28

Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI
Page 2: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS

Shariah Contracts for Islamic Financial Instruments (Part 8)

Elemen-elemen kontrak Syariah

1. Bentuk Kontrak (Sighah Al-Aqd)

Basis pembentukan kontrak adalah kapabilitasnya untuk dapat mencerminkan

kerelaan/keridhoan kedua pihak yang berkontrak untuk melaksanakan isi kontrak.

2. Objek Kontrak (Mahal Al-Aqd)

- Objek harus ada ketika kontrak berlangsung

- Objek harus diketahui pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak

- Kepastian penyerahan objek saat kontrak berlangsung

- Objek harus memiliki nilai intrinsic (memiliki manfaat)

3. Pihak yang Berkontrak (Al-Aqidan)

Pihak yang berkontrak harus memiliki kapasitas hukum / capable (ahliyyah) yang

menjadikan dirinya kompeten (salih) dalam menawarkan atau menerima tawaran yang

dibuat didalam kontrak.

Klasifikasi Kontrak Syariah

o Bay Al-Murabahah (Penjualan + margin)

- Penjual memberitahu kepada pembeli berapa harga pokok dari barang yang ia jual

serta berapa keuntungan yang ia peroleh dari hasil penjualan tsb.

- Murabahah dapat dilakukan secara tunai maupun ditangguhkan

Tipe Murabahah :

1. Murabahah Klasik

Barang yang diperjual-belikan harus ada saat kontrak berlangsung diawal.

Page 3: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

2. Murabahah Purchasing Order (MPO)

Dikarenakan saat ini bank tidak boleh punya gudang yang menyimpan barang2 yang akan

dijual, maka MPO diperbolehkan. Barang yang diperjual-belikan tidak harus ada saat

kontrak berlangsung diawal, melainkan pembeli boleh melakukan pemesanan terlebih

dahulu kepada penjual.

*contoh praktik MPO pada Bank Islam

Isu Syariah Terhadap Akad Murabahah

Potongan harga pada pelanggan yang melunasi lebih cepat dari jatuh tempo

Masih dipertanyakan apakah diperbolehkan atau tidak, mengingat bahwa pihak bank sudah

merancang laporan keuangan yang sesuai dengan tanggal jatuh tempo pelanggan. Ketika

pelanggan melunasi utangnya lebih cepat, itu berarti secara ga lgsg mengacaukan sistem

lapkeu nya bank.

Page 4: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

Penjual harus mengungkapkan harga pokok komoditas

Banyak penjual yang tidak mengungkapkan harga pokok, hal tsb membatalkan kontrak

murabahah.

Penggunaan suku bunga sebagai patokan dalam menentukan margin

Saat ini banyak bank Islam yang menetapkan margin mengacu pada LIBOR (suku bunga

yang ditawarkan oleh Interbank di London)

o Bay Al-Istishna’ (Penjualan Manufaktur)

Syarat yang mendasari kontrak Istishna :

1. Objek yang hendak dimanufaktur harus ditentukan persis tipenya, jenisnya,

kualitasnya, dan kuantitasnya di awal kontrak

2. Waktu penyerahan objek harus jelas untuk menghindari ketidakpastian

3. Material harus di suplai oleh pemanufaktur. Jika material disediakan oleh pembeli,

akadnya dianggap ijarah

Tipe kontrak Istishna :

- Istishna Klasik = hanya melibatkan dua pihak (pelanggan dan pemanufaktur)

Page 5: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

- Istishna parallel = melibatkan pihak (pelanggan, bank islam, dan pemanufaktur)

Pengaplikasian dalam Keuangan Islam Kontemporer

Kontrak istishna dapat digunakan dalam industry pembangunan perumahan, industry

teknologi seperti pesawat, automobil, kapal laut, dan industry peralatan seperti peralatan

pabrik.

Isu syariah thd akad Istishna

Ketika pemanufaktur gagal menyerahkan asset yang dimanufaktur pada tanggal yang telah

disepakati. Untuk mengatasi isu ini, pemanufaktur diperbolehkan dikenakan penalty ketika ia

gagal menyerahkan asset tepat waktu.

o Bay As-Salam (Penjualan dengan Pembayaran di muka)

Syarat yang mendasari kontrak salam :

- Pembeli harus melakukan pemesanan barang terlebih dahulu dan membayar secara penuh

di awal kontrak

- Barang yang dipesan harus ditentukan kuantitas, kualitas, waktu serta tempat

penyerahannya secara jelas di awal kontrak

Page 6: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

Tipe kontrak Salam :

1. Salam Klasik = hanya melibatkan dua pihak (pembeli dan penjual)

2. Salam parallel = melibatkan 3 pihak (pembeli, bank Islam, dan penjual)

Pengaplikasian dalam Keuangan Islam Kontemporer

Kontrak salam merupakan model pembiayaan yang tepat untuk menjalankan produksi

pertanian.

Isu syariah thd akad salam

Ketika petani gagal menyerahkan komoditas dengan kualitas, kuantitas, serta tepat waktu

kepada pelanggan.

o Bay Al-Dayn (Penjualan Utang)

Bay al dayn = penjualan utang yang dapat dilakukan untuk mendapatkan suatu utang atau selain

utang, kepada debitur atau selain debitur, dengan basis tunai atau ditangguhkan.

Page 7: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

Tipe bay al-dayn :

1. Penjualan utang kepada debitur dengan basis tunai

Contoh : ahmad berhutang kepada Muhammad 500jt dan Muhammad menjual utang tsb kpd

ahmad untuk mendapatkan suatu porsi tanah yang dimiliki oleh ahmad.

2. Penjualan utang kepada nondebitur dengan basis tunai

Contoh : yusuf berhutang kepada ahmad 15 jt. Lalu ahmad menjual utang tsb kepada zaid untuk

mendapatkan sebuah motor. Nanti jadinya zaid yang nagih ke ahmad

3. Penjualan utang kepada debitur dengan harga yang ditangguhkan

Contoh : yusuf berhutang kepada ahmad 500 juta. Lalu ahmad membeli sebuah mobil dari yusuf

seharga utang tsb yang dapat dibayar cicil selama 10 bulan.

4. Penjualan utang kepada nondebitur dengan harga yang ditangguhkan

Contoh : ahmad berhutang kepada ali 500 ribu. Lalu ali menjual utang tsb kepada azman untuk

mendapatkan sebuah buku yang dapat dicicil selama 20 hari.

Pengaplikasian bay al dayn dalam keuangan Islam kontemporer :

Saat ini, bay al dayn digunakan, terutama di Malaysia sebagai salah satu kontrak pokok

syariah dalam menstrukturkan beragam fasilitas keuangan Islam, termasuk instrument

pasar uang Islam, Sukuk, dll.

Page 8: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

Isu syariah terhadap bay al dayn

Terkait sekuritas Islami, bay al dayn selama ini digunakan secara luas untuk tujuan

likuiditas atau capital gains yang didapatkan dari perdagangan sertifikat utang. Hal ini

memicu permasalahan, karena capital gains diperoleh dari hasil penjualan utang terhadap

utang.

o Bay Al-Sharf (Penjualan Mata Uang)

Syarat :

Harus dipertukarkan sama jenis, sama kualitas, sama kuantitas, dan ditukarkan secara,

kontan.

Pengaplikasian dalam keuangan Islam :

Bay al sharf berlaku pada perdagangan valuta asing. Mayoritas ulama beropini bahwa

berbagai mata uang dapat dipertukarkan dengan nilai tukar nominal yang berbeda-beda,

bila mempertimbangkan bahwa mata uang berbagai negara terdiri dari nilai intrinsic dan

daya beli yang berbeda-beda.

Isu syariah dalam bay al sharf:

Ketika uang yang diserahkan tidak senilai dan tidak kontan.

Page 9: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

o Bay Al-Inah (Penjualan dan Pembelian Kembali)

“suatu situasi ketika seseorang menjual suatu komoditas kepada orang lain dengan harga

tertentu, disertai pembayaran yang ditunda hingga suatu tanggal yang sudah ditetapkan, lalu ia

membeli kembali komoditas tsb dari orang tsb denan harga yang lebih rendah secara tunai”

Syarat : barang yang diperjual-belikan bukan barang ribawi

Pengaplikasian inah di dalam sistem perbankan :

Hanya Malaysia dan brunei yang mengaplikasikan inah dalam sistem perbankan

negaranya.

Contoh : mekanisme bay al inah pada jasa kartu kredit

Isu syariah pada bay al inah:

Terdapat 2 kontrak yang terjadi :

- Kontrak 1 : penjualan yang dilaksanakan oleh lembaga keuangan

- Kontrak 2 : kontrak pembelian kembali komoditas yang sama yang telah dijual dari

pelanggan atau lembaga keuangan.

Kontrak 2 hanya bisa dilakukan ketika kontrak 1 juga terjadi

Page 10: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

o Bay Al-Tawarruq (Monetisasi/Pembiayaan Uang Tunai/Usaha Pemerolehan Uang

Tunai)

Tawarruq = membeli suatu komoditas disertai pembayaran yang ditanggukan, lalu

menjualnya kepada seseorang selain penjual tsb dengan harga yang lebih rendah disertai

pembayaran secara tunai.

Tipe tawarruq :

- Al-Tawarruq Al-Fardi (tawarruq berbasis individual)

- Al-Tawarruq Al-Munazhzham (tawarruq terorganisir)

Perbedaan tawarruq berbasis individual dan terorganisir :

- Pada tawarruq terorganisir, penjual bertindak sebagai perantara dengan menjual kembali

komoditas tsb secara tunai atas nama mutawarriq (pencari uang tunai) kepada pihak lain.

Sedangkan pada tawarruq individual, penjual secara mutlak tidak berperan apapun pada

penjualan kembali komoditas tsb dan tidak memiliki hubungan dengan pembeli akhir.

- Pada tawarruq terorganisir, mutawarriq menerima uang tunai dari penjual, yang

kepadanya mutawarriq berhutang harga yang ditunda. Sedangkan pada tawarruq

individual, uang tunai akan diambil langsung oleh mutawarriq dari pembeli akhir tanpa

keterlibatan penjual.

- Pada tawarruq terorganisir, penjual mungkin sebelumnya telah menyepakati dengan

pembeli akhir bahwa ia akan membeli komoditas tsb. Al-Tawarruq Al-Mashrafi

(tawarruq perbankan)

Contoh : IFI akan mewakili mutawarriq dalam menjual komoditas tsb kepada pembeli

lain secara tunai, lalu bank tsb akan menyampaikan bayarannya kpd mutawarriq tsb.

Pengaplikasian tawarruq :

Tawarruq (murabahah commodity) merupakan salah satu prinsip yang popular digunakan

untuk menstrukturkan beragam instrument keuangan Islam. Berikut adalah beberapa

instrument keuangan Islam yang lazim didasarkan pada tawarruq :

Page 11: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

Isu syariah pada tawarruq :

Terjadi masalah apabila penjual sebelumnya telah melakukan kesepakatan untuk

melakukan penjualan kembali suatu komoditas kepada pembeli akhir atas nama

mutawarriq. Hal ini dapat menjadi isu berupa menghindari fluktuasi harga komoditas.

Memungkinkan terjadinya 2 transaksi yang berlangsung secara bersamaan.

1. Ijarah (penyewaan)

Ijarah : kontrak pentransferan kepemilikan manfaat untuk mendapatkan kompensasi

Tipe ijarah :

- Operating lease : ijarah yang dilaksanakan oleh IFI atau perusahaan bisnis. Kriteria

utamanya adalah tidak dikaitkan dengan suatu perjanjian pembelian. Ijarah tipe ini cocok

untuk aset2 yang mahal seperti kapal laut, pesawat terbang, peralatan industry, dan

pertanian.

- Financing lease : ijarah yang biasanya dilaksanakan oleh IFI dan dikaitkan dengan

pembelian atau penghibahan. Transaksi jenis ini digunakan secara luas dalam industry

real estate, permesinan, dan peralatan. Terkait ijarah ini, kontrak yang digunakan adalah

IMBT atau ijarah tsuma ba’I (sewa lalu beli)

Pengaplikasian ijarah pada sistem perbankan:

Page 12: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

Instrumen2 berbasis ijarah :

Isu syariah pada ijarah :

- Ketika suatu transaksi merupakan syarat pelaksanaan kontrak lainnya

- Harga sewa tidak boleh didasarkan pada suku bunga

- Lebih baik harga sewa bersifat fixed, jikalau berubah harus diberitahu diawal.

Shariah Contracts for Islamic Financial Instruments (Part 9)

Kontrak Kemitraan dalam Keuangan Islam

- Musyarakah

Definisi : “perjanjian dimana dua pihak atau lebih saling mengkontribusikan modal dan

tenaga, serta membagi laba dengan kesepakatan diawal kontrak”

Tipe musyarakah :

1) Syirkah Al-Milk : kemitraan dimana ketika dua atau lebih orang merupakan pemilik

bersama atas suatu harta

Bentuk syirkah al-milk :

Syirkah ikhtiyar : kepemilikan ditetapkan berdasarkan tindakan para mitra, seperti suatu

asset telah dibeli bersama-sama oleh mereka.

Syirkah jabr : kemitraan ditetapkan karena diwajibkan, bukan karena tindakan para mitra.

Contoh : mereka menjadi pemilik baru suatu asset melalui pewarisan.

2) Syirkah Al-Aqd : perjanjian diantara dia orang atau lebih untuk saling

mengkontribusikan harta dan tenaga untuk menghasilkan laba, dan membagi kerugian

dengan porsi sesuai perjanjian di awal kontrak.

Bentuk syirkah al-aqd :

Syirkah al-amwal : pada syirkah tipe ini, semua mitra mengkontribusikan modal bagi

perusahaannya. Syirkah tipe ini terbagi menjadi dua kategori :

Syirkah al-inan : pihak yang terlibat dalam kontrak dapat mengkontribusikan modal

yang jumlahnya tidak sama. Laba akan dibagi sesuai perjanjian diawal, dan kerugian

akan dibagi sesuai porsi kontrubusi modal.

Page 13: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

Syirkah al-mufawadah : pihak yang terlibat dalam kontrak harus mengkontribusikan

modal dengan jumlah yang sama, serta mendapat porsi keuntungan yang sama pula.

Selain itu, kerugian juga harus ditanggung dengan porsi yang sama.

Syirkah abdan atau amal : kerjasama usaha antar para pihak yang hanya menyertakan

kontribusi kerja (amal), tanpa kontribusi modal (maal). Kontribusi kerja yang

dimasukkan kedalam syirkah dapat berupa kerja fisik, maupun kerja pikiran. Tidak ada

syarat kesamaan profesi pada praktek syirkah abdan. Sehingga dimungkinkan kerjasama

syirkah abdan antara pihak yang menyumbang kerja pikiran dan satu pihak lagi kerja

fisik.

Contoh syirkah abdan dalam kehidupan sehari-hari adalah dua orang nelayan yang sama-

sama pergi melaut dalam sebuah perahu. Sebelum melaut mereka menyepakati bagi hasil

atas keuntungan pendapatan hasil tanggkapan mereka. contoh lain syirkah abdan adalah

kerjasama usaha antara seorang arsitek dan tukang bangunan dalam mengerjakan proyek

pembangunan rumah.

Syirkah al-wujuh : kerja sama antara dua orang atau lebih yang memiliki reputasi dan

nama baik serta ahli dalam bisnis. Mereka membeli barang secara kredit (hutang) dari

suatu perusahaan dan menjual barang tersebut secara tunai, lalu keuntungan yang didapat

dibagi bersama atas dasar kesepakatan di antara mereka.

Contohnya: A dan B adalah tokoh yang dipercaya pedagang. Lalu A dan B ber-syirkah

wujuh, dengan cara membeli barang dari seorang pedagang (misalnya C) secara kredit. A dan

B bersepakat, masing-masing memiliki 50% dari barang yang dibeli. Lalu keduanya menjual

barang tersebut dan keuntungannya dibagi dua, sedangkan harga pokoknya dikembalikan

kepada C (pedagang). Dalam syirkah wujuh ini, keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan,

bukan berdasarkan presentase barang dagangan yang dimiliki; sedangkan kerugian

ditanggung oleh masing-masing mitra usaha berdasarkan presentase barang dagangan yang

dimiliki, bukan berdasarkan kesepakatan.

3) Musyarakah Mutanaqishah (diminishing musyarakah) : bentuk kemitraan dimana salah

satu pihak berjanji (wa’d) untuk membeli bagian modal (ekuitas) dari mitra yang lain

secara bertahap hingga hak milik modal tersebut sepenuhnya ditransferkan kepadanya.

Transaksi ini dimulai dengan membentuk kemitraan, lalu jual beli ekuitas berlangsung

diantara kedua mitra tsb.

- Mudharabah

Bentuk kemitraan dimana salah satu pihak (shahibul maal) menyediakan modal dan pihak

lain (mudharib) menyediakan tenaga dalam suatu bisnis. Lalu keuntungan yang

dihasilkan dari bisnis tersebut akan dibagi antar pihak sesuai porsi yang telah ditetapkan

di awal kontrak. Kerugian sepenuhnya akan ditanggung oleh pihak shahibul maal.

Page 14: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

Dari perspektif pekerjaan mudharib, kontrak mudharabah dapat dibagi menjadi dua

kategori,yaitu:

1. Mudharabah al-muthlaqah (mudharabah tidak terikat)

Kontrak dimana shahibul maal mengizinkan mudharib untuk mengurus dana mudharabah tanpa

batasan-batasan tentang tipe pekerjaan yang harus diselesaikan, lokasi, waktu, metode

pembayaran, dan lain-lain. Pada jenis mudharabah ini, mudharib memiliki suatu keberagaman

luas terkait kebebasan dalam berdagang atau berbisnis, berdasarkan kepercayaan dan keahlian

bisnis yang ia miliki namun harus izin terlebih dahulu kepada shahibul maal.

2. Mudharabah al-muqayyadah (mudharabah terikat)

Kontrak dimana shahibul maal membatasi tindakan mudharib disuatu lokasi tertentu, atau apa

jenis investasi tertentu, atau segala batasan lain yang dianggap tepat oleh shahibul maal.

Kontrak Jaminan

Kafalah (jaminan) : pihak ketiga menjadi penjamin pembayaran utang yang belum

dibayarkan oleh individu yang awalnya bertanggung jawab untuk melunasinya.

Syarat objek atau asset yang dijaminkan :

- objek jaminan keuangan harus mungkin ditagih dari penjamin, jika tidak, maka kontrak

tsb tidak akan memiliki manfaat.

- Utang keuangan yang dijamin harus berupa asset berharga yang dapat dimiliki dan

dijual secara sah.

Rahn (gadai) = menahan salah satu harta milik debitur atas pinjaman yang diterimanya

atau dapat juga kita sebut sebagai gadai.

Objek barang yang di tahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian pihak kreditur

memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Secara

sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn adalah semacam jaminan hutang atau gadai.

Pada pengaplikasian kontemporer, rahn dapat berbentuk :

- dokumen : seperti dokumen harta (ex : surat tanah), dokumen kendaraan, sukuk, dan

saham

- objek : seperti perhiasan, dan barang berharga lainnya.

Apabila debitur telah melunasi utangnya kepada kreditur, barang jaminan harus

dikembalikan kepada debitur

Apabila terjadi gagal bayar, barang jaminan dapat dilikuidasi untuk melunasi utang tsb.

Page 15: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

Apabila hasil likuidasi barang jaminan tersebut memiliki nilai yang lebih besar daripada

jumlah utang : kelebihannya harus dikembalikan kpd debitur

Apabila hasil likuidasi barang jaminan tersebut memiliki nilai yang lebih kecil drpd

jumlah utang : pihak kreditur boleh menagih kepada pihak debitur senilai jumlah yang

kurang.

* Kafalah : yang menjamin => orang

Rahn : yang menjamin => barang berharga

Kontrak Kebajikan

1. Hibah (hadiah)

“kontrak sukarela yang mengakibatkan pemindahan kepemilikan kepada pihak yang dihibahkan”

Objek hibah : setiap objek, yang dapat diperdagangkan secara sah dalam perspektif syariah

dianggap sah untuk diberikan sebagai hadiah.

2. Wadiah (simpanan) : segala harta yang diserahkan oleh pemilik kepada seseorang untuk

menjaganya. Pada dasarnya, wadiah dilakukan atas dasar amal.

Tipe wadiah :

- wadiah yad amanah (penitipan berdasarkan amanah) = pihak yang dititipkan tidak

berhak menerima laba apapun dari kontrak ini dan tidak boleh memanfaatkan barang

yang dititipkan. Pihak yang dititipkan tidak bertanggung jawab atas segala kerusakan

yang terjadi pada barang titipan selama itu bukan karena kelalaiannya.

Page 16: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

- Wadiah yad dhamanah (penitipan yang terjamin) = pihak yang dititipkan boleh

memanfaatkan barang yang dititipkan dan berhak atas keuntungan yang dihasilkan dari

barang tsb. Pihak yang dititipkan bertanggung jawab atas segala kerusakan dan

kehilangan yang terjadi pada barang titipan.

Kontrak Agensi :

1. Wakalah

- “perbuatan satu pihak yang mendelegasikan kepada pihak lain untuk melakukan suatu hal

tertentu atas namanya”

- Wakil dapat memperoleh fee atas jasanya.

Pengaplikasian wakalah dalam keuangan Islam :

Pada pengaplikasian kontemporer, kontrak wakalah digunakan secara luas dalam

menstrukturkan beragam pasa modal islam, perbankan islam, produk takaful berbasis

komisi (fee based),dll.

Page 17: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

Kontrak-kontrak Pendukung :

1. Hiwalah : pemindahan penagihan utang dari debitur kepada pihak lain.

Contoh skema hiwalah :

2. Muqashah (pengimpasan utang, set off)

“muqashah adalah pengimpasan utang (yang harus dibayarkan oleh debitur) oleh kreditur, yang

pada saat yang bersamaan berutang kepada debitur tersebut”

Contoh : Ahmad berutang kepada ali sebesar 2 juta. Kemudian Ali berutang kepada Ahmad

dengan jumlah yang sama (2 juta). Ini berarti kedua pihak tidak lagi berutang satu sama lain

(telah terjadi muqashah)

3. Ibra’

“ibra’ adalah tindakan kreditur ketika membebaskan atau menyudahi suatu utang yang

seharusnya berkewajiban dibayarkan oleh debitur”

Ibra’ biasanya terjadi ketika pihak debitur tidak memiliki kemampuan dalam melunasi utangnya

kepada pihak kreditur. Ibra’ tidak dapat ditarik kembali.

Page 18: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

Ibra’ bersyarat : missal : A akan mengibra’kan piutangnya kepada B ketika A meninggal. (ibra’

ini diperbolehkan)

4. Wa’d

“wa’d adalah komitmen yang dibuat oleh seseorang kepada orang lain untuk

mengusahakan sesuatu yang bermanfaat bagi pihak kedua”

Mayoritas ulama berpendapat bahwa wa’d merupakan janji yang dibuat seseorang kepada

orang lain yang mengikat secara agama, namun tidak mengikat secara hukum.

Wa’d yang mengikat secara agama dan hukum dinamakan akad.

Islamic Dervatives for Risk Management (Part 10)

Derivative

• Derivatives adalah instrument keuangan yang nilainya bergantung pada asset lain yang

lebih mendasar, seperti padi-padian, minyak kelapa sawit, mata uang, indeks, dll.

• Untuk menghindari risiko perubahan nilai pada asset derivatives, biasanya akan

dilakukan hedging (lindung nilai).

• Hedging adalah strategi trading untuk “membatasi” atau “melindungi” dana trader dari

fluktuasi nilai tukar mata uang yang tidak menguntungkan.

• Dalam keuangan konvensional, ada 4 instrument dasar derivatives : kontrak forward,

kontrak berjangka (futures), kontrak opsi (options), dan kontrak swap.

Kontrak Forward

• Dalam kontrak forward, dua pihak mengusahakan penyelesaian sebuah transaksi pada

suatu tanggal mendatang, tetapi dengan harga yang ditentukan saat ini.

• Contoh: seorang petani yang mengantisipasi tanaman jagung miliknya akan dipanen

dalam waktu dekat dan seorang konsumen yang membutuhkan jagung dalam waktu

dekat. Kedua pihak dihadapkan pada suatu kemungkinan risiko bahwa harga jagung

mungkin turun (merugikan konsumen) atau naik (merugikan petani). Oleh karena itu,

untuk membatasi risiko mereka, mereka mengusahakan sebuah kontrak forward untuk

mengunci harga jagung yang harus dibayarkan pada masa mendatang. Pembayaran uang

dan penyerahan komoditas akan dilakukan dimasa mendatang.

• Permasalahan: kedua pihak yang saling membutuhkan harus bertemu (multiple

coincidence), kerugian yang ditanggung oleh salah satu pihak ketika terjadi perubahan

harga.

Page 19: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

Kontrak Berjangka (Futures)

• Futures mirip dengan forward, namun dalam futures terdapat standarisasi ukuran kontrak,

durasi jatuh tempo, kualitas produk, dan tempat penyerahan.

• Kontrak futures diperdagangkan di bursa yang menjadi perantara antara pihak penjual

dan pembeli. Karena banyak penjual dan pembeli yang bertransaksi melalui bursa, maka

permasalahan multiple coincidence akan terselesaikan. Selain itu, harga kontrak futures

dianggap lebih wajar karena harga ditentukan melalui interaksi antar penjual dan

pembeli, sehingga permasalahan pengenaan suatu harga oleh satu pihak kepada pihak

yang lain dapat terhindarkan.

Kontrak Opsi (Options)

• Opsi, dalam dunia pasar modal, adalah suatu hak yang didasarkan pada suatu perjanjian

namun tidak memaksakan kewajiban, untuk membeli atau menjual suatu komoditi, surat

berharga keuangan, atau suatu mata uang asing pada suatu tingkat harga yang telah

disetujui (ditetapkan di muka) pada setiap waktu dalam masa tiga bulan kontrak. Opsi

dapat digunakan untuk meminimalisasi risiko dan sekaligus memaksimalkan keuntungan

dengan daya ungkit (leverage) yang lebih besar. Untuk memperoleh hak ini dibawah

kontrak opsi, disyaratkan untuk membayar premi.

• Ada 2 tipe dasar opsi : opsi beli (call option) dan opsi jual (put option).

1. Opsi beli, atau yang lebih dikenal dengan istilah call option, adalah suatu hak untuk

membeli sebuah asset pada harga kesepakatan (strike price) dan dalam jangka waktu

tertentu yang disepakati—baik pada akhir masa jatuh tempo ataupun di antara tenggang

waktu masa sebelum jatuh tempo.

2. Opsi jual, atau yang lebih dikenal dengan istilah put option, adalah suatu hak untuk

menjual sebuah asset pada harga kesepakatan (strike price) dan dalam jangka waktu

tertentu yang disepakati—baik pada akhir masa jatuh tempo ataupun di antara tenggang

waktu masa sebelum jatuh tempo.

• Dalam kontrak forward dan futures, terdapat kewajiban melaksanakan kontrak tsb

(membayar harga yang telah ditentukan sebelumnya atau menyerahkan komoditas

tersebut). Namun pada kontrak opsi, tidak ada kewajiban semacam ini pada saat jatuh

tempo, hingga pemegang opsi memutuskan untuk melaksanakan opsi tersebut. Sehingga,

bagi pemegang opsi, ketidakaktifan hanya akan menyebabkan kontrak opsi tsb

kadaluwarsa, beserta suatu hasil akhir bahwa premi yang sudah dibayarkan akan

hilang/hangus.

Kontrak Swap

• SWAP adalah transaksi pertukaran dua valas melalui pembelian tunai dengan penjualan

kembali secara berjangka, atau penjualan tunai dengan pembelian kembali secara

berjangka. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kepastian kurs (kurs bersifat tetap

selama kontrak), sehingga dapat menghindari kerugian selisih kurs.

Page 20: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

• Nilai swap ini adalah dihitung berdasarkan suatu nilai absolut atau notional amount yaitu

suatu nilai nominal yang digunakan untuk menghitung pembayaran terhadap suatu swap

dan produk manajemen risiko lainnya di mana nilai ini bukan suatu nilai yang

sesungguhnya (absolut).

• Bayaran suku bunga yang dipertukarkan ditentukan sebelumnya berdasarkan suatu

ukuran acuan.

Kontrak forward, futures, options, dan swap dalam perspektif Islam

1. Dalam kontrak-kontrak tsb, pembayaran dan/atau penyerahannya ditangguhkan, dan

sering kali “tidak sedang dimiliki” pada saat berlangsungnya kontrak. Sehingga, tidak

terjadi penjualan secara real, melainkan hanya terjadi penjualan atau pertukaran janji-

janji. suatu penjualan dikatakan sahih menurut syariah jika salah satu (pembayaran atau

penyerahan barang) ditunda, tetapi tidak sahih jika keduanya ditunda. Hal tsb terlalu

berisiko / penuh dengan gharar.

2. Penjualan berbasis kontrak opsi hanyalah hak untuk membeli atau menjual, mengenakan

biaya (premi) atas hak ini tidak diperbolehkan. Dalam kontrak opsi, karena hak diberikan

untuk membeli atau menjual asset pokok tsb dengan suatu harga pelaksanaan yang telah

ditentukan sebelumnya, maka disyaratkan pembayaran suatu premi.

3. Opsi merupakan janji, janji itu sendiri diperbolehkan dan normalnya mengikat pihak yang

menjanjikan. Namun, suatu fakta bahwa transaksi opsi mengharuskan suatu biaya atas

janji tersebut menjadikannya tidak shahih menurut syariah. Pandangan ini didasarkan

pada suatu fakta bahwa opsi merupakan hak, bukan asset berwujud, sehingga tidak dapat

menjadi materi pokok bahasan kontrak jual beli.

4. Perdagangan berbasis kontrak2 derivatives melibatkan spekulasi dan sangat serupa

dengan maysir dan gharar. Dalam instrument derivatives yang diperdagangkan dibursa,

para speculator sering kali bertaruh tentang kenaikan atau kejatuhan harga2 asset pokok

tsb. Sifat “zero-sum-game” (keuntungan satu pihak diatas kerugian pihak lain) dalam

instrument derivatives dijadikan alat spekulasi dan permainan peluang. Spekulasi tidak

diperbolehkan dalam syariah.

Instrumen Derivative Valuta Asing Islam

1. Kontrak janji (wa’d) forward Islam

Produk kontrak forward wa’d foreign exchange adalah kontrak yang melibatkan dua pihak, yakni

pihak pertama menjanjikan kepada pihak kedua akan membeli atau menjual mata uang yang

diselesaikan pada suatu tanggal valuta yang ditentukan diawal dengan nilai tukar dan jumlah

yang disepakati hari ini. Pihak yang menjanjikan ini wajib menjunjung kontrak tsb, namun pihak

yang lain tidak wajib melakukan hal yang sama.

Page 21: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

Contoh transaksi :

A. Pada tanggal 24 juni 2010, konsumen berjanji akan membeli USD 10 juta dari bank

islam pada tanggal 24 juli 2010 dengan nilai tukar MYR 32.7 juta. Konsumen ini

terikat wa’d.

B. Pada tanggal 24 juli 2010, bank akan membayar USD 10 juta dan menerima MYR

32.7 juta dari konsumen.

C. Pertukaran mata uang tsb selesai, dan konsumen menerima USD 10 juta dengan nilai

tukar MYR 32.7 juta, terlepas dari nilai tukar dipasar.

2. Kontrak swap valuta asing Islam

Struktur ini merupakan kontrak swap valuta asing yang didasarkan pada konsep wa’d.

pengaturan ini terdiri dari ba’I al sharf pada awal transaksi, diikuti dengan janji (wa’d) yang

disampaikan oleh konsumen untuk mengusahakan pertukaran mata uang (ba’I al sharf) pada

suatu tanggal mendatang, dengan nilai tukar hari ini. Pada tanggal mendatang tsb, ba’I al sharf

lain berlangsung dengan nilai tukar yang sudah dijanjikan pada tanggal sebelumnya.

Page 22: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

3. Kontrak swap lintas mata uang Islam (Islamic Cross Currency Swap – ICSS)

• ICSS adalah perjanjian diantara dua pihak untuk melakukan pembayaran satu sama lain

dengan suatu interval yang sudah disepakati, tetapi dalam dua mata uang yang berbeda.

• ICSS digunakan sebagai alat manajemen risiko, untuk menghedging risiko nilai tukar

mata uang asing dan juga risiko tingkat laba. Pembayaran dapat dilakukan dengan

berbagai pengaturan : nilai tukar tetap (fixed) diswap dengan nilai tukar floating

(misalnya : berdasarkan LIBOR), floating dengan floating, fixed dengan fixed, atau

floating dengan fixed. Transaksi komoditas digunakan pada setiap tanggal penyelesaian.

• Contoh : seorang klien menerima 5% per kuartal selama lima tahun atas investasinya

sebesar US $10 juta. Dengan kata lain, klien ini menerima imbalan investasi yang sudah

ditetapkan dalam USD. Namun klien ini membutuhkan MYR untuk membayar

liabilitasnya. Jadi, klien ini melangsungkan swap USD dengan bank Islam untuk

mendapatkan Ringgit, berdasarkan KLIBOR (Kuala Lumpur Interbank Offered Rate).

Nilai tukar tsb bersifat fixed, sehingga menghedging risiko nilai tukar valuta asing.

Melalui murabahah commodity atau tawarruq, bank Islam tsb menjalankan ICCS dengan

cara berikut :

Page 23: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

4. Kontrak swap tingkat laba Islam (Islamic Profit Rate Swap – IPRS)

• IPRS adalah perjanjian antar 2 pihak untuk melakukan pembayaran satu sama lain

dengan interval yang sudah disepakati. Instrumen ini digunakan untuk menghedging

pergerakan tingkat laba yang merugikan, biasanya dengan mempertukarkan arus kas, dari

arus kas fixed menjadi arus kas floating, atau sebaliknya, dalam mata uang yang sama.

Transaksi komoditas digunakan pada masing2 tanggal penyelesaian. Jumlah bayaran dan

periode pembayaran dapat disesuaikan menurut kebutuhan klien dan bank.

• Terkait struktur ini, “tingkat laba tetap” ditentukan pada awal pembuatan kontrak, dan

tetap sama hingga masa pemilikan tsb berakhir dan hingga tanggal pengaturan kembali

yang sudah disepakati. Tingkat laba floating menggunakan acuan suatu indeks dan

ditentukan pada setiap tanggal penyelesaian. Jumlah hipotesis biasanya tidak berubah,

hanya jumlah selisih yang dipertukarkan pasa masing2 tanggal penyelesian.

Contoh :

Seorang klien memiliki kewajiban sewa sebesar RM 2 juta dengan sisa masa

kepemilikan 2 tahun. Klien tsb membayar sewa dengan tingkat laba floating melalui

pembayaran tingkat laba yang ditetapkan bdskn KLIBOR setiap kuartal dan ingin

membayar sewa dengan tingkat laba fixed yang ekuivalen.

Bank islam setuju melangsungkan swap dengan pembayaran sewa dengan tingkat

laba floating dengan tingkat laba fixed sebesar 3.5% per tahun selama 2 tahun

berikutnya. Dengan kata lain, klien tsb akan memberikan sewa berbasis KLIBOR

kepada bank Islam dan bank Islam tsb akan melangsungkan swap sewa berbasis

KLIBOR tsb dengan tingkat laba fixed sebesar 3.5% dengan klien tsb.

Melalui penggunakan murabahah commodity atau tawarruq, bank Islam menjalankan

IPRS dengan cara berikut :

Page 24: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

5. Kontrak opsi Islam – wa’d valuta asing

Wa’d valuta asing merupakan struktur yang sangat serupa dengan kontrak opsi konvensional.

Wa’d valuta asing menggunakan janji (wa’d) yang mengikat satu pihak. Pada tanggal awal

transaksi, bank akan berjanji kepada nasabah akan mempertukarkan mata uang 1 dengan

mata uang 2 pada suatu tanggal mendatang dengan nilai tukar tertentu yang telah ditentukan

sebelumnya. Pada tanggal yang sama, bank tsb akan menerima suatu biaya dari nasabah atas

janji yang diberikan oleh bank tsb.

• Pada tanggal mendatang tsb, nasabah boleh meminta bank tsb untuk memenuhi janjinya,

atau boleh membebaskan bank tsb dari janjinya. Jika nasabah ingin melaksanakan wa’d

tsb pada tanggal jatuh tempo, maka bank tsb dan nasabah akan mempertukarkan mata

uang.

• Nasabah akan melaksanakan wa’d tsb bila nilai tukar mata uang tsb menguntungkan

dirinya. Kelebihan kontrak ini adalah nasabah dapat menunggu dan memeriksa apakah

wa’d tsb lebih menguntungkan atau kurang menguntungkan bila dibandingkan dengan

nilai tukar yang berlaku di pasar. Namun, nasabah disyaratkan membayar suatu fee atas

wa’d tersebut.

Page 25: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

Islamic Monetary Policy (Part 12)

Shariah Resolution on Paper Currency

■ Zaman dahulu : emas dan perak dijadikan mata uang untuk melakukan transaksi

perdagangan.

■ Sekarang => menggunakan mata uang kertas (fiat money) dalam melakukan transaksi.

■ Maka keputusan The Islamic Fiqh Academy of the Muslim World League ;

– Mata uang kertas merupakan bentuk uang yang independen dan kaidah2 terkait

uang emas dan perak berlaku pada mata uang kertas, oleh karena itu diwajibkan

membayar zakat atas mata uang kertas. Juga, 2 tipe riba (riba fadl dan riba

nasi’ah) bisa muncul dalam transaksi yang melibatkan uang kertas persis

sebagaimana 2 tipe riba tersebut muncul dalam transaksi yang melibatkan emas

dan prak

■ Measuring Money :

■ The equation of exchange :

MV = PY

M : Money Supply

V : Velocity of Money Circulation

P : General Price Level

Y : the real output of goods and services (GDP at constant price)

MV => sector moneter

PY => sector riil

Time Value of Money

■ Dalam pandangan konvensional : dollar increase when time increase (acuannya waktu)

■ Alasan :

1. Money loses its value overtime due to inflation

2. Money has opportunity costs

3. Uncertainty of future cashflows

■ Dalam pandangan Islam :

Page 26: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

- Solusi => Economic Value of Time : dollar increase when value of riil asset increase

because of riil activity.

- Economic value of time adalah sebuah konsep dimana waktulah yang memiliki nilai

ekonomi, bukan uang yang memiliki nilai waktu. Dan economic value of time dapat

diartikan memaksimumkan nilai ekonomis suatu dana pada periodik waktu. Dasar

perhitungan pada prinsip yang berbasis time value of money adalah bunga sedangkan

dasar perhitungan pada prinsip yang berbasis economic value of time adalah nisbah.

Monetary Policy Instruments

1. Required Reserve Ratio (Giro Wajib Minimum) = cadangan yang harus disimpan oleh

bank untuk berjaga2 jika terjadi krisis ekonomi. Persentase nya ditetapkan oleh bank

sentral. Kaitannya dengan money supply => jika GWM naik, maka jumlah uang beredar

akan semakin sedikit.

2. Discount rate = suku bunga yang ditetapkan bank sentral kepada setiap bank umum. Jika

discount rate naik, maka bank umum akan lebih berhati2 dalam menyalurkan pembiayaan

sehingga jumlah uang beredar semakin sedikit. Konsep ini ditolak dalam Islam.

3. Open market operation = jual-beli sekuritas pemerintah oleh bank sentral di pasar

terbuka. Diperbolehkan dalam Islam jika instrument yang diperdagangkan tidak

mengandung unsur bunga, missal = sukuk

Money Multiplier Equation

M = 1+𝑐𝑑

𝑒𝑟+𝑟𝑟+𝑐𝑑 𝑀𝐵

■ Er = excess reserve ratio

■ Cd = currency deposit ratio

■ Rr = reserve ratio

■ M = Money Multiplier

■ MB = Money Base

Contoh :

Jika currency deposit ratio = 0.2, excess reserve ratio = 0.1, reserve ratio = 0.05, maka

besarnya money multiplier adalah =

M = 1+0.2

0.1+0.05+0.2 1 = 3.43

Jadi perubahan pada basis moneter sebesar satu juta akan mengarah pada kenaikan suplai

uang sebesar 3.43 juta.

Page 27: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

Fungsi = membantu bank sentral memutuskan kebijakan apakah akan meningkatkan GWM

atau tidak.

Islamic Finance: Challenges and Opportunities (Part 14)

ISLAMIC FINANCE SEBAGAI SOLUSI KRISIS KEUANGAN GLOBAL 2007-2008

Penyebab utama krisis keuangan global:

a. Pertumbuhan kredit yang tidak terkontrol

b. Kelonggaran regulasi dan pengawasan (belum ada BASEL I,II,III)

c. Inovasi produk-produk keuangan yang kompleks dan sulit untuk dipahami

(Subprime mortgage)

d. Tidak adanya transparansi dalam transaksi pinjam-meminjam

Islamic finance sebagai solusi krisis keuangan global :

a. Penyebab utama krisis keuangan global seperti budaya utang, spekulasi, dan

kontrak2 yang penuh dengan ketidakpastian tidak tercakup dalam Islamic finance.

b. Sistem keuangan yang berjalan sesuai dengan ajaran Islam, seperti : risk sharing,

larangan bunga, larangan perdagangan berbasis utang (kecuali return dengan nilai

nominal), dan larangan gharar pada transaksi dinilai tidak akan mengarahkan pada

krisis keuangan.

c. Alasan utama Islamic finance tidak akan menyebabkan krisis keuangan =>

keterkaitan erat antar industry keuangan Islam dengan perekonomian sector riil.

Challenges Islamic Finance

Berdasarkan ISRA, banyak kritikus yang memandang Islamic finance sebagai bagian dari

sistem keuangan konvensional.

Para kritikus berpendapat bahwa meniru mekanisme2 konvensional dan menerapkan

“cover syariah” tidak akan mengoptimalkan kemampuan keuangan Islam.

Keuangan Islam dianggap sebagai subordinat sistem keuangan konvensional, sehingga

tidak memungkinkan Islamic finance menjalankan fungsi utamanya, yaitu risk sharing.

Saat ini, praktik sesungguhnya terkait Profit Loss Sharing (PLS) di lembaga keuangan

Islam yang dikombinasikan dengan fixed return telah mendominasi pasar. Misal : akad

mudharabah dengan profit smoothing. Hal tsb bermakna bahwa tujuan utama instrument

risk sharing mulai pudar.

Salah satu tantangan utama dalam Islamic finance adalah merealisasikan maqashid

syariah pada level pengembangan produk dan implementasi produk keuangan.

Maqashid syariah => pandangan Islam secara keseluruhan. Dengan menerapkan

maqashid syariah, masyarakat muslim harus berkomitment untuk memajukan keadilan,

persaudaraan, dan kesejahteraan social. Masyarakat muslim hanya dapat memperoleh

Page 28: Rangkuman Manajemen Keuangan Islam UAS - IBEC FEB UI

kebahagiaan (falah) serta mendapat ridho Allah SWT dengan benar2 menerapkan

maqashid syariah dan mematuhi kaidahnya.

Implikasi : maksimalisasi laba bukanlah tujuan utama, melainkan harus mengutamakan

keadilan. Fasilitas keuangan harus dapat diakses oleh semua orang dan difungsikan

menuju kesejahteraan semua pihak.

Tata kelola syariah dan transparansi merupakan bidang yang sangat kritis dalam

keuangan Islam.

Karena penekanan industry keuangan Syariah saat ini adalah replikasi dari instrument-

instrument keuangan konvensional, sekaligus menghindari mekanisme suku bunga, maka

produk2 tertentu yang berbasis utang paling mendominasi diantara instrumen2 yang

digunakan oleh Lembaga Keuangan Islam.

Mengembangkan Sistem Keuangan Islam yang Komprehensif dan Tangguh

o Menurut Ketua Dewan Syariah di AAOIFI, “metode pembiayaan yang ideal menurut

Syariah adalah mudharabah atau musyarakah”

o Mudharabah dan musyarakah dinilai dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya

krisis keuangan, karena menerapkan sistem profit loss sharing.

o Namun, saat ini penggunaan metode pembiayaan berbasis ekuitas/PLS tidaklah

signifikan. Industri keuangan didominasi oleh metode pembiayaan berbasis utang,

dalam bentuk penjualan (murabahah) atau penyewaaan (ijarah).

o Metode pembiayaan berbasis utang dinilai tidak efisien dan rentan terhadap

instabilitas. Utang tidak dapat mendorong terjadinya produktifitas, melainkan

membuat gap antara sistem ekonomi moneter dan riil semakin besar.

o Atas dasar tersebut, keuangan Islam yang ingin memajukan sistem keuangan berbasis

ekuitas memiliki peluang yang besar untuk dapat menciptakan produktifitas dan

efisiensi.