Presus Epigen Peb

  • Upload
    mazy

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    1/34

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Salah satu tolak ukur kualitas pelayanan kesehatan adalah kematian ibu dan

    kematian perinatal.berdasarkan SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga) tahun 2003,

    penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan, ineksi, dan hipertensi dalam

    kehamilan yang meliputi preeklamsia dan eklamsia. !reeklampsia merupakan

    masalah kedokteran yang serius dan memiliki tingkat kompleksitas yang

    tinggi("eli#ia, 20$0).!reeklamisa merupakan penyebab utama kematian ibu hamil yaitu sebanyak

    %&$' di dunia.*+ memperkirakan kasus preeklampsia tuuh kali lebih tinggi di

    -egara berkembang dari pada di -egara mau. !revalensi preeklampsia di -egara

    mau adalah $,3&, sedangkan di -egara berkembang adalah $,/&$/. nsiden

    pree#lampsia, berbeda dengan insiden ineksi yang semakin menurun sesuai dengan

    perkembangan temuan antibiotik (-or1it, 200).

    4esarnya masalah ini bukan hanya karena preeklampsia berdampak pada ibu

    saat hamil dan melahirkan, namun uga menimbulkan masalah pas#a persalinan

    akibat disungsi endotel berbagai organ, seperti risiko penyakit kardiometabolik dan

    komplikasi lainnya. 5ampak angka panang uga dapat teradi pada bayi yang

    dilahirkan dari ibu dengan preeklampsia, seperti berat badan lahir rendah (446R)

    akibat persalinan prematur atau mengalami pertumbuhan anin terhambat, serta turut

    menyumbangkan besarnya angka morbiditas dan mortalitas perinatal.4ayi dengan

    berat badan lahir rendah atau mengalami pertumbuhan anin terhambat uga memiliki

    risiko penyakit metabolik pada saat de1asa(-or1it, 200).

    !reeklamsia teradi karena adanya disungsi endotel akibat terganggunya

    keseimbangan vasokonstriksi dan vasodilatasi yang berupa penurunan produksi

    vasodilator (prostasiklin) dan peningkatan produksi vasokonstriktor (tromboksan&

    platelet&derived gro1th a#tor.!eningkatan produksi tromboksan pada preeklamsia

    bisa berhubungan dengan ekspresi yang berubah pada sintase tromboksan gen. *al ini

    dapat teradi dari proses epigenetik yang merupakan konsekuensi adanya interaksi

    antara gen dan lingkungannya, akibat tidak terekspresinya inormasi genomik.

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    2/34

    Sehingga kondisi ini elas dapat di#egah melalui penanganan antenatal yang tepat,

    salah satunya adalah dalam hal nutrisi, sehingga mengurangi risiko kekambuhan

    teradinya preeklamsia ("eli#ia, 200)

    !ada artikel ini, akan ditinau mengenai perubahan epigenetik pada

    preeklamsia, sehingga dapat diadikan sebagai intervensi yang bertuuan untuk

    mengurangi risiko teradinya preeklamsia.

    BAB II

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    3/34

    LAPORAN KASUS

    1. IDENTITAS PASIEN

    -ama 7 -y. S8sia 7 30 tahun

    !endidikan 7 S9!

    :gama 7 slamSuku;bangsa 7

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    4/34

    :nak perempuan, $$ tahun, lahir spontan, di

    bidan, 446 2,/ kg

    R!a"at #en"a$t 'ahulu

    a. Ri1ayat hipertensi sebelum hamil 7 disangkal

    b. Ri1ayat asma 7 disangkal#. Ri1ayat alergi 7 disangkal

    d. Ri1ayat keang 7 disangkale. Ri1ayat ken#ing manis 7 disangkal

    . Ri1ayat penyakit antung 7 disangkal

    g. Ri1ayat penyakit paru 7 disangkal

    h. Ri1ayat penyakit ginal 7 disangkal

    R!a"at #en"a$t $elua%&a

    a. Ri1ayat hipertensi 7 disangkal

    b. Ri1ayat asma 7 disangkal#. Ri1ayat ken#ing manis 7 disangkal

    d. Ri1ayat penyakit antung 7 disangkale. Ri1ayat penyakit ginal 7 disangkal. Ri1ayat penyakit kandungan 7 disangkal

    R!a"at Sosal E$onom

    !asien adalah seorang ibu rumah tangga yang tinggal bersama suaminya

    yang bekera sebagai pedagang. Kebutuhan hidup sehari&hari ter#ukupi oleh

    penghasilan suami. !asien berobat ke 9argono dengan menggunakan 4!

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    5/34

    & 4erat badan 7 % kg

    & 9T 7 32,%

    & >ii 7 obesitas

    & 9ata 7 Konungtiva palpebra mata kanan dan kiri tidak

    anemis, tidak ada sklera ikterik pada mata kanan

    dan kiri.

    & Telinga 7 Tidak ada ottorhea.

    & *idung 7 Tidak keluar se#ret

    & 9ulut 7 9ukosa bibir tidak sianosis

    & 6eher 7Tidak ada pembesaran kelenar tiroid

    Tho%a*Pa%u

    nspeksi 7 4entuk dada simetris, pergerakan dada simetris

    (tidak ada gerakan naas yang tertinggal), tidak ada

    retraksi spatium inter#ostalis.

    !alpasi 7>erakan dada simetris, vo#al remitus kanan sama

    dengankiri

    !erkusi 7 Sonor pada seluruh lapang paru

    :uskultasi 7 Suara dasar naas vesikuler, tidak terdapatronkhi basah

    kasar di parahiler dan ronkhi basah halus di basal pada

    kedua lapang paru, tidak ditemukan 1heeing.

    +antun&

    nspeksi 7 Tidak tampak pulsasi i#tus #ordis pada dinding dada

    sebelah kiri atas.

    !alpasi 7 Teraba i#tus #ordis, tidak kuat angkat di S= B, 2 ari

    medial 69= sinistra

    !erkusi 7 4atas antung kanan atas S= 6!S5

    4atas antung kanan ba1ah S= B 6!S5

    4atas antung kiri atas S= 6!SS

    4atas antung kiri ba1ah S= B 69=S

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    6/34

    :uskultasi 7 S$CS2 reguler, tidak ditemukan murmur, tidak ditemukan

    gallop.

    Peme%$saan a,'omen

    nspeksi 7 #embung gravid:uskultasi 7 denyut antung anin $% @;menit, *is (D) $@;$0E;$0F

    !erkusi 7 pekak anin

    !alpasi 7 6eopold 7 teraba bagian bulat lunak, immobile 6eopold 7 tahanan memanang kanan

    6eopold 7 teraba bagian bulat keras

    6eopold B7 divergen Tinggi undus uteri 32 #m

    Peme%$saan e$st%mtas

    Tidak tampak sianosis, akral hangat, tidak terdapat edema

    Peme%$saan -entala E$ste%na

    a. nspeksi 7

    distrubusi mons pubis merata, tidak tampak luka maupun pembesaran

    kelenar 4artholini

    b. Vaginal Touche (VT)

    !embukaan 2 #m, kulit ketuban (D), kepala turun hodge , portio lunak

    . Da&noss ' I-D

    >ravida 3 !ara 2 :bortus 0 usia 3? tahun hamil 3? minggu $ hari

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    7/34

    9=*= 33,? 33,0 I 3,0

    Htun& +ens

    4asoil 0,' 0 I $

    Gosinoil 1 2 I '

    4atang 0 2 I % Segmen %/, '0 I 0

    6imosit 32,' 2% I '0

    9onosit ,2 2 I /

    U3 Koa&ulas

    !T $$,$ $$,% I $%,% detik

    :!TT 3$,2 2% I 3% detik

    Kma Kln$

    S>+T ( $%&3 8;6

    S>!T 21 30& 8;6

    65* 24/ $00&$?0 8;6

    8reum 5arah $,% $',?/&3/,%2 mg;d6Kreatinin 5arah 0,/? 0,0&$,00 mg;d6

    :sam 8rat 56 2,&,0 mg;d6

    >lukosa Se1aktu $%2 J 200 mg;d6

    -atrium 1(( $3&$'% mmol;6

    Kalium ',3 3,%&%,$ mmol;6

    Klorida $00 ?/&$0 mmol;6

    Kalsium /,% /,'&$0,2 mg;dl

    PEMERIKSAAN URIN HASIL NILAI NORMAL

    )ssarna Kuning Kng 9uda & Kng Tua

    Keernihan A&a$

    $e%uh

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    8/34

    6eukosit 0&$ -egati

    Gpitel 2&' -egati

    Silinder *ialin -egati -egati

    Silinder 6ilin -egati -egati

    >ranuler *alus -egati -egati >ranuler Kasar -egati -egati

    Kristal D$ -egati

    4akteri -egati -egati

    Trikomonas -egati -egati

    & +2 ' lpm

    & KT> print

    & !asang 5=& !rotap 9gSo' 7

    . ' gr bolus

    . gr drip

    & -iedipine 3 @ $0 mg

    & 5opamed 3 @ %00 mg

    &

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    9/34

    0%.'%

    0.000.30

    0.%%

    0.000.0%

    0.$0

    6apor residen obsgyn, instruksi 7

    8 !e#ah ketuban& nduksi oksitosin

    8 +bservasi $ am, ika tidak mau S= #ito

    !asang inus R6 2 alur

    5ikerakan drip oksitosin % 8 botol / tpm

    5

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    10/34

    Ta,el 2.O,se%9as 2 3am #ost #a%tum

    a$tu TD

    ;mmH&yne#ologist ($??) mengusulkan kriteria kontraksi yang teradi dengan

    rekuensi ' kali dalam 20 menit atau / kali dalam 0 menit.

    !ada kala serviks membuka sampai teradi pembukaan $0 #m. Kala

    terdiri dari ase laten (pembukaan serviks sampai 3 #m) dan ase akti (mulai

    pembukaan serviks ' #m sampai pembukaan lengkap).Kala dimulai dari

    pembukaan serviks yang lengkap sampai dengan pengeluaran anin.6ama kala 2

    adalah sekitar 0,% sampai 2 am.Kala ditandai dengan terlepasnya plasenta dari

    dinding uterus dan dilahirkan. Kala B dimulai dari lahirnya plasenta dan lamanya

    2 am (iknosastro, 200). !ada pasien ini pembukaan 2 #m dengan rekuensi

    yang masih arang dan tidak ada kemauan.g. !resentasi kepala

    !resentasi kepala dapat diketahui berdasarkan pemeriksaan 6eopold,

    dimana pada 6eopold didapatkan bokong anin yang lunak, bulat dan dapat

    diraba sudah menempati bagian di undus uteri. 6eopold menunukkan

    punggung anin sudah berada pada satu sisi abdomen dan bagian&bagian ke#il

    anin berada pada sisi lainnya. 6eopold , bila engagement belum teradi

    kepalamasih dapat digerakkan diatas pintu atas panggul. Setelah teradi

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    15/34

    engagement pada 6eopold B menunukkan posisi kepala yang mapan di ba1ah

    simpisis. Suara antung anin biasanya terdengar paling keras pada daerah sedikit

    diba1ah umbilikus. !emeriksaan dengan ultrasonograi idealnya digunakan untuk

    memastikan perkiraan klinis presentasi kepala, bila mungkin untuk

    mengidentiikasi adanya anomali anin. (=unningham, 200).

    !ada pasien ini, saat dilakukan pemeriksaan 6eopold di dapatkan hasil

    pemeriksaan 6eopold teraba bagian bulat lunak anin yang immobile, yang

    menunukkan bah1a bokong anin berada di bagian atas uterus. !ada pemeriksaan

    6eopold didapatkan hasil teraba tahanan memanang di bagian kanan ibu dan

    pada 6eopold teraba bagian bulat keras, yang menunukkan bah1a

    kemungkinan bagian terba1ah anin adalah kepala. !ada pemeriksaan 6eopold B

    diketahui bah1a bagian paling ba1ah anin sudah masuk pintu atas panggul.

    Kemudian, pada pemeriksaan vaginal toucher didapatkan hasil teraba bagian

    bulat keras yang diduga adalah kepala, apabila disesuaikan dengan pemeriksaan

    6eopold. 9aka, diagnosis anin dengan presentasi kepala pada pasien ini sudah

    tepat.

    h. !re&eklamsia

    !reeklampsia merupakan sindrom spesiik&kehamilan berupa

    berkurangnya perusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel, yang

    ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria300mg per 2' am

    atau 30mg;dl (D$ pada dipsti#k) dengan nilai sangat luktuati saat

    pengambilan urin se1aktu, yang teradi pada usia kehamilan diatas 20 minggu

    (4rooks 95, 20$$). !reeklampsia dapat berkembang dari preeklampsia yang

    ringan sampai preeklampsia yang berat (>eorge, 200).

    5iagnosis preeklampsia dapat ditegakkan dari gambaran klinik dan

    pemeriksaan laboratorium. 5ari hasil diagnosis, maka preeklampsia dapat

    diklasiikasikan menadi dua golongan yaitu 7

    $. !reeklampsia ringan, bila disertai keadaan sebagai berikut7

    & T5 L $'0;?0 mm*g setelah kehamilan 20 minggu& Gksresi protein dalam urin L 300 mg;2' am atau L D $ dipstik, rasio

    protein7kreatinin L 30mg;mmol

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    16/34

    2. !reeklampsia berat, bila disertai keadaan sebagai berikut 7& T5 L $0;$$0 mm*>

    & !roteinuria L % g;2' am atau L D 2 dipstik

    & :da keterlibatan organ lain 7

    *ematologi trombositopenia (J $00.000;ul), hemolysis mikroangiopati *epar 7 peningkatan S>+T dan S!T, nyeri epigastrik atau kuadran

    kanan atas

    -eurologis 7 sakit kepala persisten, skotoma penglihatan

    inal 7 oliguria (M %00 ml;2'am), kreatinin L $.2 mg;dl

    pada pasien ini didapatkan tekanan darah $'0;$$0 dengan protein urin

    sebanyak %00 mg, sehingga diagnosis pada pasien ini sudah benar yaitu >3 !2 :0

    usia 3? tahun hamil 3? minggu $ hari

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    17/34

    !ada pasien ini dilakukan tindakan vakum ekstraksi untuk terminasi

    kehamilannya.Terminasi kehamilan pada pasien tersebut didasarkan pada indikasi ibu

    yaitu pre&eklamsia berat dan po1er ibu yang semakin menurun.

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    18/34

    BAB I=

    TIN+AUAN PUSTAKA

    a. Gpigenetik pada etus

    Gpigenetik adalah mekanisme intrinsik yang merubah ekspresi gen bukan

    dengan merubah sekuens 5-: tetapi dengan memodiikasi 5-: dan protein

    kromosom histon. Gpigenetik terlibat dalam genomic imprinting dan aktivasi

    kromosom N pada manusia dan kegagalan dari mekanisme ini menyebabkan

    kelainan kongenital dan timbulnya kanker (Kubota, 200/).

    Teradinya proses epigenetik (epigenesis) merupakan konsekuensi adanya

    interaksi antara gen dan lingkungannya dan dapat teradi akibat tidak

    terekspresinya inormasi genomik (silenced genes). Gpigenesis men#akup seluruhmekanisme yang menyebabkan perbedaan ekspresi gen pada sel&sel tertentu.

    !engaturan epigenetik ditentukan oleh 7 metilasi 5-:, modiikasi histon,

    ekspresi gen miR-:, aktor transkripsi aringan (Ggger, 200').9ekanisme

    tersebut men#akup metilasi 5-:, konigurasi kromatin, atau kombinasi

    keduanya. Konsekuensi dari mekanisme tersebut adalah sebuah spektrum gen&gen

    yang akti dan gen&gen yang tidak akti (silent) pada setiap tipe sel yang ada.

    Gpigenesis uga meliputi mekanisme yang bertanggung a1ab menentukan

    program genetik untuk perkembangan (development) di mana mekanisme ini

    bergantung pada proses&proses seperti pensinyalan sel dan berbagai interaksi

    seluler lainnya. Gpigenesis uga bertanggung a1ab atas teradinya genomic

    imprinting di mana beberapa gen yang berasal dari gamet antan dan betina

    memiliki ekspresi yang berbeda (*olliday, 200%).

    Regulasi epigenetik dimungkinkan karena 5-: pada setiap sel dibungkus

    dalam struktur dinamik spesiik tertentu yang disebut kromatin. Kromatin terdiri

    dari 5-: yang dibungkus oleh protein histon. Ketika struktur kromatin di

    sekeliling daerah genom dibungkus erat, tanpa memperhatikan sekuens 5-:,

    ekspresi gen akan ditekan. Sebaliknya, kromatin yang terbuka, dimana 5-: dan

    histon berinteraksi lebih longgar, menyebabkan akses aktor transkripsi dan mesin

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    19/34

    transkripsi pada regulator gen menginisiasi ekspresi gen (gambar $) (6i et al.,

    200).

    >ambar $. Struktur kromatin dalam 5-:

    Struktur kromatin ditentukan oleh 5-: metilasi dan modiikasi pada

    protein histon. 9ekanisme ini merupakan mekanisme utama epigenetik untuk

    mengontrol ekspresi gen.9etilasi 5-: adalah salah satu modiikasi epigenetik

    yang tidak merubah urutan sekuense utama 5-:, namun merupakan aktor kritis

    bagi perkembangan yang normal, pola ekspresi gen, dan stabilitas genomik,

    dengan #ara penambahan kovalen gugus metil pada uung %E sitosin dalam =p>

    dinukleotida dan =p-p> trinukleotida yang sebagian besar berkelompok pada

    daerah genom yang disebut sebagai =p> island. !roses ini diasilitasioleh suatu

    enim yaitu 5-: metiltranserase (5-9Ts). Se#ara umum, hipo dan

    hipermetilasi berhubungan dengan ekspresi gen dansilent gen. !ola metilasi 5-:

    diprakarsai dan dikelola oleh 5-9Ts(*sieh dan "is#her, 200%).

    Sekitar % gen imprinted telah diidentiikasi pada manusia. 5iestimasikan

    bah1a $00&00 gen imprinted ada pada genom manusia. -amun tidak semua gen

    imprinted mengkode protein, melainkan menkode untranslated R-:, antisense

    R-: atau mi#ro R-: yang berpengaruh terhadap ekspresi genetik. >en

    imprinted di#irikan dengan memiliki daerah khusus dengan panang beberapa

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    20/34

    kilobase I595. !ada daerah ini, tingkat 5-: metilasi berbeda antara alel

    paternal dan maternal. 9etilasi teradi pada tempat spesiik berupa =p>

    dinukleotide didalam 595. 5i dalam 595, salah satu alel parental dimetilasi

    dengan sempurna;sebagian besar termetilasi, sementara satu sisi tidak termetilasi

    atau sedikit termetilasi. 5i luar 595 pola yang hampir sama metilasi

    dipresentasikan pada kedua alel (>ia#obino, 200).

    9etilasi 5-: memerlukan beberapa enimO kelompok 3 5nmt yaitu,

    5nmt$, 5nmt2, 5nmt3. 5nmt$ merupakan 5-: methyltranserase terbesar pada

    sel mamalia. 5nmt $ memiliki 3 isoorm7 somatik 5nmt$, varian 5-9>T$b dan

    isoorm spesiik&oosit 5nmt$o. "ungsi dan #ara kera 5nmt2 masih belum dapat

    diketahui. 5nmt3 merupakan kelompok 5-: methyltranserase yang dapatmemetilasi hemimetilated dan unmethylated =p>&dinu#leotide (>ia#obino,

    200).

    Kelompok donor metilasi mengandung kelompok gugus metil pada 5-:

    dan histon melalui S&adenosylmethionin (S:9) dan mempengaruhi ekspresi gen.

    Remetilasi metionin dari homosistein memerlukan in#, selenium dan vit 4 dan

    4$2. 5onor metilasi berasal dari makanan yang mengandung methionine, serine,

    olat, biotin dan #holin (>ambar 2) (Peisel, 200?).

    >ambar 2. Kelompok donor metilasi 5-:

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    21/34

    !rotein histon uga merupakan subek dari modiikasi pos translasi yang

    meliputi, proses asetilasi, metilasi, osorilasi, ubiQuitinasi, sumoilasi dan

    ribosilasi :5!. Kombinasi spesiik dari modiikasi ini dapat berpengaruh se#ara

    signiikan pada kondisi kromatin dan penanda gen untuk meningkatkan aktiitas

    atau transcriptional silencing(4erger, 200).

    5iketahui pula bah1a metilasi 5-: dan penanda histon sering berungsi

    untuk meregulasi ekspresi gen. Sebagai #ontoh, metilasi histon (*3K?) dapat

    berkombinasi dengan metilasi 5-: untuk memperkuat eek represi pada

    aktiitas gen dan modiikasi ini disertai dengan deasetilasi histon pada daerahgenom yang sama ("uks, 200%).

    b. Gpigenetik pada !re&eklamsia

    !ada preeklampsia dan eklampsia didapatkan kerusakan pada endotel

    vaskuler, sehingga sekresi vasodilatator prostasiklin oleh sel&sel endotelial

    plasenta berkurang, sedangkan pada kehamilan normal, prostasiklin meningkat.

    Sekresi tromboksan oleh trombosit bertambah sehingga timbul vasokonstriksi

    generalisata dan sekresi aldosteron menurun. :kibat perubahan ini menyebabkan

    pengurangan perusi plasenta sebanyak %0, hipertensi dan penurunan volume

    plasma (uen, 20$0).

    !reeklamsia dikaitkan dengan peningkatan aktivasi sistem koagulasi yang

    dibuktikan dengan peningkatan pembentukan ibrin, aktivasi sistem ibrinolitik,

    aktivasi trombosit, dan penurunan umlah trombosit. Ketidakseimbangan

    tromboksan, vasokonstriktor dan aktivator trombosit, prostasiklin, vasodilator dan

    inhibitor aktivasi trombosit, dapat menelaskan teradinya hipertensi. Selain itu,

    pada preeklamsia teradi penurunan aliran darah uteroplasenta, dan

    hiperkoagulopati. Tromboksan dan prostasiklin memiliki prekursor umum yaitu

    prostaglandin *2, tetapi disintesis oleh enim yang berbeda. Tromboksan sintase

    adalah enim yang mengkatalisis isomerisasi prostaglandin *2 menadi

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    22/34

    tromboksan. !eningkatan sintase tromboksan ditunukkan dalam trooblas dan

    desidua pada sel&sel plasenta yang mengalami preeklamsia. Tetapi peningkatan

    ekspresi dalam aringan maternal sampai sekarang belum terbukti. angguan perkembangan plasenta pada

    trimester pertama kehamilan diduga terlibat dalam etiologi gangguan seperti

    preeklamsia dan menghambat pertumbuhan anin intrauterin (uen, 20$0).

    $. !erubahan plasenta yang dapat menyebabkan preeklamsia

    !erubahan epigenetik mungkin memiliki peran dalam G+!GT (early onset

    of preeclampsia) dengan mengubah ekspresi gen. !erubahan epigenetik mungkin

    uga hasil dari kondisi hipoksia yang berhubungan dengan preeklamsia atau

    komposisi trooblas dalam plasenta berubah. *ipometilasi ditemukan pada

    banyak daerah di promoter gen G+!GT, tetapi tidak ada perbedaan dalam tingkat

    metilasi 5-: se#ara umum.

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    23/34

    G+!GT adalah gangguan insuisiensi plasenta. nsuisiensi berasal dari

    berkurangnya invasi dan remodeling arteri spiral. Salah satu hipotesis yang

    menyebabkan invasi trooblas pada plasenta dangkal adalah respon imun yang

    meningkat dari ibu akibat perubahan trooblas dari ekspresi antigen. >angguan

    pengakuan *6: atau ekspresi dapat memulai sitotoksisitas dari 8nks,yang

    men#egah invasi trooblas. >angguan ini dapat disebabkan oleh polimorisme

    ayah atau di *6:. mmunorekognisi antigen ini diubah melalui paparan pra&

    kehamilan ke antigen *6: ayah yang terdapat dalam air mani telah terbukti

    menurunkan keadian preeklamsia (4lair, 20$0).

    *asil invasi trooblas plasenta yang dangkal dalam aliran darah,

    menyebabkan keadaan hipoksia semi permanen , atau tekanan oksigen rendah.*ipoksia adalah bagian alami dari plasentasi, kondisi hipoksia dalam rahim

    menyebabkan trooblas a1al melepaskan aktor angiogenik untuk

    mengembangkan pembuluh darah (4lair, 20$0).

    *ipoksia lebih permanen dapat men#egah dierensiasi trooblas dari

    sitotrooblas untuk sinsitiotrooblas melalui aktor hipoksia. Seperti disebutkan

    sebelumnya, sinsitiotrooblas sangat penting untuk produksi hormon dan regulasi

    nutrisi yang menaga kehamilan dan meningkatkan pertumbuhan. Stres tingkal

    selular teradi karena hipoksia yang terlalu lama yang dapat menyebabkan

    peningkatan apoptosis sel dengan melepaskan mikropartikel ke dalam aliran darah

    ibu yang dapat menyebabkan respon inlamasi dan maniestasi klinis preeklamsia.

    !erubahan arteri spiral yang buruk membatasi aliran darah dan oksigen ke

    plasenta dan pada embrio, yang menadi alasan peningkatan insiden 8>R pada

    preeklamsia (4lair, 20$0).

    Stres induksi apoptosis yang berasal dari reoksigenasi hipoksia adalah

    aktor lain yang berkontribusi terhadap etiologi preeklamsia. !roses hipoksia &

    reoksigenasi sering diulang dan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah,

    meningkatkan oksigen reakti yang selanutnya meningkatkan stres oksidati

    (4lair, 20$0).

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    24/34

    2. *ipoksia

    *ipoksia adalah stressor biologis umum. -ormalnya untuk aringan

    somatik adalah sekitar / oksigen, sedangkan hipoksia berat, seperti yang

    dialami oleh plasenta trimester pertama, adalah oksigen 2 . Setelah invasi dan

    remodeling arteri, kadar oksigen normal dalam plasenta ada pada sekitar / .

    Kondisi hipoksia teradi se#ara alami , dan eukariota telah berevolusi dari banyak

    alur untuk kompensasi . Respon hipoksia melibatkan aktor hipoksia diinduksi $

    ( *"$ ). !aparan hipoksia meningkatkan ekspresi *"$ & ( *"$: ) / . *"$ &

    mengikat dengan *"$ &( :R-T ) dalam dimer ke genom U elemen respon

    hipoksia U ( *RG ), di1akili oleh & R=>T> moti urutan , di 1ilayah promotor

    beberapa gene. !engikatan *"$ meregulasi ekspresi gen target, banyak aktorangiogenik . :da banyak aktor hipoksia indu#e lain yang bekera di alur yang

    sama atau terkait termasuk 7 *"2 & ( G!:S$ ) dan *"3 & ( *"3: ). Ketika

    alur respon hipoksia dimulai, target utamanya adalah aktor transkripsi yang

    meningkatkan kemampuan sel untuk memperoleh lebih banyak oksigen. *al ini

    termasuk aktor angiogenik yang men#iptakan pembuluh darah baru seperti

    BG>", dan reseptor BG>" ( "6T$ ), serta aktor&aktor yang meningkatkan

    transportasi molekul dan dierensiasi sel dan pertumbuhan (4lair, 20$0).

    3. Gkspresi gen pada plasenta

    Gkspresi gen pada plasenta sangat unik karena merupakan organ

    sementara dan sering dibandingkan dengan metastasis kanker. !esatnya

    pertumbuhan plasenta pada trimester pertama tergantung pada ekspresi berbagai

    aktor pertumbuhan. GBT adalah populasi sel kun#i yang mengekspresikan

    Plasenta Growth Factor(!>") dan Vascular Epidermal Growth Factor(BG>"4

    dan BG>"=) untuk mempromosikan prolierasi sel GBT, migrasi dan invasi.

    "aktor&aktor ini berinteraksi dengan reseptor BG>" ( "6T$), yang uga

    dipresentasikan oleh GBT (4lair, 20$0).

    !enelitian mengenai perbedaan dalam ekspresi antara preeklamsia dan

    plasenta telah berulang kali menemukan subset dari beberapa gen yang terapat

    dalam preeklamsia. !rotein digunakan sebagai biomarker serum ibu di antara gen&

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    25/34

    gen yang diidentiikasi, termasuk nha (nhibin :), "6T , 6G! (6eptin), !:!!:2,

    dan =>: dan =>4 ( h=> ). ang terpenting dalam perkembangan plasenta,

    menyiratkan bah1a plasentasi yang diubah adalah aktor kun#i dalam maniestasi

    preeklamsia (4lair, 20$0).

    Selain usia kehamilan sebagai aktor pengganggu yang penting, terdapat

    studi yang membandingkan ekspresi gen pada preeklamsia dibandingkan kontrol

    adalah degradasi #epat dari plasenta R-: pas#a persalianan dan eek dari

    persalinan. :da banyak R-ases dalam plasenta yang bekera tidak dapat

    diprediksi setelah persalinan, membuat interpretasi hasil dari studi ekspresi sulit .

    Sebagai alternati, seseorang menganalisis metilasi 5-:. 9etilasi 5-: stabil

    pas#a melahirkan dan dengan demikian dapat memberikan gambaran yang #ukupakurat dari molekul plasenta dalam rahim (4lair, 20$0).

    9arker epigenetik non sekuens didasarkan pada perubahan genom,

    termasuk modiikasi histon dan metilasi 5-:. !erbedaan tanda epigenetik ini

    dapat berkorelasi dengan perbedaan ekspresi gen dan sering dikaitkan dengan

    regulasi gen. *iston membentuk kompleks protein o#tameri# yang merupakan

    basis struktur 5-: yang dipadatkan, yaitu kromatin. Ketika polipeptida tail

    histon yang dimodiikasi dengan penambahan atau penghapusan kelompok kimia

    (misalnya asetilasi , osorilasi dan metilasi ), hal ini dapat mempengaruhi struktur

    kimia atau interaksi isik dengan lingkungannya. nteraksi ini dapat membuka

    kromatin, mengekspos berbagai aktor transkripsi dan 5-: polimerase

    (eu#hromati#), atau dapat menutup kromatin eekti dengan mematikan transkripsi

    (heterokromatik ) (4lair, 20$0).

    9etilasi 5-: adalah penambahan gugus metil (& =*3) ke posisi % V dari

    dasar sitosin dalam urutan genom, men#iptakan %V & methyl#ytosine ( %Vm= ) .

    Kehadiran kelompok metil mempengaruhi interaksi protein dengan genom

    melalui penyumbatan isik atau perekrutan protein pengikat metil. !enambahan

    gugus metil dilakukan oleh methyltranserase 5-: (5-9T) enim dan teradi

    terutama pada =p> dinukleotida. Selama pembelahan sel, 5-9T$ U

    hemimethylated U situs =p> pada untai 5-: yang baru direplikasi dan

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    26/34

    menambahkan gugus metil pada sitosin yang sesuai pada untai 5-: yang baru

    direplikasi, mempertahankan metilasinya. 5-9T3a dan b bertindak sebagai de

    novo methylators , menargetkan lengkapnya =p>s unmetilasi (4lair, 20$0).

    nvestigasi modiikasi histon dapat berguna untuk menentukan proil

    regulasi gen komprehensi untuk type sel yang diberikan, namun sulit dalam

    menganalisis dalam populasi sel heterogen seperti seluruh sampel vili korionik.

    9etilasi 5-: relati mudah untuk mengukur dan mengidentiikasi biomarker

    yang mungkin memiliki kegunaan klinis se#ara langsung. Kedua, tanda epigenetik

    dapat menunukkan ekspresi gen dan aktivitas promotor. -amun, dengan

    menggunakan sumber yang tersedia , seseorang dapat mengintegrasikan

    konsensus tanda histone menadi analisis data metilasi 5- , menyediakan proilregulasi berpotensi lebih lengkap dalam sampel yang diberikan (4lair, 20$0).

    '. 9etilasi 5-: dan ekspresi gen

    9etilasi 5-: pada =p> islands telah berulang kali dikaitkan dengan

    regulasi gen. =p> sland terkonsentrasi di elemen genom umumnya unmethylated

    disebut U =p> islands U, karena sitosin memiliki ke#enderungan untuk deaminasi

    dan bermutasi menadi thymines setelah evolusi. =p> islands biasanya terletak di

    dekat daerah promotor gen dan modiikasi epigenetik dari mereka dapat

    memainkan peran dalam ekspresi gen. 4eberapa penelitian telah menunukkan

    korelasi antara gain metilasi 5-: di daerah promoter (dan =p> slands terkait)

    dan penurunan ekspresi gen (meskipun banyak penelitian uga menunukkan tidak

    ada korelasi). *al ini disebabkan oleh baik se#ara isik men#egah pengikatan

    aktor transkripsi atau dengan merekrut protein mengikat metil , yang bertindak

    sebagai represor dari transkripsi gen. -amun, tidak semua promotor dipasangkan

    dengan gen tidak akti dan tidak semua promotor unmetilasi se#ara akti

    ditranskripsi, menunukkan bah1a metilasi 5-: di daerah promoter bukan satu&

    satunya aktor yang mengatur ekspresi gen. 5i daerah non & promotor, metilasi

    5-: yang diubah mungkin tanda me1akili perubahan ekspresi. *al ini ter#ermin

    dalam pengamatan bah1a banyak perubahan terbesar dalam metilasi 5-: dapat

    teradi di daerah yang dikenal sebagai =p> slands, daerah yang berbatasan

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    27/34

    langsung dengan =p> slands. !enurunan metilasi di daerah ini mungkin

    menunukkan aktivitas polimerase 5-: atau aktor transkripsi yang mengikat di

    =p> slandsyang berdekata . :tau, meningkat =p> & metilasi di dalam tubuh gen

    dapat dikaitkan dengan peningkatan transkripsi (4lair, 20$0).

    !roil metilasi 5-: dari setiap individu yang dinamis, terutama bila

    dibandingkan dengan urutan statis genom. 5alam perkembangannya, proil

    metilasi 5-: dari anin dan plasenta dapat berubah drastis dalam hitungan

    minggu untuk memungkinkan dierensiasi tipe sel dan respon terhadap

    lingkungan . Setelah lahir , perubahan metilasi 5-: dari 1aktu ke 1aktu telah

    dibuktikan dalam aringan otak dan darah orang normal yang diambil pada 1aktu

    yang berbeda. *al ini telah menyebabkan pemahaman bah1a dari 1aktu ke1aktu, perubahan epigenetik dalam individu adalah keadian umum yang

    mungkin dipengaruhi oleh lingkungan. 6igkungan kimia dan interaksi isik

    adalah #ontoh dari peristi1a lingkungan yang telah ditunukkan untuk mengubah

    metilasi 5-: (4lair, 20$0).

    Regulasi epigenetik plasenta berkembang mulai dari perkembangan

    praimplantasi sampai proses kehamilan. Tanda epigenetik , seperti metilasi 5-: ,

    modiikasi histon dan non & #oding R-: , mempengaruhi pola ekspresi gen.

    !enelitian terbaru menunukkan bah1a aringan di plasenta memiliki variabilitas

    dalam hal proil metilasi 5-: se#ara keseluruhan dan metilasi promoter gen

    tertentu menunukkan bukti untuk hubungannya dengan preeklamsia, seperti gen

    T8S=3. +leh karena itu, perlu mengetahuiberbagai variasi metilasi 5-: manusia

    dalam plasenta yang berhubungan dengan preeklamsia. !erkembangan #hip

    metilasi 5-: merupakan metode yang kuat untuk penelitian di epigenomik

    (!erry, 20$0)

    Kortisol bertanggung a1ab terhadap respon stress se#ara isiologis,

    dimediasi dengan #ara mengikat reseptor glukokortikoid (>R) gen (subamili

    reseptor nuklir 3, kelompok =, anggota $ W -R3=$ X. !elepasan kortisol dapat

    dipi#u oleh seumlah stimulasi untuk mengatur respon kekebalan tubuh, ungsi

    kardiovaskular, metabolisme dan ungsi reproduksi. =orti#otropin releasing

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    28/34

    hormone ( =R* ) memulai respon stres ini melalui *ipotalamus !ituitary :drenal

    (*!:). Seumlah besar plasenta =R*, identik dengan bentuk hipotalamus,

    disintesis dan disekresi oleh sinsitiotrooblas, dan merangsang kedua hipoisis ibu

    dan anin untuk melepaskan hormon adreno#orti#otropin ( :=T* ), dengan

    demikian menyebabkan sekresidari adrenal kortisol. 5alam plasenta, =R*

    memiliki peran ganda termasuk stimulasi sintesis estrogen dan meningkatkan

    ketersediaan glukosa ibu untuk penyerapan plasenta. 4erbeda dengan hipotalamus

    yang mengontrol =R*, kortisol positi merangsang produksi =R* dalam

    plasenta. Kegiatan =R* dikendalikan oleh penyerapan protein plasma yang

    mengikat =R* (=R*4!), sehingga mengatur tingkat bioakti =R* bebas (*ogg,

    20$3).5alam plasenta, kortisol diinaktivasi oleh $$ & hidroksisteroid

    dehidrogenase tipe 2 ($$ & *S52), dikodekan oleh *S5$$42. 5isregulasi

    *S5$$42 dalam plasenta ini terkait dengan teradinya komplikasi kehamilan dan

    disertai dengan berat badan lahir rendah. Komplikasi kehamilan termasuk

    preeklamsia dan hambatan pertumbuhan intrauterin ( 8>R ) telah dikaitkan

    dengan penurunan plasenta aktivitas ; ekspresi *S5$$42 (*ogg, 20$3).

    Gpigenetikyang umumnya dipelaari adalah dalam konteks perkembangan

    pemrograman dan 5-: metilasi. !lasenta sebagian besar memberikan kontribusi

    terhadap lingkungan anin melalui endokrin dan ungsi metabolik, selain

    pertukaran nutrisi. !lasenta dapat mempengaruhi kerentanan epigenetik pada

    anin, plasenta uga merupakan target dari dampak lingkungan. lustrasi potensi

    kerentanan plasenta terhadap stres dalam rahim dengan mengubah komponen

    donor metil, termasuk olat, metionin dan kolin dalam plasenta tikus terkena

    glukokortikoid (*ogg, 20$3).

    9etilasi 5-: dari promotor $" -R3=$ ekson se#ara luas dipelaari,

    dimana metilasi yang diubah diamati dalam menanggapi rangsangan stres pada

    tikus dan manusia studi di beberapa aringan . 9etilasi 5-: uga diusulkan untuk

    mengatur spesiik aringan *S5$$42 ekspresi dan telah dikaitkan dengan

    regulasi gen *S5$$42 plasenta di pralahir stres terkena tikus. Selain itu, ekspresi

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    29/34

    mR-: =R* dalam plasenta manusia rentan terhadap peningkatan asupan ibu dari

    donor metil kolin, yang berhubungan dengan peningkatan metilasi 5-: dari

    =R* promotor (*ogg, 20$3).

    Sebagian besar kehamilan normotensi ditandai dengan tidak adanya

    kortisol plasenta. -amun, kehamilan dengan preeklamsiasebanyak /0 kortisol

    terdeteksi dalam plasenta. *al ini menadi perhatian mengingat bukti untuk peran

    glukokortikoid dalam pemrograman perkembangan penyakit. *al ini telah diui

    pada he1an dan manusia, dan berhubungan dengan berat badan lahir rendah,

    respon stres hipersensiti dan anomali neurobehavioural pada bayi, peningkatan

    risiko metabolik, kardiovaskular dan sindrom reproduksi pada orang de1asa.

    9enentukan enis kehamilan yang beresiko tinggi untuk pemrograman tersebutdan memahami mekanisme yang menyebabkan perubahan ini dapat memberikan

    perhatian dalam pera1atan obstetri dan neonatal untuk hasil kesehatan yang lebih

    baik dalam angka panang (*ogg, 20$3).

    9utasi pada ST+N$ diidentiikasi dalam beberapa kasus teradi pada ibu

    dengan preeklamsia. Selain itu, kekurangan gen =dkn$# yang terdapat pada tikus

    dapat menyebabkan hipertensi dan proteinuria selama kehamilan (>ambar3).

    !erubahan epigenetik genom uga terlibat dalam teradinya preeklamsia.

    9isalnya, promotor SGR!-:3 menunukkanhipometilasi pada preeklamsia yang

    terkait dengan plasenta.!erubahan epigenetik gen ini mungkin berhubungan

    dengan penurunan invasi trooblas dan melibatkan perubahan ini sebagai

    biomarker potensial untuk preeklamsia (4lair, 20$0).

    T9!3 adalah anggota keluarga dari metalloproteinase inhibitor matriks,

    yang memiliki ungsi penting dalam mengatur berbagai proses isiologis seperti

    pertumbuhan sel, invasi, migrasi dan transormasi apoptosis. >en ini sangat

    berperan dalam plasenta dan berperan penting dalam implantasi dan desidua

    dengan mengatur invasi trooblas. !eningkatan ekspresi T9!s, termasuk T9!3

    teradi dalam pla#enta yang mengalami preeklamsia. *ipometilasi dari promotor

    T9!3 dapat meningkatkan ekspresi T9!3 dan akibatnya dapat mengurangi

    invasi trooblas selama perkembangan plasenta sehingga dapat menyebabkan

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    30/34

    hipoperusi plasenta di G+!GT. *ipermetilasi promotor T9!3 telah dilaporkan

    teradi pada koriokarsinoma dan mola hidatidosa, dengan meningkatkan invasi

    trooblas yang selanutnya mendukung hubungan terbalik antara promotor T9!3

    metilasi dan invasi trooblas. *al ini uga menunukkan bah1a T9!3 bisa

    menghambat angiogenesis dengan menghalangi aktor pertumbuhan endotel

    vaskular dengan mengikat reseptor #a#at yang ditemukan dalam trooblas

    preeklampsia. 9eskipun penyebab modiikasi epigenetik tidak diketahui, tetapi

    mungkin berhubungan dengan hipoksia dari sel tersebut. 9enariknya, ekspresi

    T9!3 meningkat pada trooblas trimester pertama (4lair, 20$0)

    >ambar 3. Tahapan teradinya preeklamsia

    5eteksi dini preeklampsia diperlukan untuk pengobatan yang eekti.

    dentiikasi beberapa gen dengan hipometilasipada promotor dapat menadi

    deteksi dini preeklamsia. Se#ara khusus, penurunan yang signiikan dari metilasi

    5-: pada promoter T9!3 dari G+!GT plasenta dapat berguna sebagai

    biomarker untuk gangguan ini (4lair, 20$0)

    Kemauan terbaru dalam mengukur 5-: anin yang terdapat pada plasma

    ibu dapat menadi diagnosis non&invasi tambahan. Strategi ini memberikan akta

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    31/34

    bah1a selama kehamilan, 3 sampai dari 5-: sel bebas dalam plasma darah

    ibu berasal dari pla#enta. +leh karena itu, seseorang dapat mendeteksi kelainan

    pada 5-: anin langsung dari darah ibu tanpa melalui metode invasi seperti

    amniosentesis dan =BS. Telah terbukti bah1a terdapat peningkatan lebih dari

    lima kali lipat dalam sirkulasi 5-: anin dalam plasma ibu dari kehamilan

    preeklampsia dibandingkan dengan kehamilan normal seperti yang diperkirakan

    dengan mengukur ragmen unmetilasi SGR!-4% 5-: plasenta spesiik.

    -amun, SGR!-4% tidak terdapat perbedaan antara plasenta normal dan plasenta

    preeklamsia. Tingkat yang sama dari peningkatan sirkulasi 5-: anin uga dapat

    ditemukan dalam plasma ibu preeklampsia dengan mengukur SR, menunukkan

    SGR!-4% bukan merupakan penanda spesiik untuk preeklampsia. T9!3se#ara signiikan teradihipometilasi pada G+!GT plasenta dapat menadi deteksi

    dengan melihat peningkatan sel bebas T9!3 dalam plasma ibu bisa memberikan

    sensitivitas meningkat untuk skrining non invasi kehamilan untuk G+!GT. ang

    penting, T9!3memiliki karakteristik yang sama dengan SGR!-4% karena

    dapat menadi penanda diagnostik yang non invasi saat prenatal. SGR!-:3,

    gen lain dalam keluarga serpin, telah diketahui dengan teradinya

    hipometilasipada preeklamsia berat, tetapi tingkat metilasi dan potensinya untuk

    menadi penanda klinis belum diperiksa se#ara khusus (4lair, 20$0)

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    32/34

    BAB =

    KESIMPULAN

    $ !ada pasien ini diagnosisnya adalah >ravida 3 !ara 2 :bortus 0 usia 3? tahun

    hamil 3? minggu

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    33/34

    4lair,

  • 7/26/2019 Presus Epigen Peb

    34/34

    iknosastro *, Saiuddin :, Ra#himhadhi T,editor, 200?.%ehamilan %em5ar dalam7lmu %e5idanan. ayasan 4ina !ustaka Sar1ono !ra1irohardo,hal. 3/ I ?,