83
PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM MELAKSANAKAN SUPERVISI STANDAR PROSES DI SMP N 87 JAKARTA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Disusun Oleh : AFIFAH AWWALIYAH 105018200705 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM MELAKSANAKAN SUPERVISI STANDAR PROSES

DI SMP N 87 JAKARTA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Disusun Oleh :

AFIFAH AWWALIYAH 105018200705

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul: “Persepsi Guru Tentang Kinerja Pengawas Dalam Melaksanakan

Supervisi Standar Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah

dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada, 24 Juni 2010 di hadapan dewan

penguji. Karena Itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S 1 (S.Pd) dalam

bidang Kependidikan Islam – Manajemen Pendidikan.

Jakarta, Juli 2010

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Tanggal Tanda Tangan

Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phill. ...…… ……………… NIP.: 19650530 198503 1 002 Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi) Mu’arif SAM., Drs., M.Pd. ............ ...................... NIP.: 19650717 199403 1 005 Penguji I

Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phill. ………. ……………… NIP.: 19650530 198503 1 002 Penguji II

Drs. Syafril, M.Pd. ............. ....................... NIP,: 19460601 196705 1 001

Mengetahui :

Dekan,

Dede Rosyada, Prof., Dr. MA

NIP.: 19571005 198703 1 003

Page 3: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM MELAKSANAKAN SUPERVISI STANDAR PROSES

DI SMP N 87 JAKARTA

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S. Pd) Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Di Susun Oleh :

AFIFAH AWWALIYAH 105018200705

Pembimbing:

Dra. Nurlena Rifa’i, MA. Ph.d NIP. 19591020 198603 2 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 4: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

SURAT PERNYATAAN KARYA PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Afifah Awwaliyah

NIM : 105018200705

Program Studi : Manajemen Pendidikan

Jurusan : Kependidikan Islam

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Juni 2010

Penulis

Afifah Awwaliyah

Page 5: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

ABSTRAK

Nama : Afifah Awwaliyah NIM : 105018200705 Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Judul : Persepsi Guru Tentang Kinerja Pengawas Dalam Melaksanakan

Supervisi Standar Proses  

Supervisi standar proses merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pengawas pendidikan. Dalam melakukan supervisi ini, ada beberapa peran yang harus dijalankan oleh seorang pengawas, yaitu sebagai koordinator, konsultan, pemimpin kelompok dan evaluator. Masing-masing peran tersebut harus dijalankan dengan baik sesuai dengan prinsip dan prosedur supervisi, oleh karena itu dibutuhkannya pengawas yang baik dan professional jika pengawas sekolah memiliki kemampuan supervisi yang berkualitas, maka kualitas kepala sekolah pun akan meningkat, kepala sekolah juga harus dibekali kemampuan mengelola sekolah secara profesional sehingga akan terlihat perkembangan sekolahnya, Salah satu sasaran supervisi adalah penerapan standar proes pendidikan di suatu sekolah, karena penerapan standar proses pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

Untuk menjadi seorang pengawas ada beberapa persyaratan yang yang harus dipenuhi, seperti latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan sebagainya. Di SMP N 87 Jakarta pengawas memiliki latar belakang pendidikan S1 (Strata Satu). Pengawas pernah bekerja sebagai guru dan kepala sekolah, dengan usianya 50 tahun saat ini sudah satu tahun ia menjabat sebagai pengawas di sekolah ini

Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui bagaimana kinerja pengawas dalam melaksanakan supervisi standar proses, yaitu sebagai koordinator, konsultan, pemimpin kelompok dan evaluator. Penelitan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data penelitian ini yaitu seluruh guru SMP N 87 Jakarta yang berjumlah 38 orang. Teknik pengambilan yang digunakan adalah angket dengan menggunakan skala likert untuk para guru dengan 4 alternatif jawaban.

Dari hasil pengolahan data yang didapat, yaitu kinerja kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi standar proses kurang efektif karena pengawas jarang melakukan kunjungan ke sekolah, kadang-kadang dalam satu semester hanya sekali atau tidak pernah datang, dan pengawas akan diundang pada saat sekolah sedang membutuhkan ide dan saran, biasanya pada saat rapat sekolah.

Kata Kunci: Kinerja pengawas dan Standar Proses

i  

Page 6: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil Alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan

semesta alam, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayahNYA,

sehingga penulisan skripsi ini terselesaikan. Sholawat beserta salam semoga

senantiasa tercurah limpahkan kehadirat baginda Nabi Muhammad SAW, yang

telah mengantarkan kita dari zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini sebagai persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada program S1 Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, maka penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada:

1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA., Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Rusydy Zakaria, M. Ed, M.Phill dan Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd,

Ketua Jurusan Kependidikan Islam dan Ketua program studi Manajemen

Pendidikan yang telah memberikan bimbingan dan kemudahan dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Dra. Nurlena Rifa’i, MA. Ph.d Pembimbing dalam penyusunan skripsi ini

yang dengan penuh kesabaran dan kearifan telah memberikan bimbingan,

arahan, koreksi dan masukan-masukan kepada penulis demi

kesempurnaannya penulisan skripsi ini.

5. Drs. Syauki M.Pd., Dosen penasehat akademik yang telah memberikan

bimbingan selama menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Segenap Dosen dan staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kontribusi keilmuan kepada

penulis selama belajar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

ii

Page 7: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

iii

7. Segenap pimpinan, dewan guru dan karyawan SMP N 87 Jakarta yang

telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian

guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

8. Orang tua Tercinta, Ayahanda (H. Abdul Hakim) dan Ibunda (Hj.

Musta’inatun) yang telah mengasuh penulis dengan penuh kasih sayang,

memberikan dorongan baik moril, materil maupun spiritual. Karena cinta

kasih beliaulah, penulis dapat menjalani hidup dan memperoleh

kesempatan belajar sampai saat ini.

9. Adik penulis Lulu Af’idah dan Ulil Azmi yang telah memberikan

dorongan dan do’a kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Temen–temen KI-MP Angkatan 2005. Khususnya Kelas B, kepada

Hamroh, Damayanti, Atas semua motivasi dan bantuannya semoga

pertemanan kiat tetap terjalin sampai akhir nanti.

Penulis sadar, bahwa penulisan sripsi ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,

penulis sangat mengharapkan sumbangan pemikiran, saran dan kritik untuk

kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, mohon dibukakan pintu maaf apabila dalam penulisan skripsi ini

terdapat hal-hal yang kurang berkenan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat,

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca sekalian.

Jakarta, 15 Juni 2010

Penulis

Page 8: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL .................................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 7

C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 7

D. Perumusan Masalah .............................................................................. 8

E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Persepsi ................................................................................................. 9

1. Pengertian ....................................................................................... 9

2. Hakikat persepsi .............................................................................. 10

3. Faktor yang mempengaruhi persepsi ............................................. 11

B. Kinerja .................................................................................................. 12

1. Pengertian ........................................................................................ 12

2. System penilaian kinerja ................................................................. 13

3. Tujuan ............................................................................................ 13

4. Faktor yang mempengaruhi kinerja ................................................ 14

C. Pengawas .............................................................................................. 15

1. Pengertian ....................................................................................... 15

2. Fungsi pengawas ............................................................................. 16

3. Kompetensi pengawas ..................................................................... 16

4. Ruang lingkup kepengawasan ......................................................... 23

iv

Page 9: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

v

D. Supervisi pendidikan ............................................................................. 24

1. Pengertian ........................................................................................ 24

2. Tujuan supervisi .............................................................................. 26

3. Prinsip supervisi .............................................................................. 27

4. Fungsi supervisi .............................................................................. 28

5. Peran supervisi pendidikan ............................................................. 28

E. Standar proses pendidikan .................................................................... 29

1. Pengertian ....................................................................................... 29

2. Fungsi Standar proses pendidikan .................................................. 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan penelitian ................................................................................. 37

B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................. 37

C. Metode Penelitian ............................................................................... 37

D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 38

E. Teknik dan Istrumen pengumpulan data ............................................. 38

F. Teknik pengelolaan dan analisis data .................................................. 41

BAB IV HASILPENELITIAN

A. Deskripsi data ....................................................................................... 42

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 62

B. Saran. ..................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

DAFTAR TABEL

Halaman

Kisi kisi instrumen penelitian..................................................................................... 39

Mengkoordinasikan kegiatan belajar mengajar oleh guru ......................................... 44

mengkoordinasi tugas mengajar satu mata pelajaran yang dibina oleh

beberapa guru .......................................................................................................... 44

mengkoordinasi kegiatan yang dilakukan oleh para guru dalam

proses pembelajaran ................................................................................................... 45

membantu guru yang mengalami kesulitan dalam mengatasi anak

yang sulit belajar ....................................................................................................... 46

membantu guru dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kenakalan pelajar yang dilakukan saat proses pembelajaran ..................................... 46

membantu guru dalam mengatur tingkat kedisiplinan siswa ..................................... 47

membimbing guru dalam menyusun silabus tiap mata pelajaran .............................. 47

membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik

pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi siswa ......................................... 48

membimbing guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) untuk tiap mata pelajaran ................................................................................ 49

membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran............................... 49

membimbing guru dalam pengelolaan kelas .......................................................... 50

membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan

vi  

Page 11: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran untuk

setiap mata pelajaran .................................................................................................. 50

membantu guru agar lebih cepat memahami kurikulum ............................................ 51

memimpin guru dalam mengembangkan kurikulum ................................................. 52

memimpin guru dalam mengembangkan materi pelajaran ........................................ 52

memotivasi para guru untuk meningkatkan kinerjanya ............................................. 53

membantu para guru dalam melakukan evaluasi pada saat proses

pembelajaran .......................................................................................................... 53

membantu para guru mengevaluasi hasil belajar siswa ............................................. 54

membantu guru dalam menyusun alat evaluasi ......................................................... 55

menilai kurikulum yang dikembangkan oleh para guru ............................................. 55

memberikan pengarahan terhadap guru dalam proses pembelajaran

yang harus dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berprestasi aktif .................................. 56

memberikan masukan terhadap guru untuk memberikan keteladanan

dalam proses pembelajaran ....................................................................................... 56

melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses

pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif

dan efisien .............................................................................................................. 57

menilai hasil pembelajaran menggunakan berbagai tekhnik penilaian

vii  

Page 12: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

viii  

dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktik, dan penugasan

per-orangan atau kelompok, sesuai dengan kompetensi dasar

yang harus dikuasai .................................................................................................... 58

memberikan saran-saran, usulan, atau ide kepala sekolah, khususnya

guru, dalam pengelolaan pembelajaran ...................................................................... 59

melakukan pemantauan terhadap guru mengenai pengambilan langkah

tindak lanjut yang diperlukan dalam proses pembelajaran ........................................ 59

menyusun program dan memberikan bantuan khususnya yang

berhubungan dengan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan

oleh sekolah atau guru untuk pengelolaan proses pembelajaran ............................... 60

melaksanakan pengawasan terhadap jalannya proses pembelajaran

khususnya yang dilakukan oleh para guru ............................................................... 61

Page 13: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket Guru

2. Pengajuan Judul Skripsi

3. Surat Bimbingan Skripsi

4. Surat Permohonan Izin Observasi

5. Surat Permohonan Izin Penelitian

6. Daftar Uji Referensi

7. Surat Keterangan Melakukan Penelitian Dari Sekolah

viii  

Page 14: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

  

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.1

Dari pengertian pendidikan di atas, ada beberapa hal yang sangat

penting untuk kita ketahui. Pertama, pendidikan bukanlah suatu proses yang

asal-asalan, akan tetapi proses yang bertujuan sehigga segala sesuatu yang

dilakukan guru dan siswa harus mengarah ke tujuan. Kedua, pendidikan tidak

boleh mengesampingkan proses belajar. Ketiga, proses pendidikan harus

berorientasi kepada siswa. Keempat, proses pendidikan berujung kepada

pembentukan sikap, pengembangan kecerdasan atau intelektual serta

pengembangan keterampilan anak sesuai dengan kebutuhan.

Keempat hal yang berkaitan dengan pendidikan itu menunjukkan betapa

pentingnya proses pendidikan yang mengarah pada tujuan pendidikan.

                                                            1 DEPDIKNAS, Himpunan Peraturan/ketentuan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah,

Tahun 2007, h. 10  

1  

Page 15: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

2  

Dengan demikian ketika kita memberikan pelajaran fisika, seharusnya kita

berfikir bagaimana mata pelajaran fisika dapat membentuk anak yang

memiliki kecerdasan dan keterampilan sesuai dengan tujuan pendidikan.

Demikian juga ketika kita memberikan materi ekonomi seharusnya kita

berfikir bagaimana materi ekonomi yang kita berikan bisa membantu

mengembangkan sikap kecerdasan dan keterampilan sesuai dengan tujuan

pendidikan. Manakala ini sudah terbentuk, maka semua guru mata pelajaran

apapun yang diberikannya akan mengarah pada tujuan bersama.

Tampaknya, pelaksanaan pendidikan kita di sekolah belum sesuai

dengan harapan di atas. Para guru di sekolah masih bekerja sendiri-sendiri

sesuai dengan mata pelajaran yang diberikannya, seakan akan mata pelajaran

yang satu terlepas dari mata pelajaran secara menyeluruh. Untuk itu

diperlukan suatu standar yang mengatur proses pembelajaran yang biasa

disebut dengan standar proses pendidikan.

Standar proses pendidikan menurut Peraturan Pemerintah No. 19 tahun

2005 Bab 1 Pasal 1 Ayat 6 adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk

mencapai standar kompetensi lulusan. Dari penerapan pemerintah di atas, ada

beberapa hal yang perlu digaris bawahi. Pertama, standar proses pendidikan

berlaku untuk setiap lembaga pendidikan formal, dengan demikian seluruh

sekolah seharusnya melaksanakan proses pembelajaran seperti yang

dirumuskan dalam standar proses pendidikan ini. Kedua, standar proses

pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran, yang berarti dalam

standar proses pendidikan berisi tentang bagaimana seharusnya proses

pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, standar proses pendidikan

dimaksud dapat dijadikan pedoman bagi guru dan pengelola pembelajaran.

Ketiga, standar proses pendidikan diarahkan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan.2

Dari ketiga hal tersebut masih terdapat kelemahan guru dalam

mengembangkan proses pembelajaran, banyak guru yang melaksanakan                                                             

2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran………., h. 4  

Page 16: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

3  

pembelajaran sesuai dengan seleranya sendiri, bukan didasarkan pada standar

proses yang berlaku. Untuk itu perlunya pegawas dalam melaksanakan

supervisi standar proses agar proses pembelajaran menjadi efektif.

Supervisi menurut Sergiovanni adalah suatu proses yang digunakan

oleh personalia sekolah yang bertanggung jawab terhadap aspek-aspek tujuan

sekolah dan yang bergantung secara langsung kepada para personalia yang

lain, untuk menolong mereka menyelesaikan tujuan sekolah itu.3

Dari pernyataan di atas harus diketahui bahwa supervisi itu bukan

peranan, tetapi merupakan suatu proses. Proses tersebut terjadi di sekolah

yang digunakan oleh personalia-personalia tertentu untuk menolong para

personalia yang lain dalam usaha mencari tujuan pendidikan.

Menurut Marks nilai supervisi terletak pada perkembangan dan

perbaikan situasi belajar mengajar yang direfleksikan pada perkembangan

para siswa. Perbaikan situasi belajar mengajar berhubungan erat dengan

pengelolaan kelas, ialah suatu usaha untuk (1) menciptakan, memperbaiki,

dan memelihara organisasi, kelas agar para siswa dapat mengembangkan

minat, bakat, dan kemampuannya secara maksimal, (2) menyeleksi fasilitas

belajar yang tepat dengan problem dan situasi kelas, (3) mengkoordinasikan

kemauan siswa mencapai tujuan pendidikan, (4) meningkatkan moral kelas.4

Situasi belajar mengajar di sekolah-sekolah kita sekarang ini

menggambarkan suatu keadaan yang sangat kompleks. Kekalutan yang ada

adalah akibat faktor-faktor obyektif yang saling mempengaruhi sehingga

mengakibatkan menurunnya hasil belajar. Karena itu perlu menciptakan

situasi yang memungkinkan murid-murid dapat belajar dengan baik dan guru-

guru dapat membimbing dalam suasana kreatif di mana mereka merasa

bertumbuh dalam jabatan mengajar mereka. Kalau faktor-faktor obyektif

dalam situasi belajar di sekolah dianalisa maka kita akan melihat banyak

sekali variabel yang turut menentukan proses belajar dan mengajar itu. Usaha

memperbaiki variabel-variabel itu ialah dengan jalan membantu guru-gru                                                             

3 Made Pidarta, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), ed. 2, cet. I, h. 2 

4 Made Pidarta, Pemikiran Tentang………, h. 2-3 

Page 17: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

4  

agar mereka mampu memecahkan persoalan-persoalan yang mereka hadapi.

Secara operasional dapat dikemukakan beberapa tujuan kongkrit dari

supervisi pendidikan:

1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan 2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar muruid-murid 3. Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman

belajar 4. Membantu guru dalam menggunakan metode-metode dan alat-alat

pelajaran moderen 5. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid 6. Membantu guru dalam hal menilai kemajuan murid-murid dan hasil

pekerjaan guru itu sendiri 7. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru

dalam rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka 8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira

dengan tugas yang diperolehnya 9. Membantu guru agar waktu dan tenaga tercurahkan sepenuhnya dalam

pembinaan sekolahnya.5

Salah satu sasaran supervisi adalah penerapan standar proes pendidikan

di suatu sekolah, karena penerapan standar proses pendidikan yang berkaitan

dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk

mencapai standar kompetensi lulusan. Secara umum penerapan standar proses

di sekolah-sekolah yaitu mengacu kepada visi, misi dan tujuan sekolah

tersebut, karena standar proses itu adalah Menerapkan standar berarti

menggunakan kriteria berdasarkan kriteria mutu. Dalam pengelolaan

pendidikan Indonesia kriteria minimal itu adalah standar nasional pendidikan.

Kriteria minimal sama dengan batas minimal mutu yang menjadi patokan

target pencapaian yang ditetapkan satuan pendidikan, idealnya di atas standar

nasional. Dalam menerapkan standar terdapat dua kata kunci yaitu adanya

kriteria yang dipersyaratkan dan adanya proses pengukuran. Hal yang diukur

dalam mutu adalah proses dan hasil. Oleh karena itu indikator mutu meliputi

indikator operasional dan indikator produk. Kedua bidang itu penting untuk

diukur karena dari hasil penelitian para ahli terbukti bahwa produk yang baik

                                                            5 Piet . A. Sahertian dan Frans Mataheru Dip, Prinsip & Tekhnik Supervisi Pendidikan,

(Surabaya: Usaha Nasional, 1981), h. 23-24 

Page 18: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

5  

itu datang dari proses yang bermutu. Proses yang bermutu harus melahirkan

produk yang bermutu pula.

Dalam mencapai standar proses yang baik dibutuhkan pengawas yang

baik pula, jika pengawas sekolah memiliki kemampuan supervisi yang

berkualitas, maka kualitas kepala sekolah pun akan meningkat. Seperti halnya

pengawas sekolah, kepala sekolah juga harus dibekali kemampuan mengelola

sekolah secara profesional sehingga akan terlihat perkembangan sekolahnya.

Menurut Nana Sudjana tugas pokok pengawas sekolah adalah melakukan

penilaian dan pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik

supervisi akademik maupun supervisi manajerial. Berdasarkan tugas pokok

dan fungsi di atas minimal ada tiga kegiatan yang harus dilaksanakan

pengawas yakni:

1. Melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja kepala sekolah, kinerja guru, dan kinerja seluruh staf sekolah,

2. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program sekolah beserta pengembangannya,

3. Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil program pengembangan sekolah secara kolaboratif dengan stakeholder sekolah.6 Pengawasan dalam bidang pendidikan bukan hanya sekedar kontrol

atau melihat apakah kegiatan yang ada telah berlangsung sesuai dengan

skenario yang telah ditetapkan, tetapi lebih dari pada itu, pengawasan dalam

bidang pendidikan mencakup visi dan misi serta kondisi atau syarat personel

maupun material yang diperlukan dalam mencipatakan lahirnya siatuasi

belajar mengajar yang kondusif dan tepat guna. Pelaksanaan pengawasan

bukan hanya mengawasi

Guru dan pegawai yang ada di sekolah menjalani tugas sesuai dengan

instruksi, dan berusaha membina hubungan yang baik dengan guru yang

lainnya, seharusnya secara bersamaan guru dan pengawas menyusun strategi

kerja yang lebih efektif. Dalam pelaksanaan pengawasan dalam lingkungan

pendidikan, guru bukanlah dianggap sebagai bawahan yang tidak memiliki

daya tawar, tetapi guru harus ditempatkan sebagai sosok partner kerja yang

                                                            6 Akhmad Sudrajat, “Tugas Pokok dan Fungsi Pengawas”, dari www. Tugas Pokok dan

Fungsi Pengawas Sekolah « Akhmad Sudrajat Lets Talk About Education.htm, 8 April 2008 

Page 19: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

6  

mampu saling memberi sehingga tercipata suasana kerja yang saling

melengakapi diantara guru dan pengawas.

Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan supervisor seharusnya satu

bulan sekali akan tetapi di sekolah ini hanya satu semester satu kali. Dalam

pemerikasaannya pengawas memeriksa semua keadaan sekolah seperti

administrasi, kebersihan, perlengkapan sekolah hanya dalam waktu sehari,

dan itupun hanya sebentar.

Penerapan Standar proses yang ada di sekolah ini sudah diterapkan.

Akan tetapi cara penerapan standar proses di sekolah ini sama saja seperti

sekolah-sekolah lainnya yaitu kurang mengajak anak didiknya untuk aktif,

kreatif dan kemandirian sesuai dengan bakat dan minat. Seorang guru akan

berhasil jika dalam pembelajarannya sesuai dengan perencanaan sebelumnya.

Karena standar Proses akan tercapai atau berhasil jika dalam pelaksanaanya

mengacu pada standar kompetensi peserta didik.

Dalam mencapai standar proses ini dibutuhkan supervisor yang baik

untuk mengawasi berjalannya pembelajaran, dan masih banyak pengawas

yang tidak paham tentang standar proses sehingga proses pembelajaran tidak

sesuai dengan tujuan pembelajaran, sedangkan standar proses tersebut untuk

mencapai standar kompetensi lulusan, selain dari pengawas luar (eksternal)

pengawas dari dalam (internal) juga berperan dalam mengontrol standar

proses yang berjalan di sekolah ini. Untuk berjalannya standar proses dengan

baik dan masih banyak guru yang belum paham akan standar proses tersebut

sehingga proses pembelajaran tidak efektif, dan belum lengkapnya sarana

prasarana yang ada di sekolah seperti infokus, masih banyak guru yang belum

menggunakan infokus untuk proses pembelajaran, seharusnya pegawas lebih

memperhatikan kebutuhan sekolah tersebut untuk proses pembelajaran dan

paham akan standar proses tersebut.

Dari adanya feomena tersebut, maka peneliti merasa penting untuk

melakukan penelitian yang berhubungan dengan kinerja pengawas. Dengan

demikian peneliti tertarik untuk mengajukan skripsi dengan judul

Page 20: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

7  

“PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM

MELAKSANAKAN SUPERVISI STANDAR PROSES DI SMP N 87

JAKARTA”

B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan dapat diidentifikasi beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran tidak sesuai dengan konsep pembelajaran yang

mengacu pada standar proses

2. Banyaknya guru yang tidak mengerti konsep pembelajaran yang

mengacu pada standar proses

3. Pengawas belum paham akan konsep pembelajaran yang mengacu pada

standar proses

4. Upaya pengawas agar para guru paham konsep pembelajaran yang

mengacu pada standar proses

5. Sarana prasarana media pembelajaran yang belum lengkap untuk proses

pembelajaran yang mengacu pada standar proses

6. Belum efektifnya kinerja supervisor

7. Rendahnya prestasi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran

yang bermutu

C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka untuk memfokuskan

penelitian penulis membatasi permasalahan pada:

1. Banyaknya guru yang tidak mengerti konsep pembelajaran yang

mengacu pada standar proses

2. Belum efektifnya kinerja supervisor

3. Rendahnya prestasi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran

yang bermutu

Page 21: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

8  

D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka penulis

merumuskan permasalahan “Bagaimana kinerja pengawas dalam

meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan konsep pembelajaran yang

mengacu pada standar proses

E. Manfaat Penelitian

• Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

tentang kinerja pengawas dalam melaksanakan supervisi standar proses

• Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan menjadi masukan tentang

pentingnya pengawasan standar proses.

• Bagi jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen Pendidikan

dan Civitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah, diharapkan dapat

menambah perbendaharaan karya ilmiah serta mejadi tolok ukur dalam

mengembangkan administrasi pendidikan

 

Page 22: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Persepsi berasal dari bahasa Inggris, yaitu perception, yang berarti

pengamatan1. Menurut Sarlito Wirawan Sarwono, kemampuan untuk

membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokouskan objek-objek disebut

sebagai kemampuan untuk mengorganisasikan pengamatan atau disebut

persepsi.2

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan.

Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh

individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut tidak

berhenti di situ saja, pada umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf

ke otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan

proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses

penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses yang mendahului

terjadinya persepsi. Proses penginderaan terjadi setiap saat, yaitu pada waktu

individu menerima stimulus yang mengenai dirinya melalui alat indera. Alat

indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luar. Stimulus                                                             

1 W.J.S Poerwadarminta, Kamus lengkap Inggris Indonesia, (Bandung: Hasta, 1982), h. 143. 

2 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), cet. II, h. 39. 

Page 23: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

10 

yang mengenai induvidu itu kemudian diorganisasikan, diinterpretasikan

sehingga individu menyadari tentang apa yang diinderanya itu. Proses inilah

yang dimaksud dengan persepsi.

Dengan persepsi individu dapat menyadari, dapat mengerti tentang

keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya, dan juga tentang keadaan diri

individu yang bersangkutan. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa

dalam persepsi stimulus dapat datang dari luar diri individu, tetapi juga dapat

datang dari dalam diri individu yang bersangkutan. Bila yang dipersepsi

dirinya sendiri sebagai objek persepsi, inilah yang disebut persepsi diri (self-

perception). Karena dalam persepsi itu merupakan aktifitas yang integrated,

maka seluruh apa yang ada dalam diri individu seperti perasaan, pengalaman,

kemampuan berfikir, kerangka acuan, dan aspek-aspek lain yang ada dalam

diri individu akan ikut berperan dalam persepsi tersebut. Berdasarkan atas hal

tersebut, dapat dikemukakan bahwa dalam persepsi itu sekalipun stimulusnya

sama, tetapi karena pengalaman tidak sama, kemampuan berfikir tidak sama,

kerangka acuan tidak sama, adanya kemungkinan hasil persepsi antara

individu satu dengan individu yang lain tidak sama. Keadaan tersebut

memberikan gambaran bahwa persepsi itu memang bersifat individual.

2. Hakikat persepsi.3

1. Persepsi Merupakan Kemampuan Kognitif

Persepsi ternyata banyak melibatkan kegiatan kognitif. Pada awal

pembentukan persepsi, orang telah menentukan apa yang telah akan

diperhatikan. Setiap kali kita memusatkan perhatian lebih besar

kemungkinan kita akan memperoleh makna dari apa yang kita tangkap,

lalu menghubungkannya dengan pengalaman yang lalu, dan dikemudian

hari akan diingat kembali

2. Peran Atensi Dalam Persepsi

Selama kita tidak dalam keadaan tidur, maka sejumlah rangsangan

yang besar sekali saling berlomba menurut perhatian kita. Biasanya,

                                                            3 Abdul Rahman Shaleh, Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar, ( Jakarta: Prenada

Media, 2004), cet. I, h. 91-93. 

Page 24: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

11 

manusia dan hewan lainnya akan memilih mana rangsangan tersebut yang

paling menarik dan paling mengesankan. Keterbukaan kita untuk memilih

inilah yang disebut dengan atensi atau perhatian.

Beberapa psikologi melihat atensi sebagai jenis alat saringan (filter),

yang akan menyaring semua informasi pada titik yang berbeda dalam

proses persepsi. Sebaliknya, psikologi lain yakni bahwa manusia mampu

memusatkan atensinya terhadap apa yang mereka kehendaki untuk

dipersepsikan, dengan secara aktif melibatkan diri mereka dengan

pengalaman-pengalaman tanpa menutup rangsangan lain yang saling

bersaing.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Persepsi merupakan proses mengorganisasikan yang berwujud diterimanya

stimulus oleh individu melalui alat inderanya dan menggabungkan data-data

indera kita untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat

menyadari sekeliling kita.

Menurut Sarlito Wirawan Sarwono terdapat enam faktor yang

mempengaruhi persepsi.4 yaitu:

1. Perhatian: biasanya kita tidak menangkap seluruh rangsanagan yang ada di sekitar kita sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian kita pada satu atau dua objek saja. Perbedaan fokus antara satu dengan orang lain, menyebabkan perbedaan persepsi antara mereka.

2. Set: set adalah harapan seseorang akan rangsangan yang akan timbul. Misalnya, pada seorang pelari yang siap di garis “start” terdapat set bahwa akan terdengar bunyi pistol di saat mana ia harus mulai berlari.

3. Kebutuhan: kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang, akan mempengaruhi persepsi orang tersebut.

4. Sistem Nilai: sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula terhadap persepsi.

5. Ciri Kepribadian: ciri kepribadian akan mempengaruhi pula persepsi. 6. Gangguan Kejiwaan: gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahn

persepsi yang disebut halusinasi. Berbeda dengan ilusi, halusinasi bersifat individual, jadi hanya dialami oleh penderita yang bersangkutan saja

                                                            4 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, cet. VIII, h. 43-44. 

Page 25: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

12 

B. Kinerja 1. Pengertian Kinerja

Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang

memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja.

Namun sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya

hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung.5 Dalam

kamus bahasa Indonesia, kinerja diartikan sebagai “sesuatu yang ingin

dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan kerja seseorang”.6

Menurut Wibowo kinerja adalah merupakan implementasi dari rencana yang

telah disusun. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia

yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi, dan kepentingan.7 Kinerja

dapat diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja,

hasil kerja atau unjuk kerja.8

Dari beberapa pendapat diatas, kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa

dalam kinerja ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, dalam

kinerja harus ada objek yang dituju dan dicapai. Dengan ditentukannya objek

yang akan dicapai diharapkan dalam proses menuju itu tidak melenceng dan

salah arah. Sehingga kinerja itu akan berjalan dengan baik sesuai dengan apa

yang dituju. Kedua, kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan

yang ditampilkan atau diwujudkan melalui tingkah laku yang terlihat pada

prestasi kerjanya dalam mencapai tujuan. Apersepsi pemahaman serta

kemampuan bertingkah laku sesuai harapan dapat diidentifikasi sebagai

faktor kerja, kemampuan kerja yang tinggi atau rendah dapat terlihat dari apa

yang telah diapai dan prestasi yang diperoleh dalam suatu pekerjaan.

                                                            5 Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 7 6 DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 570. 7 Wibowo, Manajemen Kinerja,………….h. 4.  8 E. mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),

cet. VIII, h. 136.  

Page 26: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

13 

2. System Penilaian Kinerja9

Penilaian kinerja adalah proses menilai hasil karya personel dala suatu

organisasi melalui instrument penilaian kinerja.

Melalui penilaian ini kita dapat mengetahui apakah pekerjaan itu sudah

sesuai atau belum dengan uraian pekerjaan yang telah disusun sebelumnya.

Dengan melakukan penilaian demikian, seorang pemimpin akan

menggunakan uraian pekerjaan sebagai tolok ukur. Bila pelaksanaan

pekerjaan sesuai atau melebihi uraian pekerjaan, berarti pekerjaan itu berhasil

dilaksanakan dengan baik. Bila di bawah uraian pekerjaan, maka berarti

pelaksanaan pekerjaan tersebut kurang.

Penilaian kinerja mencakup faktor-faktor antara lain:

1) Pengamatan, yang merupakan proses menilai dan menilik perilaku

yang ditentukan oleh system pekerjaan.

2) Ukuran, yang dipakai untuk mengukur prestasi kerja seorang

personel dibandingkan, dengan uraian pekerjaan yang telah

ditetapkan untuk personel tersebut.

3) Pengembangan, yang bertujuan untuk memotivasi personel

mengatasi kekurangannya dan mendorong yang bersangkutan untuk

mengembagkan kemampuan dan potensi yang ada pada dirinya.

Penilaian kinerja biasanya dilaksanakan sekali setahun. Cara

penilaiannya adalah dengan membandingkan hasil pekerjaan yang telah

dilaksanakan itu dengan uraian pekerjaan atau dengan pekerjaan sejenis

lainnya yang telah dilaksanakan oleh personel lainnya dalam jangka waktu

satu tahun.

3. Tujuan Penilaian Kinerja10

Penilaian kinerja pada dasarnya mempunyai dua tujuan utama, yaitu:

1) Penilaian kemampuan personel

                                                            9 Yaslis Ilyas, Kinerja: Teori, Penilaian, dan Penelitian, (Depok: Pusat Kajian Ekonomi

Kesehatan, 2002), cet. III, h. 87-88. 10 Yaslis Ilyas, Kinerja: Teori…..h. 88-89. 

Page 27: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

14 

Merupakan tujuan yang mendasar dalam rangka penilaian personel

secara individu, yang dapat digunakan sebagai informasi untuk

penilaian efektivitas manajemen sumber daya manusia.

2) Pengembangan personel

Sebagai informasi untuk pengambilan keputusan untuk pengembangan

personel seperti: promosi, mutasi, rotasi, terminasi, dan penyesuaian

kompensasi.

Secara spesifik penilaian kinerja bertujuan anatara lain untuk:

• Mengenali SDM yang perlu dilakukan pembinaan.

• Menentukan criteria tingkat pemberian kompensasi.

• Memperbaiki kualitas pelaksanaan pekerjaan.

• Bahan perencanaan manajemen program SDM masa datang.

• Memperoleh umpan balik atas hasil prestasi personel.

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja diantaranya:11

• Faktor Kemampuan (ability)

Secara psikologis, kemampuan terdiri dari kemampuan potensi (IQ)

dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya, pimpinan dan

karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) dengan

pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam

mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah menapai

kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada

pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

• Faktor Motivasi (motivation)

Motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan

terhadap situasi kerja di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap

positif terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja tinggi

                                                            11 Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM, (Bandung: PT Refika Aditama 2006),

h. 13-14 

Page 28: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

15 

dan sebaliknya jika mereka bersikap negative terhadap situasi kerjanya

akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang

dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja,

kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja dan kondisi kerja.

C. Pengawas 1. Pengertian Pengawas

Pengawas adalah salah satu tenaga kependidikan, yang bertugas

memberikan pengawasan agar tenaga kependidikan (guru, kepala sekolah,

personil lainnya di sekolah) dapat menjalankan tugasnya dengan baik12.

Pengawas adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai

pelaksana tekhnis untuk melakukan pengawasan pendidikan terhadap

sejumlah sekolah yang telah ditunjuk dan ditetapkan dalam upaya

meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar untuk mencapai tujuan

pendidikan13. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa keberadaan pengawas

sangat dibutuhkan untuk dapat memantau seluruh kegiatan pendidikan dan

pembelajaran yang berlangsung pada setiap unit sekolah. Keberadaan

pengawas bukanlah untuk mencari cari kesalahan dan kekurangan yang

dilakukan sekolah dalam melaksanakan peran dan fungsinya, tetapi pengawas

lebih berfungsi sebagai pemberi solusi atas masalah dan hambatan yang

dialami sekolah.

Peraturan pemerintah no 19 Tahun 2005 Bab VI mengenai standar

pendidik dan tenaga kependidikan, dalam pasal 1 Pengawasan pada

pendidikan formal dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan. Pasal 2

kriteria minimal untuk menjadi pengawas satuan pendidikan meliputi,

pertama berstatus sebagai guru sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun atau

                                                            12 Amiruddin Siahaan dkk, Manajemen Pengawas Pendidikan, (Ciputat: Quantum Teaching,

2006) cet. I, h. 1 13 N.A. Suprawoto, “Hakikat Pengawas Sekolah”, dari www.N.A.suprawoto.wordpress.com, 15

Desember 2009. 

Page 29: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

16 

kepala sekolah sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun pada jenjang pendidikan

yang sesuai dengan satuan pendidikan yang diawasi.14

2. Fungsi Pengawas

Menurut Rohani HM (1991:72) terdapat 8 fungsi pengawas, yaitu:

a. Mengkoordinasikan semua usaha sekolah b. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah c. Memperluas pengalaman guru-guru d. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif e. Memberikan fasilitas penilaian yang terus menerus f. Menganalisis situasi belajar dan mengajar g. Memberikan pengetahuan/skill setiap anggota/ staff h. Membantu meningkatkan kemampuan mengajar guru.15

3. Kompetensi Pengawas

Secara sederhana kompetensi diartikan seperangkat kemampuan yang

meliputi pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan yang harus dimiliki dan

dimiliki seseorang dalam rangka melaksanakan tugas pokok, fungsi dan

tanggungjawab pekerjaan dan/jabatan yang disandangnya.

Kompetensi pengawas sekolah adalah seperangkat kemampuan yang

meliputi pengetahuan,sikap,nilai dan keterampilan yang harus dikuasai dan

ditampilkan oleh pengawas sekolah dalam melaksanakan pengawasan

akademik dan pengawasan manajerial pada sekolah-sekolah binaannya16

Menurut Nana Sudjana ada 6 kompetensi pengawas diantaranya:17

1. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian pengawas sekolah/madrasah adalah

kemampuan pengawas sekolah dalam menampilkan dirinya atau

performance diri sebagai pribadi yang:

                                                            

14 Risa, “Perekrutan Pengawas Sekolah”, dari www. Kriteria Pengawas Sekolah. htm, 4 September 2009 

15 Amiruddin Siahaan dkk, Manajemen Pengawas Pendidikan, h. 4 16 Indra, “Pengertian Kompetensi Pengawas Sekolah”, dari www. Blog Pengawas

Indonesia.htm, 28 Maret 2009. 17 Suwarto, “Pengawas Sekolah yang Profesional”, dari www. Kompetensi Pengawas

Sekolah.html, 

Page 30: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

17 

1. bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas pokoknya

2. kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah

3. ingin tahu hal-hal baru tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan

seni

4. memiliki motivasi kerja dan bisa memotivasi orang lain dalam

bekerja.

Makna dari kompetensi kepribadian sebagaimana dikemukakan di atas

adalah sikap dan perilaku yang ditampilkan pengawas sekolah dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya mengandung empat

karakteristik di atas. Ini berarti sosok pribadi pengawas sekolah harus

tampil beda dengan sosok pribadi yang lain dalam hal tanggung jawab,

kreatifitas, rasa ingin tahu dan motivasi dalam bekerja. Sosok pribadi

tersebut diharapkan menjadi kebiasaan dalam perilakunya.

2. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial pengawas sekolah adalah kemampuan pengawas

sekolah dalam membina hubungan dengan berbagai pihak serta aktif

dalam kegiatan organisasi profesi pengawas.

Kompetensi sosial pengawas sekolah mengindikasikan dua

keterampilan yang harus dimiliki pengawas sekolah yakni(1) keterampilan

berkomunikasi baik lisan atau tulisan termasuk keterampilan bergaul

dan(2) keterampilan bekerja dengan orang lain baik secara individu

maupun secara kelompok/ organisasi. Keterampilan ini mensyaratkan

tampilnya sosok pribadi pengawas yang luwes, terbuka, mau menerima

kritik serta selalu memandang positif orang lain. Kompetensi kepribadian

dan kompetensi sosial pengawas sekolah sebagaimana dijelaskan di atas

hanya tambahan dari kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru

dan kepala sekolah Karena pengawas sekolah/madrasah berasal dari guru

atau kepala sekolah sehingga kompetensi kepribadian dan kompetensi

sosial guru atau kepala sekolah sudah melekat pada dirinya.

Page 31: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

18 

3. Kompetensi Supervisi Akademik

Kompetensi supervisi akademik adalah kemampuan pengawas sekolah

dalam melaksanakan pengawasan akademik yakni menilai dan membina

guru dalam rangka mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang

dilaksanakannya agar berdampak terhadap kualitas hasil belajar siswa.

Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam

meningkatkan mutu proses pembelajaran. Oleh sebab itu sasaran supervisi

akademik adalah guru dalam proses belajar mengajar (pembelajaran).

Materi pokok dalam proses pembelajaran adalah (penyusunan silabus dan

RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media

dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil

pembelajaran serta penelitian tindakan kelas).

Berikut adalah kompetensi inti dari dimensi kompetensi supervise

akademik.

1. menguasai konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik dan

kecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran

2. menguasai konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik dan

kecenderungan proses pembelajaran/pembimbingan tiap mata

pelajaran

3. membimbing guru dalam menyusun silabus mata pelajaran

berdasarkan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar

serta prinsip-prinsip pengembangan KTSP.

4. membimbing guru dalam memilih dan menggunakan

strategi/metode/teknik pembelajaran/’bimbingan setiap mata

pelajaran membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran tiap mata pelajaran.

5. membimbing guru dalam menyususn rencana pelaksanaan

pembelajaran tiap mata pelajaran.

6. membimbing guru dalam melaksanakan pembelajaran di

laboratorium dan di lapangan.

Page 32: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

19 

7. membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengem -bangkan

dan menggunakan media serta fasilitas pembe-lajaran/bimbingan.

8. membimbing guru dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk

pembelajaran/bimbingan

4. Kompetensi supervisi manajerial

Kompetensi supervisi manajerial adalah kemampuan pengawas

sekolah dalam melaksanakan pengawasan manajerial yakni menilai dan

membina kepala sekolah dan tenaga kependidikan lain yang ada di sekolah

dalam mempertinggikualitas pengelolaan dana dministasi sekolah.

Standar administrasi dan pengelolaan sekolah secara konseptual dan

operasional tersirat dan tersurat dalam rumusan kompetensi inti kepala

sekolah (Permendiknas No. 13 Tahun 2007) khususnya pada dimensi

kompetensi manajerial. Selain itu dalam kompetensi manajerial pengawas

sekolah, pengawas dituntut juga untuk menguasai program dan kegiatan

bimbingan konseling serta memantau pelaksanaan standar nasional

pendidikan di sekolah binaannya. Untuk itu pengawas sekolah harus

menguasai teori, konsep serta prinsip tentang metode dan teknik supervisi

pendidikan berikut aplikasinya dalam penyusunan program dan praktek

pengawasan manajerial.

Berikut ini kompetensi inti yang harus dimliki pengawas sekolah

dalam dimensi kompetensi supervisi manajerial.

1. menguasai pengetahuan tentang metode, teknik dan prinsip-prinsip

supervisi dalam meningkatkan mutu pendidikan

2. menguasai teknik menyusun program pengawasan berdasarkan

visi, misi, tujuan dan program pendidikan sekolah binaan

3. menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk

melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di sekolah

binaannya

4. teknik menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan

menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan

berikutnya pada sekolah binaannya

Page 33: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

20 

5. membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi

satuan pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu

pendidikan di sekolah

6. membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan

konseling di sekolah

7. mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-

hasil yang dicapainya untuk menemukan ke-lebihan dan

kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya

8. memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan

memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah

mempersiapkan akreditasi sekolahnya.

5. Kompetensi Evaluasi Pendidikan

Kompetensi evaluasi pendidikan adalah kemampuan pengawas sekolah

dalam kegiatan mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan

menyimpulkan data dan informasi untuk menentukan tingkat keberhasilan

pendidikan.

Materi pokok kompetensi evaluasi pendidikan adalah penilaian proses

dan hasil belajar, penilaian program pendidikan, penilaian kinerja guru,

kinerja kepala sekolah dan kinerja sekolah. Penilaian itu sendiri diartikan

sebagai proses memberikan pertimbangan berdasarkan kriteria yang telah

ditentukan. Oleh sebab itu ciri dari kegiatan penilaian adalah adanya obyek

yang dinilai, adanya kriteria yang dijadikan indikator keberhasilan dan

adanya interpretasi dan judgement. Setiap kegiatan penilaian akan

menghasilkan data hasil penilaian yang harus diolah dan dianalisis untuk

pengambilan keputusan.

Dimensi kompetensi evaluasi pendidikan terdiri atas enam kompetensi

inti yakni:

1. menyusun kriteria dan indikator keberhasilan

pembelajaran/bimbingan

2. membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting

dinilai dalam pembelajaran/bimbingan

Page 34: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

21 

3. menilai kinerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah dalam

melaksanakan tugas pokok dan tanggungjawabnya dalam

meningkatkan mutu pendidikan

4. memantau pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar

siswa serta menganalisisnya untuk perbaikan mutu

pembelajaran/bimbingan

5. membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk

perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran/ bimbingan

6. mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala

sekolah, guru dan staf sekolah.

6. Kompetensi Penelitian dan pengembangan

Kompetensi penelitian dan pengembangan adalah kemarnpuan

pengawas sekolah dalam merencanakan dan melaksanakan penelitian

pendidikan/pengawasan serta menggunakan hasil-hasilnya untuk

kepentingan peningkatan mutu pendidikan.

Penelitian adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan

menyimpulkan data dan informasi untuk memecahkan masalah praktis dan

untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Penelitian merupakan metode

ilmiah yakni memecahkan masalah dengan menggunakan logika berpikir

yang didukung oleh data empiris. Logika berpikir tampak dalam prosesnya

dengan menempuh langkah-langkah yang sistematis mulai dari

pengumpulan data, mengolah dan menafsirkan data, menguji data sampai

menarik kesimpulan. Data dikatakan empiris sebab menggambarkan apa

yang terjadi di lapangan.

Dalam kompetensi penelitian materi yang perlu dikuasai pengawas

sekolah antara lain pendekatan, metode dan jenis penelitian, merencanakan

dan melaksanakan penelitian, mengolah dan menganalisis data, menulis

laporan hasil penelitian sebagai karya tulis ilmiah serta memanfaatkan

hasil-hasil penelitian. Kompetensi penelitian bagi pengawas bermanfaat

ganda yakni manfaat untuk dirinya sendiri agar dapat menyusun karya

Page 35: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

22 

tulis ilmiah (KTI) berbasis penelitian dan manfaat untuk membina guru

dan kepala sekolah dalam hal merencanakan dan melaksanakan penelitian

khususnya penelitian tindakan.

Dimensi kompetensi penelitian dan pengembangan terdiri atas delapan

kompetensi inti yakni:

1. menguasai berbagai pendekatan, jenis dan metode penelitian dalam

pendidikan

2. menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik

untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk pengembangan

karir profesinya

3. menyusun proposal penelitian pendidikan baik penelitian kualitatif

maupun penelitian kuantitatif

4. melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah

pendidikan dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat

bagi tugas pokok dan tanggungjawabnya

5. mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik

data kualitatif maupun data kuantitatif

6. menulis karya tulis ilmiah dalam bidang pendidikan dan

kepengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu

pendidikan

7. menyusun pedoman/panduan dan atau buku/modul yang

diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan

8. memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan

kelas baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah.

Dalam pengertian kompetensi pengawas sekolah sebagaimana

dikemukakan di atas tersirat adanya tiga ciri utama kompeten. Ketiga ciri

tersebut adalah:

a. Adanya substansi atau materi yang harus dikuasai pengawas

sekolah yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokoknya

Page 36: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

23 

b. Adanya performance atau tampilan prilaku nyata dari pengawas

sekolah dalam dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai

pencerminan dari materi yang telah dikuasainya serta

c. Adanya hasil dari performance/tampilan perilaku nyata pengawas

sekolah dalam bentuk hasil-hasil pengawasan yang tampak dari

kinerja sekolah yang dibinanya

4. Ruang Lingkup Kepengawasan

Tugas pokok pengawas sekolah/satuan pendidikan adalah melakukan

penilaian dan pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi,

baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial. Berdasarkan tugas

pokok dan fungsi di atas minimal ada tiga kegiatan yang harus

dilaksanakan pengawas yakni:

1. Melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja kepala sekolah, kinerja guru, dan kinerja seluruh staf sekolah,

2. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program sekolah beserta pengembangannya,

3. Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil program pengembangan sekolah secara kolaboratif dengan stakeholder sekolah.18

Berdasarkan dari tugas pokok pengawas satuan pendidikan, maka

ruang lingkup kegiatan dalam program pengawasan adalah sebagai

berikut:

1. Penilaian kinerja yang akan dilakukan terhadap:

a. Kepala sekolah

b. Guru

c. Tenaga kependidikan lain (tenaga administrasi, laboran,

pustakawan).

2. Pembinaan yang akan dilakukan terhadap:

a. Organisasi sekolah dalam persiapan menghadapi akreditasi

sekolah                                                             

18 Akhmad Sudrajat, “Tugas Pokok Pengawas”, dari www. Tugas Pokok dan Fungsi Pengawas Sekolah « Akhmad Sudrajat Lets Talk About Education.htm, 8 April 2008 

Page 37: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

24 

b. Kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi sekolah.

c. Guru dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses

pembelajaran/bimbingan berdasarkan kurikulum yang berlaku

d. Tenaga kependidikan lain (tenaga administrasi, laboran,

pustakawan) dalam pelaksanaan tugas pokoknya masing-

masing

e. Penerapan berbagai inovasi pendidikan/pembelajaran

f. Pengawas pada jenjang di bawahnya dalam bentuk bimbingan

untukmelaksanakan tugas pokok kepengawasan.

3. Pemantauan yang akan dilakukan terhadap:

a. Pengelolaan dan administrasi sekolah

b. Pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan

c. Lingkungan sekolah

d. Pelaksanaan ujian sekolah dan ujian nasional

e. Pelaksanaan penerimaan siswa baru

f. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

g. Sarana belajar (alat peraga, laboratorium, perpustakaan).19

D. Supervisi Pendidikan 1. Pengertian supervisi.

Supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju

kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya

di dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan20.

Dalam Dictionary of Education Good Carter (1959) memberi pengertian

bahwa supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin

guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran,

termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan

                                                            19 Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian

Departemen Pendidikan Nasional 2009 20 Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1991) cet. IV, h. 76 

Page 38: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

25 

guru-guru serta merevisi tujua-tujuan pendidikan, bahwa pengajaran dan

metode serta evaluasi pengajaran21.

Ada bermacam-macam konsep supervisi. Secara historis mula-mula

diterapkan konsep supervisi yang tradisional, yaitu pekerjaan inpeksi,

mengawasi dalam pengertian mencari kesalahan dan menemukan kesalahan

dengan tujuan untuk diperbaiki. Perilaku supervisi yang tradisional ini disebut

snooper vision, yaitu tugas memata-matai untuk menemukan kesalahan.

Konsep seperti ini menyebabkan guru-guru menjadi takut dan mereka kerja

dengan tidak baik karena takut dipersalahkan. Kemudian berkembang

supervisi yang bersifat ilmiah, ialah:

1. Sistematis, artinya dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinu.

2. Objektif dalam pengertian ada data yang didapat berdasarkan observasi

nyata bukan berdasarkan tafsiran pribadi.

3. Menggunakan alat pencatat yang dapat memberikan informasi sebagai

umpan balikuntuk mengadakan penilaian terhadap proses pembelajaran

di kelas.

Seorang sepervisor harus bekerja dengan dan melalui para karyawan

dalam melaksanakan pekerjaanya secara tepat waktu dengan mutu yang tinggi

dan batasan anggaran yang telah ditetapkan. Menjadi supervisor andalan

berarti mencapai keberhasilan melalui orang lain. Hal ini dikenalkan sebagai

melibatkan orang lain. Terdapat dua hal yang berpengaruh pada keterampilan

melibatkan orng lain, yaitu:22

1. Pribadi (personal power): melibatkan orang lain karena meraka “mau”

(orang lain terlibat)

2. Kedudukan/posisi (positon power): melibatkan orang lain karena mereka

“harus” (melibatkan orang lain).

Supevisi yang andal akan melibatkan orang lain secara positif: bawahan,

teman sejawat, dan para konsumennya. Pelaksanaannya didasari pada

kemampuan pribadi yang luar biasa.                                                             

21 Piet A. Sahartian, Konsep Dasar & Teknik Supervis Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000) cet. I, h. 17 

22 Rick Conlow, Menjadi Supervisor Hebat, (Jakarta: PT. Victory Jaya Abadi, 2003), cet. I, h. 7  

Page 39: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

26 

2. Tujuan Supervisi

Tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk

mengembangkan situasi belajar-mengajar yang dilakukan guru di kelas23.

Pendapat ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Olive bahwa sasaran

(dominan) supervisi pendidikan ialah:

1. Mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan di sekolah

2. Meningkatkan proses belajar-mengajar di sekolah.

3. Mengembangkan seluruh staf di sekolah.

Ary Gunawan mengemukakan tujuan pelaksanaan supervisi adalah sebagai

berikut:

a. Membina guru-guru untuk lebih memahami tujuan umum pendidikan

b. Membina guru-guru guna mengatasi problem-problem siswa demi

kemajuan prestasi belajarnya

c. Membina guru-guru dalam mempersiapkan siswa-siswanya untuk

menjadi anggota masyarakat yang produktif, kreatif, etis, serta religius.

d. Membina guru-guru dalam meningkatkan kemampuan mengevaluasi,

mendignosa kesulitan belajar.

e. Membina guru-guru dalam memperbesar kesadaran tentang tata kerja

yang demokratis, kooperatif, serta kegotong royongan

f. Memperbesar ambisi guru-guru dan karyawan dalam meningkatkan

mutu profesinya.

g. Membina guru-guru dan karyawan dalam meningkakan popularitas

sekolahnya.

h. Melindungi guru-guru dan karyawan pendidikan terhadap tuntutan

serta kritik-kritik tak wajar dari masyarakat24.

                                                            23 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar Supervisi & Tekhnik Supervisi Pendidikan, h. 19 24 Ary Gunawan, Administrasi Sekolah, (Jakarta: Rineke Cipta, 1996), cet. Ke 1, hal. 198 

Page 40: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

27 

Dengan demikian jelas bahwa tujuan supervisi ialah memberikan layanan

dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada

gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Bukan saja

memperbaiki kemampuan mengajar tapi juga untuk pengembangan potensi

kualitas guru.

3. Prinsip Supervisi25

Masalah yang dihadapi dalam melaksanakan supervisi di lingkungan

pendidikan ialah bagaimana cara mengubah pola pikir yang bersifat otokrat

dan korektif menjadi sikap yang konstruktif dan kreatif. Untuk itu supervisi

harus dilaksanakan berdasarkan data, fakta yang objektif. Maka prinsip

supervisi yang dilaksanakan adalah:

1) Prinsip Ilmiah (scientific)

Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut:

a. Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang

diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.

b. Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data, seperti

angket, observasi, percakapan pribadi, dan seterusnya.

c. Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana

dan kontinu.

2) Prinsip Demokratis

Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan

kemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman

untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna

menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan bedasarkan atasan

dan bawahan, tapi berdasarkan rasa kesejawatan.

3) Prinsip Kerjasama

Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi ‘sharing

of idea, sharing of experience’, memberi support mendorong, menstimulasi

guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama.                                                             

25 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar Supervisi & Tekhnik Supervisi Pendidikan, h. 20 

Page 41: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

28 

4) Prinsip Konstruktif dan Kreatif

Setiap guru akan merasa termotifasi dalam mengembangkan potensi

kreatifitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang

menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.

4. Fungsi supervisi

Menurut Swearingen dalam bukunya Super Vision of Intruction –

Foundation and Dimension (1961). Ia mengemukakan 8 fungi supervisi:

a. Mengkoordinasikan semua usaha sekolah

b. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah

c. Memperluas pengalaman guru-guru

d. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif

e. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus

f. Menganalisis situasi belajar-mengajar

g. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf

h. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan

tujuan-tujuan pendidikan dan menigkatkan kemampuan mengajar

guru-guru26

5. Peranan Supervisi Pendidikan27

Seorang supervisor dapat berperan sebagai:

1) Koordinator

Sebagai koordinator ia dapat mengkoordinasi program belajar-mengajar,

tugas tugas anggota staf berbagai kegiatan yang berbeda-beda diantara guru-

guru. Contoh kongkret mengkoordinasi tugas mengajar satu mata pelajaran

yang dibina oleh berbagai guru.

2) Konsultan

Sebagai konsultan ia dapat memberi bantuan, bersama mengkonsultasikan

masalah yang dialami guru baik secara individual maupun secara kelompok.

                                                            26 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar……….., hal. 21 27 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar……….., hal. 25-26 

Page 42: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

29 

Misalnya, kesulitan dalam mengatasi anak yang sulit belajar, yang

menyebabkan guru sendiri sulit mengatasi dalam tatap muka dikelas.

3) Pemimpin kelompok

Sebagai pemimpin kelompok ia dapat memimpin sejumlah staf guru dalam

mengembangkan potensi kelompok, pada staf meengembangkan kurikulum,

materi pelajaran dan kebutuhan profesional guru-guru secara bersama. Sebagai

pemimpin kelompok ia dapat mengembngkan keterampilan dan kiat-kiat

dalam bekerja untuk kelompok (working for the group), bekerja dengan

kelompok (working with the group) dan bekerja melalui kelompok (working

through the group).

4) Evaluator

Sebagai evaluator ia dapat membantu guru-guru dalam menilai hasil dan

proses belajar, dapat menilai kurikulum yang sedang dikembangkan. Ia juga

belajar menatap dirinya sendiri. Ia dibantu dalam merefleksi dirinya, yaitu

konsep dirinya (self concept), ide/cita-cita dirinya (self idea), realitas dirinya

(self reality) (P. Wiggens, 1965). Misalnya, di akhir semester ia dapat

mengadakan evaluasi diri sendiri dengan memperoleh umpan balik dari setiap

peserta didik yang dapat dipakai sebagai bahan untuk memperbaiki dan

meningkatkan dirinya.

E. Standar Proses Pendidikan 1. Pengertian Standar Proses

Standar proses merupakan proses pembelajaran interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologi peserta didik.28

                                                            28 Badan Standar Nasional 2005. 

Page 43: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

30 

Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai

standar kompetensi lulusan29.

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran,

standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian

kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber

belajar.

RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta

didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan

berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran

berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,

minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Standar proses, baik yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,

penilaian, dan pengawas pembelajaran dikembangkan oleh BSNP, dan

ditetapakan dengan peraturan Menteri. Secara garis besar standar proses

pembelajaran tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut.

a. Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta

didik untuk berprestasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prekarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

b. Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran,

pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan

pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses

pembelajaran yang efektif dan efisien.

                                                            29 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran……….h. 4 

Page 44: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

31 

b. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan

pembelajaran, materi ajar, metode, sumber belajar, dan penilaian hasil

belajar.

c. Pelaksanaan proses pembelajaran harus memperhatikan jumlah

maksimal peserta didik per kelas dan beban mengajar maksimal per

pedidik, rasio maksimal buku teks pembelajaran setiap peserta didik dan

rasio maksimal jumlah peserta didik.

d. Penilaian hasil pembelajar menggunakan berbagai tekhnik penilaian

dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktik, dan penugasan per-

orangan atau kelompok, sesuai dengan kompetensi dasar yang harus

dikuasai.

e. Pengawasan proses pembelajaran meliputi pemantauan, supervisi,

evaluasi, pelaporan, dan pengambilan langkah tindak lanjut yang

diperlukan30.

2. Fungsi Standar Proses Pendidikan

Secara umum, standar proses pendidikan (SPP) sebagai standar minimal

yang harus dilakukan memiliki fungsi sebagai pengendalian proses pendidikan

untuk memperoleh kualitas hasil dan proses pembelajaran. Menurut Wina

Sanjaya dalam bukunya Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan ada 5 fungsi Standar Proses Pendidikan:

a. Fungsi SPP dalam Rangka Mencapai Standar Kompetensi yang Harus

Dicapai

Proses pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan

pendidikan, yakni kompetensi yang harus dicapai dalam ikhtiar pendidikan.

Bagaimana pun bagus dan idealnya suatu rumusan kompetensi, pada

akhirnya keberhaasilannya sangat tergantung kepada pelaksanaan proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Berkaitan dengan hal itu, SPP

                                                            30 E. Mulyasa, Implementasi KTSP Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2009) cet. Ke 2, hal. 25  

Page 45: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

32 

berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan serta program yang

harus dilaksanakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan-tujuan tersebut.

b. Fungsi SPP bagi Guru

Untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni standar kompetensi yang

harus dimiliki siswa, guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidik di

lapangan sangat menentukan keberhasilannya. Bagaimanapun idealnya suatu

kurikulum tanpa diikuti oleh kemampuan guru dalam

mengimplementasikannya dalam kegiatan proses pendidikan, maka

kurikulum itu tidak akan memiliki makna. Berkaitan dengan itu, standar

proses pendidikan bagi guru berfungsi sebagai pedoman dalam membuat

perencanaan program pembelajaran, baik program untuk periode tertentu

maupun program pembelajaran harian, dan sebagai pedoman untuk

implementasi program dalam kegiatan nyata dilapangan. Oleh sebab itu,

guru perlu memahami dan menghayati prinsip-prinsip SPP.

c. Fungsi SPP bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah orang yang secara struktural bertanggung jawab

dalam mengendalikan mutu pendidikan secara langsung. Dengan demikian,

bagi kepala sekolah SPP berfungsi:

• Sebagai barometer atau alat pengukur keberhasilan program pendidikan

di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai

dan mengontrol apakah kegiatan-kegiatan proses pendidikan yang

dilaksanakan itu berpijak pada standar proses yang telah ditentukan atau

tidak.

• Sebagai sumber utama dalam merumuskan berbagai kebijakan sekolah

khususnya dalam menentukan dan mengusahakan ketersediaan berbagai

keperluan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang

keberhasilan proses pendidikan.

d. Fungsi SPP bagi Para Pengawas (Supervisor)

Bagi para pengawas, SPP berfungsi sebagai pedoman, patokan, atau

ukuran dalam menetapkan bagaimana yang perlu disempurnakan atau

Page 46: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

33 

diperbaiki oleh setiap guru dalam pengelolaan proses pembelajaran. Dengan

demikian, para pengawas perlu memahami dengan benar hakikat SPP.

Melalui pemahaman itu selanjutnya pengawas dapat memberikan masukan

dan bimbingan kepada para guru untuk meingkatkan kualitas proses

pembelajaran

e. Fungsi SPP bagi Dewan Sekolah dan Dewan Pendidikan

Fungsi utama dewan sekolah dan dewan pendidikan adalah fungsi

perencanan dan pengawasan. Fungsi ini amat penting untuk menjaga

kualitas pendidikan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut baik dewan atau

komite sekolah maupun dewan pendidikan perlu memahami SPP. Melalui

pemahaman SPP, maka lembaga ini dapat melaksanakan fungsi dalam:

• Menyusun program dan memberikan bantuan khususnya yang

berhubungan dengan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan

oleh sekolah atau guru untuk pengelolaan proses pembelajaran yang

sesuai dengan standar minimal;

• Memberikan saran-saran, usulan, atau ide kepala sekolah, khususnya

guru, dalam pengelolaan pembelajaran yang sesuai dengan standar

minimal;

• Melaksanakan pengawasan terhadap jalannya proses pembelajaran

khususnya yang dilakukan oleh para guru.

Pengawas merupakan salah satu tenaga pendidikan yang bertugas

memberikan pengawasan agar tenaga kependidikan (guru, kepala sekolah,

personel lainnya di sekolah) dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Dari

pengertian ini dapat diketahui bahwa tugas pengawas salah satunya adalah

memperbaiki kinerja guru di sekolah.

Guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas

belajar mengajar di kelas. Ini mengharuskan guru mengerti tentang standar

proses pendidikan. Tugas pengawas adalah membuat standar proses dapat

diterapkan dengan baik oleh para guru.

Page 47: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

34 

Tugas pengawas dalam melaksanakan supervisi standar proses meliputi

beberapa hal, yakni meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Koordinator

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan KBM

b. Mengkoordinasi tugas-tugas guru dalam berbagai kegiatan yang

berbeda-beda.

2. Konsultan

a. Membantu para guru dalam mengatasi masalah individual

b. Membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi guru secara

kelompok

3. Pemimpin kelompok

Sebagai pemimpin kelompok, pengawas memimpin para guru dalam

mengembangkan profesinalismenya.

4. Evaluator

a. Membantu para guru dalam menilai hasil proses belajar mengajar

b. Membantu para guru dalam menilai kurikulum yang sedang

dikembangkan.

Dari ke delapan fungsi pengawas yang dikutip oleh Rohani di dalam

bukunya Amiruddin Siahaan yang berjudul manajemen pengawas

pendidikan terdapat konsep kerangka berfikir yaitu bahwasannya dengan

kondisi pengawas saat ini yang kurang efektif dikarenakan pengawas jarang

berkunjung, tidak disiplin, dan tidak memberikan saran terhadap guru

bagaimana pembuatan RPP yang mengacu pada standar proses, sehingga

para guru kurang memahami proses KBM yang mengacu pada standat

proses. Yaitu proses pembelajaran secara aktif, inspiratif, menantang dan

menyenangkan. Oleh karena itu dibutuhkannya pengawas yang efektif dan

professional. Pengawas yang efektif dan professional yaitu memberikan

layanan kepada stakeholder pendidikan, terutama kepada guru-guru, baik

secara individu maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki kualitas

proses dan hasil pembelajaran, dan mengoreksi, memperbaiki bila

Page 48: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

35 

ditemukan adanya penyimpangan yang akan mengganggu pencapaian

tujuan. Akan tetapi kondisi pengawas di sekolah ini kurang efektif dan tidak

memberikan arahan kepada guru konsep pembelajaran yang mengacu pada

standar proses. Stategi yang tepat untuk mengatasi pengawas yang kurang

efektif dan kurang professional yaitu dengan diberikannya pelatihan,

bimbingan dan pendidikan tentang kepengawasan, agar kinerja pengawas

lebih baik dan professional.

Page 49: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

17 

Page 50: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

37  

 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pengawas dalam

melaksanakan supervisi standar proses di SMP N 87 Jakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 87 Jakarta. Adapun waktu

pelaksanaan penelitan yaitu sejak diterimanya proposal skripsi sampai selesai.

C. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif dan kualitatif dalam bentuk deskriptif analisis, yaitu menganalisa

keterkaitan antara variabel-variabel dalam suatu fenomena yang diteliti dan

menguraikan data-data yang ada untuk disimpulkan.

       37

Page 51: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

38  

1. Field Reseach (Penelitian Lapangan)

Yaitu dengan cara meneliti langsung objeknya, metode ini menggunakan

fenomena yang di lapangan tanpa membuat manipulasi terhadap variable

yang akan dilhat atau diukur.

D. Populasi dan sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian suatu tempat tertentu.

Populasi penelitian ini adalah para guru yang berjumlah 38 orang.

Sampel adalah sebagian subjek yang diteliti/diselidiki dari keseluruhan

subjek penelitian (populasi). Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel

dari semua guru yang berjumlah 38 orang karena jumlah populasi di bawah

100 orang dan keberagaman latar belakang guru yang berbeda-beda.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian

ini, maka penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yang

disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain:

1. Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematika fenomena

yang diselidiki dalam arti luas. Observasi ini dilakukan dengan cara

mengunjungi SMP N 87 Jakarta

2. Angket Sebagai alat pengumpulan data yang digunakan dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan pada angket yang diisi oleh para guru

3. Interview (wawancara) yaitu dialog langsung antara peneliti dengan

responden yang akan diwawancarai, sebelum memulai wawancara

sipeneliti atau pewawancara terlebih dahulu menyediakan daftar-daftar

pertanyaan yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, guna

untuk memperoleh secara langsung informasi yang sebenarnya.

Page 52: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

39  

Tabel 1

Kisi-kisi Instrumen Persepsi Guru Tentang Kinerja Pengawas Dalam

Melaksanakan Supervisi Standar Proses Di Sekolah SMP 87 Jakarta

Fokus

Penelitian

Dimensi Indikator No. Butir

Soal

Persepsi guru

tentang

kinerja

pengawas

dalam

melaksanakan

supervisi

standar

proses

Koordinator

Konsultan

Pemimpin

Kelompok

Evaluator

SPP

mencapai

• Mengkoordinasikan

pelaksanaan KBM

• Mengkoordinasi tugas-

tugas guru dalam berbagai

kegiatan yang berbeda-

beda

• Membantu para guru

dalam mengatasi masalah

secara individual

• Membantu menyelesaikan

masalah yang dihadapi

guru secara berkelompok.

Memimpin para guru dalam

mengembangkan

profesionalismenya.

• Membantu para guru

dalam menilai hasil dan

proses belajar

• Membantu para guru

dalam menilai kurikulum

yang sedang

dikembangkan.

Standar proses sebagai alat

1

2,3

4,5,6

7,8,9,10,11,12,

13

14,15,16

17,18,19

20

21,22

Page 53: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

40  

standar

kompetensi

yang harus

dicapai.

SPP bagi

guru

SPP bagi

kepal

sekolah

SPP bagi

pengawas.

SPP bagi

dewan

sekolah dan

dewan

pendidikan.

untuk mencapai tujuan

pendidikan.

standar proses pendidikan

berfungsi sebagai pedoman

dalam membuat perencanaan

program pembelajaran.

sebagai alat pengukuran

keberhasilan program

pendidikan.

memberikan masukan dan

bimbingan kepada para guru

untuk meningkatkan kualitas

proses pembelajaran.

melakukan perencanaan dan

pengawasan.

23

24

25

26,27,28

Page 54: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

41  

                                                           

F. Teknik pengelolaan dan analisis Data

Data yang berasal dari kepustakaan digunakan sebagai teori yang

dijadikan pedoman penulis untuk penelitian lapangan. Adapun data yang

telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya diolah dan dianalisis

dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Adapun teknik pengolahan data sebagai berikut:

1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan pengisian angket atau

kuesioner yang berhasil dikumpulkan.

2. Skoring, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket.

3. Tabulating, yaitu mentabulasikan data jawaban yang berhasil

dikumpulkan ke dalam tabel yang telah disediakan.

4. Menghitung prosentase jawaban dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P = Angka Presentase

F = Frekuensi jawaban yang diberikan responden

N = Jumlah Responden1

 

 1 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 43  

Page 55: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

42  

 

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Supervisi standar proses merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan

oleh pengawas pendidikan. Dalam melakukan supervisi ini, ada beberapa

peran yang harus dijalankan oleh seorang pengawas, yaitu sebagai

koordinator, konsultan, pemimpin kelompok dan evaluator. Masing-masing

peran tersebut harus dijalankan dengan baik sesuai dengan prinsip dan

prosedur supervisi.

Untuk mengetahui kinerja pengawas dalam melakukan supervisi standar

proses tersebut peneliti menggunakan dua alat pengumpulan data, yaitu

wawancara dan angket. Adapun hasil penelitian tersebut dapat dideskripsikan

sebagai berikut:

1. Hasil wawancara

Untuk menjadi seorang pengawas ada beberapa persyaratan yang yang

harus dipenuhi, seperti latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan

sebagainya. Di SMP N 87 Jakarta pengawas memiliki latar belakang

pendidikan S1 (Strata Satu). Pengawas pernah bekerja sebagai guru dan

kepala sekolah, dengan usianya 50 tahun saat ini sudah satu tahun ia

menjabat sebagai pengawas di sekolah ini.

Dalam melakukan pekerjaannya sebagai supervisor, pengawas

adakalanya melakukan kesalahan, karena pengawas jarang melakukan

kunjungan ke sekolah, kadang-kadang dalam satu semester hanya sekali

atau tidak pernah datang, (dari hasil wawancara dengan wakil kepala

sekolah). Untuk itu, kepala sekolah harus melakukan upaya untuk        42

Page 56: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

43  

mengatasi masalah tersebut. Dalam hal ini, upaya yang dilakukan kepala

sekolah diantaranya meminta pengawas untuk sering datang ke sekolah,

meminta masukan kepada pengawas berkaitan dengan masalah-masalah

yang dihadapi oleh sekolah.

Adapun upaya yang dikalukan untuk meningkatkan kinerja pengawas

yaitu:

1. Menurut kepala sekolah

Pengawas sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan mengelola

program peningkatan mutu pendidikan, mulai dari proses perancangan

kegiatan, pelaksana dan pemantauan serta evaluasi hasil program tersebut,

membantu sekolah melakukan evaluasi diri untuk mengenali kelemahan

dan kelebihannya, Jika pelaksanaan pengawasan secara prosedural sudah

sesuai dengan konsep dan dasar supervisi, maka implikasinya pada

pendidikan akan menghasilkan mutu pendidikan dan akhirnya tercipta

pendidikan bermutu

2. Menurut guru

Diperlukannya standardisasi kompetensi pengawas sekolah sebagai

jaminan kesamaan penguasaan kompetensi yang diperlukan, dalam hal

pengawasan sekolah sehingga sekolah dapat lebih dilayani dan dibina

secara efektif, efisien dan produktif. Tujuan disusunnya standar

kompetensi pengawas sekolah adalah sebagai acuan untuk mengukur

kemampuan dan kinerja pengawas sekolah dalam pelaksanaan tugas

kepengawasannya di sekolah, melakukan pembinaan dan peningkatan

mutu pengawas sekolah, dan meningkatkan kinerja pengawas sekolah

sesuai dengan profesinya

2. Hasil penyebaran angket

Hasil penyebaran angket yang diberikan kepada guru mengenai

persepsi guru tentang kinerja pengawas dalam melakukan supervisi

standar proses di SMP N 87 Jakarta menunjukkan hasil sebagai berikut:

Page 57: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

44  

1. Mengkoordinasikan pelaksanaan KBM

Tabel 2

Mengkoordinasikan kegiatan belajar mengajar oleh guru.

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

1 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

1

5

16

16

2,63

13,15

42,11

42,11

Jumlah (N) 38 100

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab

pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang dan tidak pernah.

Hal ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 42,11%,

tidak pernah 42,11%, sering 13,15%, selalu 2,63%. Ini berarti bahwa

pengawas tidak pernah mengkoordinasikan kegiatan belajar mengajar oleh

guru. Keberadaan pengawas sangat dibutuhkan untuk mengkoordinasikan

KBM agar para guru paham tentang KBM yang mengacu pada standar

proses

2. Mengkoordinasi tugas-tugas guru dalam berbagai kegiatan

yang berbeda-beda

Tabel 3

Mengkoordinasi tugas mengajar satu mata pelajaran yang

dibina oleh beberapa guru.

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

2 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

1

4

27

6

2,63

10,53

71,05

15,79

Jumlah (N) 38 100

Page 58: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

45  

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 71,05%, tidak

pernah 15,79%, sering 10,53%, selalu 2,63%. Ini berarti bahwa pengawas

jarang mengkoordinasi tugas mengajar satu mata pelajaran yang dibina

oleh beberapa guru sehingga pengawas kurang efisien dalam

melaksanakan tugas-tugasnya.

Tabel 4

Mengkoordinasi kegiatan yang dilakukan oleh para guru

dalam proses pembelajaran.

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

3 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

1

3

27

7

2,63

7,9

71,05

18,42

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 71,05%, tidak

pernah 18,42%, sering 7,9%, selalu 2,63%. Ini berarti bahwa pengawas

jarang mengkoordinasi kegiatan yang dilakukan oleh para guru dalam

proses pembelajaran sehingga pengawas tidak tahu akan kesulitan yang di

hadapi oleh guru dalam proses pembelajaran.

Page 59: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

46  

3. Membantu para guru dalam mengatasi masalah secara

individual

Tabel 5

Membantu guru yang mengalami kesulitan dalam mengatasi

anak yang sulit belajar

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

4 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

1

1

22

14

2,63

2,63

57,9

36,84

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 57,9%, tidak

pernah 36,84%, sering 2,63%, selalu 2,63%. Ini berarti bahwa pengawas

jarang membantu guru yang mengalami kesulitan dalam mengatasi anak

yang sulit belajar.

Tabel 6

Membantu guru dalam mengatasi masalah yang berkaitan

dengan kenakalan pelajar yang dilakukan saat proses

pembelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

5 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

1

3

22

12

2,63

7,

57,9

31,57

Jumlah (N) 38 100

Page 60: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

47  

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 57,9%, tidak

pernah 31,57%, sering 7,9%, selalu 2,63%. Ini berarti bahwa pengawas

jarang membantu guru dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan

kenakalan pelajar yang dilakukan saat proses pembelajara. Sehingga guru

kurang memperhatikan anak-anak yang sulit belajar.

Tabel 7

Membantu guru dalam mengatur tingkat kedisiplinan siswa

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

6 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

1

2

25

10

2,63

5,26

65,79

26,32

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 65,79%, tidak

pernah 26,32%, sering 5,26%, selalu 2,63%. Ini berarti bahwa pengawas

jarang membantu guru dalam mengatur tingkat kedisiplinan siswa

sehingga masih adanya siswa yang kurang disiplin.

4. Membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi guru

secara berkelompok.

Tabel 8

Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap mata

pelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

Page 61: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

48  

7 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

1

4

10

23

2,63

10,52

26,32

60,53

Jumlah (N) 38 100

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban tidak pernah, hal ini

sesuai dengan jawaban responden yaitu tidak pernah 60,53%, kadang-

kadang 26,32%, sering 10,52%, selalu 2,63%. Ini berarti bahwa sebagian

besar pengawas tidak pernah membimbing guru dalam menyususn silabus

tiap mata pelajaran, sehingga masih banyaknya guru yang tidak mengerti

proses KBM yang mengacu pada standar proses.

Tabel 9

Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan

strategi/metode/teknik pembelajaran yang dapat

mengembangkan potensi siswa

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

8 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

3

5

24

6

7,9

13,16

63,15

15,79

Jumlah (N) 38 100

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam menjawab

pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal ini sesuai

dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 63,15%, tidak pernah

15,79%, sering 13,16%, selalu 7,9%. Ini berarti bahwa pengawas jarang

membimbing guru dalam memilih dan menggunakan

strategi/metode/teknik pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi

Page 62: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

49  

siswa. Metode/tekhnik pembelajaran sangat dibutuhkan untuk proses

pembelajaran, oleh karena itu pengawas harus lebih memperhatikan sarana

KBM yang kurang memadai di sekolah ini.

Tabel 10

Membimbing guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) untuk tiap mata pelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

9 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

1

10

11

16

2,63

26,32

28,95

42,10

Jumlah (N) 38 100

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban tidak pernah, hal ini

sesuai dengan jawaban responden yaitu tidak pernah 42,10%, kadang-

kadang 28,95%, sering 26,32%, selalu 2,63%. Ini berarti bahwa sebagian

besar pengawas tidak pernah membimbing guru dalam menyususn rencana

pelaksanaan

pembelajaran (RPP) untuk tiap mata pelajaran, sehingga masih banyaknya

guru yang tidak tepat membut RPP untuk proses pembelajaran yang efektif

dan menarik.

Tabel 11

Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

10 a. Selalu

b. Sering

1

4

2,63

10,52

Page 63: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

50  

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

23

10

60,53

26,32

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 60,53%, tidak

pernah 26,32%, sering 10,52%, selalu 2,63%. Ini berarti bahwa pengawas

jarang membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Tabel 12

Membimbing guru dalam pengelolaan kelas

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

11 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

1

2

20

15

2,63

5,26

52,63

39,48

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 52,63%, tidak

pernah 39,48%, sering 5,26%, selalu 2,63%. Ini berarti bahwa pengawas

jarang membimbing guru dalam pengelolaan kelas, dengan pengelolan

kelas yang kurang baik dapat membuat siswa jenuh untuk belajar.

Tabel 13

Membimbing guru dalam mengelola, merawat,

mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan

fasilitas pembelajaran untuk setiap mata pelajaran

Page 64: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

51  

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

12 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

1

6

22

9

2,63

15,79

57,9

23,68

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 57,9%, tidak

pernah 23,68%, sering 15,79%, selalu 2,63%. Ini berarti bahwa pengawas

jarang membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan

dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran untuk

setiap mata pelajaran. Dengan adanya media yang lengkap siswa akan

semangat untuk belajar dan guru pun bisa mengembangkan kretifitasnya

untuk proses pembelajaran.

Tabel 14

Membantu guru agar lebih cepat memahami kurikulum

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

13 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

1

4

24

9

2,63

10,53

63,16

23,68

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 63,16%, tidak

pernah 23,68%, sering 10,53%, selalu 2,63%. Ini berarti bahwa pengawas

Page 65: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

52  

jarang membantu guru agar lebih cepat memahami kurikulum. Sehingga

masih banyaknya guru yang kurang mengerti kurikulum.

5. Memimpin para guru dalam mengembangkan

profesionalismenya.

Tabel 15

Memimpin guru dalam mengembangkan kurikulum

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

14 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

1

3

21

13

2,63

7,9

55,26

34,21

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 55,26%, tidak

pernah 34,21%, sering 7,9%, selalu 2,63%. Ini berarti bahwa pengawas

jarang memimpin guru dalam mengembangkan kurikulum.

Tabel 16

Memimpin guru dalam mengembangkan materi pelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

15 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

1

5

22

10

2,63

13,16

57,89

26,32

Jumlah (N) 38 100

Page 66: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

53  

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 57,89%, tidak

pernah 26,32%, sering 13,16%, selalu 2,63%. Ini berarti bahwa pengawas

jarang memimpin guru dalam mengembangkan materi pelajaran.

Pengawas memberikan arahan kepada guru agar lebih memahami materi

yang akan diberikan kepada siswa.

Tabel 17

Memotivasi para guru untuk meningkatkan kinerjanya

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

16 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

2

32

4

0

5,26

84,21

10,53

0

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban sering, hal ini sesuai

dengan jawaban responden yaitu sering 84,21%, kadang-kadang 10,53%,

selalu 5,26%, tidak pernah 0%. Ini berarti bahwa pengawas sering

memotivasi para guru untuk meningkatkan kinerjanya. Motivasi dari

pengawas sangat dibutuhkan utuk para guru untuk meningkatkan

kinerjanya.

6. Membantu para guru dalam menilai hasil dan proses

belajar

Tabel 18

Membantu para guru dalam melakukan evaluasi pada saat

proses pembelajaran

Page 67: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

54  

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

17 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

3

3

25

7

7,89

7,89

65,79

18,43

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 65,79%, tidak

pernah 18,43%, sering 7,89%, selalu 7,89%. Ini berarti bahwa pengawas

jarang membantu para guru dalam melakukan evaluasi pada saat proses

pembelajaran.

Tabel 19

Membantu para guru mengevaluasi hasil belajar siswa

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

18 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

0

4

23

11

0

10,53

60,53

28,94

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 60,53%, tidak

pernah 28,94%, sering 10,53%, selalu 0%. Ini berarti bahwa pengawas

jarang membantu para guru mengevaluasi hasil belajar siswa.

Page 68: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

55  

Tabel 20

Membantu guru dalam menyusun alat evaluasi

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

19 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

0

3

15

20

0

7,9

39,47

52,63

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban tidak pernah, hal ini

sesuai dengan jawaban responden yaitu tidak pernah 52,63%, kadang-

kadang 39,47%, sering 7,9%, selalu 0%. Ini berarti bahwa pengawas

jarang membantu guru dalam menyusun alat evaluasi.

7. Membantu para guru dalam menilai kurikulum yang

sedang dikembangkan.

Tabel 21

Menilai kurikulum yang dikembangkan oleh para guru

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

20 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

1

4

19

14

2,63

10,53

50

36,84

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 50%, tidak

pernah 36,84%, sering 10,53%, selalu 2,63%. Ini berarti bahwa pengawas

jarang menilai kurikulum yang dikembangkan oleh para guru.

Page 69: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

56  

8. Standar proses sebagai alat untuk mencapai tujuan

pendidikan.

Tabel 22

Memberikan pengarahan terhadap guru dalam proses

pembelajaran yang harus dilaksanakan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta

didik untuk berprestasi aktif

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

21 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

2

31

4

1

5,26

81,58

10,53

2,63

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban sering, hal ini sesuai

dengan jawaban responden yaitu sering 81,58%, kadang-kadang 10,53%,

selalu 5,26%, tidak pernah 2,63%. Ini berarti bahwa pengawas sering

memberikan pengarahan terhadap guru dalam proses pembelajaran yang

harus dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berprestasi aktif. Tugas pengawas salah

satunya yaitu memberikan arahan terhadap guru dalam proses KBM yang

mengacu pada standar proses.

Tabel 23

Memberikan masukan terhadap guru untuk memberikan

keteladanan dalam proses pembelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

22 a. Selalu 3 7,89

Page 70: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

57  

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

17

17

1

44,74

44,74

2,63

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban sering, hal ini sesuai

dengan jawaban responden yaitu sering 44,74%, kadang-kadang 44,74%,

selalu 7,89%, tidak pernah 2,63%. Ini berarti bahwa pengawas sering

memberikan masukan terhadap guru untuk memberikan keteladanan dalam

proses pembelajaran.

9. Standar proses pendidikan berfungsi sebagai pedoman

dalam membuat perencanaan program pembelajaran.

Tabel 24

Melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan

proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan

pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses

pembelajaran yang efektif dan efisien

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

23 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

0

13

24

1

0

34,21

63,16

2,63

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 63,16%, sering

34,21%, tidak pernah 2,63%, selalu 0%. Ini berarti bahwa pengawas jarang

Page 71: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

58  

melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses

pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan

efisien.

10. Sebagai alat pengukuran keberhasilan program

pendidikan.

Tabel 25

Menilai hasil pembelajaran menggunakan berbagai tekhnik

penilaian dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktik, dan

penugasan per-orangan atau kelompok, sesuai dengan

kompetensi dasar yang harus dikuasai

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

24 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

0

18

20

0

0

47,37

52,63

0

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 52,63%, sering

47,37%, tidak pernah 0%, selalu 0%. Ini berarti bahwa pengawas jarang

menilai hasil pembelajaran menggunakan berbagai tekhnik penilaian dapat

berupa tes tertulis, observasi, tes praktik, dan penugasan per-orangan atau

kelompok, sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.

Page 72: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

59  

11. Memberikan masukan dan bimbingan kepada para guru

untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Tabel 26

Memberikan saran-saran, usulan, atau ide kepala sekolah,

khususnya guru, dalam pengelolaan pembelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

25 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

2

28

7

1

5,26

73,68

18,41

2,63

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban sering, hal ini sesuai

dengan jawaban responden yaitu sering 73,68%, kadang-kadang 18,41%,

selalu 5,26%, tidak pernah 2,63%. Ini berarti bahwa pengawas sering

memberikan saran-saran, usulan, atau ide kepala sekolah, khususnya guru,

dalam pengelolaan pembelajaran.

12. Melakukan perencanaan dan pengawasan.

Tabel 27

Melakukan pemantauan terhadap guru mengenai

pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan dalam

proses pembelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

26 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

0

18

17

3

0

47,37

44,74

7,89

Jumlah (N) 38 100

Page 73: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

60  

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban sering, hal ini sesuai

dengan jawaban responden yaitu sering 47,37%, kadang-kadang 44,74%,

tidak pernah 7,89%, selalu 0%. Ini berarti bahwa pengawas sering

melakukan pemantauan terhadap guru mengenai pengambilan langkah

tindak lanjut yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

Tabel 28

Menyusun program dan memberikan bantuan khususnya yang

berhubungan dengan penyediaan sarana dan prasarana yang

diperlukan oleh sekolah atau guru untuk pengelolaan proses

pembelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

27 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

0

16

19

3

0

42,11

50

7,89

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 50%, sering

42,11%, tidak pernah 7,89%, selalu 0%. Ini berarti bahwa pengawas jarang

menyusun program dan memberikan bantuan khususnya yang

berhubungan dengan penyediaan sarana dan prasarana atau guru untuk

pengelolaan proses pembelajaran. Sarana dan presarana sangat dibutuhkan

disetiap sekolah untuk proses pembelajaran, dengan adanya sarana yang

lengkap maka proses pembelajaran akan lebih efektif.

Page 74: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

61  

Tabel 29

Melaksanakan pengawasan terhadap jalannya proses

pembelajaran khususnya yang dilakukan oleh para guru

No Alternatif Jawaban Frekuensi %

28 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

1

7

21

9

2,63

18,43

55,26

23,68

Jumlah (N) 38 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

menjawab pertanyaan kebanyakan memilih jawaban kadang-kadang, hal

ini sesuai dengan jawaban responden yaitu kadang-kadang 55,26%, tidak

pernah 23,68%, sering 18,43%, selalu 2,63%. Ini berarti bahwa pengawas

jarang melaksanakan pengawasan terhadap jalannya proses pembelajaran

khususnya yang dilakukan oleh para guru. Proses

Page 75: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

62  

 

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan Supervisi standar proses sangat penting di lakukan oleh pengawas

sekolah, karena dalam mencapai standar proses yang baik dibutuhkan

pengawas yang baik, jika pengawas sekolah memiliki kemampuan supervisi

yang berkualitas, maka kualitas kepala sekolah pun akan meningkat, kepala

sekolah harus dibekali kemampuan mengelola sekolah secara profesional

sehingga akan terlihat perkembangan sekolahnya, Salah satu sasaran supervisi

adalah penerapan standar proses pendidikan di suatu sekolah, karena

penerapan standar proses pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran pada satu satuan pendidikan bertujuan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan.

Untuk menjadi seorang pengawas ada beberapa persyaratan yang yang

harus dipenuhi, seperti latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan

sebagainya. Di SMP N 87 Jakarta pengawas memiliki latar belakang

pendidikan S1 (Strata Satu). Pengawas pernah bekerja sebagai guru dan kepala

sekolah, dengan usianya 50 tahun saat ini sudah satu tahun ia menjabat

sebagai pengawas di sekolah ini.

Berdasarkan deskripsi dan analisis data dan hasil wawancara dengan

wakil kepala sekolah bahwa kinerja kepala sekolah dalam melaksanakan

supervisi standar proses kurang efektif karena pengawas jarang melakukan

kunjungan ke sekolah, kadang-kadang dalam satu semester hanya sekali atau

      62

Page 76: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

63  

tidak pernah datang, dan pengawas akan diundang pada saat sekolah sedang

membutuhkan ide dan saran, biasanya pada saat rapat sekolah.

B. Saran

1. Hendaknya pengawas lebih sering berkunjung ke sekolah umtuk membina

dan membantu guru dalam meningkatkan kualitas proses

pembelajaran/bimbingan dan kualitas hasil belajar.

2. Hendaknya pengawas sekolah dapat menjadi partner kerja yang serasi

dengan pihak sekolah dalam memajukan sekolahnya.

3. Hendaknya pengawas harus lebih memperhatikan tingkat pendidikan guru,

agar guru dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang baik sesuai

dengan bidangnya masing-masing.

Page 77: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional 2003. Conlow, Rick, Menjadi Supervisor Hebat, Cet. I, Jakarta: PT. Victory Jaya Abadi,

2003. Gunawan, Ary, Administrasi Sekolah, Cet. I, Jakarta: Rineke Cipta, 1996. DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003 DEPDIKNAS, Himpunan Peraturan/ketentuan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah,

Tahun 2007 Ilyasa, Yaslis, Kinerja: Teori, Penilaian, dan Penelitian, Cet. III, Depok: Pusat

Kajian Ekonomi Kesehatan, 2002. Indra, “Pengertian Kompetensi Pengawas Sekolah”, dari www. Blog Pengawas

Indonesia.htm, 28 Maret 2009. Mangkunegara, Anwar. Prabu, Evaluasi Kinerja Sdm, Bandung: PT Refika

Aditama 2006 Mulyasa, E, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Cet. VIII, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006 Mulyasa, E, Implementasi KTSP Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Cet. II,

Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Pidarta, Made, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, Ed. 2, Jakarta: Bumi

Aksara, Cet. I, 1992.

Poerwadarminta, W J.S, Kamus lengkap Inggris Indonesia, Bandung: Hasta, 1982.

Purwanto, Ngalim, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Cet. IV, Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 1991. Pusat Penembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pertanian Departemen Pendidikan Nasional 2009.

Page 78: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Sahertian, Piet. A dan Frans Mataheru Dip, Prinsip & Tekhnik Supervisi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1981.

Sahartian, Piet. A, Konsep Dasar & Teknik Supervis Pendidikan, Cet. I, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Ed. 1, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Cet. V, 2008.

Sarwono, Sarlito. Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, Cet. II, Jakarta: Bulan Bintang, 1982.

Shaleh, Abdul. Rahman dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar,

Cet. I, Jakarta: Prenada Media, 2004. Siahaan, Amiruddin dkk, Manajemen Pengawas Pendidikan, Cet. I, Ciputat:

Quantum Teaching, 2006. Sudrajat, Akhmad, “Tugas Pokok dan Fungsi Pengawas ”, dari www. Tugas

Pokok dan Fungsi Pengawas Sekolah « Akhmad Sudrajat Lets Talk About Education.htm, 8 April 2008.

Suprawoto, N.A, “Hakikat Pengawas Sekolah”, dari www.N.A.

suprawoto.wordpress.com, 15 Desember 2009.

Suwarto, “Pengawas Sekolah yang Profesional”, dari www. Kompetensi Pengawas Sekolah.html.

Wibowo, Manajemen Kinerja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007

Page 79: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

ANGKET PENELITIAN

A. Petunjuk Pengisisan Angket

a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru tentang

kinerja pengawas dalam melaksanakan supervisi standar proses di

SMP Pondok Pinang.

b. Jawablah angket di bawah ini secara jujur sesuai dengan kenyataan

yang ada di sekolah.

c. Kerahasiaan jawaban dapat dipertanggungjawabkan oleh peneliti.

d. Berilah tanda checlis (V) pada jawaban Bapak/Ibu guru kehendaki

dengan keterangan sebagai berikut:

S : Selalu

SR : Sering

KK : kadang-kadang

TP : Tidak Pernah

e. Peneliti ucapkan banyak terima kasih atas waktu dan kesediaannya

untuk mengisi angket penelitian ini.

No. Pertanyaan Alternatif Jawaban S SR KK TP

1 Pengawas mengkoordinasi pelaksanaan KBM 2 Pengawas mengkoordinasi tugas mengajar satu

mata pelajaran yang dibina oleh beberapa guru

3 Pengawas mengkoordinasi kegiatan yang dilakukan oleh para guru dalam proses pembelajaran

4 Pengawas membantu guru yang mengalami kesulitan dalam mengatasi anak yang sulit belajar

5 Pengawas membantu guru dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan kenakalan pelajar yang dilakukan saat proses pembelajaran

6 Pengawas membantu guru dalam mengatur tingkat kedisiplinan siswa

7 Pengawas membimbing guru dalam menyusun silabus tiap mata pelajaran

8 Pengawas membimbing guru dalam memilih dan

Page 80: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi siswa

9 Pengawas membimbing guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk tiap mata pelajaran

10 Pengawas membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

11 Pengawas membimbing guru dalam pengelolaan kelas

12 Pengawas membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran untuk setiap mata pelajaran

13 Pengawas membantu guru agar lebih cepat memahami kurikulum

14 Pengawas memimpin guru dalam mengembangkan kurikulum

15 Pengawas memimpin guru dalam mengembangkan materi pelajaran

16 Pengawas memotivasi para guru untuk meningkatkan kinerjanya

17 Pengawas membantu para guru dalam melakukan evaluasi pada saat proses pembelajaran

18 Pengawas membantu para guru mengevaluasi hasil belajar siswa

19 Pengawas membantu guru dalam menyusun alat evaluasi

20 Pengawas menilai kurikulum yang dikembangkan oleh para guru

21  pengawas memberikan pengarahan terhadap guru dalam proses pembelajaran yang harus dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berprestasi aktif

       

22  Pengawas memberikan masukan terhadap guru untuk memberikan keteladanan dalam proses pembelajaran 

       

23  Pengawas melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien

       

24  Pengawas menilai hasil pembelajaran menggunakan berbagai tekhnik penilaian dapat

       

Page 81: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

berupa tes tertulis, observasi, tes praktik, dan penugasan per-orangan atau kelompok, sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai

25  Pengawas memberikan saran-saran, usulan, atau ide kepala sekolah, khususnya guru, dalam pengelolaan pembelajaran

       

26  Pengawas melakukan pemantauan terhadap guru mengenai pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan dalam proses pembelajaran

       

27  Pengawas menyusun program dan memberikan bantuan khususnya yang berhubungan dengan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan oleh sekolah atau guru untuk pengelolaan proses pembelajaran  

       

28  Pengawas melaksanakan pengawasan terhadap jalannya proses pembelajaran khususnya yang dilakukan oleh para guru

       

 

Page 82: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

KERANGKA BERFIKIR

Input Proses Out put

kondisi kinerja pengawas

1. Pengawas jarang berkunjung

2. Pengawas kurang disiplin 3. Pengawas tidak

memberikan saran terhadap pembuatan RPP yang mengacu pada standar proses

Masalah

1. kurang efektifnya kinerja pengawas

2. guru tidak mengerti konsep pembelajaran yang mengacu pada standar proses

Strategi

1. Pengawas di berikan pelatihan

2. Pengawas diberikan pendidikan tentang kepengawasan

3. Pengawas di berikan pembinaan

Hasil

pengawas yang efektif dan profesional 

Page 83: PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA PENGAWAS DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21563/1/AFIFAH... · DI SMP N 87 JAKARTA . Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan