22
MAKALAH BAHASA INDONESIA “RAGAM BAHASA ILMIAH” DI SUSUN OLEH : UNGGUL PRASETYO 8111414207 MIFTAHUL HUDA 8111414209 TRI HANDOYO 81114142XX FAKULTAS HUKUM i

Ragam Bahasa Ilmiah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah ragam bahasa ilmiah.

Citation preview

Page 1: Ragam Bahasa Ilmiah

MAKALAHBAHASA INDONESIA

“RAGAM BAHASA ILMIAH”

DI SUSUN OLEH :

UNGGUL PRASETYO 8111414207

MIFTAHUL HUDA 8111414209

TRI HANDOYO 81114142XX

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

i

Page 2: Ragam Bahasa Ilmiah

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................

1.1......................................................................................... Latar belakang...........................................................................

1.2......................................................................................... Rumusan masalah............................................................

1.3......................................................................................... Tujuan...............................................................................

BAB II PEMBAHASAN....................................................................

2.1......................................................................................... Pengertian ragam Bahasa.................................................

2.2......................................................................................... Ragam Bahasa dalam Bahasa Indonesia..........................

2.3......................................................................................... Ciri Ragam Bahasa Ilmiah ......................................................

BAB III PENUTUP .........................................................................

3.1......................................................................................... Kesimpulan ......................................................................

3.2......................................................................................... Saran................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................

ii

Page 3: Ragam Bahasa Ilmiah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Bahasa menjadi hal utama dalam  berkomunikasi . Tanpa adanya bahasa akan

membuat seseorang sulit dalam berinteraksi. Didunia ini terdiri dari banyak negara.

Hampir setiap negara mempunyai bahasa masing-masing. Begitu juga dengan

Indonesia mempunyai bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia

sudah lama digunakan oleh rakyat Indonesia. Dalam kenyataannya tidak banyak

orang yang dapat mengucapkan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Di zaman yang modern ini bahkan terdapat bahasa gaul yang sering dipakai

oleh remaja. Padahal apabila ditelaah lebih dalam bahasa gaul yang remaja gunakan

itu tidak sesuai dengan EYD ataupun Kamus Besar Bahasa Indonesia melainkan

menyimpang jauh dari bahasa Indonesia yang baik dan benar. Oleh karena itu,

pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa

Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan

dengan baik dan benar sehingga identitas sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian ragam Bahasa?

2. Apa saja macam-macam ragam bahasa?

3. Ciri Ragam Bahasa Ilmiah

1.3. Tujuan

Adapun tujuan yang dari pembuatannya makalah ini sebagai berikut:

1. Pembaca dapat mengetahui pengertian ragam bahasa.

2. Pembaca dapat mengetahui macam-macam ragam Bahasa Indonesia.

3. Pembaca dapat mengetahui ciri ragam Bahasa ilmiah.

1

Page 4: Ragam Bahasa Ilmiah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ragam Bahasa

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-

beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan

bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman,

1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik

(mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam

karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau

di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku

atau ragam bahasa resmi.

Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian

bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa

baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam

pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi,

seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.

2.2. Macam-Macam Ragam Bahasa

Secara garis besar ragam Bahasa Indonesia dibagi atas 3 bagian, yaitu:

1. Berdasarkan Media

a) Lisan,

b) Tulis.

2. Berdasarkan Cara Pandang Penutur

a) Ragam dialek

b) Ragam terpelajar

c) Ragam resmi

d) Ragam tak resmi

3. Berdasarkan Topik Pembicaraan

a) Ragam bahasa hukum (undang-undang),

2

Page 5: Ragam Bahasa Ilmiah

b) Ragam bahasa jurnalistik,

c) Ragam bahasa ilmiah,

d) Ragam bahasa sastra.

Dalam makalah ini kami fokuskan pada ragam Bahasa yang berdasarkan topik

pembicaraan, yakni:

a) Ragam Bahasa Hukum

Ragam bahasa hukum adalah bahasa Indonesia yang corak penggunaan

bahasanya khas dalam dunia hukum, mengingat fungsinya mempunyai

karakteristik tersendiri, oleh karena itu bahasa hukum Indonesia haruslah

memenuhi syarat-syarat dan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.

Ciri-ciri ragam bahasa hukum :

a. Mempunyai gaya bahasa yang khusus.

b. Lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan.

c. Objektif dan menekan prasangka pribadi.

d. Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran bersensasi.

Contoh :

Sanksi Pelanggaran Pasal 44:

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta

1) Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau

memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan

pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak

Rp 100.000.000,00 (seratus jutarupiah).

2) Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,

atau menjual pada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hasil

hak cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana

penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp

50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

3

Page 6: Ragam Bahasa Ilmiah

b) Ragam Bahasa Jurnalistik

Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh wartawan jurnalis

dalam menuliskan karya – karya jurnalistik, seperti surat kabar, majalah, dan

sebagainya. Bahasa jurnalistik harus jelas dan mudah dipahami oleh pembaca

dengan ukuran intelektual minimal, sehingga mudah dipahami isinya. Namun

demikian, bahasa jumalistik juga harus mengikuti kaidah- kaidah, norma – norma

bahasa.

Oleh karena itu, bahasa jurnalistik sangat mengutamakan kemampuan

untuk bisa menampilkan semua informasi yang dibawanya kepada pembaca

secepatnya atau bahasa yang lebih mengutamakan daya komunikasinya. Bahasa

jurnalistik yang ditulis dalam bahasa Indonesia harus dapat dipahami oleh

pembaca di seluruh Indonesia. Jika media massa menggunakan salah satu dialek

tertentu, besar kemungkinannya tulisan dalam media massa tersebut tidak dapat

dipahami oleh pembaca di seluruh nusantara. Oleh karena itu, bahasa Indonesia

ragam jurnalistik juga dituntut kebakuannya sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia baku.

Ciri-ciri ragam Bahasa jurnalistik :

a. Komunikatif

b. Sederhana

c. Dinamis

d. Demokratis

Contoh :

1) Pangdam VIII/Trikora Mayjen TNI Amir Sembiring mengeluarkan

perintah tembak di tempat, bila masyarakat yang membawa senjata tajam,

melawan serta tidak menuruti permintaan untuk menyerahkannya. Jadi

petugas akan meminta dengan baik. Namun jika bersikeras dan melawan,

4

Page 7: Ragam Bahasa Ilmiah

terpaksa akan ditembak di tempat sesuai dengan prosedur (Kompas,

24/1/99).

2) Ketua Umum PB NU KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) mengadakan

kunjungan kemanusiaan kepada Ketua Gerakan Perlawanan Timor

(CNRT) Xanana Gusmao di LP Cipinang, Selasa (2/2) pukul 09.00 WIB.

Gus Dur didampingi pengurus PBNU Rosi Munir dan staf Gus Dur,

Sastro. Turut juga Aristides Kattopo dan Maria Pakpahan (Suara

Pembaruan, 2/2/99).

Contoh (1) terdiri dari dua kalimat, yaitu kalimat pertama menyatakan

pesan penting dan kalimat kedua menerangkan pesan kalimat pertama.

Contoh (2) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat pertama menyatakan

pesan penting dan kalimat kedua serta kalimat ketiga menyatakan pesan

yang menerangkan pesan kalimat pertama.

c) Ragam Bahasa Sastra

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) arti kata sastra adalah

“karya tulis yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri

keunggulan, seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan

ungkapannya”. Karya sastra berarti karangan yang mengandung nilai-nilai

kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah. Sastra memberikan wawasan

yang umum tentang masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual, dengan

caranya yang khas. Pembaca sastra dimungkinkan untuk menginterpretasikan

teks sastra sesuai dengan wawasannya sendiri.

Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan suatu kecakapan dalam

menggunakan bahasa yang berbentuk dan bernilai sastra. Jelasnya faktor yang

menentukan adalah kenyataan bahwa sastra menggunakan bahasa sebagai

medianya. Berkaitan dengan maksud tersebut, sastra selalu bersinggungan

dengan pengalaman manusia yang lebih luas daripada yang bersifat estetik saja.

5

Page 8: Ragam Bahasa Ilmiah

Sastra selalu melibatkan pikiran pada kehidupan sosial, moral, psikologi, dan

agama. Berbagai segi kehidupan dapat diungkapkan dalam karya sastra.

Berdasarkan uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa sastra adalah

hasil cipta manusia dengan menggunakan media bahasa tertulis maupun lisan,

bersifat imajinatif, disampaikan secara khas, dan mengandung pesan yang

bersifat relatif.

Ragam bahasa sastra adalah ragam bahasa yang banyak menggunakan

kalimat tidak efektif. Penggambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian

kata bermakna konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa sastra.

Ciri-ciri ragam bahasa sastra antara lain:

1) Menggunakan kalimat yang tidak efektif.

2) Menggunakan kata-kata yang tidak baku.

3) Adanya rangkaian kata yang bermakna konotasi.

Contoh :

Pantun, puisi dan sebagainya.

1) Coba-coba menanam mumbang

Moga-moga tumbuh kelapa

Coba-coba bertanam sayang

Moga-moga menjadi cinta

d) Ragam Bahasa Ilmiah

Ragam ilmiah adalah ragam Bahasa Indonesia yang digunakan dalam

penulisan karya ilmiah. Ragam inilah yang disebut dengan ragam baku. Ragam

ini ditandai dengan adanya ketentuan-ketentuan baku, seperti aturan ejaan,

kalimat, atau penggunaannya. Dalam Bahasa Indonesia kebakuan Bahasa

dibarometeri oleh ejaan yang disempurnakan (EYD), tata bantu istilah, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, dan tata Bahasa baku Indonesia.

2.3. Ciri Ragam Bahasa Ilmiah

6

Page 9: Ragam Bahasa Ilmiah

Dari berbagai pendapat yang dituturkan para ahli, didapat kesimpulan bahwa

secara umum Bahasa ilmiah adalah sebagai berikut:

a. Menggunakan diksi yang tepat

Diksi merupakan pemilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek

tertentu dalam bahasa lisan maupun tulisan. Untuk mendapatkan efek tertentu itu,

seseorang yang akan berbicara atau menulis harus memilih kata kata yang dapat

mewakili gagasannya dengan tepat. Disamping itu, ia juga memerlukan

kemampuan untuk membedakan nuansa-nuansa makna dari gagasan yang

disampaikan dan menemukan kata yang sesuai dengan konteks pemakaiannya.

Karangan ilmiah merupakan komunikasi antara penulis dan pembaca. Agar

komunikasi itu berjalan efektif dan efisien, maka seorang penulis perlu berhat-

hati dalam pememilihan kata, sehingga pembaca mampu mencerna kata atau

rangkaian kata yang digunakan penulis untuk mengungkapkan gagasannya.

Dalam memilih kata ini, seorang penulis harus memperhatikan hal-hal yang

menjadi syarat dari diksi, syarat-syarat itu ialah :

a. Ketepatan

Ketepatan dimaksudkan sebagai pemilihan kata yang dapat mewakili

gagasan penulis dengan benar, sehingga tidak terjadi perbedaan tafsir antara

penulis dengan pembaca.

b. Kesesuaian

Kesesuain diartikan sebagai pemilihan kata yang cocok denagn

konteks, seperti situasi pemakaian, sasaran penulis, dan lain-lain.

Contoh :

Kata Kamu, Anda,dan Saudara, merupakan kata-kata yang bersinonim,

yaitu kata yang digunakan untuk menyebut lawan bicara, tetapi bukanlah

sinonim mutlak. Nilai-nilai social menjadikan ketiga kata itu memiliki nuansa

yang berbeda.

7

Page 10: Ragam Bahasa Ilmiah

Seperti :

Saya sama besar dengan kamu

Saya sama besar dengan anda

Saya sama besar dengan saudara

b. Menggunakan ejaan yang benar

Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan

menggunakan huruf, Kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut

menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Ejaan mengatur

keseluruhan caramenuliskan bahasa. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi

oleh pemakai Bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam

bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan

makna. dan ejaan yang benar dalam Bahasa Indonesia adalah ejaan yang sesuai

dengan EYD. EYD terbaru diresmikan penggunaannya tanggal 22 februari 2010.

Ruang lingkup ejaan yang disempurnakan (EYD)

1. Pemakaian Huruf

a. Huruf Abjad

b. Huruf Vokal

c. Huruf Konsonan

d. Gabungan Huruf Konsonan

2. Penulisan huruf

a. Penulisan Huruf Besar

b. Penulisan Huruf Miring

3. Penulisan kata

a. Kata dasar

b. Kata turunan

c. Kata ulang

4. Penulisan unsur serapan

8

Page 11: Ragam Bahasa Ilmiah

a. Secara adopsi

b. Secara adaptasi

c. Menggunakan kalimat efektif

kalimat dikatakan efektif apabila mampu membuat proses penyampaian

dan penerimaan pesan berlangsung dengan sempurna.. Jadi, kalimat efektif adalah

kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh

pendengar atau pembaca.

Kalimat efektif mempunyai syarat sebagai berikut:

1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.

2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau

pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

Unsur-Unsur kalimat Efektif

Sebuah kalimat dinyatakan efektif bila mengandung beberapa ciri khas, yaitu

kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata,

kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.

1. Kesepadanan

Kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan

struktur bahasa yang dipakai. Ciri-ciri kesepadanan ini meliputi:

b. Kalimat tersebut memiliki subjek dan predikat dengan jelas.

c. Tidak terdapat subyek ganda

d. Kata penghubung intra kalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.

e. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang

2. Keparalelan

Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam

kalimat itu. Artinya, jika bentuk pertama menggunakan nomina, maka bentuk

kedua dan selanjutnya juga menggunakan nomina. Begitu pun dengan verba.

3. Ketegasan

9

Page 12: Ragam Bahasa Ilmiah

Ketegasan atau penekanan adalah suatu perlakukan menonjol pada ide

pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Ada

beberapa cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat, yaitu:

a) Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal kalimat.

b) Membuat urutan kata yang bertahap.

c) Melakukan pengulangan kata (repetisi).

d) Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.

e) Menggunakan partikel penekanan (penegasan).

4. Kehematan

Kehematan adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain

yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan

kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat.

5. Kecermatan

Kecermatan adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsir ganda,

dan tepat dalam pilihan kata.

6. Kepaduan

Yang dimaksud kepaduan di sini ialah kepaduan pernyataan dalam

suatu kalimat sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah dan

tertuju dengan sempurna.

d. Menggunakan paragraf yang padu dan koherensif

Paragraf adalah gabungan kalimat yang mengandung satu gagasan pokok dan

didukung oleh gagasan-gagasan penjelas. Gagasan pokok dan gagasan penjelas

ini harus memiliki keterpaduan bentuk (kohesi) dan keterpaduan makna

(koherensi)

Kepaduan Makna (Koherensi)

10

Page 13: Ragam Bahasa Ilmiah

Suatu paragfraf dikatakan koheren, apabila ada kekompakan antara

gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kalimat-

kalimatnya memiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama

membahas satu gagasan utama. Tidak dijumpai satu pun kalimat yang

menyimpang dari gagasan utama ataupun loncatan-loncatan pikiran yang

membingungkan.

Keterpaduan Bentuk (Kohesi)

Apabila koherensi berhubungan dengan isi, maka kohesi atau

keterpaduan bentuk berkaitan dengan penggunaan kata-katanya. Bisa saja satu

paragraf mengemukakan satu gagasan utama, namun belum tentu paragraf

tersebut dikatakan kohesif jika kata-katanya tidak padu.

11

Page 14: Ragam Bahasa Ilmiah

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda

menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang

yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara .

Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya keragaman bahasa, diantaranya:

Faktor Budaya atau letak Geografis;

Faktor Ilmu pengetahuan;

Faktor Sejarah.

Macam macam ragam bahasa:

Ragam bahasa hokum

Ragam Bahasa jurnalistik

Ragam bahasa sastra

Ragam bahasa ilmiah

Ciri ragam Bahasa ilmiah:

Menggunakan diksi yang tepat

Menggunakan ejaan yang benar

Menggunakan kalimat efektif

Menggunakan paragraf yang padu dan koherensif

3.2. Saran

Kami menyarankan sebaiknya kita semua warga Negara Indonesia

menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga keberadaan

ragam Bahasa tidak punah termakan waktu dan tidak tergusur karena adanya

Bahasa-bahasa yang terkadang jauh dari aturan Bahasa Indonesia bahkan

bertentangan.

12

Page 15: Ragam Bahasa Ilmiah

DAFTAR PUSTAKA

Doyin, mukh, dan wagiran. 2012. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya

Ilmiah. Semarang, UNNES PRESS

https://andipraz.wordpress.com/2009/08/25/kohesi-dan-koherensi-dalam-paragraf/

http://jaddung.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-contoh-kalimat-efektif.html

https://sastraindonesiaku.wordpress.com/macam-macam-karya-sastra/

http://tarirl.wordpress.com/2013/05/15/ragam-bahasa/

https://www.academia.edu/11735208/Ragam_Bahasa_Beserta_Contohnya/

13