41
RENCANA STRATEGIS ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017 - 2022

RENCANA STRATEGIS ORGANISASI PERANGKAT DAERAH · Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka Pemerintah Kota Yogyakarta berkewajiban

  • Upload
    others

  • View
    25

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

RENCANA STRATEGIS

ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA YOGYAKARTA

TAHUN 2017 - 2022

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mendasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun

2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah, maka Pemerintah Kota Yogyakarta berkewajiban menyusun rencana jangka menengah

untuk periode Tahun 2017 – Tahun 2022.

Sesuai dengan amanat tersebut dan guna lebih meningkatkan keterpaduan dan

keselarasan antar program-program di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta maka Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta sebagai unit kerja di lingkungan Pemerintah

Kota Yogyakarta juga melakukan penyusunan dokumen perencanaan unit kerja, yaitu Rencana

Strategik Perangkat Daerah (Renstra PD) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Yogyakarta tahun 2017 - 2022.

Renstra Perangkat Daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta

merupakan program untuk periode tahun 2017-2022 yang disahkan oleh Walikota Yogyakarta

sebagai pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan Perangkat Daerah.

1.2. Landasan Hukum

1. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara

2. Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan

Jangka Panjang Nasional;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun 2017 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah

6. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Dokumen

Perencanaan Pembangunan Daerah;

7. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pasar;

8. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa

Umum;

9. Peraturan Daerah Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta;

10. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pasar;

11. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 78 tahun 2011 tentang Pembentukan

Susunan Kedudukan Fungsi dan Rincian Tugas Unit Pelaksana Teknis pada Dinas

Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta;

12. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 20 Tahun 2012 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa

Umum;

13. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 54 Tahun 2013 tentang Pembentukan,

Susunan, Kedudukan, Fungsi dan Rincian Tugas Unit Pelaksana Teknis Pusat

Bisnis pada Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta;

14. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 53 Tahun 2016 tentang Pembentukan,

Susunan, Kedudukan dan Rincian Tugas Unit Pelaksana Teknis Metrologi;

15. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 63 Tahun 2016 tentang Susunan

Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Yogyakarta;

16. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 95 Tahun 2016 tentang Pembentukan,

Susunan Organisasi, Kedudukan, Fungsi, Tugas dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis Pasar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta;

1.3. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Disusunnya Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kota Yogyakarta adalah sebagai pedoman bagi seluruh personil

organisasi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk

periode tahun 2017- tahun 2022 sebagai implementasi misi organisasi agar lebih

terarah sesuai dengan ruang lingkup ketugasan.

2. Tujuan

Adapun tujuan disusunnya RENSTRA Perangkat Daerah ini yaitu :

1. Menjamin konsistensi perencanaan dan pemilihan program dan kegiatan sesuai

dengan prioritas serta kebutuhan daerah/lapangan;

2. Untuk menetapkan prioritas program dan kegiatan yang strategis selama periode

tahun 2017- tahun 2022.

3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan khususnya urusan

Perindustrian dan Perdagangan.

4. Memantapkan pelaksanaan akuntabilitas dan kinerja perangkat daerah sebagai

wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran dan

kebijakan pembangunan daerah.

1.4. Sistematika Penulisan

Penyusunan Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Tahun

2017 - Tahun 2022 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

PERANGKAT DAERAH

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA

PENDANAAN

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

BAB VIII PENUTUP

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Perangkat Daerah

Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta

tertuang dalam Peraturan Walikota Kota Yogyakarta Nomor 63 Tahun 2016 tentang

Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kota Yogyakarta.

Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta,

terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2. Sub Bagian Keuangan; dan

3. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

c. Bidang Bimbingan Usaha, Pengendalian dan Pengawasan Perdagangan, terdiri dari

:

1. Seksi Bimbingan Usaha Perdagangan; dan

2. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan

d. Bidang Bimbangan Teknis dan Sarana Produksi Perindustrian terdiri dari:

1. Seksi Bimbingan Teknis Perindustrian; dan

2. Seksi Bimbingan Sarana Produksi.

e. Bidang Sarana Prasarana, Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban Pasar terdiri dari :

1. Seksi Sarana Prasarana Pasar;

2. Seksi Kebersihan Pasar; dan

3. Seksi Keamanan dan Ketertiban Pasar

f. Bidang Penataan, Pengembangan dan Pendapatan Pasar terdiri dari :

1. Seksi Pengembangan Pasar;

2. Seksi Pendapatan Pasar; dan

3. Seksi Penataan Lahan Pasar

g. Unit Pelaksana Teknis;

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Kedudukan Tugas dan Fungsi :

Kedudukan :

1. Dinas merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Perindustrian dan

Perdagangan.

2. Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung

jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Tugas dan Fungsi :

Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan

asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Perindustrian dan Perdagangan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud , Dinas mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis di bidang Perindustrian dan Perdagangan;

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

Perindustrian dan Perdagangan;

c. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan urusan di bidang Perindustrian dan

Perdagangan;

d. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Perindustrian dan Perdagangan;

e. pengelolaan kesekretariatan meliputi perencanaan umum, kepegawaian,

keuangan, evaluasi dan pelaporan; dan

f. pelaksanaan pengawasan, pengendalian evaluasi, dan pelaporan di bidang

perindustrian dan perdagangan;

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Kepala Dinas dibantu oleh :

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan,

membina, dan mengendalikan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,

monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang umum, perlengkapan, kepegawaian, dan

keuangan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Sekretariat mempunyai

fungsi :

a. Penyiapan bahan koordinasi, pengolahan data dan penyusunan program

kerja di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan;

b. Penyiapan bahan administrasi, akuntansi dan pelaporan keuangan

c. Pengelolaan administrasi kepegawaian;

d. Pengelolaan persuratan, tata naskah dinas, kearsipan, perlengkapan,

rumah tangga, perjalanan dinas, kehumasan dan protokol; dan

e. Penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan

program kerja Dinas.

(2) Bidang Bimbingan Usaha, Pengendalian dan Pengawasan Perdagangan dipimpin

oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan

mengendalikan program bidang Bimbingan Usaha,Pengendalian dan Pengawasan

Perdagangan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Bimbingan Usaha,

Pengendalian dan Pengawasan Perdagangan mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan kebijakan dan penyiapan bahan koordinasi penyusunan program

kerja dibidang Bimbingan Usaha, Pengendalian dan Pengawasan Perdagangan;

b. Perencanaan program kegiatan, penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas

di bidang Bimbingan Usaha,Pengendalian dan PengawasanPerdagangan;

c. Pengkoordinasian,pengembangan dan fasilitasi program kerja di bidang

Bimbingan Usaha, Pengendalian dan Pengawasan Perdagangan;

d. Pembinaan,pengawasan dan pengendalian program kerja di bidang Bimbingan

Usaha, Pengendalian dan Pengawasan Perdagangan; dan

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan program kerja dibidang

Bimbingan Usaha, Pengendalian dan Pengawasan Perdagangan.

(3) Bidang Bimbingan Teknis dan Sarana Produksi Perindustrian dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,

mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan program bidang

Bimbingan Teknis dan Sarana Produksi Perindustrian.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Bimbingan Teknis dan

sarana Produksi Perindustrian mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan kebijakan di bidang Bimbingan Teknis dan Sarana Produksi

Perindustrian;

b. Perencanaan program kegiatan, penyusunan petunjuk teknis dan naskahdinas di

bidang Bimbingan Teknis dan Sarana Produksi Perindustrian;

c. Pengkoordinasian, pengembangan dan fasilitasi program kerja di

bidangBimbingan Teknis dan Sarana Produksi Perindustrian;

d. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian program kerja di bidangBimbingan

Teknis dan Sarana Produksi Perindustrian; dan

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan program kerja dibidang

Bimbingan Teknis dan Sarana Produksi Perindustrian.

(4) Bidang Sarana Prasarana, Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban Pasar dipimpin

oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan

mengendalikan program dibidang Sarana Prasarana, Kebersihan, Keamanan dan

Ketertiban Pasar.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Sarana Prasarana,

Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban Pasar mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan kebijakan dan penyiapan bahan koordinasi penyusunan program

kerja di bidang Sarana Prasarana, Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban Pasar;

Perencanaan program kegiatan, penyusunan petunjuk teknis dan

naskah dinas di bidang Sarana Prasarana, Kebersihan, Keamanan dan

Ketertiban Pasar;

b. Pengkoordinasian, pengembangan dan fasilitasi program di bidang Sarana

Prasarana, Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban Pasar;

c. Pembinaan , pengawasan dan pengendalian program di bidang

SaranaPrasarana, Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban Pasar; dan

d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan program di bidang Sarana

Prasarana, Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban Pasar.

(5) Bidang Penataan, Pengembangan dan Pendapatan Pasar dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan

kebijakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan program

bidang Penataan, Pengembangan dan Pendapatan Pasar.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Penataan,

Pengembangan dan Pendapatan Pasar mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan kebijakan dan penyiapan bahan koordinasi penyusunan

program kerja di bidang Penataan, Pengembangan dan Pendapatan

Pasar;

b. Perencanaan program kegiatan, penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas

di bidang Penataan, Pengembangan dan PendapatanPasar;

c. Pengkoordinasian, pengembangan dan fasilitasi program di bidang Penataan,

Pengembangan dan Pendapatan Pasar;

d. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian program di bidangPenataan,

Pengembangan dan Pendapatan Pasar; dan

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan program di bidang Penataan,

Pengembangan dan Pendapatan Pasar.

2.2 Sumber Daya Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Sumber Daya Manusia yang dimiliki Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta

dengan komposisi sebagai berikut Golongan IV sejumlah 6 orang, Golongan III sejumlah 65

orang, Golongan II sejumlah 51 orang, Golongan I sejumlah 7 orang dan Tenaga Bantuan

(NABAN) sejumlah 73 orang. Sedangkan asset yang ada adalah sebagai berikut :

NO JENIS BARANG JUMLAH

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Dump Truck

Escalator + panel

compresor

Genset + panel

Mesin pompa air

Mesin pencuci

Bor listrik

Stasion wagon

Pick up

Sepeda motor

Sepeda motor roda 3

gerobak

sepeda ontel

gergaji mesin

gerindra

accu charger

las listrik

panel listrik

perkakas bengkel

meteran air

mesin pencacah kompos

mesin ayak kompos

8 Buah

6 Buah

1 Buah

6 buah

20 Buah

1 Buah

2 Buah

4 Buah

4 Buah

19 Buah

4 Buah

24 Buah

1 Buah

4 buah

1 buah

1 Buah

1 Buah

1 Buah

15 Buah

1 Buah

1 Buah

1 buah

NO JENIS BARANG JUMLAH

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

mesin pengering sampah

mesin ketik

mesin presensi sidik jari

mesin hitung uang

almari besi/metal

locker 12 door

rak besi

almari sliding kaca

rak besi siku

rak arsip kayu

filling cabinet

brankas

cash box

lemari kaca

papan visual elektro

papan informasi

papan nama instansi

white board

barier gate

almari kayu

rak buku/file simple

rak file area kasir

meja cabinet wastafel

meja biro

coffee table pimpinan

coffee table ruang tamu

nakas office 1

nakas ruang pimpinan

nakas ruang pimpinan

side table pimpinan

side table ruang tamu

top table granit

meja bayi

zice

meja rapat

meja kerja 1 biro

meja kerja office 1

meja kasir

kursi rapat

kursi kayu spon

kursi kerja tanganan

kursi putar

1 buah

20 buah

5 buah

7 buah

43 buah

3 buah

12 buah

1 buah

3 buah

5 buah

53 buah

6 buah

3 buah

1 buah

1 buah

4 buah

12 buah

52 buah

150 buah

42 buah

1 buah

2 buah

1 buah

2 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

2 buah

1 buah

5 buah

44 buah

2 buah

1 buah

1 buah

30 buah

10 buah

145 buah

35 buah

NO JENIS BARANG JUMLAH

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

kursi kerja

kursi tunggu

kursi rapat lipat

meja computer

meja ½ biro

meja kerja staff

sofa ruang pimpinan double

seat

sofa ruang pimpinan puff

sofa ruang tamu double seat

sofa ruang tamu single seat

meja tangan sofa

sofa 1 seat

sofa banch 2 seat

meja tangan sofa

sofa 1 seat

meja

backdrop kasir

sekat/sketsel

tv wall

wall frame ruang pimpinan

gorden

jam dinding

vacuum cleaner

dust bin round

lemari es

ac

kipas angin

air purifier

kompor gas

tabung gas

dispenser

radio

televisi

amplifier

speaker

sound system

VCD

Wireless public address

Horn

Mikrofon

Standar Microphone

11 buah

16 buah

140 buah

7 buah

64 buah

9 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

3 buah

1 buah

10 buah

1 buah

2 buah

2 buah

12 buah

2 buah

7 buah

2 buah

25 buah

71 buah

2 buah

1 buah

1 buah

2 buah

6 buah

6 buah

39 buah

185 buah

1 unit

9 buah

1 buah

2 buah

13 buah

9 buah

33 buah

NO JENIS BARANG JUMLAH

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

UPS

Inverter

Kamera digital

Timbangan digital

Pigura gambar presiden

Aquarium

Tiang bendera

Tangga

Mesin potong rumput

gendong

Horn protector

Bak sampah

Dragbar

Grill AC/exhouse fan

Alat Pemadam Kebakaran

Komputer

Note Book

Monitor LCD 17

Almari/rak serv

Printer

Scanner

Hard disk external

Server

Switch manageable 16 port

Catalyst cisco ws

Conventer trendnet

Swtch unmanageable

Rak walmount

Patchcore corning

Rak server 20U

Akses point wifi

Meja tulis

Kursi kerja kayu

Kursi kerja besi

Kursi lipat

CCTV

LCD Projector

Videotron

Megaphone

Pesawat telephone

FAX

Pesawat telepon analog

2 unit

4 buah

19 buah

6 buah

135 buah

1 buah

3 buah

2 buah

11 buah

2 buah

1 buah

12 buah

177 buah

95 buah

14 buah

2 unit

1 unit

39 unit

4 unit

13 unit

1 unit

2 unit

1 unit

6 unit

2 unit

3 unit

6 unit

1 unit

1 unit

150 buah

131 buah

27 buah

132 buah

12 unit

3 unit

1 unit

9 buah

1 unit

1 unit

6 unit

92 buah

10 unit

NO JENIS BARANG JUMLAH

149

150

151

Handy Talky/ HT

Aiphone

Handphone

Rig Antene luar

1 unit

1 unit

2 unit

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Tingkat capaian Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta

berdasarkan sasaran/target Renstra sebelumnya didapatkan hasil yang memuaskan

karena semua dapat terealisasi. Realisasi antara anggaran dan realisasi untuk fisik

tahun 2012 dari 6 Program dan 12 indikator Bidang Pasar, Bidang Industri dan Bidang

Perdagangan diperoleh tingkat capaian kinerja sebesar 91,75 % masuk kategori sangat

tinggi sedangkan untuk tahun 2016 tingkat capaian kinerjanya sebesar 95,28 % masuk

kategori sangat tinggi. Sedangkan untuk capaian kinerja keuangan tahun 2012 sebesar

91,78 % masuk kategori sangat tinggi dan untuk tahun 2016 tingkat capaian kinerjanya

sebesar 86,45 % masuk kategori tinggi yang menunjukkan bahwa sebagian besar

realisasi anggaran sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan. Untuk melihat

lebih lengkapnya dapat dilihat pada penyajian Tabel 2.1 dan Tabel 2.2.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Tantangan dan peluang dalam peningkatan pelayanan Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Yogyakarta:

a. Tantangan

- Pertumbuhan pasar-pasar modern di Kota Yogyakarta

- Tunggakan retribusi yang belum terbayar

- Kurangnya kesadaran pedagang dalam melaksanakan hak dan kewajibannya

- Lahan untuk pengembangan tidak ada

b. Peluang

- Misi Walikota Yogyakarta memperkuat ekonomi kerakyatan dan daya saing Kota

Yogyakarta

- Yogyakarta sebagai pusat pelayanan jasa

- Yogyakarta sebagai tujuan wisata

- Pasar masih menjadi pusat kegiatan ekonomi yang diminati masyarakat

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat

Daerah

Identifikasi permasalahan yang dihadapi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Yogyakarta dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi, yaitu:

a. Kurangnya penegakan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No. 2 Tahun 2009 tentang Pasar,

dan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No. 5 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum

b. Status lahan pasar sebagian masih menyewa

c. Perilaku pedagang yang sulit diatur

d. Fenomena deindustrialisasi yaitu banyaknya pelaku usaha industri yang beralih usaha dari

bidang industri karena:

1. Tuntutan lingkungan hidup diwilayah permukiman dilokasi usaha IKM

2. Rencana tataruang wilayah RT/RW Kota Yogyakarta dan kawasan peruntukan industri

Kota Yogyakarta

e. Data IKM yang kurang valid.

f. Ketersediaan data PKL tergantung dari wilayah

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Terpilih

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang sesuai dengan amanat UUD 1945,

maka pemerintahan daerah diharapkan dapat mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, sebagai upaya untuk

mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pelayanan,

pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan

memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan

kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Visi pembangunan Kota Yogyakarta dalam kerangka visi pembangunan jangka panjang daerah

tahun 2017 – tahun 2022 adalah : “Meneguhkan Kota Yogyakarta sebagai Kota nyaman

huni dan pusat pelayanan jasa yang berdaya saing kuat untuk keberdayaan masyarakat

dengan berpijak pada nilai keistimewaan”

Dalam mewujudkan visi tersebut akan ditempuh melalui 7 (tujuh) Misi Pembangunan Kota

Yogyakarta Tahun 2017- Tahun 2022, yaitu :

1) Meningkatkan kesejahteraan dan keberdayaan masyarakat

2) Memperkuat ekonomi kerakyatan dan daya saing Kota Yogyakarta

3) Memperkuat Moral, Etika dan Budaya Masyarakat Kota Yogyakarta

4) Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya

5) Memperkuat tata kota dan kelestarian lingkungan

6) Membangun sarana prasarana publik dan pemukiman

7) Meningkatkan tatakelola pemerintahan yang baik dan bersih

Keterkaitan tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan Visi, Misi dan

Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih terfokus pada misi ke dua yaitu

“ Memperkuat ekonomi kerakyatan dan daya saing Kota Yogyakarta”

Beberapa faktor yang menjadi penghambat pelayanan Perangkat Daerah yang dapat

mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut

antara lain :

a. Status lahan pasar sebagian masih menyewa

b. Perilaku pedagang yang sulit diatur

c. Pertumbuhan pasar-pasar modern di Kota Yogyakarta

d. Masih adanya tunggakan retribusi yang belum terbayar

e. Kurangnya kesadaran pedagang dalam melaksanakan hak dan kewajibannya

f. Lahan untuk pengembangan tidak ada

g. Permintaan layanan konsumen semakin tinggi.

h. Belum tersedia Ruang display untuk menampilkan hasil karya produk IKM dan UKM.

i. Kurangnya kesadaran masyarakat/pedagang untuk melaksanakan Tera Ulang Timbangan.

3.3. Telaahan Renstra Kementerian Perindustrian/Lembaga dan Renstra Perangkat

Daerah Propinsi

3.3.1. Telaahan Renstra kementerian Perindustrian

Kementerian Perindustrian sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

sebagai lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

Perindustrian dituntut untuk melakukan pengaturan, pembinaan, dan

pengembangan perindustrian, maka disusunlah visi dan misi Pembangunan

Industri yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan, sasaran strategis, dan

pelaksanaan program dan kegiatan utama maupun kegiatan pendukung. Apabila

keseluruhan hal tersebut dapat dipenuhi, maka berarti Kementerian Perindustrian

telah mampu berperan dalam mendukung pencapaian visi, misi, sasaran dan

target pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan pada RPJMN tahun

2015 – 2019 , serta mendukung pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara

sesuai dengan amanat UUD 1945, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang

adil dan makmur. Oleh karena itu, Visi Pembangunan Industri Tahun 2015 –

Tahun 2019 adalah :

“ Indonesia menjadi Negara Industri yang Berdaya saing dengan Struktur

Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan “

Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk 4 (empat) misi sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Perindustrian

sebagai berikut:

1. Memperkuat dan memperdalam struktur Industri nasional yang mewujudkan

industri nasional yang mandiri, berdayasaing, maju dan berwawasan

lingkungan;

2. Meningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pengelolaan sumberdaya

industri yang berkelanjutan dan meningkatkan penguasaan teknologi dan

inovasi;

3. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja;

Pemerataan pembangunan Industri keseluruh wilayah Indonesia guna

memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional.

Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi Pembangunan Industri,

Kementerian Perindustrian menerapkan tujuan pembangunan industri yaitu

terbangunnya Industri yang Tangguh dan Berdaya Saing.

Faktor-faktor penghambat dan faktor-faktor pendorong pelayanan

Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat

Daerah ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L dapat dilihat pada

tabel :

No. Sasaran Renstra K/L Permasalahan Perangkat

Daerah terkait dengan

sasaran Renstra K/L

1. Meningkatnya peran industri

dalam perekonomian

nasional.

Program dan kegiatan

sudah sesuai dengan

sasaran Kementrian

2. Meningkatnya Penguasaan

Pasar Dalam dan Luar

Negeri

Meningkatnya penguasaan

pasar Luar Negeri menjadi

tupoksi Dinas Perindag DIY

3. Meningkatnya penyebaran

dan pemerataan industri

Pemerataan industri sudah

dilaksanakan mencakup 45

kelurahan

4. Meningkatnya peran IKM

dalam perekonomian

nasional

Sejalan dengan kegiatan

yang dilaksanakan dinas

5. Meningkatnya

pengembangan inovasi dan

penguasaan teknologi

Sejalan dengan kegiatan

yang dilaksanakan dinas

6. Meningkatnya penyerapan

tenaga kerja di sektor

industri

Kegiatan bersifat support

dengan instansi terkait

7. Menguatnya struktur industri Sejalan dengan kegiatan

yang dilaksanakan dinas

8. Meningkatnya Pertumbuhan

Ekspor barang non migas

yang bernilai tambah dan jasa

Sejalan dengan kegiatan

yang dilaksanakan dinas

9. Meningkatnya pengamanan

perdagangan dan kebijakan

nasional

Sesuai dengan rincian

tugas dinas

10. Menurunnya hambatan akses

pasar non tarif

Tupoksi dinas Tidak

mengatur pasar non tarif

11. Meningkatnya promosi citra

produk ekspor

UKM diikut sertakan

mengikuti pameran-

pameran

12. Optimalnya kinerja

kelembagaan ekspor

Sesuai dengan rincian

tugas dinas

No. Sasaran Renstra K/L Permasalahan Perangkat

Daerah terkait dengan

sasaran Renstra K/L

13. Meningkatnya pengelolaan

perdagangan L/N di

perbatasan

Bukan menjadi tupoksi

dinas,tidak dilaksanakan

14. Meningkatnya Pelayanan &

kemudahan Berusaha Bidang

Sesuai Standar Pelayanan

Publik di Dinas

15. Meningkatnya pertumbuhan

PDB sektor Perdagangan

Koordinasi dengan instansi

terkait

16. Meningkatnya konektivitas

distribusi dan logistik nasional

Kelancaran distribusi bahan

pokok koodinasi dengan

instansi terkait

17. Meningkatnya konsumsi

rumah tangga nasional

terhadap produk dalam negeri

dan/atau menurunnya impor

barang konsumsi

Tercukupinya dan

tersedianya produk nasional

diharapkan menurunkan

impor barang konsumsi

18. Meningkatnya pemanfaatan

Pasar Berjangka Komoditi,

SRG, dan pasar lelang

Pasar Lelang

penyelenggara adalah

Disperindag DIY,

Disperindag Kota

Yogyakarta sebagai peserta

19. Memperkecil kesenjangan

harga barang kebutuhan

pokok dan barang penting

antar daerah

Dilaksanakannya

monitoring harga kebutuhan

pokok secara rutin

20. Stabilisasi harga barang

kebutuhan pokok dan barang

penting

Optimalisasi peran TPID

21. Meningkatnya pengelolaan

perdagangan perbatasan

Bukan menjadi tupoksi

dinas,tidak dilaksanakan

22. Meningkatnya pemberdayaan

konsumen,standarisasi,Penge

ndalian mutu,Tertib ukur dan

pengawasan barang/jasa

Sudah dilaksanakan dlm

bentuk kegiatan di Dinas

23. Meningkatnya pelayanan dan

kemudahan berusaha

Sudah dilaksanakan dinas

24. Meningkatnya dukungan

kinerja layanan publik

Sesuai Standar Pelayanan

Publik di Dinas

25. Meningkatnya Kinerja dan

profesionalisme SDM sektor

Perdagangan

Diselenggarakan oleh

Disperindag DIY

No. Sasaran Renstra K/L Permasalahan Perangkat

Daerah terkait dengan

sasaran Renstra K/L

26. Meningkatnya birokrasi yang

transparan,akuntabel dan

Bersih

Pelaksanaan Program

kegiatan sesuai peraturan

yang berlaku

27. Meningkatnya Efektifitas

pengawasan internal

Pelaksanaan Program

kegiatan sesuai peraturan

yang berlaku

28. Terwujudnya sistem Informasi

Perdagangan yang terintegrasi

Diantaranya pelaksanaan

SIM PKL

29. Meningkatnya kualitas

Kebijakan dan Regulasi

Berbasis Kajian

Sesuai dengan rincian

tugas dinas

Secara umum sasaran kementerian perindustrian , kementerian

perdagangan sudah tertuang dalam program dan kegiatan yang ada di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, kecuali sasaran berkaitan

dengan pertumbuhan kinerja perdagangan luar negeri yang berkelanjutan dan

pengelolaan perdagangan perbatasan yang bukan menjadi tugas pokok dan

fungsi dan fokus kegiatan di Kota Yogyakarta.

3.3.2. Telaahan Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa

Yogyakarta

Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY mempunyai 3 Misi yaitu:

1. Mendorong peningkatan produksi, kualitas, dan nilai tambah produk

2. Mendorong efektifitas, efisiensi perdagangan dalam dan luar negeri

3. Mewujudkan perlindungan konsumen

Sedangkan Tujuannya adalah : Meningkatkan daya saing industri dan

perdagangan di tingkat nasional

Sasaran atau hasil yang diharapkan Disperindag DIY untuk tujuan yang

telah ditetapkan pada periode tahun 2012 – tahun 2017 adalah :

1. Meningkatnya jumlah dan nilai produksi IKM

2. Meningkatnya nilai sub sektor perdagangan dalam negeri terhadap PDRB

3. Meningkatnya nilai ekspor non migas DIY

Faktor-faktor penghambat dan faktor-faktor pendorong pelayanan

Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat

Daerah ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Disperindag DIY dapat

dilihat pada tabel berikut :

No. Sasaran Renstra

Disperindag DIY

Permasalahan Perangkat

Daerah terkait dengan

sasaran Renstra

Disperindag DIY

1. Meningkatnya jumlah

dan nilai produksi IKM

Sesuai dengan kegiatan yang

dilaksanakan dinas,

peningkatan omzet yang IKM

yang dibina

2. Meningkatnya nilai sub

sektor perdagangan

dalam negeri terhadap

PDRB

Sesuai dengan kegiatan yang

dilaksanakan dinas

3. Meningkatnya nilai

ekspor non migas DIY

Keberhasilan pembinaan dan

promosi dagang akan

berdampak pada peningkatan

nilai ekspor non migas

Sedangkan faktor-faktor pendorong adalah sebagai berikut :

1. Jumlah pasar yang banyak (30 pasar)

2. Jumlah pedagang yang banyak

3. Omzet yang besar

4. Adanya peraturan yang jelas dalam pengelolaan pasar dan retribusi pasar

5. Banyaknya kampus sebagai mitra pembangunan industri daerah.

6. Yogyakarta sebagai kota tujuan pariwisata dan mudah dijangkau

7. Tersedianya SDM masyarakat pelaku usaha yang inovatif dan kreatif

3.4. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup strategis (KLHS) dan Rencana Tata Ruang

Wilayah

3.4.1. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup strategis (KLHS)

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2016

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang

sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip

Pembangunan Berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam

pembangunan suatu wilayah dan/atau Kebijakan, Rencana, dan/atau Program

(KRP).

Secara prinsip, sebenarnya KLHS adalah suatu self assessment untuk

melihat sejauh mana KRP yang diusulkan oleh pemerintah dan/atau pemerintah

daerah dalam mempertimbangkan prinsip Pembangunan Berkelanjutan. Melalui

KLHS ini, diharapkan KRP yang dihasilkan dan ditetapkan oleh pemerintah dan

pemerintah daerah menjadi lebih memperhatikan permasalahan lingkungan hidup

dan pembangunan berkelanjutan.

Saat ini Kota Yogyakarta dalam penyusunan RPJMD Kota Yogyakarta

menyusun KRP berupa RPJMD Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022 disertai juga

penyusunan KLHS-RPJMD sebagai dokumen yang berisi pedoman dalam

penyusunan RPJMD agar KRP yang berwawasan lingkungan dapat terjamin

sehingga pembangunan berkelanjutan dapat dicapai 5 (lima) tahun mendatang.

Sebagai implementasi dari kebijakan pembangunan daerah, RPJMD Kota

Yogyakarta juga perlu dikaji yang berkaitan dengan aspek lingkungan dengan

menyusun KLHS.

Penyusunan KLHS RPJMD Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022 dilakukan

dengan partispasi para stakeholders meliputi Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) Pemerintah Kota Yogyakarta, masyarakat (komunitas, Badan Koordinasi

Masyarakat (BKM)), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK))

dan akademisi. Hasil KLHS RPJMD yang didapat merupakan kesepakatan

bersama dengan para Pemangku kepentingan.

Hasil KLHS-RPJMD memberikan 4 (empat) program untuk lebh

diprioritaskan karena berdasar hasil partisipasi bersama pemangku kepentingan

Takan empunyai pengaruh dampak negative besar dibandingkan program

lainnya, keempat program tersebut adalah : Program Pengembangan Industri

Logam, Program Pelayanan Kesehatan Rujukan Rumah Sakit Jogja, Program

Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata dan Program Peningkatan dan

Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. Telaah pengaruh KRP dalam KLHS diatur

agar dapat menjawab hal-hal diantaranya: kapasitas daya dukung dan daya

tampung lingkungan hidup untuk pembangunan, perkiraan mengenai dampak

dan risiko lingkungan hidup, kinerja layanan atau jasa ekosistem, efisiensi

pemanfaatan sumber daya alam, tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi

terhadap perubahan iklim dan tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman

hayati.

Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup

untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Penentuan

daya dukung lingkungan hidup dilakukan dengan cara mengetahui kapasitas

lingkungan alam dan sumber daya untuk mendukung kegiatan

manusia/penduduk yang menggunakan ruang bagi kelangsungan hidup. Daya

dukung dan daya tampung lingkungan dengan adanya rencana pembangunan

pada jangka menengah yang akan datang dapat mengakibatkan penurunan-

penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan di kota Yogyakarta tetapi

masih dalam ambang batas dan kegiatan-kegiatan masih dapat dilakukan di Kota

Yogyakarta. Pengaruh KRP terhadap daya dukung dan daya tampung

lingkungan hidup adalah terjadinya penurunan kualitas berupa pencemaran,

munculnya limbah infeksius dan sampah domestik. KRP juga berpengaruh

terhadap menurunnya daya dukung dan daya tampung terhadap air tanah.

Namun, KRP juga berdampak dalam peningkatan daya tampung lingkungan.

Seperti akses jalan yang menjadi lancar, sehingga dapat mengurangi polusi

udara yang dihasilkan dari emisi gas kendaraan.

Perkiraan dampak dan risiko KRP yang dibuat terhadap lingkungan hidup

merupakan analisa dampak dan resiko yang timbul akibat penerapan KRP.

Dampak dan resiko dari KRP yang telah dibuat terhadap lingkungan diantaranya:

pencamaran terhadap air sungai dan air tanah, meningkatnya jumlah wisatawan

yang berpotensi meningkatkan jumlah limbah dan sampah, dan terurainya

kemacetan yang membuat tingkat kecepatan lalu lintas meningkat. Namun, disisi

lain potensi fatalitas kecelakaan pun meningkat.

Pengaruh KRP yang dibuat terhadap kinerja layanan atau jasa ekosistem

merukapan analisa kinerja layanan atau jasa ekosistem ketika KRP diterapkan.

Pengaruh tersebut diantaranya: menurunnya persediaan air bersih, tanah dan

udara. Kinerja layanan ekosistem di kota Yogyakarta berkaitan dengan

persediaan air bersih yang merupakan sumber daya takterbarukan, sehingga nilai

air disini menjadi sangat penting untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungannya

sehingga akan muncul alternatis penggunaan air tidak hanya berasal dari air

tanah.

Pengaruh KRP dengan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam

merupakan peningkatan atau penurunan efisiensi Sumber Daya Alam (SDA)

yang terjadi ketika KRP diterapkan. Pengaruh tersebut diantaranya: menurunnya

kualitas dan kuantitas efisiensi pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA),

khususnya air dan udara, serta meningkatnya efisiensi berupa mobilitas yang

lebih tinggi sedangkan biaya operasioanal lebih rendah. Diharapkan dengan ini,

efisiensi pemanfaatan sumber daya alam menjadi penyadaran ke depannya agar

dampak negatif terhadap eksploitasi sumber daya alam tidak terjadi di kota

Yogyakarta.

Pengaruh KRP terhadap tingkat kerentanan dan adaptasi terhadap

perubahan iklim merupakan analisa mengenai kerentanan dan adaptasi manusia

terhadap perubahan iklim yang terjadi di Kota Yogyakarta apabila KRP

dilaksanakan. Pengaruh tersebut adalah adanya kerentanan terhadap perubahan

temperatur udara yang semakin tinggi.

Pengaruh KRP terhadap tingkat ketahanan keanekaragaman hayati

merupakan analisa pengaruh KRP pada tingkat ketahanan keanekaragaman

hayati di Kota Yogyakarta ketika diaplikasikan. Pengaruh tersebut diantaranya:

terjadi penambahan keanekaragaman hayati di lokasi tertentu di Kota Yogyakarta

dan menurunnya tingkat ketahanan serta potensi keanekaragaman hayati di

beberapa lokasi karena terjadi alih fungsi lahan.

Ditinjau dari Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis maka faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong adalah

sebagai berikut :

Faktor-faktor penghambatnya adalah sebagai berikut :

a. Status lahan pasar sebagian masih menyewa

b. Pertumbuhan pasar-pasar modern di Kota Yogyakarta

c. Lahan untuk pengembangan tidak ada

d. Permintaan layanan konsumen semakin tinggi.

e. Fasilitas pasar tradisional perlu ditingkatkan

f. Menurunnya nilai ekspor yang dipengaruhi perekonomian global

g. Belum semua pelaku usaha industri memiliki fasilitas pengolahan limbah (cair dan

udara)

Sedangkan faktor-faktor pendorong adalah sebagai berikut :

a. Jumlah pasar yang banyak (30 pasar)

b. Jumlah pedagang yang banyak

c. Adanya peraturan yang jelas dalam pengelolaan pasar dan retribusi pasar

d. Pelaksanaan pelayananTera/Tera Ulang telah mencakup seluruh wilayah Kota

Yogyakarta

e. Berdasarkan KLHS Kota Yogyakarta banyak Industri Kecil, Menengah (IKM) dan

pelaku usaha di Kota Yogyakarta terutama yang bergerak di bidang cor logam

mempunyai resiko terhadap kerusakan lingkungan. Untuk menanggulangi ini maka

akan dilakukan kajian pembuatan teknologi tepat guna untuk mengurangi resiko

kerusakan lingkungan. Pembinaan terhadap pelaku indutsri logam akan terus

dilakukan sehingga para pelaku dan pekerja dilengkapi dengan Keamanan,

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

f. Berdasarkan KLHS Kota Yogyakarta jumlah PKL belum tertata sehingga mempunyai

resiko dalam kerusakan lingkungan. Untuk mengurangi dampak kerusakan

lingkungan maka akan dilakukan penataan titik lokasi PKL.

3.4.2. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

Sebagai pusat kegiatan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota Yogyakarta

mempunyai perkembangan wilayah yang cukup pesat baik secara fisik, ekonomi

maupun sosial. Ditambah lagi dengan fungsi kota sebagai pusat pendidikan

berdampak pada tingginya pendatang dari luar wilayah Kota Yogyakarta yang

memberikan pengaruh terhadap perkembangan social dan budaya di Kota Yogyakarta.

Dalam upaya pengendalian pembangunan agar tetap aman dan nyaman, maka

pemerintah Kota Yogyakarta menetapkan Peraturan Daerah No 2 Tahun 2010 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta Tahun 2010-2029, yang mana

didalamnya diatur tentang pemanfaatan ruang Kota Yogyakarta sehingga

pembangunan tetap dalam koridor yang berkelanjutan tanpa merusak lingkungan alam

dan karakteristik Kota Yogyakarta. Tujuan Penyelenggaraan penataan ruang antara

lain :

a. Ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan;

b. Keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah Nasional, Provinsi dan Daerah;

c. Keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang daerah dalam rangka memberikan

perlindungan fungsi ruang dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan;

d. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan

budidaya;

e. Terciptanya ruang-ruang kota yang mendukung nilai-nilai sejarah, budaya, maupun

tradisi kehidupan masyarakat Yogyakarta;

f. Terwujudnya peluang-peluang berusaha bagi seluruh sektor ekonomi lemah,

melalui penentuan dan pengarahan ruang-ruang kota untuk kegunaan kegiatan

usaha dan pelayanan tertentu beserta pengendaliannya;

g. Keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang daerah dalam rangka memberikan

perlindungan terhadap kehidupan dan penghidupan termasuk perlindungan atas

bencana, untuk mewujudkan kesejahteraan umum.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana tata

Ruang Wilayah Kota Yogyakarta Tahun 2010-2029, penataan ruang Kota Yogyakarta

diarahkan untuk menjadikan sebagai Kota Pendidikan Berkualitas, Pariwisata Berbasis

Budaya, dan Pusat Pelayanan Jasa, yang berwawasan Lingkungan. Dalam upaya

mewujudkan arah penyelenggaraan penataan ruang tersebut, maka kebijakan

pengembangan struktur ruang yang dilaksanakan meliputi (1) pemantapan dan

pengembangan hierarki system perkotaan untuk pelayanan perkotaan dan

pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata untuk mendukung terlaksananya Daerah

sebagai Kota Pendidikan Berkualitas, Pariwisata Berbasis Budaya, dan Pusat

Pelayanan Jasa, yang berwawasan Lingkungan, (2) peningkatan kualitas dan

jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, energy, telekomunikasi,

pengelolaan lingkungan dan penerangan jalan yang terpadu, adil dan merata di

seluruh wilayah daerah untuk mendukung terlaksananya daerah sebagai Kota

Pendidikan Berkualitas, Pariwisata Berbasis Budaya, dan Pusat Pelayanan Jasa, yang

Berwawasan Lingkungan.

Dalam upaya mendukung kegiatan masyarakat Kota Yogyakarta, rencana

penyelenggaraan penataan ruang diarahkan melalui rencana pola ruang yang terdiri

dari kawasan bididaya, kawasan strategis dan kawasan lindung. Kawasan budidaya

mempunyai fungsi kawasan untuk dibudidayakan dengan maksud agar lebih

bermanfaat dan memberikan hasil untuk kebutuhan masyarakat dimana

pengembangan kawasan budidaya dilakukan tanpa merusak kelestarian

lingkungandan budaya yang ada pada kawasan yang bersangkutan. Arahan kawasan

budidaya terdiri dari kawasan industry mikro, kecil, dan menengah yang diarahkan

untuk industri yang tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, kawasan pariwisata

diarahkan dengan mempertahankan dan mengembangkan kualitas ruang dan fasilitas

pada kawasan pariwisata terutama pada wilayah pusat kota yang meliputi Kawasan

Malioboro dan Kawasan Kraton, mengembangkan cluster kawasan pariwisata seperti

kompleks Taman sari, Prawirotaman, Kotagede, Taman Pintar, museum dan lainnya,

kawasan permukiman diarahkandengan mengoptimalkan fungsi bangunan sekaligus

melakukan penataan/peningkatan kualitas ruang, pengembangan perumahan

vertikalpada kawasan padat, penanganan kawasan kumuhdan sebagainya,

pengelolaandan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa pada pinggir jalan

utama serta pengelolaan parkir dan sirkulasi, dan yang terakhir kawasan fasilitas dan

pelayanan umum dengan peningkatan fasilitas penunjang. Dikenal sebagai Kota

Budaya menjadikan Kota Yogyakarta memperhatikan kawasan yang diprioritaskan

karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap ekonomi,

sosial, budaya, dan/atau lingkungan salah satunya adalah unsur Citra Kota sebagai

pendukung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap tata ruang dan

sekitarnya dan peningkatan kesejahteraan masyarakat serta dimaksudkan untuk

mewadahi sejarah dan masa depan. Dalam Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No.1

Tahun 2015 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kota

Yogyakarta Tahun 2015 - Tahun 2035 telah ditetapkan lima kawasan prioritas

penanganan yaitu Kawasan Kraton, Pakualaman, Malioboro, Kotabaru dan Kotagede

yang diarahkan pada usaha pelestarian dan pengembangan arsitektur kota yang

mencakup tata ruang, tata bangunan dan tata hijau.

Penyelenggaraan pembangunan Kota Yogyakarta dengan memanfaatkan

potensi yang dimiliki Kota Yogyakarta akan dapat dilaksanakan dengan sebaik

munhkin tanpa merusak lingkungan alam serta karakteristik budaya yang ada. Oleh

sebab itu penyelenggaraan penataan ruang Kota Yogyakarta dilaksanakan tanpa

melampaui batas ruang yang tidak diperbolehkan untuk dimanfaatkan seperti pada

kawasan lindung yang dimaksudkan untuk melindungi kelestarian lingkungan hidup

pada kawasan tepi sungai dan RTH publik, pelestarian cagar budaya yang telah

ditetapkan sebagai warisan budaya, serta pengamanan kawasan rawan bencana

gempa, tanah longsor dan erupsi vulkanis Gunung Merapi.

Melalui penataan ruang yang bijaksana, kualitas lingkungan akan terjaga

dengan baik. Penyelenggaraan penataan ruang dilaksanakan untuk mewujudkan

ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Hal tersebut tentunya

mewujudkan keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan,

keterpaduan dalam penggunaan sumber daya manusia serta mewujudkan

perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negative terhadap lingkungan

akibat penataan ruang. Pengaturan dan pemanfaatan ruang merupakan salah satu

kewenangan dari pemerintah, mulai tingkat pusat sampai tingkat daerah. Proses

pengaturan dan pemanfaatan ruang ini dilaksanakan secara bersama-sama, terpadu

dan menyeluruh untuk mewujudkan pembagunan yang berkelanjutan.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Merujuk pada identifikasi permasalahan urusan perindustrian dan urusan

perdagangan, maka visi misi dan arah kebijakan kepala daerah terpilih, serta dengan

memperhatikan isu-isu global urusan perindustrian dan urusan perdagangan, terdapat

beberapa isu penting di Kota Yogyakarta yang harus mendapat perhatian lebih yang

harus segera ditindak lanjuti dalam perencanaan dan pelaksanaan program dan

kegiatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya.

Isu-isu strategis urusan perindustrian dan urusan perdagangan yaitu:

1. Revitalisasi Pasar Tradisional menuju pasar sehat

2. Optimalisasi pendapatan dengan optimalisasi lahan pasar

3. Promosi pasar tradisional yang semakin digiatkan diberbagai media dan event-event

tertentu, lebih ditingkatkan efektivitasnya

4. Optimalisasi Blud UPT Pusat Bisnis, UPT Logam, UPT Metrologi

5. Penataan Pedagang Kaki Lima

6. Optimalisasi peran Tim Pengendali Inslasi Daerah

7. Promosi Usaha Kecil dan Menengah lebih diintensifkan

8. Jaminan keamanan keberlangsungan Usaha Industri Kecil Menengah di Kota

Yogyakarta ditingkatkan

9. Zonasi/wilayah khusus industri

10. Fasilitasi Rekayasa Teknologi Tepat Guna

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

Tujuan dan Sasaran yang ditetapkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Yogyakarta dalam Rencana Strategis periode Tahun 2017 – Tahun 2022 adalah:

Meningkatkan kinerja sektor perindustrian dan perdagangan

Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah beserta indikator

kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1.

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1. Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah

Strategi dan Kebijakan yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Yogyakarta selain untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran Perangkat

Daerah dan sesuai pokok pikiran pembangunan Kota Yogyakarta sesuai tugas dan

fungsi dinas yaitu : Program Pembangunan Revitalisasi Pasar Tradisional . Revitalisasi

Pasar tradisional berarti mengubah gambaran pasar tradisional yang biasanya lekat

dengan kesan kumuh dan becek menjadi pasar tradisional yang bersih dan nyaman.

Revitalisasi pasar tradisional dapat dilakukan dengan menata dan membenahi pasar

tradisional ini tergambarkan pada Program Pemeliharaan sarana dan prasarana

kebersihan, keamanan dan ketertiban pasar dengan indikator program Persentase

pasar yang memenuhi standar pasar sehat.

Kinerja Aparatur dan Birokrasi.

Sejalan dengan visi Kota Yogyakarta serta misi ke 2 dari Walikota Yogyakarta terpilih

yaitu Memperkuat ekonomi kerakyatan dan Daya saing Kota Yogyakarta tersebut maka

strategi kebijakan Dinas adalah : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan

penyediaan fasilitas publik yang baik, termasuk fasilitas perekonomian;

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan peningkatan ekonomi masyarakat;

Menguatkan daya saing daerah dengan mewujudkan daya dukung pengembangan

usaha.

Arah kebijakan pertumbuhan dan pengembangan ekonomi adalah :

Meningkatkan revitalisasi pasar tradisional;

Pendampingan bagi pelaku usaha industri di Kota Yogyakarta agar aktivitas

usahanya tetap ramah lingkungan serta pembuatan fasilitasi rekayasa reduksi emisi

oleh pelaku usaha industri diantaranya dengan pembuatan Instalasi Pembuangan

Air Limbah (IPAL) komunal.

Meningkatkan pembinaan koperasi dan lembaga keuangan mikro;

Meningkatkan kualitas sumber daya pelaku UMKM melalui pelatihan-pelatihan,

promosi, kerjasama usaha dan informasi usaha;

Menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan di masyarakat;

Tata kelola perdagangan yang menjamin keadilan bagi semua produk;

Peningkatan pengawasan praktek dagang agar tercipta persaingan dagang yang

sehat serta pengawasan terhadap pemakaian/penggunaan alat Ukur, Takar,

Timbang dan Perlengkapannya (UUTP), Barang Dalam Keadaan Terbungkus

(BDKT) dan penggunaan Satuan Sistim Internasional.

Pertumbuhan ekonomi dapat dicapai diantaranya dengan Revitalisasi pasar tradisional

adalah :

Diharapkan mampu meningkatkan jumlah pengunjung pasar dan meningkatkan

omzet pedagang;

Dilaksanakan program program untuk meningkatkan kualitas bangunan dan kondisi

pasar tradisional, meningkatkan kebersihan, ketertiban dan keamanan pasar,

pemberdayaan pedagang pasar sebagai pelaku aktif dalam pembangunan.

Rumusan strategi dan arah kebijakan Perangkat Daerah dalam periode tahun 2017 –

tahun 2022, yaitu dalam Tabel 5.1.

BAB VI

RENCANA, PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta melaksanakan 2 (dua) urusan

yaitu Urusan Perindustrian dan Urusan Perdagangan. Pelaksanaan urusan tersebut

dijabarkan menjadi 10 (sepuluh) program yaitu :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

5. Program Pembinaan Perindustrian

6. Program Pengembangan Industri Logam

7. Program Pembinaan dan Pengendalian Perdagangan

8. Program Pemeliharaan Sarana Prasarana Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban

Pasar

9. Program Penataan, Pengembangan dan Pendapatan Pasar

10. Program Pengembangan Pusat Bisnis

Adapun rencana program, kegiatan dan pendanaan penyajiannya menggunakan Tabel

6.1.

BAB VII

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Rencana Strategis Perangkat Daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Yogyakarta periode Tahun 2017 - 2022 merupakan bagian dari rangkaian

perencanaan pembangunan sesuai dengan Undang-Undang tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional dan digunakan sebagai pedoman dalam

melaksanakan tugas.

Kegiatan, indikator, target kinerja dan pagu anggaran yang disusun dalam

bentuk masih bersifat indikatif serta akan dijabarkan lebih lanjut ke dalam Rencana

Kerja Perangkat Daerah Tahunan. Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahunan selain

merupakan jabaran dari Renstra Perangkat Daerah juga mengacu pada RKPD sebagai

jabaran tahunan RPJMD. Indikator kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD ditampilkan yang bersumber dari Tabel 7.1.

BAB VIII

PENUTUP

Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta

Tahun 2017-2022 telah disusun dengan memperhatikan program prioritas Pemerintah

Kota Yogyakarta dan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJP) Kota Yogyakarta Tahun 2005-2025 , yang ditunjukkan pada Visi pembangunan

Kota Yogyakarta sesuai RPJP yaitu “Kota Yogyakarta Sebagai Kota Pendidikan

Berkualitas, Pariwisata Berbasis Budaya, Dan Pusat Pelayanan Jasa Yang

Berwawasan Lingkungan” serta isu-isu bidang perdagangan yang harus dihadapi dalam

periode tahun 2017 – tahun 2022

Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Tahun 2017-

2022 ini telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan dan indikator-

indikator kinerja yang ingin dicapai yang meliputi Indikator Kinerja Utama (IKU), indikator

kinerja sasaran dan indikator kinerja program (outcome) . Indikator-indikator kinerja

tersebut merupakan ukuran keberhasilan tercapainya visi, misi dan tujuan dari Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta untuk jangka waktu tahun 2017- tahun

2022.

Selanjutnya keberhasilan pencapaian Renstra Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022 tersebut sangat ditentukan oleh

kinerja dari seluruh jajaran di lingkup Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Yogyakarta. Untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian dalam pelaksanaan

Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022,

secara berkala dilakukan monitoring dan evaluasi, serta pengawasan dan pengendalian

yang pada akhirnya akan dituangkan ke dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKIP).

Pada akhirnya diharapkan dengan Renstra Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022 ini dapat mencapai visi dan misi Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta untuk tahun 2017-2022, dan dapat

memberikan kontribusi yang nyata dalam pencapaian RPJP Kota Yogyakarta Tahun

2005 - 2025 dalam mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kota Yogyakarta pada

khususnya serta kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (16) (17) (18) (19) (20)

1. Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta

1.1. Meningkatnya jumlah pengunjung pasar

tradisional

1.1.1. Program Pemeliharaan Sarana Prasarana

Kebersihan, Ketertiban dan Keamanan

Pasar :

Meningkatnya sarana prasarana pasar 75,00 % 80,00 % 85,00 % 85,00 % 95,00 % 75,00 % 80,00 % 100,00 % 84,00 % 92,60 % 100,00 100,00 117,65 98,82 97,47

Intensitas penanganan sampah pasar 25,00 ' 20,00 ' 20,00 ' 20,00 ' 15,00 ' 25,00 ' 20,00 ' 30,00 ' 20,00 ' 15,00 ' 100,00 100,00 150,00 100,00 100,00

Menurunnya pelanggaran perda pasar 50,00 % 45,00 % 40,00 % 35,00 % 30,00 % 50,00 % 45,00 % 39,00 % 40,00 % 53,00 % 100,00 100,00 97,50 114,29 176,67

Menurunnya jumlah kasus kriminalitas di

pasar

80,00 Kasus 64,00 Kasus 51,00 Kasus 51,00 Kasus 33,00 Kasus 80,00 Kasus 64,00 Kasus 32,00 Kasus 61,00 Kasus 34,00 Kasus 100,00 100,00 62,75 119,61 103,03

1.2. Meningkatnya Kontribusi Pendapatan

pasar terhadap PAD

1.2.1. Program Optimalisasi Pemanfaatan Lahan

dan Pengelolaan Retribusi :

Optimalisasi lahan pasar 92,00 % 94,00 % 96,00 % 96,00 % 100,00 % 92,00 % 94,00 % 95,70 % 96,00 % 96,00 % 100,00 100,00 99,69 100,00 96,00

Optimalisasi pengelolaan retribusi 14,00 M 15,00 M 16,00 M 14,60 M 18,00 M 14,00 M 15,00 M 19,00 M 14,90 M 14,90 M 100,00 100,00 118,75 102,05 82,78

1.3. Meningkatnya Omzet Pedagang pasar

1.3.1. Program Pengembangan Pasar :

Peningkatan jumlah pedagang yang dibina 5.325,00 Pedg 6.975,00 Pedg 8.625,00 Pedg 8.625,00 Pedg 11.925,00 Pedg 912,00 Pedng 860,00 Pedg 6.975,00 Pedg 6.070,00 Pedg 11.648,00 Pedg 17,13 12,33 80,87 70,38 97,68

Peningkatan frekuensi promosi 32,00 Kali 50,00 Kali 70,00 Kali 70,00 Kali 110,00 Kali 32,00 Kali 50,00 Kali 70,00 Kali 89,00 Kali 110,00 Kali 100,00 100,00 100,00 127,14 100,00

2. Dinas Perindustrian, Perdagangan,

Koperasi dan Pertanian

2.1. Cakupan bina kelompok perajin

2.1.1. Program Pengembangan Industri Mikro

Kecil dan Menengah (IMKM) :

Jumlah pelaku UMKM yg difasilitasi (di luar

PEW)

760,00 orang 850,00 orang 950,00 orang 1.050,00 orang 1.200,00 orang 640,00 orang 1.564,00 orang 950,00 orang 2.214,00 orang 1.390,00 orang 84,21 184,00 100,00 210,86 115,83

Jumlah pelaku usaha mikro kecil yg difasilitasi 11.470,00 orang 13.720,00 orang 13.290,00 orang 14.420,00 orang 14.920,00 orang 11.427,00 orang 13.742,00 orang 13.290,00 orang 15.510,00 orang 14.932,00 orang 99,63 100,16 100,00 107,56 100,08

2.1.2. Program Peningkatan Perdagangan

meningkatnya kemampuan dan daya saing

usaha pedagang kecil

171,00 kali 172,00 kali 173,00 kali 174,00 kali 175,00 kali 171,00 kali 203,00 kali 187,00 kali 174,00 kali 231,00 kali 100,00 118,02 108,09 100,00 132,00

2.1.3. Program Perlindungan Konsumen dan

Pengamanan Perdagangan

meningkatnya keamanan konsumen barang

dan jasa

340,00 340,00 340,00 340,00 340,00 340,00 340,00 340,00 340,00 340,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Jumlah Total

Drs. Maryustion Tonang, M.M.

NIP. 196606141994031006

(14) (15)

Yogyakarta, 2017

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Yogyakarta

5

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

5 1 2 3 4

Tabel 2.1.

Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Yogyakarta

NoIndikator Kinerja sesuai tugas dan fungsi Perangkat

Daerah

Target

NSPK

Target

IKK

Target

Indikator

lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun Ke- Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-

1 2 3 4

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

URUSAN PERDAGANGAN 17.365.390.853 20.263.377.000 22.500.145.920 33.572.789.227 33.749.811.120 15.919.112.555 18.032.638.538 18.806.028.253 27.495.151.002 27.095.163.701 91,67 88,99 83,58 81,90 80,28 24.554.716.822 20.485.067.474

DINAS PERINDUSTRIAN,

PERDAGANGAN, KOPERASI DAN

PERTANIAN

4.588.461.000 4.240.717.500 3.982.290.000 5.323.404.370 4.049.159.930 3.949.192.584 3.347.076.227 2.884.690.286 4.654.002.938 3.710.792.119 86,07 78,93 72,44 87,43 91,64 4.436.806.560 3.709.150.831

Program Perlindungan Konsumen dan

Pengamanan Perdagangan 300.584.500 451.342.000 331.618.000 405.722.800 1.489.540.790 274.513.059 321.785.219 286.776.778 388.166.988 1.382.394.781 91,33 71,30 86,48 95,67 92,81 595.761.618 530.727.365

Program Peningkatan Perdagangan 4.287.876.500 3.789.375.500 3.650.672.000 4.917.681.570 2.559.619.140 3.674.679.525 3.025.291.008 2.597.913.508 4.265.835.950 2.328.397.338 85,70 79,84 71,16 86,74 90,97 3.841.044.942 3.178.423.466

DINAS PENGELOLAAN PASAR 12.776.929.853 16.022.659.500 18.517.855.920 28.249.384.857 29.700.651.190 11.969.919.971 14.685.562.311 15.921.337.967 22.841.148.064 23.384.371.582 93,68 91,65 85,98 80,86 78,73 20.117.910.262 16.775.916.643

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.817.354.780 4.725.377.369 4.209.430.500 4.241.354.550 4.243.636.690 3.515.817.985 4.358.854.807 4.277.537.494 3.742.876.079 3.916.077.435 92,10 92,24 101,62 88,25 92,28 3.311.844.776 2.977.681.424

Program Peningkatan Sarana dan Aparatur 362.338.250 422.445.500 565.924.000 534.567.000 553.614.000 301.817.320 251.379.336 331.830.816 357.555.512 370.000.945 83,30 59,51 58,64 66,89 66,83 487.777.750 322.516.786

Program Peningkatan Disiplin Aparatur 96.541.500 6.675.000 - - - 95.246.000 6.675.000 - - - 98,66 100,00 - - - 20.643.300 20.384.200

Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan - - 1.920.000 6.254.000 12.780.000 - - 1.920.000 5.818.000 12.240.000 - - 100,00 93,03 95,77 4.190.800 3.995.600

Program Pemeliharaan Sarana Prasarana

Kebersihan, Ketertiban dan Keamanan Pasar 5.599.625.060 6.552.226.581 7.342.484.420 7.707.243.500 8.188.054.238 5.342.843.660 6.180.068.900 5.458.723.875 6.860.147.356 7.582.291.408 95,41 94,32 74,34 89,01 92,60 7.077.926.760 6.284.815.040

Program Optimalisasi Pemanfaatan lahan dan

Pengelolaan Retribusi 1.743.525.138 2.244.099.050 4.183.302.500 12.941.541.257 13.846.049.191 1.627.615.056 2.157.706.068 4.006.766.782 9.402.331.983 8.713.407.362 93,35 96,15 95,78 72,65 62,93 6.991.703.427 5.181.565.450

Program Pengembangan Pasar 1.157.545.125 2.071.836.000 2.214.794.500 2.818.424.550 2.856.517.071 1.086.579.950 1.730.878.200 1.844.559.000 2.472.419.135 2.790.354.432 93,87 83,54 83,28 87,72 97,68 2.223.823.449 1.984.958.143

URUSAN PERINDUSTRIAN 3.606.919.100 4.387.171.478 3.277.887.250 3.215.971.798 6.545.663.189 3.283.091.880 4.037.718.824 2.931.115.893 2.869.246.647 5.314.893.446 91,02 92,03 89,42 89,22 81,20 4.206.722.563 3.687.213.338

DINAS PERINDUSTRIAN,

PERDAGANGAN, KOPERASI DAN

PERTANIAN

3.606.919.100 4.387.171.478 3.277.887.250 3.215.971.798 6.545.663.189 3.283.091.880 4.037.718.824 2.931.115.893 2.869.246.647 5.314.893.446 91,02 92,03 89,42 89,22 81,20 4.206.722.563 3.687.213.338

Program Pengembangan Industri Mikro Kecil

dan Menengah (IMKM) 3.606.919.100 4.387.171.478 3.277.887.250 3.215.971.798 6.545.663.189 3.283.091.880 4.037.718.824 2.931.115.893 2.869.246.647 5.314.893.446 91,02 92,03 89,42 89,22 81,20 4.206.722.563 3.687.213.338

Jumlah Total 20.972.309.953 24.650.548.478 25.778.033.170 36.788.761.025 40.295.474.309 19.202.204.435 22.070.357.362 21.737.144.146 30.364.397.649 32.410.057.148 91,56 89,53 84,32 82,54 80,43 28.761.439.385 24.172.280.812

Tabel 2.2

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta

Kota Yogyakarta

UraianAnggaran pada tahun ke- Realisas Anggaran pada Tahun Ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke- Rata-Rata Pertumbuhan

1 2 3 4 5 6

1

Meningkatkan kinerja

sektor perindustrian dan

perdagangan

Meningkatkan kinerja

sektor perindustrian dan

perdagangan

Indeks kinerja

perdagangan dan

perindustrian

9,42 16,33 23,51 27,69 32,11 36,28

No Tujuan Sasaran Indikator Tujuan

/Sasaran

Target kinerja sasaran pada tahun ke

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah

VISI : Terwujudnya sektor perindustrian dan perdagangan sebagai pusat pengembangan perekonomian, wisata dan edukasi

MISI : Memperkuat ekonomi kerakyatan dan daya saing Kota Yogyakarta

No Tujuan

Meningkatkan kinerja sektor

perindustrian dan

perdagangan

1. Pemeliharaan sarana prasarana kebersihan, keamanan dan

ketertiban pasar

1. Meningkatkan pengelolaan kebersihan pasar

2. Meningkatkan pengelolaan pengamanan dan penertiban pasar

3. Meningkatkan pengelolaan sarana prasarana pasar

2 Peningkatan penataan, pengembangan dan pendapatan

pasar

4. Peningkatan pengelolaan pendapatan pasar

5. Meningkatkan penataan lahan dan pedagang

6. Meningkatkan SDM pelaku pasar tradisional

3 Peningkatan Pengembangan pusat bisnis 7 Meningkatkan pendapatan UPT Pusat Bisnis

8 Meningkatkan Pengembangan Kemitraan dengan Toko Modern

9 Pembatasan toko berjenjang

10 Meningkatkan pengawasan pengendalian harga

11 Meningkatkan tata titik lokasi PKL

12 Meningkatkan Promosi produk UMKM

5 Pengoptimalan Pembinaan Perindustrian 13 Meningkatkan pembinan teknis perindustrian

14 Meningkatkan pembinaan sarana perindustrian

15 Meningkatkan pameran industri kreatif

16 Meningkatkan perancangan teknologi tepat guna bagi IKM

17 Meningkatkan pembinaan sentra industri

6 Peningkatan Pengembangan industri 18 Meningkatkan pendapatan UPT Logam dengan perbaikan

kualitas produk yang mengarah ke industri kreatif dengan

pemanfaatan teknologi ramah lingkungan

19 Meningkatkan kemitraan dengan pihak swasta

Tabel 5.1

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Sasaran Arah Kebijakan

Meningkatkan kinerja

sektor perindustrian dan

perdagangan

Pengoptimalan pembinaan dan pengendalian perdagangan4

Strategi

Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

(1) (2) (3) (4) (5) (8) (10) (12) (14) (16) (18) (20) (21) (22)

Meningkatkan

kinerja sektor

perindustrian

dan

perdagangan

Indeks kinerja perdagangan

dan perindustrian

9,42 % 9,42 % 16,33 % 23,51 % 27,69 % 32,11 % 36,28 % 36,28 %

meningkatkan

kinerja sektor

perindustrian

dan

perdagangan

Indeks kinerja perdagangan

dan perindustrian

9,42 % 9,42 % 16,33 % 23,51 % 27,69 % 32,11 % 36,28 % 36,28 %

001 Program Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

Prosentase Kelancaran

Administrasi, Keuangan dan

Operasional Perkantoran

100 % 100 % 4.437.120.391 100 % 6.691.284.646 100 % 6.892.023.185 100 % 7.098.783.881 100 % 7.311.747.397 100 % 7.531.099.819 100 % 39.962.059.319 Din Perindag Kec

Gondomanan

018 Penyediaan Rapat

Rapat Koordinasi dan

Konsultasi

202.236.000 1.502.452.000 1.547.525.560 1.593.951.327 1.641.769.867 1.691.022.963 8.178.957.717

Makan dan minum yang tersedia

untuk pegawai

209 orang 209 orang 208 orang 208 orang 208 orang 208 orang 208 orang 208 orang

Makan dan minum rapat yang

tersedia untuk koordinasi

99 kali 99 kali 88 kali 88 kali 88 kali 88 kali 88 kali 88 kali

Makan dan minum tamu yang

tersedia untuk tamu

11 bulan 11 bulan 11 bulan 11 bulan 11 bulan 11 bulan 11 bulan 11 bulan

Makan dan minum harian umum 11 bulan 11 bulan 11 bulan 11 bulan 11 bulan 11 bulan 11 bulan 11 bulan

Laporan hasil koordinasi dan

konsultasi ke luar daerah

44 laporan 44 laporan 351 laporan 351 laporan 351 laporan 351 laporan 351 laporan 351 laporan

019 Penyediaan Jasa,

Peralatan dan

Perlengkapan Kantor

2.482.396.335 3.374.107.250 3.475.330.467 3.579.590.381 3.686.978.092 3.797.587.435 20.395.989.960

Materai 6000 yang tersedia 1100 buah 1100 buah 2482 buah 2700 buah 2800 buah 2900 buah 3000 buah 3000 buah

Materai 3000 yang tersedia 1876 buah 1876 buah 2140 buah 2700 buah 2800 buah 2900 buah 3000 buah 3000 buah

Jasa komunikasi, sumberdaya

air dan listrik yang tersedia

5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis

STNK roda 6 yang diperpanjang

izinnya

8 unit 8 unit 8 unit 8 unit 8 unit 8 unit 8 unit 8 unit

STNK roda 4 yang diperpanjang

izinnya

9 unit 9 unit 10 unit 10 unit 10 unit 10 unit 10 unit 10 unit

STNK roda 3 yang diperpanjang

izinnya

5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit

STNK roda 2 yang diperpanjang

izinnya

30 unit 30 unit 30 unit 30 unit 30 unit 30 unit 30 unit 30 unit

KIR roda 6 yang diperpanjang

izinnya

8 unit 8 unit 8 unit 8 unit 8 unit 8 unit 8 unit 8 unit

KIR roda 4 yang diperpanjang

izinnya

5 unit 5 unit 6 unit 6 unit 6 unit 6 unit 6 unit 6 unit

Jasa kebersihan kantor 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan

Jasa perbaikan peralatan kerja 8 jenis 8 jenis 8 jenis 8 jenis 8 jenis 8 jenis 8 jenis 8 jenis

Alat tulis kantor yang tersedia 85 jenis 85 jenis 96 jenis 96 jenis 96 jenis 96 jenis 96 jenis 96 jenis

Jasa Percetakan 2 jenis 2 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis

Jasa Penggandaan 2 jenis 2 jenis 400000 lembar 400000 lembar 400000 lembar 400000 lembar 400000 lembar 400000 lembar

komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan

kantor yang tersedia

25 jenis 25 jenis 24 jenis 24 jenis 24 jenis 24 jenis 24 jenis 24 jenis

komponen peralatan dan

perlengkapan kantor yang

tersedia

17 jenis 17 jenis 37 jenis 37 jenis 37 jenis 37 jenis 37 jenis 37 jenis

Peralatan rumah tangga yang

tersedia

69 Jenis 69 Jenis 65 Jenis 65 Jenis 65 Jenis 65 Jenis 65 Jenis 65 Jenis

Bahan bacaan/surat kabar yang

tersedia

5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis

Jasa Pengiriman Paket 3000 kali 3000 kali

020 Penyediaan Jasa

Pengelola Pelayanan

Perkantoran

1.752.488.056 1.814.725.396 1.869.167.158 1.925.242.173 1.982.999.438 2.042.489.421 11.387.111.642

Dokumen administrasi

penatausahaan keuangan : SPP,

SPM, SPJ dan Laporan

Akuntansi yang tersusun

4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis

Dokumen administrasi

kepegawaian yang terkelola

50 jenis 50 jenis 203 jenis 203 jenis 203 jenis 203 jenis 203 jenis 203 jenis

Jasa Tenaga Bantuan 73 orang 73 orang 73 orang 73 orang 73 orang 73 orang 73 orang 73 orang

002 Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana

Aparatur

Prosentase Sarana dan

Prasarana Aparatur yang

memadai

100 % 100 % 517.218.000 100 % 674.478.150 100 % 694.712.495 100 % 715.553.870 100 % 737.020.486 100 % 759.131.101 100 % 4.098.114.102 Din Perindag Kec

Gondomanan

024 Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Kendaraan

Dinas/Operasional

517.218.000 674.478.150 694.712.495 715.553.870 737.020.486 759.131.101 4.098.114.102

Target Target

Data Capaian pada tahun

Awal Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

(17) (19)(6) (7) (9) (11) (13) (15)

Unit Kerja

Perangkat

Daerah

Penanggungjaw

ab

Lokasi2017 2018 2019 2020 2021 2022

Tabel 6.1.

Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Perangkat Daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Yogyakarta

Tujuan Sasaran Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Tujuan,

Sasaran, Program (outcome) dan

kegiatan (output)

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra

Perangkat

Target Target Target Target Target

Jasa pemeliharaan rutin/berkala

kendaraan dinas/operasional

53 unit 53 unit 53 unit 53 unit 53 unit 53 unit 53 unit 53 unit

005 Program Peningkatan

Kapasitas Sumber

Daya Aparatur

Prosentase Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

0 0 - 100 % 40.000.000 100 % 41.200.000 100 % 42.436.000 100 % 43.709.080 100 % 45.020.352 100 % 212.365.432 Din Perindag Kec

Gondomanan

006 Bimbingan Teknis dan

Diklat Peningkatan

Kapasitas Aparatur

40.000.000 41.200.000 42.436.000 43.709.080 45.020.352 212.365.432

Kursus-kursus singkat/pelatihan

peningkatan kapasitas

sumberdaya aparatur

0 0 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang

006 Program Peningkatan

Pengembangan

Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan

Keuangan

Prosentase Peningkatan

Laporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

140.800.000 100 % 21.512.500 100 % 22.157.875 100 % 22.822.611 100 % 23.507.289 100 % 24.212.508 100 % 255.012.783 Din Perindag Kec

Gondomanan

005 Penyusunan Dokumen

Perencanaan,

Pengendalian dan

Laporan Capaian

Kinerja SKPD

140.800.000 21.512.500 22.157.875 22.822.611 23.507.289 24.212.508 255.012.783

Dokumen perencanaan dan

penganggaran: rev iew renstra,

renja, RKT,RKA,DPA, TAPKIN

yang tersusun

6 Dokumen 6 Dokumen 6 Dokumen 6 Dokumen 6 Dokumen 6 Dokumen 6 Dokumen 6 Dokumen

Laporan kinerja SKPD: LAKIP,

Laporan keuangan fisik dan

keuangan, SOP dan SPIP yang

tersusun

4 Dokumen 4 Dokumen 4 Dokumen 4 Dokumen 4 Dokumen 4 Dokumen 4 Dokumen 4 Dokumen

094 Program pembinaan

dan pengendalian

perdagangan

Persentase peningkatan

Omset UKM yang dibina

2 % 2 % 3.749.150.190 4 % 3.116.088.510 6 % 3.209.571.165 7 % 3.305.858.300 8 % 3.405.034.049 9 % 3.507.185.071 9 % 20.292.887.285 Din Perindag Kota

Yogyakarta

Persentase titik lokasi PKL

yang tertata

2,68 % 2,68 % 6 % 9,39 % 12,75 % 16,1 % 19,46 % 19,46 %

001 Pembinaan Usaha

Perdagangan

2.668.433.140 2.091.998.200 2.154.758.146 2.219.400.890 2.285.982.917 2.354.562.405 13.775.135.698

Pameran dan gelar potensi di 12

lokasi

132 Pengusaha 132 Pengusaha 132 Pengusaha 132 Pengusaha 132 Pengusaha 132 Pengusaha

Kontak Dagang Potensi Bisnis

bagi UMKM

5 UMKM 5 UMKM 5 UMKM 5 UMKM 5 UMKM 5 UMKM

Pameran produk UKM dan

potensi Kecamatan pada PMPS

45 hari 45 hari 45 hari 45 hari 45 hari 45 hari

Pemanfaatan lahan di area

PMPS

5 zona 5 zona 5 zona 5 zona 5 zona 5 zona

Pengembangan Kemitraan

Pedagang dengan

Distributor/Toko Modern

6 kali 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali

Operasi pasar 14 kecamatan 14 kecamatan 14 kecamatan 14 kecamatan 14 kecamatan 14 kecamatan

Pengembangan Kemitraan

UMKM dengan Toko Modern

2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali

Sosialisasi Konsumen Cerdas 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali

Pasar Rakyat 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

Pelatihan usaha perdagangan 3 jenis 3 jenis 3 jenis 3 jenis 3 jenis

Pelatihan Tata Cara Ekspor 1 kali

Pelatihan Pemasaran Online 1 kali

Pelatihan Manajemen dan

Pemasaran warung Kelontong

2 kali

Pelatihan Diversifikasi usaha

bagi pedagang

Pelatihan Manajemen dan

Pemasaran warung Kelontong

Sosialisasi Hasil Kajian

Penyusunan Perubahan Perwal

002 Pengawasan dan

Pengendalian

Perdagangan dan

Industri

720.925.500 337.406.600 347.528.798 357.954.662 368.693.302 379.754.101 2.512.262.963

Monitoring harga bahan pokok 8 pasar 8 pasar 8 pasar 8 pasar 8 pasar 8 pasar

Kemitraan Stabilisasi

Ketersediaan Bahan dan Pasar

1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

Pengawasan Peredaran Barang

Berbahaya

2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali

Monitoring Penggunaan BTM/P Kota YK, 4 kali Kota YK, 4 kali Kota YK, 4 kali Kota YK, 4 kali Kota YK, 4 kali Kota YK, 4 kali

Monitoring LPG 3 Kg dan BBM

Monitoring Distributor dan

Pergudangan

Pengendalian Harga

Pengawasan UTTP

Sosialisasi Penataan PKL 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali

Pengelolaan SIM PKL Kota

Yogyakarta

1 SIM PKL 1 SIM PKL 1 SIM PKL 1 SIM PKL 1 SIM PKL 1 SIM PKL

Lomba Penataan Pedagang Kaki

Lima di Kecamatan se Kota Yk

1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

Updating Pendataan PKL 14 kecamatan 14 kecamatan

Pasar, Perorangan, Lembaga Pasar, Perorangan,

Lembaga

4 kali 4 kali

1 SIM PKL 1 SIM PKL

Pasar, Perorangan,

Lembaga

Pasar, Perorangan,

Lembaga

Pasar, Perorangan, Lembaga Pasar, Perorangan, Lembaga Pasar, Perorangan, Lembaga Pasar, Perorangan, Lembaga

Data Harga Sembilan

Bahan Pokok Terkendali

Data Harga Sembilan

Bahan Pokok Terkendali

Data Harga Sembilan Bahan

Pokok Terkendali

Data Harga Sembilan Bahan

Pokok Terkendali

Data Harga Sembilan Bahan

Pokok Terkendali

Data Harga Sembilan Bahan

Pokok Terkendali

Data Harga Sembilan Bahan

Pokok Terkendali

Data Harga Sembilan Bahan

Pokok Terkendali

1 kali 1 kali

12 agen, 40 pangkalan, 16

SPBU

12 agen, 40 pangkalan, 16

SPBU

12 agen, 40 pangkalan, 16

SPBU

12 agen, 40 pangkalan, 16

SPBU

12 distributor, 30 gudang 12 distributor, 30 gudang 12 distributor, 30 gudang 12 distributor, 30 gudang 12 distributor, 30 gudang 12 distributor, 30 gudang 12 distributor, 30 gudang 12 distributor, 30 gudang

Kota Yk, 4 kali Kota Yk, 4 kali

12 agen, 40 pangkalan, 16

SPBU

12 agen, 40 pangkalan, 16

SPBU

12 agen, 40 pangkalan, 16

SPBU

12 agen, 40 pangkalan, 16

SPBU

8 pasar 8 pasar

1 kali 1 kali

2 kali 2 kali

2 hari 2 hari

1 kali 1 kali

1 dokumen 1 dokumen

6 kali 6 kali

14 kecamatan 14 kecamatan

2 kali 2 kali

4 kali 4 kali

45 hari 45 hari

5 zona 5 zona

6 kali 6 kali

123 pengusaha 123 pengusaha

5 UMKM, 1 kali 5 UMKM, 1 kali

Penyusunan draft Raperwal

tentang Penataan PKL

Pembinaan dan Pemberdayaan

PKL Kawasan Alun-alun utara

003 Penyelenggaraan

Metrologi Legal

359.791.550 686.683.710 707.284.221 728.502.748 750.357.830 772.868.565 4.005.488.624

Penyuluhan dan Sosialisasi

Kemetrologian

32 kali 32 kali 32 kali 32 kali 32 kali 32 kali

Pengawasan UTT dan BDKT 30 kali 30 kali 30 kali 30 kali 30 kali 30 kali

Pelayanan Tera dan Tera Ulang

UTTP

60 kali 60 kali 60 kali 60 kali 60 kali 60 kali

Ketertelusuran standar untuk

jaminan mutu standar

12 jenis 12 jenis 12 jenis 12 jenis 12 jenis 12 jenis

Updating Data Potensi UTTP 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen

Penyusunan Draft Raperda

Pelayanan Metrologi

095 Program

pemeliharaan sarana

prasarana kebersihan,

keamanan dan

ketertiban pasar

Persentase pasar yang

memenuhi standar pasar

sehat

10 % 10 % 8.852.561.161 13,3 % 9.763.022.049 16,7 % 10.055.912.710 20 % 10.357.590.092 23,3 % 10.668.317.795 26,7 % 10.988.367.328 26,7 % 60.685.771.135 Din Perindag Kota

Yogyakarta

001 Pengelolaan Kebersihan

Pasar

4.369.930.070 5.552.764.040 5.719.346.961 5.890.927.370 6.067.655.191 6.249.684.847 33.850.308.479

Jumlah pasar yang dipelihara

kebersihannya

31 Pasar 31 Pasar 30 Pasar 30 Pasar 30 Pasar 30 Pasar 30 Pasar 30 Pasar

Jumlah pasar yang dipantau

kebersihannya

31 Pasar 31 Pasar 30 Pasar 30 Pasar 30 Pasar 30 Pasar 30 Pasar 30 Pasar

Jumlah pasar yang dipelihara

tamannya

16 Pasar 16 Pasar 9 Pasar 9 Pasar 9 Pasar 9 Pasar 9 Pasar 9 Pasar

Peralatan kebersihan pasar yang

dibutuhkan

2 paket 2 paket 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

Pengolahan dan Pemilahan

Sampah yang dikelola

1 pasar 1 pasar 1 pasar 1 pasar 1 pasar 1 pasar 1 pasar 1 pasar

002 Pengelolaan

Pengamanan dan

Penertiban Pasar

2.544.264.300 2.494.974.840 2.569.824.085 2.646.918.808 2.726.326.372 2.808.116.163 15.790.424.568

Pengamanan pasar menjelang

dan sesudah hari besar

15 kali 15 kali 15 kali 15 kali 15 kali 15 kali 15 kali 15 kali

Pengamanan dan penertiban

pasar

31 pasar 31 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar

Pelatihan penanggulangan/

penanganan kejadian

bencana/bahaya

15 kegiatan 15 kegiatan 15 kegiatan 15 kegiatan 15 kegiatan 15 kegiatan

Pengetahuan pengamanan dan

penertiban pasar bagi pedagang

yang ditingkatkan

27 kegiatan 27 kegiatan

Tenaga teknis pengamanan dan

penertiban pasar yang direkrut

80 orang 80 orang

003 Pemeliharaan Pasar -

Pasar se Kota

Yogyakarta

1.938.366.791 1.715.283.169 1.766.741.664 1.819.743.914 1.874.336.232 1.930.566.318 11.045.038.088

Sarana dan prasarana pasar

yang dipelihara

11 pasar 11 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar

Instalasi air dan listrik yang

dipelihara

21 pasar 21 pasar 21 pasar 21 pasar 21 pasar 21 pasar 21 pasar 21 pasar

Alat listrik dan elektronik yang

dibutuhkan

1 paket 1 paket 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

Genset pasar yang dipelihara 2 pasar 2 pasar 2 pasar 2 pasar 2 pasar 2 pasar 2 pasar 2 pasar

096 Program penataan,

pengembangan dan

pendapatan pasar

Pendapatan retribusi pasar Rp. 15.335.808.505 Rp. 15.335.808.505 7.386.073.747 Rp. 15.535.808.505 6.065.881.913 Rp. 15.585.808.505 6.247.858.370 Rp. 15.635.808.505 6.435.294.122 Rp. 15.685.808.505 6.628.352.945 Rp. 15.735.808.505 6.827.203.534 Rp. 15.735.808.505 39.590.664.631 Din Perindag Kota

Yogyakarta

001 Pengelolaan

Pendapatan Pasar

377.492.000 233.990.000 241.009.700 248.239.992 255.687.191 263.357.807 1.619.776.690

Pendapatan retribusi pelayanan

pasar yang dikelola

31 pasar 31 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar

Pengelolaan retribusi pelayanan

pasar yang dikoordinasikan

40 kali 40 kali 44 kali 44 kali 44 kali 44 kali 44 kali 44 kali

Cetak sarana administrasi

pedagang

1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

Pakaian Juru Parkir 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

Pelayanan administrasi

pedagang pasar yang dikelola

31 pasar 31 pasar

002 Penataan Lahan dan

Pedagang

960.912.500 903.190.500 930.286.215 958.194.801 986.940.645 1.016.548.864 5.756.073.525

Penataan Fasilitas Penunjang

Pasar

10 kali 10 kali 10 kali 10 kali 10 kali 10 kali

Pemutakhiran data pedagang

pasar

31 pasar 31 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar

Sosialisasi pedagang pasar 3 pasar 3 pasar 15 kegiatan 15 kegiatan 15 kegiatan 15 kegiatan 15 kegiatan 15 kegiatan

Pelayanan Administrasi

Pedagang

88 kali 88 kali 88 kali 88 kali 88 kali 88 kali

Workshop Peningkatan SDM 60 orang 2 Keg 60 orang 2 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg

Sewa Tanah Pasar 4 pasar 4 pasar 3 pasar 3 pasar 3 pasar 3 pasar 3 pasar 3 pasar

Pra Revitalisasi pasar tradisional 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen

Penataan lahan dan pedagang

pasar yang dikelola

31 pasar 31 pasar

Penataan pemanfaatan lahan

penunjang dan fasilitas pasar

yang dikelola

20 pasar 20 pasar

1 Dokumen 1 Dokumen

47 kali 47 kali

47 kali 47 kali

1 paket 1 paket

20 kali 20 kali

1 dokumen 1 dokumen

003 Optimalisasi

Pemungutan Retribusi

Pelayanan Pasar

Wilayah I

1.116.720.000 1.154.747.200 1.189.389.616 1.225.071.304 1.261.823.443 1.299.678.146 7.247.429.709

Retribusi pelayanan pasar yang

dipungut

1 pasar 1 pasar 16 pasar 16 pasar 16 pasar 16 pasar 16 pasar 16 pasar

Petugas pungut yang dibina 36 orang 36 orang 55 orang 55 orang 55 orang 55 orang 55 orang 55 orang

Jumlah Pengguna listrik pasar

yang dikelola

1 pasar 1 pasar 16 pasar 16 pasar 16 pasar 16 pasar 16 pasar 16 pasar

Pendapatan Retribusi Pelayanan

pasar yang di MOU kan

3 jenis 3 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis

Implementasi sistem pelayanan

retribusi pasar berbasis quick

response code

2 pasar 2 pasar 2 pasar 2 pasar 2 pasar 2 pasar

004 Optimalisasi

Pemungutan Retribusi

Pelayanan Pasar

Wilayah II

671.761.200 885.095.200 911.648.056 938.997.498 967.167.423 996.182.446 5.370.851.823

Retribusi pelayanan pasar yang

dipungut

7 pasar 7 pasar 16 pasar 16 pasar 16 pasar 16 pasar 16 pasar 16 pasar

Petugas pungut yang dibina 37 orang 37 orang 60 orang 60 orang 60 orang 60 orang 60 orang 60 orang

Jumlah Pengguna listrik pasar

yang dikelola

7 pasar 7 pasar 16 pasar 16 pasar 16 pasar 16 pasar 16 pasar 16 pasar

Pendapatan Retribusi Pelayanan

pasar yang di MOU kan

2 jenis 2 jenis 3 jenis 3 jenis 3 jenis 3 jenis 3 jenis 3 jenis

Implementasi sistem pelayanan

retribusi pasar berbasis quick

response code

2 pasar 2 pasar 2 pasar 2 pasar 2 pasar 2 pasar

003 Optimalisasi

Pemungutan Retribusi

Pelayanan Pasar

Wilayah III

590.972.000

Retribusi pelayanan pasar yang

dipungut

12 pasar 12 pasar

Petugas pungut yang dibina 31 orang 31 orang

Jumlah Pengguna listrik pasar

yang dikelola

12 pasar 12 pasar

Pendapatan Retribusi Pelayanan

pasar yang di MOU kan

2 jenis 2 jenis

003 Optimalisasi

Pemungutan Retribusi

Pelayanan Pasar

Wilayah IV

876.091.200

Retribusi pelayanan pasar yang

dipungut

10 pasar 10 pasar

Petugas pungut yang dibina 48 orang 48 orang

Jumlah Pengguna listrik pasar

yang dikelola

10 pasar 10 pasar

Pendapatan Retribusi Pelayanan

pasar yang di MOU kan

2 jenis 2 jenis

005 Optimalisasi

Pengelolaan Pasar

Satwa dan Tanaman

Hias Yogyakarta

1.136.965.700 1.272.285.200 1.310.453.756 1.349.767.369 1.390.260.390 1.431.968.202 7.891.700.617

Pengadaan dan Pemeliharaan

Sarana Prasarana Fasilitas

Pasar

8 kegiatan 8 kegiatan 6 kegiatan 6 kegiatan 6 kegiatan 6 kegiatan 6 kegiatan 6 kegiatan

Pelatihan dan Pembinaan

Pedagang PASTY

160 pedagang 160 pedagang 360 pedagang 360 pedagang 360 pedagang 360 pedagang 360 pedagang 360 pedagang

Pelayanan dan Promosi Pasar 2 Lokasi 2 Lokasi 2 Lokasi 2 Lokasi 2 Lokasi 2 Lokasi

Pendapatan Retribusi pelayanan

pasar yang dipungut

420 pedagang 420 pedagang 420 pedagang 420 pedagang 420 pedagang 420 pedagang 420 pedagang 420 pedagang

Pendapatan Retribusi Pelayanan

pasar yang di MOU kan

2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis

Implementasi sistem pelayanan

retribusi pasar berbasis quick

response code

1 pasar 1 pasar 1 pasar 1 pasar 1 pasar 1 pasar

Instalasi pasar yang dipelihara 7 kegiatan 7 kegiatan

006 Pengembangan Pasar

Tradisional

1.655.159.147 1.616.573.813 1.665.071.027 1.715.023.158 1.766.473.853 1.819.468.069 10.237.769.067

Promosi melalui berbagai

kegiatan

9 kegiatan 9 kegiatan 7 kegiatan 7 kegiatan 7 kegiatan 7 kegiatan 7 kegiatan 7 kegiatan

Kajian pasar tradisional 3 kegiatan 3 kegiatan 6 dokumen 6 dokumen 6 dokumen 6 dokumen 6 dokumen 6 dokumen

Pengelolaan data pedagang

menggunakan SIM Pasar

3 pasar 3 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar 30 pasar

Pengelolaan radio pasar 3 pasar 3 pasar 3 pasar 3 pasar 3 pasar 3 pasar 3 pasar 3 pasar

Sarasehan pedagang pasar 12 keg 12 keg 7 keg 7 keg 7 keg 7 keg 7 keg 7 keg

Pelatihan bisnis bagi pedagang 5 keg 5 keg 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg

FGD Pedagang Pasar

Tradisional

1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg

Grand desain Pengembangan

Pasty

1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen

Sistem pelayanan retribusi pasar

berbasis quick response code

5 pasar 5 pasar 5 pasar 5 pasar 5 pasar 5 pasar

097 Program

pengembangan pusat

bisnis

Pendapatan UPT Pusat Bisnis Rp. 4.625.112.300 Rp. 4.625.112.300 9.307.778.510 Rp. 4.914.315.650 5.845.093.501 Rp. 4.915.003.150 6.020.446.306 Rp. 4.920.993.775 6.201.059.695 Rp. 4.955.332.491 6.387.091.486 Rp. 4.965.244.655 6.578.704.231 Rp. 4.965.244.655 40.340.173.729 Din Perindag Kec

Gondomanan

001 Optimalisasi Pelayanan

BLUD UPT Pusat

Bisnis

9.307.778.510 5.845.093.501 6.020.446.306 6.201.059.695 6.387.091.486 6.578.704.231 40.340.173.729

Optimalisasi pelayanan BLUD

UPT Pusat Bisnis yang

dilaksanakan

1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan

098 Program pembinaan

perindustrian

Persentase peningkatan

omset IKM yang dibina

5 % 5 % 4.297.197.700 6 % 3.698.411.950 8 % 3.809.364.309 8 % 3.923.645.238 9 % 4.041.354.595 9 % 4.162.595.233 9 % 23.932.569.025 Din Perindag Kota

Yogyakarta

001 Pembinaan Teknis

Perindustrian

1.552.264.000 1.265.615.750 1.303.584.223 1.342.691.749 1.382.972.502 1.424.461.677 8.271.589.901

Pelatihan teknis industri bagi IKM 15 jenis 15 jenis 15 jenis 15 jenis 15 jenis 15 jenis

Sosialisasi Sertifikasi PIRT,

Sertifikasi Halal dan Merk

90 orang 90 orang 90 orang 90 orang 90 orang 90 orang

Ekspo Produk Sentra, Produk

Unggulan Daerah dan OVOP

6 IMK 6 IMK 6 IMK 6 IMK 6 IMK 6 IMK

Pendataan Industri Mikro Kecil 1300 IMK 1300 IMK 1300 IMK 1300 IMK 1300 IMK 1300 IMK

Pengembangan Teknis Industri

Bagi IKM

6 jenis 6 jenis 6 jenis 6 jenis 6 jenis

Pengembangan Sentra produksi

Batik

1 Sentra

Pengembangan Sentra Produksi

Kulit

1 Sentra

Pengembangan OVOP Produk

Batik

1 OVOP

Pengembangan OVOP Produk

Kulit

1 OVOP

Pengembangan Produk

Unggulan Batik

1 PUD

Pengembangan Produk

Unggulan Kulit

1 PUD

Pelatihan teknik membatik di

kelurahan Pandeyan dan

Kelurahan Sorosutan

Pelatihan pengemasan produk

olahan makanan di Kelurahan

Notoprajan

Pelatihan Membuat Tas Rajut di

Kelurahan Purbayan

Pelatihan Peningkatan Mutu Dan

Desain Produk Keraj Kulit di Kel

Keparakan (RW 8)

Pelatihan Membatik di Kelurahan

Pringgokusuman

Pelatihan jumputan di Kelurahan

Suryatmajan

Pelatihan jumputan di Kelurahan

Purbayan RW 11

Pelatihan sablon di Kelurahan

Suryatmajan

Pelatihan Dasar Pembuatan

Desain Grafis

Pelatihan Industri di Kecamatan

Jetis

Pelatihan menjahit busana Jawa

Surjan Gagrak Yogyakarta

Pameran Industri Kreatif

Berbasis Budaya

Pembentukan Sentra Baru di

Kelurahan Warungboto (shuttle

cock)

Pemberdaayan Sentra Produksi

Batik

Pemberdaayan Sentra Produksi

Kulit

Pemberdaayan dan

Pengembangan OVOP Produk

Batik

Pemberdaayan dan

Pengembangan OVOP Produk

Kulit

Pengembangan Produk

Unggulan Batik

Pengembangan Produk

Unggulan Kulit

Expo Produk Sentra Produksi

Batik

Expo Produk Sentra Produksi

Kulit

Pelatihan sablon di Kelurahan

Purwokinanti

002 Pembinaan Sarana

Produksi

2.744.933.700 2.432.796.200 2.505.780.086 2.580.953.489 2.658.382.093 2.738.133.556 15.660.979.124

Laporan Survey Monitoring

kelompok PEW oleh fasilitator

4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen

Koordinasi Program dan

Pengembangan PEW di

Kecamatan

14 kali 14 kali 14 kali 14 kali 14 kali 14 kali30 orang, 1 hari, 14 kali 30 orang, 1 hari, 14 kali

4 IKM 1 kali 4 IKM 1 kali

20 orang 20 orang

19 orang, 11 bulan 19 orang, 11 bulan

1 PUD 1 kali 1 PUD 1 kali

1 PUD 1 kali 1 PUD 1 kali

4 IKM 1 kali 4 IKM 1 kali

1 Sentra 1 kali 1 Sentra 1 kali

1 OVOP 1 kali 1 OVOP 1 kali

1 OVOP 1 kali 1 OVOP 1 kali

4 IKM 3 Kali 4 IKM 3 Kali

1 sentra baru 1 kali 1 sentra baru 1 kali

1 Sentra 1 kali 1 Sentra 1 kali

20 orang 5 hr 1 kali 20 orang 5 hr 1 kali

20 orang 5 hr 1 kali 20 orang 5 hr 1 kali

20 orang 6 hr 1 kali 20 orang 6 hr 1 kali

20 orang 5 hr 1 kali 20 orang 5 hr 1 kali

20 orang 5 hr 1 kali 20 orang 5 hr 1 kali

20 orang 5 hr 1 kali 20 orang 5 hr 1 kali

20 orang 5 hr 1 kali 20 orang 5 hr 1 kali

20 orang 6 hr 1 kali 20 orang 6 hr 1 kali

20 orang 5 hr 1 kali 20 orang 5 hr 1 kali

40 orang 5 hr 1 kali 40 orang 5 hr 1 kali

20 orang 3 hr 1 kali 20 orang 3 hr 1 kali

30 orang 3 hr 2 kali 30 orang 3 hr 2 kali

Perancangan Teknologi Tepat

Guna bagi IKM

4 alat 4 alat 4 alat 4 alat 4 alat 4 alat

Penyuluhan Penerapan Gemba

Kaizen IKM Aluminium

10 IKM 10 IKM 10 IKM 10 IKM 10 IKM 10 IKM

Kajian Analisa Kebangkrutan

IKM Aluminium Kota Yogyakarta

berdasar Siklus Hidup Produk

dan Trend Pasar

1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen

Kajian Pengembangan Kelompok

PEW menjadi Koperasi Induk

berbasis Kelompok

1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen

Kajian Benchmarking

Produktiv itas IKM Fashion dan

Konveksi Jogja, Solo dan

Pekalongan

1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen

Pelatihan Sarana Produksi Bagi

IKM

5 Jenis 5 Jenis 5 Jenis 5 Jenis 5 Jenis

Pameran/Expo Industri Kreatif 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis

Pelatihan E-Commerce 80 IKM

Pelatihan Managemen Resiko

Bencana Bagi IKM

90 IKM

Pelatihan Kewirausahaan Lanjut 90 IKM

Pelatihan Pengolahan Makanan 120 IKM

Pelatihan Intensif Industri Kreatif

Berbasis TI/Animasi

30 Orang

Pameran/Expo Industri Kreatif TI

(Animasi, Film, DKV)

4 IKM

Pameran/Expo Industri Kreatif

Fesyen dan Kerajinan

16 IKM

Bimbingan Teknis dan

Administrasi Pembukuan

Sosialisasi Program dan

Pengembangan Kelompok PEW

di Kelurahan

Pilot Project 5 Kelompok PEW

Untuk Menjadi Koperasi

Pengembangan Wawasan

Kemasan Produk ke Luar

Daerah dalam Jawa

Pengembangan Wawasan

Produk Olahan Makanan dan

Kerajinan ke Luar Daerah luar

Jawa

Pelatihan Total Motivation

Training (TMT)

Penyusunan Perda

Pengembangan Industri Daerah

(RIPIDA)

Penyusunan Naskah Akademik

RIPIDA

Festival Animasi "ANIMPIADE

2017"

099 Program

pengembangan

industri logam

Pendapatan UPT Logam Rp. 490.027.216 Rp. 490.027.216 7.660.288.716 Rp. 1.088.068.000 3.058.499.800 Rp. 1.155.750.000 3.150.254.794 Rp. 1.532.000.000 3.244.762.438 Rp. 1.702.500.000 3.342.105.311 Rp. 2.010.150.000 3.442.368.470 Rp. 2.010.150.000 23.898.279.529 Din Perindag Kota

Yogyakarta

001 Optimalisasi Pelayanan

BLUD UPT Logam

7.660.288.716 1.088.068.000 1.155.750.000 1.532.000.000 1.702.500.000 2.010.150.000 15.148.756.716

Operasional Pelayanan UPT

Logam

12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan

Pemeliharaan dan penggantian

sparepart mesin UPT Logam

25 mesin 25 mesin 25 mesin 25 mesin 25 mesin 25 mesin

Pendampingan tenaga ahli untuk

rev italisasi pelayanan UPT

Logam

6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan

Pengadaan Komputer 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

Pengadaan Furniture 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

Pengadaan Projector dan

kelengkapannya

1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

Pengadaan Mesin dan Peralatan

UPT Logam

Pelatihan Inovasi Produk rumah

tangga

Penelitian Peralatan Kerja Tepat

Guna

Sewindu UPT Logam

Pameran INAPA 2017

Sosialisasi dan promosi dalam

rangka meningkatkan pendapatan

UPT Logam

Pendampingan Klasikal IKM

Logam

Pendampingan Lapangan IKM

Logam

002 Optimalisasi Pelayanan

UPT Logam

- 1.970.431.800 1.994.504.794 1.712.762.438 1.639.605.311 1.432.218.470 8.749.522.813

Pameran INAPA 2018 3 IKM 3 IKM 3 IKM 3 IKM 3 IKM 3 IKM

12 bulan 12 bulan

10 IKM 6 kali 10 IKM 6 kali

10 IKM 5 kali 10 IKM 5 kali

2 penelitian 2 penelitian

1 paket 1 paket

2 IKM 2 IKM

1 paket 1 paket

10 orang, 1 angkatan 10 orang, 1 angkatan

0 0

1 Paket 1 Paket

12 bulan 12 bulan

9 mesin 9 mesin

30 orang, 3 hari, 3 kali 30 orang, 3 hari, 3 kali

1 Paket 1 Paket

1 Paket 1 Paket

5 kelompok, 20 orang 5 kelompok, 20 orang

30 org, 3 hr, 1 kali 30 org, 3 hr, 1 kali

30 org, 3 hr, 1 kali 30 org, 3 hr, 1 kali

4 IKM, 4 kali 4 IKM, 4 kali

30 orang, 1 hari, 3

angkatan

30 orang, 1 hari, 3

angkatan

45 kali 45 kali

30 org, 3 hr, 5 angkatan 30 org, 3 hr, 5 angkatan

20 orang, 30 hari,1 kali 20 orang, 30 hari,1 kali

4 IKM, 1 Kali 4 IKM, 1 Kali

20 orang, 3 hari, 3 kali 20 orang, 3 hari, 3 kali

30 orang, 2 hari, 3 kali 30 orang, 2 hari, 3 kali

30 orang, 3 hari, 3 kali 30 orang, 3 hari, 3 kali

MOU Kerjasama dengan industri

besar untuk market share produk

IKM Logam

5 MOU 5 MOU 5 MOU 5 MOU 5 MOU 5 MOU

Pelatihan Casting Injeksi IKM

Logam

20 IKM 20 IKM 20 IKM 20 IKM 20 IKM 20 IKM

Pengadaan Mesin dan Peralatan

UPT Logam

1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

Jumlah 46.348.188.415 38.974.273.019 40.143.501.209 41.347.806.247 42.588.240.433 43.865.887.647 253.267.896.970

Tahun 1 (Tahun

2017)

Tahun 2 ( Tahun

2018)

Tahun 3 (Tahun

2019)

Tahun 4 (Tahun

2020)

Tahun 5 (Tahun

2021)

Tahun 6 (Tahun

2022 )

Indeks kinerja

perindustrian dan

perdagangan1

a Persentase pasar yang

memenuhi standar pasar

sehat

10,0% 10,0% 13,3 % 16,7 % 20,0 % 23,3 % 26,7 % 26,7 %

2

a Pendapatan Retribusi pasar Rp 15.335.808.505 Rp 15.335.808.505 Rp 15.535.808.505 Rp 15.585.808.505 Rp 15.635.808.505 Rp 15.685.808.505 Rp 15.735.808.505 Rp 15.735.808.505

3

a Pendapatan Pusat Bisnis Rp 4.625.112.300 Rp 4.625.112.300 Rp 4.914.315.650 Rp 4.915.003.150 Rp 4.920.993.775 Rp 4.955.332.491 Rp 4.965.244.655 Rp 4.965.244.655

4

a Persentase peningkatan

omzet UKM yang dibina 2,00 % 2,00 % 4,00% 6,00% 7,00% 8,00% 9,00% 9,00%

b Persentase titik lokasi PKL

yang tertata 2,68 % 2,68 % 6,00 % 9,39 % 12,75 % 16,10 % 19,46 % 19,46 %

5

a. Persentase Peningkatan

omzet IKM yang dibina 5,0 % 5,0 % 6,0 % 8,0 % 8,0 % 9,0 % 9,0 % 9,0 %

6

a. Pendapatan UPT Logam Rp 490.027.216 Rp 490.027.216 Rp 1.088.068.000 Rp 1.155.750.000 Rp 1.532.000.000 Rp 1.702.500.000 Rp 2.010.150.000 Rp 2.010.150.000

Program Pembinaan

Perindustrian

Kondisi kinerja

pada awal periode

RPJMD (Tahun

2017)

Target Capaian Setiap Tahun

Program Pengembangan Industri

Logam

Indikator

Program Pemeliharaan sarana

prasarana kebersihan,

keamanan dan ketertiban pasar

Program Penataan,

pengembangan dan pendapatan

pasar

Program Pengembangan Pusat

Bisnis

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

RPJMD (Tahun

2022)

Tabel 7.1

Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

No

Program Pembinaan dan

Pengendalian Perdagangan