akan mendasari perencanaan komponen
teknis PSBM. Lalu, perencanaan komponen pengolahan sampah
yang merupakan jantung dari suatu PSBM terpadu. Langkah itu
kemudian diikuti oleh perencanaan dari komponen teknis lain-
nya seperti komponen pengumpulan, pewadahan, dan pengang-
kutan sampah.
Bagian ini akan menguraikan beberapa hal mendasar dari
aspek perencanaan sistem PSBM. Mulai dari komponen teknis
PSBM sampai pada aspek pembiayaannya. Uraian berikut akan
banyak menekankan pentingnya suatu PSBM direncanakan
dengan memperhatikan keberadaan pola-pola penanganan
sampah yang berjalan di luar wilayah PSBM (off-site system).
BAGIAN4
28
M E R E N C A N A K A N S I S T E M
SampahPengelolaan
P h o t o : K ol e k s i .
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 35/48
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 36/48
30
Perencanaan PSBM di suatu kawasan permukiman harus diawali
dengan penentuan strategi pengelolaan sampahnya. Masyarakat perlu
menentukan tindakan yang akan dilakukan terhadap berbagai jenis
sampah yang timbul di kawasannya. Baik itu menyangkut pemanfaatan
sampah maupun pengangkutan sampah sisa (layak buang) ke luar
kawasan permukiman.
Strategi pengelolaan sampah sudah tentu
dipengaruhi oleh potensi wilayah suatu kawasan
permukiman (lihat bahasan di Bagian 3). Baik itu
potensi fisik wilayah, potensi sampah, potensi
masyarakat, maupun potensi kemitraannya.
Hanya PSBM yang dikembangkan sesuai
dengan keempat potensi tersebut yang mampu
mempertahankan keberlanjutannya
Penentuan tindakan pengelolaan sampah
juga sangat dipengaruhi oleh pola penanganan
sampah yang ada di luar kawasan permukiman.
Misalnya, dengan pengangkutan sampah instansi
kebersihan, kegiatan daur ulang, dan perdagang-
an kompos di sekitar kawasan permukiman. Perlu
tidaknya suatu PSBM melakukan pengomposan
sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya pihak yang
akan memanfaatkan kompos itu. Demikian juga
dengan kegiatan pemilahan sampah Layak Daur
Ulang. PSBM hanya perlu melakukan pemilahan
sampah Layak Daur Ulang jika memang ada pihak
yang akan memanfaatkan sampah tersebut.
STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH
Strategi pengelolaan sampah tidak perlu memaksakan adanyauntuk seluruh jenis sampah Layak Daur Ulang jika meman
sampah itu tidak akan ada pembelinya.
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 37/48
Strategi pengelolaan sampah pada dasarnya menguraikan
tindakan yang akan dilakukan terhadap berbagai jenis
sampah yang timbul. Tiap tindakan sebaiknya dilengkapi
dengan sasaran kuantitatif dari tindakan tersebut.
Photo : E. Suna
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 38/48
32
PSBM umumnya memiliki unit pengolahan sampah dimana sampah
terkumpul akan dipilah dan diolah sesuai strategi pengelolaan yang
disepakati masyarakat. Unit pengolahan sampah merupakan jantung dari
suatu PSBM. Oleh karena itu, sebaiknya perencanaan unit pengolahan
sampah lebih baik didahulukan sebelum perencanaan komponen
pengumpulan dan pengangkutan sampah.
Unit pengolahan sampah harus dirancang sesuai dengan berbagai tin-
dakan pengelolaan sampah yang akan dilakukan dan jumlah sampahnya.
Bagian dari suatu unit pengolahan sampah setidaknya harus terdiri dari
bagian penerimaan, penyiapan, pengolahan, dan pengangkutan (lihat
gambar). Rincian dari tiap-tiap bagian itu, khususnya bagian pengolahan
harus disesuaikan dengan teknologi yang akan digunakan.
Penentuan lahan unit pengolahan sampah perlu mempertimbangkan:
a) Luas lahan tersedia; harus memadai untuk menampung seluruh
sampah terkumpul, sarana pengolahan sampah, gerobak sampah, dan
seluruh pekerja.
b) Kondisi sekeliling; sebaiknya tidak diletakkan bersebelahan dengan
rumah hunian, sekolah, warung makan, dan tempat ibadah.
c) Status lahan; khususnya terkait dengan status kepemilikan lahan agar
nanti jelas pemanfaatan lahannya.
d) Peruntukan wilayah; misalnya tidak membangun sarana di
bantaran sungai atau sumber air.
d) Kemudahan akses; mudah terjangkau
oleh pekerja dan kendaraan
pengangkut sampah.
e) Ketersediaan air dan listrik.
Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah faktor risiko keselamatan
dari penggunaan lahan tersebut.
Baik itu risiko longsor dan banjir
maupun risiko dari lalu lintas di
sekitar lahan.
PENGOLAHAN SAMPAH
Bagian pengang
Lokasi penampunga
sisa atau sampah La
yang akan diangkut
kendaraan pengang
Letaknya sebaiknya
depan unit pengolah
sehingga memudahk
kendaraan pengang
Bagian pengolahan
Tempat dimana sampah a
diolah sesuai rencana tinda
Di tempat ini pengomposa
dilakukan. Selain itu sampa
Daur Ulang akan diolah m
bentukan yang dibutuhkan
I nf o gr afi k : M .T a ufi k .
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 39/48
Kelengkapan unit pengolahan sampah sanga
dipengaruhi oleh strategi pengelolaan sampah
yang disepakati. Walau demikian, secara umum
bagian-bagian dari suatu unit pengolahan sampah
dapat dikelompokkan sebagai berikut
Bagian penerimaan
Tempat pembongkaran sampah dari gerobak
pengumpul sampah. Bagian ini harus mudahdijangkau oleh gerobak sampah. Ukurannya harus
cukup luas untuk memungkinkan adanya pemisahan
sampah basah dengan sampah kering.
Bagian penyiapan
Tempat pemisahan sampah lebih lanjut dan disiapkan untuk menjalani
proses selanjutnya. Jika suatu jenis sampah Layak Daur Ulang akan dijual
maka di tempat ini sampah itu akan dipisahkan, dibersihkan, dan dikemas.
Jika sampah itu akan menjalani pengomposan maka di bagian ini sampah
Layak Kompos akan dipisahkan dan dikumpulkan.
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 40/48
34
Sampah harus dikumpulkan di unit pengolahan sampah
dengan cara yang paling efisien dan efektif. Untuk itu,
pengumpulan sampah perlu memanfaatkan kendaraan yang
sesuai dengan karakteristik sampah, kondisi fisik kawasan
permukiman, dan kemampuan keuangan masyarakat.
Pengumpulan sampah juga perlu dilakukan dengan jadwal dan
rute pengumpulan yang tepat.
Kendaraan pengumpul harus dilengkapi dengan bak sampah
yang sesuai dengan rencana pemilahan di suatu PSBM. Jika
masyarakat melakukan pemilahan sampah basah dengan
sampah kering maka bak kendaraan harus memiliki dua
kompartemen terpisah. Selain itu, bak kendaraan sebaiknya juga
memiliki kompartemen tersendiri untuk sampah bahan beracun
dan berbahaya.
Pengumpulan sampah harus dilakukan di rute yang
tersingkat dan termudah. Dalam penentuan rute sampah,
kelompok penggerak perlu melakukan simulasi langsung
untuk membandingkan alternatif-alternatif yang ada. Waktu
tempuh terpendek bukan merupakan satu-
satunya pertimbangan dalam penentuan rute.
Kemudahan perlintasan juga sangat perlu
dipertimbangkan.
Jadwal
pengumpulan
sampah harus
disesuaikan dengan
kebiasaan masyarakat
meletakkan sampah di wadah
rumahnya masing-masing dan jadwal
kedatangan truk pengangkut sampah.
Sebaiknya sampah dikumpulkan di pagi hari
sehingga pekerja di unit pengolahan sampah
memiliki waktu kerja yang cukup.
PENGUMPULAN SAMPAH
ak perlu melakuk an simulasi langsu
kan alternatif-alternatif yang ada. Wak
bukan merupakan satu-
an dalam penentuan rute.
tasan juga sangat perlu
n
arakat
di wadah
asing dan jadwal
pengangkut sampah.
dikumpulkan di pagi hari
i unit pengolahan sampah
yang cukup.
t
,
.
,
I nf o gr afi k : M .T a ufi k .
P h o t o : E . S un an d ar .
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 41/48
Ada beberapa jenis kendaraan pengumpul sampah yang patut
dipertimbangkan pemanfaatannya di suatu PSBM. Gerobak tangan leb
tepat digunakan untuk kawasan permukiman yang ruas jalannya semp
Gerobak motor atau gerobak mobil sebaiknya digunakan untuk kawas
permukiman yang luas, Walau demikian, jenis gerobak bermotor terseb
pastinya membutuhkan biaya investasi dan operasi yang lebih mahal
ketimbang gerobak tangan maupun gerobak sepeda.
ermukiman yang luas, Walau demikian, jenis gerobak bermotor terseb
astinya membutuhkan biaya investasi dan operasi yang lebih mahal
etimbang gerobak tangan maupun gerobak sepeda.
t
k
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 42/48
36
Rencana pembiayaan operasi PSBM terdiri dari rencana
pengeluaran dan rencana pendapatan. PSBM baru dapat beroperasi
secara berkelanjutan jika pendapatan operasionalnya masih lebih
besar dari pengeluarannya.
Pengeluaran operasi PSBM terdiri dari 1) pengeluaran gaji petugas,
2) pengeluaran perawatan, 3) pengeluaran alat dan bahan, 4)
pengeluaran pembuangan sampah sisa, 5) pengeluaran administratif,
6) pengeluaran usaha (untuk kepentingan perdagangan sampah).
Jika menggunakan gerobak bermotor, suatu PSBM tentu juga perlu
mengalokasikan dana untuk pengeluaran perpanjangan surat dari
kendaraan bermotor tersebut.
Rencana pendapatan operasi PSBM terbesar umumnya berasal
dari iuran masyarakat pelanggannya. Semakin banyak pelanggan,
semakin besar pemasukan PSBM, namun pengeluarannya juga ikut
bertambah. Pendapatan operasi lainnya dapat diperoleh dari hasil
penjualan kompos dan berbagai jenis sampah Layak Daur Ulang.
PSBM dapat mengupayakan pendapatan dari sumber-sumber
lain, seperti bantuan perusahaan swasta, LSM internasional, atau
pemerintah setempat. Walau demikian, bantuan dari sumber-
sumber ini biasanya lebih banyak dalam bentuk alat dan bahan.
PEMBIAYAAN
Penjualan kompos dalam jumlah besar dapat menutupi sebagian biaya
operasional. Sisanya berasal dari iuran masyarakat dan penjualan sampah
layak daur ulang, barang kerajinan atau kegiatan pelatihan untuk PSBM lain.
P h o t o : K ol e k s i .
P h o t o : E . S un an d ar .
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 43/48
PSBM dapat memperoleh pendapatan dari penjualan kompos
dan berbagai jenis sampah Layak Daur Ulang. Walau demikian,
pendapatan dari sumber ini biasanya tidak akan cukup untuk
membiayai seluruh pengeluaran operasi PSBM.
Pengeluaran gaji petugas biasanya dapat mencapai 60% dari
seluruh pengeluaran operasional PSBM.
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 44/48
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (PSBM) akan ba-
nyak manfaatnya bagi pengelolaan lingkungan. Namun,
untuk mencapai PSBM yang tepat sasaran dan
berkelanjutan, banyak persyaratan yang
harus dipenuhi, dan banyak tantang-
an yang harus dihadapi. Dua per-
syaratan yang sangat penting da-
lam tahap perencanaan PSBM
berhubungan dengan faktor in-
ternal dan eksternal.
BAGIAN5Penutup
38
is Masyarakat (PSBM) akan ba-
laan lingkungan. Namun,
pat sasaran dan
tan yang
ang-
er-
a-
-
P h o t o : K ol e k s i .
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 45/48
Secara internal, rencana PSBM yang dibuat harus realistis dan ses
dengan keinginan dan kesanggupan masyarakat. Artinya, warga setemp
harus terlibat penuh dalam proses pengembangan rencana tersebut. Mere
yang harus menentukan bentuk, cara kerja, lingkup wilayah dan opsi tekn
dan unsur keuangan untuk PSBM tersebut. Tidak ada gunanya memilih siste
yang canggih, dilengkapi peralatan mahal dan berteknologi tinggi, jika war
tidak akan sanggup mengelola dan mengoperasikan sistem tersebut.
Secara eksternal, rencana PSBM juga harus berlandaskan kemitraan deng
pihak luar. PSBM harus mengkaitkan diri dengan pihak luar yang sudah me
beri jasa atau menjalankan kegiatan daur ulang, pembuatan kompos, lapak pe
gumpul sampah, dan juga layanan persampahan pemerintah kota. Kemitra
dengan pihak-pihak ini sangat penting, karena akan membantu memastik
bahwa PSBM bisa berjalan secara berkelanjutan. Intinya, PSBM tidak mung
mampu berdiri sendiri dan bertahan lama tanpa kerjasama dengan pihak lu
Bahkan, ada kalanya, kemitraan demikian dapat mendatangkan pemasuk
dana untuk PSBM, seperti dari hasil penjualan bahan layak daur ulang.
Pemerintah kota mempunyai andil dalam memfasilitasi penciptaan PSB
yang memenuhi syarat internal maupun eksternal. Pemerintah kota seharu
nya juga merasa terbantu dengan adanya PSBM, k
rena beban pengumpulan dan pembuangan samp
oleh kota menjadi lebih ringan. Oleh karena itu, p
merintah kota perlu berperan aktif dalam mendoro
pengembangan PSBM. Bantuan teknis berupa pem
naan, pelatihan, dan sosialisasi dapat diberikan oleh p
merintah kota ke warga yang berminat mengembangkan PSBM. Ba
tuan teknis ini dapat menjamin bahwa PSBM memilih pola oper
yang kompatibel dengan pola operasi instansi kebersihannya. Han
dengan demikian, sinergi antara masyarakat dan pemerintah dap
tercipta dan terpelihara dengan baik.
PSBM bukan obat mujarab yang dapat menyelesaikan selur
masalah persampahan. Melainkan, PSBM merupakan satu uns
dalam peta pengelolaan sampah terpadu yang berkelanjutan. Upa
mengembangkan dan memelihara PSBM masih panjang dan pe
dukungan berbagai pihak. Dengan keterpaduan dan upaya selur
stakeholder, masalah persampahan di Indonesia dapat diselesaika
tidak akan sanggup mengelola dan men
Secara eksternal, rencana PSBM juga h
pihak luar. PSBM harus mengkaitkan diri
beri jasa atau menjalankan kegiatan daur
gumpul sampah, dan juga layanan persa
dengan pihak-pihak ini sangat penting,
bahwa PSBM bisa berjalan secara berkel
mampu berdiri sendiri dan bertahan lam
Bahkan, ada kalanya, kemitraan demikia
dana untuk PSBM, seperti dari hasil penj
Pemerintah kota mempunyai andil d
yang memenuhi syarat internal maupun
nya juga meras
rena beban pen
oleh kota menj
merintah kota p
pengembangan P
naan, pelatihan, dan
merintah kota ke warga yang b
tuan teknis ini dapat menjami
yang kompatibel dengan pola
dengan demikian, sinergi anta
tercipta dan terpelihara denga
PSBM bukan obat mujarab
masalah persampahan. Melai
dalam peta pengelolaan sampa
mengembangkan dan meme
dukungan berbagai pihak. De
stakeholder, masalah persampa
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 46/48
Tamat
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 47/48
7/31/2019 Saatnya Masyarakat Berkawan. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
http://slidepdf.com/reader/full/saatnya-masyarakat-berkawan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat 48/48