18
Ragam Bahasa Tugas Makalah Bahasa Indonesia Pengertian, Jenis, dan Fungsi Ragam Bahasa Indonesia R. Arieftya (02041412144)

Ragam Bahasa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ragam bahasa Indonesiapengertian dan jenis

Citation preview

Page 1: Ragam Bahasa

Ragam BahasaTugas Makalah Bahasa Indonesia

Pengertian, Jenis, dan Fungsi Ragam Bahasa Indonesia

R. Arieftya (02041412144)

Page 2: Ragam Bahasa

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa bersifat dinamis dan terus berkembang. Penggunaan bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi, namun juga telah menjadi identitas suatu bangsa. Fungsi bahasa juga telah berkembang, dari mulanya sebagai alat komunikasi, hingga kini menjadi alat kontrol sosial. Perkembangan Bahasa Indonesia yang masih mencari bentuk menuju pembakuan yang mantap, berlangsung sangat cepat. Orang-orang yang mengamati perkembangan bahasa Indonesia akan melihat betapa wajah bahasa Indonesia sudah banyak berubah. Namun seiring perkembangan zaman, telah banyak terjadi pergeseran nilai bahasa dari hakikat yang seharusnya. Untuk itu diperlukan suatu upaya untuk mengingatkan kembali bagaimana hakikat dan fungsi bahasa itu dan juga berbagai keragaman didalamnya. Mahasiswa sebagai calon intelektual perlu terus mengikuti perkembangan bahasa Indonesia dengan cara mempelajarinya.

1.2 Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain:

Untuk menambah pengetahuan tentang pengertian, jenis, dan fungsi ragam bahasa, yang diharapkan bermanfaat bagi pembaca maupun bagi penulis.

Memperoleh nilai yang maksimal dalam menjalankan tugas yang diberikan pada mata kuliah bahasa Indonesia.

Mengembangkan kemampuan bagi pemakalah dalam menulis makalah.

1.3 Rumusan Masalah

Apa itu ragam bahasa? Apa jenis-jenis ragam bahasa? Apa fungsi mempelajari ragam bahasa?

1

Page 3: Ragam Bahasa

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Ragam Bahasa.

Pengertian ragam bahasa menurut para ahli sangat penting untuk dipahami, karena dari situ kita bisa menyimpulkan sendiri pengertian ragam bahasa versi kita sendiri. Berikut ini adalah beberapa definisi ragam bahasa yang dijelaskan oleh para ahli.

Pengertian ragam bahasa menurut BachmanMenurut Bachman (1990), “ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.”

Pengertian ragam bahasa menurut Dendy SugonoMenurut Dendy Sugono (1999), “bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.”

Pengertian ragam bahasa menurut Fishman edMenurut Fishman ed (1968), suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi anutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam pada itu perlu yang perlu diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan.

Ragam bahasa dapat timbul karena adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi atau ragam bahasa ini ada dua pandangan yaitu:

Variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu.

Variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka raga.

Bahasa Indonesia memiliki banyak sekali ragamnya, hal ini dikarenakan bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya.

2

Page 4: Ragam Bahasa

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Jenis Ragam Bahasa

Dalam praktik pemakaian, para penutur bahasa tentu dapat merasakan perbedaan antara ragam lisan dan ragam tulis. Ragam lisan menghendaki adanya lawan bicara yang siap mendengar apa yang diucapkan oleh seseorang. Pada ragam lisan, unsur-unsur fungsi gramatikal seperti subjek, predikat, objek, dan keterangan tidak selalu dinyatakan dengan kata-kata. Unsur-unsur itu sering dapat dinyatakan dengan bantuan gerak tubuh dan mimik muka. Ragam lisan terikat pada situasi, kondisi, ruang, dan waktu. Makna pada ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada suara.

Sedangkan pada ragam tulis, tidak selalu memerlukan lawan bicara, yang siap membaca apa yang dituliskan oleh seseorang. Fungsi-fungsi gramatikalnya harus dinyatakan secara eksplisit agar orang yang membaca suatau tulisan dapat memahami maksud penulisnya. Karya tulis seseorang dapat dibaca dan dimengerti oleh orang lain pada situasi, kondisi, tempat, dan waktu yang berbeda-beda. Pada ragam tulis, makna ditentukan terutama oleh pemakaian tanda baca.

Ragam bahasa yang digunakan dalam situasi resmi adalah ragam formal atau ragam baku, yaitu ragam yang mngikuti kaidah atau aturan kebahasaan. Ragam formal mutlak menuntut pemakaian kata dan kalimat baku. Sedangkan ragam nonformal tidak mutlak menuntut persyaratan tersebut.

Jadi, ragam bahasa dapat dibedakan:

a) Ragam bahasa berdasarkan waktu penggunaan.b) Ragam bahasa berdasarkan pokok pembicaraan atau bidang.c) Ragam bahasa berdasarkan media pembicaraan.d) Ragam bahasa berdasarkan situasi.e) Ragam bahasa berdasarkan penutur.

3.1.1 Ragam Bahasa Berdasarkan Waktu Penggunaannya

3.1.1.1 Ragam bahasa Indonesia lama

Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri ragam bahasa Indonesia lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu. Bahasa Melayu inilah yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia. Alasan Bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia:

a) Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca.

3

Page 5: Ragam Bahasa

b) Bahasa Melayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa.c) Keikhlasan suku daerah lain.d) Bahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan.

3.1.1.2 Ragam bahasa Indonesia baru

Penggunaan ragam bahasa Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada 28 oktober 1928 sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan perkembangan bahasa yang beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia.

3.1.2 Ragam Bahasa Berdasarkan Pokok Pembicaraannya atau Bidangnya

3.1.2.1 Ragam bahasa undang-undang

Ragam bahasa yang digunakan pada undang-undang yang berlaku untuk hukum Indonesia.

3.1.2.2 Ragam bahasa jurnalistik

Ragam bahasa yang digunakan wartawan dalam menulis berita, disebut juga bahasa komunikasi massa yakni bahasa yang digunakan dalam komunikasi melalui media massa. Ciri utama dari ragam bahasa jurnalistik adalah komunikatif dan spesifik.

3.1.2.3 Ragam bahasa ilmiah

Ragam bahasa yang harus memenuhi syarat diantaranya benar (menurut kaidah bahasa Indonesia baku), logis, cermat , dan sistematis.

Ciri bahasa indonesia ragam ilmiah :

a) Bahasa Indonesia ragam baku.b) Pengunaan kalimat efektif.c) Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda.d) Pengunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata

dan istilah yang bermakna kias.e) Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan.

f) Adanya keselarasan dan keruntutan antar proposisi dan antar alinea.

3.1.2.4 Ragam bahasa sastra

Berbeda dengan ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa sastra banyak mengunakan kalimat yang tidak efektif. Pengambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa sastra. Hal ini dilakukan agar tercipta pencitraan di dalam imajinasi pembaca.

4

Page 6: Ragam Bahasa

3.1.2.5 Ragam bahasa bidang-bidang tertentu

Ragam bahasa ini digunakan pada bidang-bidang tertentu seperti transportasi, komputer, ekonomi, hukum, dan psikologi. Contoh : diagnosis, USG dipakai dalam bidang kedokteran

3.1.3 Ragam Bahasa Berdasarkan Media Pembicaraan

3.1.3.1 Ragam bahasa lisan

Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang diucapkan oleh pemakai bahasa. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.

Ciri-ciri ragam bahasa lisan :

Memerlukan kehadiran orang lain Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap Terikat ruang dan waktu Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

Ragam bahasa lisan meliputi :

a) Ragam bahasa cakapanRagam bahasa yang digunakan saat berbicara dengan teman, berbicara dengan orang lain yang lebih muda atau berbicara tidak resmi.

b) Ragam bahasa pidatoRagam bahasa yang digunakan untuk berpidato.

c) Ragam bahasa kuliahRagam bahasa yang digunakan saat perkuliahan, misalnya saat mahasiswa berbicara dengan dosen.

d) Ragam bahasa panggungRagam bahasa yang digunakaan saat pentas untuk menghibur orang lain.

Kelebihan :

Lebih jelas karena pembicara menggunakan tekanan dan gerak anggota badan, sehingga pendengar lebih mudah mengerti

Pembicara dapat langsung melihat ekspresi pendengar Lebih bebas dalam mengungkapkan sesuatu

Kelemahan :

Pembicara sering mengulangi kalimat yang telah diucapkan.

5

Page 7: Ragam Bahasa

Pendengar belum tentu mendengar jelas apa yang dikatakan pembicara.

Tidak semua orang bisa menyampaikan sesuatu dengan baik secara lisan.Contoh : pidato, presentasi

3.1.3.2 Ragam bahasa tulis

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

Ciri-ciri ragam bahasa tulis :

Tidak memerlukan kehadiran orang lain. Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap. Tidak terikat ruang dan waktu. Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

Ragam bahasa tulis meliputi :

a) Ragam bahasa teknis.Ragam bahasa yang memperhatikan teknis atau cara penulisan.

b) Ragam bahasa undang-undang.Ragam bahasa menggunakan bahasa yang resmi.

c) Ragam bahasa catatan.Ragam bahasa yang singkat untuk mengingatkan sesuatu.

d) Ragam bahasa surat.Ragam bahasa untuk menyampaikan suatu informasi.

Kelebihan :

Informasi yang disajikan dapat dikemas di dalam media cetak Dapat menambah kosa kata

Kelemahan :

Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.

Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.Contoh : buku-buku pelajaran, majalah, koran, dll.

6

Page 8: Ragam Bahasa

3.1.4 Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi

3.1.4.1 Ragam bahasa resmi

Ciri-ciri ragam bahasa resmi :

a) Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten.b) Menggunakan imbuhan secara lengkap.c) Menggunakan kata ganti resmi.d) Menggunakan kata baku.e) Menggunakan EYD.f) Menghindari unsur kedaerahan.

3.1.4.2 Ragam bahasa tidak resmi

Ciri-ciri ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam bahasa resmi. Ragam bahasa tidak resmi ini digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak normal .

3.1.4.3 Ragam bahasa akrab

Penggunaan kalimat-kalimat pendek merupakan ciri ragam bahasa akrab. Kalimat-kalimat pendek ini menjadi bermakna karena didukung oleh bahasa nonverbal seperti anggukan kepala , gerakan kaki dan tangan tangan,atau ekspresi wajah.

3.1.4.4 Ragam bahasa konsultasi

Ketika kita mengunjunggi seorang dokter, ragam bahasa yang kita gunakan adalah ragam bahasa resmi. Namun, dengan berjalannya waktu terjadi alih kode. Bukan bahasa resmi yang digunakan, melainkan bahasa santai. Itulah ragam bahasa konsultasi.

3.1.5 Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur

3.1.5.1 Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek)

Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda.

3.1.5.2 Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur

Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya

7

Page 9: Ragam Bahasa

membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.

3.1.5.3 Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur

Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

3.2 Fungsi Mempelajari Ragam Bahasa

Dengan mempelajari ragam bahasa, kita diharapkan dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

3.2.1 Pengertian bahasa Indonesia yang baik dan benar

Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan (yakni, sesuai dengan lawan bicara, tempat pembicaraan, dan ragam pembicaraan) dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia (seperti: sesuai dengan kaidah ejaan, pungtuasi, istilah, dan tata bahasa).

Menurut Anton M. Moeliono (dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia, 1980), berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan disamping itu mengikuti kaidah bahasa yang benar. Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar, mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.

Ada lima laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi. Berturut-turut sesuai derajat keformalannya, ragam tersebut dibagi sebagai berikut.

a) Ragam beku (frozen)Digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.

b) Ragam resmi (formal)Digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.

c) Ragam konsultatif (consultative)

8

Page 10: Ragam Bahasa

Digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar.

d) Ragam santai (casual)Digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.

e) Ragam akrab (intimate)Digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.

Bahasa yang baik dan benar memiliki empat fungsi:

fungsi pemersatu kebhinnekaan rumpun dalam bahasa dengan mengatasi batas- batas kedaerahan;

fungsi penanda kepribadian yang menyatakan identitas bangsa dalam pergaulan dengan bangsa lain;

fungsi pembawa kewibawaan karena berpendidikan dan yang terpelajar; dan fungsi sebagai kerangka acuan tentang tepat tidaknya dan betul tidaknya

pemakaian bahasa.

9

Page 11: Ragam Bahasa

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Bahasa merupakan alat komunikasi yang terpenting bagi manusia. Selain sebagai alat komunikasi, fungsi bahasa juga sebagai alat control sosial dan sebagai identitas suartu bangsa.

Ragam bahasa terjadi akibat dari pemakaian bahasa yang menghasilkan variasi bahasa. Setiap ragam bahasa mempunyai wujud dan penggunaan yang berbeda-beda:

a) Ragam bahasa berdasarkan waktu penggunaan.Ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok sosial pada masa tertentu.

b) Ragam bahasa berdasarkan pokok pembicaraan atau bidang.Ragam bahasa yang digunakan pada bidang yang berbeda mempunyai ciri yang berbeda pula, misalnya bahasa jurnalistik berbeda dengan ragam bahasa sastra.

c) Ragam bahasa berdasarkan media pembicaraan.Perbedaan media yang digunakan dalam berbahasa menentukan pula ragam bahasa yang digunakan, sehingga bahasa lisan berbeda dengan bahasa tulisan.

d) Ragam bahasa berdasarkan situasi.Situasi pada saat pembicaraan dilakukan akan sangat berpengaruh terhadap ragam bahasa yang digunakan, sehingga ragam bahasa pada situasi santai akan berbeda dengan situasi resmi.

e) Ragam bahasa berdasarkan penutur. Tiap-tiap individu mempunyai gaya tersendiri dalam berbahasa. Perbedaan berbahasa antarindividu disebut idiolek sedangkan perbedaan asal daerah penutur bahasa juga menyebabkan variasi berbahasa yang disebut dialek.

4.2 Saran

Adapun yang menjadi saran dari isi pembahasan makalah ini adalah:

Sebagai warga negara Indonesia, kita harus mempelajari ragam bahasa yang kita miliki, lalu mempelajari dan mengambil hal-hal yang baik, yang dapat kita amalkan dan kita pakai untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.

Diharapkan kepada para penutur bahasa mengetahui dan dapat menggunakan salah satu ragam bahasa secara tepat pada kondisinya agar berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

10

Page 12: Ragam Bahasa

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa(diakses pada 17 Oktober 2014)

http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2009/03/11/ragam-dan-laras-bahasa/(diakses pada 17 Oktober 2014)

http://perpustakaan-online.blogspot.com/2008/04/ragam-bahasa.html(diakses pada 17 Oktober 2014)

Aslinda dan Leni Syafyahya. 2007. Pengantar Sosiolinguistik.Bandung: PT Refika Aditama.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal.Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hudson, R.A. 1980. Sociolinguistics. London:Cambridge University Press.

11