2
Yang terhormat Ibu Dewi selaku guru Bahasa Indonesia Dan teman teman yang saya cintai Assalamualaikum wr. Wb Syukur Alhamdulillah kita panjatkan pada Alla SWT yang telah memberikan nikmatnya sehinnga kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat. Perkenankanlah saya menyampaikan sebuah pidato tentang pendidikan. Membicarakan hal yang satu ini mungkin tidak akan habis-habisnya. Sebelum saya berbicara tentang pendidikan, saya ingin bertanya kepada teman teman, apakah pendidikan di Indonesia sudah memenuhi standarisasi? Yak, jawabannya adalah belum. Pendidikan yang memadai adalah situasi yang sangat didambakan oleh semua rakyat Indonesia. Pendidikan bukan maju daripada kuantitas-nya, tetapi juga dari kualitas-nya. Menurut UUD '45 pasal 31 ayat 1,2,3,4, maka pendidikan wajib untuk kita dan pemerintahan juga bertanggung jawab men-support-nya. Tetapi, bagaimana dengan pendidikan di Indonesia? Kurikulum yang rumit,sumber daya manusianya yang kurang, dan budayanya yang tidak baik membuat pendidikan di Negara kita. Kita lihat saja di sekitar kita, contek mencontek adalah hal yang sangat lumrah ditemui di sekolah. Dan rata rata hal itu dotemui di sekolah sekolah yang ada di kota. Tetapi pendidikan di desa tidak begitu berbeda dengan di kota. Kurangnya fasilitas yang memadai menjadi kendala kurangnya pendidikan di desa. Jika di kota kita bias menjumpai banyak buku, mudahnya mengakses informasi dari internet, belum tentu di desa kita bisa melakukan hal tersebut. Jika kita bandingkan dengan negara-negara tetangga, maka dalam dunia pendidikan, Indonesia masih harus belajar banyak. Padahal pada waktu tahun 70an sampai 80an keadaan pendidikan di Indonesia dan Malaysia tidak begitu berbeda dan beberapa guru dari Indonesia dibawa ke Malaysia untuk membantu. Sekarang pendidikan di Malaysia termasuk yang paling baik di dunia, tetapi Indonesia tidak maju dan sekarang biaya pendidikan yang bermutu rendah saja sudah mulai menjadi di luar jangkauan kebanyakan masyarakat di Indonesia. Peningkatan dan persamaan mutu ini bisa dilakukan apabila pihak pemerintah benar-benar mau fokus dan peduli pada pendidikan di daerah dengan memberi sarana dan prasarana yang cukup dan sama dengan sekolah2 bermutu tinggi lain yang ada di Jawa (pusat), serta mengirimkan dan memberikan tunjangan lebih kepada guru (secara umum). Langkah paling awal yang perlu dilakukan sebenarnya mudah (itu juga apabila pemerintah benar2 punya niat untuk melakukannya): berantas korupsi dan naikkan upah/gaji guru/tenaga pengajar lainnya. Alasannya adalah guru merupakan ujung

pidato

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pidato

Citation preview

Page 1: pidato

Yang terhormat Ibu Dewi selaku guru Bahasa Indonesia

Dan teman teman yang saya cintai

Assalamualaikum wr. Wb

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan pada Alla SWT yang telah memberikan nikmatnya sehinnga kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat. Perkenankanlah saya menyampaikan sebuah pidato tentang pendidikan.

Membicarakan hal yang satu ini mungkin tidak akan habis-habisnya. Sebelum saya berbicara tentang pendidikan, saya ingin bertanya kepada teman teman, apakah pendidikan di Indonesia sudah memenuhi standarisasi? Yak, jawabannya adalah belum. Pendidikan yang memadai adalah situasi yang sangat didambakan oleh semua rakyat Indonesia. Pendidikan bukan maju daripada kuantitas-nya, tetapi juga dari kualitas-nya.

Menurut UUD '45 pasal 31 ayat 1,2,3,4, maka pendidikan wajib untuk kita dan pemerintahan juga bertanggung jawab men-support-nya. Tetapi, bagaimana dengan pendidikan di Indonesia? Kurikulum yang rumit,sumber daya manusianya yang kurang, dan budayanya yang tidak baik membuat pendidikan di Negara kita. Kita lihat saja di sekitar kita, contek mencontek adalah hal yang sangat lumrah ditemui di sekolah. Dan rata rata hal itu dotemui di sekolah sekolah yang ada di kota. Tetapi pendidikan di desa tidak begitu berbeda dengan di kota. Kurangnya fasilitas yang memadai menjadi kendala kurangnya pendidikan di desa. Jika di kota kita bias menjumpai banyak buku, mudahnya mengakses informasi dari internet, belum tentu di desa kita bisa melakukan hal tersebut.

Jika kita bandingkan dengan negara-negara tetangga, maka dalam dunia pendidikan, Indonesia masih harus belajar banyak. Padahal pada waktu tahun 70an sampai 80an keadaan pendidikan di Indonesia dan Malaysia tidak begitu berbeda dan beberapa guru dari Indonesia dibawa ke Malaysia untuk membantu.

Sekarang pendidikan di Malaysia termasuk yang paling baik di dunia, tetapi Indonesia tidak maju dan sekarang biaya pendidikan yang bermutu rendah saja sudah mulai menjadi di luar jangkauan kebanyakan masyarakat di Indonesia.

Peningkatan dan persamaan mutu ini bisa dilakukan apabila pihak pemerintah benar-benar mau fokus dan peduli pada pendidikan di daerah dengan memberi sarana dan prasarana yang cukup dan sama dengan sekolah2 bermutu tinggi lain yang ada di Jawa (pusat), serta mengirimkan dan memberikan tunjangan lebih kepada guru (secara umum).

Langkah paling awal yang perlu dilakukan sebenarnya mudah (itu juga apabila pemerintah benar2 punya niat untuk melakukannya): berantas korupsi dan naikkan upah/gaji guru/tenaga pengajar lainnya. Alasannya adalah guru merupakan ujung tombak pendidikan, dan apabila guru telah berkecukupan, mereka akan dengan rela dan semangat mengajar! Ini bukan berarti sogokan supaya guru mau mengajar, tetapi lebih kepada peningkatan kesejahteraan guru. Banyak guru yang 'mutung' atau ngambek mengajar karena mereka merasa bahwa pekerjaan mereka sia2, mereka merasa tidak mendapat balas jasa yang sesuai dari pekerjaan mereka. Juga kesadaran dari diri sendiri untuk bersikap lebih disiplin dan tidak bergantung kepada contekan.

Saya kira cukup sekian pidato dari saya. Untuk perhatian teman teman. Saya ucapkan terima kasih

Wassalamualaikum wr. wb