Upload
reza-andhitya-putra
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Reza Forensik 1
1/25
REFERAT FORENSIK
IDENTIFIKASI DARAH
Ilmu Kedokteran Forensik
RSUD Dr . Moewardi Surakarta
Disusun Oleh :
Reza Andhitya Putra Aji 09!!!""
D#$ter Pe%&i%&in':
Dr( dr( Hari )uj#s#* ++( S,( F
FAK-.TAS KEDOKTERAN
-NI/ERSITAS IS.A+ INDONESIA
O1AKARTA
20!3
1
https://www.facebook.com/RsudDrSoehadiPrijonegoro?ref=br_rshttps://www.facebook.com/RsudDrSoehadiPrijonegoro?ref=br_rs
8/19/2019 Reza Forensik 1
2/25
4A4 I
PENDAH-.-AN
.atar 4ela$an'
Pada kebanyakan kasus kejahatan dengan kekerasan fisik, seperti
pembunuhan, penganiayaan, perkosaan, dan lain-lain, mungkin ditemukan darah,
cairan mani, air liur, urin, rambut dan jaringan tubuh lain di tempat kejadian
perkara (TKP). ahan-bahan tersebut mungkin berasal dari korban atau pelaku
kejahatan atau dari keduanya, dan dapat digunakan untuk membantu
mengungkapkan peristi!a kejahatan tersebut secara ilmiah. ahan-bahan sepeti
ini umumnya dijumpai dalam jumlah yang sangat sedikit, tetapi semakin cermat
dan terampil seorang ahli, semakin banyaklah yang dapat diungkapkan. 1
"i antara berbagai cairan tubuh, darah merupakan yang paling penting
karena merupakan cairan biologik dengan sifat-sifat potensial lebih spesifik untuk
golongan manusia tertentu. Tujuan utama pemeriksaan darah forensik sebenarnya
adalah untuk membantu identifikasi pemilik darah tersebut, dengan
membandingkan bercak darah yang ditemukan di TKP pada obyek-obyek tertentu
(lantai, meja, kursi, karpet, senjata dan sebagainya), manusia dan pakaiannya
dengan darah korban atau darah tersangka pelaku kejahatan. #
"arah adalah bahan yang paling penting untuk bukti pada peristi!a
kriminal de!asa ini. "i antara berbagai cairan tubuh, darah merupakan yang
paling penting karena merupakan cairan biologik dengan sifat-sifat potensial lebih
spesifik untuk golongan manusia tertentu. Tujuan utama pemeriksaan darah
forensik sebenarnya adalah untuk membantu identifikasi pemilik darah tersebut,
dengan membandingkan bercak darah yang ditemukan di TKP (tempat kejadian
perkara) pada obyek-obyek tertentu (lantai, meja, kursi, karpet, senjata, dan
sebagainya), manusia dan pakaiannya dengan darah korban atau darah tersangka
pelaku kejahatan.$
"arah sangat penting untuk tersangka maupun korban dari suatu
kejahatan. Pe!arnaan darah akan dapat menceritakan mengenai posisi dan tindak
suatu peristi!a kejahatan%pembunuhan. &iapa yang membunuh dan siapa yang
memulai. 1
#
8/19/2019 Reza Forensik 1
3/25
4A4 II
TIN5A-AN P-STAKA
2(!( De6inisi
"arah adalah cairan serologis yang terdiri dari beberapa jenis sel
disuspensikan dalam larutan berair asin yang disebut plasma. 'arna darah
berasal dari sel-sel darah merah () atau eritrosit (partikel berbentuk disk
ditampilkan di atas). &el darah merah memuat sekitar $*+ dari darah
(berdasarkan olume). al ini mudah terlihat dalam tes sentrifugal sederhana.
&etiap sel darah merah diisi dengan protein hemoglobin yang memba!a oksigen
ke jaringan dan memba!a karbon dioksida dari jaringan.
emoglobin mengangkut oksigen dengan menggunakan heme, sebuah
cincin dengan $ molekul yang memiliki pusat atom tunggal dari besi (/e), dan
inilah yang sebenarnya mengikat oksigen untuk membentuk besi (hydr)
kompleks oksida, yang berperan dalam ikatan koalen ganda yang membentuk
cincin. 0katan ganda ini dapat digeser ke dalam banyak konfigurasi berbeda. al
ini memungkinkan lebih banyaknya oksigen yang diikat dibanding bila hanya
sekedar larut dalam darah.
da berbagai sel ditemukan dalam darah. &el darah putih berperan dalam
sistem kekebalan tubuh dengan memproduksi antibodi untuk mela!an antigen
berbahaya pemba!a penyakit seperti bakteri, irus, atau jamur. Trombosit
adalah fragmen sel darah putih yang bertugas membantu pembekuan darah dan
menumpuk serta membentuk serat dalam luka yang terbuka dan memerangkap
sel-sel darah merah untuk membentuk padatan.
"arah sedikit bersifat (alkali) terdiri dari + cairan (plasma, serum) dan
$+ padatan (sel, fibrin). "arah mengandung air, sel, en2im protein dan substansi
organic yang bersirkulasi keseluruh sistem askuler (pembuluh drah), memba!a
bahan mutrisi dan menyalurkan oksigen serta bahan sisa untuk dibuang. airan
darah terdiri dari plasma yang sebagian besar adalah air dan serum yang ber!arna
kekuningan yang merupakan cairan mengandung 2at beku darah. ahan padatan
terdiri dari sel darah merah dan sel darah putih. "i mana seorang ilmu!an
(imunolog) tertarik untuk mempelajari sel darah putih, sedangkan seorang ahli
3
8/19/2019 Reza Forensik 1
4/25
forensik tertarik pada sel darah merah. Pada serum, seorang analisis dapat
membedakan antara darah yang segar dan darah yang sudah beberapa menit
kontak dengan udara luar. "alam serum juga ditemukan antibodi, yang penting
untuk pemeriksan forensik. Pada sel darah merah, analis dapat memeriksa suatu
substansi yang terdapat pada permukaan sel yaitu antigen yang sangat penting
untuk pemeriksaan forensik.#,
Pada hukum forensik, darah selalu dijadikan sebagai barang bukti, tetapi
kekuatan barang bukti adalah tipe golongan darah indiidu. &ai sekarang
serologik forensik dapat dijadikan barang bukti yang kuat untuk memperkirakan
hubungan antara orang tertentu dengan orang lain. ahkan pada kembar identik
mungkin mempunyai "4 profil yang sama, tetapi profil antibodinya berbeda.,5
2(2( +an6aat Pe%eri$san Darah untu$ Kasus Kri%inal
"arah segar mempunyai nilai yang lebih penting daripada darah kering,
karena uji darah segar dapat memperoleh hasil yang lebih baik. "arah akan
mengering setelah kontak dengan udara luar dalam !aktu 3- menit. egitu darah
mengering maka darah akan berubah !arna dari merah menjadai coklat
kehitaman. "arah pada kasus kriminal dapat berbentuk genangan darah, tetesan,
usapan atau bentuk kerak. "ari genangan darah akan diperoleh nilai yang lebih
baik untuk mendapatkan darah segar. Tetesan darah akan dapat diperkirakan
jatuhnya darah dari ketinggian seberapa dan sudut seberapa. 0lmu forensik
mengenai analisis percikan darah dapat menduga bah!a jatuhnya darah tegak
lurus ke lantai dan dalam jarak *-# kaki akan membentuk percikan bulat dengan
pinggir bergerigi. 6sapan darah pada lantai atau dinding akan dapat menunjukkan
arah usapan, biasanya pada a!al usapan adalah bentuk yang besar dan kemudian
mengecil pada akhir usapan. Kerak darah yang kering harus diuji dengan tes
kristalin untuk menentukan darah tersebut benar darah atau bukan.7
Pemeriksaan darah di tempat kejadian perkara kasus kriminal dapat
memberikan informasi yang berguna bagi proses penyidikan. Pemeriksaan yang
sederhana dan dapat dilakukan oleh setiap penyidik adalah8 9
a. "ari bentuk dan sifat bercak dapat diketahui8
$
8/19/2019 Reza Forensik 1
5/25
• Perkiraan jarak antara lantai dengan sumber perdarahan
•rah pergerakan dari sumber perdarahan baik dari korban maupun dari
pelaku kejahatan
• &umber perdarahan, darah yang berasal dari pembuluh balik (pada luka
yang dangkal), akan ber!arna merah gelap sedangkan yang berasal
dari pembuluh nadi (pada luka yang dalam) akan ber!arna merah
terang.
• "arah yang berasal dari saluran pernapasan atau paru-paru ber!arna
merah terang dan berbuih (jika telah mengering tampak seperti
gambaran sarang ta!on).
• "arah yang berasal dari saluran pencernaan akan ber!arna merah
coklat sebagai akibat dari bercampurnya darah dengan asam lambung.
• "arah dari pembuluh nadi akan memberikan bercak kecil-kecil
menyemprot pada daerah yang lebih jauh dari daerah perdarahan:
sedangkan yang berasal dari pembuluh balik biasanya membentuk
genangan (ini karena tekanan dalam pembuluh nadi lebih tinggi dari
tekanan atmosfer sedangkan tekanan dalam pembuluh balik lebih
rendah hingga tidak mungkin dapat menyemprot)
• Perkiraan umur%tuanya bercak darah. "arah yang masih baru
bentuknya cair dengan bau amis, dalam !aktu 1#-35 jam akan
mengering sedangkan !arna darah akan berubah menjadi coklat dalam
!aktu 1*-1# hari.
b. "ari distribusi bercak darah pada pakaian dapat diperkirakan posisi korbanse!aktu terjadinya perdarahan. Pada orang yang bunuh diri dengan
memotong leher pada posisi tegak atau pada kasus pembunuhan di mana
korbannya sedang berdiri, maka bercak%aliran darah akan tampak berjalan
dari atas ke ba!ah.
c. "ari distribusi darah yang terdapat di lantai dapat diduga apakah kasusnya
kasus bunuh diri (tergenang, setempat), ataukah pembunuhan (bercak dan
8/19/2019 Reza Forensik 1
6/25
genangan darah tidak beraturan, sering tampak tanda-tanda bah!a korban
tampak berusaha menghindar atau tampak bekas diseret).
d. Pada kasus tabrak lari, pemeriksaan bercak darah dalam hal ini golongan
darahnya yang terdapat pada kendaraan yang diduga sebagai penabrak
dibandingkan dengan golongan darah korban akan bermakna dan
memudahkan proses penyidik.
e. "ari distribusi bercak darah pada pakaian dapat diperkirakan posisi korban
se!aktu terjadinya perdarahan. Pada orang yang bunuh diri dengan
memotong leher pada posisi tegak atau pada kasus pembunuhan di mana
korbannya sedang berdiri, maka bercak%aliran darah akan tampak berjalan
dari atas ke ba!ah.
2(7( Analisis P#la 4er8a$ Darah
nalisis pola bercak darah adalah pemeriksaan bentuk, lokasi,dan
distribusi pola bercak darah dalam rangka memberikan penafsiran peristi!a
fisik yang memunculkan bercak darah tersebut. 3,$,7
0nformasi yang dapat diperoleh dari analisis pola bercak darah yang tepat8
1. ;arak dari sumber darah ke target
#. rah sudut jalan dan dampaknya
3. &ifat gaya digunakan untuk menyebabkan tertumpahnya darah
$. 6rutan peristi!a tertumpahnya darah
. 0nterpretasi pola kontak dan transfer
;ika didokumentasikan dengan benar, pola bercak darah yang ditemukan di
TKP, atau pada pakaian orang tertentu, dapat digunakan untuk8 #
1.
8/19/2019 Reza Forensik 1
7/25
1. ercak darah yang dihasilkan dari =>traasation "rops (Tetesan), ?ushes
@ &pur (Tetesan @ semburan arteri: Pool (?enangan).
a. "rops (Tetesan)
ercak tetesan terbentuk sebagai akibat gaya graitasi. "arah yg keluar
dari luka memiliki massa tertentu dan akan terjatuh sebagai bulatan
berbentuk elips karena gaya graitasi. esarnya bercak darah tetesan
tergantung pada olume arah yang menetes dan sifat-seifat permuaan
dimana darah menetes.
b. Pool (?enangan)
liran darah dari luka (tampa tekanan) yan tergenang di TKP karena
faktor media dan gaya graitasi.
c. liran (flo!s)
entuk bercak darah yang seringkali ditemukan ditempat kejadian
perkara adalah pola aliran. Pola bercak darah ini sering ditemukan pada
tubuh korban, pada objek-objek tertentu di TKP atau pada permukaan
tertentu di TKP. Terbentuknya pola bercak darah tersebut diakibatkan
oleh pengaruh graitasi.
d. "rip (percikan cairan)
ercak darah terbentuk ketika genangan darah terkena tetesan darah.
e. &aturation &tain (&erapan)
ercak yang terjadi bila benda tertentu (yang dapat) menyerap
menyentuh darah dengan kuantitas yang besar (?enangan atau aliran
darah).
f. &erum &eparation (Pemisahan serum)
ercak darah yang terbentuk dari pemisahan antara cairan darah (&erum)
dengan komponen padatan darah (sel%Pellet).
#. Pola%bentuk bercak darah yang terlembar dari suatu benda
a. Pattern Transfer (ercak salinan bentuk)
dalah ercak darah yang dihasilkan bila objek yg memba!a darah
cair bersentuhan dengan permukaan objek lain.
9
8/19/2019 Reza Forensik 1
8/25
?ambar 1. Pola transfer $
b( &!ipe (ercak ?esekan%Polesan)
Transfer darah pada permukaan target (enda tertentu) diakibatkan
oleh pergesekan antara permukaan target ("iam) dengan benda yang
bergerak memba!a darah.
?ambar #. Pola s!ipe7
3. ercak yang dihasilkan dari perpindahan%gerakan darah
a. ercak &aputan ('ipes)
ercak darah saputan terbentuk ketika suatu objek (diam) yang memba!a
darah tergesek oleh suatu permukaan yang bergerak. ?erakan objek
diperkirakan sebagai gerakan Aateral.
7
8/19/2019 Reza Forensik 1
9/25
?ambar 3. Pola saputan7
b. ast B off (Aontaran)
ercak darah ini terbentuk bila benda memba!a darah dikibaskan dan
darah yang terlontar dari objek menyentuk suatu permukaan. 6mumnya
ercak lontaran ditemukan sebagai serentetan bercak yang berurut sesuai
dengan arah kibasan benda.
?ambar $. Pola lontaran$
c. &patter (Percikan)
ercak darah percikan terbagi menjadi #, /or!ard spatter (percikan
kedepan) dan ack spatter (percikan kebelakang). enturan yang terjadi
pada suatu genangan darah akan mengakibatkan pecahnya kumpulan darah
menjadi butiran B butiran yang lebih kecil dan terpercik kearah menjauhi
pusat gaya.
?ambar . Pola spatter 7
C
8/19/2019 Reza Forensik 1
10/25
d. ercak =>piratory (ercak darah pernafasan)
ercak darah ini merupakan bercak darah yang disemburkan dari mulut,
hidung atau sistem pernapasan lainnya. Karena pengaruh tekanan pada saat
pernapasan. al ini menyebabkan pemecahan kumpulan darah menjadi
bagian B bagian yang lebih kecil. &ehingga bercak darah pernafasan
disamping ditemukan bercak besar juga dijumpai bintik B bintik kecil
bercak darah disekitarnya.
?ambar 5. ercak ekspiratori7
;enis paling sederhana dari analisis darah menentukan percikan atau transfer.
Percikan tercipta ketika darah dihasilkan dari suatu gaya dan berjalan melalui
udara sebelum mendarat di permukaan target. Pola transfer terjadi ketika darah
dari sumber darah datang dalam kontak langsung dengan luas permukaan
target.
#.3.# Karakteristik ;alur Terbangnya "arah3,$,7
1. Tegangan Permukaan
"arah tidak akan terputus kecuali bila ada gaya yang mempengaruhi. ?aya
yang diperlukan cukup besar untuk mengatasi tegangan permukaan darah.
"arah membentuk seperti bola (bentuk melingkar sempurna) hampir segera
setelah memisahkan diri dari sumber darah, entuk bulat tersebut disebabkan
oleh tegangan permukaan darah.
Tegangan permukaan menyebabkan darah yang jatuh untuk menarik
dirinya baik secara hori2ontal maupun ertikal. ;atuhnya darah akan tetap
1*
8/19/2019 Reza Forensik 1
11/25
menjadi bentuk bola sebagai akibat tegangan permukaan. Tegangan
permukaan akan mempertahankan darah berbentuk bola hingga darah jatuh
dan menetes ke permukaan.
?ambar 9. Tegangan Permukaan "arah
#. ngle of 0mpact (&udut "ampak )
entuk bercak darah ditentukan oleh sudut antara jalur terbangnya dengan
permukaan yang dikenai.3
Tetesan darah yang membentur suatu permukaan
pada sudut C*o akan menghasilkan bercak darah yang pada dasarnya bulat
dalam bentuk. Tetesan darah yang membentur permukaan pada sudut kurang
dari C*o akan lebih panjang atau berbentuk oal.$
"engan berkurangnya sudut antara tetesan darah dengan permukaan
target, panjang bercak darah yang terbentuk akan bertambah dan lebarnya
berkurang. "engan kata lain bercak darah akan menjadi lebih panjang dan
sempit seiring berkurangnya besar sudut.
3
?ambar 7. ngle of impact bercak darah terhadap target permukaan3
11
8/19/2019 Reza Forensik 1
12/25
?ambar C. ngle of 0mpact (&udut "ampak)$
#.3.3 /aktor yang
8/19/2019 Reza Forensik 1
13/25
#. Kecepatan bercak darah
ercak darah pasif % bercak darah dengan kecepatan rendah8
a. "arah jatuh pada kecepatan atau gaya graitasi yang normal
b. ercak % percikan biasanya berasal dari luka terbuka atau dari
permukaan yang jenuh dengan darah.
c. ercak darah yang dihasilkan sebagian besar berukuran besar,
berbentuk lingkaran, dengan diameter percikan $mm atau lebih.
d. ercak darah akan bertambah ukurannya sesuai dengan jarak jatuh yang
meningkat pula. 4amun ukuran percikan akan tetap konstan bila jarak
jatuh sekitar $ kaki.
?ambar 11. ercak darah kecepatan rendah$
3. ercak darah dengan kecepatan sedang 8
a. "ihasilkan dengan kecepatan dan energi yang melebihi gaya graitasi,
b. ;enis percikan ini biasanya terlihat pada penusukan,cedera benda
tumpul dan percikan sekunder.
c. "ihasilkan ketika banyak darah yang lebih besar terpecah menjadi
percikan yang lebih kecil dengan diameter #-$ mm.
13
8/19/2019 Reza Forensik 1
14/25
?ambar 1#. ercak darah kecepatan sedang$
$. ercak darah dengan kecepatan tinggi 8
a. ercak percikan darah memiliki ukuran diameter kurang dari # mm.
b. ?aya yang diperlukan untuk menghasilkan percikan darah ini lebih besar
dari 1** kaki per detik.
c. ;enis percikan ini biasanya berhubungan dengan tembakan, ledakan dan
tabrakan dengan kecepatan tinggi.
?ambar 13. ercak darah kecepatan tinggi$
2(3 Pe%eri$saan .arat#riu% Darah
A( Persia,an
ercak yang menempel pada suatu objek dapat dikerok kemudian direndam
dalam larutan fisiologis, atau langsung direndam dengan larutan garam
fisiologis bila menempel pada pakaian.5,C
4( Pe%eri$saan Penyarin'an presumptive test
1$
8/19/2019 Reza Forensik 1
15/25
da banyak tes penyaring yang dapat dilakukan untuk
membedakan apakah bercak tersebut berasal dari darah atau bukan, karena
hanya yang hasilnya positif saja yang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.5
Prinsip pemeriksaan penyaringan8
#D# EEF #D G Dn
eagen E-F perubahan !arna (teroksidasi)
Pemeriksaan penyaringan yang biasa dilakukan adalah dengan
reaksi ben2idine dan reaksi fenoftalin. eagen dalam reaksi ben2idine
adalah larutan jenuh Kristal en2idin dalam asetat glacial, sedangkan pada
reaksi fenoftalin digunakan reagen yang dibuat dari /enolftalein #g G 1**
ml 4aD #*+ dan dipanaskan dengan biji B biji 2inc sehingga terbentuk
fenolftalein yang tidak ber!arna.
asil positif menyatakan bah!a bercak tersebut mungkin darah
sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. &edangkan hasil
negatie pada kedua reaksi tersebut memastikan bah!a bercak tersebut
bukan darah.5
!( Rea$si 4enzidine Test Adler
"ulu en2idine test pada forensik banyak dilakukan oleh dlers
(1C*$). Tes en2idine atau Test Adler lebih sering digunakan
dibandingkan dengan tes tunggal pada identifikasi darah lainnya.
Karena merupakan pemeriksaan yang paling baik yang telah lama
dilakukan. Pemeriksaan ini sederhana, sangat sensitif dan cukup
bermakna. ;ika ternyata hasilnya negatif maka dianggap tidak perlu
untuk melakukan pemeriksaan lainnya.
ara pemeriksaan reaksi en2idin8
&epotong kertas saring digosokkan pada bercak yang dicurigai
kemudian diteteskan 1 tetes #*# #*+ dan 1 tetes reagen en2idin.
asil8 Positif pada reaksi en2idin adalah bila timbul !arna biru gelap
pada kertas saring.
1
8/19/2019 Reza Forensik 1
16/25
2( Rea$si Phen#l,htalein Kastle ; +eyer Test
Prosedur test identifikasi yang sekarang ini, mulai banyak
menggunakan Phenolphtalein. Pada penelitian yang dilakukan oleh
Kastle (1C*1,1C*5), 2at ini menghasilkan !arna merah jambu terang
saat digunakan pada test identifikasi darah.
ara Pemeriksaan reaksi /enolftalein8
&epotong kertas saring digosokkan pada bercak yang dicurigai langsung
diteteskan reagen fenolftalein.
asil8 Positif pada reaksi /enoftalin adalah bila timbul !arna merah
muda pada kertas saring.
7(Tes .u%in#l
Tujuan 8
8/19/2019 Reza Forensik 1
17/25
8/19/2019 Reza Forensik 1
18/25
pabila heme sudah dipanaskan dengan seksama dengan
menggunakan pyridine diba!ah kondisi basa dengan tambahan
sedikit gula seperti glukosa, Kristal pyridine ferroprotoporphyrin
atau hemokromogen akan terbentuk.
ara kerja8
Tempatkan sejumlah kecil sampel yang berasal dari bercak pada
gelas objek dan biarkan reagen takayama mengalir dan bercampur
dengan sampel. &etelah fase dipanaskan, lihat di ba!ah mikroskop.5
asil 8
asil positif dinyatakan dengan tampaknya kristal halus ber!arna
merah jambu yang terlihat dengan mikroskopik.
Kelebihan8
Test dapat dilakukan dan efektif dilakukan pada sampel atau bercak
yang sudah lama dan juga dapat memunculkan bercak darah yang
menempel pada baju. &elain itu test ini juga memunculkan hasil
positif pada sampel yang mempunyai hasil negatie pada test
Teichmann.
&elain dua tes tersebut terdapat juga tes yang digunakan
untuk memastikan bercak tersebut berasal dari darah, yaitu 85,C
c. Pemeriksaan 'agenaar
ara pemeriksaan8
&eujung jarum bercak kering diletakkan pada kaca obyek, letakkan
juga sebutir pasir, lalu tutup dengan kaca penutup sehingga antara
kaca obyek dan kaca penutup terdapat celah untuk penguapan 2at.
Kemudian pada satu sisi diteteskan aseton dan pada sisi lain di tetes
kan A encer, kemudian dipanaskan.
asil8 Positif bila terlihat Kristal aseton hemin berbentuk
batang ber!arna coklat. asil negatie selain menyatakan bah!a
bercak tersebut bukan bercak darah, juga dapat dijumpai pada
pemeriksaan terhadap bercak darah yang struktur kimia!inya telah
17
8/19/2019 Reza Forensik 1
19/25
rusak, misalnya bercak darah yang sudah lama sekali, terbakar dan
sebagainya.
2(
8/19/2019 Reza Forensik 1
20/25
pengenceran di lubang-lubang sekitarnya. Aetakkan gelas obyek ini
dalam ruang lembab (moist chamber) pada temperature ruang selama
satu malam.5
asil 8
asil positif memberikan presipitum jernih pada perbatasan lubang
tengah dan lubang tepi.
Pembuatan agar buffer 8
1 gram agar: * ml larutan buffer Ieronal p 7.5: * ml aHua dest:
1** mg. &odium 2ide. Kesemuanya dimasukkan ke dalam labu
=rlenmeyer, tempatkan dalam penangas air mendidih sampai
terbentuk agar cair. Aarutan ini disimpan dalam lemari es, yang bila
akan digunakan dapat dicairkan kembali dengan menempatkan labu
di dalam air mendidih. 6ntuk melapisi gelas obyek, diperlukan
kurang lebih 3 ml agar cair yang dituangkan ke atasnya dengan
menggunakan pipet.5,C
&elain dua tes tersebut terdapat juga tes yang digunakan untuk
mengkonfirmasi bercak darahtersebut, yaitu 85,C
7( Pe%eri$saan +i$r#s$#,i$
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat morfologi sel darah merah.
ara pemeriksaan 8
"arah yang masih basah atau baru mengering ditaruh pada kaca obyek
kemudian ditambahkan 1 tetes larutan garam faal, dan ditutup dengan
kaca penutup, lihat diba!ah mikroskop.
ara lain, dengan membuat sediaan apus dengan pe!arnaan 'right
atau ?iemsa.
asil 8Pemeriksaan mikroskopik kedua sediaan tersebut hanya dapat
menentukan kelas dan bukan spesies darah tersebut.
Kelas mamalia mempunyai sel darah merah berbentuk cakram dan tidak
berinti, sedangkan kelas lainnya berbentuk oal atau elips dan tidak
berinti ila terlihat adanya drum stick dalam jumlah lebih dari *,*+,
dapat dipastikan bah!a darah tersebut berasal dari seorang !anita.
#*
8/19/2019 Reza Forensik 1
21/25
Kelebihan8 "apat terlihatnya sel Bsel leukosit berinti banyak. "apat
terlihat adanya drum stick pada pemeriksaan darah seorang !anita.
1#l#n'an darah>*?
Tipe golongan darah yang disebut sistem --D, telah ditemukan
pada tahun 1C*1. eberapa tahun kemudian dimulai pada tahun 1C39, reaksi
antigen-antibodi dalam darah ditemukan, dimana yang sering ditemukan
adalah factor ,
8/19/2019 Reza Forensik 1
22/25
anti-%anti-. Persentase jumlah populasi penduduk dunia sangat
berpengaruh terhadap ras dan ariasi geographis. &ecara normal jumlah
persentase tersebut sebagai berikut (Tabel#)8
Tabel #. Persentase jumlah penduduk yang mempunyai golongan darah , ,
dan D.
D
$3-$+
DG 3C+
D- 5+
$*-$#+
G 3+
- +
1*-1#+
G 7+
- #+
3-+
G $+
- 1+
"iantara ras%suku bangsa golongan adalah paling banyak ditemukan
pada ras kaukasia, golongan paling banyak pada ras sia dan frika. Tetapi
yang paling sering dijadikan pegangan adalah distribusi dari komponen
hesus (h), yang diekspresikan dalam bentuk (G) dan (-) yang ada pada
setiap golongan darah dalam bentuk angka.
Tabel 3. ;umlah komponen h dalam setiap golongan darah
?olongan ;umlah
DG
D-
G
-
G
-
G
-
1 diantara 3 orang
1 diantar 1 orang
1 diantara 3 orang
1 diantara 15 orang
1 diantara 1# orang
1 diantara 59 orang
1 diantara #C orang
1 diantara 159 orang
&ub kelompok juga terjadi diantara sistem D, ebeberapa ekstrak
dapat disintesis dari tanaman atau biji-bijian untuk mendapatkan antiserum
yang dapat mengkoagulasi golongan darah D dan seterusnya. ampir
kebanyakan
golongan darah paling tidak mempinyai dua sub kelompok, misalnya D1, D#:
1, # dansebagainya. ntigen yang paling banyak digunakan untuk
penggolongan ini adalah Jlectins.
##
8/19/2019 Reza Forensik 1
23/25
Penggolongan darah tersebut mungkin berdasarkan atas tipe protein dan
en2im. &erologi forensik hampir semuanya dilakukan pada nilai tiping dari
komponen tersebut. Protein darah dan en2im mempunyai karakteristik
Jpolymorphisme atau Jiso en2im, yang artinya mereka selalu hadior dalam
beberapa bentuk dan arian, sehingga setiap kelompok mempunyai sub-tipe.
Kebanyakan orang paling mengenal paling tidak satu bentuk polymorphisme
dalam darah8 yaitu b, yang menyebabkan Jsickle-cell anemia. eberapa
bentuk polymorfisme yang sering dijumpai adalah sebagai berikut8
P?*,*5). &emakin dekat anda
mendapatkan angka diba!ah 5 desimal, akan lebih sulit menentukan siapa
yang bertindak kriminal tersebut.
#3
8/19/2019 Reza Forensik 1
24/25
4A4 III
KESI+P-.AN
Pemeriksaan darah guna kepentingan peradilan, pada umumnya ditujukan untuk
mencari kejelasan perihal masalah yang berkaitan dengan kasus-kasus 8 e>clusion
of paternity, penculikan,kasus bayi tertukar dan lain-lain.
&elain itu pemeriksaan darah berguna untuk membuktikan apakah suatu
tindak pidana itu telah terjadi, misalnya pada kasus tabrak lari, perkosaan dan
pembunuhan: dimana yang terakhir yaitu kasus pembunuhan, dikaitkan dengan
bercak darah yang ada pada senjata, pada tubuh korban dan pada pakaian
tersangka pelaku kejahatan serta pola bercak darahnya.
Pemeriksaan darah terdiri dari analisis pola bercak darah dan pemeriksaan
laboratorium. nalisis pola bercak darah diperlukan dalam membantu penafsiran
rentetan kejadian di TKP. Pemeriksaan laboratorium darah diperlukan pada
forensik bertujuan untuk membantu identifikasi pemilik darah tersebut dengan
cara memastikan apakah bercak tersebut adalah darah, apakah bercak darah
tersebut berasal dari manusia dan apa golongan darahnya.
#$
8/19/2019 Reza Forensik 1
25/25
DAFTAR P-STAKA
1. udiyanto, rif, dkk. 1CC9. Ilmu Kedokteran Forensik . ;akarta 8 /akultasKedokteran 6niersitas 0ndonesia.
#. PI ?uharaj,< handran. Semen and other Biological Materials."alam8
/orensic