Upload
mthaufiqurrakhman
View
45
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Infeksi Saluran Kemih (ISK) Pada
Anak
OlehM.Thaufiqurrakhman,S.Ked
I1A004015
Pembimbingdr.Selli Muljanto,Sp.A
BAGIAN / SMF ILMU KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM
RSUD ULIN BANJARMASIN
Agustus, 2009
Apakah saluran kemih itu?
Saluran kemih terdiri dari- dua ginjal,- dua saluran dari ginjal ke kandung
kemih (ureter), - satu kandung kemih (bladder)- dan satu saluran kemih dari kandung
kemih ke luar tubuh (uretra).Air kemih (urin) dibuat di ginjal, di
alirkan melalui ureter ke kandung kemih. Apabila kandung kemih berkontraksi, urin akan terdorong keluar melalui uretra.
Apa yang dimaksud ISK?
ISK (Infeksi Saluran Kemih) terjadi sebagai akibat masuknya kuman ke dalam saluran kemih. Biasanya kuman berasal dari tinja atau dubur, masuk ke saluran kemih bagian bawah kemudian naik ke kandung kemih dan dapat sampai ke ginjal.
Kuman yang paling sering adalah kuman Escherichia coli yang banyak terdapat dalam tinja.
Mengapa anak-anak rentan terkena ISK?
Higiene daerah kemaluan dan dubur yang jelek meningkatkan risiko terjadi ISK. Lebih sering terjadi pada perempuan karena uretranya yang lebih pendek dan berdekatan dengan dubur
Kelainan anatomi (bentuk/fungsi) berupa kelainan uretra, bladder ureter ataupun ginjal dapat meningkatkan risiko terkena ISK.
Bagaimana gejala ISK?
Pada bayi dibawah satu tahun; kehilangan nafsu makan warna kemerahan di sekitar kelamin dan
lubang kencing yang terlihat membengkak muntah suhu badan yang tinggi atau lebih rendah
daripada normal
Pada anak-anak prasekolah dan sekolah gejala lebih jelas terlihat, berupa; demam rasa panas atau sakit sewaktu berkemih sering buang air kecil atau sulit buang air
kecil sakit perut, sakit pinggang atau punggung urin berbau menyengat urin berwarna keruh
Bagaimana mengobati ISK?
- Pemberian antibiotik/antimikroba selama 7-10 hari.
- Minum air putih yang banyak- Pembedahan pada kasus kelainan anatomi
saluran kemih.
Bagaimana pencegahan ISK pada anak?
Jangan biasakan anak menahan kencing Gantilah celana dalam sesering mungkin
terutama bila basah / mengompol Bersihkan daerah kemaluan dan dubur
setiap kali mandi dan setelah buang air kecil/besar dengan menggunakan sabun dan air bersih dengan gerakan tangan dari depan ke belakang
Jangan biasakan anak tidak memakai celana dalam
Biasakan anak untuk minum air putih yang banyak