24
RANCANGAN AWAL RPJMN 2015- 2019 DAN ALOKASI PADA PRIORITAS Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan 25 November 2014 1

Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 dan Alokasi pada Prioritas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Disampaikan oleh Deputi Pendanaan pada Rakorbangpus 25 November 2014

Citation preview

1

RANCANGAN AWAL RPJMN 2015-2019 DAN ALOKASI PADA PRIORITAS

Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan

25 November 2014

Rakorbangpus RPJMN 2015 - 2019

• Arahan Prioritas dan Kebijakan Fiskal

• Penjelasan Buku I, Buku II, dan Buku III

• Bahan Narasi dan Matriks yang sudah mengakomodasi Quick Wins dan Program Lanjutan

• Matriks disusun untuk seluruh KL (bagi KL yang tidak memiliki Quick Wins dan Program Lanjutan dapat mencantumkan prioritas bidang– program teknis KL dikaitkan dengan prioritas bidang)

• Rancangan awal pendanaan indikatif hanya mencakup program teknis (per KL), tidak termasuk program generik dan alokasi total KL

• Format Matriks mengikuti Permen No.1/20142

I. RANCANGAN ALOKASI PADA PRIORITAS

3

Dasar-dasar Strategi Pembangunan Nasional

• Membangun tanpa meningkatkan ketimpangan antar wilayah

• Memanfaatkan sumber daya alam untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat

• Membangun dari pinggir dan dari desa

• Ekonomi harus berorientasi dan berbasiskan pada sektor dan jenis usaha yang memasukkan nilai tambah sebesar-besarnya dengan SDM berkualitas, inovasi, kreatifitas dan penerapan teknologi yang tepat

• Pembangunan nasional sebagian besar adalah hasil agregasi dari pembangunan daerah yang berkualitas

4

Menuju Indonesia yang Jauh Lebih Baik

• Mengejar peningkatan daya saing

• Meningkatkan kualitas manusia, termasuk melalui pembangunan mental

• Memanfaatkan dan mengembalikan potensi yang hilang di sektor maritim dan kelautan

• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan basis yang kuat dan berkualitas

• Mengurangi ketimpangan antarwilayah

• Memulihkan kerusakan lingkungan

• Memajukan kehidupan bermasyarakat

5

6

II. QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN

Quick Wins dan Program Lanjutan

NO Quick Wins dan Program Lanjutan Kementerian

1. Pembuatan atau pembelian 2 unit kapal khusus pengangkut daging dan ternak

Kementan, Kemenhub

2. Mencanangkan Wajib Belajar 12 Tahun dengan Kartu Indonesia Pintar;

Kemendikbud, Kemenag

3. Penyempurnaan Data Kemiskinan BPS, KPDT

4. Penerapan E-payment dalam membagikan sebagian bantuan Kemensos

5. Optimalisasi kapasitas Pelabuhan Tanjung Perak dan Tanjung Priok

Kemenhub

6. Peluncuran KIS di 7 lokasi (Mentawai, Lebak, Kab Tangerang, Kab. Toli-Toli, Kab Berau, Kab Pasuruan, Kab Mamuju);

Kemenkes

7. Perbaikan Irigasi pada Daerah Lumbung Padi (Contoh: Cianjur, Pare-Pare), revitalisasi bendungan, dan pembuatan bendungan baru

Kemen PU & Pera, Kementan

8. Pengembangan 25 armada kapal perikanan tangkap 30 GT di wilayah perbatasan

KKP, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

7

Lanjutan...

NO Quick Wins dan Program Lanjutan Kementerian

9. Pengembangan sistem logistik ikan dalam rangka stabilisasi harga ikan dengan menyediakan 1 cold storage di setiap sentra perikanan

KKP

10. Pemulihan 4 DAS kritis (Ciliwung, Citarum, Kapuas dan Siak) Kemen LH dan Hut

11. Peningkatan Produksi: Beras, Jagung, Kedelai, Garam, Umbi-umbian dan bahan pangan pokok lainnya melalui optimalisasi pemanfaatan lahan;

Kementan

12. Peningkatan kapasitas tangki/terminal penerimaan minyak mentah, BBM, dan LPG Pertamina

Kemen ESDM

13. Infrastruktur Strategis:Penyelesaian Koordinasi beberapa proyek strategis yang terhambat a.l.:• Penyelesaian Jalan Tol Akses Pelabuhan Tanjung Priok Bandung Intra Urban Toll Road Jembatan Merah Putih MRT Jakarta Utara-Selatan Tram dan Monorail Surabaya PLTU 4x1.000MW di Batang-Jateng dan Indramayu-Jabar

PU & PeraPerhubungan

8

9

III. ALOKASI PADA PRIORITAS

10

FOKUS 1 : PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

Kedaulatan Pangan

Energi Ketenagalistrikan

Kemaritiman

Pariwisata

FOKUS 2 : PEMBANGUNAN KEBUTUHAN DASAR

Pendidikan

Kesehatan

Perumahan

FOKUS 3 : PENGURANGAN KESENJANGAN

Membangun untuk manusia dan masyarakat

Mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial dan pembangunan ekologi yang berkelanjutan

TITIK TEKAN PEMBANGUNAN KABINET KERJA

3 FOKUS ALOKASI PADA PRIORITAS

Strategi Alokasi Pada Prioritas

ALOKASI PADA QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA

Memulihkan dan menjaga keseimbangan antarsektor, antarawilayah dan antarkelas sosial dalam pembangunan

Mewujudkan perekonomian yang inklusif, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, dan keunggulan sumber daya manusia

Antar Kelas Pendapatan

Antar Wilayah

Alokasi Pada Prioritas• Mengamankan Quick Wins dan Program Lanjutan• Memprioritaskan besaran alokasi pada sektor unggulan,

kebutuhan dasar dan mengatasi kesenjangan

Alokasi Pada KL• Tidak ada visi dan misi KL yang berbeda dengan visi-misi

Presiden (diwujudkan dalam Quick Wins dan Program Lanjutan)• Pagu Indikatif Rancangan Awal RPJMN 2015 – 2019

– Dasar alokasi adalah baseline APBN 2015 (diberikan selama 5 tahun, ruang gerak Prioritas KL dari efektifitas dan efisiensi program)

– Penambahan alokasi berdasarkan penugasan Quick Wins dan Program Lanjutan (setelah dilakukan re-focusing)

– Penambahan lebih lanjut sesuai dengan prioritas (sektor unggulan, kebutuhan dasar dan mengatasi kesenjangan)

Pendekatan Alokasi Pendanaan

11

Bahan Penelaahan

• Didalam Pagu Alokasi Per KL yang di sampaikan pada Rakorbangpus hanya memuat pagu prioritas :― 228 Program Teknis untuk seluruh KL (85 KL)― 4 Program Dukungan Manajemen yang terkait dengan prioritas

• Rincian 4 Program Dukungan Manajemen antara lain:― Jaminan pemeliharaan kesehatan― Penanganan dan penyelesaian kasus pelanggaran HAM― Pengembangan sistem pendukung SPIPISE ― Peningkatan kualitas pengawasan pelayanan publik

12

13

MOHON PERHATIAN: Koridor Alokasi

• Dapat dilakukan realokasi pagu antar quick wins dan program lanjutan (realokasi antar program teknis tanpa melampaui pagu indikatif program prioritas KL).

• Pagu Indikatif Program Prioritas KL merupakan batas atas dan dapat menurun jika justifikasi rincian program tidak memerlukan sebesar Pagu Indikatif tersebut, termasuk jika terdapat penambahan quick wins dan program lanjutan.

• Pagu KL akan difinalkan sesuai dengan arah kebijakan fiskal dan postur pendanaan jangka menengah 2015 – 2019.

Bahan 1 :Matrik Pembangunan Jangka Menengah Per K/L (Lampiran Juklak Sesmen - Tata Cara Penyusunan RPJMN Tahun 2015-2019)

PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATORTARGET ALOKASI (Rp Miliar)

ALOKASI2015-2019

LOKASI2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut

              6.792,5 7.132,1 7.488,7 7.825,7 8.177,8 37.416,8

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pelabuhan dan Pengerukan

              4.356,6 4.574,4 4.803,1 5.019,3 5.245,1 23.998,6

  Terjaganya alur pelayaran melalui pengerukan

            2.356,6 2.574,4 2.803,1 3.019,3 3.245,1 13.998,6

    Jumlah lokasi Pelabuhan Perintis yang dibangun/ditingkatkan/direhabilitasi

26 26 26 26 26 1.356,6  1.474,4  1.603,1  1.719,3 1.845,1 7.998,5 

    Jumlah lokasi Pelabuhan Strategis yang di bangun/ditingkatkan/direhabilitasi

8 8 8 8 8 1.000,0  1.100,0  1.200,0  1.300,0  1.400,0  6.000,0 

Dst.......

PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN

              14.242,7 14.954,9 15.702,6 16.409,2 17.147,7 78.457,1

Dst...

 TOTAL ALOKASI KEMENHUB

              36.203,5 38.013,7 39.914,4 41.710,6 43.587,5 199.429,8

Kementerian Perhubungan

14

QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN

SASARANALOKASI

2015-2019 (Rp. Milyar)

KETERANGAN

GB Pembangunan dermaga penyeberangan baru di Merak dan Bakauheni

Terbangunnya XX dermaga 400,0 Sepenuhnya On Top dari baseline

Pengembangan Kuala Tanjung (atau Batam) dan Bitung sebagai Hub Internasional

Terbangunnya XX dermaga di Kuala Tanjung (atau Batam) dan XX dermaga di Bitung

10.000,0 Sebagian di penuhi dari Baseline (Rp. 3.000,0)

Pengadaan 10 unit armada ferry baru dengan lokasi : 5 unit untk Merak - Bakauheni dan 5 unit untuk rute lainnya

Tersedianya 10 unit armada ferry baru

1.800,0 Dipenuhi dari baseline

Total Quick Wins dan Program Lanjutan

12.200,0

Jumlah Penambahan Sebagian dan On Top

7.400,0

Kementerian Perhubungan

Bahan 2 :Matrik Pendanaan Quick Wins dan Program Lanjutan

15

Bahan 3: Matrik Program Dan Kegiatan Prioritas Per Wilayah

• Menterjemahkan lokasi per propinsi dari Quick Wins, Program Lanjutan, ataupun Baseline (Infrastruktur)

• Memperhatikan pemerataan antar wilayah• Format bahan Musrenbang dari KemenHub (mencakup

seluruh propinsi-jika ada) :

Provinsi : Sulawesi Utara      

QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN SASARAN INDIKATOR/TARGET

ALOKASI 2015 -2019 (Rp. Milyar)

Pengembangan Kuala Tanjung (atau Batam) dan Bitung sebagai Hub Internasional

Terbangunnya XX dermaga di Bitung Penyelaian terminal 4.000

16

Provinsi : SUMATERA UTARA      

QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN SASARANINDIKATOR/

TARGETALOKASI 2015 -2019

(Rp. Milyar)

Pengembangan Kuala Tanjung (atau Batam) dan Bitung sebagai Hub Internasional

Terbangunnya XX dermaga di Kuala Tanjung (atau Batam)

Penyelesaian dermaga 6.000

Perluasan landasan airport Perluasan airport Penyelesaian perluasan landasar

500

Bahan 4 (Pemutakhiran Bahan 1): Pemutakhiran Matrik Pembangunan Jangka Menengah Per K/L

PROGRAM/KEGIATAN

SASARAN INDIKATORTARGET ALOKASI (Rp Miliar) ALOKASI

LOKASI2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

2015-2019

Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut

                           

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pelabuhan dan Pengerukan

              4.356,6 4.574,4 4.803,1 5.019,3 5.245,1 23.998,6  

  Terjaganya alur pelayaran melalui pengerukan

            4.356,6 4.574,4 4.803,1 5.019,3 5.245,1 23.998,6  

    Jumlah lokasi Pelabuhan Perintis yang dibangun/ditingkatkan/direhabilitasi

26 26 26 26 26              

    Jumlah lokasi Pelabuhan Strategis yang di bangun/ ditingkatkan/ direhabilitasi

8 8 8 8 8              

  GB Pembangunan dermaga penyeberangan baru di Merak dan Bakauheni

           

   

     

 

Lampung

    Jumlah dermaga penyebrangan baru

2 0 0 0 0 200,0 200,0 - - - 400,0  

  Pengembangan Kuala Tanjung (atau Batam) dan Bitung sebagai Hub Internasional  

         

           

Kep.Riau

    Jumlah Pelabuhan sebagai pelabuhan Hub Internasional

2 2 2 2 0 500,0 2.000,0 3.000,0 4.500,0 - 10.000,0  

Pengadaan Kapal barang perintis 26 unit

Kapal barang perintis 6 5 5 5 5 800,0 950,0 950,0 950,0 950,0 4.600

 TOTAL               37.703,5 41.163,7 43.864,4 47.160,6 44.537,5 206.829,8  

17

Pemutakhiran sasaran, indikator dan target

Mengakomodasi QW (perlu dibuat sasaran, indikator tersendiri sehingga bisa di “lacak”)

Angka alokasi merupakan jumlah dari bahan 1 dan bahan 2 yang merupakan penambahan

dana on top (Rp. 199,4 T + Rp. 7,4 T)

Bahan 5 : Indikasi Kebutuhan Pendanaan Prioritas

QUICK WINS/PROGRAM LANJUTAN/

PERKUATAN PRIORITAS LAINNYA

SASARANKEBUTUHAN

(Rp)

PAGU INDIKATIF RAC. AWAL RPJM

INDIKASI KEBUTUHAN TAMBAHAN ANGGARAN (Rp)

Program/Kegiatan

Rp. 2015 2016 2017 2018 2019 Total

QUICK WINSPengembangan Kuala Tanjung (atau Batam) dan Bitung sebagai Hub Internasional

10.000,0 3.000,0 2.000,0 2.000,0 1.000,0 1.000,0 1.000,0 7.000,0

                     

PROGRAM LANJUTAN

                     

                     

PRIORITAS LAINNYA

18

Kementerian Perhubungan

Bahan 6 : Format Catatan Penelaahan

No.Substansi Renstra K/L

yang DitelaahCatatan Hasil Penelaahan

A. Penelaahan Batasan Muatan Rancangan Renstra K/L1. Visi K/L  2. Misi K/L  3. Tujuan K/L  4. Strategi K/L  5. Kebijakan K/L  6. Program K/L  7. Kegiatan K/L  

B. Penelaahan Konsistensi Rancangan Renstra K/L dengan Rancangan Awal RPJM Nasional1. Sasaran tujuan K/L merupakan penjabaran Sasaran Program

Prioritas Presiden 

2. Kebijakan K/L merupakan penjabaran dari Kebijakan Nasional  3. Program dan kegiatan pokok K/L merupakan penjabaran

operasional dari program dan kegiatan RPJM Nasional 

4. Sasaran program (outcome) sinergis dengan sasaran program prioritas Presiden yang tertuang dalam Rancangan Awal RPJM Nasional

 

5. Sasaran kegiatan (ouput) dari masing-masing kegiatan sinergis dengan sasaran program (outcome) dari program induknya

 

6. Sumber daya yang diperlukan, seperti alokasi pendanaan dan sumber daya manusia harus layak menurut kerangka ekonomi makro

 

19

Tatacara pengisian sesuai Permen No. 5/2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Renstra KL 2015-2019

Jadwal Penyusunan RPJMN 2015-2019Tanggal Proses Output

24 Nov Sidang Kabinet Ranc. Awal RPJMN

25 Nov Rakorbangpus Penyampaian Ranc. Awal RPJMN

27 Nov – 18 Des

Penelaahan Ranc. Renstra K/L 1. 27 nov – 1 Des : Bahan Musrenbang2. 2 Des – 12 Des : Bahan Trilateral Meeting

Konsistensi Ranc. Renstra dengan Ranc. Awal RPJMN (pembahasan fokus pada Prioritas)

2 Des Penyampaian hasil penelaahan Renstra KL untuk bahan Musrenbang

Bahan 2 dan bahan 3

8-15 Des18 Des

Rangkaian Musrenbangnas:1. Pra Musren 2. Musrenbang

Pemutakhiran Spatial Planning (hasil musrenbangnas)

15 Des Penyampaian hasil penelaahan Renstra KL untuk bahan Trilateral Meeting

Bahan 2, bahan 3, bahan 4, bahan 5, dan bahan 6

19- 22 Des Rekapitulasi Hasil Musrenbangnas

23 - 30 Des Trilateral meeting( Permen PPN No. 1/2014, Pasal 11 (4))

Konsolidasi perencanaan dan penganggaran

2 – 9 Jan Pemutakhiran Ranc. RPJMN Draft Ranc. Akhir RPJMN

12 Jan Sidang Kabinet Draft Ranc. Akhir RPJMN

16 jan Penetapan RPJMN Perpres RPJMN 2015-2019

27 jan Penetapan Perpres revisi RKP 2015 Perpres revisi RKP 2015

20

Penelaahan Renstra KL

1. 27 Nov – 1 Des : Bahan Musrenbang– Memastikan kesesuaian Renstra dengan Prioritas Kabinet

Kerja (Buku I)– Memastikan Quick Wins dan Program Lanjutan

― Sasaran dan alokasi (Buku II)― Lokus/ Propinsi sasaran tersebut (Buku III)

Tindak Lanjut ― Diselesaikan tanggal 2 Desember 2014 ― Diutamakan

• Bahan 2 : Matrik Pendanaan Quick Wins dan Program Lanjutan

• Bahan 3: Matrik Program dan Kegiatan Prioritas Per Wilayah

21

Lanjutan…

2. 2 Des – 12 Des : Bahan Trilateral Meeting– Memutakhirkan baseline K/L dengan Quick Wins,

Program Lanjutan, dan Prioritas Lainnya (Bahan 2, Bahan 3, Bahan 4, Bahan 5 dan Bahan 6)

– Mengikuti Permen No. 5/2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Renstra KL 2015-2019

22

Pemutakhiran Pagu

• Pemutakhiran Pagu akan dilakukan pasca Penelaahan/Trilateral Meeting dengan berdasarkan : • Berdasarkan hasil penelaahan Renstra KL dan Musrebangnas • Memperhatikan pembagian kewenangan dan kapasitas implementasi

– Contoh : alokasi kegiatan Relokasi subsidi solar menjadi LPG nelayan sebesar Rp. 3,0 T di Kem ESDM (Penyediaan konverter kit, stasiun pengisian bahan bakar gas, perbengkelan, sertifikasi SNI) di mungkinkan dialihkan pada K/L terkait lainnya setelah ada kejelasan rencana pelaksanaan

• Resources Envelope yang disampaikan Menteri Keuangan • Kelengkapan alokasi program generik

• Pagu “lengkap” (operasional dan non operasional) dilakukan pada Perpres RPJMN (Januari 2015)

23

24

TERIMA KASIH