Upload
rama-rapina
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
1/65
BAB I
PENDAHULUAN
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas struktural tulang. Fraktur dapat bersifat
total ataupun parsial yang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan, sering
diikuti oleh kerusakan jaringan lunak dengan berbagai macam derajat, mengenai
pembuluh darah, otot dan persarafan. Fraktur dapat berupa retakan, patah, atau serpihan
dari korteks; sering patahan terjadi sempurna dan bagian tulang bergeser.
Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung dan
trauma tidak langsung. Trauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang
dan terjadi fraktur pada daerah tekanan. Trauma tidak langsung, apabila trauma
dihantarkan ke daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur.
Insiden fraktur secara keseluruhan adalah 11,3 dalam 1.000 per tahun, pada lakilaki adalah 11.!" dalam 1.000 per tahun, sedangkan pada perempuan 10,!# dalam 1.000
per tahun.
$emeriksaan radiologis diperlukan untuk menentukan keadaan, lokasi, serta
ekstensi fraktur. Tujuan pemeriksaan radiologis % untuk mempelajari gambaran normal
tulang dan sendi, untuk konfirmasi adanya fraktur, &ntuk melihat sejauh mana
pergerakan dan konfigurasi fragmen serta pergerakannya, untuk menentukan teknik
pengobatan, untuk menentukan apakah fraktur itu baru atau tidak, untuk menentukan
apakah fraktur intraartikuler atau ekstraartikuler, untuk melihat adanya keadaan
patologis lain pada tulang, untuk melihat adanya benda asing, misalnya peluru.
$emeriksaan radiologis yang dapat dilakukan yakni foto polos, 'T(can, )*I,
tomografi, dan radioisotop scanning. &mumnya dengan foto polos kita dapat
mendiagnosis fraktur.
1
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
2/65
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Fraktur
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang ra+an sendi, tulang ra+an
epifisis, baik yang bersifat total maupun parsial.
2.2 Proses Terjain!a Fraktur
&ntuk mengetahui mengapa dan bagaimana tulang mengalami kepatahan, harus
mengetahui keadaan fisik tulang dan keadaan trauma yang dapat menyebabkan tulang
patah. Tulang kortikal mempunyai struktur yang dapat menahan kompresi dan tekanan
memuntir shearing-.
ebanyakan fraktur terjadi karena kegagalan tulang menahan tekanan terutama
tekanan membengkok, memutar, dan tarikan.
Trauma bisa bersifat %
1. Trauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan terjadi
fraktur pada daerah tekanan. Fraktur yang terjadi biasanya bersifat komunitif
dan jaringan lunak ikut mengalami kerusakan.
/. Trauma tidak langsung apabila trauma dihantarkan ke daerah yang lebih jauh
dari daerah fraktur, misalnya jatuh dengan tangan ekstensi dapat menyebabkan
fraktur pada klaikula. $ada keadaan ini biasanya jaringan lunak tetap utuh.
2." Etio#o$i Fraktur
Fraktur terjadi bila ada suatu trauma yang mengenai tulang, dimana trauma
tersebut kekuatannya melebihi kekuatan tulang. ua faktor mempengaruhi terjadinya
fraktur%
2
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
3/65
1. 2kstrinsik meliputi kecepatan dan durasi trauma yang mengenai tulang, arah
dan kekuatan trauma.
/. Intrinsik meliputi kapasitas tulang mengasorbsi energi trauma, kelenturan,
kekuatan, dan densitas tulang.
Tulang cukup mudah patah, namun mempunyai kekuatan dan ketahanan untuk
menghadapi stress dengan kekuatan tertentu.
Fraktur berasal dari%
. Fraktur yang disebabkan oleh cedera
(ebagian besar fraktur disebabkan oeh tenaga berlebihan yang tibatiba, dapat
secara langsung ataupun tidak langsung.
engan tenaga langsung tulang patah pada titik kejadian; jaringan lunak juga
rusak. $ukulan langsung biasanya mematahkan tulang secara transersal atau
membengkokkan tulang melebihi titik tumpunya sehingga terjadi patahan dengan
fragmen 4butterfly5. erusakan pada kulit diluarnya sering terjadi; jika crush
injury terjadi, pola faktur dapat kominutif dengan kerusakan jaringan lunak
ekstensif.
engan tenaga tidak langsung, tulang patah jauh dari dimana tenaga diberikan;
kerusakan jaringan lunak pada tempat fraktur jarang terjadi. 6alaupun sebagian
besar fraktur disebabkan oleh kombinasi tenaga perputaran, pembengkokkan,
kompresi, atau tekanan-, pola 7ray menunjukkan mekanisme yang dominan%
a. Terpelintir mengakibatkan fraktur spiral;
b. ompresi mengakibatkan fraktur obli8ue pendek;
c. $embengkokan mengakibatkan fraktur dengan fragmen triangular 4butterfly5;
d. Tekanan cenderung mematahkan tulang kearah transersal; pada beberapa
situasi tulang dapat aulse menjadi fragmen kecil pada titik insersi ligament atau
tendon.
3
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
4/65
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
5/65
fraktur tidak jelas. Fraktur kominutif dimana terdapat lebih dari / fragmen
tulang; karbena jeleknya hubungan antara permukaan tulang, cenderung tidak
stabil.
9 Faktur inkomplit
isini tulang tidak secara total terbagi dan periosteum tetap intak. $ada fraktur
greenstick tulang membengkok; hal ini terjadi pada anakanak yang tulangnya
lebih lentur dibandingkan de+asa. nakanak juga dapat bertahan terhadap
cedera dimana tulang berubah bentuk tanpa terlihat retakan jelas pada foto
rontgen.
2.' K#asifikasi Fraktur
9erdasarkan luas dan garis fraktur %
a. Fraktur komplit garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua
korteks tulang-.
b. Fraktur tidak komplit bila garis patah tidak melalui seluruh garis penampang
tulang-.
9erdasarkan bentuk dan jumlah garis patah %
a. Fraktur kominitif garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan-.
b. Fraktur segmental garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan-.
c. Fraktur )ultipel garis patah lebih dari satu tapi pada tulang yang berlainan
tempatnya, misalnya fraktur humerus, fraktur femur dan sebagainya-.
9erdasarkan posisi fragmen %
a. &ndisplaced tidak bergeser-=garis patah komplit tetapi kedua fragmen tidak
bergeser.
5
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
6/65
b. isplaced bergeser- = terjadi pergeseran fragmen fraktur
1. 9ersampingan
/. ngulasi
3. *otasi
>. istraksi
#. ?erriding
!. impaksi
(a)*ar 1+ k#asifikasi fraktur
9erdasarkan hubungan fraktur dengan dunia luar %
a. Tertutup (imple fraktur- % tidak punya hubungan dengan dunia luar
b. Terbuka adanya perlukaan dikulit- % )empunyai hubungan dengan dunia luar
melalui luka pada kulit dan jar. @unak, dapat terbentuk dari dalam atau dari luar
9erdasar bentuk garis fraktur dan hubungan dengan mekanisme trauma
a. Tranersal= Aaris patah melintang.
6
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
7/65
b. ?blik = miring.
c. (piral = melingkari tulang.
d. omunitif % lebih dari / fragmen tulang.
e. (egmental % / fragmen tulang.
f. ompresi
g. ulsi = trauma tarikan atau insersi otot pada insersinya. )issal pada patela.
(a)*ar 2+ k#asifikasi fraktur sesuai konfi$urasi
7
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
8/65
(a)*ar " + Ti&e fraktur
2., (a)*aran K#inis Fraktur
1. namnesis
9iasanya pasien datang dengan suatu trauma, baik yang hebat maupun trauma
ringan dan diikuti dengan ketidakmampuan untuk menggunakan anggota gerak.
$asien biasanya datang karena adanya nyeri yang terlokalisir dimana nyeri
tersebut bertambah bila digerakkan, pembengkakan, gangguan fungsi anggota
gerak, deformitas, kelainan gerak, krepitasi atau dengan gejalagejala lain.
/. $emeriksaan fisik
$ada pemeriksaan a+al pasien, perlu diperhatikan adanya %
1. (yok, anemia atau pendarahan
/. erusakan pada organorgan lain, misalnya otak, sumsum tulang belakangatau organorgan dalam rongga toraks, panggul, dan abdomen
3. Faktor predisposisi misalnya pada fraktur patologis
3. $emeriksaan lokal
1. Inspeksi @ook-
2kspresi +ajah karena nyeri
9andingkan dengan bagian yang sehat
$erhatikan posisi anggota gerak
$erhatikan adanya deformitas berupa angulasi, rotasi, dan kependekan
$erhatikan adanya pembengkakan
$erhatikan adanya gerakan yang abnormal
pakah terdapat luka pada kulit dan jaringan lunak untuk membedakan
fraktur tertutup atau terbuka
2kstraasasi darah subkutan ekimosis- dalam beberapa jam sampai
beberapa hari
$erhatikan keadaan askular
/. $alpasi Feel-
$alpasi dilakukan secara hatihati dikarenakan pasien biasanya mengeluh
sangat nyeri. Balhal yang perlu diperhatikan %
Temperatur setempat yang meningkat
8
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
9/65
Cyeri tekan nyeri tekan yang bersifat superfisial biasanya disebabkan
oleh kerusakan jaringan lunak yang dalam akibat fraktur pada tulang
repitasi dapat diketahui dengan perabaan dan harus dilakukan secara
hatihati
$emeriksaan askular pada daerah distal trauma berupa palpasi arteri
radialis, arteri dorsalis pedis, arteri tibialis posterior sesuai dengan anggota
gerak yang terkena. inilai juga refilling pengisian- arteri pada kuku,
+arna kulit pada bagian distal daerah trauma, dan temperatur kulit.
$engukuran tungkai terutama pada tungkai ba+ah untuk mengetahui adanya
perbedaan panjang tungkai
3. $ergerakan )oe-ilakukan dengan cara mengajak pasien untuk menggerakan secara aktif dan
pasif sendi proksimal dan distal dari daerah yang mengalami trauma. $ada
pasien dengan fraktur, setiap gerakan akan menyebabkan nyeri hebat
sehingga uji pergerakan tidak boleh dilakukan secara kasar, disamping itu
juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak seperti pembuluh
darah dan saraf.
>. $emeriksaan neurologis
$emeriksaan neurologis berupa pemeriksaan saraf secara sensoris dan
motoris serta gradasi kelainan neurologis yaitu neuropraksia, aksonotmesis,
atau neurotmesis.
#. $emeriksaan radiologis
$emeriksaan radiologis diperlukan untuk menentukan keadaan, lokasi, serta
ekstensi fraktur. &ntuk menghindari nyeri serta kerusakan jaringan lunak
sebelumnya, maka sebaiknya mempergunakan bidai yang bersifat radiolusen
untuk imobilisasi sementara sebelum dilakukan pemeriksaan radiologis.
Tujuan pemeriksaan radiologis % &ntuk mempelajari gambaran normal tulang dan sendi
&ntuk konfirmasi adanya fraktur
&ntuk melihat sejauh mana pergerakan dan konfigurasi fragmen serta
pergerakannya
&ntuk menentukan teknik pengobatan
&ntuk menentukan apakah fraktur itu baru atau tidak
&ntuk menentukan apakah fraktur intraartikuler atau ekstraartikuler
&ntuk melihat adanya keadaan patologis lain pada tulang
&ntuk melihat adanya benda asing, misalnya peluru
9
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
10/65
$emeriksaan radiologis yang dapat dilakukan yakni foto polos, 'T(can,
)*I, tomografi, dan radioisotop scanning. &mumnya dengan foto polos
kita dapat mendiagnosis fraktur.
2.- Tata#aksana Fraktur
. $enatalaksanaan a+al
(ebelum dilakukan pengobatan definitif pada satu fraktur, maka diperlukan %
1. $ertolongan pertama
$ada pasien dengan fraktur yang penting dilakukan adalah membersihkan
jalan nafas, menutup luka dengan erban yang bersih, dan imobilisasi fraktur
pada anggota gerak yang terkena agar pasien merasa nyaman dan
mengurangi nyeri sebelum diangkut dengan ambulans. 9ila terdapat
pendarahan dapat dilakukan pertolongan dengan penekanan setempat.
/. $enilaian klinis
(ebelum menilai fraktur itu sendiri, perlu dilakukan penilaian klinis, apakah
luka itu luka tembus tulang, adakah trauma pembuluh darah= saraf ataukah
ada trauma alatalat dalam yang lain.
3. *esusitasiebanyakan pasien dengan fraktur multipel tiba di rumah sakit dengan syok,
sehingga diperlukan resusitasi sebelum diberikan terapi pada frakturnya
sendiri berupa pemberian transfusi darah dan cairan lainnya serta obatobat
anti nyeri.
9. $rinsip &mum Tatalaksana Fraktur
1. First, do no harm
Dakni dengan mencegah terjadinya komplikasi iatrogenik. Bal ini bisa
dilakukan dengan pertolongan pertama yang hatihati, transportasi pasien ke
rumah sakit yang baik, dan mencegah terjadinya infeksi dan kerusakan
jaringan yang lebih parah.
/. Tatalaksana dasar berdasarkan diagnosis dan prognosis yang akurat
eputusan pertama adalah menentukan apakah fraktur tersebut
membutuhkan reduksi dan bila iya maka tentukan tipe reduksi terbaik
apakah terbuka atau tertutup. emudian keputusan kedua yakni mengenai
tipe imobilisasi, apakah eksternal atau internal.
3. $emilihan tatalaksana dengan tujuan yang spesifik
10
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
11/65
Tujuan spesifik dalam tatalaksana fraktur yaitu %
1- &ntuk mengurangi rasa nyeri
ikarenakan tulang bersifat relatif tidak sensitif, rasa nyeri pada
fraktur berhubungan dengan kerusakan jaringan lunak termasuk
periosteum dan endosteum. *asa nyeri ini dapat diperberat dengan
pergerakan fragmen fraktur yang berhubungan dengan spasme otot
dan pembengkakan yang progresif. *asa nyeri pada fraktur dapat
berkurang dengan imobilisasi dan menghindari pembalutan yang
terlalu ketat. 9eberapa hari pertama setelah terjadinya fraktur dapat
diberikan analgesik untuk mengurangi nyeri./- &ntuk memelihara posisi yang baik dari fragmen fraktur
*eduksi fraktur untuk mendapatkan posisi yang baik, yakni
diindikasikan hanya untuk memperbaiki fungsi dan mencegah
terjadinya artritis degeneratif. $emeliharan posisi fragmen fraktur
biasanya membutuhkan beberapa derajat imobilisasi, dengan
beberapa metode, termasuk continuous traction, plasterof$aris cast,
fiksasi skeletal eksterna, dan fiksasi skeletal interna, berdasarkan
derajat dari kestabilan atau ketidakstabilan reduksi.3- &ntuk mengusahakan terjadinya penyatuan tulang union-
$ada kebanyakan fraktur, proses penyatuan tulang merupakan proses
penyembuhan yang terjadi secara alami. Camun pada beberapa
kasus, misalnya dengan robekan periosteum berat dan jaringan lunak
atau dengan nekrosis aaskular pada satu atau dua fragmen, proses
penyatuan tulang harus dengan autogenous bone grafts, pada tahap
penyembuhan a+al atau lanjut.
>- &ntuk mengembalikan fungsi secara optimal(aat periode imobilisasi dalam penyembuhan fraktur, diuse atrophy
pada otot regional harus dicegah dengan latihan aktif statik
isometrik- pada otot tersebut dengan mengkontrol imobilisasi sendi
dan latihan aktif dinamik isotonik- pada seluruh otot lainnya di
tubuh. (etelah periode imobilisasi, latihan aktif sebaiknya tetap
dilanjutkan.
>. )engingat hukumhukum penyembuhan secara alami
11
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
12/65
*-, yaitu %
1- *ecognition; diagnosis dan penilaian fraktur
$rinsip pertama adalah mengetahui dan menilai keadaan fraktur dengan
anamnesis, pemeriksaan klinik, dan radiologis. $ada a+al pengobatan perlu
diperhatikan lokalisasi fraktur, bentuk fraktur, menentukan teknik yang sesuai
untuk pengobatan, dan komplikasi yang mungkin terjadi selama dan sesudah
pengobatan.
/- *eduction; reduksi fraktur apabila perlu
*estorasi fragmen fraktur dilakukan untuk mendapatkan posisi yang dapat
diterima. $ada fraktur intraartikuler diperlukan reduksi anatomis dan sedapat
mungkin mengembalikan fungsi normal dan mencegah komplikasi seperti
kekakuan, deformitas, serta perubahan osteoartritis di kemudian hari. $osisi
yang baik adalah alignment yang sempurna dan aposisi yang sempurna. Fraktur
seperti fraktur klaikula, iga, dan fraktur impaksi dari humerus tidak
memerlukan reduksi. ngulasi E# pada tulang panjang anggota gerak ba+ahdan lengan atas dan angulasi sampai 10 pada humerus dapat diterima. Terdapat
kontak sekurangkurangnya #0G, dan oerriding tidak melebihi 0,# inchi pada
fraktur femur. danya rotasi tidak dapat diterima dimanapun lokalisasi fraktur.
3- *etention; imobilisasi fraktur
>- *ehabilitation; mengembalikan aktifitas fungsional semaksimal mungkin
$enatalaksanaan fraktur meliputi reposisi dan imobilisasi fraktur dengan splint.
(tatus neurologis dan askuler di bagian distal harus diperiksa baik sebelum maupun
12
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
13/65
sesudah reposisi dan imobilisasi. $ada pasien dengan multipel trauma, sebaiknya
dilakukan stabilisasi a+al fraktur tulang panjang setelah hemodinamis pasien stabil.
(edangkan penatalaksanaan definitif fraktur adalah dengan menggunakan gips atau
dilakukan operasi dengan 4?*IF5 maupun 4?*2F5.
Tujuan pengobatan fraktur yaitu %
a. *2$?(I(I dengan tujuan mengembalikan fragmen keposisi anatomi. Teknik
reposisi terdiri dari reposisi tertutup dan terbuka. *eposisi tertutup dapat
dilakukan dengan fiksasi eksterna atau traksi kulit dan skeletal. 'ara lain yaitu
dengan reposisi terbuka yang dilakukan pada pasien yang telah mengalami gagal
reposisi tertutup, fragmen bergeser, mobilisasi dini, fraktur multipel, dan fraktur
patologis.
b. I)?9I@I((I = FI((I dengan tujuan mempertahankan posisi fragmen post
reposisi sampai &nion. Indikasi dilakukannya fiksasi yaitu pada pemendekan
shortening-, fraktur unstable serta kerusakan hebat pada kulit dan jaringan
sekitar.
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
14/65
9. Internal = ?*IF ?pen *eduction Internal Fi7ation-
?*IF ini dapat menggunakan +ire, plating, scre+, knail. euntungan cara ini
adalah reposisi anatomis dan mobilisasi dini tanpa fiksasi luar.
Indikasi ?*IF %
1. Fraktur yang tak bisa sembuh atau bahaya aascular nekrosis tinggi,
misalnya fraktur talus dan fraktur collum femur.
/. Fraktur yang tidak bisa direposisi tertutup. )isalnya fraktur aulsi dan
fraktur dislokasi.
3. Fraktur yang dapat direposisi tetapi sulit dipertahankan. )isalnya
fraktur )onteggia, fraktur Aaleai, fraktur antebrachii, dan fraktur
pergelangan kaki.
>. Fraktur yang berdasarkan pengalaman memberi hasil yang lebih baik
dengan operasi, misalnya % fraktur femur.
2. Pen!e)*u/an Fraktur
$roses penyembuhan fraktur pada tulang kortikal terdiri atas lima fase, yaitu %
1. Fase hematoma
pabila terjadi fraktur pada tulang panjang, maka pembuluh darah kecil yang
mele+ati kanalikuli dalam sistem Baersian mengalami robekan pada daerah
fraktur dan akan membentuk hematoma diantara kedua sisi fraktur. Bematoma
yang besar diliputi oleh periosteum. $eriosteum akan terdorong dan dapat
mengalami robekan akibat tekanan hematoma yang terjadi sehingga dapat terjadi
ekstraasasi darah ke dalam jaringan lunak.
?steosit dengan lakunanya yang terletak beberapa milimeter dari daerah fraktur
akan kehilangan darah dan mati, yang akan menimbulkan suatu daerah cincin
aaskuler tulang yang mati pada sisisisi fraktur segera setelah trauma.
/. Fase proliferasi seluler subperiosteal dan endosteal
$ada fase ini terjadi reaksi jaringan lunak sekitar fraktur sebagai suatu reaksi
penyembuhan. $enyembuhan fraktur terjadi karena adanya selsel osteogenik
yang berproliferasi dari periosteum untuk membentuk kalus eksterna serta pada
14
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
15/65
daerah endosteum membentuk kalus interna sebagai aktifitas seluler dalam
kanalis medularis. pabila terjadi robekan yang hebat pada periosteum, maka
penyembuhan sel berasal dari diferensiasi selsel mesenkimal yang tidak
berdiferensiasi ke dalam jaringan lunak. $ada tahap a+al dari penyembuhan
fraktur ini terjadi pertambahan jumlah dari selsel osteogenik yang memberi
pertumbuhan yang cepat pada jaringan osteogenik yang sifatnya lebih cepat dari
tumor ganas. $embentukan jaringan seluler tidak terbentuk dari organisasi
pembekuan hematoma suatu daerah fraktur. (etelah beberapa minggu, kalus dari
fraktur akan membentuk suatu massa yang meliputi jaringan osteogenik. $ada
pemeriksaan radiologis kalus belum mengandung tulang sehingga merupakan
suatu daerah radiolusen.
3. Fase pembentukan kalus fase union secara klinis-
(etelah pembentukan jaringan seluler yang bertumbuh dari setiap fragmen sel
dasar yang berasal dari osteoblas dan kemudian pada kondroblas membentuk
tulang ra+an. Tempat osteoblast diduduki oleh matriks interseluler kolagen dan
perlengketan polisakarida oleh garamgaram kalsium membentuk suatu tulang
yang imatur. 9entuk tulang ini disebut sebagai +oen bone. $ada pemeriksaan
radiologi kalus atau +oen bone sudah terlihat dan merupakan indikasi
radiologik pertama terjadinya penyembuhan fraktur.
>. Fase konsolidasi fase union secara radiologik-
6oen bone akan membentuk kalus primer dan secara perlahanlahan diubah
menjadi tulang yang lebih matang oleh aktiitas osteoblas yang menjadi struktur
lamelar dan kelebihan kalus akan diresorpsi secara bertahap.
#. Fase remodelling9ilamana union telah lengkap, maka tulang yang baru membentuk bagian yang
menyerupai bulbus yang meliputi tulang tetapi tanpa kanalis medularis. $ada
fase remodelling ini, perlahanlahan terjadi resorpsi secara osteoklastik dan tetap
terjadi proses osteoblastik pada tulang dan kalus eksterna secara perlahanlahan
menghilang. alus intermediat berubah menjadi tulang yang kompak dan berisi
sistem Baersian dan kalus bagian dalam akan mengalami peronggaan untuk
membentuk ruang sumsum.
15
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
16/65
(a)*ar %+ fase &en!e)*u/an Fraktur
$enilaian $enyembuhan Fraktur
$enilaian penyembuhan fraktur union- didasarkan atas union secara klinis dan
union secara radiologis. $enilaian secara klinis dilakukan dengan pemeriksaan daerah
fraktur dengan melakukan pembengkokan pada daerah fraktur, pemutaran dan kompresi
untuk mengetahui adanya gerakan atau perasaan nyeri pada penderita. eadaan ini
16
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
17/65
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
18/65
$enelitian tentang perubahan densitas kalus pernah dilakukan oleh (iregar
1KKH, 9andung- dengan membandingkan pertumbuhan kalus pada penderita paska
operasi internal fiksasi dengan menggunakan plate dan scre+ dengan nail pada pasien
fraktur femur dan peneliti ini melakukan kriteria penilaian gambaran radiologi serta
membaginya menjadi%
Arade 0 % alus belum = tidak terbentuk = non union
Arade 1L % 9intikbintik radioopak pada daerah fraktur
Arade /L % 9intikbintik atau garis radioopak dengan lusensi sama dengan
lusensi medulla.
Arade 3L % 9intikbintik atau garis radioopak dengan lusensi antara medulla
dengan korteks.
Arade >L % ensitas kalus sama dengan atau lebih radioopak dari pada
korteks.
$ada penelitian berikut ini diamati proses pertumbuhan kalus pada penderita
fraktur tulang panjang Bumerus, *adius, &lna, Femur, Tibia, dan Fibula. (ampai saat
ini belum ditemukan data a+al tentang pertumbuhan kalus pada masing M masing tulang
panjang tersebut.
2.0 Ko)ikasi Fraktur
omplikasi fraktur dapat diakibatkan oleh trauma itu sendiri atau akibat penanganan
fraktur yang disebut komplikasi iatrogenik.
1. omplikasi umum
(yok karena perdarahan ataupun oleh karena nyeri, koagulopati diffus dan
gangguan fungsi pernafasan.
etiga macam komplikasi tersebut diatas dapat terjadi dalam /> jam pertama
pasca trauma dan setelah beberapa hari atau minggu akan terjadi gangguan
18
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
19/65
metabolisme, berupa peningkatan katabolisme. omplikasi umum lain dapat
berupa emboli lemak, trombosis ena dalam JT-, tetanus atau gas gangren.
/. omplikasi @okal
1- omplikasi dini
omplikasi dini adalah kejadian komplikasi dalam satu minggu pasca
trauma, sedangkan apabila kejadiannya sesudah satu minggu pasca trauma
disebut komplikasi lanjut.
$ada Tulang
a. Infeksi, terutama pada fraktur terbuka.
b. ?steomielitis dapat diakibatkan oleh fraktur terbuka atau tindakan
operasi pada fraktur tertutup. eadaan ini dapat menimbulkan delayed
union atau bahkan non union.
omplikasi sendi dan tulang dapat berupa artritis supuratif yang sering
terjadi pada fraktur terbuka atau pasca operasi yang melibatkan sendi
sehingga terjadi kerusakan kartilago sendi dan berakhir dengan
degenerasi.
$ada
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
20/65
dapat menimbulkan tarikan mendadak pada pembuluh darah sehingga dapat
menimbulkan spasme. @apisan intima pembuluh darah tersebut terlepas dan
terjadi trombus. $ada kompresi arteri yang lama seperti pemasangan torni8uet
dapat terjadi sindrome crush. $embuluh ena yang putus perlu dilakukan repair
untuk mencegah kongesti bagian distal lesi. (indroma kompartemen terjadi
akibat tekanan intra kompartemen otot pada tungkai atas maupun tungkai ba+ah
sehingga terjadi penekanan neuroaskuler sekitarnya. Fenomena ini disebut
Iskhemi Jolkmann. Ini dapat terjadi pada pemasangan gips yang terlalu ketat
sehingga dapat menggangu aliran darah dan terjadi edema dalam otot. pabila
iskemi dalam ! jam pertama tidak mendapat tindakan dapat menimbulkan
kematian=nekrosis otot yang nantinya akan diganti dengan jaringan fibrus yang
secara periahanlahan menjadi pendek dan disebut dengan kontraktur olkmann.
Aejala klinisnya adalah # $ yaitu $ain nyeri-, $arestesia, $allor pucat-,
$ulseness denyut nadi hilang- dan $aralisis
$ada saraf
9erupa kompresi, neuropraksi, neurometsis saraf putus-, aksonometsis
kerusakan akson-. (etiap trauma terbuka dilakukan eksplorasi dan identifikasi
nerus.
/- omplikasi lanjut
$ada tulang dapat berupa malunion, delayed union atau non union. $ada
pemeriksaan terlihat deformitas berupa angulasi, rotasi, perpendekan atau
perpanjangan.
a. elayed union
$roses penyembuhan lambat dari +aktu yang dibutuhkan secara normal. $ada
pemeriksaan radiografi, tidak akan terlihat bayangan sklerosis pada ujungujung
fraktur. Terapi konseratif selama ! bulan bila gagal dilakukan ?steotomi.
9ila lebih /0 minggu dilakukan cancellus grafting 1/1! minggu-
b. Con union
imana secara klinis dan radiologis tidak terjadi penyambungan. Tipe I
hypertrophic non union- tidak akan terjadi proses penyembuhan fraktur dan
diantara fragmen fraktur tumbuh jaringan fibrus yang masih mempunyai potensi
untuk union dengan melakukan koreksi fiksasi dan bone grafting. Tipe II
20
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
21/65
atrophic non union- disebut juga sendi palsu pseudoartrosis- terdapat jaringan
sinoial sebagai kapsul sendi beserta rongga sinoial yang berisi cairan, proses
union tidak akan dicapai +alaupun dilakukan imobilisasi lama. 9eberapa faktor
yang menimbulkan non union seperti disrupsi periosteum yang luas, hilangnya
askularisasi fragmenfragmen fraktur, +aktu imobilisasi yang tidak memadai,
implant atau gips yang tidak memadai, distraksi interposisi, infeksi dan penyakit
tulang fraktur patologis-
c. )al union
$enyambungan fraktur tidak normal sehingga menimbukan deformitas.
Tindakan refraktur atau osteotomi koreksi.
2.1 Jenis Fraktur
A. Fraktur rania#
efinisi
21
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
22/65
Fraktur tulang tengkorak merupakan fraktur yang terjadi pada tulang tengkorak.
Terdiri dari fraktur linear atau depresi. Fraktur linear mungkin terjadi pada kubah
atau basis tengkorak. Fraktur depresi terjadi bisa terbuka dan tertutup.
Fraktur tulang kepala atau tengkorak dapat terjadi pada atap maupun dasar
tengkorak, dapat berbentuk garis atau bintang, dan dapat pula terbuka ataupun
tertutup. danya tandatanda klinis fraktur dasar tengkorak menjadikan petunjuk
kecurigaan kita untuk melakukan pemeriksaan lebih rinci. Tandatanda tersebut
antara lain ekimosis periorbital raccoon eyes sign-, ekimosis retroaurikular
battles sign-, kebocoran cairan serebrospinal dari hidung rhinorrhea- atau dari
telinga otorrhea- dan gangguan fungsi saraf kranialis JII fasialis- dan JII
gangguan pendengaran- yang mungkin timbul segera atau beberapa hari paska
trauma kepala.
(a)*ar '. Tu#an$ Ten$korak
2tiologi
(alah satu penyebab fraktur tengkorak dapat disebabkan oleh trauma.
Aambaran fraktur, dibedakan atas %
22
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
23/65
1. @inier
/. iastase
3. 'omminuted>. epressed
Fraktur @inear
(a)*ar ,. Fraktur Linier
Fraktur iastase
(a)*ar -. Fraktur Diastase
23
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
24/65
Fraktur 'omminuted
Fraktur dengan dua atau lebih fragmen fraktur.
(a)*ar . Fraktur o))inute
Fraktur Tengkorak epresi
24
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
25/65
(a)*ar 0. Fraktur De&resi
@okasi natomis, dibedakan atas %
a. oneksitas kubah tengkorak-
)erupakan fraktur yang terjadi pada tulangtulang yang membentuk koneksitas
kubah- tengkorak seperti os.Frontalis, os. Temporalis, os. $arietalis, dan os.
?ccipitalis.
b. 9asis cranii dasar tengkorak-
)erupakan fraktur yang terjadi pada tulang yang membentuk dasar tengkorak.asar tengkorak terbagi atas tiga bagian yaitu %
1. fossa nterior
/. fosa )edia
3. fosa $osterior
fraktur pada masingmasing fosa akan memberikan manifestasi yang berbeda.
(a)*ar 1. Basis ranii
25
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
26/65
Interpretasi radiologis pada fraktur tulang tengkorak
$emeriksaan foto polos kepala untuk melihat pergeseran displacement- fraktur
tulang tengkorak, tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan
intrakranial. Fraktur pada tengkorak dapat berupa fraktur impresi depressed
fracture-, fraktur linear, dan fraktur diastasis traumatic suture separation-.
Fraktur impresi biasanya disertai kerusakan jaringan otak dan pada foto terlihat
sebagai garis atau dua garis sejajar dengan densitas tinggi pada tulang tengkorak
Aambar K.a-. Fraktur linear harus dibedakan dari gambaran pembuluh darah
normal atau dengan garis sutura interna, yang tidak bergerigi seperti suturaeksterna. Aaris sutura interna bersifat superimposisi pada sutura yang bergerigi,
sedangkan fraktur akan menyimpang dari itu di beberapa titik. (elain itu, pada
foto polos kepala, fraktur ini terlihat sebagai garis radiolusen, paling sering di
daerah parietal Aambar 11.a-. Aaris fraktur biasanya lebih radiolusen daripada
pembuluh darah dan arahnya tidak teratur. Fraktur diastasis lebih sering pada
anakanak dan terkihat sebagai pelebaran sutura Aambar 11.a-.
(a)*ar 11.a (a)*aran Fraktur I)&resi 3kiri45 Fraktur Linear 3ten$a/45
an Fraktur Diastasis 3kanan4 &aa Foto Po#os Ke&a#a
'T scan 'omputeried Tomography, 'T- epala
Indikasi 'T scan pada Trauma epala
engan 'T scanisi kepala secara anatomis akan tampak dengan jelas. $ada
trauma kepala, fraktur, perdarahan dan edema akan tampak dengan jelas baik
26
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
27/65
bentuk maupun ukurannya. Indikasi pemeriksaan 'T scanpada kasus trauma
kepala adalah seperti berikut%
1. 9ila secara klinis didapatkan klasifikasi trauma kepala sedang dan
berat.
/. Trauma kepala ringan yang disertai fraktur tengkorak.
3. danya kecurigaan dan tanda terjadinya fraktur basis kranii.
>. danya defisit neurologi, seperti kejang dan penurunan gangguan
kesadaran.
#. (akit kepala yang hebat.
!. danya tandatanda peningkatan tekanan intrakranial atau herniasi
jaringan otak.
". esulitan dalam mengeliminasi kemungkinan perdarahan
intraserebral.
)elalui pemeriksaan ini dapat dilihat seluruh struktur anatomis
kepala, dan merupakan alat yang paling baik untuk mengetahui,
menentukan lokasi dan ukuran dari perdarahan intrakranial.
Interpretasi Aambaran 'T (can pada Fraktur epala
Fraktur pada dasar tengkorak seringkali sukar dilihat. Fraktur dasar tengkorak
basis kranii- biasanya memerlukan pemeriksaan 'T (can dengan teknik
4
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
28/65
(a)*ar 12. (a)*aran Fraktur Basis
Kranii &aa T S6an Ke&a#a
$ada Aambar 1/, memperlihatkan gambaran fraktur tulang temporal petrous
kiri, yang melibatkan telinga tengah panah kecil-. apat dilihat juga adanya gambaran
sedikit udara pada fossa posterior dari tulang tengkorak panah terbuka-.
$emeriksaan tomografi komputer'T (can- kepala sangat berguna pada trauma
kepala karena isi kepala secara anatomis akan tampak dengan jelas. $ada trauma
kepala, fraktur, perdarahan dan edema akan tampak dengan jelas baik bentuk maupun
ukurannya.
B. Fraktur 7aksi##ofa6ia#
lasifikasi dan Aejala linis
1. @e Fort I%
(a)*ar 1". Le Fort I
/. @e Fort II %
28
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
29/65
Aaris fraktur meliputi tulang ma7illaris, nasalis, lacrimalis, ethmoid, sphenoid
dan sering tulang omer dan septum nasalis terkena juga.
(a)*ar 1%. Le Fort II
3. @e Fort III
(a)*ar 1'. Le Fort III
Nygomaticus 'omple7 Fracture
29
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
30/65
(a)*ar 1,. Fraktur 8!$o)ati6us
$emeriksaaan *adiologi
$emeriksaan radiologi digunakan untuk menunjang diagnosa. &ntuk
menegakkan diagnosa yang tepat sebaiknya digunakan beberapa posisi pengambilan
foto, karena tulang muka kedudukannya sedemikian rupa sehingga tidak
memungkinkan kita untuk melihatnya dari satu posisi saja. $emeriksaan *o Foto
untuk fraktur ma7illofacial antara lain %
1. $ position
/. 6aters position
3. @ateral position
>. ?ccipito )ental $rojection
#. Nygomaticus
!. $anoramic
. Fraktur osta
efinisi
Fraktur 'osta adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang = tulang ra+an yang
disebabkan oleh rudapaksa pada spesifikasi lokasi pada tulang costa.
lasifikasi
)enurut letak fraktur dibedakan %
30
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
31/65
a. (uperior costa 13 -
b. )edian costa >K-
c. Inferior costa 101/ -.
)enurut posisi dibedakan%
d. nterior
e. @ateral
f. $osterior.
iagnosis
(ebanyak /#G dari kasus fraktur costa tidak terdiagnosis, dan baru terdiagnosis setelah
timbul komplikasi, seperti hematotoraks dan pneumotoraks. Bal ini dapat terjadi pada
olahraga+an yang memiliki otot dada yang kuat dan dapat mempertahankan posisi
frakmen tulangnya.
namnesis
$erlu ditanyakan mengenai mekanisme trauma, apakah oleh karena jatuh dari
ketinggian atau akibat jatuh dan dadanya terbentur pada benda keras, kecelakan lalu
lintas, atau oleh sebab lain.
Cyeri merupakan keluhan paling sering biasanya menetap pada satu titik dan akan
bertambah pada saat bernafas. $ada saat inspirasi maka rongga dada akan mengembang
dan keadaan ini akan menggerakkan fragmen costa yang patah, sehingga akan
menimbulkan gesekan antara ujung fragmen dengan jaringan lunak sekitarnya dan
keadaan ini akan menimbulkan rangsangan nyeri.
pabila fragmen costa ini menimbulkan kerusakan pada askuler akan dapat
menimbulkan hematotoraks, sedangkan bila fragmen costa mencederai parenkim paru
paru akan dapat menimbulkan pneumotoraks.
$enderita dengan kesulitan bernafas atau bahkan saat batuk keluar darah, hal ini
menandakan adanya komplikasi berupa adanya cedera pada paru.
31
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
32/65
*i+ayat penyakit dahulu seperti bronkitis, neoplasma, asma, haemoptisis atau sehabis
olahraga akan dapat membantu mengarahkan diagnosis adanya fraktur costa.
$ada anak dapat terjadi cedera paru maupun jantung,meskipun tidak dijumpai fraktur
costa. eadaan ini disebabkan costanya masih sangat lentur, sehingga energi trauma
langsung mengenai jantung ataupun paruparu.
$emeriksaan fisik
ondisi lokal pada dinding dadanya seperti adanya plester, deformitas dan asimetris,
kita perlu juga memeriksa fisik secara keseluruhan yang berkaitan dengan kemungkinan
adanya komplikasi akibat adanya fraktur costa sendiri maupun penyakit penyerta yang
kadang ada.
danya fraktur costa ke 1/ yang merupakan costa yang terlindung oleh sendi bahu,
otot leher bagian ba+ah dan claicula, mempunyai makna bah+a fraktur tersebut
biasanya diakibatkan oleh trauma langsung dengan energi yang hebat. $ada fraktur
daerah ini perlu dipikirkan kemungkinan adanya komplikasi berupa cidera terhadap
asa dan saraf yang mele+ati apertura superior.
dapun pada pemeriksaan fisik perlu diperhatikan adanya %
a. Cyeri tekan, crepitus dan deformitas dinding dada
b. danya garakan paradoksal
c. TandaMtanda insuffisiensi pernafasan % 'yanosis, tachypnea,
d. adang akan nampak ketakutan dan cemas,karena saat bernafas bertambah
nyeri.
e. periksa paru dan jantung,dengan memperhatikan adanya tandatanda pergeseran
trakea, pemeriksaan 2'A, saturasi oksigen.
f. periksa abdomen terutama pada fraktur costa bagian inferior %diafragma, hati,
limpa, ginjal dan usus.
g. periksa tulang rangka% ertebrae, sternum, claicula, fungsi anggota gerak.
h. nilai status neurologis% ple7us bracialis, intercostalis, subclaia.
$emeriksaan penunjang
32
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
33/65
*ontgen toraks anteroposterior dan lateral dapat membantu mendiagnosis
adanya hematotoraks dan pneumotoraks ataupun contusio pulmonum. $emeriksaan ini
akan dapat mengetahui jenis, letak fraktur costaenya.
$emeriksaan foto obli8ue hanya dapat membantu diagnosis fraktur multiple
pada orang de+asa, rontgen abdomen apabila ada kecurigaan trauma abdomen yang
mencederai hati, lambung ataupun limpa akan menimbulkan gambaran peritonitis.
(edangkan pada kasus yang sulit terdiagnosis dapat dilakukan dengan 4Belical 'T
(can5.
$enatalaksanaan
1. $re Bospital %
$ada tahap ini tindakan terhadap pasien terutama ditujukan untuk memperbaiki
suplai oksigenasi
/. $enanganan pada saat di ruang &A%
Tindakan darurat terutama ditujukan untuk memperbaiki jalan nafas,pernafasan dan
sirkulasinya ir+ay, 9reath dan circulation-.
Fraktur costa simple 1/ buah terapi terutama ditujukan untuk menghilangkan nyeri
dan memberikan kemudahan untuk pembuangan lendir=dahak, namun sebaiknya jangan
diberikan obat mucolitik, yang dapat merangsang terbentuknya dahak dan malah
menambah kesulitan dalam bernafas.
Fraktur 3 buah costa atau lebih dapat dilakukan tindakan blok saraf, namun pada
tindakan ini dapat menimbulkan komplikasi berupa pneumotoraks dan hematotoraks,
sedangkan fraktur costa lebih dari empat buah sebaiknya diberikan terapi dengan
anastesi epidural dengan menggunakan morphin atau bupiacain 0,#G.
$ada saat dijumpai flail chest atau gerakan paradoksal, segera dilakukan tindakan
padding untuk menstabilkan dinding dada, bahkan kadang diperlukan entilator untuk
beberapa hari sampai didapatkan dinding dada yang stabil
33
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
34/65
3. $enanganan di ruang ra+at inap
$ada fraktur costa yang simple tanpa komplikasi dapat dira+at jalan, sedangkan pada
pasien dengan fraktur multiple dan kominutif serta dicurigai adanya komplikasi perlu
pera+atan di *(. $asien yang dira+at di *( perlu mendapatkan analgetik yang adekuat,
bahkan kadang diperlukan narkotik, dan yang juga penting untuk ini adalah pemberian
latihan nafas fisioterapi nafas-.
Fraktur costa dengan komplikasi kadang memerlukan terapi bedah, dapat dilakukan
drainase atau torakotomi, untuk itu ealuasi terhadap kemungkinan adanya komplikasi
harus selalu dilakukan secara berkala dengan melakukan foto kontrol pada ! jam,1/ jam
dan /> jam pertama.
>. $enanganan di ra+at jalan.
$enderita ra+at jalan juga tetap memprioritaskan pemberian analgetik yang adekuat
untuk memudahkan gerakan pernafasan. @atihan nafas harus selalu dilakukan untuk
memungkinkan pembuangan dahak.
D.Fraktur S6a&u#a
Fraktur scapula dapat terjadi pada badan, leher, prosesus akromion dan prosesus
korakoid. Terjadi akibat trauma langsung dengan gejala nyeri serta pembengkakan pada
daerah yang terkena trauma.
)ekanisme 'edera
9adan scapula mengalami fraktur akibat daya penghancur yang biasanya juga
mengakibatkan fraktur pada tulang rusuk dan dapat mengakibatkan dislokasi pada sendi
sternoclaikularis. @eher scapula dapat mengalami fraktur akibat pukulan atau jatuh
pada bahu. $rosesus korakoideus dapat mengalami fraktur pada dasarnya atau
mengalami aulse pada ujungnya. Fraktur pada acromion adalah akibat kekuatan
langsung. Fraktur pada pinggir glenoid dapat terjadi bersama dislokasi bahu.
Aambaran linik
34
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
35/65
@engan ditahan tak bergerak dan mungkin terdapat memar hebat pada scapula atau
dinding dada. Fraktur pada badan scapula sering menyertai cedera dada yang hebat.
(inarO
Film dapat memperlihatkan fraktur komunitif pada badan scapula, atau fraktur leher
scapula dengan fragmen sebelah luar yang tertarik ke ba+ah oleh berat lengan itu.
adangkadang retakan ditemukan pada acromion atau prosesus korakoideus. 'T
berguna untuk menunjukkan fraktur glenoid.
Terapi
*eduksi biasanya tidak dapat dilakukan dan tak perlu. $asien memakai kain
gendongan agar nyaman, dan sejak a+al mempraktekan latihan akut pada bahu, siku
dan jari. Fragmen glenoid yang besar, akibat frakturdislokasi pada bahu, harus diikat
dengan suatu sekrup.
E.Fraktur #a9i6u#a
'laicula merupakan tulang yang berbentuk (, disebelah medial brhubungan dengan
sternum dan bagian lateral dengan akromion. ihubungkan dengan korakoid oleh
ligament korakoklaikular.
)ekanisme Trauma
Fraktur claikula terjadi karena penderita jatuh pada bahu, biasanya tangan dalam
keadaan out stretched.
lasifikasi
Fraktur claikula, dapat terjadi pada tiga tempat%
1. (epertiga tengah H0G-
/. (epertiga lateral 1#G-
3. (epertiga medial #G-
Aambaran linis
35
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
36/65
danya ri+ayat trauma dan pembengkakan serta nyeri pada daerah claicula.
$emeriksaan *adiologis
$ada fraktur 1=3 tengah, claicula bagian medial terangkat ke atas oleh tarikan otot
sternokleidomastoideus dan fragmen lateral tertarik ke ba+ah oleh musculus pectoralis
mayor.
$engobatan
onseratif%
$engobatan konseratif dengan mitela, erban bentuk delapan.
?perasi%
(ebagian besar fraktur claicula sembuh dengan baik. ?perasi dilakukan bila ada
indikasi seperti fraktur terbuka, adanya tekanan pada pembuluh darah, nonunion, fraktur
1=3 lateral serta penderita aktif yang segera kembali pada pekerjaan semula. ?perasi
dapat dilakukan dengan memasang pin irschner atau $late dan scre+.
F. Fraktur Ekstre)itas Atas
1. Fraktur Bumerus
Fraktur humerus dapat terjadi mulai dari proksimal kaput- sampai bagian distal
kondilus- humerus, berupa %
1. Fraktur leher
/. Fraktur tuberkulum mayus3. Fraktur diafisis
>. Fraktur suprakondiler
#. Fraktur kondiler
!. Fraktur epikondilus medialis
36
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
37/65
(a)*ar 1-. Fraktur Hu)erus
Fraktur leher humerus
Fraktur leher humerus umumnya terjadi pada +anita tua yang telah mengalami
osteoporosis sehingga terjadi kelemahan pada tulang.
)ekanisme trauma9iasanya pasien jatuh dan terjadi trauma pada anggota gerak atas
$engobatan
$ada fraktur impaksi atau tanpa impaksi yang tidak disertai pergeseran dapat
dilakukan terapi konseratif saja dengan memasang mitela dan mobilisasi
segera pada gerakan sendi bahu. 9ila fraktur disertai dengan pergeseran
mungkin dapat dipertimbangkan tindakan operasi.
Fraktur tuberkulum mayus humerus
Fraktur dapat terjadi bersama dengan dislokasi humerus atau merupakan fraktur
tersendiri akibat trauma langsung di daerah sendi bahu. 9iasanya terjadi pada
orang tua dan umumnya tidak mengalami pergeseran.
$engobatan
Fraktur dengan dislokasi humerus yang telah direposisi, biasanya fraktur
juga tereposisi dengan sendirinya. $engobatan fraktur tanpa pergeseran
fragmen dengan cara konseratif. $ada fraktur yang disertai pergeseran
fragmen sebaiknya dilakukan operasi dengan memasang scre+.
Fraktur diafisis humerus
37
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
38/65
Fraktur diafisis humerus biasanya terjadi pada 1=3 tengah humerus dimana
trauma dapat bersifat memuntir yang menyebabkan fraktur spiral dan bila
trauma bersifat langsung dapat menyebabkan fraktur transersal, oblik pendek,
atau komunitif. Fraktur patologis biasanya terjadi pada 1=3 proksimal humerus.
Aambaran klinis
$ada fraktur humerus ditemukan pembengkakan, nyeri tekan serta
deformitas pada daerah humerus. $ada setiap fraktur humerus harus
diperiksa adanya lesi nerus radialis terutama pada daerah 1=3 tengah
humerus.
$emeriksaan radiologis
engan pemeriksaan radiologis dapat ditentukan lokalisasi dan konfigurasi
fraktur.
$engobatan
$rinsip pengobatan adalah konseratif karena angulasi dapat tertutup oleh
otot dan secara fungsional tidak terjadi gangguan, disamping itu 1=3 kontak
cukup memadai untuk terjadinya union.
$engobatan konseratif dibagi atas %
a. $emasangan & slab
b. $emasangan gips tergantung hanging cast-
$engobatan operatif dengan pemasangan plate dan scre+ atau pin dari *ush
atau pada fraktur terbuka dengan fiksasi eksterna.
Indikasi operasi yaitu %
Fraktur terbuka
Terjadi lesi nerus radialis setelah dilakukan reposisi jepitan nerus
radialis-
Conunion
$asien yang segera ingin kembali bekerja secara aktif
Fraktur suprakondiler humerus
Fraktur ini lebih sering terjadi pada anakanak daripada orang de+asa.
$engobatannya seperti pada fraktur diafisis humerus.
Fraktur kondilus humerus
Fraktur ini jarang terjadi pada orang de+asa dan lebih sering pada anakanak.
38
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
39/65
)ekanisme trauma
9iasanya terjadi pada saat tangan dalam posisi out stretched dan sendi siku
dalam posisi fleksi dengan trauma pada bagian lateral atau medial. Fraktur
kondilus lateralis lebih sering terjadi daripada kondilus medialis humerus.
lasifikasi dan pemeriksaan radiologis
(a)*ar 1+ fraktur koni#us /u)erus
1. Fraktur pada satu kondilus
/. Fraktur interkondiler fraktur D atau T-
3. Fraktur komunitif
Fraktur kondiler sering bersamasama dengan fraktur suprakondiler.
Aambaran klinis
Cyeri dan pembengkakan serta pendarahan subkutan pada daerah sendi
siku. itemukan nyeri tekan, gangguan pergerakan serta krepitasi pada
daerah tersebut.
$engobatan
Fraktur tanpa pergeseran fragmen tidak memerlukan reposisi, cukup dengan
pemasangan gips sirkuler selama ! minggu dan dilanjutkan dengan
fisioterapi secara hatihati.
Fraktur kondiler adalah fraktur yang mengenai permukaan sendi sehingga
memerlukan reduksi dengan operasi segera, akurat dan rigid sehingga
mobilisasi dapat dilakukan secepatnya.
/. Fraktur lengan ba+ah
• Fraktur kepala dan leher radius
39
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
40/65
(a)*ar 10. Fraktur &aa raius
Fraktur ini terjadi pada saat seseorang jatuh dengan posisi tangan dalam out
stretched. lasifikasi dibagi dalam %
o
Tipe 1, terbelah ertikalo Tipe /, fraktur disertai dengan kemiringan
o Tipe 3, fraktur shearing terbelah-
o Tipe >, remuk= hancur
&ntuk tatalaksananya, pada fraktur tipe 1 dan / dengan sudut kemiringan yang
tidak terlalu besar diatasi dengan mengistirahatkan sendi siku menggunakan
mitela. Fraktur yang pecah sebaiknya dilakukan eksisi. omplikasi yang dapat
terjadi yaitu kekauan sendi dan osteoartritis.
• Fraktur )onteggia
40
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
41/65
(a)*ar 2. Fr.7onte$$ia
Fraktur )onteggia sering ditemukan pada orang de+asa dan merupakan fraktur
1=3 proksimal ulna disertai dislokasi radius proksimal.
$ada orang de+asa sebaiknya dilakukan operasi dengan fiksasi interna yangrigid dan mobilisasi segera sendi siku.
lasifikasi Fraktur dislokasi )onteggia menurut 9ado%
41
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
42/65
Fraktur 1=3 tengah = proksimal ulna dengan angulasi anterior disertai
dislokasi anterior kaput radius
Fraktur 1=3 tengah = proksimal ulna dengan angulasi posterior disertaidislokasiposterior kaput radii dan fraktur kaput radii
Fraktur ulna distal processus coracoideus dengan dislokasi lateral kaput
radio
Fraktur ulna 1=3 tengah = proksimal ulna dengan dislokasi anterior kaput
radii dan fraktur 1=3 proksimal radii di ba+ah tuberositas bicipitalis
• Fraktur diafisis radius dan ulna
Gambar 21: Fraktur Radius Ulna
Fraktur radius sendiri biasanya terjadi karena trauma langsung. &ntuk
tatalaksananya, fraktur yang tidak bergeser diatasi dengan gips di atas siku dan
fleksi pada siku, sedangkan yang bergeser sebaiknya dengan memasang fiksasi
interna.
42
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
43/65
Fraktur ulna sering terjadi pada seseorang yang menangkis benda keras. &ntuk
tatalaksananya, sama seperti fraktur radius.
Fraktur diafisis radius dan ulna terjadi karena trauma memuntir yang
mengakibatkan fraktur oblik atau spiral pada daerah ulna dan radius dengan
ketinggian yang berbeda, sedangkan trauma langsung menyebabkan fraktur
dengan garis transersal. arena adanya hubungan yang erat pada posisi
supinasi dan pronasi, maka fraktur kedua tulang harus direposisi secara akurat
baik rotasi maupun kesejajarannya.
Aambaran klinisnya yakni terdapat pembengkakan dan nyeri tekan serta
deformitas pada lengan ba+ah.
$engobatan
$engobatan fraktur yang tidak bergeser berupa pemasangan gips di atas siku
dengan meletakkan lengan ba+ah dalam posisi pronasi pada fraktur 1=3
distal, posisi netral pada fraktur 1=3 tengah dan pada fraktur 1=3 proksimal
dengan pemasangan gips di atas siku dalam posisi supinasi. pabila ada
kelainan perlekatan otot pronator dan supinator tulang radius dan ulna,
reduksi serta imobilisasi yang baik sulit dilakukan. *eduksi yang akurat
sangat diperlukan karena tangan mempunyai fungsi untuk pronasi dan
supinasi. $engobatan yang paling baik adalah dengan pemasangan fiksasi
rigid dengan operasi yang mempergunakan plate dan scre+ pada kedua
tulang.
omplikasi
• )alunion termasuk cross union akan memberikan gangguan dalam
pronasi dan supinasi
• elayed union
• Conunion
• Fraktur Aaleai
43
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
44/65
Fraktur Aaleai pertama kali diuraikan oleh *iccardo Aaleai yaitu fraktur
pada 1=3 distal radius disertai dislokasi sendi radioulnar distal.
(a)*ar22 + Fr.(a#ea::i
$engobatan
$ada fraktur ini harus dilakukan reposisi secara akurat dan mobilisasi segera
karena bagian distal mengalami dislokasi. engan reposisi yang akurat dan
cepat maka dislokasi sendi ulna distal juga tereposisi dengan sendirinya.
pabila reposisi spontan tidak terjadi maka reposisi dilakukan dengan
fiksasi +ire. ?perasi terbuka dengan fiksasi rigid mempergunakan plate
dan scre+.
• Fraktur distal radius
44
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
45/65
Fraktur distal radius dapat dibagi dalam fraktur 'olles, fraktur (mith, dan
fraktur 9arton.
o Fraktur 'olles
$ertama kali diutarakan oleh braham 'olles. )erupakan jenis fraktur
yang paling sering ditemukan pada orang de+asa di atas usia #0 tahun
dan lebih sering pada +anita daripada pria.
(a)*ar 2"+ Fr. o##es
)ekanisme trauma
Fraktur terjadi bila terjatuh dalam posisi tangan out stretched padaorang tua dengan tulang yang sudah osteoporosis.
Fraktur 'olles terdiri atas fraktur radius 1 inci di atas pergelangan
tangan, angulasi dorsal fragmen distal, pergeseran ke dorsal dari
fragmen distal, dan fraktur prosesus stiloid ulna.
Aambaran klinis
Terdapat ri+ayat trauma dengan pembengkakan pergelangan tangan
pada orang yang berumur lebih dari #0 tahun, nyeri dan deformitas berbentuk garpu. Aambaran ini terjadi karena adanya angulasi dan
pergeseran ke dorsal, deiasi radial, supinasi, dan impaksi ke arah
proksimal.
45
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
46/65
(a)*ar 2%+ Fr.o##es
$engobatan
Fraktur tanpa pergeseran diobati dengan pemasangan gips sirkuler di
ba+ah siku, lengan ba+ah dalam keadaan pronasi, deiasi ulna, serta
fleksi. $ada fraktur dengan pergeseran fragmen dilakukan reposisi
dengan pembiusan umum atau lokal. Imobilisasi dengan gips
dilakukan selama enam minggu dan dilanjutkan dengan fisioterapi
yang intensi
o Fraktur (mith
(a)*ar 2'+ Fr.S)it/
9iasa disebut juga sebagai fraktur 'olles terbalik. Fraktur jenis ini lebih
sering ditemukan pada pria daripada +anita. Fraktur (mith pertama kali
dikemukakan oleh *.6. (mith. itemukan deformitas dengan fragmen
46
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
47/65
distal mengalami pergeseran ke olar dimana garis fraktur tidak melalui
persendian.
$engobatan
Fraktur (mith biasanya bersifat tidak stabil sehingga sebaiknya
difiksasi dengan plate buttress.
o Fraktur 9arton
(a)*ar 2,. Fr. Barton
)erupakan fraktur pada radius distal dengan fragmen distal melalui
sendi dan terjadi pergeseran fraktur serta seluruh komponen sendi ke
arah olar. &ntuk tatalaksananya, seperti pada fraktur (mith.
(.Fraktur Ekstre)itas Atas
1. Fraktur Femur
Fraktur $roksimal Femur
• Intracapsular fraktur termasuk femoral head dan leher femur
'apital % uncommon
47
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
48/65
(ubcapital % common
Transcerical % uncommon
9asicerical % uncommon
• 2ntracapsular fraktur termasuk
trochanters
Intertrochanteric
(ubtrochanteric
Fraktur @eher Femur
•Tingkat kejadian yang tinngi karena faktor usia yang merupakan akibat dari
berkurangnya kepadatan tulang
• Fraktur leher femur dibagi atas intra rusaknya suplai darah ke head femur- dan
e7tra suplai darah intak- capsular. iklasifikasikan berdasarkan anatominya.
Intracapsular dibagi kedalam subcapital, transcerical dan basicerical.
27tracapsular tergantung dari fraktur pertrochanteric
• (ering ditemukan pada pasien yang mengkonsumsi
berbagai macam obat seperti corticosteroids, thyro7ine,
phenytoin and furosemid
• ebanyakan hanya berkaitan dengan trauma kecil
• Fraktur Intracapsular diklasifikasikan
o Arade I % Incomplete, korteks inferior tidak sepenuhnya rusak
o Arade II % 'omplete, korteks inferior rusak, tapi trabekulum tidak
angulasi
o Arade III % (lightly displaced, pola trabekular angulasi
o Arade IJ % Fully displaced, grade terberat, sering kali tidak ada
kontinuitas tulang
48
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
49/65
Fraktur $ada 9atang Femur
$ada patah tulang diafisis femur biasanya pendarahan dalam cukup luas dan besar
sehingga dapat menimbulkan syok. (ecara klinis penderita tidak dapat bangun, bukan
saja karena nyeri, tetapi juga karena ketidakstabilan fraktur. 9iasanya seluruh tungkai
ba+ah terotasi ke luar, terlihat lebih pendek, dan bengkak pada bagian proksimalsebagai akibat pendarahan ke dalam jaringan lunak. $ertautan biasanya diperoleh
dengan penanganan secara tertutup, dan normalnya memerlukan +aktu /0 minggu atau
lebih.
Fraktur batang femur biasanya terjadi karena trauma langsung akibat kecelakaan
lalu lintas dikota kota besar atau jatuh dari ketinggian, patah pada daerah ini dapat
menimbulkan perdarahan yang cukup banyak, mengakibatkan penderita jatuh dalam
shock, salah satu klasifikasi fraktur batang femur dibagi berdasarkan adanya luka yang
berhubungan dengan daerah yang patah.
Fraktur ini dibagi menjadi %
1 Tertutup
/ Terbuka, ketentuan fraktur femur terbuka bila terdapat hubungan antara tulang
patah dengan dunia luar dibagi dalam tiga derajat, yaitu ;
49
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
50/65
• erajat I % 9ila terdapat hubungan dengan dunia luar timbul luka kecil,
biasanya diakibatkan tusukan fragmen tulang dari dalam menembus keluar.
• erajat II % @ukanya lebih besar P1cm- luka ini disebabkan karena benturan
dari luar.
• erajat III % @ukanya lebih luas dari derajat II, lebih kotor, jaringan lunak
banyak yang ikut rusak otot, saraf, pembuluh darah-
Aambaran linis
$enderita pada umumnya de+asa muda. itemukan pembengkakan dan
deformitas pada tungkai atas berupa rotasi eksterna dan pemendekan
tungkai dan mungkin datang dalam keadaan syok.
$enatalaksanaan
A Terapi konseratif
Traksi kulit merupakan pengobatan sementara sebelum dilakukan terapi definitif
untuk mengurangi spasme otot
Traksi tulang berimbang dengan bagian $earson pada sendi lutut. Indikasi traksi
terutama yang bersifat kominutif dan segmental.
)enggunakan cast bracing yang dipasang setelah terjadi union fraktur secara
klinis
B Terapi operatif
$emasangan plate and scre+ terutama pada fraktur proksimal dan distal femur
)empergunakan nail, ?nail atau jenisjenis lain baik dengan operasi
tertutup ataupun terbuka. Indikasi nail, ?nail terutama pada fraktur diafisis.
50
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
51/65
Fiksasi eksternal terutama pada fraktur segmental, fraktur kominutif, infected
pseudoartrosis atau fraktur terbuka dengan kerusakan jaringan lunak yang hebat.
(a)*ar 2-+
o))inute )i;fe)ora# s/aft fra6ture an
Fe)ora# s/aft fra6ture &ostinterna# fi./ Fraktur Tibia dan Fibula
Fraktur tibia dan fibula dapat terjadi pada bagian proksimal kondilus-, diafisis atau
persendian pergelangan kaki.
51
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
52/65
• Fraktur ondilus Tibia
Fraktur kondilus tibia lebih sering mengenai kondilus lateralis daripada medialis serta
fraktur pada kedua kondilus
)ekanisme trauma
Fraktur kondilus lateralis terjadi karena adanya abduksi tibia terhadap femur
dimana kaki terfiksasi pada dasar, misalnya trauma se+aktu mengendarai
mobil
lasifikasi (ederhana dam-
1. Fraktur kompresi komunitif
/. Tipe depresi plateau
3. Fraktur oblik
lasifikasi kompleks *ock+od-
1. Fraktur yang tidak bergeser
/. ompresi lokal
3. ompresi split
>. epresi total kondiler
#. Fraktur aplit
!. Fraktur komunitif
Fraktur tidak bergeser apabila depresi kurang dari >mm, sedangkan yang
bergeser apabila depresi melebihi >mm
Aambaran linis
$ada anamnesis terdapat ri+ayat trauma pada lutut, pembengkakan dan
nyeri serta hemartosi. Terdapat gangguan dalam pergerakan sendi lutut.
52
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
53/65
$emeriksaan radiologis
engan foto rontgen posisi $ dan lateral dapat diketahui jenis fraktur,
tetapi kadangkadang diperlukan pula foto oblik dan pemeriksaan
laminagram.
$engobatan
1. onseratif
$ada fraktur yang tidak bergeser dimana depresi kurang dari >mm dapat
dilakukan beberapa pilihan pengobatan, antara lain%
Jerban elastis
Traksi
Aips sirkuler
$rinsip pengobatan adalah mencegah bertambahnya depresi, tidak
menahan beban dan segera mobilisasi pada sendi lutus agar tidak terjadi
kekauan sendi
/. ?peratif
epresi yang lebih dari > mm dilakukan operasi mengangkat bagian
depresi dan ditopang dengan bone graft. $ada fraktur split dapat
dilakukan pemasangan scre+ atau kombinasi scre+ dan plate untuk
menahan bagian fragmen terhadap tibia.
omplikasi
1. Aenu algium ; terjadi oleh karena depresi yang tidak direduksi
dengan baik
/. ekakuan lutut ; terjadi karena tidak dilakukan latihan lebih a+al
3. ?steoartritis ; terjadi karena adanya kerusakan pada permukaan sendi
sehingga bersifat ireguler yang menyebabkan inkonkruensi sendi lutut
53
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
54/65
• Fraktur ondilus )edialis
(ama seperti fraktur kondilus lateralis tetapi lebih jarang ditemukan
• Fraktur iafisis Tibia dan atau Fibula
Fraktur diafisis tibia dan fibula lebih sering ditemukan bersamasama. Fraktur
dapat juga terjadi hanya pada tibia atau fibula saja.
)ekanisme trauma
Fraktur diafisis tibia dan fibula terjadi karena adanya trauma angulasi yang
akan menimbulkan fraktur tipe transersal atau oblik pendek, sedangkan
trauma rotasi akan menimbulkan fraktur tipe spiral. Fraktur tibia biasanya
terjadi pada batas antara 1=3 bagian tengah dan 1=3 bagian distal sedangkan
fraktur fibula pada batas 1=3 bagian tengah dengan 1=3 bagian proksimal,
sehingga fraktur tidak terjadi pada ketinggian yang sama. Tungkai ba+ah
bagian depan sangat sedikit ditutupi otot sehingga fraktur pada daerah tibia
sering bersifat terbuka. $enyebab utama terjadinya fraktur adalah akibat
kecelakaan lalu lintas.
Aambaran klinis
itemukan gejala fraktur berupa pembengkakan, nyeri dan sering
ditemukan penonjolan tulang keluar kulut
$emeriksaan radiologis
engan pemeriksaan radiologis dapat ditentukan lokasi fraktur, jenis fraktur,
apakah fraktur pada tibia dan fibula atau hanya pada tibia saja atau fibula
saja.
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
55/65
$engobatan standar dengan cara konseratif berupa reduksi fraktur dengan
manipulasi tertutup dengan pembiusan umum. $emasangan gips sirkuler
untuk imobilisasi, dipasang sampai di atas lutut.
$rinsip reposisi%
o Fraktur tertutup
o da kontak "0G atau lebih
o Tidak ada angulasi
o Tidak ada rotasi
pabila ada angulasi, dapat dilakukan koreksi setelah 3 minggu union
secara fibrosa-. $ada fraktur oblik atau spiral imobilisasi dengan gips
biasanya sulit dipertahankan, sehingga mungkin diperlukan tindakan
operasi.
'ast bracing adalah teknik pemasangan gips sirkuler dengan tumpuan pada
tendo patella gips (armiento- yang biasanya dipergunakan setelah
pembengkakan mereda atau telah terjadi union secara fibrosa.
/. ?peratif
Terapi operatif dilakukan pada%
o Fraktur terbuka
o egagalan dalam terapi konseratif
o Fraktur tidak stabil
o danya malunion
)etode pengobatan operatif%
o $emasangan plate and scre+
o Cail intermeduker
o $emasangan scre+ sematamata
o $emasangan fiksasi eksterna
Indikasi pemasangan fiksasi eksterna pada fraktur tibia%
55
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
56/65
o Fraktur tibia terbuka grade II dan III terutama apabila terbuka
kerusakan jaringan yang hebat atau hilangnya fragmen tulango $seudoartrosis yang mengalami infeksi infected pseudoarthrosis-
• omplikasi
1. Infeksi
/. elayed union atau nonunion
3. )alunion
>. erusakan pembuluh darah sindroma kompartemen anterior-
#. Trauma saraf terutama pada nerous peroneal komunis
!. Aangguan pergerakan sendi pergelangan kaki. Aangguan ini biasanya
disebabkan karena adanya adhesi pada otototot tungkai ba+ah.
• Fraktur Tibia (ematamata atau Fibula (ematamata
Fraktur tibia dan fibula sematamata perlu di+aspadai sebab sering menggangguterjadinya union hingga diperlukan osteotomi pada salah satu tulang.
B.Fraktur $elis
56
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
57/65
(a)*ar 2+ Keteran$an +314 sa6ru)5324 i#iu)53"4 is6/iu)53%4 &u*is53'4 &u*i6 s!)&/isis5
3,4 a6eta*u#u)53-4 o*turator fora)en534 6o66!
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
58/65
$emeriksaan rektum kemudian dilakukan pada semua kasus. oksigis dan
sakrum dapat diraba dan diuji untuk mencari ada tidaknya nyeri tekan. alau prostat
dapat diraba, yang sering sukar dilakukan akibat nyeri dan pembengkakan, posisinya
yang abnormal dapat menunjukkan cedera uretra.
Tanyakan kapan pasien membuang urine terakhir kali dan cari perdarahan di
meatus eksterna. etidakmampuan untuk kencing dan adanya darah di meatus eksterna
adalah tanda klasik ruptur uretra. Tetapi, tiadanya darah di meatus tidak menyingkirkan
cedera uretra, karena sfingter luar mungkin mengalami spasme, sehingga menghentikan
aliran darah dari tempat cedera. arena itu setiap pasien yang mengalami fraktur pelisharus dianggap menghadapi risiko cedera uretra.
$asien dapat dianjurkan untuk kencing; kalau dia dapat melakukannya, uretra itu
utuh atau hanya terdapat sedikit kerusakan yang tidak akan diperburuk oleh aliran urine.
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
59/65
(etiap penderita trauma panggul harus dilakukan pemeriksaan radiologis dengan
prioritas pemeriksaan foto rontgen posisi $. $emeriksaan rontgen posisi lain yaitu
oblik, rotasi interna dan eksterna apabila keadaan umum memungkinkan.
(inarO $ada $elis
(inarO dapat memperlihatkan fraktur pada rami pubis, fraktur ipsilateral atau
kontralateral pada elemen posterior, pemisahan simfisis, kerusakan pada sendi sakro
iliaka atau kombinasi dari cederacedera itu. Foto sering sulit dimengerti dan 'T (can
merupakan cara yang terbaik untuk memperlihatkan sifat cedera terutama kalau tersedia
'T 3 dimensi.
(egera setelah keadaan pasien memungkinkan, foto polos $ pelis harus
diambil. $ada umumnya foto ini akan memberi informasi yang cukup untuk membuat
diagnosis pendahuluan pada fraktur pelis. (ifat cedera yang tepat dapat diperjelas
dengan radiografi secara lebih rinci bila telah dipastikan bah+a pasien dapat tahan
terhadap lamanya +aktu yang diperlukan untuk penentuan posisi dan reposisi di meja
sinarO. iperlukan # foto % anteroposterior, pandangan inlet kamera sefalad terhadap
pelis dan dimiringkan 30 derajat ke ba+ah-, foto outlet kamera kaudal terhadap pelis
dan dimiringkan >0 derajat ke ata-, dan foto oblik kanan dan kiri.
alau dicurigai adanya cedera apa saja yang berbahaya, 'T (can pada tingkat
yang tepat sangat bermanfaat beberapa ahli mengatakan harus dilakukan-. Ini terutama
berlaku untuk kerusakan cincin pelis posterior dan untuk fraktur asetabulum yang
kompleks, yang tidak dapat diealuasi secara tepat dengan sinarO biasa.
*eformasi 'T 3 dimensi terhadap foto pelis memberi gambaran cedera secara
paling tepat, ini adalah metode pilihan bila fasilitas itu tersedia.
$enatalaksanaan
$enanganan ini
59
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
60/65
Terapi tidak boleh menunggu diagnosis yang lengkap dan rinci. $rioritas perlu
ditentukan dan bertindak berdasrkan setiap informasi yang sudah tersedia sementara
beralih ke pemeriksaan diagnostik berikutnya. Tata laksana dalam konteks ini adalah
kombinasi penilaian dan terapi.
! pertanyaan harus ditanyakan dan ja+abannya ditangani satu demi satu %
1. pakah saluran nafas bersih Q
/. pakah paruparu cukup membuat entilasi Q
3. pakah pasien kehilangan darah Q
>. pakah terdapat cedera di dalam perut Q
#. pakah terdapat cedera kandung kemih dan uretra Q
!. (tabil atau tidakkah fraktur pelis ini Q
$ada setiap pasien yang mengalami cedera berat, langkah yang pertama adalah
memastikan bah+a saluran nafas bersih dan entilasi tak terhalang. *esusitasi harus
dimulai segera dan perdarahan aktif dikendalikan. $asien dengan cepat diperikas untuk
mencari ada tidaknya cedera ganda dan, kalau perlu, fraktur yang nyeri dibebat. 1 foto
sinarO $ pada pelis harus diambil.
alau keadaan umum pasien stabil, pemeriksaan dengan sinarO selanjutnya
dapat dilakukan.
$engobatan harus dilakukan sesegera mungkin berdasarkan prioritas
penanggulangan trauma yang terjadi 9'-, yaitu%
1. *esusitasi a+al
a. $erhatikan saluran nafas dan perbaiki hipoksia
b. ontrol perdarahan dengan pemberian cairan *inger dan transfusi darah
/. namnesis
a. eadaan dan +aktu trauma
b. )iksi terakhir
60
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
61/65
c. 6aktu dan jumlah makan dan minum yang terakhir
d. 9ila penderita +anita apakah sedang hamil atau menstruasi
e. Trauma lainnya seperti trauma pada kepala
3. $emeriksaan klinik
a. eadaan umum
i. 'atat secara teratur denyut nadi, tekanan darah dan respirasi
ii. (ecara cepat lakukan surey tentang kemungkinan trauma lainnya
b. @okal
i. Inspeksi perineum untuk mengetahui adanya perdarahan, pembengkakan
dan deformitas
ii. Tentukan derajat ketidakstabilan cincin panggul dengan palpasi pada ramus
dan simfisis pubis
iii. dakan pemeriksaan colok dubur
>. $emeriksaan tambahan
a. Foto polos panggul, toraks serta daerah lain yang dicurigai mengalami trauma
b. Foto polos panggul dalam keadaan rotasi interna dan eksterna serta pemeriksaan
foto panggul lainnya
c. $emeriksaan urologis dan lainnya %
i. ateterisasi
ii. &reterogram
iii. (istogram retrograd dan postoiding
i. $ielogram intraena
. spirasi diagnostik dengan laase peritoneal
#. $engobatan
a. Tindakan operatif bila ditemukan kerusakan alatalat dalam rongga panggul
61
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
62/65
b. (tabilisasi fraktur panggul, misalnya traksi skeletal, pelic sling, spika panggul
Terapi Fraktur
&ntuk pasien dengan cedera yang sangat hebat, fiksasi luar dini adalah salah
satu cara yang paling efektif untuk mengurangi perdarahan dan mela+an syok. alau
tidak ada komplikasi yang membahayakan ji+a, terapi pastinya adalah sebagai berikut.
Fraktur tipe , Fraktur yang sedikit sekali bergeser dan fraktur pelis yang
terisolasi hanya membutuhkan istirahat di tempat tidur, barangkali dikombinasi dengan
traksi tungkai ba+ah. alam >! minggu pasien biasanya nyaman sehingga dapat
diperbolehkan menggunakan penopang.
Fraktur tipe 9, salkan dapat dipastikan bah+a pergeseran posterior tidak
terjadi, cedera buku terbuka dengan celah kurang dari /,# cm biasanya dapat diterapi
secara memuaskan dengan beristirahat di tempat tidur; kain gendongan posterior atau
korset elastis yang bermanfaat untuk 4menutup buku5. 'elah yang lebih dari /,# cm
sering dapat ditutup dengan membaringkan pasien secara miring dan menekan ala osisilii. 'ara yang paling efisien untuk mempertahankan reduksi adalah fiksasi luar dengan
pen pada kedua ala osis ilii yang dihubungkan oleh batang anterior; 4penutupan buku5
juga dapat mengurangi jumlah perdarahan. $enempatan pen lebih mudah dilakukan
kalau / pen sementara mulamula dimasukkan sehingga merengkuh permukaan medial
dan lateral tiap ala osis ilii dan kemudian mengarahkan penpen pengikat itu diantara
keduanya. Fiksasi internal dengan pemasangan plat pada simfisis harus dilakukan % 1-
selama beberapa hari pertama setelah cedera, hanya jika pasien memerlukan laparotomi
dan /- di belakang hari jika celah itu tidak dapat ditutup dengan metode yang tidak
begitu radikal.
$ada cedera buku tertutup penggunaan kain gendongan atau korset tidak tepat.
9eristirahat di tempat tidur selama sekitar ! minggu tanpa fiksasi apapun biasanya
memadai, tetapi, kalau perbedaan panjang kaki melebihi 1,# cm atau terdapat deformitas
pelis yang nyata, reduksi dengan pen pada satu krista iliaka dapat dicoba dan, kalau
berhasil, dipertahankan dengan menghubungkan penpen itu dengan pen pada sisi yang
62
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
63/65
lain sehingga membentuk fiksator luar. erangka fiksasi biasanya diperlukan selama !
H minggu tetapi pada stadium yang belakangan, kalau telah nyaman pasien
diperbolehkan bangun dan berjalan.
Fraktur tipe ', 'edera ini adalah yang paling berbahaya dan paling sulit diterapi.
emungkinan beberapa atau semua pergeseran ertikal dapat direduksi dengan traksi
kerangka yang dikombinasi dengan fiksator luar; meskipun demikian, pasien perlu
tinggal di tempat tidur sekurangkurangnya 10 minggu. alau reduksi belum dicapai,
fraktur dislokasi dapat direduksi secara terbuka dan mengikatnya dengan satu plat
kompresi dinamis atau lebih. ?perasi berbahaya bila dilakukan bahayanya mencakup perdarahan masif dan infeksi- dan harus dilakukan hanya oleh ahli bedah yang
berpengalaman dalam bidang ini. $emakaian traksi kerangka dan fiksasi luar mungkin
lebih aman, meskipun malposisi mungkin akan meninggalkan nyeri di bagian posterior.
$erlu ditekankan bah+a P !0G fraktur pelis tidak memerlukan fiksasi.
Fraktur pelis terbuka ditangani dengan fiksasi luar. olostomi diersi mungkin
diperlukan.
BAB III
KESI7PULAN
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang ra+an sendi, tulang ra+an
epifisis, baik yang bersifat total maupun parsial.
63
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
64/65
Tulang cukup mudah patah, namun mempunyai kekuatan dan ketahanan untuk
menghadapi stress dengan kekuatan tertentu. Fraktur berasal dari% 1- cedera; /- stress
berulang; 3- fraktur patologis.
iagnosis fraktur berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang. $asien biasanya datang karena adanya nyeri yang terlokalisir dimana nyeri
tersebut bertambah bila digerakkan, pembengkakan, gangguan fungsi anggota gerak,
deformitas, kelainan gerak, krepitasi atau dengan gejalagejala lain. $ada pemeriksaan
fisik, perlu diperhatikan adanya syok, anemia atau pendarahan, kerusakan pada organ
organ lain, misalnya otak, sumsum tulang belakang atau organorgan dalam rongga
toraks, panggul, dan abdomen, dan faktor predisposisi misalnya pada fraktur patologis.
$ada pemeriksaan lokal dilakukan inspeksi @ook-, palpasi Feel-, pergerakan )oe-,
pemeriksaan neurologis , dan dilakukan pemeriksaan radiologis.
$rinsip &mum Tatalaksana Fraktur yaitu First, do no harm, tatalaksana dasar
berdasarkan diagnosis dan prognosis yang akurat, pemilihan tatalaksana dengan tujuan
yang spesifik yakni untuk mengurangi rasa nyeri, untuk memelihara posisi yang baik
dari fragmen fraktur, untuk mengusahakan terjadinya penyatuan tulang union-, untuk
mengembalikan fungsi secara optimal, mengingat hukumhukum penyembuhan secara
alami, bersifat realistik dan praktis dalam memilih jenis pengobatan, dan seleksi
pengobatan sesuai dengan pasien secara indiidual.(ebelum mengambil keputusan
untuk melakukan pengobatan definitif, prinsip pengobatan ada empat >*-, yaitu
%*ecognition, *eduction, *etention, dan *ehabilitation.
$emeriksaan radiologis diperlukan untuk menentukan keadaan, lokasi, serta
ekstensi fraktur. Tujuan pemeriksaan radiologis % untuk mempelajari gambaran normal
tulang dan sendi, untuk konfirmasi adanya fraktur, &ntuk melihat sejauh mana
pergerakan dan konfigurasi fragmen serta pergerakannya, untuk menentukan teknik
pengobatan, untuk menentukan apakah fraktur itu baru atau tidak, untuk menentukan
apakah fraktur intraartikuler atau ekstraartikuler, untuk melihat adanya keadaan
patologis lain pada tulang, untuk melihat adanya benda asing, misalnya peluru.
$emeriksaan radiologis yang dapat dilakukan yakni foto polos, 'T(can, )*I,
64
8/18/2019 referat frakturOKE.docx
65/65
tomografi, dan radioisotop scanning. &mumnya dengan foto polos kita dapat
mendiagnosis fraktur.