Author
tetipuspita-sari
View
234
Download
0
Embed Size (px)
8/15/2019 Responsi Refraksi
1/31
RESPONSI
REFRAKSI
Pembimbing
dr. Aminoe, SpM
Disusun Oleh :
Teti Puspita Sari 201510401011032
SMF ILM KESE!A"AN MA"A
RS !A#I SRA$A%A
FAKL"AS KEDOK"ERAN
NI&ERSI"AS M!AMMADI%A! MALAN'
()*+
8/15/2019 Responsi Refraksi
2/31
Responsi dengan judul Kelainan Refraksi telah diperiksa dan disetujui sebagai salah
satu tugas dalam rangka menelesaikan studi kepaniteraan !okter "uda di bagian
#lmu Kesehatan "ata
Surabaa$ 15 %pril 201&
Pembimbing
dr. Aminoe, SpM
2
LEM$AR PEN'ESA!AN
RESPONSI
KELAINAN REFRAKSI
8/15/2019 Responsi Refraksi
3/31
DAF"AR ISI
'alaman (udul ))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) 1
*embar Pengesahan ))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) 2
!aftar #si )))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) 3
Kata Pengantar )))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) 4
+ab 1 Status Pasien)))) ))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) 5
+ab 2 Tinjauan Pustaka)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) 10
2)1 %natomi "ata)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) 10
2)2 "edia Refraksi)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) 10
2)3 ,isiologi Penglihatan))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) 13
2)4 Kelainan Refraksi)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) 1-
2)5 "iopia))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) 1.
+ab 3 Pembahasan Kasus )))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) 30
!aftar Pustaka )))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) 32
3
8/15/2019 Responsi Refraksi
4/31
KA"A PEN'AN"AR
Segala puji sukur %lhamdulillah penulis panjatkan kehadirat %llah S/T$ atas
rahmat dan hidaaha penulis dapat menelesaikan responsi dengan judul
Kelainan refraksi) Penusunan tugas ini merupakan salah satu tugas ang penulis
laksanakan selama mengikuti kepaniteraan di S", #lmu kesehatan "ata RS 'aji
Surabaa)
Penulis menguapkan terima kepada dr) %minoe Sp)" selaku dokter
pembimbing dalam penelesaian tugas responsi ini$ terima kasih atas bimbingan danaktuna$ sehingga penulis dapat menelesaikan tugas ini)
%khirna$ penulis berharap semoga responsi ini dapat memberikan manfaat
pada pembaa) Penulis menadari baha penusunan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan) !alam kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan saran ang
dapat membangun demi kesempurnaan laporan ini)
Surabaa$ 15 %pril 201&
$A$ I
"IN#AAN KASS
I. IDEN"I"AS PASIEN
ama n) *S
4
8/15/2019 Responsi Refraksi
5/31
sia 1- tahun
o) R" 40.-61(enis kelamin Perempuan
%lamat Kembang kuning kulon$ gang 3 no)2-
Pekerjaan Pelajar S"%Pemeriksaan jumat$ - %pril 201&
II. ANAMNESIS
Keluhan utama
Kedua mata kabur saat melihat jauhRiaat penakit sekarang
Pasien datang ke Poli mata Rumah Sakit 'aji Surabaa dengan keluhan kedua
mata kabur untuk melihat jauh) Keluhan dirasakan kurang lebih sudah tiga
tahun ini) kabur terjadi terus menerus saat melihat jauh sedangkan saat
melihat dekat jelas) Pasien sebelumna sudah menggunakan kaamata tetapi
sudah tiga bulan ini pasien merasa kaamata ang digunakan menjadi tidak
naman dan masih kabur ketika melihat jauh seperti ke papan tulis) Selain itu
pasien juga sering mengalami neri kepala ketika terlalu lama melihat ke
papan tulis) hal ini menebabkan pasien merasa lebih naman saat melihat
dengan ara memiingkan mata$ tetapi lama kelamaan apabila memiingkan
mata maka pasien mengalami neri kepala)) Keluhan ang dirasakan pasien
dialami pada kedua mata terasa seara bersamaan) "ata pernah merah 78$
terasa mengganjal 78$ngeres 78$ nrooh 78$ panas 78$ gatal 78$ ataupun keluar
kotoran mata 78
Riaat penakit dahulu
• Riaat !iabetes "ellitus disangkal
• Riaat 'ipertensi disangkal
• Riaat pemakaian kaamata dengan ukuran 9! S 0$65 dan 9S S
0$25)
• Riaat penggunaan obatobat tetes mata jangka panjang disangkal
• Riaat sakit mata berulang disangkal
•
Riaat alergi makanan 7udang$ telor$ mie8• Riaat operasi mata sebelumna 78
Riaat penakit keluarga
• Riaat !iabetes "ellitus disangkal
• Riaat hipertensi disangkal
• %ah dan ibu menggunakan kaamata minus sejak muda
Riaat sosial
5
8/15/2019 Responsi Refraksi
6/31
• %ktifitas keseharian pasien sekolah
III. PEMERIKSAAN FISIK
• :isus
:9! 0$3 f S 1$65 ; 1$0
:9S 0$- f S 0$65 ; 1$0P! &6 mm
• Pergerakan bola mata
9! 9S
bisa semua arah bisa semua arah
• Tekanan #ntra 9kuler
T9! < Tidak die=aluasiT9S < Tidak die=aluasi
• Segmen anterior okuli de>tra sinistrao Palpebra edema ?$ hiperemi ?
o Konjungti=a @:# ? $ P@:# ?$ subonjunti=al bleeding ?$
sekret ?
o Kornea jernih A ? A
o +"! dalam A ? A$ jernih A ? A
o #ris reguler A ? A$ iris shado ?
o Pupil refleks pupil A ? A$ bulat A ? A$ B 3 mm ? 3 mm
o *ensa (ernih ? (ernih
9! 9S
• Segmen posterior okuli de>tra sinistra
,undus Reflek A ? A
Papil )## arna normal A?A $ batas tegas A?A $
@! ratio 0$3 ? @! ratio 0$3) %rteri =ena 23 ? 23
Retina perdarahan ? $eksudat ?$ mikroaneurisma ?$
detahment ?
• "akula refleks fo=ea A?A• :itreous (ernih?(ernih
• Pemeriksaan *ainna
9bjektif %R 9! S2$25 @1$00 %> 13C
9S S0$65 @0$65 %> 3C
6
8/15/2019 Responsi Refraksi
7/31
I&. DAF"AR MASALA!
• Kedua mata kabur untuk melihat jauh
• eri kepala jika terlalu lama memiingkan mata untuk melihat jauh
• Riaat pemakaian kaamata dengan ukuran 9! S 0$65 dan 9S S
0$25) Pasien merasa masih kabur dengan ukuran kaamata tersebut)
• :isus
• :9! 0$3 f S 1$65 ; 1$0
• :9S 0$- f S 0$65 ; 1$0
• P! &6 mm
&. DIA'NOSIS
9!S "iopia Simpleks
&I. PLANNIN'
!iagnostik Terapi Kaa "ata
"onitoring :isus
Segmen anteriorSegmen posterior
Ddukasi
"enjelaskan kepada pasien baha pasien menderita rabun jauh) "enjelaskan baha rabun jauh ang dialami pasien berkaitan dengan
kelainan anatomi dari mata pasien)
"enjelaskan baha kaamata ang dipakai pasien dengan ukuran ang
sebelumna sudah tidak ook dan harus diganti dengan ukuran ang
baru)
"enjelaskan kepada pasien untuk setiap kali mebaa harus dengan
penerangan ang ukup dan dengan posisi ang benar)
&II. PRO'NOSIS
9! 9S
7
8/15/2019 Responsi Refraksi
8/31
%d =itam bonam bonam
%d fungsionam dubia et bonam dubia et bonam
$A$ II
"IN#AAN PS"AKA
(.*. An-omi M-
8
8/15/2019 Responsi Refraksi
9/31
'mbr (.*. An-omi M-718
Eang termasuk media refraksi antara lain kornea$ pupil$ lensa$ dan =itreous)
"edia refraksi targetna di retina sentral 7maula8) Fangguan media refraksi
menebabkan =isus turun)
(.(. Medi Rer/si
'asil pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh media penglihatan ang terdiri
atas kornea$ aqueous humor 7airan mata8$ lensa$ badan =itreous 7badan kaa8$ dan
panjangna bola mata) Pada orang normal susunan pembiasan oleh media penglihatan
dan panjang bola mata sedemikian seimbang sehingga baangan benda setelah
melalui media penglihatan dibiaskan tepat di daerah makula lutea) "ata ang normal
disebut sebagai mata emetropia dan akan menempatkan baangan benda tepat di
retinana pada keadaan mata tidak melakukan akomodasi atau istirahat melihat jauh)
748
a) Kornea
Kornea merupakan membrane ang transparan berbentuk bulat dan melekat
pada limbus di slera) ,ungsi korna sebagai pelindung mata dan sebgai
jendela bagi sinar ang masuk kedalam mata$ sampai ke retina) "ornea
9
8/15/2019 Responsi Refraksi
10/31
merupakan batas depan dari bola mata) Tebal kornea di sentral < 0$54 mm$ di
perifer < 0$&5 mm) mempunai diameter 11$5 mm dan poer 43 !)
Seara histologis kornea terdiri dari lima lapisan
1) Dpithelium
Dpithelium terbentuk dari deretan sel kubus$ makin keluar makin pipih$
terdiri dari 5& laisan dan mempunai daa regenerasi ang sangat besar)
Regenerasi epitel terjadi 56 hari)
2) "embrane boman
"erupakan suatu membrane a seluler$ jernih dan dianggap sebagai
modifikasi dari stroma)
3) Stroma kornea
Terdiri atas selaput kolagen ang tersusun rapi$ dan merupakan bagian
ang paling tebal)
4) "embrane desemet
Suatu mmebran jernih$ elasti dan merupakan suatu membran basal dari
endotelium) !esemet sangat sulit ditembus oleh mikroorganisme)
5) Dndothelium
Dndothelium adalah lapisan sel ang tidak mempunai daa regenerasi
sehingga jika mengalami kerusakan dapat menimbulkan kekruhan ang
berat dan permanen)728
b) %Guoes humor
Aqueous humor adalah suatu airan jernih ang mengisi bilik mata depan dan
belakang) %Gueous humor diproduksi oleh orpus siliare) Setelah masuk ke
10
8/15/2019 Responsi Refraksi
11/31
bilik mata depan$ aGuoes humor mengalir melalui pupil ke bilik mata depan
lalu ke trabekular di sudut bilik mata depan) Aqueous humor dibentuk dengan
keepatan 2$5 Hl?mnt) (ika aqueous humor tidak dikeluarkan sama epatna
dengan pembentukanna 7sebagai ontoh$ karena sumbatan pada saluran
keluar8$ kelebihan airan akan tertimbun di rongga anterior dan menebabkan
peningkatan tekanan intraokuler 7Idi dalam mataJ8) Keadaan ini dikenal
sebagai glaukoma)738
) *ensa
*ensa termasuk dalam segmen anterior mata dan terletak di bagian tengah
bola mata dibatasi bagian depan oleh iris dan bagian belakang oleh =itreous)
*ensa dipertahankan posisina oleh onula inii ang terdiri dari seratserat
halus kuat ang melekat pada korpus siliaris)
*ensa mata bersifat transparan dan berbentuk bikon=eks$ memiliki fungsi
mempertahankan kejernihan$ membiaskan ahaa dan berakomodasi)
%komodasi adalah kemmapuan mata mengubah daa bias untuk menetapkan
fous pada obek dekat$ terjadi karena perubahan pada lensa akni karena
kontraksi otot siliaris) *ensa mata mampu membiaskan ahaa karena
memiliki indeks bias sekitar 1$4 ditengah dan 1$3& di bagian tepina$ berbeda
dengan indeks bias humor akuos dan korpus =itreous ang mengelilingina)
"ata memiliki kekuatan refraksi keseluruhan sebesar &0 !$ dalam kondisi
tanpa akomodasi lensa memiliki kontribusi sekitar 1520 ! sedangkan udara
dan permukaan kornea memiliki kekuatan refraksi 43 !) Kemampuan
11
8/15/2019 Responsi Refraksi
12/31
akomodasi akan menurun dengan bertambahna usia aitu - ! pada usia 40
thn dan 12! pada usia &0 thn)728
d) +adan =itreous
"erupakan suatu badan gelatin ang jernih dan a=askuler ang membentuk
dua pertiga =olume mata) :itreus mengisi ruangan ang dibatasi oleh lensa$
retina$ dan diskus optikus) :itreus mengandung air sekitar ..L dan sisa 1 L
berupa kolagen dan asam hialuronat ang member bentuk dan konsistensi
mirip gel pada =itreus karena kemampuanna mengikat banak air) 738
e) Panjang bola mata
Panjang bola mata menentukan keseimbangan dalam pembiasan) Panjang bola
mata seseorang dapat berbedabeda) +ila terdapat kelainan pembiasan sinar
oleh karena kornea 7mendatar atau embung8 atau adana perubahan panjang
7lebih panjang atau lebih pendek8 bola mata$ maka sinar normal tidak dapat
terfokus pada mekula) Keadaan ini disebut sebagai ametropia ang dapat
berupa miopia$ hipermetropia$ atau astigmatisma)748
(.0 Fisiologi Penglih-n
@ahaa ang tiba di retina diterima oleh sel batang dan sel keruut sebagai
gelombang ahaa) Felombang ini menetuskan impuls ang dihantarkan oleh
serabutserabut sel di stratum optikum ke otak) (ika ahaa berproeksi pada makula$
gambaran ang dilihat adalah tajam) Proeksi ahaa diluar makula menghasilkan
penglihatan ang kabur) Proeksi suatu benda ang terlihat oleh kedua mata terletak
pada tempat di kedua makula seara setangkup) %pabila proeksi itu tidak menduduki
12
8/15/2019 Responsi Refraksi
13/31
tempat ang bersifat setangkup$ maka akan terlihat gambaran penglihatan ang
diplopia718
er=us optikus memasuki ruang ner=us kranial melalui foramen optikum
tergabung menjadi satu berkas untuk kemudian berpisah lagi dan melanjutkan
perjalananna ke korpus genikulatum lateral dan kolikulus superior tempat kedua
ner=i optikus bergabung menjadi satu berkas dinamakan kiasma) !isitu serabut
serabut ner=us optikus ang menghantarkan impuls =isual dari belahan nasal dari
retina menilang garis tengah$ sedangkan serabutserabut ner=us optikus ang
menghantarkan impuls dari belahan temporal dari retina tetap pada sisi ang sama)
Setelah mengadakan penggabungan tersebut$ ner=us optikus melanjutkan
perjalananna sebagai tractus opticus)
Serabutserabut optik besinaps di korpus genikulatum lateral merupakan jaras
=isual selanjutna menghantarkan impuls =isual dilanjutkan oleh serabutserabut
genikulokalkarina$ aitu juluran neuron korpus genikulatum lateral ang menuju ke
korteks kalkarinus) Korteks tersebut ialah korteks perseptif =isual primer 7area 168)
Setibana impuls =isual disitu terujudlah suatu perasaan 7sensasi8 =isual sederhana
dengan perantaraan korteks ke area 1- dan 1. perasaan =isual itu mendapat bentuk
dan arti akni suatu penglihatan) 728
13
8/15/2019 Responsi Refraksi
14/31
Fambar 2)3 *intasan penglihatan(4)
"ekanisme %komodasi
"ekanisme akomodasi aitu mekanisme ang memfokuskan sistem lensa
mata untuk meningkatkan ketajaman penglihatan) %komodasi terjadi akibat kontraksi
atau relaksasi muskulus siliaris$ kontraksi menebabkan peningkatan kekuatan sistem
lensa dan relaksasi menebabkan pemurunan kekuatan lensa) %komodasi lensa diatur
oleh mekanisme umpan balik negatif ang seara otomatis mengatur kekuatan fokal
lensa untuk tingkat tajam penglihatan paling tinggi) +ila mata difiksasi pada beberapa
objek jauh dan kemudian tibatiba difiksasi pada objek dekat$ biasana lensa dapat
berakomodasi dalam aktu kurang dari 1 detik)
Pada anakanak$ daa bias lensa mata dapat ditingkatkan dari 20 dioptri
menjadi kirakira 34 dioptriM ini berarti terjadi IakomodasiJ sebesar 14 dioptri) ntuk
menapai ini$ bentuk lensa diubah dari ang tadina kon=ekssedang menjadi lensa
ang sangat kon=eks) "ekanisme adalah sebagai berikut 728
14
8/15/2019 Responsi Refraksi
15/31
Pada orang muda$ lensa terdiri atas kapsul elastik ang kuat dan berisi airan
kental ang mengandung banak protein namun transparan) +ila berada dalam
keadaan relaksasi tanpa tarikan terhadap kapsulna$ lensa dianggap berbentuk hampir
sferis$ terutama akibat retraksi elastik dari kapsul lensa) amun$ terdapat kirakira 60
ligamen suspensorium ang melekat di sekeliling lensa$ menarik tepi lensa ke arah
lingkar luar bola mata) *igamen ini seara konstan diregangkan oleh perlekatanna
pada tepi anterior koroid dan retina) Regangan pada ligamen ini menebabkan lensa
tetap relatif datar dalam keadaan mata istirahat) 728
/alaupun demikian tempat perlekatan lateral ligamen lensa pada bola mata
juga dilekati oleh otot siliaris$ ang memiliki dua set serabut otot polos ang terpisah$
serabut meridional dan serabut sirkular) Serabut meridional membentang dari ujung
perifer ligamen suspensorium sampai peralihan sampai peralihan korneasklera)
Kalau serabut otot ini berkontraksi$ bagian perifer dari ligamen lensa tadi akan
tertarik seara medial ke arah tepi kornea$ sehingga regangan ligamen terhadap lensa
akan berkurang) Serabut sirkular tersusun melingkar mengelilingi perlekatan ligamen$
sehingga pada aktu berkontraksi terjadi gerak seperti sfingter$ mengurangi diameter
lingkar perlekatan ligament$ hal ini juga menebabkan regangan ligamen terhadap
kapsul lensa berkurang) 728
15
8/15/2019 Responsi Refraksi
16/31
Fambar 2)4 "ekanisme akomodasi728
(adi$ kontraksi salah satu set serabut otot polos dalam otot siliaris akan
mengendurkan ligamen kapsul lensa$ dan lensa akan berbentuk lebih embung$
seperti balon$ akibat sifat elastisitas alami kapsul lensa) 728
9tot siliaris hampir seluruhna diatur oleh sinal saraf parasimpatis ang
dijalarkan ke mata melalui saraf kranial ### dari nukleus saraf ### pada batang otak)
Perangsangan saraf parasimpatis menimbulkan kontraksi kedua set serabut otot
siliaris$ ang akan mengendurkan ligamen lensa$ sehingga menebabkan lensa
menjadi tebal dan meningkatkan daa biasna) !engan meningkatna daa bias$ mata
mampu melihat objek lebih dekat dibanding seaktu daa biasna rendah) %kibatna$
dengan mendekatkan objek ke arah mata$ jumlah impuls parasimpatis ke otot siliaris
harus harus ditingkatkan seara progresif agar objek tetap dapat dilihat dengan jelas)
7Perangsangan simpatis memberikan efek tambahan terhadap relaksasi otot siliaris$
tapi efek ini sangat keil sehingga hampir tidak berperan dalam mekanisme
akomodasi normal8) 728
16
8/15/2019 Responsi Refraksi
17/31
(.1 Kelinn Rer/si
(.1.* Deinisi
Kelainan refraksi atau ametropia adalah keadaan dimana sinar ahaa
paralel ang meleati media refraksi gagal berkon=ergensi pada neurosensor
retina ketika keadaan otot siliaris relaksasi total) 718 Seara singkat kelainan
refraksi adalah keadaan dimana baangan tegas tidak dibentuk pada retina
7makula lutea atau bintik kuning8) 758 Kelainan refraksi dapat di depan atau di
belakang bintik kuning dan mungkin tidak terletak pada satu titik ang fokus)
Kelainan refraksi dikenal dalam bentuk miopia$ hipermetropia dan astigmatisma)
'ampir setiap saat kita menjumpai kasus kelainan refraksi di lingkungan kita dan
angka ini seara teoritis meningkat terus tiap tahunna) 7&8
Fambar 2)2
Pembiasaan ahaa pada mata normal dan mata dengan kelainan refraksi
(.0.( "nd2"nd Kelinn Rer/si
17
8/15/2019 Responsi Refraksi
18/31
Seseorang ang memerlukan kaamata untuk mengerjakan pekerjaan
seharihari akan memberikan keluhan tertentu) Pasien dengan kelainan refraksi
terlihat mengedip lebih kurang dari orang normal) 9rang normal biasana akan
mengedip 4& kali dalam satu menit) +ila seseorang kurang mengedip maka mata
akan melotot) 758 Penderita dengan kelainan refraksi akan memberikan keluhan berikut
• Sakit kepala terutama di daerah tengkuk atau dahi
• "ata berair
• @epat mengantuk
• "ata terasa pedas
• Pegal pada bola mata
• Penglihatan kabur 758
(.1.1 Kelinn Rer/si
(.3 Miopi
A. Deinisi
"iopia merupakan kelainan refraksi dimana berkas sinar sejajar ang
memasuki mata tanpa akomodasi$ jatuh pada fokus ang berada di depan retina)
!alam keadaan ini objek ang jauh tidak dapat dilihat seara teliti karena sinar angdatang saling bersilangan pada badan kaa$ ketika sinar tersebut sampai di retina
sinarsinar ini menjadi di=ergen$membentuk lingkaran ang difus dengan akibat
baangan ang kabur)5$&
18
8/15/2019 Responsi Refraksi
19/31
'mbr *. Miopi
Pasien dengan miopia akan memberikan keluhan sakit kepala$ sering disertai
dengan juling dan elah kelopak ang sempit) Seseorang miopia mempunai kebiasaan
mengernitkan matana untuk menegah aberasi sferis atau untuk mendapatkan efek
pinhole 7lubang keil8) Pasien miopia mempunai puntum remotum ang dekat
sehingga mata selalu dalam atau berkedudukan kon=ergensi) +ila kedudukan mata ini
menetap$ maka penderita akan terlihat juling kedalam atau esotropia)&
$. Klsii/si324
!ikenal beberapa tipe dari miopia
*. Miopi A/sil
+ertambah panjangna diameter anteroposterior bola mata dari normal) Pada
orang deasa panjang a>ial bola mata 22$& mm) Perubahan diameter
anteroposterior bola mata 1 mm akan menimbulkan perubahan refraksi sebesar 3
dioptri)
(. Miopi Rer/-i
+ertambahna indeks bias media penglihatan seperti ang terjadi pada katarak intumesen dimana lensa menjadi lebih embung sehingga pembiasan lebih kuat)
"enurut derajat beratna$ miopia dibagi dalam
1) "iopia ringan$ dimana miopia keil daripada 13 !
2) "iopia sedang$ dimana miopia keil daripada 3& !
3) "iopia berat atau tinggi$ dimana miopia lebih besar dari & !
"enurut perjalananna$ miopia dikenal denan bentuk
a) "iopia stasioner$ miopia ang menetap
b) "iopia progresif$ miopia ang bertambah terus pada usia deasa akibat
bertambah panjangna bola mata
19
8/15/2019 Responsi Refraksi
20/31
) "iopia maligna$ miopia ang berjalan progresif$ ang dapat mengakibatkan
ablasi retina dan kebutaan) "iopia maligna biasana bila mopia lebih dari &
dioptri disertai kelainan pada fundus okuli dan pada panjangna bola mata sampai
terbentuk stafiloma postikum ang terletak pada bagian temporal papil disertai
dengan atrofi korioretina)
Pada mata dengan miopia tinggi akan terdapat kelainan pada fundus okuli
sepertimiopik kresen aitu berak atrofi koroid ang berbentuk bulan sabit pada
bagian temporal ang berarna putih keabuabuan kadangkadang berak atrofi
ini mengelilingi papil ang disebut annular patch. !ijumpai degenerasi
dari retina berupa kelompok pigmen ang tidak merata menerupai kulit harimau
ang disebut fundus tigroid$ degenerasi makula$ degenerasi retina bagian perifer 7degenerasi
latis8)&$6
!egenerasi latis adalah degenerasi =itroretina herediter ang paling sering
dijumpai$ berupa penipisan retina berbentuk bundar$ o=al atau linear$ disertai
pigmentasi$ garis putih berabangabang dan bintik kuning keputihan) !egenerasi
latis lebih sering dijumpai pada mata miopia dan sering disertai ablasio retina$ ang
terjadi hampir 1?3 pasien dengan ablasio retina)&$6
'mbr (. Degenersi L-is
+erdasarkan gambaran klinisna$ miopia dibagi menjadi &$10
a) "iopia simpleks
20
8/15/2019 Responsi Refraksi
21/31
#ni lebih sering daripada tipe lainna dan diirikan dengan mata ang terlalu
panjang untuk tenaga optikna 7ang ditentukan dengan kornea dan lensa8
atau optik ang terlalu kuat dibandingkan dengan panjang aksialna)
b) "iopia nokturnal
#ni merupakan keadaan dimana mata mempunai kesulitan untuk melihat
pada area dengan ahaa kurang$ namun penglihatan pada siang hari normal)
) Pseudomiopia
Tergangguna penglihatan jauh ang diakibatkan oleh spasme otot siliar)
d) "iopia ang didapat
Terjadi karena terkena bahan farmasi$ peningkatan le=el gula darah$ sklerosis
nukleus atau kondisi anomali lainna)
5. 'e6l Klinis+,7,8,*)
Penglihatan untuk jauh kabur$ sedangkan untuk dekat jelas) (ika
derajat miopiana terlalu tinggi$ maka kedua mata selalu harus melihat dalam
posisi kon=ergensi dan hal ini mungkin menimbulkan keluhan) "ungkin juga
posisi kon=ergensi itu menetap$ sehingga terjadi strabismus kon=ergen
7esotropia8) 75M 68
%pabila terdapat miopia pada satu mata jauh lebih tinggi dari mata ang lain$
dapat terjadi ambliopia pada mata ang miopiana lebih tinggi) "ata
ambliopia akan menggulir ke temporal ang disebut strabismus di=ergen
7eksotropia8) 75M 68
Fejala objektif miopia antara lain
*. Miopi simple/s
a8Pada segmen anterior ditemukan bilik mata ang dalam dan pupil ang relatif
21
8/15/2019 Responsi Refraksi
22/31
lebar) Kadangkadang ditemukan bola mata ang agak menonjol b8 Pada segmen posterior biasana terdapat gambaran ang normal atau dapat
disertai kresen miopia 7myopic cresent 8 ang ringan di sekitar papil saraf
optik)
&$6
(. Miopi p-ologi/
Fambaran pada segmen anterior serupa dengan miopia simpleks Fambaran
ang ditemukan pada segmen posterior berupa kelainankelainan pada
1)+adan kaa dapat ditemukan kekeruhan berupa pendarahan atau degenerasi
ang terlihat sebagai floaters$ atau bendabenda ang mengapung dalam
badan kaa) Kadangkadang ditemukan ablasi badan kaa ang dianggap belum jelas hubunganna dengan keadaan miopia
2)Papil saraf optik terlihat pigmentasi peripapil$ kresen miopia$ papil terlihat
lebih puat ang meluas terutama ke bagian temporal) Kresen miopia dapat ke
seluruh lingkaran papil sehingga seluruh papil dikelilingi oleh daerah koroid
ang atrofi dan pigmentasi ang tidak teratur)&$6
'mbr (. Myopic cresent
3) "akula berupa pigmentasi di daerah retina$ kadangkadang ditemukan
perdarahan subretina pada daerah makula)
4) Retina bagian perifer berupa degenersi kista retina bagian perifer
5) Seluruh lapisan fundus ang tersebar luas berupa penipisan koroid dan retina)
%kibat penipisan ini maka baangan koroid tampak lebih jelas dan disebut
sebagai fundus tigroid)
22
8/15/2019 Responsi Refraksi
23/31
'mbr 0. Fundus "igroid
D. PEMERIKSAAN PENN#AN'+,7,8
ntuk mendiagnosis miopia dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan
pada mata$ pemeriksaan tersebut adalah
1) Refraksi Subjektif
!iagnosis miopia dapat ditegakkan dengan pemeriksaan rekraksi subjektif$
metode ang digunakan adalah dengan metode Itrial and errorJ) (arak
pemeriksaan & meter dengan menggunakan kartu Snellen)
2) Refraksi 9bjektif
Eaitu menggunakan retinoskopi$ dengan lensa kerja sferis A2)00 ! pemeriksa
mengamati refleks fundus ang bergerak berlaanan arah dengan arah
gerakan retinoskop 7against mo=ement8)
3) %utorefraktometer
Eaitu menentukan miopia atau besarna kelainan refraksi dengan
menggunakan komputer)
E. PENA"ALAKSANAAN
Penatalaksanaan miopia masih merupakan kontra diantara dokter mata)
Sejauh ini ang dilakukan adalah menoba menari bagaimana menegah kelainan
refraksi pada anak atau menegah jangan sampai menjadi parah)
23
8/15/2019 Responsi Refraksi
24/31
a) Kaamata
Koreksi miopia dengan kaamata dapat dilakukan dengan menggunakan lensa
konkaf 7ekung?negatif8 karena berkas ahaa ang meleati suatu lensa ekung
akan menebar) +ila permukaan refraksi mata mempunai daa bias terlalu tinggi
atau bila bola mata terlalu panjang seperti pada miopia$ keadaan ini dapat dinetralisir
dengan meletakkan lensa sferis konkaf di depan mata) *ensa ekung ang akan
mendi=ergensikan berkas ahaa sebelum masuk ke mata$ dengan demikian fokus
baangan dapat dimundurkan ke arah retina) 6-
Fambar 2)3
Koreksi "iopia dengan lensa Konkaf
b) *ensa kontak
*ensa kontak ang biasana digunakan ada 2 jenis aitu$ lensa kontak keras
ang terbuat dari bahan plastik polymethacrylate 7P""%8 dan lensa kontak lunak
terbuat dari bermaammaam plastik hdrogen hydroxymethylmethacrylate
7'D"%8) *ensa kontak keras seara spesifik diindikasikan untuk koreksi
astigmatisma ireguler$ sedangkan lensa kontak lunak digunakan untuk mengobati
gangguan permukaan kornea)
24
8/15/2019 Responsi Refraksi
25/31
Salah satu indikasi penggunaan lensa kontak adalah untuk koreksi miopia
tinggi$ dimana lensa ini menghasilkan kualitas baangan lebih baik dari kaamata)
amun komplikasi dari penggunaan lensa kontak dapat mengakibatkan iritasi kornea$
pembentukan pembuluh darah kornea atau melengkungkan permukaan kornea) 9leh
karena itu$ harus dilakukan pemeriksaan berkala pada pemakai lensa kontak)-$.
Fambar 2)4
Koreksi dengan lensa kontak
) +edah Refraksi
Ketidaknamanan memakai kaamata bagi banak pemakai dan komplikasi
ang berkaitan dengan lensa kontak mendorong penarian solusi bedah bagi masalah
gangguan refraksi)10
"etode bedah refraksi ang digunakan terdiri dari
i) Radial keratotomy 7RK8$ dimana pola jarijari ang melingkar dan lemah diinsisi
di parasentral) +agian ang lemah dan uram pada permukaan kornea dibuat rata)
(umlah hasil perubahan tergantung pada ukuran ona optik$ angka dan
kedalaman dari insisi) "eskipun pengalaman beberapa orang menjalani radial
25
8/15/2019 Responsi Refraksi
26/31
keratotomy menunjukan penurunan miopia$ sebagian besar pasien sepertina
menukai dengan hasilna) !imana dapat menurunkan pengguanaan lensa
kontak) Komplikasi ang dilaporkan pada bedah radial keratotomy seperti =ariasi
diurnal dari refraksi dan ketajaman penglihatan$ silau$ penglihatan ganda pada
satu mata$ kadangkadang penurunan permanen dalam koreksi tajam penglihatan
dari ang terbaik$ meningkatna astigmatisma$ astigmatisma irregular$
anisometropia$ dan perubahan seara pelanpelan menjadi hiperopia ang
berlanjut pada beberapa bulan atau tahun$ setelah tindakan pembedahan)
Perubahan menjadi hiperopia dapat munul lebih aal dari pada gejala
presbiopia) Radial keratotomy mungkin juga menekan struktur dari bola mata)-$.
ii) *aser photorefractive keratektomy 7PK8 adalah prosedur dimana
kekuatan kornea ditekan dengan ablasi laser pada pusat kornea) !ari kumpulan
hasil penelitian menunjukan 4-.2L pasien menapai =isus &?& 720?208 setelah
dilakukan photorefractive keratectomy) 11)5 dari koreksi tajam penglihatan ang
terbaik didapatkan hasil kurang dari 0)42). L dari pasien)&$6
d) *ensa #ntraokular
Penanaman lensa intraokular telah menjadi metode pilihan untuk koreksi
kelainan refraksi pada afakia) Tersedia sejumlah ranangan$ termasuk lensa lipat$
ang terbuat dari plastik hidrogel$ ang dapat disisipkan kedalam mata melaui suatu
insisi keil dan lensa kaku ang paling sering terdiri atas suatu optik terbuat dari
polimetil metakrilat dan lengkungan 7haptik8 terbuat dari bahan ang sama atau
polipropilen) Posisi paling aman bagi lensa intraokuler adalah didalam kantung
kapsul ang utuh setelah pembedahan ekstrakapsular)
26
8/15/2019 Responsi Refraksi
27/31
!aa lensa intraocular biasana ditentukan dengan metode regresi empiris
ang menganalisis pengalaman penggunaan salah satu tipe lensa pada banak pasien)
!ari metode ini diturunkan suatu rumus matematis ang didasarkan pada suatu
konstanta untuk lensa tertentu)5
Turunna adalah rumus SRK ##) amun rumus regresi sekarang jarang
digunakan) Rumus teoritik ang menggunakan konstanta lensa$ pembaaan
keratometer dan panjang sumbu $ bersama dengan perkiraan kedalaman bilik mata
depan setelah pembedahan meliputi rumus SRK?T$ Holladay$ dan Hoffer Q dan tak
ada satu pun rumus ang dapat memperkirakan kekuatan lensa setiap pasien)6$-
e) Dkstraksi lensa jernih untuk miopia
Dkstraksi lensa nonkatarak telah dianjurkan untuk koreksi refraktif miopia
sedang sampai tinggi) 'asil tindakan ini tidak kalah memuaskan dengan ang diapai
oleh bedah keratorefraktif menggunakan laser) amun$ perlu dipikirkan komplikasi
operasi dan pasaoperasi bedah intraokuler$ khususna pada miopia tinggi)
F. KOMPLIKASI+
Komplikasi lebih sering terjadi pada miopia tinggi) Komplikasi ang dapat
terjadi berupa
!inding mata ang lebih lemah$ karena sklera lebih tipis
!egenerasi miopik pada retina dan koroid) Retina lebih tipis sehingga terdapat
risiko tinggi terjadina robekan pada retina
%blasi retina
9rang dengan miopia mempunai kemungkinan lebih tinggi terjadi glauoma
27
8/15/2019 Responsi Refraksi
28/31
'. PRO'NOSIS
Prognosis miopia sederhana adalah sangat baik) Pasien miopia sederhana ang
telah dikoreksi miopiana dapat melihat objek jauh dengan lebih baik) Prognosis
ang didapat sesuai dengan derajat keparahanna) Penulit ang dapat timbul pada
pasien dengan miopia adalah terjadina ablasi retina dan juling) (uling biasana
esotropia akibat mata berkon=ergensi terusmenerus) +ila terdapat juling keluar
mungkin fungsi satu mata telah berkurang atau terdapat ambliopia)56
$A$ III
PEM$A!ASAN
!ari anamnesis didapatkan keluhan
• Kedua mata kabur untuk melihat jauh
• eri kepala jika terlalu lama memiingkan mata untuk melihat jauh
• Riaat pemakaian kaamata dengan ukuran 9! S 0$65 dan 9S S
0$25) Pasien merasa masih kabur dengan ukuran kaamata tersebut)
!ari pemeriksaan fisik didapatkan
• :isus • :9! 0$3 f S 1$65 ; 1$0
• :9S 0$- f S 0$65 ; 1$0
P! &6 mm
• Segmen %nterior
• 9!S Kornea jernih$ +"! dalam jernih$ lensa jernih)
'al ini sesuai dengan kepustakaan miopia merupakan kelainan refraksi
dimana berkas sinar sejajar ang memasuki mata tanpa akomodasi$ jatuh pada fokus
ang berada di depan retina) !alam keadaan ini objek ang jauh tidak dapat dilihat
seara teliti karena sinar ang datang saling bersilangan pada badan kaa$ ketika sinar
tersebut sampai di retina sinarsinar ini menjadi di=ergen$membentuk lingkaran ang
difus dengan akibat baangan ang kabur)
28
8/15/2019 Responsi Refraksi
29/31
Pasien dengan miopia akan memberikan keluhan neri kepala$ sering disertai
dengan juling dan elah kelopak ang sempit) Seseorang miopia mempunai kebiasaan
mengernitkan matana untuk menegah aberasi sferis atau untuk mendapatkan efek
pinhole 7lubang keil8) Pasien miopia mempunai puntum remotum ang dekat
sehingga mata selalu dalam atau berkedudukan kon=ergensi) +ila kedudukan mata ini
menetap$ maka penderita akan terlihat juling kedalam atau esotropia)
Pasien ini diterapi dengan lensa sferis negatif) kuran lensa ang digunakan
adalah ang terkeil ang memberikan =isus maksimal pada saat dilakukan koreksi)
'al ini sesuai dengan kepustakaan ang menatakan baha pada penderita miopia
diberikan lensa sferis negatif ang terkeil ang memberikan =isus maksimal)
Prognosis pada kasus ini dubia ad bonam) Prognosis miopia sederhana adalah
sangat baik) Pasien miopia sederhana ang telah dikoreksi miopiana dapat melihat
objek jauh dengan lebih baik) Prognosis ang didapat sesuai dengan derajat
keparahanna)
DAF"AR PS"AKA
29
8/15/2019 Responsi Refraksi
30/31
1) "eister !) 200-) #ntrodution to 9phtalmis 9pti) @arl Neiss :ision) San
!iego) 'al 2.35
2) Futon dan 'all$ 200-$ ,isiologi Kedokteran Ddisi .$ diterjemahan oleh
#raati Setiaan$ DF@$ (akarta) 'al &45&4.
3. Charman, N, 2011, Myopia: Its Prevalence, Origins, and
Control, Ophthalmic and Physioloical Optics, 31! 3"6.
doi! 10.1111#$.1475%1313.2010.00808.&
4) RiordanD=a$ Paul) 2010) :aughan O %sbur 9ftalmologi mum edisi 16 alih
bahasa +rahm ) Pendit editor !iana susanto) (akarta [email protected]) 3.23.-
5) 'artanto / dan #nakaati S) 2010) Kelainan Refraksi Tak Terkoreksi Penuh di
RSP !r) Kariadi Semarang Periode 1 (anuari 2002 31 !esember 2003)
"edial ,ault of !iponegoro ni=ersit$ omor 4) 'al 2530
&) :aughan % dan Riordan D 2000) Ofthalmologi Umum. Dd 16 )@etakan 1) /ida
"edika$ (akarta
6) !irani$ "$ @hamberlain$ "$ Shekar ")$ et all$ 200-$ Heritability of
Refractive rror and Ocular !iometrics" #he $ene in %yopia &$%' #(in
)tudy* #n=estigati=e 9phthalmolog and :isual Siene
-) #las S$ Tanil "$ Salamun dkk) )ari +lmu ,enyakit %ata ) (akarta
+alai Penerbit ,K#$ 20035
.) 'artono$ Eudono R'$ tomo PT$ 'ernoo %S) Refraksi dalam +lmu
penyaki t %ata . Suhardjo$ 'artono 7eds8) Eogakarta +agian
#lmu Penakit "ata ,K F"$2006M1-56
30
8/15/2019 Responsi Refraksi
31/31
10)#las S) 9ptik dan refraksi) !alam #lmu Penakit "ata untuk dokter
umum dan mahasisa kedokteran) (akarta +alai penerbit Sagung Seto$2002