101
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 i

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 ippid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/04/... · Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan ... Dengan disusunnya Rencana Strategis

Embed Size (px)

Citation preview

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 i

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah memberikan

arahan terhadap Strategi Pembangunan Indonesia di segala bidang,

amanatnya terutama adalah dalam pemenuhan hak dasar setiap

rakyat Indonesia. Salah satu dari hak dasar tersebut adalah hak

setiap rakyat Indonesia untuk memperoleh akses atas kebutuhan

kesehatan sehingga memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, terdapat 26 bidang

urusan pemerintahan yang sebagian kewenangan pengurusannya

dilimpahkan menjadi urusan wajib Pemerintahan Daerah. Satu

diantaranya yang termasuk urusan wajib Pemerintah Daerah

adalah bidang urusan kesehatan. Dengan demikian pembangunan

bidang kesehatan menjadi tanggungjawab bersama Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota guna memenuhi amanat UUD 1945.

Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan

masyarakat di bidang kesehatan memiliki peran yang sangat

strategis dimana rumah sakit diharapkan dapat berperan optimal

dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Peran tersebut dewasa ini semakin menonjol mengingat timbulnya

perubahan-perubahan paradigma dalam kehidupan sosial

kemasyarakatan maupun kebijakan – kebijakan pemerintah yang

sangat dipengaruhi oleh kondisi global, nasional, regional dan atau

lokal.

Pemerintah Kota Bandung dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018 dan dalam Renstra

Kota Bandung 2013-2018 telah menetapkan Visi ”Terwujudnya

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 2

Kota Bandung yang Unggul, Nyaman,dan Sejahtera” Untuk

pencapaian Visi tersebut telah menetapkan beberapa Misi, yaitu :

1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan

tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian

pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan

lingkungan.

2. Menghadirkan tata kelola pemerintah yang efektif, bersih dan

melayani.

3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan

berdaya saing.

4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan

berkeadilan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung sebagai

Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung di bidang pelayanan

kesehatan berkewajiban melaksanakan kegiatannya berdasarkan

Misi Kota Bandung ke 3 Membangun masyarakat yang mandiri,

berkualitas dan berdaya saing. memiliki peran strategis dalam

meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya pelayanan

kesehatan yang diberikan kepada masyarakat khususnya di

wilayah Bandung Timur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

RSUD Kota Bandung sebagai Institusi Pemerintah Daerah Kota

Bandung pemberi pelayanan kesehatan dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya perlu menetapkan Rencana Strategis yang

akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan Program dan

Kegiatan selama periode tertentu dengan memperhitungkan dan

memberdayakan potensi sumberdaya, peluang dan kendala yang

ada atau timbul sehingga dapat secara realistis mengantisipasi

perkembangan masa depan.

RENSTRA Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung Tahun

2013-2018 ini merupakan revisi yang menjabarkan visi, misi, dan

program RSUD Kota Bandung yang akan dilaksanakan dan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 3

diwujudkan dalam suatu periode dan berpedoman pada RPJMD

Kota Bandung Tahun 2013-2018, serta memperhatikan Renstra

Kementrian Kesehatan dan Renstra Pemerintahan Daerah Provinsi

Jawa Barat.

Dokumen RENSTRA RSUD Kota Bandung disusun

berdasarkan pada fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Bandung sebagai pendukung penyelenggaraan pembangunan

daerah dalam pelayanan publik dibidang pelayanan kesehatan

sehingga Agenda Prioritas Bandung Sehat dapat terwujud.

Penyusunan RENSTRA RSUD Kota Bandung 2013-2018

melalui berbagai tahapan, mulai pengumpulan data

primer/skunder (Eksternal/Internal), analisis kondisi

aktual/eksisting, rapat koordinasi, perumusan rancangan

RENSTRA, dan menyelaraskan hasil konsultasi mengenai Reviu

RENSTRA RSUD Kota Bandung dengan Kemenpan dan RB, dan

dijadikan sebagai masukan dalam penyusunan revisi RENSTRA ini.

Adapun proses penyusunan dapat dilihat pada gambar berikut :

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 4

Gambar 1.1

Proses Penyusunan RENSTRA RSUD Kota Bandung

2013-2018

Dengan disusunnya Rencana Strategis RSUD Kota Bandung

tahun 2013-2018 diharapkan mampu melaksanakan upaya

kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan

mengutamakan upaya peningkatan dan pencegahan serta

melaksanakan upaya rujukan, Sehingga Rumah Sakit Umum Daerah

RPJMD Kota Bandung 2013-2018

Pengumpulan Data:

Data Primer (eksternal/internal) Data Primer (eksternal/internal

Analisis kondisi aktual/eksisting

Rapat Koordinasi

Perumusan

Rancangan RENSTRA

Konsultasi Reviu

RENSTRA

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA REVISI

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 5

(RSUD) Kota Bandung diharapkan pula dapat turut andil dalam

mewujudkan salah satu agenda prioritas Kota Bandung yaitu

Bandung Sehat.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kota Bandung tahun 2013 – 2018 pembangunan bidang

kesehatan terdapat dalam misi ke 3 yaitu “Membangun masyarakat

yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing”.

Adapun indikator bidang kesehatan yang ingin dicapai sesuai

RPJMD Kota Bandung tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:

1. Capaian indeks kesehatan 81,87

2. Angka harapan hidup 74,45

3. 90 % fasilitas kesehatan memenuhi SPM kesehatan

4. Angka kematian bayi 29/1000 kelahiran hidup

5. Menurunnya jumlah kematian ibu melahirkan 11 orang/tahun.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dalam Bab 1

pasal 1 ayat (11) Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan

Kerja Perangkat Daerah (RENJA SKPD) adalah dokumen

perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu)

tahun. Mengacu pada ayat (11) tersebut bahwa Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis

Pemerintah Kota Bandung merupakan bagian integral dari

penyelenggaraan Pemerintah Kota Bandung tentunya mempunyai

kewajiban menyusun Program Kerja sebagai dokumen perencanaan

tahunan.

Berkaitan dengan hal tersebut RSUD Kota Bandung untuk setiap

tahunnya melaksanakan penyusunan Program Kerja yang mengacu

pada RENSTRA RSUD Kota Bandung 2013-2018 dan RPJMD Kota

Bandung 2013-2018 serta memperhatikan rancangan awal Rencana

Kerja Pemerintah Daerah Kota Bandung. Program Kerja RSUD juga

berintegrasi dengan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 6

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, yaitu dengan memasukan

Rencana Kerja dan Dana yang bersumber dari Pemerintah dan

Pemerintahan Daerah Provinsi.

1.2. Landasan Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004

tentang Perbendaharaan Negara;

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah;

5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2008

tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan;

8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

tentang Rumah Sakit;

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007

tentang Organisasi Perangkat Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

RPJMD;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 sebagai

pengganti Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengeloaan Keuangan Daerah;

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 7

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan RPJMD;

16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1373/Menkes/ SK/XII

Tahun 1998, tentang Status Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Bandung sebagai Rumah Sakit Kelas C;

17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008

tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;

18. PMK No. 84/PMK.07/2008 tentang Penggunaan Dana bagi hasil

Cukai Hasil Tembakau dan Sanksi atas Penyalahgunaan Alokasi

Dana bagi Hasil Cukai hasil Tembakau;

19. Peraturan Menteri Keuangan No.20/PMK.07/2009 tentang

Perubahan atas PMK No. 84/PMK.07/2008;

20. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 tahun 2007 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah

di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung;

21. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 tahun 2007 tentang

Pembentukan dan Susunan RSUD Kota Bandung;

22. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota

Bandung Tahun 2005 – 2025;

23. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Bandung tahun 2013-2018;

24. Peraturan Walikota Bandung Nomor 075 Tahun 2011 tentang

Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas, dan Tata Kerja

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 8

25. Keputusan Walikota Bandung Nomor: 445/Kep.868-RSUD/2010

Tentang Penetapan RSUD Kota Bandung untuk Menerapkan Pola

Pengelolaan Keuangan BLUD; dengan status penuh.

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Sebagai arah dalam pengembangan Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Bandung ”Terwujudnya Rumah Sakit Yang

Berkualitas Dan Nyaman”, dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun kedepan. Sebagai Indikator kunci keberhasilan bagi

pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung

dalam melaksanakan fungsinya.

1.3.2 Tujuan

1. Tercapainya persepsi yang sama dalam menyusun

kebijakan-kebijakan pelayanan kesehatan di lingkungan

RSUD Kota Bandung sehingga produk kebijakan dapat

dijadikan acuan dan/atau pedoman bagi seluruh unit

kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat;

2. Sebagai Pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja

RSUD Kota Bandung;

3. Sebagai tolok ukur dalam penyusunan Laporan

Pertanggungjawaban Kinerja RSUD Kota Bandung.

1.4. Sistematika Penulisan

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

II. GAMBARAN PELAYANAN RSUD KOTA BANDUNG

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota

Bandung

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 9

2.2. Sumber Daya RSUD Kota Bandung

2.3. Kinerja Pelayanan RSUD Kota Bandung

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD

Kota Bandung

III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan RSUD Kota Bandung

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih

3.3. Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra

Kota Bandung

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi RSUD Kota Bandung

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Kota

Bandung

4.3. Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung

V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1. Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran

dan Pendanaan Indikatif

VI. INDIKATOR KINERJA RSUD KOTA BANDUNG YANG

MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

6.1. Indikator Kinerja RSUD Kota Bandung Yang Mengacu

Pada Sasaran RPJMD

VII. PENUTUP

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 10

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN RSUD KOTA BANDUNG

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,

diamanatkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah

pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif.

RSUD Kota Bandung menyelenggarakan pelayanan kesehatan

dengan melayani masyarakat terutama dari wilayah Bandung Timur

dengan penduduk yang semakin berkembang sesuai pengembangan

pembangunan Kota Bandung.

Pelayanan RS disediakan sesuai kebutuhan masyarakat dengan

mempertimbangkan pola penyakit, data kependudukan seperti

kelompok penduduk berdasarkan umur dan data demografi lainnya.

Jangkauan pelayanan RSUD Kota Bandung berdasarkan zona

Sistem Rujukan Kota Bandung meliputi 11 Kecamatan ditambah

penduduk yang berasal dari Kabupaten Bandung dan Sumedang

yang berbatasan dengan Kota Bandung

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan

merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat

diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai

karakteristik dan organisasai yang sangat kompleks.

Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya

masing-masing berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan

teknologi kedokteran berkembang sangat pesat diikuti oleh tenaga

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 11

kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu,

membuat semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit.

Rumah sakit berubah dari organisasi normative (organisasi

sosial) ke arah organisai utilitarian (organisasi sosial ekonomis),

namun fungsi sosial adalah fungsi yang tetap melekat pada institusi

rumah sakit apapun bentuk, orientasi dan pola kepemilikannya.

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung

diatur oleh Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2007

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) Kota Bandung.

2.1.1. Tugas

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung merupakan

Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung yang memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat, mempunyai tugas :

Melaksanakan upaya kesehatan dibidang pelayanan

umum, upaya kesehatan secara berdayaguna dan

berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan,

pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan

upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan

upaya rujukan.

2.1.2 Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut

diatas, RSUD Kota Bandung, mempunyai fungsi :

1. Menyelenggarakan pelayanan umum;

2. Melaksanakan tugas teknis operasional bidang pelayanan

umum yang meliputi keuangan, pelayanan medis dan

keperawatan, penunjang medis serta program dan

pemasaran;

3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 12

Inti dari penyelenggaraan fungsi rumah sakit adalah mengelola

pasien. Manajemen strategis dirancang sesuai tugas, fungsi dan struktur

organisasi diperlukan agar pelayanan di rumah sakit dapat dilaksanakan

secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber-sumber yang

tersedia didalam maupun diluar organisasi melalui berbagai proses

manajemen.

Manajemen SDM

Struktur ini mengorganisir Sumber Daya Manusia (SDM) RSUD

Kota Bandung yang berjumlah 510 orang dengan berbagai jenjang

pendidikan mulai dari SLTA sampai dengan jenjang S2 dan jenis

pendidikan sesuai profesi yang dibutuhkan oleh rumah sakit dari

berbagai disiplin ilmu.

Manajemen SDM meliputi kebijakan yang mengatur

SDM/karyawan dengan rumah sakit, rekruitmen, orientasi, rotasi,

mutasi, cuti, diklat, promosi dan lain lain.

Manajemen Keuangan/Pembiayaan

Manajemen keuangan/pembiayaan mulai dari menyusun

perencanaan pembiayaan sampai laporan pertanggungjawaban. RSUD

Kota Bandung memiliki sumber pembiayaan dari pendapatan operasional,

APBD, APBN dan pendapatan lain yang sah.

RSUD Kota Bandung telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah berdasarkan Surat Keputusan Walikota

Bandung No 445/Kep-868-RSUD/2010.

Pengelolaan keuangan dilaksanakan berdasarkan prinsip efisiensi,

efektifitas dan produktifitas dengan berazaskan akuntabilitas dan

transparansi. Dalam rangka penerapan prinsip dan azas tersebut maka

dalam penatausahaan keuangan diterapkan sistem akuntansi berbasis

akrual (SAK/Standar Akuntansi Keuangan) dan SAP/ Standar Akuntansi

Pemerintah).

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 13

Dalam pengelolaan dengan PPK BLUD Rumah Sakit, untuk

menjamin kelangsungan penyelenggaraannya masih mendapatkan

subsidi pemerintah. Subsidi berupa biaya gaji, biaya pengadaan barang

modal, dan pengadaan barang jasa dapat bersumber dari APBD maupun

APBN.

Dalam pengelolaan PPK BLUD terdapat beberapa ketentuan yang

mengatur sebagai berikut:

1. Tarif Layanan

2. Pendapatan dan Biaya

3. Pengeluatan Biaya

4. Rencana Strategi dan Rencana Bisnis Anggaran

5. Pengelolaan Kas

6. Pengelolaan Utang Piutang

7. Investasi

8. Surplus dan Defisit Anggaran

9. Laporan Keuangan

10. Kerja Sama

11. Pengadaan Barang dan Jasa

Manajemen Lingkungan

RSUD Kota Bandung juga melaksanakan pengelolaan lingkungan dan

limbah rumah sakit, sistem remunerasi, sistem akuntabilitas dan

penilaian kinerja.

Penilaian kinerja didasarkan pada hasil capaian Standar Pelayanan

Minimal yang telah ditetapkan sebagi persyaratan penerapan PPK-BLUD.

Kebijakan yang mengatur pengelolaan lingkungan dan limbah rumah

sakit diimplementasikan berupa pemantauan, pemeriksaan mutu

lingkungan dan pengelolaan rumah sakit.

Ruang lingkup pengelolaan lingkungan dan limbah rumah sakit terdiri

dari :

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 14

1. Penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit

2. Pengendalian serangga dan binatang pengganggu

3. Penyehatan air

4. Pengawasan dekontaminasi melalui desinfiksia & strerilisasi

5. Pengawasan pengamanan radiasi

6. Pengawasan pengelolaan makanan dan minuman

7. Pengawasan tempat pencucian umum/laundry

8. Peningkatan upaya promosi kesehatan lainnya

9. Limbah padat

10. Limbah cair

11. Limbah gas

12. Limbah B3

Manajemen Logistik dan Asset

Dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit perlu didukung

dengan logistik yang memadai.

Manajemen logistik mulai dari proses perencanaan, penentuan

kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan pemeliharaan

serta penghapusan material/alat kesehatan/unit.

Logistik rumah sakit meliputi dari cetakan, ATK, makanan pasien, gas

medis, obat dan perbekalan kesehatan termasuk linen dan bakan bakar

dll.

Aset rumah sakit perlu dikelola dengan baik mulai dari perencanaan,

pengelolaan, pendistribusian, pemeliharaan sampai dengan penghapusan

harus memenuhi standar, uji fungsi dan kalibrasi karena merupakan

pendukung terhadap mutu pelayanan yang diberikan.

Manajemen Informasi

Data dalam manajemen merupakan salah satu faktor penting yang

harus dikelola dengan baik. Dalam Undang-Undang Rumah Sakit wajib

memelihara rekam medis pasien termasuk kerahasiannya, penyimpanan

dan pengolahan dan pemusnahannya. Untuk itu seluruh data pasien,

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 15

data pelayanan, data administrasi dan keuangan yang terdapat di rumah

sakit sangat komplek sehingga perlu dikelola secara professional dan

terstruktur dan sudah tidak memungkinkan dikelola secara manual. Oleh

karena itu rumah sakit perlu mengembangkan Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) yang baik.

Dalam rangka pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional RSUD

sedang mempersiapkan SIM RS, termasuk melakukan sosialisasi

kelengkapan catatan medis pasien menggunakan ICD X yang merupakan

Kode Diagnosa Internasional dan ICD IX yaitu Kode Tindakan

Internasional yang dimulai sejak penerapan Jamkesmas.

Manajemen Mutu dan Patien Safety

Pelayanan rumah sakit objeknya adalah manusia sehingga mutu dan

keselamatan pasien harus diutamakan walaupun rumah sakit menganut

azas efisiensi. Keselamatan pasien merupakan salah satu fokus

pelayanan karena pasien bukan hanya membutuhkan pengobatan tetapi

perlu dilindungi. Untuk melaksanakan upaya keamanan pasien dibentuk

Tim Patien Safety yang bertugas menyusun standar, memantau

pelaksanaan, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi tindak lanjut

bagi manajemen tentang keselamatan pasien

Hal lain yang penting dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit

adalah manajemen mutu pelayanan yang mencakup mutu klinik, mutu

pembiayaan, dan mutu kinerja. RSUD Kota Bandung telah melaksanakan

manajemen mutu yang dilaksanakan dalam bentuk Akreditasi Rumah

Sakit.

Pada tahun 2012 RSUD Kota Bandung telah terakreditasi penuh

dalam 12 jenis pelayanan serta memperoleh sertifikasi ISO 9001-2008.

Akreditasi menunjukkan komitmen rumah sakit untuk meningkatkan

keselamatan dan kualitas asuhan pasien, memastikan lingkungan

pelayanan aman dan rumah sakit senantiasa berupaya mengurangi

resiko bagi para pasien dan staf rumah sakit.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 16

Manajemen Pelayanan

Penyelenggaraan pelayanan menggambarkan inti proses pelayanan

rumah sakit yang merupakan pengelolaan pelayanan tiap unit yang ada

di RSUD Kota Bandung terhadap pasien mulai masuk sampai keluar dari

rumah sakit.

Rumah sakit menetapkan alur pelayanan rawat jalan, rawat darurat,

rawat inap dan pelayanan penunjang lainnya. Menetapkan jenis

pelayanan, struktur organisasi unit, kriteria tenaga dan kompetensi,

persyaratan umum dan persyaratan khusus sarana dan prasarana

termasuk sarana penunjang, memiliki program pelatihan, serta memiliki

standar operasional prosedur, standar peralatan dan standar tata ruang

dan lingkungan.

Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 pasal 36

mengamanatkan “Seluruh rumah sakit harus menyelenggarakan

Tatakelola Rumah Sakit dan Tatakelola Klinik yang baik” yang diatur

dalam Hospital by Laws dan Medical staf by Laws.

Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital by laws) mengatur

perbuatan para pihak rumah sakit, pemilik atau yang mewakili dengan

pengelola/direktur dan staf medis.

Sedangkan Tatakelola Klinik mengatur agar staf medis di rumah sakit

terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan

mutu profesi medis dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.

Komite medis dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan tata

kelola klinis yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan

pasien lebih terjamin dan terlindungi.

2.1.3 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor

16 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan

Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung; RSUD

Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah Kota

Bandung di bidang pelayanan kesehatan, dipimpin oleh

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 17

seorang kepala dengan sebutan Direktur yang secara

adminstratif bertanggungjawab kepada Walikota Bandung

melalui Sekretaris Daerah Kota Bandung, dan secara teknis

operasional dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan Kota

Bandung. Adapun Susunan Organisasinya sebagai berikut:

Unsur Pimpinan : Direktur

Pembantu Pimpinan, terdiri dari :

a. Kepala Bagian Umum Keuangan, membawahkan :

1) Ka.Sub.Bag. Umum dan Perlengkapan;

2) Ka.Sub.Bag. Pengembangan SDM;

3) Ka.Sub.Bag. Keuangan dan Anggaran.

b. Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan,

membawahkan :

1) Ka.Seksi Pelayanan Medis;

2) Ka.Seksi Pelayanan Keperawatan

c. Kepala Bidang Penunjang Medis, membawahkan :

1) Ka.Seksi Penunjang Diagnostik dan Terapi;

2) Ka.Seksi Pemeliharaan dan Pemulasaraan.

d. Kepala Bidang Program dan Pemasaran,

membawahkan :

1) Ka.Seksi Pengendalian Program;

2) Ka.Seksi Mutu dan Pemasaran.

Selain dibantu oleh kelompok struktural, Direktur dibantu

pula oleh kelompok fungsional dan unsur pelaksana

pelayanan, yang terdiri dari :

a. Satuan Pengawas Intern;

b. Komite Medik;

c. Komite Keperawatan;

d. Panitia Rekam Medis;

e. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit;

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 18

f. Panitia Farmasi dan Terapi;

g. Tim Patient Safety;

h. Staff Medis Fungsional;

i. Instalasi/Unit.

Unsur Pelaksana Pelayanan, terdiri dari instalasi dan

unit, yaitu:

a. Rawat Jalan

b. Rawat Inap

c. Gawat Darurat

d. Kamar Besalin

e. ICU

f. Rehabilitasi Medis & Fisioterapi

g. Unit Hemodialisa

h. Laboratorium

i. Radiologi

j. Kamar Bedah

k. Farmasi

l. Gizi

m. Pemeliharaan Sarana RS (IPSRS)

n. Pemulasaraan Jenazah

o. CSSD

p. Kesling

q. Laundry

Unit terdiri dari :

a. Rekam Medis

b. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

c. Promosi Kesehatan Rumah Sakit

d. Mutu Rumah Sakit

e. Pemasaran & Kemitraan

f. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 19

g. Pendidikan dan Pelatihan

h. Akutansi

i. PPATKRS

j. Perbendaharaan

Kelompok Fungsional terdiri :

Staf Medis Fungsional jumlahnya sesuai dengan jenis

Dokter/ Dokter Gigi Spesialis (profesi) yang ada di RSUD

Kota Bandung, saat ini terdiri dari 17 Spesialistik dan

dokter/doker gigi umum, yaitu :

1. Spesialis Penyakit Dalam

2. Spesialis Bedah

3. Spesialis Kebidanan dan Kandungan

4. Spesialis Anak

5. Spesialis THT

6. Spesialis Mata

7. Spesialis Kulit Kelamin

8. Spesialis Anesthesi

9. Spesialis Pathologi Klinik

10. Spesialis Pathologi Anatomi

11. Spesialis Radiologi

12. Spesialis Orthodonti

13. Spesialis Syaraf

14. Spesialis Rehabilitasi Medik

15. Spesialis Bedah mulut

16. Spesialis Jiwa

17. Spesialis Orthopedi

18. Dokter Umum

19. Dokter Gigi

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 20

Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 33

berbunyi : Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang efektif,

efisien dan akuntabel. Organisasi rumah sakit disusun dengan tujuan

untuk mencapai visi dan misi rumah sakit dengan menjalankan

tatakelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan tata

kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance).

Struktur Organinsai RSUD Kota Bandung disusun berdasarkan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1046/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di

Lingkungan Departemen Kesehatan, dengan klasifikasi kelas C dengan

jenis rumah sakit umum yang memberikan pelayanan kesehatan semua

bidang dan jenis penyakit.

Struktur organisasi berdasarkan azas organisasi hemat struktur dan

kaya fungsi, yang menggambarkan kewenangan, tanggung jawab dan

komunikasi dalam menyelenggarakan pelayananan, komunikasi antar

unit pelayanan serta manajemen “Cross fungsional and communication

management” atau dengan kata lain seluruh struktur merupakan

struktur kerja operasional bukan struktur kerja birokrasi yang kaku.

Komite medis terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Subkomite yang

terbagi menjadi subkomite kredensial, subkomite mutu dan subkomite

etika.

Direktur rumah sakit bekerjasama dengan komite medis untuk

menyusun pengaturan layanan medis agar pelayanan yang professional

terjamin mulai saat pasien masuk rumah sakit hingga keluar rumah

sakit.

Rumah sakit agar dapat memberikan pelayanan yang baik maka

dibutuhkan berbagai sumber daya yang harus diatur dengan proses

manajemen secara baik.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 21

KETERANGAN : - - - - - - - - - - - Garis Koordinasi

-------------------- Garis Komando

DIREKTUR

KOMITE MEDIK

SPI

SMF

SUB BAG UMUM &

PERLENGKAPAN. SUB BAG

PENGEMBANGAN. SDM

BIDANG PENJ.MEDIS

BIDANG PROG. & PEMASARAN

BIDANG YAN MED & KEPERAWATAN

BAGIAN UMUM & KEUANGAN

SUB BAG KEU.&

ANGGARAN

SEKSI

YAN MED

SEKSI PENJ.DIAG.&

TERAPI

SEKSI PENG. PROGRAM

SEKSI YAN KEPERAWAT

AN

SEKSI PEMELIH.& PEMULASARAAN

JENAZAH

SEKSI MUTU & PEMASARN

UNIT

SMF

INSTALASI UNIT

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 22

2.2 Sumber Daya RSUD Kota Bandung

2.2.1. Sumber Daya Manusia

SDM RSUD Kota Bandung terus berkembang baik

jenis maupun jumlahnya seiring perkembangan jenis

pelayanan. Meliputi jenjang pendidikan tingkat

menengah setingkat SLTP sampai jenjang S2.

Total jumlah SDM pada tahun 2009 berjumlah

335 orang, pada tahun 2013 berkembang menajdi

504 orang terdiri dari PNS 336 orang dan tenaga

BLUD 168 orang.

Berdasarkan jenjang pendidikan tenaga

terbanyak adalah kelompok D3 sedang jenis

pendidikan terbanyak adalah tenaga perawat.

Tabel 2.1

SDM Dokter Spesialis RSUD Kota Bandung

NO JENIS TENAGA JUMLAH

(Org) STATUS PEGAWAI

I Dokter Spesialis

1 Penyakit Dalam 3 PNS 2, Non PNS

(BLUD) 1

2 Anak 3 PNS

3 Kandungan Dan

Kebidanan

3 PNS

4 Bedah 3 PNS 2, Non PNS

(BLUD) 1

5 THT 2 PNS

6 Mata 2 PNS

7 Kulit dan Kelamin 2 PNS

8 Syaraf 2 PNS1, Non PNS

(BLUD) 1

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 23

9 Orthodonti 1 PNS

10 Orthopedi 2 Non PNS (BLUD) 2

11 Rehabilitasi Medik 1 PNS

12 Anestesi 1 PNS

13 Pathologi Klinik 2 PNS

14 Pathologi Anatomi 1 PNS

15 Jiwa 1 Non PNS (BLUD)

16 Bedah mulut 1 PNS

17 Radiologi 1 PNS

II Dokter/Dokter Gigi

1 Dokter Umum 22 PNS, Fungsional 18,

srtukural 4

2 Dokter Gigi 4 PNS, 2 fungsional, 2

struktural

Tabel 2.2

Perkembangan Jenis Tenaga RSUD Kota Bandung

Tahun 2009-2013

Jenis

Tenaga

Th.

2009

Th.

2010

Th.

2011

Th.

2012

Th.

2013

Dokter

Umum 12 14 20 15 22

Dokter Gigi 3 3 3 5 4

Dokter

Spesialis 21 21 24 24 31

Keperawatan 123 151 168 210 216

Non Keperawatan 55 55 77 71 90

Non Kesehatan 104 90 115 123 142

JUMLAH 318 336 409 450 505

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 24

2.2.2. Aset dan Modal

1. Bangunan Rumah Sakit

Memiliki akses yang mudah dijangkau dengan

berbagai alat tranportasi roda 2 dan 4, dengan luas

lahan ± 10.028 M² dan luas bangunan 10.909 M²

dan terus dikembangkan secara vertikal maupun

horizontal.

Berdasarkan persyaratan RS Kelas C luas lahan

tersebut kurang memenuhi standar minimal 30.000

M², namun memiliki utilitas publik lainnya yang

memadai seperti air bersih, sumber listrik dengan

gardu tersendiri, jaringan telepon dan internet,

pembuangan limbah dengan telah menerapkan

studi kelayakan dampak lingkungan dalam bentuk

implementasi Upaya Kesehatan lingkungan dan

Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) yang

secara rutin di laporkan.

Melaksanakan pengelolaan limbah padat

infeksius dan non infeksius walaupun fasilitas

pemusnahannya dilaksanakan oleh pihak ke III

yang telah mendapatkan ijin dari Pemerintah

termasuk fasilitas pengelolaan limbah cair IPAL

Sewage Treatment Plant dan Hospital Waste Water

Treatment Plant, fasilitas pengelolaan limbah cair

maupun padat dari Instalasi radiologi serta fasilitas

Pengolahan Air Bersih (Water Treatmen Plant),

pengolahan air Reverse Osmosis untuk unit

Hemodialisa , Laboratorium, Gizi, CSSD dan lain-

lain.

Fasilitas rawat inap berlokasi di area belakang

cukup mengurangi dampak kebisingan dan

mendapatkan lingkungan yang tenang. Rancang

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 25

bangun RSUD Kota Bandung dilaksanakan

berdasarkan master plan serta studi kelayakan yang

telah disusun sebelumnya walaupun dalam

perjalanannya dapat saja dilakukan perubahan

sesuai kebutuhan yang mendesak.

Massa bangunan telah mempertimbangkan

faktor keselamatan terhadap bahaya kebakaran

(termasuk pengadaan alat APAR dan pelatihan

penanggulangan kebakaran bagi seluruh petugas),

sirkulasi udara dan pencahayaan, kenyamanan,

keselarasan dan kenyamanan lingkungan, taman

dan halaman tetap tersedia.

Pembagian area zonasi diupayakan sesuai

dengan kondisi ruang yang ada, kebutuhan luas

lantai diupayakan mendekati ketentuan yaitu 80 M²

/tempat tidur (10.909 M²/151 TT).

Untuk pembagian area fasilitas rumah sakit

idealnya mengacu kepada Pedoman Teknis

Bangunan Rumah Sakit Kelas A, B, C yang

dikeluarkan oleh Dirjen Bina Pelayanan Penunjang

Medis tahun 2012 serta Undang-Undang Rumah

Sakit Nomor 44 Tahun 2009 tentang Bangunan

Gedung, menyebutkan bahwa bangunan gedung

penting sebagai tempat manusia melakukan

kegiatan, maka perlu diperhatikan keamanan,

keselamatan, kenyamanan dan kemudahan.

Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun

2009 menyatakan bahwa bangunan rumah sakit

paling sedikit terdiri atas ruang rawat jalan, ruang

rawat inap, ruang rawat darurat, ruang operasi,

ruang tenaga kesehatan, ruang radiologi, ruang

laboratorium, ruang sterilisasi, ruang farmasi,

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 26

ruang pendidikan dan latihan, ruang kantor dan

adminstrasi, ruang ibadah, ruang tunggu, ruang

menyusui, ruang mekanik, ruang dapur, laundry,

kamar jenazah, taman, pengolahan sampah dan

pelataran parkir yang mencukupi.

Bangunan dan peralatan rumah sakit diatur

dalam Buku Pedoman Sarana dan Prasarana

Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Pusat Sarana

Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat

Jendral, KEMKES-RI.

Berdasarkan standar RS Kelas C (4 Spesialis

dasar) RSUD Kota Bandung telah memenuhi

standar, namun karena jumlah pelayanan spesialis

telah berkembang menjadi 17 Spesialistik beberapa

jenis peralatan masih harus dikembangkan antara

lain peralatan orthopedi, rehabilitasi medis, NICU

(Neonatal Intensive Care Unit) dan ICU (Intencive

Care Unit) baik pengadaan baru maupun

penambahan kapasitas. Saat ini RSUD Kota

Bandung memiliki jumlah tempat tidur 151 TT,

namun dengan bertambahnya jumlah pelayanan

spesialistik serta jumlah dokter spesialis maka

masik dibutuhkan penambahan TT.

Perkembangan rumah sakit yang pesat

menjadikan jumlah kunjungan yang meningkat pula

sehingga untuk kecepatan pelayanan administrasi

pasien perlu dibangun sarana informasi yang

memadai termasuk untuk kebutuhan manajerial

yaitu membangun SIM RS (Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit).

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 27

Grafik 2.1 TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN

OPERASIONAL RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2010-2013

2. Anggaran

Sumber keuangan RSUD Kota Bandung berasal

dari pendapatan operasional, APBD I, APBD II dan

APBN.

Sejak RSUD Kota Bandung ditetapkan menjadi BLUD

pendapatan operasional RS terus meningkat namun belum

optimal karena beberapa kendala seperti perubahan tarif yang

tertunda dari tahun 2012 sampai sekarang sehingga ada

perubahan penurunan target.

Sumber keuangan lainnya adalah APBD dan APBN

sebagaimana tergambar dalam table berikut :

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 28

Tabel 2.3

Alokasi Anggaran APBD dan APBN RSUD Kota Bandung

Tahun 2010-2013

No Sumber Dana Tahun

I

APBD Kota

Bandung 2010 2011 2012 2013

1. Belanja

Langsung 9.662.315.773 9.975.976.000 10.768.250.855 29.602.035.042

2. Belanja Tidak

Langsung 12.432.213.259 15.059.284.094 17.042.883.405 19.415.306.274

Jumlah 22.094.529.032 25.035.260.094 27.811.134.260 49.017.341.316

II APBD Provinsi

1. Alat Kedokteran

Bedah 0 0 0 2.000.000.000

2. Alat Kedokteran

Rehab Medik 0 0 0 4.000.000.000

3. Beasiswa Tugas

Belajar 0 0 0 123.683.040

Jumlah 0 0 0 6.123.683.040

III APBN

1. Tugas

Perbantuan (TP) 0 0 4.000.000.000 0

2. Dana Alokasi

Khusus (DAK) 0 2.028.500.000 0 0

Jumlah 0 2.028.500.000 4.000.000.000 0

2.2.3 Unit Pelayanan Sebagai Unit Usaha

Penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit

menggambarkan pengelolaan pelayanan tiap unit

terhadap pasien mulai masuk sampai keluar dari

rumah sakit.

Untuk memudahkan pengguna layanan, rumah sakit

menetapkan alur pelayanan baik secara umum maupun

pelayanan khusus per unit pelayanan dengan

memperhatikan beberapa prinsip berdasarkan: cara

pasien datang (dikirim/dirujuk oleh fasilitas pelayanan

kesehatan lain/dokter/bidan praktek perorangan, atau

datang atas kemauan sendiri). Berdasarkan kecepatan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 29

pelayanan dapat dibedakan pasien yang dapat

menunggu (berobat jalan/tidak dalam keadaan gawat

darurat) dan pasien yang perlu pertolongan segera

(pasien gawat darurat) juga pasien yang membutuhkan

rawat inap.

Sedangkan berdasarkan jenis kedatangannya dapat

dibedakan pasien baru (baru pertama kali datang ke

rumah sakit umtuk keperluan pelayanan kesehatan

dan menerima nomor rekam medis) dan pasien lama

(pasien yang pernah datang sebelumnya untuk

keperluan kesehatan dan mempergunakan nomor

rekam medis yang telah ada).

Pelayanan pasien yang diselenggarakan di RSUD

Kota Bandung sesuai dengan fasilitas dan jenis tenaga

medis yang tersedia serta penunjangnya.

Sesuai dengan rumah sakit kelas C RSUD Kota

Bandung telah mempunyai fasilitas dan kemampuan

pelayanan medis sekurang-kurangnya 4 (empat)

pelayanan spesialis dasar, namun telah berkembang

ditambah 4 (empat) spesialis penunjang medik dan 8

(delapan) spesialis lainnya, apabila mencukupi 2 (dua)

subspesialis dasar dan spesialis jantung dan paru

sudah dapat masuk kelompok rumah sakit kelas B.

Peralatan yang ada telah diupayakan memenuhi

standar minimal peralatan rumah sakit, persyaratan

umum dan khusus peralatan serta kapasitas pelayanan

termasuk pengembangan alat canggih seperti CT Scan,

fluoroskopi, laparoskopi, peralatan rehabilitasi medik,

laboratorium, set peralatan operasi baik jenis maupun

jumlahnya.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 30

Rumah sakit menerima imbalan atas pelayanan yang

telah diberikan dalam bentuk tarif yang harus dibayar

oleh masyarakat.

Jenis pembayaran tarif layanan ada dalam betuk

tunai yaitu untuk pasien umum, ada pula dalam

bentuk jaminan seperti asuransi kesehatan (Askes,

Jamkesmas, Jamsostek, Asuransi Swasta atau yang

dijamin langsung oleh perusahaan/kontrak pelayanan).

Tarif layanan Rumah Sakit selama ini diatur oleh

Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2010 tentang

Retribusi Pelayanan Kesehatan Kota Bandung, namun

setelah ditetapkan menjadi BLUD maka tarif cukup

ditetapkan oleh Keputusan Kepala Daerah disampaikan

kepada DPRD.

2.3. Kinerja Pelayanan

Pelayanan Pasien Rawat Jalan

Pelayanan di rawat jalan diberikan kepada pasien yang

datang ke unit rawat jalan (poliklinik) di rumah sakit. Di unit

rawat jalan terdapat tenaga kesehatan dokter, dokter gigi dan

perawat serta tenaga pendukung untuk fungsi adminstratif

yang harus mampu bekerjasama dan berkoordinasi sebagai

tim kesehatan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 31

Kunjungan rawat jalan secara umum dalam kurun 5 tahun

terus mengalami peningkatan, namun terdapat kecenderungan

peningkatan pada pelayanan keluarga miskin (Peserta

Jamkesmas, Jamkesda dan pasien tidak mampu).

84450 84129 81344

94092 98518

0 0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

2009 2010 2011 2012 2013

GRAFIK 2.2 KUNJUNGAN RAWAT JALAN

RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013

16753 17783 16907 21804

27250

67697 66346 64437 72288 71268

84450 84129 81344

94092 98518

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

2009 2010 2011 2012 2013

GRAFIK 2.3 KUNJUNGAN GAKIN DAN NON

GAKIN RAWAT JALAN RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2009-2013

KUNJUNGAN GAKIN

KUNJUNGAN NON GAKIN

TOTAL

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 32

Pola penyakit pada kunjungan rawat jalan 10 besar bervariasi

dari berbagai kelompok spesialistis.

13%

12%

9%

9%5%14%10%

18%8% 2%

diare 1556

vulnus laceratum 1439

cerument 1125

gastritis 1170

dyspepsia 663

stroke 1678

asma bronchiale 1273

TB paru 2293

hyperaemia pulpa 991

asthenopia 221

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

2.4 10 BESAR PENYAKIT RAWAT JALAN RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2013

2.5 Kunjungan Pasien Rawat Jalan RSUD Kota Bandung 2011-2013

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 33

Pelayanan Gawat Darurat

Instalasi Gawat Darurat adalah unit pelayanan di rumah

sakit yang tersedia 24 jam untuk memberikan pelayanan

pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan

kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi

disiplin.

Permenkes Nomor 111 tahun 2001 tentang Sistem

Penanggulangan Gawat Darurat yang terdiri dari unsur

pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit, dan

pelayanan antar rumah sakit.

Sistem ini dibagi lagi menjadi Sistem Penanggulangan

Gawat Darurat Terpadu Sehari-hari (SPGDT-S) yang

menangani kasus gawat darurat perorangan sehari-hari dan

Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Bencana

(SPGDT-B) yang khusus dipakai saat kondisi bencana.

Pelayanan IGD RSUD Kota Bandung mengacu kepada

Standar Pelayanan Gawat Darurat Kepmenkes Nomor 856

atunh 2009 termasuk Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

Level II sebagai standar minimal untuk RS Kelas C.

Dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

sebagai salah satu program Milenium Development Goals

(MDG’s) RSUD Kota Bandung mengembangkan Pelayanan

Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif bersama unit lain

terkait.

Saat ini kondisi IGD RSUD Kota Bandung masih

memerlukan pengembangan agar sesuai standar yang

ditentukan termasuk persyaratan SDM, persyaratan umum

maupun persyaratan khusus.

Tenaga di IGD telah mengikuti kursus/pelatihan dan

mendapat serifikat gawat darurat, namun dokter spesialis 4

dasar belum on site (siaga di tempat dalam 24 jam) tetapi

masih on call, dokter umum dengan kualifikasi tertentu,

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 34

18616 19130 20255

22476

25835

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

2009 2010 2011 2012 2013

GRAFIK 2.6 KUNJUNGAN IGD

RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013

memiliki alat transportasi untuk rujukan dan alat

komunikasi yang siaga 24 jam. Jumlah kunjungan IGD dari

tahun 2009-2013 terus mengalami peningkatan, demikian

pula dengan pelayanan Jamkesmas dan Jamkesda.

2426 2404 3055 3096 4436

16190 16726 17200 19380

21399

18616 19130 20255

22476

25835

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

2009 2010 2011 2012 2013

GRAFIK 2.7 KUNJUNGAN GAKIN DAN NON

GAKIN IGD RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2009-2013

GAKIN

NON GAKIN

TOTAL

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 35

Pelayanan Rawat Inap

Pelayanan rawat inap diberikan kepada pasien yang

diindikasikan untuk rawat inap. Pasien rawat inap harus

melalui rawat jalan dan atau gawat darurat.

Pelayanan Rawat Inap mencakup pelayanan medik,

pelayanan keperawatan, pelayanan penunjang medik (gizi,

radiologi, pengambilan sample laboratorium, konsultasi

anestesi, farmasi depo/klinik), dan rehabilitasi medik.

RSUD Kota Bandung memiliki tipe rawat inap sebagai

berikut yaitu VIP, Kls I, Kls II, Kls III dan VVIP yang

dimodifikasi sesuai kondisi rumah sakit yaitu kelas Junior

Suite.

Untuk pasien-pasien tertentu harus dipisahkan seperti

pasien menular, pasien dengan pengobatan yang

menimbulkan bau, pasien yang gaduh/gelisah pada ruangan

observasi atau isolasi.

Pelayanan rawat inap paling banyak membutuhkan

sumber daya baik tenaga (perawat 3 shif + shitf libur dan

shitf lepas), dokter, tenaga administrasi, tenaga POS

(pembantu orang sakit/housekeeping), dll.

Jumah pasien rawat inap terus meningkat seiring

dengan penambahan tempat tidur dari tahun 2009 berjumlah

110 TT menjadi 151 TT pada tahun 2013.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 36

4304 4773 5311 4921

6723 5645

8416 8582 9064 8360

9949

13189 13893 13985

15083

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

2009 2010 2011 2012 2013

GRAFIK 2.9 KUNJUNGAN GAKIN DAN NON

GAKIN RAWAT INAP RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013

GAKIN

NON GAKIN

TOTAL

9949

13189 13893 13985

15083

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

2009 2010 2011 2012 2013

GRAFIK 2.8 KUNJUNGAN RAWAT INAP RSUD

KOTA BANDUNG 2009-2013

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 37

Kunjungan pasien Gakin cenderung meningkat, karena

kapasitas relatif tetap mengakibatkan penurunan untuk pasien

umum.

Berikut adalah efektifitas dan efisiensi pemanfaatan rumah

sakit dapat dilihat dari indikator rumah sakit yang terdiri dari

BOR, LOS, TOI, BTO, NDR, GDR.

85.39

88.53

85.68

80.51

78.36

72

74

76

78

80

82

84

86

88

90

2009 2010 2011 2012 2013

INDIKATOR BOR (BED

OCCUPANCY RATE ) RSUD KOTA BANDUNG

2.68

2.53

2.49

2.42

2.63

2.25

2.3

2.35

2.4

2.45

2.5

2.55

2.6

2.65

2.7

2009 2010 2011 2012 2013

INDIKATOR LOS (

LENGTH OF STAY ) RSUD KOTA BANDUNG

106.21 114.25

120.15 128.56

99.89

0

20

40

60

80

100

120

140

2009 2010 2011 2012 2013

INDIKATOR BTO ( BED

TURN OVER ) RSUD KOTA BANDUNG

0.5

0.35 0.42

0.14

0.79

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

2009 2010 2011 2012 2013

INDIKATOR TOI

( TURN OVER INTERVAL )

RSUD KOTA BANDUNG

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 38

Standar nilai Bed Occupancy Rate (BOR) pada kisaran 75-

80%, Average Length Of Stay) (AvLOS)3-5 Hari, Turn Over Interval

(TOI) 1-3 hari, Bed Turn Over (BTO) 40-50 kali, Net Death Rate

(NDR) < 25‰, sedangkan Gross Death Rate (GDR)<45‰. BOR

pada kisaran 77-85 %, namun AvLOS, TOI dan BTO tidak sesuai

standar artinya RS masih kekurangan TT untuk memberikan

pelayanan yang bermutu terlihat dari lama perawatan yang

pendek, TOI yang singkat dan BTO yang tinggi. Sedangkan Angka

Kematian Kurang 48 jam NDR dan Angka Kematian Kasar (GDR)

masih dalam batas normal.

5.95

7.52 7.37 6.75

8.15

0

2

4

6

8

10

2009 2010 2011 2012 2013

INDIKATOR NDR (NET

DEATH RATE) RSUD KOTA BANDUNG

17.01

21.58 18.54

15.56 16.71

0

5

10

15

20

25

2009 2010 2011 2012 2013

IDIKATOR GDR

(GROSS DEATH RATE) RSUD KOTA BANDUNG

22%

20%13%10%

8%

8%

8%6% 4% 1%

diare 799

asfiksia 703

dengue fever 451

DHF 363

meconium plug syndrom 296

neonatal hyperbilirubinemia 286

BP (bronchopneumonia) 272

typoid 224

stroke infark 147

sepsis neonatorum 50

2.11 10 BESAR PENYAKIT RAWAT INAP RSUD KOTA BANDUNGTAHUN 2013

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 39

Pelayanan Intensif

Merupakan pelayanan pasien dalam keadaan belum stabil

sehingga memerlukan pemantauan ketat secara intensif dan

tindakan segera dengan pelayanan komprehensif dan

berkesinambungan selama 24 jam.

Pelayanan intensif di RSUD Kota Bandung berkapasitas 2

Tempat Tidur. Dengan jumlah tempat tidur rumah sakit 151

TT sekurang-kurangnya memiliki 3 TT ICU untuk memenuhi

persyaratan standar ICU yang memadai baik sarana

prasarana dan SDM.

Perawatan pelayanan intensif termasuk kategori full care

karena hampir 100 % pasien tergantung kepada perawat,

sehingga ratio tenaga dengan TT 1:1 belum termasuk kepala

ruangan, administrasi, POS, dll.

Membutuhkan banyak peralatan yang relatif canggih dan

mahal dan harus dipenuhi sesuai standar.

Tim pelayanan intensif adalah tim dipimpin oleh dokter

spesialis anestesiologi, dokter spesialis lain, perawat

anestesi/perawat.

Pelayanan Anestesi.

Pelayanan anestesiologi dan terapi intensif adalah

tindakan medis yang dilakukan oleh dokter spesialis

anestesiologi dalam keja sama tim meliputi penilaian pra

operatif (pra anesthesia), intra anesthesia dan pasca

anesthesia serta pelayana lain sesuai bidang anestestesiologi

antara lain terapi intensif, gawat darurat dan

penatalaksanaan nyeri.

Saat ini RSUD Kota Bandung telah melaksanakan

pelayanan anestesi untuk mendukung pelayanan intensif dan

pembedahan dengan sumberdaya 1 (satu) orang dokter

spesialis anestesi dan 5 orang penata anestesi.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 40

46 33 56 74 152

693 752

1023 1062 1227

549 496 444 484 452

53 46 89 82 77

1341 1327

1612 1702 1908

0

500

1000

1500

2000

2500

2009 2010 2011 2012 2013

GRAFIK 2.12 JUMLAH PEMBEDAHAN

BERDASARKAN JENIS OPERASI DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013

OPERASI KHUSUS

OPERASI BESAR

OPERASI SEDANG

OPERASI KECIL

TOTAL

Pelayanan Operasi

Ruang operasi adalah suatu unit yang berfungsi sebagai

tempat untuk melakukan tindakan pembedahan secara elektif

maupun akut, yang memebutuhkan kondisi streril dan

kondisi khusus lainnya. Memiliki persyaratan khusus sesuai

standar dengan faktor keselamatan yang tinggi. RSUD Kota

Bandung memiliki 3 kamar operasi yang digunakan untuk

pelayanan bedah umum, orthopedi, kebidanan dan

kandungan, bedah mulut, THT, dan mata.

Pelayanan Kandungan dan Kebidanan

Meliputi pelayanan ante natal, persalinan, pelayanan

nifas, pelayanan KB, pelayanan tindakan operasi kebidanan,

dan pelayanan lain di bidang kebidanan. RSUD Kota Bandung

telah menerapkan program PONEK yaitu pelayanan

Emergensi Obstetri dan Neonatal Komprehensif yang

terintegrasi dengan pelayanan lainnya seperti

kegawatdaruratan, intensif care, kamar operasi,

NICU/perinatology.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 41

1873 2121

2293

1996 1798

730

1265

1939 2209

1725

0

500

1000

1500

2000

2500

2009 2010 2011 2012 2013

GRAFIK 2.13 PERSALINAN NORMAL DAN

KOMPLIKASI DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013

PERSALINAN NORMAL

KOMPLIKASI

Terjadi peningkatan pelayanan persalinan dengan komplikasi

yang dilayani sedangkan persalinan normal terjadi penurunan

sehingga fungsi rujukan sudah berjalan sesuai komptensi RS.

Namun terjadi peningkatan tindakan sectio caecaria (SC) sejalan

dengan meningkatnya persalinan dengan komplikasi. Ratio SC

dari tahun 2009-2013 adalah 22%, 17 %, 23 %, 20 % dan 32%

sedangkan SPM tindakan SC adalah ≤20%.

582 606

826 871

1089

0

200

400

600

800

1000

1200

2009 2010 2011 2012 2013

GRAFIK 2.14 PERSALINAN SECTIO

CAESARIA DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 42

2934 2915

3508 3243 3231

505 601 619 564 622

2429 2314

2889 2679 2609

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

2009 2010 2011 2012 2013

GRAFIK 2.15 JUMLAH BAYI LAHIR

BERDASARKAN BERAT BADAN DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013

KELAHIRAN HIDUP TOTAL

< 2500

>2500

Pelayanan Rehabilitasi Medik

Pelayanan Rehabilitasi medik bertujuan memberikan

tingkat pengembalian fungsi tubuh semaksimal mungkin

kepada pasien sesudah kehilangan/berkurangnya fungsi

dan kemampuan yang meliputi, upaya pencegahan /

penanggulangan, pengembalian fungsi dan mental pasien.

Sebagai upaya memberikan pelayanan paripurna RSUD

Kota Bandung sedang mengembangkan pelayanan rehabilitasi

medik dengan memenuhi standar baik SDM, sarana prasarana

dan lingkup pelayanan yang lengkap baru dimulai pada tahun

2013 dengan SDM terdiri dari 1 (satu) dokter spesialis

rehabilitasi medik ditunjang 2 (dua) tenaga fisioterapis dimana

pelayanannya telah berlangsung ± 2 tahun.

Tindakan fisioterapi yang dilaksanakan pada tahun 2013

sebanyak 4329 tindakan sedangakan latihan fisik sebanyak 24

latihan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 43

12080

8459

11532 13296

16233

0

5000

10000

15000

20000

2009 2010 2011 2012 2013

GRAFIK 2.16 JUMLAH PEMERIKSAAN

RADIOLOGI DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013

Pelayanan Hemodialisa

Merupakan pelayanan bagi pasien yang membutuhkan

fasilitas cuci darah akibat terjadinya gangguan pada ginjal.

RSUD Kota Bandung telah memiliki 4(empat) fasilitas mesin

pencuci darah dan mulai beroperasi pada tahun 2013 telah

melakukan cuci darah sebanyak 333 kali.

Pelayanan Radiologi

Rumah sakit menyelenggarakan pelayana radiologi sebagai

penunjang medis selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam

seminggu. Pelayanan radiologi telah memiliki persyaratan

perizinan dari institiusi yang berwenang untuk penyimpanan,

penggunaan sampai pembuangan radioaktif dengan sumber

daya yang dibutuhkan disesuaikan dengan jenis kegiatan yang

dilakukan.

RSUD Kota Bandung sedang mengembangkan pelayanan

radiodiagnostik adalah pelayanan untuk menegakkan

diagnosis dengan menggunakan radiasi pengion yaitu

Computed Tomography Scan yang beroprasi mulai tahun 2014.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 44

133293 153574

133816 155599

181939

67549 78767 81944

64252 48949

200842

232341 215760 219851 230888

0

50000

100000

150000

200000

250000

2009 2010 2011 2012 2013

GRAFIK 2.17 JUMLAH PELAYANAN RESEP

GENERIK DAN NON GENERIK DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013

GENERIK

NON GENERIK

TOTAL

Pelayanan Jiwa

RSUD Kota Bandung telah membuka pelayanan jiwa yang

meliputi pelayan di unit rawat jalan dan konsultasi termasuk

rawat inap, kebutuhan pengobatan maupun medical check up

yang dilayani oleh dokter spesialis jiwa.

Untuk pasien yang membutuhkan perawatan rawat inap

dengan kelainan jiwa karena belum memiliki sarana perawatan

maka di rujuk ke RS Jiwa yang ada di Kota Bandung.

Pelayanan Farmasi

Meliputi pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu,

pelayanan farmasi klinik dan konseling/pelayanan informasi

obat. Dilaksanakan di rawat jalan/apotik dan depo rawat inap

dengan standar obat sesuai formularium dan ketentuan

kefarmasian.

Penyelenggaraan pelayanan farmasi dibantu oleh Komite Farmasi

dan Terapi. Pengadan barang farmasi mengacu kepada formularium

yang ditetapkan secara Nasional.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 45

214408 204519 184066

231495

299551

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

350000

2009 2010 2011 2012 2013

GRAFIK 2.18 JUMLAH PEMERIKSAAN

LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013

Pelayanan Laboratorium

Mampu melayani bidang keahlian yaitu pathologi klinik,

pathologi anatomi dari pasien rawat inap rawat jalan serta

rujukan dari fasilitas lain.

Pemeriksaan patologi klinik meliputi pemeriksan rutin darah,

faeces, urine dan cairan tubuh lain, pemeriksaan serologi, dan

kimia dengan peralatan Kimia Klinik, Imunoserologi, Coagulasi,

Sysmex CBC 5 Diff, Analisa Gas Darah.

987 994

951

1025

1074

850

900

950

1000

1050

1100

2009 2010 2011 2012 2013

GRAFIK 2.19 JUMLAH PEMERIKSAAN

PATOLOGI ANATOMI DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 46

317 277

354 297

445

0

100

200

300

400

500

2009 2010 2011 2012 2013

GRAFIK 2.20 JUMLAH KUNJUNGAN

PEMULASARAAN JENAZAH DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013

Merupakan pemeriksaan histopathology terhadap jaringan

tubuh yang mengalami kelainan yang dilaksanakan oleh dokter

spesialis pathologi anatomi.

Bank Darah

Bank Darah Rumah Sakit merupakan suatu unit

pelayanan yang bertanggung jawab atas tersedianya darah

untuk transfusi yang aman, berkualitas dan dalam jumlah

yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah

sakit. Menerima darah dari UTD, menyimpan, memantau

persediaan, melakukan pemeriksaan golongan darah,

melakukan uji silang serasi darah donor dan resipien,

menyerahkan darah yang cocok dan melacak penyebab

terjadinya reaksi transfusi.

Bank darah baru mulai dibuka pada pertengahan 2013 dan

telah melayani 246 pasien dengan jumlah labu darah jenis

wholeblood berjumlah 6 labu, PRC 429 labu, trombosit 48 labu,

lainnya 38 labu darah.

Pelayanan Pemulasaraan Jenazah

Meliputi penyimpanan sementara, memandikan

/dekontaminasi, dan pemulasaraan. Karena belum memiliki

ahli forensik maka belum melaksanakan otopsi jenzah.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 47

Sterilisasai Pusat (CSSD)

Berfungsi menerima, memproses, memproduksi,

mensterilkan, menyimpan serta mendisribusikan instrument

medis/linen/kasa pembalut yang telah disterilkan ke berbagai

ruangan di rumah sakit. Merupakan program pengendalian

infeksi yang melindungi pasien dari kejangkitan infeksi.

Pelayanan Gizi dan Dapur

Pelayanan gizi dan asuhan gizi merupakan pelayanan

asuhan kesehatan secara terpadu meliputi pelayanan gizi

promotif, preventif dan rehabilitatif dan berfungsi mengolah,

mengatur makanan pasien dan konsultasi gizi. Sistem dapur

dilaksanakan tersentral kecuali untuk pengolahan susu

formula bayi.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 48

824 790 619 551

437

871

367

856

493 549

1695

1157

1475

1044 986

0

500

1000

1500

2000

2009 2010 2011 2012 2013

GRAFIK 2.22 JUMLAH KONSULTASI GIZI

RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013

RAWAT JALAN

RAWAT INAP

TOTAL

Pencucian Linen/laundry

Laundry/binatu rumah sakit adalah tempat pencucian

linen yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa

mesin cuci, alat dan desinfektan, mesin uap, pengering, meja

dan mesin setrika. Meliputi kegiatan pengumpulan,

penerimaan, pencucian, pengeringan, penyetrikaan,

penyimpanan, distribusi dan pengangkutan dengan peralatan

khusus. Pelayanan dilaksanakan sendiri (tidak out sourching)

setiap hari sehingga tidak ada penumpukan linen kotor dan

persediaan tetap terpenuhi. Linen dapat sprei, sarung bantal,

pakaian set operasi, berbagai macam doek, popok, pernel, baju

pasien, dll yang berbahan tenun. Linen rumah sakit perlu

dikelola mulai dari perencanaan, pengadaan, pendistribusian,

pencatatan, penghapusan, pemeliharaan peralatan mesin cuci

maupun linen, pencucian, penyimpanan dan sebagainya

merupakan bagian dari logistik rumah sakit yang harus

dikelola dengan baik agar selalu siap sedia untuk kebutuhan

pelayanan.

Linen dikelompokkan kedalam jumlah maupun jenisnya.

Agar tidak terjadi penumpukan dan kekosongan persediaan

linen bersih dan siap pakai maka jam kerja unit laundry dibagi

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 49

kedalam shift sehingga membutuhkan tenaga yang sesuai.

Hasil kegiatan unit laundry dari sisi jumlah cucian sebagai

berikut

Sanitasi

Meliputi penyediaan air bersih yang harus memenuhi

syarat tertentu, berasal dari sumber air bersih, dan dilakukan

pemeriksaan berkala mutu air. Dilengkapai peralatan fasilitas

air panas pada unit tertentu, sistem perpipaan dan

kelengkapan untuk distribusi. Ketersediaan air pada rumah

sakit sangat penting begitu pula dengan kebersihan

lingkungan. Mengingat luasan bangunan dan gedung rumah

sakit yang harus dipelihara kebersihannya maka rumah sakit

bekerja sama dengan pihak ke III untuk pelaksanaan

pekerjaan pemliharaan kebersihan.

106256

120000

93987

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

Tahun 2011 (Buah) Tahun 2012 (Buah) Tahun 2013 (Buah)

GRAFIK 2.23 JUMLAH KEGIATAN

PENGELOLAAN LINEN DI RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2011-2013

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 50

(Untuk Artesis pada tahun 2013 jumlah pemakaian tidak signifikan

dikarenakan meterannya tidak berfingsi).

Limbah

Pengelolaan limbah rumah sakit dilaksanakan meliputi

pengelolaan limbah padat, cair dan gas yang bersifat infeksius,

bahan kimia beracun yang diolah secara terpisah dibedakan

menjadi limbah medis dan non medis serta golongan

berdasarkan potensi bahaya yang terkandung di dalammnya.

Pengolahan limbah rumah sakit dilaksanakan bekerja sama

dengan pihak ketiga untuk limbah infeksius sedang limbah

non infeksius dikumpulkan setelah dilakukan pemisahan ke

TPS dan TPA bekerja sama denga Dinas Kebersihan.

1821

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 51

Pemeliharaan Sarana.

Segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata

maupun teraba oleh panca indera dan dapat dengan mudah

dikenali oleh pasien dan umum, merupakan bagian dari

gedung dan bangunan gedung itu sendiri disebut sarana.

Pemeliharaan sarana merupakan program untuk mencegah

resiko kerusakan peralatan yang digunakan untuk diagnose,

pengobatan, pemantauan dan perawatan pasien.

Program pemeliharaan meliputi daftar barang milik rumah

sakit, peraturan kerja, lampiran dan catatan mengenai

inspeksi pemeliharaan, catatan inspeksi seluruh kegiatan,

pengawasan pemeliharaan serta perencanaan servis dan

pemeliharaan bangunan, perlengkapan dan peralatan.Tugas

pokok workshop adalah pemeliharaan dan perbaikan ringan

pada peralatan medis, penunjang medis, rumah tangga,

saluran dan perpipaan, listrik dan elektronik.

4912

8187 7799

6250

105 72 154 61 0

2000

4000

6000

8000

10000

2010 2011 2012 2013

GRAFIK 2.25 JUMLAH LIMBAH MEDIS DI

RSUD KOTA BANDUNG TH 2010 - 2013

Limbah Medis Padat ( Kg) Limbah Medis Cair (Liter)

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 52

Pelayanan Administrasi dan Manajemen

Meliputi unsur direksi/ pimpinan tumah sakit dan staf,

unsur pelayanan medik dan penunjang medik, diklat ,

administrasi umum dan keuangan SDM, Komite Medik, Rekam

Medik, mutu, kemitraan, SIM RS, perpustakaan, gudang dll.

Rekam Medis

Pelayanan rekam medis merupakan bagian dari program

pengendalian rumah sakit memiliki prosedur tetap untuk

menilai kualitas pelayanan dan menanggulangi masalah yang

timbul. Kegiatan rekam medis mulai dari penomoran,

pencatatan oleh pelaksana pelayanan, pelaporan,

penyimpanan sampai pemusnahan.

Kebijakan dan prosedur pelayanan rekam medis harus

selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir

termasuk Teknologi Informasi. Penyelenggaraan pelayanan

rekam medis dibantu oleh Panitia Rekam Medis.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 53

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD

Kota Bandung

Dalam analisis terhadap gambaran dan perkembangan

rumah sakit selama ini teridentifikasi peluang dan tantangan

sebagai berikut :

Peluang :

1. Diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

/ Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

2. Pengembangan Pembangunan Pemerintah Kota Bandung

ke arah Bandung Timur membawa dampak terhadap

dinamika dan kegiatan penduduk sekitarnya.

3. Kebijakan Pemerintah Kota Bandung menjadi Bandung

Juara diberbagai bidang.

4. Adanya dukungan Stakeholder (Pemerintah dan DPRD)

untuk pengembangan menjadi RS kelas B.

5. Diterapkannya Sistem Rujukan berjenjang dari tingkat

dasar ke tingkat lanjutan.

6. Berlakunya Undang-Undang Rumah Sakit.

7. Adanya kebutuhan dan pemanfaatan fasilitas kesehatan

oleh masyarakat yang cukup tinggi.

Tantangan :

1. Era pasar bebas Asia Tenggara dan China (Asean China

Free Trade Area = ACFTA) Tahun 2015 kemungkinan

masuknya tenaga kerja, modal dan fasilitas kesehatan

swasta asing.

2. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung yang

megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

yang merupakan pesaing dalam meningkatkan kualitas

dan kuantitas pelayanan.

3. Pertambahan penduduk dan pola penyakit mulai dari

penyakit kronis sampai dengan degeneratif.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 54

4. Resiko gangguan keamanan dan ketertiban yang

diakibatkan dari luar Rumah Sakit.

5. Pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan Sistem

Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah.

6. Terbukanya era ICT (information, comunication dan technology)

sehingga masyarakat atau pelanggan mudah menyebarkan isu-

isu negatif pelayanan Rumah Sakit.

7. Tuntutan Hukum dari masyarakat atas pelayanan kesehatan

meningkat.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 55

2.3. Kinerja Pelayanan RSUD Kota Bandung

Tabel 2.4

Pencapaian Kinerja Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

NO

Indikator Kinerja

sesuai Tugas dan

Fungsi RSUD Kota

Bandung

Target

SPM

Target

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Target Renstra RSUD Tahun ke-

Realisasi Capaian Renstra Tahun

ke-

Rasio Capaian pada

Tahun ke-

2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Kemampuan

Menangani Live Saving

anak dan dewasa

100% - - 96% 98% 100% 92% 100% 95% 96% >100% 95%

2 Waktu Tanggap

Pelayanan Petugas

Instalasi Gawat

Darurat maksimal 5

menit

98% - - 94% 96% 98% 98% 100% 100% >100

%

>100% >100

%

3 Angka Kejadian Infeksi

Nosokomial ≤ 1.5%

100% - - 96% 98% 100% 97% 100% 100% >100

%

>100% 100%

4 Tidak adanya

kesalahan penyerahan

hasil pemeriksaan

laboratorium

100% - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 56

5 Tidak adanya kejadian

salah tindakan pada

operasi

100% - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6 Tidak adanya kejadian

kesalahan pemberian

obat

100% - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

7 Kejadian kegagalan

pelayanan rontgen

≤ 2 % - - < 2% < 2% < 2% 4.80% 4% 0.67% 60% 50% 100%

8 Kepuasan Pelanggan 79% - 76% 76% 79% 75.50% 75,97% 88.58% 100% 100% 113%

9 Jumlah Kunjungan

Pasien ke Rumah

Sakit (IGD dan Rawat

Jalan)

- - 100.000

pasien

80.000

pasien

80.000

pasien

100.000

pasien

81.637

pasien

91.668

pasien

93.580

pasien

102 % 114% 93%

10 Cakupan Pelayanan

Kesehatan Rujukan

Pasien Masyarakat

Miskin (IGD, Rawat

Jalan)

- - 14.000

pasien

14.000

pasien

14.000

pasien

28.000

pasien

19.962

pasien

24.900

pasien

30.773

pasien

142% 178% 110%

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 57

11 Bed Occupacy Rate

(BOR) Rawat Inap

- - 60%-85% 60%-85% 60%-85% 60%-85% 85.68% 95,02% 78.36% >100

%

>100% 93%

12 Length of Stay (LOS)

Rawat Inap

- - 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 2,49 hari 2,48 hari 2.63 hari >100

%

>100% >100

%

13 Turn Over Interal (TOI) 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari 0,42 hari 0,14hari 0.79 hari 14% 5% 27%

14 Bed Turn Over (BTO) 40-50 kali 40-50

kali

40-50 kali 40-50

kali

120,15

kali

128,56

kali

99.89 kali >100

%

>100% >100

%

15 Baku Mutu Limbah

Cair

100% 100% 100% 100% 100% 100% 75% 100% 100% 75%

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 58

Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah

Kota Bandung

Uraian

***)

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan

Anggaran Tahun ke-

Rata-rata

Pertumbuhan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Belanja

Langsung 10.928.279.200 9.662.315.773 9.975.976.000 10.768.250.855 29.602.035.042 9.312.262.046 8.484.507.013 9.735.931.549 10.061.886.385 29.130.100.870 85.99 87.81 97.59 93.44 98.40 3.75 3.96

Belanja

Tidak

Langsung

9.953.671.242 12.432.213.259 15.059.284.094 17.042.883.405 19.415.306.274 9.924.929.246 11.875.777.971 14.642.738.489 16.682.935.500 18.598.122.279 99.71 95.52 97.23 97.89 95.79 1.89 1.73

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 59

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan RSUD Kota Bandung

Dari hasil dan kajian sertai analisis dan evaluasi

pelaksanaan tugas dan fungsi RSUD Kota Bandung terdapat

beberapa permasalahan yang dinilai urgen untuk di analisis

lebih dalam untuk ditindak lanjuti pada masa yang akan

datang adalah sbb :

Kekuatan (Strengh)

1. Tersedianya Tenaga Medis Spesialis (PNS) tetap dan

didukung beberapa peralatan canggih.

2. Telah diperolehnya sertifikasi akreditasi RS tingkat

lanjutan dengan 12 (dua belas) pelayanan dan

beberapa pelayanan telah tersertifikasi Sistem

Manajemen Mutu Rumah Sakit (ISO 9001:2008).

3. Sebagai Rumah Sakit yang menerapkan Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

(PPK-BLUD).

Kelemahan (weakness)

1. Masih kurangnya ketersediaan lahan parkir, sarana,

prasarana yang sesuai dengan standar pelayanan

Rumah Sakit.

2. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)

belum terintegrasi dengan baik.

3. Monitoring, evaluasi dan analisis terhadap

Kebijakan, Program-program, Standar Pelayanan

Minimal (SPM), Standar Prosedur Operasional (SPO)

dan hasil kegiatan belum optimal.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 60

Peluang (Opportunity)

1. Diterapkannya Sistem Rujukan berjenjang dari tingkat

dasar ke tingkat lanjutan.

2. Pengembangan Pembangunan Pemerintahan Kota

Bandung kearah Bandung Timur membawa dampak

terhadap dinamika dan kegiatan penduduk sekitarnya.

3. Adanya kebutuhan dan pemanfaatan fasilitas

kesehatan oleh masyarakat yang cukup tinggi.

Ancaman (Threat)

1. Tuntutan Hukum dari masyarakat atas pelayanan

kesehatan meningkat

2. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung

yang megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN) yang merupakan pesaing dalam meningkatkan

kualitas dan kuantitas pelayanan.

3. Pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan Sistem

Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah.

Hasil identifikasi permasalahan yang ada dilakukan

analisis dan perumusan strategi dengan analisis SWOT

yang akan dilaksanakan sebagai dasar perencanaan dan

program untuk mencapai tujuan RSUD Kota Bandung.

Dengan analisis SWOT yang telah dilakukan juga di

ketahui posisi Organisasi RSUD Kota Bandung berada pada

Quadran I artinya masih dalam posisi ofensif/progressif,

mempunyai kekuatan dan peluang untuk dikembangkan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 61

1

Strategi dapat disusun dengan mengintegrasikan faktor-faktor

internal dan eksternal yang menjadi faktor keberhasilan sebagai

berikut :

PERUMUSAN STRTEGI

Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)

1. Diterapkannya Sistem

Rujukan berjenjang dari

tingkat dasar ke tingkat

lanjutan.

1 Tuntutan Hukum dari

masyarakat atas

pelayanan kesehatan

meningkat.

2. Pengembangan

Pembangunan Pemerintahan

Kota Bandung kearah

Bandung Timur membawa

dampak terhadap dinamika

dan kegiatan penduduk

sekitarnya.

2. Banyaknya Rumah Sakit

Swasta di Kota Bandung

yang megikuti program

Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) yang

merupakan pesaing dalam

meningkatkan kualitas

dan kuantitas pelayanan.

3. Adanya kebutuhan dan

pemanfaatan fasilitas

kesehatan oleh masyarakat

yang cukup tinggi.

3. Pemahaman masyarakat

terhadap pelaksanaan

Sistem Jaminan Kesehatan

Nasional masih rendah.

Strength

II

Deffensive

IV

Liquidation

I

Offensive/Agressive

III

Reconsiliation

Weaknesess

Threats Opportunit

y

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 62

Kekuatan (Strengh) S-O S-T

1. Tersedianya Tenaga

Medis Spesialis tetap

(PNS) dan didukung

beberapa peralatan

canggih.

Mengoptimalkan pelayanan

rujukan tingkat lanjut dalam

memenuhi kebutuhan

masyarakat akan pelayanan

kesehatan dan arah

pengembangan pembangunan

Bandung Timur, didukung

tenaga medis, pelayanan medis,

peralatan medis yang bermutu

terakreditasi serta manajemen

RS yang menerapkan PPK BLUD.

Melaksanakan pelayanan

medis, dengan dilandasi Good

Clinical Governance (Tatakelola

Klinis yang Baik) dan Good

Governace (Tatakelola Rumah

sakit yang Baik) dalam

menghadapi era JKN,

persaingan dengan RS swata

dan menghindari tuntutan

hukum dari masyarakat.

2. Telah diperolehnya

sertifikasi akreditasi RS

tingkat lanjutan dengan

12 (dua belas) pelayanan

dan beberapa pelayanan

telah tersertifikasi Sistem

Manajemen Mutu Rumah

Sakit (ISO 9001:2008).

3.Sebagai Rumah Sakit

yang menerapkan Pola

Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum

Daerah (PPK-BLUD).

Kelemahan (weakness) W-O W-T

1. Masih kurangnya

ketersediaan lahan

parkir, sarana,

prasarana yang sesuai

dengan standar

pelayanan Rumah

Sakit.

Mengembangkan sarana

prasarana, SIM RS serta

optimalisasai monev dan analisis

terhadap kebijakan, program,

SPM/SOP yang ada untuk

mengembangkan pelayanan

rujukan tingkat lanjut serta

memenuhi kebutuhan

masyarakat sebagai dampak

pengembangan pembangunan ke

arah Bandung Timur.

Mengoptimalkan sarana

prasarana, SIM RS, mone dan

analisis serta pelaksanaan

SPM/SOP untuk

meningkatkan daya saing,

memenuhi kebutuhan serta

antisipasi tuntutan hukum

dari masyarakat. 2. Sistem Informasi

Manajemen Rumah

Sakit (SIM RS) belum

terintegrasi dengan

baik.

3. Monitoring, evaluasi

dan analisis terhadap

Kebijakan, Program-

program, Standar

Pelayanan Minimal

(SPM), Standar

Prosedur Operasional

(SPO) dan hasil

kegiatan belum

optimal.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 63

Hasil identifikasi permasalahan Berdasarkan Tugas dan

Fungsi Pelayanan RSUD Kota Bandung :

1. Monitoring, evaluasi dan analisis terhadap Kebijakan,

Program-program, Standar Pelayanan Minimal (SPM),

Standar Prosedur Operasional (SPO) dan hasil kegiatan

belum optimal.

2. Masih kurangnya ketersediaan lahan parkir, sarana,

prasarana yang sesuai dengan standar pelayanan Rumah

Sakit.

3. Tata kelola keuangan PPK-BLUD belum optimal.

4. Belum semua SDM Rumah Sakit mempunyai komitmen

organisasi, budaya kerja dan kinerja yang baik.

5. Belum adanya tenaga sub spesialis medis untuk memenuhi

standar pelayanan RS menuju kelas B.

6. Sistem Reward dan Punishment belum efektif bagi Sumber

Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit.

7. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) belum

terintegrasi dengan baik.

8. Era pasar bebas Asia Tenggara dan China (Asean China Free

Trade Area = ACFTA) Tahun 2015, masuknya tenaga kerja,

modal dan fasilitas kesehatan swasta asing.

9. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung yang

megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang

merupakan pesaing dalam meningkatkan kualitas dan

kuantitas pelayanan.

10. Pertambahan penduduk dan pola penyakit mulai dari

penyakit kronis sampai dengan degeneratif.

11. Resiko gangguan keamanan dan ketertiban yang diakibatkan

dari luar Rumah Sakit.

12. Pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan Sistem

Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 64

13. Terbukanya era ICT (information, comunication dan

technology) sehingga masyarakat atau pelanggan mudah

menyebarkan isu-isu negatif pelayanan Rumah Sakit.

14. Ancaman tuntutan Hukum dari masyarakat atas pelayanan

kesehatan meningkat.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.2.1. Visi

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan

yang diinginkan pada akhir periode perencanaan yang

didalamnya berisi suatu gambaran yang menantang

tentang keadaan masa depan, cita dan citra yang ingin

diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan

proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut

oleh seluruh komponen stakeholders.

Berdasarkan kondisi masyarakat Kota Bandung

saat ini, permasalahan dan tantangan yang dihadapi di

masa depan, serta dengan memperhitungkan faktor

strategis dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat,

pemangku kepentingan, serta Pemerintah Daerah,

mengacu kepada gambaran pelayanan dan kinerja serta

hasil kegiatan, isu-isu permasalahan dan hambatan,

faktor kunci keberhasilan dan posisi organisasai RSUD

Kota Bandung, maka visi RSUD Kota Bandung sudah

sangat mendukung pencapaian visi maupun misi

Pemerintah Kota Bandung.

Demikian pula visi dan misi RSUD Kota Bandung

sangat menentukan arah tujuan keberadaan Kota

Bandung.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 65

Renstra Pemerintah Kota Bandung dan Renstra

RSUD Kota Bandung berakhir pada tahun 2013,

untuk 5 tahun kedepan Pemerintah Kota Bandung

menetapkan visi dan misi Tahun 2013-2018 yaitu:

”Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul, Nyaman,

dan Sejahtera”

Renstra Kota Bandung yang dijabarkan kedalam

Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah Kota

Bandung serta hasil analisis perkembangan RSUD Kota

Bandung disusunlah visi dan misi RSUD Kota Bandung

tahun 2013-2018.

Sebagai intitusi pelayanan kesehatan tidak

terlepas dari kebijakan Pemerintah Indonesia dalam

Pembangunan Kesehatan. Program-program di bidang

Kesehatan seperti Indeks Pembangunan Manusia,

Millenium Development Goals dimana bidang kesehatan

turut berperan dalam pencapaiannya.

Program yang paling aktual pada 5 tahun

kedepan dalam bidang kesehatan adalah pelaksanaan

Undang-Undang Jaminan Sosial Nasional dan Undang–

Undang tentang Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial

Nasional, Undang-Undang Rumah Sakit, Standar

Akreditasi Rumah Sakit 2012, Standar Pelayanan

Minimal Rumah Sakit, Peraturan Menter Kesehatan

tentang Sistem Rujukan Nasional akan mewarnai

Program dan Kegiatan Rumah Sakit yang akan datang.

3.2.2 Misi

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-

upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 66

Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan

tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara

program dan kegiatan tanpa mengabaikan mandat yang

diberikannya.

Adapun misi Kota Bandung adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui

perencanaan tataruang, pembangunan infrastruktur

serta pengendalian pemanfaatan ruang yang

berkualitas dan berwawasan lingkungan;

2. Menghadirkan tata kelola pemerintah yang efektif,

bersih danmelayani;

3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas

dan berdaya saing;

4. Membangun perekonomian yang kokoh,maju, dan

berkeadilan.

3.3. Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra

Kota Bandung

RSUD Kota Bandung sebagai institusi pelayanan kesehatan

dalam melaksanakan tugas pokok mengacu kepada program

Pemerintah dalam pembangunan kesehatan.

Dalam Sistem Kesehatan Nasional dan Sistem Kesehatan

Kota Bandung rumah sakit berperan dalam menyediakan

pelayanan kesehatan rujukan/lanjutan dalam kegiatan teknis

operasional dikoordinir oleh Dinas kesehatan Kota Bandung.

Sehingga kegiatan RSUD Kota Bandung merupakan bagian

dari pelaksanaan program Pemerintah Pusat dan Daerah.

Perpres 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

(SKN) menyebutkan: SKN menjadi acuan dalam penyusunan

dan pelaksanaan pembangunan kesehatan yang dimulai dari

kegiatan perencanaan sampai dengan kegiatan monitoring dan

evaluasi; (Pasal 5).

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 67

Terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua

komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,

dan/atau masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha,

dan lembaga swasta secara sinergis, berhasil guna dan berdaya

guna, sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi - tingginya. (Butir 96 Lampiran).

Rumah sakit masuk kedalam Sub Sistem Upaya Kesehatan

Upaya Kesehatan Perorangan diselenggarakan oleh Pemerintah

(termasuk TNI dan POLRI), pemerintah daerah

provinsi/kabupaten/kota, dan/atau masyarakat/swasta

melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,

pengobatan, dan pemulihan kesehatan, dan fasilitas pelayanan

kesehatan dan fasilitas kesehatan.

Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010-2014 yang

berkaitan dengan pelayanan rumah sakit adalah :

1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita ; Rumah

Sakit melaksanakan program pelayanan PONEK pelayanan

kesehatan Ibu dan Anak, Pelayanan Rawat Inap Rawat

Jalan Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana;

2. Perbaikan status gizi masyarakat; melaksanakan pelayanan

gizi rawat jalan dan rawat inap;

3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak

menular, diikuti penyehatan lingkungan; meliputi

pelayanan spesialistik dan non spesialistik. Khusus terkait

program MDGS program penanggulangan HIV AIDs,

Program TB, Program PONEK, dan Malaria. Penyakit yang

dapat dicegah dengan Imunisasi termasuk penyakit Kejadia

Luar Biasa (KLB);

4. Pemenuhan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM

kesehatan; Pengadaan SDM baik secara kualitas dan

kuantitas melalui pengadaan dan Diklat;

5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan,

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 68

keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan

obat dan makanan; Penerapan formularium Nasional,

penggunaan obat generik, penyediaan obat dan perbekalan

kesehatan;

6. Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat

(Jamkesmas);

7. Melaksanakan pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat

Jampersal dan Jamkesda;

8. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana

dan krisis kesehatan; melalaui promosi kesehatan

masyarakat rumah sakit (PKMRS);

9. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan

tersier, meliputi pengembangan pelayanan sekunder

dengan sumberdayanya.

Faktor yang menghambat dan permasalahan yang

mempengaruhi pencapaian Renstra RSUD Kota Bandung yang

sudah teridentifikasi anatara lain :

Beberapa faktor internal meliputi SDM terutama budaya

dan etos kerja masik perlu dioptimalkan, kuantitas SDM belum

ideal terutama pada pelayanan keperawatan, sarana prasarana

termasuk SIM RS masih perlu dikembangkan, proses

pelayanan termasuk SOP dan kebijakan-kebijakan operasional

dan manjemen pelayanan perlu ditingkatkan penataannya,

sehingga pencapaian output pelayanan baik yang diinginkan

oleh pihak ekternal (masyarakat maupun pemilik/pemerintah)

dapat tercapai dan terealisasikan.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor

penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 69

mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari

implikasi RTRW dan KLHS.

Lokasi Rumah Sakit di Wilayah Bandung Timur sangat

berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat terhadap

fasilitas pelayanan kesehatan.

Akses yang mudah dijangkau menjadikan RSUD Kota

Bandung meningkat terus kunjungannya sehingga antara

kapasitas yang tersedia dengan kebutuhan pelayanan tidak

seimbang.

Oleh karena itu penambahan fasilitas pelayanan baik

jenis maupun jumlahnya terus diupayakan. Namun demikian

ada keterbatasan fisik lahan yang tidak sesuai dengan

kebutuhan sehingga berdampak pada kenyamanan pelayanan

dan sarana penunjang seperti lahan parkir, zonasi serta alur

pelayanan, pengolahan limbah, kesehatan lingkungan (polusi,

tingkat kebisingan, sumber air bersih, dll).

Dalam zona wilayah rujukan Bandung Timur untuk

tingkat pelayanan lanjutan terdapat 2 RS Swasta, dokter

prakte swasta, klinik dan rumah bersalin, serta UPT

Puskesmas 11 buah namun yang memiliki rawat inap hanya 1

masih banyak pelayanan tingkat pertama masih dilakukan di

RSUD Kota Bandung. RSUD Kota Bandung berada pada

wilayah industri yang berpengaruh terhadap pola penyakit

serta pembiayaan kesehatan.

Pengembangan RS menuju kelas B sedang berjalan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat diwilayah ini namun

kendala terbesar adalah keterbatasan lahan dikarenakan

bangunan rumah sakit saat ini awalnya adalah puskesmas

ditingkatkan menjadi rumah dakit kelas D, seiring kebutuhan

pelayanan dilakukan penambahan fasilitas. Sehingga anatara

lahan yang tersedia dengan bangunan dan jenis pelayanan

yang bertambah sudah tidak sesuai standar.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 70

Faktor-faktor dari pelayanan RSUD Kota Bandung yang

mempengaruhi permasalahan pelayanan RS ditinjau dari:

1. Kondisi pelayanan RSUD Kota Bandung

Pelayanan RSUD Kota Bandung sudah jauh melampaui

status Kelas RS saat ini yaitu kelas C dimana standarnya

adalah terdapat 4 (empat) pelayanan spesialistis,

sedangkan saat ini sudah memiliki 17 pelayanan

spesialistis; 1 pelayanan kedokteran umum dan kedokteran

gigi. Namun kebutuhan rawat inap masih kurang dengan

kapasitas kamar rawat inap 151 TT dibanding jumlah

pelayanan spesialis dan kategori pasien berdasarkan usia

(bayi, anak, dewasa) dan jenis kelamin (laki-laki dan

perempuan yang harus dipisahkan).

Kebutuhan minimal untuk RS kelas B adalah kamar

yang dapat menampung 200 TT.

Disamping itu penambahan tempat tidur diikuti sarana

dan SDM lainnya yang membutuhkan ruang lahan pula.

Sehingga sarana fisik bangunan RSUD Kota Bandung

secara luasannya masih menjadi permasalahan.

2. Sasaran jangka mencengah pada Renstra RSUD Kota

Bandung beberapa masih belum tercapai karena

dipengaruhi faktor lain yang saling berkaitan. Diantaranya

capaian SPM baik dari sisi input proses maupun outputnya

yang harus dipenuhi.

3. Sasaran jangka menengah dari Renstra Kota.

4. Implikasi RTRW bagi pelayanan RSUD Kota Bandung

terutama pada permintaan masyarakat menjadi tinggi

sedangkan kapasitas rumah sakit terbatas (masih banyak

pasien yang dirujuk untuk pelayanan ICU, NICU).

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 71

5. Implikasi KLHS bagi pelayanan RSUD Kota Bandung

terutama kualitas air bersih, udara yang berdampak pada

infeksi nosocomial.

Dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan RTRW

lingkungan RSUD Kota Bandung idealnya untuk

mendapatkan RS yang sesuia standar kelas B diperlukan

relokasi, namun tentunya membutuhkan waktu dan

sumber daya yang tidak sedikit. Sehingga kondisi yang ada

sekarang harus tetap dioptimalkan sehingga tetap

berfungsi melayanan masyarakat dengan nyaman dan

aman.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil

penentuan isu-isu strategis dilakukan dimulai dengan

kajian hasil kegiatan, identifikasi faktor internal berupa

kekuatan dan kelemahan organisasai, identifikasi faktor

eksternal beruapa peluan dan ancaman. Selanjutnya

melalui Focus Group Discusion (FGD) dilakukan penilaian

faktor urgensi yang bisa diangkat menjadi prioritas

permasalahan.

Isu-isu yang teridentifikasi dilakukan analisis dengan

Teknik Analis Manajemen LAN dengan metode SWOT.

Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi

tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui

Renstra 2013-2018 yaitu:

1. Belum optimalnya pelayanan rujukan tingkat lanjut

dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan

kesehatan.

2. Pelaksanaan pelayanan medis belum secara optimal

dilandasi Good Clinical Governance (Tatakelola Klinis

yang Baik) dan Good Governace (Tatakelola Rumah sakit

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 72

yang Baik) dalam menghadapi era JKN dan persaingan

dengan RS swasta.

3. Belum optimalnya pengembangan sumber daya rumah

sakit untuk menunjang pengembangan pelayanan

rujukan tingkat lanjut serta memenuhi kebutuhan

masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan.

4. Belum optimalnya pemeliharaan/pengelolaan kualitas

kesehatan lingkungan rumah sakit untuk memberikan

kenyamanan kepada masyarakat.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 73

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi RSUD Kota Bandung

4.1.1 Visi :

”Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas Dan Nyaman”

Penjabaran Visi diatas adalah sebagai berikut :

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan

kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan

yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan

upaya kesehatan.

Berkualitas : sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan

Standar Akreditasi Rumah Sakit.

Nyaman : terciptanya kondisi kualitas lingkungan rumah

sakit terpelihara dengan baik, serta dapat memberikan

kesegaran dan kesejukan bagi pengunjung dan

penyelenggara.

4.1.2 Misi :

“Melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang

berkualitas kepada masyarakat”.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 74

4.2 Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Kota

Bandung :

Misi Tujuan Sasaran

1. Melakukan upaya

pelayanan

kesehatan

lanjutan yang

berkualitas

kepada

masyarakat

1. Terwujudnya

Pelayanan

Kesehatan

Lanjutan yang

berkualitas

kepada

Masyarakat

1. Meningkatnya

kualitas

pelayanan

kesehatan

rumah sakit

2. Meningkatnya

Akuntabilitas

Kinerja

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 75

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Kota Bandung

Visi : Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas dan Nyaman

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

MISI 1 : Melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas kepada masyarakat

1

Terwujudnya

Pelayanan

Kesehatan

Lanjutan

yang

berkualitas

kepada

Masyarakat

Meningkatnya

kualitas

pelayanan

kesehatan

rumah sakit

Rata-rata Indeks

Kepuasan

Masyarakat (IKM)

75 80 81 82 83

Pencapaian Standar

Pelayanan Minimal

Rumah sakit

60% 75% 78% 80% 83%

Pencapaian

Akreditasi Rumah

sakit

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Prosentase

pelayanan terhadap

pasien keluarga

miskin yang datang

ke rumah sakit

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Prosentase

pengaduan

pelayanan rumah

sakit yang

ditindaklanjuti

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Meningkatnya

akuntabilitas

kinerja

Nilai evaluasi AKIP 60 76 78 80 82

Prosentase Temuan

Pengelolaan

Anggaran BPK/

Inspektorat yang

ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100%

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 76

4.3 Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung

Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung Sebagaimana

pada tabel 4.2 di bawah ini :

Tabel 4.2

Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung 2013-2018

Visi : Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas dan Nyaman

NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN KEBIJAKAN TAHUNAN

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

MISI 1 : Melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas

kepada masyarakat

1

Meningkatnya

kualitas

pelayanan

kesehatan

rumah sakit

Meningkatkan

kualitas dan

kuantitas

sumberdaya

penunjang

pelayanan

kesehatan

rumah sakit

Pengadaan

Peralatan dan

Perlengkapan

Kantor sesuai

kebutuhan

√ √ √ √ √

Ketersediaan

Tenaga dokter

PTT dan Bidan

PTT

√ √ √ √ √

Ketersediaan

obat dan

perbekalan

kesehatan

sesuai

kebutuhan

√ √ √ √ √

Jumlah

kunjungan

pasien ke RS

√ √ √ √ √

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 77

NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN KEBIJAKAN TAHUNAN

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Meningkatkan

standarisasi

rumah sakit

Rumah sakit

yang

terakreditasi

versi 2012

√ √ √ √ √

Meningkatkan

profesionalisme

dan disiplin

sumber daya

manusia

rumah sakit

Pengadaan

pakaian khusus

hari-hari

tertentu

√ √ √ √ √

Penyelenggaraan

pendidikan dan

pelatihan

pegawai rumah

sakit.

√ √ √ √ √

Penyelenggaraan

pembinaan

pegawai rumah

sakit

√ √ √

Meningkatkan

pemeliharaan,

pengembangan,

dan

pembangunan

sarana dan

prasarana

rumah sakit

yang memadai

Ketersediaan

perlengkapan

gedung kantor

√ √ √ √

Ketersediaan

fasilitas

perawatan

kesehatan bagi

penderita akibat

√ √ √ √ √

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 78

NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN KEBIJAKAN TAHUNAN

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

dampak asap

rokok

Pembangunan

gedung rumah

sakit

√ √ √ √

Pembangunan

ruang laundry

dan CSSD

rumah sakit

Pembangunan

gudang obat √

Pembangunan

ruang OK

rumah sakit

Ketersediaan

peralatan

kesehatan

sesuai

kebutuhan

√ √ √ √ √

Promosi

kesehatan

lingkungan

rumah sakit

Penyelenggaraan

penyuluhan

kesehatan

rumah sakit

√ √ √ √ √

2

Meningkatnya

akuntabilitas

kinerja

Meningkatkan

kinerja Rumah

Sakit

Penyusunan

LKIP √ √ √ √ √

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 79

NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN KEBIJAKAN TAHUNAN

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Menindaklanjuti

hasil temuan

BPK/Inspektorat

√ √ √ √ √

Sebagai implementasi dari kebijakan RSUD Kota Bandung

tahun 2013 – 2018 maka disusunlah rencana operasional dalam

mewujudkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai sampai akhir

tahun 2018 dengan cara mengoptimalkan semua sumber daya

(Tenaga, sarana, prasarana, peralatan, peraturan-peraturan yang

mendukung/terkait serta majemen rumah sakit dalam rangka

memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat/pelanggan

terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit, yaitu

dengan salah satunya melaksanakan program peningkatan

pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dengan

kegiatan pokok sebagai berikut :

Tabel 4.3

Program peningkatan pelayanan Badan Layanan Umum Daerah

(BLUD) RSUD Kota Bandung 2013-2018

Kegiatan Pelayanan:

Rencana Operasional Tahunan Penanggung jawab

kegiatan 2014 2015 2016 2017 2018

1. Penambahan 30 tempat

tidur √

Bidang Pelayanan

Medis dan

Keperawatan

2. Penataan ruangan

rehabilitasi medis √

Bidang Pelayanan

Medis dan

Keperawatan

3. Peningkatan program

MDGs √ √ √ √ √

Bidang Pelayanan

Medis dan

Keperawatan

4. Pengembangan poliklinik

jantung dan urologi √

Bidang Pelayanan

Medis dan

Keperawatan

5. Pengembangan NICU 3 √ Bidang Pelayanan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 80

bed, ICU 4 bed,

perinatologi

Medis dan

Keperawatan

6. Penambahan pelayanan

kamar operasi √

Bidang Pelayanan

Medis dan

Keperawatan

7. Pengembangan

pelayanan Hemodialisa

(HD) menjadi 4 bed

Bidang Pelayanan

Medis dan

Keperawatan

8. Pengembangan instalasi

Rehabilitasi Medis (RM) √

Bidang Pelayanan

Medis dan

Keperawatan

9. Penambahan 20 tempat

tidur √

Bidang Pelayanan

Medis dan

Keperawatan

10. Penambahan poliklinik

spesialis prostodonti,

konservasi, periodonti

Bidang Pelayanan

Medis dan

Keperawatan

11. Pengembangan

pelayanan Hemodialisa

(HD) menjadi 20 bed

Bidang Pelayanan

Medis dan

Keperawatan

12. Pengembangan gedung

rawat inap anak, ICU,

dan OK

Bidang Pelayanan

Medis dan

Keperawatan

13. Penambahan peralatan

kesehatan √ √ √

Bidang Penunjang

Medis

14. Penambahan IPAL

kapasitas 10m3/jam,

WTP/sumur dalam

kapasitas 10 m3/jam dan

generator set kapasitas

350 kva

Bidang Penunjang

Medis

15. Pengembangan gedung

laboratorium √

Bidang Penunjang

Medis

16. Penambahan peralatan

kesehatan dan non

kesehatan

√ √

Bidang Penunjang

Medis

17. Pengembangan gedung

CSSD, laundry, gudang

obat dan gudang umum

Bidang Penunjang

Medis

18. Penambahan tenaga

medis subspesialis √

Bagian Umum dan

Keuangan

19. Penambahan tenaga √ √ √ √ √ Bagian Umum dan

Keuangan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 81

medis dan non medis

20. Diklat pegawai √ √ √ √ √ Bagian Umum dan

Keuangan

21. Penambahan dokter

spesialis jaga onsite √

Bagian Umum dan

Keuangan

22. Terintegrasinya sistem

informasi untuk seluruh

pelayanan rumah sakit

√ √ √ √

Bidang Program

dan Pemasaran

23. Pendaftaran sistem online √ √ √ √ Bidang Program

dan Pemasaran

24. Website atau blog rumah

sakit √

Bidang Program

dan Pemasaran

25. Kajian organisasi RS

menjadi type B √

Bagian Umum dan

Keuangan

26. Realisasi rumah sakit

menjadi type B √

Bagian Umum dan

Keuangan

27. Menyusun, menjalankan,

monitoring dan evaluasi

tata kelola organisasi

rumah sakit yang sehat,

efektif dan efisien

√ √ √

Bagian Umum dan

Keuangan

28. Evaluasi hasil survey

kepuasan pelanggan √ √ √ √ √

Bidang Program

dan Pemasaran

29. Penyusunan LAKIP √ √ √ √ √ Bidang Program

dan Pemasaran

Standar Pelayanan Minimal bidang rumah sakit pada RSUD

Kota Bandung meliputi jenis pelayanan, indikator dan standar

pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit, jenis pelayanan rumah

sakit yang wajib disediakan oleh rumah sakit, yang meliputi :

1. Pelayanan gawat darurat;

2. Pelayanan intensif care unit;

3. Pelayanan laundry;

4. Pelayanan rawat inap;

5. Pelayanan rawat jalan;

6. Pelayanan pengelolaan limbah;

7. Pelayanan laboratorium;

8. Pelayanan bedah central;

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 82

9. Pelayanan farmasi;

10. Pelayanan gizi;

11. Pelayanan pemulasaraan jenazah;

12. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit;

13. Pelayanan radiologi;

14. Pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI);

15. Pelayanan persalinan dan perinatologi;

16. Pelayanan administrasi manajemen;

17. Pelayanan rekam medis;

18. Pelayanan ambulance;

19. Pelayanan transfuse darah;

20. Pelayanan keluarga miskin;

21. Pelayanan rehabilitasi medik;

Tabel 4.4

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan

RSUD Kota Bandung

Visi : Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas dan Nyaman

No Indikator

Kondisi

Kinerja

Pada Awal

Periode

RPJMD

Target Capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

Pada

Akhir

Periode

RPJMD Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Pelayanan Gawat Darurat

1. Kemampuan menangani

Life saving anak dan

dewasa

2. Pemberi pelayanan

kegawatdaruratan yang

bersertifikat

BLS/PPGD/GELS/ACLS/A

TLS

3. Waktu tanggap pelayanan

petugas instalasi gawat

90

69

<5menit

92

75

<5menit

94

81

<5menit

96

87

<5menit

99

93

<5menit

100

100

<5menit

100

100

<5menit

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 83

No Indikator

Kondisi

Kinerja

Pada Awal

Periode

RPJMD

Target Capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

Pada

Akhir

Periode

RPJMD Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

darurat maksimal 5 menit

4. Jam buka pelayanan gawat

darurat 24 jam terus

menerus

5. Ketersediaan tim

penanggulangan bencana 1

(satu) tim

6. Kepuasan pelanggan

7. Kematian pasien kurang

daru sama dengan 24 jam

kurang dari 2 per seribu

8. Tidak adanya pasien yang

diharuskan membayar uang

muka

100

100

75

<2/1000

100

100

100

76

<2/1000

100

100

100

77

<2/1000

100

100

100

78

<2/1000

100

100

100

79

<2/1000

100

100

100

80

<2/1000

100

100

100

80

<2/1000

100

2. Pelayanan Intensive Care Unit

1. Rata-rata pasien yang

kembali ke perawatan

intensif dengan kasus yang

sama <72 jam

2. Pemberi pelayanan unit

intensif dokter spesialis

3. Pemberi pelayanan unit

intensif perawat D3

4. Pemberi pelayanan unit

intensif perawat D3 dengan

sertifikat mahir ICU/setara

<3%

100

100

40

<3%

100

100

52

<3%

100

100

64

<3%

100

100

76

<3%

100

100

88

<3%

100

100

100

<3%

100

100

100

3. Laundry

1. Kesesuaian pengambilan

linen ke ruangan

berdasarkan jumlah dan

jenisnya

2. Ketepatan waktu

penyediaan linen untuk

ruangan maksimal 48 jam

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

4. Pelayanan Rawat Inap

1. Pemberi pelayanan di rawat

inap adalah dokter spesialis

2. Pemberi pelayanan di rawat

inap adalah perawat dengan

minimal pendidikan D3

3. Angka kejadian infeksi

nosokomial kurang dari 1,5

%

100

100

1,7

100

100

<1,5

100

100

<1,5

100

100

<1,5

100

100

<1,5

100

100

<1,5

100

100

<1,5

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 84

No Indikator

Kondisi

Kinerja

Pada Awal

Periode

RPJMD

Target Capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

Pada

Akhir

Periode

RPJMD Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

4. Dokter penanggung jawab

pasien rawat inap

5. Ketersediaan pelayanan

rawat inap

6. Jam visite dokter spesialis

pkl. 08.00 s.d 14.00 setiap

hari kerja

7. Kejadian infeksi pasca

operasi kurang dari 1.5 %

8. Tidak adanya kejadian

pasien jatuh yang berakibat

kecacatan/kematian

9. Kematian pasien > 48 jam

10. Kejadian pulang paksa

11. Kepuasan pelanggan

12. Rawat inap TB :

a. Penegakan diagnosa

TB melalui

pemeriksanaan

mikroskopis TB

b. Terlaksananya

kegiatan pencatatan

dan pelaporan TB di

rumah sakit

100

100

100

0.9

100

<0.86

<1.8

90

22

100

100

100

100

1,5

100

<0,24

<5

90

25

100

100

100

100

1,5

100

<0,24

<5

90

43

100

100

100

100

1,5

100

<0,24

<5

90

61

100

100

100

100

1,5

100

<0,24

<5

90

79

100

100

100

100

1,5

100

<0,24

<5

90

97

100

100

100

100

1,5

100

<0,24

<5

90

100

100

5. Pelayanan Rawat Jalan

1. Dokter pemberi pelayanan

di Poliklinik Spesialis

adalah dokter spesialis

2. Jam buka pelayanan Pkl

08.00 s.d 13.00 WIB setiap

hari kerja, kecuali hari

Jum’at pkl 08.00 s.d 11.00

WIB

3. Waktu tunggu di rawat

jalan 60 menit

4. Kepuasan pelanggan

5. Pasien rawat jalan

tubercolosis yang ditangani

dengan strategis DOTs

100

100

47 menit

86

87

100

100

60 menit

87

89

100

100

60 menit

88

91

100

100

60 menit

89

93

100

100

60 menit

90

96

100

100

60 menit

90

100

100

100

60 menit

90

100

6. Pengolahan Limbah

1. Baku mutu limbah cair

CCD BOD

2. Pengolahan limbah medis

padat sesuai dengan aturan

75

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 85

No Indikator

Kondisi

Kinerja

Pada Awal

Periode

RPJMD

Target Capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

Pada

Akhir

Periode

RPJMD Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

7. Laboratorium Patologi Klinik

1. Pelayanan laboratorium

patologi klinik buka 24 jam

2. Tidak adanya kesalahan

penyerahan hasil

pemeriksaan laboratorium

3. Kepuasan pelanggan

4. Pelaksana ekspertise oleh

dokter Sp.PK

5. Waktu tunggu hasil pelayanan

laboratorium <140 menit (kimia

darah dan darah rutin)

100

100

93

65

<140menit

100

100

80

100

<140menit

100

100

80

100

<140menit

100

100

80

100

<140menit

100

100

80

100

<140me

nit

100

100

80

100

<140menit

100

100

80

100

<140menit

8. Bedah Central

1. Waktu tunggu operasi

elektif maksimal 14 hari

2. Tidak adanya kejadian

operasi salah sisi/sayatan

operasi

3. Tidak adanya kejadian

salah tindakan pada operasi

4. Tidak adanya kejadian

tertinggalnya benda asing

pada tubuh pasien setelah

operasi

5. Monitoring pasien pre,

durante, dan post anasthesi

6. Tidak adanya kejadian

operasi salah orang

7. Kejadian kematian di meja

operasi

≤14 hari

100

100

100

100

100

0

≤14 hari

100

100

100

100

100

<1%

≤14 hari

100

100

100

100

100

<1%

≤14 hari

100

100

100

100

100

<1%

≤14 hari

100

100

100

100

100

<1%

≤14 hari

100

100

100

100

100

<1%

≤14 hari

100

100

100

100

100

<1%

9. Farmasi

1. Waktu tunggu pelayanan

obat :

a. Waktu tunggu

pelayanan obat jadi

maksimal 30 menit

b. Waktu tunggu

pelayanan obat

racikan 60 menit

2. Tidak adanya kejadian

kesalahan pemberian obat

3. Kepuasan pelanggan

4. Penulis resep sesuai

formularium

≤21.16 menit

≤40.63 menit

100

76

100

≤30 menit

≤60 menit

100

77

100

≤30

menit

≤60

menit

100

78

100

≤30 menit

≤60 menit

100

79

100

≤30

menit

≤60

menit

100

80

100

≤30 menit

≤60 menit

100

80

100

≤30 menit

≤60 menit

100

80

100

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 86

No Indikator

Kondisi

Kinerja

Pada Awal

Periode

RPJMD

Target Capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

Pada

Akhir

Periode

RPJMD Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10. Gizi

1. Ketepatan waktu pemberian

makanan kepada pasien

2. Tidak adanya kesalahan

dalam pemberian diet

3. Sisa makanan yang tidak

termakan oleh pasien

78

100

<32

80

100

<20

82

100

<20

84

100

<20

86

100

<20

90

100

<20

90

100

<20

11. Pemulasaraan Jenazah

1. Waktu tanggap pelayanan

pemulasaraan jenazah

maksimal 15 menit

100 98 98 98 99 100 100

12. Pemeliharaan sarana rumah

sakit / IPSRS

1. Kecepatan waktu

menanggapi kerusakan alat

2. Ketepatan waktu

pemeliharaan alat

3. Peralatan laboratorium dan

alat ukur yang digunakan

dalam pelayanan

terkalibrasi tepat waktu

sesuai dengan ketentuan

100

98

51

100

99

61

100

100

71

100

100

81

100

100

91

100

100

100

100

100

100

13. Radiologi

1. Waktu tunggu hasil

pelayanan foto rontgen

maksimal 24 jam

2. Pelaksana expertise hasil

pemeriksaan rontgen

3. Kejadian kegagalan

pelayanan rontgen

4. Kepuasan pelanggan

24 jam

86

<1.5

97

24 jam

100

<2

80

24 jam

100

<2

80

24 jam

100

<2

80

24 jam

100

<2

80

24 jam

100

<2

80

24 jam

100

<2

80

14. Pencegahan Dan Pengendalian

Infeksi (PPI)

1. Tersedia tim PPI RS yang

terlatih

2. Tersedia APD di setiap

instalasi

3. Kegiatan pencatatan dan

pelaporan infeksi

nosokomial /HAI (Healthcare

Associated Infection) di RS

(min 1 parameter)

19

≥60

100

30

≥60

100

41

≥60

100

52

≥60

100

63

≥60

100

75

≥60

100

75

≥60

100

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 87

No Indikator

Kondisi

Kinerja

Pada Awal

Periode

RPJMD

Target Capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

Pada

Akhir

Periode

RPJMD Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

15. Persalinan Dan Perinatologi

(Kecuali Rumah Sakit Khusus

Di Luar Rumah Sakit Ibu Dan

Anak)

1. Pemberi pelayanan

persalinan normal oleh

dokter terlatih atau bidan

2. Kemampuan menangani

BBLR 1500 gr 2500 gr tanpa

penyulit

3. Kejadian kematian ibu

karena persalinan :

a. Pendarahan

b. Preeklampsi

c. Sepsis

4. Pemberi pelayanan

persalinan dengan penyulit

oleh Tim PONEK yang

terlatih

5. Pemberi pelayanan

persalinan dengan tindakan

operasi oleh dokter spesialis

Obgyn, anak dan anestesi

6. Pertolongan persalinan

memalui seksio cesaria

7. Keluarga berencana :

a. Presentase KB

(vasektomi &

tubektomi) yang

dilakukan oleh tenaga

kompeten dr. SpOG,

dr. SpB, dr. SpU,

dokter umum terlatih

b. Presentase peserta KB

mantap yang mendapat

konseling KB mantap

oleh bidan terlatih

8. Kepuasan pelanggan

100

74

<0.7

<0

<0

100

100

<15

100

100

80

100

80

<1

<30

<0,2

100

100

<20

100

100

80

100

85

<1

<30

<0,2

100

100

<20

100

100

80

100

90

<1

<30

<0,2

100

100

<20

100

100

80

100

95

<1

<30

<0,2

100

100

<20

100

100

80

100

100

<1

<30

<0,2

100

100

<20

100

100

80

100

100

<1

<30

<0,2

100

100

<20

100

100

80

16. Administrasi Dan Manajemen

1. Tindak lanjut penyelesaian

hasil pertemuan/rapat

direksi

2. Kelengkapan laporan

akuntabilitas kinerja RS

3. Ketepatan waktu

100

100

96

100

100

80

100

100

85

100

100

90

100

100

95

100

100

100

100

100

100

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 88

No Indikator

Kondisi

Kinerja

Pada Awal

Periode

RPJMD

Target Capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

Pada

Akhir

Periode

RPJMD Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

penyelesaian kenaikan

pangkat pilihan

4. Ketepatan waktu

penyelesaian kenaikan

pangkat reguler

5. Ketepatan waktu penerbitan

SK kenaikan gaji berkala

6. Karyawan yang

mendapat/terpapar

pelatihan minimal 1 kali

setahun

7. Ketepatan waktu

penyusunan laporan

keuangan

8. Ketepatan waktu penyetoran

penerima tinai

9. Kecepatan waktu pemberian

informasi tentang tagihan

pasien rawat inap <2 jam

10. Ketepatan waktu pemberian

imbalan (insentif) sesuai

kesepakatan waktu

96

92

57

93

69

-

60

100

94

59

94

70

<2 jam

68

100

96

61

95

70

<2 jam

76

100

98

64

96

70

<2 jam

80

100

100

66

97

70

<2 jam

92

100

100

70

98

70

<2 jam

100

100

100

70

100

70

<2 jam

100

17. Rekam Medis

1. Kelengkapan informed

concent setelah

mendapatkan informasi

yang jelas

2. Waktu penyediaan dokumen

rekam medis pelayanan

rawat jalan maksimal 10

menit

3. Waktu penyediaan dokumen

rekam medis pelayanan

rawat inap maksimal 10

menit

4. Kelengkapan pengisian

rekam medis 24 jam setelah

selesai pelayanan

93

4.05 menit

6 menit

96

100

10 menit

15 menit

95

100

10 menit

10 menit

96

100

10 menit

10 menit

97

100

10 menit

10 menit

98

100

10 menit

10 menit

99

100

10 menit

10 menit

100

18. Pelayanan Ambulance

1. Waktu buka pelayanan

ambulance/kereta jenazah

24 jam

2. Kecepatan / ketanggapan

memberikan pelayanan

ambulance / kereta jenazah

24 jam

100

24 jam

100

24 jam

100

24 jam

100

24 jam

100

24 jam

100

24 jam

100

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 89

No Indikator

Kondisi

Kinerja

Pada Awal

Periode

RPJMD

Target Capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

Pada

Akhir

Periode

RPJMD Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

di rumah sakit <30 menit

19. Pelayanan Transfusi Darah

1. Kebutuhan darah bagi

setiap pelayanan transfusi

2. Kejadian reaksi transfusi

97

<0,013

100

<0,01

100

<0,01

100

<0,01

100

<0,01

100

<0,01

100

<0,01

20. Pelayanan Keluarga Miskin

1. Pelayanan terhadap pasien

GAKIN yang datang ke RS

pada setiap unit pelayanan

100 100 100 100 100 100 100

21. Pelayanan Rehabilitasi Medik

1. Kejadian Drop Out pasien

terhadap pelayanan

rehabilitasi medik yang

direncanakan

2. Tidak adanya kejadian

kesalahan tindakan

rehabilitasi medis

3. Kepuasan pelanggan

<27

100

80

<50

100

80

<50

100

80

<50

100

80

<50

100

80

<50

100

80

<50

100

80

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 90

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan kebijakan

serta memperhatikan posisi organisasi hasil analisis lingkungan,

maka strategi dikembangkan dengan 9 program dan kegiatannya.

Program-program tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut

menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya. Untuk

mengukur tingkat keberhasilan program, maka diperlukan

parameter / indikator kinerja setiap program, kelompok sasaran

dan pendanaan indikatif. Rincian program dan kegiatan dapat

diuraikan dibawah ini :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

b. Kegiatan penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi

perkantoran/teknis perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana.Aparatur

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan Pengadaan perlengkapan gedung kantor

3. Program peningkatan disiplin aparatur

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan pendidikan dan pelatihan formal

b. Kegiatan pembinaan kinerja aparatur

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 91

5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

6.Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD).

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan Pelayanan

7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan penyuluhan masyarakat pola hidup sehat

8.Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana

Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru/Rumah

Sakit Mata.

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan Pembangunan gedung rumah sakit

b. Kegiatan Pembangunan gudang obat

c. Kegiatan Pengadaan alat kesehatan

9. Program Standarisasi pelayanan kesehatan.

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan Akreditasi Rumah Sakit.

Rencana program dan kegaitan, indikator kinerja, kelompok

sasaran dan pendanaan indikatif dapat dilihat dalam Tabel 5.1.

Rencana strategis ini akan dilaksanakan secara bertahap

setiap tahun dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2018 untuk

mendapatkan kondisi yang diharapkan sesuai dengan yang

tertuang dalam visi misi Rumah Sakit.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 91

Tabel 5.1

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif RSUD Kota Bandung

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Kode Program

dan Kegiatan

Indikator Kinerja

Program (Outcome

) dan Kegiatan (Output)

Data Capaian pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja SKPD

Penang-gung-jawab

Lokasi

2014 2015 2016 2017 2018 Kondisi Kinerja pada akhir

periode Renstra SKPD

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Lanjutan yang berkualitas kepada Masyarakat

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit;

Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit

1 02

1 0 2

02

01

Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayananadministrasi perkantoran

100% 1.328.000.000 100% 1.570.800.000 100% 1.727.880.000 100% 1.900.668.000 100% 2.090.734.800 100% 8.613.082.800 RSUD

1 02

1 0 2

02

01

13

Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor sesuai kebutuhan

100% 500.000.000 100% 660.000.000 100% 646.000.000 100% 718.600.000 100% 790.460.000 100% 3.310.060.000

1 02

1 0 2

02

01

19

Kegiatan penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi perkantoran/teknis perkantoran

Tersedianya tenaga dokter PTT dan bidan PTT

1 tahun 828.000.000 1 tahun 910.800.000 1 tahun 1.081.880.000 1 tahun 1.182.068.000 1 tahun 1.300.274.800 1 tahun 5.303.022.800

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 92

1 02

1 0 2

02

15

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan

100% 1.000.000.000 100% 2.500.000.000 100% 2.563.469.048 100% 2.819.815.953 100% 3.101.797.548 100% 11.985.082.549 RSUD

1 02

1 0 2

02

15

01

Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan

100% 1.000.000.000 100% 2.500.000.000 100% 2.563.469.048 100% 2.819.815.953 100% 3.101.797.548 100% 11.985.082.549

1 02

1 02

03

33

Program peningkatan pelayanan kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

Cakupan pelayanan RS

100% 40.000.000.000 100% 44.000.000.000 100% 47.952.415.987 100% 52.747.657.585 100% 58.022.427.344 100% 242.722.496.915 RSUD

1 02

1 02

03

33

01

Kegiatan Pelayanan

Jumlah kunjungan pasien ke RS

Peningkatan

kunjungan (3%)

40.000.000.000

Peningkatan

kunjungan (3%)

44.000.000.000

Peningkatan

kunjungan (3%)

47.952.415.987

Peningkatan

kunjungan (3%)

52.747.657.585

Peningkatan

kunjungan (3%)

58.022.427.344

Peningkatan

kunjungan (3%)

242.722.496.915

Meningkatnya pelaksanaan standar pelayanan rumah sakit

Pencapaian akreditasi rumah sakit

1 02

1 02

02

23

Program Standarisasi pelayanan kesehatan

Prosentase pelayanan kesehatan memenuhi standar

100% 100.000.000 100% 150.000.000 100% 165.000.000 100% 181.500.000 100% 199.650.000 100% 647.850.000 RSUD

1 02

1 02

02

23

07

Kegiatan akreditasi rumah sakit

Rumah sakit Terakreditasi Versi 2012

Terakreditasi penuh

12 pelayan

an (versi 2007)

100% 100.000.000 Tk.

Madya 150.000.000

Tk. Madya

165.000.000 Tk.

Madya 181.500.000

Tk. Utama

199.650.000 Tk.

Utama 647.850.000

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 93

Terwujudnya Sumber Daya Manusia rumah sakit yang profesional

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia rumah sakit

Cakupan pegawai yang kompeten

1 02

1 02

02

03

Program peningkatan disiplin aparatur

Pelanggaran disiplin pegawai

0% 251.300.000 0% 276.430.000 0% 304.073.000 0% 334.480.300 0% 367.928.330 0% 1.534.211.630 RSUD

1 02

1 02

02

03

05

Kegiatan pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

Tersedianya pakaian khusus hari-hari tertentu

100% 251.300.000 100% 276.430.000 100% 304.073.000 100% 334.480.300 100% 367.928.330 100% 1.534.211.630

1 02

1 02

02

05

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Presentase sumber daya aparatur memiliki kompetensi sesuai bidangnya

100% 850.000.000 100% 750.000.000 100% 825.000.000 100% 907.500.000 100% 998.250.000 100% 4.330.750.000 RSUD

1 01

1 02

02

05

01

Pendidikan dan pelatihan formal

Presentase jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan

100% 600.000.000 100% 750.000.000 100% 575.000.000 100% 907.500.000 100% 648.250.000 100% 3.480.750.000

1 02

1 02

02

05

04

Pembinaan kinerja aparatur

Presentase jumlah pegawai yang mengikuti pembinaan

100% 250.000.000

100% 250.000.000

100% 350.000.000 100% 850.000.000

Terwujudnya Sarana dan Prasarana rumah sakit yang Memadai dan berkualitas

Meningkatnya pemeliharaan, pengembangan, dan pembangunan sarana dan prasarana

Cakupan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai

1 02

1 02

02

02

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan sarana dan prasarana aparatur

100% 125.000.000 100% 137.500.000 100% 151.250.000 100% 166.375.000 100% 560.125.000 RSUD

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 94

rumah sakit yang memadai

1 02

1 02

02

02

07

Kegiatan Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Tersedianya sarana dan prasarana gedung kantor

100% 125.000.000 100% 137.500.000 100% 151.250.000 100% 166.375.000 100% 560.125.000

1 02

1 02

02

21

Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Cakupan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan akibat dampak asap rokok

100% 1.346.000.000 100% 1.346.000.000 100% 1.480.600.000 100% 1.628.660.000 100% 1.791.526.000 100% 7.592.786.000 RSUD

1 02

1 02

02

21

06

Kegiatan peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok

Tersedianya alat-alat kedokteran /kesehatan sesuai kebutuhan

100% 1.346.000.000 100% 1.346.000.000 100% 1.480.600.000 100% 1.628.660.000 100% 1.791.526.000 100% 7.592.786.000 RSUD

1 02

1 02

02

26

Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata

Cakupan ketersediaan sarana prasarana rumah sakit yang memadai

80% 3 Paket,

100% 21.442.300.000

1 unit, 100%

28.000.000.000 1 unit, 100%

30.352.415.987 1 unit, 100%

33.387.657.585 1 unit, 100%

36.726.423.344 3 Paket, 2 Unit, 100%

149.908.796.916 RSUD

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 95

1 02

1 02

02

26

01

Kegiatan pembangunan gedung rumah sakit

Tersedianya bangunan baru rumah sakit sesuai persyaratan kelas rumah sakit

2 PAKET 3.426.400.000 1 unit 3.000.000.000 1 unit 30.352.415.987 1 unit 33.387.657.585 1 unit 30.726.423.344 2 Paket,

2 unit 100.892.896.916

1 02

1 02

02

26

03

Kegiatan Pembangunan gudang obat

Tersedianya bangunan gudang obat yang memadai

1 PAKET 1.513.200.000

1 PAKET 1.513.200.000

1 02

1 02

02

26

18

Kegiatan pengadaan alat kesehatan

Tersedianya peralatan kesehatan sesuai kebutuhan

100% 16.502.700.000 100% 25.000.000.000 6.000.000.000 100% 47.502.700.000

Terwujudnya lingkungan rumah sakit yang bersih, sehat dan nyaman.

Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan rumah sakit

Presentase tingkat kenyamanan lingkungan rumah sakit

1 02

1 02

02

19

Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

Tingkat promosi kesehatan rumah sakit

100% 50.000.000 100% 55.000.000 100% 60.500.000 100% 66.550.000 100% 73.205.000 100% 305.255.000 RSUD

1 02

1 02

02

19

02

Kegiatan Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat

Terlaksananya penyuluhan kesehatan pada pengunjung rumah sakit

100% 50.000.000 100% 55.000.000 100% 60.500.000 100% 66.550.000 100% 73.205.000 100% 305.255.000

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 96

BAB VI

INDIKATOR KINERJA RSUD KOTA BANDUNG YANG MENGACU

PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan

digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi

dan merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana kinerja

sebagai penjabaran dari RPJMD.

Secara umum indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh

RSUD Kota Bandung mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD

Kota Bandung. Adapun tujuan dan sasaran RPJMD Kota Bandung

yang terkait dengan urusan kesehatan terdapat dalam misi 3

“Membangun Masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya

saing” adalah :

a. Tujuan : Peningkatan taraf kesehatan masyarakat secara

berkelanjutan.

b. Sasaran :

1. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

bagi masyarakat yang bermutu, merata, dan terjangkau.

2. Meningkatnya kesadaran individu, keluarga dan masyarakat

melalui promosi, pemberdayaan dan penyehatan lingkungan.

6.1. Tujuan

Tujuan RSUD Kota Bandung yaitu :

“ Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Lanjutan yang

berkualitas kepada Masyarakat ”.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 97

6.2 Sasaran

Makna penetapan sasaran RSUD Kota Bandung dalam

penyelenggaran pelayanan kesehatan yaitu meningkatnya

pelayanan kesehatan di RSUD Kota Bandung sebagai

Rumah Sakit yang berkualitas dan nyaman.

Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka,

untuk tahun 2013-2018 Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Bandung menetapkan sasaran dengan rincian sebagai

berikut :

1. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit

2. Meningkatnya akuntabilitas kinerja

6.3. Indikator Kinerja

Perumusan indikator kinerja RSUD Kota Bandung dalam

Rencana Strategis ini mengacu pada tujuan dan sasaran

RPJMD, dan disesuaikan dengan Peraturan Walikota

Bandung Nomor 193 tahun 2013 tentang Standar Pelayanan

Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung.

Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis

dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib

daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

Indikator Kinerja RSUD Kota Bandung yang mengacu

pada tujuan dan sasaran RPJMD disajikan dalam tabel 6.3

berikut ini :

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 98

Tabel 6.1

Indikator Kinerja RSUD Kota Bandung Yang Mengacu Pada

Tujuan dan Sasaran RPJMD

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA

TAHUN KE-

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Terwujudnya pelayanan

kesehatan lanjutan yang berkualitas

kepada masyarakat

Meningkatnya

kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit

Pencapaian Standar

Pelayanan Minimal Rumah sakit

60% 75% 78% 80% 83%

Rata-rata

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

75 80 81 82 83

Pencapaian Akreditasi

Rumah Sakit

100% 100% 100% 100% 100%

Meningkatnya

akuntabilitas kinerja

Nilai evaluasi

LAKIP 60 76 78 80 82

Prosentase Temuan Pengelolaan AnggaranBPK

/ Inspektorat yang ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100%

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 99

BAB VII

PENUTUP

Dokumen Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Bandung 2013 - 2018 revisi ini mengacu pada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 – 2018

dan didasarkan pada hasil pengamatan dan telaahan dengan melakukan

analisis lingkungan (SWOT) serta hasil penyelarasan yang merupakan

upaya stratejik dalam menghadapi situasi yang cepat berubah sehingga

manajemen rumah sakit berkemampuan untuk menyesuaikan segala

perubahan tersebut.

Pencapaian program dan kegiatan, serta indikator kinerja sesuai

SPM RSUD Kota Bandung ditargetkan secara bertahap selama 5 (lima)

tahun, dan evaluasi dilakukan setiap periode tertentu (triwulanan,

semester, tahunan) disesuaikan dengan kebutuhan dari unit

operasional tertentu. Hasil evaluasi dipakai sebagai dasar untuk

menentukan langkah-langkah berikutnya.

Dalam upaya pengenalan dan pengembangan RSUD Kota Bandung,

serta untuk mendukung upaya kesehatan masyarakat maka perlu

dilakukan promosi secara pro aktif dengan menawarkan produk layanan

yang berkualitas dan berorientasi kepada kepuasan pelanggan.

Demikianlah Rencana Strategis ini disusun sebagai arah dan

pedoman dalam menyusun pengembangan program yang tertuang dalam

Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Bisnis Anggaran sehingga setiap

kegiatan dan program di setiap unit kegiatan dapat

dipertanggungjawabkan dalam pelaksanaannya.

*****

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung