Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    1/43

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) / Intra Uterine Growth Restriction  (IUGR )

    merupakan keadaan di mana terjadi gangguan nutrisi dan pertumbuhan janin yang

    mengakibatkan berat badan lahir di bawah batasan tertentu dari umur 

    kehamilannya. Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) merupakan masalah

    kesehatan, PJT merupakan penyebab nomor dua dari angka kesakitan dan

    kematian perinatal. Insiden PJT diperkirakan mencapai !"# dari populasi

    persalinan secara umum di negara maju, namun diperkirakan di negara! negara

    berkembang kejadian PJT lebih tinggi, sekitar $!%. 'esiko kematian bayi dikelompok ini dapat mencapai kali. i mana insiden ini tergantung dari populasi

    yang diamati termasuk letak geograis dan kur*a standar yang digunakan. +ecara

    kumulati populasi ini akan memberikan beban kesehatan masyarakat dan yang

    menyedihkan, populasi ini merupakan generasi mendatang .  (+pellacy -, . 0halik T12, 3&&.

    'obert ', 3&&) 

    Penyebab PJT yang paling sering adalah insuisiensi plasenta dan umumnya

    sulit dikoreksi, penyebab lain dapat berupa kelainan kongenital, ineksi dan penyalah

    gunaan obat!obatan. Pada masa kehamilan normal, janin dan plasenta tumbuh

    bersama dengan kecepatan yang berbeda. 2walnya plasenta tumbuh lebih dulu dan

    berkembang pesat, 4illi!*illinya mengalami maturasi menjadi bentukan *illi tersier.

    Permukaan plasenta tersebut sebagai respon terhadap upaya kotiledon!kotiledon

    plasenta mengambil oksigen dari darah ibu. (0halik T12, 3&&. +erudji J, 3&&. +tephen 2, 3&&%. 0unningham

    56, 3&&)

     7esulitan utama dalam penanganan secara klinis pada gangguan pertumbuhan

     janin terhambat adalah menentukan perkiraan usia kehamilan dan berat badan janin

    secara akurat. iagnosis PJT dapat ditegakkan dengan menggunakan metode

    sederhana sampai dengan yang mahal. engan metode pengukuran tinggi undus

    uteri secara serial (keakuratan 8/! 9:#) yang kemudian apabila ditemukan

    kecurigaan PJT dilakukan pemeriksaan proil bioisik.  (0halik T12, 3&&. +tephen 2, 3&&%. 0unningham

    56, 3&&)

    -amun, dalam menegakkan diagnosis PJT memiliki tantangan tertentu.

    Pertama, kegagalan pertumbuhan sering tidak terdeteksi pada kehamilan, dan

    1

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    2/43

    pemeriksaan klinis rutin, sehingga %/ dari bayi dengan risiko PJT tidak diketahui

    sebelum persalinan. Pada kelompok risiko rendah, deteksi PJT bahkan lebih rendah

    lagi yaitu hanya :#. 7edua kebanyakan PJT baru terdeteksi saat kelainannya

    sudah berat sehingga penelitian hanya dapat dilakukan secara retrospekti. 7etiga

    adalah penelitian banyak dikaburkan dengan penggunaan istilah kecil untuk masa

    kehamilan (+mall or gestational age/+62) yang sering disamakan dengan PJT.

    +62 merujuk kepada kelahiran bayi yang lebih kecil dari batasan yang ditentukan

    tanpa mempertimbangkan adanya aktor perancu seperti keadaan isiologis dimana

    tidak terdapat komplikasi perinatal. +ebenarnya hal ini dapat disingkirkan dengan

    mempertimbangkan kemampuan tumbuh optimal untuk masing!masing indi*idu.

    (0unningham 56, 3&&. 5rancesc 5, 3&)

    ;erdasarkan uraian diatas maka dalam tinjauan kepustakaan ini akan dibahas

    mengenai diagnosis dan penatalaksanaan gangguan pertumbuhan janin intra uterin

    (PJT).

    2

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    3/43

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Definisi

    Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) atau Intra

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    4/43

    digunakan untuk mengidentiikasi janin yang gagal untuk mencapai ukuran yang

    diharapkan, tetapi yang berat lahir berada di atas persentil &, misalnya janin

    dengan berat lahir di persentil ke!& tidak mungkin telah mencapai potensi

    pertumbuhan genomnya untuk berat lahir di persentil ke!"&. =aju atau kecepatan

    pertumbuhan janin dapat diperkirakan dengan antropometri sonograi serial. =aporan

    menunjukkan bahwa bila kecepatan pertumbuhan berkurang akan terkait dengan

    morbiditas perinatal (0halik T12, 3&&. 'obert ', 3&&. +tephen 2, 3&&%. 0unningham 56, 3&&)

    Gambar 1: Kurva perumbu!an "anin

    +umber > 0unningham 56 et all, 5etal 6rowth isorders> Introduction, dalam> illiams ?bstetrics 3% rd

    @dition, 1c6raw!Aill 0ompanies, 3&&. 0hapter %"

    B. Insi#en

    Insiden I

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    5/43

    dan diperkirakan #!"# dari semua bayi yang lahir di negara maju, $#!% di

    negara berkembang diklasiikasikan sebagai PJT. ('obert ', 3&&. 0unningham 56, 3&&) 

    +ecara umum angka kematian bayi dengan PJT : lebih tinggi dari kematian

    neonatal , dan !% peningkatan insiden kelainan kongenital mayor dan minor 

    berhubungan dengan %!$ pada kematian perinatal karena PJT.  ('obert ', 3&&.

    0unningham 56, 3&&)

    Gambar $: K%mp&i'asi Perinaa& Ber#asar'an Perseni& Bera La!ir 

    +umber > 0unningham 56 et all, 5etal 6rowth isorders> Introduction, dalam> illiams ?bstetrics 3% rd

    @dition, 1c6raw!Aill 0ompanies, 3&&. 0hapter %"

    (. Pa%fisi%&%)i

    ;ila janin gagal menerima atau mempergunakan substrat, janin akan

    mengurangi kecepatan pertumbuhan organ!organnya secara selekti. ?rgan!organ

    pertama yang akan berkurang pertumbuhannya adalah organ!organ penyimpan

    seperti hati dan otot, sedangkan yang terakhir berkurang ukurannya adalah sistem

    susunan syara pusat. 5enomena perlindungan terhadap sistem susunan syara 

    pusat ini dikenal dengan sebutan “brain sparing effect”. (0halik T12, 3&&. 'obert ', 3&&)

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    6/43

    Pengaruh perlindungan yang selekti ini pada gilirannya akan menyebabkan dua

    macam hambatan pertumbuhan pada janin yaitu hambatan pertumbuhan yang

    simetri (Tipe I) dan yang asimetri (Tipe II). Aal ini bergantung kepada waktu kapan

    mulai dan berapa lamanya pengaruh yang menghambat pertumbuhan itu

    berlangsung. (0halik T12, 3&&. 'obert ', 3&&. +tephen 2, 3&&%. 0unningham 56, 3&&)

    Pada janin yang mengalami hambatan pertumbuhan asimetri akan

    memperlihatkan kepala besar dan tubuh kecil, sebaliknya pada yang mengalami

    hambatan pertumbuhan simetri akan memperlihatkan ukuran kepala dan tubuh yang

    sama!sama lebih kecil dan proporsional.

    Aambatan pertumbuhan simetri biasanya sebagai akibat buruk yang terjadi

    dalam trimester pertama atau kedua kehamilan pada waktu proses hiperplasia dari

    sel!sel masih sedang berlangsung. Aiperplasia yang terganggu mengurangi jumlah

    sel tubuh janin dan dengan demikian ukuran tubuh janin berkurang atau janin

    bertubuh lebih kecil dari pada semestinya.  (0halik T12, 3&&. 'obert ', 3&&. +tephen 2, 3&&%. 0unningham 56,

    3&&)

    Pertumbuhan janin terdiri dari % ase pertumbuhan sel, meliputi : (0halik T12, 3&&. 'obert

    ', 3&&. +tephen 2, 3&&%. 0unningham 56, 3&&)

    • ase I , merupakan ase hiperplasia

    terjadi pada $ minggu pertama kehidupan janin intra uterin yang diatandai

    dengan peningkatan jumlah sel

    • ase II, ase hiperplasia dan hipertrophi, terjadi minggu ke %3, yang

    ditandai dengan hiperplasia dan hipertrophi

    • ase III, ase hipertrophi terjadi setelah %3 minggu gestasi yang ditandai

    dengan hipertrophi sel, penumpukan lemak serta glikogen.

    Pertumbuhan janin terhambat Tipe I atau tipe simetris terjadi akibat cedera

    toksik yang sangat dini yaitu pada saat pertumbuhan janin pada ase hiperplasia.

    @ek yang mendalam pada paparan toksin (Bat kimia,ineksi *irus,abnormalitas

    seluler) menimbulkan terhambatnya pertumbuhan jumlah sel. Pada tipe ini terjadi

    hambatan pertumbuhan jumlah sel pada seluruh tubuh termasuk kepala dan perut

     janin yang terjadi secara proporsional. (0halik T12, 3&&. 'obert ', 3&&. +tephen 2, 3&&%. 0unningham 56, 3&&)

    Tipe II, atau asimetris biasanya dihubungkan dengan insuisiensi plasenta

    seperti pada hipertensi, yang menimbulkan hambatan pada ase hipertrophi sel.

    +elanjutnya insuisiensi plasenta ini akan mengakibatkan berkurangnya aliran

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    7/43

    transer glukosa , dan cadangan glukosa di hati. ;erkurangnya aliran darah ke janin

    membuat tubuh janin memberikan prioritas aliran darahnya ke otak, hal ini

    mengakibatkan perbandingan besar otak dan hepar meningkat (normal %>) (0unningham

    56, 3&&)

    D. Ei%&%)i

    ;eberapa aktor non patologis ikut mempengaruhi terjadinya kasus PJT antara

    lain> (0halik T12, 3&&. 'obert ', 3&&. +tephen 2, 3&&%. 0unningham 56, 3&&)

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    8/43

    Sumber : David Peleg And Stephen K. Hunter, Radiologic Decision Making : ntra !terine"ro#th Restriction : ndenti$cation And Management : American %amil& Ph&sician .August '(() : '*).

    Faktor Maternal 

    Pada kehamilan normal, pertambahan berat badan ibu pada akhir kehamilan

    rata!rata 3:!%: lbs (,!:, kg). anita hamil yang badannya kurus membutuhkan

    penambahan berat badan lebih banyak dibandingkan dengan wanita hamil yang

    gemuk. Aampir semua wanita hamil yang mengalami malnutrisi akan melahirkan

    bayi!bayi dengan berat badan lahir rendah, tetapi pertumbuhan dan

    perkembangannya normal. -amun bila disertai dengan penyakit paru kronis,

    gangguan absorbsi pada sistem pencernaan, kecanduan obat dan alkohol akan

    menyebabkan gangguan pertumbuhan janin yang serius.  (0halik T12, 3&&. 'obert ', 3&&. +tephen 2,

    3&&%. 0unningham 56, 3&&)

    7egagalan sistem imunitas ibu untuk mengenali dan menerima janin

    menyebabkan terjadinya reaksi penolakan imunologi yang menyebabkan gangguan

    pertumbuhan plasenta maupun ungsi plasenta sehingga terjadi hambatan

    pertumbuhan janin. (+erudji J, 3&&. 'obert ', 3&&. +tephen 2, 3&&%. 0unningham 56, 3&&)

    1erokok dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, oleh karena

    meningkatnya epinerin dan norepinerin yang akan menimbulkan penyempitan

    pembuluh darah kemudian akan menurunkan aliran darah ke uterus. ;erbagai studi

    TABEL 1 +ome 0auses o Intrauterine 6rowth 'estriction

    Placental insuiciency

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    9/43

    menunjukkan sel!sel endotel ibu perokok memproduksi prostasiklin lebih sedikit

    dibandingkan ibu!ibu bukan perokok. (0halik T12, 3&&. 'obert ', 3&&. +tephen 2, 3&&%. 0unningham 56, 3&&) 

    Penyakit tekanan darah tinggi pada ibu hamil biasanya diakibatkan penyempitan

    pembuluh darah dan sering dikaitkan dengan terjadinya pertumbuhan janin yang

    terhambat.

    Faktor Plasenta

    Plasenta merupakan organ yang unik menghubungkan bayi dengan ibunya.

    ipandang dari sudut kepentingan janin sebuah plasenta mempunyai ungsi!ungsi

    • respirasi,

    • nutrisi,

    • ekskresi,

    • sebagai li*er sementara (transient etal li*er),• endokrin,

    • sebagai gudang penyimpan dan pengatur ungsi metabolisme.

    alam klinis ungsi ganda ini tidak dapat dipisah!pisahkan dengan nyata, yang

    dapat dikenal hanyalah tanda!tanda kegagalan keseluruhannya yang bisa nyata

    selagi dalam masa hamil dan menyebabkan hambatan pertumbuhan intrauterin atau

    kematian intrauterin, atau menjadi nyata dalam waktu persalinan dengan timbulnya

    gawat janin atau hipoksia janin dengan segala akibatnya.  (0halik T12, 3&&. 'obert ', 3&&. +tephen

     2, 3&&%. 0unningham 56, 3&&)

    Pertumbuhan Janin Terhambat bisa diakibatkan kelainan pada pada plasenta,

    misalnya luas permukaan yang tidak sesuai kehamilan , adanya kelainan!kelainan

    pertumbuhan jaringan ikat yang berlebihan pada plasenta. Pada usia kehamilan %9

    minggu, berat dan luas permukaan plasenta tumbuh mencapai maksimal,

    pertumbuhan berikutnya melambat dan banyak didapatkan mioinark.   (+tephen 2, 3&&%.

    0unningham 56, 3&&)

    Pada plasenta, gangguan pasokan darah ke uterus atau permukaan plasenta

    yang tidak luas dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan yang serius pada janin.

    Pelepasan plasenta pada pinggir!pinggirnya dalam kehamilan muda disertai

    perdarahan dan pembentukan parut disana (plasenta sirkum*alata) bisa membatasi

    pertumbuhan janin dan menyebabkan hambatan pertumbuhan interuterin.   (0halik T12,

    3&&. 'obert ', 3&&. +tephen 2, 3&&%. 0unningham 56, 3&&) 

    Implantasi plasenta pada daerah ser*iks bisa menyebabkan pertumbuhanplasenta terbatas. Plasenta yang mempunyai banyak inark kecil!kecil kehilangan

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    10/43

    luas permukaan untuk pertukaran dan merusak pengangkutan substrat yang

    mencukupi kepada janin. +olusio plasenta yang kronik mengurangi luas permukaaan

    ungsionalnya dan dengan demikian juga dapat menyebabkan hambatan

    pertumbuhan interuterin pada janin. (+erudji J, 3&&. 'obert ', 3&&. +tephen 2, 3&&%. 0unningham 56, 3&&)

    Faktor Janin 

    5aktor janin yang paling sering menyebabkan hambatan pertumbuhan simetri

    adalah kelainan kongenital seperti trisomi %, trisomi " dan trisomi 3 (sindroma

    own) yang dapat mengakibatkan hambatan pertumbuhan simetri yang berat pada

     janin sendiri disertai berbagai anomali kongenital yang multipel serta harapan hidup

    yang pendek. Aambatan pertumbuhan yang asimetri biasanya sebagai akibat buruk

    yang terjadi dalam bagian terakhir dari masa kehamilan yang menghambat hipertroi

    sel!sel. Janin mempunyai jumlah sel yang normal tetapi setiap sel berukuran lebih

    kecil dari pada yang diharapkan kecuali sel!sel otak.  (0halik T12, 3&&. 'obert ', 3&&. +tephen 2, 3&&%.

    0unningham 56, 3&&)

    7elainan pada janin yang menyebabkan janin tidak mampu memanaatkan Bat!

    Bat pokok untuk berkembang. 1ulai usia kehamilan %$ minggu pertumbuhan berat

     janin melambat, kemudian janin mulai mendeposit lemak tubuh hasil metabolisme

    glukosa dalam bentuk $ karbon Palmitat (karena jumlah kalori lemak lebih banyak

    dari pada karbohidrat dan protein). 2kumulasi ini berlansung cepat walaupun secara

    keseluruhan berat badan janin hanya bertambah sedikit. 2kibat tingginya proses

    metabolisme dalam tubuh , suhu tubuh janin lebih tinggi &,: &0 dari suhu ibu. ?leh

    karena itu, ibu akan meggigil saat pasca persalinan sebagai konpensasi kenaikan

    suhu tubuh. . ('obert ', 3&&. +tephen 2, 3&&%. 0unningham 56, 3&&)

    Janin dalam pertumbuhannya membutuhkan % bahan pokok.  (0halik T12, 3&&. 'obert ',

    3&&. +tephen 2, 3&&%. 0unningham 56, 3&&)

    • Glukosa, menyeberang plasenta dari darah ibu dengan cara diusi yang

    diasilitasi. alam keadaan stabil kadar gula darah janin " dari kadar darah

    ibu.

    •  Asam amino, menyeberang plasenta dengan cara transport akti. 7adar 

    dalam darah janin lebih tinggi dari pada dalam darah ibu. Pengendalian oleh

    0yclic 21P dalam sel sinsiotrooblas.

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    11/43

    • Oksigen , menyeberang plasenta dengan cara diusi sederhana.

    alam tubuh janin, metabolisme glukosa bersama oksigen menghasilkan energi.

    @nergi ini digunakan untuk mengubah asam amino menjadi protein yangmenyebabkan pertumbuhan janin dalam kandungan. 'egulasi pertumbuhan janin

    tak hanya tergantung pada % pokok diatas tetapi tergantung juga pada hormon!

    hormon yang dihasilkan oleh janin, antara lain insulin, insulin like growth factor  dan

    insulin like growth factor binding protein.

    Tab&e $ : *a'%r+fa'%r ,an) me&aar be&a'an)i - pen,ebab !ambaan

    perumbu!an inrauerin

    Pi!a' ibu Pi!a' p&asena Pi!a' "anin

    Penyakit paru!paru kronik

    Penyakit jantung sianotik

     2nemia berat

    +indroma malnutrisi

    7onsumsi kalori rendah

    1alabsorbsi

    ;edah bypass

    gastrointestin

    1erokok

     2lkohol

    7ecanduan narkoba

    Penyakit *askuler kronik

    Plasenta kecil (hipertensi)

    Placenta circum*allata

    =okasi implantasi abnormal

    Inark

    +olusio plasenta

    Insuisiensi plasenta

    oleh sebab!sebab yang lain

     2nomali kongenita

    Trisomi(%,",3)

    Ineksi intrauterin

     2I+

    T?'0A

    E. Dia)n%sis PJT

    7ecurigaan terjadinya PJT apabila ditemukan pertambahan berat badan ibu

    yang lambat atau ditemukannya pertambahan tinggi undus uteri yang tidak sesuai

    dengan usia kehamilannya.

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    12/43

    kepada golongan wanita hamil yang berisiko tinggi terhadap hambatan pertumbuhan

    intrauterin ?leh karena itu sangat penting dilakukan pengumpulan data awal untuk

    mendeteksi terjadinya PJT. (0halik T12, 3&&. 'obert ', 3&&. +tephen 2, 3&&%. 0unningham 56, 3&&)

    1. *a'%r+*a'%r esi'%

    • 'iwayat kehamilan dengan pertumbuhan janin yang terhambat

    • Tekanan darah tinggi

    • iabetes melitus

    • Peningkatan kadar ala eto protein/h06 pada darah ibu

    • +indrom antiphospholipid

    • 7ehamilan dengan penyakit!penyakit kronis

    • ;erat badan rendah sebelum hamil (, berat badan ideal)

    • Pertambahan berat badan yang sedikit

    • Aamil kembar 

    •  2diksi dan ketergantungan obat!obatan

    • Persalinan prematur 

    • Plasentasi yang abnormal

    • Perdarahan per*aginam

    •  2nemia (Ab , & gr#)

    • Aipoksia kronis maternal (cyanotic cardiac,pulmonary disease)

    • 7elainan haemoglobin pada ibu

    • 7onsumsi obat!obatan (hydantoin,coumarin)

    $. Anamnesis :• 7enaikan berat badan selama kehamilan

    • Ibu yang merokok

    • Penggunaan obat!obat tertentu

    • 'iwayat PJT sebelumnya

    /. Pemeri'saan fisi' :

    • Tinggi dan berat badan

    • Tekanan darah

    • Tinggi undus uteri

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    13/43

    0. Pemeri'saan Lab%ra%rium

    • +erologi 014, rubella, toksoplasmosis

    • +erologi +=@

    • Pemeriksaan ungsi ginjal

    • 6TT

    . Pemeri'saan Janin

    • Pemeriksaan

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    14/43

    engan semakin berkembangnya

    • Penilaian *olume cairan ketuban

    • Penilaian kesejahteraan janin

    • Pengukuran doppler *elocimetry

    • Penilaian maturasi plasenta

    • Penilaian ketebalan lemak subkutan

    • Penilaian ketebalan lemak dan jaringan otot

    Pemeriksaan dengan ultrasound real-time  akan bisa membedakan hambatan

    pertumbuhan intra uterin asimetri dengan hambatan pertumbuhan intra uterin

    simetri, selain dari itu dapat pula mengukur berat janin, gangguan pertumbuhan

    kepala (otak), kelainan kongenital, dan oligohidramnion. (0unningham 56, 3&&. Tameeka =, 3&)

    ;ila usia kehamilan dapat diketahui dengan pasti, maka beberapa antropometri

     janin seperi iameter ;i Parietal (;P), lingkaran kepala (=7), panjang emur, dan

    =P (=ingkaran Perut) akan dapat memberikan kontribusi menguatkan diagnosis

    hambatan pertumbuhan intrauterin dan menetapkan beratnya atau tingkat gangguan

    pertumbuhan. (0halik T12, 3&&. 0unningham 56, 3&&. Tameeka =, 3&)

    ;P kepala janin baik sekali sebagai alat bantu menetapkan usia kehamilan

    dalam trimester kedua karena kesalahannya relati sangat kecil pada waktu ini, dan

    terdapat korelasi yang dekat sekali antara ;P dengan usia kehamilan. 7esalahan

    pengukuran : mm hanya sesuai dengan beda minggu pertumbuhan saja.

    +ayangnya korelasi ;P dengan usia kehamilan makin berkurang pada usia

    kehamilan yang lebih lanjut, semakin tua usia kehamilan semakin kurang tepat usia

    kehamilan bila diukur pada ;P. Pada pasien yang terduga mengalami hambatan

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    15/43

    pertumbuhan intrauterin, pengukuran kepala janin harus telah dimulai pada usia

    kehamilan $ sampai 3& minggu. (0halik T12, 3&&. 0unningham 56, 3&&. Tameeka =, 3&)

    Pengukuran yang paling sensiti untuk membedakan apakah PJT tersebut

    simetris atau asimetris adalah dengan melakukan pengukuran lingkar perut

    (sensitiitasnya diatas : # apabila hasil pengukuran dibawah 3,: persentile).

     2pabila mencurigai adanya PJT pada suatu kehamilan dengan data dari haid

    terakhir tidak jelas sehingga sulit untuk menentukan usia kehamilan, dianjurkan

    untuk pemeriksaan Introduction, dalam> illiams ?bstetrics 3% rd

    @dition, 1c6raw!Aill 0ompanies, 3&&. 0hapter %"

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    16/43

    Gambar 0 : Jum&a! Air Keuban #an K%mp&i'asi Perinaa&

    +umber> 0unningham 56 et all, 5etal 6rowth isorders> Introduction, dalam> illiams ?bstetrics 3% rd

    @dition, 1c6raw!Aill 0ompanies, 3&&. 0hapter %"

    Pemeriksaan oppler *elosimetri arteria umbilicalis bisa mengenal adanya

    pengurangan aliran darah dalam tali pusat akibat resistensi *askuler dari plasenta.

    Pada kelompok dengan rasio +/ s!stolic and diastolisc ratio"  yang tinggi F%

    terdapat angka kesakitan dan kematian perinatal yang tinggi dan karenanya

    dianggap adalah indikasi untuk terminasi kehamilan. (2dityawarman, 3&&. 0halik T12, 3&&. 0unningham

    56, 3&&. Tameeka =, 3&)

    ari semua kasus PJT, sekitar %# kasus pada saat dilakukan dopler 

    *elosimetri ditemukan mengalami insuisiensi plasenta. 6ambaran yang tampak

    antara lain > (2dityawarman, 3&&. 0halik T12, 3&&. 0unningham 56, 3&&. Tameeka =, 3&)

    . 1enurunnya peak systolic *elocity

    3. 1enurunnya end diastolic *elocity

    %. 1eningkatnya brain artery diastolic *elocity

    . 2danya pola absent end diastolic *eocity (2@4)

    :. 2danya pola re*erse end diastolic low ('@5)

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    17/43

    Biokimia

    alaupun kurang praktis namun pemeriksaan biokimia seperti pemeriksaan

    esrtriol, hP=, kadar c peptida cairan amnion yang rendah ternyata berhubungan

    dengan kejadian PJT. Pemeriksaan kadar 25P yang tinggi 3 kali lipat pada

    kehamilan $ minggu predikti bagi kejadian prematuritas dan PJT di kemudian hari

    (0halik T12, 3&&. 0unningham 56, 3&&)

    *. Penaa&a'sanaan Perumbu!an Janin Ter!amba 3PJT4

    Pada prinsipnya penanganan pertumbuhan janin terhambat antara lain   (0halik T12,

    3&&. 0unningham 56, 3&&)

    . eteksi dini

    3. 1enekan actor resiko. anita hamil paling tidak membutuhkan kaloritambahan kira!kira %&& kalori per hari dibandingkan wanita tidak hamil. ;agi

    wanita hamil yang mempunyai gangguan sistem pembuluh darah diusahakan

    untuk menghindari pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan

    kegiatan isik yang berat.

    %. 1eningkatkan aliran darah ke uterus, dengan cara istirahat total dengan

    posisi tidur miring kiri akan meningkatkan aliran darah ke uterus.

    . Pengamatan serial perkembangan janin dalam kehamilan. 2ntara lain dengan

    menggunakan alat elektrokardiotokograi untuk memonitor pola jantung janin,

    sonograi untuk memonitor jumlah air ketuban dan para meter lainnya.

     2pabila parameter ! parameter tersebut normal pada janin yang mengalami

    PJT dengan usia kehamilan minimal %" minggu dapat dilakukan pengakhiran

    kehamilan. Indikasi pengakhiran kehamilan sebelum usia kehamilan %"

    minggu dapat dilakukan apabila pertumbuhan paru sudah matang, pada 0+T

    didapatkan pola deselerasi lambat, jumlah cairan ketuban berkurang

    (2mniotic 5luid indeC lebih kecil dari $ cm), pada

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    18/43

    bayi lahir di luar segera dilakukan suction. ;ila mengalami hipoksia segera

    dilakukan intubasi, naas bantu, pemberian oksigen, inuse cairan dan obat!

    obatan resusitasi seperti epinerin dan natrium bikarbonas.

    Penilaian Profil Biofisik Janin

    Penilaian proil bioisik janin merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya

    risiko pada janin, berdasarkan penilaian gabungan tanda!tanda akut dan kronik dari

    penyakit (asiksia) janin . 1etoda ini pertama kali diperkenalkan oleh 1anning dkk.

    Pada tahun "& ,  dengan menggunakan sistem skoring terhadap : komponen

    akti*itas bioisik janin, yaitu gerakan naas, gerakan tubuh, tonus, denyut jantung

     janin, dan *olume cairan amnion (semuanya diamati melalui pesawat ultrasonograi)

    dan -+T (dengan pesawat kardiotokograi atau etal heart rate monitoring).  (0halik T12,

    3&&. 0unningham 56, 3&&. 7arsono, 3&&)

    +etiap parameter yang normal diberi nilai 3, dan bila abnormal nilainya &. Janin

    yang memperoleh nilai " tanpa oligohidramnion berarti aman karena sangat kecil

    risiko mengalami kematian perinatal (G per &&&) dalam waktu satu minggu. -ilai

    $ sekalipun tanpa oligohidramnion diterminasi atas indikasi janin.  (0halik T12, 3&&. 0unningham

    56, 3&&. 7arsono, 3&&)

    Tabe& / . Peni&aian Pr%fi& Bi%fisi' Janin

    +umber> 0unningham 56 et all, 5etal 6rowth isorders> Introduction, dalam> illiams ?bstetrics 3% rd

    @dition, 1c6raw!Aill 0ompanies, 3&&. 0hapter %".

    Tabe& 0. Inerpreasi Pr%fi& Bi%fisi'

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    19/43

    +umber> 0unningham 56 et all, 5etal 6rowth isorders> Introduction, dalam> illiams ?bstetrics 3%rd

    @dition, 1c6raw!Aill 0ompanies, 3&&. 0hapter %".

    Pengelolaan Antenatal (0halik T12, 3&&. 0unningham 56, 3&&)

    • +uplemen nutrisi> peningkatan giBi selama masa kehamilan dini lebih

    menguntungkan dibandingkan pemberian saat persalinan.

    • +uplemen Hinc, penelitian menunjukkan pemberian 33,: mg Hn eer*escent

    menunjukkan penurunan yang signiican pada kasus PJT.

    • Pemberian minyak ikan, eicosapentanoic yang terkandung dalam ikan secara

    teoritis dapat menyebabkan penurunan sintesa tromboksan 23 dan

    meningkatkan prostasiklin yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah,

    menurunkan *iskositas darah dan meningkatkan pasokan oksigen menuju

     janin.

    • Pemberian oksigen. Pemberian oksigen " liter per menit dari usia kehamilan

    3$!% minggu menyebabkan peningkatan p?3, penurunan p0?3,

    meningkatkan saturasi ?3 dan meningkatkah pA darah

    •  2spirin dosis rendah (:& mg per hari). ikatakan aspirin menurunkan

    agregasi trombosit.

    • Pengobatan ineksi. 1isalnya dengan pemberian spiramicin pada kasus

    kehamilan dengan toCoplasmosis.

    • 7ortikosteroid. 7urang lebih 3 penelitian dengan %&& bayi premature yang

    diberikan kortikosteroid menunjukkan penurunan kejadian kasus respiratory

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    20/43

    distress syndrome, necrotiBing enterocolitis, peri*entrikular hemorrhages dan

    perinatal mortality.

    • Istirahat total. Istirahat total dengan tubuh miring kiri atau kanan akan

    meningkatkan secara maksimal aliranh darah menuju ke uterus.• Intraamniotic thyroCine (T). Pemberian :&& mg T setiap minggu pada bayi

    premature akan menyebabkan akselerasi maturasi dari janin.

    Pengelolaan Intranatal (0halik T12, 3&&. 0unningham 56, 3&&)

    7urang lebih setengah dari janin yang mengalami PJT pada saat persalinannya

    mengalami hipoksia, asiksia dan rendahnya nilai apgar. Insiden terjadinya aspirasi

    mekoneum tinggi. +angat penting pengamatan yang ketat dan terus menrus pada

    pola jantung janin yang mengalami PJT selama proses persalinan .  Amnioinfusion

    pada kasus PJT dan oligohidramnion dapat dianjurkan. 1asalah!masalah yang

    timbul pada janin PJT saat persalinan antara lain hipoglikemi, hipoksemia,

    polisitemia sekunder dan hipotermia.

    Pemantauan dilakukan dengan kardiotokograi kalau bisa dengan rekaman

    internal pada mana elektroda dipasang pada kulit kepala janin setelah ketuban

    pecah/dipecahkan dan kalau perlu diperiksa pA janin dengan pengambilan sampel

    darah pada kulit kepala. ;ila pA darah janin G 9,3 segera lakukan resusitasi

    intrauterin kemudian disusul terminasi kehamilan dengan bedah sesar. 'esusitasi

    intrauterin dilakukan dengan cara ibu diberi inus (hidrasi maternal), merebahkan

    dirinya kesamping kiri, bokong ditinggikan sehingga bagian terdepan lebih tinggi,

    berikan oksigen dengan kecepatan $ l/menit, dan AI+ dihilangkan dengan memberi

    tokolitik misalnya terbutalin &,3: mg subkutan.

    Persalinan secara perabdominam segera dianjurkan apabila janin PJT

    mengalami >

    • Pola deselerasi yang berulang pada rekaman denyut jantungnya.

    • Pada pemeriksaan oppler *elocimetry didapatkan re*erse end diastolic low

    ('@5)

    • Pada kordosintesis menunjukkan hipoksia atau keadaan asidemia yang

    signiikan.

    •  2danya mekoneum.

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    21/43

    Perawatan Intensif Bayi Baru Lahir

    Perawatan neonatus dengan hambatan pertumbuhan intrauterin tidak kalah

    pentingnya. (0halik T12, 3&&. 0unningham 56, 3&&)

    +egera setelah lahir tali pusatnya diklem dan dipotong untuk mencegah lebihbanyak darah masuk kedalam tubuh neonatus yang akan berakibat neonatus

    menderita sindroma hiper*iskositas polisitemik.

    • +egera lakukan penyedotan cairan ketuban dengan intubasi trakhea untuk

    mencegah lebih banyak mekonium masuk kedalam jalan napas..

    • Jika neonatus mengalami hipoksia dan gawat naas, segera lakukan

    resusitasi dengan memasang intubasi, bantuan pernapasan buatan, oksigen,

    masase jantung, inus, dan bila perlu diberikan epinerin dan bikarbonas natrikusuntuk menetralisir asidosis.

    • 0ari aktor yang malatar belakangi kegawatan janin, apakah ada kelainan

    kongenital, ineksi intrauterin.

    • 7alau ada sindroma hiper*iskositas, lakukan phlebotomi atau tukar plasma.

    • 7adar glukosa darah janin dalam beberapa jam setelah lahir perlu dimonitor 

    untuk mendeteksi adanya hipoglikemia dan mengatasinya.

    • +uhu badan perlu dipertahan jangan sampai turun dibawah %:&

      0 untuk

    meminimalkan metabolisme dan mencegah konsumsi oksigen yang berlebihan.

    • Plasenta yang umumnya juga kecil perlu diperiksa dengan teliti, kalau perlu

    kariotip plasenta juga diperiksa.

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    22/43

    BAB III

    K5NSEP BAU DALA6 DETEKSI ANTENATAL DAN DIAGN5SIS

    PETU6BUHAN JANIN TEHA6BAT

    A. As%siasi PJT #en)an K%mp&i'asi Perinaa&

    Pada epidemiologi modern, standar untuk berat lahir berdasarkan usia

    kehamilan lebih di khususkan lagi untuk dapat menilai berat lahir yang bukan

    berdasarkan rata!rata dari populasi tapi terhadap potensi pertumbuhan setiap

    indi*idu yang dihitung pada setiap bayi di setiap kehamilan. 7oreksi ini berdasarkan

    % prinsip, Pertama standar disesuaikan dengan jenis kelamin dan karakteristik

    maternal seperti tinggi, berat, paritas, dan etnik dengan prinsip utama yaitu

    pertumbuhan janin bersiat spesiik. Perbaikan dalam prediksi PJT ini tergambar 

    dalam gambar :.(5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    7edua, aktor patologis seperti merokok, hipertensi, diabetes, dan kelahiran

    prematur dikeluarkan untuk memprediksi berat badan optimal yaitu berat badan

    yang seorang bayi dapat capai pada akhir kehamilan yang normal.   (5rancesc 5, 3&.

    0unningham, 3&&)

    7etiga, terminologi berat badan optimal dan rentang normal terkait diproyeksikan

    ke belakang untuk semua titik di usia kehamilan berdasarkan

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    23/43

    (misalnya, persentil!& dan !&), dihitung dengan perangkat lunak komputer karena

     jumlah *ariasi yang tak terbatas. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    Gambar : Keepaan Pre#i'si Bera Janin Den)an K%re'si *a'%r Jenis

    Ke&amin #an Kara'erisi' 6aerna&

    Keeran)an: T3 adalah koreksi dengan hanya aktor jenis kelamin, T dan T% batas atas dan bawah

    persentil berat janin.

    +umber > 5rancesc 5. Jason 6, Intrauterine growth restriction> new concepts in antenatal sur*eillance,

    diagnosis and management, epartement o 1aternal!5etal 1edicini,

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    24/43

    +tandar baru telah diterapkan untuk penelitian dari berat lahir demikian juga

    untuk berat badan janin dan telah membantu untuk meningkatkan pemahaman

    tentang hubungan antara berat badan lahir rendah dengan kondisi luaran bayi.

    alam studi dari database berat lahir, berat badan lahir rendah (+mall or 

    gestational 2ge / +62) dihitung berdasarkan potensi pertumbuhan yang disesuaikan

    ini lebih terkait dengan temuan yang abnormal dari oppler antenatal, gawat janin,

    operasi caesar, perawatan neonatus, lama dalam perawatan intensi neonatal dan

    kematian bayi dibandingkan berdasarkan persentil populasi standar. +62 pada

    persentil populasi tetapi ukurannya normal berdasarkan potensi pertumbuhan yang

    disesuaikan dapat disebut kecilnya isiologis karena tidak terkait dengan luaran bayi

    yang merugikan. +tandar yang disesuaikan juga mendeteksi sejumlah besar kasus

    yang beresiko yang tidak sampai ditandai sebagai +62 oleh standar populasi biasa.

    @ek ganda dari mengidentiikasi normal kecil yang tidak berisiko, dan kasus!kasus

    patologis kecil yang beresiko, diilustrasikan pada gambar ". Temuan ini

    menghasilkan kesimpulan yaitu +62 berdasarkan potensi pertumbuhan yang

    disesuaikan merupakan kecilnya patologis dan dapat disamakan dengan I

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    25/43

    +umber > 5rancesc 5. Jason 6, Intrauterine growth restriction> new concepts in antenatal sur*eillance,

    diagnosis and management, epartement o 1aternal!5etal 1edicini,

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    26/43

    7edua, inormasi tersebut penting untuk mendorong penyelidikan lebih lanjut

    seperti oppler arteri umbilikalis, yang telah terbukti mengurangi kelahiran mati dan

    meningkatkan kelahiran prematur tanpa meningkatkan kematian neonatal. alam

    sebuah penelitian retrospekti satu senter yang besar, =ind*ist dan 1olin

    menemukan bahwa deteksi antenatal +62 menurunkan komplikasi perinatal secara

    signiikan. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    B. S'rinin) unu' Janin #en)an isi'% Tin))i

    Anamnesis

    'iwayat pertumbuhan janin terhambat atau kelahiran mati pada kehamilan

    sebelumnya maka kehamilan saat ini memiliki risiko yang tinggi yaitu :nya akan

    kembali mengalami PJT, dan pemeriksaan serial pada trimester ketiga merupakan

    indikasi pada perawatan antenatalnya. 'iwayat lahir mati juga merupakan indikasi

    yang diterima untuk sur*eilans antepartum intensi karena lebih dari setengahnya

    saat dilahirkan biasanya berhubungan dengan PJT, 7elahiran mati (stillbirth)

    sebelum usia kehamilan %3 minggu memiliki hubungan sangat kuat dengan

    PJT. 7elahiran mati sebelumnya akan muncul menjadi aktor risiko yang signiikan,

    terutama bila dikaitkan dengan diagnosis klinis hipertensi atau PJT.  (5rancesc 5, 3&.

    0unningham, 3&&)

    anita dengan diabetes memiliki peningkatan risiko melahirkan bayi dengan

    makrosomia serta PJT, dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas

    perinatal. Preeklamsia diamati dalam : ! 3 dari kehamilan dengan komplikasi

    diabetes mellitus tipe tanpa neropati dan sekitar : dengan adanya

    neropati. Preeklamsia juga lebih mungkin pada wanita dengan hipertensi dan

    kontrol glukosa yang jelek. ;ila dinilai dengan standar yang disesuaikan, :# wanita

    dengan diabetes tipe 3 ditemukan memiliki bayi PJT. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    Pemantauan berkala untuk pertumbuhan janin dianjurkan pada kehamilan

    dengan diabetes. oppler arteri umbilikalis tampaknya lebih eekti daripada proil

    bioisik atau cardiotocography, namun penggunaannya harus dibatasi pada wanita

    dengan aktor risiko tambahan untuk insuisiensi plasenta, seperti +62 atau

    preeklamsia. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    ?besitas telah dianggap sebagai aktor pelindung untuk pembatasan

    pertumbuhan tapi temuan tersebut kemungkinan akan menjadi artiaktual karena

    penggunaan standar populasi disesuaikan. 7etika +62 ditentukan oleh persentil

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    27/43

    disesuaikan, obesitas meningkatkan risiko +62 sebesar :. +tudi berbasis

    populasi besar melaporkan bahwa pada wanita obesitas, kematian perinatal lebih

    tinggi dikaitkan dengan tingkat lebih tinggi dari +62 tapi hanya jika +62 ditentukan

    oleh potensi pertumbuhan yang disesuaikan (6ambar &). 1eskipun obesitas

    mempengaruhi akurasi biometri

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    28/43

    Gambar 8 : isi'% K%mp&i'asi Perinaa& pa#a 9ania #en)an 5besias

    +umber > 5rancesc 5. Jason 6, Intrauterine growth restriction> new concepts in antenatal sur*eillance,

    diagnosis and management, 2merican Journal o ?bstetrics and 6ynecology, 3&

    6raik perkirakan berat janin yang telah dikoreksi (@5) juga dapat digunakan

    untuk kembar karena potensi pertumbuhan hingga %9 minggu sama dengan pada

    kehamilan tunggal. Tidak ada konsensus mengenai deinisi terbaik dari perbedaan

    berat badan dan korelasinya dengan kondisi klinis, tetapi perbedaan berat besar dari

    3&!3:# ini tentunya dianggap signiikan.  (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    +elain itu, arti klinis perbedaan pertumbuhan mungkin sangat berbeda antara

    kehamilan monokorionik dan dikorionik. 1eskipun tampaknya wajar untuk

    menggunakan oppler arteri umbilikalis untuk deteksi dini pembatasan

    pertumbuhan, namun belum cukup bukti untuk mendukung penggunaannya dalam

    kehamilan kembar dichorionic tampa komplikasi PJT. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    S'rinin) pa#a aa& 'e!ami&anPenan!a Biokimia

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    29/43

    Pada trimester pertama, rendahnya kadar protein 2 plasma atau human

    chorionic gonadotropin (h06) dikaitkan dengan peningkatan risiko kelainan pada

    plasenta yang berhubungan dengan penyakit seperti PJT atau preeklamsia. Pada

    trimester kedua, peningkatan serum alpha!etoprotein, h06, atau inhibin!2 juga

    terkait dengan komplikasi perinatal.  (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    +ecara umum, hubungan ini lebih sering ditemukan untuk PJT atau

    preeklampsia yang terjadi secara dini (early onset). 1eskipun demikian, sensiti*itas /

    spesiisitas dan nilai predikti penanda biokimia tersebut secara indi*idu atau

    gabungan tidak mendukung penggunaannya. +elain itu, belum ada manaat yang

     jelas dari pengawasan intensi atau proilaksis pada wanita dengan penanda

    biokimia yang abnormal. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    Gangguan "ertumuhan !ini 

    Pada trimester pertama pengukuran crown!rump length yang lebih kecil dari

    pada usia kehamilan berdasarkan periode menstruasi terakhir juga terkait dengan

    56'. -amun, penerapan praktis terbatas karena kehamilan terjadi secara spontan

    dengan tanggal yang tepat dari konsepsi biasanya tidak diketahui, dan pengukuran

    panjang crown!rump tidak dapat digunakan secara penuh untuk menetapkan usia

    kehamilan dan untuk menilai ukuran janin untuk kehamilan.  (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    ;aru!baru ini, telah menunjukkan bahwa pertumbuhan yang lambat antara

    trimester pertama dan kedua mampu mengidentiikasi subkelompok yang

    mengalami tumbuh lambat dan akan mengalami peningkatan risiko kematian

    perinatal sebelum usia kehamilan % minggu, dalam banyak kasus dengan

    pembatasan pertumbuhan. +ebuah indikasi awal peningkatan risiko akan

    memungkinkan penilaian janin lebih intensi dan pengawasan yang ketat. ?leh

    karena itu, e*aluasi

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    30/43

    penanda biokimia telah dikenalkan dengan tingkat deteksi yang lebih besar dari

    untuk preeklampsia, dan I

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    31/43

    tepat (misalnya, karena ibroid, indeks massa tubuh tinggi ibu) atau (3) 7ehamilan

    resiko tinggi (misalnya, karena riwayat PJT) (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    Pengukuran tinggi undus lebih merupakan pengawasan dari alat skrining

    karena kekuatannya terletak pada penilaian serial. -amun, kebanyakan dokter tidak

    resmi diajarkan bagaimana mengukur tinggi undus dan menggunakan berbagai

    metode yang berbeda. Aal ini mengurangi akurasi dan meningkatnya *ariasi

    interobser*er. Tidak mengherankan bukti pada penilaian tinggi undus berbeda!beda,

    dengan beberapa studi melaporkan bahwa itu adalah prediksi yang baik untuk PJT,

    sedangkan yang lain gagal menemukan manaatnya. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    +ebuah tinjauan baru!baru ini meringkas upaya yang dilakukan untuk

    standarisasi alat ini untuk meningkatkan kehandalan dan eekti*itasnya. Istilah jarak

    simisis!undus sebenarnya menyesatkan karena arah yang lebih disukai adalah dari

    pengukuran *ariabel (undus) ke titik tetap (bagian atas simisis tersebut).

    Pengukuran harus sepanjang sumbu janin, tanpa koreksi dari undus ke garis

    tengah, menggunakan pita nonelastik.  (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    +alah satu masalah utama adalah asumsi bahwa telah merayap ke dalam

    praktek klinis yang umum, tanpa ada bukti yang baik, bahwa cm tinggi undus

    harus sama dengan minggu usia kehamilan dan deinisi tinggi undus normal

    adalah L 3 atau L% cm dari usia kehamilan. Tetapi dengan pertumbuhan berat lahir 

    dan

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    32/43

    dari PJT sudah terbukti bermamaat dalam dirinya sendiri dan memungkinkan

    penyelidikan lebih lanjut dan inter*ensi yang diketahui meningkatkan

    hasil.pengukuran serial tinggi undus dan merencanakan pada graik pertumbuhan

    disesuaikan yang direkomendasikan oleh 'oyal 0ollege o ?bstetricians dan

    6ynaecologists. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    Pemeriksaan USG $utin % intermiten trimester ketiga#

    @ekti*itas pemeriksaan biometri

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    33/43

    bayi. +elain itu, mungkin berhubungan dengan sedikit peningkatan tingkat operasi

    caesar. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&. Tameeka =, 3&)

    -amun, dapat dikatakan bahwa hasil metaanalisis ini memiliki *aliditas terbatas

    untuk praktek kontemporer karena memasukan penelitian yangmenggunakan

    pemeriksaan pertumbuhan janin yang using seperti pengukuran diameter biparietal

    atau protokol di mana diagnosis PJT tidak diikuti oleh perubahan dalam manajemen.

    +ebuah studi berbasis populasi di +wedia membandingkan hasil perinatal dari

    :$.%9 wanita secara acak yang dilakukan pemeriksaan

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    34/43

    umbilikalis oppler abnormal dan sering dikaitkan dengan preeklampsia, sebaliknya

    PJT onset lanjut ini lebih umum, dan menunjukkan sedikit perubahan dalam pola

    aliran darah umbilikus, dan memiliki hubungan yang lemah dengan preeklamsia.

    (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    D%pp&er areri umbi&i'a&is

    +ebagian besar kasus PJT sesuai dengan kasus insuisiensi plasenta. @*aluasi

    ungsi plasenta dengan oppler arteri umbilikalis adalah standar klinis untuk

    membedakan antara kecil untuk usia kehamilan dan PJT. Perkembangan

    patoisiologi parameter ini diilustrasikan pada gambar . Terdapat bukti yang baik

    bahwa oppler tali pusat dengan

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    35/43

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    36/43

    BAB 0

    PENATALAKSANAAN PETU6BUHAN JANIN TEHA6BAT

    A. Peni&aian er!a#ap "anin #en)an Perumbu!an

    7arena tidak ada perawatan telah terbukti bermanaat untuk PJT, penilaian

    kesejahteraan janin dan persalinan tepat waktu tetap sebagai strategi utama untuk

    manajemen. Tes kesejahteraan janin dapat diklasiikasikan sebagai pemeriksaan

    kronis atau akut. +edangkan, pada yang kronos menjadi semakin tidak normal

    karena bertambah beratnya hipoksemia dan atau hipoksia, sementara yang akut

    berkorelasi dengan perubahan akut yang terjadi dalam stadium lanjut dengan

    kondisi janin yang telah terganggu, ditandai dengan hipoksia berat dan asidosis

    metabolik, dan biasanya mendahului kematian janin dengan beberapa hari. 7arena

    urutan tetap dari kerusakan janin tidak ada, integrasi dari beberapa tes

    kesejahteraan janin sebaiknya dimasukan ke protokol manajemen yang

    komprehensi. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    Penan#a Kr%nis

     Arteri umilikalis.Tidak adanya atau timbulnya gelombang akhir diastolik yang terbalik sebagian

    besar ditemukan di PJT onset dini, dan pola!pola ini telah dilaporkan untuk hadir 

    rata!rata minggu sebelum kerusakan akut. +ampai dengan dari janin dengan

    asidosis menunjukkan pola aliran umbilikus ini. Terlepas dari kenyataan bahwa ada

    asosiasi antara kehadiran timbulnya gelombang akhir diastolik yang terbalik arteri

    umbilikalis dan hasil perinatal yang merugikan (dengan sensiti*itas dan spesiisitas

    $), tidak jelas apakah asosiasi ini dikacaukan oleh prematuritas. +erangkaian

    laporan yang lebih baru dari janin PJT menunjukkan bahwa temuan tersebut

    memiliki nilai independen dari usia kehamilan dalam prediksi morbiditas dan

    mortalitas perinatal. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

     Arteri Sereri Me!ia (mi!!le &ereri artery%M'A)

    Penelitian longitudinal pada PJT onset dini telah melaporkan bahwa indeks

    pulsatilitas 102 ditemukan tidak normal. 6ambar 3 menunjukkan perkembangan

    parameter ini. +ampai " janin memiliki *asodilatasi 3 minggu sebelum kerusakan

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    37/43

    akut, meskipun seri lainnya telah menemukan angka ini kurang dari :. Temuan

    awal dari kerugian akut dari *asodilatasi 102 dalam stadium lanjut gangguan pada

     janin belum dikonirmasi secara serial yang lebih baru, dan karena tanda ini tidak

    tampak secara klinis rele*an untuk tujuan manajemen pada kaus dengan onset

    dini. Pada PJT onset lanjut, ada bukti pengamatan yang 102 ber*asodilatasi

    dikaitkan dengan hasil yang merugikan secara independen dari arteri umbilikalis. Ini

    menunjukkan peran dari pemeriksaan oppler 102 untuk memantau janin dalam

    PJT onset lanjut, namun perlu in*estigasi lebih lanjut dalam percobaan acak.  (5rancesc 5,

    3&. 0unningham, 3&&)

    In!eks 'airan etuan

    +ebuah metaanalisis dari " penelitian secara acak menunjukkan bahwa indeks

    cairan amnion kurang dari : terkait dengan skor 2pgar : menit yang abnormal

    namun gagal menunjukkan hubungan dengan asidosis. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    Penelitian longitudinal pada PJT onset dini telah menunjukkan bahwa indeks

    cairan ketuban akan semakin berkurang. 4olume cairan ketuban diyakini menjadi

    parameter kronis. ;ahkan, di antara komponen proil bioisik, itu adalah satu!satunya

    yang tidak dianggap akut. +atu minggu sebelum kerusakan akut, 3&!% kasus

    memiliki oligohidramnion. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    Penan#a A'u

    u&tus *enosus (+)#

    +tudi awal pada janin PJT menunjukkan korelasi yang baik dari bentuk

    gelombang abnormal 4 dengan asidemia di kordosentesis, dengan ini

    pemeriksaan oppler dianggap sebagai parameter pengganti dari status asam!basa

     janin. Perkembangan parameter ini ditunjukkan pada 6ambar %. 2bsen!terbaliknya

    gelombang pada saat kontrasi atrium berhubungan dengan kematian perinatal

    secara independen dan usia kehamilan saat melahirkan, dengan risiko mulai dari

    $ menjadi & pada janin dengan PJT onset dini. -amun, sensiti*itas untuk

    kematian perinatal masih &!9.(5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    Penelitian longitudinal telah menunjukkan bahwa aliran 4 dengan gelombang

    menjadi abnormal hanya dalam stadium lanjut gangguan kesejahteraan

     janin. +edangkan pada sekitar : kasus yang gelombang 4 yang abnormal

    mendahului hilangnya *ariabilitas denyut jantung janin, pada sekitar kasus itu

    menjadi tidak normal hanya "!93 jam sebelum proil bioisik. alaupun masih ada

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    38/43

    perdebatan tentang keuntungan dari pemeriksaan oppler 4 dibandingkan proil

    bioisik. -amun, penelitian obser*asional merekomendasikan integrasi keduanya,

    4 oppler in*estigasi dan proil bioisik dalam pengelolaan PJT premature, karena

    strategi ini tampaknya stratiikasikan janin PJT ke dalam kategori risiko yang lebih

    eekti. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

     Analisis enyut Jantung Janin

    +tudi awal pada kehamilan berisiko tinggi menunjukkan bahwa, meskipun

    cardiotocography (0T6) sangat sensiti, namun 0T6 memiliki tingkat positi palsu

    sampai : untuk prediksi komplikasi perinatal. +elain itu, metaanalisis

    penerapannya dalam kehamilan berisiko tinggi gagal untuk menunjukkan eek

    bermanaat dalam mengurangi angka kematian perinatal. ?leh karena itu, tidak ada

    bukti untuk mendukung penggunaan pemantauan denyut jantung janin tradisional

    atau tes nonstress pada janin PJT. -amun, studi ini dilakukan pada awal tahun

    "&, dan kelompok kontrol tidak memiliki penilaian kesejahteraan janin atau teknik

    yang usang seperti tes biokimia. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    0T6 yang terkomputerisasi telah memberikan wawasan baru ke dalam

    patoisiologi PJT. 4ariabilitas jangka pendek erat berkorelasi dengan asidosis dan

    hipoksia berat seperti yang ditunjukkan oleh darah tali pusat yang diambil sampelnya

    pada saat operasi caesar. 4ariabilitas jangka pendek menjadi tidak normal,

    bertepatan dengan 4> sedangkan pada sekitar setengah kasus, tidak normal 4

    mendahului hilangnya *ariabilitas jangka pendek. 7edua parameter dianggap

    sebagai respon akut untuk asidosis janin. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    Profil Biofisik .

    ;eberapa penelitian obser*asional menunjukkan hubungan antara proil bioisik

    tidak normal (;PP) dengan mortalitas perinatal dan cerebral palsy. Pada bayi PJT,

    ;PP tidak dapat memprediksi ungsi kogniti bayi pada 3 tahun awal. +edangkan

    beberapa studi dengan kordosentesis menunjukkan korelasi dengan asidosis,

    dengan tonus janin dan gerakan motorik kasar komponen berkorelasi terbaik, yang

    lain belum menemukan korelasi ini. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    +eperti pemeriksaaan 0T6, tingkat positi palsu tinggi (:) membatasi

    kegunaan klinis dari proil bioisik. +ebuah studi terbaru menunjukkan bahwa ;PP

    sendirian di bobot janin lebih dari &&& gram bukan tes yang dapat diandalkan

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    39/43

    dalam manajemen janin PJT prematur karena hasil positi palsu dan negati*e palsu

    yang tinggi. +ebuah metaanalisis tidak menunjukkan manaat yang signiikan dari

    proil bioisik dalam kehamilan berisiko tinggi, meskipun seri yang lebih baru pada

    I

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    40/43

    Peningkatan standar PJT dengan menggunakan potensi pertumbuhan janin

    memungkinkan penilaian yang lebih cerdas. +eorang bayi dengan taksiran berat

     janin dibawah persentil ke!& dari yang disesuaikan memiliki risiko signiikan

    peningkatan morbiditas, bahkan dengan tidak adanya gambaran oppler abnormal

    arteri umbilikalis. 1empertahankan kehamilan dengan PJT dapat menyebabkan

    morbiditas perinatal dan eek lainnya seperti cerebralpalsy. (5rancesc 5, 3&. 0unningham, 3&&)

    ?leh karena itu, praktik terbaik saat ini bila telah dapat dipastikan telah terjadi

    maturasi paru yang baik, maka dalam kehamilan hanya sedikit yang bisa diperoleh

    dengan membiarkan kehamilan untuk melanjutkan jika pertumbuhan janin yang baik

    tidak dapat ditunjukkan. -amun, setiap kasus harus dengan hati!hati dinilai dan

    dipertimbangkan, termasuk melalui konsultasi dengan orang tua.  (5rancesc 5, 3&. 0unningham,

    3&&)

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    41/43

    BAB

    KESI6PULAN

    alam menegakan diagnosa gangguan pertumbuhan janin adalah sangat

    penting mengathui data perkiraan usia kehamilan dan perkiraan berat janin yang

    akurat. engan demikian, bila ternyata janin mengalami gangguan pertumbuhan

    dapat segera melakukan pengelolaan yang tepat dan benar. Tujuan akhirnya agar 

    dapat menekan angka 1orbiditas dan mortalitas bagi ibu dan anak yang

    dikandungnya.

    +ecara garis besar aktor!aktor yang menyebabkan terjadinya PJT berasal dari

    aktor maternal, aktor plasenta dan aktor janin sendiri. ;eberapa aktor nonpatologis ikut juga mempengaruhi terjadinya kasus PJT. 2ntara lain> usia ibu, ras,

    status sosial, tinggi tempat tinggal dari permukaan air laut, jenis kelamin dan paritas.

    alam menegakkan diagnosa kasus PJT dapat dengan metode pemeriksaan

    serial tinggi undus uteri yang dibandingkan dengan perkiraan usia kehamilan

    kehamilan atau dengan penggunaan sonograi serial. Pemeriksaan lainnya bisa

    dengan pemeriksaan laboratorium sampai dengan pemeriksaan opler 4elosimetri.

    Prinsip penanganan PJT adalah dengan melakukan deteksi dini, menekan

    aktor!aktor resiko, upaya meningkatkan aliran darah ke uterus, melakukan

    pengamatan serial perkembangan janin dalam kehamilan serta bila diperlukan untuk

    segera mengakhiri kehamilan.

    Peningkatan standar PJT dengan menggunakan potensi pertumbuhan janin

    memungkinkan penilaian yang lebih cerdas. +eorang bayi dengan taksiran berat

     janin dibawah persentil ke!& dari yang disesuaikan memiliki risiko signiikan

    peningkatan morbiditas, bahkan dengan tidak adanya gambaran oppler abnormal

    arteri umbilikalis. 1empertahankan kehamilan dengan PJT dapat menyebabkan

    morbiditas perinatal dan eek lainnya seperti cerebralpalsy.

    Praktik terbaik saat ini bila telah dapat dipastikan telah terjadi maturasi paru

    yang baik, maka dalam kehamilan hanya sedikit yang bisa diperoleh dengan

    membiarkan kehamilan untuk melanjutkan jika pertumbuhan janin yang baik tidak

    dapat ditunjukkan. -amun, setiap kasus harus dengan hati!hati dinilai dan

    dipertimbangkan, termasuk melalui konsultasi dengan orang tua

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    42/43

    DA*TA PUSTAKA

     2badi 2. Persalinan Preterm. ' Aariadi > Ilmu 7edokteran 5eto 1aternal. @disi

    Pertama. Aimpunan 7edokteran 5eto 1aternal. Perkumpulan ?bstetri dan6inekologi Indonesia. 3&& > %$!%"%

     2dityawarman, oppler 4elosimetri. ' Aariadi > Ilmu 7edokteran 5eto 1aternal. @disi

    Pertama. Aimpunan 7edokteran 5eto 1aternal. Perkumpulan ?bstetri dan

    6inekologi Indonesia. 3&& > 3!3&:

     2hment 2;. Aenry =6. 1ichael 6'. +te*en 6, Intrauterine 6rowth 'estriction,

    dalam> 6abber> ?bstetrics> -ormal and Problem Pregnancies :Th  @dition,

    0hurchill =i*ingstone, 3&&9, 0hapter 3.

    0halik T12. Aambatan Pertumbuhan Janin Intrauterin. ' Aariadi > Ilmu 7edokteran

    5eto 1aternal. @disi Pertama. Aimpunan 7edokteran 5eto 1aternal.

    Perkumpulan ?bstetri dan 6inekologi Indonesia. 3&& > %!3

    0unningham 56 et all, 5etal 6rowth isorders> Introduction, dalam> illiams

    ?bstetrics 3%rd @dition, 1c6raw!Aill 0ompanies, 3&&. 0hapter %".

    David Peleg And Stephen K. Hunter, Radiologic Decision Making : ntra

    !terine

    "ro#th Restriction : ndenti$cation And Management : American

    %amil&

    Ph&sician . August '(() : '*).

    5rancesc 5. Jason 6, Intrauterine growth restriction> new concepts in antenatal

    sur*eillance, diagnosis and management, epartement o 1aternal!5etal

    1edicini, 1aternal 5etal 1edicine, Principle and Practice. 5ith @dition. +ounders,

    @lse*ier Inc. Pennsyl*ania,

  • 8/18/2019 Refrat Deteksi dan penatalaksanaan IUGR.docx

    43/43

    +erudji J, +ulin . Implantasi dan Perkembangan Plasenta. ' Aariadi > Ilmu

    7edokteran 5eto 1aternal. @disi Pertama. Aimpunan 7edokteran 5eto 1aternal.

    Perkumpulan ?bstetri dan 6inekologi Indonesia. 3&& > "!".

    +pellacy -. 5etal 6rowth 'edardation. In +cott J'. i +aia PJ. Aammond 0;.

    +pellacy -. anorthMs ?bstetrics N 6ynecology. Philadelphia > =ippincott

    illiams N ilkins, > 39 ! ".

    +tephen 2, alkinshaw =. 0. In*estigation 2nd 1anagement o The +mall 5etus. In

    'ecent 2d*ances in ;onnar unlop > ?bstetrics and 6ynaecology 33. 'oyal

    +ociety ? 1edicine Press =td. =ondon. 3&&%.!::

    Tameeka = et al,

    relationship to neonatal body composition, 2merican Journal o ?bstrics and

    6ybecology, 3&.

    illiam 1. 6ilbert. ;eate . Pregnancy ?utcomes 2ssociated ith Intrauterine

    6rowth 'estriction. 2merican Journal ? ?bstetrics 2nd 6ynecology. 4ol "".

    -umber $. June 3&&%.