56
PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA POSITIF PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2013 Diajukan untuk : Sebagai syarat mendapatkan gelar SARJANA KEDOKTERAN ( S. Ked ) Ali Alatas 110103000056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M / 1434 H

PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

  • Upload
    lamtruc

  • View
    228

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA POSITIF PADA

PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA

TANGERANG SELATAN TAHUN 2013

Diajukan untuk :

Sebagai syarat mendapatkan gelar SARJANA KEDOKTERAN ( S. Ked )

Ali Alatas

110103000056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2013 M / 1434 H

Page 2: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4
Page 3: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4
Page 4: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4
Page 5: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmatMU

dan hidayahMU, serta limpahan karuniaMU penelitian dengan judul “ Prevalensi

Tuberkulosis pada Diabetes Mellitus tipe 2 di RSU KOTATangerang Selatan

2013 “ dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari sepenuhnya selama menempuh pendidikan dan penulisan

laporan penelitian ini banyak dukungan, masukan, bimbingan, do’a serta

pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, perkenankanlah penulis

menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Yang terhormat Prof. DR. (HC). dr. M.K. Tadjudin Sp. And selaku dekan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Yang terhormat dr. Witri Ardini, M. Gizi, SpGK selaku Kepala Program

Studi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Yang saya hormati dan banggakan dr. Hadianti, Sp.PD selaku pembimbing

pertama yang selalu sabar dalam membimbing dan tidak henti-hentinya

memotivasi saya dalam menyusun dan menyelesaikan penelitian ini.

4. Yang saya hormati dan banggakan dr. Marita Fadhilah, PhD selaku

pembimbing kedua yang selalu memberikan bimbingan, arahan, saran

serta motivasi untuk menyelesaikan penelitian ini.

5. Muhammad Sa’id dan Asma’ Heni selaku pahlawanku (orangtua) yang

selalu mendo’akan, memberikan dukungan baik moril maupun materil

serta memotivasi dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.

6. Kakak-kakak (Azwari, Tarmizi Taher, Jumadi, Indra), adikku (Ria

Winata) tercinta, cik Veti yang selalu mengatakan “ semangat yo dek”

terimakasih banyak atas motivasi dan supportnya, berkat kalian saya terus

berjuang untuk mewujudkan impian ini.

Page 6: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

vi

7. Segenap om dan Bibi (Yusrizal, S.km dan Yuni Hartati, Amd.Keb,

Yusman AR, serta segenap sanak saudara) yang selalu memberikan

motivasi dalam menempuh studi ini.

8. Pemerintah provinsi Sumatera Selatan yang telah memberikan suntikan

dana dan kesempatan kepada saya, sehingga saya dapat mewujudkan

impian kecil saya untuk kuliah di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

9. RSU Kota Tangsel dan semua staf Rekam Medis yang telah memberikan

izin untuk pengambilan sampel pasien DM tipe 2 di RSU Kota Tangerang

Selatan.

10. Guru-guru SD, para kiyai, ustadz dan ustadzah yang selalu mendo’kan

saya dalam menyelesaikan penelitian ini

11. Temen-temen kelompok 6 riset yang luar biasa (Abdullah Shidqul Azmi,

Fitria Lulu, Karmila Karim, Khoirul Ahmada Putra) yang selalu

mensupport dan mendukung saya, kalian luar biasa.

12. Bayu, Zata, Syrojudin Hadi, Yahya Kholid yang telah menyempatkan

waktu untuk mengajari saya ilmu pengolahan data, teman-teman RDM

(Rumah Dokter Muslim) yang selalu memberikan warna yang berbeda,

kalian luar biasa.

13. Sejawatku PSPD 2010 yang selalu memberikan warna berbeda disetiap

langkahku meraih mimpi untuk menjadi Dokter Muslim sejati. Kalian luar

biasa.

14. Adik kecil saya Maryam Jamilah yang selalu mendo’akan dan menemani

saat senang dan susah.

15. Dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan

laporan ini.

Ciputat, 11 September 2013

Ali Alatas

Page 7: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

vii

ABSTRAK

Ali Alatas, Program Studi Pendidikan Dokter. Prevalensi TB Parudengan BTA

Positifpada DM tipe 2 di RSU Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013

Diabets Mellitus (DM) dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terinfeksi TB,

karena DM dapat mengakibatkan gangguan pada sistem imun yang berperan

untuk mengeleminasi kuman mycobacterium tuberculosis. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui prevalensi TB pada DM tipe 2 di RSU Kota Tangerang

Selatan pada tahun 2013. Metode penelitian ini adalah deskriptif. Hasil penelitian

ini menunjukkan dari 354 pasien DM tipe 2 dijumpai 16 pasien TB positif. Dari

data tersebut, diperoleh prevalensi TB pada DM tipe 2 sebesar 4,5%, dimana yang

terbanyak adalah laki-laki yaitu 9 orang (56,2%), Berdasarkan umur penderita

yang terbanyak adalah usia non-geriatri (<60 tahun) yaitu 13 orang (81,2%),

pekerjaan yang terbanyak ibu rumah tangga 6 orang (37,5), dan pendidikan yang

terbanyak adalah SMA berjumlah 7 orang (43,8%). Tidak ada hubungan antara

jenis kelamin, usia, pekerjaan dan pendidikan dengan kejadian TB pada DM tipe

2.

Kata Kunci: Tuberkulosis, Diabetes mellitus tipe 2, Prevalensi

Page 8: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

viii

ABSTRACT

Ali Alatas. Medical Education Program. Prevalence of AFB Positive Pulmonary

Tuberculosis in type 2 Diabetes Mellitusin General Hospital of South Tangerang

in 2013

Diabetes Mellitus (DM) is the risk factor for TB infectionbecause diabetes can

cause immune system defect is which to eliminate mycobacterium tuberculosis.

The goal of this research to determine the prevalence of TB in type 2 DM in

General Hospital of South Tangerang in 2013. This research method is a

descriptive. This result shows from 354 type 2 diabetes patients 16 positive TB

patients. From these data, is obtained prevalence TB in type 2 DM was 4.5%,

which is found nine male (56.2%). Based on the age of the patient was found non-

geriatric age (<60 years) is 13 people (81.2%), six of them are housewives (37.5),

and seven of them are senior high school education (43.8%). There is no relation

between sex, age, working, and education with TB in type 2 DM.

Keywords: Tuberculosis, Diabetes mellitus type 2, prevalence

Page 9: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

ix

DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

1.3.Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5

2.1. Landasan Teori ............................................................................. 5

2.1.1. Definisi Diabetes Mellitus ......................................................... 5

2.1.2. Diagnosis DM Tipe 2 ................................................................ 6

2.1.3. Patofisiologi DM Tipe 2 ............................................................ 7

2.1.4. Penatalaksanaan DM ................................................................. 8

2.1.5. Tuberkulosis .............................................................................. 10

2.1.6. TB pada DM .............................................................................. 14

2.1.7. Kajian Dokter Muslim ............................................................... 16

2.2. Kerangka Teori ............................................................................. 17

2.3. Kerangka Konsep ......................................................................... 17

2.4. Definisi Operasional ..................................................................... 18

Page 10: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................ 19

1.1. Desain Penelitian .......................................................................... 19

1.2. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 19

1.3. Populasi dan Sampel .................................................................... 19

1.4. Cara Kerja Penelitian ................................................................... 20

1.5. Manajemen Data .......................................................................... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................

4.1. Hasil ............................................................................................. 21

4.1.1. Analisis Univariat ..................................................................... 21

4.1.2. Analisis Bivariat ........................................................................ 23

4.2. Pembahasan .................................................................................. 27

4.3. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 29

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 30

5.1. Simpulan ....................................................................................... 30

5.2. Saran ............................................................................................. 30

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 31

LAMPIRAN .................................................................................................... 34

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ 42

Page 11: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

xi

DAFTAR SINGKATAN

ADA : American Diabetes Association

DM : Diabetes Mellitus

IFN-gamma : Interferon Gamma

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

RSU Kota : Rumah Sakit Umum Kota

RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat

S. ked : Sarjana Kedokteran

SPS : Sewaktu-Pagi-Sewaktu

TB : Tuberkulosis

UIN : Universitas Islam Negeri

WHO : World Health Organization

Page 12: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Definisi Operasional ............................................................................ 16

Tabel 4.1. Karakteristik Jenis Kelamin Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RSU

Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013 .......................................... 19

Tabel 4.2. Karakteristik Usia Pasien Diaetes Mellitus tipe 2 di RSU Kota

Tangerang Selatan pada tahun 2013................................................... 20

Tabel 4.3. Karakteristik Pekerjaan Pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di RSU Kota

Tangerang Selatan tahun 2013 ........................................................... 20

Tabel 4.4. Karakteristik Pendidikan Pada Pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di RSU

Kota Tangerang Selatan tahun 2013 .................................................. 21

Tabel 4.5. Karakteristik Jenis Kelamin TB (+) pada Pasien Diabetes Mellitus tipe

2 di RSU Kota Tangerang Selatan ..................................................... 21

Tabel 4.6. Karakteristik Usia TB (+) pada Pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di RSU

Kota Tangerang Selatan 2013 ............................................................ 22

Tabel 4.7. Karakteristik Pekerjaan Pendidikan TB (+) pada Pasien Diabetes

Mellitus tipe 2 di RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2013 ............. 23

Tabel 4.8. Karakteristik Pendidikan Penderita TB (+) pada Pasien Diabetes

Mellitus tipe 2 di RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2013 ........... 24

Page 13: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Patofisiologi Diabetes Mellitus tipe 2 .............................................. 8

Gambar 2.2. Penularan Tuberkuosis ..................................................................... 11

Gambar 2.3. Patofisiologi Tuberkulosis................................................................ 12

Gambar 2.4. Alur Diagnosis Tuberkulosis ............................................................ 14

Page 14: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang sangat berbahaya, oleh

karena itu penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan global yang harus segera

ditindaklanjuti. Diperkirakan bahwa sepertiga dari populasi dunia memiliki

infeksi TB, dan ada 9,4 juta kasus TB setiap tahunnya. Penurunan imunitas

merupakan resiko salah satu yang menyebabkan seseorang untuk menderita TB,

seperti DM merupakan penyakit yang erat dengan terganggunya kekebalan tubuh

seseorang. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa ada kaitan erat antara pasien

yang menderita DM dengan terjadinya peningkatan TB. Di Negara-Negara maju

dengan meningkatnya prevalensi DM disebutkan bahwa terjadi pula peningkatan

TB, oleh karena itu hal ini menimbulkan pertanyaan apakah DM meningkatkan

risiko terjadinya TB.1

Hubungan antara TB dan DM sudah diketahui oleh Ibnu Sina lebih dari

seribu tahun yang lalu. Lebih dari seratus tahun yang lalu, setengah dari pasien

DM yang meninggal ditemukan pada post-mortem akan menderita TB paru, TB

Tidak hanya lebih sering terjadi pada penderita DM tapi infeksi lain juga, tetapi

ini lebih sering terjadi pada penderita DM itu sendiri, dan beberapa yang terjadi

hampir secara eksklusif di pasien DM. Infeksi lain terjadi dengan keparahan

meningkat dan berhubungan dengan peningkatan risiko komplikasi pada pasien

dengan DM. Peningkatan risiko TB pada pasien dengan DM telah disorot oleh

beberapa retrospektif dan studi prospektif.2

Dalam sebuah studi di Mumbai, India, TB merupakan penyakit rumit

paling umum pada penderita DM (5,9%), dalam studi kohort besar lebih dari 8000

pasien dengan DM. Dalam penelitian terbaru dari Institut Daerah Medical

Sciences, Imphal-India, prevalensi TB paru pada penderita DM ditemukan 27%

dengan diagnosis radiologi dan 6% dengan positif dahak.2

Page 15: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

2

Sebuah penelitian terbaru di Taiwan didapatkan bahwa pada penderita

diabetes didapatkan sekitar 21,5% menderita TB.2

Karena besarnya dampak yang ditimbulkan oleh DM ini maka perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut terutama tentang resiko terjadinya peningkatan

TB pada DM.

Page 16: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

3

1.2. Rumusan Masalah

Prevalensi tuberkulosis di Indonesia pada penderita DM sudah

sangat tinggi. Telah banyak studi yang meneliti tentang risiko yang

ditimbulkan oleh DM, tetapi penelitian yang menjelaskan tentang TB paru

pada DM belum banyak, mengingat pemahaman ini sangat penting dan

diperlukan. Masalah penelitian ini adalah berapa prevalensi TB paru pada

penderita DM tipe 2.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui prevalensi penderita TB paru pada DM di

RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2013.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui prevalensi penderita TB paru pada

penderita DM tipe 2 di RSU Kota Tangerang Selatan

Tahun 2013.

2. Untuk mengetahui hubungan (jenis kelamin, usia, jenis

pekerjaan, tingkat pendidikan) dengan TB paru pada

DM tipe 2.

1.4. Manfaat Penelitian

a. Bagi peneliti

Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana kedokteran

( S. Ked)

Menambah ilmu pengetahuan peneliti terutama tentang

prevalensi TB paru pada DM tipe 2.

b. Bagi masyarakat

Diharapkan agar masyarakat, khususnya penderita DM

mempunyai wawasan baru tentang TB paru ini.

c. Bagi dokter dan perawat

Page 17: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

4

Menambah pengetahuan baru bagi dokter dan perawat akan

resiko yang ditimbulkan oleh penderita DM, dalam hal ini

adalah TB paru.

d. Bagi Pihak Rumah Sakit

Sebagai informasi dan bukti medis mengenai prevalensi TB

paru pada DM tipe 2 di RSU Kota Tangerang Selatan pada

tahun 2013

Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan baru serta

rujukan bagi rumah sakit terutama dalam penanganan

penderita DM.

Page 18: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Definisi Diabetes Melitus

Menurut World Health Organization ( WHO ) bahwa DM sesuatu

yang tidak dapat dituangkan dalam satu jawaban yang jelas dan singkat.

tetapi secara umum DM merupakan suatu kumpulan gangguan anatomik

dan kimiawi akibat dari faktor-faktor dimana didapatkan defisiensi insulin

absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin.3

Menurut American Diabetes Association ( ADA ) DM dapat

diklasifikasikan menjadi 4 macam :

DM Tipe 1

DM tipe 1 biasanya disebabkan oleh destruksi sel beta, biasanya

pada DM tipe 1 ini mengalami defisiensi insulin absolut.

DM Tipe 2

Biasanya tipe ini bervariasi mulai yang pedominan resistensi

insulin disertai defisiensi insulin realtive sampai yang predominan

gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin.

DM Tipe lain

Etiologinya bermacam-macam, antara lain karena disebabkan oleh

: defek genetik fungsi sel beta ( kromosom 12, HNF-alfa, kromosm

7 dll ), defek genetik kerja insulin ( resistensi insulin tiep A dll ),

penyakit eksokrin pankreas ( pankreatitis, pankreatektomi,

neoplasma dll ), endokrinopati ( akromegali, sindrom chusing ),

karena obat atau zat kimia ( vacor, ventamidin dll ), infeksi (

rubella congenital, CMV dll ), imunologi ( sindrom “ Stiffman ”,

antibodi anti insulin dll ) sindroma genetik lain ( sindrom Down,

sindrom Klinefelter dan lain-lain )

Diabetes Kehamilan

Page 19: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

6

2.1.2. Diagnosis DM tipe 2

Dalam mendiagnosis DM tipe 2 didasarkan atas pemeriksaan

konsentrasi glukosa darah. Untuk mendiagnosis, pemeriksaan yang

dianjurkan adalah pemeriksaan dengan cara enzimatik dengan bahan darah

plasma vena.

Menurut PERKENI DM dapat didiagnosis dengan membagi

menjadi dua bagian besar berdasarkan ada tidaknya gejala khas DM.

Gejala khas DM terdiri dari poliuria, polidipsia, polifagia, dan berat

badan menurun tanpa sebab yang jelas.

Sedangakan gejala yang tidak khas DM antara lain lemas,

kesemutan, gatal, luka yang sulit sembuh mata kabur, disfungsi ereksi

pada pria, dan pruritus vulvae pada wanita.

Diagnosis DM juga dapat ditegakkan melalui car pada tabel

dibawah ini:

Page 20: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

7

2.1.3. Patofisiologi DM Tipe 2

DM yang paling banyak terjadi adalah DM tipe 2, yang ditandai

dengan gangguan sekresi insulin ataupun gangguan kerja isulin ( resistensi

insulin ) pada organ target, terutama hati dan otot. Pada awal saat terjadi

resistensi insulin belum menyebabkan DM secara klinis karena sel beta

pankreas masih dapat mengkompensasi keadaan tersebut dan glukosa

darah masih dalam keadaan normal atau baru terjadi sedikit peningkatan

glukosa darah. Ketika DM secara klinis telah tampak ini merupakan tanda

bahwa sel beta pankreas tidak mampu lagi untuk mengkompensasinya

sehingga menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah.4

Otot merupakan pengguna glukosa yang paling banyak sehingga

resistensi insulin mengakibatkan kegagalan glukosa oleh otot. Awalnya

hiperglikemia terjadi pada fase setelah makan saat oto gagal melakukan

ambilan glukosa dengan optimal. Kemudian pada fase berikutnya dimana

sekresi insulin semakin menurun, sehingga menyebabkan produksi

glukosa hati yang berlebihan dan mengakibatkan peningkatan glukosa

darah pada saat puasa. Hiperglikemia ini memperberat gangguan sekresi

insulin yang sudah ada dan disebut fenomena glukotoksisitas.4

Selain pada otot, resistensi insulin juga terjadi pada jaringan

adiposa sehingga merangsang lipolisis dan meningkatkan asam lemak

bebas. Keadaan ini juga dapat mengakibatkan proses gangguan ambilan

glukosa oleh sel otot dan mengganggu sekresi insulin oleh sel beta

pankreas. Fenomena ini disebut dengan lipotoksisitas.4

Page 21: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

8

Gambar 2.1. diambil dari : http://www.medscape.org/viewarticle/536351

Oleh karena itu dengan mengetahui kelainan dasar yang terjadi

pada DM tipe 2 sangatlah penting agar dapat memilih intervensi yang

tepat. Adapun kelainan dasar tersebut adalah :

Resistensi insulin pada jaringan lemak, otot dan hati

Peningkatan produksi glukosa oleh hati

Kekurangan seksresi insulin oleh sel beta pankreas.4

2.1.4. Penatalaksanaan DM

Penangan diabetes melitus dengan pendekatan non-farmakologi,

yaitu berupa pemberian edukasi, perencanaan terapi nutrisi medik,

kegiatan jasmani dan penurunan berat badan bila didapat berat badan lebih

atau obesitas. Bila pengendalian DM dengan cara non-farmakologi belum

tercapai, maka kita dapat memberikan intervensi berupa pemberian terapi

farmakologi disamping tetap melakukan pengaturan pola makan dan

aktifitas fisik yang sesuai.4

Page 22: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

9

Dalam melakukan intervensi farmakologis haruslah diperhatikan

mekanisme kerja obat harus disesuaikan dengan macam-macam penyebab

terjadinya hiperglikemia, hal ini sesuai dengan bagan dibawah ini.

Menurut PERKENI tahun 2006 sasaran pengelolaan DM bukan

hanya glukosa darah saja, tetapi juga termasuk faktor-faktor lain yaitu

berat badan, tekanan darah, dan profil lipid. Dengan berbagai usaha

tersebut, diharapkan sasaran pengendalian DM ini dapat tercapai4

Masukan makanan

Alfa

glukosidase

inhibitor Pool glukosa

ekstraselular

Produksi

glukosa hati

meningkat

dietInsulin malam hari

Transpor glukosa

sulfonylureas

Metformi

n

Resistensi

insulin

Pemakaian glukosa sel

Defisiensi

insulin

insulin

troglitazone

Page 23: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

10

2.1.5. Tuberkulosis

TB merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis yang berbentuk batang, tidak membentuk

spora, bersifat aerob dan tahan asam. TB umumnya terjadi pada paru,

tetapi dapat pula menyerang organ yang lainnya pada sepertiga kasus.

Di Indonesia TB merupakan penyakit pembunuh nomor satu di

anatara penyakit menular lainnya dan merupakan penyakkit nomor tiga

yang menyebabkan kematian setelah penyakit jantung dan penyakit

pernapasan akut pada seluruh kalangan usia. 5

Epidemiologi

Kejadian TB didunia ini tidak dapat diukur secara pasti, pada tahun

2011 diperkirakan 8,7 juta kejadian TB diseluruh dunia. Ini setara dengan

125 kasus TB setiap 100.000 populasi. Sebagian besar kasus tahun 2011

terjadi di Asia dan Afrika, yaitu Asia 59% dan Afrika 26%.

Gejala klinisTB

Gejala utamanya TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu

atau lebih

Dahak dapat bercampur darah, batuk darah, sesak nafas

Badan lemas

Nafsu makan menurun

Malaise

Berkeringat pada malam hari tanpa aktivitas fisik

Demam meriang lebih dari 1 bulan

Page 24: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

11

Patogenesis TB

Seseorang akan menderita TB ketika terjadi penularan melalui

pasien TB BTA positif. Penularan ini melalui batuk atau bersin, melalui

percikan dahak (droplet nuclei) ini penderita TB menyebarkan kuman ke

udara. Setiap batuk penderita TB menghasilan 3000 percikan dahak.

Penularan akan terjadi jika banyaknya kuman TB yang dikeluarkan dari

paru penderita. Kuman TB akan berkurang dengan adanya ventilasi dan

mati jika terkena sinar matahari.5,6

Gambar 2.2. penularan TB

Jika keadaan lembab maka kuman TB akan bertahan hidup dan

akan masuk melalui saluran pernapasan menuju ke alveoli sehingga

menyebabkan terbentuknya fokus primer (sarang primer) di jaringan paru

tersebut. Kemudian kuman TB ini akan menuju kelenjar limfe regional

(hilus) melalui saluran limfe yang menyebabkan terjadinya peradangan

yaitu limfangitis, peradangan tersebut juga dapat mengakibatkan

pembesaran kelenjar getah bening (limfadenitis). Kejadian inilah yang

disebut dengan komplek primer yang terjadi selama 4-6 minggu.5,6

Kompleks primer ini akan mengalami penyembuhan spontan

dengan tidak meninggalkan kecacatan sedikitpun (restitution ad integrum)

atau sembuh dengan kecacatan atau akan mengalami penyebaran secara

bronkogen ke paru yang bersangkutan ataupun ke paru sebelahnya.

Penyebaran juga dapat melalui hematogen dan limfogen, penyebaran ini

Page 25: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

12

tergantung dari imunitas seseorang, jika imunitas seseorang dapat

mengatasi kuman TB ini maka anak sembuh spontan, bila daya tahan

tubuh seseorang tidak dapat mengatasi kuman TB ini maka akan

menyebabkan kegawatan seperti TB milier, meningitis TB, typhobacillosis

landouzy dan dapat juga meneybar ke organ lainnya seperti tulang, ginjal,

genitalia dan sebagainya, kemudian dari TB primer ini akan muncul TB

post-primer.5,6

Gambar 2.3. Patofisiologi TB

Available from : http://www.nature.com/nri/journal/v5/n8/images/nri1666-f1.jpg

Faktor Risiko TB

Infeksi HIV

Malnutrisi

Diabetes melitus

Alkohol

Merokok

Polusi udara

Page 26: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

13

Diagnosis TB paru

Untuk mendiagnosis seseorang menderita TB atau tidaknya kita harus

melakukan pemeriksaan 3 spesimen dahak dalam waktu 2 hari, yaitu

sewaktu-pagi-sewaktu (SPS)

Pada orang dewasa dapat ditegakkan dengan ditemukannya kuman TB

(BTA). Pada program TB nasional menjelaskan bahwa penemuan

BTA melalui pemerikasaan dahak merupakan diagnosis utama.

Sedangkan foto toraks, biakan dan uji kepekaan merupakan penunjang

diagnosis saja jika diindikasikan.

Kita tidak dapat mendiagnosis seseorang menderita TB hanya

berdasarkan foto toraks saja, karena foto toraks tidak memberikan

gambaran yang khas pada TB paru, sehingga hal ini sering

menyebabkan overdiagnosis.

Untuk lebih jelasnya lagi ita dapat melihat alur diagnosis TB paru

sebagai berikut 5

Gambar 2.4. Alur diagnosis TB paru5

Page 27: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

14

2.1.6. TB pada DM

TB paru dan DM sering berdampingan, terutama di populasi

berisiko tinggi untuk tertular TB. Sebuah studi terbaru di Meksiko pada

pasien lebih tua memiliki lesi pada lapang bawah paru dan memiliki

cavitas lebih banyak. Dalam sebuah penelitian di Turki juga menjelaskan

bahwa DM tidak mempengaruhi terjadinya TB, tetapi hanya berhubungan

dengan penyakit paru bagian bawah pada pasien wanita dan tua. Studi lain

dari Arab Saudi menunjukkan gelaja yang sama, distribusi radiografik

pada pasien DM dan non-DM dengan TB paru7,8,9

.

Sebanyak 42.358 pasien yang dirawat di rumah sakit universitas

Aga Khan antara tahun 1992 dan 1996 jumlah pasien yang didiagnosis

DM sebanyak 1.458 dan didiagnosis TB sebanyak 691. Sedangkan jumlah

pasien TB dan DM sebanyak 173, dengan demikian penelitian ini

menjelaskan bahwa pasien TB pada penderita DM sebanyak 173/1458

(11,9%)7,10

.

Sebagian besar pasien yang menderita TB berusia setengah baya

(30-60 tahun), pada studi di India sebagian besar pasien diatas 40 tahun,

sedangkan di Korea dan Jepang prevalensi tersebut tinggi pada usia 40-50

tahun. Studi ini menjelaskan bahwa prevalensi TB meningkat secara

progresif sesuai durasi DM itu sendiri. Prevalensi tertinggi adalah pada

pasien yang telah didiagnosis DM selama 10 tahun lebih11

.

Alasan untuk terjadinya peningkatan terjadinya kerentanan TB

pada DM disebabkan bayak faktor, dalam hal ini makrofag alveolar yang

bekerjasama dengan limfosit mempunyai peranan penting dalam

mengeleminasi infeksi mikobakterium tuberkulosis itu sendiri. Dalam

sebuah penelitian kepada 64 pasien TB dengan DM terjadi depresi

imunitas seluler yang tinggi,hal ini ditandai dengan limfosit T lebih sedikit

dan kapasitasnya menurun dibandingkan dengan pasien hanya dengan TB

saja.

Page 28: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

15

Disini juga dikatakan bahwa terdapat perbedaan dalam produksi

sitokin, dimana terjadi penurun interferon (IFN)-gamma yang diproduksi

oleh CD4+ sel pada pasien TB dengan kontrol diabetes yang buruk, tetapi

tidak pada pasien yang kontrol diabetesnya baik. Tetapi IFN-gamma akan

kembali meningkat setelah 6 bulan pada pasien TB yang diabetesnya

dikontrol dengan baik, tetapi tetap saja terjadi penurunan IFN-gamma pada

pasien yang diabetesnya tidak terkontol dengan baik.12

Disfungsi imun merupakan salah satu yang menyebabkan

terjadinya peningkatan TB paru pada penderita DM, hal ini disebabkan

karena defek pada pertahanan host dan fungsi kekebalan tubuh itu sendiri.

DM juga menyebabkan penurunanan daya fagositosis makrofag,

sehingga mempengaruhi pertahanan tubuh. Hal ini didukung dengan

sebuah pengamatan bahwa penderita diabetes yang kurang terkontrol

terjadi peningkatan TB yang lebih destruktif dan mortalitas yang lebih

tinggi. TB dapat menyebabkan perubahan sitokin, monosit-makrofag dan

sel T CD4/CD8.13

Disebuah penelitian juga menjelaskan bahwa DM sering dikaitkan

dengan penurunan imunitas seseorang. Pada penderita DM didapatkan

penurunan limfosit T dan neutrofil. Berkurangnya T-helper 1 (Th1)

sitokin, produksi TNF alpha, dan produksi IL-1 beta dan IL-6 juga terlihat

pada penderita TB dan DM secara bersamaan dibandingkan dengan yang

tidak menderita DM.14,15

Th1 sitokin sangat penting dalam dalam mengontrol dan

menghambat pertumbuhan mycobacterium tuberculosis. Penurunan jumlah

dan fungsi limfosit T berperan terhadap kerentanan penderita diabetes

untuk terjangkit TB. Fungsi makrofag juga berkurang pada individu

dengan DM, sehingga fagositosinya pun berkurang. Kombinasi disfungsi

dari berbagai macam proses imunitas diatas berkontribusi terhadap

peningkatan risiko TB pada penderita Diabetes Mellitus.16

Page 29: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

16

2.1.7. Kajian Dokter Muslim

Salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang

menderita DM adalah pola makan yang tidak baik, pola makan yang tidak

seimbang akan menyebabkan obesitas, dimana obesitas akan

mempermudah seseorang untuk terkena DM, terutama DM tipe 2.17

Obesitas terjadi karena makan yang berlebihan, hal ini tidak sesuai

dengan aturan islam, dimana Islam menganjurkan kita untuk makan dan

minum tidak berlebihan, sebagaimana firman Allah Swt di dalam Al-

qur’an:

وكلوا واشربوا ولا تسرفوا إنه لا يحب المسرفين

Artinya :

Dan makan dan minumlah kalian, namun jangan berlebih-lebihan

(boros) karena Allah tidak mencintai orang-orang yang berlebihan (Q.S

Al-A’raf: 31)18

Dengan makan makanan yang bergizi dapat menghindarkan kita

dari berbagia macam penyakit. Dan Allah Swt memerintahkan kepada kita

agar makan-makanan yang bergizi, baik dan halal, sebagaimana firman

Allah Swt yang artinya:

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa

yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu

beriman kepada-Nya” (Surat Al Maidah : 88 )19

Adapun kaitannya dengan TB, bahwa seseorang akan rentan untuk

menularkan kepada oranglain, didalam Islam dilarang untuk memberi

dampak negatif (mudharat kepada orang lain), sebagaimana hadits

dibawah ini, yang artinya sebagai berikut:

“Tidak boleh memulai memberi dampak buruk (mudhorot) pada

orang lain, begitu pula membalasnya.)” ( HR. Ibnu Majah )

Page 30: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

17

2.2. Kerangka Teori

2.3. Kerangka Konsep

Diabetes mellitus

Aktivitas bakterisidal

leukosit menurun

Gula darah kurang

terkontrol

Defek fungsi sel-sel imun

dan pertahanan tubuh

Defek makrofag

alveolar atau limfosit

Mempermudah jalan

mikroorganisme untuk

menginfeksi tubuh

Mycobacterium TB

mudah berkembangbiak

TB

Sistem pertahanan

alveolar menurun

Pasien dengan diagnosis

Diabetes mellitus tipe 2

mellitus

Prevalensi TB paru pada

DM tipe 2

Umur

Jenis kelamin

Pekerjaan

Pendidikan

Diabetes Mellitus

Tidak diteliti

Latar belakang TB

(+) Latar belakang

TB (-)

Infeksi HIV

Malnutrisi

Alkohol

Merokok

Lingkungan tidak

bersih

Diteliti

Tidak diteliti

Page 31: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

18

2.4. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukur Skala

1

Diabetes

mellitus tipe 2

Pasien yang

didiagnosis DM

berdasarkan kriteria

diagnosis PERKENI

Buku rekam medik

pasien di RSU

Kota Tangerang

Selatan pada tahun

2013

Kategorik

2

Tuberkulosis

Pasien yang

didiagnosis (+) TB

Berdasarkan hasil

pemeriksaan fisik,

laboratorium,

rontgen dan BTA

(+) di RSU Kota

Tangerang Selatan

Kategorik

3

Jenis kelamin

Diklasifikasikan

berdasarkan laki-laki

dan perempuan

Data administrasi

pasien RSU Kota

Tangerang Selatan

Kategorik

4

Usia

Usia pasien saat

bulan mei 2013

Berdasarkan rekam

medik pasien di

RSU Kota

Tangerang Selatan

Kategorik

5

Pendidikan

Pendidikan terkahir

saat terdaftar sebagai

pasien di RSUD

Tangerang Selatan

Data administrasi

pasien RSU Kota

Tangerang Selatan

Kategorik

6

Pekerjaan

Pekerjaan pasien

ketika terdaftar

sebagai pasien di

RSUD Tangerang

Selatan

Data administrasi

pasien RSU Kota

Tangerang Selatan

Kategorik

Page 32: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan merupakan deskriptif kategorik,

penelitian dilakukan dengan metode pengambilan data sekunder ( rekam

medik ) menggunakan desain cross-sectional.20

3.2. Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSU KotaTangerang Selatan dari awal

bulan Mei 2013 sampai dengan Juli 2013.

3.3. Populasi dan Sampel

Semua pasien laki-laki dan perempuan yang menderita DM

tipe 2 di RSU KotaTangerang Selatan.

3.4. Kriteria Sampel

Kriteria inklusi

Semua penderita DM tipe 2 yang terdiagnosis TB di RSU

Kota Tangerang Selatan tahun 2013

Kriteria Ekklusi

Rekam medik tidak lengkap

3.5. Besar Sampel

Penelitian ini adalah ingin mengetahui prevalensi TB pada

DM tipe 2, karena penelitian ini menggunakan total sampling

sehingga tidak perlu menghitung jumlah sample minimal.

Page 33: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

20

3.6. Cara Kerja Penelitian

3.7. Manajemen data

Pengambilan data rekam medis seluruh pasien DM tipe 2 di RSU

Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013. Kemudian data di input

kedalam SPSS yang kemudian diverifikasi. Analisis data dilakukan

dengan menggunakan prevalensi dan distribusi frekuensi. Data lalu

disajikan secara deskriptif dalam bentuk narasi, teks, tabel dan grafik.

Pembuatan

proposal

Pengambilan

data di Rumah

Sakit

Memilih

sampel yang

ingin diteliti

Mempersiapkan

perizinan

penelitian

Menganalisis data

hasil penelitian Kesimpulan

Penyusunan laporan

Page 34: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

21

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Analisis Univariat

Penelitian ini dilakukan terhadap 354 pasien DM tipe 2 yang memenuhi

kriteria penelitian penelitian di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan.

Penelitian ini dengan melihat rekam medik pasien DM tipe 2. Kemudian dari 354

pasien DM tipe 2 tersebut dilihat apakah +/- TB, data demografi masing-masing

pasien (jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan dan kadar gula darah puasa).

Selanjutnya dari penelitian tersebut dianalisis berdasarkan statistik.

Dari 354 pasien DM tipe 2 di RSU Kota Tangerang Selatan didapatkan 16

pasien dengan TB positif. Maka prevalensinya adalah:

4.1.1.2. Karakteristik Jenis Kelamin Pasien DM tipe 2 di RSU Kota

Tangerang Selatan pada tahun 2013

Dari hasil penelitian ini penderita DM Tipe 2 yang paling banyak adalah

perempuan, yaitu 226 orang (63,8%), laki-laki 128 orang (36,2)% seperti yang

terlihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Karakteristik Jenis Kelamin Pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di RSU

Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013

Jenis Kelamin Jumlah (n) Presentase (%)

Laki-laki 128 36,2

Perempuan 226 63,8

Jumlah 354 100

Page 35: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

22

4.1.1.3. Karakteristik Usia Pasien DM tipe 2 di RSU Kota Tangerang

Selatan pada tahun 2013

Berdasarkan usia, pasien DM tipe 2 ditemukan usia non-geriatri (<60

tahun) sebanyak 283 orang (79,9%) dan usia geriatri (>60 tahun) sebanyak 71

orang (20,1%). Seperti yang terlihat pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2. Karakteristik Usia Pasien Diabetes Mellitus tipe 2 Di RSU Kota

Tangerang Selatan pada tahun 2013

Kelompok Umur Jumlah (n) Presentase (%)

<60 283 79,9

>60 71 20,1

Jumlah 354 100

4.1.1.4. Karakteristik Pekerjaan Pasien DM tipe 2 di RSU Kota Tangerang

Selatan pada tahun 2013

Dari hasil penelitian ini berdasarkan pekerjaan, dijumpai pekerjaan pasien

DM tipe 2 yang paling banyak adalah ibu rumah tangga yaitu 193 orang (54,5%),

wiraswasta 77 orang (21,8%), karyawan 54 orang (15,3%) dan PNS 30 orang

(8,5%). Seperti yang terlihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Karakteristik Pekerjaan Pasien Diabetes Mellitus tipe 2 Di RSU Kota

Tangerang Selatan tahun 2013

Kelompok Pekerjaan Jumlah (n) Presentase (%)

Ibu Rumah Tangga 193 54,5

Karyawan 54 21,8

Wiraswasta 77 15,3

PNS 30 8,5

Jumlah 354 100

Page 36: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

23

4.1.1.5. Karakteristik Pendidikan Pasien DM tipe 2 di RSU Kota

Tangerang Selatan pada tahun 2013

Berdasarkan pendidikan, dijumpai pendidikan penderita DM tipe 2 yang

paling banyak adalah SMA berjumlah 217 orang (61,3%), SMP berjumlah 81

orang (22,9%), PNS berjumlah 30 orang (8,5%), dan SD 26 orang (7,3%). Seperti

yang terlihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4. Karakteristik Pendidikan Pasien Diabetes Mellitus tipe 2 Di RSU Kota

Tangerang Selatan tahun 2013

Kelompok Pendidikan Jumlah (n) Presentase (%)

SD 26 7,3

SMP 81 22,9

SMA 217 61,3

Perguruan Tinggi 30 8,5

Jumlah 354 100

4.1.2. Analaisis Bivariat

4.1.2.1. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kejadian TB pada DM Tipe 2 di

RSU Kota Tangerang Selatan

Dari hasil penelitian ini penderita TB pada pasien DM tipe 2 yang paling

banyak adalah laki-laki yaitu 9 orang (56,2%), perempuan 7 orang (43,8%).

Seperti yang terlihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5. Karakteristik Jenis Kelamin TB Pada Pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di

RSU Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013

Jenis

Kelamin

TB

p-

Value

Positif Negatif

Jumlah

(n)

Presentase

(%)

Jumlah (n) Presentase

(%)

Laki-laki 9 56,2 119 35,2

0,087 Perempuan 7 43,8 219 64,8

Total 16 100 338 100

Page 37: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

24

Setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji Chi-Square, didapatkan

nilai p-Value 0,087, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara

jenis kelamin dengan kejadian TB pada DM tipe 2, bermakna jika nilai p-Value

(<0,05).

4.1.2.2. Hubungan Usia dengan Kejadian TB pada DM Tipe 2 di RSU

Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013

Usia penderita TB pada DM tipe 2 dijumpai usia non-geriatri (<60 tahun)

yaitu sebanyak 13 orang (81,2%) , dan usia geriatri (>60) tahun sebanyak 3 orang

(18,8%), seperti yg terlihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6. Karakteristik Usia TB Pada Pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di RSU

Kota Tangerang Selatan tahun 2013

Kelompok

Usia

TB

p-

Value

Positif Negatif

Jumlah

(n)

Presentase

(%)

Jumlah (n) Presentase

(%)

<60 13 81,2 270 79,9

1,00 >60 3 18,8 68 20,1

Total 16 100 338 100

Setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji Chi-Square, didapatkan

sel yang memiliki nilai expected count <5 sebanyak 25%, sehingga dilakukan uji

statistik menggunakan uji fisher, dari hasil uji tersebut didapatkan p-value 1,00,

jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara usia dengan kejadian TB

pada DM tipe 2, bermakna jika nilai p-Value <0,05.

4.1.2.3. Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian TB pada DM tipe 2 di RSU

Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013

Pekerjaan penderita TB pada DM tipe 2 dijumpai pekerjaan yang paling

banyak adalah pekerjaan ibu rumah tangga yaitu sebanyak 6 orang (37,5),

Page 38: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

25

karyawan 4 orang (25%), wiraswasta dan PNS masing-masing 3 orang (18,8%),

seperti yang terlihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7. Karakteristik Pekerjaan Penderita TB Pada Pasien Diabetes

Mellitus Tipe 2 di RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2013

Kelompok

Pekerjaan

TB

p-

Value

Positif Negatif

Jumlah

(n)

Presentase

(%)

Jumlah (n) Presentase

(%)

IRT

Wiraswasta

Karyawan

PNS

6

3

4

3

37,5

18,8

25

18,8

187

75

49

27

55,3

22,1

14,5

8,5

0,137

Total 16 100 338 100

Setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji Chi-Square, didapatkan

p-value 0,137, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara

pekerjaan dengan kejadian TB pada DM tipe 2, bermakna jika nilai p-Value

<0,05.

4.1.2.4. Hubungan Pendidikan dengan Kejadian TB pada DM tipe 2 di

RSU Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013

Pendidikan penderita TB pada DM tipe 2 yang paling banyak adalah SMA

berjumlah 7 orang (43,8%), SMP berjumlah 4 orang (25%), perguruan tinggi

berjumlah 4 orang (25%) dan SD berjumlah 1 orang (6,2%). Seperti yang terlihat

pada tabel 4.8

Page 39: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

26

Tabel 4.8. Karakteristik Pendidikan Penderita TB Pada Pasien Diabetes Mellitus

tipe 2 Di RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2013

Kelompok

Pendidikan

TB

p-

Value

Positif Negatif

Jumlah

(n)

Presentase

(%)

Jumlah (n) Presentase

(%)

SD

SMP

SMA

Perguruan

Tinggi

1

4

7

4

6,2

25

43,8

25

25

77

210

26

7,4

22,8

62

7,8 0,203

Total 16 100 338 100

Setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji Chi-Square, didapatkan

p-value 0,203, sehingga kesimpulannya adalah tidak ada hubungan antara

pendidikan dengan kejadian TB pada DM tipe 2, bermakna jika nilai p-Value

<0,05.

Page 40: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

27

4.2. Pembahasan

Pada penelitian ini dari 16 pasien TB pada DM tipe 2 di RSU Kota

Tangerang Selatan pada tahun 2013 diumpai jenis kelamin yang terbanyak adalah

laki-laki, hal ini sesuai dengan studi yang telah dilakukan di RSUD H. Adam

Malik Medan pada tahun 2007, dimana didapatkan prevalensi penderita TB paru

pada DM lebih banyak diderita oleh laki-laki daripada perempuan dengan

perbandingan 60/34 (63%:36,2%).21

Begitu juga sesuai dengan data Riskesdas 2007 bahwa laki-laki lebih

banyak menderita TB daripada perempuan.22

Sebuah penelitian yg lain juga menjelaskan hal yang serupa, seperti yang

dilakukan oleh Erwin dkk di Balai Kesehatan Masyarakat Semarang pada tahun

2010 dijumpai mayoritas penderita TB adalah laki-laki (56,2%).23

Dari hasil analisis bivariat penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian TB, karena ada faktor-faktor lain

yang menyebabkan seseorang untuk terkena TB seperti paparan langsung dengan

penderita TB, lingkungan yang tidak bersih, rumah yang kurang sehat dll.

Usia non-geriatri lebih banyak dibandingkan pasien geriatri, dengan

perbandingan 13:3, hal ini sama dengan yang telah diteliti oleh Claudia Caroline

Doblera dkk pada tahun 2001-2006 dimana dari 6276 pasien TB pada DM

didapatkan usia non-geriatri sebanyak 21%.24

Hal ini juga sama dengan

penelitian yang telah dilakukan di RSUD H. Adam Malik Medan. 21

Akan tetapi dari hasil analisis bivariat tidak ditemukan hubungan usia

dengan kejadian TB, hal yang serupa juga yang pernah diteliti oleh Aris Setiono

di Semarang pada tahun 2011 bahwa usia tidak ada hubungannya dengan kejadian

TB. Hal ini tidak sesuai dengan dasar teori bahwa semakin tua usia seseorang

maka sistem imunitas akan menurun sehingga mempengaruhi seseorang untuk

terkena TB.25

Page 41: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

28

Pekerjaan penderita TB pada DM tipe 2 yang paling banyak adalah

pekerjaan ibu rumah tangga yaitu sebanyak 6 orang (37,5), Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Hamid Ullah dkk dirumah sakit Peshawar, dimana

didapatkan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga lebih tinggi yaitu 36% dari 100

pasien.21

Hal ini berbeda dengan data riskesdas 2007, karena yang paling banyak

menderita TB adalah yang tidak bekerja.26

Pekerjaan memiliki peranan penting dalam terpaparnya seseorang terhadap

suatu penyakit termasuk TB.22

dimana seseorang yang bekerja di lingkungan yang

buruk akan mempermudah untuk terinfeksi TB seperti sopir, buruh, tukang becak

dan lain-lain dibandingkan dengan orang yang bekerja di daerah perkantoran.27

Berdasarkan yang diteliti oleh Dwi Purnomo Sidhi yang menyebabkan

seseorang terkena TB adalah minimnya penghasilan seseorang, penghasilan yang

rendah ini menyebabkan kondisi kepadatan penduduk, buruknya lingkungan,

masalah kurang gizi dan rendahnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang

layak. 24

Hal tersebut didukung oleh data dan informasi kinerja pembangunan RI

tahun 2004-2012 yang menunjukkan bahwa provinsi banten masih memiliki

warga miskin 653 ribu orang.28

Pendidikan penderita TB pada DM tipe 2 yang paling banyak adalah SMA

berjumlah 7 orang (43,8%), sedangkan SMP dan perguruan tinggi memiliki risiko

yang sama untuk menderita TB yaitu masing-masing SMP berjumlah 4 orang

(25%) dan perguruan tinggi berjumlah 4 orang (25%). Hasil yang serupa juga

yang diteliti oleh Ely Juli Suryani Nasution di di RSUD H. Adam Malik Medan,

dimana dari 94 pasien TB pada DM didapatkan 54,3% pendidikannya adalah

SMA.29

Berdasarkan penelitian Misnadiarly dan Sunarno pada tahun 2007

menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan risiko

seseorang untuk terinfeksi TB.26

Hal ini sesuai dengan data dari Riskesdas 2007

yang menunjukkan bahwa sebagian besar orang yang menderita TB adalah yang

berpendidikan rendah.30

Page 42: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

29

Tingkat pendidikan pada umumnya berhubungan dengan pengetahuan dan

kesadaran dalam perilaku hidup sehat, dimana jika pola hidup seseorang tidak

sehat seperti merokok, lingkungan yang kotor dll dapat meningkatkan risiko

seseorang untuk terkena TB.31

4.3. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini saya menggunakan deskriptif kategorik,

dengan demikian saya menganalisa penyakit yang ada dalam suatu populasi

tertentu, adapun cara pengambilan sampelnya adalah dengan melihat rekam

medik. Variabel dalam penelitian dirasa kurang mengingat banyak faktor yang

berhubungan dengan kejadian TB pada DM tipe 2, seperti kebiasan merokok,

lingkungan yang kurang bersih dan sebagainya.

Page 43: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

30

BAB. V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah saya lakukan diatas maka saya

dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

a) Prevalensi penderita TB pada DM tipe 2 di RSU Kota Tangerang Selatan

tahun 2013 adalah 4,5%

b) Penderita TB paru pada DM tipe 2 didapatkan lebih banyak pasien laki-

laki (56,2%), pada usia non-geriatri (8,2%), pekerjaan sebagai ibu rumah

tangga 37,5% dan rata-rata yang menderita TB pada DM tipe 2 adalah

SMA (43,8%)

c) Tidak ada hubungan antara jenis kelamin, usia, pekerjaan dan pendidikan

dengan kejadian TB pada DM tipe 2.

5.2. SARAN

1. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai kejadian TB paru pada pasien DM

tipe 2 dengan metode dan sampel yang lebih baik.

2. Perlu metode pemeriksaan yang lebih tepat dalam mendiagnosis TB pada

DM terutama DM tipe 2, sehingga dapat menyaring kasus yang lebih

banyak lagi.

3. Perlu penelitian menggunakan data primer agar mendapatkan data yang

lebih baik dan menngetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Page 44: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

31

Daftar Pustaka

1. Khalil, Ibrahim Kareem. The Relationship Between Tuberculosis and Diabetes

Mellitus in Patients. Universitas Kufah. Vol 3.No 1. 201

2. Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Atma

Jaya/Rumah Sakit Atma Jaya. Tuberkulosis Paru Pada Pasien Diabetes Mellitus.

Jakarta. 2011

3. Purnamasari, Dyah. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus. Dalam Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi V. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2009. Hal.

1880-1883

4. Soegondo, Sidartawan. Farmakoterapi pada Pengendalian Glikemia Diabetes

Melitus tipe 2. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi V. Jakarta:

Balai Penerbit FKUI. 2009. Hal. 1884-1886

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

364/MENKES/SK/V/2009

6. Werdhani, Retno A. Fatofisiologi, Diagnosis, dan Klasifikasi Tuberkulosis.

Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi dan Keluarga. FKUI. 2004

7. Dyck , Roland F, et al. The Relationship Between Diabetes and Tuberculosis in

Saskatchewan. Canadian Journal Of Public Health. 2007

8. Perez-Guzman C et al. Atypical radiollogical images of pulmonary tuberculosis in

192 diabetic patients: a comparative study. International journal of tuberculosis

and lung disease. 2001, 5(5):455–61.

9. Bacakoglu F et al. Pulmonary tubercullosis in patients with diabetes mellitus.

Respiration, 2001, 68(6):595–600.

10. Al Wabel AH et al. Symptomatology and Chest Roentgenographic Changes of

Pulmonary Tuberculosis Among Diabetiics. East African Medical Journal, 1997,

74(2):62–4.

11. Ponce-De-Leon A. et al.: Tuberculosis and diabetes in southern Mexico. Diab

Care. 2004.

12. Bacakoglu F, Basoglu et al. Pulmonary Tuberculosis In Patients With Diabetes

Mellitus. Respiration 2001.

13. Jabbar, A. Hussein, S.F. and Khan, A.A. Clinical Characteristics of Pulmonary

Tuberculosis in Adult Pakistani Patients with Co-existing Diabetes Mellitus. East.

Mediterr. Health J. 2006

Page 45: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

32

14. Niazi, Asfandyar Khan, Kalra Sanjay. Diabetes and Tuberculosis: a Review Of

The Role of Optimal Glycemic Control. Journal of Diabetes & Metabolic

Disorders 2012.

15. Sc, hopelman ai: Immune Dysfunction in Patients with Diabetes Mellitus (DM).

Fems Immunol Med Microbiol 1999.

16. Tsukaguchi K, et al. Case study Of Interleukin-1 Beta,Tumor Necrosis Factor

Alpha and Interleukin-6 Production by Peripheral Blood Monocytes in Patients

with Diabetes Mellitus Complicated by Pulmonary Tuberculosis. Kekkaku 1992

17. Wicaksono, Radio P. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes

Melitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit dr. Kariadi. 2011

18. Al-qur’anul Karim. Surat Al-a’raf. Ayat 31

19. Alqur’anul Krim. Surat Al-maidah. Ayat 88

20. Dahln, MS. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran

dan Kesehatan. Seri 3. Edisi 2. Jakarta: Sagung Seto: 2009. Hal. 64

21. Nasution, Ely Juli Suryani. Profil penderita tuberkulosis paru dengan diabetes

mellitus dihubungkan dengan kadar gula darah puasa. 2007 Diunduh dari :

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25733/5/Chapter%20I.pdf

22. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan, Departemen kesehatan RI. Riset

kesehatan dasar. 2007

23. Sidibe EH, Sankale M: Diabetes and pulmonary tuberculosis: epidemiology,

pathophysiology and symptomatology. J French Stud Res Health 2007.

24. Setiono, Aris. Uji diagnostik pemeriksaan immunochromatographic tuberculosis

(ICT TB) dibandingkan dengan pemeriksaan BTA sputum pada tersangka

penderita TB paru di RSUP DR Kariadi Semarang. Semarang. 2011.

25. Dobler, caroline D et al. Risk of Tuberculosis among People with Diabetes

Mellitus: an Australian Nationwide Cohort Study. BMJ Open 2012. Available at:

bmjopen.bmj.com

26. Ullah, Hamid et al. Frequency of pulmonary tuberculosis in patients presenting

with diabetes. Lady Reading Hospital, Peshawar. 2007

27. Fahreza, Erwin U dkk. Hubungan antara Kualitas Fisik Rumah dan Kejadian

Tuberkulosis Paru dengan Basil Tahan Asam positif di Balai Kesehatan Paru

Masyarakat Semarang. Semarang. FKUMS. 2012

Page 46: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

33

28. Pare, Amelda L dkk. Hubungan Antara Pekerjaan, PMO, Pelayanan Kesehatan,

Dukungan Keluarga dan Diskriminasi Dengan Perilaku Berobat Pasien Tb Paru.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin. Makassar. 2012

29. Sidhi, Purnomo D. 2010: Riwayat Kontak Tuberkulosis Sebagai Faktor Risiko

Hasil Uji Tuberkulin Positif. Semarang. Fakultas Kedokteran Universitas

Diponogoro. 2010

30. Data dan informasi kinerja pembangunan RI tahun 2004-2012. Diunduh dari:

http://www.bappenas.go.id/proto-bappenas/file-

uploads/1.Buku_Datin_Kinerja_Pembangunan_2004-2012B.pdf

31. Sunarno, Misnadiarly. Tuberkulosis Paru dan Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Tinggginya Angka Kejadian Di Indonesia Tahun 2007. Puslitbang

Biomedis dan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.2010

Page 47: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

34

LAMPIRAN

Pola Distribusi Pasien DM Tipe 2 di RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2013

Statistics

jenis_kelamin Usia pekerjaan pendidikan tb

N Valid 354 354 354 354 354

Missing 0 0 0 0 0

Mean 1.64 1.20 1.78 2.71 1.95

Std. Deviation .481 .401 .995 .724 .208

Pola Distribusi Pasien DM tipe 2 Berdasarkan Jenis Kelamin di RSU Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 128 36.2 36.2 36.2

perempuan 226 63.8 63.8 100.0

Total 354 100.0 100.0

Page 48: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

35

Pola Distribusi Pasien DM tipe 2 Berdasarkan Usia di RSU Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <60 283 79.9 79.9 79.9

>60 71 20.1 20.1 100.0

Total 354 100.0 100.0

Pola Distribusi Pasien DM tipe 2 Berdasarkan Pekerjaan di RSU Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid IRT 193 54.5 54.5 54.5

wiraswasta 77 21.8 21.8 76.3

karyawan 54 15.3 15.3 91.5

PNS 30 8.5 8.5 100.0

Total 354 100.0 100.0

Page 49: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

36

Pola Distribusi Pasien DM tipe 2 Berdasarkan Pendidikan di RSU Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SD 26 7.3 7.3 7.3

SMP 81 22.9 22.9 30.2

SMA 217 61.3 61.3 91.5

Perguruan tinggi 30 8.5 8.5 100.0

Total 354 100.0 100.0

Page 50: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

37

Pola Distribusi Pasien TB positif pada Pasien DM tipe 2 di RSU Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013

Tb

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid positif tb 16 4.5 4.5 4.5

negatif tb 338 95.5 95.5 100.0

Total 354 100.0 100.0

Page 51: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

38

Pola Distribusi Pasien TB pada Pasien DM tipe 2 Berdasarkan Jenis Kelamin di RSU Kota Tangerang Selatan

pada tahun 2013

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

jenis_kelamin * tb 354 100.0% 0 .0% 354 100.0%

jenis_kelamin * tb Crosstabulation

Count

tb

Total positif tb negatif tb

jenis_kelamin laki-laki 9 119 128

perempuan 7 219 226

Total 16 338 354

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 2.930a 1 .087

Continuity Correctionb 2.090 1 .148

Likelihood Ratio 2.796 1 .094

Fisher's Exact Test .110 .076

Linear-by-Linear Association 2.922 1 .087

N of Valid Casesb 354

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,79.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 52: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

39

Pola Distribusi Pasien TB Positif pada Pasien DM tipe 2 Berdasarkan Usia di RSU Kota Tangerang Selatan

pada tahun 2013

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

usia * tb 354 100.0% 0 .0% 354 100.0%

usia * tb Crosstabulation

Count

tb

Total positif tb negatif tb

usia <60 13 270 283

>60 3 68 71

Total 16 338 354

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .018a 1 .894

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .018 1 .893

Fisher's Exact Test 1.000 .596

Linear-by-Linear Association .018 1 .894

N of Valid Casesb 354

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,21.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 53: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

40

Pola Distribusi Pasien TB Positif pada Pasien DM tipe 2 Berdasarkan Pekerjaan di RSU Kota Tangerang

Selatan pada tahun 2013

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pekerjaan * tb 354 100.0% 0 .0% 354 100.0%

pekerjaan * tb Crosstabulation

Count

tb

Total positif tb negatif tb

pekerjaan IRT 6 187 193

wiraswasta 2 75 77

karyawan 5 49 54

PNS 3 27 30

Total 16 338 354

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 6.448a 3 .092

Likelihood Ratio 5.525 3 .137

Linear-by-Linear Association 4.858 1 .028

N of Valid Cases 354

a. 3 cells (37,5%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 1,36.

Page 54: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

41

Pola Distribusi Pasien TB Positif pada Pasien DM tipe 2 Berdasarkan Tingkat Pendidikan di RSU Kota

Tangerang Selatan pada tahun 2013

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pendidikan * tb 354 100.0% 0 .0% 354 100.0%

pendidikan * tb Crosstabulation

Count

tb

Total positif tb negatif tb

pendidikan SD 1 25 26

SMP 4 77 81

SMA 7 210 217

Perguruan tinggi 4 26 30

Total 16 338 354

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 6.302a 3 .098

Likelihood Ratio 4.611 3 .203

Linear-by-Linear Association .881 1 .348

N of Valid Cases 354

a. 3 cells (37,5%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 1,18.

Page 55: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

42

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PERSONAL DATA

Nama : Ali Alatas

NIM : 110103000056

Alamat : Jl. Palembang- Jambi KM 188 Tampang Baru, Kecamatan Bayung Lencir,

Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan

Tempat dan tanggal lahir : Tampang Baru, 06 maret 1991

Jurusan/Fakultas : Pendidikan dokter/Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Uiniversitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No Hp/ Pin BB : 081284462661/ 224ABB4B

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

1998-2004 : SDN Tampang Baru

2004-2007 : Madrasah Tsanawiyah Assalam Sungai Lilin MUBA

2007-2010 : Madrasah Aliyah Assalam Sungai Lilin MUBA

2010- sekarang : Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PENGALAMAN ORGANISASI

2010- Sekarang Forsilam Jakarta : Alumni Assalam

2011-2012 BEMJ-PD : Fakultas Kedokteran Uin Syarif Hidayatullah

2010-sekarang SJDSS : Kemitraan Sumatera Selatan

2011-2012 SCOME : CIMSAUIN Jakarta

Page 56: PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DENGAN BTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26335/1/Ali... · laporan penelitian ini banyak dukungan, ... infeksi TB, dan ada 9,4

43

2010-2011 KOMDA FKIK : Pengurus Komisariat Dakwah FKIK

2010-2011 FIMA : Medical Student Community of CUCMS-UIN Jakrta-UMJ