Upload
lambung-mangkurat-university
View
1.010
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Anes Fikri HaekalI1B110020
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
BANJARBARU
November, 2013
PENGARUH DIET EKSTRAK IKAN BETOK (Anabas testudineus)TERHADAP PENURUNAN ERITEMA LUKA TERKONTAMINASI
PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)
Karya Tulis Ilmiah untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh derajat Sarjana Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Pendahuluan
Latar Belakang Insiden luka terkontaminasi akibat kecelakaan transportasi, kecelakaan kerja, ataupun bencana alam yang terjadi di Indonesia sebanyak 3.581.927 kasus setiap tahun, 298.493 kasus per bulan, 68.883 kasus per minggu, 408 kasus per jam, dan 6 kasus per menit
ditandai dengan adanya inflamasi, yang ditunjukkan dengan tanda-tanda seperti kemerahan (rubor), panas (calor), sakit (dolor), bengkak (tumor), dan kehilangan fungsi (function lesa)
Luka terkontaminasi merupakan jenis luka yang dibiarkan tanpa perawatan dan mengandung banyak mikroorganisme sehingga rentan terjadinya infeksi
Ikan betok mengandung protein yang tinggi sebanyak 52%
Faktor nutrisi
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh diet ekstrak ikan betok (Anabas testudineus) terhadap penurunan eritema luka terkontaminasi pada tikus putih (Rattus norvegicus)?
Tujuan Penelitian
Umum• Mengetahui apakah terdapat pengaruh diet ekstrak ikan betok (Anabas testudineus) terhadap penurunan eritema luka terkontaminasi pada tikus
putih (Rattus norvegicus).
Khusus
• Mengukur penurunan intensitas warna kemerahan dari eritema luka terkontaminasi pada tikus putih (Rattus norvegicus) tanpa diberikan perlakuan.
• Mengukur penurunan intensitas warna kemerahan dari eritema luka terkontaminasi pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberi diet ekstrak ikan betok (Anabas testudineus).
• Menganalisis pengaruh diet ekstrak ikan betok (Anabas testudineus) terhadap penurunan eritema luka terkontaminasi pada tikus putih (Rattus norvegicus).
Manfaat Penelitian1. Memberikan masukan dan wawasan untuk kemajuan pengetahuan dan kesehatan di bidang keperawatan, khususnya tentang penatalaksanaan luka dengan pemberian diet menggunakan ekstrak ikan betok (Anabas testudineus)
2. bahan rujukan referensi untuk calon peneliti selanjutnya.
Instansi
1. Diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang khasiat ikan betok (Anabas testudineus) sebagai upaya alternatif dalam penatalaksanaan luka yang murah dan tanpa efek samping.
Masyarakat
Faktor Internal: nutrisi, metabolisme, anemia, imunitas, usia, hipoksia, edema, hormon.
Faktor Eksternal: teknik aseptic, benda asing, obat-obatan, lingkungan
.
Keterangan:
histidin
perbaikan jaringan
lisin
Mempertahankan pertumbuhan sel-sel normal,
jaringan kolagen.
Threonin
pembentukan kolagen dan
elastin
Glisin
membentuk jaringan kolagen
Serin
produksi antibodi dan immunoglob
ulin
Glutamat
perbaikan kerusakan sel dan
jaringan tubuh.
Tanda
Eritema hangat Bengkak Nyeri Fungsiolesa
Inflamasi Proliferasi Maturasi
Fase Penyembuhan Luka
Diet ekstrak ikan betok (Anabas testudineus)
Luka terkontaminasi
Penatalaksanaan Luka Terkontaminasi
Diteliti
Tidak diteliti
Kerangka konsep Penelitian
Hipotesis
Terdapat pengaruh diet ekstrak ikan betok (Anabas testudineus) terhadap penurunan eritema luka
terkontaminasi pada tikus putih (Rattus norvegicus).
Metode Penelitian
Rancangan Penelitian
•Penelitian ini merupakan penelitian true eksperiment dengan menggunakan rancangan post test only with control design dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling
Sampel Penelitian
•sampel yang digunakan sebanyak 38 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) yang dibagi ke dalam 2 kelompok
Bahan dan Alat Penelitian
Bahan
• Ekstrak ikan betok (Anabas testudineus) sebanyak 10 g/100g BB.
• Hewan coba yang digunakan berupa tikus putih (Rattus norvegicus) berat badan 150-200 g dan berumur antara 40-60 hari. Tikus-tikus ini dipelihara dan diadaptasikan dengan kondisi yang sama (makanan, minuman, kondisi kandang) selama 3 minggu sebelum digunakan untuk penelitian.
Alat•Alat penggerus, neraca analitik, kandang tikus, timbangan tikus, sonde, sarung tangan, mesin cukur, alkohol 70%, kapas, toples plastik, scalpel steril, jangka ukur, kapas lidi, kassa steril, kassa bersih, gunting kassa, penggaris dan kamera digital.
Variabel Penelitian
Variabel bebasDiet ikan betok
(Anabas testudineus).
Variabel terikatPenurunan tanda inflamasi eritema
luka terkontaminasi pada tikus putih
(Rattus norvegicus).
Variabel pengganggu
Sirkulasi darah pada masing –
masing tikus putih (Rattus
norvegicus).
Variabel terkontrol
Hewan coba, Keadaan luka,
Nutrisi., Kondisi kandang.,Balutan.
Prosedur Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Data dibuat dengan cara memfoto obyek luka dengan kamera digital, dan diolah menggunakan aplikasi Program
corel photopaint suite graphic 12. Sehingga didapatkan data berupa mean dari intensitas warna.
Cara Analisis Data
Data yang diperoleh
Data diuji normalitasnya dengan uji shapiro-Wilk
Terdistribusi normal dan homogen dianalisis bivariate dengan uji Independent Sample T
Test dengan derajat kepercayaan 95%
Tidak terdistribusi dengan normal dan homogen dianalisis dengan uji Mann-
Whitney dengan derajat kepercayaan 95%
Gambar 5.1 Rata-rata Penurunan Eritema pada Tikus yang Mengalami Luka Terkontaminasi
Hasil Penelitian
0 1 2 3 4 5 6 7 8 90
10
20
30
40
50
60
70
50.02
62.3689473684211
55.7452631578947
50.265789473684246.0852631578946
42.84105263157940.4642105263158
33.3526315789472
52.03
64.07 64.12
56.8852.79
47.63
41.61
34.17
kontrolbetok
Hari ke-
Rata
-rat
a Er
item
a
Gambar 5.1 Rata-rata Intensitas Warna Kemerahan pada Tikus yang Mengalami Luka Terkontaminasi
Kontrol Perlakuan46
47
48
49
50
51
52
51.66
48.26
Kelompok Tikus
Inte
nsita
s war
na k
emer
ahan
Hasil uji statistik
p = 0,00 (<0,05)
Terdapat efek pengaruh diet ekstrak ikan betok (Anabas testudineus) terhadap penurunan eritema luka terkontaminasi pada tikus putih (Rattus norvegicus).
Pembahasan
Glutamin
• Perbaikan kerusakan sel dan jaringan tubuh pembentukan kolagen (lewat sintesis prolin), nukleotida (lewat sintesis pirimidin serta purin) dan fosfolipid
Arginin
• Meningkatkan daya tahan tubuh atau produksi limfosit, meningkatkan pengeluaran hormon pertumbuhan dan mempercepat penyembuhan
Lisin• Bahan dasar
antibodi darah, memperkuat sistem sirkulasi, mempertahankan pertumbuhan sel-sel normal, bersama prolin dan vitamin C akan membentuk kolagen
Histidin
• Pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh serta memproduksi sel darah merah
Simpulan
1. Penurunan intensitas warna kemerahan dari eritema pada tikus putih yang tidak diberi perlakuan terjadi dalam waktu 5 hari dengan rata-rata 52,79.
2. Penurunan intensitas warna kemerahan dari eritema pada tikus putih yang diberi perlakuan ekstrak ikan betok terjadi dalam waktu 4 hari dengan rata-rata 50,26.
3. Terdapat efek pengaruh diet ekstrak ikan betok (Anabas testudineus) terhadap penurunan eritema luka terkontaminasi pada tikus putih (Rattus norvegicus) dengan nilai p = 0,00 (<0,05).
Saran
• Dipublikasikan secara luas sebagai upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan dan sebagai acuan perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga mengenai manfaat dari mengkonsumsi ikan betok (anabas testudineus) dalam proses penyembuhan
• Penelitian ini perlu dikembangkan lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh pemberian diet ekstrak ikan betok (Anabas testudineus) terhadap penyembuhan tanda-tanda inflamasi lainnya seperti panas (color), sakit (dolor), bengkak (tumor), dan kehilangan fungsi (function lesa).