Perbandingan Pendidikan Jepang Dengan Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

  • PERBANDINGAN PENDIDIKAN JEPANG DENGAN INDONESIA

    Disusun Oleh:Siti Aisyah (11108241000/3.E)Wahyuningsih (11108241038/3.E)Habib Nur Rahman (11108241000/3.E)Dewi Indarwati (11108241000/3.E)

  • Pendidikan Perbandingan

    Perbandingan pendidikan merupakan terjemahan dai istilah Comparative Education

    Sementara ahli yang lain, mengalihkan istilah tersebut kedalam bahasa Indonesia , dengan menggunakan istilah pendidikan perbandingan =>studi komparatif (studi perbandingan) tentang pendidikan

    Menurut pengertian dasar perbandingan pendidikan adalah berarti menganalisa dua hal atau lebih untuk mencari kesamaan- kesamaan dan perbedaan-perbedaannya.

  • Lanjutan..

    Menurut Carter V. Good definisi pendidikan perbandingan adalahlapangan studi yang mempuyai tugas untuk mengadakanperbandingan teori dan praktek pendidikan sebagai mana terdapatpada berbagai negara dengan maksud untuk megadakan perluasanpemandangan dan pengetahuan tentang pendidikan di luar negerisendiri. Definisi ini menunjukan aspek operasioanal dari pendidikanyang terdapat di suatu negara atau masyarakat (Imam Bernadib : 29).

    Tujuan perbandingan pendidikan ialah untuk mengetahui perbedaan-perbedaan kekuatan apa saja yang melahirkan bentuk-bentuk sistem pendidikan yang berbeda-beda di dunia ini

  • Apa sih Perbedaan Pendidikan di Jepang

    dan Indonesia??

    Jawabannya adalah:

    SISTEM PENDIDIKAN yang meliputi:

    tujuan pendidikan

    Kurikulum

    guru/pendidik

    dan biaya

  • A. Sistem Pendidikan di Jepang

    Peraturan pendidikan di Jepang dapat dibedakan dalam dua periode, yaitusebelum dan sesudah perang Dunia II. Sebelum perang, kebijakanpendidikan yang berlaku adalah Salinan Naskah Kekaisaran tentangPendidikan (Imperial Rescript on Education). Dinyatakan bahwa paraleluhur Kaisar terdahulu telah membangun Kekaisaran dengan berbasispada nilai yang luas dan kekal, serta menanamkannya secara mendalamdan kokoh. Materi pelajarannya dipadukan dalam bentuk kesetiaan dankepatuhan dari generasi ke generasi yang menggambarkan keindahannya

    Pendidikan hendaknya mampu mengafiliasikan seseorang kepada orangtuanya, suami isteri secara harmoni, sebagai sahabat sejati, menjadi dirisendiri yang sederhana dan moderat, mencurahkan kasih sayang kepadasemua pihak, serta menuntut ilmu dan memupuk seni. Dari situlahpendidikan tersebut dapat mengembangkan daya intelektual dan kekuatanmoralnya yang sempurna, selalu menghormati konstitusi, dan menjalankanhukum. Jepang berpandangan bahwa pendidikan sebagai ujung tombakdalam kesejahteraan dan kemakmuran bangsa

  • 1. Tujuan nasional pendidikan

    Tujuan pendidikan di Jepang dalam Imperial Rescript on Education disebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kesetiaan dan ketaatan bagi Kaisar agar dapat memperoleh persatuan masyarakat di bawah ayah yang sama, yakni Kaisar.

    Adapun tujuan pendidikan menurut peraturan pendidikan nasional (Fundamental Law of Education) adalah untuk meningkatkan perkembangan kepribadian secara utuh, menghargai nilai-nilai individu, dan menanamkan jiwa yang bebas dan adanya tujuan khusus pada tiap jenjang

  • 2. Kurikulum Sama dengan kurikulum di Indonesia, kurikulum di Jepang pun kerap kali

    mengalami reformasi. Namun dalam penerapanya Jepang memilikipertimbangan, kemantapan dan evaluasi yang tegas terhadap pelaksanaankurikulum yang sedang berjalan. Terdapat anggapan bahwa kurikulum diJepang berat, dimana pemerintah mengharuskan tiap sekolah memberipelajaran sekurang-kurangnya 240 hari setahun. Maka hal ini berarti bahwaumumnya siswa Jepang masuk sekolah 6 hari setiap minggu, selama 40pekan. Sekolah menduduki tempat yang penting dalam kehidupan anakJepang.

    Di Jepang Wajib sekolah berlaku bagi anak usia 6 sampai 15 tahun, tetapikebanyakan anak bersekolah lebih lama dari yang diwajibkan. Tiap anakbersekolah di SD pada usia 6 tahun hingga 12 tahun, lalu SMP hingga usia 15tahun. Pendidikan wajib ini bersifat cuma-cuma bagi semua anak, khususnyabiaya sekolah dan buku. Untuk alat-alat pelajaran, kegiatan di luar sekolah,piknik dan makan siang di sekolah perlu membayar sendiri. namun bagianak-anak dari keluarga yang tidak mampu mendapat bantuan khusus daripemerintah pusat dan daerah.

  • Lanjutan...

    Hampir semua siswa di Jepang belajar bahasa Inggris sejak tahunpertama SMP, dan kebanyakan mempelajarinya paling tidak selama 6tahun. Mata pelajaran wajib di SMP adalah bahasa Jepang, ilmu-ilmusosial, matematika, sains, musik, seni rupa, pendidikan jasmani, danpendidikan kesejahteraan keluarga. Berbagai mata pelajaran tersebutdiberikan pada waktu yang berlainan setiap hari selama seminggusehingga jarang ada jadwal pelajaran yang sama pada hari yangberbeda

  • 3. Biaya Pendidikan

    Biaya sekolah di Jepang tidak mahal. Biaya pendidikan yang dipikulpembayar pajak boleh dikata rendah bila orang ingat akan tingginyataraf yang telah dicapai. Pada tahun 1973 biaya yang dikeluarkan olehpemerintahan Jepang untuk pendiidkanya hanya sebanyak 4,9 persendari pendapatan nasional . Diantara negara-negara maju hanyaprancislah yang sumbanganya pada pendidikan lebih rendah dariJepang. Meskipun hanya beberapa persen dari pendapatannasionalnya, namun biaya yang dikeluarkan Jepang untuk mendirikanbangunan serta perlengkapan baru cukup tinggi, sedang pengeluaranuntuk pegawai staf rendah (William k. cummings:7-8)

  • 4. Pendidik/guru Di sekolah Jepang ada sejumlah mekanisme yang menyebabkan guru bekerja

    dengan sebaik-baiknya. Di tiap sekolah guru menyediakan waktu untukmembicarakan pengjaaran pada umumnya, dalam pertemuan setiap pagi danpertemuan staff semingggu sekali serta pertemuan penelitian dua pecan sekalidan seminar umum tiap tiga bulan sekali. Disamping itu guru yang mengajar padatingkat yang sama berkumpul setiap ada soal yang harus diselesaikan bersama-sama. Pengaruh timbale balik ini memungkinkan mereka mengharapkan aka nadapengajaran yang baik disekolah, tiap guru akan merasa wajib menyesuaikandirinya kepada harapan itu.

    Dalam perekrutan guru pun dipertimbangkan kualitas, kompetensi, keahlian,professionalism dan komitmen mereka dalam pelaksanaan pembelajarannantinya. Segala sesuatu yang memberi dampak namun tidak pada semestinyadapat mengakibatkan pemecatan seorang pendidik yang tidak mampumenjalankan tugasnya dengan baik.

  • Lanjutan...

    Pendidik di Jepang memiliki dedikasi yang tinggi, bersikapprofessional dan adil, berusaha menanamkan pendidikanseutuhnya, dan tidak merasa takut kehilangan jabatanya karenaketegasanya (William K.C.:15-16). Salah satu bentuk kepedulian dankepribadian yang matang seorang pendidik melakukan komunikasibaik dengan orangtua,, maka guru berkunjung ke rumah tiap siswauntuk bertemu dengan orangtua siswa sekurang-kurangnya sekalisetahun. Guna mencoba memahami dan melihat kondisi-kondisisiswanya di tempat tiggalnya.

  • B. Sistem Pendidikan di Indonesia

    Pasca kemerdekaan, sistem pendidikan di Indonesia mengalami serangkaian transformasi dari sistem persekolahannya (Abd. Rachman Assegaf, 2003: 267-268). Hal ini bisa dilihat dengan adanya perubahan undang-undang tentang pendidikan, yaitu UU No.4 Tahun 1950 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah untuk seluruh Indonesia dan UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Melalui undang-undang ini, maka pendidikan nasional telah mempunyai dasar legalitasnya. Namun demikian pendidikan nasional sebagai suatu sistem bukanlah merupakan suatu hal yang baku. Suatu sistem merupakan suatu proses yang terus-menerus mencari dan menyempurnakan bentuknya (H.A.R. Tilaar, 1999: 1).

    Pendidikan di Indonesia selama ini belum mampu menghasilkan lulusan yang dapat diandalkan dalam menciptakan lapangan kerja, bahkan lulusan yang dihasilkan juga masih disanksikan kualitasnya. Dalam prakteknya hal tersebut memang telah mengalami perkembangan meski hanya sedikit yang merupakan akibat reformasi kurikulum yang masih diperoleh dampak dari kurikulum lama (colonial).

  • 1. Tujuan Nasional Pendidikan

    Dalam Undang-undang Sisdiknas Tahun 2003 disebutkan bahwa, pendidikannasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak sertaperadaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupanbangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadimanusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab.

    Dalam sistem pendidikan di Indonesia, tujuan pendidikan mengarah padaketercapaian pada faktor kognitif (kecerdasan/intelektual), afektif (beriman,bertakwa, berakhlak) dan psikomotor (potensi, kemampuan, skill, keahlian).Pendidikan berusaha membentuk manusia menjadi individu yang integral dalamkehidupan dimasyarakat. Mengembangkan intelektual dan keyakinan yang dianutoleh masing-masing individu untuk mengembangkan kualitas hidup demimencapai kemakmuran dan kemajuan bangsa

  • 2. Kurikulum Di Indonesia pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada

    standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikannasional. Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar danmenengah ditetapkan oleh Pemerintah. Kurikulum pada semua jenjang danjenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengansatuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

    Kurikulum pendidikan dasar dan menengah (SMP/Mts) menerapkan sistemsemester yang membagi waktu belajar satu tahun ajaran menjadi duabagian waktu, yang masing-masing disebut semester gasal dan semestergenap. Sedangkan kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan olehperguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standarnasional pendidikan untuk setiap program studi.

  • Lanjutan...

    Kurikulum pendidikan dasar disusun untuk mencapai tujuan pendidikandasar. Kurikulum pendidikan dasar merupakan seperangkat rencana danpengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakansebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di SD atauMadrasah Ibtidaiyah (MI) dan SMP atau Madrasah Tsanawiyah (MTS).

    Padanan dari SD adalah MI, sedangkan SMP adalah MTS. Bedanya, SD danSMP berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas),sedangkan MI dan MTS di bawah Departemen Agama (Depag). Di sampingitu, komposisi kurikulum agamanya lebih banyak di MI dan MTS denganrasio 70% umum:30% agama, sedangkan di SD dan SMP hanyamemberikan pelajaran agama dua jam pelajaran dalam satu pekan. Jambelajar di SD lebih panjang dari pada TK

  • 3. Pendidik

    Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi (UU Sisdiknas 2003).

    Dalam pengangkatan dan perekrutan seorang pendidik dalam lembaga baik pemerintah maupun sekolah mempertimbangkan berbagai aspek dari pendidik. Seperti intelektual/kompetensi, professionalism, keahlian, dan kepribadian serta pengabdian. Dalam prakteknya kualitas intelektual dan kepribadian lebih di utamakan bagi seorang untuk menjadi pendidik, namun banyak ditemukan adanya pendidik yang tidak komitmen, konsisten dan matang dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. Dengan berbagai fasilitas dan keuntungan yang diberikan pemerintah atau lembaga bagi pendidik-pendidik yang memenuhi criteria lebih.

  • 4. Biaya Pendidikan Keadaan masyarakat Indonesia tidak semua memiliki status sebagai masyarakat

    yang mapan. Telah menjadi pandangan yang lama bahwa tingkat kemiskinan bangsa telah mencapai angka yang tertinggi. Hal tersebut mengakibatkan biaya pendidikan terasa lebih mahal bagi mereka yang memiliki keterbatasan dana.

    Di indonesia pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat . Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat mengerahkan sumber daya yang ada sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan keberlanjutan.

    Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sector pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) (UUSisdiknas 2003). Serta dalam Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.

  • C. Perbandingan Sistem Pendidikan Di

    Jepang dan Indonesia.

    Persamaan tersebut dapat dilihat pada jenjang pendidikan yang ditempuh

    Namun Perbandingan antara sistem pendidikan Jepang dengan sistem pendidikan Indonesia amatlah mencolok

    Kedua negara tersebut merupakan negara maju (Jepang) dan berkembang (indonesia), dimana keduanya memiliki karakter dan keunggulan masing-masing.

  • Tujuan pendidikan Jepang, menurut Fundamental Law of Educationadalah untuk meningkatkan perkembangan kepribadian secara utuh,menghargai nilai-nilai individu, dan menanamkan jiwa yang bebas.Sangat berbeda dengan tujuan pendidikan di Indonesia, kita terlalumengedepankan nilai-nilai angka dan standar kelulusan, tetapi lupadengan kebebasan untuk berfikir dan berkarya, Ujian Akhir Nasionaladalah komplikasi sistem pendidikan di Negeri ini, perlu kembaliditinjau ulang sistem UAN.

    Bila Jepang menganut prinsip pendidikan humanis, maka Indonesianampak sekali menganut prinsip behavioristik yang sangatdehumanis dalam sistem pendidikannya. Namun demikian, sistempendidikan Jepang tersebut telah terbukti memberikan dampakpositif terhadap optimalisasi prestasi peserta didik.

  • Lanjutan...

    Reformasi pendidikan yang dilakukan Jepang bukan terletak pada materi pelajaran atau metode pengajaran di kelas, tetapi pada sistem pendidikan di sekolah. Konsep ini sesuai dengan problematika yang ada. Selain itu, negara ini tampak tidak membangun kelas-kelas baru dan justru menggabungkan beberapa sekolah yang ada. Dengan kata lain, sistem pendidikan di Jepang bertujuan menciptakan kader bangsa yang sehat jasmani dan rohani, serta penuh estetika. Sistem semacam ini diharapkan mampu menghasilkan murid yang ideal, tekun melatih diri sendiri, mengikuti aturan, dan memiliki wawasan berpikir internasional.

  • Perbedaan yang Mencolok Dalam tujuan umum pendidikan Jepang mengutamakan perkembangan

    kepribadian secara utuh, menghargai nilai-nilai individual, dan menanamkan jiwa yang bebas. Sedangkan di Indonesia pendidikan bertujuan agar peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

    Jepang tidak memasukkan mata pelajaran pendidikan agama di semua jenjang persekolahan (memisahkan pendidikan agama dengan persekolahan), sedangkan di Indonesia pendidikan agama adalah mata pelajaran yang wajib untuk setiap jenjang persekolahan.

    Kurikulum TK di Jepang tidak membebani anak, karena anak tidak dijejali materi-materi pelajaran secara kognitif tetapi lebih pada pengenalan dan latihan ketrampilan hidup yang dibutuhkan anak untuk kehidupan sehari-hari, seperti latihan buang air besar sendiri, gosok gigi, makan, dan lain sebagainya. Sedangkan kurikulum di Indonesia telah berorientasi pada pengembangan intelektual anak.

  • Mata pelajaran level pendidikan dasar di Jepang tidak seberagam yang dikembangkan di Indonesia, jumlahnya tidak banyak, sehingga berbagai mata pelajaran tersebut diberikan pada waktu yang berlainan setiap hari selama seminggu, maka jarang ada jadwal pelajaran yang sama pada hari yang berbeda.

    Di Indonesia jarang ditemukan adanya mahasiswa peneliti, lebih-lebih mahasiswa pendengar, sehingga yang ada mahasiswa reguler. Hal itu terjadi barangkali karena orientasi belajar bagi mahasiswa Indonesia jauh berbeda dengan mahasiswa Jepang.

    Pendidikan wajib di Jepang gratis bagi semua siswa, bahkan bagi anak yang kurang mampu mendapat bantuan khusus dari pemerintah pusat maupun daerah untuk biaya makan siang, sekolah, piknik, kebutuhan belajar, perawatan kesehatan dan kebutuhan lainnya, sedangkan di Indonesia masih sebatas slogan (kecuali di daerah tertentu, seperti kebijakan di Sukoharjo, tetapi baru terbatas biaya sekolah saja).

    Sistem administrasi pendidikan di Jepang sudah lama menerapkan kombinasi antara sentralisasi, desentralisasi, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dan partisipasi masyarakat. Sedangkan di Indonesia baru dalam proses peralihan dari sentralisasi ke desentralisasi dan juga diberlakukan MBS

    Lanjutan...

  • Bagaimana Reformasi Pendidikan yang

    Tepat Bagi Indonesia ?

    Sistem pendidikan untuk suatu bangsa pada hakikatnya harus sesuai dengan falsafah dan budayanya sendiri. Mengambil alih suatu sistem atau gagasan di bidang pendidikan dari bangsa lain harus dikaji penerapannya dengan latar belakang budaya yang ada. Oleh karena itu, untuk mengadopsi sistem pendidikan dari Jepang pun kita perlu menyesuaikannya dengan kultur dan falsafah bangsa

    Pendidikan moral di Indonesia perlu ditanamkan sejak usia dini karena moral menjadi syarat utama keberhasilan pembangunan masyarakat suatu bangsa.

  • Lanjutan...

    Dari segi peraturan perundang-undangan dan struktur pendidikan pun perlu dilakukan perbaikan. Deregulasi dan restrukturisasi yang dilakukan harus mencakup empat aspek: a). Orientasi pembelajaran siswa, b). Profesionalitas guru, c). Accountability sekolah, dan d). Partisipasi orang tua peserta didik dan masyarakat sekitar dalam penyelenggaraan pendidikan

    Salah satu langkah yang paling penting dan efektif dalam perbaikan sistem pendidikan kita adalah memperbaiki kualitas, kinerja dan penghargaan terhadap guru. Guru sangat penting peranannya dalam dunia pendidikan, sebab guru lah yang menjadi sosok teladan dan contoh yang baik kepada muridnya

  • Perbaikan yang kita lakukan di bidang pendidikan tidak akan berhasil jika hanya dilakukan pada satu sisi. Seharusnya reformasi dilakukan menyeluruh agar sistem yang benar-benar berjalan baik dapat dihasilkan. Suatu sistem yang dirancang dengan sempurna tidak akan berjalan dengan lancar jika pelakunya tidak memiliki tujuan yang sama dengan sistem tersebut

  • Sekilas Hal Unik tentang Budaya Jepang dan

    Indonesia Ketika di kendaraan umum:

    Jepang: Orang-orang pada baca buku atau tidur.

    Indonesia: Orang-orang pada ngobrol, ngegosip, ketawa-ketiwi cekikikan, ngelamun, dan tidur.

    Ketika makan dikendaraan umum:

    Jepang: Sampah sisa makanan disimpan ke dalam saku celana atau dimasukkan ke dalam tas, kemudian baru dibuang setelah nemu tong sampah.

    Indonesia: Dengan wajah tanpa dosa, sampah sisa makanan dibuang gitu aja di kolong bangku/dilempar ke luar jendela.

  • Ketika dikelas:

    Jepang: Yang kosong adalah bangku kuliah paling belakang.

    Indonesia: Yang kosong adalah bangku kuliah paling depan.

    Ketika dosen memberikan kuliah:

    Jepang: Semua mahasiswa sunyi senyap mendengarkan dengan serius.

    Indonesia: Tengok ke kiri, ada yang ngobrol. Tengok ke kanan, ada yg baca komik. Tengok ke belakang, pada tidur. Cuma barisan depan aja yang anteng dengerin, itu pun karena duduk pas di depan hidung dosen!

  • Ketika diberi tugas oleh dosen:

    Jepang: Hari itu juga siang atau malemnya langsung nyerbu perpustakaan atau browsing internet buat cari data.

    Indonesia: Kalau masih ada hari esok, ngapain dikerjain hari ini!

    Ketika terlambat masuk kelas:

    Jepang: Memohon maaf sambil membungkukkan badan 90 derajat, dan menunjukkan ekspresi malu dan menyesal gak akan mengulangi lagi.

    Indonesia: Slonong boy & slonong girl masuk gitu aja tanpa bilang permisi ke dosen sama sekali.

  • Ketika dijalan raya:

    Jepang: Mobil sangat jarang (kecuali di kota besar). Padahal Jepang kan negara produsen mobil terbesar di dunia, mobilnya pada ke mana ya?

    Indonesia: Jalanan macet, sampai-sampai orang susah nyebrang & sering keserempet motor yg jalannya ugal-ugalan.

    Ketika jam kantor:

    Jepang: Jalanan sepiiiii banget, kayak kota mati.

    Indonesia: Ada Oknum pake seragam coklat2 pada keluyuran di mall-mall.

    Ketika buang sampah:

    Jepang: Sampah dibuang sesuai jenisnya. Sampah organik dibuang di tempat sampah khusus organik, sampah non organik dibuang di tempat sampah non organik.

    Indonesia: Mau organik kek, non organik kek, bangke binatang kek, semuanya tumplek jadi satu dalam kantong kresek. (make it simple hahahaa)

  • Ketika berangkat kantor:Jepang: Berangkat naik kereta/bus kota. Mobil cuma dipakai saat acara liburan keluarga atau acara yang bersifat mendesak aja.Indonesia: Gengsi dooonk... Masa naik angkot?!

    Ketika janjian ketemu:Jepang: Ting...tong... semuanya datang tepat pada jam yg disepakati.Indonesia: Salah satu pihak pasti ada dibiarkan sampai berjamur & karatan gara-gara kelamaan nunggu!

    Ketika berjalan dipagi hari:Jepang: Orang-orang pada jalan super cepat kayak dikejar doggy, karena khawatir telat ke tempat kerja atau sekolah.Indonesia: Nyantai aja cyinn...! Si boss juga paling datangnya telat!

  • SEKIAN

    TERIMAKASIH ^^