5
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setiap karyawan memiliki Key Performance Indicator ( KPI ) untuk menilai kinerja dan dasar Performance Appraisal ( PA ) yng dinilai setiap bulan Juni ( mid year Performance Appraisal ) dan akhir tahun ( year end Performance Appraisal ) Berkut Key Performance Indicator ( KPI ) untuk posisi Wakil Manager Sentra ( WMS ) Prosses Administrasi : 70% Audit Rating : 30% Key Performance Indicator ( KPI ) ini didesain agar settiap posisi saling jaga dan salig bantu untuk meraih kinerja UNGGUL dan BERKUALITAS sehingga Misi Tunas Usaha Rakyat untuk memberdayakan jutaan keluarga pra/cukup sejahtera meraih kehidupaan yang lebih baik dapat terwujud. Salah satu kriteria penilaian Audit Rating BAIK itu adalah selisih antara saldo pada sistem Prospera dan buku Kas Lemari Besi 0 ( nol ), hal ini menunjukkan bahwa keadaan di Marketing Mobile Sharia ( MMS ) bersih dari penyimpangan. Penyebab terjadinya sesilisih adalah Pengiriman Rekap Harian

PKL BAB V maj

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gfgfgfgfgfgfgfgfgfg

Citation preview

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setiap karyawan memiliki Key Performance Indicator ( KPI ) untuk menilai kinerja dan dasar Performance Appraisal ( PA ) yng dinilai setiap bulan Juni ( mid year Performance Appraisal ) dan akhir tahun ( year end Performance Appraisal )

Berkut Key Performance Indicator ( KPI ) untuk posisi Wakil Manager Sentra ( WMS )

Prosses Administrasi

: 70%

Audit Rating

: 30%

Key Performance Indicator ( KPI ) ini didesain agar settiap posisi saling jaga dan salig bantu untuk meraih kinerja UNGGUL dan BERKUALITAS sehingga Misi Tunas Usaha Rakyat untuk memberdayakan jutaan keluarga pra/cukup sejahtera meraih kehidupaan yang lebih baik dapat terwujud.

Salah satu kriteria penilaian Audit Rating BAIK itu adalah selisih antara saldo pada sistem Prospera dan buku Kas Lemari Besi 0 ( nol ), hal ini menunjukkan bahwa keadaan di Marketing Mobile Sharia ( MMS ) bersih dari penyimpangan.

Penyebab terjadinya sesilisih adalah Pengiriman Rekap Harian Persetujuan Pembiayaan dan Pembukaan Rekening ( RHP3R ) pembiayaan tidak sesuai dengan Service Level Agreement ( SLA ) yang telah ditentukan, Terdapat penyimpangan dalam pengisian Rekap Harian Persetujuan Pembiayaan dan Pembukaan Rekening ( RHP3R ) yang dilakukan oleh Marketing Mobile Sharia ( MMS ) terkait, dan tidak disiplinnya sinkronisasi, sehingga data dari sistem Prospera Marketing Mobile Sharia ( MMS ) tidak terupload atau terdownload pada sistem Prospera Kantor Pusat atau sebaliknya.

Agar tidak terjadi hal demikian, maka Marketing Mobile Sharia ( MMS ) harus melakukan beberapa hal dibawah ini :

1). Marketing Mobile Sharia ( MMS ) wajib melakukan proses Sinkronisasi setiap hari dengan ketentuan yang berlaku

2). Sebelum dilakukannya proses Sinkrinisasi akhir hari ( paling lambat pukul 19:00 WIB ), pastikan semua pembiayaan ( data sentra, data group, data nasabah dan data Paket Masa Depan ( PMD ) dan data tabungan ) telah diinput dan diperiksa dengan benar dan sesuai dengan dokumen Aplikasi Persetujuan Pembiayaan dan Pembukaan Rekening ( AP3R ) terkait oleh Manager Sentra ( MS )

3). Apabila telah diperiksa oleh Manager Sentra atau MS dengan status APPID Application Pending Approval pada sistem Prospera dan sudah dilakukan proses sinkronisasi akhir hari ( paling lambat pukul 19:00 WIB ), Marketing Mobile Sharia ( MMS ) tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan data pembiayaan, kecuali terdapat pemberitahuan dari Sharia Solustion Center dan Approval Center.

Jika Marketing Mobile Sharia ( MMS ) sudah melakukan pengiriman Rekap Harian Persetujuan Pembiayaan dan Pembukaan Rekening ( RHP3R ) sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada memo, dan sudah mendapatkan balasan atas persetujuan Rekap Harian Persetujuan Pembiayaan dan Pembukaan Rekening ( RHP3R ) dari kantor pusat, tetapi sistem pada prospera masih bersifat Menunggu Persetujuan Approval itu karena proses sinkronisasi tidak berjalan dengan baik.

Pada saat terjadi hal demikian, maka Marketing Mobile Sharia ( MMS ) tetap harus mengeluarkan uang kas operasional untuk kebutuhan pencairan tersebut dan dicatat pada buku Kas Lemari Besi ( mengurangi saldo Lemari Besi ) dan dicatat pada buku Kas Cadangan untuk keperluan pencairan Pembina Sentra ( PS ) yang bersangkutan.

Karena sistem Prospera masih bersifat Menunggu Persetujuan Approval maka Wakil Manager Senta ( WMS ) tidak dapat melakukan penginputan atas transaksi pencairan tersebut. Oleh karena itu saldo pada Rangkuman Mutasi Kas ( RMK ) pasti selisih sejumlah uang yang dikeluarkan untuk pencairan tersebut dengan yang tercatat di buku Kas Lemari Besi.

Jika terjadi hal demikian, maka Wakil Manager Senta ( WMS ) harus mencatat uang kas operasional yang telah dikeluarkan untuk pencairan tersebut pada catatan manual ( cash & count ), sehingga sesilih yang terjadi antara saldo pada sistem Prospera dan saldo pada Buku Kas Lemari Besi teridentivikasi, sehingga hal tersebut tidak akan menjadi temuan bagi team Audit yang merupakan penyimpangan beresiko tinggi ( high risk ) yang akan berakibat pada Key Performance Indicator ( KPI ) team Marketing Mobile Sharia ( MMS ) terutama bagi Performance Appraisal ( PA ) Wakil Manager Sentra ( WMS ) yang akan menyebabkan tidak adanya kenaikan Grade dan kenaikan gaji.

5.2 Saran

Dalam penyusun laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan laporan ini. Saya harap laporan ini dapat brmanfaat, umumnya bagi pembaca dan khususnya bagi penulis. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.