26
Prevalensi Adamantinoma Mandibula (Ameloblastoma) Di RSUD Dr Saiful Anwar, Malang Tahun 2006 - 2011 Fery Wirawan 0610710051 Ima Maria 0610710063 Imama Khalis 0610710064 Laboratorium Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Pembimbing: Dr. PC. Widyo Karsono, SpB(K)-KL Dr. Widiyanto

Prevalensi Adamantinoma of Mandibula (Ameloblastoma)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

prevalens adamantinoma

Citation preview

Prevalensi Adamantinoma Mandibula (Ameloblastoma) Di RSUD Dr Saiful Anwar, Malang Tahun 2006 - 2011

Fery Wirawan 0610710051Ima Maria 0610710063Imama Khalis 0610710064

Laboratorium Ilmu BedahFakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar

Pembimbing:Dr. PC. Widyo Karsono,

SpB(K)-KLDr. Widiyanto

Ameloblastoma• tumor yang berasal dari

jaringan organ enamel (ameloblast) yang tidak menjalani diferensiasi membentuk enamel.

• unisentrik, nonfungsional, pertumbuhannya bersifat lokal agresif

• secara anatomis jinak dan secara klinis bersifat persisten.

Epidemiologi• Bengkak rongga mulut, 9% merupakan

tumor odontogenik kira-kira 1% dari lesi tersebut merupakan ameloblastoma.

• Ameloblastoma mandibula 80% kasus– 70% daerah molar atau ramus asendens, – 20% regio premolar– 10% di regio anterior

• Ameloblastoma maksila 20% kasus, paling sering terjadi pada region kaninus dan antral

Epidemiologi

70%20%10%

Epidemiologi• Terjadi antara dekade 4 dan 5,• pada kasus tipe unikistik

usia 20 sampai 30 tahun dengan tidak ada predileksi jenis kelamin.

• Sekitar 10-15% berhubungan dengan gigi yang tidak erupsi.

Patogenesis• Sisa sel dari enamel organ atau sisa-sisa

dental lamina• Sisa-sisa dari epitel Malassez• Epitelium dari kista odontogenik, terutama

kista dentigerous dan odontoma• Basal sel dari epitelium permukaan dari

tulang rahang (Siegmund dan Weber, 1926)

Tipe Ameloblastoma

Ket : A. Tipe multikistik B. Tipe Unikistik C. Tipe Periferal

(Sapp JP, Eversole LR, Wysocki GP. Contemporary Oral and Maxillofacial Pathology. 2nd ed. Missouri: Mosby,1997: 136-143.)

Tipe Ameloblastoma

1. Tipe solid atau multikistik– seluruh lapisan umur– Tidak ada predileksi jenis kelamin yang signifikan– 85% tumor ini terjadi pada mandibula, pada daerah

molar di sekitar ramus asendens– rekurensi tinggi 50% selama 5 tahun pasca

perawatan radikal

Tipe Ameloblastoma2. Tipe unikistik

– sering terjadi pada usia muda, 50% pada dekade kedua– > 90% pada mandibula pada region posterior– angka rekurensi yang tinggi yaitu sekitar 60%

3. Tipe periferal/ekstraosseus– ameloblastoma jaringan lunak– terjadi pada gingiva atau mukosa alveolar. – tidak sakit, sessile, kaku, pertumbuhan eksofitik yang

biasanya halus atau granular– Jarang 2 - 10% dari seluruh kasus ameloblastoma– tidak mengalami rekurensi eksisi simpel komplit

Pola Histopatologis (WHO)

• Tipe Folikular• Tipe Pleksiform• Tipe Acanthomatous• Tipe Sel Granular• Tipe Sel Basal

Gambaran RadiologisA. Multiokular (soap bubble appearance)

B. Uniokular

(Sapp JP, Eversole LR, Wysocki GP. Contemporary Oral and Maxillofacial Pathology. 2nd ed. Missouri: Mosby,1997: 136-143.)

Treatment

Eksisi blok

Hemimandibulektomi

Hemimaksilektomi

HASIL PENELITIAN

Keterangan Jumlah

Jenis KelaminLaki-lakiPerempuan

614

Usia 10-2021-3031-4041-5051-6061-70

443441

Penanganan : - Extended mandibulektomi- Extended hemimandibulektomi- Segmental mandibulektomi- hemimaksilektomi

6841

Tabel 1. Penderita Adamantinoma Mandibula di RSSA Malang Tahun 2006-2011

30%

70%

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

perempuan (14 orang) > (6 orang) laki-laki

Usia(tahun)

Penderita Ameloblastoma

Jumlah (orang) Persentase

11-20 4 20%

21-30 4 20%

31-40 3 15%

41-50 4 20%

51-60 4 20%

61-70 1 5%

Total 20100%

Hasil Penelitian

11-20. 21-30 31-40 41-50 51-60 61-700

1

2

3

4

5

Usia

Hasil Penelitian

Extended hemi-mandibulectomysegmental mandibulek-tomi

hemimaksilektomi

Extended mandibulec-tomy

(33%) (39%)

(22%)

(6%)

Penanganan

95%

5%

Lokasi tumor

mandibula maksila

JENIS KELAMINHatada dkk rasio jenis kelamin laki-laki dan perempuan adalah 1,6: 1.

Gueressi dkk di Argentina rasio jenis kelamin laki-laki dan perempuan adalah 2:1.

Farzad P di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial di Universitas Huddinge di Stockholm rasio jenis kelamin laki-laki dan perempuan adalah 1,7 : 1

Robinson,1937; Small & Waldron,1955; Smith,1968; Daramola et al., 1975; Pinstole et al.,1995 Laki-laki = perempuan

Pembahasan

Penelitian ini: rasio jenis kelamin laki-laki dan

perempuan adalah 1 : 2,1

Farzad P dkk paling tinggi dekade ketiga dan keempat kehidupan sama dengan beberapa penelitian (Small,1955; Podtar,1969; Mehlisch et al.,1978; Kameyama et al.,1987)

Hatada dkk 63,2% pada pasien usia 10 sampai 30 tahun dengan usia rata-rata 34,7 tahun.

Lagares di rumah sakit Virgen del Rocio rata-rata usia pasiennya 42,3 tahun.

USIA

Pembahasan

Penelitian ini: penyebaran usia terjadi merata dari yang paling muda, yaitu 14 tahun dan yang paling tua pada usia 70 tahun dengan usia rata-rata 35 tahun

Pembahasan

Ueno dkk sebesar 95% pada mandibula dan penelitian di Nigeria oleh Adekeye yaitu sebesar 99,1%.

Pada penelitian Hatada dkk dari 190 kasus ameloblastoma, 176 kasus (92,63%) ditemukan pada rahang bawah dan 14 kasus (7,37%) yang ditemukan pada rahang atas

Penelitian kami: 18 kasus merupakan tumor pada mandibula (95%) dan 1 kasus merupakan tumor pada sisi maksila (5%) hal ini sesuai dengan berbagai penelitian, yakni rasio lokasi mandibula dan maksila adalah 5,4:1

Lokasi Tumor

Pembahasan

Lokasi Tumor

Hatada dkk dimana hampir 80% dilakukan enukleasi dari tahun 1966-1969, sedangkan pada tahun 1990-1994 dilakukan reseksi parsial pada 16 kasus dari 27 kasus.

Penelitian Adekeye dan Lavery pada 21 kasus rekurensi ameloblastoma dijumpai rekurensi 19 kasus pada mandibula dan 2 kasus pada maksila. Metode operasi yang digunakan enukleasi pada 5 pasien, kuretase pada 8 pasien, reseksi blok pada 3 pasien dan mandibulektomi atau maksilektomi pada 5 pasien. Semua kasus rekurensi yang terjadi dirawat dengan pembedahan secara radikal

Penanganan yang dilakukan pada penderita, 6 kasus (33%) dilakukan mandibulektomi, 8 kasus (39%) dilakukan hemimandibulektomi, 4 kasus (22%) dilakukan segmental mandibulektomi, 1 kasus (6%) dilakukan hemimaksilektomi

1. Dari data rawat inap penderita adamantinoma mandibula di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang selama 6 tahun terakhir (2006-2011) diperoleh sebanyak 19 kasus.

2. Ameloblastoma di RSSA banyak dijumpai pada jenis kelamin perempuan.

3. Distribusi usia merata dari dekade satu hingga dekade enam.

4. Lokasi tumor yang paling sering dijumpai adalah pada regio mandibula.

5. Penanganan ameloblastoma dengan terapi radikal yang sering dikerjakan di RSSA dalam 6 tahun terakhir adalah hemimandibulektomi.

Kesimpulan

1. Sebaiknya data demografis pasien dicatat dengan lengkap pada rekam medik sehingga apabila akan dilakukan penelitian maupun follow up kembali, pasien dapat dengan mudah dihubungi.

2. Perlunya peningkatan kesadaran dan pengetahuan bagi pasien akan pentingnya kesehatan sehingga pasien bersedia untuk dilakukan follow up kembali mengingat angka rekurensi ameloblastoma yang tinggi.

Saran

TERIMA KASIHUniversitasBrawijaya