27
PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF BUAH MODERNITAS KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK Disusun Oleh : 1. Danty Indra P S021508071 2. Hidayah Nur F S021508073 3. Latifah Safriana S021508074 4. Lukman Aryoseto S021508075 5. Prima Soultoni A S021508078 6. Reni Purbanova S021508079 7. Wiwen Indita S021508081

Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pembuatan proposal kualitatif berbeda dengan kuantitatif

Citation preview

Page 1: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF

BUAH MODERNITAS

KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERKEMBANGAN

SOSIAL ANAK

Disusun Oleh :

1. Danty Indra P S0215080712. Hidayah Nur F S0215080733. Latifah Safriana S0215080744. Lukman Aryoseto S0215080755. Prima Soultoni A S0215080786. Reni Purbanova S0215080797. Wiwen Indita S021508081

PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2015

Page 2: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Setiap

aspek budaya dapat mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Fungsi keluarga

menjadi sangat penting dalam menjaga sisi negatif dari budaya-budaya

tersebut. Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

anggota keluarga. Bagi pasangan suami istri atau anggota keluarga yang

dewasa, keluarga berfungsi menstabilkan kehidupan mereka, yaitu

memenuhi kehidupan seksual. Bagi anak-anak, keluarga memberikan

perawatan fisik, dan perhatian emosional. Duvall (1985) mengatakan bahwa

keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan

perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan

mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,

mental, emosi, dan sosial dari setiap anggota.

Tahap keluarga dengan kehamilan dan menanti kelahiran, akan menjadi

tahap awal dalam keluarga yang menyenangkan. Oleh karenanya, kehamilan

sebagai tanda akan hadirnya anggota baru dan penerus keturunan kelompok

mereka, yang pada umumnya akan disambut dengan gembira. Perawatan

selama kehamilan menjadi hal yang penting dalam menunjang kesehatan ibu

dan anak. Pemeriksaan kehamilan yang baik dan teratur tentu akan

membuat perkembangan dan pertumbuhan janin menjadi maksimal dan

sesuai dengan yang diinginkan.

Kehamilan jika diinginkan adalah proses yang sehat, tetapi jika

kehamilan itu tidak diinginkan, itu merupakan sebuah penyakit. Penyebab

kehamilan tidak diinginkan adalah kegagalan kontrasepsi, perkosaan dan

kehamilan di luar pernikahan.

Page 3: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

Tingginya angka kehamilan di luar pernikahan pada remaja di Indonesia

dibuktikan dari data BKKBN tahun 2006, kehamilan remaja di Indonesia

menunjukkan hamil di luar nikah karena diperkosa sebanyak 2,3%; karena

sama-sama mau sebanyak 8,5% ; dan tidak terduga sebanyak 39%. Di

Surabaya Jawa Timur pada tahun 2010 hamil di luar nikah karena diperkosa

sebanyak 3,2%; karena sama-sama menginginkan sebnayak 12,9%; dan tidak

terduga sebanyak 45%. Di Surabaya Jawa Timur 26% remaja mengalami

hamil di luar nikah, angka ini meningkat 11 % dari tahun 2006.

Berbagai akibat yang dapat ditimbulkan oleh kehamilan di luar nikah

diantaranya dilihat dari segi obstetri yaitu abortus, BBLR, prematur,

malnutrisi, kurangnya ANC, tindakan medis yang terlambat; dari segi

psikologi yaitu kesepian, perasaan malu dan bersalah, depresi, menimbulkan

konflik dan kecewa terhadap keluarga; dari segi sosial yaitu dikeluarkan dari

sekolah, perceraian dini, penerimaan keluarga yang kurang, tidak mampu

mensupport diri dan bayinya, dikucilkan; meningkatkan AKI dan AKB.

Berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh kehamilan di luar nikah, bisa

berpengaruh terhadap sikap ibu ketika menjalani kehamilannya yang akan

berpengaruh terhadap perilaku ibu, misalnya ANC yang tidak teratur, nutrisi

yang kurang dan terjadi stres yang akan mengganggu pertumbuhan janin.

Selain itu juga bisa berpengaruh terhadap perkembangan anaknya, yaitu

dilihat dari perkembangan sosial anak ketika sudah lahir. Oleh karena itu

perlu dilakukan penelitian untuk pencegahan dan pengelolaan kehamilan di

luar nikah yang lebih baik.

B. Fokus Masalah

Dampak yang ditimbulkan oleh kehamilan di luar nikah terhadap

perkembangan sosial anak

C. Rumusan Masalah

Page 4: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

1. Mengapa kehamilan di luar nikah pada remaja semakin meningkat?

2. Bagaimana di lingkungan anak yang mengalami kehamilan di luar nikah?

3. Bagaimana perkembangan anak hasil kehamilan di luar nikah dari segi

bahasa, interaksi sosial, dan kognitif?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Mendiskripsikan alasan terjadinya kehamilan di luar pernikahan.

2. Mendiskripsikan keadaan lingkungan anak yang mengalami kehamilan di

luar nikah.

3. Mendiskripsikan perkembangan anak hasil kehamilan di luar nikah dari

segi bahasa, interaksi sosial, dan kognitif.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Khusus

a. Memberikan masukan tentang perencanaan dan pengelolaan

kehamilan yang lebih matang pada kasus kehamilan di luar pernikahan.

b. Acuan informasi pengaruh kehamilan di luar nikah terhadap

perkembangan anak.

2. Manfaat Umum

Sebagai masukan pada pemerintah dalam mengambil kebijakan yang

berkaitan dengan kehamilan di luar nikah serta memperhatikan dampak

kehamilan di luar nikah bagi perkembangan ibu dan anaknya.

Page 5: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. TINJAUAN TEORI

1. Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah tertanamnya hasil konsepsi dalam

endometrium. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hamil adalah

mengandung anak dalam perut, dan kehamilan adalah keadaan hamil, hal

hamil, dengan kata lain keadaan mengandung anak dalam perut.

b. Proses terjadinya kehamilan

Proses terjadinya kehamilan merupakan mata rantai yang

berkesinambungan yang terdiri dari proses: Ovulasi adalah proses

pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh IH yang semakin besar dan

fluktuasi yang mendadak, terjadi pelepasan ovum yang disebut ovulasi.

Dengan gerak aktif tuba yang mempunyai umbai (fimbriae), maka ovum

yang telah dilepaskan segera ditangkap oleh fimbriae tuba.

Ovum yang tertangkap berjalan mengikuti tuba menuju uterus,

dalam bentuk pematangan pertama, artinya telah siap untuk dibuahi.

Spertatogonium berasal dari sel primitif tubulus, menjadi spermatozoit

pertama menjadi spermatozoit kedua, menjadi spermatid, akhirnya

spermatozoa. Pada setiap hubungan seks itumpahkan sekitar 3 cc sperma

yang mengandung 40 sampai 60 spermatozoa setiap cc.

Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi

atau fertilasasi dan pembentukan zigot. Konsepsi terjadi pada pars

ampularis tuba. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48

jam. Spermatozoa ditumpahkan melalui kanalis servikalis dengan

kekuatan sendiri. Dalam kavum uteri terjadi kapasitas, yaitu pelepasan

Page 6: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

sebagian dari “lipoproteinnya” sehingga mampu mendakan fertilisasi.

Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang siap dibuahi mengkikis

“stomata” spermatozoa memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa

masuk kedalam ovum, ekornya lepas dan tertinggal di luar. Kedua inti

ovum dan inti spermatozoa bertemu dengan membentu zigot. Hasil

pembelahan sel disebut Morula. Proses penanaman blastula disebut

nidasi atau implantasi terjadi hari ke-6 sampai 7 setelah konsepsi.

2. Kehamilan di Luar Pernikahan

Kehamilan di luar pernikahan adalah terjadinya konsepsi atau

pembuahan sehingga seseorang menjadi hamil dan diluar keinginan,

kehendak, rencana. Kehamilan merupakan suatu proses yang faali, yang

secara normal terjadi untuk mempertahankan keadiran kelompoknya dibumi.

Oleh karenanya kehamilan sebagai tanda akan hadirnya angota baru dan

penerus keturunan kelompok mereka. Pada umumnya akan disambut dengan

gembira. Kegembiraan itu sendiri sering menutupi resiko yang dihadapi oleh

perempuan hamil. Mereka pada umumnya tidak disadari bahwa kehamilan

dapat mempengaruhi kesehatan si calon ibu atau bahkan dapat mengacam

jiwanya.

Tidak semua kehamilan disambut dengan kegembiraan oleh orang

tuanya. Beberapa kehamilan justru tidak diinginkan, salah satunya kehamilan

yang terjadi di luar hubungan pernikahan. Ada beberapa alasan yang

membuat kehamilan itu terjadi di luar hubungan pernikahan, yaitu:

a. Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan

Pemerkosaan merupakan peristiwa yang traumatis meninggalkan

aib pada perempuan yang diperkosa. Dampak psikologis akan cukup

dalam dan menetap seumur hidup. Jika perkosaan juga mengakibatkan

kehamilan, aib itu tidak hanya akan dialami oleh sikorban tetapi juga

seluruh keluarganya. Jika kehamilan itu diteruskan, maka anak yang

Page 7: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

dilahirkan kelak akan mengalami tekanan sosial baik dari keluarga, orang

tuanya sendiri maupun dari masyarakat.

b. Kehamilan yang terjadi akibat hubungan seksual di luar nikah

Hubungan seks diluar ikatan perkawinan menurut norma sosial

masyarakat dianggap buruk. Kesenjangan antara sikap yang menakutkan

hubungan seks diluar nikah dan terus berlansungnya perbuatan semacam

itu membuat kehamilan yang terjadi sebenarnya bukan merupakan

kehamilan yang diinginkan (Mohammad, 1998)

3. Perkembangan Anak

a. Pengertian

Menurut Monks dkk (1998), mengartikan perkembangan sebagai

“suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak dapat terulang

kembali.Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap

dan tidak dapat diputar kembali. Perkembangan juga dapat diartikan

sebagai proses yang kekal dan tetap menuju ke arah suatu organisasi

pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan,

pematangan, dan belajar.

Sedangkan Desmita mendefinisikan perkembangan tidak

terbatas pada pengertian perubahan secara fisik, melainkan di

dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan secara terus

menerus dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki

individu menuju tahap kematangan, melalui pertumbuhan dan belajar

(Desmita, 2005).

b. Hukum Perkembangan

1) Perkembangan adalah kualitatif Perkembangan tidak mengenai

materi, melainkan mengenai fungsi. Perubahan fungsi tidak terjadi

secara kuantitatif, melainkan secara kualitatif. Dengan demikian

perkembangan itu adalah kualitatif.

Page 8: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

2) Perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses dan hasil belajar

Berbagai bukti menunjukkan bahwa ciri perkembangan fisik dan

mental sebagian berasal dari proses kematangan intrinsik dan

sebagian berasal dari latihan dan usaha individu. Belajar

merupakan kegiatan yangdinamis, oleh karena itu wajar bahwa

pengatahuan, keterampilan dan sikapseseorang menjadi

berkembang setelah belajar. Perkembangan pengetahuan,

keterampilan dan sikap seseorang ini akan menentukan tingkat

kedewasaan. Tingkat-tingkat kedewasaan seseorang merupakan

indikator penting bagi perkembangan orang, baik secara jasmaniah

maupun kejiwaan.

3) Usia mempengaruhi perkembangan Beberapa anak berkembang

dengan lancar bertahap dan langkah demi langkah, sedangkan

yang lain bergerak dengan melonjak. Beberapa diantaranya

menunjukkan sedikit penyimpangan. Oleh karena itu semua anak

tidak mencapai titik perkembangan yang sama pada usia yang

sama.18 Dengan bertambahnya usia, maka perkembangan dan

pertumbuhan seseorang berlangsung terus menuju kepada tingkat

kematangan-kematangan tertentu pada fungsi-fungsi jasmaniah.

Kematangan fungsi jasmaniah dapat mempercepat proses

perkembangan, baik pada fungsi jasmaniah itu sendiri maupun

pada fungsi kejiwaan.

4) Masing-masing individu mempunyai tempo perkembangan yang

berbedabeda. Dalam keadaan normal, perkembangan seseorang

berlangsungdalam tempo tertentu yang tidak mesti sama jika

dibandingkan dengan tempo perkembangan orang lain. Tergantung

tingkat faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik secara internal

maupun eksternal

Page 9: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

5) Dalam keseluruhan periode perkembangan, setiap perkembangan

individu mengikuti pola umum yang sama. Setiap individu

berkembang dengan mengikuti pola umum yang sama. Ini

dikarenakan masing-masing individu memiliki material serta fungsi-

fungsi yang sama untuk bertumbuh. Perubahan sifat-sifat genes

terjadi secara berkesinambungan dan teratur meskipun terdapat

pengaruh lingkungan yang menyebabkan perbedaan

perkembangan, namun pola umum perkembangan tetap sama

(Sumanto,1990 ).

6) Perkembangan dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan Setiap

fenomena atau gejala perkembangan anak merupakan produk dari

kerjasama dan pengaruh timbal balik antara potensi hereditas

dengan faktor lingkungan. Faktor hereditas dan lingkungan sama-

sama penting bagi perkembangan individu. Hereditas

menumbuhkan fungsifungsi dan kapasitas, sedangkan pendidikan

dan pengaruh lingkungan lainnya mengembangkan fungsi-fungsi

dan kapasitas. Baik rangsangan hereditas dan rangsangan

lingkungan berinteraksi saling mempengaruhi untuk menimbulkan

proses pertumbuhan dan perkembangan.

7) Perkembangan yang lambat dapat dipercepat Lambatnya

perkembangan pribadi anak yang diakibatkan oleh penyakit,

tekanan batin keputusasaan dan kurangnya perhatian dari

lingkungan dapat dipercepat, melalui sikap pro aktif dari orang tua

yang dedaktis, penciptaan lingkungan yang kondusif, serta

memotivasi belajar anak untuk mengembangkan bakat dan potensi

yang dimiliki anak (Sumanto, 1990 ).

8) Perkembangan meliputi proses individuasi dan integrasi Meskipun

tingkah laku individu pada mulanya bersifat umum, namun dengan

majunya pertumbuhan terjadilah perkembangan masingmasing

Page 10: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

fungsi yang tidak bersamaan. Dalam pola umum pertumbuhan

fisiknya, muncullah fungsi menggunakan sebelah tangannya tanpa

dibarengi dengan penggunaan tangan yang sebelahnya lagi.

Gerakan tangan yang masih global itu kemudian disusul dengan

gerakan otot balik pada tangan dan jari untuk dapat memegang

sesuatu benda. Dan akhirnya berkembanglah kecakapan sensoris-

motorik seperti menulis dan memetik senar gitar. Ini merupakan

proses individuasi dengan jalan mendefinisikan gerakan-gerakan

khusus secara berangsur-angsur dari pola gerak global atau umum.

Perkembangan juga merupakan proses integrasi. Perkembagan

pribadi terjadi dari kondisi sederhana menuju kondisi yang semakin

kompleks. Kecakapan-kecakapan yang bersifat kompleks

berkembang melalui koordinasi dan integrasi dari fungsi-fungsi

yang lebih sederhana dan kecil-kecil. Kenyataan ini menghendaki

agar pendidikan mampu membimbing anak sehingga anak dapat

mengungkap potensi-potensi yiang dimiliki secara totalitas

(Sumanto, 1990)

c. Aspek perkembangan anak

1) Aspek Kognitif

Aspek kognitif atau intelektual perkembangannya diawali

dengan perkembangan kemampuan mengamati, melihat hubungan

danmemecahkan masalah sederhana, kemudian berkembang ke

arah pemahaman dan memecahkan masalah yang lebih rumit.

Aspek iniberkembang pesat pada masa mulai masuk sekolah dasar

(6-7 tahun).Berkembang konstan selama masa belajar dan

mencapai puncaknya pada masa sekolah menengah atas (usia 16-

17 tahun). Walaupun individu semakin pandai setelah belajar di

perguruan tinggi, namun para ahli berpendapat bahwa setelah usia

17 tahun atau 18 tahun peningkatan kemampuan terjadi sangat

Page 11: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

lamban, yang ada hanyalah pengayaan, pendalaman dan perluasan

wawasan.

2) Aspek Sosial

Aspek sosial anak berkaitan dengan hubungan anak dengan

orang- orang di sekitarnya.Lama, sebelum matanya dapat melihat

dengan jelas, bayi yang baru dilahirkan akan merespon bunyi atau

suara dan menuju ke asal suara sebagaimana layaknya orang

dewasa. Bayi harus diberikan perawatan dengan penuh

kelembutan, kasih sayang dan perhatian yang konsisten, sebab

pada masa itu bayi sedang belajar tentang kasih sayang dan

mempercayai orang lain. Anak yang merasa diberikan kasih sayang

dan keamanan pada masa awal perkembangannya, maka ia kelak

mudah mengembangkan persahabatan dan kedekatan dengan

orang lain. Ketrampilan sosial cukup kompleks, dan anak perlu

waktu untuk memahaminya. Anak perlu belajar tentang bagaimana

merasakannya, bagaimana mendengar, berbagi, bekerjasama,

mengambil atau memberi, dan mengatasi konflik. Umumnya bayi

dan anak kecil dikenalkan oleh keinginan-keinginan dan

perasaannya sendiri. Mereka belum dapat melihat sesuatu dari

sudut pandang orang lain. Ia akan berbuat sesuatu sesuai dengan

apa yang ia rasakan dan inginkan.

3) Aspek Bahasa

Aspek bahasa berkembang dimulai dengan menirukan bunyi

dan perabaan. Perkembangan selanjutnya berhubungan erat

denganperkembangan kemampuan intelektual dan sosial. Bahasa

merupakan alat untuk berfikir. Berfikir merupakan suatu proses

memahami dan melihat hubungan. Proses ini tidak mungkin dapat

berlangsung dengan baik tanpa alat bantu, yaitu bahasa.

Perkembangan kedua aspek ini saling menunjang. Bahasa juga

Page 12: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

merupakan suatu alat untuk berkomunikasi dengan orang lain, dan

komunikasi berlangsung dalam suatu interaksi sosial. Dengan

demikian perkembangan kemampuan berbahasa juga

berhubungan erat dan saling menunjang dengan perkembangan

kemampuan sosial (Akyas, 2004).

d. F aktor yang mempengaruhi perkembangan anak

Adapun beberapa faktor yang disebut faktor internal antara lain

mencakup:

1) Intelegensi

Intelegensi termasuk faktor penting, dimana intelegensi

sangat menentukan tingkat kecepatan perkembangan kepribadian.

Berdasarkan berdasarkan penelitian Terman LM (Genetic Studies of

Genius) dan Meat TD (The Age of Walking and Talking in Relation

to General Intelegence), telah dibuktikan adanya pengaruh

intelegensi terhadap tempo perkembangan anak terutama dalam

perkembangan berjalan dan berbicara. Kematangan seks ternyata

juga dipengaruhi ole tingkat kecerdasan anak. Mereka yang sangat

cerdas mencapai kematangan seks kira-kira satu atau dua tahun

lebih dahulu dibanding dengan anak yang kurang cerdas, dan bagi

anak-anak yang kurang kecerdasannya seperti idiot dan imbicil,

kematangan ini sangat lambat atau sama sekali tidak datang

2) Seks/jenis kelamin

Pada waktu lahir, anak laki-laki lebih besar dari anak

perempuan, tetapi anak perempuan lebih cepat perkembangannya

dan lebih cepat pula dalam mencapai kedewasaannya dari pada

anak laki-laki. Anak perempuan umumnya lebih cepat mencapai

kematangan seks kirakira satu atau dua tahun lebih awal dan

fisiknya juga tampak lebih cepat besar dari pada anak laki-laki.

Dalam perkembangan mental juga tampak ada perbedaan, anak

Page 13: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

perempuan lebih cepat mencapai kedewasaannya dari pada anak

laki-laki, terutama dalam kondisi kecerdasan.

3) Kelenjar-Kelenjar

Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa

indoktrinologi (kelenjar buntu) berpengaruh pada pertumbuhan

jasmani seseorang setelah ia dilahirkan.

4) Kebangsaan (ras).

Hal ini bisa dijelaskan dengan mengambil contoh: bahwa

anak-anak dari ras Mediteran (laut tengah) tumbuh lebih cepat

daripada anakanak dari Eropa sebelah utara. Anak-anak Negro dan

Indian pertumbuhannya tidak begitu cepat dibandingkan dengan

anak-anak kulit putih dan kuning (Akyas, 2004).

Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan

antara lain mencakup:

1) Posisi dalam keluarga

Kedudukan anak dalam keluarga merupakan keadaan yang

dapat mempengaruhi perkembangan. Anak kedua, ketiga dan

seterusnya pada umumnya perkembangan itu lebih cepat dari

pada anak pertama. Anak bungsu biasanya perkembangannya lebih

lambat karena cenderung dimanja.

2) Makanan

Pada usia kanak-kanak makanan merupakan faktor yang

sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Bukan

hanya berhubungan dengan kuantitas makanan, tetapi juga

berkenaan dengan kualitas gizi yang terkandung di dalamnya.

Keduanya sangat mempengaruhi perkembangan fisiologis dan

mental anak-anak secara langsung atau tidak langsung.

Page 14: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

3) Budaya

Faktor budaya sangat besar pengaruhnya, sehingga dapat

mempengaruhi sifat kepribadian dan kedewasaan seseorang. Hal

yang termasuk dalam faktor budaya di sini selain budaya

masyarakat termasuk juga pendidikan, agama dan sebagainya

(Akyas, 2004).

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Purbanova (2006) menyebutkan bahwa ibu dengan kehamilan yang tidak

ddinginkan, terlebih pada kehamilan di luar an pernikahan, menolak

kehamilannya dengan alasan khusus, dukungan keluarga minim, perawatan

kehamilan hanya dilakukan ketika mereka terlambat haid dan mereka hamil. Ibu

dengan kehamilan di luar nikah hanya akan memenuhi kebutuhan asupan

makanannya sama seperti tidak hamil. Kebugaran fisik tidak menjadi perhatian.

Bahaya alkohol dan merokok telah mereka ketahui dengan baik, mereka tidak

melakukan kebiasaan tersebut selama hamil, tetapi ibu tetap mengkonsumsi

obat bebas ketika sakit. Perawatan diri untuk mencegah infeksi kurang

dilaksanakan dengan baik. Ibu dengan kehamilan di luar nikah tetap melakukan

pekerjaan rumah walaupun melelahkan.

Page 15: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

C. KERANGKA BERPIKIR

Perkosaankehamilan yang

terjadi karena hubungan seksual di luar nikah

pengaruh kebutuhan sosilal ekonomi yang mendesak

Kehamilan di luar pernikahan

kemampuan kognitif anak menurun

faktor internal

intelegensi

jenis kelamin

kelenjar

Ras

faktor eksternal

posisi dalam

keluarga

makanan

Budaya

perkembangan anak yang kurang optimal

Perkembangan anak

kemampuan sosial anak menurun

kemampuan bahasa anak menurun

sosialkeluarkan dari sekolahperceraian dini,penerimaan keluarga yang

kurangtidak mampu mensupport

diri dan bayidikucilkan

obstetriabortus BBLRPrematurmalnutrisikurangnya

ANCtindakan

medis yang terlambar

psikologiskesepianmerasa malu

dan bersalahdepresimenimbulkan

konflik dan kecewa terhadap keluarga

Page 16: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan

pendekatan naturalistik, peneliti berusaha aktif melakukan interaksi dengan

subjek atau responden yang diteliti dengan kondisi apa yang ada dan tidak

direkayasa. Penelitian akan dilakukan pada bulan Oktober – November 2015.

B. Bentuk dan Stategi

Bentuk penelitian Holistik dimana semua variabel akan digunakan.

C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan adalah observasi dimana dilakukan

observasi partisipan pasif dimana akan dilakukan in dept interview

wawancara mendalam pada segenap responden untuk memperoleh

informasi tentang kehamilan di luar pernikah dan implikasinya dengan

perkembangan sosiaal anak. Wawancara mendalam merupakan salah satu

pengumpulan data dalam studi kualitatif untuk memperoleh informasi yang

mendalam tentang pendapat, persepsi penerimaan atau kepercayaan

masyarakat terhadap program pelayanan yang telah ada.dengan kerangka

acuan pertanyaan yang digunakan.

D. Teknik Sampling

Penelitian menggunakan purposive sampling jenis penelitan deskriptif

kualitatif dengan pendekatan naturalistik, peneliti berusaha aktif melalukan

interaksi dengan subjek atau responden yang diteliti dengan kondisi apa yang

ada dan tidak direkayasa agar diperoleh data merupakan fenomena yang asli.

Page 17: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

E. Uji analisis dan kepercayaan data

Untuk mengetahui keabsahan data digunakan dengan pendekatan

Triangulasi, yaitu pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari

berbagai teknik pengumpulan data dan sumber yang telah ada (Sugiyono,

2005). Teknik triangulasi pada penelitian ini yaitu dengan melakukan

wawancara terhadap keluarga responden untuk meyakinkan pernyataan

responden.

Untuk meningkatkan derajat keabsahan data, dilakukan dilakukan juga

dengan mencatat hal-hal penting selama penelitian secara rinci,

mendokumentasikan secara lengkap. Uji pemahaman juga dilakukan

terhadap pedoman wawancara.

F. Teknik analisis data

Analisa data adalah proses pengorganisasian dan pengurutan data

kedalam pola, kategori, dan satuan dasar uraian tugas dasar, sehingga dapat

ditemukan tema dan hipotesis kerja seperti disarankan data (Moloeng,

2006).

Berdasarkan metode tersebut di atas, maka langkah-langkah yang

ditempuh dalam menganalisis isi penelitian ini adalah :

1. Mengumpulkan data berupa catatan lapangan, rekaman kaset dari

wawancara mendalam, dan memasukkan data ke dalam transkip.

2. Mempelajari semua transkip dan melihat kekurangannya untuk

dilengkapi kembali ke lapangan dengan wawancara mendalam.

3. Membaca dan mempelajari secara menyeluruh jenis data yang sudah

dikumpulkan untuk persiapan penyusunan uraian dasar dalam penyajian

data.

4. Menyajikan data ke dalam bentuk narasi dengan tujuan penelitan,

dengan menjaga subjek penelitian dan membuat suatu kesimpulan.

Page 18: Proposal Penelitian Kualitatif Kelompok 6 New

DAFTAR PUSTAKA

Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Bandung: Teraju Mizan Publika, 2004), hlm. 173.

F.J. Monks A.M.P Knoers, Ontwikkelings Psychology, terj. Siti Rahayu Haditono, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1998), cet. 11, hlm. 1

Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), hlm. 4

Elisabeth B. Hurlock, child development, terj. Meitasari Candrasa dan Muslimah Zarkasih, (Jakarta: Erlangga, tth), hlm. 28