96
RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA AGROINDUSTRI KERIPIK PANDA ALAMI DI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN Skripsi RINI YUNITA SARI JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2017

RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

  • Upload
    hatruc

  • View
    383

  • Download
    17

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA

AGROINDUSTRI KERIPIK PANDA ALAMI DI KECAMATAN GEDONG

TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

Skripsi

RINI YUNITA SARI

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2017

Page 2: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

ABSTRAK

RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA DAN KERIPIKPISANG PADA AGROINDUSTRI KERIPIK PANDA ALAMI DI

KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

Oleh

Rini Yunita Sari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola aliran rantai pasok nangka padaAgroindustri Panda Alami, kinerja rantai pasok, efisiensi rantai pasok, danmenghitung nilai tambah produk yang dihasilkan oleh Agroindustri Panda Alami.Penelitian ini berlokasi di Agroindustri Panda Alami di Kecamatan Gedong TataanKabupaten Pesawaran. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari 2017.Pengurkuran kinerja dilakukan dengan membandingkan indikator dengan indikatorpada FoodSCOR Card. Pengukuran efisiensi rantai pasok dilakukan denganmenggunkan software deap 2.1, dan perhitungan nilai tambah dihitung denganmenggunakan metode nilai tambah Hayami. Hasil penelitian menunjukkan polaaliran rantai pasok dimulai dari petani sebagai pemasok utama bahan baku, kinerjaAgroindustri Panda Alami menunjukkan seluruh indikator sudah baik berdasarkanperbadingan indikator pada FoodSCOR Card, pengukuran efisiensi menunjukkanhanya 37,5 persen pelaku rantai pasok yang sudah efisien untuk kategori DecisionMaking Unit (DMU) petani, dan 100 persen efisien untuk kategori DMU retail danagroindustri., secara keseluruhan sistem rantai pasok pada Agroindustri Panda Alamibelum dapat memberikan manfaat yang adil, karena masih ada pihak yang belumefisien, nilai tambah produk yang dihasilkan Agroindustri Panda Alami menunjukkannilai tambah yang positif, artinya Agroindustri Panda Alami layak untukdikembangkan.

Kata kunci : Agroindustri, efisiensi, kinerja, nangka, nilai tambah, petani.

Page 3: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

ABSTRACT

SUPPLY CHAIN AND ADDED VALUE OF JACKFRUITS CHIPS ANDBANANA CHIPS AT PANDA ALAMI AGROINDUSTRY IN GEDONG

TATAAN SUB-DISTRICT OF PESAWARAN DISTRICT

By

Rini Yunita Sari

This study aims to analyze the flow pattern of jackfruits supply chain at PandaAlami Agroindustry, supply chain performance, supply chain efficiency, andcalculate the added value of Panda Alami products. This research was conductedat Panda Alami Agroindustry in Gedong Tataan Sub-district of PesawaranDistrict, the location was chosen purposely. Data collection was conducted onFebruari 2017, performance measurements were made by comparing themeasurement indicators with FoodSCOR Card indicators. The measurements ofsupply chain used deap software 2.1, the calculation of added value used Hayamiadded method. The results showed that the flow pattern started from farmers asthe main supplier of raw material, the performance of Panda Alami Agroindustryshowed that all indicators were good based on indicators comparison ofFoodSCOR card, efficiency measurements showed that only 37,5 percent ofsupply chain actors were efficient for Decision Making Unit (DMU) farmerscategory, and 100 percent was efficient for DMU retail and agroindustry category.In conclusion, supply chain system in Panda Alami agroindustry could not givefair benefit because there were still inefficient parties, added value of PandaAlami Agroindustry product showed positive value, that means Panda AlamiAgroindustry was feasible to be developed.

Key words : Added value, agroindustry, efficiency, farmers, jackfruits,performance.

Page 4: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADAAGROINDUSTRI KERIPIK PANDA ALAMI DI KECAMATAN

GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

Oleh

RINI YUNITA SARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarSARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan AgribisnisFakultas Pertanian Universitas Lampung

JURUSAN AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG2017

Page 5: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan
Page 6: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan
Page 7: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pringsewu, 29 Juni 1995,

merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara pasangan

Mukhtaridi S.Pd dan Dra. Yunila. Penulis menempuh

pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) di TK Dharma

Wanita Kecamatan Sukoharjo pada tahun 2000, lulus

pada tahun 2001, kemudian melanjutkan Sekolah

Dasar (SD) di SD Negeri 1 Pringsewu pada tahun

2001, lulus pada tahun 2007. Penulis menempuh pendidikan Sekolah Menengah

Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu, lulus pada

tahun 2010, kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)

di SMA Negeri 1 Gadingrejo lulus pada tahun 2013.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Lampung pada tahun 2013 melalui jalur Seleksi Bersama Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Penulis pernah aktif sebagai anggota

bidang III (Minat Bakat dan Kreativitas) pada organisasi HIMASEPERTA

periode 2014/2015, anggota bidang sumberdaya mahasiswa pada organisasi

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 2015/2015, anggota bidang keperempuanan

departemen kajian keperempuanan pada organisasi HMI Komisariat Pertanian

Page 8: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

Unila 2015/2016, departemen informasi dan komunikasi pada organisasi HMI

Komisariat Pertanian Unila periode 2018/2017. Penulis pernah menjadi juara

favorit dalam vocal grup yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian dalam

rangka Agriculture Got Talent. Pada tahun 2014, penulis mengikuti kegiatan

homestay (Praktik Pengenalan Pertanian) selama 7 hari di Dusun IV Pancasila

Natar Kabupaten Lampung Selatan. Pada tahun 2016 penulis melaksanakan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 60 hari di Desa Bumi Sari Kecamatan Rawa

Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

Praktik Umum (PU) selama 40 hari di Badan Ketahanan Pangan Provinsi

Lampung.

Page 9: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdullilahirobbil ‘alamin, segala puji hanya kepada Allah SWT, yang telah

memberikan pertolongannya dan petunjuknya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurah kepada Baginda Muhammad Rasulullah SAW, yang telah memberikan

teladan dalam setiap kehidupan, juga kepada keluarga, sahabat, dan penerus

risalahnya yang mulia.

Dalam penyelesaian skripsi yang berjudul “Rantai Pasok Dan Nilai Tambah

Keripik Nangka Dan Keripik Pisang Pada Agroindustri Keripik Panda

Alami di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran”, banyak pihak

yang telah memberikan sumbangsih, bantuan, nasehat, serta saran-saran yang

membangun. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis mengucapkan

terimakasih yang tak terhingga nilainya kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Ali Ibrahim Hasyim, M. S, sebagai Pembimbing Pertama, atas

bimbingan, masukan, arahan, dan nasihat yang telah diberikan.

2. Dr. Ir. Sudarma Widjaya, M. S, sebagai Pembimbing Kedua, atas bimbingan,

masukan, arahan, dan nasihat yang telah diberikan.

Page 10: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

3. Dr. Ir. Ktut Murniati, M. T A, sebagai Dosen Penguji Skripsi ini, atas

bimbingan, masukan, arahan, dan nasihat yang telah diberikan.

4. Dr. Ir. Fembriarti Erry Prasmatiwi, M. S, selaku Ketua Jurusan Sosial

Ekonomi Pertanian, atas arahan, bantuan dan nasehat yang telah diberikan.

5. Dr. Ir. Tubagus Hassanudin, M. S, selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan motivasi, bimbingan, dan nasehat dalam penyelesaian

perkuliahan.

6. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banua, M.S., sebagai Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung yang memberikan kelancaran administrasi.

7. Seluruh Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian yang telah memberikan

ilmu pengetahuan dan pengalaman selama penulis menjadi mahasiswa

Agribisnis, serta staf/karyawan (Mbak Iin, Mbak Ayi, Mbak Tunjung, Mas

Boim, Mas Bo) yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya selama ini.

8. Orang tuaku tercinta, Ayahanda Mukhtaridi S.Pd dan Ibunda tercinta

Dra.Yunila, kakak dan adik tersayang, Dila Mutiara Sari S.E dan Yudi

Kurniawan atas semua limpahan kasih sayang, dukungan, doa, dan bantuan

yang telah diberikan hingga tercapainya gelar Sarjana Pertanian ini.

9. Robiansyah Eka Pratama S. E yang senantiasa telah memberikan semangat,

pengertian, motivasi, dan doa selama ini.

10. Sahabat – sahabatku DCOST tercinta, Aulia Rahma Nurintan S.sos, Indah

Purnamasari, Tsuraya Khairunnisa, Linda Maya Sari, dan Anita Eviana yang

senantiasa memberikan pengertian, motivasi, dorongan, semangat, doa dan

kebersamaan kita selama ini yang tak pernah terlupakan.

Page 11: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

11 Teman – teman seperjuanganku, Resta Gita Palupi, Rini Mega Putri,

Riandari Irsa, Rizky Okta Deli, Yurista Ayu Lestari, Fadila Shafira, Cyintia

Chandra, Citra Rianzani, M Syafrizal, M Nuzul, Okta, Maria, Tiara, Risa,

Hesti, Rahmi, Boim, Stella, Selvi, Rika, Jenisa, Doni, Haryadi, Reza, Dila

Bazai, Ayumaya, Dila Sefa, Fikoh, Biha, Ayumansi, Fitria, Meri, Silva dan

yang lainnya, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu,yang telah

memberikan doa, semangat, dan dukungan.

13. Kanda, yunda, dan adinda HMI Komisariat Pertanian Unila 2010, 2012,

2015 dan 2016, yang telah memberikan saran, motivasi, bantuan, dan do’a

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Kanda, yunda, dan adinda agribisnis 2010, 2011, 2012, 2014, dan 2015 yang

telah memberikan saran, motivasi, bantuan, dan do’a kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

15. Almamater tercinta serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Kiranya Allah SWT membalas semua kebaikan Bapak/Ibu, dan saudara-saudari

sekalian. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, namun semoga

skripsi ini tetap dapat berguna dan bermanfaat bagi dunia pendidikan. Amin.

Bandar Lampung, Februari 2017Penulis,

Rini Yunita Sari

Page 12: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1B. Rumusan Masalah ............................................................................. 9C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 10D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 10

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKAPEMIKIRAN........................................................................................ 11A. Tinjauan Pustaka............................................................................... 11

1. Tanaman Nangka .......................................................................... 142. Tanaman Pisang……………………… ........................................ 153. Konsep Agribisnis......................................................................... 194. Agroindustri Keripik Pisang dan Nangka ..................................... 235. Manajemen Rantai Pasok.............................................................. 266. Kinerja Rantai Pasok……………………..................................... 357. Manajemen Persediaan.................................................................. 368. Nilai Tambah................................................................................. 389. Kajian Penelitian Terdahulu.......................................................... 39

B. Kerangka Pemikiran.......................................................................... 45

III. METODE PENELITIAN .................................................................... 48

A. Jenis dan Metode Penelitian.............................................................. 48B. Konsep Dasar dan Batasan Operasional ........................................... 48C. Lokasi, Responden dan Waktu Penelitian......................................... 52D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ...................................... 53E. Metode Analisis Data ........................................................................ 53

1. Analisis Tujuan Pertama ............................................................... 542. Analisis Tujuan Kedua ................................................................. 543. Analisis Tujuan Ketiga.................................................................. 594. Analisis Tujuan Keempat.............................................................. 61

Page 13: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................... 64

A. Sejarah Singkat Kabupaten Pesawaran .............................................. 64B. Batas Wilayah Kabupaten Pesawaran ................................................ 67C. Penduduk ............................................................................................ 67D. Pendidikan ......................................................................................... 68E. Industri Pengolahan ............................................................................ 69F. Gambaran Agroindustri Keripik Nangka............................................ 70

V. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 74

A. Keadaan Umum Responden ................................................................ 74B. Agroindustri Keripik Panda Alami...................................................... 78C. Sistem Rantai Pasok ............................................................................ 91

1. Anggota Rantai Pasok...................................................................... 922. Pola Aliran Dalam Rantai Pasok ..................................................... 993. Kinerja Rantai Pasok ....................................................................... 1014. Efisiensi Rantai Pasok ..................................................................... 123

D. Analisis Nilai Tambah......................................................................... 127

VI. KESIMPULAN ..................................................................................... 135DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 137LAMPIRAN................................................................................................. 141

Page 14: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Produksi pisang menurut Provinsi di Indonesia Tahun(2013-2015)............................................................................................. 3

2. Daftar industri kecil menengah di Kabupaten Pesawaran, 2015............. 4

3. Daftar pelaku industri keripik yang ada di KabupatenPesawaran 2015....................................................................................... 5

4. Produksi keripik nangka Panda Alami pada Tahun 2014 dan 2015 ....... 6

5. Kandungan gizi buah pisang, per 100 gram............................................ 18

6. Kriteria Pencapaian Kinerja Rantai Pasok. ............................................. 58

7. Perhitungan nilai tambah keripik pisang dan keripik nangka ................. 62

8. Jumlah penduduk Kabupaten Pesawaran Tahun 2015............................ 68

9. Indikator Pendidikan Gedung Tataan Tahun 2013 – 2015 ..................... 69

10. Sebaran usia responden rantai pasok pada Agroindustri keripikPanda Alami di Kabupaten Pesawaran .................................................. 74

11. Sebaran tingkat pendidikan responden sistem rantai pasok keripiknangka pada Agroindustri Panda Alami ................................................ 76

12. Sebaran pengalaman usaha responden pelaku agroindustrisistem rantai pasok keripik nangka pada agroindustri Panda Alami...... 77

13. Sebaran jumlah tanggungan keluarga responden sistem rantaipasok keripik nangka pada agroindustri Panda Alami........................... 78

14. Nilai kinerja rantai pasok petani mitra berdasarkan indikatorlead time pemenuhan pesanan................................................................ 103

15. Nilai kinerja rantai pasok petani mitra berdasarkan indikatorsiklus pemenuhan pesanan ..................................................................... 104

Page 15: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

16. Nilai kinerja rantai pasok petani mitra berdasarkan indikatorcash to cash cycle time........................................................................... 107

17. Nilai kinerja rantai pasok petani mitra berdasarkan indikatorkinerja pengiriman ................................................................................. 109

18. Nilai kinerja rantai pasok petani mitra berdasarkan indikatorpemenuhan pesanan petani mitra ........................................................... 110

19. Nilai kinerja rantai pasok petani mitra berdasarkan indikatorkesesuaian dengan standar ..................................................................... 111

20. Nilai dan kriteria kinerja rantai pasok Agroindustri Keripik PandaAlami berdasarkan indikator lead time pemenuhan pesanan................. 112

21. Nilai dan kriteria kinerja rantai pasok Agroindustri Keripik PandaAlami berdasarkan indikator siklus pemenuhan pesanan ...................... 114

22. Nilai dan kriteria kinerja rantai pasok Agroindustri Keripik PandaAlami berdasarkan indikator cash to cash cycle time ............................ 117

23. Nilai dan kriteria kinerja rantai pasok Agroindustri Keripik PandaAlami berdasarkan indikator persediaan harian..................................... 118

24. Nilai dan kriteria kinerja rantai pasok Agroindustri Keripik PandaAlami berdasarkan indikator kinerja pengiriman................................... 119

25. Nilai dan kriteria kinerja rantai pasok Agroindustri Keripik PandaAlami berdasarkan indikator pemenuhan pesanan................................. 120

26. Nilai dan kriteria kinerja rantai pasok Agroindustri Keripik PandaAlami berdasarkan indikator kesesuaian dengan standar....................... 120

27. Rincian nilai dan kriteria kinerja rantai pasok nangka pada petanimitra dan Agroindustri Keripik Panda Alami ........................................ 122

28. Nilai efisiensi rantai pasok nangka tingkat pemasok ............................. 124

29. Nilai input slack pada tingkat pemasok ................................................. 124

30. Nilai efisiensi rantai pasok nangka tingkat agroindustri ........................ 126

31. Nilai efisiensi rantai pasok nangka tingkat retail ................................... 127

32. Analisis Nilai Tambah Produk Keripik Nangka DenganProses Oven Agroindustri Panda Alami ................................................ 129

Page 16: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

33. Analisis Nilai Tambah Produk Keripik Pisang DenganProses Goreng Manual Pada Agroindustri Panda Alami ....................... 132

Page 17: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Sistem Agribisnis .................................................................................... 20

2. Pembuatan keripik pisang dengan cara goreng manual .......................... 25

3. Diagram alir proses pembuatan keripik dengan carapenggorengan vakum .............................................................................. 26

4. Model rantai pasok.................................................................................. 30

5. Kerangka pemikiran rantai pasok dan nilai tambah keripik nangkapada Agroindustri keripik Panda Alami.................................................. 47

6. Model Keputusan DEA........................................................................... 61

7. Struktur Organisasi Agroindustri Keripik Panda Alami ......................... 71

8. Tata letak / Layout Agroindustri Keripik Panda Alami .......................... 73

9. Kemasan Produk Pada Agroindustri Keripik Panda Alami .................... 86

10. Label pada produk Agroindustri Keripik Panda Alami ......................... 87

11. Mesin Penggorengan vakum pada AgroindustriKeripik Panda Alami.............................................................................. 91

12. Petani sebagai pemasok utama bahan baku ........................................... 94

13. Supplier bahan baku pendukung pada Agroindustri Panda Alami ........ 99

14. Pola rantai pasok keripik nangka pada AgroindustriKeripik Panda Alami.............................................................................. 100

Page 18: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peran serta sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia tidak perlu

diragukan. Indonesia yang merupakan negara agraris dengan luas lahan

pertanian yang sangat luas mampu memberikan kontribusi terhadap

perekonomian negara. Prioritas pembangunan diletakkan pada bidang

ekonomi dengan titik berat pada sektor pertanian. Pembangunan pertanian

diharapkan mampu meningkatkan produksi pertanian untuk meningkatkan

kebutuhan pangan dan pendapatan petani. Produksi pertanian yang tinggi

juga dapat memperluas kesempatan kerja dan mendorong pemerataan

kesempatan usaha.

Kegiatan ekonomi dari sektor industri sangat beragam, salah satu industri

sektor pertanian yaitu agroindustri. Menurut Saragih (2001), agroindustri

merupakan salah satu bentuk industri hilir yang berbahan baku produk

pertanian dan menekankan pada produk olahan dalam suatu perusahaan

atau industri. Agroindustri memerlukan bahan baku untuk

ditransformasikan dan menghasilkan suatu produk yang lebih bernilai.

Supply bahan baku harus tetap dan berjalan agar agroindustri terus

berproduksi. Salah satu komoditas pertanian yang mempunyai potensi

Page 19: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

2

untuk dikembangkan dalam agroindustri adalah pisang dan nangka.

Pisang adalah tanaman asli Indonesia. hal ini dibuktikan dengan

banyaknya berbagai jenis pisang di seluruh pulau yang ada di Indonesia

(Kuswanto, 2003). Indonesia merupakan negara penghasil pisang yang

cukup besar dan merupakan negara penghasil pisang nomor empat di

dunia. Indonesia juga termasuk penghasil pisang terbesar di Asia, karena

sekitar 50 persen produksi pisang Asia berasal dari Indonesia

(Suprayitna, 1996)

Pisang merupakan salah satu jenis komoditas holtikultura dalam kelompok

buah-buahan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Buah pisang

sangat digemari oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan, selain

karena mudah didapat, harga buah pisang cukup terjangkau (Nazaruddin,

1996). Ketersedian pisang di Indonesia yang melimpah sepanjang tahun,

menjadikan buah pisang sebagai buah andalan untuk dikonsumsi dan

berpotensi dalam skala agribisnis. Berikut merupakan perkembangan

produksi pisang di Indonesia dari tahun 2013-2015 dapat dilihat pada

Tabel 1.

Page 20: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

3

Tabel 1. Produksi pisang menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2013-2015(dalam satuan ton)

Provinsi 2013 2014 2015AcehSumatera UtaraSumatera BaratRiauJambiSumatera SelatanBengkuluLampungBangka BelitungKepulauan RiauJakartaJawa BaratJawa TengahYogyakartaJawa TimurBantenBaliNTBNTTKalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan SelatanKalimantan TimurKalimantan UtaraSulawesi UtaraSulawesi TengahSulawesi BaratSulawesi SelatanSulawesi TenggaraGorontaloMalukuMaluku UtaraPapua BaratPapua

50.485342.297136.59419.68537.057

109.13125.975

938.2804.8925.8971.940

1.095.325560.98556.850

1.527.375315.509215.25258.684

136.04959.12122.52171.383

101.797-

21.17751.711

185.35324.025

5.05350.00639.767

3.2311.8843.988

55.245298.910138.91222.75846.614

329.38919.546

1.481.6924.3377.4465.253

1.237.171519.62856.062

1.336.685220.625234.21557.703

129.87867.10326.83888.339

133.984-

32.21237.116

154.49028.552

6.10135.40741.652

4.8011.6142.281

61.045139.541139.95221.31532.270

160.18623.988

1.937.3483.8574.4882.062

1.306.287581.78251.218

1.629.437137.812189.44073.220

108.298144.73527.16379.49372.14412.12929.14127.451

175.38829.087

9.99528.49352.476

7.2702.0901.665

Total 6.279.279 6.862.558 7.299266

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2016

Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui bahwa produksi pisang di Indonesia

cukup baik, khususnya di Provinsi Lampung. Meskipun produksi pisang di

Indonesia sangat berfluktuasi, akan tetapi produksi pisang di Provinsi

Lampung terus mengalami peningkatan dari tahun 2013 hingga tahun 2015.

Page 21: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

4

Pisang yang diolah menjadi keripik, memiliki prospek yang cerah, karena

keripik pisang sudah banyak dikenal masyarakat dan cukup banyak

peminatnya. Agroindusti keripik ini juga sudah banyak dikembangkan sejak

lama di Provinsi Lampung, khususnya di Kabupaten Pesawaran. Kabupaten

Pesawaran merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung yang

memiliki banyak industri kecil dan menengah. Daftar industri kecil dan

menengah yang ada di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Daftar industri kecil menengah di Kabupaten Pesawaran, 2015.

No Kecamatan Jumlah Industri Kecil Menengah

1 Gedong Tataan 482 Tegineneng 113 Negeri Katon 464 Kedondong 55 Way Lima 156 Padang Cermin 33

Jumlah 158

Sumber: Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan KabupatenPesawaran, 2015.

Terlihat pada Tabel 2, industri terbanyak di Kabupaten Pesawaran terdapat

di Kecamatan Gedong Tataan yaitu sebanyak 48 Industri Kecil Menengah.

Jenis industri yang dikembangkan adalah industri keripik. Salah satu

industri keripik di Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran yaitu

keripik Panda Alami. Usaha Panda Alami beralamat di Desa Cipadang

Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Usaha ini telah berdiri

sejak tahun 1998, awalnya agroindustri ini hanya mengolah keripik pisang,

namun sejalan dengan meningkatnya permintaan berbagai makanan

berbahan baku pertanian, maka Agroindustri Panda Alami melakukan

Page 22: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

5

pengembangan produk yaitu keripik nangka. Keripik nangka merupakan

makanan ringan yang diolah menggunakan teknologi yang sangat sederhana

dan mudah. Keripik nangka berasal dari hasil proses pengolahan buah

nangka yang dilakukan dengan cara menyusutkan atau mengurangi kadar air

yang terkandung di dalam buah nangka. Proses yang dilakukan yaitu

dengan proses oven, tujuan dari proses ini adalah agar dihasilkan perubahan

tekstur garing dan renyah, dengan cara tersebut buah nangka dapat tahan

lebih lama dan dapat meningkatkan nilai tambah pada produk tersebut.

Agroindustri keripik Panda Alami dipilih sebagai lokasi penelitian karena

meskipun banyak agroindustri keripik lainnya, akan tetapi agroindustri

keripik Panda Alami merupakan agroindustri keripik terbesar di Kecamatan

Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dilihat dari kapasitas bahan baku.

Dibawah ini merupakan daftar pelaku industri keripik di Kabupaten

Pesawaran, dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Daftar pelaku industri keripik yang ada di Kabupaten Pesawaran2015.

Namaperusahaan

Alamat Kapasitas Perbahan baku

(Kg)Kelurahan Kecamatan Jenis Produk

Aliyah Sungai Langka Gedong Tataan Keripik pisang 1500

Panda alami Cipadang Gedong Tataan Keripik pisangdan nangka

2500

Misgiarto Sungai Langka Gedong Tataan Keripik pisang 1500

Fika Damayanti Karang Anyar Gedong Tataan Keripik pisang 180

Mekar Jaya Sukaraja Gedong Tataan Keripik pisang 180

Sumber: Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan KabupatenPesawaran, 2015.

Page 23: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

6

Tabel 3 menunjukkan bahwa agroindustri keripik Panda Alami adalah

agroindustri yang terbesar dilihat dari kapasitas bahan baku yang diolah

yaitu sebesar 2.500 kg. Produk yang dihasilkan oleh keripik Panda Alami

sudah baik, karena sudah memiliki kemasan yang baik serta label

keamanan, sehingga keripik Panda Alami memiliki keunggulan

dibandingkan dengan industri keripik lainnya. Permintaan keripik yang

selalu meningkat memacu Agroindustri Panda Alami untuk dapat

mempertahankan kepercayaan konsumen dan mempertahankan kualitas

produk. Produsen harus memiliki keunggulan agar mampu menarik

konsumen, agroindustri keripik Panda Alami harus memenuhi permintaan

konsumen dengan cara menghasilkan produk yang berkualitas dan mampu

bersaing. Berikut merupakan tabel produksi keripik nangka Panda Alami

pada tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Produksi keripik nangka Panda Alami pada tahun 2014 dan 2015

BulanProduksi Keripik Nangka (Kg)

2014 2015 Pertumbuhan(%)JanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesember

1.3051.2761.3021.3201.3051.3501.3651.3051.4001.3701.4561.450

1.5661.5371.5931.5811.6561.6411.6561.5661.6871.6761.6871.761

2,612,612,912,793,512,912,912,612,873,002,313,013,11

Sumber: Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan KabupatenPesawaran, 2015.

Page 24: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

7

Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui produksi keripik nangka Panda

Alami mengalami kenaikan rata-rata tiga persen dari tahun 2014 hingga

tahun 2015. Kenaikan produksi keripik nangka tersebut karena

permintaan konsumen yang juga terus meningkat. Permintaan tersebut

harus dipenuhi agar produsen mendapat kepercayaan dari konsumen.

Dalam memenuhi permintaan konsumen Agroindustri Panda Alami di

hadapkan dalam permasalahan keterbatasan bahan baku nangka.

Pengadaan bahan baku nangka relatif masih sulit karena pola produksi

nangka yang masih bersifat sporadik dan belum menjadi usahatani utama.

Menurut Rukmana (2002) nangka adalah salah satu buah tropis yang

belum mendapat prioritas, baik daerah maupun nasional, tetapi berpotensi

untuk dikembangkan dalam skala agribisnis. Petani di Indonesia belum

banyak yang membudidayakan tanaman nangka secara khusus, hal ini

dikarenakan belum banyak pengolahan yang berbahan baku buah nangka.

Pengolahan buah nangka masih terbatas sehingga masyarakat hanya

mengkonsumsi daging buah segarnya saja. Buah nangka banyak diolah

menjadi makanan hidangan rumahan yang berbahan dasar nangka muda,

sehingga permintaan nangka muda cukup tinggi.

Pengadaan bahan baku dari pemasok terkadang tidak sesuai dengan

permintaan, sehingga produksi keripik nangka harus berhenti sampai

bahan baku terpenuhi. Permintaan keripik nangka dari konsumen yang

terus meningkat, terkadang tidak seluruhnya terpenuhi karena kendala

persediaan bahan baku tersebut. Selama ini Agroindustri Panda Alami

Page 25: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

8

memperoleh bahan baku dari petani dan produk yang dihasilkan Panda

Alami dipasarkan melalui pedagang dan dipasarkan secara langsung

kepada konsumen. Dengan demikian, usaha Panda Alami berkembang

dengan melibatkan berbagai unit – unit pengambil keputusan, baik yang

bergerak pada aliran bahan baku maupun pada produk hasil olahan yang

secara keseluruhan terancang dalam sebuah sistem rantai pasok.

Rantai pasok adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-

sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke

tangan pemakai akhir dan suatu jaringan dari organisasi-organisasi

independen dan saling terhubung, yang bekerjasama secara kooperatif dan

saling menguntungkan dalam mengontrol, mengatur, dan memperbaiki

aliran material dan informasi dari pemasok sampai pemakai

Rantai pasok sangat berperan penting bagi Agroindustri Keripik Panda

Alami terkait hubungannya dengan berbagai unit – unit pengambil

keputusan yang mana akan berpengaruh pada kegiatan produksi pada

Agroindustri Keripik Panda Alami. Sehingga perlu dilakukan pengukuran

kinerja untuk mengevaluasi apakah tujuan akhir agroindustri telah tercapai

atau belum tercapai, serta akan dihitung pula efisiensi rantai pasok pada

Agroindustri Keripik Panda Alami untuk mengetahui DMU (Decision

Making Unit) mana yang belum efisien, sehingga dapat ditinjau untuk

mencapai tingkat efisien. Pengolahan keripik pisang maupun nangka

merupakan pengelolaan bahan mentah yang akan ditransformasikan

menjadi barang siap digunakan dan memiliki nilai tambah. Nilai tambah

Page 26: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

9

merupakan penambahan nilai suatu produk sebelum dilakukan proses

produksi dengan setelah dilakukan proses produksi. Pengolahan pisang

dan nangka menjadi keripik adalah untuk meningkatkan keawetan produk

sehingga layak untuk dikonsumsi dan memperoleh nilai jual yang tinggi

dipasaran, sehingga perhitungan nilai tambah juga perlu dilakukan untuk

mengetahui nilai tambah yang dihasilkan oleh masing – masing produk

dan apakah usaha yang dijalankan tersebut efisien dan memberikan

keuntungan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi

permasalahan penelitian sebagai berikut:.

1. Bagaimana pola rantai pasok komoditas nangka pada Agroindustri

Keripik Panda Alami?

2. Bagaimana kinerja rantai pasok pada Agroindustri Keripik Panda

Alami?

3. Bagaimana efisiensi rantai pasok pada Agroindustri Keripik Panda

alami?

4. Berapa besar nilai tambah dari produk yang dihasilkan oleh

Agroindustri Keripik Panda Alami?

Page 27: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

10

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian

ini memiliki tujuan antara lain:

1. Mengetahui pola rantai pasok komoditas nangka pada Agroindustri

Keripik Panda Alami.

2. Mengukur kinerja rantai pasok nangka pada Agroindustri Keripik

Panda Alami.

3. Mengukur efisiensi rantai pasok pada Agroindustri Keripik Panda

Alami.

4. Menghitung nilai tambah produk mana yang paling menguntungkan

yang dihasilkan oleh Agroindustri Keripik Panda Alami.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai :

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi Agroindustri Keripik Panda Alami

untuk dapat mengontrol rantai pasok dan mengetahui kinerja rantai

pasok perusahaannya. serta dapat melakukan pengolahan bahan baku,

proses produksi, dan penyaluran hasil produksi kepada konsumen

dengan tepat.

2. Bahan referensi bagi peneliti lain yang memiliki penelitian sejenis.

3. Bagi pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil

keputusan terkait dengan pengembangan agroindustri keripik.

Page 28: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

11

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGA PEMIKIRAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Tanaman Nangka

Nangka merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari

India dan menyebar ke daerah tropis termasuk Indonesia. Nangka

memiliki nama latin Artocarpus heterophyllus, sedangkan dalam

bahasa inggris dikenal dengan nama Jackfruit. Nangka merupakan

tanaman hutan yang pohonnya dapat mencapai tinggi 25 m, kayunya

besar, bila telah tua berwarna kuning hingga kemerahan. Seluruh

bagian dari tanaman nangka ini bergetah, getah nangka ini biasa

disebut pulut (Sunarjono, 2008). Dalam dunia botani, nangka

termasuk ke dalam Ordo Urticales atau Famili Moreceae. Hampir

semua spesies yang termasuk Famili Moraceae mempunyai ciri yang

khas, yaitu bergetah (Yustina,1993).

Nangka memiliki bentuk bulan lonjong dan memiliki kulit duri, tetapi

tidak tajam seperti duri pada buah durian. Tanaman nangka termasuk

tumbuhan tahunan (perennial). Dalam taksonomi tumbuhan,

Page 29: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

12

kedudukan taksonomi tanaman nangka menurut Rukmana (1997),

adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub-divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Morales

Famili : Moraceae

Genus : Artocarpus

Spesies : Artocarpus heterophyllus Lamk.

Nangka memiliki beberapa jenis buah yang enak rasanya. Ada

beberapa jenis nangka yang populer di masyarakat karena

keunikannya. Buahnya tidak terlalu komersial, adapun jenis yang

tergolong komersial antara lain sebagai berikut :

a) Nangka Kunir

Nangka juara pertama lomba buah unggul Jawa Timur tahun 1990 ini

memang istimewa. Tidak mengherankan bila Menteri Pertanian

menetapkannya sebagai varietas unggul. Ukuran buahnya besar,

bobot per buah dapat mencapai 50 kg, diameter 40 cm, dan

panjangnya 45-50 cm. Buahnya bulat, berduri jarang, dan tumpul.

Nama Kunir diperoleh karena daging buahnya yang kekuningan

seperti kunyit.

Page 30: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

13

b) Nangka dulang

Jenis nangka ini banyak ditemukan di daerah Pasar. Kelebihan

nangka ini, terletak pada daminya yang berukuran besar dan berasa

manis. Daging buahnya manis, berwarna kuning menarik, besar, dan

tebal. Bila di gigit, daging buah nangka dulang terasa renyah karena

kandungan airnya sedikit. Nangka jenis ini banyak ditanam oleh

petani karena rajin sekali berbuah. Bobot satu buah nangka dulang

sekitar 7-20 kg.

c) Nangka merah

Nangka asal Kalimantan ini memiliki warna daging buah yang

menarik. Penampilan buah dari luar seperti nangka biasa, tidak

memiliki keistimewaan. Namun, begitu di belah maka akan terlihat

daging buahnya yang kemerahan. Bentuknya bulat agak lonjong

dengan duri yang banyak, dan bobot per buah 8 – 14 kg. Rasa buah

nangka ini sangat manis, dami pada buah nangka ini cukup banyak

seperti nangka biasa. Daminya berwarna merah dan berasa manis,

tetapi ada juga yang kuning muda, dami yang berwarna merah muda

ini rasanya tidak enak jika dimakan.

d) Nangka Mini

Nangka mini memang berukuran mini. Bukan karena sengaja dibuat

berukuran mungil, tetapi memang sudah tumbuh kecil dari aslinya.

tinggi pohonnya hanya 6-9 m, jauh dibawah nangka biasa yang

tingginya dapat mencapai 25 m. Nangka mini termasuk nangka

Page 31: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

14

genjah atau cepat berbuah. Tanaman nangka mini ini apabila telah

berumur 18 bulan sejak tanam, sudah muncul calon buahnya di

batang. Dalam waktu 4 bulan buah nangka sudah matang dipohon.

Jenis nangka mini ada yang berupa nangka bubur, nangka mini bulat,

nangka mini lonjong, nangka mini hutan, nangka merah, dan nangka

mini super yang paling populer.

e) Nangka celeng

Nangka celeng disukai karena berbuah dipangkal batang dan

menempel ditanah. Sebagai tanaman pekarangan atau kebun,

penampilannya yang unik ini sangat menarik perhatian. Buahnya

lebat, berukuran normal, bahkan tergolong besar. Daging buahnya

tebal dengan rasa yang enak, berwarna kuning atau orange. Nangka

unik ini banyak ditemukan di daerah Banjar Baru, Kalimantan

Selatan, Banyuwangi, dan Lumajang. Nangka ini dikenal dengan

nama lain nangka bilulang di daerah Jawa Timur. Potensi nangka ini

sebagai buah komersil terbuka luas asal penanamannya dan lebih

dikenalkan kepada umum (Muchlisan F, 1994).

Buah nangka banyak mengandung gizi cukup tinggi dan berkhasiat

sebagai obat anti kanker dan mencegah sembelit, tetapi bila

dikonsumsi secara berlebihan buah ini dapat menimbulkan gas dalam

perut. Penderita infeksi usus atau maag tidak dianjurkan untuk

memakan buah nangka (Rukmana, 1997).

Harga buah nangka relatif murah dan mudah didapat di pasaran, baik

Page 32: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

15

nangka muda ataupun nangka matang. Saat ini, pemanfaatan nangka

masih terbatas sehingga masyarakat hanya mengkonsumsi daging buah

segarnya saja, yaitu dami nangka. Dami nangka ini biasanya dibuat

manisan kering dan campuran sayur gudangan. Nangka muda dibuat

gudeg dan campuran sayur seperti pecel dan lodeh; nangka matang

dibuat sirup, dodol, keripik, kolak, pudding atau dimakan dalam

keadaan segar.

2. Tanaman Pisang

Pisang merupakan tanaman yang memiliki banyak kegunaan, mulai

dari buah, batang, daun, kulit hingga bonggolnya. Tanaman pisang

yang merupakan suku Musaceae termasuk tanaman yang besar

memanjang. Tanaman pisang sangat menyukai daerah yang beriklim

tropis, panas, dan lembab terlebih didataran rendah. Menurut sejarah,

pisang berasal dari Asia Tenggara yang kemudian disebarkan oleh para

penyebar agama islam ke Afrika Barat, Amerika Selatan dan Amerika

Tengah.

Pisang menyebar ke suluruh dunia, meliputi daerah tropis dan sub

tropis. Negara-negara penghasil pisang yang terkenal diantaranya

Brasil, Fhilipina, Panama, Honduras, India, Equador, Thailand,

Karibia, Columbia, Meksiko, Venzuela, dan Hawai (Satuhu dan

Supriadi, 2000). Tumbuhan ini berdasarkan klasifikasi ilmiahnya

Page 33: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

16

tergolong dalam keluarga besar Musaceae, sebagaimana penggolongan

dari tingkat Kingdom hingga species berikut ini.

Klasifikasi pisang (musa paradisiaca) menurut Tjitrosoepomo (2001) :

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Zingiberales

Famili : Musaceae

Genus : Musa

Species : Musa paradisiaca formatypica

Pisang termasuk dalam famili Musaceae, dan terdiri atas berbagai

varietas dengan penampilan warna, bentuk, dan ukuran yaang berbeda-

beda. Varietas pisang yangdiunggulkan antara lain Pisang Ambon

Kuning, Pisang Ambon Lumut, Pisang Badak, Pisang Barangan,

Pisang Kepok, Pisang Susu, Pisang Raja, Pisang Tanduk, dan Pisang

Nangka. Pisang merupakan jenis tanaman yang mempunyai beberapa

komposisi baik pada kandungan karbohidrat, protein, fosfor, dan

kandungan lainnya yang penting dan dibutuhkan oleh manusia

(Mulyanti, 2005). Menurut Satuhu dan Sapriyadi (2000), morfologi

tanaman pisang meliputi :

a) Akar

Pohon pisang berakar rimpang dan tidak mempunyai akar tunggang.

Akar terbanyak berada di bagian bawah tanah bawah sampai

Page 34: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

17

kedalaman 75-150 cm. Sedangkan, akar yang berada di bagian

samping umbi batang tumbuh kesamping atau mendatar

b) Daun

Daun pisang letaknya tersebar, helaian daun berbentuk lanset

memanjang dan pada bagian bawahnya berlilin. Daun ini diperkuat

oleh tangkai daun yang panjangnya antara 30-40 cm. Daun pisang

mudah sekali robek oleh hembusan angin yang keras karena tidak

mempunyai tulang-tulang pinggir yang menguatkan lembaran daun.

Daun pisang banyak dimanfaatkan untuk membungkus. Daun-daun

yang tua yang sudah robek bisa digunakan untuk pakan kambing,

kerbau atau sapi karena banyak mengandung unsur yang diperlukan

oleh tubuh hewan dan dapat dibuat kompos.

c) Bunga

Bunganya berkelamin satu, berumah satu dalam tandan. Daun

penumpu bunga berjejal rapat dan tersusun secara spiral. Daun

pelindung berwarna merah tua, berlilin dan mudah rontok dengan

panjang 10-25 cm, bunga tersusun dalam dua baris melintang, Bunga

betina berada di bawah bunga jantan (jika ada). Lima daun tenda

bunga melekat sampai tinggi, panjangnya 6-7 cm. Benangsari 5 buah

pada bunga betina tidak sempurna, Bunga pisang disebut juga jantung

pisang karena bentuknya seperti jantung. Biasanya dimanfaatkan

untuk dibuat sayur, karena kandunganvitamin, lemak dan

karbohidratnya tinggi.

Page 35: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

18

d) Buah

Buah pisang banyak digunakan sebagai makanan seperti tepung, anggur,

sale, sari buah, pisang goreng, pisang rebus, keripik pisang, kolak pisang,

getuk pisang, sayur pisang muda dan sebagai buah segar.

Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan

kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6,

dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran

fungsi otak. Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih

lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari

nasi, biskuit, dan sejenis roti. Nilai energi pisang sekitar 136 kalori

untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat.

Kandungan dalam buah pisang ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Kandungan Gizi Buah Pisang, per 100 gram

Gizi dan Nutrisi Persentase (%)Air (gram) 75,00Energy (K) 88,00Karbohidrat (gram) 23,00Protein (gram) 1,20Lemak (gram) 0,20Ca (mg) 8,00P (mg) 28,00Fe (mg) 0,60Vitamin A (mg) 439,00Vitamin B-1 (mg) 0,04Vitamin C (mg) 78,00

Sumber: Mulyanti, 2005.

Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah

tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam

Page 36: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

19

menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan

karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap,

sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat.

Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik

digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh (Mulyanti, 2005).

Buah pisang sangat prospektif sebagai bahan baku industri. Hal

tersebut karena kemudahan dalam mendapatkan bahan baku, serta

berbagai produk dapat diolah dari buah pisang sehingga dapat

meningkatkan nilai tambah. Salah satu alternatif dari pemanfaatan

pisang yaitu dapat diolah menjadi makanan olahan seperti keripik

pisang karena buahnya yang berukuran besar. Disamping buahnya

dapat dibuat keripik, bagian lain dari pisang ini juga bisa

dimanfaatkan, seperti daunnya bisa dibuat untuk membungkus

makanan dan batangnya bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak

(Prabawati, dkk., 2008).

3. Konsep Agribisnis

Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah

satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan

pemasaran yang ada hubungannya dalam pertanian dalam arti luas;

yang dimaksud dengan pertanian dalam arti yang luas adalah kegiatan

usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang

ditunjang oleh kegiatan pertanian (Soekartawi, 2003). Agribisnis

adalah kegiatan usaha dibidang pertanian yang berwatak bisnis,

Page 37: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

20

pelakunya secara konsisten berupaya untuk meraih nilai tambah

komersial dan finansial yang berkesinambungan untuk menghasilkan

produk yang dibutuhkan pasar (Adjid, 1998). Sistem agribisnis terdiri

dari beberapa subsistem yang mendukungnya, seperti disajikan pada

Gambar 1.

Gambar 1. Sistem AgribisnisSumber : Sutawi, 2002

Secara sederhana agribisnis (agribusiness) didefinisikan sebagai usaha

atau kegiatan pertanian dan terkait dengan pertanian yang berorientasi

pada keuntungan. Jika didefiniskan secara lengkap agribisnis adalah

kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi pertanian

dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata

rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran produksi

(agroindustri), dan kelembagaan penunjang kegiatan. Dengan

SubsistemSarana

Produksi

SubsistemUsahatani

SubsistemPengolahan

SubsistemPemasaran

Subsistem LembagaPenunjang

Page 38: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

21

demikian sistem agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri dari

berbagai subsistem yaitu:

1) Subsistem Sarana Produksi

Subsistem sarana produksi disebut juga subsistem faktor input

yaitu subsistem pengadaan sarana produksi pertanian. Kegiatan

subsistem ini berhubungan dengan pengadaan sarana produksi

pertanian, yaitu memproduksi dan mendistribusikan bahan, alat,

dan mesin yang dibutuhkan usahatani atau budidaya pertanian (on-

farm agribusiness) (Saragih,1998).

Kegiatan ini meliputi pengadaan sarana produksi pertanian antara

lain terdiri dari benih, bibit, makanan ternak, pupuk , obat

pemberantas hama dan penyakit, lembaga kredit, bahan bakar, alat-

alat, mesin, dan peralatan produksi pertanian. Pelaku-pelaku

kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana produksi adalah

perorangan, perusahaan swasta, pemerintah, koperasi. Betapa

pentingnya subsistem ini mengingat perlunya keterpaduan dari

berbagai unsur itu guna mewujudkan sukses agribisnis. Industri

yang meyediakan sarana produksi pertanian disebut juga sebagai

agroindustri hulu (upstream).

2) Subsistem Usahatani

Usahatani merupakan kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana

produksi yang dihasilkan dari subsistem sarana produksi untuk

menghasilkan produk pertanian berupa bahan pangan, hasil

Page 39: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

22

perkebunan, buah-buahan, bunga dan tanaman hias, hasil ternak,

hewan dan ikan. Pelaku kegiatan dalam subsistem ini adalah

produsen yang terdiri dari petani, peternak, pengusaha tambak,

pengusaha tanaman hias dan lain-lain.

3) Subsistem Agroindustri

Dalam subsistem ini lingkup kegiatan ini tidak hanya aktivitas

pengolahan sederhana di tingkat petani, tetapi menyangkut

keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca panen produk

pertanian sampai pada tingkat pengolahan lanjutan dengan maksud

untuk menambah value added (nilai tambah) dari produksi primer

tersebut. Proses yang dilakukan meliputi proses pengupasan,

pembersihan, pengekstraksian, penggilingan, pembekuan,

pengeringan, dan peningkatan mutu. Agroindustri merupakan

lahan bisnis yang potensial untuk menciptakan lapangan pekerjaa

baru, menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar baik tenaga kerja

terdidik, terlatih maupun tenaga tidak terdidik dan terlatih, serta

meningkatkan pendapatan petani.

4) Subsistem Pemasaran

Subsistem pemasaran mencakup pemasaran hasil-hasil usahatani

dan agroindustri baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Kegiatan utama subsistem ini adalah pemantauan dan

pengembangan informasi pasar dan market intelligence pada pasar

domestik dan pasar luar negeri.

Page 40: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

23

5) Subsistem jasa layanan pendukung (kelembagaan)

Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis (kelembagaan) atau

supporting institution adalah semua jenis kegiatan yang berfungsi

untuk mendukung dan melayani serta mengembangkan kegiatan

sub-sistem hulu, sub-sistem usaha tani, dan sub-sistem hilir.

Lembaga-lembaga yang terkait dalam kegiatan ini adalah penyuluh,

konsultan, keuangan, dan penelitian.

Lembaga penyuluhan dan konsultan memberikan layanan informasi

yang dibutuhkan oleh petani dan pembinaan teknik produksi,

budidaya pertanian, dan manajemen pertanian. Untuk lembaga

keuangan seperti perbankan, modal ventura, dan asuransi yang

memberikan layanan keuangan berupa pinjaman dan penanggungan

risiko usaha (khusus asuransi), sedangkan lembaga penelitian baik

yang dilakukan oleh balai-balai penelitian atau perguruan tinggi

memberikan layanan informasi teknologi produksi, budidaya, atau

teknik manajemen mutakhir hasil penelitian dan pengembangan.

4. Agroindustri Keripik Pisang dan Nangka

Keripik pisang adalah produk makanan ringan yang terbuat dari irisan

buah pisang mentah tanpa ada campuran bahan lain. Selain itu keripik

pisang salah satu jenis keripik yang banyak diusahakan dan disukai

oleh masyarakat, karena dalam proses pembuatannya keripik ini

mudah dan biaya yang diperlukan relatif sedikit dan peralatan yang

Page 41: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

24

digunakan sangat sederhana. Dalam proses pembutan keripik pisang,

jenis buah pisang yang cocok digunakan yaitu jenis pisang kepok dan

dalam pemilihan pisang yang digunakan harus memperhatikan kriteria

kematangan pisang.

Variasi dalam pembuatan kripik pisang sangat beragam baik itu dari

segi rasa dan lain-lain. Cita rasa keripik pisang bermacam-macam ada

yang manis, asin, dan ada juga yang pedas, biasanya ditambahkan

garam, gula, dan bumbu – bumbu perasa yang dimaksudkan untuk

memberi rasa pada keripik pisang. Pemberian rasa ini biasanya

ditambahkan pada waktu akhir penggorengan, ada juga yang

ditambahkan setelah diangkat dari wajan (Suyanti dan Satuhu,1994).

Agroindustri keripik yang juga sudah banyak dikembangkan adalah

keripik nangka. Agroindustri ini merupakan agorindustri yang

mengolah buah segar nangka melalui berbagai proses untuk menjadi

keripik. Pengolahan nangka menjadi keripik bertujuan untuk

meningkatkan keawetan nangka sehingga layak untuk dikonsumsi dan

memperoleh nilai jual yang tinggi dipasaran. Dengan adanya kegiatan

usaha pengolahan nangka menjadi keripik, yang mengubah bentuk dari

produk primer menjadi produk baru yang lebih tinggi nilai

ekonomisnya.

Pembuatan keripik nangka cukup mudah dan sederhana. Pembuatan

keripik pisang dan keripik nangka pada agroindustri keripik Panda Alami

menggunakan dua cara pengolahan yang berbeda yaitu dengan yang cara

Page 42: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

25

digoreng manual dan di goreng menggunakan mesin vakum. Bahan baku

yang digunakan pada dua proses ini berbeda-beda, untuk bahan baku

nangka menggunakan buah nangka yang sudah masak diolah dengan

menggunakan mesin vakum. Sedangkan untuk penggorengan manual

menggunakan bahan baku pisang kepok dengan tingakat kematangan 75

persen. Berikut merupakan pembuatan keripik pisang dengan proses

goreng manual dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Pembuatan Keripik Pisang dengan cara penggorengan manual

Proses pembuatan keripik yang selanjutnya yaitu dengan cara digoreng

dengan menggunakan mesin vakum. Bahan baku yang digunakan dalam

pengolahan ini yaitu pisang dan nangka yang sudah masak dengan tekstur

yang sudah lunak. Pembuatan keripik nangka dengan penggorengan

Buah pisang dengankematangan 75 persen

Dikupas dan dipisahkan kulitnya

Dicuci

Dipotong tipis

Digoreng hingga warna berubahkuning kecokelatan

Keripik pisang

Page 43: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

26

menggunakan mesin vakum dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Diagram Alir Proses Pembuatan Keripik dengan carapenggorengan vakum, (Kamsiati, 2010)

5. Manajemen Rantai Pasok

Manajemen rantai pasokan (supply-chain management) adalah

pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan

menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke

pelanggan. Menurut Pujawan (2005), rantai pasok adalah jaringan

perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk

menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai

akhir.

Buah nangka yang sudak masak

Di iris dengan ketebalan 32mm

Di goreng dengan mesinpenggoreng vakum pada suhu

100oC dengan tekanan 640 – 680mmHg.

Keripik nangka

Diangkat dan ditiriskan minyaknyadengan mesin spinner

Page 44: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

27

Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik,

distributor, toko atau retailer, serta perusahaan-perusahaan pendukung

seperti perusahaan jasa logistik. Tujuannya adalah untuk membangun

sebuah rantai pemasok yang memusatkan perhatian untuk

memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Kunci bagi manajemen rantai

pasokan yang efektif adalah menjadikan para pemasok sebagai “mitra”

dalam strategi perusahaan untuk memenui pasar yang selalu berubah

(Heizer dan Render, 2005).

Rantai pasokan menimbulkan gambaran atas pergerakan produk atau

pasokan dari supplier kepada pembuat produk, distributor, pengecer,

pelanggan sepanjang rantai. Supply chain biasanya melibatkan variasi

dari tingkat-tingkat, tingkat-tingkat ini meliputi:

1) Pelanggan

2) Pengecer

3) Distributor

4) Pembuat produk

5) Komponen atau supplier bahan baku

Tiap-tiap tingkat dari rantai pasokan dihubungkan melalui aliran

produk, informasi, dan keuangan. Aliran ini biasanya terjadi secara

langsung dan mungkin diatur oleh satu tingkat atau perantara. Ada

tiga macam komponen dalam rantai pasokan, yaitu:

Page 45: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

28

a) Rantai Pasokan Hulu/Upstream supply chain

Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu

perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya yang mana

terdapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya dan koneksi

mereka kepada para penyalur mereka (para penyalur second-trier).

Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata,

semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan

tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama

adalah pengadaan bahan baku.

b) Manajemen Internal Rantai Pasokan

Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan

barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan

masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini

meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam

rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen

produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.

c) Segmen Rantai Pasokan Hilir/Downstream supply chain segment

Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang

melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam

downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi,

pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.

Page 46: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

29

Aktivitas utama dalam rantai pasok ada 4 yaitu perencanaan, sumber,

membuat, dan pengiriman (Gunasekaran et al, 2004). Keempat

aktivitas memiliki definisi sebagai berikut:

a) Perencanaan (plan)

Proses yang memyeimbangkan permintaan dan penawaran agregat

untuk membangun jalan terbaik dari tindakan yang memenuhi aturan

bisnis yang ditetapkan.

b) Sumber (source)

Proses yang melakukan pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi

kebutuhan yang direncanakan atau aktual.

c) Membuat (make)

Proses yang mengubah barang ke tahap penyelesaian untuk memenuhi

kebutuhan yang direncanakan atau aktual.

d) Pengiriman (deliver)

Proses yang menyediakan barang jadi dan jasa, termasuk manajemen

pemesanan, manajemen transportasi, dan manajemen gudang, untuk

memenuhi kebutuhan yang direncanakan atau aktual.

Menurut Heizer dan Render (2005) manajemen rantai pasokan

mencakup aktivitas untuk menentukan:

1) Transportasi ke vendor.

2) Pemindahan uang secara kredit dan tunai.

3) Para pemasok.

4) Bank dan distributor.

Page 47: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

30

5) Utang dan piutang usaha.

6) Pergudangan dan tingkat persediaan.

7) Pemenuhan pesanan.

8) Berbagi informasi pelanggan, prediksi, dan produksi.

Sebuah rantai pasok akan memiliki komponen-komponen yang

biasanya disebut chaneel. Komponen tersebut ada raw material,

transportasi, manufaktur, pergudangan, distributor, retil, dan konsumen

terakhir (Hugos, 2006). Berikut merupakan ilustrasi sebuah rantai

pasok yang sederhana.

Gambar 4. Model Rantai Pasok

Keberhasilan dalam menggembangkan supply chain bergantung pada

komunikasi dengan para supplier. Dalam mengembangkan rantai

pasok, diperlukan strategi rantai pasok. Strategi rantai pasok adalah

kumpulan kegiatan dan aksi strategis di sepanjang rantai pasok yang

menciptakan rekonsiliasi antara apa yang dibutuhkan pelanggan akhir

dengan kemampuan sumber daya yang ada pada supply chain tersebut.

Ada beberapa strategi yang biasa digunakan antara lain:

Rawmaterial

Transportasi Manufaktur

DistributorRetailKonsumen

akhir

Perdagangan

Page 48: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

31

a) Banyak Pemasok

Dengan strategi banyak pemasok, pemasok menanggapi permintaan dan

spesifikasi permintaan penawaran, dengan pesananyang umumnya akan

jatuh ke pihak yang memberikan penawaran rendah.

b) Sedikit Pemasok

Strategi yang memiliki sedikit pemasok mengimplikasikan bahwa dari

pada mencari atribut jangka pendek, seperti biaya rendah, pembeli lebih

ingin menjalin hubungan jangka panjang dengan pemasok yang setia.

Penggunaan pemasok yang hanya sedikit dapat menciptakan nilai dengan

memungkinkan pemasok memiliki skala ekonomi dan kurva belajar yang

menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah.

c) Kairetsu Network.

Kebanyakan perusahaan manufaktur mengambil jalan tengah antara

membeli dari sedikit pemasok dan integrasi vertical dengan cara misalnya

mendukung secara financial pemasok melalui kepemilikan atau pinjaman.

Pemasok kemudian menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang lebih

dikenal dengan kairetsu. Keanggotaannya dalam hubungan jangka

panjang oleh sebab itu diharapkan dapat berfungsi sebagai mitra,

menularkan keahlian tehnis dan kualitas produksi yang stabil kepada

perusahaan manufaktur. Para anggota kairetsu dapat beroperasi sebagai

subkontraktor rantai dari pemasok yang lebih kecil.

Page 49: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

32

d) Integrasi vertikal

Perusahaan selain membeli supplier inti, juga mengembangkan hubungan

dengan supplier-nya untuk mendapatkan kepastiannya dalam pasokan

bahan penunjangnya.

e) Perusahaan virtual

Perusahaan yang mengandalkan beragam hubungan pemasok untuk

menyediakan jasa atas permintaan yang diinginkan. Juga dikenal sebagai

korporasi berongga atau perusahaan jaringan.

Supply chain memiliki penggerak yang sangat berpengaruh terhadap

performa supply chain itu sendiri. Menurut Chopra dan Meindl (2004),

penggerak supply chain adalah sebagai berikut:

1) Inventaris

Semua bahan mentah, dalam proses dan barang-barang yang telah

diselesaikan. Inventaris merupakan salah satu penggerak supply chain

yang penting karena perubahan kebijakan inventaris dapat mengubah

secara drastis tingkat responsivitas dan efisiensi rantai pasok. Komponen

dari keputusan mengenai inventaris adalah:

a) Cycle inventory

Cycle inventory adalah jumlah rata-rata dari inventori yang digunakan

untuk memenuhi permintaan dalam suatu waktu. Sebagai contoh, dalam

sebulan memerlukan 10 buah truk bahan baku, perusahaan bisa saja

memesan 10 truk bahan baku dalam sekali pesan, atau bisa memesan 1

Page 50: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

33

truk bahan baku yang dipesan tiap 3 hari, hal ini tergantung dari strategi

supply chain apa yang mereka terapkan (responsif atau efisiensi) dengan

memperhitungkan ordering cost (biaya pesan) dan holding cost (biaya

penyimpanan).

b) Safety Inventory

Safety inventory adalah inventori yang dibuat untuk berjaga-jaga terhadap

perkiraan akan kelebihan permintaan. Savety inventory digunakan untuk

mengatasi ketidakpastian atas permintaan yang tinggi.

c) Seasonal Inventory

Seasonal inventory adalah inventory yang dibuat untuk mengatasi

keragaman yang dapat diprediksi dalam permintaan. Perusahaan yang

menggunakan seasonal inventory akan membangun persediaan mereka

pada periode permintaan barang rendah dan menyimpannya untuk periode

permintaan barang menjadi tinggi, dimana pada saat permintaan tinggi

mereka tidak dapat memproduksi semua barang untuk memenuhi

permintaan.

2) Transportasi

Transportasi adalah memindahkan persediaan dari titik ke titik dalam

rantai pasok. Transportasi terdiri atas banyak kombinasi dari model dan

bentuk yang memiliki keunggulan masing-masing. Pemilihan transportasi

juga mempunyai dampak besar dalam tingkat responsifitas dan efisiensi

rantai pasok.

Page 51: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

34

3) Fasilitas

Fasilitas adalah tempat-tempat dalam jaringan rantai pasok, dimana

inventaris disimpan, dirakit, atau diproduksi. Dua jenis umum dari

fasilitas adalah tempat produksi dan tempat penyimpanan. Bila

perusahaan memilih tingkat efisiensi tinggi, maka memiliki lebih sedikit

gudang. Penentuan fasilitas mempunyai dampak yang besar dalam

tingkat responsifitas dan efisiensi rantai pasok. Komponen dari

keputusan mengenai fasilitas menurut Chopra dan Meindl, 2004 adalah

sebagai berikut :

a) Lokasi

Penentuan keputusan dimana suatu perusahaan menentukan lokasi

fasilitasnya, merupakan bagian yang sangat besar dalam langkah desain

rantai pasok. Penentuan lokasi secara ekonomis, sedangkan penentuan

lokasi secara desentralisasi akan menjadi lebih responsif dalam

permintaan konsumen.

b) Kapasitas

Perusahaan juga harus menentukan seberapa kapasitas dari fasilitas yang

dimiliki oleh perusahaan tersebut. Sejumlah besar kapasitas akan

menjadikan perusahaan tersebut menjadi lebih responsif, demikian pula

sebaliknya.

c) Metodologi Operasi

Disini digambarkan bagaimana metode perusahaan dalam memproduksi

barang, apakah mesin yang dipakai untuk membuat produk itu bersifat

Page 52: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

35

fleksibel, maksudnya adalah mesin tersebut juga dapat pula digunakan

untuk membuat produk lain yang biasanya mesin itu relatif mahal atau

menggunakan mesin yang dapat membuat satu macam produk saja.

4) Informasi

Informasi terdiri dari data dan analisis yang berkaitan dengan inventaris,

transportasi, fasilitas dan pelanggan di seluruh rantai pasok. Informasi

menyajikan pihak manajemen kesempatan untuk membuat rantai pasok

lebih responsif dan efisien. Informasi secara potensial adalah penggerak

terbesar performa rantai pasok.

6. Kinerja Rantai pasok

Menurut Hertz (2009), istilah kinerja mengacu pada hasil output dan

sesuatu yang dihasilkan dari proses suatu produk yang dapat

dinyatakan dalam istilah finansial dan nonfinansial. Pengukuran kinerja

adalah membandingkan antara hasil yang sebenarnya diperoleh dengan

yang direncanakan, dengan kata lain sasaran-sasaran yang telah

ditargetkan harus diteliti sejauh mana pencapaian yang telah

dilaksanakan untuk mencapai tujuan (Ruky, 2001).

Kendala utama rantai pasok komoditas pertanian adalah perencanaan,

sosialisasi, pengiriman, dan ekspektasi. Perencanaan dalam rantai pasok

memegang peranan yang sangat penting. Lead time dan siklus dalam

pemenuhan pesanan bagi setiap pelaku rantai pasok sangat dipengaruhi

oleh perencanaan yang telah dibuat oleh anggota rantai pasok tersebut.

Page 53: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

36

Selain itu, lead time yang digunakan untuk memenuhi pesanan juga akan

mempengaruhi biaya rantai pasok yang akan digunakan. Semakin lama

waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan, maka diperlukan biaya

tambahan untuk mengurangi resiko terjadinya kerusakan suatu

komoditas. Mengingat produk pertanian merupakan produk yang mudah

rusak, waktu menjadi salah satu faktor input yang paling bermasalah

dalam kinerja rantai pasok (Morgan, 2004).

Sistem pengukuran kinerja diperlukan sebagai pendekatan dalam rangka

mengoptimalisasikan jaringan rantai pasok. Pengukuran kinerja bertujuan

untuk mendukung perancangan tujuan, evaluasi kinerja, dan menentukan

langkah-langkah ke depan baik pada level strategi, taktik, dan

operasional (Vorst, 2006).

7. Manajemen Persediaan

Dalam perusahaan setiap manajer operasional dituntut untuk dapat

mengelola dan mengadakan persediaan agar terciptanya efektifitas dan

efisiennya kegiatan operasional. Menurut Rangkuti (2007), persediaan

bahan baku mempunyai kedudukan yang penting dalam perusahaan

karena persediaan bahan baku sangat besar pengaruhnya terhadap

kelancaran proses produksi. Persediaan bahan baku adalah bahan atau

barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan

tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan,

untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau

Page 54: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

37

mesin (Herjanto, 2007). Persedian memiliki karakteristik tersendiri,serta

memiliki cara pengelolaan yang berbeda. Menurut Rangkuti (2007),

persediaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu:

a) Persedian bahan mentah (raw material)

Merupakan persediaan barang-barang berwujud, seperti kayu, besi, serta

komponen-komponen lain yang digunakan dalam proses produksi.

b) Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts)

Merupakan persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-

komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, yang secara langsung

dapat dirakit menjadi suatu produk.

c) Persediaan barang pembantu (supplies)

Merupakan persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses

produksi, tetapi bukan merupakan bagian atau komponen barang jadi.

d) Persediaan barang dalam proses (work it process)

Merupakan persediaan barang-barang yang termasuk keluaran dari tiap-

tiap bagian dalam proses produksi atau jasa yang telah diolah menjadi

suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang

jadi.

e) Persediaan barang jadi (finished goods)

Merupakan persediaan barang-barang yang telah selesai di proses atau

diolah dalam pabrik dan siap dijual atau dikirim kepada pelanngan.

Page 55: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

38

8. Nilai Tambah

Pengertian nilai tambah (value added) adalah pertambahan nilai suatu

produk atau komoditas karena mengalami proses pengolahan,

pengangkutan ataupun penyimpanan dalam suatu produksi. Dalam

proses pengolahan nilai tambah dapat didefinisisikan sebagai selisih

antara nilai produk dengan nilai bahan baku dan input lainnya, tidak

termasuk tenaga kerja. Sedangkan marjin adalah selisih antara nilai

produk dengan harga bahan bakunya saja. Dalam marjin ini tercakup

komponen faktor produksi yang digunakan dan balas jasa pengusaha

pengolahn (Hayami et al, 1987).

Komoditas pertanian pada umumnya mempunyai sifat mudah rusak

sehingga perlu langsung dikonsumsi atau diolah terlebih dahulu.

Proses pengolahan yang disebut agroindustri, dapat meningkatkan

guna bentuk komoditas pertanian. Konsumen yang bersedia

membayar output agroindustri dengan harga yang relatif tinggi

merupakan insentif bagi perusahaan pengolah. Kegiatan agroindustri

yang dapat meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dalam

operasionalnya membutuhkan biaya pengolahan. Salah satu konsep

yang sering digunakan untuk membahas biaya pengolahan hasil

pertanian adalah nilai tambah.

Menurut Hayami et all dalam Sudiyono (2004), ada dua cara untuk

menghitung nilai tambah yaitu nilai tambah untuk pengolahan dan

nilai tambah untuk pemasaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi

Page 56: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

39

nilai tambah pengolahan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu faktor

teknis dan faktor pasar. Faktor teknis yang berpengaruh adalah

kapasitas produksi, jumlah bahan baku yang digunakan dan tenaga

kerja. Faktor pasar yang berpengaruh adalah harga output, upah

tenaga kerja, harga bahan baku dan nilai input lain selain bahan baku

dan tenaga kerja.

9. Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian ini berjudul Rantai Pasok dan Nilai Tambah Pada

Agroindustri Keripik Panda Alami di Kecamatan Gedong Tataan

Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

sistem rantai pasok dan nilai tambah pada agroindustri keripik Panda

Alami. Dalam penelitian ini, penulis menyertakan kajian penelitian

terdahulu sebagai acuan dalam penulisan. Dengan melihat penelitian

terdahulu, terdapat beberapa perbedaan pada penelitian rantai pasok

dan nilai tambah pada agroindustri keripik Panda Alami dengan

penelitian sebelumnya.

Perbedaannya yaitu penulis menggunakan studi kasus pada

Agroindustri Keripik Panda Alami di Kecamatan Gedong Tataan,

Kabupaten Pesawaran. Kelebihan penelitian ini terletak pada

penentuan pola aliran rantai pasok karena selain menentukan pola

alirannya, penulis juga menentukan kinerja rantai pasoknya. Sehingga

Page 57: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

40

dapat diketahui apakah kinerja rantai pasok agroindustri tersebut baik

atau kurang baik.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa perbedaan

penelitian ini, dengan penelitian terdahulu yaitu lokasi agroindustri

keripik Panda Alami di Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten

Pesawaran dan penentuan pola alir rantai pasok yang disertai dengan

kinerja rantai pasok.

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan rantai pasok

dan nilai tambah agroindustri keripik, dan metode analisis yang sejenis

serta mengenai kesamaan atau perbedaan dalam hal tujuan yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Menurut Grace A. Kairupan (2015) dalam jurnal yang berjudul

“Analisis Nilai Tambah Akarwangi Pada Agroindustri Minyak Atsiri di

Kabupaten Minahasa Utara”. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui

besarnya keuntungan serta nilai tambah yang diterima usaha pengolahan

akarwangi menjadi minyak atsiri akarwangi. Metode yang digunakan

yaitu analisis keuntungan usaha dan selanjutnya digunakan analasis nilai

tambah. Hasil penelitian menunjukan bahwa usaha pengolahan akarwangi

menjadi minyak atsiri memberikan keuntungan yang besar, dengan

menggunakan bahan baku utama akarwangi yang di panen dari perkebunan

perusahan itu sendiri sebanyak 24.375 kg dapat menghasilkan 243,75kg

minyak atsiri akarwangi dan harga minyak atsiri akarwangi per kilogram

adalah sebesar Rp. 3.000.000.

Page 58: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

41

Menurut Annona Emhar (2014) dalam jurnalnya yang berjudul

“Analisis Rantai Pasokan Daging Sapi di Kabupaten Jember”. Jurnal

ini bertujuan untuk mengetahui aliran produk, aliran keuangan dan

aliran informasi pada rantai pasokan daging sapi, mengetahui tingkat

efisiensi pemasaran dan mengetahui nilai tambah pada proses

pemotongan sapi potong. Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu analisis efisiensi pemasaran, dan margin pemasaran,

analisis nilai tambah dengan metode Hayami. Hasil analisis

menunjukkan bahwa: (1) terdapat 3 aliran dalam rantai pasokan daging

sapi di Kabupaten Jember yaitu aliran produk, aliran keuangan dan

aliran informasi yang tidak berjalan dengan optimal; (2) saluran

distribusi daging sapi di Kabupaten Jember adalah efisien berdasarkan

nilai efisiensi pemasaran, margin pemasaran yang menguntungkan

(Ski>Sbi) dan shared value yang proporsional sesuai dengan kontribusi

yang diberikan setiap mata rantai; dan (3) rata-rata nilai tambah yang

diperoleh sebesar Rp 33.144,68/kg atau 36,24 % dari total output yang

dihasilkan.

Menurut Rizaldy Ghaffar Al Rasyid, (2015) dalam penelitiannya yang

berjudul “Analisis Rantai Pasokan (Supply Chain) Kopi Rakyat di

Kabupaten Jember“ yang bertujuan untuk mengetahui aliran produk,

aliran keuangan dan aliran informasi pada rantai pasokan kopi rakyat

dan mengetahui nilai tambah pada proses pengolahan kopi rakyat

dengan menggunakan metode Supply Chain Operatin Reference

(SCOR) dan analisis nilai tambah, menunjukkan bahwa terdapat enam

Page 59: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

42

kelompok rantai pasokan yang memiliki pola aliran produk, aliran

keuangan dan aliran informasi. Selain itu Kegiatan pengolahan primer

metode olah basah menghasilkan nilai tambah sebesar 260,56 rupiah

dengan keuntungan 219,00 rupiah per kilogram.

Menurut Stevany Carter Wuwung (2013) dalam jurnal yang berjudul

”Manajemen Rantai Pasokan Produk Cengkeh Pada Desa Wawona

Minahasa Selatan” dengan menggunakan metode analisis supply chain

management (SCM). Mengunakan alat analisis rantai pasokan dari awal

sampai akhir dengan proses aktivitas pengadaan bahan baku, menjadi

barang setengah jadi dan produk akhir serta pengiriman ke pelanggan.

Hasil penelitian ditemukan bahwa petani masih menggunakan alat

tradisional, hal ini tidak efisien serta banyak mengorbankan waktu dan

biaya.

Menurut . Samsul Kamal (2016) dalam penelitiannya yang berjudul

“Analisis Pendapatan Agroindustri Keripik Nenas dan Keripik Nangka

di Desa Kualu Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar”. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi usaha Nangka di Desa Kualu

Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar dengan menggunakan metode

Analisis biaya , analisis pendapatan dan analisis penyusutan. Pada

penelitian ini menunjukkan Agroindustri keripik nenas dan keripik

nangka yang dijalankan sudah menguntungkan. Pendapatan bersih

yang diperoleh dari rata-rata 11 pengrajin adalah Rp. 6.471.896,32 per

Page 60: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

43

bulan untuk keripik nenas dan Rp. 1.289.921,91 per bulan untuk keripik

nangka.

Menurut A Nurmedika (2013) dalam penelitiannya yang berjudul

“Analisis Pendapatan dan Nilai Tambah Keripik Nangka Pada Industri

Rumah Tangga Tiara di Kota Palu”. Penelitian ini bertujuan untuk .

Mengetahui besarnya penerimaan, pendapatan dan nilai tambah keripik

nangka pada industri rumah tangga Tiara di Kota Palu. Dalam

penelitian ini digunakan metode analisis nilai tambah dengan metode

Hayami. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan yang diperoleh

industri rumah tangga Tiara dalam memproduksi keripik nangka selama

Bulan Juli Tahun 2012 sebesar Rp. 58.500.000, pendapatan sebesar Rp.

36.307.614,25 dan nilai tambah sebesar Rp. 33.169/kg.

Menurut Elfa Sari (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Pola

Aliran Rantai Pasok, Pengendalian Persediaan Bahan Baku dan Strategi

Peningkatan Kinerja Agroindustri Tahu Tempe di Kelurahan Gunung

Sulah Kecamatan Sukarame Bandar Lampung.” Dengan tujuan

menganalisis mekanisme rantai pasok, pengendalian persediaan bahan

baku, menyusun strategi peningkatan kinerja, dan menganalisis nilai

tambah pada agroindustri tahu tempe. Penelitian ini dilakukan dengan

metode Economic Order Quantity (EOQ ) dan analisis nilai tambah.

Pada penelitian ini terdapat tujuh pelaku rantai pasok yaitu terdiri dari

pemasok kedelai, pedagang pengumpul, pengrajin tahu tempe,

pedagang pengecer tahu tempe, dan konsumen. Sedangan nilai tambah

Page 61: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

44

rata-rata tahu sebesar Rp. 4.812,90 per kilogram kedelai dengan rasio

nilai tambah sebesar 41,29%, nilai tambah rata-rata tempe sebesar Rp.

3.017,63 per kilogram kedelai dengan rasio nilai tambah sebesar

30,44%.

Page 62: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

45

B. Kerangka Pemikiran

Agroindustri merupakan industri di bidang pertanian yang mengolah hasil

pertanian yang memiliki tujuan antara lain, untuk memanfaatkan komoditas

pertanian secara maksimal, memberikan nilai tambah pada produk yang

dapat meningkatkan nilai ekonomi, dan memperpanjang masa produk

tersebut dengan menciptakan bentuk baru yang lebih awet dan bernilai.

Salah satu agroindustri yang berkembang di Kecamatan Gedong Tataan,

Kabupaten Pesawaran adalah agroindustri keripik Panda Alami.

Agroindustri ini mengolah buah pisang dan buah nangka sebagai bahan baku

pembuatan keripik.

Dalam pelaksanaan kegiatan agroindustri ini dibutuhkan persediaan bahan

baku yang tepat untuk keberlangsungan proses produksi. Bahan baku yang

berupa buah pisang dan buah nangka yang dibutuhkan agroindustri keripik

Panda Alami dari para pemasok harus terpenuhi dengan tepat, sehingga

dapat menjamin kelancaran produksi. Ketersediaan buah pisang dan nangka

sebagai bahan baku mempengaruhi sistem rantai pasok dalam agroindustri.

Buah pisang dan nangka yang telah melewati proses produksi akan

menghasilkan output dalam bentuk keripik pisang dan keripik nangka.

Setelah produk dihasilkan, produk dipasarkan langsung dari agroindustri

kepada konsumen di berbagai daerah di Bandar Lampung dan luar kota.

Sebagian besar pemasaran keripik melalui pedagang hingga akhirnya sampai

Page 63: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

46

ke tangan konsumen. Keripik yang telah dihasilkan diharapkan dapat

memberikan nilai tambah bagi agroindustri. Untuk mengetahui nilai tambah

keripik yang dihasilkan agroindustri, maka dapat diketahui melalui selisih

antara nilai produksi dikurangi nilai bahan baku dan nilai input lainnya

selain tenaga kerja. Nilai tambah ini diukur dalam satuan rupiah per

kilogram (Rp/kg).

Alur kerangka pemikiran yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat

seperti pada Gambar 5.

Page 64: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

47

Gambar 5. Kerangka Pemikiran Rantai Pasok Nangka pada Agroindustri Keripik Panda Alami.

Petani Buah Nangka/Pisang

Input

1.Nangka/pisang2. Modal3.Tenaga kerja4. Alat dan

mesin

PengolahanOutput

1. Keripik Pisang2. Keripik Nangka

Agroindustri KeripikPanda Alami

Sistem Rantai Pasok

Pola Rantai Pasok

Nilai Tambah

Kinerja rantai pasok

Pemasaran Konsumen

Efisiensi rantai pasok

Page 65: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

48

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang besifat kualitatif. Penelitian yang

digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif

deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi

kasus (casestudy) pada Agroindustri keripik Panda Alami. Metode studi

kasus adalah metode penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan

mendalam terhadap suatu individu, lembaga tertentu dengan daerah atau

subjek yang sempit selama kurun waktu tertentu (Arikunto, 2004). Metode

studi kasus digunakan untuk memperoleh data secara lengkap dan rinci pada

Agroindustri keripik Panda Alami tersebut mengenai rantai pasok dan nilai

tambah produk yang dihasilkan agroindustri tersebut.

B. Konsep Dasar dan Batasan Operasional

Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

data yang berhubungan dengan penelitian.

Page 66: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

49

Agroindustri merupakan subsistem dari sistem agribisnis yang memanfaatkan

produk pertanian yang akan ditransformasikan menjadi produk yang memiliki

nilai tambah.

Agroindustri keripik pisang dan nangka adalah usaha pengolahan lebih lanjut

dari bahan baku pisang dan nangka menjadi keripik.

Keripik nangka merupakan produk makanan yang berbahan baku buah nangka

yang diolah menjadi keripik nangka dan memiliki nilai jual.

Keripik pisang merupakan produk makanan yang berbahan baku buah pisang

yang diolah menjadi keripik pisang dan memiliki nilai jual.

Bahan baku merupakan bahan yang digunakan untuk proses produksi. Bahan

baku atau bahan utama yang digunakan dalam agroindustri keripik ini adalah

buah pisang dan buah nangka.

Tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan dalam proses

produksi dan pengolahan sampai dihasilkannya produk berupa keripik pisang

dan keripik nangka. Tenaga kerja yang dicurahkan dalam Agroindustri keripik

Panda Alami ini terdiri dari tenaga kerja pria dan wanita.

Input adalah bahan dan alat yang digunakan dalam proses produksi yang

dilakukan oleh Agroindustri keripik Panda Alami untuk menghasilkan produk

berupa keripik pisang dan keripik nangka.

Produk adalah output yang dihasilkan dari proses kegiatan agroindustri yaitu

berupa barang (keripik pisang dan keripik nangka). Produk yang dihasilkan

Page 67: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

50

harus sesuai kriteria, dengan melihat jumlah produksi, kemasan, merk,

bentuk, ukuran, dan kualitas produk yang dihasilkan.

Output adalah produk yang dihasilkan agroindustri keripik Panda Alami dari

pengolahan input. Produk yang dihasilkan berupa keripik pisang dan keripik

nangka.

Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen atau

pelanggan untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna

memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Harga bahan baku keripik adalah harga beli bahan baku keripik yang diukur

dalam satuan rupiah (Rp).

Harga keripik adalah harga jual produk keripik per satu kemasan yang

diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Marjin adalah selisih antara nilai keripik dengan bahan baku atau besarnya

kontribusi pemilik faktor-faktor produksi selain bahan baku yang digunakan

dalam proses produksi keripik.

Marjin keuntungan agroindustri keripik adalah persentase keuntungan

agroindustri keripik terhadap marjin yang diukur dalam satuan persen (%).

Rantai pasok adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang

produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan

jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan yang mempunyai

tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau

Page 68: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

51

penyaluran bahan baku (pisang dan nangka) kepada agroindustri keripik Panda

Alami.

Pola aliran rantai pasok adalah pola yang terbentuk dari kegiatan agroindustri

dalam rantai pasok yaitu dimulai dari pengadaan bahan baku hingga produk

sampai ke konsumen akhir.

Manajemen rantai pasok adalah pengelolaan rantai siklus yang lengkap mulai

dari penyaluran bahan mentah dari para supplier, ke kegiatan operasional di

agroindustri keripik Panda Alami, berlanjut ke distribusi prosuk sampai kepada

konsumen akhir

Pemasok atau supplier adalah individu atau perusahaan (baik dalam skala besar

atau kecil) yang memiliki kemampuan untuk menyediakan kebutuhan bahan

baku untuk agroindustri keripik Panda Alami.

DMU (Decision Making Units) merupakan unit pengambilan keputusan, dalam

hal ini adalah tiap-tiap mata rantai pasok.

Nilai tambah atau value added yaitu selisih lebih antara harga jual barang dan

harga beli bahan baku, bahan penolong, suku cadang, dan jasa, yang di

pergunakan untuk menghasilkan barang tersebut.

Nilai tambah keripik adalah selisih antara nilai produksi dikurangi dengan nilai

bahan baku dan nilai input yang di ukur dalam rupiah per kilogram (Rp/kg).

Rasio nilai tambah adalah perbandingan antara nilai tambah dengan nilai

produk diukur dalam satuan persen (%).

Page 69: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

52

C. Lokasi Peneletian, Responden, dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di agroindustri keripik Panda Alami yang berada di

Desa Cipadang, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran.

Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

pertimbangan daerah tersebut merupakan sentra produksi keripik pisang dan

keripik nangka di Kabupaten Pesawaran dan adanya kerjasama mitra dengan

beberapa petani nangka dan pisang serta terdapat permasalahan ketersediaan

bahan baku antara jumlah permintaan dari agroindustri dengan jumlah bahan

baku oleh petani mitra kepada agroindustri.

Pengambilan sampel untuk pelaku rantai pasok keripik Panda Alami yang

meliputi petani mitra, agroindustri, pedagang keripik, dan konsumen

dilakukan dengan cara snowball. Snowball sampling ini adalah termasuk

dalam teknik non-probability sampling (sample dengan probabilitas yang

tidak sama). Metode ini merupakan metode pengambilan sampel dengan

cara berantai, yaitu dengan cara menemukan satu sampel untuk kemudian

dari sampel tersebut dicari keterangan lebih lanjut mengenai keberadaan

sampel lain dengan cara mengikuti aliran barang. Diperoleh responden

sebanyak 8 orang petani nangka, 12 pedagang keripik, dan 10 orang

konsumen. Alasan penggunaan metode ini karena objek sampel yang kita

inginkan bersifat mengelompok atau terpencar dan keberadaannya tidak

pasti. Pengumpulan data dalam penelitian dilaksanakan pada bulan Februari

2017.

Page 70: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

53

D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi

kasus pada agroindustri keripik Panda Alami di Desa Cipadang, Kecamatan

Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui

wawancara langsung dengan petani pisang dan nangka, pengumpul, pedagang

besar, pelaku agroindustri keripik, pedagang keripik pisang dan nangka, dan

konsumen keripik pisang dan keripik nangka dengan menggunakan

kuesioner.

Data sekunder diperoleh dari lembaga/instansi terkait seperti Badan Pusat

Stastistik, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

Pesawaran mengenai jumlah pelaku agroindustri, identitas agroindustri, dan

pustaka lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif

merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang

tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur

statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (Strauss dan Corbin, 2014).

Analisis deskriptif kualitatif akan menjelaskan tentang mekanisme rantai

pasok pada agroindustri Panda Alami. sedangkan analisis deskriptif

kuantitatif digunakan untuk menganalisis efisiensi rantai pasok dan nilai

Page 71: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

54

tambah keripik pisang dan keripik nangka yang diperoleh dari kegiatan

agroindustri keripik tersebut.

1. Analisis Tujuan Pertama

Untuk menjawab tujuan pertama dilakukan analisis sistem rantai pasok yaitu

untuk mengetahui pola aliran rantai pasok pada agroindustri keripik Panda

Alami. Metode analisis data untuk mengidentifikasi sistem rantai pasok pada

agroindustri keripik Panda Alami adalah metode deskriptif. Metode

deskriptif merupakan merupakan metode statistik yang bertujuan untuk

menemukan pengetahuan yang luas terhadap objek penelitian tertentu yang

diteliti melalui data sampel atau populasi.

Data yang telah terkumpul akan di analisis untuk mengetahui keadaan

agroindustri keripik Panda Alami, mengidentifikasi rantai pasok agroindustri

keripik Panda Alami, serta mengidentifikasi aktifitas yang dilakukan tiap

pelaku dalam sistem rantai pasok agroindustri keripik Panda Alami dan

mengidentifikasi aktifitas yang dilakukan dalam sistem rantai pasok

Agroindustri keripik Panda Alami

2. Analisis Tujuan Kedua

A. Kinerja Rantai Pasok Nangka

Model rantai pasok yang terjadi di Agroindustri Panda Alami dibahas

secara deskriptif dengan pengukuran kinerja rantai pasok yang dapat dilihat

dari nilai-nilai pada setiap indikator Supply Chain Operation

Page 72: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

55

Refference yang dibandingkan dengan nilai FoodSCOR card (Bolstroff 2011).

Pengukuran kinerja rantai pasok dilakukan secara kuantitatif.

B. Indikator Pengukuran Kinerja Rantai Pasok

Produk memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan karakteristik

produk akan menyebabkan perbedaan dalam penentuan indikator dalam

pengukuran kinerja rantai pasok. Nangka termasuk ke dalam produk

fungsional karena nangka merupakan produk komoditas, memiliki siklus

hidup produk panjang, variasi produk sedikit, permintaan dapat diprediksi

serta customer driver-nya adalah biaya. Biaya rantai pasok yang minimal

akan menghasilkan produk yang lebih murah. Oleh karena itu, pengukuran

kinerja yang paling tepat adalah efisiensi. Pada penelitian ini, kinerja rantai

pasok yang diukur adalah kinerja petani dan agroindustri sebagai anggota

primer rantai pasok pada Agroindustri Keripik Panda Alami.

Indikator yang digunakan dalam pengukuran kinerja rantai pasok nangka

didasarkan pada matriks kerja SCOR (Supply Chain Operation Refference),

dimana SCOR meliputi reliability, responsiveness, flexibility, cost, dan asset

(Setiawan 2011). SCOR didasarkan pada tiga hal, yakni pemodelan proses,

pengukuran performa atau kinerja rantai pasok, dan penerapan best practices

(Marimin 2010). Indikator-indikator kinerja rantai pasok nangka pada

Agroindustri Keripik Panda Alami adalah sebagai berikut:

1. Kinerja Pengiriman

Kinerja pengiriman merupakan persentase pengiriman pesanan tepat waktu

yang sesuai dengan tanggal pesanan konsumen dan atau tanggal yang

Page 73: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

56

diinginkan konsumen, yang dinyatakan dalam persen. Secara matematis,

dapat dilihat sebagai berikut (SCC 2008):

Kinerja Pengiriman =Total Pesanan yang Dikirim Tepat Waktu

Total Pesanan yang Dikirimx 100%

2. Pemenuhan Pesanan

Pemenuhan pesanan adalah persentase jumlah permintaan konsumen yang

dapat dipenuhi tanpa menunggu, yang dinyatakan dalam persen. Secara

matematis, dapat dilihat sebagai berikut (SCC 2008):

Pemenuhan Pesanan =Permintaan Konsumen yang dapat dipenuhi tanpa menunggu

Total Permintaan Konsumenx 100%

3. Kesesuaian dengan Standar

Kesesuaian standar adalah persentase jumlah permintaan konsumen yang

dikirimkan sesuai dengan standar yang ditentukan konsumen, yang

dinyatakan dalam persen. Secara matematis, dapat dilihat sebagai berikut

(SCC 2008):

Kesesuaian dengan Standar =Total Pesanan yang Dikirim sesuai dengan Standar

Total Pesanan yang Dikirimx 100%

4. Lead Time Pemenuhan Pesanan

Lead time pemenuhan pesanan adalah menerangkan waktu yang dibutuhkan

oleh petani atau agroindustri untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang

dinyatakan dalam satuan jam.

Page 74: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

57

5. Siklus Pemenuhan Pesanan

Siklus pemenuhan pesanan adalah waktu yang dibutuhkan oleh petani atau

agroindustri pada satu siklus order, yang dinyatakan dalam satuan jam. Secara

matematis, dapat dilihat sebagai berikut (SCC 2008):

Siklus Pemenuhan Pesanan = Waktu Perencanaan + Waktu Pengemasan + WaktuPengiriman

6. Fleksibilitas Rantai Pasok

Fleksibilitas rantai pasok adalah waktu yang dibutuhkan untuk merespon

rantai pasok apabila ada pesanan yang tak terduga baik peningkatan atau

penurunan pesanan tanpa terkena biaya penalti, yang dinyatakan dalam satuan

hari. Secara matematis, dapat dilihat sebagai berikut (SCC 2008):

Fleksibilitas rantai pasok = Siklus mencari Barang + Siklus MengemasBarang + Siklus Mengirim Barang

7. Cash to Cash Cycle Time

Cash to cash cycle time adalah perputaran uang agroindustri mulai dari

pembayaran bahan baku ke pemasok, sampai pembayaran atau pelunasan

produk oleh konsumen, atau dapat diartikan sebagai waktu antara agroindustri

membayar nangka ke petani pemasok dan menerima pembayaran dari

konsumen, yang dinyatakan dalam satuan hari. Secara matematis, dapat

dilihat sebagai berikut :

Cash to Cash Cycle Time = Rata-rata persediaan (Inventory days of supply)+ waktu yang dibutuhkan konsumen membayarke agroindustri (days sales outstanding) –waktu yang dibutuhkan agroindustri membayarke pemasok untuk barang yang sudah diterima(days payable outstanding)

Page 75: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

58

9. Persediaan Harian

Persediaan harian adalah lamanya persediaan yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan jika tidak ada pasokan lebih lanjut, yang dinyatakan dalam satuan

hari. Secara matematis, dapat dilihat sebagai berikut (SCC 2008):

Persediaan Harian =Rata-rata Persediaan

Rata-rata Kebutuhan

Menurut Bolstroff (2011), setelah diukur nilai pada setiap indikator, nilai-

nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai Superior FoodSCOR card yang

telah ditetapkan oleh Supply Chain Council. Kinerja rantai pasok yang

diukur meliputi kinerja petani mitra dan kinerja Agroindustri Keripik Panda

Alami. Kinerja rantai pasok nangka merupakan akumulasi hasil kesimpulan

dari kinerja setiap pelaku rantai pasok. Jika kinerja kedua pelaku rantai pasok

baik, maka kinerja rantai pasok nangka baik.

Tabel 6. Kriteria Pencapaian Kinerja Rantai Pasok

IndikatorTarget untuk

Mencapai KriteriaBaik

Target untukMencapai Kriteria

Kurang BaikLead Time PemenuhanPesanan

≤ 72 jam > 72 jam

Siklus PemenuhanPesanan

≤ 336 jam >336 jam

Fleksibilitas RantaiPasok

≤ 240 jam > 240 jam

Cash to Cash CycleTime

≤ 29 hari > 29 hari

Persediaan Harian ≤ 23 hari > 23 hariKinerja Pengiriman ≥ 95 % < 95 %Pemenuhan Pesanan ≥ 88 % < 88 %Kesesuaian denganstandar

≥ 99 % < 99 %

Sumber : Bolstroff (2011)

Page 76: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

59

3. Analisis Tujuan Ketiga

Metode DEA (Data Envelopment Analysis) digunakan untuk menjawab tujuan

ketiga. Efisiensi rantai pasok digunakan untuk mengetahui apakah rantai pasok

nangka pada Agroindustri Keripik Panda Alami sudah efisien atau belum

efisien. Pengolahan data untuk menentukan efisiensi rantai pasok pada

penelitian ini menggunakan software bernama Deap 2.1. Perhitungan DEA

pada penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat efisiensi rantai pasok

dengan menggunakan faktor input dan output.

Analisis efisiensi rantai pasok nangka pada Agroindustri Panda Alami

digunakan asumsi CSR (Constant Return to Scale). Asumsi tersebut

digunakan karena pengamatan dalam menganalisis rantai pasok nangka pada

Agroindustri Keripik Panda Alami dilakukan pada satu periode waktu,

sehingga perubahan faktor produksi diabaikan. Model analisis yang digunakan

pada penelitian ini sebagai berikut :

Ef =∑∑

Keterangan :

Ef : efisiensi rantai pasok

m : jumlah input

s : jumlah output

Ur : bobot ouput ke-r

Vi : bobot input ke-i

Xi0 : nilai input ke-i yang digunakan oleh DMU (Decision Making Unit)

Yr0 : nilai output ke-i yang digunakan oleh DMU

Page 77: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

60

Berdasarkan pengolahan data pada indikator – indikator dalam persamaan linier

yang telah disebutkan, maka dibuat kriteria sebagai berikut:

Jika Ef = 1, maka rantai pasok nangka pada Agroindustri Keripik Panda Alami

sudah efisien.

Jika Ef < 1, maka rantai pasok Agroindustri Keripik Panda Alami belum efisien.

Variabel input dan output yang digunakan rantai pasok nangka pada Agroindustri

Keripik Panda Alami menggunakan DEA, dijabarkan sebagai berikut:

a. Rantai pasok nangka tingkat pemasok

Variabel input yang digunakan dalam analisis tingkat efisiensi rantai pasok

nangka tingkat pemasok terdiri atas, biaya pemetikan (X1), dan biaya

pengangkutan (X2). Variabel output yang digunakan pada tingkat petani

nangka terdiri atas, jumlah produksi (Y1) dan Penerimaan (Y2). Variabel-

variabel tersebut dihitung dalam satu kali masa panen. DMU yang digunakan

adalah masing-masing pemasok input pada Agroindustri Keripik Panda Alami,

sehingga dapat dilihat pemasok mana yang belum efisien dan kemudian dapat

ditingkatkan kinerjanya.

b. Rantai pasok nangka tingkat pedagang keripik

Variabel input yang digunakan pada tingkat pedagang terdiri atas, biaya beli

(X1), biaya transportasi (X2). Variabel output yang digunakan terdiri atas,

produksi (Y1) dan penerimaan (Y2). DMU yang digunakan merupakan kinerja

pedagang keripik yang menjual keripik nangka kepada para konsumen.

Page 78: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

61

c. Rantai pasok nangka tingkat agroindustri

Variable input yang digunakan pada tingkat agroindustri terdiri atas biaya

produksi (X1), biaya tenaga kerja (X2), dan penyusutan (X3). Variable

Output yang digunakan terdiri atas produksi (Y1) dan penerimaan (Y2).

Model keputusan DEA yang digunakan untuk menganalisis efisiensi rantai

pasok nangka pada Agroindustri Keripik Panda Alami dapat dilihat pada

Gambar 6.

Gambar 6. Model Keputusan DEA

4. Analisis Tujuan Keempat

Metode analisis nilai tambah digunakan untuk menjawab tujuan keempat yaitu

untuk mengetahui nilai tambah produk yang dihasilkan oleh agroindustri

keripik Panda Alami yaitu nilai tambah pada keripik pisang dan keripik

nangka. Nilai tambah dihitung untuk mengetahui seberapa besar selisih harga

antara buah pisang dan nangka dengan keripik pisang dan keripik nangka yang

diperoleh agroindustri keripik Panda Alami. Selisih harga tersebut yang akan

menambah pendapatan pelaku agroindustri keripik Panda Alami.

Variabel Input

Variabel Output

DecisionMaking Units

Page 79: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

62

Menurut Hayami (1987), nilai tambah adalah pertambahan nilai suatu komoditi

karena adanya perlakuan yang diberikan pada komoditi yang bersangkutan.

Kegiatan mengolah pisang dan nangka menjadi keripik mengakibatkan

bertambah nilai komoditi tersebut. Untuk menjawab tujuan ketiga mengenai

besarnya nilai tambah dari pisang dan nangka menjadi keripik pada

agroindustri keripik Panda Alami, dapat dilakukan dengan menggunakan

metode nilai tambah Hayami pada Tabel 7.

Tabel 7. Perhitungan nilai tambah keripik pisang dan keripik nangka

Sumber: Hayami (1987 dalam Kesuma, 2014)

Keterangan :A = Output/total produksi keripik pisang and nangka yang dihasilkan oleh

agroindustri.B = Input/bahan baku yang digunakan untuk memproduksi keripik yaitu pisang

dan nangka.

No. Variabel FormulaOutput, Input, Harga1234567

Hasil produksi (kg/bulan)Bahan baku (kg/bulan)Tenaga Kerja (HOK)Faktor konversiKoefisien tenaga kerjaHarga produkUpah rata-rata Tenaga Kerja (Rp/HOK)

ABC

D = A/BE = C/B

FG

Pendapatan dan Keuntungan891011

12

13

Harga bahan baku (Rp/kg)Sumbangan input lain (Rp/kg bahan baku)Nilai Outputa. Nilai tambahb. Rasio nilai tambaha. Imbalan tenaga kerjab. Bagian tenaga kerjaa. Keuntunganb. Tingkat keuntungan

HI

J = D x FK = J-1-H

L% = (K/J) x 100%M = E x G

N% = (M/K) x 100%O = K – M

P% = (O/K) x 100%Balas Jasa untuk Faktor Produksi14 Margin Keuntungan

a. Keuntunganb. Tenaga Kerjac. Pendapatan

Q = J – HR = O/Q x 100%S = M/Q x 100%T = I/Q x 100%

Page 80: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

63

C = Tenaga kerja yang digunakan dalam memproduksi keripik yang dihitungdalam satuan HOK (Hari Orang Kerja) dalam satu periode analisis.

F = Harga produk yang berlaku pada satu periode analisis.G = Jumlah upah rata-rata yang diterima oleh pekerja dalam setiap satu periode

produksi,yang dihitung berdasarkan upah per HOK.H = Harga input bahan baku utama pisang atau nangka per kilogram (kg) pada

saat periode analisis.I = Sumbangan/biaya input lainnya yang terdiri dari biaya bahan baku

penolong, biaya penyusutan, dan biaya pengemasan.

Kriteria nilai tambah adalah :

1. Jika NT > 0, berarti pengembangan agroindustry keripik Panda Alami

memberikan nilai tambah hasilnya positif.

2. Jika NT < 0, berarti pengembangan agroindustri keripik Panda Alami tidak

memberikan nilai tambah hasilnya negatif.

Page 81: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

64

IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Kabupaten Pesawaran

Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten ke sebelas yang ada di Provinsi

Lampung. Kabupaten Pesawaran terbentuk melalui proses dan tahapan yang

cukup panjang, diawali dari aspirasi masyarakat, kemudian kajian kelayakan,

pertimbangan kelangsungan hidup kabupaten induk dan kabupaten

pemekaran. Persyaratan administrasi, teknis dan fisik akhirnya dinyatakan

layak untuk dikembangkan menjadi kabupaten tersendiri. Legalitas

berdirinya Kabupaten Pesawaran dituangkan dalam Undang-Undang Nomor

33 Tahun 2007 yang secara yuridis formal wilayah Kabupaten Peasawaran

terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan, yaitu Tegineneng, Negeri Katon, Gedong

Tataan, Way Lima, Kedondong, Padang Cermin dan Punduh Pidada. Terbagi

atas 130 desa dengan ibukotanya di Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten

Pesawaran memiliki luas wilayah ± 2.243,51 km2.

Aspirasi keinginan berdirinya Kabupaten Pesawaran telah ada sejak tahun

1967, terutama masyarakat yang berdomisili di wilayah belahan barat

Kabupaten Lampung Selatan. Kehendak untuk menjadikan wilayah otonom

muncul kembali sejak bergulirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999,

yang memberi peluang pemekaran pemerintahan daerah dalam rangka

Page 82: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

65

mendekatkan rentang kendali pemerintahan terhadap masyarakat dalam

pelayanan publik untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai gambaran bahwa letak geografis wilayah Kabupaten Lampung

Selatan diputus oleh wilayah Kota Bandar Lampung, rentang kendalinya

begitu jauh. Rentang kendali dengan jarak tempuh rata-rata dari 7 (tujuh)

kecamatan yang ada di wilayah Pesawaran ke Kalianda Ibu Kota Lampung

Selatan adalah 97 Km, dengan waktu tempuh 2 (dua) jam. Sementara setelah

pemekaran jarak tempuh ke Gedong Tataan sebagai Ibu Kota Kabupaten

Pesawaran hanya 28 Km, dengan waktu tempuh 30 menit. Adapun kondisi

Kabupaten Peasawaran saat sekarang jika dilihat dari aspek teknis, 7 (tujuh)

indikator hasil observasi team teknis DPOD Departemen Dalam Negeri RI

Tahun 2007 sebagai berikut:

1) Kemapuan Ekonomi

PDRB perkapita Kabupaten Pesawaran pada tahun 2010 ke atas Harga

Berlaku sebesar Rp 2.057.779.000 dan PDRB perkapita atas Harga Konstan

sebesar RP 1.454.834.000 sedangkan laju pertumbuhan ekonomi rata-rata

selama 5 (lima) tahun terakhir sebesar 4,20%.

2) Potensi Daerah

Berbagai potensi yang dapat mendukung aktivitas perekonomian dan

pembangunan Kabupaten Pesawaran, baik sarana dan prasarana fisik

pendukung, infrastruktur maupun fasilitas penunjang lainnya, yang tersebar di

7 (tujuh) kecamatan, sebagai berikut:

Page 83: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

66

a. Perbankan 6 (enam) unit, bukan bank 80 unit, kelompok pertokoan

berjumlah 1.827 unit.

b. Fasilitas perdagangan berupa pasar sebanyak 23.

c. Fasilitas pendidikan terdiri dari: 310 unit SD, 41 unit SMP, dan 17 unit

SMA.

d. Fasilitas kesehatan 40 unit dan tenaga medis sebanyak 193 orang.

e. Jumlah rumah tangga sebanyak 84.407 rumah tangga.

f. Pemilik kendaraan roda empat sebanyak 690 orang.

g. Jumlah pelanggan telepon sebanyak 3.111 pelanggan, listrik sebanyak

43.644 pelanggan, sedangkan jumlah kantor pos sebanyak 6 unit.

h. Industri pariwisata, berupa hotel sebanyak 20 unit, rumah

makan/restoran sebanyak 190 unit dan objek wisata 53 tempat.

i. Panjang jalan yang menghubungkan wilayah 7 (tujuh) kecamatan

adalah 1.007 Km, jarak rata-rata ke pusat pemerintahan adalah 28 Km,

dengan waktu tempuh 30 menit.

j. Jumlah pekerja berpendidikan minimal SMA sebanyak 95.683 orang,

sedangkan jumlah pencari kerja sebesar 8.056 orang, total jumlah

pekerja adalah 159.477 orang.

k. Jumlah penduduk yang bekerja sebagai PNS adalah 3.428 orang.

l. Jumlah gedung pemerintahan yang sudah ada sebanyak 385 unit, dengan

lahan seluas 107,7 Ha.

Page 84: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

67

B. Batas Wilayah Kabupaten Pesawaran

Batas – batas wilayah Kabupaten Pesawaran sebagai berikut :

a) Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Negeri Katon, Kecamatan

Kalirejo, Kecamatan Bangunrejo, Kecamatan Bumiratu Nuban dan

Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah.

b) Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Cermin, Kecamatan

Kedondong, Kecamatan Kelumbayan dan Kecamatan Cukuh Balak

Kabupaten Tanggamus.

c) Sebelah barat berbatasan dengan dengan Kecamatan Kedondong Kabupaten

Pesawaran dan Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu.

d) Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kemiling Kota Bandar

Lampung Kecamatan Natar Lampung Selatan, Kecamatan Kemiling dan

Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung

C. Penduduk

Proyeksi Penduduk 2015 Kabupaten Pesawaran menunjukkan bahwa jumlah

penduduk Kabupaten Pesawaran sebanyak 426.389 jiwa. Sedangkan hasil

proyeksi penduduk 2014, jumlah penduduk Kabupaten Pesawaran sebanyak

421.497 jiwa. Bila dilihat berdasarkan jenis kelamin, hasil proyeksi

penduduk 2015 menunjukkan bahwa di Pesawaran terdapat 219.587 jiwa

penduduk laki-laki dan 206.802 jiwa penduduk perempuan. Jumlah

penduduk Kabupaten Pesawaran Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 8.

Page 85: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

68

Tabel 8. Jumlah Penduduk Kabupaten Pesawaran Tahun 2015

Kecamatan Jumlah penduduk Presentase

Gedong Tataan 94.204 22,09%

Negeri Katon 64.707 15,18%

Tegineneng 51.923 12,18%

Teluk Pandan 35.692 8,37%

Way Ratai 34.505 8,09%

Kedondong 33.707 7,91%

Padang Cermin 27.405 6,43%

Way Lima 30.582 7,17%

Way Khilau 26.762 6,28%

Marga Punduh 13.512 3,17%

Punduh Pidada 13.390 3,14%

Jumlah 426.389 100%

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran, 2015.

D. Pendidikan

Pada tahun ajaran 2015/2016, di Kecamatan Gedong Tataan terdapat 66 SD

baik Negeri maupun swasta. Dari 66 SD tersebut, terdapat 611 guru dengan

7.975 murid. Pada tahun yang sama, untuk jenjang pendidikan tingkat SLTP,

terdapat 17 sekolah, dengan 260 guru dan 2.441 murid. Sedangkan untuk

jenjang pendidikan SLTA, terdapat 7 sekolah SLTA baik negeri maupun

swasta, dengan 51 guru dan 972 murid.

Ditinjau dari indikator pendidikan, secara rata-rata terjadi penambahan ratio

murid dan guru untuk semua jenjang pendidikan SD, SLTP dan SLTA. Pada

tahun 2013, ratio murid dan guru tingkat SD adalah 12,69. Di tahun 2014

cenderung stabil, sementara di tahun 2015 terjadi peningkatan menjadi 13,05

Page 86: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

69

Ratio murid dan guru untuk jenjang pendidikan SLTA pada tahun 2013

adalah 15,59 di tahun 2014 cenderung stabil, dan di tahun 2015 kemudian

bertambah menjadi 19,06, Sedangkan ratio murid untuk jenjang pendidikan

SLTP cenderung stabil, pada tahun 2013 sampai 2014 sebesar 8,69 kemudian

bertambah menjadi 9,39 di tahun 2015. Indikator Pendidikan Gedong Tataan

Tahun 2013-2015 dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Indikator Pendidikan Gedong Tataan Tahun 2013 - 2015

Uraian 2014 2015 2016

Ratio Murid – GuruSD 12,69 12,69 13,05

SLTP 8,69 8,69 9,39

SLTA 15,59 15,59 19,06

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran Tahun 2016.

E. Industri Pengolahan

Kecamatan Gedong Tataan memiliki beberapa industri kerajinan rakyat,

yakni industri kerajinan kayu, kerajinan logam, anyaman/keramik, kerajinan

kain/tenun, dan industri makanan. Pada tahun 2015, industri kerajinan kayu

dan industri makanan merupakan industri kerajinan rakyat terbanyak di

Gedong Tataan. Terdapat 15 industri kerajinan kayu di Desa sungai langka

dan 113 industri makanan di Desa Cipadang dan Desa Karang Anyar. Kedua

desa ini merupakan desa dengan industri kerajinan kayu dan industri makanan

terbanyak di Gedong Tataan. Industri kerajinan kain/tenun tersebar di tujuh

desa di Gedong Tataan. Desa Bagelen yang merupakan desa dengan jumlah

Page 87: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

70

industri kerajinan kain/tenun terbanyak, 8 industri kerajinan kain/tenun

terdapat di desa ini.

Industri anyaman/keramik banyak terdapat di Desa Gedong tataan. Terdapat 4

industri anyaman/keramik di desa ini pada tahun 2015. Pada tahun yang

sama terdapat 8 Industri kerajinan logam di Kecamatan Gedong Tataan yang

tersebar di desa Sukadadi, Sukaraja, Kutoarjo, Bernung dan Sungai Langka.

Selain industri kerajinan, Kecamatan Gedong Tataan juga memiliki beberapa

industri kecil, diantaranya penggilingan, tobong bata, industri tempe dan

industri tahu. Dari keempat industri kecil tersebut, penggilingan merupakan

industri kecil terbanyak di Gedong Tataan pada tahun 2015 yaitu sebesar

47,41 persen.

F. Gambaran Umum Agroindustri Keripik Panda Alami

Agroindustri Keripik Panda Alami merupakan agroindustri pengolahan keripik

nangka dan pisang yang ada di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten

Pesawaran. Agroindustri Keripik Panda Alami berdiri pada tahun 1998, dan

merupakan agroindustri keripik terbesar di Kecamatan Gedong Tataan

Kabupaten Pesawaran dan memiliki kapasitas bahan baku lebih besar dalam

pengolahan keripik yaitu sebesar 2.500 kg bahan baku per produksi dalam satu

minggu. Agroindusti Panda Alami didirikan dengan modal awal sebesar

Rp.10.000.000 yang merupakan modal sendiri. Agroindustri ini memiliki

ukuran pabrik 6 m x 17 m. Bahan baku pengolahan keripik diperoleh dari

beberapa petani mitra. Pada Agroindustri Panda Alami ini terdapat dua

Page 88: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

71

pengolahan keripik yaitu dengan cara penggorengan manual dan penggorengan

dengan mesin vakum. Penggorengan dengan mesin vakum dilakukan untuk

pengolahan keripik nangka, dan penggorengan manual dilakukan untuk keripik

pisang. Agroindustri Keripik Panda Alami memiliki struktur organisasi yang

bertujuan untuk koordinasi, serta pembagian kerja personalia yang terkait

dalam agroindustri. Struktur organisasi Agroindustri Keripik Panda Alami

dapat dilihat pada Gambar 7

Gambar 7. Struktur Organisasi Agroindustri Keripik Panda Alami.

Pemilik (Muhadi)

Sekretaris (Dimas)

Koordinator (Yuda)

Bagian Pengadaan Bagian Produksi Bagian Pemasaran

Penerimaan Barang

Bagian Penimbangan

Bagian Pembayaran

Pengupasan

Penyerutan

Pengovenan

Penggorengan

Pengemasan

Page 89: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

72

Agroindustri Keripik Panda Alami memiliki 14 orang tenaga kerja yang

merupakan tenaga kerja luar keluarga. Pemberian upah kepada tenaga kerja

dilakukan setiap hari setelah proses produksi selesai dilakukan, besar upah tiap

pekerjaan berbeda – beda disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.

Pada proses pengolahan keripik agroindustri ini memiliki beberapa kegiatan

seperti pengupasan, penyerutan atau pengirisan, penggorengan manual,

penggorengan dengan mesin vakum (oven), dan pengemasan. Untuk kegiatan

pengupasan, penyerutan, dan pengemasan upah yang diberikan sebesar Rp.25.000,

sedangkan untuk kegiatan penggorengan dengan mesin vakum sebesar Rp.35.000

dan upah untuk penggorengan manual sebesar Rp.60.000.

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Agroindustri Keripik Panda Alami yaitu

berupa peralatan dan angkutan pendukung kegiatan agroindustri. peralatan yang

terdapat pada agroindustri yaitu peralatan untuk pengolahan keripik seperti mesin

vakum, genset, listrik dan peralatan lain yang digunakan untuk produksi.

Prasarana yang terdapat pada agroindustri ini berupa mobil untuk menggantar

keripik kepda pelanggan. Agroindustri Keripik Panda Alami memiliki tata letak

atau layout tepat di halaman belakang rumah pemilik agroindustri. Tata letak

Agroindustri Panda Alami dapat dilihat pada Gambar 8.

Page 90: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

73

Gambar 8. Tata letak / Layout Agroindustri Keripik Panda Alami

Keterangan gambar :

A : Tempat penggorengan dengan mesin vakum

B : Tempat penyimpanan peralatan Produksi

C : Tempat kegiatan pengupasan bahan baku

D : Tempat penggorengan

E : Tempat penyimpanan bahan bakar berupa kayu bakar

F : Tempat pengadaan bahan baku

G : Tempat kegiatan pengemasan

A

G

B C

F

D

E

Page 91: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

135

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap Agroindustri Panda

Alami di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pola aliran rantai pasok pada Agroindustri Panda Alami dimulai dari

petani sebagai pemsok utama bahan baku, Agroindustri Keripik Panda

Alami, pedagang keripik, dan konsumen.

2. Kinerja rantai pasok nangka pada Agroindustri Keripik Panda Alami di

Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran memiliki kriteria yang

baik. Hal ini berdasarkan pengukuran indikator input dan output dengan

kriteria foodSCOR card pada setiap anggota rantai pasok memiliki nilai

yang ditetapkan kinerja yang baik.

3. Pengukuran efisiensi rantai pasok menunjukkan hanya 37,5 persen pelaku

rantai pasok Agroindustri Keripik Panda Alami yang sudah efisien secara

teknis untuk kategori DMU petani, dan 100 persen efisien untuk kategori

DMU retail dan DMU agroindustri. Secara keseluruhan sistem rantai

pasok pada Agroindustri Panda Alami belum dapat memberikan

Page 92: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

136

pembagian manfaat yang adil, karena masih ada pihak – pihak yang belum

efisien.

4. Nilai tambah yang diperoleh dari dua jenis pengolahan penggorengan

mesin vakum dan penggorengan manual kedua produk keripik nangka dan

keripik pisang memiliki nilai tambah yang positif dan layak untuk

diusahakan. Nilai tambah keripik nangka dengan pengolahan

penggorengan dengan mesin vakum lebih tinggi dibandingkan dengan

nilai tambah keripik pisang dengan pengolahan penggorengan manual.

B. Saran

1. Bagi petani yang belum efisien, sedapat mungin melakukan efisiensi

terutama untuk biaya – biaya operasioanal agar mencapai tingkat efisiensi.

2. Pemerintah dan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan hendaknya

dapat lebih mendukung pengembangan usaha Agroindustri Keripik Panda

Alami dengan cara memberikan modal usaha agar pemilik dapat

mengembangkan usahanya pada skala yang lebih besar.

3. Terkait penelitian lanjutan, diharapkan penelitian mengenai sistem kinerja

rantai pasok nangka lebih perlu dikembangkan, sehingga kinerja rantai

pasok nangka semakin baik, mengingat permintaanya yang semakin tinggi.

Page 93: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

DAFTAR PUSTAKA

Adjid, D.A. 1998. Membangun Pertanian Modern. Pengembangan Sinar Tani.Jakarta.

Arikunto, S. 2004. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. RinekaCipta. Bandung.

Badan Pusat Statistik. 2016. Lampung Dalam Angka– Badan Pusat StatistikProvinsi Lampung. Lampung.

Badan Pusat Statistik. 2016. Produksi pisang menurut Provinsi di Indonesia.BPS. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2016. Produksi nangka menurut Provinsi di Indonesia.BPS. Jakarta.

Bolstorff, P. dan Rosenbaum R. 2011. Supply Chain Excellence: A Handbook forDramatic Improvement Using the SCOR Model (US). Prentice Hall. NewYork.

Chopra, S. dan Meindhl P. 2004. Supply Chain Management Strategy,Planning, and Operation. Second Edition. Prentice Hall. New York.

Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran. 2015.Daftar Industri Kecil, Menengah, dan Besar Menurut KabupatenPesawaran. DISKOPERINDAG. Pesawaran.

Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran. 2015.Daftar Pelaku Industri Keripik di Kabupaten Pesawaran.DISKOPERINDAG. Pesawaran.

Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran. 2015.Produksi Keripik Nangka Agroindustri Panda Alami. DISKOPERINDAG.Pesawaran.

Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran. 2016. DataIndusti Kecil Menengah (IKM). 2016. Dinas Koperasi Industri danPerdagangan Kabupaten Pesawaran.

Page 94: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

Emhar, A. JMM, Aji, dan T. Agustina. 2014. Analisis Rantai Pasokan (SupplyChain) Daging Sapi di Kabupaten Jember. Berkala Ilmiah Pertanian.Jurnal Unej. Volume 1, Nomor. 3. Februari 2014. Fakultas Pertanian.Universitas Jember. Jawa Timur.

Hausman WH. 2002. The Practice of Supply Chain Management. (NLD):Kluwer Academic Publishers. Amsterdam.

Herjanto, E. 2007. Manajemen Operasi. Grasindo. Jakarta.

Hugos, M. 2006. Essensial of Supply Chain Managemen. Jhon Wiley. Inc.

Heizer, J. dan B. Render. 2005. Operation Managemen. Prentice Hall. NewJersey.

Hertz, H S. 2009. The 2009-2010 Criteria for Performance Excellence. BaldrigeNational Quality Program Gaithersburg. USA.

Kamal, S. 2016. Analisis Pendapatan Agroindustri Keripik Nenas dan KeripikNangka di Desa Kualu Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Skripsi.Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pekanbaru.

Kairupan, AG, CBD. Pakasi, dan C. Talumingan. 2015. Analisis Nilai TambahAkarwangi Pada Agroindustri Minyak Atsiri di Kabupaten MinahasaUtara. Jurnal Ilmiah Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi .Vol. 7, No. 1 : 38-45.

Kesuma, R. 2014. Analisis Nilai Tambah Dan Kapasitas Produksi AgroindustriPengolahan Kelapa Sawit (CPO) Pada PT Perkebunan Nusantara VIIUnit Usaha Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.Skripsi. Universitas Lampung. Lampung.

Kuswanto. 2003. Monograf limbah pisang. PT Gramedia. Jakarta.

Marimin dan Maghfiroh N. 2010. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusandalam Manajemen Rantai Pasok. IPB Press. Bogor.

Morgan, W. Iwantoro, S. dan Lestari, A.S. 2004. Improving IndonesianVegetable Supply Chains. ACIAR. Bali.

Muchlisan, F. 1994. Buah komersil. Penebar Swadaya. Jakarta.

Mulyanti, S. 2005. Teknologi Pangan. Trubus Agri Sarana. Surabaya.

Nazaruddin. 1996. Buah komersil. PT Penebar Swadaya. Jakarta.

Page 95: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

Nurmedika, A. 2013. Pendapatan dan Nilai Tambah Keripik Nangka PadaIndustri Rumah Tangga Tiara di Kota Palu. Skripsi. UniversitasTadukalo. Palu.

Prabawati, S., Suyanti, dan D. A. Setyabudi. 2008. Teknologi Pascapanen danTeknik Pengolahan Buah Pisang. Balai Besar Penerbitan danPengembangan Pertanian. Wisnu Broto.

Pujawan, I. N. 2005. Supply Chain Management. Guna wijaya. Surabaya.

Rangkuti, F. 2007. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Rasyid, R. 2015. Analisis Rantai Pasokan (Supply Chain) Kopi Rakyat diKabupaten Jember. Skripsi. Universitas Jember. Jawa Timur.

Ruky, A. 2001. Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System):Panduan Praktis untuk Merancang dan Meraih Kinerja Prima. Gramedia.Jakarta.

Sari, E. 2012 Pola Aliran Rantai Pasok, Pengendalian Persediaan Bahan Bakudan Strategi Peningkatan Kinerja Agroindustri Tahu Tempe di KelurahanGunung Sulah Kecamatan Sukarame Bandar Lampung. Skripsi..Lampung.

Rukmana, R. 1997. Budi Daya Nangka. Kanisius. Yogyakarta.

Saragih, B. 2001. Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi BerbasisPertanian, Kumpulan Pemikiran. PT Surveyor Indonesia dan Pusat StudiPembangunan LP-IPB. Jakarta.

Soekartawi. 1989. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Raja Grafindo Persada.Jakarta.

Soekartawi. 2003. Prinsip Ekonomi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.

Suprayitna, I. 1996. Buah-buahan Unggul. CV Aneka Solo. Solo.

Satuhu, S. dan Supriyadi, A. 2000. Pisang Budidaya, Pengolahan & ProspekPasar. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sunarjono, H. 2008. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Penebar Swadaya.Bogor.

Tjitrosoepomo, G. 2000. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Yustina, E. 1993. Nangka dan Cempedak Ragam Jenis dan Pembudidayaan.Penebar Swadaya. Jakarta.

Page 96: RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA ...digilib.unila.ac.id/29714/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pitu Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2016, penulis juga melaksanakan

Widyastuti, Y.E. 1993. Nangka dan Cempedak Ragam Jenis danPembudidayaan. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wuwung, C.S. 2013. Manajemen Rantai Pasokan Produk Cengkeh Pada DesaWawona Minahasa Selatan. EMBA. Vol.1, No.3 :. 230-238.

Yolandika, C. 2016. Analisis Supply Chain Management Brokoli di KecamatanLembang Kabupaten Bandung Barat. Thesis. Institut Pertanian Bogor.Bogor.