4
Latar Belakang Regresi yang kurang sempurna pada duktus omfalomesenterikus (duktus vitelinus) dapat meninggalkan bermacam-macam kelainan, antara lain divertikulum Meckel. Divertikulum Meckel merupakan divertikulum yang sering ditemukan di usus halus dan berasal dari bagian intraabdomen duktus vitellinus.1 Divertikulum Meckel adalah suatu kelainan bawaan, yang merupakan suatu kantung (divertikula) yang menjulur/menonjol dari dinding usus halus; divertikula bisa mengandung jaringan lambung maupun jaringan pankreas.2 Pertama kali dideskripsikan oleh Fabricius Hildanus pada abad ke 16 dan belakangan di beri nama oleh Johann Friedrich Meckel, yang telah memberikan gambaran tentang asal embriologi divertikulum pada tahun 1809.3 Penyakit divertikula adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan divertikulitis dan divertikulosis. Divertikulosis merujuk pada adanya sakus mukosa luar usus non-inflamasi. Divertikulisis adalah sakus luar buntu atau herniasi mukosa usus diseluruh pembungkus otot usus besar, biasanya kolon sigmoid. Penyakit diverticular umum terjadi pada pria dan wanita serta pada usia lebih dari 45 tahun dan pada orang gemuk. Kasus ini terjadi pada kira-kira sepertiga populasi lebih dari 60 tahun. Diet rendah serat dihubungkan dengan terjadinya divertikula, karena diet ini menurunkan bulk dalam feses dan mempredisposisikan pada konstipasi. Pada adanya kelemahan otot di

Referat Additional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Referat

Citation preview

Latar Belakang

Regresi yang kurang sempurna pada duktus omfalomesenterikus (duktus vitelinus) dapat meninggalkan bermacam-macam kelainan, antara lain divertikulum Meckel. Divertikulum Meckel merupakan divertikulum yang sering ditemukan di usus halus dan berasal dari bagian intraabdomen duktus vitellinus.1 Divertikulum Meckel adalah suatu kelainan bawaan, yang merupakan suatu kantung (divertikula) yang menjulur/menonjol dari dinding usus halus; divertikula bisa mengandung jaringan lambung maupun jaringan pankreas.2 Pertama kali dideskripsikan oleh Fabricius Hildanus pada abad ke 16 dan belakangan di beri nama oleh Johann Friedrich Meckel, yang telah memberikan gambaran tentang asal embriologi divertikulum pada tahun 1809.3

Penyakit divertikula adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan divertikulitis dan divertikulosis. Divertikulosis merujuk pada adanya sakus mukosa luar usus non-inflamasi. Divertikulisis adalah sakus luar buntu atau herniasi mukosa usus diseluruh pembungkus otot usus besar, biasanya kolon sigmoid. Penyakit diverticular umum terjadi pada pria dan wanita serta pada usia lebih dari 45 tahun dan pada orang gemuk. Kasus ini terjadi pada kira-kira sepertiga populasi lebih dari 60 tahun. Diet rendah serat dihubungkan dengan terjadinya divertikula, karena diet ini menurunkan bulk dalam feses dan mempredisposisikan pada konstipasi. Pada adanya kelemahan otot di usus dapat meningkatkan tekanan intramular yang dapat menimbulkan pembentukan divertikular. Penyebab divertikulosis meliputi atrofi atau kelemahan otot usus, peningkatan tekanan intramural, kegemukan dan konstipasi kronis.

Divertikulosis terjadi bila makanan yang tidak dicerna menyumbat divertikulum, yang menimbulkan penurunan suplai darah ke area dan mencetuskan usus pada invasi bakteri ke dalam divertikulum. Divertikula mempunyai lumen usus sempit seperti leher botol. Titik lemah di otot usus pada cabang-cabang pembuluh darah yang menembus dinding kolonik. Titik lemah ini menciptakan area prostusi usus bila ada peningkatan tekanan intraluminal. Diventrikula sering terjadi pada kolon sigmoid karena tekanan tinggi pada area ini diperlukan untuk mengeluarkan feses ke rectum. Diventrikulis mungkin akut dan kronis. Bila diventrikulum tidak infeksi (diventrikulosis), lesi ini menyebabkan sedikit masalah namun bila fekalit tidak encer dan mengalir dari diventrikulum, fekalit dapat terperangkap dan menyebabkan iritasi dan inflamasi (diventrikulosis). Area terinflamasi terbendung oleh darah dan dapat berdarah. Diventrikulus dapat menimbulkan perforasi bila masa terperangkap didalam diventrikulum mengikis dinding usus. Diventrikulitis kronis dapat mengakibatkatkan peningkatan jaringan parut dan akhirnya penyempitan lumen usus, potensial menimbulkan obstruksi.

Tes Laboratorium

Pemeriksaan darah lengkap, elektrolit gula darah, BUN, serum kreatinin, dan koagulasi tidak dapat membantu untuk menegakkan diagnosis namun penting untuk menangani perdarahan dari sistem pencernaan. Hemoglobin dan hematokrit akan menurun pada anemia atau pendarahan dan 58% dari anak-anak dengan Divertikulum Meckel memiliki Hb di bawah 8.8 g/dL. Anemia yang dapat ditimbulkan adalah anemia defisiensi besi namun dapat juga anemia megaloblastik akibat defisiensi folat dan vitamin B12. Jika terdapat albumin dan ferritin yang rendah hal ini bisa mengindikasikan adanya penyakit inflamasi usus (inflammatory bowel disease).

Radiologi

Penggunaan plain foto radiografi untuk kelainan ini memiliki keuntungan yang terbatas, namun untuk komplikasi yang bersifat non-pendarahan dapat diteksi seperti enterolit, obstruksi ataupun perforasi dengan gambaran air-fluid levels. Jika terdapat gejala perdarahan dari saluran cerna dengan klinis mengarah ke Divertikulum Meckel, evaluasi diagnosis harus fokus dengan skanning Meckel, yaitu skintiskan technetium-99m pertechnetate. Isotope diinjeksi secara intravena, kemudian mukosa gaster akan mensekresikan isotope ini, dan jika divertikulum terdapat jaringan gaster ektopik maka akan nampak gambaran hot spot. Pemeriksaan ini lebih noninvasive dan akurat dibandingkan studi upper GI dan small bowel follow-through. Pada anak-anak sensitivitasnya adalah 80-90%, spesifisitas 95% dan akurasi 90%. Namun pada orang dewasa tanpa pendarahan, sensitivitasnya rendah yaitu 62.5%, spesifisitas 9% dan akurasi 46%. False positive dapat ditemukan pada mukosa gaster ektopik, ulkus duodenum, obstruksi usus kecil, duplikasi usus, obstruksi ureter, aneurisma, dan angioma. False negative ditemukan pada jika mukosa gaster pada divertikulum sangat minim atau absen, nekrosis divertikulum, atau jika bertumpuk dnegan versika urinaria

Pemeriksaan jenis lama yaitu serial usus kecil dengan barium dapat digunakan untuk menemukan kondisi penyerta pada Divertikulum Meckel. Studi barium enema dapat digunakan untuk mencari adanya intususepsi jika ada kecurigaan. CT scan abdomen biasanya sulit digunakan untuk membedakan Divertikulum Meckel dengan loop usus kecil. Akan tetapi struktur blind-ending fluid-filled dan/atau gas-filled dalam usus kecil dapat tervisualisasi. Pemeriksaan dapat menunjukkan adanya enterolit, intususepsi, atau divertikulits. Pemeriksaan imaging dengan ultrasonografi digunakan lebih untuk memeriksa keadaan anatomi daripada komplikasinya.