26
7 BAB II URAIAN UMUM PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI (APD) BALI 2.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan Dalam rangka meningkatkan efesiensi dan produktivitas kerja dilingkungan PT. PLN (Persero) Wilayah XI, dipandang perlu untuk membentuk Unit Pengatur Distribusi Bali. Pembentukkan Unit Pengatur Distribusi Bali sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No.063.K/010/DIR/1998. Untuk memberdayakan unit kerja Organisasi Unit Pengatur Distribusi Bali di wilayah kerja PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur sehubungan dengan telah dipisahkannya fungsi retail dan wire,maka perlu menyempurnakan tugas pokok dan fungsi organisasi Unit Pengatur Distribusi Bali. Penyempurnaan tugas pokok dan fungsi Organisasi Unit Pengatur Distribusi Bali sebagaimana tersebut diatas merupakan wewenang Direksi PT. PLN (Persero),maka sambil menunggu keputusan Direksi untuk sementara perlu ditetapkan dengan keputusan General Manager PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur No.008.K/021/GM/2002,tanggal 31 Januari 2002. Sebagai tindak lanjut Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor 011.K/010/Dir/GM/2002 tanggal 16 Januari 2003 tentang organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Bali,maka nama Unit Pelayanan Pelanggan, Unit Pelayanan

BAB II Laporan Pkl

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ujtututu

Citation preview

  • 7

    BAB II

    URAIAN UMUM

    PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI (APD) BALI

    2.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

    Dalam rangka meningkatkan efesiensi dan produktivitas kerja dilingkungan

    PT. PLN (Persero) Wilayah XI, dipandang perlu untuk membentuk Unit

    Pengatur Distribusi Bali. Pembentukkan Unit Pengatur Distribusi Bali

    sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero)

    No.063.K/010/DIR/1998.

    Untuk memberdayakan unit kerja Organisasi Unit Pengatur Distribusi Bali di

    wilayah kerja PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Bali, Nusa Tenggara Barat dan

    Nusa Tenggara Timur sehubungan dengan telah dipisahkannya fungsi retail dan

    wire,maka perlu menyempurnakan tugas pokok dan fungsi organisasi Unit

    Pengatur Distribusi Bali.

    Penyempurnaan tugas pokok dan fungsi Organisasi Unit Pengatur Distribusi

    Bali sebagaimana tersebut diatas merupakan wewenang Direksi PT. PLN

    (Persero),maka sambil menunggu keputusan Direksi untuk sementara perlu

    ditetapkan dengan keputusan General Manager PT. PLN (Persero) Unit Bisnis

    Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur

    No.008.K/021/GM/2002,tanggal 31 Januari 2002.

    Sebagai tindak lanjut Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor

    011.K/010/Dir/GM/2002 tanggal 16 Januari 2003 tentang organisasi PT. PLN

    (Persero) Distribusi Bali,maka nama Unit Pelayanan Pelanggan, Unit Pelayanan

  • 8

    Jaringan dan Unit Pengatur Distribusi pada PT. PLN (Persero) Distribusu Bali

    perlu disesuaikan. Perubahan nama sebagaimana tersebut diatas, ditetapkan

    dengan Keputusan General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Bali nomor

    002.K/021/GM/2003,tgl 17 Januari 2003. Tentang Area Pelayanan ,Area

    Jaringan dan Area Pengatur Distribusi Pada PT. PLN (Persero) Distribusu Bali.

    Sebagai tindak lanjut Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) nomor :

    011.K/010/DIR/2003 tgl 16 Januari 2003 tentang Organisasi PT. PLN (Persero)

    Distribusi Bali,maka untuk meningkatkan efektifitas pelayanan kepada

    pelanggan perlu menyempurnakan susunan organisasi dan uraian fungsi Area

    pengatur Distribusi PT. PLN (Persero) Distribusi Bali.

    Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud diatas,susunan

    Organisasi dan uraian fungsi Area Pengatur Distribusi perlu ditetapkan dengan

    keputusan General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Bali nomor :

    013.K/021/GM/2003 tgl 4 April 2003.

    PT. PLN (PERSERO) Area Pengatur Distribusi Bali merupakan salah satu

    unit PLN Distribusi Bali yang bertugas mengatur distribusi 20 kV dengan motto

    Cepat, Akurat dan Optimal yang berstandarkan sistem manajemen mutu ISO

    9001-2008. Dengan mengimplementasikan sistem teknologi SCADA kelas

    dunia, APD Bali mengoperasikan distribusi 20 kV dengan keandalan sistem

    yang tinggi dan menjamin kualitas sisi sumber baik incoming maupun outgoing

    sesuai dengan standard PLN.

    APD Bali menjalankan misinya dengan menjalankan bisnis pengaturan

    penyaluran tenaga listrik tegangan menengah secara efektif dan efisien sesuai

    kebutuhan Area Jaringan di wilayah kinerja PLN Distribusi. APD Bali juga

    mengoperasikan 15 Gardu Induk tanpa operator dengan monitoring peralatan

  • 9

    Gardu Induk via CCTV dan RTU, protection relay serta meter digital semua

    termonitor dari ruang control. Adapun visi dan misi PT. PLN (Persero) Area

    Pengatur Distribusi Bali adalah :

    a. Visi

    Diakui sebagai Perusahaan Pengatur Distribusi yang mampu

    mengoperasikan Sistem Distribusi 20 kV dan mengimplementasikan Sistem

    SCADA setara Kelas Dunia dengan bertumpu kepada Potensi Insani setiap

    personil PLN APD Bali

    b. Misi

    Mengoperasikan Sistem Distribusi 20 kV secara Professional untuk

    menciptakan Keandalan Sistem yang tinggi.

    Menjamin kualitas sisi Sumber Tenaga Listrik Sistem Distribusi 20 kV

    PLN.

    Distribusi Bali (Incoming & Outgoing) sesuai dengan standar PLN.

    Menjadikan Sistem SCADA PLN APD Bali sebagai tulang punggung

    pengoperasian Sistem Distribusi 20 kV PLN Distribusi Bali.

    2.2. Struktur Organisasi Perusahaan

    Struktur Organisai PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali

    dibagi menjadi 3 (tiga) bidang manajemen, yaitu:

    2.2.1 Bidang Operasi dan Pemeliharaan

    a. Prosedur (PR) Operasi PMT Penyulang di Gardu Induk.

    b. Instruksi Kerja (IK) Pengoperasian Emergency Suply (Genset dan

    UPS).

    c. Prosedur (PR) Down Load Pemakaian Enegergi.

  • 10

    d. Instruksi Kerja (IK) Down Load Pemakain Energi.

    e. Prosedur (PR) Pemeliharaan PMT Gardu di Gardu Induk.

    f. Prosedur (PR) Pemeliharaan BUS BAR di Gardu Induk.

    g. Prosedur (PR) Pemeliharaan dan Pengujian Matering.

    h. Prosedur (PR) Pemeliharaan Trafo PS.

    i. Prosedur (PR) Pemeliharaan Batere Proteksi.

    j. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan PMT di Gardu Induk.

    k. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan BUS BAR di Gardu Induk.

    l. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Pengujian MATERING di

    Gardu Induk.

    m. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Trafo PS.

    n. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Genset ADP-Bali.

    o. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Batere proteksi.

    2.2.2 Bidang SCADA dan Telekomunikasi

    a. Intruksi Kerja (IK) Operasi Sistem MMI APD-Bali.

    b. Intruksi Kerja (IK) Operasi Sistem SERVER APD-Bali.

    c. Prosedur (PR) Pemeliharaan Personal Komputer.

    d. Intruksi Kerja (IK) Pengoprasian Komputer User.

    e. Intruksi Kerja (IK) Setting Microsoft e-Mail

    f. Intruksi Kerja (IK) Setting LAN (Local Area Network).

    g. Intruksi Kerja (IK) RTU Gardu Induk type ION.

    h. Intruksi Kerja (IK) RTU Gardu Induk type SCOUT.

    i. Intruksi Kerja (IK) RTU Gardu Induk type KIM LIPI.

    j. Intruksi Kerja (IK) RTU Gardu Induk type GH KIM LIPI.

  • 11

    k. Intruksi Kerja (IK) RTU Gardu Hubung type KIM LIPI.

    l. Intruksi Kerja (IK) RTU Gardu Distribusi type KIM LIPI.

    m. Intruksi Kerja (IK) RTU Gardu Hubung type IEC

    n. Intruksi Kerja (IK) RTU Gardu Distribusi type KIM LIPI

    o. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharan Batere.

    p. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Radio Data

    q. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Radio Voice.

    r. Intruksi Kerja (IK) Pengetesan RTU LIPI.

    s. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan RTU.

    2.2.3 Bidang Administrasi dan Keuangan

    a. Prosedur (PR) Pengolahan RKAP :

    Pembuatan Usulan Anggaran.

    Pembayaran Pihak ke-3 Via Bank Dana Operasi.

    Pembayaran Pihak ke-3 Via Kas Dana Operasi.

    Pembayaran Pegawai Via Kas.

    Pembayaran Pegawai Via Bank.

    b. Pembayaran Pihak ke-3 Via Bank Dana Investasi.

    Instruksi Kerja (IK) Menyiapkan Berkas Pembayaran Tagihan

    Pihak ke-3.

    c. Prosedur (PR) Pengadaan Barang dan Jasa :

    Pengadaan Jasa dengan nilai s.d Rp 1 juta.

    Pengadaan Barang dengan nilai s.d. Rp 5 juta.

    Pengadaan Barang dan Jasa dengan nilai s.d. Rp 50 juta.

    Pengadaan Barang dengan nilai > Rp 5 juta s.d. Rp 50 juta.

  • 12

    Pengadaan Barang dan Jasa dengan nilai > Rp 50 juta s.d.

    Rp 500 juta.

    Pengadaan Barang dengan nilai > Rp 50 juta s.d. Rp 500

    juta.

    d. Prosedur (PR) Transaksi Material dengan ICS (Inventory Control

    System)

    e. Prosedur (PR) Usulan Kebutuhan Diklat.

    f. Prosedur (PR) Pendidikan / Pelatihan Pegawai.

    g. Prosedur (PR) Pelaksanaan Diklat.

    h. Prosedur (PR) Pembuatan Surat Perjalanan Dinas (SPPD).

    i. Prosedur (PR) Pemakain Kendaraan Dinas.

    j. Prosedur (PR) Pemeliharaan Fasilitas Kantor

    (Gedung,Listrik,AC,Telepon, & Kendaraan).

  • 13

    Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

    2.3. Job Diskripsi / Tugas dan Wewenang

    2.4. Penerapan K3

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali mempunyai komitmen

    meningkatkan kondisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja ke tingkat yang paling

    tinggi melalui proses perbaikan yang terus menerus dan secara sistimatik

    melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    (SMK3).

  • 14

    Untuk mewujudkan komitmen tersebut, maka dengan ini PT. PLN (Persero)

    Distribusi Bali Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan tujuan atas penerapan

    SMK3 di seluruh wilayah kerja PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi

    Bali , yaitu:

    a. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali selalu bertindak untuk

    mencegah dan mengendalikan atau menghilangkan kemungkinan terjadinya

    kecelakaan kerja dan penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan dengan cara

    menghilangkan atau meminimalkan faktor-faktor yang berbahaya dan

    berisiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di dalam

    lingkungan kerja.

    b. Mematuhi peraturan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali akan mematuhi semua

    peraturan dan hukum yang berlaku mengenai Keselamatan dan Kesehatan

    Kerja.

    c. Menyediakan sumber daya yang diperlukan.

    Kebijakan ini akan selalu ditinjau dan diubah sewaktu waktu sesuai

    perkembangan yang ada.

    2.4.1. Tujuan

    Manual Kebijakaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

    Kerja (selanjutnya disebut manual SMK3) ini disusun untuk memenuhi

    persyaratan Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 50 tahun

    2012 tentang Sistem Manajeman Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    sebagai pedoman bagi manajemen, pegawai dan atau pekerja, tamu dan

    kontraktor (pihak ketiga) untuk memastikan keselamatan dan praktek

  • 15

    kerja yang aman. Manual SMK3 ini menjadi referensi utama dalam

    penerapan sistem manajemen K3 di PT.PLN (Persero) Area Pengatur

    Distribusi Bali.

    2.4.2. Ruang Lingkup

    Manual ini merupakan pedoman penerapan sistem manajemen K3 di PT.

    PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali.

    2.4.3. Referensi

    a. Undang-undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

    b. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan

    Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

    c. SK Dir PLN no 090.K/Dir/2005 Tentang Pedoman Keselamatan

    Instalasi di Lingkungan PT. PLN (Persero).

    d. SK Dir PLN no 091.K/Dir/2005 Tentang Pedoman Keselamatan

    Umum di Lingkungan PT. PLN (Persero).

    e. SK Dir PLN no 092.K/Dir/2005 Tentang Pedoman Keselamatan Kerja

    di Lingkungan PT. PLN (Persero).

    f. SK Dir PLN no 134.K/Dir/2007 Tentang Kebijakan Lingkungan,

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) PT. PLN (Persero).

    2.4.4. Definisi

    2.4.4.1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah

    bagian dari sistem manajeman secara keseluruhan yang meliputi

    struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan,

  • 16

    prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi

    pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan

    pemeliharaan kebijakaan keselamatan dan kesehatan kerja dalam

    rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja

    guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

    2.4.4.2. Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau

    terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau

    yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha

    dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumbber bahaya baik

    di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun

    di udara yang berada di dalam kekuasaan hukum Republik

    Indonesia.

    2.4.4.3. Pengurus adalah Manajer PT. PLN (Persero) Area Pengatur

    Distribusi Bali yang mempunyai tugas memimpin langsung

    tempat kerja atau lapangan yang berdiri sendiri.

    2.4.4.4. Pegawai adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang

    telah ditentukan, diangkat dan diberi penghasilan menurut

    ketentuan yang berlaku di PT. PLN (Persero).

    2.4.4.5. PT. PLN (Persero) adalah PT. PLN (Persero) Area Pengatur

    Distribusi Bali yang memperkerjakan tenaga kerja dengan tujuan

    melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan instalasi tenaga

    listrik.

    2.4.4.6. Pengusaha adalah Manajemem PT. PLN (Persero) Area Pengatur

    Distribusi Bali yang menjalankan sesuatu usaha milik negara dan

    untuk keperluan itu mempergunakan tempat kerja.

  • 17

    2.4.4.7. Pekerja adalah tenaga kerja yang diperkerjakan oleh PT. PLN

    (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali (PJTK, Pemborongan

    pekerjaan dan Koperasi).

    2.4.5. Tugas dan Tanggung Jawab dalam bidang K3

    2.4.5.1. Manajer Area Pengatur Distribusi Bali

    a. Menyetujui dan mengesahkan seluruh dokumen K3 yang

    berlaku atau menjadi acuan di PT. PLN (Persero) Area

    Pengatur Distribusi Bali.

    b. Meninjau keseluruhan kinerja K3 dalam PT. PLN (Persero)

    Area Pengatur Distribusi Bali pada tiap akhir tahun.

    c. Bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah K3 PT. PLN

    (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali.

    d. Menindak lanjuti kecelakan atau insiden yang terjadi dan

    memantau tindakan perbaikan agar tidak terjadi kecelakan atau

    insiden serupa.

    e. Memastikan kesesuaian operasional PT. PLN (Persero) Area

    Pengatur Distribusi Bali dengan perundangan K3.

    f. Menjalankan kebijakan K3 yang sudah ditetapkan secara

    bersama.

    g. Memastikan pelaksanaa SMK3 secara penuh.

    h. Memastikan terlaksananya K3 bagi mitra kerja yang berada di

    seluruh lokasi PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi

    Bali.

  • 18

    2.4.5.2. Asman dan Supervisor

    a. Menerapkan kebijakan K3, prosedur K3 dan persyaratan

    perundangan.

    b. Memantau kinerja K3 yang menjadi tanggung jawabnya.

    c. Menunjukan komitmen terhadap K3 dengan aktif hadir dalam

    diskusi formal dan informal, kunjungan ketempat kerja,

    inspeksi bahaya, dll.

    d. Bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah K3 apabila

    tidak bisa terselesaikan di sampaikan ke atasan langsung dan

    membuat laporan.

    e. Turut serta dalam penyelidikan semua kecelakaan dan insiden

    yang menjadi tanggung jawabnya.

    f. Memulai tindakan untuk meningkatkan kinerja K3 yang

    menjadi tanggung jawabnya.

    g. Secara aktif memantau tempat kerja untuk menentukan bahaya

    yang ada dan mengambil tindakan yang sesuai untuk

    memperbaiki bahaya yang ditemukan.

    h. Memastikn semua pegawai dan atau pekerja diberi pengenalan

    dan menerima pelatihan regular seperti yang dipersyaratkan

    untuk melaksanakan pekerjaan secara aman.

    i. Menjamin terlaksananya K3 bagi mitra kerja yang berada di

    seluruh lokasi PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi

    Bali.

  • 19

    2.4.5.3. Pegawai dan atau Pekerja

    a. Mematuhi semua kebijakan K3 PT. PLN (Persero) Area

    Pengatur Distribusi Bali, prosedur kerja dan instruksi kerja

    yang aman dalam melakukan aktifitas

    b. SelaLu melakukan aktifitas dengan cara yang aman bagi diri

    sendiri dan orang lain yang dapat terpengaruh oleh aktifitas

    tersebut.

    c. Melaporkan kepada atasan jika menemukan potensi bahaya

    atau masalah yang berkaitan dengan K3.

    2.4.5.4. P2K3

    a. Memberikan rekomendasi di bidang K3 untuk dapat dijadikan

    kebijakan PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali.

    b. Memberikan arahan terhadap penyelesaian masalah masalah

    K3 yang terjadi di PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi

    Bali.

    2.4.6. Komitmen dan Kebijakan

    Bagian ini memberikan gambaran bahwa kebijakan K3 telah didefinisikan

    secara jelas, didokumentasikan dan setiap perubahan dalam kebijakan K3

    ditinjau ulang dan disetujui sesuai pedoman.

    Manajer mempunyai tanggung jawab penuh untuk memastikan sistim

    manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dilaksanakan, ditinjau ulang

    dan ditingkatkan dari waktu ke waktu dalam setiap aktivitas di PT. PLN

    (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali,juga bertanggung jawab dalam

    hal penandatanganan manual kebijakan SMK3. Kebijakan K3 PT. PLN

  • 20

    (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali ditetapkan sebagai petunjuk yang

    secara jelas menyatakan tujuan-tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

    dan komitmen PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Balidalam

    memperbaiki kinerja K3.PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi

    Balimenetapkan dan berusaha memenuhi kebijakan K3 seperti tercakup

    sebagai berikut :

    a. Pernyataan kebijakan K3 secara tertulis dan bertanggal yang

    ditandatangani oleh ManajerPT. PLN (Persero) Area Pengatur

    Distribusi Bali.

    b. Komitmen dan tekad untuk menerapkan SMK3, pelaksanaan kerangka

    dan program kerja yang mencakup secara menyeluruh baik bersifat

    umum maupun operasional.

    c. Kebijakan K3 dibuat melalui proses konsultasi antara Manajer dan

    P2K3.

    d. Kebijakan K3 dikomunikasikan dan disebarluaskan kepada semua

    pegawai dan atau pekerja, pemasok, pelanggan, kontraktor, tamu dan

    pihak terkait yang membutuhkan.

    Seluruh pegawai dan atau pekerja di dalam PT. PLN (Persero) Area

    Pengatur Distribusi Balibertanggung jawab mendukung dan menerapkan

    pernyataan kebijakan K3 tersebut dan prosedur-prosedur yang

    menyangkut aktifitas diPT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali.

    Seluruh pegawai dan atau pekerja mendapat pelatihan yang sesuai dengan

    kebijakan ini untuk memastikan aktifitas yang dilaksanakan tidak

    bertentangan dengan pernyataan kebijakan K3.

  • 21

    Manajemen PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi

    Balimenunjukkan komitmennya terhadap K3 yang diwujudkan sebagai

    berikut :

    a. Menempatkan organisasi K3 pada posisi yang dapat memberikan peran

    dalam kebijakan di PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali.

    b. Menyediakan sumber daya yang diperlukan dalam bidang K3 sesuai

    dengan wewenangnya.

    c. Menetapkan personil yang mempunyai tanggung jawab, wewenang

    dan kewajiban yang jelas dalam penanganan K3.

    d. Perencanaan K3 yang terkoordinasi.

    e. Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3.

    Perubahan kebijakan K3 harus dikaji ulang minimal setiap 3 tahun atau

    adanya pergantian Manajer PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi

    Bali dan ditandatangani sebagai persetujuan untuk penerbitan.

    Dalam rangka memenuhi tuntutan dari kebijakan K3, akan membuat

    sasaran K3 secara keseluruhan dan Manajer bertanggung jawab untuk

    penentuan program dan sasaran manajemen Keselamatan dan Kesehatan

    Kerja yang ada di areanya masing-masing.

    Program kerja tersebut dibuat dan dievaluasi setiap tahun serta merupakan

    bagian dari penilaian kinerja tahunan. Manajer PT. PLN (Persero) Area

    Pengatur Distribusi Balimembentuk P2K3 sesuai dengan peraturan dan

    perundang-undangan yang berlaku. P2K3 berkewajiban memberi saran

    dan masukan berkaitan dengan pelaksanaan sistem manajemen

    keselamatan dan kesehatan kerja PT. PLN (Persero) Area Pengatur

    Distribusi Bali.

  • 22

    2.4.7. Perencanaan

    Bagian ini menggambarkan perencanaan program-program K3 yang

    didasarkan pada hasil identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian

    resiko K3 yang berkaitan dengan operasional PT. PLN (Persero) Area

    Pengatur Distribusi Bali untuk memenuhi Kebijakan Keselamatan dan

    Kesehatan Kerja. PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali perlu

    membuat suatu perencanaan yang efektif guna mencapai keberhasilan

    penerapan sistem manajemen K3 dengan sasaran yang jelas dan dapat

    diukur.Perencanaan tersebut harus memuat tujuan, sasaran dan indikator

    K3 di PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Baliyang dapat diukur,

    prioritas dan penyediaan sumber daya.Pembuatan rencana tujuan dan

    program K3 didasarkan pada potensi bahaya, insiden dan catatan K3

    sebelumnya.

    2.4.8. Penerapan

    Bagian ini menggambarkan bahwa setiap aktivitas yang terkait dengan

    bahaya dan risiko yang ada telah teridentifikasi dan telah diambil

    tindakan pengendalian yang terencana dan terjamin bahwa setiap aktifitas

    yang dilakukan berlangsung dengan aman berdasarkan sistem manajemen

    K3 PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali .

    2.4.8.1. Manajemen Risiko

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali melakukan

    pengendalian semua aktifitas operasi yang terkait dengan bahaya

    dan risiko yang teridentifikasi, penyediaan sumber daya secara

    berkesinambungan untuk memastikan bahwa sistem kerja yang

  • 23

    dilaksanakan telah memenuhi standar keselamatan dan

    kesehatan kerja.

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan

    dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi bahaya,

    penilaian dan pengendalian risiko berkaitan dengan aktifitas,

    bahan atau peralatan dan lokasi kerja.

    2.4.8.2. Informasi K3

    Informasi mengenai kegiatan dan masalah-masalah keselamatan

    dan kesehatan kerja disosialisasikan kepada semua pegawai dan

    atau pekerja, tamu, pelanggandan pemasok melalui media-media

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali yang tersedia

    atau melalui media yang dianggap perlu.

    2.4.8.3. Perancangan (Design) dan Rekayasa

    Fungsi perencanaan berkewajiban melakukan analisa risiko

    untuk setiap perancangan / perencanaan yang ada guna

    memastikan bahwa perancangan sudah memenuhi persyaratan

    keselamatan dan kesehatan kerja yang ditetapkan atau

    diperlukan. Hasil perancangan / perencanaan tadi akan menjadi

    dasar bagi bagian pengadaan untuk dapat memastikan tertuang

    dalam kontrak yang akan dibuat. Hasil dari perancangan /

    perencanaan ini juga harus dituangkan dalam Rencana Kerja dan

    Spesifikasi teknik yang menjadi acuan dalam pembuatan

    Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang memenuhi unsur

    K3.

  • 24

    2.4.8.4. Tinjauan Ulang Rancangan dan Kontrak

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan

    dan memelihara prosedur peninjauan ulang perencanaan /

    perancangan dan kontrak guna memastikan bahwa PT. PLN

    (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali telah memenuhi aspek-

    aspek K3 pada saat melakukan perancangan maupun memasok

    barang ataupun jasa pada suatu kontrak.

    2.4.8.5. Sistem Ijin Kerja

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali melakukan

    identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko yang

    terkait dengan bahaya dan risiko di semua tempat kerja serta

    memastikan terdapatnya suatu Prosedur ijin kerja dimana

    pekerjaan-pekerjaan dengan risiko tinggi harus menggunakan

    prosedur ini.

    2.4.8.6. Alat pelindung Diri

    Perlu dilakukan penilaian terhadap kebutuhan Alat Pelindung

    Diri perorangan untuk masing-masing jenis pekerjaan.Alat

    pelindung diri yang digunakan selalu dipelihara dalam kondisi

    laik dan layak pakai sesuai dengan standar dan atau peraturan

    perundangan yang berlaku.

    2.4.8.7. Sistem Pengawasan K3

    Adanya sistim pengawasan yang sesuai tingkat risiko untuk

    memastikan bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan aman

    dan mengikuti setiap petunjuk kerja yang telah ditentukan.

    Dalam hal pengawasan suatu kegiatan dimana ditetapkan

  • 25

    diperlukan adanya Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3,

    apabila karena suatu hal khusus (pekerjaan dengan tingkat resiko

    ringan sesuai dengan penilaian resiko yang tertuang dalam ijin

    kerja), pengawasan tersebut tidak dapat dilakukan oleh dua

    petugas, maka diperbolehkan untuk kedua obyek pengawasan

    tersebut dilakukan oleh satu petugas namun harus memiliki

    kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan kedua obyek

    pengawasan tersebut.

    Penempatan pegawai dan atau pekerja di tempat kerja selalu

    dilakukan evaluasi untuk memastikan bahwa penugasan

    pekerjaan tersebut didasarkan pada kemampuan dan tingkat

    ketrampilan yang dimiliki oleh pegawai dan atau pekerja

    tersebut.

    Lingkungan kerja yang memerlukan pembatasan ijin masuk

    dilakukan pengendalian dan rambu-rambu mengenai

    keselamatan dipasang sesuai dengan standar dan pedoman

    teknis.Semua sarana dan peralatan dilakukan perawatan,

    perbaikan secara terencana dan apabila terdapat perubahan telah

    disesuaikan dengan standar atau pedoman teknis yang berlaku.

    2.4.8.8. Kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan

    dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi keadaan

    darurat yang potensial. Penanganan keadaan darurat ditetapkan

    untuk mengatasi kondisi darurat seperti : kebakaran, banjir,

    huru-hara, gempa bumi, bencana alam dan kecelakan fatal.

  • 26

    Tanggung jawab dalam hal komunikasi keadaan darurat juga

    dirumuskan dalam rencana keadaan darurat.

    Prosedur keadaan darurat diuji dan ditinjau ulang secara rutin

    oleh petugas yang berkompeten. Sarana dan prasarana

    pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ) selalu dievaluasi

    untuk memastikan bahwa ketentuan P3K memenuhi standar dan

    pedoman teknis yang berlaku

    2.4.8.9. Pembelian

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan

    prosedur pengadaan barang dan jasa dimana telah terjamin

    bahwa spesifikasi teknik dan informasi lain termasuk pelatihan,

    APD yang relevan dengan K3 telah diperiksa sebelum

    melakukan keputusan yang telah dikonsultasikan dengan

    pegawai dan atau pekerja yang berkompeten.

    2.4.8.10. Pelaporan dan Penyelidikan Sumber Bahaya, Kecelakaan &

    Insiden

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan

    prosedur pelaporan dan penyelidikan sumber bahaya,

    kecelakaan dan insiden di PT. PLN (Persero) Area Pengatur

    Distribusi Bali yang menjamin bahwa semua sumber bahaya,

    insiden dan kecelakan telah dilaporkan yang kemudian

    dilakukan penyelidikan untuk menentukan penyebab dari

    kecelakaan atau insiden tersebut.

  • 27

    Hasil penyelidikan digunakan untuk menentukan tindakan

    perbaikan yang sebelumnya telah didiskusikan dengan pegawai

    dan atau pekerja di tempat terjadinya kecelakaan.

    Tindakan perbaikan dipantau untuk memastikan keefektifan

    pelaksanaannya.

    2.4.8.11. Penyelesaian Masalah K3

    Masalah-masalah K3 yang timbul di tempat kerja diselesaikan

    sesuai peraturan perundangan dan dinformasikan kepada

    pegawai dan atau pekerja yang bersangkutan untuk

    memberitahukan kemajuan penyelesaiannya.

    2.4.8.12. Pengelolaan Material dan Perpindahannya

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan

    suatu prosedur untuk menangani material secara manual maupun

    mekanis dan sistim pengangkutan, penyimpanan dan

    pembuangannya berdasarkan standar dan atau peraturan

    perundang-undangan yang berlaku.

    Bahan-bahan yang dapat rusak atau kadaluarsa dilakukan

    inspeksi secara rutin untuk memastikan bahwa bahan tersebut

    ditangani sesuai dengan standar dan pedoman teknis.

    Bahan-bahan berbahaya telah dilakukan pengelolaan mulai dari

    penyimpanan, penanganaan dan pemindahannya. Lembar Data

    Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet) yang

    komprehensif untuk bahan-bahan berbahaya dipelihara,

    dikontrol dan mudah didapat oleh pegawai dan atau pekerja

    terkait atau yang membutuhkan.

  • 28

    2.4.8.13. Pengumpulan dan Penggunaan Data

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan

    prosedur pengumpulan dan penggunaan data untuk identifikasi,

    pengumpulan, penyusunan indeks, pengarsipan, penyimpanan,

    pemeliharaan, penarikan kembali, masa simpan dan

    pembuangan catatan keselamatan dan kesehatan kerja yang

    mendukung implementasi SMK3.

    Catatan-catatan dan data K3 selayaknya dapat dibaca, dapat

    didentifikasikan dan dapat ditelusuri atas aktifitas, proses,

    produk dan pelayanan yang bersangkutan.

    Penyimpanan dan pemeliharaan dilakukan sedemikian rupa

    sehingga mudah untuk diakses dan terlindungi dari kerusakan

    atau hilang.

    Masa simpan dan persyaratan kerahasiaan tergantung pada

    jenis catatan dan data yang akan dijelaskan dalam prosedur,

    serta akan terjaga agar memenuhi kesesuaian dengan

    persyaratan SMK3.

    2.4.8.14. Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan

    kebijakan tentang program pelatihan bagi seluruh pegawai dan

    atau pekerja untuk dilatih mengenai berbagai masalah berkaitan

    dengan K3. Program pelatihan memberikan pemahaman kepada

    seluruh pegawai dan atau pekerja, tentang pentingnya

    melaksanakan kebijakan K3, prosedur, instruksi dan persyaratan

    SMK3.

  • 29

    Pelatihan dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumberdaya

    dari luar maupun sumberdaya yang ada di PT. PLN (Persero)

    Area Pengatur Distribusi Bali . Apabila pelatihan tersebut

    bersifat sangat teknis atau khusus PT. PLN (Persero) Area

    Pengatur Distribusi Bali dapat memastikan kepatuhan terhadap

    persayaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dengan peraturan

    perundangan untuk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan

    pekerjaan atau mengoperasikan peralatan. Pelatihan yang telah

    diadakan akan dievaluasi untuk memastikan keefektifan

    pelatihan tersebut

    2.4.9. Pengukuran dan Evaluasi

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan prosedur

    untuk mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja sistim menejemen

    K3.Pengukuran tersebut dipergunakan untuk menentukan keberhasilan

    dan atau untuk melakukan identifikasi tindakan perbaikan.

    2.4.9.1. Inspeksi dan Pemantauan

    Pemeriksaan terhadap sumber-sumber bahaya dilakukan secara

    teratur untuk memastikan bahwa tempat kerja dan cara kerja telah

    memenuhi persyaratan perundangan, pedoman teknis

    keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku. Hal ini akan

    dilakukan melalui inspeksi-inspeksi terhadap cara kerja dan

    tempat kerja secara reguler, baik itu oleh bidang-bidang terkait.

  • 30

    Pemantauan Kesehatan dilakukan guna memantau kondisi

    kesehatan pegawai dan atau pekerja yang akan diatur secara

    tersendiri.

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan dan

    memelihara prosedur terdokumentasi untuk inspeksi, pemantauan

    dan pengukuran lingkungan kerja, operasi dan aktifitas yang

    dapat menimbulkan bahaya dan resiko bagi keselamatan dan

    kesehatan kerja.

    Mekanisme pelaksanaan inspeksi dan pemantauan diatur dalam

    prosedur inspeksi dan pemantauan.

    2.4.9.2. Kalibrasi dan Verifikasi Peralatan

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan

    kebijakan tentang pelaksanaan pengkalibrasian peralatan

    pemantau dan pengukuran yang merupakan acuan bagi

    teknisi/pelaksana atau pihak yang berwenang dalam memastikan

    bahwa peralatan pemantau dan pengukuran tersebut bekerja

    dengan tepat, selektif, andal dan tingkat ketelitian yang tinggi,

    dan untuk menjamin kesesuaian unjuk kerjanya sesuai dengan

    standar.

    2.4.9.3. Audit Sistem Manajemen K3

    PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali

    menyelenggarakan Audit SMK3 dan dijadwalkan pada selang

    waktu tertentu sesuai dengan prosedur dalam rangka memastikan

    bahwa penerapan SMK3 dapat memenuhi perencanaan awal dan

    dilaksanakan serta terpelihara dengan baik. Aspek utama dari

  • 31

    audit adalah untuk menghasilkan peningkatan yang

    berkesinambungan terhadap penerapan SMK3 dan peningkatan

    kinerja K3 PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali.

    Program audit akan dibuat untuk memastikan bahwa semua

    tempat dan aktifitas yang berhubungan dengan sistem manajemen

    K3 dapat tercakup. Tindak lanjut atas hasil audit yang

    memerlukan tindakan perbaikan harus dilakukan sesuai batas

    waktunya. Hasil audit SMK3 akan dilaporkan dan dibahas pada

    rapat Tinjauan Manajemen.Mekanisme pelaksanaan audit SMK3

    diatur dalam prosedur audit SMK3.

    2.4.10. Tinjauan Ulang dan Peningkatan SMK3 oleh Manajemen

    Tinjauan ulang sistemm manajemen K3 akan dilakuakan secara berkala

    untuk memastikan kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan

    dalam pencapaian kebijakan dan tujuan K3. Tinjauan ulang sistem

    manajemen K3 tersebut akan membahasa materi sebagai berikut :

    a. Evaluasi terhadap penerapan kebijakan K3.

    b. Tujuan sasaran dan kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

    c. Hasil temuan audit SMK3.

    d. Evaluasi efektifitas penerapan Manajemen K3, disesuaikan dengan

    perubahan peraturan dan perundang-undangan, tuntutan pasar,

    perubahan produk dan kegiatan PT. PLN (Persero) Area Bali Selatan,

    perubahan struktur organisasi PT. PLN (Persero) Area Pengatur

    Distribusi Bali, perkembangan ilmu pengetahuan, pengalaman yang

  • 32

    didapat dari insiden, catatan-catatan keselamatan kerja serta umpan

    balik dari tenaga kerja.

    Mekanisme pelaksanaan tinjauan ulang dan peningkatan SMK3 diatur

    dalam prosedur tinjauan ulang dan peningkatan SMK3.