44
PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI BUDAYA DI DESA ULUSALU KECAMATAN LATIMOJONG KABUPATEN LUWU JUMIATI 1601401009 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO 2020

PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

  • Upload
    others

  • View
    26

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN

NILAI BUDAYA DI DESA ULUSALU KECAMATAN

LATIMOJONG KABUPATEN LUWU

JUMIATI

1601401009

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 2: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN

NILAI BUDAYA DI DESA ULUSALU KECAMATAN

LATIMOJONG KABUPATEN LUWU

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Cokroaminoto Palopo

JUMIATI

1601401009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 3: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …
Page 4: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …
Page 5: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …
Page 6: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

v

ABSTRAK

Jumiati. 2020. Peran masyarakat ulusalu dalam pelestarian nilai budaya di desa

ulusalu kecamatan latimojong kabupatem luwu (dibimbing oleh Hanafie Mahtika

dan Muslim Andi Yusuf).

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, bertujuan untuk mengetahui

peran masyarakat ulusalu dalam pelestarian nilai budaya di desa ulusalu

kecamatan latimojong kabupaten luwu. Metode yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah survey lapangan dengan mewawancarai to makaka ulusalu, ma’dika

ulusalu, kepala desa ulusalu, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda. Sebagai

responden. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik; observasi, wawancara,

dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan tahap analisis; reduksi data,

penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengajak generasi

muda untuk ikut melestarikan nilai budaya dengan cara memberika pelatihan, cara

memainkan tari jaga lili, silat, rebana, dan osong serta menampilkan tarian-tarian

pada acara adat maupun saat acara pernikahan agar budaya tersebut selalu hadir

ditengan-tengah msayarakat. dan dapat dikenal oleh masyarakat lokal maupun

masyrakat luar daerah.

Kata Kunci: peran masyarakat dalam pelestarian nilai budaya.

Page 7: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

hidayahnya sehinggah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

”Peran Masyarakat Ulusalu dalam Pelestarian Nilai Budaya di Desa Ulusalu

Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu” sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan Universitas Cokroaminoto Palopo.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, banyak rintangan

dan hambatan yang datang silih berganti. Akan tetapi, berkat doas, motivasi dan

bimbingan dari berbagai pihak, penulis dapat mengatasinya. Oleh karena itu ,pada

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Drs. H. Hanafie Mahtika, M.S., selaku Rektor Universitas

Cokroaminoto Palopo

2. Dr. Rusdiana Junaid, M.Hum., M.A., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Coroaminoto Palopo

3. Jusrianto, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan Universitas Cokroaminoto Palopo

4. Prof. Drs. H. Hanafie Mahtika, M.S., selaku Pembimbing I yang telah

memberikan arahan dan bimbingan dalam skripsi ini

5. Muslim Andi Yusuf, SH., MH., selaku pembimbing II yang telah

memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk serta motivasi sejak awal

hingga akhir pembuatan skripsi ini

6. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf pegawai Universitas Cokroaminoto

Palopo yang telah membrikan bantuan selama mengikuti pendidikan serta

memberikan ide dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini

7. Kedua orang tua yang tercinta, Ayah dan Ibu yang telah mengasuh dan

mendidik penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini

8. Teman-teman dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah

mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membrikan bantuan dan partisipasinya dalam penyusunan skripsi ini.

Page 8: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

vii

Akhir kata, penulis juga memehon maaf apabila dalam penulisan skripsi

ini terdapat kekurangan yang tidak terlepas dari keterbatasan kemampuan penulis

sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis

harapkan dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca

dan khususnya kepada penulis sendiri.

Palopo, 29 Januari 2020

Penulis

Jumiati

Page 9: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

viii

RIWAYAT HIDUP

Jumiati dilahirkan di Desa Ulusalu Kecamatan Latimojong

Kabupaten Luwu pada tanggal 09 September 1997. Peneliti

merupakan anak pertama dari enam bersaudarah, buah hati

dari pasangan Bidin dan Julaiha. Peneliti lulus pendidikan di

bangku SD Negeri 230 Ulusalu pada Tahun 2010. Pada tahun

itu juga peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 01

Ulusalu dan lulus pada tahun 2013. Selanjutnya peneliti melanjutkan pendidikan

di SMA Negeri 01 Bajo yang sekarang berubah nama menjadi SMA Negeri 05

Luwu dan lulus pada Tahun 2016. Pada tahun 2016, peneliti melanjutkan

pendidikan di perguruan tinggi Universitas Cokraominoto Palopo pada Program

Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Di akhir studi, peneliti menyusun skripsi yang berjudul: “Peran

Masyarakat Ulusalu dalam Pelestarian Nilai Budaya di Desa Ulusalu Kecamatan

Latimojong Kabupaten Luwu.

Page 10: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI ............................. iii

KETERANGAN HASIL SIMILARITY CHECK SKRIPSI................................. iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ...................................................................................... 6

2.2 Penelitian yang Relevan .................................................................... 19

2.3 Kerangka Pikir .................................................................................. 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................. 22

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 22

3.3 Sumber Data ...................................................................................... 22

3.4 Fokus dan Deskripsi Fokus ............................................................... 23

3.5 Instrumen Penelitian .......................................................................... 23

3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 23

3.7 Teknik Analisis Data ......................................................................... 24

3.8 Teknik Keabashan Data..................................................................... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 26

4.2 Pembahasan ....................................................................................... 29

Page 11: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 33

5.2 Saran .................................................................................................. 33

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 38

LAMPIRAN

1. Gambar 1 wawancara dengan kepala desa ulusalu

2. Gambar 2 wawancara dengan ma’dika ulusalu

3. Gambar 3 wawancara dengan to makaka ulusalu

4. Gambar 4 wawancara dengan tokoh masyarakat

5. Gambar 5 wawancara dengan tokoh pemuda

Page 12: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelestarian nilai budaya di Indonesia memiliki sejarah dan aneka ragam

kesenian dan nilai leluhur yang tidak ternilai harganya. Saat ini era globalisasi

kebudayaan mengalami kepunahan dari budaya luar dan kurangnya perhatian atau

minat dari generasi-generasi muda. Menuju pada defenisi pelestarian yang di

maksud adalah bagaimana cara untuk mempertahankan agar budaya tetap

sebagaimana adanya.

Desa Ulusalu Kecamatan latimojong Kabaupaten Luwu masih sangat

kental akan adat istiadat yang mengikat masyarakat secara turun temurun namun

apabila adat ini tidak jaga oleh masyarakat perlahan-lahan akan pudar.

Adapun nilai budaya yang ada di Desa Ulusalu di anataranya budaya tari

jaga lili, budaya gotong royong, budaya sipakatau sipakalebbi. Akan tetapi budaya

yang paling menonjol di desa ulusalu kecamatan latimjong adalah budaya gotong

royong karena dari dulu hinggga sekarang masyarakat di desa ulusalu tidak pernah

menghilangkan rasa tali persaudraan di antara sesama msyarakat sehingga budaya

ini tetap terjaga.

Berbicara tentang pendidikan masyarakat di Desa Ulusalu sangatlah

mementingkan pendidikan untuk anak-anaknya meskipun harus bekerja keras,

harapan mereka sangat besar untuk anak-anaknya agar dapat mengenyam

pendidikan sampai gelar sarjana sehingga menjadi generasi penerus yang berguna

untuk bangsa dan negara terlebih dan khusus bagi daerahnya sendiri. Begitupun

dengan nilai-nilai tradisional masih sangat dipegang teguh, hal ini dapat dilihat

dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang suka bergotong-royong serta dilandasi

konsep kekeluargaan dan kebersamaan.

Elly M. Setiadi, dkk 2012 mengatakan “Manusia memiliki kemampuan

daya antara lain akal, inteligensia, dan intuisi. dengan kemampuan daya itulah

manusia menciptakan kebudayaan”.

Berdasarkan latar belakang, maka peneliti tertarik melakukan penelitian

yang bejudul “Peran Masyarakat Ulusalu dalam Melestarikan Nilai Budaya di

Desa Ulusalu Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu”.

Page 13: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, penulis mengangakat permasalahan penelitian

yaitu bagaimana peran masyarakat dalam melestarikan nilai budaya di Desa

Ulusalu Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

peran masyarakat dalam melestarikan nilai budaya di Desa Ulusalu Kecamatan

Latimojong Kabupaten Luwu.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengembangan

ilmu pengetahuan mengenai pelestarian nilai budaya di Desa Ulusalu

Kecamatan Latimojong.

2. Secara praktis penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan yang

bermanfaat bagi masyarakat dan tokoh adat dalam pelestarian nilai budaya di

Desa Ulusalu Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu.

Page 14: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

1. Peran

Menurut Sarlito Sarwono (2011: 215) teori peran (role theory) adalah teori

yang merupakan perpaduan berbagai teori, orientasi, maupun disiplin ilmu. Peran

diambil dari dunia teater, sebagai seorang aktor harus bermain sebagai seorang

tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai tokoh itu ia harapkan untuk

berperilaku secara tertentu.

Menurut Soerjono Soekanto (2007: 213) peranan meliputi tiga hal yaitu:

a) Peranan meliputi norma-norma yang diungkapkan dengan posisi atau tempat

seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian

peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan

masyarakat.

b) Peranan merupakan suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh

individu masyarakat sebagai individu.

c) Peranan dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting sebagai

struktur sosial masyarakat.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional, “Peranan merupakan

perangkat tingkah laku yang diharapkan atau dimiliki oleh orang yang

berkecukupan di masyarakat, peran terutama ditentukan oleh ciri-ciri individual

yang bersifat khas atau istimewa”. Sedangkan teori peran menurut Biddle dan

Thomas dalam Sarlito Sarwono (2011: 215), bahwa “peran adalah serangkaian

rumusan yang membatasi perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan

tertentu”.

Dalam teori Biddle dan Thomas membagi peristilahan dalam teori peran

dalam empat golongan, yaitu:

a) Orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial,

b) Perilaku yang muncul dalam inetraksi tersebut,

c) Kedudukan orang-orang dalam berperilaku,

d) Kaitan antara orang dan perilaku.

Page 15: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

4

Menurut Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto (2011: 160), peranan dapat

membimbing seseorang dalam berperilaku, karena tujuan sendiri adalah:

1) Memberi arah pada proses sosialisasi;

2) Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma dan pengetahuan;

3) Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat; dan

4) Menghidupkan sistem pengendali dan kontrol, sehingga dapat melestarikan

kehidupan masyarakat.

2. Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah sekumpulan orang yang dibentuk sejak dulu dan sudah

mempunyai struktur sosial masing – masing sikap dan tingkah laku yang berbeda-

beda.

Menurut Koentjaranigrat (2009:125) kata masyarakat berasal dari akar

kata syarakat yang berarti ikut serta, berpartisipasi. Kata arab masyarakat berarti

saling bergaul. Dalam bahasa inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata

lain socius, berarti kawan. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu memerlukan

bantuan orang lain. Oleh karena itu masyarakat tidak dapat berdiri sendiri tanpa

adanya campur tangan orang lain.

a. Proses Terbentuknya Masyarakat

Untuk terbentuknya suatu masyarakat, harus memenuhi tiga unsur sebagai

berikut:

1. Terdapat masyarakat pada umumnya

2. Bertempat tinggal di suatu wilayah

3. Hidup bersama dalam jangka waktu yang lama akan menghasilkan

kebudayaan berupa sistem nilai, sistem ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan

kebendaan.

b. Konsep Masyarakat yang Baik baik menurut Talizi (2008:65)

1. Setiap anggota masyarakat berinteraksi satu dengan yang lain berdasarkan

hubungan pribadi.

2. Memiliki otonomi, kewenangan, dan kemampuan mengurus kepentingan

sendiri.

3. Memiliki viabilitas, kemampuan untuk memecahkan masalah sendiri.

4. Distribusi kekayaan yang merata, setiap orang berkesempatan sama dan bebas.

Page 16: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

5

5. Kesempatan setiap anggota untuk berpartisipasi aktif dalam mengurus

kepentingan bersama.

6. Makna penting untuk setiap anggotanya.

7. Didalam komunitas dimungkinkan adanya heteroginitas dan beda pendapat.

8. Pelayanan masyarakat ditempatkan sedekat dan secepat mungkin pada

kepentingan.

9. Didalam masyarakat bisa terjadi konflik oleh sebab itu diperlukan kemampuan

untuk manajemen konflik

c. Menurut Soerjono Soekanto (1987:93-94) menjelaskan cukup panjang

mengenai masyarakat adat, sebagai berikut: Masyarakat-masyarakat hukum

adat seperti desa di Jawa, marga di Sumatera Selatan, nagari di Minangkabau,

Kuria di Tapanuli, wanua di Sulawesi Selatan adalah kesatuan-kesatuan

kemasyarakatan yang mempunyai kesatuan hukum, kesatuan penguasa, dan

kesatuan lingkungan hidup berdasarkan hak bersama atas tanah dan air bagi

semua anggotanya. Bentuk hukum kekeluargaannya (patrilineal, matrinlineal,

atau bilateral) mempengaruhi sistem pemerintahannya terutama berlandaskan

atas pertanian, peternakan, perikanan, dan pemungutan hasil hutan dan hasil

air, ditambah sedikit dengan perburuan binatang liar, pertambangan dan

kerajinan tangan. Semua anggotanya sama dalam hak dan kewajibannya.

Penghidupan mere ka berciri komunal, dimana gotong royong, tolong

menolong, dan selalu mempunyai peranan yang besar.

3. Hukum Adat

Hukum Adat adalah hukum yang mengatur tentang kebiasaan yang ada

dilingkungan masyarakat yang telah ditentukan oleh daerahnya masing – masing.

Menurut Hardjito Notopuro (1995) Hukum Adat adalah hukum tak tertulis,

hukum kebiasaan dengan ciri khas yang merupakan pedoman kehidupan rakyat

dalam menyelenggarakan tata keadilan dan kesejahteraan masyarakat dan bersifat

kekeluargaan.

Menurut Cornelis van Vollennhoven (1981) Hukum Adat adalah

himpunan peraturan tentang perilaku bagi orang pribumi dan Timur Asing pada

suti pihak mempunyai sanksi (karena bersifat hukum), dan pada pihak lain berada

dalam keadaan tidak dikodifikasikan (karena adat). Dari beberapa pedapat di atas,

Page 17: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

6

dapat disimpulkan bahwa hukum adat merupakan sebuah aturan yang tidak

tertulis dalam lingkungan masyarakat tetapi harus dipatuhi oleh masing – masing

individu karena sudah memiliki sanksi tersebut.

4. Pengertian Pelestarian

Pelestarian adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mengubah dan

membangun kelestarian budaya. Oleh karena itu dibutuhkan perubahan agar dapat

mengembangkan suatu kebutuhan yang menjadi lebih baik.

Dalam pengertian pelestarian tercakup tiga rincian tindakan yaitu menjaga,

membangun, dan memanfaatkan.

1. Menjaga kebudayaan merupakan suatu upaya agar tidak merusak dan

merugikan masyarakat

2. Membangun kebudayaan merupakan upaya untuk menghindari kerugian

masyarakat setempat.

3. Memanfaatkan kebudayaan adalah untuk keperluan dalam mempertahankan

kelestarian budaya masyarakat.

5. Pengertian Nilai

Kata nilai digunakan untuk memperlihatkan suatu aturan yang dianggap

penting. Namun pada keilmuan khususnya ilmu sosiologi kata nilai diartikan

berbeda. Menurut Setiadi (2011:45) nilai merupakan kumpulan sikap perasaan

ataupun anggapan terhadap sesuatu hal yang baik buruk, besar salah, patut tidak

patut, hina mulia, maupun penting tidak penting.

Menurut Kluckhon (2005:46) nilai merupakan sebuah konsepsi, eksplisit

atau implisit, yang khas milik seseorang individu atau suatu kelompok, tentang

yang seharusnya diinginkan yang mempengaruhi pilihan yang tersedia dari

bentuk-bentuk, cara-cara dan tujuan-tujuan tindakan.

Menurut Henslin (2007:84) mengungkapkan nilai merupakan standar

orang menentukan apa yang baik dan yang buruk, indah dan jelek. Nilai

mendasari prefensi kita, memandu pilihan kita, dan mengindikasi apa yang kita

anggap berharga dalam hidup ini.

Kemudian menurut Mifflen (2000:145-146) mengatakan nilai adalah suatu

kepercayaan yang stabil sebagai akibat dari suatu penilaian bahwa suatu obyek

Page 18: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

7

yang diinginkan secara social dan perorangan sebagai suatu tindakan yang baik,

atau suatu gaya tindakan yang memerlukan kedua-dua gaya gerak itu kearah objek

dan kehendak-kehendak yang selaras dengan kepercayaan. Dari pendapat para

ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu kumpulan sikap

seseorang yang menentukan mana yang baik dan mana yang buruk yang di

inginkan secara social dan perseorangan sebagai suatu tindakan yang baik.

Menurut Notonegoro (dalam Setiadi, 2011:124-125) dibedakan menjadi

tiga macam, yaitu :

1) Nilai material, yaitu meliputi berbagai konsepsi tentang segala sesuatu yang

berguna bagi jasmani manusia misalnya nilai tentang baik buruknya atau

harga suatu benda yang di ukur dengan alat ukur tertentu seperti uang, atau

benda-benda berharga lainnya.

2) Nilai vital, yaitu meliputi berbagai persepsi yang berkaitan dengan segala

sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan berbagai aktifitas.

Suatu benda akan dinilai dari daya guna yang dimiliki oleh benda tersebut.

3) Nilai kerohanian, yakni meliputi berbagai persepsi yang berkaitan dengan

segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia seperti,

nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai moral dan nilai keagamaan.

Selain terdiri dari beberapa macam bentuk, nilai juga memiliki fungsi

dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang diungkapkan Setiadi (2011:126-127)

mengenai fungsi-fungsi tersebut, diantaranya :

1) Faktor pendorong cita-cita atau harapan bagi kehidupan social.

2) Petunjuk arah seperti cara berpikir, berperasaan, dan bertindak dan panduan

dalam menimbang penilaian masyarakat, penentu, dan terkadang sebagai

penekan para individu untuk berbuat seusuatu yang bertindak sesuai dengan

nilai yang bersangkutan, sehingga sering menimbulkan perasaan bersalah

bagi para anggota yang melanggarnya

3) Alat perekat solidaritas social di dalam kehidupan kelompok

4) Benteng perlindungan atau penjaga stabilitas budaya kelompok atau

masyarakat.

Page 19: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

8

6. Pengertian Budaya

Menurut Elly Setiadi (2012: 27), “budaya adalah bentuk jamak dari kata

budi dan daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa”. Kata budaya sebenarnya berasal

dari bahasa Sanskerta budhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi

atau akal. dalam bahasa Inggris, kata budaya berasal dari kata culture, dalam

bahasa Latin berasal dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan,

menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini

berkembang dalam arti culture, yaitu segala daya dan aktivitas manusia untuk

/mengolah dan mengubah alam.

Menurut Elly Setiadi (2012:27), “budaya adalah suatu keseluruhan

kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian moral, keilmuan,

hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh

manusia sebagai anggota masyarakat”.

Linton dalam Joko Tri Prasetya (2011:29) juga mengungkapkan bahwa

“kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari dan hasil

tingkah laku yang unsur-unsur pembentukannya didukung dan diteruskan oleh

anggota dari masyarakat tertentu”. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

budaya merupakan suatu tingkah laku yang meliputi kepercayaan, kesenian dan

kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai anggota masyarakat.

2.2 Penelitian yang Relevan

Penulisan dalam penyususnan proposal ini menggunakan acuan skripsi

yang relevan yang dalam penelitian nya menjelaskan tentang Peran Masyarakat

Ulusalu dalam Pelestarian Nilai Budaya di Desa Ulusalu Kecematan Latinojong

Kabupaten Luwu. Persamaan penelitian penulis dengan penelitian tersebut adalah

mengenai upaya pelestarian budaya Latimojong yaitu dalam hal pemahaman

budaya Latimojong yang lebih baik. Perbedaan penulis dengan penelitian tersebut

adalah Peran Masyrakat dari Latimojong dalam pelaksanaannya yaitu pendidikan

formal, sedangkan penelitian penulis adalah mendeskripsikan Peran Masyarakat

Ulusalu yang dalam pelaksanaannya melalui jalur pendidikan nonformal. Metode

penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, sedangkan pengumpulan data dilakukan

dengan teknik observasi atau pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis

data dalam penulisan hasil penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu: reduksi data,

Page 20: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

9

peyajian data, dan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan

teknik triangulasi sumber.

2.3 Kerangka Pikir

Gambar 1. Skema Kerangka pikir

Berdasarkan kerangka pikir penelitian dapat diketahui bahwa Masyarakat

Ulusalu memiliki jati diri, berahlak mulia, berperadaban dan mempertinggi

pemahaman terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa secara maksimal dan mampu

menjaga dan melestarikan nilai budaya dalam hal prlindungan, pengembangan,

pemenfaatan yang berguna serta berperan sebagai wadah pendidikan bagi pemuda

pemudi untuk memajukan potensinya dalam melestarikan nilai budaya di Desa

Ulusalu.

`

Peran masyarakat

Pelastarian Nilai Budaya Desa

ulusalu kecamatan. Latimojong

Perlindungan Pengembangan Pemanfaatan

Page 21: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, disini peneliti

mencari fakta tengtang Peran Masyarakat Ulusalu dalam Pelestarian Nilai

Budaya di Desa Ulusalu Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu yaitu sebuah

desain bertujuan untuk mengetahui, mengamati dan deskripsi berupa kata lisan

dari orang-orang atau berperilaku yang diamati.

Pada penelitian ini untuk menyelesaikan dengan baik maka peneliti

menggunakan pendeketan deskriptif. Artinya data yang di kumpulkan tidak

berupa data angka, melainkan data yang berasal dari naskah, hasil wawancara,

catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan atau memo peneliti dan dokumen

resmi lain yang mendukung. berfungsi menggunakan pendekatan kualitatif adalah

agar peneliti dapat menggambarkan bagaimana fenomena yang terjadi terkait

peran Masyarakat Ulusalu dalam Pelestarian Nilai Budaya di Desa Ulusalu.

Dalam penelitian ini, peneliti mendatangi beberapa Dusun serta rumah adat

Tomakaka yang dapat mendukung peneliti dalam mendapatkan data yang valid.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 Februari hingga 17 April

2020 di rumah adat to makaka Ulusalu yang beralamat di Dusun Madangla’ Desa

Ulusalu, selain itu penulis juga tidak hanya berfokus di satu dsusun saja tetapi

peneliti mendatangi beberapa dusun yang terdapat tokoh adat di antaranya, Dusun

Kalakka.

3.3 Sumber Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan sumber data primer dan sumber

data sekunder. Data primer yang dimaksud berupa sejumlah keterangan atau fakta

yang secara langsung mewawancara Tomakaka Ulusalu, Ma’dika Ulusalu, Kepala

Desa Ulusalu, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Pemuda. Khususnya tentang Peran

Masyarakat Ulusalu dalam Pelestarian Nilai Budaya di Desa Ulusalu Kecamatan

Latimojong Kabupaten Luwu.

Page 22: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

11

Sumber data sekunder meliputi literature-literatur yang terkait dengan

Peran Masyarakat Ulusalu dalam Pelestarian Nilai Budaya di Desa Ulusalu

Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu sehingga menunjang penelitian yang

digunakan.

3.4 Fokus dan Deskripsi Fokus

Penelitian ini berfokus pada Peran Masyarakat Ulusalu dalam Pelestarian

Nilai Budaya di Desa Ulusalu Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu.

Penelitian ini dimaksudkan penulis untuk memperoleh informasi yang detail

mengenai:

1 Bagaiman peran masyrakat terhadap pelestarian nilai budaya di Desa Ulusalu.

2 Seperti apakah peran masyarakat terhadap pelestarian budaya di Desa Ulusalu.

3.5 Instrumen Penelitian

Alat atau instrument yang digunakan dalam penelitian lapangan ini adalah

sebai berikut:

1. Buku catatan

2. Pulpen

3. Kamera

4. Alat perekam

5. Daftar pertanyaan yang telah di siapkan sebelumnya.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian untuk mengumpulkan data data yang di butuhkan peneliti

maka peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan cara sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan sebelum dan selama penelitian berlangsung. Hal ini

dimaksudkan untuk meninjau dan mengadakan pengamatan terhadap informan

dan tempat penelitian. Sebelum penelitian berlangsung diadakan observasi dengan

saksama mengenai tempat dan kegiatan para informan guna menentukan waktu

dan tempat dalam pengambilan informasi. Oleh karena itu informasi yang didapat

diharapkan lebih lengkap dan valid.

Page 23: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

12

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu

dilakukan oleh kedua belah pihak, yakni pewawancra (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban

atas pertanyaan itu. Metode ini dilakukan secara langsung terhadap beberapa

jumlah tokoh diantaranya Tomakaka Ulusalu, Ma’dika Ulusalu, Kepala Desa

Ulusalu, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Pemuda.

3. Dokumentasi

Dokumentasi, yaitu suatu alat yang digunakan untuk melakukan suatu

penelitian. Studi dokumentasi dilakukan untuk memperkuat bukti data di lapangan

dan mendapat gambaran subjek melalui suatu media tertulis dan suatu dokumen

lainnya yang ditulis langsung oleh peneliti mengenai peran masyarakat ulusalu

dalam pelestarian nilai budaya di Desa Ulusalu Kecamatan Latimojong Kabupaten

Luwu.

3.7 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul kemudian dianalisa menggunakan metode analisis

kualitatif. Langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis data pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Reduksi data

Menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan dan mengabstrak sicatatan

lapangan. Reduksi data merupakan kegiatan yang dikumpulkan dalam lapangan

dengan memiliki hal - hal penting yang terkait dengan permasalahan penelitian,

rangkuman catatan-catatan lapangan itu kemudian disusun secara sistematis agar

memberikan gambaran yang lebih tajam serta mempermudah pelancaran kembali

apabila sewaktu - waktu data dibutuhkan lagi.

2. Penyajian data (Displayn Data)

Data tersebut disusun dengan demikian rupa sehingga memberikan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Adapun bentuk yang lazim

dilakukan pada data kualitatif terdahulu adalah dalam bentuk teks naratif.

3. Penarikan kesimpulan (Verifikasi)

Pada penelitian ini mengenai maksud dari data yang dikumpulkan. Dari

data tersebut akan memperoleh kesimpulan yang tentatif, tidak jelas, kaku dan me

Page 24: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

13

ragukan, sehingga kesimpulan tersebut perlu diverifikasi. Verifikasi digunakan

dengan melihat ulang reduksi data maupun display data sehingga kesimpulan

yang diambil tidak menyimpang.

3.8 Teknik Keabashan Data

Pada penelitian ini untuk menguji keabsahan data yang didapat sehingga

betul - betul sesuai dengan tujuan dan maksud dari penelitian, oleh karena itu

peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi data adalah teknik

pemeriksaan data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain diluar data tersebut untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data tersebut (Moleong, 2007).

Adapun triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi

dengan sumber dan cara, yang membeda-bedakan dan memeriksa derajat balik

kepercayaan suatu informasi yang didapatkan melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam metode kualitatif (Patton dalam Moleong, 2007).

Teknik uji keabsahan lain yang digunakan oleh peneliti adalah

diperpanjang dalam keikut sertaan. Menurut Moleong (2007), perpanjangan

keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan

pengumpulan data tercapai. Dalam hal ini, peneliti memperpanjang atau

menambah waktu wawancara dan pengematan terhadap kedua subjek agar data

mencapai kejenuhan.

Page 25: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

1. Letak Geografis Desa Ulusalu

Asal mula Desa Ulusalu Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu

terbentuk sejak pemerintah kedatuan luwu bersama dengan masyarakat

Latimojong, Ulusalu khususnya percaya bahwa asal mula tanah Luwu adalah

tanah yang terletak di Dusun Boneposi Desa Boneposi Kecamatan Latimojong

(dulunya desa ulusalu) diambil kemudin di bawah ke Palopo menjadi tanah luwu.

Konon katanya tanah tersebut tumbuh seperti tumbuhan lainya (sehingga disebut

tanah lobo) tanah inilah yang disebut dengan ulusalu berada di pedatuan, wilayah

desa boneposi kecamatan latimojong. Pada tahun 1995 melalui keputusan Bupati,

di mekarkan dari kecamatan bastem sebagai bukti bahwa di ulusalu tidak ada

kampung namanya ulusalu, jadi sebelum ulusalu ini terbentuk, dengan batas-batas

wilayah yaitu sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Salu Mararang

2. Sebelah Barat : Endrekang

3. Sebelah Selatan : Salu Bajo

4. Sebelah Timur : Sidrap

Wilayah kekuasaan ma’dika ulusalu berkedudukan meliputi semua

kecamatan latimojong kecuali Rante Balla, Tabang, dan Pangi karena wilayah

tersebut dikepalai oleh Parengge. Kedudukan ma’dika ulusalu di tempatkan di

Makalua sekarang Desa Kadundung, Boneposi berkedudukan di Desa Boneposi,

Madangla berkedudukan di seluruh wilayah Desa Ulusalu. Rumah tinggal (rumah

adat) juga biasa dikenal dengan rumah adat Puang mak ariri saratu berada di desa

boneposi. Sejak kampung ulusalu dan boneposi pertama dihuni oleh ma’dika

ulusalu bernama Puang Diduni berkedudukan di boneposi pada waktu menjabat

sebagai Ma’dika sedangkan di ulusalu dibuka oleh Nenek Cipu.

Masyarakat Desa Ulusalu rata-rata beragama Islam dan menggunakan

bahasa sehari-hari yaitu bahasa tae (bahasa luwu) dengan kata yang sopan. Ketika

berbicara tentang pendidikan masyarakat ulusalu menganggap bahwa pendidikan

sangatlah penting. Karena minat belajar siswa di desa Ulusalu sangat tinggi

Page 26: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

15

meskipun ada beberapa kendala dalam melakukan kegiatan belajar mengajar,

namun itu tidak menghalangi semangat siswa untuk belajar dalam menjalani

aktivitas sehari-hari, hal tersebut dijadikan sebagai dorongan untuk menigkatkan

belajar siswa dalam mencapai cita-cita mereka dikemudian hari dan dapat berguna

bagi bangsa dan negara terutama dalam membangun daerahnya sendiri. Budaya

dan adat istiadat juga tidak luput dari perkembangan yang terjadi di Desa Ulusalu.

Adapun kebudayaan dan adat istiadat yang telah diwariskan secara turun-

temurun dan mereka masih mempertahankan dan mengembangkan nilai budaya

yang ada, ma’dika Ulusalu sebagai tokoh adat yang memiliki peran penting untuk

menjaga kelestarian nilai budaya, yang menjadi kebudayaan masyarakat desa

ulusalu seperti gotong royong, sifat sipakatau dan sipakalabbi, tari jaga jaga lili

yang selalu digunakan dalam acara pesta perkawinan, penyambutan tamu besar

dan acara-acara agar warisan budaya yang ada tidak punah begitu saja. dengan

cara mengajarkan tari ini sebagai tarian yang wajib di ketahui masyarakat ulusalu

baik dari golongan orang dewasa maupun anak-anak.

Lahir dari kehidupan manusia yang bersejarah, Peradaban ulusalu dari

nenek moyang yang hidup berkelompok dari dalu sampai sekarang, melanjutkan

hidup dengan bergantung pada alam. Desa ini menyimpan banyak potensi alam

mulai dari wisata air terjun Sarasa sampai dengan hasil alamnya yang melimpah,

hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perkebunan kopi penduduk yang

berlimpah setiap tahunya, hasil cengkeh yang bisa bersaing dengan daerah lain,

serta hasil perkebunan coklat yang dimiliki setiap penduduk didaerah ulusalu.

Hasil perkebunan tersebut dapat meningkatkan perekonomian negara terlebih bagi

daerah itu sendiri.

1. Visi Misi Tokoh Adat dan Masyarakat Adat Desa Ulusalu Kecamatan

Latimojong

a) Visi

”Sejahtrakan masyarakat dengan membangun desa melalui kemandirian lokal

yang berlandaskan keagamaan”

b) Misi

1. Memfasilitasi pengembangan kapasitas setiap penduduk desa ulusalu agar

mampu mengembangkan produktivitasnya secara berkesinambungan serta

Page 27: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

16

mampu menyalurkan pendapat dan aspirasinya pada semua bidang secara

bebas dan mandiri.

2. Mendorong serta memfasilitasi tumbu berkembangnya kelembagaan

masyarakat pada semua bidang kehidupan dengan memberikan perhatian

utama kepada pembagunan perekonomian daerah yang memicu pertumbuhan

kesempatan berusaha dan kesempatan kerja.

3. mengembangkan daerah melalui pemanfaatan potensi dan sumberdaya desa

sedemikian rupa, sehingga secara langsung memberikan kontribusi terhadap

pencapaian sasaran pembangunan desa serta berdampak positif terhadap

pembangunan kawasan sekitar.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang partisipatif, transparan

dan akuntabel.

5. Meningkatkan pengalaman nilai-nilai agama dan budaya terhadap segenap

aspek kehidupan kemasyarakatan.

2. Kelembagaan Adat Desa Ulusalu

Desa Ulusalu diwaktu itu dibawa kepemimpinan seorang ma’dika di bantu

dengan beberapa perangkatnya, adapun susunan perangkat pemerintahan adat dan

kedudukannya padamasa pemerintahan adat yaitu sebagai berikut;

1. Ma’dika

2. Sullewatang

3. Anak To Tongko

4. Anak patalo

5. To makaka

6. Balliara’

7. Bunga lalan

8. To Matua

9. Kepala kampung

Adapun kedudukan dari perangkat adat desa ulusalu sebagai berikut;

1. Ma’dika berkedudukan sebagai pemimpin

2. Sullewatang memutuskan perkara atas permasalahan yang ada diwilayah

kekuasaan ma’dika

Page 28: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

17

3. Anak To Tongko keturunan dari ma’dika namun tidak menjabat sebagai

ma’dika berwenang untuk mengankat dan memberhentikan ma’dika

4. Anak Patalo mengankat dan memberhentikan perangkat adat

5. To makaka sebagai guru bicara ma’dika

6. Balliara’ membicarakan masalah-maslah di wilayah adat

7. Bunga lalan memantau dan mengawasi pertanian

8. To Matua sebagai penasehat ma’dika

9. Kepala kampung sebagai orang yang menguasai pemerintahan terkecil

dibeberapa wilayah kekuasaan ma’dika

3. Tingkat Pendidikan Masyarakat di Desa Ulusalu Kecamatan Latimojong

Kabupaten Luwu

Pendidikan merupakan faktor yang berperan penting dalam kehidupan

bermasyarakat baik itu penting untuk diri sendiri maupun kehidupan disekitar kita

sebab pendidikan dapat mempengaruhi cara berpikir dan cara bertindak.

Pendidikan dapat dijadikan alat dan saran untuk mengikuti dan memahami

perkembangan teknologi baru maupun informasi dan inovasi baru yang tengah

berkembang dalam masyarakat. Tabel 2. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat

pendidikan di Desa Ulusalu Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu 2019.

Tabel 1. Tingkat Pendidikan Masyarakat di Desa Ulusalu Kecamtan Latimojong

Kabupaten Luwu

No Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa Persentase (%)

1. Tidak/Belum Sekolah 188 10,22%

2. Tidak Tamat SD 63 5,45%

3. Tamat SD 356 30,84%

4. Tamat SMP Sederajat 30 25,99%

5. SLTA/Sederajat 247 21,40%

6. Diploma 21 1,81%

7. Strata satu 47 4,07%

8. Strata dua 2 0,17%

Jumlah 1,154 100%

Sumber : Kantor Desa Ulusalu Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu (2019)

Page 29: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

18

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat kita lihat bahwa jumlah penduduk di Desa

Ulusalu yang berpendidikan atau pernah sekolah dimana jumlah seluruh

masyarakat yaitu sebanyak 1,154 jiwa, dan yang tidak/belum sekolah sebanyak

118 jiwa, jumlah tidak tamat SD sebanyak 63 jiwa, tamat SD sebanyak 356 jiwa,

tamat SMP sederajat sebanyak 300 jiwa, SLTA/sederajat sebanyak 247 jiwa,

diploma sebanyak 21 jiwa, strata satu sebanyak 47 jiwa, dan strata dua sebanyak

2 jiwa berpendidikan atau pernah sekolah.

2. Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh dari responden sebagai

berikut:

Hasil wawancara dengan To Makaka ulusalu dan Ma’dika ulusalu Ibu

Kamaria Lempang dan Bapak Tandi Allo pada hari minggu, 01 Maret 2020.

Mengatakan bahwa ada beberapa adat istiadat atau budaya yang ada di desa

ulusalu yaitu gotong royong, sifat sipakalebbi sipakatau, dan tari jaga lili, di mana

gotong royong sangat di butuhkan, karena masyarakat masih menjunjung tinggi

nilai gotong royong seperti turun sawah, mendirikan rumah, mapasumbung

(kegiatan menambah luas rumah pengantin) masyarakat datang tampa diundang,

sifat sipakalebbi sipakatau sifat memanusiakan manusia saling menghargai

sesama manusia mendudukkan orang sesuai dengan kapasitasnya menghargai dan

menghormati yang tua menyangi yang muda serta tidak merendahkan orang lain

dari golongan apapun, dan tari jaga lili yang masih identik dengan acara

pernikahan dan acara-acara lainya, tapi tidak untuk acara kematian. Inilah budaya

yang sampai sekarang masih dipertahankan masyarakat ulusalu, dan tidak tergeser

oleh budaya masyarakat modern yang tidak lagi mengenal gotong royong. Dalam

kegiatan yang melibatkan banyak orang dan sangat diprlihatkan oleh masyarakat

ulusalu.

Menurut mereka peran masyarakat ulusalu dalam pelestarian nilai budaya

sangat besar karena tampa peran masyarakat adat tidak akan berjalan dengan

sendirinya, jadi peran masyarakat sangat dominan dalam pelaksanaan-

pelaksanaan adat dalam budaya sehingga tidak terlepas dari masyarakat,

pemerintah adat, agama, dan dari kalangan pemuda semua ikut berpartisipasi

Page 30: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

19

untuk meningkatkan menjaga bagaimana budaya adat desa ulusalu supaya lebih

maju dan berkembang.

Mereka mngatakan bahwa cara melestarikan nilai budaya yang ada di desa

ulusalu yaitu tidak menutup diri artinya membuka diri dan menerima tetapi yang

sesuai dengan keberadaan masyarakat. Dan tidak meninggalkan ciri khas adat

ulusalu terutama di wilayah ma’dika ulusalu menerima dan tidak menutup dengan

konsekuensi yaitu tetap berpatokan pada ciri khas adat di ma’dika ulusalu dan

keterlibatan masyarakat untuk bekerjasama dan memelihara nilai budaya sehingga

dapat dikenal baik dari tinggkat lokal maupun tingkat nasional.

Dan propesi upacara adat misalnya pernikahan tidak terlepas dari dua hal

yaitu berprinsip pada agama dan budaya tidak terlepas dari komponen yang ada

dalam budaya yang diperlihatkan di desa ulusalu masih dipertahankan sampai saat

ini.

Hasil wawancara dengan Kepala Desa Ulusalu Bapak Mujizat, S.Pd. pada

hari senin, 02 Maret 2020. Menurut pandangannya mengenai budaya atau adat

istiadat sebagai kapala desa ulusalu bahwa budaya yang ada di desa ulusalu sejak

ratusan tahun yang lalu masih tetap dilestarikan sebagai bentuk kepedulian

terhadap apa yang telah dilakuk an oleh orang-orang pendahulu, diantaranya jenis

budaya yang dipertahankan sampai saat ini adalah memulai suatu pekerjaan

khususnya gotong royong, sipakalebbi sipakatau, dan tari jaga lili tetep di

budayakan sebagai masyarakat yang berbudaya dan memiliki adat istiadat.

Selain itu peran pemrintah desa dalam melestarikan nilai budaya sangat

memiliki peran penting dalam pelestarian untuk mempertahankan budaya yang

ada di desa ulusalu ia mengatakan bahwa sebagai pemerintah desa memberikan

perhatian yang lebih kepada masyarakat khususnya dalam pelestarian nilai budaya

sebagai bukti bahwa beberapa tahun yang lalu mendirikan salah satu sanggar seni

khususnya di Kecamatan Latimojong yang hanya berada di desa ulusalu.

Menurut pandangannya hubungan pemerintah desa dengan pemangku adat

dalam pelestarian nilai budaya sangat harmonis karena selama ini selalu

berkordinasi dan berkonsultasi dengan pemangku adat terklait dengan apa yang

harus dikerjakan pemangku adat yang tidak terlapas dari pemerintah desa karena

Page 31: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

20

pemangku adat adalah salah satu penasehat dalam pemerintahan yang ada di desa

ulusalu sehingga tidak bertantangan dan sejalan dalam membangun desa ulusalu.

Hasil wawancara dengan Tokoh Masyarakat Haji Majonni sekaligus

Tomatua Ulusalu pada hari sabtu, 07 Maret 2020. Menurut pandangannya

mengenai pelestarian nilai budaya dulu sangat di perjuangkan oleh orang

pendahulu, hingga sekarang masih sangat penting untuk dipertahanakan dan

dikembangkan oleh masyarakat ulusalu.

Harapanya mengenai pelestarian nilai budaya kedepannya harus lebih

ditingkatkan khususnya masyarakat ulusalu dan generasi muda, budaya-budaya

yang ada di desa ulusalu harus di kembangkan karena orang terdahulu ulusalu

sangat terkenal dalam mempertahankan budaya. Selain itu peran tokoh adat dalam

pelestarian nilai budaya harus membimbing masyarakat ulusalu dan generasi

muda untuk mempertahan adat istiadat dan nilai-nilai budaya yang ada di desa

ulusalu.

Hasil wawancara dengan Tokoh Pemuda Abdul Kadir, S.P. pada hari

Selasa, 10 Maret 2020. Pandangannya sebagai peran tokoh pemuda dalam

pelestarian nilai-nilai budaya yaitu merancang suatu kegiatan yang akan

dilaksanakan melalui musyawarah antar pemuda misalnya, partisipasi kegiatan

porseni pelestarian nilai budaya terwujud dengan adanya sentuhan tangan dan

kerjasama antar pemuda yang ada di desa ulusalu dan tokoh pemuda berupaya

untuk melestarikan nilai budaya, kearifan lokal dilingkungan keluarga maupun

dilingkungan masyarakat.

Selain itu ia berharap kepada pemerintah, masyarakat, dan generasi mudah

tidak terpengaruh dengan adanya perkembangan zaman dan berharap untuk bias

mengatasi hal-hal tersebut melalui musyawarah dalam hal pencegahan.

Pandangannya mengenai hubungan tokoh pemuda dengan pemangku adat

dalam pelestarian nilai budaya saling bekerjasama untuk melakukan suatu

kegiatan melalui musyawarah sehingga dapat menjalankan pentas-pentas budaya

dengan baik.

4.2 Pembahasan

Pelestarian Nilai budaya gotong royong di Desa Ulusalu Kecamatan

Latimojong Kabupaten Luwu masih sangat kental dan sangat mengikat

Page 32: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

21

masyarakat secara turun-temurun sebagai pedoman hidup yang berisi kumpulan

nilai dan norma amanat dari leluhur orang-orang pendahulu. Adat istiadat dan

nilai yang terkandung dalam budaya gotong royong di Desa Ulusalu sangat di

sakralkan oleh masyarakat, sebab menurut masyarakat budaya gotong royong

harus tetap dijaga, diaplikasikan, dikembangkan, dan dilestarikan dalam

kehidupan sehari-hari seperti membantu sesama tanpa memandang ada hubungan

keluarga.

Ma’dika adalah pemimpin tertinggi adat yang memegang keputusan

tertinggi yang wajib dipenuhi oleh masyarakat ulusalu yang dipesankan melalui

perangkat adat yaitu to makaka ulusalu untuk tetap menjaga keaslian budaya Desa

Ulusalu baik dari masyarakat luar maupun masyarakat dalam Desa Ulusalu itu

sendiri.

Unsur terpenting dalam sistem pelestaruan nilai budaya keanekaragaman

bahasa, adat dan kepercayaan yang ada di Desa Ulusalu Kecamatan Latimojong

Kabupaten Luwu diharapkan menghasilkan upaya dalam perkembangan langsung

dengan budaya atau adaptasi untuk menyesuaikan kebutuhan baru dengan tetap

mempertahankan keaslian objek. Dalam perkembangan pelestarian nilai budaya

komunikasi anatara pemerintah desa pemangku adat maupun masyarakat bisa

dilihat dengan adanya pertemuan untuk musyawarah dalam hal mengembangkan

dan mempertahankan pelestarian nilai budaya.

1. Peran Masyarakar Ulusalu dalam Pelestarian Nilai Budaya di Desa

Ulusalu Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa peran masyarakat desa

ulusalu dalam pelestarian nilai budaya gotong royong di desa ulusalu kecamatan

latimojong kabupaten luwu . adat istiadat di desa ulusalu buktinya bahwa

masyarakat ulusalu enggan dan takut untuk berbuat asusila kerena itu anggap akan

mendatangkan bencana. Begitupula dengan tokoh masyarakat ulusalu dimana

disampaikan petua-petua untuk mematuhi norma agama maupun adat hal ini

dilakukan agar mainset yang ada di masyarakat ulusalu itu tetap patuh pada adat

serta pelestarian nilai budaya harus tetap dipertahankan dan dilestarikan kerena ini

adalah merupakan ciri khas masyarakat desa ulusalu. Selain itu beberapa penggiat

dan pemerintah budaya terus melakukan pelatihan kepada anak muda untuk

Page 33: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

22

mempelajari memainkan tari jaga lili, silat, kasida rebana, dan osong (pantun yang

disampaikan berupa nyayian berbalas-balasan) sehingga budaya ini tidak

dilupakan dan tidak hilang bahkan di setiap acara rambu tuka (pernikahan)

kegiatan ini tidak pernah alpa dilakukan. Penting di antaranya tetap

mempertahankan budaya yang ada di desa ulusalu selain itu memberikan

perhatian yang lebih kepada masyarakat dalam lingkup desa ulusalu khususnya

pelestarian nilai budaya.

Untuk menjadikan Desa Ulusalu sebagai Desa yang kaya akan budaya

tradisional dan adat istiadat. Kekayaan budaya tersebut menyimpan potensi

ekonomi yang sangat besar hingga dapat mendukung proses pembangunan

ekonomi yang berkelanjutan. Tidak mengherankan bahwa nilai budaya yang ada

di Desa Ulusalu sangat penting untuk dilindungi dan diterapkan oleh pemerintah

atau masyarakat Desa Ulusalu seperti:

a. Landasan Hukum Nilai Budaya Desa Ulusalu Kecamatan Latimojong

Perlindungan pelestarian nilai budaya yang ada di Desa Ulusalu

Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu sebagai adat istidat yang sejak dulu

hingga sekarang tetap dilestarikan. Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu sejak

tahun 2010 sampai sekarang sedang mengusahakan lahirnya peraturan daerah

tentang pengukuhan dan perlindungan masyarakat hukum adat desa ulusalu

Sejauh ini usaha Pemerintah telah sampai pada tahap Rancangan Peraturan Desa.

b. Upaya Pemerintah dan Tokoh Masyarakat Adat Desa Ulusalu dalam

Perberdayaan Nilai Budaya

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten luwu merupakan Satuan

Kerja Perangkat Daerah yang secara khusus menanungi kebudayaan asli

Kabupaten Luwu. Termasuk pula didalamnya adalah kawasan adat desa ulusalu.

Berkaitan dengan hal tersebut, ditahun anggaran 2017-2018 dinas kebudayaan dan

pariwisata menjadikan infrastruktur jalan dan penganggaran pembangunan

destinasi sarasa air terjun menuju kawasan adat ulusalu sebagai prioritas kerja

dalam rangka memudahkan masyarakat, baik itu masyarakat adat maupun

masyarakat umum untuk bisa mengakses kawasan adat sebagai destinasi wisata

budaya. Menurut Pemerintah Kabupaten luwu program tersebut sejatinya

merupakan bagian dari upaya Pemerintah kabupaten luwu untuk memperlihatkan

Page 34: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

23

kepada masyarakat Hukum Adat ulusalu kepada dunia sekaligus memudahkan

masyarakat adat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang berada diluar kawasan

adat. Bahwa dalam hal tersebut sangat perlu diperhatikan oleh Pemerintah

Kabupaten Luwu khususnya pemerinta Kecamatan Latimojong Kabupasten

Luwu. Selain upaya mempermudah akses menuju kawasan adat, Dinas

Kebudayaan dan Pariwisa tatelah megikut sertakan tarian jaga lili Desa Ulusalu

pada Festifal Karaton di Kota Palopo pada pekan lalu dalam rangka

memperkenalkan sekaligus upaya menjaga kelestarian budaya lokal masyarakat

adat Desa Ulusalu. Festival tersebut menurut penjelasan Tokoh Pemuda Desa

Ulusalu.

c. Hubungan antara Pemerintah Daera dan Kelembagaan Adat Desa Ulusalu

Dalam proses pengambilan kebijakan di Desa Ulusalu masyarakat dan

perintah selalu eksis dalam membangun komunikasi yang berhubungan dengan

kelangsungan dan pelestarian nilai budaya serta menegakkan norma-norma adat

selain itu para perangkat adat selalu aktif memeberikan dan merespon

perkembangan di desa ulusalu serta aktif memberikan masukan dan keritikan

terhadap pemimpin desa. Lebih dari itu petua adat (ma’dika) aktif memantau

kegiatan adat istiadat di desa. Sebaliknya pemerintah dan masyarakat selalu

memberi konstribusi (bantuan) keberlangsungan adat serta kegiatan-kegiatan

dikedatuan luwu.

Page 35: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

Dengan mengajak generasi muda untuk ikut melestarikan nilai budaya

dengan cara memberika pelatihan, cara memainkan tari jaga lili, silat, rebana, dan

osong serta menampilkan tarian-tarian pada acara adat maupun saat acara

pernikahan agar budaya tersebut selalu hadir ditengan-tengah msayarakat. dan

dapat dikenal oleh masyarakat lokal maupun masyrakat luar daerah.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, adapun saran-saran yang ingin

disampaikan oleh penulis dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi pelestarian nilai budaya masyarakat ulusalu harus tetap menjalin

kerjasama yang baik kepada pemerintah dan pemangku adat agar dapat

memepertahankan dikalangan masyarakat agar adat istiadat dan kebudayaan

tersebut tidak hilang begitu saja.

2. Bagi pemerintah desa ulusalu diharapkan agar lebih tegas lagi dalam memberi

saran dan kritikan untuk mengajak masyarakat dan generasi muda untuk ikut

membangun bekerjasama dalam melestarikan nilai budaya yang ada di Desa

Ulusalu.

3. Bagi masyarakat ulusalu diharapkan mampu membangun kerjasama yang

baik dengan pihak pemerintah dan pemangku adat agar adapat

mengembangkan dan melestarikan adat istiadat dan nilai budaya yang ada di

Desa Ulusalu.

Page 36: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

DAFTAR PUSTAKA

Berger, L. Peter dan Luckmann, Thomas. 1966. The Social Construction of

Reality.: Anchor Book. Unites States

Elly M, Setiadi, dkk 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta. Pranamedia Group.

Gordon, 2007. Nilai dalam Keyakinan. Karisius. Yogyakarta.

Henslin, 2007. Nilai di Tentukan dalam Baik dan Buruk. Gramedia. Jakarata

Hardjito Notopuro, 1995. Pokok-pokok Pemikiran tentang pembangunan dan

pembinaan Hukum Nasional, Bira Cipta. Bandung.

Kluckhon, 2005. Nilai Sebagai Sebuah Konsepsi, Ekspolisit, dan Implisit. PT.

Biral Imu, Surabaya.

Koentjaranigrat, 2009. Konsep Gotong Royong. Grafindo Monoratama. Medan.

Kolif, 2009. Hakikat dalam Tolong Menolong, Kencana, Jakarta.

Kuperman 2001. Nilai Sebagai Patokan Normativ. PT. Remaja Rosdakarya.

Bandung.

Margono, S., Metode Penelitian Pendidikan: Rineka Cipta, 2010, Jakarta

Mifflen, 2000. Nilai dalam Suatu Kepercayaan. IPB. Bogor.

Moleong, L.J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi: PT. Remaja

Rosdakarya. . Bandung

Mulyana, Rohmat. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, : ALFABETA

Bandung

Narwoko, Dwi dan Bagong. 2011. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan.

Jakarta: Kencana.

Joko Tri Prasetya, 2011. Analisis Pengaruh Diferensiasi, Promosi, dan Positioning

Terhadap Keputusan Pembelian. Skripsi.: Universitas Diponegoro.

Semarang

Resceo Paund, Pengantar Filsafat Hukum, Penerbit Bhatara Karya Aksara,

Jakarta, 1982.

Sarlito Sarwono, 2011. Psikologi Remaja.: Raja Grafindo Persada. Jakarta

Sarlito Sarwono. 2011. Teori-Teori Psikologio Sosial,: PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta

Page 37: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

26

Setiadi, 2011. Nilai Terhadap Sesuatu Hal Yang Baik dan Buruk. PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Setiadi, Elly M. dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi.: Kencana Preneda

Media Group. Jakarta

Soekanto Soerjono. 2007. Sosiologi suatu pengantar. : PT Raja Grafindo Persada

Jakarta.

Soerjono Soekanto dan Mustafa Abdullah. Sosiologi Hukum Dalam Masyarakat,

Rajamalin Pers, Jakarta. 1987.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.: Afabeta

Bandung

Soepomo, 1983. Hubungan Individu dan Masyarakat dalam Hukum Adat, Jakarta:

Pradiya Paramita.

Volenhoven, C. Van, 1981, Orientasi dalam Hukum Adat Indonesia, KITLV dan

Djambatan, Jakarta.

Page 38: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 39: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

28

Lampiran 1. Dokumentasi

Gambar 1. Wawancara dengan Bapak Hj. Majonni, Tokoh Masyarakat

Gambar 2. Wawancara dengan Bapak Tandi Allo, ma’dika ulusalu

Page 40: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

29

Gambar 3. Wawancara dengan Ibu Kamaria, tomakaka ulusalu

Gambar 4. Wawancara dengan Bapak Abdul Kadir, S.p, tokoh pemuda

Gambar 5. Wawancara dengan Mujizat S.Pd. Kepala Desa Ulusalu

Page 41: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

30

Lampiran 2. Surat Penelitian

Page 42: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

31

Page 43: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

32

Page 44: PERAN MASYARAKAT ULUSALU DALAM PELESTARIAN NILAI …

33