3
PIDATO “Aliran Kepercayaan dan Kebatinan” Kepercayaan, Kebatinan dan Kerohanian. Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa kata kepercayaan, kebatinan, dan kerohanian itu mempunyai pengertian yang sama, yaitu olah jiwa, olah rasa, yang berbeda hanyalah istilah kata saja. Ada lagi yang berpendapat bahwa kebatinan dan kerohanian merupakan penjabaran dari kepercayaan. Disamping itu ada pula yang membedakan antara pengertian ketiga istilah tersebut: 1. Kepercayaan: adalah sebutan bagi kelompok masyarakat yang mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Kepercayaan juga berarti suatu aliran yang mempunyai paham yang bersifat dogmatis yang terjalin dengan adat istiadat hidup sehari-hari dari berbagai suku bangsa yang mempercayai terhadap apa saja yang dipercayai adapt nenek moyang. 2. Kebatinan: Suatu kebaktian kepada Tuhan Yang Maha Esa menuju tercapainya budi luhur dan kesempurnaan hidup. Ada juga yang mengatakan bahwa kebatinan ialah sumber azas dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa untuk mencapai budi luhur guna kesempurnaan hidup. Jelasnya kebatinan adalah orang atau sekelompok masyarakat yang lebih mementingkan urusan batin dalam menjalin hubungan dengan Tuhannya. 3. Kerohanian: sebuatan kelompok masyarakat atau individu yang berusaha ingin mempersatukan roh insani dengan roh ilahi tanpa kehilangan kepribadiannya dengan cara senadi dan olah rasa. Ketuhanan

PIDATO

Embed Size (px)

Citation preview

PIDATO Aliran Kepercayaan dan KebatinanKepercayaan, Kebatinan dan Kerohanian. Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa kata kepercayaan, kebatinan, dan kerohanian itu mempunyai pengertian yang sama, yaitu olah jiwa, olah rasa, yang berbeda hanyalah istilah kata saja. Ada lagi yang berpendapat bahwa kebatinan dan kerohanian merupakan penjabaran dari kepercayaan. Disamping itu ada pula yang membedakan antara pengertian ketiga istilah tersebut: 1. Kepercayaan: adalah sebutan bagi kelompok masyarakat yang mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Kepercayaan juga berarti suatu aliran yang mempunyai paham yang bersifat dogmatis yang terjalin dengan adat istiadat hidup sehari-hari dari berbagai suku bangsa yang mempercayai terhadap apa saja yang dipercayai adapt nenek moyang. 2. Kebatinan: Suatu kebaktian kepada Tuhan Yang Maha Esa menuju tercapainya budi luhur dan kesempurnaan hidup. Ada juga yang mengatakan bahwa kebatinan ialah sumber azas dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa untuk mencapai budi luhur guna kesempurnaan hidup. Jelasnya kebatinan adalah orang atau sekelompok masyarakat yang lebih mementingkan urusan batin dalam menjalin hubungan dengan Tuhannya. 3. Kerohanian: sebuatan kelompok masyarakat atau individu yang berusaha ingin mempersatukan roh insani dengan roh ilahi tanpa kehilangan kepribadiannya dengan cara senadi dan olah rasa. Ketuhanan

Pada zaman sebelum ada dunia dan segala isinya yang ada hanyalah Tuhan Yang Maha Agung. Keadaan masa itu tidak bisa dilihat dan dibayangkan dalam angan-angan, tetapi hal itu nyata ada, sebab adanya itu dalam kekuasaan Tuhan. Tuhan mempunyai sebutan bermacam-macam menurut persepsi orang yang menyebutnya seperti Hyang Widhi, Teo, God, Allah, Gusti, Pangeran dan sebagainya. Tuhan itu bukan laki-laki dan bukan perempuan, tidak berarah dan memerlukan tempat, wujud Tuhan tidak dapat dilihat olah mata, akan tetapi bila dilihat dengan mata hati. Tuhan tidak dapat diserupakan, digambarkan dan diperkirakan bagaimana bentuknya karena Tuhan bukan materi, dicari dimana dan kemana saja tidak akan ketemu karena Tuhan tidak bertempat. Tuhan ada sejak dahulu tanpa ada permulaannya, sampai yang akan datang, oleh karena itu Tuhan adalah langgeng, selain Tuhan adalah semu, sementara, tidak kekal yang bersifat baru. Hari Kiamat Yang dimaksud kiamat ialah hari lepasnya nyawa dari badan jasmani manusia, yang lepasnya nyawa itu mulai dari ujung ibu jari kaki menjalar melalui peredaran darah dalam tubuh dan berakhir pada pusat syaraf otak. Adapun tanda-tanda datangnya hari kiamat atau kematian, adalah sebagai berikut: 1. Mati kurang 3 tahun, seseorang itu merasa payah dan bosan untuk hidup, seringkali bermimpi bepergian kearah utara, malas untuk mengerjakan sesuatu. 2. Mati kurang 2 tahun, seseorang itu mempunyai rasa rindu terhadap orang-orang yang sudah mati, ia malas mengerjakan sesuatu. 3. Mati kurang 1 tahun, seseorang itu sering melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat, bersamaan dengan itu tengkuk merasa bergetar, bulu roma berdiri, rasa manis, asin, gurih mulai berkurang.