135
 PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT LOKAL (Studi Pada Pengembangan Wisata Bonto Lojong Desa UjungBulu Kabupaten Jeneponto) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Asrullah NIM. 105381108017 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM PENDIDIKAN SOSIOLOGI JULI, 2021  

PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

vi  

PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT LOKAL (Studi Pada Pengembangan Wisata

Bonto Lojong Desa UjungBulu Kabupaten Jeneponto)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada program Studi Pendidikan Sosiologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh Asrullah

NIM. 105381108017

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM PENDIDIKAN SOSIOLOGI

JULI, 2021

 

Page 2: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

vii  

Page 3: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

viii  

Page 4: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

ix  

Page 5: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

x  

Page 6: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

xi  

MOTTO

Waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memanfaatkannya dengan baik, maka ia akan memanfaatkan mu!

(H. R. Bukhari dan Muslim)

Sesungguhnya bermain-main dengan waktu barangkali hal yang sepatutnya tidak anda lakukan.anda tidak bisa menghentikan atau pun mengulang waktu jika ingin memperbaiki suatu kesalahan!!!

PERSEMBAHAN

 

Kupersembahkan karya ini Sebagai darma baktiku untuk Ayahanda dan 

Ibundaku tercinta Serta saudara dan keluargaku tersayang.. 

 

 

 

 

 

 

Page 7: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

xii  

ABSTRAK  

Asrullah, 2021. Peran Pemerintah Dalam Pemberdayaan Komunitas Masyarakat Lokal (Studi Pada Pengembangan Wisata Bonto Lojong Desa UjungBulu Kabupaten Jeneponto). Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Bapak Drs. H. Nurdin, dan Pembimbing II Lukman Ismail.

Peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bentuk peranan pemerintah, faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan komunitas masyarakat lokal pada pengembangan Wisata Bonto Lojong Desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto.

Penelitian ini merupakan penelitian fenomenologi dengan menggunakan 10 informan dengan metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dianalisis secara deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan Eksistensi peran pemerintah di Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto telah ditunjukkan dengan pelaksanaan yang sampai saat ini masih di kembangkan. Bentuk peran pemerintah dalam pengembangan wisata bonto lojong berupa; kerjasama dengan masyarakat lokal dan komunitas, perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas objek wisata. Faktor penghambat perkembangan objek wisata bonto lojong yaitu; kemajuan teknologi, politik dan keamanan, dan demografi. Faktor pendukung perkembangan objek wisata bonto lojong yaitu; keindahan alam yang mempesona, akses mudah di jangkau, wisata bonto lojong sejuk, dan keindahan alam. Peran pemerintah pada masyarakat desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto terkait pengembangan objek wisata bonto lojong.

Kata kunci: Pemerintah, Wisata, Komunitas

Page 8: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

xiii  

ABSTRACT Asrullah, 2021. The Government's Role in Empowering Local Communities (Study on Bonto Lojong Tourism Development, Ujung Bulu Village, Jeneponto Regency). Faculty of Teacher Training and Education. University of Muhammadiyah Makassar. Advisor I Mr. Drs. H. Nurdin, and Advisor II Lukman Ismail. Role is a dynamic aspect of position (status), if a person carries out obligations according to his position, then he carries out a role. The purpose of this study was to determine the form of the government's role, supporting and inhibiting factors in empowering local communities in the development of Bonto Lojong Tourism, Ujung Bulu Village, Jeneponto Regency. This research is a phenomenological research using 10 informants with the method of data collection using the interview method and analyzed descriptively qualitatively. The results of the study show that the role of the government in Ujung Bulu, Jeneponto Regency has been shown by the implementation which is still being developed. The form of the government's role in the development of bonto lojong tourism is; cooperation with local communities and communities, improvement of facilities and infrastructure, improvement of the quality of tourism objects. The inhibiting factors for the development of the Bonto Lojong tourist attraction are; technological advances, politics and security, and demographics. The supporting factors for the development of the Bonto Lojong tourist attraction are; enchanting natural beauty, easy access to reach, cool bonto lojong tours, and natural beauty. The role of the government in the Ujung Bulu village community, Jeneponto Regency, is related to the development of the Bonto Lojong tourist attraction. Keywords: Government, Tourism, Community

Page 9: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

xiv  

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjat kan kepada kehadiran Allah Subhanahu wata’ala atas

segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan nikmat empat

ketrampilan berbahasa kepada manusia yang terdiri dari ketrampilan menyemak yang

berkaitan dengan pendengaran yang di perintahkan untuk mendengar hal yang baik-baik

saja. Kemudian, ketrampilan membaca yang berkaitan dengan penglihatan untuk

melihat tanda-tanda kebesaran Allah Subhana wata’ala. Selanjutnya, ketrampilan

berbicara yang berkaitan dengan ucapan yang bertujuan untuk menyampai kan hal-hal

yang positif. Dan ketrampilan menulis yang bertujuan untuk mengikat ilmu yang telah

diperoleh. Penulis bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Subhanahu wata’ala.

Selawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad

Salallahu Alaihi Wasallam, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Beliau adalah

nabi yang telah menggulung tikar-tikar kejahiliahan dan membentangkan permaidani

keislaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini. Sehingga umat

manusia dapat merasakan nikmatnya ilmu pengetahuan.

Terima kasih penulis sampaikan kepada orang tua ayahanda Bannu dan ibu

Haspia tercinta atas doa dan kasih sayangnya yang tak pernah padam agar menjadi anak

yang sukses. Penulis tak pernah lupa atas semua yang telah mereka berikan. Semoga

mereka selalu diberikan umur yang panjang, kesehatan, dan dilindungi Allah Subhana

Wata’ala.

Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar,

Erwin Akib, M,Pd., Ph.D. dekan fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Page 10: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

xv  

Muhammadiyah Makassar, Drs. H. Nurdin, M,Pd. Ketua Prodi Ketua Prodi Pendidikan

Sosiolog, Kaharuddin, S.Pd., M.Pd., Ph,D. sekretaris prodi pendidikan sosiologi.

Drs. H. Nurdin, M.Pd. Selaku Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran dan

keikhlasan membimbing penulis dalam penyelesaian Skripsi ini dan Lukman Ismail,

S.Pd.,M.Pd. Selaku pembimbing II yang selalu bijaksana memberikan bimbingan,

nasehat serta waktunya selama pembimbingan pembuatan Skripsi, Bapak dan Ibu Dosen

Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar, Team Zheyeng yang selalu mensupport untuk

menyelesaikan Skripsi ini, Seluruh teman-teman angkatan, terutama untuk kelas

Sosiologi B 2017 yang senantiasa mengisi hari-hari penulis menjadi menyenangkan,

Teruntuk sahabatku Irda Rosa yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi

ini, Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang sudah membantu

memberikan dukungan.

Akhir kata, penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai

pihak yang sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan

berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi

para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis.

Billahi Fii sabililhaq, fastabiqul khairat, wassalamu alaikum warahmatullahi

wabarakatuh

Makassar,01 Juni 2021

Penulis

Page 11: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

xvi  

DAFTAR ISI

SAMPUL. ................................................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL. .............................................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN. ................................................................................................. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING. ..................................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN. ...................................................................................................... v

SURAT PERJANJIAN. ........................................................................................................ vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN. ..................................................................................... vii

ABSTRAK. ............................................................................................................................. viii

ABSTRACT .............................................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR. ........................................................................................................... x

DAFTAR ISI. .......................................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar belakang ............................................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................................... 6

C. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ........................................................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian ........................................................................................................ 7

F. Definisi Operasional ...................................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 10

A. Kajian Konsep .............................................................................................................. 10

B. Kajian Teori ................................................................................................................... 35

C. Kerangka Pikir ............................................................................................................. 42

Page 12: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

xvii  

D. Penelitian Terdahulu ..................................................................................................... 45

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................... 47

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................................................ 47

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................................... 49

C. Informan Penelitian ..................................................................................................... 49

D. Fokus Penelitian ........................................................................................................... 51

E. Instrumen Penelitian .................................................................................................... 52

F. Jenis dan Sumber Data ................................................................................................ 54

G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 55

H. Teknik Analisis Data ................................................................................................... 56

I. Teknik Pengabsahan Data .......................................................................................... 57

J. Etika Penelitian ............................................................................................................ 58

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................................. 60

A. Sejarah Kabupaten Jeneponto .................................................................................... 60

B. Letak Geografi dan Iklim ............................................................................................ 61

C. Keadaan Sosial ............................................................................................................. 64

D. Keadaan Pendidikan ................................................................................................... 65

E. Kesehatan ...................................................................................................................... 67

F. Keagamaan ................................................................................................................... 67

G. Ekonomi ........................................................................................................................ 68

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 70

A. Hasil Peneltian ............................................................................................................ 70

B. Pembahasan ................................................................................................................. 82

Page 13: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

xviii  

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 102

A. Kesimpulan Hasil Penelitian .................................................................................... 102

B. Saran Penelitian ......................................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 105

LAMPIRAN ............................................................................................................................ 107

Page 14: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

1  

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Manusia tidak dapat terlepas dari kebutuhan akan hiburan. Walaupun

bukan sebagai kebutuhan pokok, namun kebutuhan ini juga di anggap penting

oleh sebagian besar masyarakat pada saat ini. Seiring dengan berjalannya waktu

dan semakin banyaknya aktivitas atau kegiatan-kegiatan yang di lakukan

manusia, maka timbul suatu kebutuhan akan hiburan yang di anggap bisa

menjadi alternatif untuk mengatasi kejenuhan dari aktivitas-aktivitas yang telah

di lalui, salah satu cara adalah dengan berwisata atau liburan agar dapat

menenangkan pikiran dan menghilangkan rasa stress.

Salah satu bentuk hiburan manusia adalah mengunjugi tempat wisata, di

mana tempat wisata tersebut dapat menenangkan beban pikiran dan

memanfaatkan potensi sumberdaya alam,baik dalam keadaan alami maupun

setelah ada usaha budidaya, sehingga memungkinkan wisatawan memperoleh

kesegaran jasmaniah dan rohaniah, serta mendapatkan pengetahuan dan

pengalaman.

Tempat wisata itu sendiri sebagian besar adalah merupakan suatu lokasi

alam liar yang dikelolah oleh pemerintah sehingga berkembang menjadi lokasi

hiburan. Pemerintah mengupayakan untuk memajukan aktivitas di Daerah

dengan meningkatkan pembangunan wilayah yang di miliki potensi objek

wisata, memperbaiki aksesibilitas baik dari menuju daerah yang memiliki daya

tarik objek wisata, dan mengajak masyarakat untuk memiliki minat para wisata

 

Page 15: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

2  

 

agar dapat berperan mengajukan potensi pariwisata. Objek wisata unggulan pun

tak jarang mejadi salah satu icon dari suatu daerah, yang mana pariwisata yang

sudah dikenal baik masyarakat lokal maupun masyarakat yang berada di luar

daerah tersebut.

Wisata merupakan kegiatan perjalanan yang di laukan seseorang atau

sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,

pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang di

kunjungi dalam jangka waktu sementara (Undang-Undang Kepariwisataan No

10 Tahun 2009). Pariwisata di lakukan seseorang dengan memanfaatkan waktu

luang dan melakukan perjalanan kesuatu tempat wisata karena merasa jenuh

dengan kegiatan di hari kerja dan produktivitas yang semakin meningkat.

Dalam era globalisasi sekarang ini, bidang pariwisata merupakan salah

satu kegiatan yang mempunyai peranan yang sangat strategis dalam menunjang

pembangunan perekonomian nasional. Sektor ini direncanakan sebagai salah

satu sumber penghasil devisa yang cukup andal. Juga merupakan sektor yang

mampu menyerap tenaga kerja dan mendorong perkembangan investasi. Untuk

mengembangkan sektor ini pemerintah berusaha keras membuat rencana dan

berbagai kebijakan yang mendukung ke arah kemajuan sektor ini. Salah satu

kebijakan tersebut adalah mengali, mengimpertarisir dan mengembangkan

objek-objek wisata yang ada sebagai daya tarik utama bagi wisatawan.Salah satu

pengelola sumber daya alam yang mestinya di lakukan, karna mempunyai

manfaat yang besar bagi kehidupan manusia di antaranya dapat meningkatkan

pendapatan ekonomi masyarakat yang melaksanakan pengembangan pariwisata

Page 16: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

3  

 

tersebut, dan sudah sepatutnya kita menjaga kelestariaan alam yang Allah SWT.

Ciptakan apa yang ada di bumi ini karena segala sesuatu yang Allah SWT.

Ciptakan tidak ada yang sia-sia melainkan mengandung manfaat dan hikmah

yang sangat besar.

Negara Republik Indonesia merupakan Negara yang memimiki potensi

sumber daya alam yang berlimpah, keanekaragaman hayati dan peninggalan

sejarah atau budaya. Berlimpahnya sumber daya alam yang ada dapat

meningkatkan pertumbuhan ekonomi ketika sumber daya tersebut dapat di

kelola dengan baik sesuai dengan apa yang paling di minati masyarakat sehingga

pemanfaatan sumber daya alam tersebut tidak akan menghabiskan waktu

ataupun materi akibat ketidakberhasilan dalam mengelola sumber daya alam.

Pariwisata merupakan salah satu pemanfaatan sumber daya alam yang dapat

bernilai ekonomi tinggi di suatu daerah yang mengelola sumber daya alam

menjadi sumber tempat wisata yang dapat menarik pengunjung baik dari dalam

maupun dari luar Negeri, di samping bernilai ekonomi yang tinggi, pariwisata

dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa bangga terhadap bangsa sehingga

akan tumbuh masyarakat yang lebih peduli terhadap suatu bangsa. Pariwisata

adalah hal yang di minati oleh setiap individu karena dapat menghilangkan

kejenuhan, berkembangnya kreativitas dan mampu menunjang produktivitas

suatu individu.

Kabupaten Jeneponto memiliki potensi di sektor pariwisata. Kabupaten

Jeneponto memiliki peninggalan sejarah yang tercatat dalam buku-buku sejarah.

Peninggalan-peninggalan sejarah tersebut sangat menarik untuk di kunjungi, tak

Page 17: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

4  

 

heran memang jika Kabupaten Jeneponto setempat sangat menaruh perhatiaan

terahadap pariwsata. Pengembangan kepariwisatawaan pada hakikatnya

merupakan upaya untuk mengembangkan dan memanfaatkan objek dan daya

tarik wisata yang terwujud anatara lain dalam bentuk kekayaan alam yang indah,

keragaman flora dan fauna, kemajemukan tradisi dan seni budaya, dan

peninggalan purbakala.

Desa Ujung Bulu juga merupakan salah satu desa yang terletak di

dataran tinggi di Kabupaten Jeneponto atau berada di daerah pegunungan. Desa

Ujung Bulu terletak ada ketinggian antara 1.200-1.700 Mdpl. Di tinjau dari segi

kemiringan lereng Desa Ujung Bulu berada pada kemiringan lereng 8-40% atau

sebagian besar wilayahnya adalah pegunungan. Penetapan Desa Ujung Bulu

Kabupaten Jeneponto sebagai lokasi rencana kawasan objek wisata ini tidak

lepas dari potensi dominan seperti hasil perkebunan, serta arahan yang tertuang

dalam Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Jeneponto

tahun 2008 sampai 2013.

Dalam pengelolaan objek wisata bonto lojong Desa Ujung bulu

Kabupaten Jeneponto, selain pemerintah dalam membangun objek wisata bonto

lojong, komunitas masyarakat juga ikut serta dalam partisipasi pengembangan

objek wisata bonto lojong dengan cara saling bergotong royong dalam

memperbaiki jalan menuju objek wisata bonto lojong agar pengunjung atau

wisatawan lebih mudah mengakses menuju tempat objek wisata tersebut.

Berdsarkan hasil observasi awal yang menunjukan bahwa dengan adanya

perkembangan objek wisata di desa ujung bulu kabupaten jeneponto yang dapat

Page 18: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

5  

 

menguntungkan masyarakat, yang mana hal tersebut di buktikan dengan hasil

wawancara sebelumnya yang dilakukan oleh komunitas masyarakat.

Masyarakat local berperan penting dalam pengembangan objek wisata

karena sumber daya dan keunikan tradisi dan budaya yang melekat pada

komunitas tersebut merupakan unsur penggerak utama kegiatan objek wisata.

Keberhasilan pengembangan objek witasa tergantung pada tingkat penerimah

dan dukungan masyarakat local. Masyarakat local berperan sebagai tuan rumah

dan menjadi pelaku penting dalam pengembangan objek wisata dalam

keseluruhan tahapan mulai dari tahap perencanaan, pengawasan, dan

implementasi.

Permasalahan yang di lihat dalam Objek Wisata Bonto Lojong yaitu

sejauh mana intervensi pemerintah dalam pengembangan Objek Wisata Bonto

Lojong tersebut, dari pengembangan objek wisata dampaknya terhadap

perekonomian masyarakat sekitar apakah meningkat atau justru semakin

menurun atau biasa-biasa saja sehingga bentuk intervensinya dan dampaknya

terhadap perekonomian dan tingkat kesejahteraan masyarkat setempat. Hasil

yang di capai dalam pengembaangan objek wisata tersebut adalah meningkatkan

kesejahteraan masyarakat setempat dengan berkembangnya Objek Wisata Bonto

Lojong Desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto.

Dari uraian di atas perlu di sadari dari pemerintah daerah dalam hal ini

dinas kebudayaan dan parawisata sangat berperan penting dalam

mengembangan objek wisata mengingat bahwa objek wisata Bonto Lojong

adalah salah satu tempat wisata yang mempunyai potensi yang sangat besar

Page 19: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

6  

 

dalam meningkatkan pembangunan desa dan meningkatkan perekonomian

masyarakat karena adanya objek wisata menarik wisatawan datang berkunjung ,

secara tidak langsung bisa menjadi lahan mata pencarian baru bagi masyarakat

di Desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang telah di uraikan oleh

penilis, maka dari itu penulis melakukan identifikasi terhadap masalah tersebut

yang akan di kaji pada penelitian ini. Identifikasi masalah ini disusun untuk

menjadi acuan kerja dalam penelitia. Adapun identifikasi sebagai berikut:

1. Kabupaten Jeneponto memiliki banyak potensi daya tarik wisata seperti

wisata alam, wisata budaya, serta wisata buatan maupun potensi yang ada

masih kurang berkembang.

2. Potensi wisata yang sudah ada masih belum dikembangkan terutama dalam

hal fasilitas yang masih kurang mendukung. Keadaan fasilitas yang masih

kurang memadai sehingga masih menghambat wisatawan untuk datang

ketempat wisata.

3. Tingginya minat wisata masyarakat Kabupaten Jeneponto yang selalu

meningkat pertahunnya seharusnya menjadi acuan pemerintah untuk lebih

membangun pariwisata yang ada di Kabupaten Jeneponto.

Page 20: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

7  

 

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peran pemerintah dalam pemberdayaan komunitas masyarakat

lokal pada pengembangan wisata bonto lojong desa ujung bulu kabupaten

jeneponto?

2. Apakah faktor pendukung dan penghambat pemerintah dalam pemberdayaan

komunitas masyarakat lokal pada wisata bonto lojong desa ujung bulu

kabupaten jeneponto?

D. Tujuan Penelitian

sesuai dengan rumusan masalah di atas yang ingin di capai dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bentuk peranan pemerintah dalam pemberdayaan

komunitas masyarakat lokal pada pengembangan Wisata Bonto Lojong

Desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto.

2. Untuk memahami faktor pendukung dan penghambat pemerintah dalam

pemberdayaan komunitas masyarakat lokal pada Wisata Bonto Lojong Desa

Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian tersebut yaitu :

1. Manfaat teoritis

a. penelitian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi bagi dunia

pendidikan dan bagi pengembangan ilmu sosiologi

Page 21: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

8  

 

b. Penelitian ini di harapkan untuk dapat memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan, terutama dalam bidang sosiologi desa dan sosiologi pariwisata.

c. Hasil penelitian ini di harapakan dapat di jadikan sebagai bahan acuan bagi

peneliti sejenis di masa yang akan datang

2. Manfaat praktis

a. Bagi komunitas masyarakat local yaitu dengan adanya objek wisata dapat

menarik wisatawan dapat berkunjung secara tidak langsung bisa menjadi

lehan mata pencarian baru untk masyarakat sekitar.

b. Bagi intervensi pemerintah yaitu investor sebagai pemilik modal bisa

menjadi lahan komorsialisasi (lahan bisnis) bisa jadi aset desa, devisa

daerah, dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

F. Definisi Operasional

1. Peranan pemerintah merupakan suatu perencanaan pembangunan daerah

yang mempunyai wewenang dan kemampuan untuk mengelolah dan

melaksanakan program-program pembangunan daerah karena pemerintah

daerah memegang peranan untuk menentukan keberhasilan proses

pelaksanaan kegiatan pemerintah dan pembangunan di daerah.

2. Pemberdayaan masyarakat yaitu suatu usaha masyarakat yang berinisiatif

dalam mengembangkan pembangunan objek wisata yang saling menyadari

diri dan saling berpartisipasi dalam mencapai tujuan yang sama.

3. Pengembangan wisata adalah upaya untuk membuat objek wisata lebih

menarik agar banyak wisatawan yang berkunjung ketempat objek wisata

Page 22: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

9  

 

Bonto Lojong, dalam pengembangan pembangunan objek wisata dapat di

setujui oleh pemerintah serta komunitas masyarakat.

4. Komunitas masyarakat local merupakan sebuah komunitas yang saling

berkerja sama dalam mengembangkan pembangunan objek wisata bonto

lojong, komunitas masyarakat local ini memiliki peran yang sangat penting,

oleh sebab itu komunitas ini memiliki rencana dan kesepakatan dalam

pengembangan pembangun objek wisata Bonto Lojong yang ada di di Desa

Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 23: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

10  

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Konsep

1. Peranan pemerintah

a. Definisi peranan pemerintah

Menurut Soerjono Soekanto (202;243) peran merupakan aspek dinamis

kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan kewajiban sesuai dengan

kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. Sedangkan status

merupakan sekumpulan hak dan kewajiban yang di miliki seseorang apabila

seseorang melakukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban sesuai dengan

kedudukannya, maka ia menjalankan suatu fungsi. Hakikatnya peran juga dapat

dirumuskan suatu rangkaian perilaku tertentu yang di timbulkan oleh suatu

jabatan tertentu. Kepribadian seseorang juga mempengaruhi bagaimana peran

harus dijalankan atau di perankan pimpinantingkat atas, menegah maupun

bawahannya mempunyai peranan yang sama. Peran merupakan tindakan atau

perilaku yang dilakukan oleh seseorang yang menempati suatu posisi di dalam

status sosial.

Ada pun syarat-syarat peran dalam Soerjono Soekanto (2002:243)

mencakup tiga hal penting yaitu ;

a. Peran meliputi norma-norma yang di hubungkan dengan posisi

atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini

merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing

seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

 

10 

Page 24: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

11  

 

b. Peran adalah suatu konsep perilaku apa yang dapat dilaksanakan

oleh individu-individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

c. Peran juga dapat dikatan sebagai perilaku individu yang penting

bagi struktur sosial masyarakat.

b. Bentuk dan proses

Menurut Todaro dalam Bryant and White (1998) Pembangunan

masyarakat pada dasarnya adalah proses perubahan menuju pada suatu kondisi

yang lebih baik. Sumber perubahan dapat berasal dari dalam masyarakat

sendiri,tetapi dapat pula merupakan perubahan yang diinduksi. Untuk bentuk-

brntuk perubahan yang kedua, kemudian dikenal apa yang disebut intervensi,

dalam pengertian campur tangan dari luar masyarakat untuk mempercepat atau

barang kali mengarah proses perubahan dan pembaruan yang terjadi. intervensi

tersebut berasal dari pemerintah , walaupun juga kadang-kadang dilakukan oleh

badan-badan non pemerintah. Idealnya, intervensi tersebut diharapkan

memercepat proses perubahan dan proses pembaruan, mengaktualisasikan

potensi masyarakat, mendorong prakarsa masyarakat, mengembangkan

kapasitas masyarakat. Dalam kaitannya dengan lingkungan masyarakat yang

lebih luas intervensi juga diharap mempercepat integrasi masyarakat lokal

terhadap masyarakat nasional. Intervensi pembangunan terutama oleh negara,

juga dimasuksudkan memeberikan iklim yang kondusif kepada lapisan

masyarakat pada tingkat sosial ekonomi lemah untuk memanfaatkan dan

mengantisipasi peluang yang muncul, baik melalui program yang disusun

maupun peluang yang terbuka, karena proses perubahan yang terjadi. hal itu di

Page 25: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

12  

 

sebabkan karena tidak jarang karena kondisinya, masyarakat lapisan tertentu

kalah responsif atau kalah peka terhadap peluang yang ada.

Bahwa peranan , peranan pemerintah lebih menonjol di negara sedang

berkembang dapat dipahami dari kenyataan bahwa di negara-negara sedang

berkembang pada umumnya, dalam proses pembangunan perubahan yang

direncanakan memiliki proporsi yang cukup dominan, walaupun tidak harus

diartikan mengabaikan sama sekali pada proses perubahan alami.

Dalam proses pembangunan khususnya pembangunan masyarakat pada

tingkat awal juga dapat dipahami. Hal itu di sebabkan oleh karena berbagai

latar belakang dan kondisi sosial psikologis, masyarakat belum tergerak untuk

melaksanakan proses pembaruan walaupun sebetulnya kondisi objek sudah

menuntut adanya perubahan. Dengan demikian, peranan lebih bersifat sebagai

stimulan untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya potensi serta

kemampuan masyarakat sendiri. Dalam proses selanjutnya semestinya inisitif,

kreativitas serta pengembangan potensi masyrakat sendiri yang lebih

diharapkan.

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai bentuk-bentuk dan proses maka

dapat di simpulkan bahwa adanya suatu proses perubahan dalam pengembangan

objek wisata yang akan di kembangkan oleh pemerintah dan masyarakat,

sehingga masyarakat setempat memiliki keuntungan dalam pengembangan

objek wisata tersebut seperti adanya perbaikan jalan menuju objek wisata maka

masyarakat dengan mudah dapat akses ke kebunnya tanpa kesulitan lagi.

Page 26: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

13  

 

2. objek wisata

a. Definisi objek wisata

Objek wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan

wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang ingin datang

berkunjung ke tempat tersebut. Objek dan daya tarik wisata menurut

undang-undang No. 10 tentang kepariwisataan yaitu daya tarik wisata

adalah segalah sesuatu yang memiliki keunikan keindahan dan nilai yang

berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatanmanusia

ynag menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan dan daerah

tujuan pariwisata yang selanjutnya di sebut destinasi pariwisata.

Ridwan (2012:5) mengemukakan objek wisata adalah segala

sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan nilai yang berupa

keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusiayang

menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat di simpulkan bahwa

objek wisata adalah tempat yang di kunjungi dengan berbagai keindahan

yang didapatkan, tempat untuk melakukan kegiatan pariwisata, tempat

untuk bersenang-senang dengan waktu yang cukup lama demi

mendapatkan kepuasan, pelayanan yang baik, serta kenangan yang indah

di tempat wisata.

Page 27: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

14  

 

b. Bentuk objek wisata

Ridwan (2012) mengemukakan bahwa Kegiatan wisata yang

dilakukan oleh pengunjung di suatu objek wisata meiliki dua bentuk

yaitu:

1.) Bentuk kegiatan pasif

Maksud dari kegiatan pasif di suatu objek wisata adalah

pengunjung tidak melakukan gerak atau keterampilan gerak saat

berkunjung ke suatu objek wisata. Wisatawan jenis ini cenderung

menekankan pada perasaan, pengetahuan, dan sikap atau dengan

kata lain hanya menikmati apa yang ada di objek wisata tersebut.

Misalnya ketika melakukan wisata alam, pengunjung hanya

berjalan-jalan menikmati keindahan dan udara yang sejuk,

menikmati indahnya alam, dan menjadi pengamat bagaimana cara

hidup dan bersosial masyarakat yang ada di sana.

2.) Bentuk kegiatan aktif

Bentuk kegiatan aktif di suatu objek wisata adalah pengunjung

melakukan gerakan/banyak bergerak dan menggunakan

keterampulan gerak.

Dari uraian di atas tela di jelaskan bentuk dari objek wisata

kesimpulannya adalah objek wisata merupakan suatu tempat wisata

yang sangat menarik di kalangan masyarakat karena memiliki

keindahan yang begitu unik dan memiliki banyak pengunjung pada

objek wisata tersebut.

Page 28: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

15  

 

c. Faktor yang memepengaruhi

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan objek

wisata tersebut menurut pariwisata sumut 31 maret,2015 yaitu;

1. Kemajuan teknologi, tak bisa di pungkiri lagi kemajuan teknologi

yang seluruhnya hampir menyentuh segala bidang aspek

kehidupan seperti transfortasi dan komunikasi. Kemajuan

teknologi berpengaruh pada minat wisatawan untuk berkunjung

ke objek wisata bonto lojong karna cakupan informasi yang di

butuhkan sangat mudah di dapatkan di tambah aksesibilitas

menuju destinasi wisata juga sudah memadai.

2. Politik dan keamanan, isu-isu keamanan dan politik di suatu

negara tak hanya berimbas pada sektor perekonomian tetapi juga

terhadap sektor pariwisata.setiap wisatawan yang berkunjung tentu

sangat memperhitungkan faktor keamanan oleh karna itu pula

fenomena seperti terrorisme, carut-marut politik akan menjadi

bahan pertimbagan bagi setiap wisatawan. Tidak itu saja, faktor

kesehatan di suatu tempat seperti adanya penyakit menular

mempengaruhi minat wisatawan untuk melakukan perjalanan

wisata.

3. Demografi, penduduk di dunia semakin bertambah dari tahun ke

tahun. Jumlah penduduk tersebut memberi peluang besar bagi

industri pariwisata untuk semakin maju dan berkembang. Secara

Page 29: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

16  

 

umum, terdapat tiga sekmen wisatawan nasional dan dunia yakni

mencakup : usia, jenis kelamin, dan peminatan.

Jadi berdasarkan penjelasan di atas ada pun faktor-faktor yang

memeperngaruhi perkembangan objek wisata ada 3 bagian yaitu, kemajuan

teknologi, politik dan keamanaan, dan demografi. Dengan adanya faktor-

faktor tersebut maka perkembangan objek wisata tidak dapat di pungkiri

banyak masyarakat yang berkunjung ke tempat objek wisata, adanya

keamanan, dan bertambahnya penduduk sehingga banyak pengunjung

wisatawan yang membuat objek wisata semakin maju.

d. Tujuan dan manfaat

1. Tujuan pengembagan objek wisata Menurut James J. Spillane (1982)

a) Pengemagan perekonomian agar mencapai kesejahteraan suatu desa

b) Menjamin hak-hak yang di dapat individu tetap terwujud

c) Memberi kebijakan–kebijakan yang di perlukan oleh ekonomi negara

d) Mengawasi kegiatan-kegiatan eknomi yang di jalakan oleh suatu

negara

e) Menyediakan barang publik untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat

f) Megawasi internal serta eksternal negara seperti halnya impor maupun

ekspor

g) Manfaat pengembagaan objek wisata

h) tingkat hidup masayarakat maju dan budaya serta tradisi dapat lestari.

Page 30: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

17  

 

manfaat pengembagan desa sebagai desa wisata yang tentunya akan

berlangsung memberikan dampak positif bagi warga tertentu saja adalah

dampak positif bagi tingkat kehidupan waraga yang dalam hal ini seperti

mampu memunculkan lapagan kerja baru hingga meningkatkan kualitas hidup

masyarakat pedesaan melalui fasilitas-fasiliats desa yang di perbaiki agar

dapatlayak di kunjungi

Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa setiap objek

wisata memiliki tujuan agar objek wisata banyak di kunjungi oleh masyarakat

seperti objek wisata memiliki daya tarik,aman, nyaman,mensejahterakan

masyarakat, mengoptimalkan sumber daya alam dan lain sebagainya.

2. Manfaat perekonomian bagi masayarakat pedesaan.

Menurut Koen Meyers (2009) Manfaat pengembagan desa sebagai desa

wisata dalam hal tingkat hidup masyarakat serta pelestarian budaya manfaat

yang akan di terima oleh masyarkat selanjutnya adalah tentu saja dalam hal

perekonomian. Promosi produk lokal dalam pengembagan desa sebagai desa

wisata adalah sebagai sarana promosi produk lokal selain meningkatkan

pemanfaatan SDA seperti lokasi wisata, keberadaan desa wisata juga dapat

memberikan manfaat untuk promosi produk lokal. Promosi produk lokal ini

bisa menjadi sebuah ciri khas dari desa yang mana di harapkan juga akan

meningkatkan penjualan.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat di simpulkan bahwa manfaat

perekonomian bagi masyarakat pedesaan sangat bermanfaat karena dengan

adanya pemanfaatan perekonomian masyarakat dengan mudahnya dapat

Page 31: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

18  

 

memenuhi kebutuhan sehari-harinya contohnya pada objek wisata yang telah

di kembangkan oleh pemerintah dan masyarakat maka masyarakat membuat

peraturan setiap wisatawan yang berkunjung membayar parkir.

e. Dampak pengembangan objek wisata

Menurut John M. Bryden (1973) dalam Abdurrachmat dan E. Maryani

(1998: 79) yang menyebutkan suatu penyelenggaraan kegiatan pariwisata dan

objek wisata dapat memberikan setidaknya ada 5 butir dampak posotif, adapun

dampak positif tersebut yaitu: penyumbang devisa negara, menyebarkan

pembangunan,menciptakan lapangan kerja, memacu perubahan ekonomi

melalui dampak penggandaan (multiplier effect), wawancara masyarakat

tentang bangsa-bangsa didunia semakin luas, mendorong semakin

meningkatnya pendidikan dan keterampilan penduduk.

Abdurrachmat dan E. Maryani (1998:80) menjelaskan pula dampak-

dampak negatif yang timbul dari pariwisata secara ekonomi, yaitu: semakin

ketatnya persaigan harga antar sektor,harga lahan yang semakin tinggi,

mendorong timbulnya inflasi, bahaya terhadap ketergantunggan yang tinggi

dari negara terhadap pariwisata, perubahan sistem nilai dalam moral, etika,

kepercayaan, dan tata pergaulan dalam masyarakat, misalnya mengikis

kehidupan gotong royong, sopan santun dan lain-lain.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan dalam dampak positif

dapat memberikan peluang kerja bagi masyarakat untuk mengembangkan

objek wisata yang akan di kembangkan pada lingkungan masyarakat, adapun

dampak negatif dari perkemangan objek wisata tersebut yaitu mengakibatkan

Page 32: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

19  

 

dengan adanya berbedaan harga lahan yang semakin tinggi, mendorong

timbulnya inflasi, bahaya terhadap ketergantunggan yang tinggi dari negara

terhadap pariwisata, perubahan sistem nilai dalam moral, etika, kepercayaan,

dan tata pergaulan dalam masyarakat, sehingga mengikis kehidupan gotong

royong, sopan santun dan lain-lain.

3. Pariwisata

a. Definisi Pariwisata

Menurut Hunziker dan Krapt dalam Muljadi (2012) mengungkapkan

bahwa pariwisata adalah gejala-gejala yang timbul dari adanya orang asing atau

keseluruhan hubungan perjalalanan itu tidak untuk bertempat tinggal menetap

dan tidak ada hubungan dengan kegiatan untuk mencari nafkah. Sehingga dalam

melakukan perjalanannya tersebut hanya mencari hal-hal yang sesuai dengan

kegiatan dan kebutuhannya. Pariwisata dapat di lihat dari berbagai sudut

pandang dan juga tidak memiliki batasan-batasan yang pasti. Para ahli

pariwisata banyak yang berpendapat devinisi pariwisata dari berbagai sudut

pandang, tetapi dari devenisi tersebut mempunyai makna yang sama. Mason

(1990) mengatakan bahwa pariwisata adalah perpindahan sementara ke beberapa

tempat tujuan selain tempat kerja dan tempat tinggal. Perjalanan berwisata

minimal di lakukan 24 jam dan maksimal 6 bulan dengan orientasi untuk

kesenangan, kesehatan, rekrasi, pendidikan, pahala, prestise dan relaksasi di

tempat tujuan wisata. Sebagai bentuk rekreasi, hiburan, penyelenggaraan fisik

dan fisikis sangat di perlukan wisatawan melalui perjalanan wisata ke beberapa

tempat tujuna wisata (Mcintosh dan Gupt, 1980).

Page 33: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

20  

 

Dari penjelasan di atas tentang pariwisata dapat di simpulkan bahwa

pariwisata adalah kegiatan yang di dukung dengan fasilitas sekaligus kegiatan

wisata yang menguntungkan berbagai pihak baik wisatawan atau pegunjung,

masyarakat dan pemerintah. Namun dari beberapa devenisi tersebut terlihat

bahwa pariwisata akan memberikan keuntungan apabila di kelola secara

maksimal baik oleh masyarakat, pemerintah, pihak swasta dan juga wisatawan.

Kunjungan kelompok wisatawan ke beberapa tempat tujuan wisata sudah

memotivasi pelaku wisata dalam membangun hotel, villa, restoran dan travel

untuk mengoptimlakan kegiatn pariwisata. Bahkan tidak sedikit di antara para

pelaku wisata membentuk organisasi dan membinah jaringan sosial di antara di

organisasi kepariwisata untuk mencapai konfornitas dari keberlangsungan

kegiatan kepariwisataan. Dengan arti lain, pariwisata sebagai kegiatan sosial di

pengaruhi oleh beragam organisasi masyarakat serta berdampak sosial budaya,

ekonomi, politik terhadap individu, kelomok sosial masyarakat luas. Aspek

sosial dari kegiatan pariwisata tersebut menjadi sorotan utama dari ilmu

sosiologi pariwisata.

b. Klasifikasi Pariwisata

Menurut muljadi (2009), pariwisata di klasifikasikan ke dalam beberapa

bentuk yaitu;

1) pariwisata berdasarkan jumlah orang yang bepergian

a) Pariwisata individu atau perorangan (individu tourism), bila seseorang

atau kelmpok orang dalam mengadakan perjalanan wisatanya

Page 34: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

21  

 

melakukan sendiri dan memilih daerah tujuan wisata besarta

programnya serta pelaksanaannya dilakukan sendiri.

b) Pariwisata kolektif yaitu suatu usaha perjalanan wisata yang menjual

paketnya ke siapa pun yang berminat, dengan keharusan membayar

sejumlah uang yang telah ditentukannya.

2) Pariwisata berdasarkan objeknya

1. Cultural tourism adalah jenis pariwisata yang disebabkan adanya daya tarik

seni dan budaya disuatu daerah atau tempat, seperti peninggalan nenek

moyang, benda-benda kuno dan sebagainya.

2. Recuperational tourism yaitu orang-orang yang melakukan perjalanan

wisata bertujuan untuk menyembuhkan suatu penyakit.

3. Commercial tourism adalah perjalanan yang di kaitkan dengan perdagangan

seperti penyelenggaraan expo, fair, exhibition dan sebagainya.

4. Political tourism adalah suatu perjalanan yang dilakukan dengan tujuan

melihat dn menyaksikan peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan

kegiatan suatu negara.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat di simpulkan bahwa suatu

perjalanan yang dilakukan untuk menuju ke tempat yang relatif memiliki

pemandangan yang begitu indah,tumbuhan dan binatang sehingga

terwujudnya suatu budaya yang ada dan bahkan kta bisa belajar sambil

berpariwisata seperti mempelajari kegiatan cara berkebun pada masyrakat,

pertanian, dan lain sebagainya.

Page 35: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

22  

 

c. Proses pariwisata

Pariwisata harus memiliki daya tarik kemudian perjalanan sarana dan

fasilitas serta promosi. Pengembangan pariwisata perlu di dukung dengan

perencanaan yang matang dan harus mencerminkan tiga dimenci kepentingan,

yaitu; industri pariwisata, daya dukung lingkungan (sumber daya alam),

masyarakat setempat dengan sasaran untuk meningkatkan kualitas hidup.

Menurut kurniawan (2015), unsur-unsur pengembangan pariwisata adalah

sebagai berikut;

1) Antraksi, antraksi atau daya tarik dapat timbul dari keadaan alam keindahan

panorama, flora dan fauna, sifat khas perairan laut, danau, obyek buatan

manusia (musem, katedral, masjid kuno, makam kuno dan sebagaainya),

atau pun unsur-unsur dan peristiwa budaya ( kesenian, adat, istiadat,

makanan, dan sebagainya)

2) Transportasi, perkembangan transportasi berpengaruhi atas arus wisatawan

dan juga berkembang akomodasi.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa dalam proses

pariwisata merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seseorang dalam

perjalan untuk berkunjung ke suatu objek wisata yang memiliki daya tarik

agar parawisatawan tidak bosan sehingga sering berkunjung ke objek

wisata tersebut.

Page 36: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

23  

 

d. Tujuan dan manfaat pariwisata

Tujuan dari pariwisata adalah untuk meningkatkan pendapatan devisa

pada khususnya dan pendapatan negara serta masyarakat pada umumnya.

Memperluas kesempatan serta lapangan kerja dan mendorong kegiatan-kegiatan

industri penunjang dan industri sampingan lainnya. Memeperkenalkan

keindahan alam dan kebudayaan indonesia, dan mendorong pendayaguna

produksi nasional (Musanef, 1996 : 18 ).

Manfaat pariwisata menambahkan kesempatan untuk berusaha bagi

penduduk atau juga masyarakat yang tinggal di sekitar objek wisata. Sektor

pariwisata bisa atau dapat menyerap tenaga kerja yang bisa meningkatkan

perolehan atau pendapatan dan juga kesejahteraan peduduk (Koen Mayers,

2009).

Kesimpulan dari penjelasan diatas yaitu dengan adanya pariwisata maka

dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pemerintah dan masyarakat

dalam perkembangan objek wisata yang telah di kembangkan.

e. Dampak pengembangan pariwisata

Dampak pengembangan pariwisata, Aktivitas pariwisata menggerakan

pelaku pariwisata bidang ekonomi karena adanya supply dan demand terhadap

produk barang dan jasa. Wisatawan meningkatkan permintaan terhadap barang

dan jasa, masyarakat pelaku bisnis memasok produknya untuk menangkap apa

yang dibutuhkan wisatawan.

Secara umum dampak pariwisata terhadap perekonomian seperti yang

dikemukakan Cohen (1984, dalam pitana, 2006) adalah:

Page 37: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

24  

 

1) Dampak terhadap pendapatan pemerintah

2) Dampak terhadap pendapatan masyarakat

3) Dampak terhadap kesempatan kerja

4) Dampak terhadap harga-harga

5) Dampak terhadap distribusi

6) Dampak terhadap pemilihan dan control

7) Dampak terhadap pada pembangunan pada umumnya

8) Dampak terhadap pendapatan pemerintah

Banyak literatur yang menunjukan bahwa pengembangan pariwisata

pada suatu daerah mampu memberikan dampak-dampak yang dinilai positif,

yaitu dampak yang diharapkan bahwa peningkatan kesempatan kerja, peluang

usaha, peningkatan pendapatan pemerintah dari pajak dan keuntungan badan

usaha milik pemerintah dan sebagainya.

Menurut Spillane (Hal 33, 1994) Dampak positif pada pembangunan

pariwisata yaitu;

1) Memberikan pekerjaan dan penghasilan kepada masyarakat setempat pada lokasi

objek wisata yang di kembangkan

2) Menghasilkan devisa bagi negara yang bersangkutan

3) Dapat membantu membiayai pembangunan prasarana yang mempunyai manfaat

serba guna

4) Memberikan dorongan untuk memperbaiki dan mempertahankan lingkungan

hidup yang bersih dan menarik karena hal ini sangat penting bagi pariwisata dan

masyarakat setempat.

Page 38: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

25  

 

Suatu daerah yang mengembangkan pariwisata maka akan terjadi lalu

lintas wisatawan dengan adanya lalu lintas wisatawan tersebut dapat

memberikan beberapa keuntungan bagi masyarakat maupun pemerintah. Maka

suatu daerah harus dapat menggali potensi dan meningkatkan nilai-nilai

ekonomi sebagai akibat adanya orang-orang melalukan pekerjaan wisata kesuatu

daerah tujuan wisata.

Dampak negatif dari pengembagan pariwisata yaitu;

1) Investasi yang relatif tinggi untuk setiap karyawan beberapa daerah

2) Banyak kebocoran devisa jika bahan yang dipakai dalam pengembangan dan

operasi pariwisata di impor atau fasilitas-fasilitas pariwisata yang dimiliki

atau dikeolah orang asing, atau jika banyak staf asing dipekerjaan jalan

dalam pariwisata.

3) Adanya pengembangan dan perubahan yang terlalu cepat bagi penduduk

setempat untuk memahami, untuk menyusaikan diri dan ikut serta

mengambil bagian di dalamnya.

4) Pengembangan pariwisata dapat mengakibatkan harga-harga yang tinggidi

daerah-daerah setempat dan biaya pembangunan objek wisata.

Dampak posotif pengembangan pariwisata dalam bidang ekonomi luas

karena berpengaruh terhadap berbagai pihak. Namun dampak pada bidang

lan yang memilih keterkaitan dengan aktivitas pariwisata juga dapat

dirasakan seperti kependudukan, lingkungan hidup sosial budaya yang ada di

masyarakat. Untuk itu pengembangan pariwisata harus di lengkapi dengan

Page 39: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

26  

 

perencanaan yang baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan dapat

meminimalisir dampak negatif dari adanya aktivitas priwisata.

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai dampak positif pengembangan

pariwisata maka dapat di simpulkan bahwa pembangunan pariwisata dapat

menciptakan lapangan kerja pada masyarakat tersebut.

f. Sosialisasi Pariwisata

Menurut ( Wardianto 2011:3) mengemukakan Kegiatan pariwisata

berkembang secara luas dan merasuk ke dalam kehidupan individu serta

masyarakat di seluruh dunia. Persebaran kegiatan kepariwisataan semakin

meluas di perkotaan, perdesan, pergunungan, pantai sampai pinggiran hutan.

Ragam bentuk kegiatan pariwisata perkotaan, perdesaan, pergunugan, pantai

dan laut berkembang seiring arus persebaran berbagai belahan dunia. Akan

tetapi tidak semua agen wisata dan calon agen wisata mengetahui tentang trend

dan pencapaian kemajuan dari ke pariwisataan di berbagai daerah.Dalam rangka

memperoleh luaran optimal dan efektif dari pembangunan pariwisata di

perlukan semacam pemetaan dan dasar pertimbangan keputusan melalui

tindakan sosialisasi kepariwisataan.

Sosialisai kepariwisataan merupakan kegiatan masyarakat melalui

penyuluhan gambar umum tentang kepariwisataan dalam rangka memotivasi

memantapkan persiapan sekaligus cakrawala para agen wisata dan colon agen

wisata tentan ragam peluang dari perkembangan kepariwisataan.

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa sosialisasi pariwisata

sangat penting dilakukan di kalangan masyarakat , dengan adanya sosialisasi

Page 40: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

27  

 

pariwisata maka semakin banyak pengunjung pada objek wisata, terjadilah

suatu persebaran dalam sosialisasi dan kemajuan dalam objek wisata tersebut.

4. Sosial dan Kepariwisataan

Menurut Gamal (2002) Kepariwisataan mengandung unsur-unsur

pokok yaitu wisatawan, waktu luang, penggunaan waktu luang di

lingkungan rumah, di luar rumah dengan melakukan perjalanan wisata,

terhadap objek dan daya tarik wisata dan fasilistas pendukung yang di

butuhkan selama perjalanan wisata berlangsung Pariwisata melibatkan

proses sosial dan interaksi yang di pertemukan oleh unsur-unsur sosial,

antara lain lembaga, kepentingan, individu dan kelompok secara langsung

maupun tidak langsung.

Pariwisata merupakan kegiatan yang di lakukan dan di hasilkan oleh

berbagi lembaga, organisasi, asosiasi dan kelompok masyarakat yang

memiliki fungsi dalam menjalakan fungsi-fungsi serta berdampak sosial

budaya, ekonomi, politik terhadap individu, kelompok sosial dan masyarakat

luas. Sifat multi bidang dari pariwisata juga mengandung daya tarik bagi

displin-displin mulai termasuk sosiologi.

Pada penjelasan di atas dapat simpulkan suatu masyarakat yang akan

melakukan hiburan ke suatu objek wisata yang dapat menenamkan pikiran

atau suasana yang telah di alami.

Page 41: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

28  

 

5. Genealogi Sosiologi Pariwisata

Genealogi dari kajian sosiologi pariwisata berawal dari fenomena

kegiatan perjalanan yang melibatkan sosial ke beberapa tempat tujuan.

Seseorang bangsawan francis pada tahun 1672 berani menyebut fenomena

kepariwisataan itu dengan istilah ‘le grand tour’ dalam bukunya berjudul ‘

the true guide for foreigners traveling in frnce’ sebagai sebuah perjalanan

besar di paris. Minat dari tujuan perjalanan tersebut di anggap diperlukan

untuk penguatan pelapisan sosial.

Fenomena kegiatan perjalanan dengan banyak anggota sosial di inggris

secara umum di laukukan oleh kelompok calon diplomat dan orang kaya

mengelilingi daratan eropa, keberlansungan kegiatan itu secara massa

diperkuat oleh adanya motif pendidikan politik dan diplomasi yang

kemudian lebih di kenal dengan sebutan ‘grand tour’. Grand tour

berkembang pesat ke luar eropa dengan motif mengunjungi tempat-tempat

keramat dan berkhasiat untuk penyembuhan yang kemudian berdampak

terhadap perkembangan pariwisata.

Soekadijo (1995) mencoba mengkategorikan perkembangan pariwisata

menjadi 3 tahap, yaitu:

1) Perjalanan wisata menjadi gejala yang bersifat global karena

menjangkau daerah-daerah terpencil dan terisolir; sebelum dan sesudah

perang dunia ke II kegiatan perjalanan wisata pariwisata bahari tetap

sebgai daya tarik penting, dimana pada awalanya berkembang di daerah

sekitar laut tengah, kemudian pariwisata di pantai berkembang ke

Page 42: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

29  

 

seluruh dunia, misalnya laut karabia, Lautan Teduh, Pantai Maroko

sekiter siam sampai di Bali.

2) Berkembangnya industri di barat dan diakuinya hak-hak buruh yang

dijamin dan dilindungi undang-undang sudah memberikan peningkatan

kesejahteraan hidup buruh; pengasilan berupa gaji yang diterima cukup

besar, sehingga pegawai lapisan bawah sudah bisa merencanakan dan

melakukan perjalanan wisata. Misalnya cukup banyak kelompok supir,

juru ketik, tukang kebun bisa melakukan perjalanan wisata ke daerah

tujuan wisata mancanegara. Pada pase ini pariwisata tidak lagi

represetatif dengan kegiatan kelas elit kapital.

3) Perjalanan wisata yang berkembang pesat di negara-negara industri

maju berhasil menjadi pariwisata sebagai kebutuhan baru bagi

masyarakat. Tingkat kebutuhan akan perjalanan wisata menjadi

perjalanan sekunder untuk kelas guru bahkan relatif sama dengan

kebutuhan primer untuk kelas elit kapital. oleh karena itu, para

pengusaha jasa biro perjalanan wisata sudah berhasil mengembangkan

paket layanan yang mudah dan terjangkau bagi para calon wisatawan

sangat laris. Persaingan dari penjualan paket wisata ini pun tidak bisa di

hindarkan. walaupun tidak ketat dampak sosial yang di timbulkan dari

kegiatan kepariwisataan berimbas meluas ke beberapa leompok soial.

Sosiologi berusaha mengukapkan struktur lembaga sosial, sitem sosial,

dinamika dalam proses sosial dalam hubungan timbal balik individu dengan

kelompok sosial serta hubungan antara kelompok sosial. Oleh sebab itu

Page 43: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

30  

 

sosiologi yang mempelajari seni lembaga-lembaga yang mengorganisir

kegiatan kelompok-kelompok yang berusaha di bidang pariwisata memiliki

unsur-unsur ynag menjadi objek kajian atau studi sosiologi para wisata

mengelompokan dan karakteristiknya kelompok atau komunitas biro

perjalanan wisata, komunitas para wisata, usaha tranportasi, akomodasi

wisata, usaha cinderamata, masyarakat dan pemerintah yang secara

integratif memerlukan gabungan pengertian dari susuna konseptual ilmu

sosiologi dan kepariwisataan.

Secara fungsional, sosiologi pariwisata sebagai ilmu sosial di sebut ilmu-

ilmu sosial yang memliki sudut pandang terkait usaha orgnisasi jasa

kepariwisataan. Strukutur peranan, hubungan sosial dan dinamika interkasi

sosial baik internal maupun eksternal dalam komunitas pariwisata

merupakan permsalahan yang mengundang sosiologi untuk melakukan

pembahasan, riset, analisis dan memberikan penjelasan terhadap fenomena

yang timbul, sehingga dapat memberi sumabangan pemikiran dalam

memecahkan masalah dan pengembangan bidang kepariwisataan yang

sangat di perlukan dalam menegakan kredibelitas ilmu sosiologi maupun

bentuk pengembagannya.

Pada penjelasan di atas dapat di simpulkan sosiologi pariwisata sebagai

ilmu sosial di sebut ilmu-ilmu sosial yang memliki sudut pandang terkait

usaha orgnisasi jasa kepariwisataan. Strukutur peranan, hubungan sosial

dan dinamika interkasi sosial baik internal maupun eksternal dalam

komunitas pariwisata.

Page 44: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

31  

 

3. Pemberdayaan Masayarakat

Pemberdayaan masyarakat atau (community empowerment) sering kali sulit di

bedakan dengan pembangunan masyarakat (community development) karena

mengacu pada pengertian yang tumpang tinggi dalam pengunaanya di masyarakat.

Dalam kajian ini pemberdayaan masyarakat (community empowerment) dan

pembangunaa masyarakat communitiy development) di maksudkan sebagai

pemberdayaan yang sengaja di lakukan pemerintah untuk mempasilitasi masyarakat

lokal dalam merecanakan, memutuskan dan mengelolah sumber daya yang di miliki

sehingga pada akhirnya mereka memiliki kemampuan dan kemandirian secara

ekonomi.

a. Defenisi pemberdayaan masyarakat

Pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembangunan ekonomi yang

merangkum nilai-nilai masyarakat untuk membangun paradigma baru dalam

pembangunan yang bersifat people centered, participatory, Empowermant and

sustainable (chamber, 1995). Lebih jauh chamber menjelaskan bahwa konsep

pemabngunan dengan model pembedayaan masyarakat tidak hanya semata-mata

memenuhi kbutuhan dasar ( basic need) masayarakat tetapi lebih sebagai upya

mencari alternatif pertumbuhan ekonomi lokal.

Pemberdayaan masyarakat ( empowerment) sebagai strategi alternatif

dalam pembangunan telah berkembang dalam berbagai literatur dan pemikiran

walaupun dalam kenyataanya belum secara maksimaldalam implementasinya.

Pembangunan dan pembrdayaan masyarakat merupakan hal banyak di

masyrakat karena terkait dengan kemajuan dan perubahan bangsa ini ke depan

Page 45: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

32  

 

apalagi di kaitkan dengan skil masyarakat yang masih kurang akan sangat

menghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri.

Pada penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa pemberdayaan

masyarakat merupakan suatu proses pembangunan dimana masyarakat

berinisiatif untuk melakukan proses memperbaiki kondisi dan situasi pada diri

sendiri, pemberdayaan masnyarakat akan terjadi ketika masyarakat itu sendiri

ikiut berpartisipasi.

b. Bentuk dan proses

Menurut Suharto (2005:60) Bentuk-bentuk pemberdayaan masyarakat

melalui pengembangan desa wisata di Desa Ujung Bulu dapat di lihat dari

keterlibatan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung dalam program

pengembagan desa wisata melalui dari perencanaan, pelaksanaa dan evaluasi.

Pada tahap perencanaa masyarakat setempat selalu di libatkan dalam

pembicaraan mengenai program pembangunan desa wisata melalui rapat desa

secara musyawara mufakat. Sebagai proses serangkaian ntuk memperkuat

kelompok lemah dan masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami

masalah kemiskinan.

Bentuk pemberdayaan masyarakat pada tahap pelaksanaan di wujudkan

dengan bentuk keterlibatan masyarakt dalam menyediakan berbagai pasilitas

pendukung yang bisa memenuhi kebutuhan wisatwan selama berada di destinasi

wisata berupa atraksi wisata, serta mengunakan tenaga kerja dari masyarakat

setempat. Potensi wisata budaya yang di miliki oleh desa wisata penglipuran

meliputi aktivitas kehidupan sehari-hari yang mengandung unsur kearifan lokal

Page 46: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

33  

 

yang di kemas sedemikan rupa sehingga dapt dijadikan sebagai atraksi wisata.

Sumber daya budaya yang di kembangkan sebagai atraksi wisata di desa wisata

penglipuran seperti kegiatan dan cara hidup masyarakat lokal serta mencoba

kuliner masyarakat setempat.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa suatu serangkaian

kegiatan untuk memperkuat kelompok lemah dalak masyarakat termasuk

masyarakat yang mengalami kemiskinan.

c. Tujuan dan manfaat

Menurut Mardikanto (2014:202) Tujuan dari pemberdayaan masyarakat yaitu

sebagai perbaikan kelembagaan, perbaikan usaha,perbaikan

pendapatan,perbaikan lingkungan, perbaikan hidup, perbaikan masyarakat.

sebagai suatu proses sosial yang bergerak secara dinamis yang melibatkan

partisipasi aktif serta kerja sama yang baik antara investor, pemerintah dan

kelompok yang menjadi sasaran kegiatan pemberdayaan maka dapat di jelaskan

apabila pada dasarnya tujuan proses pemberdayaan itu untuk menciptakan

perubahan kehidupan sosial ekonomi di kalangan kelompok lapisan bawah

masyarakat agar supaya mereka memiliki kekuatan dan kemampuan untuk dapat

mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan kata lain kegiatan

pemberdayaan masayrakat ini di lakukan secara terencana, terprogram, dan

berkelanjutan dengan tujuan untuk.

1) Memperkenalkan berbagai konsep dan unsur inovasi yang lebih baik itu berupa

gagasan prilaku maupun dalam bentuk hasil karya manusia yang sifatnya baru

pada kelompok sasaran kegiatan.

Page 47: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

34  

 

2) Memberikan keterampilan dan membantu masyarakat untuk melaukan suatu

kegiatan secara mandiri yang di sesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi

mereka.

3) Meningkatkan tingkat pendidikan dan pemahaman masyarakat terhadap suatu

informasi yang mana di harapakan dengan semakin membaiknya pemahaman

kelompok sasaran terhadap inovasi tersebut.

4) Walaupun sekiranya ada bantuan dalam bentuk modal untuk berusaha maka

semua itu di maksudkan untuk lebih mendorong kreativitas kelompok sasaran

agar mereka bisa bekerja mandiri dan tidak senantiasa mengharapkan bantuan

orang lain.

5) Proses pemberdayaaan masayrakat ini pada prinsipnya untuk membantu

memabngun motivasi denagn memanfaatkan semua potensi yang di miliki oleh

masyarakat maka mau tak mau kegitan yang di lakukan senantiasa mendapat

bimbingan serta pengawasan dari tenaga fasilitator agar supaya apa yang

menjadi sasaran utama kegiatan tersebut dapat tercapai.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa tujuan

pemberdayaan masyarakat suatu proses yang dilakukan secara kerja sama

dalam memperbaiki segala hal seperti yang di telah di jelaskan di atas.

b. Dampak pemberdayaan masyarakat

pembangunan objek wisata berdampak secara positif terhadap

pendapatan masyarakat peningkatan pemdapatan terjadi pada berbagai bidang

mata pencarian masyarakat seperti pedagang, parkiran dan lain sebagianya.

Pengembangan objek wisata di desa juga banyak membuka peluang baru bagi

Page 48: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

35  

 

masyarakat untuk mendapatkn penghasilan tambahan selain dari sektor

pertanian

“ sedikit demi sedikit warga merasakan dampak manfaat yang di rasakan

seperti pemilik homestay, terutama pemandu bisa sedikit demi sedikit bisa

menambah penghasilan atau perekonomian. Masyarakat itu menyadari bahwa

wisata itu bisa menghasilkan selain daripada pertanian”

Pengembangan pariwisata di desa wisata dapat menjadi faktor pemicu

terhadap pengembangan imprastruktur pendukung. Jalan telah mengalami

pembenahan.

Berdasarkan pada penjelasan di atas maka dapat di simpulkan bahwa

dengan adanya upaya pemberdayaan ini maka di harapkan dapat mendorong ,

memotivasi, dan membangkitkan kesadaran masyrakat akan potensi yang

telah dimiliki dan berkelanjutan untuk dapat mengembangkan objek wisata.

B. Kajian Teori

1. Teori Pembangunan Rostow (Arsyad, 1992:39-41)

Menurut Rostow, peoses pembangunan ekonomi bisa di bedakan

kedalam 5 tahap,

1.) Masnyarakat tradisional

2.) Tahap prasyarat tinggal landas

3.) Tahap tinggal landas

4.) Tahap menuju kedewasaan

5.) Masa komsumsi energi

Page 49: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

36  

 

Dasar perbedaan proses pembangunan menjadi 5 tahap tersebut adalah

katekteristik perubahan ekonomi, sosial dan poliik yang terjadi. menurut

Rostow pembangunan ekonomi atau transfortasi suatu masyarakat modern

merupakan suatu proses yang multi dimensional. Pembangunan ekonomi

bukan berarti perubahan struktu ekonomi suatu negara yang ditunjukan oleh

menurunnya peranan sektor pertanian dan peningkatan peranan sektor

industri jasa. Rostow dan Max Weber yang menyatakan bahwa proses

pembangunan berbentuk tahapan yang dimulai dari tahapan masyarakat

tradisional,transisional, lepas landas dan komsumsi masal tinggi (Rostow).

Lanjut yang di katakan oleh Max Weber yang dikenal dengan teori etika

Protestan bahwa manusia di tuntut untuk bekerja keras, dan jujur.

2. Teori ”ACTORS” Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Teori “ACTORS” Tentang pemberdayaan di kemukakan oleh sarah

Cook dan Steve Macaulay lebih memandang masyarakat sebagai subjek

yang dapat melakukan perubahan dengan cara membebaskan seseorang dari

kendali yang kaku dan memberi orang tersebut kebebasan untuk

bertanggung jawab terhadap ide-ide, keputusan-keputusan, dan tindakan-

tindakan. Pemberdayaan yang di maksudkan Cook dan Macaulay lebih

menharah pada pendegasian secara sosial dan etika/moral, antara lain;

a. Mendorong adanya ketabahan

b. Mendelegasikan wewenang sosial

c. Mengatur kinerja

d. Mengembangkan organisasi (baik lokal maupun eksteren)

Page 50: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

37  

 

e. Menawarkan kerja sama

f. Berkomunikasi secara efisien

g. Mendorong adanya inovasi

h. Menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi.

Pemberdayaan yang di tawarkan oleh Cook dan Macaulay ini yaitu suatu

perubahan bersifat terencana karena input yang akan digunakan dalam

perubahan telah diantisipasi sejak dini sehingga output yang akan di hasilkan

mampu berdayaguna secara optimum. Kajian pengelolaan pemberdayaan

masyarakat dengan menggunakan kerangka kerja :ACTORS” adalah sebagai

berikut;

a. Authority, kelompok masyarakat diberikan kewenangan untuk

merubah pendirian atau semangat (etos kerja)menjadi suatu milik

mereka sendiri. Dengan demikian mereka merasa perubhaan yang

dilakukan hasil produk dari keinginann mereka untuk mewujud

perubahan yang lebih baik.

b. Confidence and competence, menimbulkan rasa oercaya diri dengan

melihat kemampuan mereka untuk dapat merubah keadaan.

c. Trust, menimbulkan keyakinan bahwa mereka mempunyai potensi

untuk merubah dan mereka harus bisa (mampu) untuk merubahnya;

d. Oppurtunities, memberikan kesempatan kepada masyrakat untuk

memilih apa yang menjadi keinginannya sehingga mereka dapat

mengembangkan diri sesuai potensi yang ada dalam diri masyarakat

itu sendiri;

Page 51: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

38  

 

e. Responsibilities,dalam melakuka perubahan harus melalui

pengelolaan sehingga dilakukan dengan penuh tanggung jawab untuk

merubah menjadi lebih baik;

f. Support,perlu adanya dukungan dari berbagai pihak untuk menjadi

lebih baik. Dalam hal ini dukungan yang diharapkan selain dari sisi

ekonomis, sosial dan budaya juga dukungan dari berbagai

stakeholders (pemerinta,masyrakat,dan dunia usaha) yang dilakukan

secara semultan tanpa di dominasi oleh salah satu pihak atau faktor.

Dengan menggunakan kerangka kerja “ACTORS” tersebut, guna

menumbahkan keberdayaan masyarakat, akan dapat dilakukan dengan

mengacu pada pemberdayaan yang berasal dari inner dan inter

masyarakat. Dimana pemerintah dan organisasi non pemerintah sebagai

aktornya (Sarah Cook dan Steve Macaulay, 1997)

Menurut Wahjudin Sumpeno (2011,h. 19) pemberdayaan masyarakat

punyah yang dilakukan oleh unsur yang berasal dari luar tatan terhadap

suatu tatanan, agar tatan tersebut mampu berkembang secara mandiri.

Dengan kata lain, pemberdayaan sebagai perbaikan wujud

interkoneksitas yang terdapat yang terdapat suatu tatanan atau upaya

penyempurnaan terhadap elemen atau komponen tatananyang di tujukan

agar tatanan dapat berkembang secara mandiri. Jadi pemberdayaan

adalah upaya yang di tujukan agar suatu tatanan dapat tercapai suatu

kondisi yang memungkinkan untuk membangun dirinya sendiri.

Page 52: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

39  

 

Pemberdayaan masyarakat menurut Sumaryadi (2005, h. 25) tujuan

pemberdayaan masyarakat pada dasarnya adalah membantu

pengembangan manusiawi yang otentik dan integral dari masyarakat

yang lemah,miskin, marjinan dan kaum kecil dan pemberdayakan

kelompok-kelompok masyarakat tersebut secara sosio ekonomis

sehingga mereka dapat lebih mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan

dasar hidup mereka, namun sanggup berperan serta dalam pembangunan

masyarakat.

3. Talcott Parsons ‘Fungsionalisme Struktural’

Teori struktural fungsional Talcott Person dimulai dengan empat fungsi

penting untuk semua sistem “tindakan” yang disebut dengan AGIL. Melalui

AGIL ini kemudian di kembangkan pemikiran mengenai struktur dan sistem.

Menurut Person (1974) fungsi adalah kumpulan kegiatan yang ditunjukan ke

arah pemenuhan kebutuhan tertentu atau kebutuhan sistem. Dengan definisi

ini Person yakni bahwa ada empat fungsi penting yang diperlukan semua

sistem yang dinamakan AGIL Menurut (Mellen Press, 2009) yang antara

lain :

Page 53: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

40  

 

a. Adaptation / adaptasi

Semuan sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang gawat.

Sistem harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan

menyesuaikan lingkungan itu dengan kebutuhannya.

b. Goal attainment / Pencapaian Tujuan

Sebuah sistem harus mendefinisikan diri untuk mencapai tujuan

utamanya.

c. Integration / Integrasi

Sebuah sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian yang

menjadi komponennya. Sistem juga harus mengelolah antar

hubungan ketiga fungsi penting lainnya ( A,G,L).

d. Latency/ Pemeliharaan Pola

Sebuah sistem harus memperlengkapi, memelihara, dan

memperbaiki, baik motivasi individu maupun pola-pla kultural yang

menciptakan dan menopang motivasi.

Agar dapat bertahan, maka suatu sistem harus mempunyai

keempat fungsi ini. Person mendesain skema AGIL ini untuk

digunakan disemua tungkat dalam sistem teorinya, yang aplikasinya

adalah sebagai berikut :

a. Organisme perilaku adalah sistem tindakan yang melaksanakan

fungsi adaptasi penyesuaian diri dengan mengubah lingkungan

eksternal.

Page 54: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

41  

 

b. Sistem kepribadian melaksakan fungsi pencapaian tujuan dangan

menetapkan tujaun sistem dan memobilisasi sumber daya yang

ada untuk pencapaiannya.

c. Sistem sosial menanggulangi fungsi integrasi dengan

mengendalikan bagian-bagian yang menjadi komponennya.

d. Sistem kultural melaksanakan funsi pemeliharaan pola dengan

menyediakan aktor seperangkat norma dan nilai yang memotivasi

mereka untuk bertindak.

Inti pemikiran Person dikemukakan dalam empat sistem tindakan

yang diciptakannya. Tindakan yang paling rendah dalam sistem

tindkan ini adalah lingkungan fisik dan organisme, meliputi aspek-

aspek tubuh manusia, anatomi dan fisiologisnya. Sedang tingkat yang

paling tinggi dalam sistem tindakan adalah realitas terakhir yang

mungkin dapat berupa kebimbangan, ketidak pastian, kegelisahan,

dan tragedi kehidupan sosial yang menantang organisasi sosial.

Diantara dua ligkungan tindakan itulah terdapat empat sistem yang

diciptakan oleh Person meliputi organisme perilaku, sistem

keperbadian, sistem sosial, dan sistem kultural. Semua pemikiran

person tentang sistem tindakan ini didasarkan pada asumsi-asumsi

berikut :

- Sistem memiliki properti keteraturan dan bagian-bagian yang

saling bergantungan.

Page 55: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

42  

 

- Sistem cenderung bergerak ke arah mempertahankan

keterunan diri atau keseimbangan.

- Sistem mungkin statis atau bergerak dalam proses perubahan

teratur.

- Sifat dasar bagian dari suatu sistem berpengaruh terhadap

bentuk bagian-bagian lain

- Sistem memelihara batas-batas dengan lingkungan

- Alokasi dari integrasi merupakan dua proses fundenmental

yang perlukan untuk memelihara keseimbangan sistem.

- Sistem cenderung menuju kearah pemeliharaan keseimbangan

diri yang meliputih pemeliharaan batas dan pemeliharaan

hubungan antara bagian-bagian dengan keseluruhan sistem,

mengendalikan lingkungan yang berbeda-beda dan

mengendalikan kecendarungan untuk merubah sistem dari

dalam.

Dari asumsi-asumsi inilah Parson menempatkan analisis

strukturketeraturan masyarakat pada perioritas utama. Person sedikit sekali

memeperhatikan masalah perubahan sosial. Keempat sistem tindakan ini

tidak muncul dalam kehidupan nyata; tetapi lebih merupakan peralatan

analisis untuk menganalisis kehidupan nyata.

Page 56: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

43  

 

C. Kerangka Pikir

Sacara umum obejek wisata di Desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto

merupakan salah satu tempat objek wisata yang mulai dikembangkan oleh para

komunitas masyarakat atau pemerintah. Objek wisata ini memiliki potensi yang

sangat bagus jika di manfaatkan dengan baik oleh komunitas, pemerintah dan

masyarat sekitar Desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto. Intervensi pemerintah

dapat memperdayakan komunitas masyarakat lokal yang dapat menyebabkan

terjadinya intervensi pemerintah dalam pemberdayaan komunitas masyarakat

local pada pengembangan wisata bonto lojong desa ujung bulu kabupaten

jeneponto dalam bentuk peranan pemerintah dalam pemberdayaan komunitas

masyarakat local pada pengembangan wisata bonto lojong desa ujung bulu

kabupaten jeneponto ada pun Bentuk pola pemberdayaan komunitas masyarakat

local dalam intervensi pemerintah pada pengembangan wisata bonto lojong desa

ujung bulu kabupaten jeneponto sehingga terjadi pengembangan wisata bonto

lojong desa ujung bulu kabupaten jeneponto.

Page 57: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

44  

 

gambar 2.1 kerangka pikir.

Pengembangan Wisata Bonto Lojong Desa Ujung Bulu

Kabupaten Jeneponto 

Peranan Pemerintah

Pemberdayaan Komunitas Masyarakat Local 

Bentuk peranan Pemerintah dalam pengembangan wisata

bonto lojong 

Faktor penghambat dan pendukung pengembangan wisata

bonto lojong

a. Kerjasama dengan masyarakat lokal dan komunitas

b. Perbaikan sarana dan prasarana

c. Peningkatan kualitas objek wisata.

a. Faktor penghambat; Kemajuan teknologi,politik dan keagamaan, dan demografi.

b. Faktor pendukung; keindahan alam yang memepesona, akses mudah di jangkau, wisata bonto lojong sejuk, dan keindahan alam

Page 58: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

45  

 

D. Penelitian Terdahulu

untuk mendukung pembahasan dan penelitian yang akan dilakukan

sebelumnya penulis telah melakukan kejian terhadap beberapa pustaka ataupun

karya-karya yang bersinggung dengan topik yang di anggakat dalam penelitian

ini. Penilis menemukan beberapa karya ilmiah yang membahas tentang

pengembangan objek wisata yang relavan dengan topik penulisan karya ilmia ini

sebagai bahan perbandingan maupun rujukan antara lain sebagai berikut;

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Guterres (2014) yang tesisnya

berjudul, pengembangan daya tarik wisata berbasis masyarakat di pantai

vatuvou, Distrik Liquica,Timor Leste Penelitian yang dilakukn oleh Cipriana doa

Santos Guterres menunjukan bahwa pantai Vatuvou bisa dijadikan sebagai

tempat tujuan destinasi wisata di Distrik Liquica,karena memepunyai potensi

pantai yang sangat indah, panorama matahari terbit, pasir hitam, dan keindahan

bawah laut yang belum tersentuh oleh tanggan manusia.

Sedangkan yang penelitian lakukan, meskipun masih dalam ruag lingkup

pengembangan objek wisata. Tetapi dalam penelitian ini berbeda dengan

penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini lebih menitik

beratkan pada intervensi pemerintah dalam pemberdayaan komunitas lokal

dalam mengembangna objek wisata bonto lojong desa ujung bulu kabupaten

Jeneponto.

hasil penelitian terlebih dahulu yang dilakukan oleh Zhao; Jia, (2008)

dalam penelitian yang berjudul Strategies For The Sustaninable developmrnt of

Lugu Lake Region yang mana pada danau ini terdapat keunikan penduduk

Page 59: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

46  

 

“matricahal” di desa masou, China. Tempat tersebur sudah menjadi area untuk

konservasi ekosistem dan kultural heritage yang dijaga dengan baik oleh

pemerintah China.

Dalam penelitian diatas dilakukan oleh Zhao; Jia (2008) yang berjudul

Strategies For The Sustaninable developmrnt of Lugu Lake Region yang mana

pada danau ini terdapat keunikan penduduk “matricahal” di desa masou, China.

Sedangkan peneliti yang akan teliti mengenai perkembangan objek wisata bonto

lojong melalui intervensi pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat lokal

Menurut (Wang; Jianxin, 2011) dalam penelitiannya yang berjudul,

Research on Tourism ecological securiry of lake in Dongting

Lake,memperioritaskan pengertian tentang keamanan untuk berpariwisata

ekologikal yang dimana seharusnya di integrasikan sebagai objek wisata daerah,

menstabilisasikan konsep pedesaan sebagai unsur utama pariwisata ekologikal.

Pada penelitian Menurut (Wang; Jianxin, 2011) dalam penelitiannya

yang berjudul, Research on Tourism ecological securiry of lake in Dongting

Lake, lebih memperioritaskan pengertian tentang keamanan untuk berpariwisata

ekologikal yang dimana seharusnya di integrasikan sebagai objek wisata daerah,

menstabilisasikan konsep pedesaan sebagai unsur utama pariwisata ekologikal.

Sedangkan dalam peneliti lakukan Intervensi Pemerintah Dalam pemberdayaan

Masyarakat Lokal dalam pengembangan Objek Wisata Bonto Lojong Di Desa

Pao Kabupaten Jeneponto, meskipun dalam ruang lingkup objek wisata namun

berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Wang; Jianxin

Page 60: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

47  

 

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

a. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif. Alasan saya memilih penelitian kualitatif desktiftif

adalah untuk mengambarkan dan mendeskripsikan secara mendalam terkait

dengan perkembangan objek wisata Bonto Lojong Di Desa Ujung Bulu

Kabupaten Jeneponto.

Pendekatan yang dilakukan dalam metode penelitian kualitatif adalah

pendekatan fenomenologi. Fenomenologi adalah studi mengenai pengalaman

dan bagaimana pengalaman tersebut terbentuk, alasan penelitian

menggunakan pendekatan fenomelogi yaitu untuk mendalami dan

menggambarkan berbagai fenomena terkait perkembangan objek wisata

Bonto Lojong Desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto ( Kajian

fungsionalisme struktural).

b. Pendekatan penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

Menurut Sugiono, penelitian Kualitatif adalah suatu metode penelitian yang

berlandasan pada filsafat postpositivisme, di gunakan untuk meneliti pada

kondisi objek yang alamiah diamana peneliti adalah sebagai instrumen

kunci, pengambilan sampel sumber data yang dilakukan secara purpose,

teknik pengumpulan dengan triangulasi, analisis data bersifat

 

47 

Page 61: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

48  

 

indukatif/kualitatif dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada

generalisasi. Peneliti kualitatif bertumpuh pada latar belakang alamiah secara

holistik, memposisikan manusia sebagai alat peneliti, melakukan analisis

data secara induktif, lebih mementingkan proses dari hasil serta hasil

penelitian yang dilakukan disepakati oleh peneliti dan subjek peneliti.

Pendekatan yang dilakukan dalam metode penelitian kualitatif adalah

pendekatan fenomenologi. Fenomenologi adalah studi mengenai pengalaman

dan bagaiman pengalaman tersebut terbentuk, penelitian menggunakan

pendekatan fenomenologi yaitu untuk mendalami dan mengambarkan

berbagai fenomena terkait perkembangan objek wisata (kajian teori sosiologi

moderen, Fungsionalisme struktural, di Desa Ujung Bul Kabupaten

Jeneponto).

Tujuan utama penelitian kualitatif adalah umtuk menggambarkan (to

describe), memahami (to understand), dan menjelaskan (to explain) tentang

suatu fenomena yang unik secara mendalam dan lengkap dengan prosedur

dan teknik yang khusus sesuai dengan karateristik penelitian kualitatif,

sehingga menghasilkan semua teori yang grounded, yaitu teori yang

dibangun berdasarkan data, yang peroleh selama penelitian berlangsung.

Pendekatan kualitatif di pilih dalam penelitian ini karena penelitian ini

bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi, dan

berusaha memaparkan data sebagaimana adanya dampak pemberdayaan

masyarakat melalui objek wisata di Desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto.

Page 62: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

49  

 

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Ujung Bulu Kabupaten

Jeneponto yang merupakan salah satu daerah pegunungan yang ada di

Kabupaten Jeneponto. Pada penelitian ini yang berkaitan dengan “Intervensi

Komunitas terhadap pengembangan Objek Wisata Bonto Lojong (kajian

Teori Sosiologi Modern) alasan penelitian melakukan penelitian ini di Desa

Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto ini sebelumnya sudah melihat bagaimana

perkembangan Objek Wisata

2. Waktu penelitian

Pada waktu penelitian ini dilakukan selama kurang lebih dua bulan dari

tanggal 23 April 2021 sampai 03 Juni 2021, yang dimulai tahap persiapan,

menyiapkan dokumen penelitian yang dibutuhkan, menyusun pedoman

teknis, dan sebisa mungkin dapat mengenal dengan baik lingkungan Desa

Ujung Bulu serta berusaha secara sistematis memperhatikan aspek-aspek

lain terkait kebutuhan data penelitian. Selanjutnya peneliti membuat tabel

penelitian dengan format sebagai berikut.

C. Informan Penelitian

Subjek merupakan objek penelitian. Ketentuan ubjek penelitian ini

memberikan kejelasan mengenai siapa yang akan menjadi perhatian penelitian.

Penelitian menetukan subjek penelitian tentang intervensi pemerintah terhadap

pemberdayaan komunitas masyarakat lokal ( studi pada pengembangan wisata

bonto lojong desa ujung bulu kabupaten jeneponto).

Page 63: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

50  

 

Selanjutnya setelah penentuan subjek penelitian, penelitian kemudian

dapat menetukan informan penelitian yang menjadi narasumber untuk

kepentingan peroleh informasi, dengan menggunakan teknik penarikan

informan, purpose sampling. Teknik penarikan informan dengan menggunakan

purpose sampling dipilih karena teknik ini memilih orang (informan) dengan

berbagai penelitian tertentu menurut kebutuhan peneliti, sehingga di anggap

layak untuk dijadikan informan. Dalam penelitian ini menjadi subjek penelitian

(informan) adalah Komunits yang ikut dalam pengembangan objek Wisata

Bonto Lojong di Desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto dengan menggunakan

kajian Sosiologi Modern.

Adapun klaifikasi informan dalam penelitian ini terbagi atas 3 yaitu

1. Informan inti adalah informan secara umum, pihak yang mengetahui

secara konseptual seperti Aparat pemerintah Desa Ujung Bulu,

Kabupaten Jeneponto. Penulis memilih informan tersebut karena beliau

yang juga mengetahui perkembangan Objek Wisata Bonto Lojong.

2. Informan ahli adalah informan yang di wawancarai dengn mendapatkan

informasi secara detail dan sebagai aotor utama seperti Para komunitas di

Desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto.

3. Informan tambahan adalah informan yang di wawancarai dengan

mendapatkan informasi tambahan yang bermanfaat dan relevan, atau

pihak yang berkautan dengan informan utama seperti Masyarakat sekitar

Desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto sebagai informan tambahan.

Page 64: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

51  

 

Tabel Daftar Informan 3.2

N0 Nama Pekerjaan Keterangan

1. Dg. Sapo (45 thn) Kepala Dusun Informan inti

2. Dg. Madong (60 thn) Petani

3. Dg. Salo’(70 thn) Petani

4. Dg. Aling (40 thn) Petani

5. Sidarni S.Pd(32 thn) Wakil Kepala Desa

6. Harniati(40 thn) IRT

7. Risal(20 thn) Pemuda desa Informan ahli

8. Aswar(22 thn) Pemuda desa

9. Andika(25 thn) Wisatawan Informan Tambahan

10. Rendi (25 thn) Wisatawan

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah batasan dari setiap rumusan masalah yang

dijadikan objek penelitian agar tidak terjadi bias data yang diperoleh dilapangan.

Oleh karena itu sertiap rumusan masalah dibuatkan sub fokus penelitian.

1) Benyebab terjadinya peranan pemerintah dalam pemberdayaan komunitas

masyarakat lokal pada pengembangan wisata bonto lojong di Desa Ujung Bulu

Kabupaten Jeneponto  

Page 65: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

52  

 

2) Faktor penghambat dan pendukung pemerintah dalam pemberdayaan komunitas

masyarakat local pada pengembangan wisata bonto lojong di Desa Ujung Bulu

Kabupaten Jeneponto 

E. Instrumen Penelitian

Nasution (1988) menjelaskan; dalam penelitian kualitatif, tidak ada

pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama

(Sugiono dalam Sariantiy 2013:223). Berdasarkan penjelasan tersebut instrumen

utama yang di pergunakan untuk mengumpulkan data mengenai perkembangan

Objek Wisata Bonto Lojong di Desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto, adalah

penelitian sendiri di tambah pedoman wawancara dan kamera untuk

dokumentasi.

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih peneliti untuk

memudahkan dalam pengumpulan data agar data tersebut menjadi sistematis dan

lebih mudah. Wujud dari instrumen penelitian yang digunakan untuk

pengumpulan data-data yang berkaitan dengan objek yang akan di teliti adalah

2. pedoman wawancara

a. adalah panduan wawancara bervariasi dari yang di tulis dengan

sangat rinci sehingga relatif longar tetapi itu semua pada dasarnya

adalah untuk membantu apa yang harus di tanyakan, dalam urutan

seperti apa, bagaimana anda mengajukan pertanyaan dan bagaimana

mengajukan tindak lanjut, ini memberikan panduan tentang apa yang

harus dilakukan atau dikatakan sebagai orang yang mewawancarai

Page 66: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

53  

 

menjawab pertanyaan,yang didukung dengan alat untuk merekam

hasil wawancara.

b. Fungsi pedoman wawancara yaitu untuk mendapatkan gambaran

permasalah dan informasi yang akurat dan lengkap terkait

permasalahan yang di teliti.

3. Pedoman observasi

a. pedoman observasi adalah mengamati partisipasi masyarakat dalam

pelaksanaan pengembangan objek wisata yang akan di kembangkan.

b. fungsinya untuk memperoleh data dan informasi mengenai

perkambangan objek wisata yang di kembangkan oleh pemerintah

dan masyarakat

4. Pedoman dokumentas

a. pedoman dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah

berlalu dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-

karya monumental dari seseorang. Dokumen berbentuk tulisan

seperti catatan harian, sejarah hidup, ceriteria, biografi, dan lan

sebagainya.

b. Fungsinya pedoman wawancara yaitu pelengkap dari penggunaan

metode observasi dan metode wawancara dalam penelitian

kualitatif. Hasil enelitian dari observasi dan wawancara akan

lebih kredibel atau dapat di percaya jika di dukung oleh sejarah

pribadi kehidupan dimasa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di

masyarakat dan auotobiografi.

Page 67: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

54  

 

5. Alat perekam

a. Alat perekam adalah seperangkat alat eloktronik yang digunakan

dalam proses pengumpulan data. Seperti lat perekam dari

smartphone untuk merekam seluruh paparan atau informasi yang

di peroleh saat penelitian.

b. Fungsi alat perekam

Alat perekam berfungsi untuk mendokumentasi dan menyimpan

data-data yang diperolah dalam penelitian.

F. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data penelitian merupakan faktor yang penting menjadi

pertimbangan yang menentukan metode pengumpulan data. Data yang

digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenis berdasarkan pada

pengelompokannya;

1) Data primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer

secara khusus dikumpulkan dalam penelitian untuk menjawab

pertanyaan penelitian (Indriantoro, 1999). Dalam penelitian ini data

diambil berdasarkan kuesioner yang di wawancarakan kepada

responden.

2) Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari litertur seperti

yang berhubungan dengan masalah yang dibahas yang bersumber dari

Page 68: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

55  

 

dokumentasi berupa buku, jurnal, blog web dan arsip yang berkaitan

dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini data di peroleh dari BPS

maupun instansi terkait seperti Dinas Pertanian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara

diantaranya;

1. Observasi kegiatan yang pertama dilakukan baik sebelum mengadakan

penelitian, maupun saat penelitian, ialah dengan mengamati secara langsung

fenomena yang berkaitan dengan masalah pengembangan Desa Ujung Bulu

Kabupaten Jeneponto. Metode observasi adalah suatu arah pengumpulan

data dengan menggunakan indra, terutama pengamatan. Observasi dapat

diartikan sebagai pencatat atau pengamatan terhadap gejala-gejala yang di

selidiki dan juga dapat di artikan sebagai pencatat atau pengamatan bebas.

Dalam hal ini penelitian mendatangi Objek Wisata Bonto Lojong kemudian

melakukan pengamatan kepada program-program atau upaya yang telah

dilakukan oleh masyarakat bagaimana hasi dicapai harapan serta berbagai

peluang dan kendala yang dihadapi.

2. Metode interview/ wawancara merupakan cara pengumpulan data

menggunakan teknik wawancara secara menalam (in-depth interview)

menurut Esterberg dalam bukunya Sugiyono, mengumukakan bahwa

wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu

topic tertentu. Tipe wawancara yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

Page 69: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

56  

 

terstruktur semi terstruktur (semi structure interview). Tujuan jenis

wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka

dimana pihak yang di ajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.

3. Metode dokumentasi adalah suatu teknik dimana data diperoleh dari

dokumen-dokumen yang ada pada benda-benda tertulis seperti buku-buku,

notulensi, makalah, peraturan-perturan, buletin, catatan harian dan lain

sebaginya. Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan

dokumentasi yang dapat dianggap sebagai materi yang tertulis atau sesuatu

yang menyediakan informasi tentang deskripsi-deskripsi, penjelasan yang

berupa foto-foto dokumentasi. Melalui sumber tertulis peneliti dapat

menjejaki keadaan perseorangan atau masyarakat dimana peneliti melalukan

penelitian tersebut.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup

empat tahap, yaitu;

1. Pengumpulan data, merupakan kegiatan mencari data dilapangan yang akan

digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian, penelitian memerlukan

data yang benar yang dapat diperoleh dilapangan yang sesuai topik dalam

penelitian.

2. Reduksi data, merupakan proses fokusan, sederhana dan abstraksi data besar

dari kegiatan penelitian. Reduksi data juga merupakan suatu bentuk analisis

yang mempertegas, memperpendek, meneliti hal-hal yang penting dan

mengatur data yang kemudian diambil kesimpulan.

Page 70: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

57  

 

3. Penyajian data, merupakan suatu informasi yang memungkinkan kesimpulan

penelitian dapat dilakukan. Metode data yang digunakan dalam penyajian

data adalah metode deskriptif. Dalam tahap ini, hasil penelitian perlu

dipadukan dengan teori yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan.

4. Menarik kesimpulan, dilakukan dengan mengumpulkan seluruh asil

pengelohan data yang telah dilakukan.

I. Teknik Pengabsahan Data

Teknik keabsahan data adalah kegiatan yang dilakukan agar hasil penelitian

dapat di pertanggung jawabkan dari segala sisi. Keabsahan data dalam penelitian

uji validasi internal (creadibily) dan uji validasi eksternal (transferability).

1. Uji validasi Internal (creadibily)

Uji validasi internal dilaksanakan untuk memenuhi kebenaran

dari data dan informasi yang dilakukan dikumpulkan artinya, hasil

penelitian harus dipercaya oleh semua pembaca dan kritis dari semua

responden sebagai informan. Kriteria ini berfungsi melakukan ingury

sedemikian rupa sehingga kepercayaan penemuannya dapat dicapai.

Untuk hasil penelitian yang kredibel, terdapat beberapa teknik

yang diajukan yaitu;

a. Meningkatkan ketukunan

Meningkatkan ketekunan peneliti akan melakukan secara cermat

dan berkesinmbungan.

Page 71: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

58  

 

b. Triangurasi

Triangurasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan keabsahan yang memanfaatkan suatu diluar data

sebagai pembanding terhadap data tersebut. Triangurasi dalam

penelitian ini, membandingkan data yang di peroleh melalui waktu

dan alat atau teknik yang berbeda dengan jalan membandingkan

observasi dengan data hasil wawancara, kemudian membandingkan

kembali hasil wawancara dengan data dokumentasi.

c. Menggunakan bahan referensi

Peneliti menggunakan pendukung rekaman wawancara untuk

membuktikan data peneliti.

2. Uji Validasi Eksternal (Transferability)

Keabsahan eksternal mengacu pada seberapa jauh hasil peneliti

dapat digenerasikan pada kasus lain, agar orang lain dapat memahami

hasil penelitian ini untuk selanjutnya dapat diterapkan,maka pembuatan

laporan ini akan dibuat secara rinci, jelas, sistematis, dan dapat

dipercaya, sehingga kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian

tersebut, maka dalam memberikan laporan harus memberukan uraian

yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

J. Etika Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, etika penelitian berkaitan dengan cara

penelito meremuskan topik penelitian, merencanakan penelitian, mengakses

data, menganalisis data dan melaporkan secara bertanggung jawab den bermoral

Page 72: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

59  

 

(Sauders, Lewis dan Thorhill 2007 dalam Saroso, 2012). Masalah etika dalam

penelitian kualtatif sering kali lebih halus dari pada survey atau masalah-

masalah dalam penelitian eksperimental.

Penelitian lapangan adalah sebuah pendekatan yang didasarkan pada

interaksi manusia, bukan dari satu di pandang sebagai di luar interaksi manusia.

1. Menjalin hubungan ke dalam hubungan kerjasama desa, informan dan

informan berkomitmen.

2. Adanya isin atau persetujuan dari, kepala desa, informan dan informan

tambahan.

3. Bersikap terbuka langsung dan jujur.

4. Menghormati hak asasi informan.

Page 73: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

60  

 

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

H. Sejarah Kabupaten Jeneponto

Pada zaman dahulu Jeneponto merupakan suatau kerajaan lokal yang

besar, yang merupakan kerajaan yang berdiri sendiri dan mamiliki 3 kerajaan

besar antara lain. Arungkeke, Tarowang dan Bangkala. Hanya saja yang paling

unik dari 3 kerajaan itu ialah kerajaan Tarowang sebab walaupun pada awalnya

ikut pada Gowa kemudian Bone pada akhirnya dia menjadi otonomi dan

menjadi kecil yang berdiri sendiri.

Pribadi masyarakat Desa Ujung bulu kabupaten jeneponto yaitu pada

saman dulu pembangunan masih sangat kurang di karenan jalan yang masih

bebatuan gunung yang tidak bisa di tempuh oleh masyarakat dengan memakai

kendaraan, masyarakat jika ingin bepergian hanya jalan kaki saja sampai

ketujuan,sengat berbeda dengan keadaan sekarang ini di desa ujung bulu sudah

memiliki jalan yang bagus sudah bisa di tempuh dengan masyarakat luar jika

ingin berwisatawan ke bonto lojong.

Desa ujung bulu adalah sebuah desa yang di pimpin oleh Mansyur S.Pd

pada tahun 2006 sampai pada tahun 2012 dan di lnjutkan pada periode ke-2 pada

tahun 2013 sampai tahun 2019, dan di lanjut ke periode ke-3 masih tetap sama di

pimpin oleh Mansyur S.Pd pada tahun 2020 sampai 2026, pada tahun 2010

kepala desa membuat pembangunan penampungan air di daerah pegunungan

bonto lojong, pada saat pembangunan tersebut komunitas masyarakat mendapat

penemuan baru yang bisa di jadikan tempat wisata dan terus di kembangkan

 

60 

Page 74: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

61  

 

oleh masyarakat dan kepala desa sehingga tersebar luas di kalangan wisatawan.

Sejarah munculnya wisata bonto lojong di temukannya oleh masyarakat

setempat dan di kembangkan bersama oleh komunitas masyarakt dan

pemerintah, mulai dari pembangunan jalan agar mudah di jangkau oleh

wisatawan, dan pembangunan lainnya. Awal mulanya wisata bonto lojong di

namakan bonto lojong karena (Bonto) yang berarti gunung dan (Lojong) Oval,

dimana wisata bonto lojong yang mirip seperti Wajang sehingga dinamakan

Bonto Lojong (Gunung yang Oval).

I. Letak Geografi dan Iklim

a. Letak Geografis

Kabupaten Jeneponto terletak dibagian selatan wilayah provinsi

sulawasi selatan dengan jarak 91 km dari kota makassar. Secara

geografis berada diantara 5 23’ 1,2”-5% 42’ 1,2” Lintang selatan dan

antara 119% 42’ 12”-119% 56’ 44,9” Bujur timur. Secara administrasi

Kabupaten Jeneponto memiliki batasan wilayah sebagai berikut.

- Di sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Gowa dengan

Kabupaten Takalar

- Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bantaeng

- Di sebelah Barat Berbatasan dengan Kabupaten Takalar

- Di sebelah Selatan Berbatan dengan Laut Flores

Luas wilayah Kabupaten Jeneponto adalah 749,79 km2 yang meliputi 11

kecamatan 113 desa/kelurahan. Tujuh kecamatan diantaranya terletak di wilayah

Page 75: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

62  

 

pesisir dengan panjang garis pantai 114 km. Dalam penelitian ini wilayah yang

menjadi kajian adalah di pesisir kecamatan Rumbia Desa Ujung Bulu.

Rumbia adalah sebuah kecamatan di kabupaten jeneponto, Provinsi

Sulawesi Selatan, indonesia.memiliki 12 desa yaitu Bontocini, Bontomanai,

Bontotiro, Jenetallasa, Kassi, Lebangmanai Utara, Loka, Pallantikang, Rumbia,

Tompobulu, Dan Ujung Bulu. Salah satu desa yang saya kaji yaitu desa ujung

bulu yang mana Desa Kecamatan Rumbia, Jeneponto, Sulawesi Selatan,

Indonesia. memiliki luas 666,12 km memiliki 6 dusun yaitu batupangkayya,

boro, campagatinggiya, kappe, manggunutur, sunggumanai. Sebagai desa

dengan mata pencarian warga desa adalah bertani sayur, rempah dan padi.

Didesaa ujung bulu terdapat wisata alam pegunungan yaitu wisata bonto lojong

yang berlokasi di desa ujung bulu.

Desa ujung bulu di pimpin oleh Bapak Mansyur yang bertempat tinggal

di dusun kayu colo. Sebagian besar mata pencarian warga desa adalah sayur,

rempah dan padi. Di desa Ujung Bulu terdapat wisata alam yaitu wisata Bonto

Lojong. Desa ujung bulu terletak di provinsi sulawaesi selatan, kabupaten

jeneponto, luas 666,12 km. Sebelah barat ada desa jenetallasa, pada sebelah

Timur desa cikoro, utara desa boro, selatan desa loka.

Page 76: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

63  

 

Gambar : 4.1 Administrasi Kabupaten Jeneponto

Sumber : Peta Kabupaten Jeneponto

b. Iklim

Berdasarkan klasifikasi iklim koppen, wilayah Kabupaten

jeneponto beriklim tropis basah dan kering (AW) dangan dua musim,

yaitu; musim penghujang dan musim kemarau. Musim kemarau di

wilayah kabupaten jeneponto berlangsung cukup panjang yaitu pada

periode april hingga november dangan rata-rata curah hujan bulanan

kurang dari 100 mm per bulan dan bulan terkering adalah bulan

september. Sementara itu, musim hujan di wilayah kanupaten jeneponto

berlangsung cukup singkat pada periode desember hingga maret dengan

rata-rata curah hujan bulanan lebih dari 180 mm pr bulan dan bulan

terbasah adalah bulan januari dengan curah hujan bulanan lebih dari 250

mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah kabupaten jeneponto

Page 77: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

64  

 

berkisar antara 900-1.500 mm per tahun dengan jumlah hari hujan

berkisar ntar 60-140 hari hujan per tahun. Suhu udara di wilayah

jeneponto berkisar antara 21-34dengan kelembapan nisbi 76%.

J. Keadaan Sosial

Keadaan sosial yang ada di desa ujung bulu, sebagai petani sayur pada

saat panen, ada pamasok atau pembeli yang sudah pasti mengambil sayurnya

berkat adanya program BPNT. Salah seorang petani sayur yang ada di

kecamatan rumbia desa ujung bulu maresa bersyukur karena petani tidak

bingung lagi mau di bawa kemana sayurnya untuk di jual. Sebagai petani sayur

di rumbia cukup terbantu karena pada saat panan sayur langsung ada pembeli

yang ambil, pernah itu sebelum adanya program BPNT banyak hasil panen yang

terbuang karena hasil panen melimpa.

Untuk kedepannya para petani juga berharap bahwa pertanian bisa

berlanjut di program BPNT yang memeang sudah ada nilai jual. Sebelum

adanya BPNT para petani menyalurkan hasil panen sayurnya ke luar daerah

seperti, wartel, labu dan kentang. Sayur yang di salurkan merupakan sayur yang

segar dan layak untuk di pasarkan atau di komsumsi.

Jumlah tenaga kerja usaha tani di Desa Ujung Bulu berdasarkan umur

berasal dari kelompo umur kurang dari 30 tahun yakni sebanyak 253 orang.

Sedangkan pada kelompok umur atas 60 tahun sebanyak 35 orang.

Page 78: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

65  

 

Tabel 4.2 Tenaga kerja usaha tani berdasarkan kelompok umur di Desa

Ujung Bulu.

No. Umur Jumlah (Orang) Persen (%)

1. Muda _<30 253 46

2. Sedang 31-60 266 48

3. Tua 60 _> 35 6

Total 554 100

Sekitar 46% tenaga kerja usaha tani di desa ujung bulu merupakan petani

produktif dengan umur antara 31-60 tahun. Sisanya sekitar 6% merupakan

petani dengan kisaran umur lebih dari 60 tahun yang termasuk dalam kategori

tidak produktif. Petani umur 31-60 tahun memiliki fisik yang lebih mendukung

kegiatan usahatani, lebih dinamis dan kreatif serta cenderung mudah dalam

mengadopsi inovasi teknologi baru. Petani berumur lebih dari 60 tahun memiliki

kelebihan dalam hal pengalaman, pertimbangan, etika kerja dan komitmen

terhadap mutu. Kekurangan dari petani dengan umur lebih dari 60 tahun adalah

serig di anggap kurang luwes dan menolak teknologi baru.

K. Keadaan Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap

kualitas sumberdaya untuk budidaya rumput laut. Pendidikan yang di peroleh

baik di sekolah umum (formal) maupun nonformal merupakan modal dasar bagi

petani rumput laut untuk dapat mengakses informasi dari berbagai media

sebagai memudahkan mereka menyerap suatu perubahan atau inovasi yang

Page 79: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

66  

 

berhubungan den gan perilaku (Aziz, 2009). Dalam kamus besar bahasa

indonesia (2008) pendidikan berarti proses perubahan sikap dan tata laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut badan pusat statistik (2021) pemerintah kecamatan Rumbia telah

membangun sarana hingga tahun ajaran 2011/2021 sebagai berikut; jumlah

tingkat SD sebanyak 29 sekolah. Sedangkan Untuk tingkat SLTP sebanyak 8

sekolah, tingkat SLTA kecamatan Rumbia sebanyak 11 sekolah.

Dalam penelitian ini pendidikan formal masyarakat di kategorikan dalam

tiga kelompok yaitu; (1) rendah(sampai jenjang SD), (2) sedang (sampai

jenjang SLTP) dan (3) tinggi (sampai jenjang SLTA atau lebih tinggi).

Mayoritas adalah dalam tingkat pendidikan rendah (65,35% dan 15,45%).

Dilihat dari pendidikan nonformal hanya 18.18% dari masyarakat yang memiliki

atau pernah mengikuti pendidikan nonformal seperti pelatihan tentang rumput

laut, pelestarian lingkungan laut, dll.

Tingkat pendidikan yang ada di desa ujung bulu masih rendah di karenakan

sekolah masih kurang berkualitas dan SDM masih memadai dalam

perkembangan pendidikan yang ada di desa ujung bulu.

Tingkat pendidikan formal dan nonformal sangat berpengaruh terhadap

tigkat pendapatan mereka bagaimana yang dijelaskan oleh ismali (1997) bahwa

terdapat kolerasi positif antara pendapatan dengan tingkat pendidikan. Dimana

semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka kecenderungannya semakin

tinggi pula pendapatannya. Dari uji beda nyata yang dilakukan ternyata dalam

Page 80: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

67  

 

pendidikan jika di bandingkan antara petani rumput laut dengan

nelayan/masyarakat pesisir yang mencolok (tidak signifikan).

L. Kesehatan

Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam meunjang

aktivitas sehari-hari, terkhusus pada masyarakat yang penduduknya bergerak di

sektor pertanian.

Secara apa pun potensi sumberdaya alam suatu daerah jika masyarakat

mamiliki tingkat kesehatan yang rendah maka daerah tersebut akan kesulitan

dalam mengembangkan potensi daerahnya. Di desa ujung bulu sendiir terdapat 2

penyakit yang sangat sering menyerang masyarakay yaitu flu dan demam.

Penyakin yang di serang masyarakat flu dan demam di akibatkan karena

daerahnya dingin.

Untuk mengobati penyakit semacam flu dan demam masyarakat hanya

mengkomsumsi obat yang di beli di warung karena pustu di desa ujung bulu

belum di fungsikan sebagaimana mestinya. Sementara kesehtan sangat berperan

penting dalam menunjang aktivitas sehari-hari guna meningkatkan

perekonomian masyarakat. Di desa ujung bulu memiliki puskesmas 1 dan

memiliki tenaga kerja sebanyak 7 orang.

M. Keagamaan

Agama merupakan sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan

kepada yuhan yang mahaesa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya,

dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan.

Masyarakat yang ada di desa ujung bulu ini dominan memiliki agama islam. Di

Page 81: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

68  

 

desa ujung bulu memiliki tempat ibadah seperti mesjid memiliki bangunan

mesjid sebanyak 13 mesjid. Jumlah masyarakat yang beragama islam di desa

Ujung bulu yaitu sebanyak 554 orang dan dari agama lain 0

N. Ekonomi

Keadaan ekonomi yang ada di desa ujung bulu ini memiliki tindakan

ekonomi yang melekat dan di situasikan serta sosial dalam suatu jaringan sosial.

Keterletakan tidak hanya menyangkut persoalan tindakan aktor individual,

melainkan mencakup perilaku ekonomi yang lebih luas, seperti penetapan harga

dan institusi ekonomi. Hal ini di sebabkan Karena baik harga maupun institusi

ekonomi yang ada sama-sama terpendam dalam satu jaringan hubungan sosial.

Yang dimaksud dengan jaringan sosial adalah hubngan sosial yang sama di

antara individu atau kelompok. Tindakan yang di lakukan oleh jarigan adalah

terletak karena diekspresikan melalui interaksi dengan orang lain. Keterletakan

seseorang dalam jaringan sosial akan menentukan banyaknya tindakan sosial

seseorang dan jumlah dari hasil institusional.

Tabel 4.3 daftar Pekerjaan Masyarakat Ujung Bulu

No. Pekerjaan Umur Responden Jumlah (orang) Presentasi

%

1. Petani sayur 31-60 81 30

2. Petani kopi 41-52 33 20

Total 114 50

Page 82: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

69  

 

Sekitar 60 % tenaga kerja usaha tani di desa ujung bulu merupakan

petani produktif dengn umur 31-60 tahun. Sisanya sekitar 6% merupakan petani

dengan kisaran umut lebih daro 60 tahun yang termasuk dalam kategori tidak

produktif. Petani umur 31-60 tahun memiliki fisik yang lebih mendukung

kegiatan usahatani, lebih dinamis dan kreatif serta cenderung mudah dalam

mengadopsi inovasi teknologi baru. Petani berumur dari 60 tahun memiliki

kelebihan dalam hal pengalaman, pertimbangan, etika kerja dan komitmen

terhadap mutu kekurangan dari petani dengan umur lebih dari 60 tahun adalah

sering di anggap kurang luwes dan menolak teknologi baru.

Pada petani kopi di desa ujung bulu masih dominan oleh petani kopi

dengan kategori usia produktif. Umur petani kopi di dusun bonto manai adalah

41 tahun. Di dusun bonto jai petani kopi memiliki umur rata-rata 44 tahun. Di

dusun kambbuta toa rata-rata umur petani kopi adalah 47 tahun. Umur petani di

dusun kayu colo rata-rata umur 50 tahun. Di dusun balewang rata-rata umur

petani kopi 52 tahun. Di dusun bungaya rata-rata umur petani kopi 45 tahun . di

dusun panakukang rata-rata umur petani kopi 46 tahun.

Page 83: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

70  

 

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Peneltian

1. Bentuk peran pemerintah dalam pemberdayaan masyaraat lokal

pada pengembangan wisata bonto lojong

Dinas pariwisata sebagai pihak dari pemerintah yang memiliki

wewenang dalam melestarikan dan mengembangkan potensi wisata di

daerahnya. Harus mempunyai perencanaan dalam mengembangkan

pariwisata serta kebijakan pariwisata yang mampu untuk menjaga

kelestarian alam dan memeberikan manfaat kepada masyarakat maupun

wisatawan dalam melakukan pelestarian dan pengembangan yang berupa

peningkatan potensi daya tarik wisata maupun meningkatkan kualitas

sarana dan prasarana. Pemerintah merupakan wewenang dalam

pengelolaan bidang pariwisata. Pemerintah juga memiliki fungsi sebagai

pembuat berbagai kebijakan tentang pariwisata pada suatu daerah serta

berperan dalam meningkatkan devisa dan pendapatan asli daerah melalui

bidang pariwisata. Pemerintah daerah dalam hal ini dispopar yang

menaung bidang ke periwisataan di harapkan memiliki peran dalam

menyediakan pariwisat di daerahnya dengan cara menjaga kelestarian dan

pengembangan daya tarik serta saran kepariwisataan lainnya. Hal tersebut

akan mampu terwujud jika pemerintah selaku pemegang kepentingan

mampu mengembangkan pariwisata secara optimal. Dalam pelestarian

 

70 

Page 84: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

71  

 

wisata Bonto Lojong, ada beberapa Peran pemerintah dalam melestarikan

wisata yakni;

a. kerjasama dengan masyarakat lokal dan komunitas

Bentuk peranan pemerintah dalam melestarikan wisata Bonto

Lojong . Dalam pelestarian objek wisata dan pengembangan pariwisata

di daerah tertentu, pemerintah memiliki wewenang seutuhnya

pelestarian dan pengembangan objek wisata, pemerintah harus

mempunyai perencanaan serta kebijakan kepada masyarakat setempat

maupun wisatawan untuk tetap menjaga keindahan dan kelestarian

objek wisata serta memberikan manfaat kepada masyarakat maupun

wisatawan.

(Daeng Sapo, 45 thn)

Ada beberapa bentuk yang di lakukan pemerintah dalam melestarikan wisata Bonto Lojong yakni, di bentuknya kerja sama dengan masyarakat untuk bantuan’na pammarinta sannna ri paralluna ilalang an’jagai lingkungan ia mintu wisata bonto lojong. Bonto lojong salah sere’na tempat wisata yang terkenal di Desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto, karena tempat wisatana yang pemandangan gamma’ra na dingin sehingga loe tau ero mae’ berkunjung ri tempat wisata Bonto Lojong. Ia mintu wisatawan yang biasa ia battu’ mulai dari mahasiswa, masyarakat Lokal rurung’ komunitas-komunitas pendaki”. (tanggal/23/04/2021)

Peranan pemerintah sangat di butuhkan dalam menjaga

kelestarian objek wisata Bonto Lojong. Bonto lojong salah saru objek

wisata yang terkenal di desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto. Wisata

bonto lojong memiliki lokasi yang susah di jangkau karena jalan

menuju ke wisata bonto lojong melewati perkebunan/gunung tetapi

Page 85: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

72  

 

tetapi banyak wisatawan yang hendak berkunjung di wisata bonto

lojong karena memiliki keindahan alam dan memiliki suasana yang

begitu dingin, wisatawan yang sering berkunjung yaitu mahasisiwa,

masyarakat lokal dan komunitas-komunitas pendaki dari luar.

(Sidarni, S.Pd 32 thn)

“Objek wisata Bonto Lojong ia mintu ri peran’pamarentah a’ rurung masyarakat setempat nia ka ri desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto. Punna’ loe parakai’ wisata bonto lojong maka loe pengunjung banttu pantara’ . tetapi injo pengunjung battu’a mae tena kesadaranna ammela loro’ sembarangan, padahal loe mi tampa loro’ na pa’kasadia pamarenta na masyarakat ka tetapi loe ammela’ loro sembarangan “.(tanggal/23/04/2021)

Objek wisata Bonto Lojong di kelolah oleh pemerintah

masyarakat setempat. Semakin banyak yang kelola di jadikan sebagai

wisata, semakin banyak sampah yang berserahka, sebagian masyarakat

dan pengunjung masih kurang kesadaran akan pentingnya menjaga

kelestarian lingkungan, masih banyak yang membuang sampah

sembarangan, padahal pemerintah dan pengelolah sudah sediakan

tempat sampah.

b. Perbaikan sarana dan prasarana

Beberapa bentuk peranan pemerintah dalam melestarikan wisata

Bonto Lonjong yang di paparkan oleh kepala dusun Desa Ujung Bulu

Kabupaten Jeneponto, atas nama Daeng Sapo.

(Daeng Sapo, 45 thn)

melakukan perbaikan jalan untuk menuju wisata bonto lojong, pemerintah juga mempersiapkan tempat sampah untuk pengelolah dan pengunjung di wisata Bonto Lojong agar tidak membuang sampah

Page 86: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

73  

 

sembarangan, terutama ke kaki gunung bonto lojong”. (tanggal/23/04/2021) kesimpulan dari penjelasan di atas yaitu peranan pemerintah

dalam mengembangkan objek wisata yaitu dengan cara membentuknya

kerjasama antara masyarakat lokal, komunitas agar pengembangan

objek wisata bonto lojong dapat di kembangan dengan baik sesuai

keinginan pemerintah dan masyarakat.

c. Peningkatan kualitas Objek Wisata

Dalam peningkatan kualitas wisata bonto lojong, adalah segala bentuk

pembangunan yang di lakukan oleh pemerintah guna memenuhi harapan

masyarakat dan para wisatawan dalam hal ini di artikan sebagai objek wisata

yang menarik sehingga dapat menimbulkan daya tarik wisatawan.

Peningkatan kualitas Objek Wisata menurut Sidarni selaku wakil kepala

desa Ujung Bulu bahwa:

untuk meningkatkan kualitas objek wista bonto lojong pemerintah membangun jalan dan bale-bale (rumah kecil). Dengan memiliki bale-bale maka memiliki daya tarik tersendiri dimana kita dapak menyaksikan keindahan alam yang dimiliki wisata bonto lojong tersebut”. (tanggal/23/04/2021)

Adapun hasil wawancara dengan informan masyarakat yang ikut serta

membangun wisata bonto lojong tentang perhatian pemerintah terhadap

kelestarian wisata bonto lojong “. Salah satu pengelolah wisata bonto lojong

yang bernama Risal sebagai pemuda desa mengatakan bahwa:

ia minjo perhatianna’ pamarenta ia mintu a’baung arungan agar tempat wisata gampang ri mangei’ oleh pengunjung. Pamarenta ia pola anggadakan papan informasi penjagaan alam a’rurung kelestarianna alam nga’ terus anggadakan

Page 87: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

74  

 

ngi pole am’moli tanpa loro’ri sepanjang a’rungan wisata bonto lojong demi kenyamanan bersama”. (tanggal/23/04/2021) Dari pemapaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pemerintah cukup

perhatian mengenai perkembangan wisata bonto lojong karena pemerintah

mengadakan pembangunan jalan dan menyiapkan tempat sampah di sepanjang

jalan menuju wisata bonto lojong.

Hal senada yang di katakan oleh Harniati salah satu masyarakat yang

tinggal dekat wisata bonto lojong mengtakan bahwa:

nakke sallo ma mantang di desa ujung bulu, nakke attaung-taung ma ammantang kinne’injo biasa ia na lakukan pamarinta ia minjo pembangunan a’rungan (jalan)”. (tanggal/24/04/2021)

Pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa, saya sudah bertahun-tahun

tinggal di desa ujung bulu, yang biasa di lakukan pemerintah yaitu

pembangunan jalan menuju wisata bonto lojong.

Berdasarkan pernyataan Daeng Aling mengatakan bahwa:

“biasana injo ku cini’ka, pamarintah abaung a’rungan,solongan’, penampungan jene’lapangan a’rurung pamarenta ia bayu’ pallaloang jene’ tangkasa’ battu ri penambungan bonto lojong untuk na i’nung masyarakat ka pada saat timoro (kemarau) a’rurung na pake nyiram lamung-lamung na’”. (tanggal/24/04/2021) Berdasarkan pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa, dalam

membangun wisata bonto lojong pemerintah melakukan pembangunan jalan

menuju wisat bonto lojong, pemerintah menyalurkan air bersih kepada

masyarakat pada saat timur, dan dapat di manfaatkan untuk menyiram

tanamannya.

Page 88: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

75  

 

Adapun wawancara penulis terhadap pengunjung, mengenai wisata

bonto lojong di desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto salah satu pengunjung

atas nama Rendi mengatakan bahwa:

“Memiliki keindahan alam yang cantik dan memiliki suasana yang sejuk, bagus sekali di tempati foto-foto, udaranya segar sekali dan lain sebagainya”. (tanggal/10/05/2021) Pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa wisata bonto lojong

mempunyai panrama yang indah dan bentuk posture yang unik, wisata bonto

lojong memiliki udara yang sejuk dengan pemandangan yang indah membuat

orang tertarik untuk berkunjung.

Ada pun wawancara penulis terhadap salah satu pengunjung dari

mahasiswa makassar yang hendak berlibur ke wisata bonto lojong atas nama

Andika mengatakan bahwa:

wisata bonto lojong salah satu wisata yang dapat menghilangkan rasa jenuh, dan bosan ini salah satu cara saya mengisi waktu kekosongan saya dengan cara berlibut ke wisata bonto lojong, sehingga beban dapat hilang. (tanggal/10/05/2021) Dari pandagan salah satu pengunjung wisata bonto lojong dapat

disimpulkan bahwa wisata bonto lojong salah satu wisata tempat nyaman untuk

berlibur tidak ada kata bosan untuk menikmati keindahan alam yang di miliki

wisata bonto lojong, menikmati pemandangan yang begitu hijau memiliki

suasana yang sejuk.

2. Faktor Penghambat dan Pendukung Pengembangan Wisata Bonto Lojong

Dalam melakukan suatu kegiatan atau perencanaan serta tindakan seperti

pelestarian objek wisata. Ada beberapa hal harus di perhatikan dan di

Page 89: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

76  

 

optimalkan seperti faktor pendukung dan penghambat dalam melestarikan

wisata Bonto Lojong Di Desa Ujung Bulu Kabupaten Jeneponto.

“Di sekitar wisata bonto lojong masih banyak sampah yang berserahka dan masih banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan padahal pemerintah dan masyarakat setempat sudah mempersiapkan tempat sampah, sampah yang berserahka di mana-mana seperti sampah plastik gampang dibawa angin, kadang sampahnya terbang jauh dan susah di bersihkan”(observasi/20/05/2021) Di sekitar objek wisata bonto lojong banyak sampah yang berserahka

dimana dan masih ada pengunjung yang membuang sampah sembarangan

sehingga dapat menganggu keindahan alam atau para pengunjung lainnya.

a. Faktor Penghambat

1) Kemajuan teknologi

kemajuan teknologi yang seluruhnya hampir menyentuh segala bidang

aspek kehidupan seperti transfortasi dan komunikasi. Kemajuan teknologi

berpengaruh pada minat wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata bonto

lojong karna cakupan informasi yang di butuhkan sangat mudah di dapatkan

di tambah aksesibilitas menuju destinasi wisata juga sudah memadai.

Menurut Sidarni, S.pd mengatakan bahwa;

Di desa ujung bulu ini salah satu faktor penghambat dalam teknologi adalah kurang jaringan di akibatkan karena tidak adanya tower jaringan. (tanggal/10/05/2021) Dari hasil wawancara di atas salah satu faktor penghambat di desa ujung

bulu yaitu kurangnya jaringan nah disini pemerintah bisa melakukan

pembangunan tower agar di desa ujung bulu tidak lagi ketinggalan dalam hal

informasi-informasi baru.

Page 90: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

77  

 

2) Politik dan keamanan,

Isu-isu keamanan dan politik di suatu negara tak hanya berimbas pada

sektor perekonomian tetapi juga terhadap sektor pariwisata.setiap wisatawan

yang berkunjung tentu sangat memperhitungkan faktor keamanan oleh karna

itu pula fenomena seperti terrorisme, carut-marut politik akan menjadi bahan

pertimbagan bagi setiap wisatawan. Tidak itu saja, faktor kesehatan di suatu

tempat seperti adanya penyakit menular mempengaruhi minat wisatawan

untuk melakukan perjalanan wisata.

Dg. Aling mengatakan bahwa;

Kannne di desa ujung bulu politina porei ka kepala desa ia kullei nai tallu periode, ku kannai pakenna ka punna dana battu ri pamarenta ia biasa allari maraeng ji dana ia, tena na mange ri mange-mange’anna contooh na injo dana ambaung arungan wisata bonto lojong.(tanggal 10/05/2021) Di desa ujung bulu memiliki potik yang sangat luar biasa seperti yang

telah di katakan oleh bapak dg. Aling, sehingga dana untuk pembangunan

yang akan di bangun memiliki proses yang lambat.

3) Demografi,

Penduduk di dunia semakin bertambah dari tahun ke tahun. Jumlah

penduduk tersebut memberi peluang besar bagi industri pariwisata untuk

semakin maju dan berkembang. Secara umum, terdapat tiga sekmen

wisatawan nasional dan dunia yakni mencakup : usia, jenis kelamin, dan

peminatan.

Usaha dalam pelestarian wisata Bonto Lojong ini di dukung UU No. 10

Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa keberadaan objek wisata pada suatu

Page 91: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

78  

 

daerah akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatkan pendapatan

asli daerah, meningkatkan taraf kelayakan kehidupan termasuk terciptanya

lapangan pekerjaan dan mengurangi angka penggangguran, dan yang tidak

kalah penting adalah menumbuhkan rasa cinta untuk melestarikan apa yang

sudah ada seperti lingkungan.

Adapun wawancara penulis dengan informan pemerintah yaitu wakil

kepala desa ujung bulu kabupaten jeneponto yang bernama sudarni, S.Pd.

yang mengatakan:

faktor penghambat wisata bonto lojong, kalau faktor penghambat dalam melestarikan wisata bonto lojong itulah salah satunya kemajuan teknologi, faktor lainnya juga karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk membantu melestarikan wisata bonto lojong, selain pemerintah peran serta masyarakat juga sangat di butuhkan.(tanggal/20/05/2021)

Dari hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa faktor

penghambat dalam melestarikan wisata Bonto Lojong salah satunya sumber

daya manusia. Faktor lainnya juga karena kurangnya kesadaran masyarakat

untuk ikut serta dalam membantu pelestarian pengembangan objek wisata Bonto

Lojong. Selain pemerintah peran serta masyarakat juga sangat di butuhkan

dalam pelestarian Wisata Bonto Lojong tersebut.

Hasil wawancara dari salah satu pemuda desa ujung bulu yang bernama

Aswar 22 thn yang mengatakan bahwa:

“faktor penghambat pelestarian wisata bonto lojong yang saya liat yakni masih jalannya masih dalam proses pembangunan sarana dan prasarana wisata”. (tanggal/20/05/2021)

Kesimpulan dari hasil wawancara di atas bahwa wisata bonto lojong

salah satu penghambat dalam pengembangan wisata bonto lojong yaitu dari segi

Page 92: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

79  

 

kemajuan teknologi, politik dan keamanaan dan demografi. Sangat

mempengaruhi perkembangan wisata bonto lojong misalnya dari teknologi yang

masih kurang jaringan pada wisata bonto lojong, dari politik dan keamanaan

yang masih sangat terpegaruh di desa ujung bulu.

b. Faktor Pendukung Pelestarian Objek Wisata

1) keindahan alam yang mempesona

wisata bonto lojong merupakan wisata yang sangat memiliki

keindahan alam yang begitu memiliki ke unikan sehingga banyak

wisatawan yang berkunjung ke objek wisata bonto lojong yang ada di

desa ujung bulu kabupaten jeneponto.

Dg. Sapo’ (45 thn) kepala dusun mengatakan;

Kanne’ri kamponga porei wisatana ka’kulleki acci’ni gunung

siangan pole ni ciniki mu;ju allo’a nai.(tanggal25/05/2021)

Gambar 5.1 Wisata Bonto Lojong

Page 93: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

80  

 

2) akses mudah dijangkau

Objek wisata yang ada di desa ujung bulu kabupaten jeneponto

ini memiliki objek wisata yang sangat indah dengan di bangunnya jalan

menuju wisata bonto lojong maka wisatawan dengan mudah mengakses

jalan menuju wisata bonto lojong. Seperti hal dalam gambar di bawa ini;

Dg. Aling (40 thn) Petani mengatakan;

Kanne arungan’nga punna mangeki ri bonto lojong tanre pa

na’lema ri parakai jari punna tau na mage ri bonto lojong adakka’i naik

ri bonto lojong, sementara arungan;nga di jamai. (tanggal 25/05/2021)

Gambar 5.2 Jalan menuju Wisata Bonto Lojong

3) Wisata bonto lojong sejuk

Wisata bonto lojong adalah salah satu daerah yang sejuk karena daerah

wisata bonto lojong berada di ketinggian dan di dalam pegunungan sehingga

memiliki suasana yang sangat sejuk.

Andika (25 Tthn) Wisatawan mengatakan;

Karena tempatnya yang indah dan memiliki pemandangan yang luar biasa sehingga saya tertarik untuk berkunjung ke bonto lojong ini.(tanggal/20/05/2021)

Page 94: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

81  

 

Kesimpulan dari wawancara di atas yang mana banyaknya wisatawan

yang berkunjung di karenakan wisata bonto lojong memiliki susana yang

sejuk dan keindahan yang sangat bagus.

4) Keindahan alam

Ada pun faktor pendukung dalam mengembangkan atau melestarikan

objek wisata bonto lojong, yaitu keindahan alam yang mana keindahan alam

adalah salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke wisata bonto lojong.

menurut Daeng Madong selaku informan ahli yang mengatakan bahwa:

faktor pendorong dalam pelestarian wisata bonto lojong itu ada beberapa poin di antaranya di keluarkannya rencana induk membangun wisata, kemudian sarana dan prasarana lojong atau daya tarik bonto lojong itu berada di kawasan tidak mudah di jangkau oleh penggunjung, hanya saja para pendaki komunitas dan lain sebagainya dapat menempuh wisata bonto lojong ini, jika pemrintah melakukan pembangunan jalan, sarana dan prasarana untuk wisata bonto lojong maka wisata bonto lojong akan memiliki banyak mengunjung dari luar. (tanggal20/05/2021)

Pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa beberpa faktor pendukung

dalam pelestarian atau pengembangan objek wisata bonto lojong pembangunan

jalanan, untuk menuju objek wisata bonto lojong dan bergeraknya komunitas

lokal atau masyarkat setempat dan pemerintah desa yang berada di kawasan

bonto lojong membentuk gerakan wisata mengelolah wisata sekitar bonto lojong

lewat (BUMDES) badan usaha milik desa.

Hasil wawancara dari salah satu masyarakat yang sangat mengetahui

perkembangan wisata bonto lojong atas nama Daeng Solo’ mengatakan bahwa:

“faktor pendukung mengelolah objek wisata bonto lojong karena bonto lojong mempunyai pemandangan yang indah”. (tanggal/20/05/2021)

Page 95: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

82  

 

Dari pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa bonto lojong

mempunyai kawasan yang sangat indah sebagai tempat hiburan bagi pendaki

atau pengunjung lainnya.

B. Pembahasan

1. Bentuk peranan pemerintah dalam pemberdayaan komunitas lokal dalam

mengembangkan objek wisata Bonto Lojong

Peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang

melaksanakan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan

suatu peranan. Pembangunan masyarakat pada dasarnya adalah proses

perubahan menuju pada suatu kondisi yang lebih baik. Sumber perubahan dapat

berasal dari dalam masyarakat sendiri,tetapi dapat pula merupakan perubahan

yang diinduksi. Untuk bentuk-brntuk perubahan yang kedua, kemudian dikenal

apa yang disebut intervensi, dalam pengertian campur tangan dari luar

masyarakat untuk mempercepat atau barang kali mengarah proses perubahan

dan pembaruan yang terjadi. intervensi tersebut berasal dari pemerintah,

walaupun juga kadang-kadang dilakukan oleh badan-badan non pemerintah.

a. Kerjasama dengan masyarakat lokal dan komunitas

Kerja sama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan

atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Ada pun teori yang sya ambil

yaitu Pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembangunan ekonomi yang

merangkum nilai-nilai masyarakat untuk membangun paradigma baru dalam

pembangunan yang bersifat people centered, participatory, Empowermant

and sustainable). Lebih jauh di jelaskan bahwa konsep pemabngunan

Page 96: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

83  

 

dengan model pembedayaan masyarakat tidak hanya semata-mata memenuhi

kebutuhan dasar ( basic need) masyarakat tetapi lebih sebagai upya mencari

alternatif pertumbuhan ekonomi lokal.

Pemberdayaan masyarakat ( empowerment) sebagai strategi alternatif

dalam pembangunan telah berkembang dalam berbagai literatur dan pemikiran

walaupun dalam kenyataanya belum secara maksimaldalam implementasinya.

Pembangunan dan pembrdayaan masyarakat merupakan hal banyak di

masyrakat karena terkait dengan kemajuan dan perubahan bangsa ini ke depan

apalagi di kaitkan dengan skil masyarakat yang masih kurang akan sangat

menghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Proses pemberdayaaan

masayrakat ini pada prinsipnya untuk membantu membangun motivasi dengan

memanfaatkan semua potensi yang di miliki oleh masyarakat maka mau tak mau

kegitan yang di lakukan senantiasa mendapat bimbingan serta pengawasan dari

tenaga fasilitator agar supaya apa yang menjadi sasaran utama kegiatan tersebut

dapat tercapai.

Pemberdayaan yaitu suatu perubahan bersifat terencana karena input

yang akan digunakan dalam perubahan telah diantisipasi sejak dini sehingga

output yang akan di hasilkan mampu berdayaguna secara optimum. Kajian

pengelolaan pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan kerangka kerja

:ACTORS” adalah sebagai berikut;

a. Authority, kelompok masyarakat diberikan kewenangan untuk merubah

pendirian atau semangat (etos kerja)menjadi suatu milik mereka sendiri.

Page 97: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

84  

 

Dengan demikian mereka merasa perubhaan yang dilakukan hasil produk

dari keinginann mereka untuk mewujud perubahan yang lebih baik.

b. Confidence and competence, menimbulkan rasa oercaya diri dengan melihat

kemampuan mereka untuk dapat merubah keadaan.

c. Trust, menimbulkan keyakinan bahwa mereka mempunyai potensi untuk

merubah dan mereka harus bisa (mampu) untuk merubahnya;

d. Oppurtunities, memberikan kesempatan kepada masyrakat untuk memilih

apa yang menjadi keinginannya sehingga mereka dapat mengembangkan diri

sesuai potensi yang ada dalam diri masyarakat itu sendiri;

e. Responsibilities,dalam melakuka perubahan harus melalui pengelolaan

sehingga dilakukan dengan penuh tanggung jawab untuk merubah menjadi

lebih baik;

f. Support,perlu adanya dukungan dari berbagai pihak untuk menjadi lebih

baik. Dalam hal ini dukungan yang diharapkan selain dari sisi ekonomis,

sosial dan budaya juga dukungan dari berbagai stakeholders

(pemerinta,masyrakat,dan dunia usaha) yang dilakukan secara semultan

tanpa di dominasi oleh salah satu pihak atau faktor.

Tujuan dari pemberdayaan masyarakat yaitu sebagai perbaikan

kelembagaan, perbaikan usaha,perbaikan pendapatan,perbaikan lingkungan,

perbaikan hidup, perbaikan masyarakat. sebagai suatu proses sosial yang

bergerak secara dinamis yang melibatkan partisipasi aktif serta kerja sama

yang baik antara investor, pemerintah dan kelompok yang menjadi sasaran

kegiatan pemberdayaan maka dapat di jelaskan apabila pada dasarnya tujuan

Page 98: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

85  

 

proses pemberdayaan itu untuk menciptakan perubahan kehidupan sosial

ekonomi di kalangan kelompok lapisan bawah masyarakat agar supaya

mereka memiliki kekuatan dan kemampuan untuk dapat mandiri dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya

Pada penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa pemberdayaan

masyarakat merupakan suatu proses pembangunan dimana masyarakat

berinisiatif untuk melakukan proses memperbaiki kondisi dan situasi pada diri

sendiri, pemberdayaan masnyarakat akan terjadi ketika masyarakat itu sendiri

ikut berpartisipasi. Seperti halnya yang ada di desa ujung bulu kabupaten

jeneponto yang mana masyarakat lokal dan komunitas yang saling kerja sama

dalam mengembangkan objek wisata bonto lojong agar tidak ketinggalan dengan

objek wisata lain yang ada di kabupaten jeneponto.

b. Perbaikan sarana dan prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat di pakai sebagai alat dalam

mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu

yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha,

pembangunan, proyek). Sarana dan prasaran yang ada di objek wisata bonto

lojong ini mulai di bangun oleh pemerintah, masyarakat lokal dan

komunitas. Seperti di bangunnya bale-bale pada bonto lojong dll sebagainya.

Namun ada pun teori yang saya ambil yaitu ; Teori struktural fungsional

Talcott Person dimulai dengan empat fungsi penting untuk semua sistem

“tindakan” yang disebut dengan AGIL. Melalui AGIL ini kemudian di

kembangkan pemikiran mengenai struktur dan sistem. Menurut Person

Page 99: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

86  

 

(1974) fungsi adalah kumpulan kegiatan yang ditunjukan ke arah pemenuhan

kebutuhan tertentu atau kebutuhan sistem. Dengan definisi ini Person yakni

bahwa ada empat fungsi penting yang diperlukan semua sistem yang

dinamakan AGIL antara lain :

1. Adaptation / adaptasi

Semuan sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang gawat.

Sistem harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan

menyesuaikan lingkungan itu dengan kebutuhannya.

2. Goal attainment / Pencapaian Tujuan

Sebuah sistem harus mendefinisikan diri untuk mencapai tujuan

utamanya

3. Integration / Integrasi

Sebuah sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian yang

menjadi komponennya. Sistem juga harus mengelolah antar

hubungan ketiga fungsi penting lainnya ( A,G,L).

4. Latency/ Pemeliharaan Pola

Sebuah sistem harus memperlengkapi, memelihara, dan

memperbaiki, baik motivasi individu maupun pola-pla kultural yang

menciptakan dan menopang motivasi.

Agar dapat bertahan, maka suatu sistem harus mempunyai

keempat fungsi ini. Person mendesain skema AGIL ini untuk

digunakan disemua tungkat dalam sistem teorinya, yang aplikasinya

adalah sebagai berikut :a.) Organisme perilaku adalah sistem

Page 100: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

87  

 

tindakan yang melaksanakan fungsi adaptasi penyesuaian diri dengan

mengubah lingkungan eksternal. b.) Sistem kepribadian melaksakan

fungsi pencapaian tujuan dangan menetapkan tujaun sistem dan

memobilisasi sumber daya yang ada untuk pencapaiannya. c.)

Sistem sosial menanggulangi fungsi integrasi dengan mengendalikan

bagian-bagian yang menjadi komponennya. d.) Sistem kultural

melaksanakan funsi pemeliharaan pola dengan menyediakan aktor

seperangkat norma dan nilai yang memotivasi mereka untuk

bertindak.

c. Peningkatan kualitas objek wisata

Objek wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata

yang merupakan daya tarik agar orang-orang ingin datang berkunjung ke

tempat tersebut. Objek dan daya tarik wisata menurut undang-undang No. 10

tentang kepariwisataan yaitu daya tarik wisata adalah segalah sesuatu yang

memiliki keunikan keindahan dan nilai yang berupa keanekaragaman

kekayaan alam, budaya dan hasil buatanmanusia ynag menjadi sasaran atau

tujuan kunjungan wisatawan dan daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya

di sebut destinasi pariwisata.

Pembangunan merupakan proses perubahan yang mencakup seluruh

sistem sosial, seperti polotik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan,

dan teknologi, kelembagaan dan budaya. Dengan ada kerja sama antara

pemerintah, masyarakat dan komuntas masyarakat yang ada di desa ujung bulu

maka akan terjadi perubahan pembangunan yang akan di lakukan oleh

Page 101: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

88  

 

pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan proses pembangunan jalan

pada wisata bonto lojong pada saat ini. intervensi tersebut diharapkan

memercepat proses perubahan dan proses pembaruan, mengaktualisasikan

potensi masyarakat, mendorong prakarsa masyarakat, mengembangkan

kapasitas masyarakat. Dalam kaitannya dengan lingkungan masyarakat yang

lebih luas intervensi juga diharap mempercepat integrasi masyarakat lokal

terhadap masyarakat nasional. Intervensi pembangunan terutama oleh negara,

juga dimasuksudkan memeberikan iklim yang kondusif kepada lapisan

masyarakat pada tingkat sosial ekonomi lemah untuk memanfaatkan dan

mengantisipasi peluang yang muncul, baik melalui program yang disusun

maupun peluang yang terbuka, karena proses perubahan yang terjadi. hal itu di

sebabkan karena tidak jarang karena kondisinya, masyarakat lapisan tertentu

kalah responsif atau kalah peka terhadap peluang yang ada.

Bahwa peranan pemerintah menonjol pada proses pembangunan

perubahan yang direncanakan memiliki proporsi yang cukup dominan,

walaupun tidak harus diartikan mengabaikan sama sekali pada proses

perubahan alami. Dalam proses pembangunan khususnya pembangunan

masyarakat pada tingkat awal juga dapat dipahami. Hal itu di sebabkan oleh

karena berbagai latar belakang dan kondisi sosial psikologis, masyarakat belum

tergerak untuk melaksanakan proses pembaruan walaupun sebetulnya kondisi

objek sudah menuntut adanya perubahan. Dengan demikian, peranan lebih

bersifat sebagai stimulan untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya potensi

serta kemampuan masyarakat sendiri. Dalam proses selanjutnya semestinya

Page 102: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

89  

 

inisitif, kreativitas serta pengembangan potensi masyrakat sendiri yang lebih

diharapkan.

Nah dengan adanya suatu proses perubahan dalam pengembangan objek

wisata yang akan di kembangkan oleh pemerintah dan masyarakat, sehingga

masyarakat setempat memiliki keuntungan dalam pengembangan objek wisata

tersebut seperti adanya perbaikan jalan menuju objek wisata maka masyarakat

dengan mudah dapat akses ke kebunnya tanpa kesulitan lagi.

Kesimpulan dari bentuk peran pemerintah dalam pengembangan objek

wisata bonto lojong yaitu; dalam pemberdayaan masyarakat melalui

pengembangan desa wisata di Desa Ujung Bulu dapat di lihat dari keterlibatan

masyarakat secara langsung maupun tidak langsung dalam program

pengembagan desa wisata melalui dari perencanaan, pelaksanaa dan evaluasi.

Pada tahap perencanaa masyarakat setempat selalu di libatkan dalam

pembicaraan mengenai program pembangunan desa wisata melalui rapat desa

secara musyawara mufakat.

Jadi di butuhkan hubungan antara pemerintah dengan masyarakat dalam

mengembangkan objek wisata, seperti; jalan menuju wisata bonto lojong yang

susah di jangkau oleh pengunjung kecuali oleh para pendaki yang mudah di

jangkau, adapun pengembangan proses pariwisata bergerak komunitas lokal atau

masyarakat setempat. Dengan adanya faktor-faktor tersebut maka perkembangan

objek wisata tidak dapat di pungkiri banyak masyarakat yang berkunjung ke

tempat objek wisata, adanya keamanan, dan bertambahnya penduduk sehingga

banyak pengunjung wisatawan yang membuat objek wisata semakin maju.

Page 103: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

90  

 

2. Faktor pendukung dan penghambat perkembangan wisata Bonto Lojong

a. Faktor penghambat

1. Kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi, tak bisa di pungkiri lagi kemajuan teknologi yang

seluruhnya hampir menyentuh segala bidang aspek kehidupan seperti

transfortasi dan komunikasi. Kemajuan teknologi berpengaruh pada minat

wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata bonto lojong karna cakupan

informasi yang di butuhkan sangat mudah di dapatkan di tambah

aksesibilitas menuju destinasi wisata juga sudah memadai. Perkembngan

teknologi atau kemajuan teknologi yang semakin pesa ini membawa

pengaruh di berbagai bidang kehidupan manusia salah satu contohnya di

bidang sosial dan budaya. Teknologi terus berkembang dan semakin

canggih manusia pun tidak bisa di pisahkan dari pemanfaatan atau

penggunaan teknologi. Ada pun teori yang saya ambil yaitu; Teori

Pembangunan, pembangunan ekonomi atau transfortasi suatu masyarakat

modern merupakan suatu proses yang multi dimensional. Pembangunan

ekonomi bukan berarti perubahan struktu ekonomi suatu negara yang

ditunjukan oleh menurunnya peranan sektor pertanian dan peningkatan

peranan sektor industri jasa. Rostow dan Max Weber yang menyatakan

bahwa proses pembangunan berbentuk tahapan yang dimulai dari tahapan

masyarakat tradisional,transisional, lepas landas dan komsumsi masal tinggi

(Rostow).

Page 104: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

91  

 

Banyak teknologi yang bisa di manfaatkan untuk menujukan aktivitas

manusia contohnya paling mudah ialah kehadiran gadget sebagai sarana

komunikasi dan pencarian informasi, nah dengan semakin modernnya

sekarang ini masyarakat dengan mudah mengetahui informasi-informasi

mengenai wisata bonto lojong melalui teknologi yang semakin canggih

seperti sekarang ini.

2. Politik dan keamanaan

Politik dan keamanan, isu-isu keamanan dan politik di suatu negara tak

hanya berimbas pada sektor perekonomian tetapi juga terhadap sektor

pariwisata. setiap wisatawan yang berkunjung tentu sangat

memperhitungkan faktor keamanan oleh karna itu pula fenomena seperti

terrorisme, carut-marut politik akan menjadi bahan pertimbagan bagi setiap

wisatawan. Tidak itu saja, faktor kesehatan di suatu tempat seperti adanya

penyakit menular mempengaruhi minat wisatawan untuk melakukan

perjalanan wisata. Dalam politik dan keamanaan ini menggunakan teori

Pembangunan, Dasar perbedaan proses pembangunan menjadi 5 tahap

tersebut adalah katekteristik perubahan ekonomi, sosial dan poliik yang

terjadi. pembangunan ekonomi atau transfortasi suatu masyarakat modern

merupakan suatu proses yang multi dimensional. Pembangunan ekonomi

bukan berarti perubahan struktu ekonomi suatu negara yang ditunjukan oleh

menurunnya peranan sektor pertanian dan peningkatan peranan sektor

industri jasa. Proses pembangunan berbentuk tahapan yang dimulai dari

Page 105: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

92  

 

tahapan masyarakat tradisional,transisional, lepas landas dan komsumsi

masal tinggi (Rostow).

3. Demografi

Demografi, penduduk di dunia semakin bertambah dari tahun ke

tahun. Jumlah penduduk tersebut memberi peluang besar bagi industri

pariwisata untuk semakin maju dan berkembang. Secara umum, terdapat

tiga sekmen wisatawan nasional dan dunia yakni mencakup : usia, jenis

kelamin, dan peminatan.

b. Faktor pendukung pelestarian objek wisata

1. Keindahan alam yang mempesona

Wisata bonto lojong memiliki keindahan alam yang menarik

wisatawan untuk datang berkunjung ke wisata bonto lojong dengan

menikmati keindahan alam yang telah di miliki oleh wisata bonto lojong

2. Akses mudah di jangkau

Jalan menuju wisata bonto lojong yang susah di jangkau oleh

pengunjung kecuali oleh para pendaki yang mudah di jangkau, adapun

pengembangan proses pariwisata bergerak komunitas lokal atau

masyarakat setempat. Dengan adanya faktor-faktor tersebut maka

perkembangan objek wisata tidak dapat di pungkiri banyak masyarakat

yang berkunjung ke tempat objek wisata, adanya keamanan, dan

bertambahnya penduduk sehingga banyak pengunjung wisatawan yang

membuat objek wisata semakin maju. Adapun kaitannya dengan teori

yang saya ambil yaitu teori Pembangunan. Pembangunan merupakan

Page 106: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

93  

 

proses perubahan yang mencakup seluruh sistem sosial, seperti polotik,

ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan, dan teknologi,

kelembagaan dan budaya. Dengan ada kerja sama antara pemerintah,

masyarakat dan komuntas masyarakat yang ada di desa ujung bulu maka

akan terjadi perubahan pembangunan yang akan di lakukan oleh

pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan proses

pembangunan jalan pada wisata bonto lojong pada saat ini. intervensi

tersebut diharapkan memercepat proses perubahan dan proses

pembaruan, mengaktualisasikan potensi masyarakat, mendorong

prakarsa masyarakat, mengembangkan kapasitas masyarakat. Dalam

kaitannya dengan lingkungan masyarakat yang lebih luas intervensi juga

diharap mempercepat integrasi masyarakat lokal terhadap masyarakat

nasional. Intervensi pembangunan terutama oleh negara, juga

dimasuksudkan memeberikan iklim yang kondusif kepada lapisan

masyarakat pada tingkat sosial ekonomi lemah untuk memanfaatkan dan

mengantisipasi peluang yang muncul, baik melalui program yang

disusun maupun peluang yang terbuka, karena proses perubahan yang

terjadi. hal itu di sebabkan karena tidak jarang karena kondisinya,

masyarakat lapisan tertentu kalah responsif atau kalah peka terhadap

peluang yang ada.

3. Wisata bonto lojong sejuk

Wisata bonto lojong memiliki suasana yang sangat sejuk karena

tempat wisata bonto lojong yang berada di atas gunung sehingga banyak

Page 107: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

94  

 

wisatawan yang tertarik berkunjung ke wisata bonto lojong walaupun

harus mendaki sejauh mngkin dari tempat pemukiman masyarakat desa

ujung bulu kabupaten jeneponto.

4. Keindahan alam

Wisata bonto lojong memiliki keindahan yang sangat luar biasa

yang memiliki banyak pengunjung seperti para mahasiswa/i yang ingin

melihat keindahan alam dari atas gunung bonto lojong. Untuk para

pendaki gunung atau hiking tentunya di desa ujung bulu kabupaten

jeneponto di tawarkan wisata bonto lojong alam yang sangat lengkap

untuk kamu. Selain bermanfaat untuk kesehatan, kegiatan ini juga akan

mendapatkan beragam pengalaman baru seperti melihat beberapa

keindahan alam.

Kesimpulan dari faktor pendukung perkembangan wisata bonto lojong

adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang yang

menempati suatu posisi di dalam status sosial. Pembangunan masyarakat pada

dasarnya adalah proses perubahan menuju pada suatu kondisi yang lebih baik.

Sumber perubahan dapat berasal dari dalam masyarakat sendiri,tetapi dapat pula

merupakan perubahan yang diinduksi. Untuk bentuk-brntuk perubahan yang

kedua, kemudian dikenal apa yang disebut intervensi, dalam pengertian campur

tangan dari luar masyarakat untuk mempercepat atau barang kali mengarah

proses perubahan dan pembaruan yang terjadi. intervensi tersebut berasal dari

pemerintah , walaupun juga kadang-kadang dilakukan oleh badan-badan non

pemerintah.

Page 108: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

95  

 

Dari hasil penelitian tentang faktor pendukung pemerintah dalam

pemberdayaan komunitas masyarakat lokal wisata bonto lojong jika di analisis

teori pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan fungsionalisme struktural,

yang dimana memandang bahwa alam mempunyai katekteristik perubahan

ekonomi, sosial dan poliik yang terjadi. dalam pemberdayaan masyarakat

sebagai subjek yang dapat melakukan perubahan dengan cara membebaskan

seseorang dari kendali yang kaku dan memberikan orang tersebut bebas terhadap

ide-ide. Sedangkan pada fungsionalisme struktural di sebut sebagai tindakan.

Nah disini kita bisa liat pemerintah kabupaten jeneponto dapat mengembangkan

wisata bonto lojong, bukan hanya pemerintah saja bahkan masyarakat setempat

ikut serta dalam pengembangan wisata bonto lojong tersebut. Dengan cara

adanya kerja sama.

Gambar tabel Interpertasi 5.1

No. Rumusan Masalah Hasil

Penelitian

Wawancara Teori Interpertasi

1. Bagaimana peran

pemerintah dalam

pemberdayaan

komunitas

masyarakat lokal

pada pengembangan

wisata bonto lojong

a.Kerjasama

dengan

masyarakat

lokal dan

komunitas

Ada beberapa

bentuk yang di

lakukan pemerintah

dalam melestarikan

wisata Bonto

Lojong yakni, di

bentuknya kerja

Teori

Pemberdayaan

Dalam kerja

sama perlunya

adanya

pemberdayaan

masyarakat agar

memiliki tujuan

dalam

Page 109: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

96  

 

desa ujung bulu

kabupaten

jeneponto?

sama dengan

masyarakat untuk

bantuan’na

pammarinta sannna

ri paralluna ilalang

an’jagai

lingkungan ia mintu

wisata bonto

lojong.

mewujuadkan

kerja sama yang

sebenarnya

b.Perbaikan

sarana dan

Prasarana

Melakukan

perbaikan jalan

untuk menuju

wisata bonto

lojong, pemerintah

juga

mempersiapkan

tempat sampah

untuk pengelolah

dan pengunjung di

wisata Bonto

Lojong agar tidak

membuang sampah

sembarangan,

Teori

Pembangunan

Dalam

perbaikan sarana

dan prasarana

yang di gunakan

yaitu teori

pembangunan.

Page 110: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

97  

 

terutama ke kaki

gunung bonto

lojong

c.Peningkatan

kualitas objek

wisata

untuk meningkatkan

kualitas objek wista

bonto lojong

pemerintah

membangun jalan

dan bale-bale

(rumah kecil).

Dengan memiliki

bale-bale maka

memiliki daya tarik

tersendiri dimana

kita dapak

menyaksikan

keindahan alam

yang dimiliki wisata

bonto lojong

tersebut

Teori

Pembanguan

Teori

pembangunan

sangat berperan

penting dalam

meningkatkan

kualitas objek

wisata bonto

lojong yang ada

di desa ujung

bulu kabupaten

jeneponto

2. Apakah faktor

pendukung dan

penghambat

1.faktor

penghambat

a.kemajuan

Di desa ujung bulu

ini salah satu faktor

penghambat dalam

Teori

Pembangunan

Dalam

kemajuan

teknologi yang

Page 111: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

98  

 

pemerintah dalam

pemberdayaan

komunitas

masyarakat lokal

pada wisata bonto

lojong desa ujung

bulu kabupaten

jeneponto?

teknologi teknologi adalah

kurang jaringan di

akibatkan karena

tidak adanya tower

jaringan.

berperan penting

dalam

mengembangka

n teknologi yaitu

masyarakat

maka di

butuhkannya

teori

pembangunan.

b.Politik Dan

Keamanan

Kannne di desa

ujung bulu politina

porei ka kepala

desa ia kullei nai

tallu periode, ku

kannai pakenna ka

punna dana battu ri

pamarenta ia biasa

allari maraeng ji

dana ia, tena na

mange ri mange-

mange’anna

contooh na injo

dana ambaung

Teori

Pembangunan

Pada politik dan

keamanaan di

gunakan teori

pembangunan.

Page 112: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

99  

 

arungan wisata

bonto lojong

c.Demografi kurangnya

kesadaran

masyarakat untuk

membantu

melestarikan wisata

bonto lojong, selain

pemerintah peran

serta masyarakat

juga sangat di

butuhkan

Teori

Pemberdayaan

Pada demografi

di butuhkannya

teori

pemberdayaan

untuk

memaksmalkan

perkembangan

masyarakat.

2.Faktor

Pendukung

a.keindahan

alam

Kanne’ri kamponga

porei wisatana

ka’kulleki acci’ni

gunung siangan

pole ni ciniki mu;ju

allo’a nai

Teori

pembangunan

Dalam

keindahan alam

yang berperan

penting adalah

teori

pembangunan

b.Akses Muda

di Jangkau

Kanne arungan’nga

punna mangeki ri

bonto lojong tanre

pa na’lema ri

parakai jari punna

Teori

Pembangunan

Pada akses yang

muda di jangkau

di lakukan

pembangunan

pemerintah,

Page 113: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

100  

 

tau na mage ri

bonto lojong

adakka’i naik ri

bonto lojong,

sementara

arungan;nga di

jamai.

masyarakat dan

komunitas.

c.Wisata

Bonto Lojong

Sejuk

Karena tempatnya

yang indah dan

memiliki

pemandangan yang

luar biasa sehingga

saya tertarik untuk

berkunjung ke

bonto lojong ini

Teori

pemberdayaan

Masyarakat atau

wisatawan perlu

menjaga

keamanaan yang

ada di bonto

lojong agar

wisatanya tetap

aman

d.Keindahan

Alam

faktor pendukung

mengelolah objek

wisata bonto lojong

karena bonto lojong

mempunyai

pemandangan yang

indah

Teori

pemberdayaan

Disini peran

pemerintah atau

masyarakat agar

tetap

mempertahanka

n keindahan

alam yang di

miliki wisata

Page 114: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

101  

 

bonto lojong

seperti tidak

menebang

pohon-pohonan

agar tetap sejuk

dan banyak di

minati oleh para

wisatawan

Page 115: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

102  

 

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kesimpulan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian maka penulis dapat menyimpulkan Objek

wisata bonto lojong di desa ujung bulu Kabupaten jeneponto oleh masyarakat

setempat dan pemerintah kabupaten jeneponto beberapa peranan pemerintah

dalam membangun wisata bonto lojong yakni, di bentuknya kerja sama

pemerintah dengan masyrakat setempat. Pemerintah kabupaten jeneponto juga

mulai membangun jalan menuju wisata bonto lojong agar mudah

diakses/jangkau oleh para pengunjung.

Beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam membangun

perkembangan wisata bonto lojong salah satu faktor pendukung bonto lojong

memiliki panorama yang indah, bergeraknya komunitas lokal atau masyarakat

setempat dan pemerintah desa yang ada di desa ujung bulu kabupaten jeneponto.

Ada pun faktor penghambat dalam membangun objek wisata bonto lojong yaitu

salah satunya sumber daya manusia (SDM) , peran pemerintah dan masyarakat

sangat di butuhkan dalam pembanguna objek wisata bonto lojong , kurangnya

sarana dan prasaranan yang di miliki wisata bonto lojong dan lain sebagianya.

 

102 

Page 116: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

103  

 

D. Saran Penelitian

Berdasarkan sekimpulan di atas yang telah di paparkan oleh peneliti, Ada pun

beberapa saran yang perlu di perhatikan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik

meneliti tentang Peran Pemerintah dalam pemberdayaan komunitas masyarakat

lokal adalah:

1. Kepada Pemerintah

Pemerintah di harapkan untuk lebih meningkatkan perkembangan kualitas

wisata bonto lojong dan membentuk sosialisasi kepada masyarakat untuk

memberikan pemahaman akan pentingnya mengembangkan wistaa bonto

lojong. Pemerintah dan masyarakat juga perlu untuk membentuk kerja sama

dalam meningkatkan destinasti wisata di kabupaten jeneponto.

2. Kepada Komunitas Local

Kepada komunitas local agar lebih efektif dalam bekerja sama untuk

membangun/mengembangkan objek wisata bonto lojong yang ada di desa

ujung bulu.

3. Kepada Pengnjung

untuk pengunjung di harapak untuk membuang sampah pada tempatnya agar

wisata bonto lojong tetap di lestarikan.

4. MasyarakatLlocal

Berdasarkan dari pengkaji hasil penelitian di lapangan maka penulis

bermaksud memberikan saran yaitu; untuk masyarakat lokal agar ikut

bekerjasama dengan pemerintah dan komunitas lokal dalam

Page 117: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

104  

 

mengembangkan objek wisata bonto lojong yang ada di desa ujung bulu

kabupaten jeneponto. Agar memiliki wisata yang bagus sehingga banyak

wisatawan yang berkunjung ketempat wisata bonto lojong tersebut

5. Kepada Peneliti Selanjutnya

Ada pun beberapa saran yang perlu di perhatikan bagi peneliti selanjutnya

yang tertarik meneliti tentang Peran Pemerintah dalam pemberdayaan

komunitas masyarakat lokal adalah:

a. Peneliti selanjutnya di harapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber

maupun referensi yang terkait dengan Peran pemerintah dalam

pemberdayaan komunitas masyarakat lokal agar hasil penelitian dapat

lebih baik dan lebih lengkap lagi.

b. Peneliti selanjutnya di harapkan lebih mempersiapkan diri dalam proses

pengambilan dan pengumpulan dan segala sesuatunya sehingga peneliti

dapat di laksakan dengan lebih baik. Peneliti selanjutnya di harapkan di

tunjang pula dengan wawancara dengan sumber yang komputen dalam

kajian Peran Pemerintah Dalam Pemberdayaan Komunitas Masyarakat

Lokal.

Page 118: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

105  

 

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin (1992) Ekonomi Pembangunan, Edisi II, Yogyakarta; STIE YKPN.

Adi Isbandi Rukmito (2012). Intervensi pemerintah dan Pengembangan Masayarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat.. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Betten, TR, disadur oleh Suryadi, 1969, Pembangunan Masyarakat Desa, Alumni, Bandung, Artikel

Chamber, Robert (1995), Pembangunan Desa Mulai dari Belakang. Yogyakarta : LP3ES ( Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial).

Cohen (1984, dalam pitana, 2006), Dampak Pariwisata Terhadap Perekonomian. Artikel. Maret 2009.

Edi Suharto, Ph.D. (2005), Membangun Masayarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategi Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Perkerjaan Sosial, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Friedman, John. 1992. Empowerment: The Politics Of Alternative Developement. Massachusetts: MT Press.

Gayatri Putu G (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi. 195 Hal

Hagul, Petter. 1992. Pembangunan desa dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Jakarta: Rajawali.

Hunziker dan Krapt dalam Muljadi (2012), Definisi pariwisata. Jakarta Bumi Aksara

kurniawan (2015), unsur-unsur pengembangan pariwisata. Jurnal Cakrawala. Vol.02.No.2. Universitsas Negeri Semarang

Mardikanto (2014), Pemberdayaan masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik .Bandung;2013

Muljadi (2009), Pariwisata di klasifikasikan ke dalam beberapa bentuk. Jakarta, Bumi Aksara

Nursalam, Suardi, Syarifuddin. 2016. Teori Sosiologi, Klasik, Modern, Posmodern, Saintifik, Hermeneutik, Kritis, Evaluatif, dan Integratif. Yogyakarta 55161 : Penerbit Writing Revolution

Page 119: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

106  

 

Pendit, I Nyoman, S, 1999. Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana. PT. Pradnya Paramita. Jakarta

Prijono, Onny S dan Pranarka A.M.W. 1996. Pemberdayaan Konsep, Kebijakan Dan Implementasi. Jakarta: Centere For Strategic and International Studies.

Rostow (Arsyad, 1992:39-41), Teori Pembangunan. Edisi II, Yogyakarta; STIE YKPN.

Soetomo, (1992), Pembangunan Masayarakat Desa; Celeban Timur UH lll/543 Yogyakarta 55167.

Soetomo, (2004). Strategi Pemberdayaan Masyarakat (Sebagai Kontributor),Celeban Timur UH lll/543 Yogyakarta 55167.

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2014)

Sumaryadi. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom Dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta : CV Citra Utama

Sumodiningrat, Gunawan. 1996, Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Mayarakat. Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara.

Todaro, Michael P. (1998), Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga, Edisi Keenam, Jakarta: Erlangga

Wardianto 2011:3, Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Bandung: Lubuk Agung.

Wardiyanta, (2006). Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta : Andi

Page 120: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

107  

 

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 121: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

108  

 

BIODATA INFORAMAN

1. Nama : Dg. Sapo

Umur : 45 tahun

Pekerjaan : Kepala dusun

2. Nama : Sidarni, S.Pd

Umur : 32 tahun

Pekerjaan: wakil kepala desa

3. Nama : dg. Madong

Umur : 60 Tahun

Pekerjaan : Petani

4. Nama : dg. Salo’

Umur : 70 tahun

Pekerjaan : petani

5. Nama : Harniati

Umur : 40 tahun

Pekerjaan : IRT

6. Nama : Dg. Aling

Umur : 40 tahun

Pekerjaan : Petani

7. Nama : Risal

Umur : 20 tahun

Pekerjaan : pemuda desa

Page 122: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

109  

 

8. Nama : Aswar

Umur : 22 tahun

Pekerjaan : pemuda desa

9. Nama : Andika

Umur : 30 tahun

Pekerjaan : wisatawan

10. Nama : Rendi

Umur : 25 tahun

Pekerjaan : Wisatawan

Page 123: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

110  

 

PEDOMAN OBSERVASI

Nama : Asrullah

NIM :105381108017

Judul penelitian : PERANAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT LOKAL (Studi Pada Pengembangan Wisata Bonto Lojong Desa UjungBulu Kabupaten Jeneponto)

N

o

Aspek yang diamati Observasi Keterangan

Ya tidak

1 Peranan pemerintah dalam pemberdayaan

komunitas masyarakat lokal masih sangat

berpengaruh bagi masyarakat desa Ujung Bulu

Kabupaten Jeneponto

2 Peranan Pemerintah masih di butuhkan oleh

masyarkat desa Ujung Bulu Kabupaten

Jeneponto

3 Perana Pemerintah menjadi serangkaian nilai

atau norma yang di miliki masyarakat yang

saling berkaitan berdasarkan kepercayaan,

norma dan jaringan sosial.

Page 124: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

111  

 

PEDOMAN WAWANCARA

1. Bagaimana bentuk peranan pemerintah dalam pemberdayaan komunitas

masyarakat lokal pada pengembangan wisata bonto lojong desa ujung bulu

kabupaten jeneponto?

1. Sejak kapan wisata bonto lojong di bangun di desa Ujung Bulu?

2. Apakah pemerintah dapat memberikan bantuan dana untuk pembangunan

wisata bonto lojong?

3. Menurut bapak/ibu apa saja bantuannya pamerintah dalam

mengembangkan wisata bonto lojong?

4. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai pemerintah mensosialisasikan

pengembangan wisata bonto Lojong Di Desa Ujung Bulu?

5. Secara pribadi bapak/ibu apakah banyak modal bantuannya pemerintah

dalam pembangunan wisata Bonto Lojong?

6. Apakah pemerintah dapat membentuk kerjasama dengan masyarakat,

komunitas yang ada di desa Ujung Bulu?

7. Menurut bapak/ibu apa saja yang mengakibatkan wisatawan untuk datang

berkunjung di wisata Bonto Lojong yang ada di Desa Ujung Bulu?

2. Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan komunitas

masyarakat lokal pada wisata bonto lojong desa ujung bulu kabupaten

jeneponto?

1. Bagaimana tanggapan bapak/ibu terhadap pembangunan wisata bonto

lojong ini?

Page 125: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

112  

 

2. Dalam pembangunan wisata bonto lojong apa saja faktor penghambat

dalam pembangunan wisata bonto lojong?

3. Menurut bapak/ibu bagaimana tanggapan anda terhadap pemerintah

apakah melakukan perubahan dalam pengembangan wistaa bonto

lojong atau belum?

4. Dalam pembangunan wisata bonto lojong menurut bapak/ibu

pembangunan apa saja yang telah di lakukan pemerintah?

5. Apa saja faktor pendukung pada pembangunan wisata bonto lojong?

6. Bagaimana tanggapan ibu terhadap dampak negatif dan positif

terhdap pembangunan wista bonto lojong?

7. Bagaimana tanggapan ibu dalam pembangunan bonto lojong apakah

masyarakat mendapatkan keuntungan atau tidak?

8. Secara pribadi menurut bapak/ibu bagaimana kerjasama pemerintah,

masyarakat lokal dan komunitas yang sedang berjalan sekarang ini

dalam proses pembangunan?

Page 126: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

113  

 

DOKUMENTASI

Wisata Bonto Lojong

1. Tempat wisata bonto lojong     

           

 

 

2. Jalan menuju tempat wisata bonto lojong

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

   

 

Page 127: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

114  

 

3. Hasil Wawancara Wisatawan dengan masyarakat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4. Wawancara toko Masyarakat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 128: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

115  

 

 

5. wawancara pada wisatawan dengan toko masyarakat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 129: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

116  

 

 

6. wawancara pada wisatawan dengan pemuda desa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7. wawancara dengan pemuda desa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 130: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

117  

 

8. Wawancara dengan toko masyarakat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 131: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

118  

 

9. Wawancara dengan Wisatawan 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 132: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

119  

 

Page 133: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

120  

 

Page 134: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

121  

 

Page 135: PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MASYARAKAT …

122  

 

RIWAYAT HIDUP

Asrullah, Lahir di Kabupaten Jeneponto tepatnya di Desa

Ujung Bulu (Bonto Jai), pada hari Minggu 05 April 1999.

Anak ke empat dari empat bersaudara pasangan dari bapak

Bannu dan ibu Hj. Haspia. Penulis pertama kali masuk

pendidikan formal di SDN 72 Kambutta Toa dan tamat pada

tahun 2011. Setelah tamat SD, penulis melanjutkan

pendidikan sekolah menengah pertama di SMP NEGERI SATAP 3 RUMBIA dan lulus

pada tahun 2014. Kemudian penulis melanjukan ke sekolah menengah atas di

MADRASA ALIYAH NEGERI 1 MAKASSAR dan tamat pada tahun 2017. Dan pada

tahun 2017 penulis mendaftar sebagai mahasiswa di Universitas Muhammadiyah

Makassar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, pada Program Studi Pendidikan

Sosiologi melalui seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB). Penulis menyelesaikan

kuliah strata satu (S1) Pada tahun 2021.